Anda di halaman 1dari 35

Identitas Nasional dan Globalisasi

Makalah ini Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


“Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan”

Dosen Pembimbing :
Dr. H. Pairin M.A
Oleh :
Fadillah Sri Adeliya Mislan Haway
Rina Widia Astuti
Septia Ananda
Semester 1 fakultas ekonomi dan bisnis islam

Sekolah Tinggi Institut Agama Islam Kendari


Jln. Sultan Qaimuddin No. 17, Baruga,
Kec. Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara
Kata Pengantar

Puji syukur penulis kami panjatkan kehadirat allah SWT,

karena atas rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan

tugas “pancasila dan kewarganegaraan”. Sebagaimana untuk

memenuhi tugas kami .

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah abadikan

kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw.nabi akhir zaman

pembawa rahmat bagi seluruh alam

Tujuan kami menulis materi tersebut adalah memenuhi

tugas, dan agar menjadikan mahasiswa mengerti tentang identitas

nasional dan globalisasi .

Terima kasih kepada pemberi tugas telah memberikan kami

kesempatan untuk berfikir panjang dan dapat membuat makalah

ini sesuai harapan.

Materi ini tidak akan tersampai jika tidak ada dorongan dari

berbagai pihak. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih

kepada kepada teman-teman sekal


Daftar Isi

Sampul Depan .............................................

Kata pengantar ............................................

Daftar Isi .....................................................

BAB I Pendahuluan ...................................

A. Latar Belakang .................................

B. Rumusan Masalah .............................

C. Manfaat dan Tujuan ............................

BAB II Pembahasan ........................

A. Identitas Nasional ............................

B. Hakikat Dan Dimensi Identitas Nasional

C. Unsur-unsur Pembentuk Identitas

Nasional................................................

D. Faktor Pembentukan Identitas

Bersama...............................................

E. Identitas Nasional Indonesia...........

F. Globalisasi dan ketahanan identitas nasional………


G. Keterkaitan Identitas Nasional dan Globalisasi......................

H. Multikultualisme Antara Nasionalisme Dan Globalisasi

BAB III Penutup ...............

A. Kesimpulan ...........................

B. Saran ........................

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pada hakikatnya manusia hidup tidak dapat memenuhi

kebutuhannya sendiri, manusia senantiasa membutuhkan orang lain

pada akhirnya manusia hidup secara berkelompok –kelompok.

Aristoles seorang filsuf yunani mengatakan manusia adalah zoon

politicon , yang artinya manusia adalah makhluk yang berkelompok.

Manusia dalam bersekutu atau berkelompok akan membentuk

suatu organisasi yang berusaha mengatur dan mengarahkan

tercapainya tujuan hidup kelompok tersebut. Di mulai dari lingkungan

terkecil sampai pada lingkungan besar. Pada mulanya manusia hidup

dalam kelompok keluarga. Selanjutnya mereka membentuk kelompok

yang lebih besar lagi seperti suku, masyarakat, dan bangsa, kemudian

manusia hidup bernegara. Mereka membentuk negara sebagai

persekutuan hidupnya. Negara merupakan suatu organisasi yang di

bentuk oleh kelompok manusia yang memiliki cita cita bersatu , hidup

dalam daerah tertentu, dan mempunyai pemerintahan yang sama.


Negara dan bangsa memiliki pengertian yang berbeda, apabila

negara adalah organisasi kekuasaan dari persekutuan hidup manusia

maka bangsa lebih menunjuk pada persekutuan hidup manusia itu

sendiri. Didunia ini masih ada bangsa yang belum bernegara.

Demikian pula orang-orang yang telah yang bernegara yang pada

mulanya berasal dari banyak bangsa dapat menyatakan dirinya

sebagai satu bangsa yang belum bernegara. Demikian pula orang-

orang yang telah bernegara yang pada mulanya berasal dari banyak

bangsa dapat menyatakan dirinya sebagai satu bangsa,

1baik bangsa maupun negara tersebut dengan bangsa maupun negara

memiliki ciri khas yang membedakan bangsa atau negara tersebut

dengan bangsa atau negara lain di dunia. Ciri khas sebuah bangsa

merupakan identitas dari bangsa yang bersangkutan. Ciri khas yang di

miliki negara juga merupakan identitas dari negara yang

bersangkutan. Identitas-identitas yang di sepakati dan di terima oleh

bangsa menjadi identitas nasional bangsa .


