Disusun oleh :
KELOMPOK 5
Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
memberikan wawasan mengenai mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan,
dengan judul “ WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK
INDONESIA ”.
Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna
bagi pembacanya, terutama mahasiswa, supaya kelak menjadi pribadi yang
berwawasan nusantara, karena kita adalah penerus Bangsa Indonesia.
Penyusun
i
Daftar isi
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Cara pandang suatu bangsa memandang tanah air dan beserta lingkungannya
menghasilkan wawasan nasional. Wawasan nasional itu selanjutnya menjadi
pandangan atau visi bangsa dalam menuju tuannya. Namun tidak semua bangsa
memiliki wawasan nasional Inggris adalah salah satu contoh bangsa yang
memiliki wawasan nasional yang berbunyi” Britain rules the waves”.
Ini berarti tanah inggris bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga lautnya.
Adapun bangsa Indonesia memiliki wawasan nasional yaitu wawasan nusantara.
Sebagai Wawasan nasional dari bangsa Indonesia naka wilayah Indonesia
yang terdiri dari daratan, laut dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup
(lebensraum) yang satu atau utuh. Wawasan nusantara sebagai wawasan
nasionalnya bangsa Indonesia dibangunatas pandangan geopolitik bangsa.
Pandangan bangsa Indonesia didasarkan kepada konstelasi lingkungan tempat
tinggalnya yang menghasilakan konsepsi wawasan Nusantara. Jadi wawasan
nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.
Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan
berasal dari kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau
penglihatan indrawi. Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang,
meninjau atau melihat. Wawasan artinya pandangan, tujuan, penglihatan, tanggap
indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang, cara melihat.
Kedudukan wawasan nusantara adalah sebagai visi bangsa. Visi adalah
keadaan atau rumusan umum mngenai keadaan yang dinginkan. Wawasan
nasional merupakan visi bangsa yang bersangkutan dalam menuju masa depan.
Visi bangsa Indonesia sesuaidengan konsep wawasan Nusantara adalah menjadi
bangsa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula.
2
2.1.1 Pengertian Geopolitik
Kata geopolitik berasal dari kata geo dan politik.“Geo” berarti bumi dan
“Politik” berasal dari bahasa Yunani politeia, berarti kesatuan masyarakat yang
berdiri sendiri (negara) dan teia yang berarti urusan. Sementara dalam bahasa
Inggris, politics adalah suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara, danalat yang
digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu. Dalam bahasa Indonesia,
politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara
suatu bangsa. Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan,
cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki.
Pada abad ke -19, frederich ratzel merumuskan untuk pertama kalinya ilmu
bumi politik sebagai hasil penelitiaannya yang ilmiah dan universal. Pokok
– pokok ajaran frederich sebagai berikut.
- Dalam hal – hal tertentu pertumbuhan Negara dapat dianalogikan
dengan pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang lingkup,
melalui proses lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup,
menyusut dan mati.
- Negara identik dengan suatu ruang yang di tempati oleh kelompok
politik dalam arti kekuatan. Makin luas potensi tersebut, makin
besar kemun gkinan kelompok politik itu tumbuh.
- Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak
lepas dari hokum alam.
2. Pandangan atau Ajaran Rudolf kjellen
3
dapat berkembang secara bebas.
4
Ajaran ini menghasilkan teory yang dinamakan teory daerah batas
(rimland), yaitu wawasan kombinasi yang menggabungakan kekuatan darat,
laut, dan udara.
5
Dalam hal ini bangsa Indonesia perlu memiliki prinsipprinsip dasar sebagai
pedoman agar tidak terombang-ambing dalam memperjuangkan kepentingan
nasional untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman
bangsa Indonesia adalah wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah
nusantara sehingga disebut dengan wawasan nusantara.
Kepentingan nasional yang mendasar bagi bangsa Indonesia adalah upaya
menjamin persatuan dan kesatuan wilayah, bangsa, dan segenap aspek kehidupan
nasionalnya. Karena hanya dengan upaya inilah bangsa dan Negara Indonesia dapat
tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju masyarakat yang dicita-
citakan.
Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai
Ketuhanan dan Kemanusiaan yang luhur dengan jelas tertuang di dalam Pembukaan
UUD 1945. bangsa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, tetapi lebih cinta
kemerdeklaan. Bangsa Indonesia menolak segala bentuk penjajahan, karena tidak
sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.
Berdasarkan uraian di atas, konsepsi Wawasan Nusantara dibangun atas
geopolitik bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia memiliki pandangan sendiri
mengenai wilayah yang dikaitkan dengan politik/kekuasaan. Wawasan Nusantara
sebagai wawasan nasional dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan
geopolitik bangsa Indonesia (HAN, Sobana : 2005). Wawasan Nusantara dapat
dikatakan sebagai penerapan teori geopolitik dari bangsa Indonesia. (Chaidir Basrie
: 2002).
Oleh karena itu, bangsa Indonesia juga menolak paham ekspansionisme dan adu
kekuatan yang berkembang di Barat. Bangsa Indonesia juga menolak paham
rasialisme, karena semua manusia mempunyai martabat yang sama, dan semua
bangsa memiliki hak dan kewajiban yang sama berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan
dan Kemanusiaan yang universal.
Dalam hubungan internasional, bangsa Indonesia berpijak pada paham
kebangsaaan atau nasionalisme yang membentuk suatu wawasan kebangsaan
dengan menolak pandangan Chauvisme. Bangsa Indonesia selalu terbuka untuk
menjalin kerjasama antar bangsa yang saling menolong dan saling menguntungkan.
Semua ini dalam rangka ikut mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia.
6
Oleh karena itu, wawasan nusantara adalah geopolitik Indonesia. Hal ini
dipahami berdasarkan pengertian bahwa dalam wawasan nusantara terkandung
konsepsi geopolitik Indonesia, yaitu unsur ruang, yang kini berkembang tidak saja
secara fisik geografis, melainkan dalam pengertian secara keseluruhan (Suradinata;
Sumiarno: 2005).
Salah satu kepentingan nasional Indonesia adalah bagaimana menjadikan
bangsa dan wilayah ini senantiasa satu dan utuh. Kepentingan nasional itu
merupakan turunan lanjut dari cita-cita nasional, tujuan nasional maupun visi
nasional. Cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam
pembukaan UUD 1945 alinea II adalah untuk mewujudkan Negara Indonesia, yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Adapun tujuan nasional Indonesia sebagaimana tertuang dalam pembukaan
UUD 1945 alinea IV, salah satunya adalah melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Visi nasional Indonesia menurut ketetapan MPR No. VII/MPR/2001
tentang Visi Indonesia Masa Depan adalah adalah terwujudnya masyarakat
Indonesia yang religius, manusiawi, bersatu, demokratis, adil, sejahtera, maju,
mandiri, serta baik dan bersih dalam penyelenggaraan negara.
Sejalan dengan hal tersebut, bangsa Indonesia berkepentingan untuk
mewujudkan hal-hal di atas. Upaya untuk terus membina persatuan dan keutuhan
wilayah adalah dengan mengembangkan wawasan nasional bangsa. Wawasan
nasional bangsa Indonesia itu adalah Wawasan Nusantara.
Setelah mengenal konsep geopolitik yang pernah dipakai oleh negara-
negara di dunia, penting bagi kita untuk mengetahui dan memahami sejarah dan
konsep geopolitik yang dianut oleh bangsa kita sendiri, yaitu Bangsa Indonesia.
Prinsip geopolitik Indonesia sebagaimana tersebut di atas menandakan
bahwa dalam hal wilayah, bangsa Indonesia tidak ada semangat untuk mempeluas
wilayah sebagai ruang hidup (lebensraum). Secara historis, kesepakatan para
pendiri negara Republik Indonesia adalah wilayah Indonesia merdeka hanyalah
wilayah bekas jajahan Belanda atau eks Hindia Belanda. Wilayah yang bangsanya
memiliki “Le desir d’etre ensemble dan Character-gemeinschaft” – menurut
Soekarno – itulah yang harus kita satukan dan pertahankan. Upaya membangun
7
kesadaran untuk bersatunya bangsa dalam satu wilayah adalah dengan konsepsi
Wawasan Nusantara.
8
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
9
Istilah archipelago antara lain terdapat dalam naskah resmi perjanjian
antara Republik Venezza dan Michael Palaleogus pada tahun 1268. Perjanjian
ini menyebut “Arc(h) Pelago” yang maksudnua adalah “Aigaius Pelagos” atau
Laut Aigia yang dianggap sebagai laut terpenting oleh Negara-negara yang
bersangkutan. Pengertian ini kemudian berkembang tidak hanya laut Aigaia
tetapi termasuk pulau-pulau didalamnya. Istilah archipelago adalah wilayah
lautan dengan pulau-pulau di dalamnya. Arti ini kemudian menjadi pulau-
pulau saja tanpa menyebut unsure lautnya sebagai akibat penyerapan bahasa
Barat, sehingga archipelago selalu diartikan kepulauan atau kumpulan pulau.
B. Kepulauan Indonesia
10
Konsepsi tentang Wilayah Lautan
a. Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.
11
tertentu sesuai konvensi. Kedaulatan suatu Negara pantai mencakup
daratan, perairan pedalaman dan laut territorial tersebut.
3. Perairan Pedalaman adalah wilayah sebelah dalam daratan atau
sebelah dalam dari garis pangkal.
4. Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) tidak boleh melebihi 200 mil laut
dari garis pangkal. Di dalam ZEE negara yang bersangkutan
mempunyai hak berdaulat untuk keperluan eksplorasi, eksploitasi,
konservasi dan pengelolaan sumber kekayaan alam hayati dari
perairan.
5. Landas Kontinen suatu negara berpantai meliputi dasar laut dan
tanah dibawahnya yang treletak di luar laut teritorialnya sepanjang
merupakan kelanjutan alamiah wilayah daratannya. Jaraknya 200
mil laut dari garis pangkal atau dapat lebih 100 mil dari itu dengan
tidak melebihi 350 mil, tidak boleh melebihi 100 mil dari garis batas
kedalaman dasar laut sedalam 2500 m.
6. Karakterisrik Wilayah Nusantara
12
Jumlah pulau yang sudah memiliki nama adalah 6.044 buah. Kepulauan
Indonesia terletak pada batas-batas astronomi sebagai berikut:
Utara : + 60 08’LU
1. Geopolitik
13
Indonesia menolak segala bentuk penjajahan, karena tidak sesuai dengan
peri kemanusiaan dan peri keadilan.
2. Geostrategi
14
merumuskan strategi perlu pula memperhatikan kondisi social, budaya,
penduduk, sumber daya alam, lingkungan regional maupun
internasional.
15
pulau Nusantara menjadi laut territorial Indonesia. Tiga perliam
wilayah Indonesia berupa perairan atau lautan. Oleh karena itu Negara
Indoensia dikenal sebagai Negara maritime.
16
b) Pemerintah Indonesia bersedia menyelesaikan soal garis batas
landas kontinen dengan negar-negara tetangga melalui perundingan.
c) Jika tak ada garis batas, maka landas kontinen adalah suatu garis
yang ditarik di tengah-tengah antara pulau terluar Indonesia dengan
wilayah terluar Negara tetangga.
Batas Wilayah Indonesia – Jika diperhatikan dari keadaan yang ada, maka
setiap negara yang ada di dunia ini pasti mempunyai batas wilayah. Batas wilayah
ini berguna sebagai tanda wilayah kekuasaan dan kepemerintahan, sehingga tidak
akan jelas mana yang termasuk wilayah negaranya dan mana yang bukan
termasuk negaranya.
Setiap negara dan daerah yang ada di dunia ini memiliki banyak ragam
tanda, baik itu berupa gapura, tugu, sungai, laut, pagar dan lain sebagainya.
Contohnya adalah Negara Indonesia. Negara Indonesia merupakan negara
maritim (yang dibatasi oleh laut) yang mana sepertiga wilayah negara ini berupa
lautan.
17
Batas Wilayah Indonesia
Jika ditinjau lebih lanjut, batas laut Indonesia memiliki hubungan dengan tiga
negara. Secara Letak Geografis dan Letak Astronomis, Indonesia terletak diantara
2 benua dan dua samudra. lebih tepatnya dihapit diantara Benua Asia dan Benua
Australia dan terletak diantara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
• Bagian utara
18
• Bagian Timur
• Bagian Selatan
• Bagian Barat
19
pantai yang paling rendah, ketika surut sampai beberapa mil ke
depan.
c. Wilayah Udara
20
terjadi kesepakatan tentang kedaulatan suatu negara atas wilayah
udara.
