Nama : Edward
NPM : 220910187
Dosen : Tukino, S.kom., M.SI.
Puji syukur kami panjatkan ke tuhan yang maha esa, karena dengan limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas mandiri ini.
Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari dosen pengampu mata kuliah
ini yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga tugas mandiri ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari para pembaca .
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Edward
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem informasi merupakan dasar bagi jalannya bisnis saat ini, perusahaan sangatlah sulit
tanpa penggunaan teknologi informasi. Sistem informasi menjadi penting dalam membantu
jalannya perusahaan dalam ekonomi global. Organisasi mencoba untuk lebih kompetitif dengan
mengubah dirinya menjadi perusahaan digital yang menggunakan teknologi digital dalam hal
proses bisnis, hubungan pelanggan, pemasok, dan karyawan.
Sistem informasi mengubah data mentah menjadi informasi yang berguna melalui tiga kegiatan
dasar meliputi :
- Output Transfer informasi yang diproses untuk orang atau kegiatan yang
menggunakannya.
- Keunggulan operasional
- Keunggulan kompetitif
- Kelangsungan usaha
Organisasi bisnis pada umumnya memiliki sistem-sistem yang mendukung proses-proses dalam
tiap area fungsi bisnis utama, penjualan dan pemasaran, manufaktur dan produksi, keuangan dan
akuntansi, serta sumber daya manusia.
A. Sistem-sistem untuk Kelompok Manajemen yang Berbeda
- Aplikasi perusahaan
E-business (bisnis elektronik) mengacu pada penggunaan teknologi digital dan internet untuk
menjalankan proses-proses bisnis utama dalam suatu perusahaan. E-commerce (perdagangan
elektronik) berhubungan dengan kegiatan jual beli barang/jasa melalui internet. E-commerce juga
meliputi aktivitas yang mendukung transaksi tersebut seperti periklanan, pemasaran, dukungan
konsumen, keamanan, pengiriman, dan pembayaran. E- government mengacu pada penggunaan
teknologi aplikasi jaringan dan internet untuk memungkinkan pemerintah berhubungan dengan
masyarakat, organisasi bisnis, sektor swasta, dan instansi pemerintah terkait lainnya secara digital.
B. Sistem Informasi, Organisasi, DAN Strategi Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informasi.
Sistem informasi telah menjadi alat bantu integral, online, serta interaktif yang dilibatkan
setiap saat dalam kegiatan operasional dan pengambilan keputudan pada perusahaan besar.
A. Dampak Ekonomi
B. Dampak Bagi Struktur dan Perilaku Organisasi
C. Internet dan Organisasi
D. Implikasi dari Perancangan dan Pemahaman Tentang Sistem Informasi
Infrastruktur TI dari suatu organisasi dapat menjadi aset atau liabilitas, teknologi yang tepat pada
harga yang tepat akan meningkatkan kinerja organiasional. Teknologi-teknologi baru yang
digunakan organisasi harus terus menerus dievaluasi untuk mencari tahu bagaimana kinerja dari
teknologi tersebut.
Infrastruktur TI
A. Mendefinisikan infrastruktur TI
Infrastruktur TI terdiri atas serangkaian perangkat fisik dan aplikasi perangkat lunak yang
diperlukan untuk mengoperasionalkan keseluruhan perusahaan. Namun infrastruktur TI juga
merupakan rangkaian dari layanan keseluruhan perusahaan yang dianggarkan oleh manajemen
serta terdiri atas kapabilitas manusia dan teknis.
B. Evolusi Infrastruktur TI
Komponen Infrastruktur
Perusahaan dalam melakukan berbagai kegiatan tidak dapat bekerja tanpa adanya jaringan,
perusahaan perlu berkomunikasi dengan cepat dengan pelanggan, pemasok, dan karyawan.
Perusahaan di masa lalu bekerja dengan menggunakan dua jenis jaringan dengan dasar berbeda
yaitu jaringan telepon dan jaringan komputer. Berkat deregulasi telekomunikasi yang
berkelanjutan dan inovasi teknologi informasi, telepon dan jaringan komputer berkumpul
menjadi sebuah jaringan digital tunggal dengan menggunakan standar berbasis internet dan
perlengkapan secara Bersama-sama.
5.1. Jaringan Komunikasi
Ada di acara untuk mengomunikasikan pesan dalam jaringan yaitu dapat menggunakan
sinyal analog atau sinyal digital. Sinyal analog diwakili oleh gelombang kontinu yang melewati
media komunikasi dan telah digunakan untuk komunikasi suara, contoh handset telepon,
pengeras suara di computer, earphone.
Sinyal digital merupakan gelombang diskrit ketimbang gelombang kontinu dan berbentuk
biner. Sinyal digital mengomunikasikan informasi sebagai untaian dari dua bagian diskrit: bit
satu dan bit nol, yang direpresentasikan sebagai denyut elektrik on-off. Computer menggunakan
sinyal digital dan memerlukan modem untuk mengonversi sinyal digital menjadi sinyal analog
yang dapat dikirim melalui saluran telepon, saluran kabel, atau media nirkabel yang
menggunakan sinyal analog.
Teknologi mobile menciptakan cara kerja baru yang efisien pada keseluruhan perusahaan,
sebagai contoh adalah penggunaan system indentifikasi frekuensi radio dan jaringan sensor
nirkabel yang juga memiliki pengaruh yang sangat kuat. System identifikasi frekuensi radio
(RFID) menyediakan teknologi canggih yang mampu melacak pergerakan barang dalam rantai
pasokan. RFID menggunakan label kecil dengan microchip yang tertanam berisikan data tentang
barang dan lokasinya untuk mengirimkan sinyal radio melalui jarak pendek kepada pembaca
RFID, pembaca RFID kemudian menyalurkan data tersebut ke jaringan computer untuk diproses.
Jaringan sensor nirkabel (wireless sensor network – WSN) adalah jaringan dari perangkat
nirkabel yang saling berhubungan yang tertanam ke dalam lingkungan fisik untuk menyesiakan
pengukuran dari banyak tempat pada wilayah yang luas.
Ketika data dalam jumlah besar disimpan dalam bentuk elektronik, maka menjadi lebih
rentan terhadap berbagai macam ancaman dibandingkan saat berada dalam bentuk manual.
Melalui jaringan komunikasi, system informasi di beberapa lokasi yang berbeda saling terhubung
sehingga potensi dari akses yang tidak berwenang, penyalahgunaan, atau penipuan tidak terbatas
pada satu lokasi, tetapi dapat terjadi di titik akses manapun dalam jaringan.
Kerentanan juga meningkat melalui penggunaan surel secara luas, pesan instan, dan
program pembagian arsip peer-to-peer. Surel dapat berisi lampiran yang berfungsi sebagai batu
loncatan bagi perangkat lunak berbahaya atau akses tidak dikenalii oleh system internal
perusahaan atau pengguna.
Banyak perusahaan yang enggan memebelanjakan uangnya untuk keamanan karena tidak
berhubungan langsung dengan pendapatan penjualan, namun melindungi system informasi
menjadi sangat penting bagi operasional bisnis dan layak dipertimbangkan ulang. Pengendalian
dan keamanan yang tidak memadai dapat berakibat pada tanggung jawab hokum yang serius.
Perusahaan tidak hanya harus melindungi aset informasi mereka sendiri, tetapi juga aset
informasi pelanggan, karyawan, dan partner bisnis mereka.
Pengendalian system informasi baik manual maupun otomatis terdiri dari kendali umum
dan kendali aplikasi. Kendali umum (general controls) berpengaruh atas desain, keamanan, dan
penggunaan program computer dan keamanan arsip data secara umum dari semua infrastruktur
teknologi informasi perusahaan. Kendali aplikasi (application controls) adalah pengendalian
khusus dan spesifik pada setiap aplikasi yang terkomputerisasi, seperti proses pembayaran dan
pemesanan. Kendali aplikasi mencakup baik prosedur manual maupun otomatis yang
memastikan hanya data sah yang utuh dan akurat yang dapat diproses menggunakan aplikasi
tersebut. Kendali aplikasi terdiri dari (1) kendali input, (2)kendali proses, (3)kendali output.
Untuk memperoleh akses pada system, pengguna harus diberi izin dan dikonfirmasi.
Autentisitas (authentication) mengacu pada kemampuan untuk mengetahui apakah seorang
pengguna adalah seperti apa yang diakuinya. Autentisitas dibuktikan dengan menggunakan kata
sandi yang hanya diketahui oleh pengguna yang berwenang. Teknologi autentisitas terbaru
seperti token, kartu pintar (smart card) dan autentisitas biometric mengatasi berbagai
permasalahan tersebut.
