Anda di halaman 1dari 14

IDENTITAS NASIONAL DAN GLOBALISASI

Makalah

Disusun untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah


Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan
Program Studi PAI (Pendidikan Agama Islam)
Dipresentasikan pada hari …… tanggal………….

Semester I (Satu) Kelas B.1


Tahun Akademik 2022/2023

Dosen :
Dr. Akhmad Roziqin, M.Ag.

Oleh:Subhan Imam Ghozali


NIM:21030802221075

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
BANDUNG
2022
BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Identitas nasional merupakan ciri khas yang dimiliki satu


bangsa yang tentunya berbeda antara satu bangsa, dengan bangsa
yang lain. Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki
bermacam identitas nasional yang mengkhaskan dan tentunya
berbeda dengan Negara-negara lainnya. Mayoritas dari
masyarakat mengasosiakan identitas nasional mereka dengan
negara dimana mereka dilahirkan.
Beragamnnya suku bangsa serta bahasa di Indonesia,
merupakan suatu tantangan besar bagi bangsa ini untuk tetap dapat
mempertahankan identitasnnya. Untuk itu, sebagai generasi muda
Indonesia seharusnnya sudah mengetahui apa itu identitas nasional
bangsa kita. Namun pada kenyataannya masih banyak generasi
muda indonesia yang belum tahu tentang apa itu identitas nasional
dan apa saja wujud dari identitas nasional bangsa Indonesia itu
sendiri.
Seringkali kita marah ketika aset identitas nasional kita direbut
atau ditiru oleh Negara lain, tapi dalam pengaplikasiannya kita
sebagai warga negara Indonesia hanya bersikap pasif dan enggan
untuk menggembangkannya.
Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu
Bangsa dan Negara, Selain itu pembentukan Identitas Nasional
sendiri telah menjadi ketentuan yang telah di sepakati bersama.
Menjunjung tinggi
dan mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha
memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu
Bangsa dan Negara sudah tidak perlu di tanyakan lagi, Terutama
di dalam bidang Hukum.

A. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari identitas nasional?
2. Apa saja faktor-faktor pembentukan identitas nasional?
3. Bagaimana identitas Negara indonesia?
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian identitas nasional
2. Untuk mengetahui faktor pembentukan identitas nasional
3. Untuk mengetahui identitas Negara Indonesia
C. Manfaat Penulisan
Bagi siswa:
1. Agar siswa mengetahui dan mengenal lebih dalam tentang

identitas dari negara indonesia


2. Agar siswa mengetahui wujud identitas

negara Bagi guru:


1. Memberikan kemudahan pada guru dalam pembelajaran
karakteristik negara indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Identitas Nasional


Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang
dimiliki setiap pihak yang dimaksud sebagai suatu pembeda
atau pembanding dengan pihak yang lain. Sedangkan nasional
atau Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang berpendapat
bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada
Negara kebangsaan. Identitas nasional adalah kepribadian
nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang
membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.
Identitas nasional dalam konteks negara tercermin
dalam simbol- simbol kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera
Merah Putih, Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia,
Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar Falsafah
negara yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu
UUD 1945 serta Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat. Pahlawan – pahlawan rakyat pada
masa perjuangan nasional seperti Pattimura, Hasanudin,
Pangeran Antasari dan lain – lain.
Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa
dan negara Indonesia dapat mengikat eksistensinya serta
memberikan daya hidup. Sebagai bangsa dan negara yang
merdeka, berdaulat dalam hubungan internasional akan dihargai
dan sejajar dengan bangsa dan negara lain. Identitas bersama itu
juga dapat menunjukkan jati diri serta kepribadiannya Rasa
solidaritas sosial, kebersamaan sebagai kelompok dapat
mendukung upaya mengisi kemerdekaan. Dengan identitas
bersama itu juga dapat memberikan motivasi untuk mencapai
kejayaan bangsa dan negara di masa depan.1

Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam


menghadapi globalisasi maka harus tetap meletakkan jati diri
dan identitas nasional
yang merupakan kepribadian bangsa Indonesia sebagai dasar
pengembangan kreatifitas budaya globalisasi. Sebagaimana
terjadi di berbagai negara di dunia, justru dalam era globalisasi
dengan penuh tantangan yang cenderung menghancurkan
nasionalisme, muncullah kebangkitan kembali kesadaran
Nasional.