21
2.3 Unsur Dasar Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara, sebagai cara pandang bangsa Indonesia terhadap
dirinya mengandung tiga unsur dasar, yaitu wadah (contour), isi (content), dan
tata laku (conduct). Ketiga unsur dasar tersebut dapat dijelaskan di bawah ini:
1) Wadah (contour)
2) Isi (content)
22
3) Tata Laku (conduct)
Tata laku merupakan hasil interaksi antara “wadah” dan “isi” yang terdiri
dari tata laku batiniah dan lahiriah. Tata laku batiniah mencerminkan jiwa,
semangat, dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia. Adapun tata laku
lahiriah tercermin dalam tindakan, perbuatan, dan perilaku dari bangsa
Indonesia, yang keduanya akan mencerminkan identitas jati diri atau
kepribadian bangsa Indonesia berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan
yang memiliki rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah airnya
sehingga menimbulkan nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek
kehidupan nasional.
23
menjadi landasan dan pedoman bagi pengelolaan kelangsungan hidup
bangsa Idonesia.
24
juga menyadari bahwa faktor utama yang mendorong terjadinya proses perubahan
tersebut adalah nilai-nilai kehidupan baru yang di bawa oleh negara maju dengan
kekuatan penetrasi globalnya. Apabila kita menengok sejarah kehidupan manusia
dan alam semesta, perubahan dalam kehidupan itu adalah suatu hal yang wajar,
alamiah.
Dalam dunia ini, yang abadi dan kekal itu adalah perubahan. Berkaitan
dengan wawasan nusantara yang syarat dengan nilai-nilai budaya bangsa
Indonesia dan di bentuk dalam proses panjang sejarah perjuangan bangsa, apakah
wawasan bangsa Indonesia tentang persatuan dan kesatuan itu akan terhanyut
tanpa bekas atau akan tetap kokoh dan mampu bertahan dalam terpaan nilai global
yang menantang Wawasan Persatuan bangsa. Tantangan itu antara lain adalah
pemberdayaan rakyat yang optimal, dunia yang tanpa batas, era baru kapitalisme,
dan kesadaran warga negara.
a. Aspek Politik
Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya
serta satu ideologi dan identitas nasional.
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, yang
meliputi:
a. Kebulatan wilayah dengan segala isinya merupakan modal dan milik
bersama bangsa Indonesia
b. Keanekaragaman suku, budaya, dan bahasa daerah, serta agama yang
dianutnya tetap dalam kesatuan bangsa Indonesia
c. Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu persaudaraan, senasib
dan seperjuangan, sebangsa dan setanah air dalam mencapai cita-cita
bangsa.
d. Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideology yang dapat
mempersatukan bangsa Indonesia menuju tercapainya suatu cita-cita nasional.
b. Aspek Ekonomi
Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan
asas kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.
25
Perwujkudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi yang meliputi;
a. Kekayaan di wilayah nusantara secara potensial dan efektif menjadi
modal dan milik bersama bangsa Indonesia untuk memenuhi kebutuhan
pembangunan bangsa secara merata.
b.Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi diseluruh daerah
dalam wilayah Indonesia.
c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai
usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam system ekonomi kerakyatan
untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
Aspek Ideologi
Secara ideologis-konstitusional, bangsa Indonesia berdasarkan pada nilainilai
Pancasila dan UUD 1945, yang secara subtantif (isinya), dapat memberi arah
pandang kemajemukan bangsa Indonesia pada prinsip persatuan dan kesatuan
bangsa.
26
Untuk mempercepat tercapainya tujuan wawasan Nusantara,
disamping implementasi seperti yang telah disebutkan diatas, perlu juga
dilakukan pemasyarakatan materi Wawasan Nusantara kepada seluruh
masyarakat Indonesia. Pemasyarakatan Wawasan Nusantara tersebut dapat
dilakukan dengan cara berikut;
27
dan cita-cita tujuan nasional.
Dalam melaksanakan pemasyarakatan, lingkup materi wawasan nusantara
yang disampaikan hendaknya disesuaikan dengan tingkat, jenis, serta
lingkungan pendidikan agar materi yang disampaikan tersebut dapat
mengerti dan dipahami,semua komponen bangsa dengan pedoman
perwujudan wawasan nusantara sebagai berikut :
a. Kehidupan Politik
b. Kehidupan Ekonomi
28
dapat menciptakan upaya dalam keadilan ekonomi.
Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti
dengan memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan
usaha kecil.
c. Kehidupan Sosial
29
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
30
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/30165952/makalah_wawasan_nusantara_sebagai_geop
olitik_indonesia
http://tofacanchujitsuna.blogspot.co.id/2015/09/makalah-wawasan-nusantara-
sebagai.html
http://xcontohmakalah.blogspot.co.id/2013/10/wawasan-nusantara-sebagai-
geopolitik.html
-
31