Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BUDAYA MELAYU

“Sejarah Alam Melayu dan Diaspora masyarakat Deutro Melayu”

Dosen Pengampu : SRI WAHYUNI WILDAH,S.IP.,M.B.A

Disusun Oleh :

Kelompok : 1

Fadhilah Nurhanifah_2102111580
Muhamad syahwandi_2102110539
Serbina Lorensa Br Ginting_2102125137

Simon Tanta Agral 2102134766

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS RIAU
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT dengan segala nikmat
dan karunia-Nya yang diberikan kepada kami sehinga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah mata kuliah ”Budaya Melayu” tepat pada waktu yang ditetapkan. Tugas
makalah ini sengaja kami buat dengan bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
yang di berikan dosen kami Ibu SRI WAHYUNI WILDAH,S.IP.,M.B.A Kami sadar
atas kekurangan yang kami miliki, untuk itu tak lupa kiranya kami mohon maaf atas
ketidak sempurnaan makalah yang sederhana ini, semoga makalah sederhana ini dapat
berguna bagi pembacanya.

Riau, 8 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................2

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................

A. LATAR BELAKANG...........................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................5
C. TUJUAN ..........................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................

A. Sejarah Alam Melayu......................................................................................................6


B. Diospora Masyarakat Deutro Melayu.......................................................................6
1. Masyarakat Adat......................................................................................................7
2. Masyarakat Kerajaan .............................................................................................10

BAB III PENUTUP ......................................................................................................................10

A. KESIMPULAN.................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

DUNIA Melayu atau Alam Melayu adalah sebuah rantau politik dan ekonomi yang
sangat strategik sejak zaman pra-sejarah lagi. Kedudukan geografi Alam Melayu yang
disebut juga sebagai Nusantara yang berada di tengah-tengah kawasan tamadun awal manusia
telah menjadikan rantau ini sangat penting. Di sebelah Timur, berdirinya Tamadun Hwang
Ho (kini China) yang mencipta pelbagai kemajuan, sedangkan di sebelah Barat muncul
Mohenjadoro dan Harappa (India), Mesopotamia dan Babylon (Iraq), Nil (Mesir) dan Athens
(Greek), sehingga menjadikan Alam Melayu penghubung utama kedua-dua belah tamadun.

Kedudukan Alam Melayu yang berada di laluan ekonomi yang utama yaitu Selat
Melaka, Selat Sunda dan Laut China Selatan telah memboleh komunikasi perdagangan
antarabangsa yang lebih cekap berlaku, berbanding Laluan Sutera yang merentasi Siberia
yang sangat mencabar. Disebabkan kedudukan strategik ini, muncul bandar-bandar
pelabuhan sepanjang pesisirnya, yang kemudian membentuk Kerajaan-kerajaan Kota,
sebelum menjadi Empayar-empayar yang besar. Kemunculan Kerajaan Melayu Funan (68-
628M), Sriwijaya (600-1100M), Majapahit (1293-1498M) dan Melaka (1400-1511M), adalah
gambaran bagaimana Bangsa Melayu menjadi sebuah bangsa dan tamadun yang mempunya
empayar besar yang menguasai laluan ekonomi Timur-Barat sehingga abad ke-16M.

Namun begitu, Bangsa Melayu yang merupakan Bangsa Maritim yang menguasai
ekonomi dan politik laut, telah menjadi sebahagian dari kawasan Tamadun Islam mulai abad
kesembilan Masehi. Bangsa Melayu telah menjadi bangsa besar yang dicatatkan pencapaian
tamadun mereka dalam catatan China, India, Arab dan Greek, selain turut dikunjungi oleh
pengembara terkenal seperti Marco Polo (m. 1324M) dan Ibnu Batutah (m. 1377M). Alam
Melayu telah bertukar menjadi kawasan Islam sejak berdirinya daulah Islam yang pertama di
sebelah Nusantara di Perlak pada 840M (225H).

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Sejarah Alam?


