Anda di halaman 1dari 9

Belanda di antara Multikulturalisme, toleransi, kreatif dan inovatif.

Tulips Windmill

Negara Belanda, siapa yang tidak kenal dan ingin pergi kesana? hmm....yaaa! tentu saja semua ingin pergi ke Belanda walaupun sekedar untuk refreshing, liburan ataupun untuk menuntut ilmu sekalipun. Negara yang selalu diidentikan dengan bunga tulip ini sangat dibudidayakan oleh masyarakatnya di sana, sehingga tentu saja bisa menjadi salah satu nilai komoditi ekspor yang cukup bisa dibanggakan sebagai pendongkrak faktor ekonomi di Belanda. Negara yang juga terkenal dengan kincir anginnya ini juga telah banyak menciptakan banyak "mesinmesin" perintis ilmu pendidikan karena, warga belanda telah terbiasa untuk saling untuk berdiskusi akan suatu masalah terkait dengan ilmu dan itu tentu saja mendorong para mahasiswanya untuk mendatangkan ide-ide kreatif dan inovatif serta memberikan suatu penyelesaian yang solutif. Dalam hal ini itu adalah suatu kebiasaan yang sangat baik untuk mewujudkan para pelopor atau perintis dalam suatu ilmu pendidikan. Sebagai salah satu jalur utama perdagangan di wilayah Eropa dan negara titik temu pendidikan yang cukup diminati ini, tentu saja Belanda mempunyai banyak perbedaan antara Suku, Agama, dan Ras. Masyarakat yang ramah, sopan dan Beragamnya budaya menyebabkan Belanda menjadi negara pertemuan ilmu pengetahuan, Ide-ide dan budaya dari seluruh dunia. Secara tidak langsung karena keberagaman penduduknya hal ini akan menimbulkan suatu toleransi, karena semakin toleran masyarakat sebuah negara terhadap

keberagaman maka akan semakin bebas orang untuk mengutarakan pendapatnya dan bebas berekspresi untuk mengeluarkan ide-idenya. Negara kincir angin ini dikategorikan sebagai negara "self-service country". Ini berarti bahwa masyarakat belanda diatur untuk berusaha untuk mengatur semuanya sendiri dan ini membuat mentalitas warga yang mandiri dan patuh akan aturan. Salah satu dampak positif dari mental ini adalah masyarakat Belanda akan bersifat terbuka dan berterus terang dalam sikap dan bertingkahlaku, karena sifat ke-pluraslismenya dalam keberagam budaya akan menjadi tolak ukur orang tersebut akan sebuah negara tempat tinggalnya. Kita tentu saja tidak mau kan, jika masyarakat negara kita dipandang sebagai negara pembohong? Nah, oleh karena itulah di Belanda ini, masyarakat di sana dituntut untuk sadar akan bersifat terbuka dan berterus terang dalam berperilaku. Tentu saja masyarakat yang seperti itulah yang sangat diidam-idamkan oleh seluruh negara karena masyarakat seperti itu tentu saja akan mempunyai sifat tidak akan mudah tersinggung.
Tiger Stone

Ide dan kreativitas yang berkembang dan tumbuh dengan subur di Belanda tentu saja akan memberikan nilai dalam bidang ekonomi, "kok bisa sih ada hubungannya dengan ekonomi?" tentu saja bisa karena orang Belanda cukup kreativ dan inovatif untuk menggabungkan ide dan kreativitas, bayangkan saja dalam pembuatan sebuah jalan konblok, Belanda telah menggunakan mesin otomatis bernama Tiger Stone ini sebuah mesin penata konblok yang dapat membuat jalan yang dilapisi dari bahan bata maupun konblok. Ini hanya sebagian kecil penemuan yang dilakukan oleh para mahasiswa di belanda. sehingga ini akan menjadi suatu inovasi bisnis sehingga nilai pendapatan ekonomi negara Belanda benar-benar tercapai secara optimal. Saya sangat yakin karena perpaduan masyarakat kulturalisme dan pluralism yang mempunyai sifat toleransi, terbuka dan berterus terang inilah yang membuat Belanda terdepan akan hal pendidikan maupun ekonominya. Alangkah bahagianya jika masyarakat Indonesia mempunyai sifat-sifat seperti ini dan menerapkan dikehidupan besosialisasi, Ya!! akan menjadi Negara berpendidikan tinggi, bebas berkarya, kreatif, inofatif dan kaya seperti Belanda!

