Anda di halaman 1dari 8

Krisis Identitas Nasional pada Generasi Muda

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Krisis Identitas
Nasional pada Generasi Muda”. Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila di Departemen,
Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan, Universitas Negeri Malang.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak
jenenge dosenmu selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah
memberikan ilmu dan arahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tak
lupa, kepada semua pihak yang ikut membantu dalam penyusunan makalah ini, yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.

Dalam penyusunana makalah ini, penulis masih banyak merasa kekurangan-


kekurangan baik secara teknis penulisan maupun materinya, mengingat akan kemampuan
yang dimiliki penulis. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini serta menjadi bahan evaluasi penulis kedepannya.
Penulis juga berharap makalah ini dapat bermanfaat.

Ponorogo, 26 Oktober 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Identitas merupakan suatu ciri atau penanda yang dapat membedakan
seseorang dengan yang lain. Secara umum identitas bersifat pribadi atau personal.
Seperti nama, jenis kelamin, agama, dan sebagainya. Namun, identitas dapat berlaku
pada kelompok masyarakat ataupun organisasi dari sekelompok orang. Tak hanya itu,
sebuah bangsa atau negara tentu memiliki identitas tersendiri sebagai cirinya. Hal itu,
berguna supaya dapat dikenali oleh bangsa lain dan dapat dibedakan dengan bangsa
lain. Pembentukan identitas ini juga merupakan bentuk dari ketentuan yang telah
disepakati bersama sebelumnya.
Sama halnya dengan bangsa Indonesia, negara yang akan kaya dengan
keragaman budaya, menjadikan hal tersebut sebagai identitas nasional bangsa
Indonesia. Kenakeragaman tersebut tentu tidak dimiliki oleh negara lainnya. Sehingga
menjadi ciri khas tersendiri bagi Indonesia. Akan tetapi, di sisi lain adanya
keberagaman budaya yang menjadi asset dan identitas bangsa Indonesia memiliki
tantangan tersendiri untuk mempertahankannya.
Sering kali pengetahuan dan pemahaman mengenai identitas nasional pada
generasi muda masih jauh dari kata mumpuni. Generasi muda yang seharusnya
menjadi penerus bangsa ini malah bersifat pasif dan cenderung abai. Hal itu
disebabkan oleh adanya berbagai faktor, salah satunya dampak globalisasi.
Seharusnya, hal ini tidak terjadi hingga menyebabkan krisis identitas nasional. Karena
ancaman-ancaman terhadap identitas nasional tidak dapat dielakkan. Sering kali
terdengar permasalahan mengenai pengklaiman aset identitas nasional negara
Indonesia oleh negara lain. Dengan demikian, sudah sepatutnya perwujudan mengenai
identitas nasional lebih diperhatikan kembali. Mempelajari identitas nasional bangsa
sendiri juga tidak sulit hingga penerapannya pada kehidupan. Hal tersebut supaya
dapat mengubah dan memperbaiki kesalahan yang terjadi sebelumnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan identitas nasional?
2. Bagaimana sumber historis, sosiologis, dan politis identitas nasional?
3. Apa saja faktor pembentuk identitas nasional?
4. Bagaimana tantangan yang dihadapi identitas nasional saat ini?
5. Bagaimana upaya menghadapi ancaman identitas nasional pada generasi muda?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian identitas nasional
2. Untuk mengetahui sumber historis, sosiologi, dan politis identitas nasional
3. Untuk mengetahui faktor pembentuk identitas nasional
4. Untuk mengetahui tantangan yang dihadapi identitas nasional saat ini
5. Untuk mengetahui upaya mengahadapi ancaman identitas nasional pada generasi
muda

D. Manfaat Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Identitas Nasional
Secara etimologis, istilah identitas nasional berasal dari kata “identitas” dan
“nasional”. Kata identitas berasal dari “identity” yang berarti ciri, tanda, atau jati
diri yang melekat dan berbeda dari yang lain. Sedangkan, kata nasional berasal
dari kata “national” yang merujuk pada konteks kebangsaan. Sehingga identitas
nasional dapat diartikan sebagai penanda atau jati diri suatu bangsa yang
membedakan dengan bangsa lainnya. Setiap bangsa yang ada di dunia juga
memiliki identitas dengan ciri atau kekhasan masing-masing sesuai karakternya.
Seperti halnya pada identitas nasional bangsa Indonesia yang membedakannya
dengan bangsa lain ialah ideologi Pancasila sebagai dasar negara, pandangan
hidup, kepribadian, dan dasar filsafat.
Beberapa tokoh juga memiliki pandangan yang berbeda mengenai
pengertian identitas nasional. Misalnya, Koenta Wibisono mengungkapkan bahwa
identitas nasional hakikatnya ialah manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nation) dengan ciri-ciri khas
dan dengan ciri-ciri khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam
kehidupannya. Nilai-nilai budaya yang berada dalam masyarakat suatu negara itu
cenderung terus mengalami perkembangan karena kemajuan yang dimiliki
masyarakat tersebut. Sehingga konsepnya terus direkontruksi tergantung jalan
sejarahnya.

B. Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Identitas Nasional bangsa


Indonesia
Secara historis, identitas nasional bangsa Indonesia ditandai dengan
munculnya kesadaran rakyatnya yang sedang dijajah pada tahun 1908. Di mana
saat itu dikenal sebagai masa Kebangkitan Nasional. Mereka mulai sadar karena
pengaruh dari hasil Pendidikan yang diterima sebagai dampak dari politik etis.
Pendidikan tersebut membawa pengaruh terhadap pembentukan kebudayaan dan
kesadaran akan kebangsaan sebagai identitas nasional. Selain itu, sebelum adanya
kemerdekaan Indonesia telah terjadi pembentukan identitas nasional melalui
pengembangan kebudayaan. Kongres kebudayaan ini dilakukan sejak tahun 1918
akibat pengaruh Kongres Budi Utomo 1908 serta memberikan pengaruh positif
terhadap pembangunan identitas nasional. Puncak dari kongres ini ialah Kongres
Pemuda II dan mengumandangkan Sumpah Pemuda.
Secara sosiologis, identitas nasional telah terbentuk dalam proses interaksi,
komunikasi, dan persinggungan budaya secara alami atau perjalanan panjang
menuju Indonesia merdeka. Pasca kemerdekaan, identitas nasiona dilakukan
secara terencana melalui berbagai kegiatan. Sehingga dalam kegiatan tersebut
memunculkan interaksi antaretnis, antar budaya, ataupun antargolongan hingga
terus menerus dan memperkokoh. Keberadaan identitas etnis termasuk identitas
individu sangat penting sebagai penentu identitas nasional.
Secara politis, beberapa bentuk identitas nasional bangsa Indonesia yang
dapat menjadi pembangun jati diri bangsa Indonesia meliputi bendera negara Sang
Merah Putih, Bahasa Indonesia sebagai Bahasa nasiona, lambang negara Garuda
Pancasila, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Empat identitas tersebut telah
diatur dalam perundang-undangan secara khusus dalam Undang-Undang No. 24
Tahun 2009. Dasar pertimbangannya karena keempat identitas tersebut
merupakan sarana pemersatu dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi symbol
kedaulatan dan kehormatan serta sebagai manifestasi kebudayaan yang berakar
pada sejarah perjuangan bangsa.

C. Faktor Pembentuk Identitas Nasional


Menurut Ramlan Subakti, proses pembentukan bangsa-negara memerlukan
identitas sebagai penyatunya. Faktor-faktor yang menjadi identitas suatu bangsa
meliputi:
1. Primordial
Faktor ini meliputi ikatan kekerabatan, kesamaan suku, daerah asal,
Bahasa, dan adat istiadat. Sehingga dengan seperti ini dapat membentuk
bangsa-negara.
2. Sakral
Faktor ini dapat berupa agama atau ideologi yang dianut oleh
masyarakat bersangkutan.
3. Tokoh
Kepemimpinan para tokoh yang disegani dan dihormati masyarakat
(karismatik) dapat menyatukan masyarakat.
4. Sejarah
Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu yang menderitta
akibat penjajahan menimbulkan perasaan senasib sepenanggungan dan
solidaritas warga masyarakat.
5. Bhinneka Tunggal Ika
Kesediaan warga masyarakat untuk bersatu dalam perbedaan (unity in
diversity) tanpa menghilangkan keterikatannya pada suku bangsa, adat-
istiadat, ras, dan agama.
6. Perkembangan ekonomi
Industrialisasi akan melahirkan spesialisasi pekerjaan dan profesi sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.
7. Kelembagaan
Kerja dan perilaku lembaga pemerintahan dan politik yang baik,
mempertemukan dan melayani warganya tanpa membeda-bedakan.

D. Bentuk Identitas Nasional Bangsa Indonesia


Setiap negara memiliki idnetitas untuk melambangkan suatu negara. Seperti
negara Indonesia yang memiliki identitas sebagai pembangun jati dirii bangsa
serta pemersatu dan symbol kehormatan. Berikut bentuk-bentuk identitas nasional
bangsa Indonesia:
1. Bendera Negara Sang Merah Putih
Diatur dalam Undang-Undang No. 24 Tahun 2009 pasal 4 sampai 24,
serta dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945. Disimpan
dan dipelihara di Monumen Nasional Jakarta.
2. Bahasa Negara Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa negara merupakan hasil kesepakatan
pendiri bangsa Indonesia. Berasal dari rumpun Bahasa melayu yang
dipergunakan sebagai Bahasa pergaulan. Diangkat dan diikrarkan
sebagai Bahasa persatuan pada Kongres Pemuda II 28 Oktober 1928.
Diatur dalam Undang-Undang No. 24 Tahun 2009 pasal 25 sampai 45.
3. Lambang Negara Garuda Pancasila
Lambang negara Indonesia ini merupakan rancangan Sultan Hamid II,
disetujui oleh Presiden Soekarno pada 10 Februari 1950 dan diresmikan
dalam Sidang Kabinet RIS sehari setelahnya. Garuda sebagai burung
khas Indonesia. Garis hitam tebal di tengah perisai burung Garuda
mewujudkan khatulistiwa. Lambang negara Garuda Pancasila
mengandung makna symbol sila Pancasila. Sila pertama dilambangkan
cahaya di tengah perisai berbentuk bintang bersudut lima, sila kedua
dilambangkan rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri perisai,
sila ketiga pohon beringin kiri atas perisai, sila keempat kepala banteng
kanan atas perisai, sila kelima padi dan kapas.

E. Krisis Identitas Nasional dan Upayanya

Anda mungkin juga menyukai