Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

IDENTITAS NASIONAL

Dosen pengampu: Mohamad Ramslyanto POBELA S.pd.,M.H

KELOMPOK 1

Karnita Ginanti Arsad (03082322048)

M.Rifki M Husin (03082311047)

Nursana Ladaimu (03082311029)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE

2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr wb.

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang atas Rahmat-Nya dan karunianya kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini "
INDENTITAS NASIONAL"

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah Profesi Kependidikan yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan
makalah ini.

Kami jauh dari kata sempurna, dan ini merupakan Langkah yang dari studi yang sesunggunhnya .
oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa kami harapkan semoga Makalah ini dapat berguna bagi kami pada
khusunya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Ternate, 09 Maret 2024


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

B. Tujuan

C. Rumusan masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian identitas nasional

B. Pembentukan identitas nasional suatu bangsa

C. Faktor-faktor pembentuk identitas nasional

a. Faktor objektif

b. Faktor subjektif

D. Jenis-jenis identitas nasional

1. Identitas instrumental

2. Identitas alamiah

E. Unsur-unsur indentitas nasional Indonesia

a. Bendera Indonesia

b. Lambang negara Indonesia

c. Semboyan negara Indonesia

d. Lagu kebangsaan Indonesia

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Setiap Negara memiliki identitas nasional yang berbeda-beda. Hal ini sama saja seperti
manusia, memiliki identitas yang berbeda setiap individunya. Identitas ini tentunya berguna
untuk membedakan setiap negara. Identitas ini bisa disebut sebagai sifat atau jati diri yang
melekat pada sesuatu. Identitas Nasional ini merupakan hal buatan karena identitas nasional ini
dibuat, dan disepakati oleh warga dari suatu bangsa sebagai identitasnya.

Identitas suatu negara merupakan suatu hal sekunder karena identitas nasional hadir setelah
identitas suatu bangsa mempunyai identitas yang berbeda-beda. Untuk memahami identitas
nasional bangsa Indonesia, simak tulisan di bawah ini. Istilah natie atau nation mulai tidak asing
pada tahun 1835. Nation yang memiliki arti bangsa atau nasional, nasionalisme, atau paham
kebangsaan.

Dalam segi sosiologis, bangsa adalah persekutuan hidup pada masyarakat yang awalnya berdiri
sendiri namun akhirnya merasa kesatuan ras, bahasa, keyakinan dan budaya. Dari segi politis,
bangsa adalah masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka patuh pada kedaulatan
negara, dan kedaulatan negara itu merupakan kekuasaan tertinggi. Dalam kata lain, mereka
terikat oleh kekuasaan politik.

B. Tujuan

Setiap bangsa di dunia memiliki identitas masing-masing sesuai dengan sifat, ciri-ciri, keunikan,
serta karakter dari bangsa tersebut. Identitas nasional menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan
dengan jati diri atau kepribadian suatu bangsa. Secara filososfis, identitas nasional adalah ciri
yang dimiliki suatu bangsa yang membedakannya dengan bangsa lain. Dengan adanya identitas
nasional, suatu bangsa akan bisa mengenali dan membedakan bangsa lainnya.

C. Rumusan masalah

1. Kenapa diperlukan identitas nasional dalam suatu negara?

2. Apa saja yang berkaitan dengan identitas nasional?

3. Apa saja unsur pembentuk identitas nasional?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian identitas nasional

Identitas Nasional merupakan istilah yang terdiri dari dua kata yaitu identitas dan nasional.
Secara harfiah, identitas adalah ciri-ciri, jatidiri atau tanda yang melekat pada seseorang atau
sesuatu yang berguna untuk membedakannya dengan sesuatu yang lain. Kata nasional adalah
identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang terikat karena kesamaan, baik kesamaan
budaya, agama, fisik, keinginan, atau cita-cita.

Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu
bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.

Berdasarkan hal itu, setiap bangsa yang ada saat ini memiliki identitasnya masing-masing
sesuai dengan keunikan, sifat dan karakter dari suatu bangsa. Hal ini tergantung dari
bagaimana suatu bangsa terbentuk secara historis. Identitas nasional yang dimiliki oleh suatu
bangsa tidak bisa dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa.

Menurut Kaelan (2007), identitas nasional pada hakikatnya adalah manisfestasi nilai-nilai
budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan satu bangsa (nation) dengan ciri
-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam
kehidupannya.Identitas nasional mencerminkan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat di suatu
negara, hal itu merupakan suatu yang terus menerus berkembang dan bersifat terbuka.

Identitas nasional dalam kosteks bangsa cenderung mengecu pada kebudayaan, adat istiadat,
serta karakter khas suatu negara. Seperti bahasa daerah, tarian daerah, musik-musik daerah,
dan lain sebagainya.

Sedangkan identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-simbol


kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia,
Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila,
Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 serta Bentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat, pahlawan – pahlawan rakyat pada masa perjuangan
nasional seperti Pattimura, Hasanudin, Pangeran Antasari dan lain – lain.

Dari banyaknya simbol kenegaraan, Pancasila menjadi ciri khas untuk bangsa indonesia itu
sendiri. Tanpa Pancasila, negara dan bangsa ini ibarat kapal tanpa kompas yang tengah
berlayar di samudra luas tanpa tujuan jelas. Dalam buku Cita-cita Negara Pancasila oleh
Sulastomo membahas tentang Pentingnya memahami Prinsip-Prinsip dasar pancasila serta
pengalaman pancasila dalam berbangsa dan bernegara.
B. Pembentukan identitas nasional dalam suatu bangsa

Pembentukan identitas nasional suatu negara tentunya mengalami proses yang panjang dan
membutuhkan perjuangan yang besar. Hal ini karena identitas nasional adalah sebuah hasil dari
kesepakatan masyarakat bangsa tersebut. Tidak setujunya masyarakat tentang identitas
nasional di sebuah negara tentu saja bisa terjadi.

Umumnya, setiap kelompok masyarakat menginginkan identitasnya diangkat menjadi identitas


nasional. Hal ini yang menyebabkan sebuah negara yang baru merdeka akan mengalami
perdebatan dan pertikaian yang berlarut-larut

Identitas nasional dapat kita artikan sebagai sebuah kesatuan yang dikaitkan dengan nilai-nilai
yang ada di tanah air. Nilai tersebut memperlihatkan ciri khas yang berbeda dengan bangsa-
bangsa lain, atau umumnya dikenal dengan nasionalisme. Hakikat identitas nasional indonesia
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin
dalam kehidupan orang Indonesia.

C. Faktor-Faktor Pembentuk Identitas Nasional

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa identitas nasional bersifat buatan. Ada banyak faktor-
faktor yang membentuk identitas nasional suatu bangsa. Faktor-faktor tersebut meliputi:

1. Faktor Objektif

Faktor objektif ini meliputi faktor geografis dan demografis. Kondisi geografi yang membentuk
Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki iklim tropis. Indonesia juga terletak di
wilayah Asia Tenggara, hal ini mempengaruhi adanya perkembangan kehidupan ekonomi, sosial,
dan budaya bangsa Indonesia.

2. Faktor Subjektif

Faktor subjektif ini meliputi faktor sosial, politik, kebudayaan dan juga sejarah yang dimiliki
bangsa Indonesia. Faktor-faktor ini sangat mempengaruhi proses terbentuknya masyarakat
Indonesia dan juga identitas bangsa Indonesia.

D. Jenis-Jenis Identitas Nasional

Identitas nasional Indonesia terbentuk karena beberapa unsur. Suku bangsa Indonesia yang
beragam dan sudah ada sejak lama, terdapat ratusan suku bangsa yang ada di Indonesia.

Karena suku bangsa yang banyak, tentunya budaya di Indonesia juga majemuk. Budaya yang
majemuk ini menjadi salah satu unsur terbentuknya identitas nasional. Budaya yang beragam
ini merupakan identitas dari nenek moyang terdahulu.
Bahasa juga menjadi salah satu unsur penting dalam pembentukan identitas nasional.
Keberagaman suku dan budaya menjadi salah satu faktor mengapa Indonesia memiliki
keberagaman bahasa.

Lalu, bagaimana caranya bangsa Indonesia bersatu walaupun menggunakan bahasa daerah
yang beragam?. Hal ini karena bahasa Indonesia ditetapkan menjadi bahasa nasional. Sehingga
masyarakat Indonesia tetap bisa hidup harmonis dan bersatu dengan bahasa Indonesia.

Selain suku, budaya dan bahasa, agama yang beragam menjadi salah satu unsur terbentuknya
identitas nasional Indonesia. Terdapat lima agama resmi yang ada di Indonesia, Islam, Katolik,
Protestan, Budha dan Hindu. Namun sejak pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, istilah
agama resmi ini dihilangkan. Masyarakat Indonesia yang religius ini tercermin dari Pancasila
sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.

Dari unsur-unsur pembentuk identitas nasional, jenis-jenis identitas nasional bisa


dikelompokkan dengan mudah, yaitu:

a. Identitas Instrumental

Istilah instrumental bisa diartikan sebagai sebuah alat atau media. Identitas instrumental dalam
identitas nasional indonesia adalah UUD 1945. Di dalam UUD 1945 sudah terdapat aturan
mengenai instrumen lain sebagai identitas nasional negara Indonesia.

Hal ini meliputi, bendera merah putih, garuda pancasila sebagai lambang negara, lagu
kebangsaan Indonesia Raya dan juga semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika. Selain karena
sebagai dasar dan ideologi negara, pancasila juga menjadi salah satu dari empat pilar
kebangsaan, selain UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.

Tentunya dalam penciptaan dari Pancasila sebagai lambang negara memiliki proses yang
panjang serta perdebatan. Pada buku Pancasila karya Prof. Drs H. Achmad Fauzi DH.M.A
merupakan potret dari proses panjang Pancasila dari awal perumusan, penafsiran-penafsiran
secara filosofis dan juga ideologis.

b. Identitas Alamiah

Selain identitas fundamental dan instrumental, ada juga identitas alamiah. Berbeda dengan
kedua identitas sebelumnya, identitas yang satu ini merupakan yang bersifat alami. Hal yang
alami ini tercipta dari kuasa Tuhan Yang Maha Esa. Identitas alamiah meliputi negara Indonesia
yang berbentuk kepulauan dengan jumlah ribuan.

E. Unsur Identitas Nasional Indonesia


Para pendiri negara Indonesia sudah menyepakati unsur-unsur identitas nasional. Identitas
nasional negara Indonesia dituliskan secara resmi dalam UUD 1945 Pasal 35 sampai 36. Berikut
adalah unsur-unsur identitas nasional:

1. Bendera Indonesia

Pasal 35 UUD 1945 berbunyi ‘Bendera Negara Indonesia ialah Sang merah Putih’. Merah
memiliki arti berani dan putih memiliki arti suci. Lambang merah putih ini sudah tidak asing lagi
sejak masa kerajaan.

Tidak hanya dipakai oleh kerajaan Majapahit saja, kerajaan kediri juga memakai panji merah
putih sebagai lambang kebesarannya. Bendera merah putih ini pertama kali digunakan di Jawa
pada Oktober 1928, tepatnya hari sumpah pemuda.

Namun ketika pemerintahan kolonialisme, bendera merah putih dilarang untuk dikibarkan.
Akhirnya, bendera merah putih menjadi bendera resmi pada tanggal 17 Agustus 1945.

Bendera merah putih bukan sembarang bendera, karena memiliki ukuran khusus, Ukuran
bendera merah putih diatur dalam undang-undang nomor 24 tahun 2009 pasal 4 ayat 1 dan 3.

2. Lambang Negara Indonesia

arti dan makna lambang garuda pancasila

Pasal 36A UUD 1945 berbunyi “Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan
semboyang"Bhineka Tunggal Ika”. Garuda pancasila dan semboyan Bhineka Tunggal Ika dipilih
menjadi lambang negara dan semboyan negara.

Burung Garuda yang dikenal dari mitologi kuno merupakan kendaraan Wishnu. Burung Garuda
ini menggambarkan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang besar dan kuat. Burung Garuda
sebagai simbol ikatan persatuan dan menyatunya rakyat Indonesia yang heterogen.

Lambang Garuda Pancasila dirancang oleh panitia Lencana Negara yang diketuai Sultan Hamid
II. Lambang ini akhirnya disempurnakan oleh Soekarno dan diresmikan pertama kali pada
tanggal 11 Februari 1950.

Di dalam burung Garuda Pancasila terdapat simbol-simbol untuk setiap sila. Sila pertama
bergambar bintang emas, sila kedua dilambangkan dengan tali rantai berwarna emas, sila
ketiga dilambangkan dengan pohon beringin, sila keempat dilambangkan dengan kepala
banteng, dan untuk sila kelima dilambangkan dengan padi dan kapas.

Melalui banyak hal mengenai lahirnya Pancasila seperti ditandai oleh pidato yang dilakukan oleh
Presiden pertama Indonesia, Soekarno dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan). Pidatonya pertama kali mengemukakan konsep awal
Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia pada 1 Juni 1945 sehingga di tetapkan Hari
lahir Pancasila jatuh pada tanggal 1 Juni. Lebih lengkapnya semua tertulis dalam buku Lahirnya
Pancasila.

3. Semboyan Bangsa Indonesia

Sedangkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti ‘berbeda-beda tapi tetap satu jua’.
Semboyan negara ini merupakan kutipan dari Kitab Sutasoma dari Mpu Tantular. Semboyan ini
dipilih untuk menggambarkan persatuan negara Indonesia yang memiliki keberagaman suku,
ras, agama, budaya, dan bahasa.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Identitas nasional ialah suatu ciri yang dimiliki oleh bangsa sehingga dapatmembedakan
bangsa tersebut dengan bangsa lainnya. Identitas nasional dapat berupa kebudayaan, adat
istiadat, lambang, atau bahkan ideologi nasional.Sehingga, identitas nasional suatu bangsa
dapat juga dikatakan sebagai jati diriatau kepribadian bangsa.Unsur-unsur pembentuk identitas
terdiri dari beberapa hal yaitu, suku bangsa, agama, kebudayaan, dan bahasa. Pancasila adalah
identitas bangsaIndonesia. Di dalam pancasila terkandung nilai-nilai yang luhur, baik, serta
dapatmenguntungkan bagi masyarakat. Pancasila mengandung lima nilai, yakni nilaiKetuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Nilai-nilai yangterkandung di dalamnya
merupakan pedoman bagi bangsa Indonesia untuk bertingkah laku atau bersikap.

Anda mungkin juga menyukai