Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Ekonomi 2 Sektor dan 3 Sektor

Diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Ekonomi Makro

Dosen Pengampu:

Didik Setiwan, SE.,MM.

Disusun Oleh:

M. Jazuli Masykur

Ahmad Fauzan Nizar

PRODI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM BANI FATTAH (IAIBAFA)
TAMBAKBERAS JOMBANG
TAHUN 2015
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perekonomian yang sebenarnya corak kegiatan ekonomi adalah


jauh lebih rumit dari yang kita bayangkan. Untuk memberikan gambaran yang
lebih mendekati dari keadaan yang sebenarnya dalam makalah ini akan di bahas
tentang perekonomian dua sektor dan tiga sektor.

Perekonomian tertutup adalah perekonomian yang tidak mengenal


hubungan dengan dunia luar dalam arti tidak ada perdagangan ekonomi dengan
pihak luar, misalnya dalam bentuk ekspor dan impor atau inventasi luar negeri.
Sedangkan sederhana menunjukkan bahwa dalam perekonomian tersebut tidak
mengenal adanya transaksi/belanja pemerintah. Sehingga dalam perekonomian
sederhana ini hanya ada konsumsi rumah tangga dan konsumsi swasta

Sistem Perekonomian tiga sektor merupakan perekonomian yg terdiri dari


sektor-sektor rumah tangga, perusahaan dan pemerintah. Terdapat kelemahan
pada sistem persaingan sempurna pada tahun 1930 terjadi Depresi besar,
sehingga campur tangan pemerintah dibutuhkan untuk mengatur kegiatan
ekonomi agar sistem pasar bebas dapat berjalan secara efisien. Kelemahan
tersebut antara lain keadaan yang diasumsikan jauh dari kenyataan, adanya
perbedaan yang mencolok antara keuntungan yang diperoleh masyarakat dengan
yang diperoleh perusahaan, distribusi pendapatan tidak merata, dan tingkat
penggunaan tenaga kerja yang tidak penuh sehingga terjadi pengangguran besar-
besaran. Terdapat dua perubahan penting dalam perekonomian yaitu pungutan
pajak akan mengurangi agregat melalui pengurangan konsumsi rumah tangga dan
pajak memungkinkan pemerintah melakukan pembelanjaan dan ini akan
menaikkan pembelanjaan agregat.

Peranan pemerintah dalam perekonomian tiga sektor diantarannya


membuat peraturan- peraturan untuk mempertinggi efisiensi kegiatan ekonomi
antara lain yaitu menciptakan suasana ekonomi dan sosial yang mendorong kearah
2

terciptannya kegiatan ekonomi yang efisien, menciptakan persaingan bebas,


menghapus kekuatan monopoli, menyelenggarakan sendiri berbagai kegiatan
ekonomi dan menjalankan kebijaksanaan moneter dan fiskal.

Makalah ini bertujuan agar pembaca dapat mengetahui hubungan dan faktor-
faktor apa saja yang mempengaruhi sistem perekonomian tiga sektor
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Ekonomi 2 Sektor
1. Pengertian
Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor
perusahaan dan sektor rumah tangga. Dalam perekonomian tidak terdapat pajak
dan pengeluaran pemerintah. Perekonomian itu juga tidak melakukan
perdagangan luar negeri dan dengan demikian perekonomian itu tidak
melakukan kegiatan ekspor dan impor.
Dalam perekonomian dua sektor sumber pendapatan yang diperoleh
rumah tangga adalah dari perusahaan. Pendapatan ini meliputi gaji, upah, sewa,
bunga dan keuntungan adalah sama nilainya dengan pendapatan nasional. Dan
oleh karena itu pemerintah tidak memungut pajak maka pendapatan nasional
(Y) adalah sama dengan pendapatan disposebel (Yd) atau Y = Yd.
Pendapatan yang digunakan oleh rumah tangga akan digunakan untuk
dua tujuan yaitu untuk pengeluaran konsumsi dan ditabung. Tabungan ini akan
dipinjamkan kepada penanam modal atau investor dan akan digunakan untuk
modal, untuk membeli barang–barang seperti mesin–mesin, bahan baku,
peralatan produksi, mendirikan bangunan pabrik dan bangunan kantor.1
Model arus perputaran faktor produksi, barang dan jasa, serta uang
antara rumah tangga dengan perusahaan dapat kalian lihat pada gambar berikut
ini.

Gambar 1. Arus perputaran faktor produksi, barang dan jasa, serta


uang antara rumah tangga konsumsi dengan perusahaan.