Pohon Inovasi dan Kreativitas Belanda


April 17, 2012 atmo4th ringan.. pendidikan, belanda, inovasi, neso, universitas, entrepreneurship, ide, pohon, innovation 1 Komentar Belanda merupakan negara yang sangat kreatif dan inovatif. Di negeri kincir angin ini, banyak sekali ide segar bermunculan. Di masa lalu, Belanda membuat tanah rendah (Nederland) yang semula berada di bawah permukaan laut menjadi daratan yang dapat ditinggali. Kini, kita semua tahu Philips : perusahaan raksasa penghasil produk elektronik, perangkat pencahayaan, dan peralatan medis terkemuka di dunia. Saking banyaknya karya inovatif yang diciptakan, membuat the Netherlands seperti sudah terbiasa untuk menghasilkan ide-ide yang brilian. Telah menjadi 10 besar negara terinovatif [1], tidak membuat Belanda berpuas diri. Pohonpohon penghasil ide dan inovasi terus ditanam untuk menghasilkan banyak buah karya yang segar. Untuk memastikan buah-buah itu memiliki rasa yang istimewa, bangsa Belanda memiliki caranya tersendiri. Yaitu, dengan membina hubungan yang mesra antara universitas, industri dan pemerintah Belanda. Hubungan inilah yang menciptakan lingkungan ideal agar pohon-pohon ide dan inovasi dapat tumbuh dengan subur. Baru-baru ini, komitmen hubungan tersebut kembali ditunjukkan. Philips mengumumkan sebuah hubungan kerjasama dengan beberapa universitas di Belanda. Kerjasama tersebut berupa pengembangkan inovasi produk di perangkat kesehatan [2]. Dengan cara ini, bibitbibit ide dan pemikiran yang berseliweran di universitas dapat ditanamkan pada sebuah tanah yang luas dan gembur. Tanah subur ini lah yang disediakan oleh pemerintah Belanda, sementara pihak industri bertugas untuk menyiram dan memupuknya agar tetap subur. Ide-ide yang berseliweran di universitas tentu saja tidak serta merta muncul. Butuh proses panjang agar bibit-bibit unggul bermunculan. Sepanjang studi, para pelajar ditempa di kelas-kelas sains dan teknologi untuk mendapatkan landasan pemikiran sesuai bidangnya. Tentu saja ini tidak cukup. Oleh karena itu, pelajar kembali dibekali dengan pengetahuan praktis melalui kisah-kisah nyata yang diberikan oleh pengajar tamu di kelas entrepreneurship. Kelas-kelas tambahan ini lah yang berhasil mengajak banyak pelajar untuk memikirkan inovasi teknologi yang tepat guna (dan tentu saja harus bisa dibisniskan!). Aspek pendanaan seringkali menjadi momok dalam mewujudkan sebuah inovasi. Di Belanda, kita tidak perlu khawatir dengan hal klasik ini. Banyak, banyak, banyak sekali saluran pendanaan yang dapat diperoleh di belanda. Dari pihak universitas sendiri, banyak bantuan yang diberikan, baik dengan memberi dukungan infrastruktur canggih ataupun pendanaan awal [3]. Selain itu, seorang profesor juga dapat memberikan saluran pendanaan tertentu melalui kerjasama dengan industri.

Dukungan pemerintah Belanda untuk ide-ide dari universitas sangatlah besar. Salah satu contohnya adalah STW Grant, yang nilainya dapat mencapai milyaran rupiah. Selain itu, banyak juga bantuan pendanaan dari berbagai organisasi serta innovation grant dari pihak bank di Belanda [4]. Tidak hanya masalah pendanaan, pemerintah Belanda juga gemar menciptakan iklim yang baik untuk melakukan bisnis. Semua aspek untuk menjalankan inovasi dan bisnis benar-benar dipertimbangkan. Tak heran, belanda menjadi negara terbaik kedua di dunia untuk melakukan bisnis! [5] Menurut Ir Saputra, sebuah bangsa akan maju bila jumlah entrepreneur melebihi 2% dari jumlah penduduk[6]. Saat ini, persentase entrepreneur di belanda sudah lebih dari 4% dari jumlah penduduknya[7]. Sebagai negara unggul di bidang inovasi, Belanda sudah siap untuk melaju dengan kencang dengan negara-negara inovatif lainnya. Tentunya, kita tak mau ketinggalan kan? Mari belajar banyak dari pohon inovasi dan kreativitas Belanda! Sumber Informasi dan Contoh Program: [1]http://www.insead.edu/media_relations/press_release/2011_global_innovation_index.cf m [2]http://www.newscenter.philips.com/main/standard/news/press/2012/201204-leadingdutch-players-in-healthcare-and-technology-join-forces.wpd [3]http://www.yesdelft.com [4]http://www.stw.nl/Programmas/ [5]http://nesoindonesia.or.id/indonesian-students/kompetiblog2012/resources/ekonomi/belanda-negara-terbaik-kedua-di-dunia-sebagai-best-place-forbusiness [6]http://www.tempo.co/read/news/2011/07/23/089347983/Ciputra-Indonesia-Butuh-DuaPersen-Wirausahawan [7]http://www.gemconsortium.org/docs/download/2244

Program Orange Tulip Scholarship untuk studi di sekolah bisnis Belanda


Mar 05, 2012 Tiga sekolah bisnis terbaik di Belanda serta satu mitra perusahaan berinvestasi dalam putra-putri unggulan Indonesia. Mereka telah bergabung mendukung siswa Indonesia dan profesional muda yang unggul untuk mencapai ambisi internasional mereka. Air FranceKLM, Nyenrode Business Universiteit, TiasNimbas Business School, dan Amsterdam

Business School menyediakan kesempatan pendanaan untuk program MBA dan Master di Belanda. Bersama-sama, dana ini digunakan untuk membentuk program Orange Tulip Scholarship 2012 di Indonesia. Program Orange Tulip Scholarship ini diselenggarakan oleh Nuffic Neso Indonesia. Program Orange Tulip Scholarship ini dibentuk untuk membantu siswa Indonesia yang berambisi memperoleh pendidikan bisnis kelas dunia sekaligus menjadi profesional yang kreatif, pionir, dan terhubung dengan jaringan yang luas. Mervin Bakker, Direktur Nuffic Neso Indonesia menjelaskan: Saya sangat gembira dengan peluncuran program Orange Tulip Scholarship ini, karena Belanda merupakan salah satu tempat terbaik di dunia untuk belajar program bisnis. Banyaknya jumlah perusahaan multinasional terkemuka yang bertempat di negara kami yang relatif cukup kecil ini merupakan bukti cara berpikir orang Belanda yang kreatif dan mampu menjadi pionir. Selain itu, banyak kantor pusat perusahaan global maupun regional bertempat di Belanda. Hal ini merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk merasakan sebuah lingkungan bisnis yang nyata saat belajar disana. Di samping itu, standar pendidikan yang tinggi di Belanda tentunya juga berlaku di bidang studi bisnis. Selanjutnya, sekolah bisnis yang turut serta dalam program ini sangat mencerminkan sisi internasional dalam hal staf, siswa, dan kurikulumnya. Kombinasi ini menawarkan mahasiswa kesempatan unik untuk menghubungkan teori akademis dengan praktek profesional, menghubungkan dunia bisnis dari dalam dan dari luar kelas dan mempersiapkan mereka untuk lingkungan kerja global yang kompetitif. Akhirnya, Belanda menawarkan kualitas hidup tinggi di negara yang aman dan toleran dimana banyak alumni Indonesia yang telah berbicara dengan saya menyebut Belanda sebagai home-away-fromhome. "

Program Orange Tulip Scholarship 2012


TiasNimbas, sekolah bisnis dari Tilburg University dan Eindhoven University of Technology, menawarkan beasiswa untuk sebagian biaya kuliah program MBA dan program MSc Administrasi Bisnis. Nyenrode Business University, satu-satunya universitas swasta di Belanda, menawarkan beasiswa untuk sebagian biaya kuliah program International MBA dan program MSc di Manajemen. The Amsterdam Business School (ABS) dari University of Amsterdam menawarkan beasiswa untuk sebagian biaya kuliah progam Amsterdam MBA. Air France-KLM telah bermitra dengan Amsterdam Business School (University of Amsterdam) menawarkan program beasiswa untuk Master in International Finance yang terdiri dari beasiswa untuk sebagian biaya kuliah, kontribusi biaya hidup, dan tiket pulang pergi Jakarta-Amsterdam-Jakarta. Pendaftaran program Orange Tulip Scholarship dibuka dari 20 Februari 2012 hingga 30 April 2012. Program Orange Tulip Scholarship ini telah sukses diselenggarakan di Cina, Taiwan, Korea Selatan, dan Mexico.

