Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

IDENTITAS NASIONAL INDONESIA


Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan

Disusun Oleh:
KELOMPOK 7

1. Ambar Solehatulfajri (P1337433220012)


2. Luthfi Prastiyawan (P1337433220042)
3. Aulia Larasati Dewi (P1337433220051)
4. Nida Hasnah Azzahrah(P1337433220062)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
PRODI SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
memberikan wawasan mengenai mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan,
dengan judul “IDENTITAS NASIONAL”.

Dengan tulisan ini kami harapkan mahasiswa mampu untuk memahami


makna dari Identitas Nasional di indonesia. Kami sadar materi kuliah ini terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran
yang bersifat membangun dari berbagai pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi.

Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna
bagi pembacanya, terutama mahasiswa, supaya kelak menjadi pribadi yang
beridentitas nasional, karena kita adalah penerus Bangsa Indonesia.

Purwokerto, 18 Januari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................ii
BAB I Pendahuluan........................................................................1
1.1 LatarBelakang.............................................................................1
1.2 RumusanMasalah........................................................................1
1.3 TujuanPenulisan..........................................................................2
BAB II Pembahasan........................................................................3
2.1 Pengertian Identitas Nasional......................................................3
2.2 Faktor Pembentuk Identitas Nasional.........................................4
2.3 Sifat Identitas Nasional...............................................................6
2.4 Karakteristik Identitas Nasional..................................................6
2.5 Proses Berbangsa dan Bernegara Sebagai Identitas Nasional.....8
2.6 Proses Berbangsa dan Bernegara Sebagai Identitas Nasional.....11
BAB III Kesimpulan dan Saran.....................................................17
2.7 Kesimpulan .................................................................................17
2.8 Saran............................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA......................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan baru dan modern dewasa ini, identitas suatu Negara
secara tidak langsung juga menjadi identitas ideology, politik, ekonomi, budaya,
dan pertahanan keamanan.hal tersebut oleh organisasi kekuasaan Negara, telah
diejawantahkan dalam sistem nilai, norma dan hukum, serta pola-pola tindakan
kolektif yang mengatur tata laku kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Tidak ada bangsa di dunia ini yang tidak memiliki identitas nasional,
termasuk bangsa Indonesia. Setiap bangsa memiliki kepentingannya untuk
mengembangkan identitas nasionalnya. Hal ini bersumber dari hakikat
kemanusiaan sebagai makhluk sosial yang memiliki kecenderungan bersatu,
karena adanya kesamaan-kesamaan yang melandasi pembentukan bangsa tersebut.
Identitas nasional menunjukkan karakteristik unik dari satu kelompok
bangsa yang membedakannya dengan karakteristik atau ciri-ciri kelompok bangsa
lainnya. Bangsa Indonesia misalnya, memiliki karakteristik unik yang
membedakannya dari bangsa-bangsa lain di dunia.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Identitas Nasional?
1.2.2 Apa saja faktor-faktor pembentuk Identitas Nasional?
1.2.3 Bagaimana sifat Identitas Nasional?
1.2.4 Bagaimana karakteristik Identitas Nasional?
1.2.5 Bagaimana proses berbangsa dan bernegara sebagai Identitas Nasional?

1
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian Identitas Nasional
1.3.2 Untuk mengetahui faktor pembentuk Identitas Nasional
1.3.3 Untuk mengetahui sifat Indentitas Nasional
1.3.4 Untuk mengetahui karakteristik Identitas Nasional
1.3.5Untuk mengetahui proses berbangsa dan bernegara sebagai Identitas
Nasional

