Anda di halaman 1dari 31

TUGAS MANDIRI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Nama : Edward
NPM : 220910187
Dosen : Tukino, S.kom., M.SI.

PROGRAM STUDI Manajemen


FAKULTAS SOSIAL DAN Humaniora
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke tuhan yang maha esa, karena dengan limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas mandiri ini.

Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari dosen pengampu mata kuliah
ini yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga tugas mandiri ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari para pembaca .

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Batam, 30 December 2023

Edward
BAB I
PENDAHULUAN

A. Sistem Informasi dalam kegiatan bisnis saat ini E-Bussiness Global

Sistem informasi merupakan dasar bagi jalannya bisnis saat ini, perusahaan sangatlah sulit
tanpa penggunaan teknologi informasi. Sistem informasi menjadi penting dalam membantu
jalannya perusahaan dalam ekonomi global. Organisasi mencoba untuk lebih kompetitif dengan
mengubah dirinya menjadi perusahaan digital yang menggunakan teknologi digital dalam hal
proses bisnis, hubungan pelanggan, pemasok, dan karyawan.
Sistem informasi mengubah data mentah menjadi informasi yang berguna melalui tiga kegiatan
dasar meliputi :

- Input Menangkap data mentah dari organisasi atau lingkungan eksternal

- Proses Mengkonversi data mentah menjadi bentuk yang berarti

- Output Transfer informasi yang diproses untuk orang atau kegiatan yang
menggunakannya.

1. Tujuan Bisnis Strategis dari Sistem Informasi

- Keunggulan operasional

- Produk, layanan, dan model bisnis baru

- Hubungan pelanggan dan pemasok

- Pengambilan keputusan yang semakin baik

- Keunggulan kompetitif

- Kelangsungan usaha

2. Jenis-Jenis Sistem Informasi

Organisasi bisnis pada umumnya memiliki sistem-sistem yang mendukung proses-proses dalam
tiap area fungsi bisnis utama, penjualan dan pemasaran, manufaktur dan produksi, keuangan dan
akuntansi, serta sumber daya manusia.
A. Sistem-sistem untuk Kelompok Manajemen yang Berbeda

- Sistem pemrosesan transaksi

- Sistem untuk intelijen bisnis

B. Sistem untuk Membuat Perusahaan Saling Terhubung

- Aplikasi perusahaan

- Intranet dan Ekstranet

C. E-Business, E-Commerce, dan E-Government

E-business (bisnis elektronik) mengacu pada penggunaan teknologi digital dan internet untuk
menjalankan proses-proses bisnis utama dalam suatu perusahaan. E-commerce (perdagangan
elektronik) berhubungan dengan kegiatan jual beli barang/jasa melalui internet. E-commerce juga
meliputi aktivitas yang mendukung transaksi tersebut seperti periklanan, pemasaran, dukungan
konsumen, keamanan, pengiriman, dan pembayaran. E- government mengacu pada penggunaan
teknologi aplikasi jaringan dan internet untuk memungkinkan pemerintah berhubungan dengan
masyarakat, organisasi bisnis, sektor swasta, dan instansi pemerintah terkait lainnya secara digital.

B. Sistem Informasi, Organisasi, DAN Strategi Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informasi.

1. Organisasi dan Sistem Informasi

Sistem informasi dibangun oleh manajer untuk melayani kepentingan perusahaan,


organisasi harus waspada sekaligus terbuka terhadap pengaruh dari sistem informasi untuk
mendapatkan manfaat dari teknologi baru. Organisasi (organization) adalah struktur formal,
stabil, yang mengambil sumber daya dari lingkungan dan memprosesnya untuk menciptakan
hasil. Sudut pandang organisasi secara teknis mendorong kita untuk fokus pada bagaimana input
dikombinasikan untuk menghasilkan output ketika perubahan teknologi diperkenalkan ke dalam
perusahaan.

2. Bagaimana Dampak Sistem Informasi Bagi Organisasi dan Perusahaan Bisnis

Sistem informasi telah menjadi alat bantu integral, online, serta interaktif yang dilibatkan
setiap saat dalam kegiatan operasional dan pengambilan keputudan pada perusahaan besar.
A. Dampak Ekonomi
B. Dampak Bagi Struktur dan Perilaku Organisasi
C. Internet dan Organisasi
D. Implikasi dari Perancangan dan Pemahaman Tentang Sistem Informasi

3. Menggunakan Sistem Informasi untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif:


Permasalahan di Bidang Manajemen

Kesuksesan penggunaan sistem informasi dalam mencapai keunggulan kompetitif adalah


tantangan yang membutuhkan koordinasi yang teliti di bidang teknologi, informasi, dan manajemen.
Riset mengenai TI dan kinerja bisnis telah menemukan bahwa (a) semakin sukses suatu perusahaan
menggandeng TI untuk mencapai tujuan bisnisnya, semakin banyak keuntungan yang diperoleh dan
(b) hanya seperempat perusahaan yang berhasil menggandeng TI untuk mencapai tujuan bisnisnya.
Sekitar 50% dari laba organasisasi bisnis dapat diperoleh lewat penyertaan TI dalam melakukan
kegiatan bisnisnya (Luftman, 2003).

C. Infrastruktur TI dan Perkembangan Teknologi

Infrastruktur TI dari suatu organisasi dapat menjadi aset atau liabilitas, teknologi yang tepat pada
harga yang tepat akan meningkatkan kinerja organiasional. Teknologi-teknologi baru yang
digunakan organisasi harus terus menerus dievaluasi untuk mencari tahu bagaimana kinerja dari
teknologi tersebut.

 Infrastruktur TI

Sebuah infrastruktur TI meliputi meliputi investasi dalam perangkat keras, perangkat


lunak, dan layanan seperti konsultasi, pendidikan, dan pelatihan yang dibagikan meluas ke
seluruh perusahaan atau unit bisnis di perusahaan. Infrastruktur TI suatu perusahaan
menyediakan fondasi untuk melayani pelanggan, bekerja dengan para pemasok, dan mengelola
proses bisnis internal perusahaan.

A. Mendefinisikan infrastruktur TI

Infrastruktur TI terdiri atas serangkaian perangkat fisik dan aplikasi perangkat lunak yang
diperlukan untuk mengoperasionalkan keseluruhan perusahaan. Namun infrastruktur TI juga
merupakan rangkaian dari layanan keseluruhan perusahaan yang dianggarkan oleh manajemen
serta terdiri atas kapabilitas manusia dan teknis.

B. Evolusi Infrastruktur TI

- Era mainframe umum dan komputer mini (1959 – sekarang)

- Era komputer pribadi (1981 – sekarang)

- Era klien/server (1983 – sekarang)

- Era komputaso perusahaan (1992 – sekarang)

- Era komputasi cloud dan mobile (2000 – sekarang)

C. Teknologi pendorong dalam evolusi


infrastruktur

- Hukum Moore dan kekuatan microprocessor


- Hukum media pemyimpanan digital berkapasitas besar
- Hukum metcalfe dan ekonomi jaringan
- Penurunan biaya komunikasi dan internet

- Pengaruh standar dan jaringan.

 Komponen Infrastruktur

Infrastruktur Ti terdiri atas 7 komponen, komponen-komponen tersebut mewakili


investasi yang dilakukan perusahaan yang harus dikoordinasikan satu sama lain untuk
menciptakan infrastruktur yang saling menunjang bagi perusahaan.

D. Dasar-dasar intelijen bisnis : Database dan manajemen informasi


Sistem manajemen database dan data warehouse modern meningkatkan efisiensi
oraganisasi dengan mempermudah cara menemukan dan mengumpulkan data untuk laporan
manajemen serta untuk pemrosesan transaksi finansial sehari-hari. Data tersebut lebih akurat dan
terpercaya serta mengurangi biaya pengelolaan dan penyimpanan data secara signifikan.
I. Mengorganisasikan Data Dalam Lingkungan File Tradisional
Sistem informasi yang efektif menyediakan pengguna informasi yang akurat, tepat waktu
dan relevan. Informasi yang akurat berarti bebas dari kesalahan. Informasi yang tepat waktu
berarti informasi yang tersedia pada saat diperlukan oleh pengambil keputusan. Informasi
dianggap relevan ketika ia memberi manfaat serta sejalan dengan jenis pekerjaan dan keputusan
yang dibuat.
1.1. Pendekatan Database untuk Pengelolaan Data

Teknologi database banyak menyelesaikan masalah-masalah pada organisasi yang


menggunakan sistem file tradisional. Database merupakan sekumpulan data yang
diorganisasikan untuk melayani berbagai aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan
mengurangi penggandaan data.
A. Sistem manajemen database

Sistem manajemen database (database management system – DBMS) adalah perangkat


lunak yang memungkinkan suatu organisasi memusatkan data, mengelola mereka secara efisien,
dan menyediakan akses terhadap data yang disimpan oleh program aplikasi. DBMS bertindak
sebagai antar muka antara program aplikasi dan file data secara fisik.
DBMS mengurangi rendundansi (ganda) dan inkonsistensi data dengan meminimalisasi
file-file yang terisolasi yang berisi data yang sama. DBMS memisahkan antara program dengan
data, yang memungkinkan data dapat berdiri sendiri. Akses dan ketersediaan informasi akan
meningkat serta biaya pengembangan dan pemeliharaan program akan menurun karena
pengguna dan pemrogram dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan khusus sesuai permintaan pada
database tersebut. DBMS terdiri dari DBMS relasional dan database non-relasional pada system
cloud computing.
B. Kapabilitas sistem manajemen database

Suatu DBMS selalu menyertakan perangkat lunak untuk mengorganisasikan, mengelola,


dan mengakses data pada database. DBMS memiliki kapabilitas definisi data (data definition)
untuk menspesifikasikan struktur konten database, selain itu database memiliki kapabilitas
kamus data (dictionary) yaitu file manual ataupun otomatis yang menyimpa definisi-definisi
elemen data berikut karakteristik mereka.

E. Telekomunikasi, Internet dan Teknologi Nirkabel


Telekomunikasi dan jaringan dalam dunia bisnis saat ini sudah menjadi sebuah kebutuhan
yang sangat penting. Organisasi tidak dapat menjalankan berbagai kegiatan bisnisnya tanpa
adanya telekomunikasi dan jaringan.
 Telekomunikasi dan Jaringan dalam Dunia Bisnis Saat Ini

Perusahaan dalam melakukan berbagai kegiatan tidak dapat bekerja tanpa adanya jaringan,
perusahaan perlu berkomunikasi dengan cepat dengan pelanggan, pemasok, dan karyawan.
Perusahaan di masa lalu bekerja dengan menggunakan dua jenis jaringan dengan dasar berbeda
yaitu jaringan telepon dan jaringan komputer. Berkat deregulasi telekomunikasi yang
berkelanjutan dan inovasi teknologi informasi, telepon dan jaringan komputer berkumpul
menjadi sebuah jaringan digital tunggal dengan menggunakan standar berbasis internet dan
perlengkapan secara Bersama-sama.
5.1. Jaringan Komunikasi

Ada di acara untuk mengomunikasikan pesan dalam jaringan yaitu dapat menggunakan
sinyal analog atau sinyal digital. Sinyal analog diwakili oleh gelombang kontinu yang melewati
media komunikasi dan telah digunakan untuk komunikasi suara, contoh handset telepon,
pengeras suara di computer, earphone.
Sinyal digital merupakan gelombang diskrit ketimbang gelombang kontinu dan berbentuk
biner. Sinyal digital mengomunikasikan informasi sebagai untaian dari dua bagian diskrit: bit
satu dan bit nol, yang direpresentasikan sebagai denyut elektrik on-off. Computer menggunakan
sinyal digital dan memerlukan modem untuk mengonversi sinyal digital menjadi sinyal analog
yang dapat dikirim melalui saluran telepon, saluran kabel, atau media nirkabel yang
menggunakan sinyal analog.

Teknologi mobile menciptakan cara kerja baru yang efisien pada keseluruhan perusahaan,
sebagai contoh adalah penggunaan system indentifikasi frekuensi radio dan jaringan sensor
nirkabel yang juga memiliki pengaruh yang sangat kuat. System identifikasi frekuensi radio
(RFID) menyediakan teknologi canggih yang mampu melacak pergerakan barang dalam rantai
pasokan. RFID menggunakan label kecil dengan microchip yang tertanam berisikan data tentang
barang dan lokasinya untuk mengirimkan sinyal radio melalui jarak pendek kepada pembaca
RFID, pembaca RFID kemudian menyalurkan data tersebut ke jaringan computer untuk diproses.
Jaringan sensor nirkabel (wireless sensor network – WSN) adalah jaringan dari perangkat
nirkabel yang saling berhubungan yang tertanam ke dalam lingkungan fisik untuk menyesiakan
pengukuran dari banyak tempat pada wilayah yang luas.

F. Melindungi Sistem Informasi


Keamanan (security) merujuk pada kebijakan, prosedur, dan pengukuran teknis yang
digunakan untuk mencegah akses yang tidak berwenang, alterasi, pencurian, atau kerusakan fisik
pada system informasi. Pengendalian (control) adalah metode kebijakan, dan prosedur organisasi
yang memastikan keamanan aset organisasi, akurasi, dan reliabilitas pencatatan, serta kepatuhan
operasional pada standar manajemen.

 Kerentanan dan Penyalahgunaan Sistem

Ketika data dalam jumlah besar disimpan dalam bentuk elektronik, maka menjadi lebih
rentan terhadap berbagai macam ancaman dibandingkan saat berada dalam bentuk manual.
Melalui jaringan komunikasi, system informasi di beberapa lokasi yang berbeda saling terhubung
sehingga potensi dari akses yang tidak berwenang, penyalahgunaan, atau penipuan tidak terbatas
pada satu lokasi, tetapi dapat terjadi di titik akses manapun dalam jaringan.

Kerentanan juga meningkat melalui penggunaan surel secara luas, pesan instan, dan
program pembagian arsip peer-to-peer. Surel dapat berisi lampiran yang berfungsi sebagai batu
loncatan bagi perangkat lunak berbahaya atau akses tidak dikenalii oleh system internal
perusahaan atau pengguna.

 Nilai Bisnis Keamanan dan Pengendalian

Banyak perusahaan yang enggan memebelanjakan uangnya untuk keamanan karena tidak
berhubungan langsung dengan pendapatan penjualan, namun melindungi system informasi
menjadi sangat penting bagi operasional bisnis dan layak dipertimbangkan ulang. Pengendalian
dan keamanan yang tidak memadai dapat berakibat pada tanggung jawab hokum yang serius.
Perusahaan tidak hanya harus melindungi aset informasi mereka sendiri, tetapi juga aset
informasi pelanggan, karyawan, dan partner bisnis mereka.

 Membangun Kerangka Kerja untuk Pengamanan dan Pengendalian

Pengendalian system informasi baik manual maupun otomatis terdiri dari kendali umum
dan kendali aplikasi. Kendali umum (general controls) berpengaruh atas desain, keamanan, dan
penggunaan program computer dan keamanan arsip data secara umum dari semua infrastruktur
teknologi informasi perusahaan. Kendali aplikasi (application controls) adalah pengendalian
khusus dan spesifik pada setiap aplikasi yang terkomputerisasi, seperti proses pembayaran dan
pemesanan. Kendali aplikasi mencakup baik prosedur manual maupun otomatis yang
memastikan hanya data sah yang utuh dan akurat yang dapat diproses menggunakan aplikasi
tersebut. Kendali aplikasi terdiri dari (1) kendali input, (2)kendali proses, (3)kendali output.

