Anda di halaman 1dari 12

PERAN AGAMA

DALAM MEMBANGUN
PERADABAN

Rosyida Nurul Anwar, M.Pd.I


1. ASPEK TA’ABUDI DENGAN TA’AQULY DALAM ISLAM

Konsep ta’abbudi dan ta’aqquli merupakan konsepsi ulama yang


mencerminkan sebuah pemahaman tentang keagamaan
Ta’abbudi pemahaman keagamaan yang
harus diikuti tanpa harus
mempertanyakanalasan dibalik sebuah
“ghairu ma’qulatil ma’na” perintah syariah agama.
Ta’abbudi (harus diikuti seperti apa
adanya/taken for granteed) konsep yang didalamnya mengandung
“ajaran Islam yang baku” yakni ajaran yang
berkaitan dengan tauhid

ajaran yang perlu dikembangkan oleh akal manusia


dan dirumuskan sesuai dengan perkembangan
masyarakat, kebutuhan hukum dankeadilan pada
suatu masa, tempat dan lingkungan
ma’qulatul ma’na”
Ta’aqquli (dapat dipikirkan)
konsep yang berkaitan dengan ta’aqqulia dalah
setiap hal yang berkaitan dengan bidang mu’amalah
seperti masalah kemasyarakatan, politik,kebudayaan,
dan semua yang berkaitan dengan kepentingan
umum
Perbedaan konsep ta’abbudi dan ta’aqquli :
terletak pada kemungkinan akal manusia dapat menalar makna maupun hikmah-hikmah
hukum yang terkandung di dalamnya.
Pada pada hakekatnya, hukum yang ma’qul al-ma’na sendiri tidak terlepas dari kerangka
ta’abbudi dan ta’aqquli dalam arti luas

Makna ta’abbudi dan ta’aqquli di atas berkaitan dengan asumsi, bahwa manusia diciptakan
Tuhan sebagai hamba yang harus patuh kepada-Nya.
Untuk itu manusia harus melakukan perbuatan yang menunjukkan kepatuhannya kepada
Tuhan
Contoh :
hukuman bagi pencuri adalah potong tangan (Lihat QS. Al-Maidah: 38)

Kasus Abbad bin Sharjil yang karena kelaparan,“terpaksa” mencuri buah-buahan yang pada
akhirnya ketahuan oleh pemilik kebun,

selanjutnya ia dilaporkan kepada Nabi oleh pemilik kebun dengan barang bukti buah-
buahan yang telah dibungkus pakaian si pencuri.

Apa yang dilakukan Nabi?


Ternyata Nabi tidak memotong tangan Abbad, namun Nabi hanya berkata:
“Kamu tidak menasehatinya dan dia adalah orang yang kelaparan, dan kamutidak
memberinya makanan.”

Sambil berkata demikian, Nabi bukan hanyamengembalikan pakaian Abbad, tetapi juga
memberinya makan.
2. ELEMEN-ELEMEN PERADABAN DALAM AGAMA ISLAM

Pengertian Peradaban Islam, antara lain:


- Kemajuan dan tingkat kecerdasan akal yang dihasilkan dalam suatu periode
kekuasaan Islam, mulai dari periode Nabi Muhammad SAW sampai
perkembangan kekuasaan Umat Islam sekarang
- Hasil-hasil yang dicapai oleh Umat Islam dalam lapangan kesusastraan, Ilmu
pengetahuan dan kesenian
- Kemajuan politik atau kekuasaan Umat Islam yang berperan melindungi
pandangan hidup Islam terutama dalam hubungannya dengan ibadah-ibadah,
penggunaan bahasa dan kebiasaan hidup bermasyarakat
Yusuf al-Qaradawi dalam bukunya al-Sunnah Peradaban adalah :
“Sekumpulan bentuk-bentuk kemajuan; baik yang berbentuk kemajuan
materi, ilmu pengetahuan, seni, sastra, ataupunsosial, yang ada dalam
satu masyarakat atau pada masyarakat yang serupa.

Tanda wujudnya sebuah peradaban menurut Ibn Khaldun :


- Berkembangnya Ilmu Pengetahuan
- Maju dan mundurnya suatu peradaban dari suatu bangsa tergantung
ataupun berkaitan erat dengan maju dan mundurnya Ilmu
Pengetahuan suatu bangsa
- Ilmu Pengetahuan tidak mungkin hidup tanpa adanya komunitas yang
aktif mengembangkannya
Islam dan peradaban merupakan satu kesatuan yang tak mungkin
dipisahkan, sejak kehadirannya, Islam telah membawa konsep dan
misi peradabanyang inheren dalam dirinya. Peradaban Islam
bersumber pada dîn (agama) yang berasal dari wahyu Allah. Itu
sebabnya peradabannya biasa dikenal dengan istilah tamaddun atau
madaniyyah, karena bersumber dari dîn tersebut.
Elemen-elemen peradaban itu sendiri, yakni manusia dan
peninggalannya yang ada dalam rentang waktu tertentu
Menurut Nasih Ulwan, peradaban memiliki dua sisi penting:
1. sisi kemajuan materi (al-ruqiy al-mâddî), yang meliputi seluruh lini
kehidupan semacam: industry, perdagangan, pertanian, kerajinan, dan
seni.
2. Sisi maknawi (al-ruqiy al-ma‘nawî), yang berkaitan dengan nilai-nilai
spiritualitas, kaidah-kaidah moral, produk pemikiran, dan karya sastra.

Nilai ketinggian materil dan spiritual suatu peradaban seperti dua sisi mata
uang yang tak terpisahkan
Unsur penting lainnya meliputi:
3. Kemampuan Manusia untuk berfikir yang menghasilkan sains dan
teknologi
4. Kemampuan berorganisasi dalam bentuk kekuatan politik dan militer
5. Kesanggupan berjuang dan bertahan untuk hidup
3. Praktik-praktik keberagamana dan implikasinya terhadap
peradaban

Gerakan keislaman atau kebangkitan Islam dimulai sejak Islam


bersentuhan dengan Barat melalui kolonialisasi dan imperialisasi
wilayah kekuasaan Islam, dan merupakan awal dari abad modern
didunia Islam, atau dalam pandangan Harun Nasution merupakan
masa kebangkitan Islam.
Pemikiran progresif abad modern yang lahir di barat masuk ke dalam ide intelektual dan
sikap masyarakat Islam, terutama dalam konteks Indonesia yang secara historis, geografis,
dan kultural jauh berbeda dengan sumber Islam, yakni Arab?

Bahkan masyarakat Indonesia lebih banyak bersentuhan dengan ide-ideprogresif modern


Barat ketimbang Arab,baik dalam bentuk ide-ide ideologi sosialpolitik modern Barat.
Akhirnya, sebagai sebuah konsekuensi logis-kultural-teologis, maka sudah pasti
pemahamandan ekspresi keberislaman akan menjadi plural, terutama jika kita mengacu
pada teori determinisme lingkungan,yakni, perubahan sosial, teori pembangunan, teori
budaya, dan lain sebagainya

Anda mungkin juga menyukai