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL


Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang
dimaksud sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain.
Sedangkan nasional atau Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang
berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara
kebangsaaan. Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional
yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang
lainnya.
Identitas nasional dalam kosteks bangsa cenderung mengecu pada
kebudayaan, adat istiadat, serta karakter khas suatu negara. Sedangkan identitas
nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan
seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia,
Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar Falsafah negara yaitu
Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 serta Bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Pahlawan-
pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional seperti Pattimura,
Hasanudin,Pangeran Antasari dan lain-lain.
Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara
Indonesia dapat mengikat eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai
bangsa dan negara yang merdeka, berdaulat dalam hubungan internasional akan
dihargai dan sejajar dengan bangsa dan negara lain. Identitas bersama itu juga
dapat menunjukkan jatidiri serta kepribadiannya. Rasa solidaritas sosial,
kebersamaan sebagai kelompok dapat mendukung upaya mengisi kemerdekaan.
Dengan identitas bersama itu juga dapat memberikan motivasi untuk mencapai
kejayaan bangsa dan negara di masa depan.
Identitas nasional merupakan suatu konsep kebangsaan yang tidak pernah
ada padanan sebelumnya. Perlu dirumuskan oleh suku-suku tersebut. Istilah

3
Identitas Nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.
Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi yang sangat kuat terutama karena
pengaruh kekuasaan internasional.

Ciri khas suatu bangsa yang merupakan local genius dalam menghadapi
pengaruh budaya asing akan menghadapi challence dan response. Jika challence
cukup besar sementara response kecil maka bangsa tersebut akan punah dan hal
ini sebagaimana terjadi pada bangsa Aborigin di Australia dan bangsa Indian di
Amerika. Namun demikian jika challance kecil sementara response besar maka
bangsa tersebut tidak akan berkembang menjadi bangsa yang kreatif.

Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi
globalisasi maka harus tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional yang
merupakan kepribadian bangsa Indonesia sebagai dasar pengembangan kreatifitas
budaya globalisasi. Sebagaimana terjadi di berbagai negara di dunia,justru dalam
era globalisasi dengan penuh tantangan yang cenderung menghancurkan
nasionalisme, muncullah kebangkitan kembali kesadaran nasional.

2.2 FAKTOR PEMBENTUK IDENTITAS NASIONAL


Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas, serta
keunikan sendiri-sendiri, yang ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukung
kelahiran identitas nasional tersebut. Adapun faktor-faktor yang mendukung
kelahiran identitas nasional bangsa Indonesia adalah :

1. Faktor objektif
Faktor objektif sendiri meliputi faktor geografis, dan demografis, kondisi
geografis ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang
beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan komunikasi antarwilayah dunia
di Asia Tenggara, ikut memengaruhi perkembangan kehidupan demografis,
ekonomis, sosial dan cultural bangsa.

4
2. Faktor subjektif
Faktor subjektif meliputi faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan
yang dimiliki bangsa Indonesia. Faktor historis ini memengaruhi proses
pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia, beserta identitasnya, melalui
interaksi berbagai faktor yang terlibat di dalamnya. Hasil dari interaksi dari
berbagai faktor tersebut melahirkan proses pembentukan masyarakat, bangsa dan
Negara bangsa beserta identitas bangsa di Indonesia.
Berdasarkan parameter sosiologi, faktor-faktor pembentuk identitas
nasional adalah:
1. Suku bangsa, yaitu golongan sosial yang khusus dan bersifat askriptif
(ada sejak lama) yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis
kelamin. Indonesia dikenal sebagai bangsa yang terdiri dari banyak
suku bangsa (kurang lebih 300) dan setiap suku bangsa memiliki adat-
istiadat, tata kelakuan, dan norma yang berbeda-beda, tetapi
terintegrasi dalam suatu Negara Indonesia.
2. Kebudayaan, yang menurut ahli sosiologi termasuk di dalamnya
adalah ilmu pengetahuan, teknologi, bahasa, kesenian, mata pencarian,
peralatan/perkakas, sistem kepercayaan, adat-istiadat, dan lain-lain.
Kebudayaan sebagai parameter identitas nasional harus yang
merupakan milik bersama (bukan individu/pribadi).
3. Bahasa, yang merupakan keistimewaan manusia dalam berkomunikasi
dengan sesamanya. Bahasa memiliki simbol yang menjadikan suatu
perkataan mampu melambangkan arti apa pun.
4. Kondisi geografis, yang menunjukkan lokasi Negara dalam kerangka
ruang, tempat, dan waktu, sehingga maenjadi jelas batas-batas
wilayahnya di muka bumi.

