Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah
memberikan  nikmat  kepada kami. Sehingga kami mampu menyelesaikan Makalah
Pengantar Filsafat Pendidikan Islam sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan.
Makalah berjudul IDENTITAS NASIONAL ini kami buat dalam  rangka memenuhi
tugas salah satu mata kuliah Civic Education.
Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah ada.
Namun, hanya lebih untuk membuat makalah yang mudah dimengerti dan
menggabungkan pemikiran dari berbagai referensi.
Pembuatan makalah ini menggunakan metode study pustaka, yaitu mengumpulkan
dan mengkaji materi-matari dari berbagai referensi. Saya  gunakan metode
pengumpulan data ini, agar makalah yang saya susun dapat memberikan informasi
yang mudah di pahami.
Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu
pula dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mohon maaf atas segala kekurangannya.
Kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing sebagai pengajar mata kuliah
Civic Education yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
Sehingga selesai tepat pada waktunya.

Watampone,5 Maret 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARii
DAFTAR ISIiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Masalah 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Identitas Nasional 3
B. Unsur-unsur Identitas Nasional3
C. Sejarah terbentuknya Identitas Nasional5
D. Faktor-faktor pendukung lahirnya Identitas Nasional5
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Identitas Nasional6
F. Identitas Nasional Indonesia8
G. Masalah Identitas Nasional di Indonesia beserta solusinya12
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan15
B. Saran15
DAFTAR PUSTAKA16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain.
Berdasarkan perngertian ini maka setiap bangsa didunia ini akan memiliki identitas
sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri, serta karakter dari bangsa
tersebut. Berdasarkan hakikat pengertian identitas nasional sebagai mana di jelaskan
di atas maka identitas nasional suatu Bangsa tidak dapat di pisahkan dengan jati diri
suatu bangsa atau lebih populer disebut dengan kepribadian suatu bangsa.
Namun selama ini masyarakat Indonesia masih bingung dengan identitas
bangsanya. Agar dapat memahaminya, pertama-tama harus dipahami terlebih dulu
arti Identitas Nasional Indonesia. Moto nasional Indonesia adalah “Bhinneka
Tunggal” atau “kesatuan dalam keragaman”. Hal ini diciptakan oleh para pemimpin
Republik diproklamasikan pada tahun 1945 .
Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, bangsa, agama dan pulau-pulau yang
dipisahkan oleh lautan. Oleh karena itu, nilai-nilai yang dianut masyarakatnyapun
berbeda-beda. Nilai-nilai tersebut kemudian disatupadukan dan diselaraskan dalam
Pancasila. Nilai-nilai ini penting karena merekalah yang mempengaruhi identitas
bangsa. Oleh karena itu nasionalisme dan integrasi nasional sangat penting untuk
ditekankan pada diri setiap warga Indonesia agar bangsa Indonesia tidak kehilangan
Identitas

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Identitas Nasional?
2. Apa unsur-unsur Identitas Nasional?
3. Bagaimana sejarah terbentuknya Identitas Nasional?
4. Apa faktor – faktor pendukung lahirnaya Identitas Nasional?
5. Apa faktor-faktor pembentukan Identitas Nasional ?
6. Apa-apa saja yang termasuk Identitas Nasional Indonesia ?

1
7. Apa Masalah Identitas Nasional Indonesia serta solusi yang dapat dilakukan untuk
mengatasinya ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Identitas Nasional.
2. Mengetahu unsur-unsur Identitas Nasional.
3. Mengetahui sejarah pembentukan Identitas Nasional.
4. Mengetahu faktor-faktor pendukung lahirnya Identitas Nasional.
5. Mengetahui faktor-faktor pembentukan Identitas Nasional.
6. Mengetahui Identitas Nasional Indonesia.
7. Dapat memahami dan mengetahui masalah yang berkaitan dengan Identitas
Nasional serta mengetahui solusi apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
tersebut.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Identitas Nasional
Identitas nasional (national identity) adalah kepribadian nasional atau jati diri
nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang
lain (Tim Nasional Dosen Pendidikan Kewarganegaraan, 2011).
Kata Identitas berasal dari bahasa Inggris “identity” yang memiliki pengertian
harafiah ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu
yang membedakannya dengan yang lain. Dalam ”terminology antropologi” ,Identitas
adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri pribadi
sendiri ,golongan sendiri,kelompok sendiri, komunitas sendiri, atau negara sendiri.
Mengacu pada pengertian ini identitas tidak terbatas pada individu semata, tetapi
berlaku pula pada suatu kelompok.
Adapun kata nasional merupakan identitas yang melekat pada kelompok-
kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik, seperti
budaya, agama dan bahasa maupun nonfisik, seperti keinginan, cita-cita, dan tujuan.
Himpunan kelompokkelompok inilah yang disebut dengan istilah identitas bangsa
atau identitas nasional yang akhirnya melahirkan tindakan kelompok (collective
action) yang diwujudkan dalam bentuk organisasi atau pergerakan-pergerakan yang
diberi atribut-atribut nasional. Kata nasional sendiri tidak bias dipisahkan dari
kemunculan konsep nasionalisme.
Pengertian identitas nasional yang dikemukakan oleh Koento Wibisono
(2005) adalah ”manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam
aspek kehidupan suatu bangsa (nation) dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri khas
tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kebidupannya.”

Identitas nasional pada hakikatnya merupakan “manifestasi nilai-nilai budaya


yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nation) dengan
ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa
lain dalam hidup dan kehidupannya”
B. Unsur-UnsurIdentitas Nasional
Identitas Nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang majemuk.
Kemajemukan itu merupakan gabungan dari unsur-unsur pembentuk identitas, yaitu
suku bangsa, agama, kebudayaan, dan bahasa.

3
a. Suku bangsa adalah golongan social yang khusus bersifat askriptif (ada sejak
lahir) yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di
Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak
kurang 300 dialek bahasa.
b. Agama bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis.Agama-agama
yang tumbuh berkembang di Nusantara adalah agama Islam, Kristen, Katolik,
Hindu, Buddha,dan Kong Hu Cu. Agama Kong Hu Cu pada masa orde baru tidak
diakui sebagai agama resmi negara, tetapi sejak pemerintahan Presiden
Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi dihapuskan.
c. Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang isinya
perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif
digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami
lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman untuk
bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan
lingkungan yang dihadapi.
d. Bahasa merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain. Bahasa
dipahami sebagai system perlambang yang secara arbitrer dibentuk atas unsur-
unsur bunyi ucapan manusia dan yang digunakan sebagai sarana berinteraksi
antar manusia.

Dari Unsur-unsur Identitas Nasional tersebut dapat dirumuskan pembagiannya menjadi


tiga bagian yaitu :

 Identitas Fundamental, yaitu Pancasila yang merupakan Falsafah Bangsa, Dasar


Negara, dan Ideologi Negara.
 Identitas Instrumental, yang bersisi UUD 1945 dan Tata Perundangannya, Bahasa
Indonesia, Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaan “Indonesia
Raya”.
 Identitas Alamiah, yang meliputi Negara kepulauan (archipelago) dan pluralisme
dalam suku, bahasa, budaya, serta agama dan kepercayaan.

4
C. Sejarah terbentuknya Identitas nasional
Identitas nasional merujuk pada identitas-identitas yang sifatnya nasional.
Identitas nasional bersifat buatan dan sekunder. Bersifat buatan oleh karena identitas
nasional itu dibuat, dibentuk dan disepakati oleh warga bangsa sebagai identitasnya
setelah mereka bernegara. Bersifat sekunder oleh karena identitas nasional lahir
belakangan dibandingkan dengan identitas kesukubangsaan yang memang telah
dimiliki warga bangsa itu secara askriptif. Jauh sebelum mereka memiliki identitas
nasional itu, warga bangsa telah memiliki identitas primer yaitu identitas
kesukubangsaan.
Proses pembentukan identitas nasional umumnya membutuhkan waktu
perjuangan panjang di antara warga bangsa-negara yang bersangkutan. Hal ini
disebabkan identitas nasional adalah hasil kesepakatan masyarakat bangsa itu. Dapat
terjadi sekelompok warga bangsa tidak setuju degan identitas nasional yang hendak
diajukan oleh kelompok bangsa lainnya. Setiap kelompok bangsa di dalam negara,
umumnya mengingingkan identitasnya dijadikan atau diangkat sebagai identitas
nasional yang tentu saja belum tentu diterima oleh kelompok bangsa lain. Inilah yang
menyebabkan sebuah negara-bangsa yang baru merdeka mengalami pertikaian intern
yang berlarut-larut demi untuk saling mengangkat identitas kesukubangsaan menjadi
identitas nasional.
Setelah bangsa Indonesia bernegara, mulai dibentuk dan disepakati apa-apa
yang dapat menjadi identitas nasional Indonesia. Bisa dikatakan bangsa Indonesia
relatif berhasil dalam membentuk identitas nasionalnya kecuali pada saat proses
pembentukan ideologi Pancasila sebagai identitas nasional yang membutuhkan
perjuangan dan pengorbanan di antara warga bangsa.
D. Faktor-Faktor Pendukung Lahirnya Identitas Nasional
Kelahiran suatu Identitas Nasional dari suatu bangsa memiliki sejarah dalam
kelahiranya sendiri, yang sangat berkesan hingga akan dikenang terus sampai akhir
kehidupan bagi penerus bangsa atau anak cucu pewaris bangsa hingga generasi yang
paling akhir. Adapun faktor – faktor yang mendukung kelahiran Identitas Nasional
bangsa Indonesia melipitu :
1. Faktor Objektif, yang meliputi faktor geografis – ekologis. Kondisi geografis-
ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang beriklim dan
terletak di persimpangan jalan komunikasi antarwilayah dunia di Asia Tenggara, ikut