estimoni Taufik Dwicahyono (Alumni Universitas Delft dan Ketua IKANED)


28 Mar 2012 Kuliah di TU Delft adalah salah satu pengalaman hidup saya yang paling menantang dan berharga. Rasanya tidaklah berlebih-lebihan jika saya mengatakan bahwa pengalaman tersebut telah membentuk masa depan saya dan merubah cara berpikir saya untuk selamanya.

Para profesor di universitas universitas di Belanda tidak hanya mencari jawaban atas pertanyaan yang mereka ajukan, tetapi juga bertanya kepada para mahasiswanya bagaimana mereka mendapatkan jawaban tersebut. Ini berarti bahwa seseorang harus mempersiapkan diri dengan sungguhsungguh untuk menghadapi ujian maupun tugas lainnya. Saya rasa cara memecahkan masalah seperti ini dalam bidang akademis maupun dalam kehidupan seharihari telah membawa keuntungan tersendiri bagi saya maupun Negeri Belanda. Dengan benarbenar mengerti latar belakang dari sesuatu, kita dapat menciptakan jalan keluar yang paling inovatif, yang efektif dan sekaligus efisien. Bagi saya, hal ini juga memberikan sebagian penjelasan mengapa Belanda, selama bertahun tahun selalu behasil dalam berbagai bidang seperti bisnis dan teknik. Untuk ukuran negara kecil, Belanda memiliki beberapa perusahaan multinasional yang terkenal seperti Philips, Shell, Unilever dan ING Bank. Aspek pembelajaran penting lain bagi saya adalah bahwa orang Belanda sangat terstruktur dalam melakukan sesuatu tapi pada saat yang sama memberikan banyak kebebasan individu. Di bangku kuliah, selama kita berada dalam jalur yang ditentukan seperti jadwal kelas, ujian maupun tugastugas, masih banyak ruangan untuk pengembangan diri sendiri di bidang akademis dan lainnya. Hal ini membuat banyak ide kreatif dan juga standar ilmu pengetahuan yang sangat tinggi. Saya masih ingat suatu hari ketika sebuah laporan penelitian menyebutkan bahwa standar ilmu pengetahuan di Delft itu sedemikian tingginya, sehingga membuat universitasuniversitas di Amerika SErikat iri hati. Saya percaya bahwa hal ini tidak hanya terkait dengan kualitas dari para pengajar, akan tetapi juga dari fasilitas pendukung seperti perpustakaan dan laboratorium yang lengkap, dan juga budaya terbuka yang kondusif bagi dialog antara mahasiswa dengan staf pengajar. Sisi lain dari masyarakat Belanda dimana kita juga dapat menemukan jejak struktur dan kreativitas berdampingan dengan serasi adalah arsitektur Belanda, yang tidak hanya mengakomodasi desain bangunan sisi strukturnya, melainkan juga menyediakan ruang bagi kreativitas dan halhal yang bersifat ramah lingkungan. Dalam perjalanan karir dan kehidupan pribadi, saya seringkali menerapkan pendekatan cara Belanda tersebut. Karena sepak bola adalah hobi saya, dari dulu saya mengagumi sekolah

sepak bola Belanda. Perkumpulan sepakbola di sana membuat sebuah kerangka nasional, di mana anak anak dari usia 6 tahun dapat ikut serta dalam pertandingan pertandingan terstruktur, mengikuti pelatihan dari ahlinya dan memperoleh sertifikat. Struktur ini telah ada sekian lama, menghantar Belanda tiga kali sebagai finalis Piala Dunia dan tanpa henti menghasilkan pemain pemain yang berbakat seperti Wesley Sneijder dan Robin van Persie saat ini. Dalam sebuah proyek pribadi, FC IKANED, saya berusaha untuk membuat struktur bagi anakanak muda yang ingin bermain sepak bola tetapi tidak memiliki dana. Walaupun proyek ini berskala kecil, hasilnya sungguh nyata dari pendekatan cara Belanda seperti ini. Sahabat kompasiana, kali ini sy ingin bercerita tentang salah satu keunikan negeri Belanda. Ini adalah tahun kedua saya tinggal di negeri kincir angin ini. Tentunya banyak hal baru dan berbeda yang sy dapatkan dari sini. Bener-bener berbeda dibandingkan dengan di Indonesia. Mulai dari makanan, minuman, pakaian, kebiasaan, dan terutama cuaca. Namun dari semuanya itu, satu hal yang membuat saya terkesan adalah bahwa belanda merupakan negeri yang penuh dengan sepeda. Ya, di negeri ini hampir di seluruh tempat, di setiap jalan, pasti selalu ditemukan yang namanya sepeda.