5
2.3 SIFAT IDENTITAS NASIONAL

Identitas nasional merupakan jati diri bangsa yang bersifat dinamis dan
khas yang menjadi pandangan hidup dalam mencapai cita-cita dan tujuan hidup
bersama. Pada era globalisasi ini eksistensi bangsa-bangsa di dunia sedang
dihadapkan oleh tantangan yang sangat kuat dari kekuatan internasional baik
dibidang ekonomi, sosial, budaya dan politik. Apabila bangsa tersebut tidak
mempunyai atau tidak mampu mempertahankan identitas nasional yang menjadi
kepribadiannya, maka bangsa tersebut akan mudah goyah dan terombang-ambing
oleh tantangan zaman. Bangsa yang tidak mampu mempertahankan identitas
nasional akan menjadi kacau, bimbang dan kesulitan dalam mencapai cita-cita dan
tujuan hidup bersama. Kondisi suatu bangsa yang sedemikian rupa sudah tentu
merupakan hal yang mudah bagi bangsa lain yang lebih kuat untuk menguasai
bahkan untuk menghancurkan bangsa yang lemah tersebut. Oleh karena itu,
identitas nasional sangat mutlak diperlukan supaya suatu bangsa dapat
mempertahankan eksistensi diri dan mencapai hal-hal yang menjadi cita-cita dan
tujuan hidup bersama.

2.4 BENTUK IDENTITAS NASIONAL INDONESIA

Secara lebih rinci beberapa bentuk identitas nasional Indonesia, adalah sebagai
berikut:

a) Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau Bahasa persatuan. Bahasa


Indonesia berawal dari rumpun Bahasa Melayu yang dipergunakan sebagai bahasa
pergaulan yang kemudian diangkat sebagai bahasa persatuan pada tanggal 28
Oktober 1928. Bangsa Indonesia sepakat bahwa Bahasa Indonesia merupakan
bahasa nasional sekaligus sebagai identitas nasional Indonesia.

b) Sang Merah Putih sebagai bendera negara. Warna merah berarti berani dan
putih berarti suci. Lambang merah putih sudah dikenal pada masa kerajaan di
Indonesia yang kemudian diangkat sebagai bendera negara. Bendera merah putih
dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945, namun telah ditunjukkan
pada peristiwa Sumpah Pemuda.

6
c) Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan Indonesia. Lagu Indonesia Raya
pertama kali dinyanyikan pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam Kongres Pemuda
II.

d) Burung Garuda yang merupakan burung khas Indonesia dijadikan sebagai


lambang negara.

e) Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara yang berarti berbeda-beda


tetapi satu jua. Menunjukkan kenyataan bahwa bangsa kita heterogen, namun
tetap berkeinginan untuk menjadi satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia.

f) Pancasila sebagai dasar falsafat negara yang berisi lima dasar yang dijadikan
sebagai dasar filsafat dan ideologi negara Indonesia. Pancasila merupakan
identitas nasional yang berkedudukan sebagai dasar negara dan pandangan hidup
(ideologi) bangsa.

g) UUD 1945 sebagai konstitusi (hukum dasar) negara. UUD 1945 merupakan
hukum dasar tertulis yang menduduki tingkatan tertinggi dalam tata urutan
peraturan perundangan dan dijadikan sebagai pedoman penyelenggaraan
bernegara.

h) Bentuk negara adalah Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat.


Bentuk negara adalah kesatuan, sedang bentuk pemerintahan adalah republik.
Sistem politik yang digunakan adalah sistem demokrasi (kedaulatan rakyat). Saat
ini identitas negara kesatuan disepakati untuk tidak dilakukan perubahan.

i) Konsepsi wawasan nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia mengenai


diri dan lingkungan yang serba beragam dan memiliki nilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, serta kesatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional.

j) Kebudayaan sebagai puncak-puncak dari kebudayaan daerah. Kebudayaan


daerah diterima sebagai kebudayaan nasional. Berbagai kebudayaan dari

7
kelompok-kelompok bangsa di Indonesia yang memiliki cita rasa tinggi, dapat
dinikmati dan diterima oleh masyarakat luas sebagai kebudayaan nasional.

