MANAJEMEN
Kelas B
Kelompok 2
Sistem Informasi
Jakarta
2019
1. Latar belakang, Konsep dan Kelebihan / kelemahan serta contoh implementasi
Cloud Computing.
LATAR BELAKANG :
Cloud computing atau komputasi awan merupakan salah satu contoh perkembangan teknologi
informasi. Cloud computing adalah transformasi teknologi informasi dan komunikasi dari komputer
berbasis klien atau server. Cloud computing memungkinkan pengguna untuk menggunakan layanan
software, media penyimpanan (storage), platform infrastruktur dan aplikasi layanan teknologi melalui
jaringan internet. Teknologi cloud computing menguntungkan pengguna karena tidak perlu lagi
mengeluarkan investasi besar besaran untuk software dan aplikasi data serta perawatan hardware.
Cloud computing adalah penggunaaan oleh user pada sebuah komputer dan menjalankan
sebuah aplikasi dimana file-file tersebut tidak terdapat di computer yang digunakannya, namun berada
di komputer lain yang dihubungkan oleh jaringan. Dalam Cloud computing terdapat istilah front-end
(Desktop-PC) dan back-end (Server). Keduanya harus saling terhubung oleh sebuah jaringan yang dapat
berupa internet atau untuk skala yang lebih kecil. Front-end yang mengambil data dan menjalankan
aplikasi, sedangkan back-end merupakan resource yang diistilahkan dengan awan.
Melihat kemampuan dan keunggulan teknologi cloud computing ini, diprediksikan suatu hari
nanti teknologi ini akan menjadi infrastruktur public seperti listrik dan telepon. Pengguna tidak
memerlukan lagi berbagai software aplikasi untuk dimasukkan ke Desktop-PC, notebook, netbook dan
lain-lain. Prediksi ini perlahan tapi pasti mulai terbukti saat ini. Sebagai penyedia semua layanan akses
data yang efektif digunakan bagi semua kalangan.
Dalam perkembangannya, cloud computing berdasarkan tipenya dibagi menjadi tiga tipe, yaitu
public cloud yang merupakan tipe yang mengijinkan pengguna untuk mengakses sistem cloud
menggunakan web browser mainstream, kemudian private cloud yang merupakan serangkaian
pengaturan internal pada sebuah organisasi/perusahaan, dan yang terakhir adalah hybrid cloud yang
merupakan kombinasi dari private cloud yang dihubungkan ke satu atau beberapa cloud service
eksternal, dengan manajemen terpusat, dianggap sebagai satu unit tunggal, dan dibatasi dengan
jaringan yang aman. (Ramgovind, 2010).
Cloud computing sangat membutuhkan server bagi penyimpanan data. Banyak server yang ada
pada saat ini membutuhkan ruangan yang luas dan harga yang mahal. Sehingga biaya untuk membuat
infrastruktur itu dibutuhkan biaya yang banyak dan tidak semua perusahaan, komunitas maupun
pengguna pribadi dapat memenuhinya.
KONSEP :
1. Software as a Service (SaaS) merupakan layanan cloud computing yang bisa langsung menggunakan
aplikasi yang telah disediakan. Penyedia layanan mengelola infrastruktur dan platform yang
menjalankan aplikasi tersebut. Contoh layanan aplikasi e-mail yaitu Gmail, Yahoo!, dan Outlook.
Sedangkan contoh aplikasi media sosial adalah Twitter, FaceBook, Google+. Keuntungan dari layanan
ini adalah pengguna tidak perlu membeli lisensi untuk mengakses aplikasi tersebut. Pengguna hanya
membutuhkan perangkat klien cloud computing yang terhubung ke Internet. Ada juga aplikasi yang
mengharuskan pengguna untuk berlangganan agar bisa mengakses aplikasi yaitu Office 365 dan Adobe
Creative Cloud.
2. Platform as a Service (PaaS) merupakan layanan yang menyediakan computing platform. Biasanya
sudah terdapat sistem operasi, database, web server dan framework aplikasi agar dapat menjalankan
aplikasi yang telah dibuat. Perusahaan yang menyediakan layanan tersebutlah yang bertanggung
jawab dalam pemeliharaan computing platform ini. Keuntungan layanan ini adalah mereka bisa fokus
pada aplikasi yang mereka buat tanpa memikirkan tentang pemeliharaan dari computing platform.
Contoh penyedia layanan PaaS adalah Amazon Web Service dan Windows Azure.
Karena menggunakan cloud computing data kita tersimpan di dalam server di internet maka mudah bagi
pengguna untuk mengakses data dimanapun dan kapanpun asal terhubung dengan internet.
2. Murah
Penggunaan cloud computing sangat hemat biaya untuk alokasi perangkat keras. Cloud computing juga
tidak memerlukan maintenance dan mengurangi pemakaian listrik.
3. Hemat
Kelebihan lain dari cloud computing, dengan adanya sistem komputasi awan memungkinkan perusahaan
atau instansi untuk mengurangi infrastruktur komputer yang memerlukan biaya pengadaan dan
perawatan cukup besar.
4. Fleksibel
Ketika data yang kita punya terlalu besar maka ia otomatis menambah kapasitas hanya dalam hitungan
menit dengan melakukan self-provisioning. Sehingga tidak perlu melakukan penambahan jumlah
komputer.
5. Ketersediaan Data
Sistem yang digunakan cloud computing sudah didesain high availability, sistem tersebut sudah berada
pada data center yang sudah menjamin ketersediaan listrik, pendingin, dan lainnya yang sudah
menjadi fasilitas pendukung selama 24 jam.
6. Skalabilitas
Penggunaan layanan cloud yang menyediakan dan menawarkan penyimpanan sesuai dengan
permintaan pengguna, jadi di sini pengguna dapat dengan mudah melakukan manajemen data baik
untuk mengurangi atau mereproduksi data yang akan disimpan di server cloud.
7. Aman
Jadi tidak perlu ragu lagi untuk menggunakan cloud computing karena sudah pasti aman dan terjamin
asalkan mencari partner yang memang sudah mempunyai mempunyai sertifikat atau terstandarisasi ISO
untuk menjamin keamananya.
Internet merupakan satu-satunya jalan menuju cloud computing. Ketika tidak ada koneksi internet di
tempat Anda, atau jalur internet menuju cloud provider sedang bermasalah, secara otomatis akses ke
mesin cloud computing Anda akan terputus.
Nah dari sinilah hambatan terbesar yang tengah terjadi di Indonesia, karena belum semua seluruh
wilayah telah terjangkau oleh akses internet.
Dengan menggunakan sistem komputasi awan berarti Anda mempercayakan sepenuhnya atas
keamanan dan kerahasiaan data-data kepada cloud provider. Untuk itu anda harus mencari partner
cloud computing yang sudah mempunyai sertifikat atau terstandarisasi ISO untuk menjamin
keamananya.
Cloud Computing yang kini mulai merambah di berbagai aspek, salah satunya mulai diimplementasikan
dalam dunia pendidikan. cloud cmputing memungkinkan perguruan tinggi memotong biaya pembelian
hardware dan software serta menghemat biaya pengeluaran untuk merekrut tenaga IT. Kampus hanya
perlu membayar per bulan sesuai penggunaan dan memperoleh layanan back up data dan update
software secara otomatis tanpa biaya tambahan.
Nah, salah satu Sistem Informasi Akademik yang sudah menerapkan cloud computing adalah SIAKAD
Cloud. SIAKAD Cloud menjamin keamanan dan kerahasiaan data yang disimpan di server dan telah
menerapkan teknologi Disaster Recovery Center yang akan menjamin keamanan data saat kejadian yang
tidak diinginkan kampus. SIAKAD Cloud menjadi solusi sistem informasi akademik ZAMAN NOW.
2. Management and governance : Siapa yang mengontrol insfrastruktur IT,
Bagaimana Infrastruktur IT dikelola, Sentralisasi atau desentralisasi ?
(Gunakan studi kasus dari perusahaan tertentu)
Berdasarkan definisi tata kelola teknologi informasi dari IT Governance Institute (ITGI) dikemukakan
bahwa tata kelola teknologi informasi adalah tanggung jawab dari dewan direksi dan manajemen
eksekutif, oleh karenanya tata kelola teknologi informasi harus merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari tata kelola perusahaan. Tata kelola perusahaan merupakan suatu sistem yang
mengarahkan dan mengendalikan entitas-entitas pada suatu perusahaan. Ketergantungan bisnis akan
suatu teknologi informasi telah membuatnya tidak dapat menyelesaikan isu tata kelola perusahaan
tanpa adaya pertimbangan terhadap teknologi informasi. Sebagai gantinya teknologi informasi dapat
mempengaruhi peluang strategi dan menghasilkan kritik atas perencanaan strategis yang telah dibuat.
Dalam hal tersebut tata kelola teknologi informasi memungkinkan perusahaan untuk mengambil
keuntungan maksimal atas informasi, dan juga merupakan penggerak tata kelola perusahaan.
Organisasi memiliki proses untuk akuisisi, pelaksanaan dan meningkatkan infrastruktur teknologi. Hal ini
memerlukan pendekatan yang direncanakan untuk akuisisi, pemeliharaan dan perlindungan
infrastruktur sesuai dengan yang telah disepakati strategi teknologi dan penyediaan pembangunan dan
lingkungan pengujian. Hal ini memastikan bahwa ada dukungan teknologi yang berkelanjutan untuk
aplikasi bisnis.
Pada PT Indonesia Power sebagai fondasi sistem informasi yang akan sangat berpengaruh pada kinerja
sistem informasi secara keseluruhan, maka pendekatan yang ditetapkan dalam pengelolaan
infrastruktur adalah strategi standarisasi dan optimasi sumberdaya. Pembangunan infrastruktur
teknologi secara bertahap dan berkesinambungan dengan tetap menyediakan spesifikasi yang sesuai
dengan kebutuhan dan standar layanan yang ditetapkan. Perancangan konfigurasi sistem yang sesuai
dengan spesifikasi proses saat ini dan proyeksi kebutuhan di masai mendatang. Saat ini PT. Indonesia
Power menerapkan dua jenis konfigurasi sistem yaitu sentralisasi dan desentralisasi, Penetapan acuan
standar teknologi infrastruktur dijelaskan secara umum pada tabel dibawah ini.
KONSEP :
Sumber daya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda, mencakup
Sumber daya komputasi dikelola oleh sistem batch berbeda, Sistem storage berbeda pada node
berbeda, Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user yang sama pada sumber daya berbeda
pada Grid.
Sifat alami dinamis: Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah
Tiga hal yang di-sharing dalam sebuah sistem grid, antara lain : Resource, Network dan Proses.
Kegunaan / layanan dari sistem grid sendiri adalah untuk melakukan high throughput
computing dibidang penelitian, ataupun proses komputasi lain yang memerlukan banyak
resource komputer.
KELEBIHAN :
Teknologi grid computing mampu menjadi solusi bagi perusahaanperusahaan untuk memiliki suatu
sistem informasi yang berteknologi canggih, yang mampu mendukung kinerja perusahaan, dengan biaya
yang lebih murah.
Kemampuan teknologi tersebut untuk mendukung kinerja perusahaan tidak diragukan lagi. Teknologi
grid computing membuka peluang bagi adanya kerjasama lintas organisasi, lintas benua, dan lintas
bangsa. Selain itu, terbuka pula peluang untuk melakukan komputasi yang rumit dengan
menggunakan superkomputer yang canggih, tanpa harus melakukan investasi besar-besaran
dalam bidang teknologi informasi
Grid computing menjadi suatu hal yang menjanjikan bagi perusahaan disebabkan oleh 3 hal, yaitu:
1. Lebih hemat biaya dalam penggunaan sejumlah tertentu sumber daya komputer,
2. Sebagai cara untuk memecahkan masalah yang mungkin tidak dapat dipecahkan tanpa
sejumlah besar daya komputasi, dan
3. Karena menunjukkan bahwa sumberdaya dari banyak komputer dapat kooperatif dan
dimanfaatkan secara sinergis, serta dikelola sebagai sebuah kolaborasi mencapai
tujuan bersama
Perkalian dari sumber daya: Resource pool dari CPU dan storage tersedia ketika idle
Lebih cepat dan lebih besar: Komputasi simulasi dan penyelesaian masalah apat berjalan lebih cepat dan
mencakup domain yang lebih luas
Software dan aplikasi: Pool dari aplikasi dan pustaka standard, Akses terhadap model dan perangkat
berbeda, Metodologi penelitian yang lebih baik
Data: Akses terhadap sumber data global, dan Hasil penelitian lebih baik
KEKURANGAN :
Kekurangan pada grid computing yang lebih saya tekankan disini adalah mengenai hambatan yang
dialami oleh masyarakat Indonesia dalam mengaplikasikan teknologi grid computing. Hambatan-
hambatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Manajemen institusi yang terlalu birokratis menyebabkan mereka enggan untuk fasilitas yang
dimiliki untuk digunakan secara bersama agar mendapatkan manfaat yang lebih besar bagi
masyarakat luas.