Dari gambar 1, terlihat bahwa rumah tangga konsumen (RTK) adalah


sebagai pemilik faktor-faktor produksi berupa tanah, tenaga kerja, modal, dan
kewirausahaan. Penawaran faktor produksi oleh rumah tangga ini akan bertemu
dengan permintaan faktor produksi oleh perusahaan. Interaksi ini terjadi di
1
Perekonomian 2 sektor, dalam http://tugas-cilukba.blogspot.com/2010/04/perekonomian -2-
sektor.html. Diakses pada 01 Oktober 2015
4

pasar faktor produksi. Sedangkan di pasar barang, terjadi interaksi antara


perusahaan sebagai penghasil barang dan jasa dengan konsumen sebagai
pengguna barang dan jasa. Sehingga terjadi hubungan yang saling
menguntungkan satu sama lain. Dalam diagram juga terlihat arus aliran uang
dari dan ke masing-masing rumah tangga. RTK menerima upah, sewa, bunga,
dan keuntungan dari perusahaan sebagai balas jasa atas penyerahan faktor
produksi. Perusahaan menerima uang pembayaran atas barang dan jasa yang
dibeli.
Interaksi ekonomi dalam perekonomian dua sektor juga dapat
digambarkan seperti dibawah ini.

Dari Bagan diatas terlihat bahwa sektor rumah tangga konsumen akan
menjual faktor produksi pada sektor perusahaan (rumah tangga produsen) agar
memperoleh pendapatan. Dalam hal ini, sektor rumah tangga konsumen akan
memberikan faktor produksi seperti tanah, tenaga kerja, modal atau keahlian
pada perusahaan (garis a). Sebagai balasan atas faktor produksi yang diberikan
oleh sektor rumah tangga, maka sektor perusahaan akan memberikan balas jasa
berupa sewa untuk tanah, upah atau gaji bagi tenaga kerja, bunga atau sewa
untuk modal dan keuntungan bagi keahlian (garis b).
Setelah sektor rumah tangga memperoleh balas jasa atas faktor
produksi yang mereka jual kepada perusahaan, maka sektor rumah tangga
5

memiliki pendapatan yang siap untuk dibelanjakan (yaitu pendapatan setelah


dikurangi tabungan dan pajak) pada sektor perusahaan, berupa pembelian
barang dan jasa (garis c bawah). Kemudian sektor rumah tangga produsen akan
menyerahkan barang dan jasa tersebut kepada sektor rumah tangga konsumen
(garis d).2

2
Noor Mutia, Perekonomian dua sektor dalam http://noormutia.blogspot.co.id/2013/12/pere
konomian-dua-sektor.html , diakses pada 01 Oktober 2015.
6

2. Hubungan antara Konsumsi dan Pendapatan


Konsumsi dan tabungan seseorang berbanding lurus dengan
pendapatannya. Jika pendapatan bertambah, maka konsumsi dan tabungan juga
akan bertambah.
a. Kecondongan mengkonsumsi atau hasrat mengkonsumsi, ada 2:
1) Hasrat konsumsi marginal atau Marginal propensity to consume
(MPC) adalah perbandingan antara pertambahan konsumsi dengan
pertambahan pendapatan.
2) Hasrat konsumsi rata-rata atau average propensity to consume (APC)
adalah perbandingan antara tingkat konsumsi dengan tingkat
pendapatan.
b. Kecondongan menabung atau hasrat menabung, ada 2:
1) Hasrat menabung marginal atau Marginal propensity to save (MPS)
adalah perbandingan antara pertambahan tabungan dengan
pertambahan pendapatan.
2) Hasrat tabungan rata-rata atau average propensity to save (APS) adalah
perbandingan antara tingkat tabungan dengan tingkat pendapatan
7

B. Ekonomi 3 Sektor
1. Pengertian Sistem Perekonomian Tiga Sektor
Sistem perekonomian tiga sektor terdiri dari sektor – sektor rumah
tangga perusahaan dan pemerintah. Campur tangan pemerintah menimbulkan
dua perubahan penting dalam proses penentuan keseimbangan pendapatan
nasional diantaranya pungutan pajak akan mengurangi pengeluaran agregat
melalui pengeluaran keatas konsumsi rumah tangga dan pajak memungkinkan
pemerintah melakukan perbelanjaan dan hal tersebut akan menaikkan
perbelanjaan agregat.

2. Aliran Pendapatan Dan Syarat Keseimbangan


a. Aliran pendapatan dan pengeluaran
Campur tangan pemerintah dalam perekonomian akan menimbulkan tiga
jenis aliran baru dalam sirkulasi aliran pendapatan. Tiga jenis aliran yang
baru tersebut adalah:
1) Pembayaran pajak oleh rumah tangga dan perusahaan kepada
pemerintah. Pembayaran pajak tersebut menimbulkan pendapatan
kepada pihak pemerintah. Ia merupakan sumber pendapatan pemerintah
yang terutama.
2) Pengeluaran dari sektor pemerintah ke sektor perusahaan. Aliran ini
menggambarkan nilai pengeluaran pemerintah keatas barang-barang
dan jasa yang diproduksikan oleh sektor perusahaan.
3) Aliran pendapatan dari sektor pemerintah sektor rumah tangga. Aliran
itu timbul sebagai akibat dari pembayaran keatas konsumsi faktor-
faktor produksi yang dimiliki sektor rumah tangga oleh pemerintah
b. Pembayaran oleh sektor perusahaan sekarang dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu
1) pembayaran kepada sektor rumah tangga sebagai pendapatan kepada
faktor-faktor produksi dan,
2) pembayaran pajak pendapatan perusahaan kepada pemerintah.
c. Pendapatan yang diterima rumah tangga sekarang berasal dari dua sumber :
8

1) dari pembayaran gaji dan upah, sewa, bunga dan utang oleh perusahaan
dan
2) dari pembayaran gaji dan upah oleh pemerintah.

3. Syarat Keseimbangan
Keseimbangan : Y = AE,  atau Y = C + I + G
Y   : penawaran agregat                                 AE : pengeluaran agregat
C   : konsumsi rumah tangga              I     : investasi perusahaan 
G   : pengeluaran pemerintah membeli barang dan jasa
Y = C + S + T ( setiap pendapatan nasional )
C + I + G = C + S + T ( keseimbangan = setiap pendapatan nasional )
Jika C dikurangi dari setiap ruas maka, Dalam perekonomian tiga sektor I
dan G adalah suntikan kedalam sirkulasi aliran pendapatan, sedangkan S dan T
adalah kebocoran. Sebagai kesimpulan dapatlah dirumuskan bahwa dalam
perekonomian tiga sektor yang mencapai keseimbangan akan berlaku
keadaan :I + G = S + T

4. Jenis-Jenis Pajak
a. Pajak objektif : pajak yg dikenakan berdasarkan aktivitas ekonomi para
wajib pajak  Misalnya  PPN dikenakan kpd mereka yang membeli barang
dan jasa kena pajak
b. Pajak subjektif : pajak yang dipungut dengan melihat kemampuan wajib
pajak. Mislanya pendapatan. Jika pendapatan makin besar, maka beban
pajaknya makin besar
c. pajak langsung : jenis pungutan pemerintah yang secara langsung di
kumpulkan dari pihak yang wajib membayar pajak.( pajak yang secara
langsung di pungut dari orang yang berkewajiban untuk membayar pajak).
d. pajak tak langsung : pajak yang bebannya dapat di pindah2 kan kepada
pihak lain.( yang menanagung beban pajak tersebut adalah para konsumen.
Ex : Impor.
9

5. Bentuk-bentuk pajak pendapatan


a. pajak regresif : sistem pajak yang persentasinya menurun apabila
pendapatan yang di kenakan pajak menjadi bertambah tinggi.dalam sistem
ini ,pada pendapatan rendah ,pajak yang di pungut meliputi bagian yang
paling tinggi dari pendapatan tersebut.tetapi,semakin tinggi pendapatan
semakin kecil persentasi pajak itu di bandingkan dengan keseluruan
pendapatan.
b. Pajak proporsional : persentasi pungutan pajak yang tetap besarnya pada
berbagai tingkat pendapatan,yaitu dari tingkat pendapatan yang sangat
rendah kepada yang sangat tinggi.dalam sistempajak ini tidak di bedakan di
antara penduduk yang kaya atau miskin dan di antara perusahaan besar dan
perusaan kecil.
c. Pajak progresif : sistem pajak yang persentasinya bertambah apabila
pendapatan semakin meningkat .pajak ini menyebabkan pertambahan
nominal pajak yang di bayar akan menjadi semakin cepat apabila
pendapatan semakin tinggi.