5
mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan kultural
bangsa Indonesia.
2. Faktor Subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki
bangsa Indonesia

E. Faktor yang mempengaruhi Pembentukan Identitas Nasional


1. Primodal
Ikatan kekerabatan (darah dan keluarga) dan kesamaan suku bangsa, daerah,
bahasa, dan adat-istiadat merupakan faktor-faktor primordial yang dapat membentuk
negara-bangsa. Primordialisme tidak hanya menimbulkan pola perilaku yang sama,
tetapi juga melahirkan persepsi yang sama tentang masyarakatnegara yang dicita-
citakan. Walaupun ikatan kekerabatan dan kesamaan budaya itu tidak menjamin
terbentuknya suatu bangsa (karena mungkin ada faktor yang lain yang lebih
menonjol), namun kemajemukan secara budaya mempersulit pembentukan satu
nasionalitas baru (negara bangsa) karena perbedaan ini akan melahirkan konflik nilai.
2. Sakral
Kesamaan agama yang dianut oleh suatu masyarakat, atau ikatan ideologi
yang kuat dalam masyarakat, juga merupakan faktor yang dapat membentuk negara-
bangsa. Namun kadang terjadi kesamaan agama dam ideologi suatu masyarakat juga
menjadi faktor yang mempersulit proses pembentukan negara-bangsa. Sebagai contoh
dapat disebutkan kesamaan agama Islam di beberapa negara Arab, kesamaan agama
Katholik di negara-negara Amerika Latin, dan sejumlah negara-negara komunis.
3. Tokoh
Kepemimpinan dari seorang tokoh yang disegani dan dihormati secara luas
oleh masyarakat dapat menjadi faktor yang menyatukan suatu bangsa-negara.
Pemimpin ini menjadi panutan sebab warga masyarakat mengidentifikasikan diri
kepada sang pemimpin, dan ia dianggap sebagai "penyambung lidah" masyarakat.
Pengalaman menunjukkan, suatu masyarakat yang sedang membebaskan diri dari
belenggu penjajahan, biasanya muncul pemimpin Meskipun demikian, adanya
pemimpin yang karismatis belum menjamin terbentuknya suatu negara-bangsa, sebab
pengaruh pemimpin bersifat sementara. Hal ini dikarenakan umur manusia
(pemimpin) terbatas, dan khususnya pemimpin kharismatik tidak dapat diwariskan.
Selain itu sifat permasalahan yang dihadapi masyarakat memerlukan tipe
kepemimpinan yang sesuai, sesuai dengan perkembangan masyarakat.
4. Sejarah