 Teknologi dan Sarana untuk Melindungi Sumber-sumber Informasi

Untuk memperoleh akses pada system, pengguna harus diberi izin dan dikonfirmasi.
Autentisitas (authentication) mengacu pada kemampuan untuk mengetahui apakah seorang
pengguna adalah seperti apa yang diakuinya. Autentisitas dibuktikan dengan menggunakan kata
sandi yang hanya diketahui oleh pengguna yang berwenang. Teknologi autentisitas terbaru
seperti token, kartu pintar (smart card) dan autentisitas biometric mengatasi berbagai
permasalahan tersebut.

G. Mencapai Keunggulan Operasional dan Kedekatan Dengan Pelanggan


E-Commerce terus bertumbuh dengan cepat dan bertransformasi seperti perusahaan lain
yang menjalankan bisnisnya. Hanya dalam kurun waktu 2 tahun E-Commerce telah tersebar
mulai dari komputer rumah hingga perangkat mobile, dari aktivitas yang terisolasi hingga ke
bisnis sosial baru.

 Sistem Perusahaan

Sistem perusahaan yang juga dikenal sebagai sistem perencanaan sumber daya perusahaan
(enterprise resource planning – ERP), yang didasarkan pada modul perangkat lunak terintegrasi
dan database pusat yang sama. Perangkat lunak perusahaan (enterprise software) dibangun
berdasarkan ribuan proses bisnis yang telah jelas, yang mencerminkan praktik pelaksanaan
terbaik. Vendor perangkat lunak terkemuka meliputi SAP, Oracle, IBM, Infor Global Solutions,
dam Microsoft.

 Sistem Manajemen Rantai Pasokan


Rantai pasokan (supply chain) merupakan jaringan organisasi dan proses bisnis untuk pengadaan
bahan mentah, mengubah bahan mentah tersebut menjadi barang setengah jadi atau barang jadi, dan
mendistribusikan barang jadi kepada pelanggan. Rantai pasokan menghubungkan pemasok, pabrik,
pusat distribusi, toko eceran, dan pelanggan untuk menyediakan barang dan jasa dari sumber
melalui rantai pasokan ke dua arah.

Berbagai efisiensi dalam rantai pasokan, seperti kurangnya suku cadang, penggunaan kapasitas
pabrik yang rendah, persediaan barang jadi yang berlebihan, atau biaya transportasi yang tinggi
disebabkan oleh informasi yang tidak akurat atau tidak tepat waktu. Jika produsen memiliki
informasi yang sempurna mengenai berapa banyak unit produk yang diinginkan oleh pelanggan,
kapan mereka menginginkannya, dan kapan akan diproduksi, maka akan memungkinkan untuk
mengimplementasikan strategi just in time.

 Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan

Dalam bisnis skala kecil yang beroperasional dalam lingkungan kecil, pemilik bisnis dan
manajernya dapat dengan mudah mengenali para pelanggan mereka secara pribadi lewat tatap muka,
namun tidak demekian pada bisnis skala besar. Pada proses bisnis besar untuk penjualan, dan
pemasaran cenderung menjadi sangat terkotak, dan departemen-departemen tersebut tidak berbagi
banyak informasi dengan pelanggan yang sangat penting. Dalam hal inilah manajemen hubungan
pelanggan sangat membantu.

Paket perangkat lunak CRM untuk kepentingan komersial berkisar dari yang hanya
memiliki kelengkapan yang minim yang dapat mengerjakan fungsi-fungsi yang terbatas, seperti
membuat situs web secara personal untuk pelanggan tertentu, hingga aplikasi perusahaan
berskala besar yang dapat melakukan interaksi yang sangat banyak dengan pelanggan,
menganalisisnya dengan perangkat pelaporan yang canggih, dan menghubungkannya dengan
aplikasi perusahaan besar lainnya. Paket perangkat lunak CRM yang lebih komprehensif memuat
modul untuk manajemn hubungan mitra (partner relationship management-PRM) dan manajemn
hubungan karyawan (employee relationship management – ERM). Sistem manajemen hubungan
pelanggan umumnya menyediakan perangkat lunak untuk penjualan, layanan pelanggan, dan
pemasaran secara online.

 Aplikasi Perusahaan: Peluang dan Tantangan Baru


Aplikasi perusahaan bukan hanya membutuhkan perubahan teknologi yang menyeluruh,
tetapi juga perubahan fundamental dalam cara mengoperasionalkan bisnis. Perusahaan harus
melakukan perubahan total pada proses bisnisnya agar dapat bekerja dengan perangkat lunak
tersebut. Beberapa perusahaan mengalami berbagai masalah dan kerugian operasional yang besar
ketika pertama kali mengimplementasikan aplikasi perusahaan, karena perusahaan tersebut tidak
memahami berapa banyak perubahan organisasional yang diperlukan. Aplikasi perusahaan juga
menimbulkan biaya penggantian, jika suatu perusahaan telah menerapak suatu aplikasi dari
vendor tertentu maka akan sangat mahal apabila perusahaan mengalihkan vendor dan perusahaan
akan menjadi terikat pada vendor tersebut untuk memperbaharui produknya dan juga untuk
pemeliharaan.

 E-Commerce dan Internet

E-commerce merujuk pada penggunaan dari internet dan web untuk transaksi bisnis.
Secara lebih formal E-commerce adalah tentang menyediakan transaksi komersial secara digital
baik antar organisasi maupun individu. E-commerce dimulai sejak 1995 dan bertumbuh pada
tingkatan 2 digit sampai pada resesi 2008-2009 saat pertumbuhan menurun sangat lambat. Pada
tahun 2006 pertumbuhan E-commerce kembali pada tingkat yang kuat dan berlanjut menjadi
industri penjualan ritel dengan dengan bentuk pertumbuhan paling cepat di Amerika Serikat,
Eropa, dan Asia

H. Mengelola Pengetahuan
Manajemen pengetahuan dan kolaborasi sangat erat kaitannya, dekade sebelumnya telah
memperlihatkan lonjakan pertumbuhan dalam penelitian mengenai pengetahuan dan manajemen
pengetahuan dalam bidang ekonomi, manajemen dan sistem informasi. Pengetahuan yang tidak
dapat dikomunikasikan dan dibagikan dengan orang lain menjadi hampir tidak berguna.
Pengetahuan menjadi bermanfaat dan ditindaklanjuti ketika dibagikan ke seluruh perusahaan.
 Lanskap Manajemen Pengetahuan

Manajemen pengetahuan telah menjadi suatu tema yang penting pada banyak perusahaan
bisnis besar, sebagaimana para manajer menyadari bahwa banyak dari nilai perusahaan mereka
bergantung pada kemampuan perusahaan untuk menciptakan dan mengelola pengetahuan.
Penelitian-penelitian telah menemukan bahwa bagian yang cukup besar dari nilai pasar saham
perusahaan terkait dengan aset tak berwujud, yang mana pengetahuan merupakan salah satu
unsur penting, seiring dengan merek, reputasi, dan proses bisnis yang unik. Proyek-proyek yang
didasarkan pada pengetahuan yang diselenggarakan dengan baik telah diketahui akan
menghasilkan tingkat pengembalian atas investasi yang luar biasa, meskipun dampak dari
investasi berdasar pengetahuan tersebut sangat sulit untuk mengukurnya.
 Sistem Manajemen Pengetahuan Keseluruhan Perusahaan