Sistem Perusahaan
Sistem perusahaan yang juga dikenal sebagai sistem perencanaan sumber daya perusahaan
(enterprise resource planning – ERP), yang didasarkan pada modul perangkat lunak terintegrasi
dan database pusat yang sama. Perangkat lunak perusahaan (enterprise software) dibangun
berdasarkan ribuan proses bisnis yang telah jelas, yang mencerminkan praktik pelaksanaan
terbaik. Vendor perangkat lunak terkemuka meliputi SAP, Oracle, IBM, Infor Global Solutions,
dam Microsoft.
Berbagai efisiensi dalam rantai pasokan, seperti kurangnya suku cadang, penggunaan kapasitas
pabrik yang rendah, persediaan barang jadi yang berlebihan, atau biaya transportasi yang tinggi
disebabkan oleh informasi yang tidak akurat atau tidak tepat waktu. Jika produsen memiliki
informasi yang sempurna mengenai berapa banyak unit produk yang diinginkan oleh pelanggan,
kapan mereka menginginkannya, dan kapan akan diproduksi, maka akan memungkinkan untuk
mengimplementasikan strategi just in time.
Dalam bisnis skala kecil yang beroperasional dalam lingkungan kecil, pemilik bisnis dan
manajernya dapat dengan mudah mengenali para pelanggan mereka secara pribadi lewat tatap muka,
namun tidak demekian pada bisnis skala besar. Pada proses bisnis besar untuk penjualan, dan
pemasaran cenderung menjadi sangat terkotak, dan departemen-departemen tersebut tidak berbagi
banyak informasi dengan pelanggan yang sangat penting. Dalam hal inilah manajemen hubungan
pelanggan sangat membantu.
Paket perangkat lunak CRM untuk kepentingan komersial berkisar dari yang hanya
memiliki kelengkapan yang minim yang dapat mengerjakan fungsi-fungsi yang terbatas, seperti
membuat situs web secara personal untuk pelanggan tertentu, hingga aplikasi perusahaan
berskala besar yang dapat melakukan interaksi yang sangat banyak dengan pelanggan,
menganalisisnya dengan perangkat pelaporan yang canggih, dan menghubungkannya dengan
aplikasi perusahaan besar lainnya. Paket perangkat lunak CRM yang lebih komprehensif memuat
modul untuk manajemn hubungan mitra (partner relationship management-PRM) dan manajemn
hubungan karyawan (employee relationship management – ERM). Sistem manajemen hubungan
pelanggan umumnya menyediakan perangkat lunak untuk penjualan, layanan pelanggan, dan
pemasaran secara online.
E-commerce merujuk pada penggunaan dari internet dan web untuk transaksi bisnis.
Secara lebih formal E-commerce adalah tentang menyediakan transaksi komersial secara digital
baik antar organisasi maupun individu. E-commerce dimulai sejak 1995 dan bertumbuh pada
tingkatan 2 digit sampai pada resesi 2008-2009 saat pertumbuhan menurun sangat lambat. Pada
tahun 2006 pertumbuhan E-commerce kembali pada tingkat yang kuat dan berlanjut menjadi
industri penjualan ritel dengan dengan bentuk pertumbuhan paling cepat di Amerika Serikat,
Eropa, dan Asia
H. Mengelola Pengetahuan
Manajemen pengetahuan dan kolaborasi sangat erat kaitannya, dekade sebelumnya telah
memperlihatkan lonjakan pertumbuhan dalam penelitian mengenai pengetahuan dan manajemen
pengetahuan dalam bidang ekonomi, manajemen dan sistem informasi. Pengetahuan yang tidak
dapat dikomunikasikan dan dibagikan dengan orang lain menjadi hampir tidak berguna.
Pengetahuan menjadi bermanfaat dan ditindaklanjuti ketika dibagikan ke seluruh perusahaan.
Lanskap Manajemen Pengetahuan
Manajemen pengetahuan telah menjadi suatu tema yang penting pada banyak perusahaan
bisnis besar, sebagaimana para manajer menyadari bahwa banyak dari nilai perusahaan mereka
bergantung pada kemampuan perusahaan untuk menciptakan dan mengelola pengetahuan.
Penelitian-penelitian telah menemukan bahwa bagian yang cukup besar dari nilai pasar saham
perusahaan terkait dengan aset tak berwujud, yang mana pengetahuan merupakan salah satu
unsur penting, seiring dengan merek, reputasi, dan proses bisnis yang unik. Proyek-proyek yang
didasarkan pada pengetahuan yang diselenggarakan dengan baik telah diketahui akan
menghasilkan tingkat pengembalian atas investasi yang luar biasa, meskipun dampak dari
investasi berdasar pengetahuan tersebut sangat sulit untuk mengukurnya.
Sistem Manajemen Pengetahuan Keseluruhan Perusahaan
Sistem ahli, penalaran berbasis kasus, dan logika puzzy digunakan untuk memperoleh
pengetahuan tersirat. Jaringan neural dan penelusuran data digunakan untuk penemuan
pengetahuan (knowledge discovery), keduanya dapat menemukan pola-pola yang mendasari,
kategori dan perilaku dalam data yang besar yang menetapkan bahwa tidak dapat ditemukan oleh
para manajer semata atau hanya melalui pengalaman. Algoritme genetika digunakan untuk
menghasilkan pemecahan bagi permasalahan yang terlalu besar, dan rumit bagi manusia untuk
menganalisis sendiri.
Kecerdasan buatan (artificial intelligent – AI) yang terdiri atas sistem berbasis komputer
(baik perangkat lunak maupun perangkat keras) yang berupaya untuk menandingi perilaku
manusia. Sistem ahli (expert system) merupakan suatu teknik kecerdasan untuk memperoleh
pengetahuan tersirat dalam wilayah yang sangat spesifik dan terbatas dari keahlian manusia.
Strategi yang digunakan untuk mencari melalui dasar pengetahuan dinamakan mesin inferensi
(inference engine). Dua strategi umumnya digunakan: penalaran maju dan penalaran mundur.
Dalam penalaran maju (forward chaining), mesin inferensi mulai dengan informasi yang
dimasukkan oleh pengguna dan mencari informasi dalam basis pengetahuan untuk akhirnya
mencapai suatu keputusan. Dalam penalaran mundur (backward chaining), strategi untuk
mencari dalam basis pengetahuan dimulai dengan hipotesis dan berlanjut dengan menanyakan
pengguna pertanyaan tentang fakta-fakta tertentu sampai hipotesisnya disetujui atau tidak
disetujui.
I. Meningkatkan Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dalam bisnis biasaya terbatas pada manajemen. Pada saat ini, para
karyawan pada tingkat terendah bertanggungjawab atas beberapa dari pengambilan keputusan
tersebut, sebagaimana sistem informasi akan membuat informasi menjadi tersedia bagi para
karyawan yang tingkatannya lebih rendah di dalam bisnis.
Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi
Keputusan terstruktur (structured decisions) sifatnya berulang dan rutin, dan melibatkan
prosedur yang jelas dalam menanganinya, sehingga tidak perlu diperlakukan seolah-olah masih
baru. Kepeutusan semi terstruktur (semistructured decisions) yaitu yang hanya sebagian
masalahnya mempunyai jawaban yang jelas tersedia dengan prosedur yang disetujui bersama.
Secara umum, keputusan terstruktur lebih umum dijumpai pada tingkat organisasi rendah,
sedangkan masalah tidak terstruktur lebih umum dijumpai pada tingkat tinggi.
Intelijen Bisnis di Dalam Perusahaan
Intelijen bisnis (BI) merupakan suatu istilah yang digunakan untuk para pemasok
perangkat keras dan perangkat lunak serta para konsultan teknologi informasi untuk
mengambarkan infrastruktur bagi pergudangan, mengintegrasikan, melaporkan, dan
menganalisis data yang berasal dari lingkungan bisnis, termasuk data yang besar. Intelijen bisnis
dan analitis bisnis adalah mengenai mengintegrasikan semua aliran informasi yang dihasilkan
oleh perusahaan menjadi satu bagian tunggal, serangkaian data keseluruhan perusahaan yang
berkaitan secara logis, dan kemudian menggunakan permodelan, alat bantu analisis statistik, dan
alat bantu penelusuran data untuk memahami logika dari semua data tersebut sehingga para
manajer dapat mengambil keputusan yang lebih baik dan rencana yang lebih baik, atau
sedikitnya mengetahui dengan cepat ketika perusahaan mereka gagal dalam memenuhi target-
target yang telah direncanakan. 5 pemasok terbesar sistem yaitu: Oracle, SAP, IBM, Microsoft,
dan SAS.
