DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
satu sama lain, mewujudkan tatanan suatu kehidupan baru atau kesatuan
ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan
budaya masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah budaya bangsa Indonesia dapat menjadi akar
identitas nasional?
2. Apa saja tantangan dalam pemberdayaan identitas nasional?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Identitas Nasional
1. Pengertian
1. Primordial
6
2. Sakral
Faktor ini dapat berupa agama atau ideologi yang
dianut/diakui oleh masyakat bersangkutan. Contoh : Agama
Katolik mampu membentuk beberapa negara di Amerika
Latin, Uni Soviet diikat oleh kesamaan ideologi
komunisme,dll.
3. Tokoh
Kepemimpinan para tokoh yang di segani dan di
hormati masyarakat (karismatik), dapat menjadi faktor yang
menentukan bangsa negara. Contoh : Mahatma Ghandi di
India, Yoseph Broz Tito di Yugoslavia, Nelson Mandela di
Afrika Selatan, dan Dr.Ir Sukarno ( Bung Karno) di
Indonesia.
4. Sejarah
Persepsi yang sama tetang pengalaman masa lalu
yang menderita akibat penjajahan menimbulkan perasaan
senasib sepenanggungan dan solidarita keluarga masyarakat,
sehingga melahirkan tekat dan tujuan untuk membentuk
negara. Contoh : Indonesia.
6. Perkembangan Ekonomi
Perkembangan ekonomi (Industrialisasi) akan
melahirkan spesialisasi pekerjaan dan profesi sesuai dengan
aneka kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu dan
variasi keutuhan masyarakat, semakin saling bergantung
diantara jenis pekerjaan, dan akan semakin besar soidaritas
dan persatuan dalam masyarkat. Contoh : negara-negara di
Amerika Utara dan Eropa Barat.
7. Kelembagaan
Kerja dan perilaku lembaga pemerintahan dan politik
yang baik, yang memepertemukan dam melayani warga tanpa
membeda-bedakan asal usul, suku,agama, ras, dan lain- lain
dapat mempersatukan orang-orang sebagai pemersatu bangsa.
2. Faktor Subjektif
Faktor subjektif meliputi faktor historis, sosial, politik,
dan kebudayaan yang dimiiki bangsa indonesia. Faktor historis
ini mempengaruhi proses pembentukan masyrakat dan bangsa
indonesia, beserta identitasnya, melalui interaksi berbagai
faktor yang terlibat didalamnya. “Pendidikan
Kewarganegaraan” Wahyu Widodo, Budi Anwari & Maryanto
(2015:10)
9
1. Suku Bangsa
Golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak
lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis
kelammin. Di Indonesia terdapat anyak sekali suku bangsa
atau kelompok etnis dengan tidak kurang tiga ratus dialek
bahasa.
2. Agama
Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis.
Agama-agama yang tumbuh dan berkembang di nusantara
adalah agama Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, dan
Kon Hu Cu. Agama Kong Hu Cu pada masa orde baru tidak
diakui sebagai agama resmi negara, namun sejak pemerintahan
Presiden Abdurrahman Wahid, istila agama resmi negara
dihapuskan.
3. Kebudayaan
Pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya
adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan
yang secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya
untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi
dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman untuk bertindak
(dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai
dengan lingkungan yang dihadapi.
4. Bahasa
10
dan Negara didunia terikat satu sama lain, mewujudkan tatanan suatu
kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-
batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Globalisasi hampir mempengaruhi semua aspek yang ada di
masyarakat, temasuk diantaranya aspek budaya yang mempengaruhi
identitas bangsa. Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya budaya dan
nilai nilai tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya universal).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada
awal abad20-1n dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak
media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama berkomunikasi
antar bangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antar bangsa
mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan
globalisasi kebudayaan. Ciri-ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan :
1. Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasiaonal.
2. Penyebaran prinsip multi kebudayaan dan kemudahan akses
sesuatu individu terhadap kebudayaan lain diluar kebudayaannya.
3. Berkembangnya turis dan pariwisata.
4. Semakin banyaknya imigrasi (perpindahan) penduduk dari suatu
Negara ke Negara yang lain.
5. Berkembangnya mode (gaya hidup) yang berskala global.
6. Semakin banyaknya event-event berskala global. “Pendidikan
Kewarganegaraan” Sri Harini Dwiyatmi (2012:104)
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Daftar Pustaka