2.5 KARAKTERISTIK IDENTITAS NASIONAL

Karakteristik akan identitas nasional bisa dikatakan sebagai ciri khusus,


kebiasaan atau pola hidup masyarakat yang menempati wilayah tersebut. Untuk
Indonesia sendiri ada 8 karakteristik identitas nasional yang dimiliki, seperti
berikut ini:

1. Kesatuan Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terluas di dunia. Oleh karena itu,
setiap pulau di Indonesia memiliki adat istiadat, bahasa dan kebudayaan yang
berbeda – beda. Mulai dari Sabang sampai Merauke. Kesatuan Indonesia ini
merupakan karakteristik identitas nasional Indonesia yang sangat berharga dan
unik. Bahkan menjadi ciri khas tersendiri bagi bangsa Indonesia.

2. Persamaan Nasib

Hal ini dibuktikan dengan sejarah yang menegaskan bahwa Indonesia


dijajah oleh bangsa asing dalam waktu yang cukup lama. Kondisi tersebut
dirasakan hampir seluruh rakyat Indonesia pada masa itu. Hal ini tercermin dalam
identitas nasional yang ada pada pembukaan UUD 1945.

3. Keinginan Untuk Merdeka

Semua penduduk Indonesia memiliki keinginan untuk sama – sama


terbebas dari belenggu penjajahan, baik penjajahan fisik maupun mental. Bahkan
hal ini sudah tercantum di UUD 1945 yang berbunyi “segala bentuk penjajahan di
muka bumi ini harus dihapuskan”

4. Dibangun Atas Pengalaman Bangsa

Pandangan mungkin dibangun dari pengalaman, misalnya, pentingnya


bahasa, agama atau etnis dari negara-negara emigrasi dan imigrasi. Pengalaman

8
yang dibawa dari yang pertama dapat dilihat sebagai kontribusi khusus dari
tawaran tawar-menawar pemuda imigran mengenai identitas nasional yang baru.
Tawaran gabungan akan, melalui proses negosiasi yang berkelanjutan,
membentuk pandangan, lebih atau kurang stabil, pada ‘Humoris’ dan
kemungkinan milik ‘kehendak’ ini. Pencapaian identitas nasional yang lebih
tinggi seperti asas hukum adat.

5. Adanya Komitmen

Identitas nasional merupakan penjelasan yang aneh tentang komitmen


terhadap tanah air. Ini adalah pernyataan bahwa orang-orang tidak ada (hanya)
sebagai akibat dari pemaksaan eksternal dan ingin hidup (hanya) dengan
perhitungan politik mereka tentang keuntungan teoritis dan praktis mereka di
bawah pengawasan nasional tertentu tetapi karena mereka dengan berbagi
karakteristik tertentu.

Independen dari kehendak politik yang khusus dan dapat berubah dari
seorang warga negara harus ada karakter nasional yang alami , yang tidak hanya
menekankan hubungan dengan orang itu sendiri, tetapi juga subordinasi di bawah
yang sama – tepat otoritas politik nasionalnya sendiri.

6. Pengatur Sebuah Masyarakat

Identitas nasional adalah formula rasis modern untuk ketidakteraturan


nasionalisme, sebuah dogma yang memang tidak memiliki bukti, tetapi beberapa
pameran. Mereka seharusnya mengilustrasikan karakteristik asli,yang umum ,
yang membuat sejumlah orang menjadi orang, bahkan ketika mereka bukan
orang-orang dari satu (dan sama) negara.

Identitas nasional merupakan pengatur sebuah masyarakat, yang artinya


identitas nasional digunakan sebagai acuan dalam berbagai norma atau berbagai
hukum. Seperti Pancasila yang digunakan sebagai landasan negara, dan
Pembukaan UUD 1945 sebagai norma fundamental negara.

7. Keputusan Politik Negara

9
Yang dimaksud dengan itu dalam setiap kasus adalah keputusan politik.
Apakah itu peraturan dan kondisi yang berkaitan dengan urusan dalam negeri,
atau klaim kebijakan luar negeri pada sumber daya negara-bangsa lain: itu adalah
kepedulian masyarakat untuk memahami usaha politik dari kekuasaannya sebagai
masalah nasional, dan untuk mengidentifikasi dengan mereka. Oleh karena itu,
selalu perlu melupakan perbedaan kecil antara mereka yang berada di atas dan
yang di bawah, penguasa dan subjek, negara dan warga negara.

Jika itu berhasil dengan rakyat, maka negara dapat menunjuk dirinya
sebagai otoritas yang lebih tinggi. Ketaatan yang diperlukan kemudian tidak lagi
tampak sebagai penyerahan di bawah kekuasaannya, tetapi sebagai ekspresi
kehendak rakyat. Dan semakin besar tugas nasional, semakin berguna citra
kehendak rakyat, yang hidup sebagai watak kedua warga negara, apakah dia
menginginkannya atau tidak persis seperti “identitas nasional” yang
menempatkan negaranya di kanan. Beberapa kesamaan yang berfungsi sebagai
bukti pendukung untuk ideologi ini, pada akhirnya, selalu ditemukan.

8. Penonjolan Sifat-Sifat Tertentu

Sifat-sifat yang biasanya ditunjukkan sebagai properti yang membuat


sekelompok orang “orang” dalam arti politik, suatu bangsa , tentu saja konyol dan
mudah disanggah: bahasa, budaya, sejarah, sejarah budaya. Kesalahan di sini
mudah untuk disebutkan: Sebab dan akibatnya terbalik. Hasil dari fakta bahwa
orang-orang menghabiskan hidup mereka dalam satu dan sama tatanan politik
yang menyatakan alasan mengapa mereka berada bersama-sama di bawah satu
tatanan politik. Efek subordinasi bersama mereka ke salah satu kekuatan politik
yang menyatakan penyebab kohesi mereka, kebersamaan mereka, sebagai orang.

Pada saat yang sama, ideologi ini, yang dimaksudkan untuk membenarkan
kepemilikan nasional dan perasaan patriotik, mengilustrasikan apa yang
merupakan “bangsa” atau “bangsa” kolektif tertentu, dan apa tuntutan menuntut
negara sehingga membuat pada subyek: Kesamaan yang orang-orang bagikan
sebagai suatu bangsa, menurut ideologi ini, tampaknya tidak ada hubungannya

10
dengan kepentingan mereka. Sebaliknya, ini adalah kesamaan yang mendahului
kepentingan mereka dan keyakinan mereka, dan berada di luar kendali kehendak
mereka

Dan ada sejumlah kebenaran tertentu pada ideologi: Kohesi orang-orang


sebagai “sebuah bangsa” atau “bangsa” sebenarnya bukanlah hasil dari keputusan
bebas, dan itu benar-benar di luar kepentingan dan preferensi mereka. Ketika
datang ke yang terakhir, orang berbeda dan dalam banyak kasus mereka memiliki
kepentingan antagonis. Orang benar-benar harus abstrak dari kepentingan-
kepentingan ini untuk memahami kesamaan orang-orang sebagai sebuah bangsa.
Kenyataan bahwa abstraksi semacam itu diperlukan untuk memahami apa yang
membuat orang-orang menjadi sebuah masyarakat juga merupakan bukti bahwa
kesamaan ini tidak berasal dari rakyat itu sendiri, tetapi dipaksakan kepada
mereka.

Bahwa identitas yang dipaksakan ini seharusnya menjadi elemen yang


menentukan dari kehendak mereka sendiri merupakan ciri tuntutan yang menuntut
dari orang-orang ini. Klaim ini menjadi jelas, paling tidak, jika seseorang tidak
menunjukkan minat apa pun untuk tujuan bangsa bahkan dalam urusan yang
paling tidak penting seperti Olimpiade, dll atau bahkan menolaknya. Jika Anda
berani melakukan hal semacam itu, maka orang-orang biasanya tidak mencoba
untuk berdebat untuk bangsa dan kehebatannya, sebaliknya orang-orang
memanggil Anda tidak hanya untuk mengambil sisi negara, tetapi untuk bisa bagi
bangsa.

2.6 PROSES BERBANGSA DAN BERNEGARA SEBAGAI IDENTITAS


NASIONAL

Proses berbangsa dan bernegara adalah gambaran tentang bagaimana


terbentuknya bangsa, di mana sekelompok manusia yang berada di dalamnya
merasa sebagai bagian dari bangsa. Negara merupakan organisasi yang mewadahi
bangsa. Bangsa tersebut merasakan pentingnya keberadaan Negara, sehingga

11
tumbuhlah kesadaran untuk mempertahankan tetap tegak dan utuhnya Negara
melalui upaya bela Negara. Upaya ini dapat terlaksana dengan baik apabila
tercipta pola pikir, sikap dan tindak/perilaku bangsa yang berbudaya yang
memotivasi keinginan untuk membela Negara.

Proses kehidupan berbangsa dan bernegara mulai berkembang sejak Sumpah


Pemuda dikumandangkan ke seluruh nusantara. Dalam periode selanjutnya secara
nyata mulai dipersiapkan kemerdekaan Indonesia pada masa pendudukan Jepang,
yaitu dengan dibentuknya Badan Penyelidik Usaha – Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia. Dan puncaknya adalah ketika Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Secara ringkas, proses tersebut adalah sebagai berikut:

1) Perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia,


2) Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan,
3) Keadaan bernegara yang nilai-nilai dasarnya ialah merdeka, bersatu,
berdaulat, adil danmakmur.

1. Peristiwa berbangsa

Sejarah adalah ibarat spion kendaraan yang digunakan untuk mengerti


keadaan di belakang kita, namun demikian kita tidak boleh terpaku dalam melihat
ke belakang. Masa lalu yang tragis bisa jadi mengurangi semangat kita untuk
maju. Peristiwa tragis yang pernah dialami oleh bangsa ini adalah penjajahan yang
terjadi berabad-abad, sehingga menciptakan watak bangsa yang minder wardeh
(kehilangan kepercayaan diri). Peristiwa tersebut hendaknya menjadi pemicu
untuk mengejar ketertinggalan dan berusaha lebih maju dari negara yang dulu
pernah menjajah kita. Proses berbangsa dapat dilihat dari rangkaian peristiwa
berikut:

a. Prasasti Kedukan Bukit. Prasasti ini berbahasa Melayu Kuno dan berhuruf
Pallawa, bertuliskan “marvuat vanua Sriwijaya siddhayatra subhiksa, yang

12
artinya kurang lebih adalah membentuk negara Sriwijaya yang jaya, adil,
makmur, sejahtera dan sentosa. Prasasti ini berada di bukit Siguntang
dekat dengan Palembang yang bertarikh syaka 605 atau 683 Masehi.
Kerajaan Sriwijaya yang dipimpin oleh wangsa Syailendra ini merupakan
kerajaan maritim yang memiliki kekuatan laut yang handal dan disegani
pada zamannya. Bukan hanya kekuatan maritimnya yang terkenal,
Sriwijaya juga sudah mengembangkan pendidikan agama dengan
didirikannya Universitas Agama Budha yang terkenal di kawasan Asia
(Bakry, 2009: 88)
b. Kerajaan Majapahit (1293-1525). Kalau Sriwijaya sistem
pemerintahnnyadikenal dengan sistem ke-datu-an, maka Majapahit dikenal
dengan sistem keprabuan. Kerajaan ini berpusat di Jawa Timur di bawah
pimpinan dinasti Rajasa, dan raja yang paling terkenal adalah Brawijaya.
Majapahit mencapai keemasan pada pemerintahan Raja Hayam Wuruk
dengan Mahapatih Gadjah Mada yang tekenal dengan sumpah Palapa.
Sumpah tersebut dia ucapkan dalam sidang Ratu dan Menteri-menteri di
paseban Keprabuan Majapahit pada tahun 1331 yang berbumyi: “Saya
baru akan berhenti berpuasa makan palapa, jikalau seluruh Nusantara
takluk di bawah kekuasaan negara, jikalau Gurun, Seram, Tanjungpura,
Haru, Pahang, Dempo, Bali, Sunda, Palembang dan Tumasik sudah
dikalahkan” (Bakry, 2009: 89).
c. Berdirinya organisasi massa bernama Budi Utomo oleh Sutomo pada
tanggal 20 Mei 1908 yang menjadi pelopor berdirinya organisasi-
organisasi
pergerakan nasional yang lain di belakang hari. Di belakang Sutomo ada
dr.
Wahidin Sudirohusodo yang selalu membangkitkan motivasi dan
kesadaran
berbangsa terutama kepada para mahasiswa STOVIA (School tot
Opleiding van Indische Artsen). Budi Utomo adalah gerakan sosio kultural

13
yang merupakan awal pergerakan nasional yang merintis kebangkitan
nasional menuju cita-cita Indonesia merdeka (Bakry, 2009: 89)
d. Sumpah Pemuda yang diikrarkan oleh para pemuda pelopor persatuan
bangsa Indonesia dalam Kongres Pemuda di Jakarta pada 28 Oktober
1928. Ikrar tersebut berbunyi: Pertama : Kami putra dan puteri Indonesia
mengaku
berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia Kedua : Kami putra dan puteri
Indonesia mengaku bertanah air yang satu, Tumpah Darah Indonesia.
Ketiga : Kami putra dan puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan,
Bahasa Indonesia.

2. Peristiwa proses bernegara

Proses bernegara merupakan kehendak untuk melepaskan diri dari penjajahan,


mengandung upaya memiliki kemerdekaan untuk mengatur negaranya sendiri
secara berdaulat tidak dibawah cengkeraman dan kendali bangsa lain. Dua
peristiwa penting dalam proses bernegara adalah sidang-sidang Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan sidang-sidang
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)

a. Pemerintah Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa


Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1945. Janji itu disampaikan oleh
Perdana menteri Jepang Jenderal Kunaiki Koisu (Pengganti Perdana
Menteri Tojo) dalam Sidang Teikuku Gikoi (Parlemen Jepang). Realisasi
dari janji itu maka dibentuklah BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada 29 April 1945 dan dilantik pada
28 Mei 1945 yang diketuai oleh Dr. KRT. Radjiman Wedyodiningrat.
Peristiwa inilah yang menjadi tonggak pertama proses Indonesia menjadi
negara. Pada sidang ini mulai dirumuskan syarat-syarat yang diperlukan
untuk mendirikan negara yang merdeka (Bakry, 2009: 91).
b. Pembentukan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) setelah
sebelumnya membubarkan BPUPKI pada 9 Agustus 1945. Ketua PPKI

14
adalah Ir. Soekarno dan wakil ketua adalah Drs. Moh. Hatta. Badan yang
mula-mula buatan Jepang untuk memersiapkan kemerdekaan Indonesia,
setelah Jepang takluk pada Sekutu dan setelah diproklamirkan
Kemerdekaan Indonesia, maka badan ini mempunyai sifat ‘Badan
Nasional’ yang mewakili seluruh bangsa Indonesia. Dengan penyerahan
Jepang pada sekutu maka janji Jepang tidak terpenuhi, sehingga bangsa
Indonesia dapat memproklamirkan diri menjadi negara yang merdeka.
c. Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 dan penetapan
Undang undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada
sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Peristiwa ini merupakan
momentum yang paling penting dan bersejarah karena merupakan titik
balik dari negara yang terjajah menjadi negara yang merdeka.

Dalam upaya memahami proses berbangsa dan bernegara, merupakan bagian


yang tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan kehidupan masyarakat.
Kesadaran terhadap sejarah menjadi penting ketika suatu masyarakat mulai
menyadari bagaimana posisinya sekarang dan seperti apa jati dirinya atau
identitasnya serta apa yang dilakukan ke depanya. Penciptaan suatu identitas
bersama berkisar pada perkembangan keyakinan dan nilai-nilai yang dianut
bersama yang dapat memberikan suatu perasaan solidaritas sosial pada suatu
masyarakat suatu wilayah tertentu. Suatu identitas bersama menunjukan bahwa
individu-individu tersebut setuju atas pendefinisian diri mereka yang saling
diakui, yakni suatu kesadaran mengenai perbedaan dengan orang lain dan suatu
perasaan akan harga diri.
Dalam proses berbangsa dan bernegara itu juga diperlukan penciptaan
identitas bersama. Identitas sebagai bangsa dan negara Indonesia dapat di lihat
pada:
- Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
- Lambang negara yaitu Garuda Pancasila
- Slogan/Semboyan yaitu Bhineka Tunggal Ika
- Sarana komunikasi/bahasa negara yaitu Bahasa Indonesia