Berdasarkan keterangan dari salah satu situs lokal, 62 % perjalanan di negeri ini dilakukan dengan bersepeda, Wow. Baik orang muda maupun tua, Baik itu laki-laki maupun perempuan, mereka lebih memilih menggunakan sepeda untuk bepergian. Tanah di sini cukup datar, jarang yang naik turun seperti di Indonesia, sehingga memudahkan bagi pengendara sepeda untuk menempuh perjalanan jauh sekalipun. Di negeri ini setiap orang bisa bersepeda dengan aman dan nyaman, karena terdapat jalur khusus untuk sepeda. Di setiap jalan terdapat dua jalur sepeda untuk masing-masing arah sesuai dengan jalan untuk kendaraan.

Seperti gambar di atas, jalur merah merupakan jalur khusus untuk sepeda. Pejalan kaki tidak boleh berjalan di jalur ini. Sepertinya sepeda merupakan bagian yang cukup penting dari sistem transportasi di negeri ini. Seperti halnya pengemudi kendaraan lain, pengendara sepeda juga harus mematuhi rambu lalu lintas yang ada. Karena terdapat rambu-rambu lalu lintas khusus untuk sepeda.

Pemerintah belanda juga benar-benar memfasilitasi sarana yang lengkap bagi para pengendara sepeda. Tempat parkir tersedia di mana-mana dan terjangkau. Dilengkapi dengan fasilitas lain seperti perbaikan, penyewaan, dan penjualan. Misalnya di kota Groningen tempat saya tinggal, terdapat tempat parkir yang luas (underground park) di kawasan statsiun kereta api. Di sana terdapat ruangan tempat parkir untuk sekitar 2000 sepeda.

People can do anything on their bike here. Yup, kalimat tersebut sepertinya sesuai dengan kenyataan di negeri ini. Disini setiap orang bisa bersepeda sambil melakukan banyak aktivitas, bisa nelpon sambil bersepeda, membawa belanjaan, bawa anak, bahkan sambil makan, hehe.

Menjadi Mahasiswa di Belanda - Transportasi Sepeda


REP | 03 December 2011 | 23:11 Dibaca: 146 Komentar: 1 Nihil

Banyak sekali tulisan-tulisan yang saya baca baik di Blog teman, ataupun tulisan di Kompasiana milik rekan-rekan pelajar lain. Dan sepertinya, kebanyakan dari rekan-rekan pelajar memberikan komentar yang cukup positif mengenai apa yang mereka dapat dan yang mereka alami disini. Seperti ketika saya membaca tulisan seorang kawan beberapa menit yang lalu (Winartohttp://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/12/03/mau-survive-di-belanda-pahami-3-cirimasyarakatnya/) mengenai ketepatan waktu yang menjadi kebudayaan masyarakat disini. Pengalaman saya selama lebih dari 3 bulan disini, itu benar adanya. Entah bagaimana mereka orang Belanda melalukan manajemen waktu. Membaca tulisan beliau memberikan saya inspirasi mengenai moda kendaraan yang saya gunakan selama ini, serta pengalaman saya terutama sebagai pengendara sepeda. Moda transportasi yang saya gunakan hari-hari selama menjadi mahasiswa master disini ada 3 macam yaitu sepeda, tram&bus serta kereta api. Tetapi untuk kali ini saya akan share sedikit mengenai pengalaman berkendara dengan sepeda dan beberapa tips-nya. Sepeda Sepeda, yang sangat umum digunakan. Kontur kota yang menarik, jalur khusus sepeda yang di cat warna merah, undang-undang lalu lintas yang melindung yang terlemah (persepeda termasuk urutan yang terlemah di jalan setelah pejalan kaki). Tetapi diberikan keutamaan oleh undang-undang juga tetap ada konsekwensinya. Contoh yang paling umum adalah traffic light, kelengkapan lampu, dan juga gembok. Traffic Light, Lampu dan Gembok ??? Ya, jika hari sudah menjelang malam, semua pengendara sepeda wajib untuk menyalakan lampu, depan dengan warna putih, belakang dengan warna refleksi merah. Yang kedua, jika ingin menyebrang jalan, juga tidak bisa seenaknya karena di tiap sudut kota ada traffic light lengkap: bagi pengendara kendaraan bermotor, pengendara sepeda, dan pejalan kaki. Sebelum menyebrang ada tombol yang bisa ditekan, dan tentu lampu akan berubah hijau (khusus untuk persepeda) yang menandakan kita bisa lewat. Selain itu gembok diperlukan untuk alasan keamanan karena banyaknya maling sepeda yang konon dilakukan leh orang2

