Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yacub

NPM : 20.01.0085 IH
Semester : 1/ Malam
UAS : Pancasila

1. Sebagai suatu nilai, Pancasila memberikan dasar-dasar yang bersifat fundamental dan universal
bagi manusia baik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pertanyaan : Jelaskan
hubungan nilai, norma dan moral.
Jawaban:
Keterkaitan nilai, norma dan moral merupakan suatu kenyataan yang seharusnya tetap
terpelihara di setiap waktu pada hidup dan kehidupan manusia. Keterkaitan itu mutlak
digarisbawahi bila seorang individu, masyarakat, bangsa dan negara menghendaki fondasi yang
kuat tumbuh dan berkembang. Agar nilai menjadi lebih berguna dalam menuntun sikap dan
tingkah laku manusia, maka perlu dikongkritkan lagi serta diformulasikan menjadi lebih objektif
sehingga memudahkan manusia untuk menjabarkannya dalam tingkah laku secara kongkrit,
wujud yang lebih kongkrit dari nilai tersebut adalah merupakan suatu norma.

2. Sesuai dengan Penjelasan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Pembukaan mengandung empat pokok pikiran yang diciptakan dan dijelaskan dalam Batang
Tubuh. Empat pokok pikiran tersebut intinya adalah Persatuan, Keadilan Sosial, Kedaulatan
Rakyat dan Ketuhanan Yang Maha Esa. Jelaskan pokok-pokok pikiran tersebut menurut
pemahaman Saudara.
Jawaban:
 Pokok Pikiran Persatuan
Pokok pikiran ini berbunyi bahwa “ Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan”. Pokok pikiran tersebut jelas
menyatakan bahwa negara siap melindungi bangsanya serta seluruh wilayah Indonesia dari
paham-paham individualistic ataupun golongan.
 Pokok Pikiran Keadilan Sosial
Pokok pikiran yang kedua berbunyi “Negara ingin mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia”. Hal ini merupakan pancaran sila kelima Pancasila yang dimaksudkan supaya
masyarakat memiliki pengertian dan kesadaran akan hak-hak dan kewajiban yang dimiliki oleh
setiap individu. Pokok pikiran pembukaan UUD 1945 ini dibuat dengan berpedoman kepada
pasal 27 – 34 UUD 1945.
 Pokok Pikiran Kedaulatan Rakyat
Pokok pikiran ketiga, merupakan pancaran dari sila keempat Pancasila yang terfokus pada
kedaulatan rakyat. Sebagai negara yang menerapkan system demokrasi dan musyawarah
mufakat, maka diharapkan kedaulatan rakyat dan permusyawaratan/ perwakilan dapat berjalan
di Indonesia dengan lancar sesuai dengan kaidah kedaulatan rakyat yaitu kedaulatan dipegang
oleh rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-undang. Pokok pikiran ini di ciptakan atas dasar
pada pasal 1 ayat 2-3 dan pasal 27 UUD 1945.
 Pokok Pikiran Ketuhanan
Pokok pikiran yang keempat, merupakan pancaran dari sila pertama sekaligus kedua dari
Pancasila. Pokok pikiran ini berbunyi bahwa “Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha
Esa, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab”. Secara tersirat pokok pikiran ini
menegaskan kepada pemerintah dan perangkat hukum lainnya untuk tetap menerapkan budi
pekerti kemanusiaan yang baik dan ketaqwaan terhadap Tuhan.

3. Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berideologi Pancasila, dalam gerak tubuh
pemerintahannya pernah merasakan berkembangnya nilai-nilai ideologi besar dunia yaitu
liberalisme dan komunisme. Namun, Pancasila tetap kokoh kuat sebagai ideologi negara, tidak
goyah oleh ideologi lain. Jelaskan menurut pemahaman Saudara, mengapa Pancasila tetap
kokoh kuat menjadi ideologi Negara Kesatun Republik Indonesia, dan ideologi liberalisme serta
komunisme tidak diterima oleh bangsa Indonesia.
Jawaban:
Karena ideologi pancasila sangat cocok dengan negara Indoenesia yang berbeda beda suku
budaya agama dan bahasa, dan ideologi pancasila sebgai alat pemersatu bangsa dari segala
perbedaan karena persatuan itulah ideologi pancasila dapat bertahan. ideologi yang lain tidak
diterima karena tidak sejalan dengan ideologi pancasila dan UUD 1945 dan tidak sesuai untuk
indonesia

4. Apa makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika pada simbol Lambang Negara Garuda Pancasila ?
Jawaban:
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia.
Sesuai dengan artinya, yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu, hal tersebut sangat
menggambarkan keadaan Indonesia. Di mana Indonesia memiliki banyak pulau yang terpisah,
memiliki warga yang berbeda-beda dalam kepercayaan, ras, suku dan bahasa, tetapi tetap satu
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai