Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.
com
Lihat metadata, kutipan, dan makalah serupa dicore.ac.uk
Ilmu Sosial Kanada
Vol. 9, No. 2, 2013, hlm. 21-27
DOI:10.3968/j.css.1923669720130902.8502
Analisis Perkembangan Studi Administrasi Publik di Negara Barat
TAN Rong[A],*; HAO Lifang[A]
[A]Sekolah Pemerintahan Zhou Enlai, Universitas Nankai, Tianjin, Cina.
* Penulis yang sesuai.
Seharusnya oleh Proyek Dana Ilmu Sosial Nasional (07BZZ019):
Birokrasi Komparatif di Negara-Negara Barat dan Tianjin "Rencana
Lima Tahun ke-11". Proyek Perencanaan Ilmu Sosial (TJLS06-2-006):
Teori dan Praktek dalam Sejarah Pembangunan Birokrasi Barat.
Diterima 16 Februari 2013; diterima 2 April 2013
Abstrak
Kajian administrasi publik telah dilakukan selama beberapa ratus
tahun di negara-negara barat, sementara negara-negara di
berbagai wilayah menyajikan jalur pembangunan dan pendekatan
penelitian yang beragam. Negara-negara Eropa Kontinental yang
diwakili oleh Perancis dan Jerman yang sampai sekarang masih
gagal menghilangkan pengaruh yurisprudensi karena integrasi
yang erat antara studi awal administrasi publik dan hukum
administrasi, mewujudkan orientasi nilai nasionalisme dan ciri-ciri
reformasi diri. Namun demikian, studi administrasi publik di
negara-negara seperti Inggris dan Amerika Serikat menunjukkan
kecenderungan manajerialisme dengan ciri dan kecenderungan
penelitian komparatif yang kuat.
Kata kunci :P ubica dm inistration ; studi
administrasi publik; Model administratif; Yang baru
Kanan
TAN Rong, HAO Lifang (2013). Analisis Perkembangan Studi
Administrasi Publik di Negara Barat.Ilmu Sosial Kanada, 9(2),
21-27. Tersedia dari: http://www.cscanada.net/index.php/css/
article/view/j.css.1923669720130902. 8502DOI: http://dx.doi.org/
10.3968/ j.css.1923669720130902.8502
PERKENALAN
Sistem politik dimulai dengan munculnya pemerintahan.
Administrasi publik muncul sesuai dengan kebutuhan zaman
karena sistem politik harus membentuk pemerintahan dan
memerlukan korespondensi pemerintah
21
dipersembahkan oleh INTI
disediakan olehCSCanada.net: E-Journals (Akademi Kebudayaan Oriental dan Barat Kanada,...
ISSN 1712-8056[Cetak]
ISSN 1923-6697[Online]
www.cscanada.net
www.cscanada.org
perilaku untuk mewujudkan tujuannya. Oleh karena itu,
administrasi publik yang muncul bersamaan dengan
munculnya pemerintahan memiliki sejarah yang panjang.
Namun, sebagai bidang studi khusus, itu dimulai agak
terlambat. Administrasi publik secara bertahap menjadi
bidang akademik dan utama sejak sarjana Jerman, pada tahun
1900-an, mencoba untuk membahas cameralism, teori
manajemen sistematis urusan pemerintahan. Studi
administrasi publik mulai muncul dalam tulisan-tulisan juru
kamera Prusia pada tahun 18thabad dan para peneliti di abad
ke-19thabad, meskipun studi ini "cenderung menekankan isu-
isu yang berkaitan dengan sistem hukum administrasi
kontinental". Makalah ini bertujuan untuk membahas
beragam jalur perkembangan dan karakteristik studi
administrasi publik yang dilakukan di negara-negara barat
dengan meninjau perkembangan studi administrasi di negara-
negara Eropa kontinental dan Anglo-Amerika.
1 . ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
PUBLIK
NEGARA-NEGARA EROPA KONTINENTAL
SEKOLAH DI
Di benua Eropa, evolusi negara dan perkembangan
administrasi publik sudah sangat erat kaitannya sejak Abad
Pertengahan. Selama 16thdan 17thBerabad-abad, dengan
pembentukan negara nasional dan peningkatan signifikansi
nasional, tugas pemerintah di negara-negara Eropa secara
bertahap ditingkatkan dengan konten yang semakin canggih,
yang melibatkan bidang militer, ekonomi, dan sosial. Seiring
dengan perluasan ukuran pemerintahan yang terus
berkembang, jumlah staf administrasi pemerintahan juga
meningkat. Dalam konteks ini, bidang dan jurusan yang
terkait dengan struktur negara nasional, pelatihan personel
publik, dan manajemen kantor publik mulai muncul di
universitas-universitas Eropa kontinental, dan jabatan
profesor yang sesuai juga ditetapkan. Pada akhir 18th
Hak Cipta © Akademi Kebudayaan Oriental dan Barat Kanada
Analisis Perkembangan Studi Administrasi Publik di Negara Barat
abad, hampir semua universitas di Jerman telah menetapkan
bidang penelitian dan jabatan profesor tersebut. Meskipun
belum menetapkan kursus administrasi publik independen
dan jabatan profesor yang sesuai, Prancis, dengan cara yang
sama, mulai berdiskusi dan mencari pengembangan di bidang
ini. Munculnya konsep “negara” pada periode ini turut
mendorong perkembangan ilmu administrasi publik dan studi
administrasi publik di Jerman dan Perancis. Di negara-negara
Eropa kontinental, buku teks dan jurnal tentang administrasi
publik terus muncul dan menyebar pada akhir abad ke-18th
abad. Dalam hal ini, Amerika Serikat terlambat satu abad.