imigran. Gembok yang saya sebut disini bukan gembok tipis yang lumrah dijumpai di Indonesia dan bisa didapat dengan harga Rp 25.000, tetapi gembok rantai yang tebal. Kasus 1. Alkisah teman saya yang berkewarganegaraan Jepang, dia menyebrang jalan dengan menggunakan sepeda. Sialnya dia tidak melihat bahwa pada saat itu lampu sedang menyala merah untuk pengendara sepeda dan didekat dia sedang ada patroli (disini disebut POLITIE-kalau tidak salah) yang sedang memantau lalu lintas. Ya, jelas sekali dia kena tilang, meskii menggunakan sepeda. Saya lupa berapa denda yang dia terima secara pasti, 40 kalau tidak salah (kurs 1 = Rp 12.300-an). Akibat kasus ini sampai-sampai pihak kampus mengirimkan email khusus tentang aturan-aturan dasar bagi pengendara sepeda terutama untuk mematuhi aturan lalu lintas. 2. Ada kisah lain lagi, teman satu apartemen saya hampir juga mendapatkan kesialan serupa, tetapi dia lebih beruntung. Sepulang kuliah, dan hari menjelang gelap, dia pergi berbelanja ke toserba di daerah Centrum (saya kebetulan tinggal di Den Haag). Selesai belanja hari sudah benar-benar gelap, dan sialnya dia juga lupa membawa lampu (lampu portable yang bisa dilepas pasang untuk alasan keamanan). Dan kesialan lainnya, saat itu sedang ada razia pengendara khusus sepeda yang tidak menyalakan lampu. Saya membatin, jika saja dia tidak tahu dan tetap nekat memacu sepedanya tentu akan tertangkap dan terkena denda yang jika dirupiahkan cukup untuk mencekik leher. 3. Kemalingan sepeda. Baru saja minggu lalu saya mendapat berita bahwa rekan satu apartemen saya yang berasal dari Ghana, Afrika kehilangan sepedanya di kampus. Padahal saat itu dia sudah menggembok sepedanya dengan kunci roda, walau dia tidak menggembok dengan rantai. Kunci roda mudah untuk dirusak, atau sepeda tetap bisa dibawa karena tidak terikat di tiang atau rak parkir sepeda yang telah disediakan. Mungkin agak susah menggambarkan bagaimana yang dimaksud dengan tiang dan rak parkir, saya kebetulan tidak memfoto-nya, mungkin lain kali akan saya lengkapi dengan gambar. Tips Berdasarkan pengalaman diatas, mungkin bagi teman-teman yang sedang atau akan kuliah di Belanda perlu mengambil perhatian serius atas permasalahan ini. Denda sebesar 40 tentu sangat konyol didapat, karena harga sepeda bekas rata-rata disini adalah seharga yang samakisarannya 40 s/d 80. Lebih baik menghindari hal2 yang tidak perlu. Tips saya khusus bagi pengendara sepeda yang kelupaan membawa lampu, sepeda bisa ditinggal di tempat asalkan di amankan atau sepeda yang dimiliki cukup jelek untuk dicuri, dan bisa dibawa asal tidak dinaiki. Tapi untuk kasusu ini tergantung polisi yang memeriksa, kalau apes yaatetap saya 40 melayang. Selanjutnya, terserah andaselamat menikmati hari-hari di Belanda..

Anda mungkin juga menyukai