Anda di halaman 1dari 52

Digital Business

Infrastructure (DBI)
Definisi Infrastruktur E-bisnis
Infrastruktur e-bisnis adalah arsitektur
hardware, software, konten dan data
yang digunakan untuk memberikan
layanan e- bisnis untuk karyawan,
pelanggan dan mitra.
• Mendefinisikan technology infrastructure yang
memadai sangat penting untuk semua bisnis
online baru dan perusahaan yang ada yang
melakukan transformasi ke bisnis digital.

• Infrastruktur dan dukungan dari berbagai jenis


platform digital secara langsung mempengaruhi
kualitas layanan yang dialami oleh pengguna
sistem dalam hal kecepatan dan daya tanggap.
Kisaran layanan digital yang disediakan juga
menentukan kemampuan organisasi untuk
bersaing dengan membedakan dirinya di pasar.
• Mcafee dan Brynjolfsson (2008) mengemukakan
bahwa untuk menggunakan teknologi digital untuk
bersaing, mantra untuk CEO haruslah: Deploy,
innovate, and propagate.

• Deploy platform teknologi yang konsisten. Kemudian


pisahkan diri Anda dari paket dengan mencari cara
kerja yang lebih baik. Akhirnya, gunakan platform
untuk menyebarkan inovasi bisnis ini secara luas dan
andal. Dalam hal ini, menyebarkan IT memiliki dua
peran yang berbeda – sebagai katalis untuk ide-ide
inovatif dan sebagai mesin untuk mewujudkannya.
• DBI mengacu pada kombinasi perangkat keras
seperti server dan client komputer desktop dan
perangkat seluler, jaringan yang digunakan untuk
menghubungkan perangkat keras ini dan aplikasi
perangkat lunak yang digunakan untuk memberikan
layanan kepada pekerja dalam bisnis dan juga untuk
para mitra dan pelanggannya.

• Infrastruktur juga mencakup arsitektur jaringan,


perangkat keras dan perangkat lunak dan di mana
letaknya. Akhirnya, infrastruktur juga dapat
dipertimbangkan untuk memasukkan metode untuk
mempublikasikan data dan dokumen yang diakses
melalui aplikasi.
E-business Infrastructure Compent
Layer 1 : E-business services –
Applications Layer

1. Selling Chain Management Information


System – sub-sistem yang secara langsung
berinteraksi dengan pelanggan agar
mereka dapat dengan mudah mengadakan
akses terhadap produk dan jasa yang
ditawarkan perusahaan, terutama yang
berhubungan dengan aktivitas transaksi
bisnis.
2. Customer Relationship Management
Information System - sub-sistem yang
berfungsi sebagai sarana komunikasi
efektif antara pelanggan dengan
perusahaan, terutama yang berkaitan
dengan kebutuhan akan informasi maupun
bentuk pelayanan lainnya sehubungan
dengan produk atau jasa yang ditawarkan.
• 3. Enterprise Resource Planning Information
System – sub-sistem yang secara langsung
berfungsi mengintegrasikan proses-proses
penciptaan produk atau jasa dari perusahaan,
mulai dari dipesannya bahan-bahan mentah
dan fasilitas produksi sampai dengan
terciptanya produk jadi yang siap ditawarkan
kepada pelanggan.
4. Management Control Information System –
sub-sistem yang bertanggung jawab
memberikan data dan informasi bagi keperluan
pengambilan keputusan manajemen
perusahaan dan stakeholder lainnya, baik
keputusan-keputusan yang bersifat strategis
maupun taktis sehari-hari
5. Administrative Control Information
System – sub-sistem yang memiliki fungsi
utama sebagai penunjang
terselenggaranya proses-proses
administasi
Dan masih banyak jenis aplikasi penerapan
dari e-business lainnya.
Layer 2 : System software layer
Lapisan yang mana di
dalamnya terdapat sistem
– sistem yang mendukung
aplikasi agar dapat
berjalan dengan baik
seperti web browser,
server software, software
jaringan, sistem
manajemen database,
dan lain sebagainya.
Layer 3 : Transport or Network layer

Lapisan yang mengatur jaringan dan transportasi


data (TCP / IP).
Layer 4 : Storage / physical layer
Lapisan di mana
mencakup
penyimpanan data
baik yang tersimpan
di dalam
penyimpanan
magnetis di dalam
server web ataupun
media penyimpanan
sementara (RAM).
Layer 5 : Content and data layer
Lapisan yang mencakup isi dari data yang
tersimpan seperti data konsumen, data
transaksi dan lain sebagainya.
Kendala dan tantangan pemanfaatan TI
pada e-Business saat ini
Keamanan dan kerahasiaan pribadi
Bisnis apapun harus menjaga kerahasiaan informasi agar tetap
aman dan hanya dapat diakses oleh penerima yang dimaksud.
Untuk menjaga informasi tetap aman dan terjaga, setiap catatan
transaksi dan berkas lain perlu dilindungi dari akses yang tidak
sah, serta memastikan transmisi data dan penyimpanan
informasi yang aman.
E-business mempermudah perusahaan dalam pelaksanaan
kegiatan bisnisnya namun kemanan yang tidak terjaga dapat
membuat pihak yang tidak berhak dapat mengakses data
perusahaan dengan mudah. Hal ini jelas menjadi kekhawatiran
sebagian perusahaan dalam menerapkan e-business.
Keabsahan data

Transaksi e-Business memiliki tantangan yang


lebih besar untuk membangun keabsahan
karena data dari internet sangat mudah untuk
diubah dan disalin. Kedua belah pihak yang
terkait dalam e-Business sama-sama ingin
memastikan keaslian masing-masing rekan,
terutama jika salah satu pihak akan melakukan
pemesanan dan transaksi pembayaran
elektronik.
Integritas Data

Sebuah bisnis perlu merasa yakin bahwa data


tidak diubah dalam perjalanan, baik sengaja
atau karena kecelakaan. Hal ini sama seperti
yang dibahas di atas sebelumnya mengenai
keamanan. Isu keamanan data yang tidak
terjamin membuat sejumlah perusahaan
semakin enggan menerapkan e-business.
Tanpa Penyangkalan dan Kontrol Akses

• Tanpa Penyangkalan
Hal ini berkaitan dengan adanya bukti dalam transaksi.
Sebuah bisnis harus memiliki jaminan bahwa pihak yang
menerima atau pembeli tidak dapat menyangkal bahwa
transaksi telah terjadi, dan ini berarti memiliki bukti yang
cukup untuk membuktikan transaksi.
• Kontrol Akses
Ada ketakutan tersendiri di mana perusahaan takut akan
adanya pihak lain yang tidak berwenang mengendalikan
sistem namun dapat masuk ke dalam sistem untuk
mengakses informasi, mengambil informasi ataupun
mengacaukan sistem yang ada.
Ketersediaan Layanan
Hal ini secara khusus berhubungan dengan penyediaan
layanan dan informasi bagi pelanggan bisnis. Pesan harus
disampaikan dalam cara yang dapat diandalkan dan tepat
waktu, dan informasi harus dapat disimpan dan diambil sesuai
kebutuhan.
Karena ketersediaan layanan penting untuk semua website
e-Business, langkah-langkah tertentu harus diambil untuk
mencegah gangguan layanan oleh peristiwa-peristiwa seperti
listrik padam dan kerusakan infrastruktur fisik.
Contohnya, tersedianya data cadangan, sistem pemadaman
api, sistem Uninterrupted Power Supply (UPS), perlindungan
virus, serta memastikan bahwa ada kapasitas yang memadai
untuk menangani kesibukan yang ditimbulkan oleh lalu lintas
jaringan yang berat.
Trend perkembangan TI dan
manfaatnya bagi e-Business
QR Code dan Augmented Reality
Mobile Payment dan E-money
Cloud Computing
Cloud Computing
Merupakan gabungan pemanfaatan IT dan
pengembangan berbasis internet. Cloud computing
memiliki potensi yang sangat besar untuk semakin
membuat e-business menjadi lebih efektif dan
efisien.
Cloud computing adalah gabungan dari
pemanfaatan teknologi (komputasi) dan
pengembangan berbasis internet (awan).
(Wikipedia, 2013)
Penerapan Cloud Computing
Sebuah perusahaan akan menerapkan sebuah aplikasi
CRM. Dengan cloud computing, perusahaan tersebut
tidak perlu melakukan investasi awal dengan membeli
aplikasi dan hardware untuk aplikasi tersebut serta
menyewa ahli untuk menjalankannya.
Dengan cloud computing, perusahaan cukup
mengkontak perusahaan yang menyediakan jasa cloud
computing (Contoh : Microsoft) untuk menghubungkan
perusahaan tersebut dengan perusahaan pengembang
aplikasi.
Dan pembayaran dilakukan sesuai dengan kontrak (per
triwulan, per tahun dan sebagainya). Hal ini membuat
pengeluaran perusahaan dapat dikendalikan dengan
baik.
Jenis Layanan Cloud Computing

Infrastructure as a service (IaaS)


Layanan dari Cloud Computing dimana kita bisa
“menyewa” infrastruktur IT (komputasi, storage,
memory, network dsb). Kita bisa definisikan berapa
besar-nya unit komputasi (CPU), penyimpanan data
(storage) , memory (RAM), bandwith, dan
konfigurasi lain-nya yang akan kita sewa.
Mudah-nya, IaaS ini adalah menyewa komputer
virtual yang masih kosong, dimana setelah
komputer ini disewa kita bisa menggunakan-nya
terserah dari kebutuhan kita. Hal ini meliputi Grid
untuk virtualized server, storage & network.
Contohnya seperti Amazon Elastic Compute Cloud
dan Simple Storage Service.
Infrastructure as a service (IaaS)
Platform as a service (PaaS)
Layanan dari Cloud Computing dimana kita
menyewa “rumah” berikut lingkungan-nya (sistem
operasi, network, databbase engine, framework
aplikasi, dll), untuk menjalankan aplikasi yang kita
buat. Hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana
dalam hal ini seorang developer tidak perlu
memikirkan hardware dan tetap fokus pada
pembuatan aplikasi tanpa harus mengkhawatirkan
sistem operasi, infrastructure scaling, load balancing
dan lain-lain. Contohnya yang sudah
mengimplementasikan ini adalah Force.com dan
Microsoft Azure investment.
Platform as a service (PaaS)
Software as a service (SaaS)

Adalah layanan dari Cloud Computing dimana


kita tinggal memakai software (perangkat lunak)
yang telah disediakan.Hal ini memfokuskan pada
aplikasi dengan Web-based interface yang
diakses melalui Web Service dan Web 2.0.
Contohnya adalah Google Apps, SalesForce.com
dan aplikasi jejaring sosial seperti FaceBook.
Software as a service (SaaS)
Kelebihan Cloud Computing

1. Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian


sumber daya.
2. Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa
langsung fokus ke profit dan berkembang dengan
cepat.
3. Membuat operasional dan manajemen lebih mudah
karena sistem pribadi/perusahaan yang tersambung
dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan
mudah.
4. Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih
ramping.
Kekurangan Cloud Computing

1. Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa


dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau
kelebihan beban.
2. Perusahaan yang menyewa layanan dari cloud
computing tidak punya akses langsung ke
sumber daya, semua tergantung dari kondisi
vendor/penyedia layanan cloud computing. Jika
server vendor rusak atau punya layanan backup
yang buruk, maka perusahaan akan mengalami
kerugian besar.
Kesimpulan
• Dengan adanya infrastruktur IT, ketersediaan dan
pengelolaan data internal perusahaan digital bisa
ditangani sendiri oleh pihak internal perusahaan,
sehingga tingkat keamanan data akan relatif
lebih baik dibandingkan dengan pengelolaan data
dilakukan oleh eksternal perusahaan
• Keputusan kunci dengan mengelola infrastruktur
ini adalah elemen mana yang terletak di dalam
perusahaan dan yang dikelola secara eksternal

Anda mungkin juga menyukai