PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bangsa indonesia merupakan bangsa yang pernah menjadi bangsa terjajah. Sejarah panjang
penjajahan ini telah menumbuhkan rasa kebangsaan (nasionalisme) yang membedakan wudud
identitas bangsa Indonesia dengan bangsa lain di dunia. Rasa kebangsaan tersebut misalnya
berupa kebangkitan nasional yang dipelopori oleh Budi Utomo, semangat sumpah pemuda
tahun 1928, dan wujud kemerdekaan Negara Indonesia tahun 1945, serta semangat untuk
mengisi kemerdekaan. Sejarah di atas membuktikan bahwa suatu bangsa perlunya ada identitas
di mata bangsa dan dunia, oleh Karena perlunya pengakuan secara hukum dan pemaparan
B. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas daru mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial. Disamping itu, makalah ini juga bertujuan untuk mengukur sejauh mana
C. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
Identitas nasional berasal dari kata identitas dan nasional. Kata identitas dapat diartikan sebagai
ciri khas yang menandai tentang sesuatu. Sedangkan nasional berarti memiliki sifat kebangsaan.
Identitas nasional, mengambil pengertian kedua kata tersebut, berarti ciri khas yang menandai
keberadaan suatu bangsa. Setiap bangsa yang menegara (nation State) memiliki identitas nasionalnya
Identitas nasional bangsa Indonesia berasal dari sejarah panjang pembentukan bangsa
Indonesia dan kondisi sosio-kultural yang melingkupi bansa Indonesia (Priyanto, 2002). Bangsa Indonesia
merupakan bangsa yang pernah menjadi bangsa terjajah. Sejarah panjang penjajahan ini telah
menumbuhkan rasa kebangsaan (nasionalisme) yang membedakan wujud identitas bangsa Indonesia
dengan bangsa lain di dunia. Rasa kebangsaan tersebut misalnya berupa kebangkitan nasional yang
dipelopori oleh Budi utama, semangat sumpah pemuda tahun 1928, dan wujud kemerdekaan Negara
Wujud Identitas nasional bangsa Indonesia berupa lambing atau symbol kenegaraan yang sudah
diterima dalam kehidupan Negara Indonesia. Identitas nasional itu berupa bahasa Indonesia, bendera
Negara, lagu kebangsaan, lambang Negara, dan pancasila sebagai dasar Negara.
Identitas Nasional tumbuh dan berkembang berdasarkan nilai-nilai masyarakat yang memunculkan
perasaan solidaritas sosial. Suatu Identitas Nasional menunjukan bahwa individu-individu setuju atas
2
pendefinisian diri mereka yang saling diakui, yakni kesadaran mengenai perbedaan mereka dengan
orang lain dan suatu perasaan akan harga diri bersama mereka (Charles F Andrain, 1992). Kesadaran
akan penghargaan diri diwujudkan dalam bentuk nilai, norma, dan symbol-simbol ekspresif yang dianut
bersama.
Nilai merupakan konsep yang sangat umum mengenai hal yang bernilai, berharga, diinginkan, suatu
criteria unutk menentukan tindakan-tindakan mana yang harus diambil. Lebih spesifik dari nilai, norma
diwujudkan.
Melalui symbol-simbol ekspresif seperti bendera, lagu kebangsaan dan pahlawan-pahlawan rakyat,
nilai-nilai yang abstrak dan yang tidak tampak menjadi hangat bagi individu-individu. Nilai, norma dan
symbol ekspresif memberikan pembenaran bagi tindakan-tindkan di masa lalu, menjelaskan perilaku
masa sekarang, dan merupakan pedoman dalam menyeleksi pilihan-pilihan di masa depan.n
Sumber-sumber identitas bersama yang kemudian menjadi identitas nasional berupa nilai-nilai
Nilai-nilai primordial menunjukan keterikan yang didasarkan pada hubungan biologis dan tempat.
Orang-orang yang berkaitan satu sama lain didasarkan atas ikatan family dan etnis, serta sejarah asal
usul dan gaya hidup. Nilai-nilai sacral yang meliputi agama maupun ideology adalah landasan yang kuat
bagi identitas bersama, malalui ikatan bersama pada seseorang yang seara biologis tidak dihubungkan
Pembentukan bangsa sangat berkaitan dengan identitas yang ada dalam masyarakat. Demikian
3
identitas nasioanal bangsa Indonesia, meliputi primordial, sacral, tokoh, bhineka tunggal ika, konsep
a. Primordial
Ikatan kekerabatan (darah dan keluarga) dan kesamaan suku bangsa, daerah, bahasa, dan adat
b. Sacral
Kesamaan agama yang dianut oleh suatu masyarakat, atau ikatan ideology yang kuat dalam
masyarakat, juga merupakan factor yang dapt membentuk Negara-bangsa. Namun kadang terjadi
kesamaan agama dalam ideology dalam suatu masyarkat juga menjaadi factor yang mempersulit
c. Tokoh
Kepemimpin dari seorang tokoh yang disegani dan dihormati secara luas oleh masyarakatt dapat
menjadi factor yang menyatukan suatu Negara-bangsa. Pemimpin ini menjadi panutan sebab warga
masyarakat mengidentifikasikan diri kepada sang pemimpin, dan ia dianggap sebagai “penyambung
lidah” masyrakat.
d. Sejarah
Persepsi yang sama tentang asal usul-usul (nenek moyang) dan atau tentang pengalaman masa lalu,
seperti penderitaan yang sama akibat dari penjajahan tidak hanya melahirkan solidaritas
(sependeritaan dan sepenanggungan), tetapi juga tekad dan tujuan yang sama antar kelompok suku
bangsa.
Prinsip bersatu dalam perbedaan (unity in diversity) merupakan salah satu factor yang dapat
membentuk bangsa dan Negara. Bersatu dalam perbedaan artinya kesediaan warga masyarkat
4
untuk bersama dalam suatu lembaga yang disebut Negara, atau pemerintihan walaupun mereka
f. Perkembangan Ekonomi
beranekaragam sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu dan semakin bervariasi
kebutuhan masyarakat, semakin tinggi pula tingkat saling bergantung di antara berbagai jenis
pekerjaan.
g. Kelembagaan
Proses pembentukan bangsa berupa lembaga-lembaga pemerintahan dan politik, seperti birokrasi,
angkatan bersenjata, dan partai politik. Setidak-tidaknya terdapat dua sumbangan birokrasi
pemerintahan (pegawai negeri) bagi proses pembentukan bangsa, yakni mempertemukan berbagai
sehingga tersusun suatu kepentingan nasional, watak kerja, dan pelayanan yang bersifat
impersional.
a. Bahasa Indonesia
Bahasas Indonesia sebagai bahasa nasional, diangakat dari bahasa melayu. Alas an diangatnya
bahasa melayu menjadi bahasa Indonesia, diantaranya : (a) bahasa melayu telah lama dipakai
sebagai bahasa pergaulan diantara suku-suku bangsa di Indonesia (b) bahasa melayu banyak
dipergunakan dalam berbagai prasasti yang tersebar di wilaya Indonesia (c) bahasa melayu telah
lama dipergunakan dalam buku-buku bacaan yang tersebar di seluruh Indonesia (d) adanya sifat
demokratik dalam bahasa melayu, yang memungkinkan diterima kedalam berbagai kalangan
5
masyarakat pengguna bahasa.
b. Bendera Negara
UUD 1945 di pasal 35 menetapkan, bahwa bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih. Warna
merah melambangkan sifat keberanian dan warna putih melambangkan sifat kesucian atau
c. Lagu Kebangsaan
Lagu kebangsaan Indonesia adalah Indonesia Raya. Lagu tersebut diciptan oleh W.R. Supratman.
Penggunaan lagu kebangsaan Indonesia Raya diatur dalam peraturan pemerintah no. 44/1958.
d. Lambang Negara
Lambing Negara Indonesia adalah Garuda Pancasila. Lambang Negara tersebut diatur dalam
peraturan pemerintah No. 66/1951 tentang bentuk dan ukuran lambing Negara dan tata cara
penggunaannya diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 43/1958. Setelah UUD 1945 diamandemen,
lambang Negara ditegaskan dalam pasal 36A UUD 1945 bahwa lambang Negara Indonesia adalah
Ketuhanan Yang maha Esa mengandung pengertian bahwa warganegara percaya dan taqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Kepercayaan dan ketaqwaan itu bersifat aktif, sepenuh hati berusaha
menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala ralaranganNya menurut ajarannya masing-
masing.
Ketuhanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui ajaran agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kita mendapatkan tuntunan
6
tingkah laku yang baik dalam hubungannya dengan Tuhan, dalam hubungannya dengan sesame
Pengakuan atas ketuhanan Yang Maha Esa di Indonesia dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945, serta
di tegaskan dalam UUD 1945 pasal 29 ayat 1 dan 2 yang berbunyi Negara berdasarkan atas Ketuhanan
Yang Maha Es, dan Negara Menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
Kemanusiaan yang adil dan beradab menunjuk pada identitas bangsa Indonesia akan sikap adil dan sikap
beradab. Adil dalam hubungan kemanusiaan adalah bersikap adil terhadap diri sendiri, terhadap
sesama, dan terhadap Tuhannya. Beradab adalah terlaksananya semua unsure-unsur manusia yang
monoprulalis. Pelaksanaan dalam hak dalam diri manusia Indonesia mengandung konsekwensi adanya
keseimbangan dengan kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya. Hal ini sebagaimana diatur dalam
pasal 28A-28J UUD 1945 dan UUD No. 39/1999 tentang hak asasi manusia.
1. Susunan kodrat manusia, bahwa manusia terdiri atas raga dan raga.
2. Sifat kodrat manusia, bahwa manusia merupakan makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Kedudukan kodrat manusia, bahwa manusia adalah makhluk yang berdiri sendiri dan makhluk
Tuhan. Manusia sebagai makhluk yang berdiri sendiri berkedudukan otonom, memiliki eksistensi
dan pribadi sendiri, manusia sebagai mahluk Tuhan berarti manusia adalah ciptaan Tuhan.
7
“Persatuan Indonesia”
Konsep persatuan Indonesia dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945 alinea kedua dan keempat.
Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia mempunyai arti penting dikarenakan beberapa hal,
1. Kondisi masyarakat yang bersifat pluralistis (beraneka ragam) dalam hal memeluk agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, suku bangsa, adat istiadat, bahasa daerah dan
tingkatan sosial.
2. Kondisi alamiah nusantara yang berada pada posisi silang, di antara dua benua dan dua samudra,
terdiri atas beribu-ribu pulau baik pulau besar maupun pulau kecil, merupakan bagian bumi yang
3. Pengalaman sejarah Indonesia yang mengalami masa penjajahan selama lebih kurang 3,5 abad
Disamping itu, kita pantas bangga berbangga dan bertanah air Indonesia karena beberapa alasan
berikut :
1. Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, memeluk berbagai agama, berbicara dalam
berbagai bahasa daerah, memiliki berbagai adat kebiasaan daerah, tingkatan sosial, warna kulit
dan sebagainya.
3. Pancasila sebagai pandangan hidup dan kepribadian bangsa ideology, serta sebagai dasar
4. Sebagai bangsa yang merasa senasip dan sepenanggungan, khususnya selama mengalamai
8
6. Keadaan Indonesia luas, kaya raya, indah dan permai.
Perwakilan “
Pelaksanaan identitas kerakyatan sesuai dengan paham sila ke empat pancasila antara lain di atur dalam
Prinsip kerakyatan pada hakikatnya merupakan pelaksnaan prinsip demokrasi. Demokrasi yang
dikembangkan di Indonesia sekarang ini adalah demokrasi yang berdasarkan Pancasila, yaitu paham
demokrasi yang bersumber pada kepribadian dan filsafat bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti
Keadilan berasal dari kata adil yang artinya antara lain adalah memberikan apa yang menjadi haknya,
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sesuai dengan kebenaran dan kejujuran.
Nilai-nilai Yang terkandung dalam sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia antara lain sebagai
berikut:
1. Perwujudan keadilan sosial dalam segala kehidupan sosial kemasyarakatan, meliputi seluruh rakyat
Indonesia.
2. Keadilan dalam keadilan sosial terutama meliputi ideology, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan.
3. Cita-cita masyarakat adil makmur, materiil dan spiritual yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
4. Keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak orang lain
5. Cinta akan kemajuan dan pembangunan tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Identitas Nasional adalah ciri khas yang menandai keberadaan suatu bangsa. Setiap bangsa yang
bernegara (nation state) memilik identitas nasionalnya sender-sendiri, berbeda dengan identitas
nasional bangsa lain. Indentitas nasional bangsa Indonesia berasal dari sejarah panjang
pembentukan bangsa Indonesia dan kondisi sosio-kultural yang melingkupi bangsa Indonesia.
Wujud identitas nasional bangsa Indonesia berupa lambang atau symbol kenegaraan yang sudah
diterima dalam kehidupan Negara Indonesia. Identitas itu berupa bahasa Indonesia, bendera
Negara, lagu kebangsaan, lambang Negara, dan pancasila sebagai dasar Negara.
B. Saran
hanya terpaku pada 1 sumber saja melainkan dari berbagai sumber agar dapat
membandingkannya. Oleh karena itu, kami butuh saran yang sifatnya membangun demi
10
DAFTAR PUSTAKA
Rochmadi Nur Wahyu, 2009. Ilmu Pengetahun Sosial untuk sekolah Menengah Kejuruan, jilid
1. Jakarta, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Manajemen Penidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidiakan Nasional.
11