6. Efek Pajak terhadap Konsumsi Dan Tabungan


Setiap pemungutan pajak akan menimbulkan perubahan terhadap
pendapatan disposibel (Yd). Pajak sebanyak T akan menyebabkan pendapatan
disposibel turun sebanyak T. Maka:  ∆Yd =  - T
Kemerosotan pendapatan disposibel akan mengurangi konsumsi dan
tabungan RT. Jumlah konsumsi dan tabungan yang berkurang adalah sama
dengan pengurangan pendapatan diposible. Maka : ∆Yd = -T = ∆C + ∆S.
Disamping tergantung pada perubahan pendapatan disposibel  pengurangan
konsumsi ditentukan oleh MPC dan MPS. Perhitungannya dapat dilakukan
dengan menggunakan persamaan :
∆C = MPC x ∆Yd atau ∆C =MPC x (-T)
∆C = MPS x ∆Yd atau ∆C =MPS x (-T)
Setara dengan : T = ∆Yd = (MPC x T) + (MPS x T)3
3
Sadono Sukirno, Teori Pengantar Ekonomi Makro, Ed. 3, (Jakarta : PT Rajawali Pers, 2010),
Hal. 150 - 159
10

7. Pengeluaran Pemerintah
Pajak yang diterima pemerintah akan digunakan untuk membiayai
berbagai kegiatan pemerintah. Dinegara-negara yang sudah sangat maju, Pajak
adalah sumber utama dari pembelanjaan pemerintah, sebagian dari pengeluaran
pemerintah adalah untuk membiayai administrasi pemerintahan dan untuk
membiayai kegiatan-kegiatan pembangunan, membayar gaji pegawai-pegawai
pemerintah, membiayai sistem pendidikan dan kesehatan rakyat, membiayai
pembelanjaan untuk angkatan bersenjata dan membiayai berbagai jenis
infrastruktur yang penting artinya dalam pembangunan adalah beberapa bidang
penting yang akan dibiayai pemerintah.
a. Penentu-penentu pengeluaran pemerintah
1) Proyeksi jumlah pajak yang di terima : Dalam menyusun anggaran
belanja pemerintah harus terlebih dahulu membuat proyeksi mengenai
jumlah pajak yang akan di terimanya.makin banyak jumlah pajak yang
akan dapat di kumpulkan, makin banyak pula perbelanjaan pemerintah
yang akan di lakukan.
2) Tujuan-tujuan ekonomi yang ingin dicapai : mengatasi masalah
pengangguran, menghidari inflasi, dan mempercepat pembangunan
ekonomi. untuk mempercepat kegiatan tersebut seringkali
membelanjakan uang yang lebih besar dari pendapatan yang di peroleh
oleh pajak.
3) Pertimbangan politik dan keamanan  : pertimbangan-
pertimbangan politik dan kestabilan negara selalu menjadi salah satu
tujuan penting dalam menyusun anggaran belanja
pemerintah. kekacauan politik, keamanan.keadaan seperti itu akan
menyebabkan kenaikan perbelanjaan pemerintah yang sangat besar.4

4
 Sadono Sukirno, Teori Pengantar Ekonomi Makro, Ed. 3, (Jakarta : PT Rajawali Pers, 2010),
Hal. 168
11

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor
perusahaan dan sektor rumah tangga. Dalam perekonomian tidak terdapat pajak
dan pengeluaran pemerintah. Perekonomian itu juga tidak melakukan
perdagangan luar negeri dan dengan demikian perekonomian itu tidak melakukan
kegiatan ekspor dan impor.
Pendapatan yang digunakan oleh rumah tangga akan digunakan untuk dua tujuan
yaitu untuk pengeluaran konsumsi dan ditabung

Kecondongan mengkonsumsi atau hasrat mengkonsumsi, ada 2:

1. Hasrat konsumsi marginal atau Marginal propensity to consume (MPC)


2. Hasrat konsumsi rata-rata atau average propensity to consume (APC)

Kecondongan menabung atau hasrat menabung, ada 2:

1. Hasrat menabung marginal atau Marginal propensity to save (MPS)


2. Hasrat tabungan rata-rata atau average propensity to save (APS)
Sistem perekonomian tiga sektor terdiri dari sektor – sektor rumah tangga
perusahaan dan pemerintah

Jenis-Jenis Pajak

1. Pajak objektif
2. Pajak subjektif
3. pajak langsung
4. pajak tak langsung

Bentuk-bentuk pajak pendapatan

1. Pajak regresif 
2. Pajak proporsional
3. Pajak progresif

Anda mungkin juga menyukai