Anda di halaman 1dari 14

NAMA : MARGARETA RUT SETIANINGTYAS

NIM : 045131898

TUGAS 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


1. Setiap negara mempunyai identitas nasional masing-masing tak terkecuali dengan Indonesia.
Fungsi dari identitas nasional adalah untuk membedakan negara yang satu dengan negara
yang lainnya. Identitas nasional tersebut biasanya lahir dari berbagai nilai-nilai yang ada di
suatu bangsa.
Dari paparan tersebut silahkan uraikan makna dari identitas nasional dan berikan contoh
identitas nasional yang ada di Indonesia!
Jawab:
A. Pengertian identias nasional
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,sudah barang tentu negara akan memiliki
keunikkan tersendiri yang membedakan bangsa tersebut dengan bahasa yang lainnya.Hal
ini disebut dengan identitas nasional suatu negara. Identitas nasional dapat disamakan
dengan identitas kebangsaan. Secara epistemoly identitas nasional berasal dari kata
identitas dan nasional. Identitas berasal dari Bahasa inggris yaitu identity yang berarti ciri,
anda, jati diri yang memiliki seseorang, kelompok, masyarakat, dan bangsa sehingga ia
berbeda dengan lainnya, sedangkan kata nasional adalah konsep kebangsaan, kelompok
persekutuan hidup manusia yang lebih besar dibandingkan kelompok ras, agama, budaya,
dan sebaginya.Jadi identiras nasional lebih merujuk pada identitas bangsa dalam pengertian
politik (Political Unity)
B. Faktor Terbentuknya Identitas Nasional
Dalam konteks Indonesia, menurut ganeswara bahwa identitas nasional merupakan
manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek
kehidupan dari ratusan suku yang dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi
kebudayaan nasional dengan acuan Pancasila dan roh “Bhineka Tunggal Ika” sebagai dasar
dan arah pengembangannya. Pendapat senada tentang indentitas nasional dapat diartikan
sebagai jati diri nasional atau kepribadian nasional. Identitas nasional Indonesia terbentuk
karena rakyat Indonesia memiliki pengalaman sejarah dan penderitaan yang sama. Pada
masa sebelumnya kemerdekaan, bangsa Indonesia memiliki pengalamn yang sama dalam
mengusir penjajah yang membutuhkan pengorbanan bukan saja harta dan nyawa, namun
juga kehilangan sanak saudara.Perjuangan yang sama dalam mengusir penjajah inilah yang
meleburkan perbedaan agama, suku, bahasa, dan sebaginya.
Adapun faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas bangsa Indonesia meliputi :
1) Faktor objektif antara lain yaitu geografis, ekologis dan demografis
2) Faktor subjektif antara lain yaitu faktor hitoris, sosial, politik dan kebudayaan
yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
C. Karekteristik, Hakikat, dan Fungsi identitas Nasional

1) Karekteristik Identitas Nasional Pada prinsipnya, jika dilihat dari proses terjadinya atau
proses lahirnya identitas nasional, maka identitas nasional itu sendiri dapat dibagi atas
dua bagian, yaitu:
a. Identity Cultural Unity atau Identitas Kesuku bangsaan
Culturan Unity merujuk pada bangsa dalam pengertian kebudayaan atau bangsa
dalam arti sosiologi santropologis. Culturan Unity disatukan oleh adanya kesamaan
ras,suku,agama, adat,dan budaya,keturunan dan daerah asal. Unsurunsur ini menjadi
identitas kelompok bangsa yang bersangkutan sehingga bisa dibedakan dengan bangsa
lain.Identitas yang bisa dimiliki oleh sebuah Cultural Unity kurang lebih bersifat ascribtife
(sudah ada sejak lahir), bersifat alamiah/bawaan, primer dan etnik. Identitas
kesukubangsaan dapat diketahui dari sisi budaya orang yang bersangkutan.
Setiap anggota cultural unity memiliki kesetiaan atau loyalitas pada identitasnya.
Misalnya, setia pada suku, agama, budaya, kerabat, daerah asal dan bahasanya. Identitas ini
sering disebut sebagai identitas kelompok atau identitas primordial. Dalam hal ono loyalitas
pada primordialnya memiliki ikatan emosional yang kuat serta melahirakan solidaritas erat.
b. Identity politic unity atau Identitas kebangsaan
Political unity merajuk pada bangsa dalam pengertian politik, yaitu
bangsabangsa.Kesamaan primordial dapat saja menciptakan bangsa tersebut untuk
bernegara, namun dewasa ini negara yang relative homogen yang hanya terdiri dari satu
bangsa tidak banyak terjadi.Negara baru perlu menciptakan identiras yang baru pula untuk
bangsanya yang disebut juga identitas nasional. Identitas kebangsaan merupakan
kesepakatan dari banyak bangsa di dalamnya. Identitas kebangsaan bersifat bauata,
sekunder, etis dan nasional. Beberapa bentuk identitas nasional adalah bahasa nasional,
lambing nasional, semboyan nasional, bendera nasional dan ideology nasional.

2) Hakikat identitas Nasional


Identitas nasional adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu bangsa atau negara dimana suatu
bangsa atau negara tersebut memiliki landasan ideologi yang berbeda-beda. Sedangkan
pengertian hakikat identitas nasional seacara umum adalah salah satu perwujudan dari sifat-
sifat suatu negara
3) Fungsi identitas nasional
Secara umum, identitas bangsa atau nasional memiliki tiga fungsi utana dan berperan
sebagai berikut.
a. Sebagai permersatu, setiap negara memiliki ciri atau jati diri yang unik dan tidak dapat
dipisahkan dari suatu negara tersebut. Sama halnya dengan engara Indonesia yang memiliki
berbagai macam suku, bangsa, kebudayaan, kepercayaan, dan Bahasa. Sebagaimana
yang telah menjadi semboyan bangsa Indonesia yaitu “Bhineka Tunggal Ika”
b. Sebagai ciri khas yang membedakn sebuah bangsa lain, artinya semua negara yang ada pasti
memiliki ciri yang khas sehingga membedakan negara lainnya. Sebagai contoh Indonesia
memiliki ideologi Pancasila yang tidak memiliki oleh negara lainnya.
c. Sebagi pegangan atau landasan bagi sebuah negara untuk berkembang atau
mewujudkan potensi yang dimiliki. Identitas nasional suatu bangsa dapat dijadikan rujukan
landasan hukum dan pembuatan peraturan negara sesuai dengan keunikan da serta
karakter suatu negara untuk menerapkan kedaulatan negara yang lebih baik.

