DAN NEGARA
DISUSUN OLEH:
CIB322072
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
Dengan tulisan ini saya iharapkan mahasiswa mampu untuk memahami makna
dari Identitas Nasional di indonesia. saya sadar materi kuliah ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang
bersifat membangun dari berbagai pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi. Kami
berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………….
BAB 1
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
RUMUSAN
MASALAH…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………
TUJUAN……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
MANFAAT…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
BAB II
PEMBAHASAN
IDENTITAS
NASIONAL…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………..
NASIONALISME…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
BANGSA DAN
NEGARA……………………………………………………………………………………………
……………………………………………….
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………..
SARAN………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
Pada hakekatnya manusia hidup tidak dapat memenuhi kehidupannya sendiri, manusia
senantiasa membutuhkan orang lain. Sehingga manusia dikatakan sebagai makhluk sosial. Manusia
hidup dalam suatu kelompok yang akan membentuk suatu organisasi yang berusaha mengatur dan
mengarahkan tujuan hidup kelompok tersebut. Dimulai dari lingkungan terkecil sampai lingkungan
terbesar. Pada mulanya manusia hidup dalam kelompok keluarga. Selanjutnya mereka membentuk
kelompok lebih besar lagi seperti suku, masyarakat dan bangsa. Kemudian mereka hidup bernegara.
Mereka membentuk suatu negara sebagai suatu persekutuan hidupnya. Negara tersebut dijadikan
suatu organisasi yang memiliki cita-cita bersatu hidup dalam daerah tertentu dan mempunyai
pemerintahan yang sama.
Negara dan bangsa memiliki pengertian yang berbeda. Apabila negara adalah organisasi
kekuasaan dari persekutuan hidup manusia maka bangsa lebih menunjukkan pada persekutuan
hidup manusia itu sendiri. Didunia ini masih ada bangsa yang belum bernegara. Demikian orang-
orang yang telah bernegara pada mulanya berasal dari banyak bangsa dapat menyatakan dirinya
sebagai satu bangsa. Baik bangsa maupun negara memiliki ciri khas yang membedakan bangsa dan
negara tersebut dengan bangsa atau negara lain didunia. Ciri khas suatu bangsa merupakan identitas
dari bangsa yang bersangkutan. Ciri khas yang dimiliki suatu negara juga merupakan identitas dari
negara yang bersangkutan. Identitas-identitas tersebut telah disepakati dan diterima oleh bangsa
menjadi indentias nasional bangsa.
RUMUSAN MASALAH
Tujuan
Manfaat
PEMBAHASAN
A. 1.IDENTITAS NASIONAL
Kata identitas berasal dari bahasa inggris identity yang memiliki pengertian harfiah;ciri tanda
yang melekat pada seseorang, kelompok, masyarakat bahkan suatu negara. Kata nasional
merujuk pada konsep kebangsaan, yaitu pada kelompok-kelompok persekutuan hidup manusia
yang lebih besar dari sekedar pengelompokan berdasarkan ras, agama, budaya, bahasa, dan
sebagainya. Faktor-faktor yang diperkirakan menjadi identitas bersama suatu bangsa, yaitu :
1) Primodial
2) Sakral
3) Tokoh
5) Sejarah
6) Perkembangan ekonomi
1. Suku bangsa
Suku bangsa adalah kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lain
berdasarkan kesadaran akan indentitas perbedaan kebudayaan. Pembahasan suku bangsa
tidak lepas dari kebudayaan dan bahasanya sebagai unsur-unsur pembentuk identias
nasional. Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dan kelompok etnis yang bertempat
tinggal di berbagai pulau besar maupun kecil, dari Sabang sampai Merauke yang disebut
Nusantara. Berbagai suku bangsa ini disatukan atau dimanunggalkan dengan sesanti
bhineka tunggal ika, keanekaragaman suku, agama, bahasa, dan berbagai aspek kebudayaan
yang lain di Indonesia, akan tetapi tetap bersatu di dalam wadah keIndonesiaan.