Pengetahuan testruktur (structured knowledge) merupakan pengetahuan secara eksplisit


ada dalam dokumen-dokumen formal, sama halnya dengan aturan-aturan formal yang diperoleh
organisasi dengan mengamati para ahli dan perilaku mereka dalam pengambilan keputusan.
Sistem manajemen konten perusahaan (enterprise content system) membantu organisasi untuk
mengelola kedua tipe informasi tersebut. Memiliki kapabilitas untuk menangkap pengetahuan,
menyimpan, pemulihan, distribusi, dan pemeliharaan untuk membantu perusahaan dalam
meningkatkan pemrosesan dan keputusan bisnis mereka. Permasalahan pokok dalam mengelola
pengetahuan adalah penciptaan skema klasifikasi yang tepat, atau taksonomi (taxonomy) untuk
mengorganisasi informasi ke dalam kategori yang bermanfaat sehingga dapat lebih mudah
diakses.
 Sistem Kerja Pengetahuan

Sistem kerja pengetahuan menyediakan jangkauan kemapuan meyeluruh yang dapat


digunakan oleh banyak orang tidak hanya semua pekerja dan kelompok di dalam suatu
organisasi. Pekerja pengetahuan meliputi peneliti, perancang, arsitek, ilmuwan, insinyur yang
bertugas menciptakan pengetahuan dan informasi bagi organisasi. Pekerja pengetahuan
melakukan tiga peran kunci yang sangat penting bagi organisasi dan untuk manajer yang bekerja.
- Menjaga aliran pengetahuan dalam perusahaan seiring dengan perkembangan
perusahaan dalam teknologi, sains, pemikiran sosial, dan seni.
- Bertugas melayani sebagai konsultan internal mengenai pengetahuan khusus mereka,
berbagai perubahan yang terjadi, dan kesempatan yang muncul
- Bertindak sebagai agen perubahan, mengevaluasi, merintis, dan mendukung proyek-
proyek perubahan.
Augmented reality – AR (realitas yang ditambahkan) merupakan teknologi terkait untuk
mendorong visualisasi. AR menyediakan suatu pandangan secara live baik langsung ataupun
tidak langsung dari lingkungan fisik dunia nyata yang memiliki elemen yang ditambahkan oleh
pencitraan yang dihasilkan oleh komputer virtual. Penerapan realitas virtual yang
dikembangkan untuk web akan menggunakan suatu standar yang dinamakan Bahasa
Pemodelan Realitas Virtual (virtual reality modeling language - VRML). VRML merupakan
serangkaian spesifikasi 3-D yang interaktif pada Word Wide Web yang dapat mengorganisasi
berbagai tipe media, meliputi animasi, gambar, dan audio untuk menempatkan penggunanya di
dalam suatu lingkungan dunia nyata yang disimulasikan. Industri keuangan menggunakan
sentra kerja investasi (investment workstation) yang terspesialisasi seperti Bloomberg Terminal
untuk memengaruhi pengetahuan dan waktu dari para pialangnya, para pedaganng, dan para
manajer portofolio.
 Teknik Kecerdasan

Sistem ahli, penalaran berbasis kasus, dan logika puzzy digunakan untuk memperoleh
pengetahuan tersirat. Jaringan neural dan penelusuran data digunakan untuk penemuan
pengetahuan (knowledge discovery), keduanya dapat menemukan pola-pola yang mendasari,
kategori dan perilaku dalam data yang besar yang menetapkan bahwa tidak dapat ditemukan oleh
para manajer semata atau hanya melalui pengalaman. Algoritme genetika digunakan untuk
menghasilkan pemecahan bagi permasalahan yang terlalu besar, dan rumit bagi manusia untuk
menganalisis sendiri.

Kecerdasan buatan (artificial intelligent – AI) yang terdiri atas sistem berbasis komputer
(baik perangkat lunak maupun perangkat keras) yang berupaya untuk menandingi perilaku
manusia. Sistem ahli (expert system) merupakan suatu teknik kecerdasan untuk memperoleh
pengetahuan tersirat dalam wilayah yang sangat spesifik dan terbatas dari keahlian manusia.
Strategi yang digunakan untuk mencari melalui dasar pengetahuan dinamakan mesin inferensi
(inference engine). Dua strategi umumnya digunakan: penalaran maju dan penalaran mundur.

Dalam penalaran maju (forward chaining), mesin inferensi mulai dengan informasi yang
dimasukkan oleh pengguna dan mencari informasi dalam basis pengetahuan untuk akhirnya
mencapai suatu keputusan. Dalam penalaran mundur (backward chaining), strategi untuk
mencari dalam basis pengetahuan dimulai dengan hipotesis dan berlanjut dengan menanyakan
pengguna pertanyaan tentang fakta-fakta tertentu sampai hipotesisnya disetujui atau tidak
disetujui.
I. Meningkatkan Proses Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan dalam bisnis biasaya terbatas pada manajemen. Pada saat ini, para
karyawan pada tingkat terendah bertanggungjawab atas beberapa dari pengambilan keputusan
tersebut, sebagaimana sistem informasi akan membuat informasi menjadi tersedia bagi para
karyawan yang tingkatannya lebih rendah di dalam bisnis.
 Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi

Terdapat perbedaan atas tingkatan-tingkatan dalam suatu organisasi. Tiap-tiap level


tersebut memiliki kebutuhan informasi yang berbeda-beda untuk mendukung keputusan dan
bertanggunjawab atas tipe keputusan yang berbeda. Keputusan-keputusan diklasifikasikan
menjadi keputusan terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur. Keputusan tidak terstruktur
(unstructured decisions) adalah keputusan yang pengambil keputusan harus memberikan
pertimbangan, evaluasi, dan wawasan untuk memecahkan permasalahan.

Keputusan terstruktur (structured decisions) sifatnya berulang dan rutin, dan melibatkan
prosedur yang jelas dalam menanganinya, sehingga tidak perlu diperlakukan seolah-olah masih
baru. Kepeutusan semi terstruktur (semistructured decisions) yaitu yang hanya sebagian
masalahnya mempunyai jawaban yang jelas tersedia dengan prosedur yang disetujui bersama.
Secara umum, keputusan terstruktur lebih umum dijumpai pada tingkat organisasi rendah,
sedangkan masalah tidak terstruktur lebih umum dijumpai pada tingkat tinggi.
 Intelijen Bisnis di Dalam Perusahaan

Intelijen bisnis (BI) merupakan suatu istilah yang digunakan untuk para pemasok
perangkat keras dan perangkat lunak serta para konsultan teknologi informasi untuk
mengambarkan infrastruktur bagi pergudangan, mengintegrasikan, melaporkan, dan
menganalisis data yang berasal dari lingkungan bisnis, termasuk data yang besar. Intelijen bisnis
dan analitis bisnis adalah mengenai mengintegrasikan semua aliran informasi yang dihasilkan
oleh perusahaan menjadi satu bagian tunggal, serangkaian data keseluruhan perusahaan yang
berkaitan secara logis, dan kemudian menggunakan permodelan, alat bantu analisis statistik, dan
alat bantu penelusuran data untuk memahami logika dari semua data tersebut sehingga para
manajer dapat mengambil keputusan yang lebih baik dan rencana yang lebih baik, atau
sedikitnya mengetahui dengan cepat ketika perusahaan mereka gagal dalam memenuhi target-
target yang telah direncanakan. 5 pemasok terbesar sistem yaitu: Oracle, SAP, IBM, Microsoft,
dan SAS.
Terdapat 6 elemen dalam lingkungan intelijen bisnis:

- Data dari lingkungan bisnis

- Infrastruktur intelijen bisnis

- Seperangkat alat bantu analitis bisnis

- Metode dan pengguna manajerial

- Platform pengiriman

- Antar muka pengguna

 Constituencies Intelijen Bisnis

Sebagian besar keputusan-keputusan yang diambil oleh manajemen operasional adalah


adalah terstruktur sehingga sistem informasi manajemen (SIM) biasanya digunakan untuk
mendukung tipe dari pengambilan keputusan tersebut, dan output utamanya adalah serangkaian
laporan produksi rutin yang didasarkan pada data yang diekstrak dan diringkaskan dari sistem
pemrosesan transaksi (TPS) yang mendasar.
Sistem pendukung keputusan (DSS) merupakan platform pengiriman BI untuk kategori
para pengguna dengan kemampuan mendukung pengambilan keputusan semi terstruktur. DSS
menggunakan model matematika atau analitis untuk mengerjakan analisis bagaimana jika atau
jenis analisis lainnya. Model analisis sensitivitas (sensitivity analysis) mengajukan pertanyaan
bagaimana secara berulang-ulang untuk memprediksikan kisaran hasil ketika salah satu atau
lebih peubah-peubah akan diubah beberapa kali. Executive support system - ESS)
menitikberatkan pada informasi atas kinerja yang benar-benar penting yang memengaruhi
keseluruhan profitabilitas dan keberhasilan suatu perusahaan. Terdapat dua bagian untuk
mengembangkan ESS, pertama memerlukan suatu metodologi untuk memahami dengan tepat
apak informasi atas kinerja yang penting bagi suatu perusahaan tertentu yang diperlukan oleh
para eksekutif, kedua mengembangkan kemampuan sistem untuk mengirimkan informasi
tersebut kepada orang yang tepat pada waktu yang tepat.

J. Membangun Sistem Informasi

Membangun suatu sistem informasi yang baru adalah salah satu jenis dari perubahan
organisasional yang direncanakan. Pengenalan dari suatu sistem informasi yang baru melibatkan
jauh lebih banyak dari perankat keras dan perangkat lunak yang baru. Hal ini juga meliputi
perubahan dalam pekerjaan, keahlian, manajemen, dan organisasi. Para pembangun sistem harus
memahami bagaimana suatu sistem akan mempengaruhi proses bisnis yang spesifik dan organisasi
sebagai suatu keseluruhan.

 Sistem Sebagai Perubahan yang Direncanakan Dalam Perusahaan

Teknologi informasi dapat mempromosikan variasi dari derajat perubahan organsasional, yang
berkisar dari penambahan bertahap hingga pencapaian lebih jauh. 4 jenis perubahan struktural
organisasional yang dimungkinkan dengan teknologi informasi. (1) otomatisasi, (2)rasionalisasi,
(3)merancang ulang proses bisnis, (4)pergeseran paradigma. Bentuk paling utama dari perubahan
organisasional yang dimungkinkan dengan TI adalah otomatisasi (automation) yaitu penerapan
yang pertama dari teknologi informasi yang melibatkan penugasan para karyawan untuk
mengerjakan tugas mereka dengan lebih efisien dan efektif.

Manajemen proses bisnis (business process management – BPM) menyediakan berbagai


macam alat bantu dan metodologi untuk menganalisis proses yang telah ada, merancang proses
yang baru, dan mengoptimalkan proses-proses tersebut. Perusahaan yang menjalankan
manajemen proses bisnis harus melalui beberapa langkah yaitu:
- Mengidentifikasi proses untuk perubahan

- Menganalisis proses-proses yang telah ada

- Merancang proses yang baru

- Mengimplementasikan proses yang baru

- Pengukuran yang terus menerus

Perusahaan perangkat lunak yang menyediakan alat bantu bagi aspek BPM yang bervariasi
meliputi IBM, Oracle, TIBCO. Alat bantu tersebut membantu bisnis dalam mengidentifikasi dan
mendokumentasikan proses yang memerlukan peningkatan, menciptakan model untuk
meningkatkan proses, dan mengintegrasikan sistem-sistem yang telah ada untuk mendukung
proses yang baru atau yang dirancang ulang. Contoh perusahaan reksa dana di Canada AIC
menggunakan perangkat lunak pemantauan Sajus BPM untuk memeriksa ketidakkonsistenan
prosesnya dalam memperbarui akun setelah transaksi klien.

 Ikhtisar dari Pengembangan Sistem

Aktivitas-aktivitas yang masuk ke dalam menghasilkan suatu pemecahan sistem informasi


terhadap permasalahan atau peluang organisasional disebut pengembangan sistem (systems
development). Pengembangan sistem merupakan jenis permasalahan terstruktur yang dipecahkan
dengan aktivitas-aktivitas yang berbeda. Aktivitas tersebut terdiri atas:

- Analisis sistem

- Desain sistem

- Pemrograman

- Pengujian

- Konversi

- Produksi dan Pemeliharaan

Analisis sistem (systems analysis) adalah analisis suatu permasalahan yang mana suatu
perusahaan berusaha untuk memecahkan dengan sistem informasi. Analisis sistem terdiri dari
menentukan permasalahan, mengidentifikasi penyebab-penyebabnya, menentukan solusi, dan
mengidentifikasi kebutuhan informasi yang harus dipenuhi oleh suatu sistem.

Desain sistem (systems design) memperlihatkan bagaimana sistem akan memenuhi sasaran
seperti denah gedung atau rumah dan terdiri atas semua spesifikasi yang memberikan bentuk dan
struktur dari sistem tersebut. Dalam tahap pemrograman (programming), spesifikasi sistem
dipersiapkan selama tahap perancangan diterjemahkan ke dalam perangkat lunak kode program.
Pengujian (testing) yang mendalam dan teliti harus dilaksanakan untuk memastikan apakah sistem
memberikan hasil yang tepat atau tidak.

 Pendetakatan Alternatif Pembangunan Sistem

Metode-metode altenatif pengembangan sistem yaitu: siklus hidup sistem tradisional,


pembuatan prototipe, paket aplikasi perangkat lunak, pengembangan oleh pengguna akhir, dan
alih daya.
1. Siklus hidup sistem (systems life cicle) adalah metode pengembangan sistem informasi
yang paling tua. Metode siklus hidup sistem adalah pendekatan bertahap untuk
membangun sistem, membagi pengembangan sistem menjadi tahapan-tahapan yang
formal.

2. Pembuatan prototipe (prototyping) terdiri dari membangun suatu sistem percobaan


dengan cepat tidak mahal bagi para pengguna akhir untuk melakukan evaluasi. Dengan
berinteraksi dengan prototipe, pengguna dapat memperoleh gagasan yang lebih baik
mengenai kebutuhan informasi mereka.
3. Pengembangan pengguna akhir (end – user development) yaitu pengembangan sistem
informasi oleh pengguna akhir dengan sedikit bantuan formal dari spesialis teknis atau
bahkan tidak sama sekali.

4. Paket perangkat lunak aplikasi, ketika sistem dikembangkan menggunakan paket


perangkat lunak aplikasi, analisis sistem akan mencakup suatu upaya evaluasi paket.
Kriteria evaluasi yang paling penting adalah fungsi-fungsi yang disediakan oleh
paket,fleksibilitasnya, kemudahan penggunaanya, sumber daya perangkat keras dan
perangkat lunaknya, kebutuhan databasenya, upaya pemasangan dan pemeliharaanya,
dokumentasi, kualitas vendornya dan biayanya. Ketika paket perangkat lunak telah
dipilih, perusahaan tidak lagi mengendalikan proses perancangan sistem secara
keseluruhan.

5. Alih daya, jika suatu perusahaan tidak ingin menggunakan sumber daya internalnya
untuk membangun atau mengoperasional sistem informasi, maka perusahaan dapat
melakukan alih daya pekerjaan kepada organisasi eksternal yang mengkhususkan diri
pada menyediakan layanan tersebut.

 Pengembangan Aplikasi untuk Perusahaan Digital

Dalam lingkungan perusahaan digital, organisasi perlu untuk dapat menambahkan,


mengubah dan menghentikan kemampuan teknologi mereka dengan sangat cepat untuk
menanggapi peluang-peluang yang baru, meliputi kebutuhan untuk menyediakan aplikasi
bagi platform mobileDalam lingkungan perusahaan digital, organisasi perlu untuk dapat
menambahkan, mengubah dan menghentikan kemampuan teknologi mereka dengan sangat
cepat untuk menanggapi peluang-peluang yang baru, meliputi kebutuhan untuk
menyediakan aplikasi bagi platform mobile

K. Mengolola Proyek

Proyek sistem informasi memiliki tingkat kegagalan yang tinggi, dalam hampir semua
oraganisasi, proyek sistem informasi memerlukan lebih banyak waktu dan uang untuk
mengimplementasikan. Ketika sistem informasi tidak memnuhi ekspektasi atau biaya terlalu
besar untuk mengembangkan, perusahaan tidak menyadari adanya manfaat dari investasi dalam
sistem informasi tersebut. Pengembangan suatu sistem yang baru harus dikelola dan diatur
secara hati-hati, dan cara suatu proyek dilaksanakan menjadi faktor yang paling penting yang
akan memengaruhi hasilnya.

 Pentingnya Manajemen Proyek

Pengembangan sistem tanpa manajemen yang tepat akan sangat memungkinkan


mengalami beberapa konsekuensi: anggaran yang sangat berlebih, penguluran waktu yang tidak
diharapkan, kinerja teknis yang kurang dari yang diharapkan, serta kegagalan mendapatkan
manfaat yang telah diantisipasi. Sistem-sistem yang dibuat dengan proyek yang gagal sering kali
tidak digunakan sesuai maksud pembuatannya, atau mungkin tidak digunakan sama sekali.

Proyek (project) adalah serangkaian aktivitas yang berhubungan yang terencana untuk
mencapai sasaran bisnis tertentu. Proyek-proyek sistem informasi meliputi pengembangan sistem
informasi baru, perbaikan sistem yang sudah ada, penggantian atau peningkatan infrastruktur TI
perusahaan. Manajemen proyek (project management) mengacu pada penerapan
pengetahuan, keahlian, perangkat, dan teknik untuk mencapai sasaran tertentu dalam batasan
anggaran dan waktu yang ditentukan. Aktivitas manajemen proyek meliputi perencanaan
pekerjaan, penilaian resiko, estimasi sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan, pengaturan pekerjaan, pengadaan sumber daya manusia dan bahan baku, penugasan,
pengarahan aktivitas, pengendalian eksekusi proyek, pelaporan kemajuan, dan analisis hasilnya.

 Memilih Proyek

Elemen-elemen sebuah struktur manajemen untuk proyek sistem informasi dapat


membantu memasikan bahwa proyek sistem informasi yang terpenting diprioritaskan. Puncak
struktur manajemen adalah kelompok perencanaan strategis perusahaan dan komite pengawa
sistem informasi, bertanggungjawab dalam mengembangkan rencana strategis perusahaan, yang
mungkin membutuhkan diciptakannya sistem-sistem baru. Komite pengawas sistem informasi
merupakan kelompok manajemen senior dengan tanggung jawab untuk pengembangan sistem
dan operasional. Tim proyek diawasi oleh kelompok manajemen proyek yang terdiri atas
manajer sistem informasi dan manajer pengguna akhir yang bertanggung jawab atas beberapa
proyek sistem informasi tertentu.

Untuk mengidentifikasi proyek-proyek sistem informasi yang akan memberikan nilai


bisnis paling tinggi, organisasi harus mengembangkan rencana sistem informasi (information
systems plan). Rencana tersebut berfungsi sebagai peta jalan yang mengindikasikan arah
pengembangan sistem, alasan-alasannya, sistem/situasi sekarang, pengembangan baru yang
perlu dipertimbangkan, strategi manajemen, rencana implementasi, dan anggarannya. Rencana
berisi pernyataan sasaran-sasaran perusahaan dan menjelaskan bagaimana teknologi informasi
akan mendukung pencapaian sasaran tersebut. Untuk membuat rencana yang efektif, perusahaan
harus menginventarisasi dan mendokumentasi semua aplikasi sistem informasi dan komponen
infrastruktur TI-nya. Organisasi juga harus memiliki pemahaman yang jelas mengenai kebutuhan
informasi dalam jangka panjang dan jangka pendek.

 Menentukan Nilai Bisnis dari Sistem Informasi

Terdapat beberapa manfaat dari sistem yang sifatnya umum. Manfaat berwujud (tangible
benefit) dapat diukur dan diberikan nilai uang. Manfaat tak berwujud (intangible benefit), seperti
layanan konsumen yang lebih efisien atau pengambilan keputusan yang lebih baik, tidak dapat
diukur langsung tetapi dapat menghasilkan keuntungan jangka panjang yang dapat diukur. Untuk
menentukan manfaat dari proyek tertentu maka perlu dihitung semua biayanya dan semua
manfaatnya.

Model penganggaran modal (capital budgeting) merupakan salah satu dari beberapa teknik
yang digunakan untuk mengukur nilai dari investasi dalam proyek modal investasi jangka
panjang. Metode pengangaran modal bergantung pada pengukuran arus kas ke dalam dan keluar
perusahaan; proyek modal yang menghasilkan arus kas tersebut. Biaya investasi bagi proyek
sistem informasi merupakan arus kas langsung yang disebabkan oleh pengeluaran untuk
perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga kerja. Model penganggaran modal yang utama
untuk mengevaluasi proyek-proyek TI adalah metode pengembalian investasi (payback), tingkat
pengembalian atas investasi dalam akuntansi (return on investment – ROI), nilai neto sekarang,
dan tingkat bunga pengembalian internal (internal rate of return – IRR).
 Mengelola Risiko Proyek

Tingkat risiko atas proyek dipengaruhi oleh ukuran proyek, struktur proyek, dan tingkat
keahlian teknis dari staf sistem informasi serta tim proyek. Untuk mengelola perubahan
organisasi di seputar pengenalan suatu sistem yang baru dengan efektif maka perlu menelaah
proses implementasi. Implementasi (implementation) adalah semua aktivitas organisasional yang
berhubungan dengan penggunaan, manajemen, dan rutinitas dari sebuah inovasi, misalnya sistem
informasi.

Implementasi sistem secara umum lebih baik jika keterlibatan penggunanya tinggi dan
dukungan manajemennya juga tinggi. Partisipasi pengguna dalam perancangan dan operasi dari
sistem informasi membawa beberapa hasil positif, pertama apabila para pengguna terlibat secara
mendalam pada proses perancangan sistem, mereka mempunyai kesempatan lebih untuk
mengendalikan hasilnya. Kedua mereka cenderung bereaksi positif pada sistem yang telah jadi
karena mereka telah menjadi peserta aktif dalam proses perubahannya. Memasukkan
pengetahuan dan keahlian pengguna ke dalam sistem akan menghasilkan solusi yang lebih baik.