Terdapat 6 elemen dalam lingkungan intelijen bisnis:
- Platform pengiriman
Membangun suatu sistem informasi yang baru adalah salah satu jenis dari perubahan
organisasional yang direncanakan. Pengenalan dari suatu sistem informasi yang baru melibatkan
jauh lebih banyak dari perankat keras dan perangkat lunak yang baru. Hal ini juga meliputi
perubahan dalam pekerjaan, keahlian, manajemen, dan organisasi. Para pembangun sistem harus
memahami bagaimana suatu sistem akan mempengaruhi proses bisnis yang spesifik dan organisasi
sebagai suatu keseluruhan.
Teknologi informasi dapat mempromosikan variasi dari derajat perubahan organsasional, yang
berkisar dari penambahan bertahap hingga pencapaian lebih jauh. 4 jenis perubahan struktural
organisasional yang dimungkinkan dengan teknologi informasi. (1) otomatisasi, (2)rasionalisasi,
(3)merancang ulang proses bisnis, (4)pergeseran paradigma. Bentuk paling utama dari perubahan
organisasional yang dimungkinkan dengan TI adalah otomatisasi (automation) yaitu penerapan
yang pertama dari teknologi informasi yang melibatkan penugasan para karyawan untuk
mengerjakan tugas mereka dengan lebih efisien dan efektif.
Perusahaan perangkat lunak yang menyediakan alat bantu bagi aspek BPM yang bervariasi
meliputi IBM, Oracle, TIBCO. Alat bantu tersebut membantu bisnis dalam mengidentifikasi dan
mendokumentasikan proses yang memerlukan peningkatan, menciptakan model untuk
meningkatkan proses, dan mengintegrasikan sistem-sistem yang telah ada untuk mendukung
proses yang baru atau yang dirancang ulang. Contoh perusahaan reksa dana di Canada AIC
menggunakan perangkat lunak pemantauan Sajus BPM untuk memeriksa ketidakkonsistenan
prosesnya dalam memperbarui akun setelah transaksi klien.
- Analisis sistem
- Desain sistem
- Pemrograman
- Pengujian
- Konversi
Analisis sistem (systems analysis) adalah analisis suatu permasalahan yang mana suatu
perusahaan berusaha untuk memecahkan dengan sistem informasi. Analisis sistem terdiri dari
menentukan permasalahan, mengidentifikasi penyebab-penyebabnya, menentukan solusi, dan
mengidentifikasi kebutuhan informasi yang harus dipenuhi oleh suatu sistem.
Desain sistem (systems design) memperlihatkan bagaimana sistem akan memenuhi sasaran
seperti denah gedung atau rumah dan terdiri atas semua spesifikasi yang memberikan bentuk dan
struktur dari sistem tersebut. Dalam tahap pemrograman (programming), spesifikasi sistem
dipersiapkan selama tahap perancangan diterjemahkan ke dalam perangkat lunak kode program.
Pengujian (testing) yang mendalam dan teliti harus dilaksanakan untuk memastikan apakah sistem
memberikan hasil yang tepat atau tidak.
5. Alih daya, jika suatu perusahaan tidak ingin menggunakan sumber daya internalnya
untuk membangun atau mengoperasional sistem informasi, maka perusahaan dapat
melakukan alih daya pekerjaan kepada organisasi eksternal yang mengkhususkan diri
pada menyediakan layanan tersebut.
K. Mengolola Proyek
Proyek sistem informasi memiliki tingkat kegagalan yang tinggi, dalam hampir semua
oraganisasi, proyek sistem informasi memerlukan lebih banyak waktu dan uang untuk
mengimplementasikan. Ketika sistem informasi tidak memnuhi ekspektasi atau biaya terlalu
besar untuk mengembangkan, perusahaan tidak menyadari adanya manfaat dari investasi dalam
sistem informasi tersebut. Pengembangan suatu sistem yang baru harus dikelola dan diatur
secara hati-hati, dan cara suatu proyek dilaksanakan menjadi faktor yang paling penting yang
akan memengaruhi hasilnya.