2. Apa yang dimaksud dengan Sejarah Diospora Masyarakat Deotro Melayu?
3. Apa Masyarakat Adat?
4. Apa Masyarakat Kerajaan?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui Sejarah Alam Melayu


2. Untuk mengetahui Sejarah Diospora Masyarakat Deotro Melayu
3. Untuk mengetahui Masyarakat Adat
4. Untuk mengetahui Masyarakat Kerajaan
BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH ALAM MELAYU

Jejak Riau dapat ditelusuri sejak. dari zaman purba, sekaligus memperlihatkan
pergulatan terjadinya hidup manusia untuk senantiasa memperbaiki hidupnya. Hal ini tentu
saja berawal dari kedatangan manusia ke kawasan apa yang sekarang disebut Riau. Dalam
buku "Sejarah Riau" (Muchtar Lutfi dkk, 1977), banyak disingkap asal usul kedatangan
manusia di kawasan ini.

Dapat dipastikan bahwa gelombang kedatangan pertama manusia di Riau sama dengan
gelombang kedatangan awal manusia di Indonesia. Secara umum sampai saat ini, gelombang
kedatangan manusia tersebut berasal dari daratan Asia yang salah satu wilayah lintasan
pertamanya adalah Selat Melaka sebelum mencapai Sumatra. Sementara di sisi lain, Provinsi
Riau terletak di kawasan Selat Melaka dan pantai timur Sumatra atau pantai yang berhadapan
langsung dengan Selat Melaka.

Mereka selalu disebut dengan suku bangsa Weddoide yang mengembara, hidupberpindah-
pindah karena sumber mata pencarian mereka tergantung pada hasilburuan. Di Riau
sekarang, mereka kemudian diidentifikasikan sebagai orang asli Sakaidan Hutan. Dalam
kehidupan sehari-hari pada masa yang lampau tersebut, mereka menggunakan kapak batu
sebagaimana layaknya masyarakat zaman mesolithicum. Mereka kemudian mengembangkan
diri untuk menetap di suatu kawasan bercocok tanam.

B. DIOSPORA MASYARAKAT DEUTRO MELAYU

Melayu Deutro / Deutro Malayan adalah rumpun Melayu Muda yang datang setelah Melayu
Proto pada Zaman Logam sekitar lebih kurang 500 SM. Rumpun yang masuk gelombang
kedua ini meliputi suku bangsa Melayu, Aceh, Lampung, Minangkabau, Manado,[butuh
rujukan] yang bermukim di pulau Sumatra, Jawa, Bali, Madura, dan Sulawesi. Melayu Proto /
Proto Malayan adalah rumpun Melayu Tua yang datang kali pertama pada masa lebih kurang
1500 SM meliputi suku bangsa Dayak, Toraja, Sasak, Nias, Batak, Anak dalam, Enggano,
dll. yang bermukim di pulau Kalimantan, Sulawesi, Nias, Lombok, dan Sumatra.
1. MASYARAKAT ADAT

a.Masyarakat Rantau Kuantan

Masyarakat Melayu Rantau Kuantan adalah komunitas Melayu yang bertempat tinggal
diwilayah sepanjang sungai kuantan di kabupaten Kuantan Singingi. Negeri ini tempo dulu
dikenal dengan sebutan “Rantau Nan Kurang Oso Duo Puluo”, artinya negeri tempat
perantauan yang mempunyai sembilan belas koto (negeri) atau dua puluh kurang satu koto.
Mereka menganut agama Islam, meskipun sebelumnya dipengaruhi oleh dinamisme dan
animisme. Muhammadiyah sebagai organisasi massa Islam telah memasuki daerah ini pada 9
September 1933 dengan melakukan kegiatan pendidikan, sosial dan keagamaan. Berbagai
dinamika terjadi pada masyarakat Melayu Rantau Kuantan dalam merespon kegiatan
keagamaan Muhammadiyah.

b. Masyarakat Rantau Kampar

Dilihat dari segi kebudayaan masyarakat Kabupaten Kampar memiliki kemiripan


dengan masyarakat Sumatera Barat, Tetapi kalau dilihat dari peradaban kita bisa melihat
adanya Candi Muara Takus yang menjadi tempat ibadah orang-orang yang beragama
Buddha sejak tahun 683 Masehi. Berdasarkan sumber sejarah ada yang mengatakan
masyarakat Kampar berasal dari Sumatera Barat. Hal tersebut tidak terlepas dari peran
Kerajaan Pagaruyung free dibawah pimpinan Adityawarman yang mendirikan Kerajaan
Pagaruyung dari tahun 1347 Masehi. Masyarakat Sumatera Barat ketika Pagaruyung
berkuasa sering migrasi ke berbagai daerah sehingga mereka sampai ke daerah Kabupaten
Kampar dan menetap didaerah Kabupaten Kampar.

Asal usul masyarakat Kabupaten Kampar juga bisa dilihat dari perspektif sejarah yang
pada tahun 1956 daerah Kabupaten Kampar masuk kedalam wilayah Sumatera Tengah
dengan daerah Sumatera Barat (Bukittinggi) sebagai pusatnya. Hal tersebut sesuai dengan apa
yang dikatakan oleh narasumber Berikut: ”Doolu daerah Kabupaten Kampar ko masuok
kadalam wilayah Sumatera Tengah, Ibukotanya Bukik Tenggi, Kalau ndak salah Tahun
1960”.3

Dari pemaparan Narasumber tersebut memperkuat bahwa asal usul masyarakat


Kabupaten Kampar memang berasal dari Sumatera Barat yang mempunyai kedekatan secara
regional. Begitu juga dengan daerah Limo Koto yang wilayahnya sangat berdekatan dan
berbatasan langsung dengan daerah Sumatera Barat yang sampai sekarang masyarakat
didaerah tersebut masih menggunakan adat istiadat, Kesenian dan falsafah hidup yang sama
dengan masyarakat daerah Sumatera Barat. Dari segi adat istiadat bisa dilihat dari sistem
persukuan masyarakat Limo Koto mirip dengan daerah Sumatera Barat, contohnya adalah
suku Chaniago, Piliang dan Domo yang ada di daerah Sumatera Barat dan daerah Limo Koto
Kabupaten Kampar. Dibidang Kesenian daerah Limo Koto juga memiliki alat Kesenian
Musik tradisional yang mirip dengan daerah Sumatera Barat. Alat musik tersebut adalah
Calempong Oguong yang didaerah Sumatera Barat bernama Talempong dan alat Gubano
yang ada di Kabupaten Kampar sama namanya dengan alat musik yang ada di Sumatera
Barat. Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Latif, mengatakan bahwa: ”Kesenian
awak banyak yang samo jo kesenian yang ado di Sumatera Barat, condo Calempong, Gubano
ado juo di daerah Sumatera Barat”.

c. Masyarakat Tiga Lorong

Tiga Lorong adalah tiga wilayah yang dipimpin oleh tiga orang penghulu yang diberi
gelar Danang Lelo, Jo Mungkuto, Lelo Deghajo. Masing-masing penghulu memegang
wilayah kekuasaan masing-masing yaitu Danang Lelo Pematang, Jo Mungkuto Baturijal
Hulu, Lelo Deghajo Baturijal Hilir. Penghulu di wilayah Tiga Lorong ini yang mengatur adat
yang ada di wilayah Tiga Lorong

a). Latar Belakang Tiga Lorong

Ekspansi Minangkabau (Pagaruyung) ke Indragiri yang dipimpin oleh Raja Dubalang


untuk menguasai Kuantan dapat dihancurkan oleh Tiga Beradik yaitu Denang Lelo, Datuk
Jomang dan Datuk Dirajo Dari Baturijal. Dengan cara Tiga beradik membunuh Raja
Dubalang di permainan sabung ayam, pada saat itu Raja Dubalang telah kalah, Raja
Dubalang tidak menerima kekalahnnya, dan memutar keris kearah Tiga Beradik dan
menikam Penghulu Tiga Beradik, Penghulu Tiga Beradik dapat mengelak dan pertarungan
berlanjut, akhirnya Raja Dubalang di bunuh Tiga Beradik. Atas keberhasilan Penghulu Tiga
beradik melawan Raja Dubalang maka Penghulu Tiga beradik diberikan penghargaan yaitu
wilayah dan gelar, wilayah tersebut diberi nama Tiga Lorong. Wilayah Tiga Lorong tidak
hanya menjadi wilayah budaya, dalam artian wilayah Tiga Lorong ini memiliki adat, tradisi
kebiasaan dan bahasa tersendiri, yang berbeda dengan wilayah lainnya di Indragiri.Tiga
daerah yang diberikan kepada Penghulu Tiga beradik tersebut ialah yang pertama yaitu Datuk
Denang Lelo menjadi Pengulu Pematang Selunak, yang ke dua Datuk Jumangkuto Penghulu
Baturijal Hulu dan yang ketiga Datuk Lelo Dirajo Penghulu Baturijal Hilir.
b). Wilayah Tiga Lorong

Wilayah Kepenghuluan Tiga Lorong yaitu Pematang Selunak, BaturijalHulu,dan Baturijal


Hilir masing-masing nama penghulu di Tiga Lorong yaitu Danang Lelo, Jo Mangkuto dan
Lelo Derajo. Tiga Kepenghuluan yang Pertama yaitu Danang Lelo wilayah atau
kekuasaannya yaitu di Pematang Selunak, yang ke dua Jo Mangkuto wilayah atau
kekuasaannya di Baturijal Hulu dan yang ke tiga Lelo Derajo wilayah atau kekuasaanya di
Baturijal Hilir

2. MASYARAKAT KERAJAAN

a. Masa Kuno

Nama "Malayu" berasal dari Kerajaan Malayu yang pernah ada di kawasan Sungai
Batang Hari, Jambi. Dalam perkembangannya, Kerajaan Melayu akhirnya takluk dan menjadi
bawahan Kerajaan Sriwijaya.Pemakaian istilah Melayu-pun meluas hingga ke luar Sumatra,
mengikuti teritorial imperium Sriwijaya yang berkembang hingga ke Jawa, Kalimantan, dan
Semenanjung Malaya.

Berdasarkan prasasti Keping Tembaga Laguna, pedagang Melayu telah berdagang ke


seluruh wilayah Asia Tenggara, juga turut serta membawa adat budaya dan Bahasa Melayu
pada kawasan tersebut. Bahasa Melayu akhirnya menjadi lingua franca menggantikan Bahasa
Sanskerta.[18] Era kejayaan Sriwijaya merupakan masa emas bagi peradaban Melayu,
termasuk pada masa wangsa Sailendra di Jawa, kemudian dilanjutkan oleh kerajaan
Dharmasraya sampai pada abad ke-14, dan terus berkembang pada masa Kesultanan Malakah
sebelum kerajaan ini ditaklukan oleh kekuatan tentara Portugis pada tahun 1511.

b. Melayu Islam

Sejarah Melayu Islam dan Era Kolonial Menurut buku "Sejarah Riau" (Muchtar Lutfi,
Ed., dkk., 1977), Islam masuk ke tanah Melayu Riau beriringan dengan adanya hubungan
niaga Timur Tengah dengan kawasan ini terutama Kampar pada abad ke-7. Namun pada abad
awal keislaman yang dibawa Nabi Muhammad SAW belum leluasa bergerak di kawasan ini
karena pengaruh kuat Budha dan dihadang Dinasti Tang di Cina berkaitan dengan dominasi
perdagangan. Meskipun demikian, Islam makin merasuk ke tanah Melayu ini dengan
berbagai kelebihannya sehingga menjadi dasar bagi pengembangan peradaban Melayu.
Hasbullah menulis (2012; 50). kehadiran Islam di dunia Melayu merupakan petanda
dimulainya babak baru, karena agama vini dila samping menjadi sumber bagi adat Melayu,
juga dijadikan sebagai pelurus berbagai segi kebudyaan Melayu yang dianggap bersalahan
dengan ajaran Islam. Dari sini terlihat dengan jelas dominasi Islam dalam kebudayaan
Melayu, sehingga Islam mewarnai segala aspek kehidupan orang Melayu, menggantikan
berbagai sebutan untuk yang kuasa (dewa-dewa) menjadi Allah dan menggantikan berbagai
simbol keagamaan yang dipandang menyalahi ajaran Islam.

c. Masa Modern

kerajaan siak sebagai kerajaan modern, kenapaa? karna kerajaan siak adalah kerajaan
melayu yang masih ada di tanah Riau bahkan bangunan dari istana itu sendiri masih dapat
dilihat dalam wujud nyata, jadi salah satu peninggalan Sejarah Melayu di masa Modern ini
adalah kerajaan Siak

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bangsa Melayu yang merupakan Bangsa Maritim yang menguasai ekonomi dan politik
laut, telah menjadi sebahagian dari kawasan Tamadun Islam mulai abad kesembilan Masehi.
Bangsa Melayu telah menjadi bangsa besar yang dicatatkan pencapaian tamadun mereka
dalam catatan China, India, Arab dan Greek, selain turut dikunjungi oleh pengembara
terkenal seperti Marco Polo (m. 1324M)
DAFTAR PUSAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Suku_Melayu

://www.potretnews.com/artikel/potret-riau/2016/01/29/cerita-rakyat-peranap-penghulu-tiga-
lorong/

Anda mungkin juga menyukai