6
Persepsi yang sama tentang asal-usul (nenek moyang) dan/atau tentang
pengalaman masa lalu, seperti penderitaan yang sama akibat dari penjajahan tidak
hanya melahirkan solidaritas (sependeritaan dan sepenanggungan), tetapi juga tekad
dan tujuan yang sama antar kelompok suku bangsa.
 Solidaritas, tekad, dan tujuan yang sama itu dapat menjadi identitas yang
menyatukan mereka sebagai bangsa, sebab dengan membentuk konsep ke-kita-an
dalam masyarakat. Sejarah tentang asal-usul dan pengalaman masa lalu ini biasanya
dirumuskan dan disosialisasikan kepada seluruh anggota masyarakat melalui media
massa (film dokumenter, film cerita, dan dramatisasi melalui televisi dan radio),
misalnya "Angling Dharma", “Jaka Tingkir” dan sebagainya.
5. Bhinneka Tunggal Ika
 Prinsip bersatu dalam perbedaan (unity in diversity) merupakan salah satu
faktor yang dapat membentuk bangsa-negara. Bersatu dalam perbedaan artinya
kesediaan warga masyarakat untuk bersama dalam suatu lembaga yang disebut
Negara, atau pemerintahan walaupun mereka memiliki suku bangsa, adat-istiadat, ras
atau agama yang berbeda.
  Setiap warga masyarakat akan memiliki kesetiaan ganda sesuai dengan
porsinya. Walaupun mereka tetap memiliki keterikatan pada identitas kelompok,
namun mereka menunjukkan kesetiaan yang lebih besar pada kebersamaan yang
berwujud dalam bentuk negara bangsa di bawah suatu pemerintahan yang sah.
 Mereka yang sepakat untuk hidup bersama sebagai bangsa berdasarkan kerangka
politik dan prosedur hukum yang berlaku bagi anggota masyarakat. Agar tidak timbul
keruwetan (konflik) antar berbagai kelompok di kelak kemudian hari, maka perlu
dibuat peraturan-peraturan yang jelas tentang soal-soal apa yang menjadi kewenangan
negara. Aturan-aturan itu dirumuskan dalam kerangka politik dan hukum negara
tersebut.
6. Perkembangan Ekonomi
  Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan melahirkan spesialisasi
pekerjaan yang beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi
mutu dan semakin bervarariasi kebutuhan masyarakat, semakin tinggi pula tingkat
saling bergantung di antara berbagai jenis pekerjaan. Setiap orang bergantung pada
pihak lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Semakin kuat suasana saling
bergantung antar anggota masyarakat karena perkembangan ekonomi, maka semakin
besar pula solidaritas dan persatuan dalam masyarakat.
7. Kelembagaan
  Proses pembentukan bangsa berupa lembaga-lembaga pemerintahan dan
politik, seperti birokrasi, angkatan bersenjata, dan partai politik. Setidak-tidaknya

7
terdapat dua sumbangan birokrasi pemerintahan (pegawai negeri) bagi proses
pembentukan bangsa, yakni mempertemukan berbagai kepentingan dalam instansi
pemerintah dengan berbagai kepentingan di kalangan penduduk sehingga tersusun
suatu kepentingan nasional, watak kerja, dan pelayanannya yang bersifat impersonal;
tidak saling membedakan untuk melayani warga negara. Angkatan bersenjata
berideologi nasionalistis karena fungsinya memelihara dan mempertahankan
keutuhan wilayah dan persatuan bangsa, personilnya direkrut dari berbagai etnis dan
golongan dalam masyarakat. Selain soal ideologi, mutasi dan kehadirannya di seluruh
wilayah negara merupakan sumbangan angkatan bersenjata bagi pembinaan persatuan
bangsa Keanggotaan partai politik yang bersifat umum (terbuka bagi warga negara
yang berlainan etnis, agama, atau golongan), kehadiran cabang-cabangnya di wilayah
negara, dan peranannya dalam menampung dan memadukan berbagai kepentingan
masyarakat menjadi suatu alternatif kebijakan umum merupakan kontribusi partai
politik dalam proses pembentukan bangsa.

F. Identitas Nasional Indonesia


1. Bahasa Nasional
Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia Sebagai mana
kita ketahui, setiap negara memiliki bahasa yang berbeda sebagai ciri khas yang di
miliki oleh Negara tersebut. Begitu pula dengan Indonesia, Indonesia memiliki
beragam bahasa hampir setiap wilayah atau daerah memiliki bahasa tersendiri,
Seperti jawa, Madura, papua, batak, sunda, ambon, aceh, dll. Dan bahasa tersebut di
gunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain untuk bertukar pikiran maupun
mengeluarkan pendapatnya
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
Bendera merupakan salah satu lambang yang menjadi Identitas yang dapat di
kenali saat melihat warna serta motif gambar di dalamnya. Setiap Negara pasti
memiliki bendera sebagai ciri
dari Negara tersebut. Seperti
Indonesia, Bendera Indonesia
berwarna Merah dan Putih,
seperti yang sudah tertera
dalam UUD 1945 pasal 35
yang menyebutkan bahwa “
Bendera Negara Indonesia
adalah Sang Merah Putih”.
Warna Merah dan Putih yang

8
menjadi warna pilihan yang di pilih untuk melambangkan Indonesia itu memiliki arti
Merah artinya Berani sedangkan Putih artinya Suci, yang diharapkan masyarakat
Infdonesia bisa memikili jiwa Berani dan
Suci seperti lambang Bender Indonesia.

3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya


Lagu kebangsaan Indonesia dipublikasikan pada tahun 1928, yang dikarang oleh
Wage Rudolf Soepratman diciptakan tahun 1924. Pada tahun 1928 Wage Rudolf
Soepratman mengumumkan dan menyatakan bahwa lagu karangannya menjadi atau
ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Indonesia yang diberi judul “ Indonesia Raya ”
Berikut adalah lirik lagu kebangsaan Indonesia raya:

Indonesia Raya
Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya Bangunlah badannya Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang ku cinta
Indonesia Raya Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Indonesia Raya Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila(Burung Garuda)
Seperti pada Undang – undang Dasar 1945 yang telah di tetapkan bahwa
lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila. Pancasila disini yang dimaksud
adalah burung garuda yang melambangkan kekuatan bangsa Indonesia. Burung
garuda sebagai lambang negara Indonesia memiliki warna emas yang melambangkan
kejayaan Indonesia. Sedangkan perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa

9
Indonesia. Simbol di dalam perisai masing-masing melambangkan sila-sila dalam
pancasila,yaitu:
1. Bintang melambangkan sila ketuhanan Yang Maha Esa (sila ke-1).
2. Rantai melmbangkan sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab (sila ke-2).
3. Pohon Beringin melambangkan Sila Persatuan Indonesia (Sila ke-3).
4. Kepala Banteng melambangkan Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan (Sila ke-4).
5. Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
(sila ke-5).

5. Semboyan Negara yaitu


Bhinneka Tunggal Ika
Bhineka Tnggal Ika
berisi konsep pluralistik dan

multikulturalistik dalam kehidupan yang terikat dalam suatu kesatuan. Bhineka


Tunggal Ika tidak bersifat sektarian dan eksklusif, hal ini bermakna bahwa dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara tidak dibenarkan merasa dirinya yang paling
benar, paling hebat, dan tidak mengakui harkat dan martabat pihak lain. Bhineka
Tunggal Ika tidak bersifat eormalitas yang hanya menunjukkan perilaku semu.
Bhineka Tunggal Ika dilandasi oleh sikap saling percaya mempercayai, saling hormat
menghormati, saling cinta mencintai dan rukun.

6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila


Pancasila adalah kumpulan nilai atau norma yang meliputi sila-sila Pancasila
sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Pada hakikatnya

10
pengertian Pancasila dapat dikembalikan kepada dua pengertian, yakni Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan Pancasila sebagai dasar Negara
Republik Indonesia.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sering disebut juga sebagai
pandangangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup yang dapat di
artikan dari segi global atau sekala besar.
Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai pancaran dari sila Pancasila karena
Pancasila sebagai kesatuan tidak bisa dipisah-pisahkan, keseluruhan sila dalam
Pancasila merupakan satu kesatuan organis sehingga berfungsi sebagai cita-cita atau
ide yang menjadi tujuan utama bersama sebagai landasan dasar Negara. Oleh karena
itu, dapat dikemukakan bahwa Pancasila sebagai pegangan hidup yang merupakan
pandangan hidup bangsa, dalam pelaksanaan hidup sehari-hari tidak boleh
bertentangan dengan norma-norma agama, norma-norma sopan santun, dan tidak
bertentangan dengan norma-norma hukum yang sudah ada dan telah ditetapkan atau
saat ini berlaku.

7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945


Disamping pengertian Undang – undang dasar, di pergunakan juga istilah lain
yaitu “ Konstitusi ”. Istilah konstitusi berasal dari bahasa Inggris “ Constitution ” atau
dari bahasa Belanda “ Constitutie ”. Terjemahan dari istilah tersebuh adalah Undang –
undang dasar, dan hal ini memang sesuai dengan kebiasaan orang belanda dan
jerman, yang dalam percakapan sehari – hari memakai kata “ Grondwet ” ( Grond =
dasar, wet = Undang – undang ) yang keduanya menunjukan naskah tertulis. Namun
pengertian Konstitusi dalam praktek ketatanegaraan umumnya dapat mempunyai arti:
1. Lebih luas dari pada Undang – undang dasar,
2. Sama dengan penertian Undang – undang dasar.