Proyek (project) adalah serangkaian aktivitas yang berhubungan yang terencana untuk
mencapai sasaran bisnis tertentu. Proyek-proyek sistem informasi meliputi pengembangan sistem
informasi baru, perbaikan sistem yang sudah ada, penggantian atau peningkatan infrastruktur TI
perusahaan. Manajemen proyek (project management) mengacu pada penerapan
pengetahuan, keahlian, perangkat, dan teknik untuk mencapai sasaran tertentu dalam batasan
anggaran dan waktu yang ditentukan. Aktivitas manajemen proyek meliputi perencanaan
pekerjaan, penilaian resiko, estimasi sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan, pengaturan pekerjaan, pengadaan sumber daya manusia dan bahan baku, penugasan,
pengarahan aktivitas, pengendalian eksekusi proyek, pelaporan kemajuan, dan analisis hasilnya.
Memilih Proyek
Terdapat beberapa manfaat dari sistem yang sifatnya umum. Manfaat berwujud (tangible
benefit) dapat diukur dan diberikan nilai uang. Manfaat tak berwujud (intangible benefit), seperti
layanan konsumen yang lebih efisien atau pengambilan keputusan yang lebih baik, tidak dapat
diukur langsung tetapi dapat menghasilkan keuntungan jangka panjang yang dapat diukur. Untuk
menentukan manfaat dari proyek tertentu maka perlu dihitung semua biayanya dan semua
manfaatnya.
Model penganggaran modal (capital budgeting) merupakan salah satu dari beberapa teknik
yang digunakan untuk mengukur nilai dari investasi dalam proyek modal investasi jangka
panjang. Metode pengangaran modal bergantung pada pengukuran arus kas ke dalam dan keluar
perusahaan; proyek modal yang menghasilkan arus kas tersebut. Biaya investasi bagi proyek
sistem informasi merupakan arus kas langsung yang disebabkan oleh pengeluaran untuk
perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga kerja. Model penganggaran modal yang utama
untuk mengevaluasi proyek-proyek TI adalah metode pengembalian investasi (payback), tingkat
pengembalian atas investasi dalam akuntansi (return on investment – ROI), nilai neto sekarang,
dan tingkat bunga pengembalian internal (internal rate of return – IRR).
Mengelola Risiko Proyek
Tingkat risiko atas proyek dipengaruhi oleh ukuran proyek, struktur proyek, dan tingkat
keahlian teknis dari staf sistem informasi serta tim proyek. Untuk mengelola perubahan
organisasi di seputar pengenalan suatu sistem yang baru dengan efektif maka perlu menelaah
proses implementasi. Implementasi (implementation) adalah semua aktivitas organisasional yang
berhubungan dengan penggunaan, manajemen, dan rutinitas dari sebuah inovasi, misalnya sistem
informasi.
Implementasi sistem secara umum lebih baik jika keterlibatan penggunanya tinggi dan
dukungan manajemennya juga tinggi. Partisipasi pengguna dalam perancangan dan operasi dari
sistem informasi membawa beberapa hasil positif, pertama apabila para pengguna terlibat secara
mendalam pada proses perancangan sistem, mereka mempunyai kesempatan lebih untuk
mengendalikan hasilnya. Kedua mereka cenderung bereaksi positif pada sistem yang telah jadi
karena mereka telah menjadi peserta aktif dalam proses perubahannya. Memasukkan
pengetahuan dan keahlian pengguna ke dalam sistem akan menghasilkan solusi yang lebih baik.
Munculnya sistem perekonomian global didorong oleh jaringan dan sistem informasi yang
ditingkatkan. Dunia baru menyapu bersih banyak korporasi-korporasi nasional, industri-
industri nasional, dan perekonomian nasional yang dikendalikan oleh para politisi dalam
negeri. Banyak perusahaan lokal yang digantikan oleh jejaring korporasi yang pergerakannya
sangat cepat yang melampaui batasan nasional.
Tiga isu dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dalam meraih posisi global: memilih
strategi, mengatur bisnis, dan mengelola wilayah manajemen sistem. Empat strategi global
utama menjadi basis struktur organisasional perusahaan global, yaitu eksportir domestik,
multinasional, pewaralaba, dan lintas negara. Masing-masing strategi ini sesuai dengan
struktur organisasi perusahaan yang spesifik.
