Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN PPKN

PEMAHAMAN DASAR
Menurut KBBI, identitas adalah ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang atau jati diri.
Menurut Liliweri (2007), identitas dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu identitas budaya,
identitsa sosial dan identitas diri atau pribadi.
1. Identitas Budaya merupakan ciri yang muncul karena seseorang merupakan anggota
dari sebuah kelompok etnik tertentu yang meliputi pembelajaran dan penerimaan
tentang tradisi, sifat, bahasa, agama dan keturunan dari suatu kebudayaan. Misalnya
Batik.
2. Identitas Sosial adalah persamaan dan perbedaan, soal personal dan sosial, tentang
segala aspek yang membedakan individu dengan individu lainnya. Identitas sosial
memiliki fungsi untuk menemukan jati diri dan rasa percaya diri yang lebih tinggi,
efisien dan efektif.

Proses identifikasi sosial terbagi menjadi 3, yaitu


a. Identifikasi sosial, adalah bagaimana seseoarang mendefinisikan dirinya sebagai
anggota kelompok tertentu.
b. Pengelompokan sosial, adalah kecenderungan setiap orang untuk menyusun
lingkungan sosialnya dengan membentuk kelompok-kelompok yang bermakna
bagi individu.
c. Perbandingan sosial, adalah proses membentuk identitas sosial dengan memakai
orang lain sebagai sumber perbandingan untuk menilai sikap dan kemampuan
kita.
3. Identitas Diri, dapat diartikan sebagai keseluruhan ciri-ciri fisik, disposisi yang dianut
dan diyakininya serta daya kemampuan yang dimilikinya. Semua itu merupakan
sebuah kekhas’an yang membedakan setiap individu.
Identitas Nasional pada hakikatnya adalaj manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam aspek kehidupan satu bangsa (nation) dengan ciri-ciri khas. Dan karna
ciri kha situlah yang membuat suatu bangsa berbeda dengan bangsa lainnya.
Faktor dan Unsur Pembentuk Identitas Nasional
Faktor-faktor pembentuk identitsa nasional adalah sebagai berikut :
1. Faktor Objektif, yaitu meliputi kondisi geografis, dapat dilihat bahwa Indonesia
sebagai negara keplauan yang beriklim tropis dan terletak di antara dua benua dan
dua Samudra. Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kondisi demografis,
ekonomis dan juga sosial budaya.
2. Faktor Subjektif, yaitu meliputi sejarah, sosial politik dan budaya bangsa Indonesia.
Melalui interaksi berbagai faktor tersebut, melahirkan proses pembentukan bangsa
Indonesia yang muncul ketika nasionalisme mulai berkembang pada tahun 1908.
Unsur-unsur pembentuk identitas nasional adalah sebagai berikut :
1. Kemajemukan bangsa yang merupakan gabungan dari unsur pembentuk identias,
seperti suku, rasa tau etnis, agama, bahasa, budaya, dan sebagainya.
2. Suku bangsa, yaitu golongan sosial yang ada sejak lahir.
3. Agama menumbuhkan sifat religious dan toleransi antarpemeluk agama atau
kepercayaan.
4. Kebudayaan merupakan model-model pengetahuan yang dijadikan pedoman dalam
memahami lingkungan yang dihadapi.
5. Bahasa sebagai sarana berkomunikasi diperlukan untuk mempermudah integrasi.
Berdasarkan hal-hal tersebut, unsur identitas nasional dibedakan menjadi tiga, yaitu
1. Identitas fundamental, yaitu Pancasila.
2. Identitas instrumental, yaitu UUD NRI Tahun 1945, bendera, lambang, semboyan,
bahasa, lagu.
3. Identias alamiah, yaitu negara kepulaun, kemajemukan budaya, dan wilayah negara.
Bhinneka Tunggal Ika, kalimat tersebut merupakan semboyan bangsa Indonesia yang
berasal dari bahasa jawa kuno yang berartikan “Berbeda-beda, tetapi tetap satu jua.”
Kalimat tersebut bermakna bahwa pada kehidupan masyarakat yang amat beragam yang
ditandai oleh perbedaan-perbedaan (lahiriah), tetapi tetap mampu membangun suasana
rukun untuk mewujudkan satu tujuan hidup bersama dalam satu kesatuan bangsa dan
wilayah NKRI.
Bhinneka tertulis pada kitab Sutasoma karya dari Mpu Tantular. Dan juga ditetapkan pada
Pasal 36A UUD NRI Tahun 1945 sebagai semboyan negara.
Integrasi Nasional, yang berarti menyatukan atau memadukan unsur-unsur berbeda yang
ada di masyarakat agar dapat bersatu menjadi sebuah bangsa. Integrasi dapat dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu integrasi sosial, integrasi kebudayaan, dan integrasi nasional.
Faktor-faktor pembentuk dan penghambat integrase nasional, yaitu
1. Rasa senasib dan seperjuangan karena faktor sejarah
2. Ideologi nasional yang tecermin dalam symbol negara
3. Tekad serta kehendak untuk bersatu seperti sumpah pemuda
4. Ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme
5. Penggunaan bahasa Indonesia
6. Kepribadian dan pandangan hidup bangsa (Pancasila).
7. Jiwa dan semangat gotong royong, solid, toleransi yang kuat.
MATERI KISI-KISI
1. Manfaat penerapan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari, yaitu
a. Menciptakan lingkungan yang harmonis
b. Pekerjaan lebih cepat selesai
c. Menjaga persatuan
d. Menumbuhkan kebiasaan tolong-menolong dalam masyarakat
e. Lingkungan sekitar lebih aman dan damai.

2. Pada era 1980-an, orang-orang Sunda di pelosok desa masih memelihara kebiasaan
unik menjelang puasa. Tiga hari sebelum munggah (sehari sebelum datangnya bulan
Ramadan), mereka kerap menangkap ikan di sungai besar secara bersama-sama.

Tradisi nyirib memang bukan hal yang asing di desa-desa Priangan. Menurut
budayawan Sunda Aan Merdeka Permana, tradisi tersebut sejatinya sudah dilakukan
sejak zaman kerajaan-kerajaan Sunda berjaya. Selain untuk pemenuhan kebutuhan
pangan sehari-hari, nyirib juga dilaksanakan sebagai bentuk upaya penguatan sosial
dan solidaritas di kalangan masyarakat Sunda.

3. Dalam UUD 1945 pasal 36 ayat A, disebutkan bahwa lambang negara Indonesia
adalah Garuda Pancasila dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.

Penggunaan lambang Garuda Pancasila telah diatur dalam UUD NRI 1945 , PP No. 43
Tahun 1958, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan
Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.

4. Unsur-unsur dar nilai gotong royong dalam kebudayaan Indonesia yaitu


a. Tolong menolong
b. Kebersamaan
c. Persatuan
d. Sosialisasi
e. Rela berkorban

5. Penerpan makna Bhinneka Tunggal Ika adalah dengan cara menghargai setiap
budaya yang orang lain miliki dan tidak membanding-bandingkannya

6. Tetap saling membantu kepada semua orang yang membutuhkan tanpa melihat
latar belakang suku. Menghargai kebudayaan suku lain. Tidak menjadikan
kebudayaan suku lain sebagai bahan gurauan. Memperlakukan semua orang dengan
cara yang sama tanpa memandang latar belakang suku.

7. Nilai Pancasila, sila ke-4 adalah Kerakyataan, contoh penggunaannya dalam


kehidupan yaitu dengan cara tidak boleh memaksakan kehendak pada orang lain.
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan demi kepentingan
bersama. Musyawarah dilakukan untuk mencapai mufakat dengan diliputi oleh
semangat kekeluargaan. Menghormati serta menjunjung tinggi setiap keputusan
yang telah dicapai sebagai hasil dari musyawarah.

8. Sesuai dengan Permendagri Nomor 42 tahun 2005, bahwa Gotong Royong adalah
kegiatan kerja sama masyarakat dalam berbagai bidang pembangunan yang
diarahkan pada penguatan persatuan dan kesatuan masyarakat serta peningkatan
peran aktif masyarakat dalam pembangunan.

9. Tradisi gotong royong pada kebudayaan tradisional Indonesia dapat dicontohkan


seperti Tradisi nyirib yang sebelumnya.

10. Bergotong royong untuk membersihkan sekitar lingkungan sekolah. Menjadwal regu
piket dan membersihkan ruang kelas, selokan, tempat ibadah, dan toilet..
Bermusyawarah bersama teman untuk mengatasi suatu masalah.

11. Pasal 47 UU RI No. 24 Tahun 2009 berbunyi,


Garuda dengan perisai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 memiliki paruh, sayap,
ekor, dan cakar yang mewujudkan lambang tenaga pembangunan.(2) Garuda
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki sayap yang masing-masing berbulu
17, ekor berbulu 8, pangkal ekor berbulu 19, dan leher berbulu 45.

Yang dimaksud dengan “sayap garuda berbulu 17, ekor berbulu 8,pangkal ekor
berbulu 19, dan leher berbulu 45” adalah lambang tanggal 17 Agustus 1945 yang
merupakan waktu pengumandangan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.

12. Berikut adalah 4 contoh kewajiban dari warga negara Indonesia sebagai
kontribusinya dalam rangka turut serta mensukseskan pembangunan nasional
bangsa:
a. Giat menjalankan kegiatan ekonomi dengan berinovasi serta mendirikan usaha
mandiri agar memperkuat ekonomi bangsa.
b. Ikut berpartisipasi dalam memajukan dunia pendidikan sebab pendidikan adalah
modal utama dalam pembangunan nasional.
c. Menjadi wajib pajak yang taat dan jujur.
d. Menjaga hidup dalam keharmonisan dan kerukunan agar tidak muncul konflik
dan perpecahan. Konflik sendiri adalah salah satu penghambat pembangunan
nasional.

13. Faktor penghambat pelaksanaan kerjasama dan gotong royong antara lain, yaitu
a. Adanya sikap individualisme yang tinggi
b. Adanya sikap ketidak mautahuan dan acuh tak acuh
c. Kurangnya kesadaran seseorang dalam bersimpati secara kerjasama
d. Adanya kesadaran seseorang dalam sikap individualisme yang mementingkan diri
sendiri
e. Kurangnya bersosialisasi terhadap sesama manusia atau egois

14. Berikut adalah beberapa contoh perwujudan sikap saling menghormati antar
pemeluk agama yang wajib dilaksanakan oleh setiap warga negara Indonesia.
a. Melaksanakan ajaran agama yang dianutnya dengan baik dan benar
b. Menghormati agama yang diyakini orang lain
c. Tidak memaksakan keyakinan agama yang dianutnya kepada orang lain
d. Toleran terhadap pelaksanaan ibadah yang dianut pemeluk agama lain
e. Perilaku baik dalam kehidupan keberagaman beragama tersebut harus kita
laksanakan.

15. Contoh toleransi terhadap keberagaman adalah dengan tidak melakukan tindakan
diskriminasi pada orang lain yang memiliki latar belakang suku berbeda. Tidak
melakukan penjarahan pada kebudayaan suku lain. Tetap saling membantu kepada
semua orang yang membutuhkan tanpa melihat latar belakang suku. Menghargai
kebudayaan suku lain.

16. Berikut beberapa contoh sikap penerapan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam
sehari-hari, yaitu
a. Jika ada teman yang memiliki perbedaan pendapat, tidak boleh memaksa
kehendaknya harus sama dengan pendapat kita.
b. Bersikap baik dengan sesama, tidak saling mengejek jika terdapat perbedaan.
c. Saling menghormati dan menghargai agama atau kepercayaan orang lain.

17. Pada masyarakat di dataran tinggi mayoritas masyarakat dalam kehidupan sehari-
hari melakukan cocok tanam di perkebunan, sedangkan pada masyarakat di daerah
pesisir pantai berlayar mencari hasil laut.

18. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial sendiri merupakan merupakan


sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan sesamanya. Sistem
kemasyarakatan atau organisasi sosial meliputi kekerabatan, asosiasi dan
perkumpulan, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup dan perkumpulan.
Organisasi sosial dapat berbentuk badan hukum atau tidak, sebagai sarana
partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan salah satu contoh organisasi sosial
adalah sekolah, sebagai bidang kegiatan terkait pendidikan.

19. Berikut adalah contoh praktik kerjasama pada kehidupan sehari hari, yaitu
a. Melakukan kerja bakti di lingkungan setempat, agar memiliki lingkungan yang
bersih dan sehat
b. Melakukan musyawarah saat ada masalah baik di sekolah atau di rumah,
sehingga solusi bisa cepat ditemukan.
c. Merapikan kamar dan mainan sendiri, sebagai bentuk kerja sama menjaga
kebersihan rumah bersama anggota keluarga.
20. Hak, kewajiban, dan tanggung jawab harus dilaksanakan oleh setiap warga
masyarakat dan penting untuk dilaksanakan. Ketiganya penting karena dengan
melaksanakannya, maka akan tercipta kehidupan bermasyarakat yang rukun, aman,
damai serta harmonis. Selain itu, melaksanakan hak, kewajiban, dan tanggung jawab
masing-masing masyarakat akan menciptakan keadilan bagi seseorang. Berikut ini
merupakan manfaat melaksanakan hak, kewajiban, dan tanggung jawab secara
seimbang dalam masyarakat:
a. Tercipta kerukunan dalam bermasyarakat.
b. Terhindar dari perilaku menindas hak orang lain.
c. Hidup lebih teratur dan tertata.
d. Menjadikan kita pribadi yang disiplin.

21. Faktor pendukung terbentuknya bhinneka tunggal ika (integrase nasional), yaitu
a. Rasa senasib dan seperjuangan karena faktor sejarah
b. Ideologi nasional yang tecermin dalam symbol negara
c. Tekad serta kehendak untuk bersatu seperti sumpah pemuda
d. Ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme
e. Penggunaan bahasa Indonesia
f. Kepribadian dan pandangan hidup bangsa (Pancasila).
g. Jiwa dan semangat gotong royong, solid, toleransi yang kuat.

22. Faktor penghambat terbentuknya bhinneka tunggal ika (integrase nasional), yaitu
a. Kurangnya penghargaan terhadap kebhinnekaan karena masyarakat yang
heterogen(beraneka ragam).
b. Kurangnya kesadaran bersama akan ancaman dan gangguan terhadap bangsa
karena luasnya wilayah negara yang terdiri atas ribuan pulau.
c. Masih adanya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil
pembangunan yang dapat menimbulkan rasa tidak puas, unjuk rasa.
d. Kurangnya toleransi antargolongan karena masih kuatnya paham etnosentrisme
yang menganggap nilai-niali dan norma-norma kebudayaannya sendiri sebagai
sesuatu yang lebih baik, mutlak dan dipergunakan sebagai tolak ukur.

23. Praktik persatuan dan kesatuan di kehidupan sehari-hari adalah gotong royong,
conthnya lihat di atas aja capek nulisnya.

24. Wawasan nusantara penting bagi bangsa Indonesia karena dapat menjadi pedoman,
dorongan, motivasi dan rambu-rambu dalam menentukan segala keputusan,
kebijaksanaan, tindakan dan perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat
maupun daerah untuk seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan berbangsa,
bermasyarakat dan bernegara.

25. Unsur kebudayaan yang indah menurut para tokoh Indonesia, antara lain batik,
kebudayaan tari-tari, wayang, dll (smuanya sih)
26. Tari tradisi sebagai upacara adat yang secara khusus berfungsi sebagai sarana
upacara agama dan adat, tari untuk bersenang-senang atau tari pergaulan sosial, dan
tari sebagai hiburan teatrikal atau tontonan rakyat.

Tari Lenggo atau Mpaa Lenggo adalah tarian tradisional yang berasal dari Bima, Nusa
Tenggara Barat (NTB).
Tari Lenggo atau Mpaa Lenggo adalah tarian tradisional yang berasal dari Bima, Nusa
Tenggara Barat (NTB).

27. Lagu daerah adalah lagu yang berasal dari daerah tertentu dengan ide penciptaan
berdasarkan atas budaya dan adat istiadat suatu daerah tertentu. Didalam lagu
tersebut terkandung suatu makna, pesan untuk masyarakat serta suasana/keadaan
masyarakat setempat, dan bahasa yang digunakan adalah bahasa daerah setempat.

Lagu khas jambi contohnya adalah Injit-injit semut

28. Mengapa sikap toleransi itu penting? karena sikap toleransi sangat penting bagi
Suatu Negara,terutama Indonesia,sikap toleransi sangat penting karena sikap itu
akan menimbulkan kerukunan antara sesama suku,dapat memecahkan suatu
masalah,dan mencegah permusuhan antara satu daerah & daerah lainnya...

29. Eksistensi norma sangat penting karena setiap orang membutuhkan petunjuk dalam
menjalani kehidupan bermasyarakat. Dengan adanya norma, maka lingkungan di
masyarakat akan menjadi tertib, harmonis, aman, dan damai

30. Tujuan berdirinya negara Republik Indonesia terdapat pada pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945. Pada alinea ke-4, disebutkan ada empat tujuan berdirinya
negara Republik Indonesia, yaitu:

a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia


(Menegakkan hak)
b. Memajukan kesejahteraan umum (Menggunakan produk local)
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa (Pendidikan yang layak)
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial. (Saling menghargai)

Anda mungkin juga menyukai