Pada akhir 18thabad, Revolusi Perancis memicu
transformasi negara-negara Eropa dan mempromosikan
pengembangan administrasi publik di negara-negara
Eropa. Penghapusan monarki absolut mendorong negara-
negara Eropa untuk membangun aturan berdasarkan
hukum, yang mengharuskan pemerintah melindungi hak
dan kebebasan warga negara; Akibatnya, diperlukan
pembangunan dan penguatan sistem hukum. Dengan
demikian, studi administrasi publik berkembang menjadi
studi hukum administrasi. Di pertengahan 19thabad, jenis
baru administrasi publik muncul di negara-negara Eropa
kontinental. Pemerintah hampir secara eksklusif
mengadopsi metode yudisial untuk melatih staf
administrasi publik. Di awal 20thabad, tradisi hukum
mendominasi pendidikan dan pelatihan birokrat
pemerintah di seluruh benua Eropa, menekankan
hubungan antara hak warga negara, tanggung jawab dan
negara. Diwakili oleh Perancis dan Jerman, pengembangan
penelitian administrasi publik di negara-negara Eropa
kontinental menampilkan fitur masing-masing.
1.1 Pengembangan Penelitian Administrasi
Publik di Perancis
Perkembangan studi administrasi publik di Prancis terkait erat
dengan model negara dan ideologinya yang khas dan terkait
dengan institusi politik dan jalur pengembangannya yang
spesifik. Gagasan negara mendorong perkembangan studi
administrasi publik di Prancis. Teori administrasi publik di
Prancis menyoroti “keunikan” negara, yang secara mencolok
ditampilkan sebagai perlindungan diri nasional, yaitu dengan
profil yang jelas dan fungsi yang unik, dapat menjamin
kelangsungan fungsi nasional melalui mekanisme dan
rangkaian yang sesuai. dari pengaturan perlindungan.
Sebagai perwujudan kepentingan publik, negara yang
dibangun untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip sosial dan
keseluruhan daripada melayani kepentingan pribadi dan faksi,
melampaui kepentingan khusus sektor swasta. Dalam premis
ideologi ini, negara memiliki status dan kekuasaan tertinggi
dalam masyarakat, memiliki fungsi sosial, budaya dan
ekonomi yang luas. Pada akhir 19thAbad ini, pemerintah
Prancis menerapkan profesionalisme pamong praja melalui
penetapan sistem ujian perekrutan, dan memberikan hak
kepada pejabat sipil untuk mencegah penyalahgunaan
kekuasaan politik
Hak Cipta © Akademi Kebudayaan Oriental dan Barat Kanada
dan pada akhirnya untuk menjaga kepentingan nasional melalui
mekanisme ini.
Di awal 18thabad, studi organisasi muncul di Perancis,
yang membayangi teori cameralistik Jerman. Di bawah
bimbingan negara dan berdasarkan studi empiris, para
ahli hukum dan pejabat pemerintah menyusun kode
kamus organisasi sipil dan administrasi. Karya-karya itu
bebas dari pretensi doktrinal, dekat dengan praktik
administrasi dan mencari manajemen urusan publik yang
efektif. Di 19thAbad ini, studi organisasi mengalami
perkembangan yang semakin gencar di Prancis, sejumlah
besar karya muncul dan prinsip-prinsip yang mendasari
tindakan administratif secara bertahap dirumuskan.
Charles-Jean Bonnin, yang dianggap sebagai cendekiawan
Prancis pertama yang melepaskan diri dari tradisi
sebelumnya, berpendapat bahwa “memperlakukan
administrasi sebagai ilmu”, kita harus “menentukan,
pertama-tama, prinsip-prinsip umum yang mencakup
subjek ini”. Mencari prinsip-prinsip administrasi publik dan
kemudian mempelajari administrasi publik secara
sistematis menjadi misi utama penelitian administrasi
publik Prancis pada paruh pertama abad ke-19.th
abad. Ilmu administrasi berubah menjadi "ilmu sosial" dan
menguasai data sosial tindakan administrasi dengan
bantuan alat investigasi, terutama statistik, untuk
meningkatkan efisiensi administrasi nasional dan
meningkatkan kesejahteraan sosial.
Pada periode waktu berikutnya, studi ilmu politik dan
administrasi di Prancis mengalami kemunduran. Perluasan
studi hukum administrasi menghambat perkembangan
penelitian administrasi publik sampai taraf tertentu dan
menyebabkan stagnasi jangka panjang dari disiplin ini.
Sampai tahun 1950-an, seiring dengan munculnya masalah
dan pendekatan baru, metode analisis hukum tradisional
dipatahkan dan perspektif baru penelitian administrasi publik
muncul; sampai saat itu, penelitian administrasi publik mulai
bangkit kembali. Pada tahun 1960-an, penelitian administrasi
publik berkembang pesat di Prancis, dan sarjana Perancis
memasukkan banyak aspek studi ke dalam kategori studi
administrasi, yang mempromosikan tiga tren dalam penelitian
administrasi publik:
Tren firstisl aw, yang mencari struktur dan fungsi
administrasi publik yang lebih komprehensif dan berfungsi
dalam studi administrasi publik, menekankan kecenderungan
untuk merujuk teks hukum. Para peneliti aliran hukum
menganggap studi administrasi sebagai disiplin deskriptif
dengan tujuan untuk menggambarkan administrasi sambil
mengambil hukum administrasi sebagai disiplin normatif,
mengadopsi logika formal dan penalaran deduktif dalam
penelitian mereka. Adapun hubungan antara studi
administrasi dan hukum administrasi, difokuskan pada posisi
hukum yang tepat dalam kehidupan administrasi tidak dapat
diabaikan; begitu pula sebaliknya, hendaknya dihindari pula
jebakan normatif dalam mempelajari administrasi publik
melalui teks-teks hukum.