2. Masih sedikitnya sumber daya manusia yang kompeten dalam mengelola grid computing.
3. Kurangnya pengetahuan yang mencukupi bagi teknisi IT maupun user non teknisi
mengenai manfaat dari grid computing itu sendiri.
Dengan adanya beberapa manfaat dan hambatan mengenai tersedianya grid computing di Indonesia,
maka harus ada solusi yang berfungsi untuk mewujudkan manfaat dan menghilangkan hambatan yang
muncul tersebut. Solusi itu antara lain adalah sebagai berikut :
2. Kerjasama riset dan pengembangan antara departement dalam suatu perguruan tinggi
dan industri.
3. Diberikannya mata kuliah tentang grid computing sehingga dapat menghasilkan generasi
yang menguasai teknologi ini.
CONTOH IMPLEMENTASI :
a) Scientific Simulation
Komputasi grid diimplementasikan di bidang fisika, kimia, dan biologi untuk melakukan simulasi
terhadap proses yang kompleks.
b) Medical Images
Penggunaan data grid dan komputasi grid untuk menyimpan medical-image. Contohnya adalah
eDiaMoND project.
Komputasi grid digunakan untuk membantu penemuan obat. Salah satu contohnya adalah: Molecular
Modeling Laboratory (MML) di University of North Carolina (UNC).
d) Big Science
Data grid dan komputasi grid digunakan untuk membantu proyek laboratorium yang disponsorioleh
pemerintah Contohnya terdapat di DEISA.
e) E-Learning
Komputasi grid membantu membangun infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan dalam pertukaran
informasi dibidang pendidikan. Contohnya adalah AccessGrid.
f) Visualization
Komputasi grid digunakan untuk membantu proses visualisasi perhitungan yang rumit.
g) Microprocessor design
komputasi grid membantu untuk mengurangi microprocessor design cycle dan memudahkan design
center untuk membagikan resource lebih efisien. Contohnya ada diMicroprocessor Design Group at IBM
Austin.
LATAR BELAKANG :
Nanoteknologi merupakan teknologi nano yang semakin populer beberapa tahun ini (Saas,
2007). Disebut nano karena ukuran partikel-partikel penyusunnya sangat kecil. Istilah nano tersebut
berasal dari bahasa Yunani yaitu nanos yang berarti 10-9 atau satu per satu milyar (Alhoff et al., 2010).
Menurut Miller dan Kinnear dalam majalah Nexus (2008), sesuai namanya nanoteknologi mencakup
teknologi dalam skala nanometer (nm), biasanya mencapai 100 nm (Logothetidis, 2012).
Pada prinsipnya, nanoteknologi merupakan teknologi yang didasarkan pada pemanfaatan bahan
dengan ukuran partikel dalam skala nano yang memiliki sifat fisika dan kimia yang berbeda dengan
material sejenis dengan ukuran yang lebih besar. Sebagai contoh, karena ukurannya yang sedemikian
kecil maka nanopartikel memiliki permukaan yang jauh lebih luas dibandingkan dengan material sejenis
dengan ukuran lebih besar. Oleh karena itu, nanopartikel memiliki kemampuan yang lebih besar dalam
pemanfaatan yang berkaitan dengan luasan permukaan. Di samping itu, nanopartikel memiliki
reaktivitas yang lebih tinggi karena atom-atomnya memiliki peluang yang lebih besar untuk berinteraksi
dengan material lain (Saxton, 2007).
Nanoteknologi merupakan salah satu bidang yang menjadi pusat perhatian para ilmuwan dunia
karena teknologi ini dianggap akan menjadi teknologi masa depan yang akan menggantikan teknologi
yang sudah ada. Besarnya peranan nanoteknologi ini tercermin dengan cakupannya yang luas meliputi
nanokimia, nanofisika, nanomaterial, nanoelektronik, nanobionik dan nanometrologi (Pokropivny et al.,
2007). Salah satu diantaranya yaitu nanomaterial memiliki beberapa jenis seperti nanologam,
nanokeramik, nanopolimer dan nanokomposit (Morris dan Willis, 2007). Keluasan cakupan nanomaterial
ini menunjukkan bahwa nanoteknologi semakin berperan penting dalam perkembangan teknologi masa
kini dan akan datang.
KONSEP :
Nanoteknologi adalah manipulasi materi pada skala atomik dan skala molekular. Diameter atom berkisar
antara 62 pikometer (atom Helium) sampai 520 pikometer (atom Cesium), sedangkan kombinasi dari
beberapa atom membentuk molekul dengan kisaran ukuran nano, yaitu ukuran benda yang besarnya:
satu permilyar meter (0,0000000001 m) atau satu meter dibagi satu milyar. Istilah Nanoteknologi
pertama kali disebut dalam pidato ilmiah Profesor Nario Taniguci tahun 1974.
Deskripsi awal dari nanoteknologi mengacu pada tujuan penggunaan teknologi untuk memanipulasi
atom dan molekul untuk membuat produk berskala makro. Deskripsi yang lebih umum adalah
manipulasi materi dengan ukuran maksimum 100 nanometer.
KARAKTERISTIK :
LATAR BELAKANG :
Latar belakang Istilah green computing muncul tidak hanya seiring dengan meningkatnya biaya
energi dan potensi penyimpanan, tetapi juga karena dampak terhadap lingkungan.
Pengertian dari Green Computing atau Komputasi Hijau itu sendiri yaitu suatu ilmu atau
penerapan tentang bagaimana kita menggunakan sumber daya komputer atau perangkat elektronik
yang kita miliki secara efisien dan ramah lingkungan. Sasaran utama green computing adalah bumi ini
sendiri, manusia, serta laba/keuntungan. Tujuannya jelas untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan
yang berbahaya terhadap lingkungan, mengefisiensi penggunaan energi, menyeimbangkan antara
teknologi dan lingkungan agar tercipta suatu teknologi yang ramah lingkungan dan tidak merusak alam
atau lingkungan hidup serta menerapkan daur ulang pada bahan-bahan pembuat komputer. Salah satu
langkah yang mudah untuk mengefisien kan penggunaan energi adalah penggunaan laptop daripada
komputer pribadi di rumah, secara tidak langsung cara ini dilakukan untuk menghemat energi.
