Anda di halaman 1dari 4

Nama : 1.

Supriyatna
2. Ahmad Lukman
3. Sultan
Kelas :B
Kelompok : 2 ( dua )

MODUL 9

Di bagi menjadi 2 Kegiatan Belajar.

Kegiatan Belajar 1. Membahas tentang pengertian Otonomi daerah serta pengertian good and clean
Governance

Keiatan Belajar 2 membahas tentang prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik serta
hambatan-hambatan dalam upaya pencegahan korupsi dan perwujudan cita-cita nasional.

setelah mempelajari Modul 9 ini di harapkan mampu :

1. Menjelaskan otonomi daerah


2. Menjelaskan pengertian good and clean governance
3. Menyebutkan dan menjelaskan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik
4. Menjelaskan hambatan-hambatan dalam upaya pencehagan korupsi dan perwujudan cita-cita
Nasional

KEGIATAN BELAJAR 1

KONSEP OTONOMI DAERAH SERTA GOOD AND CLEAN GOVERNMENT

Indonesia adalah Negara besar baik dari jumlah penduduknya maupundari letak gegrafisnya
yang beribu pulau. Ada berbagai macam kendala yang harus di hadapi di dalam mengelola Negara,
salah satu kendala nyata adalah darin sisi pemerintahan, khususnya dalam hal pemerataan
perhatian.disinilah masalah tersebut bermula, mengingat kondisi Indonesia terdiri dari beribu pulau dan
di tuntut dan memberikan perhatian yang merata kepada setiap wilayah,

Semula pemerintah menerapkan system manajemen terpusat, segala masukan dan pengeluaran
bagi daerah di kelola secara sentralistik oleh pemerintah pusat. Kebijakan tersebut tidak berjalan seperti
yang di harapkan.

1. Isu pemerataan pembangunan yang sejak awal menjadi persoalan serius tidak mampu di atasi
dengan baik masih ada ketimpangan
2. System manajemen yang terpusat ternyata berdampak pada meningkatnya terjadinya
penyelewengan keuangan Negara.

Melihat kondisi seakan tidak bergerak maju maka munculah kemudian stategi lain di dalam
manajemen pemerintahan di daerah. Jika awal manajemen pemerintahan pemerintahan di lakukan
secara terpusat, kini manajemen pemerintahan di lakukan oleh masing-masing daerah dengan
konsep yang di sebut dengan Otonomi daearah.

A. KONSEP OTONOMI DAERAH


Gagasan konsep otonomi daearah bersamaan dengan reformasi pada tahun 1998 mucul
tuntutan masyarakat tentang perlunya manajemen pemerintahan yang baru mengingat
pemerintahan yang sentralistik di anggap memiliki banyak kekurangan. Pemerintahan yang
sentralistik pada kenyataanya tidak mampu membawa pemerataan pembangunan sampai ke
wilayah daearah akibatnya kesenjangan pembangunan terjadi antara pulau yang satu dengan
pulau yang lain.dan apabila di biarkan maka akan muncul gerakan-gerakan separatis yang
menjadika isu ketimpangan pembangunan sebagai lasan utama mereka. Menindak lanjuti
tuntutan tersebut pemerintah akhirnya mengesahkan Undang-undang No.22 tahun 1999
tentang pemerintah daerah, pada peraturan inilah gagasan otonomi daerah Muncul
Lahirnya undang-undang No.22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah merupakan perubahan
mendasar dari undang-undang No.5 tahun 1974 yang sangat sentralistik dalam segala bidang.
Secara istilah , otonomi daearah dapat di artikan sebagai hak wewenang dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur atau mengurus sendiri urusan pemerintahan. Berdasarkan pengertian
tersebut maka esensi dari otonimi daerah adalah wewenang untuk mengatur pemerintahannya
sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam UUD 1945 mengatur tentang otonomi daearah yaitu pasal 18. 18 A, 18 B.
Sebagai prinsip manajemen pemerintahan yang baru, tentu otonomi daerah menjadi harapan
baru di harapkan mampu mengantarkan masyarakat kepada kondisi yang adil, makmur dan
sejahtera.
Asas otonomi daerah di bedakan menjadi 2 yaitu asas umum dan asas khusus.asas imum terdiri
atas kepastian hukum, tertib penyelenggaraan Negara, kepentingan umum, keterbukaan ,
proporsionalitas, profesionalisme, akuntabilitas, efisiensi dan efektivitas.
Sedangkan asas khusus di bagi 3 yaituasas desentralisasi, asas deconsentrasi dan tugas
pembantuan
B. KONSEP GOOD AND CLEAN GOVERNMENT
Istilah good and clean government dalam bahasa Indonesia biasa di kenal dengan istilah tata
kelola pemerintahan yang baik dan bersih.
good government mengacu kepada beberapa kriteria yaitu
1. Yang baik mengacu pada nilai-nilai yang menjunjung tinggi keinginan atau kehendak rakyat
dan nilai-nilai yang dapat meningkatkan kemampuan rakyat dalam pencapaian tujuan
nasional, kemandirian pembangunan berkelanjutan dan keadilan social
2. Yang baik juga mengacu pada aspek-aspek funsional dari pemerintah yan efektif dan efisien
dalam melaksanakan tugasnya untuk mencapai tujuan –tujuan tersebut.
KEGIATAN BELAJAR 2
PRINSIP-PRINSIP GOOD AND CLEAN GOVERNMENT

