Anda di halaman 1dari 13

Pancasila Sebagai Identitas Bangsa Indonesia dan Sebagai Filter

Masuknya Budaya Asing ke Indonesia

Dosen Pembimbing :

Dr. Zulmasyhur, M.Si

Disusun Oleh :

Nama : Della Julianty

Nomor Pokok : 183112200750022

UNIVERSITAS NASIONAL

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA

PROGRAM STUDI BAHASA KOREA

2018/2019
Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayahnya serta umur panjang sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah Pendidikan Pancasila ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan menjadikan pengetahuan kita sebagai generasi penerus
bangsa menjadi lebih luas lagi.

Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Pembina mata kuliah


Pendidikan Pancasila, Bapak Dr. Zulmasyhur, M.Si. Saya menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar saya dapat membuat
makalah yang lebih sempurna.

Jakarta, 19 Desember 2018

Penyusun

1
Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................................................... 1

Daftar Isi ................................................................................................... 2

BAB I : Pendahuluan................................................................................. 3

1.1 Latar Belakang.................................................................................... 3


1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 3
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................ 4

BAB II : Isi................................................................................................. 5

BAB III : Kesimpulan................................................................................. 10

BAB IV : Saran........................................................................................... 11

Daftar Pusaka............................................................................................. 12

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila adalah identitas bangsa Indonesia. Pancasila memiliki peran besar


bagi aspek kehidupan. Oleh karena itu, semua tingkah laku masyarakat Indonesia
merupakan cerminan dari semua sila yang ada di dalamnya. Pancasila berfungsi
sebagai alat pemersatu bangsa, juga untuk meningkatkan pemahaman dan
pengamalan nilai-nilai Pancasila sebagai filter masuknya budaya asing yang
negatif bagi para generasi muda.

Tetapi saat ini, peranan Pancasila semakin melemah dan banyak sekali budaya
asing yang masuk dengan sangat mudah dan mempengaruhi pikiran para generasi
bangsa. Oleh karena itu, kita sebagai generasi bangsa yang sadar akan pentingnya
kebudayaan bangsa. Harus ikut serta membantu mengubah pola pikir masyarakat
agar kembali mencintai budaya sendiri.

Selain itu, kita juga harus bisa menelaah atau memilah mana budaya yang
memang masih pantas kita terima dan yang tidak pantas sama sekali. Sebelum
mengajak masyarakat yang lain untuk berubah, kita harus intropeksi diri terlebih
dahulu apakah diri kita sudah termasuk pribadi yang mencintai budaya sendiri
atau tidak.

1.2 Rumusan Masalah


1. Faktor apa yang menyebabkan budaya asing yang negatif mudah masuk
dan diterima oleh bangsa Indonesia?
2. Contoh yang menggambarkan adanya budaya asing yang masuk ke
Indonesia?
3. Cara mengatasi agar budaya asing terfilterkan dan tidak mempengaruhi
budaya bangsa Indonesia?

3
1.3 Tujuan Penulisan

Mengingatkan kembali bahwa peranan Pancasila sangat penting bagi


kehidupan bangsa Indonesia, yaitu sebagai identitas bangsa, alat pemersatu
bangsa, serta pembatas masuknya budaya asing negatif ke Indonesia. Oleh
karena itu, kita harus mempertahankan dan lebih mencintai budaya asli negara
kita yaitu negara Indonesia.

4
BAB II

ISI

Pancasila adalah dasar negara yang memiliki peran sangat penting bagi
segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Indonesia terkenal dengan etika
rakyatnya yang ramah tamah, sopan santun, dan masih banyak lagi. Dan
Pancasilalah yang ada dibalik adab beradab masyarakat bangsa Indonesia itu.
Membentuk etika tidaklah sulit, juga bukan hal yang mudah. Karena semua itu
berasal dari tingkah laku dan hati nurani masyarakat itu sendiri.

Pancasila menunjukkan identitas Indonesia itu sendiri dalam kehidupan


bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Karena Pancasila itu sendiri memiliki
isi yang sangat mewakilkan bagaimana sikap atau perilaku kita dalam
kehidupan di masyarakat. Mulai dari agama yang dianut sampai cara kita
mengambil keputusan juga ada di dalamnya.

Dapat dikatakan bahwa Pancasila merupakan anutan ataupun panduan bagi


negara kita Indonesia. Bila seluruh elemen masyarakat Indonesia dalam
kehidupan sehari-harinya selalu mengamalkan isi Pancasila, maka negara ini
akan menjadi negara yang damai.

Namun saat ini justru peranan Pancasila secara perlahan-lahan mulai


luntur dari masyarakat Indonesia. Hal tersebut terjadi karena pengaruh era
globalisasi serta revolusi industri. Seperti kita ketahui bersama, bahwa di era
globalisasi ini segala macam informasi, kultur, kebiasaan dapat masuk secara
bebas masuk kedalam sebuah negara tidak terkecuali dengan Indonesia.

Dari semua hal yang masuk karena pengaruh era globalisasi ini, banyak
hal baik di dalamnya namun banyak pula pengaruh buruk yang ikut di
dalamnya. Jika masyarakat tidak bisa memfilter diri dari pengaruh buruk
tersebut, maka hal itu dapat mempengaruhi masyarakat dalam elemen
kehidupan.

5
Masyarakat Indonesia kurang mampu untuk memfilter diri dari pengaruh
buruk globalisasi dikarenakan sifat masyarakat Indonesia yang memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi. Selain itu masyarakat Indonesia cenderung
menganggap bahwa style ataupun gaya hidup seperti orang luar itu merupakan
sesuatu yang dapat menaikkan derajat mereka.

Padahal, gaya hidup tersebut tidak semuanya cocok untuk diterapkan di


Indonesia. Pada awalnya masyarakat memakai budaya timur sebagai kiblat
dalam kehidupan. Terlebih lagi mayoritas agama yang dianut oleh masyarakat
Indonesia adalah Islam yang notabene merupakan budaya timur. Namun hal
tersebut perlahan luntur dikarenakan masuknya budaya barat/asing karna
globalisasi.

Seperti contoh, menggunakan pakaian renang yang sangat terbuka (bikini)


atau pakaian terbuka lainnya seperti celana pendek di atas lutut dan baju
sangat ketat merupakan hal yang kurang pantas untuk di kenakan di Indonesia.
Karena pada dasarnya masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang sopan
dan memiliki adab tersendiri dalam berpakaian. Namun karna budaya barat
tersebut terlihat sangat bagus dan stylish, sehingga banyak diikuti oleh
masyarakat Indonesia. Selain cara berpakaian, banyak juga remaja saat ini
yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya barat. Tak
ketinggalan juga gaya rambut yang dicat beraneka warna.

Banyak budaya luar yang diterapkan tidak sesuai dengan nilai-nilai yang
hidup di Indonesia sehingga menimbulkan penurunan moral dari masyarakat
Indonesia itu sendiri dan dampak yang terlihat jelas yaitu memudarnya nilai-
nilai Pancasila.

Penyebab datangnya budaya luar ke Indonesia bukan hanya disebabkan


oleh masyarakatnya saja, tetapi oleh media seperti televisi. Beberapa budaya
luar dapat dengan mudah mempengaruhi kita lewat televisi, terlebih karena
banyaknya acara di televisi yang tidak mendidik dan membuat moral anak
bangsa kita menurun.

6
Dari kebudayaan-kebudayaan tersebut yang kemudian berakibat pada
implementasi nilai-nilai Pancasila pada masyarakat. Berikut beberapa contoh
kebudayaan yang tidak sesuai dengan nilai Pancasila yang kemudian
melemahkan nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya.

Mulai dengan nilai Pancasila di sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan


Yang Maha Esa”. Contoh kebudayaan asing yang benar-benar menyimpang
yaitu kebiasaan sex bebas yang sekarang melanda di kalangan remaja. Dimana
sepasang kekasih berhubungan selayaknya pasangan suami istri namun tidak
ada ikatan perkawinan yang sah. Kebanyakan pelakunya itu di kalangan
remaja hingga dewasa. Sekitar SMP, SMA, maupun mahasiswa. Bahkan saat
ini anak yang masih mengembang ilmu di Sekolah Dasar (SD) pun sudah
berani melakukannya. Sex bebas ini lebih mengarah pada kebebasan berbuat
hal intim terhadap siapa saja seolah sudah menjadi kebiasaan. Ini jelas sebuah
penyimpangan dari sila pertama. Dengan melakukan hal seperti itu tentu jelas
bahwa pengaruh kebudayaan asing menyebabkan melemahnya implementasi
Pancasila di dalam masyarakat. Jika diteruskan akan sangat berbahaya bagi
moral bangsa Indonesia.

Orang barat juga terkenal dengan sikap individualisnya. Pandangan inilah


yang mulai merambah ke dalam pemikiran dan perilaku masyarakat kita.
Dimana antara orang yang satu dengan lainnya tidak mempunyai ikatan
kekeluargaan atau sikap peduli antar sesama. Pandangan ini jelas tidak sesuai
dengan nilai sila kedua Pancasila yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan
beradab”. Artinya kita harus memiliki sikap peduli satu sama lain, dan tidak
semena-mena terhadap orang lain. Selain contoh di atas juga ada contoh lain
yang berhubungan dengan hukum dan politik di Indonesia yang tidak sesuai
dengan nilai sila kedua ini yaitu, aparat pemerintah yang korupsi ratusan juta
dan mendapat hukuman lebih ringan daripada orang yang hanya mencuri dua
batang singkong. Juga pengedar atau pengguna narkoba yang keluar dari
tahanan dengan cepat hanya karena membayar banyak uang, sedangkan yang
hanya menggunakan sedikit saja ditahan kurang lebih belasan tahun. Semua

7
itu menggambarkan hukum di Indonesia masih diragukan keadilannya dan
hukum bisa dibeli. Hal itu juga bisa termasuk pelanggaran pada nilai sila
kelima, yaitu “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”

Selain tidak sesuai dengan sila kedua secara tidak langsung Individualisme
juga bertentangan dengan nilai sila ketiga yang berbunyi “Persatuan
Indonesia”. Dimana masyarakat seharusnya menjunjung persatuan dan
kesatuan, namun dengan masuknya pandangan Individualisme ini menjadikan
masyarakat hidup secara terpisah-pisah. Sehingga nilai sila ketiga Pancasila
juga mulai luntur. Pada dasarnya yang menyatukan masyarakat dari sabang
sampai merauke adalah sila ketiga.

Di dalam sila keempat yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh


hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”, artinya
pemimpin dituntut untuk mendahulukan kepentingan rakyat dibanding
kepentingan pribadi. Namun pada masa sekarang rasanya sulit untuk
menemukan pemimpin dan wakil yang seperti itu. Karena sekarang ini banyak
sekali pejabat atau aparat pemerintah yang sama sekali tidak mencerminkan
sikap berjuang untuk rakyat melainkan berjuang untuk diri sendiri. Banyak
juga kasus yang dihasilkan dari banyak pemimpin rakyat ini mulai dari kasus
korupsi, ketahuan sedang bebuat mesum dengan wanita lain yang bukan
istrinya, berfoya-foya, menonton video saat sidang berlangsung, dan masih
banyak lagi.

Dari berbagai permasalahan di atas, maka sudah seharusnya kita


mengamalkan dan menjunjung tinggi nilai Pancasila. Kita juga harus bisa
memilah atau memfilter budaya asing yang masuk ke negara Indonesia.
Jadilah generasi yang pandai. Dengan seperti itu, bangsa kita tetap bisa
mengikuti perkembangan zaman tanpa harus meninggalkan budaya asli
Indonesia dan tetap menerapkan nilai-nilai Pancasila. Karena Pancasila adalah
sumber nilai asli yang lahir di Indonesia, yang kemudian dijadikan pedoman
hidup bangsa Indonesia dalam mewujudkan segala perilaku baik dalam
kehidupan bermasyarakat maupun bernegara.

8
Seperti yang dikatakan oleh Triyanto bahwa “dimana setiap negara pasti
sangat membutuhkan pandangan/pedoman hidup agar mampu berdiri kokoh
dalam era globalisasi dan untuk mengetahui arah serta tujuan yang akan
dicapai kelak di masa yang akan datang”. Kita memiliki Pancasila sebagai
pedoman hidup sehingga kita tidak terombang-ambing dalam berbagai
permasalahan yang muncul di era sekarang dan menjadikan Pancasila untuk
mencari solusi yang tepat.

9
BAB III

KESIMPULAN

Di era globalisasi masyarakat semakin mudah untuk bersosialisasi dengan


berbagai masyarakat penjuru di dunia ini. Orang-orang dapat menerima hal-
hal baru dari berbagai penjuru dunia. Kemudian muncul pula kebudayaan-
kebudayaan baru, baik dari luar maupun dari dalam masyarakat sendiri.
Kebudayaan yang tidak sesuai akan membawa dampak buruk bagi kondisi
moral bangsa Indonesia. Contohnya sex bebas, individualisme, korupsi, dll.

Solusi dari segala permasalahan yang ada yaitu dengan mengamalkan dan
menerapkan nilai-nilai luhur yang lahir di tanah air Indonesia dan menjadikan
Pancasila sebaga pedoman hidup agar dapat menjalankan hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

10
BAB IV

SARAN

Saran dari saya selaku penulis sekaligus warga Negara Indonesia adalah
jadilah warga negara yang pandai memilah mana yang dapat kita terima dan
ikuti, dan mana yang sama sekali tidak pantas kita terima dan ikuti. Jadilah
warga negara yang benar-benar mengamalkan serta menerapkan nilai
Pancasila sebagai pedoman hidup, bukan jadi warga negara yang hanya
menjadikan Pancasila sebagai teks yang harus dihapal saja.

11
DAFTAR PUSAKA

http://www.academia.edu/15458721/pengaruh_budaya_asing_terhadap_implemen
tasi_pancasila

http://www.scribd.com/doc/203999454/Pancasila-Sebagai-Filter-Masuknya-
Budaya-Asing-Ke-Indonesia

12

Anda mungkin juga menyukai