D. Unsur-unsur pembentukan identitas nasional

Identitas nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang majemuk. Kemajemukan itu
merupakn gabungan dari unsur-unsur pembentukan identitas yaitu suku bangsa, agama,
kebudayaan dan bahasa.

1) Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusu yang bersifat askriptif (ada sejak
lahir), yang mana coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia
terdapat banyak suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang 300 bahasa
2) Agama, bangsa Indonesia dikenal sebagai masayarakat agaminis. Agama-agam yang
tumbuh dan berkembang di nusantara adalah agama islam, Kristen, katholik, hindu,
budha dan Kong Hu Chu. Agama kong hu chu pada masa orde baru tidak diakui
sebagai agama resmi negara namun sejak pemerintahan presiden Abdurahman
wahid, istilah agama resmi negara dihapuskan
3) Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang isinya
adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif
dihunakan oleh pendukung-pendukung untuk menafsirkan dan memahami
lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman utnuk
bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan
lingkungan yang dihadapi
4) Bahasa merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain. Bahasa
dipahami sebagai sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur
bunyi ucapan manusia dan yang digunakan sebagai saran berinteraksi antar manusia
E. Identitas nasional bangsa Indonesia

1) Bahasa nasional atau bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia


2) Bendera negara, yaitu sang merah putih
3) Lagu kebangsaan, yaitu Indonesia raya
4) Lambing negara, yaitu garuda Pancasila
5) Semboyan negara, yaitu bhinneka tunggal ika
6) Dasar falsafa negara, yaitu Pancasila
7) Konstitusi negara, yaitu UUD 1945
8) Bentuk negara kesatuan republic Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9) Konsepsi wawasan nusantara
10) Kebudayaan daerah yang telah di terima sebagi kebudayaan nasional

2. Pancasila sebagagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia sudah final dan menjadi harga mati.
Sebagai ideologi dan dasar negara Pancasila mempunyai nilai-nilai luhur untuk kehidupan
berbangsa dan bernegara serta menjadi sumber dari segala sumber hukum yang ada di
Indonesia.Sila-sila dalam Pancaila mempunyai keterkaitan dan membentuk sebuah
hirarki pyramidal. Oleh karena itu, Pancasila mempunyai makna yang mendasar dan tidak
dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari causa
materialis dari Pancasila!
Jawab:
A. Adat-istiadat
Sebelum melihat sejauh mana implemetasi adat-istiadat dalam Pancasila, dan
bagaimana bentuk konkretnya dalam sila-sila Pancasila terlebih dahulu diuraikan
karakteristik adat-istiadat tersebut. Pada pokoknya adat-istiadat merupakn unsur kelompok:
tidak ada adat-istiadat orang seorang. Seseorang mengikuti adat-istiadat Bersama dengan
orang lain: adat-istiadat sekaligus merupakan urusan masyarakat. Masyarakat ini kadang-
kadang mempunyai pembatasan yang agak cermat, misalnya, sebuah suku atau satu
persekutuan pedeaan yang masih tertutup di dalam masyarakat yang bersifat sangat agraris.
Dengan diambilnya adat-istiadat sebagi unsur sila Pancasila, memang sangat tepat,
sebab para pemimpin kita yang merumuskan sila-sila Pancasila mengharap negara yang
berdasarkan Pancasila merupakan negara kekeluargaan, bukan negara yang berdasarkan
Pancasila merupakan negara kekeluargaan, bukan negara yang bersifat orang perorangan.
Pancasila bukanlah sebuah ideologi yang ditanamkan dari atas, melainkan merupakan
manifestasi moralitas public. Artinya, dimensi otoritas dan tradisi seharusnya melenturkan
diri sefleksibel mungkin, sehingga pubik pun berpatisipasi dalam diskurusu tentang nilainilai
Pancasila itu (Lanur, 1995:11).
Karakteristik lain dari adat-istiadat. Orang tidak lagi mempertanyak tentang asalusul
serta apa yang hendak dicapai oleh adat-istiadat, melainkan orang mematuhi secara diam-
diam dan tanpa mempersoalkannya. Ia diterima dan dipatuhi sebagai dan tanpa
mempersoalkan. Ia diteruma dan dipatuhi sebagai sesuatu yang wajar. Ia tidak memerlukan
dasar pembenarannya (De Vos, 1987:43). Dari kekdua karakteristik yang universal, artinya
berlaku untuk adat istiadat dimana pun dengan tidak melihat di mana tempat
keberadaannya. Dengan demikian, adat-istiadat bangs akita memiliki karakteristik
tersebut.

B. Adat istiadat
Cause kata sansekerta budhayah, ialah bentuk jamak dari budhi yang berarti “budi”
atau “akal”. Demikian, kebudayaan itu dapat diartikan “hal-hal bersangkutan dengan budi
dan akal” (Koentjaraningrat, 1974: 19).
Mengikuti arti etimologi kebudayaan, ternyata kebudayaan sangat luas aspeknya.
Kebudayaan meerupakan hasil dari akal budi, dengan demikian keseluruhan merupalan
hasil dari akal budi, dengan demikian keseluruhan hasil akal manusia, seperti ilmu,
teknologi, ekonomi dan lain-lain termasuk kebudayaan menyatakan sekurang-kurangnya
terdapat tujuh kategori arti kebudayaan, masing-masing sebagi berikut :
1) Ahli sosiologi mengerti kebudayaan keselurahan kecakapan (adat, akhlak, kesenian, ilmu,
dan lain-lain) yang memiliki manusia sebagai subjek masyarakat.
2) Ahli sejarah menekankan pertumbuhan kebudayaan dan mendefinisikan sebagai warisan
sosial atau tradisi.
3) Ahli filsafat menekankan aspek normative, kaidah kebudayaan dan terutama pembinaan
nilai dan realisasi cita-cita
4) Antropologi melihat kebudayaan sebagai tata hidup, way of life, kelakuan
5) Psikologi mendekati kebudayaan dari segi penyesuaian (adjustment) manusia kepada alam
sekelilingnya, kepada syarat hidup (Bakker, 1984 27-28).

C. Agama-agama
Causa materilis ketiga Pancasila adalah berbagai aagam yang ada di Indonesia.
Sudah sejak dahulu kala dikatakan bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama, bangsa
yang mengakui adanya tuhan yang maha esa. Pada waktu menyampaikan pidato lahirnya
Pancasila, bung karno mengusulkan prinsip ketuhanan. Bangsa Indonesia dengan memiliki
prinsip tersebut, dikatakan prinsip ketuhanan bukan saja bangsa Indonesia ber-Tuhan,
tetapi masing-masing orang Indonesia hendaknya bertuhan tuhannya sendiri. Yang Kristen
menyembah menurut tuhan petunjuk Isa al-Masih, yang islam bertuhan menurut petunjuk
Nabi Muhammad SAW., orang budha menjalankan ibaratnya menurut kitab-kitab yang ada
padanya (Soekarno, tanpa tahun:27).
Bung karno dalam pidati tersebut di atas, menyebutkan prinsip ketuhanan
berkeadaban, yang diartikan setiap pemeluk agama lain. Dalam konteks Indonesia, dengan
menerima ketuhanan yang maha esa sebagai salah satu sila, kita mengungkapkan
keyakinan bahwa negara terbentuk berdasarkan kodrat sosial manusia yang diciptakan
Tuhan (Lanur, 1995:20).
Agama yang hidup dalam komunita bangsa Indonesia dapat digolongkan ke dalam
agama asli dan agama etnis, sedangkan agama yang dating dari luar disebut sebagai agama
langit atau agama yang bersumber dari wahyu tuhan. JWM Bakker, menyebutkan agama asli
pada berbagai suku bangsa yang dikenal dengan nama Promomelayu (Bakker, 1976:23).
Selanjutnya dikatakan, yang terkenal sebagai agama asli tadi, yaitu: Parmalin, parbaringan
atau agama Si raja Batak, agama sabulungan di kepulauan Mentawai, kaharingan,
agama suku Dayak di Kalimantan, aluk to dollo, agama asli suku toraja, parandangan
ada, agama asli lain di Sulawesi tengah, agama marapu, agama asli di pulau sumba, agama
bali aga, agma asli di pulai bali, agama viori keraeng, di manggarai, flores barat, agama ratu
bita bantara, di sikka, flores tengah (Bakker, 1976: 25).
E.E. Evans Pritchard (1984), menyatakan bahwa agama-agama primitive adalah
merupakan bagian dari agama pada umumnya (species dari genus), dan bahwa semua orang
yang berniat terhadap agama haruslah mengakui bahwa suatu studi tentang pandangan dan
praktek ragam coraknya, akan menolong kita untuk sampai pada kesimpulan-kesimpulan
tertentu tentang hakikat agama pada umumnya (Pritchard, 1984:2)

3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai makna bahwa segala aktivitas dalam
kehidupan sehari-hari harus berdasarkan Pancasila. Nilai-nilai yang terdapat di dalam
Pancasila dijadikan teladan dan acuan agar hidup bisa lebih tertat dan teratur baik
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dari uraian di atas lakunkanlah analisi terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila
sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari!
Jawab:
Pancasila merupakan dasar serta landsan idelogi bangsa Indonesia. Maka dari
itu, penting untuk menerapkan setiap sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Disisi
lain, berkaitkan dengan Pancasila, bangsa Indonesia mempunyai dua hari bersejarah.
Pertama, hari lahirnya Pancasila pada 1 juni 1945 dan hari kesaktian Pancasila pada 1
oktober. Pada 1 juni 1945 ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila karena pada tanggal
tersebut rumusan Pancasila sebagai dasar negara pertama kali disampaikan oleh soekarno.
Semetara itu, berbagai kejadian pemberontakan di tanah air yang melibatkan banyak
pihak menjadi pemicu lahirnya hari kesaktian Pancasila, di tetapkan pada tanggal 1
oktober 1965.
Melalui dua hari bersejarah tersebut, wajar tentunya hingga saat ini pancasia
dijadikan sebagai landasan hidup bangsa Indonesia. Hal itu berarti, setiap nilai-nilai yang ada
dalam sila Pancasila perlu dijadikan sebagai dasar dalam hidup bernegara. Adal lima sila
atau disebut Pancasila yang dirumuskan dalam pidato bung karno. Kelima sila tersebut ialah
ketuhana yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwaklian,
keadilan sosial bagi seluruh rakyat indoneia. Kemudian kelima sila tersebut mempunyai nilai-
nilai yang harus ditanamkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

A. Penerapan sila ketuhanan yang maha esa

1) Memiliki satu agama dan menjalankan peribadatan dari agama tersbut. Kepemilikan
terhadap agama tersebut harus diikuti dengan ketakwaan pada tuhan
2) Menjalankan agama dengan tetap memperhatikan kondisi di sekitar dan tidak
menggangu ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat
3) Menjaga toleransi atau saling hormat menghormati di antara umat beragama agar
tercapai kedamaian dan kenyamanan bersama.
4) Saling bekerja sama antar umat beragama dalam hal yang bersifat memajukan
kepentingan umum, misalnya kerja bakti atau gotong royong di desa.
5) Tidak memaksa seseorang untuk menganut agama tertentu karena sesuai UUD 1945,
setiap orang berhak untuk memilih dan agama sesuai dengan apa yang dikendakinya.

