Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I

A. Makna Persatua dan Kesatuan Bangsa

1. Pengertian Persatuan dan Kesatuan


Persatuan/kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-
belah.Persatuan/kesatuan mengandung arti"bersatunya macam-macam corak yang
beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi. Persatuan dan kesatuan
Bangsa Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami wilayah
Indonesia.Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah
negara yang merdeka dan berdaulat.

2. Makna Persatuan dan Kesatuan


Di dalam persatuan dan kesatuan setiap negara khususnya Indonesia, terdapat 3
makna penting di dalamnya.
a. Rasa persatuan dan kesatuan menjalin rasa kebersamaan dan saling melengkapi
antara satu sama lain.
b. Menjalin rasa kemanusiaan dan tingginya sikap saling toleransi serta keharmonisan
untuk hidup secara berdampingan.
c. Menjalin rasa persahabatan, kekeluargaan dan sikap saling tolong-menolong antar
sesama dan bersikap nasionalisme.Intinya,makna dari sebuah persatuan dan kesatuan
haruslah saling bahu-membahu untuk mempertahankan, merebut dan saling mengisi.

3. Prinsip Persatuan dan Kesatuan


a. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika
b. Prinsip Nasionalisme Indonesia
c. Prinsip Kebebasan yang Bertanggung jawab
d. Prinsip Wawasan Nusantara
e. Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi.
BAB II

B. Kehidupan Bernegara dalam Konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia

1. Negara Indonesia Merupakan Negara Republik dengan Bentuk Kesatuan


Bentuk negara kesatuan di atur dalam UUD 1945 pasal 1 yang berbunyi: Negara
Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.

2. Negara Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa.


Suku bangsa adalah bagian dari suatu bangsa. Suku bangsa mempunyai ciri ciri
mendasar tertentu. Beberapa ciri yang di gunakan untuk mengenal suatu suku bangsa
dapat berupa ciri fisik, bahasa, adat istiadat dan kesenian yang sama.
Menurut teori "Nusantara" penduduk Indonesia tidak berasal dari luar. Teori ini di
dukung banyak ahli, seperti J.Crawfurd, K.Himly, Sutan Takdir Alisjahbana, dan
Gorys Keraf. Menurut para ahli ini penduduk Indonesia (bangsa Melayu) sudah
memiliki peradaban yang tinggi pada abad ke-19 SM.
Keragaman suku bangsa di Indonesia antara lain disebabkan oleh:
a. perbedaan ras asal
b. perbedaan lingkungan geografis
c. perbedaan latar belakang sejarah
d. perkembangan daerah
e. perbedaan agama atau kepercayaan
f. kemampuan adaptasi atau menyesuaikan diri.

Faktor lingkungan geografis yang menyebabkan keanekaragaman suku bangsa antara


lain sebagai berikut:
a. Negara kita berbentuk kepulauan.
b. Perbedaan bentuk muka bumi.
c. Batas fisik lingkungan, misalnya Badui dalam dan Badui luar.
Cara menghargai keragaman yang ada di masyarakat adalah sebagai
berikut:
1.) Tidak menghina atau meremehkan kebiasaan yang berbeda dengan
kebiasaan kita.
2.) Tidak merasa bahwa kebudayaan dan kebiasaan diri sendiri lebih
beradab dan lebih baik daripada suku bangsa lain.
3.) Merasa ikut memiliki kebudayaan dari daerah lain di Indonesia sebagai
kebudayaan nasional.
4.) Merasa bangga bahwa bangsa Indonesia memiliki aneka ragam budaya
sehingga memperkuat rasa persatuan dan kesatuan.
5.) Mau mempelajari kebudayaan daerah lain untuk menambah wawasan,
pengetahuan dan keterampilan.
6.) Ikut serta melestarikan beberapa kebudayaan daerah yang hampir
punah.
7.) ikut menyukseskan acara festival kebudayaan daerah.
d. Negara Indonesia menerapkan prinsip otonomi daerah
Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik yang
dalam pelaksanaan pemerintahan nya di bagi atas daerah-daerah provinsi
dan daerah provinsi di bagi atas kabupaten dan kota, yang tiap tiap
provinsi, kabupaten dan kota mempunyai pemerintah daerah untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas
otonomi dan tugas pembantu. Seiring dengan tuntunan reformasi, sejak
lahirnya UU No. 32 dan UU No. 33 tahun 2004 daerah-daerah di Indonesia
diberikan kewenangan yang lebih luas dan nyata dalam mengatur dan
mengurus rumah tangganya. Hal ini berdampak tumbuhnya kreativitas di
daerah-daerah untuk mengembangkan potensi sumberdaya alam dan
sumber daya manusianya, selain itu dampak lainnya adalah tumbuhnya
kehidupan demokrasi yang lebih semarak.

Adapun tujuan otonomi daerah antara lain sebagai berikut:


1.) Meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat di daerah agar
semakin baik
2.) Memberikan kesempatan daerah untuk mengatur dan mengurus
daerahnya sendiri
3.) Meringankan beban pemerintah pusat
4.) Memberdayakan dan mengembangkan potensi sumberdaya alam dan
sumber daya masyarakat daerah
5.) Mengembangkan kehidupan demokrasi, keadilan dan pemerataan di
daerah
6.) Memelihara hubungan yang serasi antara lain pemerintahan pusat dan
daerah maupun antar daerah untuk menjaga keutuhan NKRI
7.) Meningkatkan partisipasi masyarakat daerah dalam pembangunan
8.) Mewujudukan kemandirian daerah dalam pembangunan.

Adapun prinsip penyelenggaraann pemerintah daerah adalah sebagai


berikut:
1.) Digunakannya asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas
pembantuan.
2.) Penyelenggaraan asas desentralisasi secara utuh dan bulat yang
dilaksanakan di daerah kabupaten dan daerah kota.
3.) Asas tugas pembantuan yang dilaksanakan di Daerah provinsi, daerah
kabupaten, daerah kota, dan desa.
e. Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia
secara konsepsional wawasan nusantara (wasantara) merupakan wawasan
nasionalnya bangsa Indonesia. Wawasan nusantara itu merupakan salah satu
konsepsi politik dalam ketatanegaraan Republik Indonesia.
Hakikat dan Tujuan Wawasan Nusantara mengandung arti:
1. Penjabaran tujuan nasional yang telah diselaraskan dengan kondisi
posisi , dan potensi geografi, serta kebhinekaan budaya.
2. Pedoman pola tindak dan pola pikir kebijaksanaan nasional.
3. Hakikat wawasan nusantara : persatuan dan kesdatuan kebhinekan.

BAB III
C. Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia

1. Faktor Pendorong Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia


Persatuan dan kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah hal yang
mutlak dipertahankan dan terus diperkuat dalam seluruh aspek kehidupan. Ada tiga
factor yang dapat memperkuat persatuan dan kesatuan dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia yaitu: Sumpah Pemuda, Pancasila, dan semboyan Bhineka
Tunggal Ika.
2. Faktor Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
a. Wilayah negara yang amat luas.
b. Masyarakat Indonesia yang amat beragam.
c. Masih besarnya ketimpangan dan tidak meratanya pembangunan.
d. Lemahnya nilai – nilai budaya bangsa.
e. Besarnya kemungkinan ancaman kesatuan dan persatuan bangsa.
f. Adanya paham etnosentrisme.
3. Cara dalam Meningkatkan Integrasi Nasional
a. Meningkatkan integrasi melalui Pancasila dan UUD 1945.
b. Meningkatkan integrasi dengan penyatuan berbagai macam kelompok social
budaya.
c. Mengembangkan sikap atau perilaku integrative di Indonesia.
d. Membangun sebuah kelembagaan di masyarakat yang berakarkan pada nilai dan
norma.
e. Membangun serta menghidupkan sebuah komitmen, kesadaran dan kehendak
untuk bersatu.

BAB IV
D. Perilaku yang Menunjukkan Sikap Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan
Negara Republik Indonesia

Kedaulatan dan keutuhan NKRI merupakan tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia.
Bahkan pada Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 diungkapkan bahwa “ Tiap – tiap warga
Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara.”
1. Mengembangkan Sikap Nasionalisme Warga Negara
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah Negara (dalam bahasa inggris nation) dengan mewujudkan satu
konsep identitas bersama untuk kelompok manusia.
Ada dua macam nasionalisme yaitu sebagai berikut:
a. Nasionalisme dalam arti sempit: paham kebangsaan yang berlebihan dengan
memandang bangsa sendiri lebih tinggi (unggul) dari bangsa yang lain. Paham
ini sering disebut dengan istilah “Chauvanisme”. Chauvanisme pernah dianut
di italia (masa Bennito Mussollini); Jepang (masa Tenno Haika) dan Jerman
(masa adolf hitler).
b. Nasionalisme dalam arti luas: paham kebangsaan yang meletakkan kesetiaan
tertinggi individu terhadap bangsa dan tanah airnya dengan memandang
bangsanya itu merupakan bagian dari bangsa laindi dunia. Nasionalisme arti
luas mengandung prinsip prinsip; kebersamaan; persatuan dan kesatuan; dan
demokrasi (demokratis).
2. Partisipasi Warga Negara dalam Bela Negara
Setiap warga Negara memiliki hak sekaligus kewajiban untuk berpartisipasi dalam
upaya bela Negara. Hal ini terdapat ppada pasal 30 UUD 1945. Pengertian
mengenai usaha pembelaan Negara dapat dilihat dalan UU RI Nomor 3 Tahun
2002 tentang pertahanan Negara. Istilah yang digunakan dalam undang undang
tersebut bukan “usaha pembelaan Negara” tetapi digunakan istilah lain yang
mempunyai makna sama yaitu “upaya bela Negara”.
Ada beberapa alasan mengapa usaha pembelaan negera penting dilakukan oleh
setiap warga Negara Indonesia, diantaranya yaitu:
a. Untuk mempertahankan Negara dari berbagai ancaman
b. Untuk menjaga keutuhan wilayah Negara
c. Merupakan panggilan sejarah
d. Merupakan kewajiban setiap warga Negara

Di Negara Indonesia konsep bela Negara ini juga dicantumkan dalam pasal 27
ayat (3) UUD 1945 yang menegaskan bahwa : setiap warga Negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara.

KESIMPULAN
Berdasarkan materi diatas dapat diketahui bahwa persatuan dan kesatuan merupakan
bersatunya macam macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan
serasi.Persatuan dan kesatuan sangat berpengaruh bagi NKRI. Hal ini sesuai dengan
semboyan Bhineka Tunggal Ika yang berpengaruh dengan keberagaman suku bangsa
Indonesia. Pentingnya perstuan dan kesatuan juga dilandasi dari partisipasi warga negara
dalam usaha bela Negara. Warga berperan penting untuk mempertahankan Negara dari
berbagai ancaman dan menjaga keutuhan wilayah Negara. Adanya persatuan dan kesatuan
sangat memengaruhi kedudukan Negara dan menjadikan Negara yang berdaulat adil dan
makmur.

Anda mungkin juga menyukai