Mengendalikan faktor resiko:

- Mengelola kerumitan teknis (internal integration tools)

- Perangkat perencanaan dan pengendalian formal

- Meningkatkan keterlibatan pengguna dan mengatasi penolakan dari pengguna

Perangkat lunak manajemen proyek biasanya menampilkan kemampuan untuk menentukan


dan memerintahkan tugas, menugaskan sumber daya pada tugas, menetapkan tanggal permulaan
dan penyelesaian atas tugas, menelusuri perkembangan, serta memfasilitasi modifikasi pada tugas
dan sumber daya. Microsoft office project merupakan perangkat lunak manajemen proyek yang
paling banyak digunakan untuk mengelola proyek.
L. Mengolola Sistem Global

Munculnya sistem perekonomian global didorong oleh jaringan dan sistem informasi yang
ditingkatkan. Dunia baru menyapu bersih banyak korporasi-korporasi nasional, industri-
industri nasional, dan perekonomian nasional yang dikendalikan oleh para politisi dalam
negeri. Banyak perusahaan lokal yang digantikan oleh jejaring korporasi yang pergerakannya
sangat cepat yang melampaui batasan nasional.

 Pertumbuhan Sistem Informasi Internasional

Arsitektur sistem informasi internasional (international information system architecture)


terdiri atas sistem informasi dasar yang diperlukan oleh organisasi untuk mengoordinasikan
perdagangan di seluruh dunia dan aktivitas-aktivitas lainnya. Strategi dasar yang perlu diikuti
saat membuat sebuah sistem informasi adalah memahami lingkungan global dimana
perusahaan beroperasi. Ini berarti memahami kekuatan pasar secara keseluruhan, atau
penggerak bisnis, yang mendorong industri ke arah kompetisi global. Penggerak bisnis
(business driver) adalah kekuatan dalam lingkungan yang harus direspon perusahaan dan
memengaruhi arah gerak perusahaan. Hal selanjutnya yaitu mengkaji berbagai penghalang
atau faktor negatif yang menimbulkan tantangan bagi manajemen, faktor-faktor yang dapat
menghambat perkembangan bisnis global.

 Mengelola Sistem Informasi Internasional

Tiga isu dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dalam meraih posisi global: memilih
strategi, mengatur bisnis, dan mengelola wilayah manajemen sistem. Empat strategi global
utama menjadi basis struktur organisasional perusahaan global, yaitu eksportir domestik,
multinasional, pewaralaba, dan lintas negara. Masing-masing strategi ini sesuai dengan
struktur organisasi perusahaan yang spesifik.

Strategi eksportir domestik (domestic exportir) dicirikan dengan terpusatnya aktivitas


perusahaan di negara asal perusahaan tersebut. Strategi multinasional (multinational)
memusatkan manajemen keuangan dan pengendalian di luar negara asal sementara melakukan
desentralisasi dalam operasi produksi, penjualan, dan pemasaran kepada unit-unit di negara-
negara lain.
Produk dan layanan penjualan di berbagai negara disesuaikan dengan kondisi pasar
setempat. Pewaralaba (franchiser) merupakan penggabungan yang menarik dari hal yang baru
dan yang lama. Di satu sisi, produk diciptakan, dirancang, dibiayai, dan diproduksi pertama
kalinya di negara asal tetapi untuk alasan-alasan khusus terhadap produk tertentu harus
disesuaikan dengan personel luar negeri untuk memperluas proses produksi, pemasaran, dan
sumber daya manusianya. Pada umumnya terwaralaba dari luar negeri merupakan duplikat
dari pewaralaba di negara asalnya, tetapi untuk benar-benar mengoordinasikannya di seluruh
dunia agar dapat mengoptimalkan faktor produksi sangat sulit dilakukan.
Perusahaan lintas negara tidak memiliki negara asal dan benar-benar diatur secara global
dan akan menjadi bagian yang besar dari bisnis internasional di masa yang akan datang.
Perusahaan lintas negara tidak memiliki kantor pusat tunggal, tetapi memiliki banyak kantor
pusat dan mungkin juga sebuah kantor pusat dunia. Dalam strategi lintas negara (transnational)
hampir semua aktivitas yang dapat memberikan nilai tambah diatur dari perspektif global tanpa
memandang batas-batas nasional, mengoptimalkan sumber dari pasokan dan permintaan dimana
pun keduanya muncul, dan memanfaatkan kesempatan dari keunggulan kompetitif lokal.

 Mengelola Sistem Global

Sistem inti (core system) adalah sistem yang mendukung fungsi-fungsi yang benar-benar
penting bagi organisasi. Sistem yang lainnya harus dikoordinasikan secara parsial karena sistem
tersebut berbagi elemen penting, tetapi tidak harus benar-benar di berbagai negara. Untuk
mengidentifikasi sistem inti, langkah pertama menetapkan daftar pendek berisi proses-proses
bisnis inti yang penting. Proses bisnis adalah sekumpulan tugas yang saling terkait secara logis
untuk menghasilkan hasil bisnis yang spesifik, seperti mengirimkan pesanan pelanggan yang
benar atau meluncurkan produk yang inovatif ke pasar. Setiap proses bisnis umumnya
melibatkan banyak daerah fungsional, komunikasi dan koordinasi pekerjaan, informasi dan
pengetahuan.

Salah satu situasi terburuk yang harus dihindari adalah menciptakan sistem global hanya
demi menciptakan sistem global. Sistem global yaitu sistem lintas negara yang benar-benar
terintegrasi dan terdistribusi-memberi kontribusi terhadap manajemen dan koordinasi yang lebih
baik. Kontribusi utama yang kedua yaitu peningkatan dalam produksi, operasi, serta pasokan dan
distribusi. Ketiga yaitu konsumen global dan pemasaran global, dan yang terakhir yaitu
kemampuan untuk mengoptimalkan penggunaan dana perusahaan untuk dasar modal yang lebih
besar. Manajemen harus dapat mempertimbangkan kembali bagaimana menangani persoalan
yang paling membingungkan yang dihadapi para manajer dalam mengembangkan arsitektur
sistem informasi global yaitu:
- Menyepakati kebutuhan pengguna bersama

- Membawa perubahan ke dalam proses bisnis

- Mengoordinasikan pengembangan aplikasi

- Mengoordinasikan perilisan perangkat lunak

- Mendorong pengguna lokal untuk mendukung sistem global

 Isu dan Peluang Teknologi untuk Rantai Nilai Global

Ketika perusahaan menentukan suatu model bisnis global dan strategi sistem, organisasi
harus memilih perangkat keras, perangkat lunak, dan standar jaringan seiring dengan aplikasi
sistem yang utama untuk mendukung proses bisnis global. Tantangan yang utama adalah
menemukan cara untuk menstandarkan platform komputasi global ketika terdapat banyak sekali
variasi dari unit operasi yang satu ke unit operasi lain dan dari satu negara ke negara lain.
Tantangan utama lainnya adalah menemukan aplikasi perangkat lunak khusus yang ramah
pengguna dan benar-benar dapat meningkatkan produktivitas tim kerja internasional.
BAB II

STUDI KASUS

Studi kasus tentang penerapan manajeman sistem informasi di PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Gizindo Primanusantara, PT
Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri Makmur, dan PT Ciptakemas Abadi) (IDX: ICBP)
merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta,
Indonesia.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono Salim dengan nama Panganjaya
Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi Indofood. Perusahaan ini mengekspor bahan
makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa. Sejarah dari PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk dahulu mencapai kesepakatan denangan perusahaan asal Swiss, Nestle S.A, untuk
mendirikan perusahaan joint venture yang bergerak di bidang manufaktur, penjualan, pemasaran,
dan distribusi produk kuliner di Indonesia maupun untuk ekspor. Kedua perusahaan sama-sama
memiliki 50% saham di perusahaan yang diberi nama PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia.
Baik ISM maupun Nestle percaya, mereka dapat bersaing secara lebih efektif di Indonesia
melalui penggabungan kekuatan dalam bentuk perusahaan dan tim yang berdedikasi untuk itu.