2. Rumusan Masalah

 Apa pengertian identitas nasional ?

 Apa saja unsur-unsur pembentuk identitas nasional ?

 Apa faktor pembentukan identitas bersama ?

 Bagaimana dengan identitas nasional Indonesia ?

 Apa itu globalisasi ?

 Apa keterkaitan identitas nasional dengan globalisasi ?

3. Manfaat dan Tujuan

 Mengetahui pengertian identitas nasional

 Mengetahui unsur-unsur pembentuk identitas nasional

 Mengetahui faktor pembentukan identitas bersama

 Mengetahui tentang identitas nasional Indonesia

 Mengetahui tentang Globalisasi

 Mengetahui keterkaitan antara identitas nasional dengan

globalisasi
2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Identitas Nasional

Istilah identitas nasional dapat di samakan dengan identitas

kebangsaan secara etimologis, identitas berasal dari kata “identitas “

dan “nasional “ . kata identitas berasal dari bahasa inggris identity

yang memiliki pengertian harfiah : kiri ,tanda atau jati diri yang

melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu sehingga

membedakan dengan yang lain dengan demikian, identitas berarti ciri-

ciri,tanda-tanda atau jati diri yang di miliki seseorang,

kelompok,masyarakat bahkan suatu bangsa sehingga dengan identitas

itu bisa membedakannya dengan yang lain. Kata “nasional”merujuk

pada konsep kebangsaan. Nasional menunjuk pada konsep

kebangsaan nasional menunjuk pada kelompok- kelompok

persekutuaan hidup manusia dari sekadar pengelompokan

berdasarkan ras, agama, budaya, bahasa, dan sebagainya oleh karena


itu, identitas nasional lebih merujuk pada idenrtitas bangsa dalam

pengertian politik (political unity). 1

Secara umum beberapa unsur yang terkandung dalam identitas

nasional antara lain :

1. Pola perilaku

Adalah gambaran pola perilaku yang terwujud dalam kehidupan

sehari-hari.

2. Lambang-lambang

Adalah sesuatu yang menggambarkan tujuan dan fungsi Negara.

3. Alat-alat perlengkapan

Adalah sejumlah perangkat atau alat-alat perlengkapan yang

digunakan untuk mencapai tujuan yang berupa bangunan,

peralatan dan teknologi.

4. Tujuan yang ingin dicapai

Yang bersumber dari tujuan yang bersifat dinamis dan tidak

tetap, seperti budaya unggul, prestasi dalam bidang tertentu.2

Hakekat dan dimensi identitas nasional


B. Unsur-unsur Pembentuk Identitas Nasional

Salah satu identitas bangsa Indonesia adalah dikenal sebagai

sebuah bangsa yang majemuk. Kemajemukan Indonesia dapat dilihat

dari sisi sejarah, kebudayaan, suku bangsa, agama, dan bahasa.

Secara harfiah identitas adalah ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri


yang melekat padasesuatu atau seseorang yang membedakannya
dengan yang lain. Pengertian Identitas padahakikatnya
merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-
ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tersebutmaka suatu
bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya.Dengan
demikian identitas nasional suatu bangsa adalah ciri khas yang
dimiliki suatubangsa yang membedakannya dari bangsa lainnya.
Namun demikian proses pembetukanIdentitas nasional bukan
merupakan sesuatu yang sudah selesai, tetapi sesuatu yang
terbuka dan terus berkembang mengikuti perkembangan jaman.
Akan terjadi pergeseran nilai dari identitas itu sendiri apabila
identitas itu tidak dapat di jaga dan dilestarikan, sehingga
mengakibatkan identitas global akan mempengaruhi nilai
identitas nasional itu sendiri.
1. Sejarah

Menurut catatan sejarah, sebelum menjadi sebuah Negara,

bangsa Indonesia pernah mengalami masa kejayaan yang

gemilang. Dua kerajaan Nusantara, Majapahit dan Sriwijaya.

Kebesaran dua kerajaan nusantara tersebut telah membekas pada

semangat perjuangan Bangsa Indonesia pada abad-abad

berikutnya. Semangat juang bangsa Indonesia dalam mengusir

penjajah, menurut banyak ahli, telah menjadi ciri khas tersendiri

bagi bangsa Indonesia yang kemudian menjadi salah satu unsur

pembentuk identitas nasional Indonesia.

2. Kebudayaan

Aspek kebudayaan yang menjadi unsur pembentukan identitas

nasional meliputi yiga unsur, yaitu akal budi, peradaban, dan

pengetahuan.

3. Suku bangsa

Kemajemukan merupakan identitas lain bangsa Indonesia.

Kemajemukan alamiah bangsa Indonesia dapat dilihat pada


keberadaan lebih dari ribuan kelompok suku, beragam bahasa,

budaya, dan ribuan kepulauan.

4. Agama

Keanekaragaman agama merupakan identitas lain dari

kemajemukan alamiah Indonesia. Dengan kata lain, keragaman

agama dan keyakinan di Indonesia tidak hanya dijamin oleh

konstitusi Negara, tetapi juga merupakan suatu rahmat Tuhan

Yang Maha Esa yang harus tetap dipelihara dan disyukuri

bangsa Indonesia.

5. Bahasa

Bahasa Indonesia adalah salah satu identitas nasional Indonesia

yang penting. Sekalipun Indonesia memiliki ribuan bahasa

daerah, kedudukan bahasa Indonesia (bahasa yang digunakan

bahasa Melayu) sebagai bahasa penghubung berbagai kelompok

etnis yang mendiami kepulauan Nusantara memberikan nilai

identitas tersendiri bagi bangsa Indonesia.

C. Faktor Pembentukan Identitas Bersama

Proses pembentukan bangsa negara membutuhkan identitas-

identitas untuk menyatukan masyarakat bangsa yang bersangkutan.


Faktor- faktor yang di perkuakan menjadi identitas bersama suatu

bangsa, meliputi primordial, sakral, tokoh, bhineka tunggal ika,

sejarah, perkembangan ekonomi, dan kelembagaan (Ramlan

Surbakti,i999)

a.Primordial

Faktor- faktor primordial ini meliputi : ikatan kekerabatan (darah

dan keluarga ), kesamaan suku bangsa, daerah asal ( homelan),

bahasa, dan adat istiadat. Faktor primordial merupakan identitas yang

menyatukan masyarakat sehingga mereka dapat membentuk bangsa

negara. Contoh, bangsa yahudi membentuk negara israel.

b.Sakral

Sakral dapat berupa kesamaan agama yang di peluk masyarakat

atau ideologi primer yang di akui oleh masyarakat yang bersangkutan.

Agama dan ideologi merupakan faktor sakral yang dapat

membentuk bangsa negara. Faktor sakral ikut menyumbang

terbentuknya satu nasionalitas baru. Faktor agama katolik mampu

membentuk beberapa negara di amerika latin negara uni sofyet di ikat

oleh kesamaan ideologi komunis.

c.Tokoh
Pemimpinan dari para tokoh yang di segani dan di hormati oleh

masyarakat dapat pula menjadi faktor yang menyatukan bangsa

negara. Pemimpin di beberapa negara di anggap sebagai menyambut

lidah rakyat, pemersatu rakyat, dan simbol persatuan bangsa yang

bersangkutan. Beberapa contoh , misalnya mahatma ghandi di india,

tito di yugoslavia, Nelson Mandella Di Afrika Selatan, Dan Soekarno

Di Indonesia.

d.Bhineka Tunggal Ika

Prinsip bhineka tunggal ika pada dasarnya adalah kesediaan warga

bangsa untuk bersatu dalam perbedaan (unity in divercity). Yang di

sebut bersatu dalam perbedaan adalah kesediaan warga bangsa untuk

setia pada lembaga yang di sebut negara dan pemerintahnya, tanpa

menghilangkan keterikatan pada suku bangsa, adat, ras, dan

agamanya. Mereka sepakat untuk hidup bersama di bawah satu

bangsa meskipun berbeda latar belakang.

e.Sejarah

Persepsi yang sama diantara warga masyarakat tentang sejarah

mereka dapat menyatukan dalam satu bangsa. Persepsi yang sama

tentaang pengalaman masa lalu, seperti sama- sama menderita karena


penjajahan, tidak hanya melahirkan solidaritas tetapi juga melahirkan

tekat dan tujuan yang sama antara anggota masyarakat itu.

f.Perkembangan ekonomi

Perkembangan ekonomi (industrialisas) akan melahirkan

spesialisasi pekerjaan dan profesi sesuai dengan aneka kebutuhan

masyarakat. Semakin tinggi mutu dan variasi

kebutuhan masyarakat , semakin saling bergantung dalam memenuhi

kebutuhan hidup. Semakin kuat saling ketergantungan anggota

masyarakat karena perkembangan ekonomi, akan semakin besar

solidaritas dan persatuan dalam masyarakat. Solidaritas yang terjadi

karena perkembangan ekonomi oleh emile dherkime di sebut

solidaritas organis, faktor ini berlaku di masyarakat industri maju

seperti amerika utara dan eropa barat.

g.Kelembagaan

Faktor lain yang berperan dalam mempersatukan bangsa berupa

lembaga- lembaga pemerintahan yang politik. Lembaga-lembaga itu

seperti birokrasi, angkatan bersenjata, pengadilan dan partai politik .

lembaga- lembaga itu melayani dan mempertemukan warga tanpa

membeda-bedakan asal usul dan golonganya dalam masyarakat. Kerja


dan prilaku lembaga politik dapat mempersatukan orang sebagai satu

bangsa.

D. Identitas Nasional Indonesia

Identitas nasional indonesia menunjuk pada identitas – identitas

yang sifatnya nasional. Pada uraian sebelumnya identitas nasional

bersifat buatan, dan sekunder. Bersifat buatan oleh karenanya

identitas nasional di buat, di bentuk dan di sepakati oleh warga bangsa

sebagai identitasnya setelah mereka bernegara. Bersifat sekunder oleh

karena identitas nasional lahir belakangan bila di bandingkan dengan

identitas kesukubangsaan yang memang telah di miliki warga bangsa

itu secara askriptif. Jauh sebelum mereka memiliki identitas nasional

itu, warga bangsa telah memiliki identitas primer yaitu identitas

kesukubangsaan.

Proses pembentukan identitas nasional umumnya membutuhkan

waktu dan perjuangan panjang di antara warga bangsa negara yang

bersangkutan.

Hal ini di sebabkan identitas nasional adalah hasil kesepakatan

masyarakat bangsa itu. Dapat terjadi sekelompok warga bangsa tidak

setuju dengan identiotas nasional yang hendak di ajukan oleh


kelompok bangsa lainya. Setiap kelompok bangsa di dalam negara

umumnya

menginginkan identitasnya di jadikan atau tingkat sebagai identitas

nasional yang tentu saja belum tentu di terima oleh kelompok bangsa

lain. Inilah yang menyebabkan sebuah negara bangsa yang baru

merdeka mengalami pertikaian intern yang berlarut larut demi untuk

saling mengangkat identitas kesukubangsaan menjadi identitas

nasional. Contoh kasus negara sri lanka yang di liputi pertikaian terus

menerus antara bangsa sinhala dan tamil sejak negara itu merdeka.

Setelah bangsa indonesia bernegara, mulai di bentuk dan di

sepakati apa apa yang dapat menjadi identitas nasional indonesia.

Bisa di katakan bangsa indonesia relatif berhasil dalam membentuk

identitas nasionalnya kecuali pada saat proses pembentukan ideologi

pancasila sebagai identitas nasional yang membutuhkan perjuangan

dan pengorbanan di antara warga bangsa.

Beberapa bentuk identitas nasional indonesia, adalah sebagai berikut.

1. Bahasa nasional atau persatuan yaitu bahasa indonesia , bahasa

indonesia berawal dari rumpun bahasa melayu yang di pergunakan

sebagai bahasa pergaulan yang kemudian di angkat seagai bahasa


persatuan pada tanggal 28 oktober 1928. Bangsa indonesia sepakat

bahwa bahasa indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus sebagai

identitas nasional indonesia.

2. Bendera negara yaitu sang merah putih, warna merah berarti berani

dan putih berarti suci, lambang merah putih sudah di kenal pada masa

kerajaan di indonesia yang kemudian di angkat sebagai bendera

negara, bendera warna merah putih di kibarkan pertama kali pada

tanggal 17 agustus 1945, namun telah di tunjukkan pada peristiwa

sumpah pemuda

3. Lagu kebangsaan yaitu indonesia raya, indonesia raya sebagai lagu

kebangsaan kebangsaan yang pada tanggal 28 oktober 1928 di

nyanyikan untuk pertama kali sebagai lagu kebangsaan negara.

4. Lambang negara yaitu garuda pancasila, garuda adalah burung khas

indonesia yang di jadikan lambang negara

5. Semboyan negara yaitu bhineka tunggal ika, bhineka tunggal ika

artinya berbeda beda tetapi tetap satu jua. Menunjukan kenyataan

bahwa bangsa kita heterogen, namun tetap berkeinginan untuk

menjadi satu bangsa yaitu bangsa indonesia.


6. Dasar falsafah negara yaitu pancasila, berisi lima dasar yang di

jadikan sebagai dasar filsafat dan ideologi dari negara indonesia.

Pancasila merupakan identitas nasional yang berkedudukan sebagai

dasar negara dan ideologi nasional indonesia.

7. Konstitusi ( hukum dasar )negara yaitu UUD 1945, merupakan

hukum dasar tertulis yang menduduki tingkatan tertinggi dalam tata

urutan perundangan dan di jadikan sebagai pedoman penyelenggaraan

bernegara.

8. Bentuk negara kesatuan republik indonesia yang berkedaulatan rakyat

, bentuk negara adalah kesatuan, sedang bentuk pemerintahan adalah

republik. Sistem politik yang di gunakan adalah sistem demokrasi

(kedaulatan rakyat) . saat ini identitas negara kesatuan republik

indonesia yang berkedaulatan rakyat di sepakati untuk tidak ada

perubahan .

9. Konsepsi wawasan nusantara, sebagai cara pandang bangsa indonesia

mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan memiliki

nilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa,

serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan


bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan

nssdional.

10. Kebudayaan daerah yang telah di

terima sebagai kebudayaan nasional berbagai kebudayaan dari

kelompok – kelompok bangsa di indonesia yang memiliki cita rasa

tinggi, dapat di nikmati dan di terima oleh masyarakat luas merupakan

kebudayaan nasional . kebudayaan nasional pada dasarnya adalah

puncak – puncak dari kebudayaan daerah .

Tumbuh dan di sepakati beberapa identitas nasional indonesia itu

sesungguhnya telah di

awali dengan adanya kesadaran politik bangsa indonesia sebelum

bernegara.

Hal demikian sesuai dengan ciri dari pembentukan negara – negara

model mutakhir . kesadaran politik itu adalah tumbuhnya tumbuhnya

semangat nasionalisme (semangat kebangsaan ) sebagai gerakan

menentang penjajahan dan mewujudkan negara – negara indonesia.

Dengan demikian, nasionalisme yang tumbuh kuat dalam diri bangsa

indonesia turut mempermudah terbentuknya identitas nasional.3

3
E. GLOBALISASI

Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah

universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali

sekadar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari

sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu

proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan

membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama

lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-

eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan

budaya masyarakat.

Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya

yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak dan

elektronik.

Khususnya, globalisasi terbentuk oleh adanya kemajuan di bidang

komunikasi dunia.

Ada pula yang mendefinisikan globalisasi sebagai hilangnya batas

ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi informasi. Globalisasi

terjadi karena faktor-faktor nilai budaya luar, seperti:

a. selalu meningkatkan pengetahuan


b. patuh hukum

c. kemandirian

d. keterbukaan

e. rasionalisasi

f. etos kerja

g. kemampuan memprediksi

h. efisiensi dan produktivitas;

i. keberanian bersaing dan

j. manajemen resiko

Globalisasi terjadi melalui berbagai saluran, di antaranya:

a. lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan;

b. lembaga keagamaan;

c. indutri internasional dan lembaga perdagangan;

d. wisata mancanegara;

e. saluran komunikasi dan telekomunikasi internasional;

f. lembaga internasional yang mengatur peraturan

internasional; dan

g. lembaga kenegaraan seperti hubungan diplomatik dan

konsuler.
Globalisasi berpengaruh pada hampir semua aspek kehidupan

masyarakat. Ada masyarakat yang dapat menerima adanya

globalisasi, seperti generasi muda, penduduk dengan status sosial

yang tinggi, dan masyarakat kota. Namun, ada pula masyarakat yang

sulit menerima

atau bahkan menolak globalisasi seperti masyarakat di daerah

terpencil, generasi tua yang kehidupannya stagnan, dan masyarakat

yang belum siap baik fisik maupun mental.

Unsur globalisasi yang sukar diterima masyarakat adalah sebagai

berikut.

a. Teknologi yang rumit dan mahal.

b. Unsur budaya luar yang bersifat ideologi dan religi.

c. Unsur budaya yang sukar disesuaikan dengan kondisi masyarakat.

Unsur globalisasi yang mudah diterima masyarakat adalah sebagai

berikut.

a. Unsur yang mudah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi

masyarakat.

b. Teknologi tepat guna, teknologi yang langsung dapat diterima oleh


masyarakat.

c. Pendidikan formal di sekolah.