B. Penerapan sila kemanusiaan yang adil dan beradap

1) Menghargai perbedaan di tengah masyarakat yang terdiri dari banyak suku, agama, ras,
dan adat istiadat.
2) Senantiasa menjaga adab atau kesopanan, kehalusan, dan kebaikan budi pekerti kita
dalam berbagai kondisi
3) Tidak melakukan diskriminasi pada siapa pun. Diskriminasi yang di maksud ialah
membeda-bedakan sesame warga negara, baik perbedaan karena tinggkat Pendidikan,
kondisi ekonomi, dan lain sebaginya.
4) Berani untuk menyampaikan kebenaran dan menegur kesalahan seseorang sesuai
dengan adab yang berlaku di tengah masyarakat
5) Menjaga keseimbangan dalam hal pelaksanaan hak dan kewajiban. Jangan sampai hak
dan kewajiban kita mencederai hak dan kewajiba orang lain.

C. Penerapan sila persatuan Indonesia


1) Cinta terhadap tanah air demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
2) Mencitai dan mengonsumsi produk dalam negeri agar perkemonoin menjadi maju
3) Mengutamakan segala kepentingan negara yang dilakukan untuk mewujudkna tujuan
pembangunan nasional Indonesia
4) Berusaha untuk menghasilkan prestasi yang dapat membanggakan banggsa Indonesia, baik
di tingkat nasional maupun internasional.
5) Meningkatkan kreativitas dan inovas dari diri untuk memajukan bangsa Indonesia.
Memperluas pergaulan dengan orang-orang baru dari berbagai daerah.

D. Penerapan sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan dan perwakilan

1) Menguatamakan pengambilan keputusan dengan musywarah mufakat untuk


menyelesaikan setiap permasalah dalam kehidupan kita, apabila hal tersebut berkenaan
dengan kepentingan dua orang atau lebih.
2) Ikut serta dalan pemilihan umum dengan menggunkan hak pilih serta mengajak orang
lain untuk emnggunakan hak pilihnya.
3) Mencalonkan diri atau mengajukan seseorang untuk menjabat suatu jabatan tertentu
sebahai salah satu perwujudan demokrasi.
4) Tidak melakukan paksaan pada orang lain agar menyetujui apa yang kita katakana atau
lakukan begitu pula sebaliknya, tidak ada yang dapat memaksakan kehendaknya pada
kita.
5) Menghormati hasil musyawaraha sekalipun bertentangan dengan pendapat kita dan
melaksanakannya dengan sepenuh hati.
6) Mengawasi dan memberikan saran terhadap jalnnya penyelenggaraab kedaulatan
rakyat yang dilakukan oleh pemerintah.