8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat


Yang di maksud dengan Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat adalah Status Negara Indonesia yang Bentuk Negara adalah
kesatuan, sedangkan bentuk pemerintah adalah republik.

9. Konsepsi Wawasan Nusantara

11
Wawasan artinya pandanagan, tinjauan, penglihatan atau tanggap indrawi.
Pengertia wawasan sendiri Selain menunjukkan kegiatan untuk mengetahui arti
pengaruh-pengaruhnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional


Kebudayaan disini di artikan bahwa pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial
yang isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara
kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan
memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagi rujukan dan pedoman
untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan
lingkungan yang dihadapi. Disisi lain kebudayaan bisa diartikan sebagai kebiasaan
atau tradisi yang sering di lakukan oleh sebagian besar warga di wilayah tertentu yang
sering di sebut dengan istilah Adat.

G. Masalah Identitas Nasional di Indonesia beserta Solusinya


Yang menjadi masalah dalam Identitas Nasional Indonesia salah satunya adalah
maraknya tentang Globalisasi. Globalisasi sendiri dapat kita artikan yaitu dimana era
atau zaman yang ditandai dengan perubahan di dalam tatanan kehidupan dunia akibat
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi sehingga
interaksi manusia menjadi sempit, serta seolah-olah dunia tanpa ruang, karena yang
berada di dalamnya terlalu banyak.
Era Globalisasi sendiri dapat mempengaruhi bangsa ini dari sisi nilai-nilai budaya
bangsa Indonesia. Era Globalisasi tersebut mau tidak mau, suka tidak suka telah
datang dan menggeser nilai-nilai yang telah ada sejak dulu. Nilai-nilai tersebut, ada
yang bersifat positif ada pula yang bersifat negatif. Semua ini merupakan ancaman,
tantangan, dan sekaligus sebagai peluang bagi bangsa Indonesia untuk berkreasi dan
berinovasi di segala aspek kehidupan.
Dengan adanya Era Globalisasi ini sisi baiknya kita dapat menumbuhkan serta
menciptakan inovasi kita selama ini dengan lebih muda terutama dalam bidang bisnis
maupun interaksi social, yang bertujuan dapat meningkatkan aspek kehidupan yang
akan datang untuk kelangsungan hidup anak cucu penerus bangsa ini tercinta.
Di era globalisasi, pergaulan antar bangsa semakin ketat. Batas antar negara
hampir tidak ada artinya, batas wilayah tidak lagi menjadi penghalang. Di dalam
pergaulan antar bangsa yang semakin kental itu, akan terjadi proses akulturasi, saling
meniru, dan saling mempengaruhi di antara budaya masing-masing, menjadikan
setiap perbedaan adalah pembelajaran yang wajib di ikuti dan di lakukan. Bahkan

12
seringkali merasa bahwa perbedaan itu adalah ilmu yang baik untuk di tiru dan di
terapkan. Adapun yang perlu dicermati dari proses akulturasi tersebut, apakah dapat
melunturkan tata nilai yang merupakan jati diri bangsa Indonesia?

Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah yang terdapat dalam Identitas
Nasional:
Sebenarnya ada banyak hal dalam mengatasi setiap maslah, karena pada dasarnya
tidak akan ada masalah tanpa jalan keluar. Yang harus kita lakukan adalah berfikir
mencari jalan keluar yang terbaik tanpa adanya kerugian yang di ambil. Sebenarnya
banyak cara untuk mengatasi masalah Identitas Nasional yang ada di Negara
Indonesia tercinta ini, Salah satunya ialah menerapkan dan membiasakan mengikuti
upacara.
Di Indonesia sendiri memiliki banyak kegiatan upacara baik yang bersifat wajib
maupun non wajib. Upacara wajib seperti upacara kelahiran atau kemerdekaan
bangsa Indonesia ( 17 Agustus ), upacara kesaktian pancasila ( 1 Oktober ), upacara
hari pahlawan ( 10 November ), dll. Upacara non wajib seperti kebiasaan atau tradisi
upacara setiap hari senin yang sering di lakukan di sekolah – sekolah, tetapi sayang
tradisi upacara hari senin sangat jarang di lakukan bahkan hamper tidak ada yang
melakukanya. Padahal upacara adalah salah satu cara yang sangat mudah dilakukan
untuk mempertahankan serta menatasi maslah Identitas Nasional Indonesia.
Upacara di anggap dapat mengatasi masalah Identitas Nasional yang sedang
terjadi di Indonesia karena di dalam kegiatan upacara terkandung atau terdapat point
– point yang menjadi Identitas Nasional Indonesia, antara lain di dalam upacara ada
sesi pengibaran bendera merah putih yang menjadi identitas Nasional sebagai bendera
Negara Indonesia, ada pula sesi saat menyanyikan lagu Indonesia Raya secara
bersama – sama yang di nyanyi oleh seluruh pasukan upacara yang menjadi Identitas
Nasional sebagai lagu kebangsaan Indonesia, dan pembacaan teks pancasila yang di
pimpin oleh Inspektur upacara yang di ikuti oleh seluruh pasukan upacara yang
menjadi Identitas Nasional sebagai lambang Negara dan dasar falsafah neraga
Indonesia. Pada intinya menghargai dan membiasakan melakukan kegiatan yang
berunsur Identitas Nasional Negara sendiri itu jauh lebih baik di banding mempelajari
kebiasaan atau budaya yang di anut oleh Negara lain.
Salah satu cara untuk mempertahankan Identitas Nasional, yaitu setiap warga
negara seharusnya menanamkan kesadaran dalam diri mereka untuk bisa memfilter
informasi, budaya, dan paham-paham luar yang dapat mengancam Identitas Nasional
bangsa Indonesia. Selain itu yang perlu kita sadari bahwa pengaruh globalisasi tidak
hanya mendatangkan dampak negative, namun juga dapat menimbulkan dampak

13
positif bagi bangsa Indonesia dengan adanya kemajuan teknologi yang sedang
meningkat dengan pesat.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk dapat
memberdayakan Identitas Nasional bangsa Indonesia yaitu dengan cara menggali
kembali nilai-nilai dasar atau muatan-muatan yang terkandung dalam Identitas
Nasional, kita sebagai bangsa Indonesia harus mengembangkan dan mencari kembali
nilai-nilai luhur yang pernah ada yang menggambarkan identitas atau jati diri sebagai
bangsa Indonesia, seperti gotong royong, solidaritas social, sopan santun, dan
sebagainya. Selain itu, upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan mewujudkan
integrasi nasional bangsa Indonesia, karena dengan adanya integrasi nasional, maka
bangsa Indonesia tidak akan terpecah-pecah pada kelompok kelompok yang saling
berbeda atau bertentangan, yang akan mewujudkan suatu persatuan di antara
perbedaan-perbedaan yang ada.

14
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Identitas Nasional adalah Suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa sebagai
pembeda antara Negara satu dengan Negara lain. Identitas nasional yang
menunjukkan jati diri Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional

Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir, pola sikap,
dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari
pada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, identitas nasional menjadi
pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi
berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara.
Implementasi identitas nasional senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan
wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh. Impementasi identitas nasional dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara yamg mencakup kehidupan politik, ekonomi,
sosial budaya,dan pertahanan keamanan harus tercemin dalam pola pikir, pola sikap,
dan pola tindak senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan negara kesatuan
Republik Indonesia diatas kepentingan pribadi dan golongan.

B. Saran
Sebagai warga negara harus mengetahui dan tetap melestarikan apa saja yang
menjadi identitas nasional. Identitas nasional merupakan suatu ciri yang dimiliki
bangsa kita untuk dapat membedakannya dengan bangsa lain. Selain itu, sebagai
warga Negara juga harus menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam identitas
nasional. Contohnya nilai-nilai yang terdapat pada Pancasila dan UUD 1945.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://dianrasidah.blogspot.co.id/2013/11/makalah-identitas-nasional.html

http://pipitpriyanto1995.blogspot.co.id/2015/05/makalah-identitas-nasional.html

http://nurulalmariah17.blogspot.co.id/2016/05/makalah-identitas-nasional.html

http://www.gudangmakalah.com/2015/01/makalah-pkn-identitas-nasional.html

https://rizkaayukirana.wordpress.com/2016/04/20/first-blog-post/

16

Anda mungkin juga menyukai