15
- Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya
- Pahlawan-pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional seperti
Pattimura, Hasanudin, Pangeran Antasari dan lain-lain.
Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara
Indonesia dapat mengingat eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai
bangsa dan negara yang merdeka, berdaulat dalam hubungan Internasional akan
dihargai dan sejajar dengan bangsa dan negara lain. Identitas bersama itu juga
dapat
menunjukan jati diri serta kepribadiannya. Rasa solidaritas sosial, kebersamaan
sebagai kelompok dapat mendukung upaya mengisi kemerdekaan. Dengan
identitas bersama itu juga dapat memberikan motivasi untuk mencapai kejayaan
bangsa dan negara di masa depan.

16
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

2.7 KESIMPULAN
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang
dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang
lainnya.Identitas nasional dalam kosteks bangsa cenderung mengecu pada
kebudayaan, adat istiadat, serta karakter khas suatu negara. Sedangkan identitas
nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan
seperti: Pancasila.
Identitas Nasional Indonesia bisa disebut juga sebagai jati diri bangsa
Indonesia dapat ditemukan dalam berbagai literature, baik dalam bentuk bahasan
sejarah bangsa Indonesia maupun dalam bentuk bahasan tentang pemerintahan
Indonesia.
Bentuk Identitas Nasional Indonesia:
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatanrakyat
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional

Implementasi identitas nasional senantiasa berorientasi pada kepentingan


rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh. Impentasi identitas
nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang mencakup kehidupan
politik, ekonomi, sosial budaya,dan pertahanan keamanan harus tercemin dalam
pola pikir, pola sikap, dan pola tindak senantiasa mengutamakan kepentingan

17
bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia diatas kepentingan pribadi dan
golongan.

Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional yaitu


faktor objektif dan factor subjektif. Identitas nasional merupakan jati diri bangsa
yang bersifat dinamis dan khas yang menjadi pandangan hidup. Politik Identitas
adalah nama untuk menjelaskan situasi yang ditandai dengan kebangkitan
kelompok-kelompok identitas sebagai tanggapan untuk represi yang
memarjinalisasikan mereka di masa lalu.

2.8 SARAN
Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat
bagi para pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan,
saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan
makalah kami ini.

18
DAFTAR PUSTAKA

Ajah, Nikmah. “http://nikmahajah.blogspot.co.id/2013/11/proses-berbangsa-


danbernegara.html” (diakses pada senin, 18 Januari 2021)
Ativa, Titik. “Makalah Identitas Nasional”
http://putrimedansitiativa.blogspot.co.id/ (diakses pada senin, 18 Januari
2021)
Brata, I. B. (2016). Kearifan budaya lokal perekat identitas bangsa. Jurnal Bakti
Saraswati (JBS), 5(1).

Devi, Rantika, and Fitriana Sari Daulay. "IDENTITAS NASIONAL BANGSA


INDONESIA.""https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=karakteristik+identitas+nasional&oq=karakteris
tik+identitas#d=gs_qabs&u=%23p%3Dooi8b8AR1wwJ" ( diakses pada
senin 18 Januari 2021 )

Dwi, S., Triwahyuningsih, T., & Dikdik Baehaqi Arif, D. B. A. (2012). Identitas
Nasional.

Mangihot, Pasaribu. “Pengertia, Unsur, Faktor dan Sifat Identitas Nasional”


http://mangihot.blogspot.co.id/2017/02/pengertian-faktor-unsur-unsur-
dansifat.

19

Anda mungkin juga menyukai