2. Agama
Bangsa Indonesia sejak dahulu sampai sekarang termasuk bangsa yang beragama,
baik agama Hindu, Budha, Islam, Katolik, maupun Kristen. Di antara kelima agama tersebut,
agama Islam merupakan agama yang dianut oleh mayoritas bangsa Indonesia. Indonesia
merupakan negara multiagama, maka indonesia dapat dikatakan sebagai negara yang rawan
terhadap disintegrasi bangsa. Integrasi bangsa Indonesia adalah kompleks, sebagai identitas
nasional Indonesia merujuk satu bangsa yang majemuk (Dede Rosyana dkk, 2003). Semua
agama di Indonesia harus menganjurkan umatnya untuk saling menghormati dalam
beragama dan bersatu. Indonesia merupakan negara “Theis Democratis” yaitu negara yang
berkeTuhanan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi semua agama, sikap terhadap agama
melindungi dan menjamin agamaagama yang diberikan kesempatan yang sama.
3. Kebudayaan
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kebudayaan daerah merupakan
kerangka dasar yang berintegrasi menuju ke kesatuan kebudayaan bangsa atau kebudayaan
nasional, dengan demikian kebudayaan nasional tidak lepas dari kebudayaan daerah.
Kebudayaan nasional merupakan identitas kebudayaan Indonesia. Bangsa indonesia telah
sepakat menggunakan pancasila sebagai filsafat hidup bangsa indonesia sehingga nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila akan menjadi tuntunan dasar dari segenap hidup, sikap,
perilaku bangsa Indonesia dalam bermasyarakat, bernegara. Dengan demikian pancasila
sebagai dasar tindakan atau jiwa bangsa Indonesia .
4. Bahasa
Bahasa adalah sistem lambang bangsa yang bersifat sewenang-wenang dibentuk
atas unsurunsur bunyi ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana komunikasi untuk
melahirkan perasaan dan pikiran. Di nusantara berbagai ragam bahasa daerah sebagai
interaksi antar umat manusia yang mewakili banyaknya suku bangsa. Negara menghormati
dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional. Bahasa yang banyak
digunakan sebagai alat komunikasi antar suku Indonesia adalah bahasa melayu, tetapi
bahasa melayu juga digunakan untuk transaksi perdagangan internasional dikawasan
kepulauan Nusantara serta para pedagang Asing.
Kemudian pada tahun 1928 bahasa melayu mengalami perkebangan yang luar biasa
dengan nama bahasa Indonesia, melalui peristiwa Sumpah Pemuda Indonesia, para tokoh
pemuda dari berbagai latar belakang suku dan kebudayaan menetapkan bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia.
e) Semboyan negara yaitu Bhineka Tunggal Ika, artinya berbeda tetapi tetap satu jua
Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional yaitu faktor
primodial dan faktor kondisional. Faktor primodial atau faktor objektif adalah faktor bawaan
yang bersifat alamiah yang melekat pada bangsa tersebut seperti geografi, ekologi dan
demografi. Kondisi geografis-ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan
yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan komunikasi anta rwilayah dunia di
Asia Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, sosial
dan kultural bangsa Indonesia. Sedangkan faktor kondisional atau faktor subyektif adalah
keadaan yang mempengaruhi terbentuknya identitas nasional. Faktor subyektif meliputi
faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Faktor historis
ini mempengaruhi proses pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia, beserta
identitasnya, melalui interaksi berbagai faktor yang terlibat di dalamnya. Hasil dari interaksi
dari berbagai faktor tersebut.
Selain itu terdapat factor lain yaitu faktor sakral dapat berupa kesamaan agama yang
dipeluk masyarakat atau ideologi doktriner yang diakui oleh masyarakat yang bersangkutan.
Agama dan ideologi merupakan faktor sakral yang dapat membentuk bangsa negara. Faktor
sakral ikut menyumbang terbentuknya satu nasionalitas baru. Negara Indonesia diikat oleh
kesamaan ideologi Pancasila. Tokoh kepemimpinan dari para tokoh yang disegani dan
dihormati oleh masyarakat dapat pula menjadi faktor yang menyatukan bangsa negara.
Pemimpin di beberapa negara dianggap sebagai penyambung lidah rakyat, pemersatu rakyat
dan simbol pemersatu bangsa yang bersangkutan. Contohnya Soekarno di Indonesia, Nelson
Mandela di Afrika Selatan, Mahatma Gandhi di India, dan Tito di Yugoslavi
B. NASIONALISME
Nasionalisme berasal dari kata latin “nation” artinya “bangsa yang dipersatukan
karena kelahiran”. Nasionalisme dihubungkan dengan suatu kenyataan objekif sebagai ciri-
ciri yang khas, yaitu persamaan bahasa, persamaan ras, persamaan agama, dan persamaan
peradaban. Keempat hal ini sebagai faktor-faktor objektif yang paling lazim dikemukakan
sebagai terbentuknya suatu nasionalisme. Akan tetapi, bagaimanapun juga nasionalisme
tidak dikemukakan semata-mata oleh faktor-faktor objektif tersebut. Hanya dapat dikatakan,
faktorfaktor objektif itu membantu mempercepat proses pertumbuhan nasionalisme ke arah
perkembangannya dalam pembentukan negara nasional.
Nasionalisme bagi bangsa Indonesia suatu faham yang menyatukan berbagai suku
bangsa dan berbagai keturunan bangsa asing dalam wadah negara kesatuan Republik
Indonesia. Nasionalisme mempunyai akar-akar yang dalam di masa lampau, kondisi-kondisi
yang menyebabkan timbulnya nasionalisme telah matang sebelumnya, dan berkembang di
suatu saat tertentu sebagai kesatuan. Aspirasi pertama nasionalisme adalah perjuangan
untuk mewujudkan persatuaan nasional dalam bidang politik dan tumbuh berkembang di
suatu saat serta bermuara dalam bentuk negara nasional sebagai perwujudan semangat
nasionalisme, yang sekaligus mewujudkan identitas nasional.
2. Bangsa dalam pengertian politis adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan
mereka tunduk pada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan ke
dalam ( diikat oleh kekuasaan politik ), yaitu negara.jadi dalam arti politik adalah bangsayang
sudah bernegara dan mengakui serta tunduk pada kekuasaan dari negara yang
bersangkutan.
Bangsa adalah persatuan sekelompok besar manusia yang memiliki kesadaran hidup
bersama dalam ikatan politik kenegaraan, yang ditimbulkan oleh beberapa faktor
persamaan. Proses bersatu dalam kelompok besar manusia yang berbagai suku bangsa dari
berbagai pulau di Nusantara yang kemudian diperbesar dengan keturunan asing, merupakan
kodrat manusia dalam hidup bersama, berkeinginan yang kuat untuk hidup bersama dan
bersatu dalam satu kesatuan sekelompok manusia. Pancasila dalam berbangsa sebagai
filsafat hidup bangsa, yang merupakan inspirasi pembentukan bangsa Indonesia yaitu cita-
cita yang kuat untuk hidup bersama dalam satu negara.
1. Persamaan asal keturunan bangsa (etnis), yaitu bangsa indonesia berasal dari rumpun bangsa
melayu, yang merupakan bagian dari ras mongoloid dan kemudian diperkaya oleh variasi
percampuran darah antar ras.
2. Persamaan pola kebudayaan : terutama cara hidup suatu suku-suku bangsa petani dan
pelaut dengan segala adat istiadat dan perantara sosialnya, manifestasi persamaan budaya
itu jelas nyata sekarang dalam wujud persamaan bahasa nasional : bahasa Indonesia.
3. Persamaan tempat tinggal yang disebut dengan nama khas Tanah Air, Nusantara, yaitu tanah
tumpah darah seluruh bangsa yang merupakan satu kesatuan wilayah laut yang didalamnya
terhimpun beribu-ribu pulau.
Dengan uraian diatas maka bangsa indonesia ialah sekelompok besar manusia
Indonesia baik asli maupun keturunan asing, yang berbeda-beda dalam bersuku-suku
bangsa, berbagai agama dan berbagai aliran politik, yang beraneka ragam yang bersatu
untuk hidup bersama sabagai satu kesatuan bangsa besar yaitu bangsa Indonesia.
Identitas kebangsaan (political unity) merujuk pada bangsa dalam pengertian politik, yaitu
bangsa negara. Bisa saja dalam negara hanya ada satu bangsa (homogen), tetapi umumnya
terdiri dari banyak bangsa (heterogen). Karena itu negara perlu menciptakan identitas
kebangsaan atau identitas nasional, yang merupakan kesepakatan dari banyak bangsa di
dalamnya.
Identitas nasional dapat berasal dari identitas satu bangsa yang kemudian disepakati oleh
bangsa-bangsa lainnya yang ada dalam negara itu atau juga dari identitas beberapa bangsa-
negara. Kesediaan dan kesetiaan warga bangsa-negara untuk mendukung identitas nasional
perlu ditanamkan, dipupuk, dan dikembangkan terus-menerus. Warga lebih dulu memiliki
identitas kelompoknya, sehingga jangan sampai melunturkan identitas nasional. Di sini perlu
ditekankan bahwa kesetiaan pada identitas nasional akan mempersatukan warga bangsa itu
sebagai “satu bangsa” dalam negara.
Sebagai warga negara Indonesia, kita perlu mengetahui proses terjadinya pembentukan
negara ini, sehingga dapat menambah kecintaan kita pada tanah air ini.
Para pendiri negara Indonesia (the founding fathers) menyadari bahwa negara Indonesia
yang hendak didirikan haruslah mampu berada di atas semua kelompok dan golongan yang
beragam. Hal yang diharapkan adalah keinginan hidup bersatu sebagai satu keluarga bangsa
karena adanya persamaan nasib, citacita, dan karena berasal dalam ikatan wilayah atau wilayah
yang sama. Kesadaran demikian melahirkan paham nasionalisme, paham kebangsaan, yang pada
gilirannya melahirkan semangat untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Selanjutnya
nasionalisme memunculkan semangat untuk mendirikan negara bangsa dalam merealisasikan
cita-cita, yaitu merdeka dan tercapainya masyarakat yang adil dan makmur.
Bangsa adalah sekelompok besar manusia yang memiliki persamaan nasib dalam proses
sejarahnya, sehingga memiliki persamaan watak dan karakter yang kuat untuk tinggal bersama
wilayah disuatu wilayah tertentu untuk membentuk suatu kesatuan nasional. Negara
merupakan suatu dimana terdapat sekelompok manusia yang melakukan kegiatan
pemerintahan.
Otto Bauer
Bangsa adalah suatu peresatuan perangai yang timbul dari persamaan Nasib.
Rawink Bangsa
adalah sekumpulan manusia yang bersatu pada satu wilayah dan mempunyai keterikatan
dengan wilayah tersebut.
Dengan batas teritori tertentu dan terletak dalam geografis tertentu.
Hans Khon Bangsa
adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah
Ernest Renan
Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup Bersama.
(sejarah & cita-cita) Pengertian Negara menurut para ahli:
Benedictus de Spinoza
Negara adalah susunan masyarakat yang integral (kesatuan) antara semua golongan dan
bagian dari seluruh anggota masyarakat (persatuan masyarakat organis).
Prof.Mr. Kranenburg
Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang diciptakan oleh sekelompok manusia yang
disebut bangsa.
Prof.Mr. Soenarko
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional
yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.
Identitas nasional dalam kosteks bangsa cenderung mengecu pada kebudayaan, adat
istiadat, serta karakter khas suatu negara. Sedangkan identitas nasional dalam konteks
negara tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila. Identitas Nasional
Indonesia:
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional Penerapan
tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang
senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi
atau kelompok. Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola yang mendasari cara
berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut
kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara.
SARAN
Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan, saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah kami ini
DAFTAR PUSTAKA