Sistem inti (core system) adalah sistem yang mendukung fungsi-fungsi yang benar-benar
penting bagi organisasi. Sistem yang lainnya harus dikoordinasikan secara parsial karena sistem
tersebut berbagi elemen penting, tetapi tidak harus benar-benar di berbagai negara. Untuk
mengidentifikasi sistem inti, langkah pertama menetapkan daftar pendek berisi proses-proses
bisnis inti yang penting. Proses bisnis adalah sekumpulan tugas yang saling terkait secara logis
untuk menghasilkan hasil bisnis yang spesifik, seperti mengirimkan pesanan pelanggan yang
benar atau meluncurkan produk yang inovatif ke pasar. Setiap proses bisnis umumnya
melibatkan banyak daerah fungsional, komunikasi dan koordinasi pekerjaan, informasi dan
pengetahuan.
Salah satu situasi terburuk yang harus dihindari adalah menciptakan sistem global hanya
demi menciptakan sistem global. Sistem global yaitu sistem lintas negara yang benar-benar
terintegrasi dan terdistribusi-memberi kontribusi terhadap manajemen dan koordinasi yang lebih
baik. Kontribusi utama yang kedua yaitu peningkatan dalam produksi, operasi, serta pasokan dan
distribusi. Ketiga yaitu konsumen global dan pemasaran global, dan yang terakhir yaitu
kemampuan untuk mengoptimalkan penggunaan dana perusahaan untuk dasar modal yang lebih
besar. Manajemen harus dapat mempertimbangkan kembali bagaimana menangani persoalan
yang paling membingungkan yang dihadapi para manajer dalam mengembangkan arsitektur
sistem informasi global yaitu:
- Menyepakati kebutuhan pengguna bersama
Ketika perusahaan menentukan suatu model bisnis global dan strategi sistem, organisasi
harus memilih perangkat keras, perangkat lunak, dan standar jaringan seiring dengan aplikasi
sistem yang utama untuk mendukung proses bisnis global. Tantangan yang utama adalah
menemukan cara untuk menstandarkan platform komputasi global ketika terdapat banyak sekali
variasi dari unit operasi yang satu ke unit operasi lain dan dari satu negara ke negara lain.
Tantangan utama lainnya adalah menemukan aplikasi perangkat lunak khusus yang ramah
pengguna dan benar-benar dapat meningkatkan produktivitas tim kerja internasional.
BAB II
STUDI KASUS
Studi kasus tentang penerapan manajeman sistem informasi di PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Gizindo Primanusantara, PT
Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri Makmur, dan PT Ciptakemas Abadi) (IDX: ICBP)
merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta,
Indonesia.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono Salim dengan nama Panganjaya
Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi Indofood. Perusahaan ini mengekspor bahan
makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa. Sejarah dari PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk dahulu mencapai kesepakatan denangan perusahaan asal Swiss, Nestle S.A, untuk
mendirikan perusahaan joint venture yang bergerak di bidang manufaktur, penjualan, pemasaran,
dan distribusi produk kuliner di Indonesia maupun untuk ekspor. Kedua perusahaan sama-sama
memiliki 50% saham di perusahaan yang diberi nama PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia.
Baik ISM maupun Nestle percaya, mereka dapat bersaing secara lebih efektif di Indonesia
melalui penggabungan kekuatan dalam bentuk perusahaan dan tim yang berdedikasi untuk itu.
Menurut Anthoni Salim, Dirut & CEO ISM, pendirian usaha patungan ini akan
menciptakan peluang untuk memanfaatkan dan mengembangkan kekuatan yang dimiliki kedua
perusahaan yang menjalin usaha patungan tersebut. Dalam kerjasama ini, ISM akan memberikan
lisensi penggunaan merek-mereknya untuk produk kuliner, seperti Indofood, Piring Lombok,
dan lainnya kepada perusahaan baru ini. Sementara itu, Nestle memberikan lisensi penggunaan
merek Maggi-nya. Perusahaan patungan ini diharapkan akan memulai operasinya pada 1 April
2005.
Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Indofood” atau
“Perseroan”) telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan
kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari
produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Kini,
Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya.
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari ketangguhan
model bisnisnya yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis (“Grup”) yang saling
melengkapi sebagai berikut:
• Produk Konsumen Bermerek (“CBP”). Kegiatan usahanya dilaksanakan oleh PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“ICBP”), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia
(“BEI”) sejak tanggal 7 Oktober 2010. ICBP merupakan salah satu produsen makanan dalam
kemasan terkemuka di Indonesia yang memiliki berbagai jenis produk makanan dalam kemasan.
