Anda di halaman 1dari 19

INDENTITAS NASIONAL

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas individu mata kuliah PPKN

Dosen Pengampu: Lili Supriyadi, S. Pd, M.M

Disusun Oleh:

Kiagus Muhammad Rendy Agustian (11220810000034)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN 1E

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukir kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Identitas Nasional” ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah PPKN. Selain itu, makalah ini juga bertujuan agar dapat memberi informasi yang berguna
dan menambah wawasan bagi para pembaca dan penulisnya, supaya kelak menjadi pribadi yang
beridentitas nasional, karena kita adalah penerus Bangsa Indonesia.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak dosen yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai bidang studi yang penulis tekuni.
Penulis menyadari, bahwa makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Jakarta, 15 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………. 1

1.1 Latar belakang................................................................................................................1

2.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2

2.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………….. 4

2.1 Pengertian Identitas Nasional........................................................................................4

2.2 Faktor Pembentuk Identitas Nasional............................................................................5

2.3 Fungsi Identitas Nasional...............................................................................................7

2.4 Identitas Negara Indonesia.............................................................................................8

2.5 Hubungan Antara Identitas Nasional Dengan Karakter Bansa .................................. 11

BAB II PENUTUP ……………………………………………………………………... 14

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................15

3.2 Saran ...........................................................................................................................16

DAFTAR PUSAKA ……………………………………………………………………. 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Identitas secara terminologi adalah ciri khas suatu negara yang membedakannya

dengan negara lain. Berdasarkan pengertian tersebut, setiap negara di dunia memiliki

identitasnya masing-masing berdasarkan keunikan, sifat, ciri, dan karakternya. Hal ini juga

sangat ditentukan oleh proses sejarah dimana bangsa itu lahir.

Karena sifat identitas nasional, identitas nasional tidak dapat dipisahkan dari identitas

nasional, yang disebut juga dengan kepribadian bangsa. Identitas didefinisikan sebagai totalitas

identitas, atau totalitas faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mempengaruhi perilaku

individu. Bangsa pada hakekatnya adalah sekelompok besar orang pada masa yang sama atau

karakter yang kuat yang memiliki nasib yang sama dalam proses sejarah, bersatu, hidup bersama,

dan hidup di wilayah tertentu.

Keberagaman suku bangsa dan bahasa Indonesia membuat negara sulit

mempertahankan identitasnya. Oleh karena itu, sebagai generasi muda di Indonesia, kita harus

menyadari jati diri bangsa kita. Namun, banyak anak muda Indonesia yang masih belum

memahami apa itu identitas nasional atau dalam bentuk apa identitas nasional Indonesia itu ada.

Sebagai warga negara yang baik, kita perlu memahami dan memahami makna dan tujuan

identitas nasional dan apa yang terkandung di dalamnya.

Berdasarkan kebangsaan di atas, maka konsep kepribadian sebagai identitas nasional

adalah totalitas atau totalitas kepribadian dari individu-individu yang membentuk bangsa.

Akibatnya, konsep identitas nasional suatu bangsa erat kaitannya dengan konsep 'karakter etnis',

iv
'karakter nasional' atau 'identitas nasional'. Mengenai karakter bangsa Indonesia, tidak mungkin

mengenal individualitas bangsa Indonesia hanya dengan menggambarkan ciri-ciri fisiknya.

Terdiri dari berbagai suku, ras, budaya dan agama, negara Indonesia selalu berbeda. Setelah

proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, individualitas bangsa Indonesia sebagai

identitas nasional berkembang dan menemukan jati dirinya.

Namun, cukup memahami identitas nasional. Hal ini karena bangsa adalah kumpulan

manusia yang senang berinteraksi dengan bangsa-bangsa di dunia melalui segala macam produk

budaya. Oleh karena itu, identitas nasional, termasuk Indonesia, harus dipahami dalam konteks

yang dinamis. Hmm. Yang penting bagaimana negara berkembang, termasuk proses pertukaran

global dengan negara lain.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian dari Identitas Nasional?
2. Apa saja faktor-faktor pembentuk identitas nasional?
3. Apa fungsi identitas nasional?
4. Bagaimana identitas Negara Indonesia?
5. Bagaimana hubungan antara identitas nasional dengan karakter bangsa?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mengetahiu pengertian identitas nasional
2. Untuk mengetahui faktor pembentuk identitas nasional
3. Untuk mengetahui fungsi identitas nasional
4. Untuk mengetahui identitas Negara Indonesia
5. Untuk mengetahui hubungan antara identitas nasional dengan karakter bangsa

v
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Identitas Nasional

Identitas nasional merupakan istilah yang terdiri dari dua kata: identitas dan nasional.
Secara harfiah, identitas berasal dari bahasa Inggris “identity” yang berarti ciri pembeda, tanda,
atau identitas yang melekat pada seseorang atau sesuatu, baik individu maupun kelompok,
seperti suku, ras, budaya, dan agama. Identitas jika secara terminologi adalah ciri khas suatu
negara yang membedakannya dengan negara lain. Berdasarkan pengertian tersebut, setiap negara
di dunia memiliki identitasnya masing-masing berdasarkan keunikan, sifat, ciri dan karakternya.
Hal ini juga sangat ditentukan oleh proses sejarah dimana bangsa itu lahir.

Karena sifat identitas nasional, identitas nasional tidak dapat dipisahkan dari identitas
nasional, yang disebut juga identitas nasional. Kepribadian sebagai identitas didefinisikan
sebagai totalitas identitas, atau totalitas faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang
mempengaruhi perilaku individu. Bangsa pada hakekatnya adalah sekelompok besar orang yang
memiliki nasib yang sama dalam proses sejarah, bersatu, hidup bersama, hidup di wilayah
tertentu, pada waktu yang sama atau dengan karakter yang kuat.

Keberagaman suku bangsa dan bahasa Indonesia menyulitkan negara untuk


mempertahankan identitasnya. Oleh karena itu, sebagai generasi muda di Indonesia, kita perlu
menyadari karakter bangsa kita. Namun, banyak anak muda Indonesia yang masih belum
memahami apa itu identitas nasional atau bagaimana bentuk identitas nasional Indonesia.
Sebagai warga negara yang baik, kita perlu memahami dan memahami tujuan dan isi dari
identitas nasional kita.

Berdasarkan kebangsaan di atas, maka konsep kepribadian sebagai identitas nasional


adalah totalitas atau totalitas kepribadian dari individu-individu yang membentuk bangsa.
Akibatnya, konsep identitas nasional suatu bangsa erat kaitannya dengan konsep 'karakter etnis',
'karakter nasional' atau 'identitas nasional'. Mengenai karakter bangsa Indonesia, tidak mungkin
mengenal individualitas bangsa Indonesia hanya dengan menggambarkan ciri-ciri fisiknya.
Terdiri dari berbagai suku, ras, budaya dan agama, negara Indonesia selalu berbeda. Setelah

vi
proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, individualitas bangsa Indonesia sebagai
identitas nasional berkembang dan menemukan jati dirinya.

Namun, cukup memahami identitas nasional. Hal ini karena bangsa adalah kumpulan
manusia yang senang berinteraksi dengan bangsa-bangsa di dunia melalui segala macam produk
budaya. Oleh karena itu, identitas nasional, termasuk Indonesia, harus dipahami dalam konteks
yang dinamis. Hmm. Yang penting bagaimana negara berkembang, termasuk proses pertukaran
global dengan negara lain. Identitas nasional didefinisikan sebagai identitas yang dimiliki
suatu bangsa sedemikian rupa sehingga menjadi ciri khas yang melekat pada bangsa itu sendiri
dan memungkinkan suatu negara dikenal oleh negara lain. Nilai-nilai budaya dan agama yang
diyakini kebenarannya dapat digunakan untuk membentuk identitas bangsa. Hakikat identitas
bangsa Indonesia tidak hanya sebagai ciri khas suatu bangsa, tetapi juga sebagai identitas yang
menjadikan Indonesia negara kesatuan yang memiliki wibawa dan kehormatan bangsa dan
negara karena di dalamnya terkandung bangsa yang beradab, bangsa yang berbudaya luhur, dan
bangsa yang beretika yang harus dibina dan dilestarikan. untuk generasi emas penerus bangsa.

Menurut Kaelan, identitas nasional pada hakikatnya adalah manisfestasi nilai-nilai


budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan satu bangsa (nation) dengan ciri-
ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam
kehidupannya.

Menurut Koenta Wibisono, Identitas Nasional berarti manifestasi dari nilai dan budaya
yang tumbuh dan berkembang pada aspek kehidupan sebuah bangsa dan negara dengan ciri
khasnya sendiri yang akan membuatnya berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya.

Lahirnya identitas suatu bangsa juga dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dimiliki
bangsa tersebut, seperti faktor geografis, ekologis, demografis, sejarah, politik, dan sosial
budaya. Identitas nasional Indonesia dapat dilihat dari kondisi geografis dan ekologis karena
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan iklim tropis dan terletak tepat di garis
khatulistiwa. Perkembangan kehidupan demografi, ekonomi, sosial, dan budaya bangsa
Indonesia berdampak pada identitas nasional.

Identitas nasional dalam konteks bernegara tercermin dalam lambang-lambang negara


seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional Indonesia, Semboyan Nasional

vii
Bhinneka Tunggal Ika, falsafah dasar negara yaitu Pancasila, UUD 1945 Konstitusi, dan Bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Pattimura, Hasanudin,
Pangeran Antasari, dan lain-lain adalah pahlawan rakyat pada masa perjuangan bangsa.

Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara Indonesia dapat
mengikat eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai bangsa dan negara yang
berdaulat, akan dihormati dan diperlakukan sama dengan bangsa dan negara lain. Identitas
bersama dapat mengungkapkan identitas dan kepribadian. Rasa solidaritas sosial dan
kebersamaan kelompok dapat mendukung upaya mencapai kemandirian. Identitas bersama juga
dapat memberikan motivasi untuk meraih kejayaan bangsa dan kesuksesan negara di masa
depan.

Berdasarkan hal tersebut, setiap bangsa yang ada saat ini memiliki identitasnya sendiri
berdasarkan keunikan, sifat, dan karakternya. Hal ini ditentukan oleh sejarah pembentukan suatu
bangsa. Identitas nasional suatu bangsa terkait erat dengan identitasnya.

2.2 Faktor Pembentuk Identitas Nasional

Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional: primitif dan
kondisional. Faktor primitif dan kondisional sama pentingnya dalam pembentukan identitas
nasional. Faktor primitif, disebut juga faktor objektif, merupakan faktor bawaan yang khas pada
suatu negara, seperti: Geografi, Ekologi, dan Demografi. Kondisi geo-ekologis yang mencirikan
Indonesia sebagai wilayah kepulauan dengan iklim tropis dan terletak di persimpangan
komunikasi antar wilayah dunia di Asia Tenggara telah memberikan kontribusi terhadap
perkembangan faktor demografi, ekonomi, sosial dan budaya di Indonesia. memainkan peran.
Faktor kondisional atau subjektif adalah kondisi yang mempengaruhi pembentukan identitas
nasional. Faktor subjektif nasional Indonesia meliputi faktor sejarah, sosial, politik dan budaya.
Faktor-faktor sejarah tersebut mempengaruhi proses dan identitas manusia dan pembentukan
bangsa Indonesia melalui interaksi berbagai faktor.

viii
Ada juga faktor tambahan lainnya. Pertama, faktor objektif ini meliputi faktor geografis
dan demografis. Kondisi geografis yang menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan dengan
iklim tropis. Indonesia juga terletak di kawasan Asia Tenggara, yang mempengaruhi
perkembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat Indonesia.

Kedua, Faktor subjektif tersebut meliputi faktor sosial, politik, budaya, dan sejarah
bangsa Indonesia sendiri. Faktor-faktor tersebut berdampak signifikan terhadap proses
pembentukan masyarakat Indonesia sekaligus identitas bangsa Indonesia.

Ketiga, faktor primer meliputi suku, wilayah, bahasa, dan agama. Indonesia adalah
negara yang beragam dengan banyak budaya, bahasa, dan agama. Meskipun unsur-unsur tersebut
berbeda dan memiliki ciri khasnya masing-masing, namun dapat menyatukan orang Indonesia.
Karena persatuan yang dihasilkan tidak serta merta menghilangkan keragaman yang sudah ada
dalam masyarakat Indonesia, maka lahirlah istilah Bhinneka Tunggal Ika yang memiliki banyak
arti tetapi tetap satu.

Keempat, faktor pendorong yaitu faktor-faktor tersebut antara lain komunikasi dan
teknologi, seperti kemunculan angkatan bersenjata dalam sejarah negara. Dalam kaitan ini, ilmu
pengetahuan dan teknologi di suatu negara membentuk identitas nasional yang dinamis.
Akibatnya, kemampuan dan prestasi bangsa Indonesia memiliki pengaruh yang kuat terhadap
pembentukan identitas nasional yang dinamis. Semuanya bermuara pada apakah bangsa
Indonesia mau dan mampu membangun suatu bangsa untuk memajukan bangsa dan negara
Indonesia.

Kelima, faktor penarik yaitu bahasa, birokrasi yang berkembang, dan sistem pendidikan
menjadi salah satu faktor penariknya. Bahasa Indonesia telah ditetapkan sebagai bahasa nasional
dan lambang persatuan bangsa. Di Indonesia, setiap suku masih menggunakan bahasa daerahnya
masing-masing.

Keenam, faktor reaktif meliputi dominasi, pencarian identitas, dan penindasan. Bangsa
asing telah menjajah bangsa Indonesia selama ratusan tahun, sebagaimana diketahui. Hal ini
meninggalkan kesan tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Kenangan perjuangan, penderitaan,
dan semangat masyarakat memperjuangkan kemerdekaan. Faktor-faktor tersebut pada
hakekatnya merupakan suatu proses dalam pembentukan identitas nasional. Hal ini tentu saja

ix
telah berkembang dari waktu ke waktu, dari sebelum kemerdekaan hingga saat ini. Bangsa
Indonesia dibangun dari masyarakat lama untuk membentuk kesatuan berdasarkan prinsip-
prinsip nasionalis modern. Akibatnya sangat erat kaitannya dengan unsur sosial, ekonomi,
budaya, geografis, dan agama dalam pembentukan identitas nasionalnya.

2.3 Fungsi Identitas Nasional

Identitas nasional ini berfungsi sebagai dasar negara, pembeda dari negara lain, dan alat
untuk mempersatukan bangsa.

Fungsi sebagai landasan negara adalah membantu negara dalam membangun dan
mewujudkan cita-cita bangsa. Kemudian, sebagai pembeda dari negara lain, karena setiap negara
memiliki keunikan, karakteristik yang berbeda, itulah yang membuat suatu negara menjadi unik,
dan perbedaan tersebut dapat diketahui dan menjadi identitas negara tersebut. Identitas tersebut
tidak lupa untuk dikembangkan agar tidak punah atau hilang.

Sebagai alat pemersatu bangsa yang berfungsi untuk mempersatukan bangsa agar
kehidupan bermasyarakat dapat berjalan dengan lancar dan damai. Dengan kata lain, suatu
bangsa akan sulit bersatu jika tidak memiliki rasa identitas nasional.

Sebagai identitas negara, Fungsi paling penting dari keberadaan identitas nasional adalah
sebagai jati diri atau identitas negara tersebut. Dengan adanya identitas nasional, suatu negara
memiliki cirikhas tertentu yang menjadikannya lebih menonjol diantara negara lainnya.

Sebagai karakteristik bangsa dan pembeda dari bangsa lain, Fungsi keempat dari identitas
nasional adalah sebagai pembeda dari negara lain karena setiap negara memiliki keunikan, ciri
khas yang berbeda, dan perbedaan tersebut dapat diketahui dan menjadi identitas negara tersebut.

2.4 Identitas Negara Indonesia

Pada hakikatnya, ada dua jenis identitas nasional di Indonesia: identitas primer dan
identitas sekunder. Identitas primer adalah ciri khas yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang
didasarkan pada ciri-ciri fisik, alam, dan biologis yang dianugerahkan Tuhan, yang disebut juga
dengan suku bangsa. Kedua, identitas sekunder adalah identitas yang merupakan hasil keputusan
bersama. Identitas sekunder selanjutnya diklasifikasikan menjadi dua jenis: (1) fisik dan (2) non

x
fisik. (1) fisik atau simbol negara Indonesia, seperti bendera merah putih, bahasa persatuan
Indonesia, lambang negara Garuda Pancasila, lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan UUD 1945,
dilarang berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009, (2) non fisik. Indonesia
merupakan jati diri bangsa berupa nilai-nilai hasil buah pemikiran atau gagasan bangsa
Indonesia seperti watak dan corak yang dikumpulkan dalam Pancasila dan nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya.

Setelah lahirnya Indonesia, terbentuklah dalam kaitannya dengan ciri khas negara
Indonesia, yang mengandung identitas nasional Indonesia. Setiap negara Indonesia memiliki
identitas yang mewakili kebesaran negaranya. Misalnya, Indonesia memiliki identitas yang dapat
mencirikan atau membangun identitas nasional. Identitas Indonesia berfungsi sebagai faktor
pemersatu dan simbol kehormatan nasional bagi bangsa Indonesia. Selain identitas nasional,
Indonesia adalah negara yang bermartabat di antara negara-negara lain dengan beragam budaya
dan agama, serta memiliki semangat toleransi dan solidaritas yang tinggi.

Berikut penjelasan tentang identitas Negara Indonesia, khususnya bendera Merah Putih,
Bahasa Indonesia, Lambang Negara Indonesia serta simbol Pancasila, Lagu Kebangsaan, dan
Hukum.

a. Bendera Merah Putih

Merah berarti berani, dan putih berarti suci. Merah melambangkan tubuh
manusia, dan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan
menyempurnakan Indonesia. lambang merah Putih telah dikenal di seluruh kerajaan
Indonesia. Bendera merah putih dikibarkan pada saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta. Bendera
merah putih dijahit oleh Fatmawati, istri Presiden Soekarno.

b. Bahasa Negara Indonesia


Bahasa Indonesia merupakan bahasa rumpun bahasa Melayu yang telah
berkembang sejak zaman dahulu. Sebelumnya digunakan sebagai bahasa komunikasi.
Bahasa ini banyak digunakan di seluruh Asia Tenggara. Perkembangan bahasa
Melayu mendorong tumbuhnya rasa persatuan dan persaudaraan bangsa Indonesia.
Bahasa tersebut digunakan dalam komunikasi antar perkumpulan yang baru terbentuk

xi
pada saat itu. Alhasil, para pemuda yang tergabung dalam paguyuban itu mengangkat
bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan Indonesia. Pada tanggal 28 Oktober 1928,
bahasa Indonesia diangkat dan diperjanjikan pada Kongres Pemuda Kedua. Bangsa
Indonesia kemudian secara aklamasi sepakat bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa
persatuan. Ketentuan bahasa Indonesia telah diatur dalam UU No.24 Tahun 2009
mulai pasal 25 sampai pasal 45.
c. Lambang Negara Garuda Pancasila Dan Simbol Pancasila
Pada tanggal 13 Juli 1945 dibentuk Panitia Perencana UUD 1945. Prada Harahap,
salah satu anggota panitia, mengusulkan lambang negara. Panitia Indonesia Raya
dibentuk pada tanggal 16 November 1945. Panitia ini bertugas meneliti makna
simbol-simbol dalam peradaban Indonesia sebagai langkah awal menyiapkan bahan
kajian tentang simbol-simbol negara. Ki Hajar Dewantara adalah ketua Panitia
Indonesia Raya, dan Muhammad Yamin sebagai sekretaris jenderal.
Arti dan Makna Lambang Negara Menurut Kansil dan Christine, arti dan makna
lambang negara adalah Garuda, burung yang juga dikenal sebagai "Raja Penjaga"
dalam cerita Ramayana dan Bharatayuda.
1. Burung tersebut merupakan lambang kekuasaan dan kekuatan.
2. Sayap yang masing-masing terdiri dari 17 helai, berarti tanggal 17. Ekor
burung yang terdiri dari 8 helai, berarti bulan ke-8 atau bulan Agustus.
3. Jumlah bulu kecil di bawah perisai sebanyak 19 helai dan jumlah bulu kecil di
bawah leher sebanyak 45 helai, berarti tahun1945

Adapun makna yang terkandung dalam pancasila:

1. Bintang yang memiliki lima sudut melambangkan sila pertama pancasila,


yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Bintang melambangkan sebuah cahaya,
seperti cahaya yang dipancarkan oleh Tuhan kepada setiap manusia.
2. Rantai melambangkan sila kedua Pancasila yaitu kemanusian yang adil dan
beradab. Rantai tersebut terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi empat
dan lingkaran yang saling berkaitan membentuk lingkaran. Mata rantai segi
empat melambangkan laki-laki, sedangkan yang lingkaran melambaikan
perempuan mata rantai yang saling berkaitpun melambangkan bahwa setiap

xii
manusia, laki-laki dan perempuan, menumbuhkan satu sama lain dan perlu
bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai.
3. Pohon beringin melambangkan sila ketiga, yaitu persatuan Indonesia. Pohon
beringin melambaikan pohon besar yang bisa digunakan oleh banyak orang
sebagai tempat berteduh dibawahnya. Hal ini mewakili keragaman suku
bangsa yang menyatu di Indonesia.
4. Kepala banteng melambangkan sila keempat pancasila, yaitu kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Kepala banteng melambangkan hewan sosial yang suka berkumpul, seperti
halnya musyawarah dimana orang-orang harus berkumpul untuk
mendiskusikan sesuatu.
5. Padi dan kapas melambangkan sila kelima pancasila yaitu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat indonesia. Padi dan kapas dapat mewakili sila kelima, karena
padin dan kapas merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan
dan sandang sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran.
d. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
Wage Rudolf Supratman menciptakan lagu kebangsaan Indonesia yang berjudul
indonesia raya. Lagu Indonesia Raya dinyanyikan pertama kali sebagai lagu
kebangsaan pada tanggal 28 Oktober 1928.
e. Hukum
Negara Indonesia adalah negara hukum, menurut Pasal 1 UUD 1945 setelah
diamandemen ketiga disahkan pada tanggal 10 November 2001. Penegasan ketentuan
konstitusi ini berarti bahwa semua aspek kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan
pemerintahan harus didasarkan pada supremasi hukum setiap saat.
f. Kebudayaan Daerah
Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, berjumlah 1340 suku, ada 724 bahasa
di Indonesia dan 7241 budaya di Indonesia. Di Indonesia, ada empat karya budaya
dan sejumlah ras: Melanozoid Papua, Negroid, Weddoid, dan Melayu Mongoloid.
Kepulauan ini dihuni oleh orang Indonesia yang berbicara dalam berbagai bahasa dan
memiliki budaya daerah. Lalu ada budaya yaitu budaya nasional dan identitas daerah
nasional.

xiii
2.5 Hubungan Antara Identitas Nasional Dengan Karakteristik Bangsa

Identitas nasional (political unity) dalam arti politik, yaitu rakyat dan negara. Suatu
negara hanya dapat memiliki satu negara (homogen), tetapi sebagian besar negara dapat
memiliki beberapa negara (heterogen). Akibatnya, negara harus mengembangkan identitas
nasional atau nasional. Ini adalah kesepakatan banyak negara di tanah air.

Identitas nasional dapat diturunkan dari identitas suatu bangsa dan kemudian disepakati
oleh bangsa lain dari bangsa itu, atau berasal dari identitas beberapa negara. Dorongan dan
loyalitas warga negara untuk menegakkan identitas nasional harus dibangkitkan, dimajukan, dan
terus dikembangkan. Warga negara harus terlebih dahulu membangun identitas mereka agar tidak
membahayakan identitas nasional mereka. Harus ditegaskan bahwa loyalitas terhadap identitas
nasional mengabaikan warga negara sebagai “satu bangsa” dalam negara.

Sebagai warga negara Indonesia, kita perlu mengetahui bagaimana negara ini terbentuk.
Dengan demikian, Anda bisa memperdalam rasa cinta anda terhadap negara ini. Para pendiri
bangsa Indonesia (founding fathers) mengakui bahwa bangsa Indonesia yang akan didirikan
harus mampu berdiri di atas segala jenis dan golongan.

Hal tersebut sesuai dengan yang diharapkan, yakni keinginan untuk hidup bersama
sebagai keluarga bangsa, bernasib sama, cita-cita yang sama, dan berasal dari daerah. Kesadaran
ini melahirkan konsep nasionalisme, yang menciptakan semangat yang lepas dari batas-batas
kebebasan. Nasionalisme juga mengedepankan keinginan untuk mencapai negara merdeka dalam
rangka mewujudkan cita-cita dan mencapai masyarakat yang adil dan makmur.Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor berikut ini penting bagi pembentukan bangsa Indonesia:

1. Adanya persamaan nasib, yaitu penderitaan bersama di bawah penjajahan asing selama
kurang lebih 350 tahun.

2. Ada keinginan luas untuk bebas, bebas dari belenggu kolonialisme.

3. Adanya unit hunian yaitu nusantara yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.

4. Adanya tujuan bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan nasional.

xiv
Indonesia tidak terjadi secara kebetulan. Indonesia memperoleh kemerdekaan melalui
perjuangan dan pengorbanan, bukan melalui pemberian. Terjadinya Indonesia merupakan proses
yang berkesinambungan atau serangkaian tahapan. Empat alinea dalam Pembukaan UUD 1945
menggambarkan rangkaian tahapan perkembangan. Secara teoritis, negara Indonesia
berkembang sebagai berikut:

1. Munculnya negara tidak dimulai dengan proklamasi, tetapi dengan pengakuan hak
setiap bangsa untuk menentukan nasib sendiri. Bangsa Indonesia bersikukuh untuk
menghapus segala bentuk penindasan. Penjajahan suatu bangsa terhadap bangsa lain.
Dari sinilah perjuangan motivasi berasal (Alenia 1 Pembukaan UUD 1945).
2. Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan. Perjuangan panjang
bangsa Indonesia menghasilkan proklamasi. Proklamasi barulah mengantarkan ke
pintu gerbang kemerdekaan. Jadi, dengan proklamasi tidaklah selesai kita bernegara.
Negara yang kita cita-citakan adalah menuju pada keadaan merdeka, bersatu,
berdaulat, adil, dan makmur (Alinea II Pembukaan UUD 1945).
3. Terjadinya negara Indonesia adalah kehendak bersama seluruh bangsa Indonesia,
sebagai suatu keinginan luhur bersama. Di samping itu adalah kehendak dan atas
rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Ini membuktikan bangsa 11 Indonesia adalah bangsa
yang religius dan mengakui adanya motivasi spiritual (Alinea III Pembukaan UUD
1945).
4. Negara Indonesia perlu menyusun alat-alat kelengkapan negara yang meliputi tujuan
negara, bentuk negara, sistem pemerintahan negara, UUD negara, dan dasar negara.
Dengan demikian, semakin sempurna proses terjadinya negara Indonesia (Alinea IV
Pembukaan UUD 1945).

Oleh karena itu, berdasarkan fakta yang ada, pembentukan negara Indonesia tidak terjadi
melalui pendudukan, pemisahan, penggabungan, pemekaran, atau penyerahan. Bukti
menunjukkan bahwa bangsa Indonesia dibentuk oleh perjuangan (revolusi). Pendokumentasian
proses perjuangan dan pengorbanan dalam membentuk bangsa ini tertata rapi dalam unsur-unsur
capaian hukum bangsa ini, terutama dalam pembukaan UUD 1945-nya.

Wawasan kebangsaan yang kita anut sebagai kepribadian bangsa adalah wawasan
kebangsaan yang berdasarkan Pancasila, yaitu wawasan kebangsaan yang berlandaskan

xv
Ketuhanan Yang Maha Esa dan karenanya moral, etika dan spiritualitas, yang ingin dibangun
oleh bangsa sekarang dan masa depan. Negeri yang kaya lahir dan batin baik di dunia maupun di
akhirat. Pancasila merupakan inti dari falsafah nasional, dan bangsa Indonesia pada hakekatnya
dapat dikatakan berlandaskan nilai-nilai budaya dan agama sesuai dengan bangsa Indonesia
sebagai kepribadian bangsa. Dengan demikian, filosofi Pancasila tidak muncul begitu saja, juga
tidak dipaksakan oleh rezim atau penguasa mana pun, tetapi berkembang dalam periode sejarah
yang relatif panjang. Sejak bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai sebagai pedoman hidup dalam
kehidupan sehari-hari sebelum disahkan secara formal dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai
dasar falsafah bangsa Indonesia, Pancasila berupa nilai-nilai tersebut. Sumber: Tidak lain adalah
bangsa Indonesia sendiri.

Menurut Notonegoro, orang Indonesia menjadi materialis karena Pancasila. Nilai-nilai


inilah yang kemudian dianut oleh para pendiri bangsa dan diresmikan menjadi dasar negara
Republik Indonesia. Proses formal pengembangan materi Pancasila berlangsung pada sidang
pertama BPUPKI, sidang 'Panitia ke-9', sidang BPUPKI ke-2, dan akhirnya disahkan menjadi
undang-undang sebagai dasar filosofis negara kesatuan Republik Indonesia. aku.

xvi
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

1) Identitas nasional merupakan istilah yang terdiri dari dua kata: identitas dan nasional.
Secara harfiah, identitas berasal dari bahasa Inggris “identity” yang berarti ciri pembeda,
tanda, atau identitas yang melekat pada seseorang atau sesuatu, baik individu maupun
kelompok, seperti suku, ras, budaya, dan agama. Identitas jika secara terminologi adalah
ciri khas suatu negara yang membedakannya dengan negara lain.
2) - Faktor primitif, disebut juga faktor objektif, merupakan faktor bawaan yang khas pada
suatu negara
- Faktor kondisional atau subjektif adalah kondisi yang mempengaruhi pembentukan
identitas nasional. Faktor subjektif nasional Indonesia meliputi faktor sejarah, sosial,
politik dan budaya.
- Faktor primer meliputi suku, wilayah, bahasa, dan agama.
- Faktor pendorong yaitu faktor-faktor tersebut antara lain komunikasi dan teknologi,
seperti kemunculan angkatan bersenjata dalam sejarah negara.
- Faktor penarik yaitu bahasa, birokrasi yang berkembang, dan sistem pendidikan
menjadi salah satu faktor penariknya.
- Faktor reaktif meliputi dominasi, pencarian identitas, dan penindasan. Bangsa asing
telah menjajah bangsa Indonesia selama ratusan tahun, sebagaimana diketahui. Hal ini
meninggalkan kesan tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Kenangan perjuangan,
penderitaan, dan semangat masyarakat memperjuangkan kemerdekaan.
3) Identitas Nasional berfungsi sebagai landasan negara, alat pemersatu bangsa, identitas
negara, karakteristik bangsa, dan pembeda dari bangsa
4) Indonesia memiliki identitas nasional, yaitu bendera merah putih, Bahasa Indonesia,
lambang negara Indonesia, simbol Pancasila, lagu kebangsaan, hukum, dan budaya-
budaya Indonesia

xvii
5) Identitas nasional dapat diturunkan dari identitas suatu bangsa dan kemudian disepakati
oleh bangsa lain dari bangsa itu, atau berasal dari identitas beberapa negara. Dorongan
dan loyalitas warga negara untuk menegakkan identitas nasional harus dibangkitkan,
dimajukan, dan terus dikembangkan. Warga negara harus terlebih dahulu membangun
identitas mereka agar tidak membahayakan identitas nasional mereka. Harus ditegaskan
bahwa loyalitas terhadap identitas nasional mengabaikan warga negara sebagai “satu
bangsa” dalam negara. Sebagai warga negara Indonesia, kita perlu mengetahui
bagaimana negara ini terbentuk. Dengan demikian, Anda bisa memperdalam rasa cinta
anda terhadap negara ini. Para pendiri bangsa Indonesia (founding fathers) mengakui
bahwa bangsa Indonesia yang akan didirikan harus mampu berdiri di atas segala jenis dan
golongan. Dengan demikian, identitas nasional dan karakteristik bangsa memiliki
hubungan, karena salah satu yang dapat membuat karaktersistik suatu bangsa adalah
identitas nasional

3.2 Saran

Demikian makalah ini saya susun, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi
para pembaca. Saya menyadari bahwa masih banyak permasalahan dalam ejaan penulisan kata
dan kalimat yang kurang jelas serta sulit dimengerti. Segala kekurangan, saran, dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah ini. Saya ucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya.

xviii
DAFTAR PUSAKA

HENDRIZAL, S. M. (2020). MENGULAS IDENTITAS NASIONAL BANGSA INDONESIA


TERK. Vol. 15 No. 1 April 2020, 15, 1-21.

Raisa Ayu Luthfia, D. A. (2021). Kajian Deskriptif tentang Identitas Nasional Untuk Integrasi
Bangsa Indonesia. Vol. 1 No. 11November Tahun 2021, 1, 1-7.

Dr. I Putu Ari Astawa, S. M. (2017). IDENTITAS NASIONAL. 1-36.


Ahmad. (n.d.). Gramedia blog. Retrieved from Identitas Nasional: Pengertian, Faktor, Jenis dan
Unsur-unsurnya: https://www.gramedia.com/literasi/identitas-nasional/

xix

Anda mungkin juga menyukai