Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI……………………………………………….……………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………………………1
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………………………1
C. TUJUAN PENULISAN………………………………………………………………………………..1
D. MANFAAT PENULISAN……………………….………………..………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Identitas Nasional…………………………………..…………………………….3
B. Faktor Pembentuk Identitas Nasional …………………………..………………………..3
C. Identitas Negara Indonesia ………………………………………………..…………………..4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan……………………………………………………………………………..………………7
B. Saran…………………………………………………………………………………………..………….7

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………..8

ii
BAB I

PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Identitas nasional merupakan ciri khas yang dimiliki satu bangsa yang tentunya berbeda antara satu
bangsa, dengan bangsa yang lain. Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki bermacam
identitas nasional yang mengkhaskan dan tentunya berbeda dengan Negara-negara lainnya.
Mayoritas dari masyarakat mengasosiakan identitas nasional mereka dengan negara dimana mereka
dilahirkan.

Beragamnnya suku bangsa serta bahasa di Indonesia, merupakan suatu tantangan besar bagi bangsa
ini untuk tetap dapat mempertahankan identitasnnya. Untuk itu, sebagai generasi muda Indonesia
seharusnnya sudah mengetahui apa itu identitas nasional bangsa kita. Namun pada kenyataannya
masih banyak generasi muda indonesia yang belum tahu tentang apa itu identitas nasional dan apa
saja wujud dari identitas nasional bangsa Indonesia itu sendiri.

Seringkali kita marah ketika aset identitas nasional kita direbut atau ditiru oleh Negara lain, tapi
dalam pengaplikasiannya kita sebagai warga negara Indonesia hanya bersikap pasif dan enggan
untuk menggembangkannya.

Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara, Selain itu
pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah di sepakati bersama.
Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha memperbaiki segala
kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah tidak perlu di tanyakan lagi,
Terutama di dalam bidang Hukum.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari identitas nasional?
2. Apa saja faktor-faktor pembentukan identitas nasional?
3. Bagaimana identitas Negara indonesia?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian identitas nasional
2. Untuk mengetahui faktor pembentukan identitas nasional
3. Untuk mengetahui identitas Negara Indonesia

1
D. Manfaat Penulisan
Bagi siswa:

1. Agar siswa mengetahui dan mengenal lebih dalam tentang identitas dari negara indonesia
2. Agar siswa mengetahui wujud identitas negara

Bagi guru:

1. Memberikan kemudahan pada guru dalam pembelajaran karakteristik negara Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Identitas Nasional
Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang dimaksud sebagai suatu
pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain. Sedangkan nasional atau Nasionalisme memiliki
arti suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada
Negara kebangsaan. Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang
dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.

Identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbolsimbol kenegaraan seperti:
Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia, Semboyan Negara yaitu
Bhinneka Tunggal Ika, Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu
UUD 1945 serta Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Pahlawan –
pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional seperti Pattimura, Hasanudin, Pangeran Antasari
dan lain – lain.

Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara Indonesia dapat mengikat
eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai bangsa dan negara yang merdeka, berdaulat
dalam hubungan internasional akan dihargai dan sejajar dengan bangsa dan negara lain. Identitas
bersama itu juga dapat menunjukkan jati diri serta kepribadiannya Rasa solidaritas sosial,
kebersamaan sebagai kelompok dapat mendukung upaya mengisi kemerdekaan. Dengan identitas
bersama itu juga dapat memberikan motivasi untuk mencapai kejayaan bangsa dan negara di masa
depan.1

Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi globalisasi maka harus tetap
meletakkan jati diri dan identitas nasional yang merupakan kepribadian bangsa Indonesia sebagai
dasar pengembangan kreatifitas budaya globalisasi. Sebagaimana terjadi di berbagai negara di
dunia, justru dalam era globalisasi dengan penuh tantangan yang cenderung menghancurkan
nasionalisme, muncullah kebangkitan kembali kesadaran Nasional

B. Faktor Pembentuk Identitas Nasional


Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional yaitu faktor primodial dan
faktor kondisional. Faktor primodial atau faktor objektif adalah faktor bawaan yang bersifat alamiah
yang melekat pada bangsa tersebut seperti geografi, ekologi dan demografi. Kondisi geografis-
ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang beriklim tropis dan terletak di
persimpangan jalan komunikasi antara wilayah dunia di Asia Tenggara, ikut mempengaruhi
perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan kultural bangsa Indonesia. Sedangkan

1
Nikmah, Azah. “http://nikmahajah.blogspot.co.id/2013/11/proses-berbangsa-dan bernegara.html” (diakses pada
selasa, 17 september 2017).

3
faktor kondisional atau faktor subyektif adalah keadaan yang mempengaruhi terbentuknya identitas
nasional. Faktor subyektif meliputi faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki
bangsa Indonesia. Faktor historis ini mempengaruhi proses pembentukan masyarakat dan bangsa
Indonesia, beserta identitasnya, melalui interaksi berbagai faktor yang terlibat di dalamnya. Hasil
dari interaksi dari berbagai faktor tersebut.2

Faktor yang tak kalah penting yaitu sejarah. Persepsi yang sama diantara warga masyarakat tentang
sejarah mereka dapat menyatukan diri dalam satu bangsa. Persepsi yang sama tentang pengalaman
masa lalu, seperti sama-sama menderita karena penjajahan, tidak hanya melahirkan solidaritas
tetapi juga melahirkan tekad dan tujuan yang sama antar anggota masyarakat itu. Perkembangan
ekonomi (industrialisasi) akan melahirkan spesialisasi pekerjaan profesi sesuai dengan aneka
kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu dan variasi kebutuhan masyarakat, semakin saling
tergantung diantara jenis pekerjaan. Setiap orang akan saling bergantung dalam memenuhi
kebutuhan hidup. Semakin kuat saling ketergantungan anggota masyarakat karena perkembangan
ekonomi, akan semakin besar solidaritas dan persatuan dalam masyarakat. 3

Solidaritas yang terjadi karena perkembangan ekonomi oleh Emile Durkheim disebut Solidaritas
Organis. Faktor ini berlaku di masyarkat industri maju seperti Amerika Utara dan Eropa Barat.
Lembaga-lembaga pemerintahan dan politik. Lembaga-lembaga itu seperti birokrasi, angkatan
bersenjata, pengadilan, dan partai politik. Lembaga-lembaga itu melayani dan mempertemukan
warga tanpa membeda-bedakan asal usul dan golongannya dalam masyarakat. Kerja dan perilaku
lembaga politik dapat mempersatukan orang sebagai satu bangsa.

C. Identitas Negara Indonesia


Setelah Indonesia lahir maka dibentuk terkait karakteristik negara Indonesia yang di dalamnnya
berisikan Identitas nasional Indonesia. Setiap negara Indonesia memiliki identitas untuk
melambangkan keagungan suatu negara. Seperti negara Indoenesia yang memiliki identitas yang
dapat menjadi penciri atau pembangun jati diri bangsa Indonesia. Identitas Indonesia menjadikan
bangsa Indonesia sebagai pemersatu dan simbol kehormatan negara. Selain itu identitas Nasional
menjadikan negara Indonesia yang bermartabat diantara negara-negara lain yang memiliki beragam
kebudayaan, agama dan memiliki jiwa toleransi maupun solidaritas tinggi.

Berikut penjelesan mengenai identitas Negara Indonesia yaitu bendera negara Sang Merah Putih,
Bahasa indonesia, Lambang Negara Indonesia beserta simbol-simbol Pancasila, lagu kebangsaan dan
Hukum.

a) Bendera Negara Sang Merah Putih

2
Sunarso, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn untuk Perguruan Tinggi), (Yogyakarta:
UNY Press. 2013), hal. 98
3
A. Ubaidillah, dkk. Pendidikan Kewargaan (Civic Education), (Jakarta: IAIN Jakarta Press.
2000), hal. 61.

4
Bendera negara diatur dalam Undang-Undang No. 24 Tagun 2009 pasal 4 sampai 24,
bendera warna merah putih dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945. Bendera
Pusaka Sang Saka Merah Putih disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional Jakarta.

b) Bahasa Negara Indonesia


Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara merupakan hasil kesepakatan para pendiri Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bahasa Indonesia berasal dari rumpun bahasa melayu
yang dipergunakan sebagai bahasa pergaulan (lingua franca), setelah itu diangkat dan
diikrarkan srbagai bahasa persatuan pada kongkres Pemuda II tanggal 28 oktober 1928.
Bangsa Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus jati diri dan Identitas nasional
Indonesia.

c) Lambang Negara Garuda Pancasila dan Simbol-simbol


Pancasila Pada tanggal 13 juli 1945, dalam rapat panitia perancangan Undang-undang Dasar
1945. Salah seorang anggota panitia bernama Parada Harahap mengusulkan tentang
lambang negara . tanggal 16 November 1945 baru dibentuk panita Indonesia Raya, panitia
ini bertugas menyelidiki arti lambang-lambang dalam peradaban bangsa Indonesia sebagai
langkah awal untuk mempersiapkan bahan kajian tentang lambang negara. Panitia Indonsia
Raya diketua oleh Ki Hajar Dewantara dengan seketaris Muhammad Yamin.
Arti dan makna lambang Negara Menurut Kansil dan Chistine arti dan makna simbolik dari
lambang negara ialah Garuda ialah burung yang dinamakan juga “Sang Raja Wali”, seperti
yang disebutkan sdalam cerita ramayana dan bharatayuda.
Adapun makna yang terkandumg dalam simbol-simbol Pancasila
 Bintang yang memiliki lima sudut melambangkan sila pertama pancasila, yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa. Bintang melambangkan sebuah cahaya, seperti cahaya
yang dipancarkan oleh Tuhan kepada setiap manusia.
 Rantai melambangkan sila kedua Pancasila yaitu kemanusian yang adil dan beradab.
Rantai tersebut terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi empat dan lingkaran
yang saling berkaitan membentuk lingkaran. Mata rantai segi empat melambangkan
laki-laki, sedangkan yang lingkaran melambaikan perempuan mata rantai yang saling
berkaitpun melambangkan bahwa setiap manusia, laki-laki dan perempuan,
menumbuhkan satu sama lain dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat seperti
sebuah rantai
 Pohon beringin melambangkan sila ketiga, yaitu persatuan Indonesia. Pohon
beringin melambaikan pohon besar yang bisa digunakan oleh banyak orang sebagai
tempat berteduh dibawahnya. Hal ini mewakili keragaman suku bangsa yang
menyatu di Indonesia.
 Kepala banteng melambangkan sila keempat pancasila, yaitu kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Kepala
banteng melambangkan hewan sosial yang suka berkumpul, seperti halnya
musyawarah dimana orang-orang harus berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.

5
 Padi dan kapas melambangkan sila kelima pancasila yaitu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat indonesia. Padi dan kapas dapat mewakili sila kelima, karena padin
dan kapas merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan dan sandang
sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran.
d) Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diatur dalam undang-undang No. 24 Tahun 2009 mulai
Pasal 58-64, sebagai lagu kebangsaan pertama kali dinyanyikan pada Kongres pemuda II
tanggal 28 Oktober 1928. Selanjutnya menjadi lagu kebangsaan yang diperdengar pada
setiap upacara kenegaraan. 4

e) Hukum
Negara indonesia adalah negara hukum, demikian bunyi pasal 1 Ayat 3 UUD 1945 setelah
diamandemen ketiga disahkan 10 November 2001. Penegasan ketentuan konstitusi ini
bermakna, bahwa segala aspek kehidupan dalam kemasyarakatan, kenegaraan dan
pemerintahan harus senantiasa berdasarkan hukum. 5

4
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn, (Yogyakarta: Samudra Biru, 2018), hal. 33-38.
5
Prof. Hans. Khon. Nasionalisme Arti dan Sejarahnya. (Jakarta: Erlangga. 1984), hal. 56

6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang
membedakan bangsa yang satu dengan yang lainnya. Identitas nasional dalam konteks negara
tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila.

Identitas Nasional Indonesia:

1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.


2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya.
4. Lambang Negara yaitu Pancasila.
5. Hukum

Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak
yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi atau
kelompok. Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap,
dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

B. SARAN
Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Dalam
penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan, saran dan kritik yang membangun sangat kami
harapkan untuk menyempurnakan makalah kami ini.

7
DAFTAR PUSTAKA
A. Ubaidillah, dkk. Pendidikan Kewargaan (Civic Education), Jakarta: IAIN

Jakarta Press, 2000.

Lubis, Maulana Arafat, Pembelajaran PPKn di SD/MI, Yogyakarta: Samudra

Biru, 2018.

Nikmah, Azah. “http://nikmahajah.blogspot.co.id/2013/11/proses-berbangsa-dan

Bernegara, diakses pada selasa, 17 september 2017.

Sunarso, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn untuk Perguruan Tinggi),

Yogyakarta: UNY Press, 2013.

Khon, Prof. Hans, Nasionalisme Arti dan Sejarahnya, Jakarta: Erlangga, 1998.

Anda mungkin juga menyukai