KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Krisis Identitas
Nasional pada Generasi Muda”. Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila di Departemen,
Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan, Universitas Negeri Malang.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak
jenenge dosenmu selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah
memberikan ilmu dan arahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tak
lupa, kepada semua pihak yang ikut membantu dalam penyusunan makalah ini, yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian identitas nasional
2. Untuk mengetahui sumber historis, sosiologi, dan politis identitas nasional
3. Untuk mengetahui faktor pembentuk identitas nasional
4. Untuk mengetahui tantangan yang dihadapi identitas nasional saat ini
5. Untuk mengetahui upaya mengahadapi ancaman identitas nasional pada generasi
muda
D. Manfaat Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Identitas Nasional
Secara etimologis, istilah identitas nasional berasal dari kata “identitas” dan
“nasional”. Kata identitas berasal dari “identity” yang berarti ciri, tanda, atau jati
diri yang melekat dan berbeda dari yang lain. Sedangkan, kata nasional berasal
dari kata “national” yang merujuk pada konteks kebangsaan. Sehingga identitas
nasional dapat diartikan sebagai penanda atau jati diri suatu bangsa yang
membedakan dengan bangsa lainnya. Setiap bangsa yang ada di dunia juga
memiliki identitas dengan ciri atau kekhasan masing-masing sesuai karakternya.
Seperti halnya pada identitas nasional bangsa Indonesia yang membedakannya
dengan bangsa lain ialah ideologi Pancasila sebagai dasar negara, pandangan
hidup, kepribadian, dan dasar filsafat.
Beberapa tokoh juga memiliki pandangan yang berbeda mengenai
pengertian identitas nasional. Misalnya, Koenta Wibisono mengungkapkan bahwa
identitas nasional hakikatnya ialah manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nation) dengan ciri-ciri khas
dan dengan ciri-ciri khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam
kehidupannya. Nilai-nilai budaya yang berada dalam masyarakat suatu negara itu
cenderung terus mengalami perkembangan karena kemajuan yang dimiliki
masyarakat tersebut. Sehingga konsepnya terus direkontruksi tergantung jalan
sejarahnya.