22

Yang kedua adalah tren manajemen, yang bertujuan untuk
menemukan teknik manajemen yang paling efektif tanpa batas
publik/swasta. Sarjana ini memasukkan studi administrasi publik
ke dalam kategori manajemen. Namun, tren ini terus ditentang di
Prancis. Pada tahun 1970-an, prinsip-prinsip baru studi
administrasi publik dibentuk di Prancis, menekankan keunikan
domain publik, menolak untuk menyamakan studi administrasi
publik dengan teori efisiensi. Peneliti administrasi publik semakin
melompat keluar dari perspektif sempit mengelola organisasi
untuk mempertimbangkan isu-isu kebijakan publik dengan
perspektif yang lebih luas..
Ketiga adalah tren sosiologis, yang bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman tentang fenomena administrasi dengan bantuan konsep
dan metode sosiologis. Penelitian semacam ini, berdasarkan
pengamatan terhadap situasi administrasi tertentu, cenderung
menekankan fungsi administrasi dan metode penelitiannya sangat
dipengaruhi oleh sosiologi. Namun demikian, metode penelitian
sosiologis seharusnya tidak menjadi satu-satunya cara untuk
memahami fenomena administrasi.
Selama periode waktu ini, analisis kulturalisme berdampak
besar pada studi administrasi publik Prancis. Pada tahun 1963,
Michel Crozier mengemukakan pandangannya bahwa
organisasi administrasi publik, seperti organisasi lainnya,
adalah produk dari tradisi budaya tertentu, sehingga ketika
menganalisisnya kekhasan nasional harus diperhitungkan.
Sebagai contoh, institusi administrasi Prancis menunjukkan
dirinya sebagai model budaya yang khas dengan karakteristik
isolasi dan otoritas absolut, dan jenis tradisi dan budaya ini
berjalan terus menerus melalui transformasi institusional.
Perspektif penelitian ini menekankan orientasi nilai
administrasi publik, membawa vitalitas untuk penelitiannya.
Fokus lain dari studi administrasi publik Perancis
adalah lembaga administrasi dan proses administrasi.
Eric E. Otenyo dan Nancy S. Lind menilai, “Administrasi
publik komparatif adalah cabang studi administrasi
publik yang berfokus pada analisis komparatif proses
dan lembaga administrasi,”
yang meliputi perumusan dan implementasi rencana
administrasi, yurisdiksi lokal dan lain-lain. Sejak tahun
1982, pemerintah Mitterrand telah melakukan reformasi
pada pemerintah daerah yang sangat mengubah
masyarakat, politik dan birokrasi Prancis, memberikan
posisi unik pada penelitian administrasi lokal dan
menjadikannya sebagai aspek penting studi tentang
hubungan antara pejabat sipil dan masyarakat dan
perbatasan studi administrasi publik. Studi tentang
pamong praja merupakan aspek penting dari penelitian
sistem administrasi Perancis, yang diwakili oleh karya-
karya yang ditulis oleh Ezra Suleiman. Penelitian tersebut
melibatkan sejumlah isu penting, termasuk pentingnya
pamong praja senior dalam proses pengambilan
keputusan, hubungan antara pamong praja dan politik,
dan lain-lain. Setelah tahun 1980-an,
Analisis kelembagaan menganggap layanan sipil sebagai produk
sejarah dan masyarakat, dengan fokus pada hubungan antara
23
TAN Rong, HAO Lifang (2013).
Ilmu Sosial Kanada, 9(2), 21-27
perilaku pegawai negeri dan masyarakat, pengaruh sosial
yang dibawa oleh perilaku pegawai negeri dan fungsi
administrasi, pengaruh yang diberikan oleh aktor luar
pada originasi administrasi pemerintahan, dan lain-lain.
Dalam studinya tentang politik Perancis, sistem
administrasi dan hubungan kekuasaan internal dalam
organisasi administrasi, P. Gremion menunjukkan bahwa
penelitian tidak dapat dilakukan tanpa memperhitungkan
jalinan jaringan pertukaran antara organisasi dan
lingkungan; bentuk sistem tindakan antara aktor internal
dan rekan satu tim sosial mereka.
Untuk waktu yang lama, studi banding menjadi titik lemah
dalam studi administrasi publik Prancis. Dalam beberapa
tahun terakhir, dengan negara-negara Eropa yang semakin
terbuka, para sarjana Prancis mencoba membandingkan
model administrasi publik Prancis dengan model di negara-
negara Eropa lainnya untuk memperbaiki kelemahan ini. Sejak
1960-an, berbagai disiplin ilmu telah dimasukkan ke dalam
bidang studi administrasi publik, dengan sejarah, geografi,
ekonomi publik, linguistik dan psikologi bersama-sama terdiri
dari studi administrasi publik Prancis, menjadikannya subjek
multiinterdisipliner dengan konten yang lebih kaya.
1.2 Perkembangan Penelitian Administrasi Publik
di Jerman
Studi administrasi publik Jerman dikaitkan dengan proses
modernisasi di awal 18thabad, yang direpresentasikan
sebagai pengejaran “supremasi hukum” ketika Jerman
masih dalam periode monarki “kekuasaan manusia”.