E. Penerapan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

1) Senantiasa berusaha sebaik mungkin untuk membantu orang-orang yang sedang


dilanda kesulitan
2) Meningkatkan kesadaran sosial dengan mengadakan kegiatan yang membantu sesame,
seperti bakti sosial, dono darah, konser amal, dan lain sebagainya.
3) Berusaha untuk adil dalam aktivitas apa pun yang kita lakukan dan sepeti apa saya
orang yang kita hadapi. Jangan sampai kita memberikan perlakuan yang tidak adil pada
siapapun
4) Tidak menggangu orang lain apapun yang sednag kita lakukan. Menegur siapa saja
yang menggagu ketertiban umum dan keamana di tengah masyarakat.
5) Menghargai karya atau hasil ciptaan orang lain. Hargai pula karya yang kita hasilkan
sendiri.
6) Berani memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain dan
membantu orang lain untuk memperjuangkan keadilan.
4. Pancasila lahir pada tanggal 1 juni 1945 dan disahkan sebagai dasar negara pada tanggal 18
agustus 1945. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai fungsi utama sebagai
dasar negara Indonesia. Kedudukan Pancasila adalah yang paling tinggi karena sebagai
sumber dari segala hukum yang ada di Indonesia.
Dari uraian di atas lakukanlah seliakan lakukan analisis kedudukan Pancasila sebagai
kepribadian bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Jawab:
PANCASILA SEBAGAI KEPRIBADIAN BANGSA INDONESIA
Yang dimaksud dengan kepribadian bangsa seperti ciri–ciri khas bangsa Indonesia
yang bisa membedakan bangsa Indonesia dari bangsa lain. Ciri–ciri khas bangsa Indonesia ini
yang sudah kita ketahui bersama yaitu seperti pencerminan dari garis pertumbuhan
dan perkembangan bangsa kita Indonesia ini sepanjang masa perkembangan bangsa
Indonesia juga di tentukan dari kehidupan yang ada pada Negara atau bangsa itu sendiri
seperti Indonesia dan juga di pengaruhi oleh tempat dan wilayah atau lingkungan.
Bangsa Indonesia itu lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya sendiri,
merupakan hasil dari proses sejarah di masa yang lampau atau massa lalu yang di hadapi
bangsa indonesia, tentang perjuangan dan cita-cita hidup di masa yang akan datang
yang secara keseluruhan membentuk kepribadiannya sendiri. Jadi bangsa Indonesia itu
lahir dengan sejumlah ciri khas, sifat-sifat serta nilai-nilai yang dimilikinya sejak zaman
dahulu kala sehingga bisa membedakan bangsa Indonesia kita dengan bangsa lainnya yang
ada di muka bumi ini.
Berperilaku sebagai bangsa kita harus menjunjung tinggi pancasila itu karena itu
adalah dasar dari Negara kita dan kita juga harus berprilaku sebagai warga Negara dan juga
kita harus berlaku sebagai warga global kita sebagai bangsa Indonesia juga harus ikut dalam
dinamika dunia nyaris tanpa batas ini akan semakin dibutuhkan. Pancasila itu berasal dari
bahasa sansekerta India yang artinya (kasta brahmana). Sedangkan yang dikatakan
menurut Muh Yamin jadi dalam bahasa sansekerta itu katanya memiliki dua arti atau
dua macam yaitu :
a. Panca yang memiliki arti lima
b. syila, vokal I pendek yang artinya batu sendi, alas atau dasar vokal i panjang
artinya peraturan tingkah laku yang baik atau penting
Garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia yang itu biasanya ditentukan
oleh kehidupan budi bangsa Indonesia dan dipengaruhi oleh tempat, lingkungan dan
suasana waktu. Walaupun bangsa Indonesia sejak dahulu kala bergaul dengan berbagai
peradaban atau perbedaan kebudayaan bangsa lain (Hindu, Tiongkok, Portugis, Spanyol,
Belanda dan lainlain) namun itu bukanlah masalah bagi bangsa Indonesia, kepribadian
bangsa Indonesia itu tetap hidup sepanjang masa akan dan berkembang. Mungkin di sana-
sini, misalnya di daerahdaerah tertentu atau masyarakat kota kepribadian itu dapat
dipengaruhi oleh unsur-unsur asing, namun pada dasarnya bangsa Indonesia tetap hidup
dalam kepribadiannya sendiri. Bangsa Indonesia secara jelas kita dapat dibedakan dari
bangsa - bangsa lain. Apabila kita memperhatikan dengan baik tiap sila dari Pancasila,
maka akan tampak dengan jelas bahwa tiap sila Pancasila itu adalah pencerminan dari
bangsa kita.
Demikianlah maka Pancasila yang kita gali dari bumi Indonsia sendiri merupakan:
1) Dasar negara kita, Republik Indonesia, yang merupakan sumber dari segala sumber hukum
yang berlaku di negara kita.
2) Pandangan hidup bangsa Indonesi yang dapat mempersatukan kita serta memberi petunjuk
dalam masyarakat kita yang beraneka ragam di Negara kita Indonesia.
3) Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, karena Pancasila itu memberikan corak yang khas
kepada kita bangsa Indonesia dan tak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia, serta
merupakan ciri khas yang dapat membedakan bangsa Indonesia dari bangsa yang lain.
Terdapat kemungkinan bahwa tiap-tiap sila secara terlepas dari yang lain bersifat universal,
yang juga dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini, akan tetapi kelima sila yang
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan itulah yang menjadi ciri khas bangsa
Indonesia yang kita cintai ini.
4) Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia, yakni suatu masyarakat adil dan makmur
yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah Negara kesatuan
Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam
suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis serta dalam
lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.
5) Perjanjian luhur rakyat Indonesia yang disetujui oleh wakil-wakil rakyat Indonesia
menjelang dan sesudah Proklamasi Kemerdekaan yang kita junjung tinggi, bukan sekedar
karena ia ditemukan kembali dari kandungan kepribadian dan cita-cita bangsa Indonesia
yang terpendam sejak berabad-abad yang lalu, melainkan karena Pancasila itu telah kita
ketahui dari zaman dulu mampu membuktikan kebenarannya setelah diuji oleh sejarah
perjuangan bangsa dan juga kita telah mengetahui banyak sekali tumpah darah yang terjadi
untuk membela kemerdekaan Indonesia yang kita cintai ini.
6) Oleh karena itu yang penting adalah bagaimana kita memahami, menghayati dan
mengamalkan Pancasila dalam segala segi kehidupan. Tanpa ini maka Pancasila hanya
akan merupakan rangkaian katakata indah yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945,
yang merupakan perumusan yang beku dan mati, serta tidak mempunyai arti bagi
kehidupan bangsa kita.
7) Apabila Pancasila itu tidak menyentuh kehidupan kita nyata, maka kita tidak akan