B. Faktor Pembentuk Identitas Nasional


Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas
nasional yaitu faktor primodial dan faktor kondisional. Faktor
primodial atau faktor objektif adalah faktor bawaan yang
bersifat alamiah yang melekat pada bangsa tersebut seperti
geografi, ekologi dan demografi. Kondisi geografis-
ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan
yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan
komunikasi antara wilayah dunia di Asia Tenggara, ikut
mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis,
ekonomis, sosial dan kultural bangsa Indonesia. Sedangkan
faktor kondisional atau faktor subyektif adalah keadaan yang
mempengaruhi terbentuknya identitas nasional. Faktor subyektif
meliputi faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang
dimiliki bangsa Indonesia.Faktor historis ini mempengaruhi
proses pembentukan masyarakat dan bangsa
Indonesia, beserta identitasnya, melalui interaksi berbagai
faktor yang terlibat di dalamnya. Hasil dari interaksi dari
berbagai faktor tersebut.2
Faktor yang tak kalah penting yaitu sejarah. Persepsi
yang sama diantara warga masyarakat tentang sejarah mereka
dapat menyatukan diri dalam satu bangsa. Persepsi yang sama
tentang pengalaman masa lalu, seperti sama-sama menderita
karena penjajahan, tidak hanya melahirkan solidaritas tetapi
juga melahirkan tekad dan tujuan yang sama antar anggota
masyarakat itu. Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan
melahirkan spesialisasi pekerjaan profesi sesuai dengan aneka
kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu dan variasi
kebutuhan masyarakat, semakin saling tergantung diantara jenis
pekerjaan. Setiap orang akan
saling bergantung dalam memenuhi kebutuhan hidup. Semakin
kuat saling ketergantungan anggota masyarakat karena
perkembangan ekonomi, akan semakin besar solidaritas dan
persatuan dalam masyarakat. 3
Solidaritas yang terjadi karena perkembangan ekonomi
oleh Emile Durkheim disebut Solidaritas Organis. Faktor ini
berlaku di masyarkat industri maju seperti Amerika Utara dan
Eropa Barat. Lembaga-lembaga pemerintahan dan politik.
Lembaga-lembaga itu seperti birokrasi, angkatan bersenjata,
pengadilan, dan partai politik. Lembaga-lembaga itu melayani
dan mempertemukan warga tanpa membeda-bedakan asal usul
dan golongannya dalam masyarakat. Kerja dan perilaku
lembaga politik dapat mempersatukan orang sebagai satu
bangsa.
C. Identitas Negara Indonesia
Setelah Indonesia lahir maka dibentuk terkait
karakteristik negara Indonesia yang di dalamnnya berisikan
Identitas nasional Indonesia. Setiap negara Indonesia memiliki
identitas untuk melambangkan keagungan suatu negara. Seperti
negara Indoenesia yang memiliki identitas yang dapat menjadi
penciri atau pembangun jati diri bangsa Indonesia. Identitas
Indonesia menjadikan bangsa Indonesia sebagai pemersatu dan
simbol kehormatan negara. Selain itu identitas Nasional
menjadikan negara Indonesia yang bermartabat diantara negara-
negara lain yang memiliki beragam kebudayaan, agama dan
memiliki jiwa toleransi maupun solidaritas tinggi.
Berikut penjelesan mengenai identitas Negara Indonesia yaitu
bendera negara Sang Merah Putih, Bahasa indonesia, Lambang
Negara Indonesia beserta simbol-simbol Pancasila, lagu
kebangsaan dan Hukum.
a. Bendera Negara Sang Merah Putih
Bendera negara diatur dalam Undang-Undang No. 24
Tagun 2009 pasal 4 sampai 24, bendera warna merah
putih dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus
1945. Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih disimpan
dan dipelihara di Monumen Nasional Jakarta.
a. Bahasa Negara Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara merupakan hasil
kesepakatan para pendiri Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Bahasa Indonesia berasal dari rumpun
bahasa melayu yang dipergunakan sebagai bahasa
pergaulan (lingua franca), setelah itu diangkat dan
diikrarkan srbagai bahasa persatuan pada kongkres
Pemuda II tanggal 28 oktober 1928. Bangsa Indonesia
merupakan bahasa nasional sekaligus jati diri dan
Identitas nasional Indonesia.
b. Lambang Negara Garuda Pancasila dan Simbol-simbol

Pancasila Pada tanggal 13 juli 1945, dalam rapat panitia


perancangan Undang-undang Dasar 1945. Salah seorang
anggota panitia bernama Parada Harahap mengusulkan
tentang lambang negara . tanggal 16 November 1945 baru
dibentuk panita Indonesia Raya, panitia ini bertugas
menyelidiki arti lambang-lambang dalam peradaban
bangsa Indonesia sebagai langkah awal
untuk mempersiapkan bahan kajian tentang
lambang negara. Panitia Indonsia Raya diketua oleh Ki
Hajar Dewantara dengan seketaris Muhammad Yamin.
Arti dan makna lambang Negara Menurut Kansil dan
Chistine arti dan makna simbolik dari lambang negara
ialah Garuda ialah burung yang dinamakan juga “Sang
Raja Wali”, seperti yang disebutkan sdalam cerita
ramayana dan bharatayuda.
Adapun makna yang terkandumg dalam simbol-simbol Pancasila
1. Bintang yang memiliki lima sudut melambangkan

sila pertama pancasila, yaitu Ketuhanan Yang


Maha Esa. Bintang melambangkan sebuah cahaya,
seperti cahaya yang dipancarkan oleh Tuhan
kepada setiap manusia.
2. Rantai melambangkan sila kedua Pancasila yaitu

kemanusian yang adil dan beradab. Rantai tersebut


terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi empat
dan lingkaran yang saling berkaitan membentuk
lingkaran. Mata rantai
segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan
yang lingkaran melambaikan perempuan mata
rantai yang saling berkaitpun melambangkan
bahwa setiap manusia, laki-laki dan perempuan,
menumbuhkan satu sama lain dan perlu bersatu
sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai
3. Pohon beringin melambangkan sila ketiga, yaitu

persatuan Indonesia. Pohon beringin melambaikan


pohon besar yang bisa digunakan oleh banyak
orang sebagai tempat berteduh dibawahnya. Hal ini
mewakili keragaman suku bangsa yang menyatu di
Indonesia.
4. Kepala banteng melambangkan sila keempat
pancasila, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan. Kepala banteng melambangkan hewan
sosial yang suka berkumpul, seperti halnya
musyawarah dimana orang-orang harus berkumpul
untuk mendiskusikan sesuatu.
5. Padi dan kapas melambangkan sila kelima
pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia. Padi dan kapas dapat mewakili sila
kelima, karena padin dan kapas merupakan
kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan dan
sandang sebagai syarat utama untuk mencapai
kemakmuran.
b. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diatur dalam undang-
undang No. 24 Tahun 2009 mulai Pasal 58-64, sebagai
lagu kebangsaan pertama kali dinyanyikan pada Kongres
pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Selanjutnya menjadi
lagu kebangsaan yang diperdengar pada setiap upacara
kenegaraan. 4

c. Hukum
Negara indonesia adalah negara hukum, demikian bunyi
pasal 1 Ayat 3 UUD 1945 setelah diamandemen ketiga
disahkan 10 November 2001. Penegasan ketentuan
konstitusi ini bermakna, bahwa segala aspek kehidupan
dalam kemasyarakatan, kenegaraan dan pemerintahan
harus senantiasa berdasarkan hukum. 5

Anda mungkin juga menyukai