Sebagai negara hukum non-klasik, identitas nasional dan
stabilitasnya sebagai bangsa telah lama dibangun di atas
prinsip-prinsip hukum publik dan aturan organisasi
administratif yang terhubung. Kecenderungan ini, di satu
sisi, membuat departemen administrasi pemerintahan
tetap stabil; bahkan dalam dua perang dunia, administrasi
publik Jerman beroperasi secara teratur. Di sisi lain,
sampai saat ini “ilmu” administrasi publik Jerman masih
diselimuti oleh disiplin hukum, sistem administrasi publik
sebagian besar dimasukkan ke dalam kategori studi
hukum administrasi.
Mode administrasi pemerintahan Jerman
direpresentasikan sebagai kombinasi dari ketegasan dan
fleksibilitas dalam administrasi publik. Di satu sisi, ia
mengelola mesin administrasi yang canggih melalui sistem
hukum yang ketat, mengubah sistem administrasi publik
menjadi mekanisme yang andal dan membuat orang dalam
mekanisme ini mengerti dan tahu bagaimana menggunakan
hukum. Di sisi lain, sistem hukum jenis ini tidak sama dengan
sistem konstitusional yang mewakili kehendak sipil di negara-
negara seperti Inggris dan Amerika Serikat, tetapi merupakan
produk perpaduan antara “rule of man” dan “rule of law”
selama proses modernisasi negara. Jerman pada 19thabad,
menjadi proses administrasi profesional "sistem hukum"
dalam administrasi publik Jerman di paruh kedua abad ke-19th
abad.
Di bawah model administrasi ini, pemerintah
Hak Cipta © Akademi Kebudayaan Oriental dan Barat Kanada
Analisis Perkembangan Studi Administrasi Publik di Negara Barat
sistem administrasi di Jerman, di satu sisi, memiliki
stabilitas dan “keandalan” yang tinggi. Sebagai pilar
administrasi publik, struktur hukum yang relatif ketat
menjadi faktor penyeimbang yang kuat terhadap
volatilitas struktur politik di abad ke-20.thabad Jerman.
Di sisi lain, sistem administrasi pemerintahan Jerman
ditampilkan sebagai mode reformasi diri terbatas yang
menolak campur tangan dari luar. Misalnya,
implementasi sistem ujian pegawai negeri Prusia di 19
thabad, rekonstruksi birokrasi negara, reformasi
demokrasi lokal administrasi lokal dan reformasi
administrasi kabupaten dan daerah Jerman pada tahun
1970-an semua diluncurkan oleh birokrat pemerintah
senior. Berbeda dengan reformasi terbuka ala Amerika,
reformasi semacam ini tidak lahir dari kritik sosial
terhadap sistem birokrasi.
Pada tahun 1960-an, ketika reformasi struktur administrasi
publik dan rencana publik dipercepat, tren ilmu sosial studi
administrasi publik mulai muncul di Jerman. Berbeda dengan
penelitian hukum publik tradisional, jenis penelitian ini tidak
hanya berangkat dari norma-norma administrasi, tetapi lebih
menekankan pada reformasi administrasi; Oleh karena itu,
disebut juga sebagai “studi reformasi”, yang menggantikan
ilmu hukum dengan ilmu administrasi dalam pelatihan PNS.
Dengan demikian, studi administrasi publik menjadi tulang
punggung akademik penelitian sistem kepegawaian
pemerintahan, dan ilmu politik memainkan peran penting
dalam proses ini. Namun, Kecenderungan kebangkitan
penelitian administrasi publik mendapat perlawanan kuat dari
disiplin hukum publik yang mempertahankan status
hegemoniknya di bidang administrasi publik dengan
mencegah administrasi publik menjadi disiplin yang kuat dan
mandiri. Pada tahun 1970-an, kegagalan reformasi layanan
sipil Jerman menyebabkan mode mempekerjakan pengacara
sebagai pejabat sipil senior terus berlanjut, secara serius
membatasi pilihan karir publik untuk non-pengacara.
Pada akhir 1960-an, peran administrasi publik dalam
kehidupan politik dibahas secara luas di kalangan akademisi
Jerman. Selama periode waktu ini, orang Jerman
mempertimbangkan masalah pemerintahan dari perspektif:
pertama, kaum konservatif berusaha membangun kekuatan
penyeimbang nilai demokrasi dan partisipasi politik; kedua,
dalam pertimbangan mempertahankan dominasinya sendiri,
pemerintah tetap memperhatikan ilmu politik, menjadikannya
mata pelajaran penting agar kalangan akademisi dapat
mempelajari pemerintah secara lebih bebas dan praktis serta
menganggap pemerintah sebagai alat reformasi politik.
Pada tahun 1970-an, guncangan harga minyak pada tahun
1973 dan resesi ekonomi berikutnya mengakhiri reformasi
administrasi Jerman Barat yang dimulai pada akhir tahun
1960-an. Penanganan pengangguran akibat resesi ekonomi
menjadi agenda kebijakan domestik utama pemerintah
Jerman Barat. Penelitian administrasi publik yang berorientasi
pada reformasi lambat laun berubah menjadi kompleks
Hak Cipta © Akademi Kebudayaan Oriental dan Barat Kanada
dan penelitian administrasi publik empiris yang melibatkan
administrasi nasional, struktur federal, administrasi negara
bagian, administrasi kota dan sebagainya. Penelitian ini
mengadopsi metode penelitian normatif dan kesaksian,
menyelidiki masalah sistem birokrasi pemerintahan dalam
struktur hukum dan struktur organisasi. Survei kesaksian jenis
ini, yang mendapat banyak dukungan dari pemerintah,
melakukan penyelidikan tentang kemampuan perencanaan
dan metode pemerintahan dan koordinasi struktur organisasi
dan atas dasar ini, mengajukan proposal untuk menata
kembali sistem birokrasi, dan membahas strukturnya.
reformasi federalisme Jerman Barat untuk membantu
memecahkan serangkaian masalah, termasuk merasionalisasi
tiga lapisan administrasi vertikal dan berbagai spesialisasi
horizontal Jerman untuk membuat aktivitas administrasi
publik lebih fleksibel dan responsif. Tahun 1970-an dianggap
sebagai masa keemasan studi administrasi publik di Jerman
Barat, dan perkembangan studi administrasi publik Jerman
selama periode ini disebut oleh beberapa sarjana sebagai
gerakan administrasi publik baru.
