Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

IDENTITAS NASIONAL
DI SUSUN OLEH:

SAIDUL UMAM

UNIVERSITAS JABAL GHAFUR


GLE GAPUI-SIGLI
TAHUN AJARAN 2021/2022
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu,
tenaga, maupun pikiran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Identitas Nasional”.

Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan


dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi para pembaca untuk ke depannya agar dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan


makalah ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan dari pembaca sekalian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Sigli, 24 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................1
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULAN......................................................................................................2
A. Latar Belakang........................................................................................2
B. Rumusan Masalah...................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
A. Pengertian Identitas Nasional................................................................4
B. Faktor Pembentuk Identitas Nasional...................................................5
C. Identitas Negara Indonesia.....................................................................6
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP..............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

1
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Identitas nasional merupakan ciri khas yang dimiliki satu bangsa
yang tentunya berbeda antara satu bangsa, dengan bangsa yang lain.
Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki bermacam identitas
nasional yang mengkhaskan dan tentunya berbeda dengan Negara-negara
lainnya. Mayoritas dari masyarakat mengasosiakan identitas nasional
mereka dengan negara dimana mereka dilahirkan.
Beragamnya suku bangsa serta bahasa di Indonesia, merupakan
suatu tantangan besar bagi bangsa ini untuk tetap dapat mempertahankan
identitasnya. Untuk itu, sebagai generasi muda Indonesia seharusnya
sudah mengetahui apa itu identitas nasional bangsa kita. Namun pada
kenyataannya masih banyak generasi muda indonesia yang belum tahu
tentang apa itu identitas nasional dan apa saja wujud dari identitas nasional
bangsa Indonesia itu sendiri.
Seringkali kita marah ketika aset identitas nasional kita direbut
atau ditiru oleh Negara lain, tapi dalam pengaplikasiannya kita sebagai
warga negara Indonesia hanya bersikap pasif dan enggan untuk
mengembangkannya.
Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa
dan Negara, Selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri telah
menjadi ketentuan yang telah di sepakati bersama. Menjunjung tinggi dan
mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha memperbaiki segala
kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah
tidak perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari identitas nasional?

2
2. Apa saja faktor-faktor pembentukan identitas nasional?
3. Bagaimana identitas Negara Indonesia?

BAB II
PEMBAHASAN

3
A. Pengertian Identitas Nasional
Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap
pihak yang dimaksud sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan
pihak yang lain. Sedangkan nasional atau Nasionalisme memiliki arti suatu
paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus
diserahkan kepada Negara kebangsaan.
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri
nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu
dengan bangsa yang lainnya. Identitas nasional dalam konteks negara
tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera
Merah Putih, Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia, Semboyan Negara
yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila,
Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 serta Bentuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Pahlawan –
pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional seperti Pattimura,
Hasanudin, Pangeran Antasari dan lain – lain.
Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara
Indonesia dapat mengikat eksistensinya serta memberikan daya hidup.
Sebagai bangsa dan negara yang merdeka, berdaulat dalam hubungan
internasional akan dihargai dan sejajar dengan bangsa dan negara lain.
Identitas bersama itu juga dapat menunjukkan jati diri serta
kepribadiannya Rasa solidaritas sosial, kebersamaan sebagai kelompok
dapat mendukung upaya mengisi kemerdekaan. Dengan identitas bersama
itu juga dapat memberikan motivasi untuk mencapai kejayaan bangsa dan
negara di masa depan.
Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam
menghadapi globalisasi maka harus tetap meletakkan jati diri dan identitas
nasional yang merupakan kepribadian bangsa Indonesia sebagai dasar
pengembangan kreatifitas budaya globalisasi. Sebagaimana terjadi di
berbagai negara di dunia, justru dalam era globalisasi dengan penuh

4
tantangan yang cenderung menghancurkan nasionalisme, muncullah
kebangkitan kembali kesadaran Nasional.

B. Faktor Pembentuk Identitas Nasional


Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional
yaitu faktor primodial dan faktor kondisional. Faktor primodial atau faktor
objektif adalah faktor bawaan yang bersifat alamiah yang melekat pada
bangsa tersebut seperti geografi, ekologi dan demografi. Kondisi
geografis-ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan
yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan komunikasi antara
wilayah dunia di Asia Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan
kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan kultural bangsa Indonesia.
Sedangkan faktor kondisional atau faktor subyektif adalah keadaan yang
mempengaruhi terbentuknya identitas nasional. Faktor subyektif meliputi
faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa
Indonesia. Faktor historis ini mempengaruhi proses pembentukan
masyarakat dan bangsa Indonesia, beserta identitasnya, melalui interaksi
berbagai faktor yang terlibat di dalamnya. Hasil dari interaksi dari
berbagai faktor tersebut.
Faktor yang tak kalah penting yaitu sejarah. Persepsi yang sama
diantara warga masyarakat tentang sejarah mereka dapat menyatukan diri
dalam satu bangsa. Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu,
seperti sama-sama menderita karena penjajahan, tidak hanya melahirkan
solidaritas tetapi juga melahirkan tekad dan tujuan yang sama antar
anggota masyarakat itu. Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan
melahirkan spesialisasi pekerjaan profesi sesuai dengan aneka kebutuhan
masyarakat. Semakin tinggi mutu dan variasi kebutuhan masyarakat,
semakin saling tergantung diantara jenis pekerjaan. Setiap orang akan
saling bergantung dalam memenuhi kebutuhan hidup. Semakin kuat saling

5
ketergantungan anggota masyarakat karena perkembangan ekonomi, akan
semakin besar solidaritas dan persatuan dalam masyarakat.
Solidaritas yang terjadi karena perkembangan ekonomi oleh Emile
Durkheim disebut Solidaritas Organis. Faktor ini berlaku di masyarakat
industri maju seperti Amerika Utara dan Eropa Barat. Lembaga-lembaga
pemerintahan dan politik. Lembaga-lembaga itu seperti birokrasi,
angkatan bersenjata, pengadilan, dan partai politik. Lembaga-lembaga itu
melayani dan mempertemukan warga tanpa membeda-bedakan asal usul
dan golongannya dalam masyarakat. Kerja dan perilaku lembaga politik
dapat mempersatukan orang sebagai satu bangsa.

C. Identitas Negara Indonesia


Setelah Indonesia lahir maka dibentuk terkait karakteristik negara
Indonesia yang di dalamnya berisikan Identitas nasional Indonesia. Setiap
negara Indonesia memiliki identitas untuk melambangkan keagungan
suatu negara. Seperti negara Indonesia yang memiliki identitas yang dapat
menjadi pembangun jati diri bangsa Indonesia. Identitas Indonesia
menjadikan bangsa Indonesia sebagai pemersatu dan simbol kehormatan
negara. Selain itu identitas Nasional menjadikan negara Indonesia yang
bermartabat diantara negara-negara lain yang memiliki beragam
kebudayaan, agama dan memiliki jiwa toleransi maupun solidaritas tinggi.
Berikut penjelasan mengenai identitas Negara Indonesia yaitu
bendera negara Sang Merah Putih, Bahasa indonesia, Lambang Negara
Indonesia beserta simbol-simbol Pancasila, lagu kebangsaan dan Hukum.
a) Bendera Negara Sang Merah Putih
Bendera negara diatur dalam Undang-Undang No. 24
Tahun 2009 pasal 4 sampai 24, bendera warna merah putih
dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945.
Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih disimpan dan
dipelihara di Monumen Nasional Jakarta.

6
b) Bahasa Negara Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara merupakan hasil
kesepakatan para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Bahasa Indonesia berasal dari rumpun bahasa melayu
yang dipergunakan sebagai bahasa pergaulan (lingua franca),
setelah itu diangkat dan diikrarkan sebagai bahasa persatuan
pada kongres Pemuda II tanggal 28 oktober 1928. Bangsa
Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus jati diri dan
Identitas nasional Indonesia.
c) Lambang Negara Garuda Pancasila dan Simbol-simbol
Pancasila
Pada tanggal 13 juli 1945, dalam rapat panitia perancangan
Undang-undang Dasar 1945. Salah seorang anggota panitia
bernama Parada Harahap mengusulkan tentang lambang negara
. tanggal 16 November 1945 baru dibentuk panitia Indonesia
Raya, panitia ini bertugas menyelidiki arti lambang-lambang
dalam peradaban bangsa Indonesia sebagai langkah awal untuk
mempersiapkan bahan kajian tentang lambang negara. Panitia
Indonesia Raya di ketua oleh Ki Hajar Dewantara dengan
sekretaris Muhammad Yamin. Arti dan makna lambang Negara
Menurut Kansil dan Chistine arti dan makna simbolik dari
lambang negara ialah Garuda ialah burung yang dinamakan
juga “Sang Raja Wali”, seperti yang disebutkan di dalam cerita
ramayana dan bharatayuda.
Adapun makna yang terkandung dalam simbol-simbol
Pancasila adalah sebagai berikut:
 Bintang yang memiliki lima sudut melambangkan
sila pertama pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha
Esa. Bintang melambangkan sebuah cahaya, seperti
cahaya yang dipancarkan oleh Tuhan kepada setiap
manusia.

7
 Rantai melambangkan sila kedua Pancasila yaitu
kemanusiaan yang adil dan beradab. Rantai tersebut
terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi empat
dan lingkaran yang saling berkaitan membentuk
lingkaran. Mata rantai segi empat melambangkan
laki-laki, sedangkan yang lingkaran melambaikan
perempuan mata rantai yang saling berkait pun
melambangkan bahwa setiap manusia, laki-laki dan
perempuan, menumbuhkan satu sama lain dan perlu
bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai
 Pohon beringin melambangkan sila ketiga, yaitu
persatuan Indonesia. Pohon beringin melambaikan
pohon besar yang bisa digunakan oleh banyak orang
sebagai tempat berteduh di bawahnya. Hal ini
mewakili keragaman suku bangsa yang menyatu di
Indonesia.
 Kepala banteng melambangkan sila keempat
pancasila, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan. Kepala banteng melambangkan hewan
sosial yang suka berkumpul, seperti halnya
musyawarah dimana orang-orang harus berkumpul
untuk mendiskusikan sesuatu.
 Padi dan kapas melambangkan sila kelima pancasila
yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Padi dan kapas dapat mewakili sila kelima, karena
padi dan kapas merupakan kebutuhan dasar setiap
manusia, yakni pangan dan sandang sebagai syarat
utama untuk mencapai kemakmuran.
d) Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Lagu Kebangsaan Indonesia

8
Raya diatur dalam undang-undang No. 24 Tahun 2009
mulai Pasal 58-64, sebagai lagu kebangsaan pertama kali
dinyanyikan pada Kongres pemuda II tanggal 28 Oktober 1928.
Selanjutnya menjadi lagu kebangsaan yang diperdengar pada
setiap upacara kenegaraan.
e) Hukum
Negara indonesia adalah negara hukum, demikian bunyi
pasal 1 Ayat 3 UUD 1945 setelah diamandemen ketiga
disahkan 10 November 2001. Penegasan ketentuan konstitusi
ini bermakna, bahwa segala aspek kehidupan dalam
kemasyarakatan, kenegaraan dan pemerintahan harus
senantiasa berdasarkan hukum.

BAB III
PENUTUP

9
A. Kesimpulan
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri
nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa yang satu
dengan yang lainnya. Identitas nasional dalam konteks negara tercermin
dalam simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila.
Identitas Nasional Indonesia:
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa
Indonesia.
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya.
4. Lambang Negara yaitu Pancasila.
5. Hukum
Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola
pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan
kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi atau
kelompok. Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola yang
mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka
menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

B. SARAN
Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari masih
banyak kekurangan, saran dan kritik yang membangun sangat kami
harapkan untuk menyempurnakan makalah kami ini.

DAFTAR PUSTAKA

10
Sunarso, dkk. 2013 Pendidikan Kewarganegaraan (PKn untuk Perguruan Tinggi),
Yogyakarta: UNY Press.

A.Ubaidillah, dkk. 2000. Pendidikan Kewargaan (Civic Education), Jakarta: IAIN


Jakarta Press

Lubis, Maulana Arafat, 2018. Pembelajaran PPKn di SD/MI, Yogyakarta:


Samudra Biru.

Sunarso, dkk. 2013 Pendidikan Kewarganegaraan (PKn untuk Perguruan Tinggi),


Yogyakarta: UNY Press.

Khon, Prof. Hans, Nasionalisme. 1984. Arti dan Sejarahnya, Jakarta: Erlangga,

11

Anda mungkin juga menyukai