merasakan wujudnya dalam kehidupan sehari-hari yang kita jalani, maka lambat lajunya
kehidupannya akan kabur dan kesetiaan kita kepada Pancasila akan luntur. Mungkin
Pancasila akan hanya tertinggal dalam buku-buku sejarah Indonesia. Apabila ini terjadi
maka segala dosa dan noda akan melekat pada kita yang hidup di masa kini, pada generasi
yang telah begitu banyak berkorban untuk menegakkan dan membela Pancasila ini.
8) Akhirnya perlu juga ditegaskan, bahwa apabila dibicarakan mengenai Pancasila, maka
yang kita maksud adalah Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu :
a. Ketuhanan Yang Maha Esa.
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
c. Persatuan Indonesia.
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
9) Rumusan Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 itulah yang kita gunakan,
sebab rumusan yang demikian itulah yang ditetapkan oleh wakil-wakil bangsa kita Indonesia
ini yang kita ketahui pada tanggal 18 Agustus 1945 dalam sidang Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
10) Seperti yang telah ditunjukkan oleh Ketetapan MPR No. XI/MPR/1978, Pancasila itu
merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh dari kelima silanya. Dikatakan sebagai
kesatuan yang bulat dan utuh, karena masing-masing sila dari Pancasila itu tidak dapat
dipahami dan diberi arti secara sendirisendiri, terpisah dari keseluruhan sila-sila lainnya.
Memahami atau memberi arti setiap sila-sila secara terpisah dari sila-sila lainnya akan
mendatangkan pengertian yang keliru tentang Pancasila.
11) Pancasila bukanlah barang baru bagi bangsa Indonesia, jauh sebelumnya Bung Karno
menemukan Pancasila, sila-sila dari pancasila itu, dalam pengertian materinya atau
jiwanya, sudah ada pada bangsa Indonesia. Bung Karno telah menggalinya sejak tahun
1925 sampai1926 dari hasil itulah Bung Karno menyusun, merumuskan seperti apa yang
dikemukakan sendiri di muka sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 1 Juni 1945,yang lebih dikenal nama lahirnya Pancasila yang
diumumkan secara langsung di muka sidang BPUPKI.
12) Bung Karno mengusulkan agar Negara kita Indonesia ini yang akan didirikan itu,
ditegakkan di atas kelima sila yang telah digalinya itu, Karena itu telah merupakan jiwa dan
milik bangsa Indonesia sepanjang zaman dari zaman dahulu, dan menurut Bung Karno
sendiri bahwa pemberian nama itu atas petunjuk ahli bahasa bahwa kelima sila itu diberi
nama Pancasila.
13) Kemudian dengan suara bulat sidang BPUPKI menerima pancasila itu sebagai dasar
Negara yang kekal abadi, yang oleh Bung Karno sendiri disebut Philisophis Grondslag
dengan rumusan kalimat sebagai berikut :
a. Kebangsaan Indonesia
b. Internasionalisme atau prikemanusiaan
c. Mufakat atau demokrasi
d. Kesejahteraan social
e. Ketuhanan Yang Maha Esa
14) Pancasila itu dikatakan sebagai jiwa bangsa,karena pancasila digali dari nilai- nilai luhur atau
kehidupan bangsa Indonesia. Maka dari itu,pancasila menjiwai Negara kita,karena
pancasila mencakup nilai – nilai kehidupan bangsa Indonesia.Oleh karena itu,dapat kita
katakan bahwa pancasila itu merupakan karakter dari bangsa Indonesia,sebagaimana
diketahui bahwa tiap - tiap bangsa mempunyai karakternya tersendiri.Walaupun nama /
kata Pancasila diperkenalkan kembali 1Juni 1945 oleh Bung Karno, namun pada dasarnya
jiwa pancasila telah ada sejak berabad - abad lamanya dalam kehidupan bangsa Indonesia
dan bahkan menurut AG. Pringgodigdo bahwa pancasila itu sebagai jiwa bangsa lahir
bersamaan adanya bangsa Indonesia.
15) Jadi, pancasila lahir dari jiwa kepribadian bangsa Indonesia yang terkristalisasi nilai - nilai
yang dimilikinya.
Pancasila sebagai kepribadian bangsa kita harus mampu mendorong bangsa
Indonesia secara keseluruhan agar tetap berjalan dalam koridornya yang bukan berarti
menentang arus globalisasi, akan tetapi kita lebih cermat dan bijak dalam menjalani dan
menghadapi tantangan dan peluang yang tercipta. Bila kita menghubungkan kebudayaan
sebagai karakteristik bangsa dengan Pancasila sebagai kepribadian bangsa, tentunya
kedua hal ini merupakan suatu kesatuan layaknya keseluruhan sila dalam Pancasila
yang mampu menggambarkan karakteristik yang membedakan Indonesia dengan negara
lain.
Istilah identitas nasional dapat kita disamakan dengan identitas kebangsaan.
Secara etimologis, identitas nasional berasal dari kata “identitas” dan “nasional”. Kata
identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian harfiah; ciri, tanda
atau jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau . sesuatu sehingga membedakan
dengan yang lain. Kata “nasional” merujuk pada konsep kebangsaan. Kata identitas
berasal dari bahasa Inggris identiti yang memiliki pengerian harfiah ciri-ciri, tanda-tanda
atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan
yang lain. Jadi, pegertian Identitas Nsaional adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian
bangsa, filsafat pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai
kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk
disini adalah tatanan hukum yang berlaku di Indonesia, dalam arti lain juga sebagai Dasar
Negara yang merupakan norma peraturan yang harus dijnjung tinggi oleh semua warga
Negara tanpa kecuali “rule of law”, yang mengatur mengenai hak dan kewajiban warga
Negara, demokrasi serta hak asasi manusia yang berkembang semakin dinamis di
Indonesia. atau juga Istilah Identitas Nasional adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang secara filosofis dan kita dapat membedakan bangsa tersebut dengan bangsa
yang lain atau Negara yang lain.
Pancasila yang bisa kita gali dari bumi Indonsia sendiri yaitu salah satunya
yaitu merupakan Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, karena Pancasila memberikan
corak yang khas kepada bangsa Indonesia dan tak dapat dipisahkan dari bangsa
Indonesia, serta merupakan ciri khas yang dapat membedakan bangsa Indonesia dari
bangsa yang lain. Terdapat kemungkinan bahwa tiap-tiap sila secara terlepas dari yang lain
bersifat universal, yang juga kita ketahui dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini, akan
tetapi kelima sila yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan itulah yang menjadi
ciri khas bangsa Indonesia. Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia ialah suatu
masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila
di dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan
berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan
dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan
damai. Oleh karena itu yang penting adalah bagaimana kita memahami, menghayati dan
mengamalkan Pancasila dalam segala segi kehidupan. Tanpa ini maka Pancasila hanya akan
merupakan rangkaian kata-kata indah yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945, yang
merupakan perumusan yang beku dan mati, serta tidak mempunyai arti bagi kehidupan
bangsa kita. Apabila Pancasila kita tidak menyentuh kehidupan nyata, tidak kita rasakan
wujudnya dalam kehidupan sehari-hari, maka lambat laun kehidupannya akan kabur dan
kesetiaan kita kepada Pancasila akan luntur. Mungkin Pancasila akan hanya tertinggal dalam
buku-buku sejarah Indonesia. Apabila ini terjadi maka segala dosa dan noda akan melekat
pada kita yang hidup di masa kini, pada generasi yang telah begitu banyak berkorban untuk
menegakkan dan membela Pancasila.
Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia diwujudkan dalam sikap mental dan
tingkah laku kita serta amal perbuatan sikap mental kita masing - masing. Sikap mental dan
tingkah laku kita mempunyai ciri khas, artinya dapat dibedakan dengan Bangsa lain. Ciri khas
inilah yang dimaksud dengan kepribadian bangsa. Pancasila adalah sebagai Pandangan
Hidup Bangsa Indonesia yang artinya Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk
kehidupan kita sehari-hari dan juga merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisah
antara satu dengan yang lain. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia atau Dasar
Filsafah Negara atau ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis dan kita dapat
membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain atau Negara yang lain.
Pancasila yang bisa kita gali dari bumi Indonsia sendiri yaitu salah satunya
yaitu merupakan Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, karena Pancasila memberikan
corak yang khas kepada bangsa Indonesia dan tak dapat dipisahkan dari bangsa
Indonesia, serta merupakan ciri khas yang dapat membedakan bangsa Indonesia dari
bangsa yang lain. Terdapat kemungkinan bahwa tiap-tiap sila secara terlepas dari yang lain
bersifat universal, yang juga kita ketahui dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini, akan
tetapi kelima sila yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan itulah yang menjadi
ciri khas bangsa Indonesia. Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia ialah suatu
masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila
di dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan
berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan
dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan
damai. Oleh karena itu yang penting adalah bagaimana kita memahami, menghayati dan
mengamalkan Pancasila dalam segala segi kehidupan. Tanpa ini maka Pancasila hanya akan
merupakan rangkaian kata-kata indah yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945, yang
merupakan perumusan yang beku dan mati, serta tidak mempunyai arti bagi kehidupan
bangsa kita. Apabila Pancasila kita tidak menyentuh kehidupan nyata, tidak kita rasakan
wujudnya dalam kehidupan sehari-hari, maka lambat laun kehidupannya akan kabur dan
kesetiaan kita kepada Pancasila akan luntur. Mungkin Pancasila akan hanya tertinggal dalam
buku-buku sejarah Indonesia. Apabila ini terjadi maka segala dosa dan noda akan melekat
pada kita yang hidup di masa kini, pada generasi yang telah begitu banyak berkorban untuk
menegakkan dan membela Pancasila.
Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia diwujudkan dalam sikap mental dan
tingkah laku kita serta amal perbuatan sikap mental kita masing - masing. Sikap mental dan
tingkah laku kita mempunyai ciri khas, artinya dapat dibedakan dengan Bangsa lain. Ciri khas
inilah yang dimaksud dengan kepribadian bangsa. Pancasila adalah sebagai Pandangan
Hidup Bangsa Indonesia yang artinya Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk
kehidupan kita sehari-hari dan juga merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisah
antara satu dengan yang lain. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia atau Dasar
Filsafah Negara atau Philosofis Granslog. Dalam hal ini Pancasila dipergunakan sebagai
dasar mengatur pemerintahan Negara, atau pancasila digunakan sebagai dasar untuk
mengatur penyelenggaraan Negara yang sesuai dengan bunyi pembukaan Undang-undang
Dasar 1945. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber Hukum. atau sumber tertib hukum
bagi Negara Republik Indonesia. Sumber tertib hukum Republik Indonesia adalah
pandangan hidup, kesadaran, cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana
kejiwaan serta watak Bangsa Indonesia. Cita-cita itu meliputi cita-cita mengenai
kemerdekaan Individu, kemerdekaan Bangsa, perikemanusiaan, keadilan sosial dan
perdamaian Nasional. Cita-cita politik mengenai sifat, bentuk dan tujuan negara. Cita-
cita moral mengenai kehidupan kemasyarakatan dan keagamaan. Pancasila sebagai
perjanjian luhur bangsa Indonesia. Pada saat bangsa Indonesia mendirikan negara atau
Proklamasi 17 Agustus 1945. Bangsa Indonesia belum mempunyai undang–undang dasar
Negara.
Maka, seharusnya seluruh perilaku kita, sikap, dan kepribadian kita harus
berlandaskan kepada nilai-nilai Pancasila. Dengan begitu kita bisa menjadi bangsa yang
besar, tetapi masyarakat Indonesia tidak menampilkan identitas mereka, ini sesungguhnya
dalam kehidupan merka sehari - hari berarti Pancasila tidak dilaksanakan dalam
berkehidupan di masyarakat, seolah tidak adanya apresiasi yang dilandaskan jiwa
nasionalisme oleh bangsa ini, sungguh ini kalo kita bayangkan akan sangat ironis.
Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia diwujudkan dalam sikap kita
mental dan tingkah laku kita. Sikap mental dan tingkah laku mempunyai cirri khas
artinya dapat dibedakan dengan bangsa lain. Ciri khas ini lah yang dimaksud dengan
“KEPRIBADIAN” karena itu yang terpenting adalah bagaimana kita memahami, menghayati
dan melakukanya dalam kehidupan kita. Tanpa ini maka pancasila hanyalah sekedar
rangkaian kata – kata yang tercantum dalam UUD 1945 yang merupakan perumusan
yang beku dan mati serta tidak memiliki arti penting dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Pandangan hidup atau cara pandang bangsa Indonesia itu harus berpedoman,
pedomannya dari mana. Tentu dari Pancasila yang sebagai petunjuk kehidupan kita
seharihari. Nilai-nilai yang terkandung di dalam sila-sila Pancasila ini berasal dari
budaya masyarat bangsa kita sendiri. Karena sebagai inti dari nilai-nilai budaya Indonesia,
maka Pancasila bisa disebut sebagai cita-cita moral bangsa Indonesia. Nah kemudian
cita-cita moral ini yang memberikan pedoman atau kekuatan rohaniah kepada bangsa
Indonesia supaya tercapainya kesejahteraan lahir dan batin dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia berarti Pancasila lahir bersama
dengan lahirnya Bangsa Indonesia dimana Pancasila ini memiliki ciri khas yang hanya dimiliki
oleh Indonesia.Pancasila ini digunakan sebagai pedoman dan pegangan dalam
pembangunan bangsa dan Negara Indonesia yang kita cintaik ini supaya dapat berdiri kokoh.
Jadi pancasila ini sebagai identitas diri bangsa kita yang akan terus melekat dalam jiwa
Bangsa Indonesia hingga sepanjang masa.
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum berarti Pancasila mengatur
semua hukum yang berlaku di Indonesia. Segala peraturan perundangan yang ada di
Indonesai harus bersumber dan tidak bertentangan dengan Pancasila.Pancasila itu
tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu dalam Pembukaan UUD 1945 yang dijabarkan
lebih lanjut dari UUD 1945 dan hukum positif lainnya. Jadi setiap sila-sila yang ada di
Pancasila adalah nilai dasarnya, terus hukum sebagai instrumental atau penjabaran dari
sila Pancasilanya. Pancasila merupakan sarana yang ampuh untuk mempersatukan Bangsa
Indonesia.
Karena Pancasila adalah filsafah hidup dan kepribadian Bangsa Indonesia yang
mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang oleh Bangsa kita Indonesia diyakini
paling benar, adil, bijaksana dan tepat bagi Bangsa Indonesia untuk mempersatukan Rakyat
Indonesia yang kita cintai ini. Pancasila sebagai kepribadian bangsa erat kaitanya
dengan kehidupan sehari hari kita masyarakat yang di kenal dengan keramahaan,
kesopananya, kemajemukan, suku budayanya yang merupakan manifiestasi dalam
pandangan hidup bangsa. Bahkan sejak sebelum berdirinya bangsa Indonesia, nilai-nilai
yang terkandung di dalam pancasila sudah melekat di dalam kehidupan masyarakat
Indonesia kita ini.
Di dalam pancasila tersebut banyak mengandung makna–makna yang sanga
erat kaitannya dengan keragaman budaya, adat istiadat, religius bangsa seperti masyakarat
yang merupkan kepribadian bangsa yaitu adanya pengakuan atas tuhan, dalam
menyelesaikan suatu masalah selalu bermusyawarah untuk mencpai kata mufakat, saling
hormat menghormati orang lain, meletakan kepentingan golongan di atas kepentingan
pribadi, serta selalu bersikap adil untuk mencapai tujuan bersama. Kemudian dari situlah
Pancasila dibentuk dengan menggali nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sendiri yang telah
tertanam dalam kehidupan masyarakat Indonesia, yang jelas berbeda jauh dengan nilai-nilai
Ideologi bangsa lain.
Dengan ditetapkannya Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia pada tanggal
18 Agustus 1945, kita sebagai warga Negara Indonesia yang juga telah menganut nilai-
nilai pancasila harus mempertahankan nilai-nilai tersebut di dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan kata lain, Pancasila dipergunakan
sebagai penunjuk arah semua aktifitas atau kegiatan dan kehidupan didalam segala bidang,
yang berarti semua tingkah laku dan tindak atau perbuatan setiap manusia Indonesia
harus dijiwai dan merupakan pancaran dari semua sila didalam Pancasila. Karena Pancasila
selalu merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan antara sila yang satu
dengan yang lainnya, dan saling berkaitan satu sama lain yang menunjukkan bahwa sila
dalam Pancasila merupakan satu – kesatuan.
Pada masa ini telah banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang sangat
merugikan bangsa ini. Baik yang dilakukan oleh pejabat-pejabat Negara dengan melakukan
tindak korupsi, dan juga dilakukan oleh masyarakat-masyarakat dengan melakukan berbagai
tindak kriminal, para remaja yang melakukan penyalahgunaan narkoba, sex bebas,
gengstergengster, tawuran antar blok dan yang lainya, yang melakukan semua itu
hanya semata-mata untuk menunjukan eksistensi mereka agar dianggap. Bahkan
kebanyakan dari mereka yang melakukan pelanggaran-pelanggaran tersebut malah
merasa bangga atas penyimpanganpenyimpangan yang telah mereka lakukan. Dalam hal
seperti ini, nilai-nilai yng terkandung dalam pancasila sudah mulai tidak dianggap lagi.
Pancasila kini hanya menjadi bahan bacaan untuk hafalan saja dikalangan pelajar maupun
masyarakat, tanpa mengetahui apa makna yang terkandung dan bagaimana perjuangan
pahlawan-pahlawan untuk mencapainya untuk membangun bangsa ini.
Sungguh ironis memang. Bisa dibilang Bangsa ini sekarang malah bangsa yang
mempunyai identitas “baru” yang bila diperhatikan merupakan perwujudan antara
identitas kapitalis dan komunis. Akankah Indonesia mengalami apa yang disebut
dengan krisis identitas?, yang dimana kini Nampak sebuah kepribadian “ikut-ikutan”, yang
mungkin nanti membuat hancur bangsa ini secara perlahan.
Sumber referensi
Bakker, J.W.M., 1976, Agama Asli Indonesia, S.T. Pradnyawidya, Yogyakarta.
Bakker, J.W.M., 1984, Filsafat Kebudayaan; Sebuah Pengantar, Kanisius, Yogyakarta. de Vos,
H., 1987, Pengantar Etika, Terjemahan Soejono Soemargono, Tiara Wacana, Yogyakarta.
Evans Pritchard, E.E., 1984, Teori-teori Tentang Agama Primitif, PLP2M, Yogyakarta.
Hendropuspito, D, 1983, Sosiologi Agama, Kanisius, Yogyakarta.
Inocencio Menezes, J, 1986, Manusia dan Teknologi; Telah Filosofis
J. Ellul, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
https://www.academia.edu/28961340/Makalah_Identitas_Nasional
http://eprints.uad.ac.id/9433/1/IDENTITAS%20NASIONAL%20Dwi.pdf
https://www.bola.com/ragam/read/4371037/penerapan-pancasila-dalam-kehidupan-
sehari-hariyang-perlu-ditiru
https://www.eduspensa.id/fungsi-pancasila-sebagai/#a
https://www.scribd.com/doc/212029730/Pancasila-Sebagai-Kepribadian-Bangsa-Indonesia-
2
https://guruppkn.com/pancasila-sebagai-kepribadian-bangsa
https://www.scribd.com/document/209168628/Pancasila-Sebagai-Jiwa-Dan-Kepribadian-
Bangsa-Indonesia
https://www.academia.edu/6379071/Pancasila_Sebagai_Kepribadian_Bangsa_Indonesia

Anda mungkin juga menyukai