Modernisasi dan globalisasi membawa dampak positif ataupun negatif

terhadap perubahan Sosial dan budaya suatu masyarakat.4

F. Keterkaitan Identitas Nasional dan Globalisasi

Identitas nasional pada hakikatnya merupakan manifestasi nilai-nilai

budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek

kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khas. Dengan ciri-ciri khas

tersebut, suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam hidup dan

kehidupannya. Diletakkan dalam konteks Indonesia, maka Identitas

Nasional itu merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang sudah

tumbuh dan berkembang sebelum masuknya agama-agama besar di

bumi nusantara ini dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku

yang kemudian dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi

kebudayaan Nasional dengan acuan Pancasila dan roh Bhinneka

Tunggal Ika sebagai dasar dan arah pengembangannya dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan perkataan lain, dapat

4
dikatakan bahwa hakikat identitas asional kita sebagai bangsa di

dalam hidup dan kehidupan

berbangsa dan bernegara adalah Pancasila yang aktualisasinya

tercermin dalam berbagai

penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya dalam Pembukaan

beserta UUD kita, sistem pemerintahan yang diterapkan, nilai-nilai

etik, moral, tradisi, bahasa, mitos, ideologi, dan lain sebagainya yang

secara normatif diterapkan di dalam pergaulan, baik dalam tataran

nasional maupun internasional. Perlu dikemukaikan bahwa nilai-nilai

budaya yang tercermin sebagai Identitas Nasional tadi bukanlah

barang jadi yang sudah selesai dalam kebekuan normatif dan

dogmatis, melainkan sesuatu yang terbuka-cenderung terus menerus

bersemi sejalan dengan hasrat menuju kemajuan yang dimiliki oleh

masyarakat pendukungnya.

Konsekuensi dan implikasinya adalah identitas nasional juga sesuatu

yang terbuka, dinamis, dan dialektis untuk ditafsir dengan diberi

makna baru agar tetap relevan dan fungsional dalam kondisi aktual

yang berkembang dalam masyarakat.

Krisis multidimensi yang kini sedang melanda masyarakat kita


menyadarkan bahwa pelestarian budaya sebagai upaya untuk

mengembangkan Identitas Nasional kita telah ditegaskan sebagai

komitmen konstitusional sebagaimana dirumuskan oleh para pendiri

negara kita dalam Pembukaan, khususnya dalam Pasal 32 UUD 1945

beserta penjelasannya, yaitu :

“Pemerintah memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia “

yang diberi penjelasan :

” Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah

usaha budaya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli

terdapat ebagi puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah seluruh

Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan

harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya dan persatuan dengan

tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat

memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri

serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia “.

Kemudian dalam UUD 1945 yang diamandemen dalam satu naskah

disebutkan dalam Pasal 32

1. Negara memajukan kebudayan Nasional Indonesia di tengah

peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam


memeliharra dan mengembangkan nilai-nilai budaya.

2. Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai

kekayaan budaya nasional.

Dengan demikian secara konstitusional, pengembangan kebudayan

untuk membina dan mengembangkan identitas nasional kita telah

diberi dasar dan arahnya, terlepas dari apa dan bagaimana kebudayaan

itu dipahami yang dalam khasanah ilmiah terdapat tidak kurang dari

166 definisi sebagaimana dinyatakan oleh Kroeber dan Klukhohn di

tahun 1952.

Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya

tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world

culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran

budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah

Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).

Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi

pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi.

Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana

utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan


komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan

semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.

Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan

1. Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.

2. Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan

kemudahan akses suatu

individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.

3. Berkembangnya turisme dan pariwisata.

4. Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.

5. Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film

dan lain lain.

6. Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala

Dunia FIFA.

Munculnya arus globalisme yang dalam hal ini bagi sebuah Negara

yang sedang berkembang akan mengancam eksistensinya sebagai

sebuah bangsa. Sebagai bangsa yang masih dalam

14
tahap berkembang kita memang tidak suka dengan globalisasi

tetapi kita tidak bisa menghindarinya. Globalisasi harus kita jalani

ibarat kita menaklukan seekor kuda liar kita yang berhasil

menunggangi kuda tersebut atau kuda tersebut yang malah

menunggangi kita. Mampu tidaknya kita menjawab tantangan

globalisasi adalah bagaimana kita bisa memahami dan

malaksanakan Pancasila dalam setiap kita berpikir dan bertindak.

Persoalan utama Indonesia dalam mengarungi lautan Global ini

adalah masih banyaknya kemiskinan, kebodohan dan kesenjangan

sosial yang masih lebar. Dari beberapa persoalan diatas apabila kita

mampu memaknai kembali Pancasila dan kemudian dimulai dari

diri kita masing-masing untuk bisa menjalankan dalam kehidupan

sehari-hari, maka globalisasi akan dapat kita arungi dan keutuhan

NKRI masih bisa terjaga.5

H. Multikulturealisme Antara Nasionalisme Dan Globalisasi

5
Multikulturalisme pada intinya adalah kesedian menerima kelompok

lain secara sama sebagai kesatuan tanpa memedulikan perbedaan

budanya, etnik, gender ataupun agama.

a. Pengertian multikulturalisme

Multikulturalisme menjadi konsep yang menyebar dan di pandang

penting bagi masyarakat majemuk dan kompleks di dunia.

b. Multikulturalisme di antara nasionalisme dan globalisasi

Dalam sejarah nasionalisme indonesia melalui beberapa tahap

perkembanganya:

1. Tahap pertama di tandai dengan tumbuhnya perasaan

kebangsaan dan persamaan nasib yang di ikuti dengan perlawanaan

15
terhadap penjajahan baik sebelum maupun sesudah peroklamasi

kemerdekaan .

2. Tahap kedua bentuk nasionalisme indonesia yang merupakan

kelanjutan dari semangat revolusioner pada masa perjuangan

kemerdekaan

3. Nasionalisme persatuan dan kesatuan kelompok oposisi yang

tidak sejalan dengan pemerintah.

4. Nasionalisme kosmopolitan dengan bergabungnya indonesia

dalam sistem global internasional ,


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Identitas adalah ungkapan nilai-nilai budaya suatu bangsa yang

bersifat khas dan membedakannya dengan bangsa lain. Kekhasan

yang melekat pada sebuah bangsa banyak dikaitkan dengan sebutan

“identitas nasional”. Namun demikian, proses pembentukan identitas

nasional bukan sesuatu yang sudah selesai, tetapi sesuatu yang terus

berkembang dan kontekstual mengiki\uti perkembangan zaman.

Globalisasi berpengaruh pada hampir semua aspek kehidupan

masyarakat. Ada masyarakat yang dapat menerima adanya

globalisasi, seperti generasi muda, penduduk dengan status sosial

yang tinggi, dan masyarakat kota. Namun, ada pula masyarakat yang

sulit menerima atau bahkan menolak globalisasi seperti masyarakat di

daerah terpencil, generasi tua yang kehidupannya stagnan, dan

masyarakat yang belum siap baik fisik maupun mental.

B. Saran
Sebagai bangsa yang masih dalam tahap berkembang kita memang

tidak suka dengan globalisasi tetapi kita tidak bisa

menghindarinya.Globalisasi harus kita jalani ibarat kita menaklukan

seekor kuda liar kita yang berhasil menunggangi kuda tersebut atau

kuda tersebut yang malah menunggangi kita. Mampu tidaknya kita

menjawab tantangan globalisasi adalah bagaimana kita bisa

memahami dan malaksanakan Pancasila dalam setiap kita berpikir dan

bertindak.

Persoalan utama Indonesia dalam mengarungi lautan Global ini

adalah masih banyaknya kemiskinan, kebodohan dan kesenjangan

sosial yang masih lebar. Dari beberapa persoalan diatas apabila kita

mampu memaknai kembali Pancasila dan kemudian dimulai dari diri

kita

16

masing-masing untuk bisa menjalankan dalam kehidupan sehari-hari,

maka globalisasi akan dapat kita arungi dan keutuhan NKRI masih

bisa terjaga.
17

Daftar Pustaka

1.
Winarto,S.Pd.,M.Si, Paradigma Baru Pendidikan
Kewarganegaraan, Bumi Aksara, Jakarta , 2008, hal.29-31
2
.http://robi-learning.blogspot.com/2012/03/identitas-nasional-dan-

globalisasi.html
3
.Winarto,S.Pd.,M.Si, ibid, hal.32-35
4
.http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/05/pengertian-
globalisasi.html
5
.http://ipdn-artikelgratis.blogspot.com/2008 /09/ketrekaitan-identitas-
nasional-dengan.html

Anda mungkin juga menyukai