A. PRINSIP-PRINSIP PELASNAAN GOO GOVERNANCE


Tata kelola pemerintah yang baik adalah hubungna yang sinergis dan kontruktif
diantara Negara, sector swasta dan masyarakat.
Ada 9 kriteria yang dapat di gunakan untuk menilai tata kelola pemerintahan yang baik
yaitu :
1. Partisipasi
2. Taat hukum
3. Transparansi
4. Responsive
5. Berorientasi kesepakatan
6. Kesetaraan
7. Efektif dan efesien
8. Akuntabilitas
9. Visi strategis.
B. STRATEGI MEWUJUDKAN CLEAN GOVERNMENT DAN UPAYA UNTUK MENGATASI KORUPSI
Salah satu persoalan terkait dengan tata kelola pemerintahan yaitu dalam bentuk
kejahatan korupsi. Korupsi adalah salah satu permasalahan di bidang pemerintahan yang
hingga kini blm terselesaikan.seiring dengan berjalanya waktu pemerintah telah
merumuskan berbagai regulasi tentang pemberantasab tindak pidana korupsi, antara lain
melalui undang-Undang No.28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih
dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotesme serta undang-undang No.31 tahun 1999
tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.pada akhirnya di bentuklah lembaga
bernama Lembaga pemberantasan korupsi atau KPK yang di sahkan melalui Undang-undang
No.30 Tahun 2002 tentang Komisi PemberantasanTindak Pidana Korupsi Korupsi.
Dalam perseptif ggod government tentu saja kejahatan Korupsi sangat bertentangan
dengan prinsip-prinsip yang berlaku dalan goog government.
Stategi untuk mengatasi kejahatan Korupsi , Azyumardi Azra mengemukakan ada
setidaknya 3 strategi yaitu
1. Mengubah kebijakan yang mendorong orang atau memberikan kesempatan bagi
terjadinya korupsi
2. Menata kembali struktur penggajian dan insentif material lainya yang berlaku pada
lembaga-lembaga administrasi –birokrasi dan istitusi politik lainya
3. Mereformasi lembaga-lembaga hukum untuk menciptakan, menegakan hukum dan
memperkuat rule of law.

Ketiga strateri tersebut kemudian di dukung dengan 3 komponen yaitu


a. Membangun birorasi yang berdsarkan ketentuan hukum dengan struktur pengkajian
yang menghargai kejujuran para pegawai sendiri.
b. Menutup kemungkinan bagi para pegawai untuk melakukan tindakan-tindakan korupsi
dengan mengurangi otoritas penuh mereka, baik dalam merumuskan kebijakan
maupun dalam mengelola keuangan
c. Menegakan akuntabilitas para pegawai pemerintah dengan memperkuat pengawasan
dan menjalankan mekanisme hukum.

Anda mungkin juga menyukai