Cikal bakal tercetusnya green computing berasal dari Badan Perlindungan Lingkungan di
Amerika yang meluncurkan program Energy Star pada tahun 1992. Energy star itu sendiri ialah sebuah
program yang melabeli efisiensi energi pada hardware dan sumber daya komputer yang ramah
lingkungan dan hemat energy. Program ini kemudian menyebar di sekitar Eropa dan Asia.
Sejak tahun 1992 istilah Green Computing sudah sangat familiar di dunia IT. Berawal dengan
teknologi sleep mode, yang berfungsi untuk digunakan. US¢meminimalkan energi komputer ketika
komputer sedang tidak Environmental Protection Agency merelease program Energy Star, yaitu
program promosi dan penghargaan bagi penerap efisiensi energi pada teknologi monitor, pengontrol
iklim, dan teknologi lain. Istilah Green Computing muncul dengan booming-nya Energy Starini,
khususnya merujuk ke bagaimana kita bisa efisien dalam konsumsi energi pada penggunaan computing.
Landasan pergerakannya adalah kebutuhan akan economic¢produk viability (keberlangsungan hidup),
social responsibility (tanggung jawab sosial) dan environmental impact (pengaruh lingkungan).
KONSEP :
Komputasi hijau (bahasa Inggris: green computing) adalah kajian dan praktik penggunaan sumber daya
komputer secara efisien. Sasaran primer program-program tersebut adalah pencakupan TBL (triple
bottom line: manusia, planet, laba), suatu pengembangan spektrum nilai dan kriteria untuk pengukuran
kesuksesan organisasi. Sasarannya antara lain adalah untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan
berbahaya, memaksimalkan efisiensi energi selama umur produk, dan meningkatkan daur ulang serta
biodegradasi bagi produk gagal dan limbah pabrik.
Sistem TI modern bergantung pada campuran rumit manusia, jaringan, serta perangkat keras.
Karenanya, suatu prakarsa komputasi hijau harus bersifat sistematis dan ditujukan bagi masalah yang
semakin rumit. Unsur-unsur dari solusinya dapat berupa kepuasan pengguna akhir, restrukturisasi
manajemen, kepatuhan terhadap regulasi, pembuangan limbah elektronik, telecommuting, virtualisasi
sumber daya server, penggunaan energi, solusi thin client, serta ROI (return on investment).
KELEBIHAN :
· Penggunaan energy berkurang dari teknik komputasi hijau diterjemahkan ke dalam emisi
karbondioksida yang lebih rendah, yang berasal dari pengurangan bahan bakar fosil yang
digunakan dalam pembangkit listrik dan transportasi.
· Konservasi sumber daya berarti lebih sedikit energy yang dibutuhkan untuk
memproduksi, menggunakan, dan membuang produk.
· Komputasi hijau bahkan termasuk mengubah kebijakan pemerintah untuk mendorong daur
ulang dan menurunkan penggunaan energy oleh individu dan bisnis.
· Mengurangi resiko yang ada dalam laptop seperti kimia diketahui menyebabkan kanker,
kerusakan saraf dan reaksi kekebalan tubuh pada manusia.
KEKURANGAN :
CONTOH IMPLEMENTASI :
Data Center memiliki beberapa permasalahan, yaitu mahalnya biaya maintanence, biaya operasional
lalu ada juga Permasalahan pada konsumsi listrik, pendingin, dan ruangan. Namun dengan penerapan
green computing hal itu dapat diselesaikan dengan penerapan berbagai hal berikut:
Yaitu dengan pengaturan clock processor, jika task tidak banyak, maka clock processor dikurangi. Hal ini
berguna untuk efisiensi kinerja processor.Teknologi ini terdapat pada Intel (speedstep), AMD (coolnow),
Sun Microsystem (coolthread).Keuntungan yang diperoleh dengan teknologi ini adalah hemat energi,
karena panas rendah. Dengan panas rendah, maka energi pendingin yang dibutuhkan juga rendah.
-. Teknologi Virtualization
Dengan Teknologi Virtualization dari sebuah mesin didalamnya memiliki tiga mesin namun secara virtual
keuntungan yang didapat dengan teknologi ini adalah hemata ruang, energy, kabel, dan optimalisasi
mesin.
Teknologi ini yaitu teknologi yang membuat tampilan server dengan bentuk fisik horizontal, dikarenakan
Bentuk ini dirasa lebih hemat ruang, kabel, dan energi dibandingkan bila bentuk fisiknya vertikal.
Yaitu adalah teknologi untuk penghematan penggunaan energi, dengan dua parameter: PUE (Power
Usage Efficiency), DCE (Data Center Efficiency).Hasil pengukuran Lawrence Berkeley National Labs
terhadap 22 data center, menunjukkan nilai PUE antara 1,3 hingga 3,0.
Biasanya pada sebuah perkantoran workstation merupakan penyedot energy terbesar, tetapi dengan
solusi berikut yang berpatokan pada green computing hal tersebut dapat diakali:
Teknologi yang terdapat pada BIOS ini melalui ACPI (Advanced Configuration & Power Interface) akan
memotong penggunaan energ rata-rata sebesar 25% konsumsi energy.
-. Tim Klien
Dengan pergantian Desktop PC dengan laptop jelas penggunaan energy pada workstation akan
berkurang besar, dikarenakan konsumsi energy laptop lebih kecil.
Dengan penerapan green computing pada lingkungan kerja kita dapat menghemat biaya maintenance,
operasional, energy, dan juga transportasi. Untuk penerapanya ada 3 pilihan:
Green computing pada diri sendiri adalah hal yang kita bisa lakukan pada sehari harinya, misalnya
dengan menggunakan komputer daur ulang atau menggunakan komputer dulu yang di upgrade
specnya, menggunakan kertas daur ulang untuk memprint, gunakan layar monitor seperlunya. Inti dari
green computing pada diri sendiri adalah penggunaan energy secara hemat dan efisien.
Virtualisasi adalah suatu konsep yang digunakan untuk pembagian sumber daya, seperti sistem operasi,
server, perangkat penyimpanan atau sumber daya jaringan (Maclsaac. et al. 2008). Dengan virtualisasi,
beberapa sistem operasi dapat berjalan bersamaan dengan aman pada satu mesin. Proses virtualisasi
ditangani oleh satu kernel kecil yang disebut hypervisor atau virtual machine monitor (VMM), yang
dapat membuat satu atau lebih virtual machine. Teknologi virtualisasi dapat mengurangi kompleksitas
pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak, distribusi pengujian dan pemeliharaan. Dari sisi
sistem operasi, teknologi virtualisasi dapat menghindari ketidaksesuaian perangkat keras, menghemat
waktu dan biaya pengujian, meminimalkan biaya upgrade serta menghilangkan masalah ketidaksesuaian
perangkat lunak pada mesin. Dalam beberapa tahun terakhir teknologi virtualisasi semakin penting
disebabkan oleh kecenderungan yang meningkat akan penggunaan cloud computing, Green IT dan
konsolidasi server. Teknologi ini juga memungkinkan berbagi sumber daya server sesuai dengan
permintaan, menghemat biaya dan menciptakan peluang bisnis baru.
KONSEP
Contoh sederhana dari virtualisasi adalah saat satu hard drive di partisi secara logis menjadi dua bagian,
sehingga terlihat sebagai dua harddisk yang terpisah. Virtualisasi dapat diterapkan menurut Ruest and
Ruest (2009) pada 3 (tiga) bidang yaitu :
1) Virtualisasi Jaringan Virtualisasi bidang ini menggabungkan sumber daya yang tersedia di
jaringan dengan membagi bandwidth menjadi beberapa bagian, dimana masing-masing bandwidth
bersifat independen dan dapat diberikan ke server atau perangkat tertentu secara langsung (real
time).
2) Virtualisasi Penyimpanan Virtualisasi penyimpanan adalah penyatuan perangkat
penyimpanan beberapa jaringan ke perangkat penyimpanan tunggal yang dikelola dari central
console storage. Virtualisasi jenis ini umumnya digunakan pada Storage Area Network (SAN).
3) Virtualisasi server Virtualisasi server merupakan pembagian sumber daya server seperti prosesor,
memori, harddisk, ke masing-masing pengguna server. Tujuannya untuk memaksimalkan pemanfaatan
sumber daya server yang terbatas.
Dalam tesis ini akan diteliti tentang virtualisasi server, salah satu implementasi yang akan diuji
adalah virtual machine. Virtual machine pada mulanya didefinisikan oleh Popek dan Goldberg (1974)
sebagai duplikasi dari mesin asli yang masing-masing mesin hasil duplikasi terisolasi satu dengan
lainnya.
Virtualisasi adalah konsep dimana akses ke sebuah hardware seperti server diatur sehingga
beberapa operating system (guest operation system) dapat berbagi sebuah hardware.
IMPLEMENTASI
Beberapa peralatan komputer dapat divirtualisasikan. Contoh peralatan komputer yang dapat
divirtualisasikan adalah
Server. Mulai dari perspektif akses dan manajemen, sebuah server fisik tunggal dapat
menjadi beberapa server yang biasa disebut dengan virtual server atau virtual machine (VM)
Desktop. Mirip dengan virtualisasi server, virtualisasi desktop dapat berarti dua hal. Yang
pertama, memungkinkan pengguna untuk menjalankan beberapa sistem operasi desktop
(Apple Mac OS dan Microsoft Windows OS) di dalam komputer yang sama. Yang kedua
virtualisasi memungkinkan data dan layanan yang dimiliki oleh pengguna diletakkan di
komputer yang digunakan bersama dengan data dan layanan milik orang lain.
Storage. Satu tempat penyimpanan fisik dapat terlihat menjadi beberapa driver virtual.
Dengan kata lain, dengan menggunakan windows yang terpisah di console manajemen yang
umum, administrator IT dapat memperlakukan drive virtual seperti drive fisik.
Application. Saat memvirtualisasi, aplikasi yang ditulis untuk sebuah lingkungan sistem
operasi dapat dijalankan di lingkungan operasi yang lain untuk meningkatkan kecocokan
aplikasi dan kemudahan pengelolaan. Operasi akan diarahkan ke sistem operasi yang sesuai.
Network. Di dalan jaringan, sebuah router fisik dapat mendukung beberapa, alamat IP untuk
membuat router virtual. Sama seperti sebuah switch Ethernet fisik dapat mendukung beberapa
alamat MAC (media access control) untuk membuat switch virtual. Sebuah hardware fisik
dapat dibagi menjadi beberapa router atau switch virtual untuk mengurangi biaya.
Perkembangan web services sekarang ini sangat pesat. Web services sebagai evolusi dan kolaborasi dari
berbagai teknologi di masa lalu yang diciptakan untuk mengatasi berbagai kendala pada teknologi
pendahulunya dapat memberikan keuntungan bagi para pengembang perangkat lunak dalam
merancang dan membuat suatu sistem sehingga dapat beriteraksi antara satu dengan yang lainnya. Hal
ini merupakan salah satu kelebihan dari web services. Akan tetapi kenyataan bahwa kendala keamanan
dan interoperabilitas masih belum terjamin pada web services membuat web services belum
diimplemtasikan secara meluas sehingga diperlukan pengkajian untuk memberikan solusi pada hal ini.
Akan tetapi hal yang berkembang sekarang adalah bahwa untuk menciptakan suatu standar untuk
sesuatu yang baru, yang dipakai secara merata diseluruh dunia, tidaklah mudah. Para pengembang
menggunakan platform yang berbeda-beda dan juga bahasa pemrograman yang berbeda-beda pula
dalam mengembangkan aplikasi sehingga jika tidak ada suatu standar, maka dapat dipastikan bahwa
aplikasi yang dihasilkan akan berbeda-beda pula dan tidak ada jaminan bahwa aplikasi yang satu dengan
yang lain dapat berinteraksi dengan baik. Jika hal ini terjadi pada pengembangan web services maka
interoperabilitas yang menjadi kehandalan web services akan hilang. Pada penyusunan tugas akhir ini
penulis akan membangun suatu sistem yang dapat memberikan jaminan kepada para pengembang
perangkat lunak untuk membangun web services yang interoperable dengan web services-web services
lainnya yang terintegritasi dan sesuai standar internasional.
KONSEP
Web Services digunakan pada saat kita akan mentransformasi sebuat bisnis logik dan object yang
terpisah dalam satu ruang lingkup yang menjadi satu (dalam sebuah institusi), sehingga tingkat
keamanan data dapat ditangani dengan baik. Selain itu Web Service juga lebih mudah dalam process
deploymentnya, karena tidak memerlukan registrasi khusus ke dalam sistem operasi. Web Service cukup
diupload ke Web Server dan siap diakses oleh pihak-pihak yang telah diberikan otorisasi. Web Service
berjalan di port 80 yang merupakan protokol standar HTTP, dengan demikian mengurangi resiko
terblokir oleh firewall. Kendala arsitektur COM/DCOM adalah memerlukan konfigurasi khusus di sisi
firewall, dan ini tidak perlu dilakukan untuk mengakses Web Service.
Beberapa vendor luar negeri mulai berkolaborasi satu sama lain dengan konsep web services,
diantaranya : IBM, Microsoft, SUN, ORACLE. Diantara contoh web services yang sudah jadi dan dipakai
adalah web services keluaran Microsoft (Microsoft Passport) – web services untuk user name dan
password yang sudah dipasang di web site Microsoft dan HOTMAIL.
KELEBIHAN
> Web Service menyediakan interoperabilitas antar berbagai aplikasi perangkat lunak yang
running pada platform yang berbeda.
> Web Service menggunakan standard dan protokol yang open. Jika memungkinkan protokol
dan format data adalah text-based, membuatnya mudah bagi pengembang untuk memahami.
> Dengan pemanfaatan HTTP, Web Service dapat bekerja melalui banyak pengukuran
keamanan firewall yang umum tanpa menuntut perubahan bagi aturan firewall filtering.
> Web Service mengijinkan perangkat lunak dan service dari perusahaan dan lokasi yang
berbeda untuk dikombinasikan dengan mudah untuk menyediakan suatu service yang terintegrasi.
> Web Service mengijinkan penggunaan kembali service dan komponen di dalam suatu infrastruktur
> Web Service dapat secara bebas digabungkan (loosely coupled) dengan demikian
memudahkan suatu pendekatan terdistribusi ke pengintegrasian aplikasi.
KEKURANGAN
> Karakteristik standard Web Service saat ini masih dalam tahap perkembangan awal
dibandingkan open standard komputer terdistribusi yang lebih matang seperti CORBA. Ini
nampaknya akan merupakan suatu kerugian yang temporer ketika kebanyakan vendor sudah
merasa terikat dengan standard OASIS untuk menerapkan Mutu dari aspek service dari produk
mereka.
> Web Service dapat saja memiliki performance/kinerja yang lemah dibandingkan dengan pendekatan
komputasi terdistribusi lain seperti RMI, CORBA, atau DCOM. Ini merupakan suatu trade-off yang umum
ketika memilih format yang text-based. XML dengan tegas tidak menghitung antar tujuan disain-nya
baik singkatan dari penyandian maupun efisiensi dari uraian. Ini bisa berubah dengan standard XML
Infoset, yang menguraikan bahasa yang XML-based dalam kaitan dengan hal-hal yang abstrak (unsur-
unsur, atribut, logika bersarang). Penyajian angle-bracket (< >) secara tradisional kini dilihat sebagai
suatu serialisasi ASCII (atau Unicode) dari XML, bukan XML itu sendiri. Pada model ini, serialisasi biner
adalah suatu alternatif yang sama yang sah. Penyajian biner seperti SOAP MTOM menjanjikan untuk
meningkatkan efisiensi wire dari XML messaging.
CONTOH IMPLEMENTASI
Taksi merupakan layanan transportasi yang umum ditemui di daerah perkotaan. Untuk menggunakan
layanan taksi pengguna dapat menunggu taksi yang lewat atau memesan melalui telepon. Kendala
yang terjadi dari metode ini adalah panggilan telepon tidak tersambung karena operator sedang
melayani konsumen lain, posisi taksi yang berada jauh dari konsumen, atau konsumen tidak
mengetahui posisinya saat ini dengan tepat. Ketika menunggu taksi di jalan, pencarian taksi dapat
memakan waktu lama. Makalah ini memaparkan tentang pengembangan aplikasi pencarian taksi
berbasis teknologi Android, menggunakan model proses Rational Unified Process dari pendekatan
rekayasa perangkat lunak. Implementasi teknologi web service menghasilkan aplikasi pencarian taksi
terdekat yang dapat mengintegrasikan aplikasi berbasis web dengan platform berbeda, dengan aplikasi
mobile berbasis sistem operasi Android. Pada aplikasi mobile, pengguna dapat mencari taksi terdekat
sesuai perusahaan terdaftar yang dilacak menggunakan GPS dan melihat posisi taksi pada peta dari
Google Maps Application Programming Interface, melihat informasi taksi, serta memesan taksi atau
membatalkan pemesanan.
Teknologi Informasi (TI) ramah lingkungan menjadi semakin populer menyusul munculnya kesadaran
global terhadap kampanye kepedulian lingkungan saat ini. IT Senior Executive harus mencari solusi
terbaik karena besarnya konsumsi energi yang dihasilkan oleh data center – mengakibatkan naiknya
biaya operasional. Gencarnya pemerintah dalam melakukan sosialisasi regulasi mengenai emisi karbon,
membuat banyak perusahaan peduli dengan teknologi hijau. Dan Blade Server adalah solusi terbaik saat
ini.
Blade Server merupakan varian teknologi perangkat keras di area server technology sebagai solusi atas
kebutuhan pasar server akan aspek compact (meminimalkan kebutuhan space), scalability (kemudahan
dalam pengembangan), integrated operation (kemudahan dalam pengoperasian dan pengawasan), serta
kolaborasi dengan teknologi virtualisasi. Seperti halnya dengan mouted-rack server; pasar Blade Server
didominasi oleh produsen besar, antara lain: HP, IBM, Dell, dan Fujitsu.
KONSEP
Blade Server tersusun pada suatu rack yang mempunyai sirkuit yang sama juga dengan memori,
processor, serta ruangan penyimpanan yang sama-sama terintegrasi. Lantaran Blade Server ini
mempunyai feature pluggable (mudah dibongkar pasang), jadi jika ada satu salah satu komputer server
yang tidak berperan, dapat diganti dengan yang lain, tanpa mengganggu kerja saat itu. Type Blade
Server ini sangat tepat untuk perusahaan kelas menengah ke atas, seperti penyedia layanan situs
hosting atau website berita.
(1) enclosure chassis – fungsinya sebagai rumah untuk komponen lainnya, selain itu juga sebagai
koneksi penghubung antar komponen di dalam satu infrastruktur sistem Blade Server, (2) bay server
(komputer server), (3) fan dan power supply, (4) interconnect device – media interkoneksi data antara
infrastruktur sistem Blade Server dengan devices (servers, storage, router, firewall, dan sebagainya) di
luar enclosure chassis, contoh: pass-through switch, fiber channel module, dan sebagainya, (5)
management module – komponen I/O sebagai jalur koneksi utama dalam proses pengoperasian,
perawatan, dan pengawasan sistem infrastruktur Blade Server secara integral, dan (6) blade casing – isi
dari casing Blade Server (2014, aquacybernotes.com).
Blade Server sebenarnya adalah sekumpulan komputer miniatur dengan CPU dan memory built in.
Karena ukurannya yang lebih kecil maka dapat memuat jauh lebih banyak server jika dibandingkan
dengan solusi rack servers pada umumnya. Keuntungan utama menggunakan Blade Server adalah
penghematan konsumsi energi; khususnya dari sisi power, cooling, physical space, management, server
provisioning, dan connectivity (Server I/O) Sedangkan kelemahan utama Blade Server, selain relatif
mahal, memiliki kecenderungan menghasilkan panas yang berlebih.
Blade Server merupakan salah satu infrastruktur penting dalam perusahaan. Blade Server sering
dijadikan pilihan oleh sejumlah perusahaan yang memang membutuhkan server dalam jumlah banyak,
namun memiliki keterbatasan ruang penyimpanan. Dalam hal ini, Blade Server mampu melakukan
optimasi dengan menempatkan rack secara horizontal. Harga Blade Server memang relatif mahal,
namun perusahaan masih menjadikannya primadona, karena alasan utama: penghematan biaya
operasional data center.
CONTOH IMPLEMENTASI
Implementasi software virtualization pada blade server pada perusahaan di Indonesia mulai marak, ini
terjadi karena perkembangan teknologi komputer untuk server saat ini sudah dilengkapi feature yang
mendukung virtualization. Pada akhir tahun 2011 PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk.
mengimplementasikan hampir seluruh native server yang ada kedalam virtualization server
menggunakan VMware ESXi 4.1.0 pada Blade Server. Dalam penelitian ini, eksperimen dilakukan untuk
mencari tahu sejauh mana perbandingan kinerja server virtual dengan native server dengan beban kerja
server disesuaikan dengan beban kerja server yang riil. Beban kerja server yang dilibatkan dalam
eksperimen ini terdiri dari tiga database Server Ticketing yaitu Server Ticketing PGU, Dufan dan
Rombongan, ketiga server ini merupakan server utama dan critical yang ada di Ancol. Eksperimen yang
dilaksanakan pada penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan server virtual dengan beban kerja
disesuaikan dengan Server Ticketing Ancol memberikan kinerja hampir sama jika dibandingkan dengan
kinerja pada native server. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan virtualization di dalam suatu
organisasi dengan beban kerja tertentu dapat diterima oleh pengguna.
Informasi dapat berjalan dalam sebuah perusahaan dengan adanya Enterprise yang mengatur banyak
informasi dari berbagai tempat yang terpisah baik secara tempat atau kelompok. Informasi tersebut
diatur secara hierarki.
Mengurangi biaya operasional, EC tidak perlu banyak sumber daya, hal ini dapat
membantu menekan biaya operasional
Ancaman dari luar, seperti virus yang dapat membobol keamanan data bila tidak diperhatikan.
11. Latar belakang, Konsep dan contoh implementasi enterprise
software application
LATAR BELAKANG
Enterprise Software computing adalah software komputer yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
organisasi daripada pengguna individual. Hal ini meliputi, bisnis, sekolah, grup internet, amal,
pemerintah, Dll. Enterprise software adalah bagian penting dari sistem informasi, dan kumpulan dari
software software ini disebut enterprise system.
Layanan yang diberikan enterprise system biasanya berdasar dari business oriented tools, seperti toko
online, dan pembayaran online, billing, bisnis proses manajemen, SDM manajemen, keamanan, dll.
Perusahaan punya departemen sayng sama dan sistem yang sama, software enterprise sering
digunakan untuk emnghubungkan hal itu. Secara umum, pengunaan alat ini membutuhkan spesalis IT
yang cocok di bidang ini.
Enterprise software bisa dikategorikan sebagai fungsi bisnis. Dan setiap pengaplikasian aplikasi bisa
dilihat sebagai “sistem” karena integrasi mereka dengan proses bisnis.
KEUNTUNGAN
KEKURANGAN
IMPLEMENTASI
Proses pembayaran
Hubungan costumer
ERP
BI
BCP
Enterprice search
Manajemen HR
LATAR BELAKANG
Komputasi Paralel merupakan salah satu teknologi paling menarik sejak ditemukannya komputer pada
tahun 1940-an. Terobosan dalam pemorosesan parallel selalu berkembang dan mendapatkan tempat
disamping teknologi-teknologi lainnya sejak Era Kebangkitan (1950-an), Era Mainframe (1960-an), Era
Minis (1970-an), Era PC (1980-an), dan Era Komputer Paralel (1990-an). Dengan berbagai pengaruh atas
perkembangan teknologi lainnya, dan bagaimana teknologi ini mengubah persepsi terhadap komputer,
dapat dimengerti betapa pentingnya komputasi parallel itu.
Inti dari komputasi parallel yaitu hardware, software, dan aplikasinya. Paralel prosesing merupakan
suatu pemrosesan informasi yang lebih mendekatkan pada manipulasi rata-rata dari elemen data
terhadap satu atau lebih penyelesaian proses dari sebuah masalah. Untuk melakukan perhitungan
komputasi dengan menggunakan 2 atau lebih CPU/Processor dalam suatu komputer yang sama atau
komputer yang berbeda dimana dalam hal ini setiap instruksi dibagi kedalam beberapa instruksi
kemudian dikirim ke processor yang terlibat komputasi dan dilakukan secara bersamaan disebut dengan
Parallel komputasi. Software yang betugas untuk pembagian proses komputasi digunakan Message
Parsing Interface (MPI).
KONSEP
Pararrel Computing atau Komputasi paralel adalah salah satu teknik melakukan komputasi secara
bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer secara bersamaan. Biasanya diperlukan saat
kapasitas yang diperlukan sangat besar, baik karena harus mengolah data dalam jumlah besar ataupun
karena tuntutan proses komputasi yang banyak. Untuk melakukan aneka jenis komputasi paralel ini
diperlukan infrastruktur mesin paralel yang terdiri dari banyak komputer yang dihubungkan dengan
jaringan dan mampu bekerja secara paralel untuk menyelesaikan satu masalah. Untuk itu diperlukan
aneka perangkat lunak pendukung yang biasa disebut sebagai middleware yang berperan untuk
mengatur distribusi pekerjaan antar node dalam satu mesin paralel. Selanjutnya pemakai harus
membuat pemrograman paralel untuk merealisasikan komputasi.
Algoritma
Compiler
Sebagai besar komputer hanya mempunyai satu CPU, namun ada yang mempunyai lebih dari satu.
Bahkan juga ada komputer dengan ribuan CPU. Komputer dengan satu CPU dapat melakukan parallel
processing dengan menghubungkannya dengan komputer lain pada jaringan. Namun, parallel
processing ini memerlukan software canggih yang disebut distributed processing software.
Tujuan utama dari pemrograman paralel adalah untuk meningkatkan performa komputasi. Semakin
banyak hal yang bisa dilakukan secara bersamaan (dalam waktu yang sama), semakin banyak pekerjaan
yang bisa diselesaikan. Analogi yang paling gampang adalah, bila anda dapat merebus air sambil
memotong-motong bawang saat anda akan memasak, waktu yang anda butuhkan akan lebih sedikit
dibandingkan bila anda mengerjakan hal tersebut secara berurutan (serial). Atau waktu yg anda
butuhkan memotong bawang akan lebih sedikit jika anda kerjakan berdua.
KELEBIHAN
Waktu eksekusi lebih cepat dan efisien
KEKURANGAN
Biaya
LATAR BELAKANG
Intelijen bisnis sebenarnya merupakan pengolahan data yang khusus untuk informasi bisnis. Intelijen
bisnis mempunyai komponen berupa seperangkat teori , metodologi , proses , arsitektur , dan teknologi
yang mampu mengubah data mentah menjadi informasi yang bermakna dan berguna untuk tujuan
bisnis.
KONSEP
Intelijen adalah penciptaan new knowledge dalam suatu organisasi. Pada dasarnya, penciptaan new
knowledge tersebut tidak bisa lepas dari proses transformasi data menuju intelijen.
1. Data
Data adalah potret kejadian atau fakta atas sesuatu hal yang terjadi. Data dapat merupakan reasoning
atas hal yang terjadi pada suatu periode waktu. Data sebagaimana fakta, belum memiliki arti dan
manfaat. Untuk memberikan manfaat data tersebut harus mengalami proses terlebih dahulu.
2. Informasi
Informasi adalah kumpulan data yang memiliki hubungan sehingga memberikan makna. Informasi
merupakan bentuk yang telah memberikan manfaat baik dalam arti positif maupun negatif.
3. Knowledge
Knowledge merupakan sesuatu yang lebih luas, lebih dalam, lebih komprehensif dari data
ataupuninformasi. Knowledge merupakan gabungan tacit knowledge dan explicit knowledge.
Tacitknowledge berarti keahlian yang ada pada diri seseorang namun tidak terlihat, sedangkan explicit
knowledge merupakan keahlian yang tertulis atau terdokumentasikan.
4. Intelijen
Orang awam biasa mengartikan intelijen sebagai operasi militer yang rahasia atau bahkan sama dengan
spionase. Pada dasarnya intelijen adalah proses penciptaan pengetahuan baru dalam sebuah organisasi.
Pengetahuan baru berarti pengetahuan yang dihasilkan merupakan pengetahuan yang benar-benar baru
atau sebelumnya tidak terdapat dalam invertory pengetahuan yang lama. Intelijen harus memiliki sifat
yaitu memiliki keakuratan yang tinggi, fokus pada suatu bidang, berdimensi waktu yang sesuai, visi ke
depan, dapat diterapkan dan responsif terhadap kebutuhan manajemen.
KARAKTERISTIK
Sistem Business Intelligence yang baik mempunyai berbagai karakteristik (Stevans,2008), diantaranya :
1. Tujuan utama
Seluruh sistem komputer mempunyai tujuan utama bagi seluruh pengguna sesuai dengan kebutuhan
penguna masing-masing.
Masalah ketersediaan data merupakan poin yang paling penting dalam sistem business intelligence yang
efektif. Dalam proses pembuat keputusan sering terjadi penyampaian informasi yang tidak lengkap atau
bahkan yang tidak sebenarnya. Namun dengan dukungan BI, ketersediaan data yang relevan dapat
diatasis ehingga dapat menyuguhkan data-data yang relevan.
3. Kemampuan
Dalam hal ini terdapat kemampuan BI yang paling utama yaitu dapat memberikan kemudahan akses
untuk informasi terbaru dari bisnis yang berjalan serta peluang yang diproyeksikan, selain itu Bi dapat
memenuhi kapabilitas untuk melakukan analisis dan memenuhi permintaan pengguna.
4. Struktur Pendukung
Dalam BI, sistem pendukung didalamnya tidak hanya terdiri dari hardware dan software, namun juga
terdiri dari suatu proses yang dibuat untuk pengambilan keputusan yang lebih baik serta untuk
menentukan strategi untuk misi dan tujuan kedepan.
CONTOH IMPLEMENTASI
Sama layaknya improvisasi teknologi pada umumnya, implementasi data di GO-JEK dilakukan secara
berangsur. Kala itu data pertumbuhan dan transaksi sangat dibutuhkan untuk bukti pelaporan terhadap
investor –terutama di awal fundraising GO-JEK. Selain datanya banyak dan besar, variasinya juga cukup
beragam, mulai dari data pengemudi, rekam jejak, jenis makanan yang dibeli dan lain sebagainya.
Kala itu GO-JEK memfokuskan divisi data khusus untuk membuat laporan tersebut. Karena investor
membutuhkan laporan mingguan dan bulanan mengenai kinerja dari layanan GO-JEK. Hingga akhirnya
Kevin merasa bahwa seharusnya optimasi data ini dapat dimanfaatkan secara lebih mendalam untuk
meningkatkan performa bisnis.
Pada akhirnya Business Intelligence mulai menjadi divisi khusus yang fokus pada pengolahan data secara
lebih terstruktur. Kini sudah ada tim yang didedikasikan khusus sebagai data science dan data engineer
untuk tidak hanya sekedar melaporkan data yang masuk, tapi lebih dari itu. Termasuk untuk
memproyeksikan berbagai hal dengan data yang dimiliki.
REFERENSI
https://yuliahendro.blogspot.com/2017/11/konsep-cloud-computing-dan-contohnya.html
https://sevima.com/kelebihan-dan-kekurangan-cloud-computing-amankah/
https://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_grid
http://mersannurhakim.blogspot.com/2015/06/apa-itu-grid-computing.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Nanoteknologi
https://rizkiadryan46widyatama.blogspot.com/2017/09/sejarah-green-computing_24.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_hijau