Berbagai merek produk ICBP merupakan merek–merek yang terkemuka dan dikenal di
Indonesia untuk makanan dalam kemasan.
• Bogasari, memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta. Kegiatan
usaha Grup ini didukung oleh unit perkapalan dan kemasan.
• Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini
mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan anak–anak perusahaannya,
serta berbagai produk pihak ketiga
Perusahaan, yang juga beroperasi di China dan Nigeria menjual lebih dari 8 miliar paket
mie instant tiap tahunnya. Disamping beberapa variasi porduk antara lain snack,kecap, bumbu
penyedap, makanan bayi dan soft drink. Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan peningkatan
pasar kedepannya membuat Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan faktor penting
dalam kesuksesan perusahaan. Perbedaan varian dari mie instant harus berisi bumbu yang tepat
yang diproduksi oleh Food Ingredient Division (FID).
Setiap divisi harus menyesuaikan rencana produk (Production Plans) mereka sehingga
akan selalu tersedia segala jenis bumbu yang dibutuhkan oleh berbagai varian dari mie instant.
Pada waktu yang sama, mereka harus menjaga agar persediaan di gudang seminimal mungkin.
Hanya aplikasi ERP yang dapat membuat hal itu dapat diatur dan dijadwalkan dengan sebaik
mungkin.
Dari Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan inteligensi
bisnis, Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP, SAP Advance Plannerand
Optimizer (SAP APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM) dan mySAP Business
Intelligence dengan SAP Business Information Warehouse (SAPBW).
Ketika memilih platform dari system ERP, Indofood melihat 3 buat kriteria antara lain
reliability, scalability dan kemudahan manajemen. Dengan melihat criteria itu, terpilihlah IBM
iSeries sebagai platform hardware yang digunakan. iSeries memiliki keamanan, skalability dan
efisiensi biaya dalam mendukup SAP, dan membantu perusahaan Indofood memaksimalisasi
nilai dari solusi SAP.
Ketika Indofood memperluas inti dari system SAP R/3 untuk memasukkan SAP BWdan
SAP APO, tidak ada yang perlu dipertanyakan lagi untuk mengganti platform server. Data SAP
tersimpan dan diatur oleh IBM BD2 Database Management. iSeries telah berjalan dengan sangat
baik, dan kami memiliki kemampuan dasar dari OS/400. Oleh karena itu, merupakan pilihan
logis jika kami tetap mempertahankan teknologi dari IBM ini. iSeries memberikan virtually
trouble-free operation, dan memberikan apapun yang kami butuhkan sesuai dengan kriteriakami
yaitu scalability, reliability, dan maintainability.
BAB III
KESIMPULAN
SARAN
Sistem informasi itu penting dalam kehidupan. Sehingga setiap orang terutama pekerja
kantor harus memahami implikasi terhadap perubahan dalam teknologi informasi sebagai ganti
dari merencanakan untuk menghadapinya, dan menggunakan perubahan tersebut sebagai suatu
keunggulan kompetitif. Dan sistem informasi manajemen harus dipergunakan sangat baik agar
dapat mengatisipasi dan memahami pekuang ekonomis sistem informasi yang menerapkan
teknologi informasi baru serta membantu menjamin kualitas keterampilan sumber daya
manusia dalam memanfaatkan sistem informasi suatu manajemen. Dari berkembangnya
Teknologi informasi yang ada, maka muncul lah Start-Up. Start-up adalah bentuk perusahaan
yang memulai bisnis dengan menawarkan barang maupun jasa yang memiliki proses bisnis
yang sangat mempunyai keterkaitan yang sangat erat dengan internet sehingga tanpa internet,
Startup tidak akan berjalan. Bisa diartikan bila internet merupakan paru-paru dari Startup . di
dalam Start-up , perusahaan akan menawarkan berbagai macam barang maupun jasa hasil
rancangan perusahaan itu sendiri.
Nama* : Edward
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Agama* : Buddha
………………………………………………………………………………………
Kewarganegaraan* : Indonesia
………………………………………………………………………………………
NPM : 220910187
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Dusun :-
………………………………………………………………………………………
Telepon : 082381657468
………………………………………………………………………………………
Email :edwardyeo05@gmail.com
………………………………………………………………………………………