Pada 1980-an, Jerman Barat melakukan reformasi administrasi
nonbirokratisasi dan introspeksi pada fondasi nasional dan
kelembagaan, yang diwujudkan sebagai reformasi diri birokrat
administrasi Jerman. Tiga aspek yang terlibat dalam penelitian
periode ini: yang pertama adalah studi tentang pola perilaku
birokrat tingkat atas yang dipimpin oleh Hans-Ulrich Derlien dan
Renate Mayntz, mereka mengemukakan bahwa birokrat tingkat
atas di Jerman Barat merupakan pengambil keputusan tipe hybrid
yang semipolitisasi dan sepenuhnya profesional. Yang kedua
adalah studi tentang sejarah administrasi publik, bertujuan untuk
memahami karakteristik kenegaraan Jerman. Setelah menganalisis
hubungan antara kepentingan pribadi dan publik, T. Ellwein et al.
menarik kesimpulan bahwa administrasi publik sangat berhasil
dalam mencapai pengaturan kelembagaan yang tahan lama.
Ketiga adalah kajian tentang “mediasi kepentingan administratif”
yang dipimpin oleh Gerhard Lehmbruch. Penelitian ini
mengasumsikan bahwa melalui keahlian dan kompleksitas
organisasinya, administrasi publik mampu mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan kepentingan-kepentingan sosial yang relatif
independen dari organisasi legislatif atau pemerintahan.
Penelitian mereka mendukung hipotesis tersebut, menunjukkan
bahwa otoritas publik dan kepentingan swasta tunduk pada saling
ketergantungan yang memaksa mereka untuk bekerja sama.
Setelah tahun 1990-an, seiring dengan reunifikasi
Jerman, rekonstruksi Jerman Timur menjadi tantangan
paling serius yang dihadapi Jerman dalam membangun
pemerintahannya sejak tahun 1949 dan menjadi isu
utama studi administrasi publik selama periode ini.
Reunifikasi Jerman membawa dampak tertentu pada
sistem politik dan administrasinya, dan sebagai
hasilnya, mendorong perkembangan studi administrasi
publik Jerman yang melibatkan serangkaian
24

masalah, seperti kekuasaan, redistribusi sumber daya dan
pengambilan keputusan multi-level, dan redistribusi
sumber daya keuangan antara tiga lapisan administrasi
federal, negara bagian dan kota menjadi masalah penting.
Meskipun teori dan metode penelitian administrasi di
Jerman belum terintegrasi hingga saat ini, administrasi
publik telah mencapai perkembangan sebagai inti dan
subjek penelitian.
2 . STUDI PENGEMBANGAN
ADMINISTRASI PUBLIK DI INGGRIS DAN
AMERIKA SERIKAT
2.1 Perkembangan Riset Administrasi Publik di
Amerika Serikat
Tidak seperti negara-negara Eropa kontinental, orang Amerika
mulai mempelajari administrasi publik hingga paruh akhir
abad ke-19thabad. Namun, mereka sangat tertarik dengan
pengalaman yang dikumpulkan oleh negara lain sejak awal
penelitian mereka. Untuk melayani tujuan mereka sendiri,
pelopor penelitian administrasi publik Amerika, misalnya,
Thomas Woodrow Wilson, Fank J. Goodnow, Ernst Freund, dan
lain-lain menaruh perhatian besar untuk menggunakan
pengalaman negara-negara Eropa sebagai referensi untuk
mengenali dan meningkatkan Amerika. administrasi publik,
mencoba menerapkan pengalaman positif ini ke Amerika
Serikat. Pada tahun 1920-an dan 1930-an, studi administrasi
publik Amerika memasuki periode normatif dan ortodoks
ketika para ilmuwan administrasi publik yang diwakili oleh
Leonard D. White berfokus pada manajemen internal
pemerintahan mereka sendiri, kehilangan visi studi
komparatif yang luas di masa lalu.
Selama Perang Dunia Kedua, kampanye di
seluruh dunia memperluas cakrawala orang dan
menunjukkan kepada orang barat dunia yang benar-
benar berbeda dari dunia mereka, akibatnya, orang
semakin tertarik pada politik komparatif dan studi
administrasi publik komparatif dan semakin banyak
subjek penelitian mulai muncul setelah perang.
Beberapa universitas dan perguruan tinggi berturut-
turut mendirikan kursus administrasi publik
komparatif dan pada tahun 1953, asosiasi pertama
yang berkaitan dengan administrasi publik
komparatif dalam lingkaran akademik Amerika ----
Asosiasi Ilmu Politik Amerika didirikan, dan
kelompok penelitian terkemuka dari administrasi
publik komparatif muncul sesudahnya. Di bawah
kepemimpinan Rowland Egger dan Fred W. Riggs,
Pada tahun 1 9 6 0 s , F red W.Riggs menerbitkan papernya
“Trend in the Comparative Study of Public Administration” di
Tinjauan Internasional Ilmu Administrasi,yang merupakan
salah satu karya perwakilan dari
25
TAN Rong, HAO Lifang (2013).
Ilmu Sosial Kanada, 9(2), 21-27
studi administrasi publik komparatif Amerika. Dia
meringkas tiga tren pengembangan penelitian
administrasi publik komparatif dari normatif ke
pendekatan empiris, dari idiogr aph ict hingga
pendekatan nomotetik dan dari pendekatan non-
ekologis ke ekologis, dan mengeksplorasi metode
penelitian administrasi publik komparatif. Penelitian
administrasi publik komparatif Amerika selama
periode waktu ini juga mencakup: 1) pencarian
paradigma teoretis studi administrasi publik
komparatif; 2) persoalan dasar studi administrasi
publik komparatif; 3) tradisi hukum administrasi
studi administrasi publik komparatif di negara-
negara Eropa kontinental; 4) hubungan studi
administrasi publik komparatif dan studi komparatif
politik, yang menggali pentingnya studi administrasi
publik komparatif dalam mengembangkan studi
politik komparatif; 5) aplikasi pengetahuan teoritis
studi banding untuk memecahkan masalah negara
berkembang, dan lain-lain.
Perbandingan, yang merupakan isu terpenting dalam
penelitian administrasi publik komparatif dan masalah
esensial dalam penelitian administrasi publik, harus
dipertimbangkan ketika melakukan penelitian administrasi
publik komparatif. Dalam artikel berjudul “The Study of
Administration” pada tahun 1887, yang dianggap sebagai
tonggak administrasi publik sebagai bidang penelitian khusus,
Wilson secara eksplisit menekankan bahwa metode
komparatif merupakan dasar pengembangan prinsip-prinsip
administrasi. Riggs berkata, “Semua Ilmu Politik dan
pemahaman ilmiah apapun tentang Administrasi Publik harus
komparatif.” Dalam miliknyaAdministrasi di Negara
Berkembang : teori masyarakat prismatikpada tahun 1964,
Riggs menampilkan studi lintas budaya dan selanjutnya
meletakkan dasar untuk studi tentang administrasi publik
komparatif dengan mengeksplorasi perkembangan dan
aturan administrasi publik secara komparatif di bawah latar
belakang sosial yang berbeda dan membangun model. Jenis
studi lintas budaya ini sangat penting untuk membangun teori
administrasi publik dan sangat diperlukan untuk melakukan
studi lintas budaya dan memahami administrasi publik di
berbagai negara. Robert Dahl, seorang ilmuwan politik dan
administrasi publik Amerika yang terkenal, berkata, “Aspek
komparatif administrasi publik sebagian besar telah
diabaikan; dan selama studi administrasi publik tidak
komparatif, klaim untuk 'ilmu administrasi publik' terdengar
agak hampa. Dapat dibayangkan mungkin ada ilmu
administrasi publik Amerika dan ilmu administrasi publik
Inggris dan ilmu administrasi publik Prancis; tetapi dapatkah
ada 'ilmu administrasi publik' dalam pengertian kumpulan
prinsip-prinsip umum yang terlepas dari latar nasionalnya
yang khas?” Di dalamAdministrasi Publik Komparatif: bacaan
pentingEric E. Otenyo dan Nancy S. Lind menjelaskan,
“Beasiswa yang memberi informasi
Hak Cipta © Akademi Kebudayaan Oriental dan Barat Kanada
Analisis Perkembangan Studi Administrasi Publik di Negara Barat
praktik hampir tidak dapat dinilai sebagai ilmiah jika
tidak memiliki dimensi komparatif,” dan metode
komparatif “merupakan inti dari aspek praktis dan
akademik administrasi publik”. Karena studi
administrasi publik Amerika cenderung mengabaikan
studi komparatif dalam jangka waktu yang cukup lama,
Ferrel Heady mengusulkan, “Keterbatasan dan bahaya
dari parokialisme seperti itu kini telah diakui, dan kita
telah memasuki era baru dalam studi administrasi yang
menekankan analisis komparatif. .” Gabriel A. Almond
menganggap metode komparatif sebagai "inti
metodologis dari metode humanistik dan ilmiah".
Dalam proses studi komparatif, cakrawala orang
diperluas, konsep dan konotasi teoretis muncul dalam
studi menjadi lebih kaya dengan makna dan
universalitas yang lebih umum,
Namun, “mengenali kebutuhan akan perbandingan
jauh lebih mudah daripada mengatasi beberapa masalah
yang ditimbulkan oleh upaya membandingkan secara
sistematis.” Dalam sudut pandang Ferrel Heady, isi penting
dari studi banding administrasi publik direpresentasikan
sebagai: pertama, “pengaturan kelembagaan untuk
penyelenggaraan administrasi skala besar dalam
pemerintahan yang mengorganisir tindakan administratif”;
kedua, penelitian tentang “lingkungan atau ekologi
administrasihubungan subsistem administrasi dengan
sistem politik yang menjadi bagiannya dan dengan
masyarakat pada umumnya. Kombinasi perhatian ini ""
memberikan kerangka dasar baik untuk analisis sistem
administrasi publik nasional tertentu dan untuk
perbandingan di antara mereka. Di satu sisi, ia
memasukkan studi banding administrasi publik ke dalam
kategori sistem administrasi, mempelajari berbagai dan
“varian” bentuk sistem administrasi, memfokuskan studi
administrasi publik pada birokrasi pemerintahan dan
mempelajari persamaan dan perbedaan sistem fungsi
masing-masing negara; Di sisi lain, ia menekankan fokus
pada hubungan antara sistem birokrasi pemerintahan dan
jenis politik politik dalam studi banding, dan menekankan
bahwa sistem administrasi publik, sebagai bagian dari
sistem politik, ada di lingkungan sistem politik. Oleh
karena itu, studi banding administrasi publik pasti terkait
erat dengan studi politik komparatif dan membutuhkan
platform yang disediakan olehnya, yang menjadi ciri
utama studi banding administrasi publik.
Kebangkitan dan konstruksi bidang penelitian selalu
membutuhkan teori sistemik dan paradigma penelitiannya. Ini
adalah masalah yang belum dipecahkan dengan baik oleh para
sarjana Amerika dalam studi perbandingan administrasi publik.
Kurangnya konsep dan definisi yang jelas tentang kategori dan
paradigma studi membuat para sarjana “disensus menang”. Oleh
karena itu, beberapa sarjana menyebut studi perbandingan
administrasi publik "berorientasi pada praktisi" dan "berakar
secara empiris", membuatnya mengembara di antara
Hak Cipta © Akademi Kebudayaan Oriental dan Barat Kanada
kerangka penelitian perbandingan politik dan
administrasi publik.
2.2 Pengembangan Penelitian Administrasi
Publik di Inggris
Britania Raya adalah negara kesatuan dengan sistem kabinet
parlemen di mana pemerintah pusat, di bawah kendali partai
mayoritas yang sangat disiplin di Parlemen dan tidak terlalu
dikendalikan oleh pihak lain, menampilkan karakteristik
integrasi administratif. Beberapa sarjana berpikir bahwa studi
administrasi publik di Inggris, yang sangat berbeda dari
negara-negara Eropa kontinental, tidak memiliki sekolah
administrasi publik yang unik, dan mengikuti tren Amerika.
Pada akhir 1960-an dan awal 1970-an, ilmu administrasi publik
tradisional di Inggris memudar secara bertahap, dan bidang
administrasi publik praktis didominasi oleh studi kebijakan
publik dan pemerintah. Dan sejak saat itu, studi manajemen
publik mulai bangkit, menekankan isu-isu “terapan” teknik
manajemen, persaingan dan sebagainya. Misalnya, di
Universitas Terbuka Inggris, Kursus administrasi publik
termasuk dalam bidang pemerintahan dan ilmu politik pada
1970-an, tetapi pada akhir 1980-an, kursus MPA ditetapkan di
sekolah sekolah bisnis, di bawah kategori MBA. Selama kurun
waktu tersebut, untuk memenuhi kebutuhan efisiensi dan
pembangunan sosial, ilmu akuntansi dan hukum memperoleh
kemajuan yang cukup berarti.
Seiring dengan perkembangan studi administrasi publik di Inggris, perubahan radikal
terjadi dalam administrasi publik sejak 1979 ketika pemerintah Inggris mengalami
reformasi anti-nasional yang intens yang membawa perubahan besar pada administrasi
publik pemerintah Inggris dan menghasilkan redefinisi dan pelabelan itu dalam dunia
akademik. Selama periode ini, pemerintah konservatif melakukan reformasi pasar secara
berani dan radikal, memperkenalkan mekanisme pasar ke dalam Layanan Kesehatan
Nasional (NHS) dan kepedulian masyarakat. Jenis reformasi marketisasi dan privatisasi
skala besar menyentuh sebagian besar bidang pelayanan publik. Reformasi sejak Thatcher
berkuasa pada tahun 1979 secara kasar dapat dibagi menjadi tiga tahap: tahap pertama
adalah dari tahun 1979 hingga 1982, yang direpresentasikan sebagai dorongan kuat untuk
ekonomi, bertujuan untuk mengurangi pengeluaran publik pemerintah; tahap kedua
berlangsung hingga akhir 1980-an. Selama periode waktu ini, meskipun pemerintah
Inggris mengadvokasi prinsip “tiga E” (ekonomi, efisiensi, efektivitas), sebagian besar
prosedur dan indikator kinerja berfokus pada dua item pertama, dan privatisasi utilitas
publik tetap menjadi posisi sentral dalam program pemerintah; tahap ketiga dimulai
setelah Thatcher memenangkan pemilihan pada tahun 1987, di mana pemerintah
konservatif meluncurkan serangkaian reformasi sektor layanan publik dengan sejumlah
tindakan yang lebih radikal. dan privatisasi utilitas publik tetap menjadi posisi sentral
dalam program pemerintah; tahap ketiga dimulai setelah Thatcher memenangkan
pemilihan pada tahun 1987, di mana pemerintah konservatif meluncurkan serangkaian
reformasi sektor layanan publik dengan sejumlah tindakan yang lebih radikal. dan
privatisasi utilitas publik tetap menjadi posisi sentral dalam program pemerintah; tahap
ketiga dimulai setelah Thatcher memenangkan pemilihan pada tahun 1987, di mana
pemerintah konservatif meluncurkan serangkaian reformasi sektor layanan publik dengan
sejumlah tindakan yang lebih radikal.
Kanan Baru Inggris , saat ini, mengajukan kritik berikut
pada administrasi publik pemerintahan sebelumnya. 1)
Modus pluralisme dan korporatisme mengarah
26

untuk kesepakatan antara negara dan kelompok
kepentingan yang kuat, yang menghasilkan pengeluaran
publik yang lebih tinggi. 2) Staf profesional pemerintah,
sebagai perusahaan monopoli yang mementingkan diri
sendiri, mengejar tujuan profesional mereka sendiri,
menuntut gaji yang tinggi namun membatasi layanan
mereka daripada memenuhi kebutuhan orang-orang yang
mereka beri layanan. 3) Pejabat publik ditampilkan sebagai
orang yang sangat berkepentingan dengan maksimalisasi
anggaran dan status mereka, yang menyebabkan relatif
tidak efektifnya seluruh sektor publik. 4) Titik krusial
pertumbuhan pemerintah secara bertahap merongrong
kebebasan individu. 5) “Pemerintahan Besar” melemahkan
jiwa usaha warga dan rasa kemandirian. 6) Pemerintah
kiri-tengah secara keliru mengejar gagasan keadilan sosial
yang egaliter, yang pada akhirnya menggerogoti
kebebasan individu dan disiplin diri fiskal negara.
Dari 1980-an hingga 1990-an, pemerintah Partai
Konservatif berulang kali menggunakan ideologi dan filosofi
pemerintahan anti-negara, [10] mengadopsi monetarisme,
teori sekolah Ekonomi Austria, teori pilihan publik dan filosofi
liberalistik, menawarkan teori-teori ini kepada direktur
departemen melalui sayap kanan berpikir bank, membuat
mereka di seluruh kebijakan publik. Kecenderungan kebijakan
untuk mengurangi pengeluaran publik, menurunkan
peraturan dan pajak nasional, memulihkan “kekuatan
manajemen” dan membatasi serikat pekerja yang
merepresentasikan dirinya dengan jelas sebagai campuran
doktrin hak baru dan manajerialisme umum, diterima dengan
baik oleh manajemen tingkat atas di sektor komersial,
keuangan. dan dunia industri.
Pada 1980-an, seiring dengan perubahan dramatis
dalam administrasi publik pemerintahan, sarjana
administrasi publik Inggris melakukan banyak penelitian
teoretis, menghasilkan periode produktif pekerjaan
administrasi publik Inggris. Dalam periode waktu ini, studi
deskriptif kelembagaan tradisional mengalami perubahan
mendasar karena masuknya teori pilihan publik, teori
organisasi, teori akuntansi dan teori manajemen publik, di
mana teori pilihan publik merupakan alat analisis yang
kuat. Studi administrasi publik Inggris, saat ini,
memberikan kontribusinya sendiri baik dalam teori
maupun aspek yang lebih profesional dan praktis,
meskipun kalangan akademisi tidak mengakui konstruksi
studi administrasi publik yang menonjol dan unik di
Inggris.
Secara umum, secara luas diyakini di kalangan
akademisi bahwa studi administrasi publik di Inggris tidak
mengikuti langkah negara-negara Eropa; sebaliknya, lebih
dekat ke Amerika Serikat dalam aspek kecenderungan
budaya. Dibandingkan dengan negara-negara Eropa
kontinental, studi administrasi publik di Inggris hampir
tidak sebanding dengan Prancis dan Jerman dalam hal
membangun status dan fungsi nasional.
Kesimpulannya, studi administrasi publik telah
27
TAN Rong, HAO Lifang (2013).
Ilmu Sosial Kanada, 9(2), 21-27
dilakukan selama beberapa ratus tahun di dunia barat,
sementara berbagai negara menyajikan jalur
pembangunan dan pendekatan penelitian yang beragam.
Negara-negara Eropa Kontinental yang diwakili oleh
Perancis dan Jerman yang gagal menghilangkan pengaruh
yurisprudensi karena integrasi erat studi awal administrasi
publik dan hukum administrasi, mewujudkan orientasi
nilai nasionalisme dan fitur reformasi diri. Namun
demikian, studi administrasi publik di negara-negara
seperti Inggris dan Amerika Serikat menunjukkan
kecenderungan manajerialisme dengan ciri dan
kecenderungan penelitian komparatif yang kuat.
REFERENSI
Memabukkan, F. (2006).Administrasi Publik: Sebuah Perbandingan
Perspektif(Liu Junsheng, trans.). Beijing: China Renmin
University Press.
Otenyo, Eric E. & Nancy SL (Ed.). (2006).Komparatif
Administrasi Publik: Bacaan Penting.Oxford: Elsevier
Ltd..
Riggs, Fred W. (1962). Tren dalam Studi Banding
Administrasi Publik.Tinjauan Internasional Ilmu
Administrasi,28(1), 9-15.
Memabukkan, Ferrel & Stokes, Sybil L. (1962).Makalah dalam Perbandingan
Ilmu Pemerintahan.Ann Arbor, Michigan: Institut
Administrasi Publik, Universitas Michigan.
Thompson, James D. (Ed.). (1959).Studi Banding di
Administrasi.Pittsburgh: Universitas Pittsburgh Press.
Dahl, Robert A. (1947). Ilmu Administrasi Publik:
Tiga Masalah.Tinjauan Administrasi Publik, 7(1), 1-11.
Almond, GA, Powell, G. Bingham J. Jr., Dalton, Russell J.,
& Strom, Kaare (2000).Politik Komparatif Hari Ini.New
York: Longman.
Diamnt, A. (1960). Relevansi Politik Komparatif terhadap
Studi Perbandingan Administrasi.Ilmu Administrasi,5
(1), 87-112.
Tummala, Krishna K. (Ed.). (2003). CBirokrasi komparatif
Sistem.Maryland, Lanham: Buku Lexington.
Kutil, Montgomery Van & N. Joseph C. (1990). Komparatif
Administrasi Publik: Tidak Berfungsi, Tersebar atau Ditetapkan Ulang.
PAR,50(2), 238-248.
Pollit, C. (1993).Manajerialisme dan Layanan Publik:
Pemotongan atau Perubahan Budaya pada tahun 1990.Cambridge,
Massa: Bisnis Blackwell.
Hak Cipta © Akademi Kebudayaan Oriental dan Barat Kanada