Menurut Anthoni Salim, Dirut & CEO ISM, pendirian usaha patungan ini akan
menciptakan peluang untuk memanfaatkan dan mengembangkan kekuatan yang dimiliki kedua
perusahaan yang menjalin usaha patungan tersebut. Dalam kerjasama ini, ISM akan memberikan
lisensi penggunaan merek-mereknya untuk produk kuliner, seperti Indofood, Piring Lombok,
dan lainnya kepada perusahaan baru ini. Sementara itu, Nestle memberikan lisensi penggunaan
merek Maggi-nya. Perusahaan patungan ini diharapkan akan memulai operasinya pada 1 April
2005.

Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Indofood” atau
“Perseroan”) telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan
kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari
produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Kini,
Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya.
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari ketangguhan
model bisnisnya yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis (“Grup”) yang saling
melengkapi sebagai berikut:
• Produk Konsumen Bermerek (“CBP”). Kegiatan usahanya dilaksanakan oleh PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“ICBP”), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia
(“BEI”) sejak tanggal 7 Oktober 2010. ICBP merupakan salah satu produsen makanan dalam
kemasan terkemuka di Indonesia yang memiliki berbagai jenis produk makanan dalam kemasan.
Berbagai merek produk ICBP merupakan merek–merek yang terkemuka dan dikenal di
Indonesia untuk makanan dalam kemasan.

• Bogasari, memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta. Kegiatan
usaha Grup ini didukung oleh unit perkapalan dan kemasan.

• Agribisnis. Kegiatan operasional di bidang agribisnis dijalankan oleh PT Salim Ivomas


Pratama Tbk (“SIMP”) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (“Lonsum”), yang sahamnya
tercatat di BEI, serta merupakan anak perusahaan Indofood Agri Resources Ltd. (“IndoAgri”),
yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura. Kegiatan usaha utama Grup ini meliputi
penelitian dan pengembangan, pembibitan, pemuliaan dan pengolahan kelapa sawit hingga
produksi dan pemasaran minyak goreng, margarin dan shortening bermerek. Di samping itu,
kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pemuliaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman
lainnya.

• Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini
mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan anak–anak perusahaannya,
serta berbagai produk pihak ketiga

Perusahaan, yang juga beroperasi di China dan Nigeria menjual lebih dari 8 miliar paket
mie instant tiap tahunnya. Disamping beberapa variasi porduk antara lain snack,kecap, bumbu
penyedap, makanan bayi dan soft drink. Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan peningkatan
pasar kedepannya membuat Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan faktor penting
dalam kesuksesan perusahaan. Perbedaan varian dari mie instant harus berisi bumbu yang tepat
yang diproduksi oleh Food Ingredient Division (FID).

Setiap divisi harus menyesuaikan rencana produk (Production Plans) mereka sehingga
akan selalu tersedia segala jenis bumbu yang dibutuhkan oleh berbagai varian dari mie instant.
Pada waktu yang sama, mereka harus menjaga agar persediaan di gudang seminimal mungkin.
Hanya aplikasi ERP yang dapat membuat hal itu dapat diatur dan dijadwalkan dengan sebaik
mungkin.
Dari Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan inteligensi
bisnis, Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP, SAP Advance Plannerand
Optimizer (SAP APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM) dan mySAP Business
Intelligence dengan SAP Business Information Warehouse (SAPBW).

Ketika memilih platform dari system ERP, Indofood melihat 3 buat kriteria antara lain
reliability, scalability dan kemudahan manajemen. Dengan melihat criteria itu, terpilihlah IBM
iSeries sebagai platform hardware yang digunakan. iSeries memiliki keamanan, skalability dan
efisiensi biaya dalam mendukup SAP, dan membantu perusahaan Indofood memaksimalisasi
nilai dari solusi SAP.

Ketika Indofood memperluas inti dari system SAP R/3 untuk memasukkan SAP BWdan
SAP APO, tidak ada yang perlu dipertanyakan lagi untuk mengganti platform server. Data SAP
tersimpan dan diatur oleh IBM BD2 Database Management. iSeries telah berjalan dengan sangat
baik, dan kami memiliki kemampuan dasar dari OS/400. Oleh karena itu, merupakan pilihan
logis jika kami tetap mempertahankan teknologi dari IBM ini. iSeries memberikan virtually
trouble-free operation, dan memberikan apapun yang kami butuhkan sesuai dengan kriteriakami
yaitu scalability, reliability, dan maintainability.
BAB III

KESIMPULAN

Sistem Informasi Manajemen (SIM) memiliki peran sentral dalam mendukung


keputusan, meningkatkan efisiensi operasional, dan memastikan kelancaran berbagai kegiatan
bisnis. Dalam studi kasus Amazon, kita melihat bagaimana implementasi SIM dapat mengubah
bisnis menjadi entitas global yang efisien dan responsif.

Sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang


mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan. Adanya sistem informasi dalam sebuah perusahaan
sangat dapat membantu para karyawan dalam berkerja sehingga pekerjaan mereka menjadi
efektif dan efisien. Penerapan seperti ini berguna juga bagi perusahaan start up dimana untuk
menghasilkan model manajemen sistem informasi bisnis yang efektif dan efisien dengan
pencapaian hasil maksimal bagi start-up bisnis.

SARAN

Sistem informasi itu penting dalam kehidupan. Sehingga setiap orang terutama pekerja
kantor harus memahami implikasi terhadap perubahan dalam teknologi informasi sebagai ganti
dari merencanakan untuk menghadapinya, dan menggunakan perubahan tersebut sebagai suatu
keunggulan kompetitif. Dan sistem informasi manajemen harus dipergunakan sangat baik agar
dapat mengatisipasi dan memahami pekuang ekonomis sistem informasi yang menerapkan
teknologi informasi baru serta membantu menjamin kualitas keterampilan sumber daya
manusia dalam memanfaatkan sistem informasi suatu manajemen. Dari berkembangnya
Teknologi informasi yang ada, maka muncul lah Start-Up. Start-up adalah bentuk perusahaan
yang memulai bisnis dengan menawarkan barang maupun jasa yang memiliki proses bisnis
yang sangat mempunyai keterkaitan yang sangat erat dengan internet sehingga tanpa internet,
Startup tidak akan berjalan. Bisa diartikan bila internet merupakan paru-paru dari Startup . di
dalam Start-up , perusahaan akan menawarkan berbagai macam barang maupun jasa hasil
rancangan perusahaan itu sendiri.

Implementasi adanya sistem informasi manajemen dalam sebuah perusahaan seperti


start up ialah harus memiliki foundasi berupa manajemen sistem informasi yang dikelola
dengan baik sehingga menjadi penggerak bagi start-up bisnis. Manajemen sistem informasi
sangat erat kaitannya dengan prilaku dan teknis yang terkait dengan pengembangan,
penggunaan dan pengaruh dari sistem informasi yang akan dimanfaatkan oleh menejer dan
karyawan. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan model manajemen sistem informasi bisnis
yang efektif dan efisien dengan pencapaian hasil maksimal bagi start-up bisnis.
BIODATA MAHASISWA

Nama* : Edward

………………………………………………………………………………………

Tempat Lahir* : Tanjungpinang

………………………………………………………………………………………

Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan

Tanggal lahir* : 02 Maret 2004

………………………………………………………………………………………

Agama* : Buddha

………………………………………………………………………………………

Kewarganegaraan* : Indonesia

………………………………………………………………………………………

NPM : 220910187

………………………………………………………………………………………

Alamat Domisili Saat Ini

Jalan : Ruko seraya mas blok E no 6

………………………………………………………………………………………

Dusun :-

……………………………………………………… RT : 01 RW: 06…………..

Kelurahan* : Kampung Seraya

……………………………………………………… Kode Pos: 29444…………

Kecamatan* : Batu Ampar

………………………………………………………………………………………

Telepon : 082381657468

………………………………………………………………………………………

Email :edwardyeo05@gmail.com

………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai