Anda di halaman 1dari 21

Nama : Wanda Norwahidatul Munawaroh

NIM : 1910313220001
Kelas : C
Program Studi : S1 Akuntansi
Mata Kuliah : Mid Test Sistem Informasi Manajemen
Dosen Pengampu : Dr. Monica Rahardian Ary Helmina, SE, M.Si

NOMOR 1
Globalisasi, Modernisasi mengakibat kan banyaknya pergeseran dunia bisnis,
terutama berkaitan produk dan layanan perusahaan tersebut. Jelaskan bagaimana
system informasi telah mengubah cara mengoperasikan bisnis dengan produk dan
layanannya.

JAWABAN

Sistem informasi menurut Mc Leod adalah suatu sistem yang memiliki kemampuan
untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk
menampilkan informasi.
Sistem informasi di dalam sebuah perusahaan sangatlah penting untuk
mendukung kelangsungan perusahaan.. Sistem informasi membantu perusahaan dalam
mengefisiensikan operasi perusahaan, membantu menciptakan produk dan jasa baru
sebagaimana model bisnis yang benar-benar baru pula, memungkinkan manajer
menggunakan data terbaru dari pasar untuk pengambilan keputusan serta sistem informasi
membantu perusahaan melakukan sesuatu yang lebih baik dari pesaing. Oleh Sebab
itu, teknologi dan sistem informasi sangat penting dalam dunia bisnis saat ini. Apabila sebuah
bisnis dijalankan dengan informasi yang kurang, maka dalam waktu tertentu perusahaan akan
mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil
keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami
kekalahan dalam bersaing dengan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki
seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi
tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau sistem terlalu banyak data.
Dalam upaya untuk memenangkan persaingan dan mempertahankan kelangsungan
perusahaan, sistem informasi harus terus dikembangkan dan disempurnakan untuk memenuhi
tuntutan perubahan teknologi yang sangat cepat. Terlebih pada era globalisasi seperti
sekarang ini. Era globalisasi yang ditandai dengan arus komunikasi dan sistem informasi
yang begitu dahsyat, menuntut para pengambil kebijakan dari segala bidang khususnya
informasi manajemen bekerja lebih keras untuk lebih menyempurnakan dan meningkatkan
semua sektor yang berhubungan dengan masalah sistem informasi tersebut.
Berkembangnya sistem informasi dan munculnya teknologi-teknologi baru dalam
sistem informasi menjadikan perusahaan mengubah cara mengoperasikan bisnisnya.
Perubahan teknologi informasi yang terus berlangsung membuat manajemen harus
menggunakan teknologi yang berpengaruh dalam kesuksesan bisnis mereka. Bisnis dan
industry baru muncul, sedangkan yang lama/konvensional semakin menurun, dan
perusahaan-perusahaan yang berhasil ialah perusahaan-perusahaan yang belajar bagaimana
cara menggunakan teknologi baru tersebut.
Hal yang dilakukan ketika terjadi perubahan cara pengoperasian bisnis akibat adanya
perkembangan sistem informasi adalah dengan memanfaatkan perkembangan tersebut.
Perusahaan saat ini dapat mengoperasikan bisnisnya dengan sangat mudah yaitu dilakukan
dengan cara online. Para manajer atau karyawan menjalankan komunikasi dan pengawasan
menggunakan komunikasi nirkabel, termasuk computer dan perangkat komputasi genggam
mobile, kemudian komunikasi ini menjaga manajer, karyawan, pelanggan, pemasok, dan
mitra bisnis agar tetap terhubung dalam setiap cara yang mungkin. Komunikasi yang
dilakukan dalam pengoperasian bisnis ini dapat melalui berbagai macam cara, seperti melalui
email, konferensi online, web maupun internet. Kehadiran internet dan peningkatan saluran
komunikasi telah mengurangi biaya operasional dan transaksi bisnis, secara global dan
dramatis. Sebagai contoh, seperti komunikasi yang dilakukan secara virtual (online) oleh
pabrik di Shanghai-Cina dengan kantor pusat distribusi di Rapid Falls, South Dakota-
Amerika Serikat, yang dilakukan dengan sangat mudah dan gratis.
Dalam perkembangannya, terdapat 3 perubahan yang saling berkaitan dengan bidang
teknologi : 1). Perkembangan platform digital mobile, 2). Pertumbuhan software atau layanan
online, dan 3). Pertumbuhan komputasi komputer (cloud computing).
Keunggulan cloud computing dan perkembangan platform digital mobile membuat
organisasi bisnis lebih bergantung pada telework (bekerja secara online dari tempat yang
jauh), remote work (mengatur proyek/pekerjaan dari jarak jauh), dan pengambilan keputusan
yang terdistribusi. Hal ini berarti perusahaan dapat menyediakan lebih banyak lapangan
pekerjaan bersifat kontrak yang bergantung pada kondisi pasar (daripada tenaga kerja tetap)
untuk mendapatkan nilai tambah. Hal tersebut juga berarti perusahaan dapat berkolaborasi
dengan pemasok maupun pengguna barang/jasa dalam menentukan produk/jasa yang akan
dibuat ataupun untuk meningkatkan mutu dan efisiensi produk/jasa yang telah ada.
Perubahan cara pengoperasian bisnis yang semula harus dilakukan dengan tatap
muka dan bertemu, kini dengan adanya sistem informasi yang canggih, dapat dilakukan
melalui jarak jauh. Perusahaan dapat mengoperasikan bisnisnya dengan menerapkan
otomatisasi kantor. Sistem otomatisasi kantor didefinisikan sebagai sistem informasi berbasis
telekomunikasi yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan pesan,
dokumen, dan komunikasi elektronik lainnya antar individu, kelompok kerja dan
organisasi. Otomatisasi kantor terdiri atas semua sistem elektronik formal dan informal
terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi kepada dan dari orang yang beradan di
dalam maupun diluar perusaahan. Orang yang berada dalam suatu kantor dapat menggunakan
otomatisasi kantor untuk berkomunikasi dengan orang yang berada dikantor lain dalam suatu
perusahaan, atau dengan orang lain dalam kantor di perusahaan lain.
Semua perubahan yang baru dijelaskan sebelumnya, disertai dengan perancangan
ulang perusahaan secara signifikan, telah menciptakan kondisi untuk mengoperasikan
perusahaan secara digital sepenuhnya. Perusahaan digital dapat dijelaskan dari beberapa
sudut pandang. Perusahaan digital dapat diartikan sebagai suatu organisasi yang menjalankan
hampir setiap kegiatan bisnisnya, seperti berhubungan dengan pelanggan, pemasok, dan
karyawannya secara digital.

Kasus Perubahan Cara Pengoperasian Bisnis Pada Netflix


Contoh kasus perubahan cara pengoperasian bisnis dengan adanya sistem informasi
terjadi pada salah satu perusahaan asal Amerika Serikat, yaitu Netflix. Netflix merupakan
salah satu perusahaan penyedia layanan hiburan terkemuka di dunia dengan 183 juta
pelanggan di lebih dari 190 negara, yang menyuguhkan serial TV, dokumenter dan film
panjang dalam berbagai genre dan Bahasa.
Dahulu, pada tahun 1997 Netflix merupakan perusahaan penyewaan DVD di
Amerika Serikat. Perusahaan ini menyewakan DVD dengan mengirimkannya melalui kurir
kepada para konsumen di wilayah Amerika Serikat. Kemudian pada 2007, Netflix
mengembangkan sayapnya dengan bertransformasi menjadi perusahaan digital. Netflix
melakukan ekspansi dengan menciptakan layanan online streaming hingga menjadi salah satu
layanan online streaming yang paling popular di dunia saat ini. Transformasi digital yang
dilakukan Netflix pada saat itu dapat dikatakan sebagai kebijakan yang cukup agresif.
Langkah agresif yang diambil Netflix didasarkan pada perhitungan yang matang.
Perusahaan ini tidak langsung ambil langkah untuk mendirikan layanan streaming online
pada saat internet baru popular di publik. Mereka telah memperkirakan hambatan yang
mungkin terjadi seperti kecepatan internet yang belum memungkinkan untuk melakukan
streaming online. Kemudian seiring dengan perkembangan internet yang massive dan
kecepatan internet yang telah memadai, Netflix mulai membuka kesempatan bisnis baru yang
lebih besar.
Berawal dari pengalaman menyewakan DVD kepada pelanggan, Netflix kemudian
membuka layanan streaming online. Mungkin terlihat sederhana, mengubah cara bisnis yang
konvensional dari penyewaan DVD menjadi penyewaan film secara online. Bukan hanya
bentuk layanan yang diubah, dari yang berbentuk fisik menjadi digital, namun Netflix juga
mampu memangkas habis value chain perusahaan mereka. Dengan demikian, proses transfer
nilai antara pengguna/user dan Netflix menjadi lebih efisien. Misalnya, ketika pengguna/user
masih harus menyewa DVD secara fisik, mereka membutuhkan waktu 1 jam lebih untuk bisa
menikmati layanan Netflix. Namun, setelah Netflix mengubah bentuk layanan dari fisik
menjadi digital, pengguna/user dapat menggunakan layanan Netflix tepat pada saat
mereka Click Play  pada gadget mereka. Tentunya, ini menambah nilai saing bagi Netflix.
NOMOR 2
Jelaskan karakter dari manajemen sistem informasi dan jelaskan apa
perbedaannya dengan sistem transaksi dan DSS (sistem penunjang keputusan), ESS
(executive support system). Berikan Contoh kasus pada perusahaan, berkaitan hal
diatas.

JAWABAN

Management Information System (MIS) atau manajemen sistem informasi adalah


sebuah sistem atau proses berupa aplikasi yang menyediakan informasi yang diperlukan
untuk mengelola organisasi secara efektif dalam suatu aplikasi sistem informasi yang
menyediakan laporan informasi terpadu bagi pihak manajemen. MIS dihasilkan dari
beberapa database yang menyimpan data dari banyak sumber, termasuk
didalamanya Transaction Processing System (TPS). MIS menyajikan informasi yang detail,
rangkuman informasi dan informasi terpilih.
Karakter dari manajemen sistem informasi antara lain sebagai berikut :
 MIS beroperasi pada tugas-tugas yang terstruktur, yakni pada lingkungan yang telah
mendefinisikan hal-hal berikut secara tegas dan jelas
 Meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya
 MIS menyediakan laporan dan kemudahan akses yang berguna untuk pengambilan
keputusan tetapi tidak secara langsung.
 MIS menyediakan manajer menengah dengan laporan kinerja organisasi saat ini. Informasi
ini digunakan untuk memantau dan mengendalikan bisnis dan memprediksi kinerja masa
depan.
 MIS meringkas dan melaporkan operasi dasar perusahaan menggunakan data yang
disediakan oleh TPS. Data transaksi dasar dari TPS yang dikompresi dan biasanya
disajikan dalam laporan bahwa diproduksi pada jadwal teratur.
 MIS melayani manajer terutama tertarik pada hasil mingguan, bulanan, dan tahunan,
meskipun beberapa MIS memungkinkan para manajer untuk menelusuri untuk melihat
harian atau per jam data jika diperlukan.
 MIS umumnya memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan rutin yang telah
ditetapkan di muka dan memiliki prosedur standar untuk menjawab mereka .
 Umumnya sistem MIS tidak fleksibel dan memiliki kemampuan analisis sedikit.
 Kebanyakan MIS menggunakan rutinitas sederhana, seperti ringkasan dan perbandingan,
sebagai lawan model matematika canggih atau teknik statistik.
Perbedaan MIS, TPS, dan DSS
Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi
yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis
rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS merupakan sistem yang tanpa batas yang
memungkinkan perusahaan atau organisasi berinteraksi dengan lingkungan eksternal.
Sedangkan Decision Support Systems (DSS) merupakan suatu media aplikasi
informasi berbasis computer yang menggunakan model keputusan dan database khusus untuk
membantu proses pengambilan keputusan yang efektif dalam memecahkan masalah yang
bersifat semi terstruktur dan tidak terstruktur.
Perbedaan antara manajemen informasi sistem (MIS), sistem transaksi (TPS), dan
sistem penunjang keputusan (DSS) dapat dilihat dari pengertian dan penggunaan ketiga
sistem tersebut. Dalam pengertian TPS, disebutkan bahwa TPS merupakan suatu sistem,
dalam pengertian MIS, disebutkan bahwa MIS merupakan suatu aplikasi, sedangkan dalam
DSS berperan sebagai media aplikasi, meskipun ketiganya mempunyai tugas dalam Sistem
Informasi tetapi ketiganya mempunyai tugas dan peran yang berbeda-beda. Misalnya saja
dalam TPS, dimana tugas paling utama dari sistem transaksi (TPS) ini adalah mengumpulkan
dan mengolah data, kemudian ada sistem manajemen informasi (MIS) yang berperan untuk
menyediakan data, sedangkan sistem penunjang keputusan (DSS) berperan untuk membantu
pengambilan keputusan. Penggunaan TPS, MIS, dan DSS pun berbeda-beda pula dalam
kehidupan sehari-hari. Transaction Processing System (TPS) biasanya digunakan untuk
membuat pernyataan konsumen dan laporan gaji karyawan, sedangkan Management
Information System (MIS) sering digunakan untuk survei, dan Decision Support System
(DSS) digunakan untuk mengambil keputusan akan suatu model yang akan dibuat oleh
perusahaan. Ketiga hal ini, memiliki fungsi dan peran yang berbeda-beda tetapi ketiganya
saling berhubungan dan mendukung satu sama lain.

Perbedaan DSS dan ESS


Selain Management Information System (MIS), Transaction Processing System
(TPS), dan Decision Support Systems (DSS), terdapat sistem-sistem lainnya, salah satunya
adalah Executive Support Systems (ESS). Executive Support Systems (ESS) adalah salah satu
jenis manajemen sistem informasi untuk memudahkan dan mendukung keterangan dan
pembuatan keputusan yang dibutuhkan eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan
akses terhadap informasi baik dari dalam maupun dari luar yang relevan dengan tujuan
organisasi. Executive Support Systems (ESS) biasa disebut juga dengan Executive
Information Systems (EIS). ESS mengintegrasikan data yang berasal dari sumber data internal
maupun eksternal, kemudian melakukan transformasi data ke dalam bentuk rangkuman
laporan yang berguna. Laporan ini biasanya digunakan oleh manajer dan level eksekutif
untuk mengakses secara cepat laporan yang berasal dari seluruh perusahaan dan departemen,
sehingga dapat diperoleh pengetahuan yang berguna bagi pihak eksekutif. Laporan ini
digunakan untuk menemukan alternatif solusi untuk menekan permasalahan manajerial dan
membuat perencanaan keputusan untuk perusahaan.

Antara DSS dengan ESS terdapat beberapa perbedaan diantara keduanya. Perbedaan
Decision Support Systems (DSS) dengan Executive Support Systems (ESS) terletak pada
peran yang dilakukannya. DSS adalah sistem pendukung keputusan yang dirancang untuk
membantu manajer menghasilkan solusi atas masalah berdasarkan basis data atau basis
pengetahuan, Sedangkan ESS adalah sistem pendukung eksekutif yang menyajikan informasi
ringkas yang digunakan oleh eksekutif. untuk menghasilkan solusi terbaik untuk masalah.
Hal ini mereka lakukan dengan bantuan pendidikan, pengalaman dan lingkungan bisnis yang
mereka hadapi.

Kasus Penerapan
TPS, MIS, DSS, dan ESS
pada Perusahaan
Pizza Hut

Pizza Hut merupakan jaringan restoran pizza terbesar di dunia, dengan hampir
12.000 cabang restoran yang tersebar di lebih 84 negara. Pizza Hut menyediakan bermacam-
macam pizza dengan topping yang berbeda-beda. Selain menyediakan pizza, Pizza Hut juga
menyediakan berbagai macam makanan dan minuman seperti pasta, salad, sup, dan
sebagainya. Pizza Hut yang terkenal dengan sebutan “Si Atap Merah” ini menjadi symbol
pelayanan jasa restoran yang terbaik. Dalam produk andalan pizza, Pizza Hut menjadi yang
terdepan bagi konsumennya di seluruh dunia. Pizza Hut pertama kali didirikan pada tahun
1958 di Wichita, Kansas. Dua pemuda bersaudara bernama Dan dan Frank Carney,
mahasiswa di Wichita State University, Kansas, USA, memperoleh pemikiran kreatif untuk
membuka sebuah restoran pizza setelah mereka membaca sebuah artikel di surat kabar
‘Saturday Evening Post’ tentang berkembangnya popularitas makanan pizza. Pizza Hut
berdiri tepat pada tanggal 15 Juni 1958, kemudian perusahaan ini dibeli oleh Pepsico Inc.
pada tahun 1977.
Pizza Hut hadir di Indonesia pertama kali pada tahun 1984, sekaligus sebagai
restoran pizza pertama di Indonesia, dengan nama Pizza Hut Djakarta Theater. Saat ini, Pizza
Hut sudah menyebar di seluruh nusantara sehingga mudah dijumpai dimana saja. Untuk saat
ini pemegang hak waralaba tunggal di Indonesia adalah PT. Sari Melati Kencana Tbk.

Pizza Hut menerapkan sistem informasi yang dapat menunjang daya saing,
diantaranya berinvestasi pada sistem Point Of Scale (POS) dan operasi toko secara otomatis
serta membuka toko secara online (www.pizzahut.com) di jaringan internet. Sistem informasi
ini dapat digunakan sebagai senjata untuk menjangkau konsumen dimana saja berada.
Tipe sistem informasi yang digunakan oleh Pizza Hut sendiri ada beberapa macam,
dibawah ini akan dijelaskan mengenai tipe sistem informasi yang digunakan oleh Pizza Hut
saat ini.
1. Operating Support System, merupakan suatu sistem yang menghasilkan berbagai produk
informasi untuk keperluan internal dan eksternal yang menunjang kegiatan operasi.
Operating support system yang digunakan oleh Pizza Hut ada beberapa macam sistem,
antara lain sebagai berikut :
 Transaction Processing System (TPS)
TPS yang digunakan oleh Pizza Hut adalah Point of Sale (POS) System , yaitu
suatu sistem yang menggunakan terminal elektronik cash register untuk menyimpan
dan mengirim data entry penjualan pada semua jaringan yang langsung terhubungi
dengan komputer pusat dan dapat diproses untuk keperluan cepat atau periodik. Point
of Sale adalah bagian yang paling vital dalam proses operasional, transaksi dengan
konsumen yang melibatkan interaksi langsung dengan pelanggan dan database
perusahaan secara simultan, kemampuan hardware dan software yang dapat
diandalkan merupakan faktor kunci kelangsungan operasional. Pada prinsipnya,
sistem operasional Pizza Hut merupakan aliran kerja yang diterjemahkan secara baku
ke dalam proses otomatisasi. Pesanan pelanggan diterima oleh sistem point of sale
(order station) yang akan dicatat oleh makaline station sebagai pengumpul data
kolektif dari beberapa order station. Kemudian pesanan pelanggan akan diproses
langsung oleh dapur dengan hardcopy document transaksi sebagai perintah kerja.
Semua data transaksi akan tersimpan didalam file server, sedangkan driver routing
diperlukan sebagai pengawas kegiatan operasional yang akan dipantau langsung oleh
headquater melalui jaringan WAN.

 Enterprise Collaboration System (ECS)


ECS merupakan sistem yang digunakan baik oleh komponen eksternal
perusahaan dalam hal ini konsumen untuk berhubungan dengan perusahaan. Sistem
ini juga digunakan untuk keperluan koordinasi dan pertukaran informasi di internal
perusahaan, misalkan antar outlet KFC atau Pizza Hut akan dihubungkan ke dalam
satu jaringan sehingga koordinasi dan pertukaran informasi dapat mudah dilakukan.
Pizza Hut menerapkan online order terhadap kosumennya. Layanan online order ini
terbagi atas tiga menu, menu pertama adalah log in account untuk para konsumen
baik itu konsumen yang reguler ataupun konsumen baru dengan memasukkan kode
pin untuk mengetahui jaringan Pizza Hut terdekat. Menu yang kedua adalah
demonstrasi pembelian, layanan ini disediakan bagi para pelanggan untuk mencoba
melakukan pemesanan online sebelum melanjutkan kedalam transaksi sebenarnya.
Dan yang ketiga adalah help features yakni cara perusahaan untuk berkomunkasi
dengan pelanggan melalui email dan telepon bebas pulsa. Dengan adanya hal ini maka
secara tidak langsung Pizza Hut telah melakukan pendekatan terhadap konsumennya,
karena bukan tidak mungkin dengan customer relation management yang dilakukan
Pizza Hut akan menciptakan loyalitas tersendiri bagi para konsumennya.

 Process Control System


Saat ini masing-masing outlet Pizza Hut telah mengembangkan in house
system yang dinamai “Pizza Hut Field Management System”, dimana system ini
menyediakan aplikasi-aplikasi yang cocok dan dapat membantu store manager untuk
melakukan bussiness forecasting, inventory management dan human recources
management. Dengan adanya proses kontrol sistem ini masing-masing outlet Pizza
Hut mampu beroperasi secara efektif dan efisien sehingga mampu memaksimalkan
profit dari masing-masing outlet. Sistem ini juga memberikan peringatan dini kepada
store manager mengenai masalah-masalah yang mungkin muncul sehingga mampu
mengurangi resiko perusahaan. Selain itu system ini secara otomatis juga tersambung
dengan kantor pusat (Head Quarter) yang memungkinkan kantor pusat Pizza Hut
untuk memonitor performance masing-masing outlet/restaurant yang lebih
memudahkan dalam melakukan control, monitoring, dan koordinasi dengan cabang.

2. Management Support System, merupakan sistem yang dapat menyediakan manager end-
user akan suatu produk informasi yang menunjang pengambilan keputusan setiap saat.
Pizza Hut menerapkan beberapa macam sistem dalam menunjang pengambilan keputusan
oleh manajer. Sistem-sistem yang digunakan Pizza Hut, antara lain sebagai berikut :
 Management Information System (MIS)
MIS yang digunakan pada Pizza Hut adalah Pizza Hut’s Field Management
System yang menyediakan aplikasi yang dapat membantu store manager dalam
business forecasting, inventory management dan human resources management.
Aplikasi ini akan berupa suatu bentuk pelaporan yang selanjutnya digunakan oleh
perusahaan dalam penentuan atau pengambilan keputusan pada sistem penunjang
keputusan

 Decision Support Sistem (DSS)


DSS menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi manager end-user secara
interaktif dengan menggunakan berbagai model analisis, simulasi dan lain sebagainya.
Bagi Pizza Hut sendiri penggunaan DSS terlihat ketika setiap store manager dapat
memonitor performance sistem secara langsung dan interaktif, juga dilengkapi dengan
management tool analysis dalam menganalisa business forecasting dan manajemen
persediaan. Penggunaan sistem informasi berbasis komputer (Computer-Based
Information System) yang digunakan oleh Pizza Hut untuk mendukung keseluruhan
kegiatan perusahaan terlihat pada masing-masing bidang yakni: Menunjang operasi
bisnis dalam hal: 1). Melayani transaksi penjualan. 2). Membantu dalam mencatat
pembelian pelanggan. 3). Melacak persediaan. 4). Membayar gaji karyawan. 5).
Pembelian bahan baku. 6). Mengevaluasi trend penjualan atau sales performance
lainnya
Dengan adanya aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan dalam peramalan
bisnis, manajemen persediaan dan juga manajemen sumber daya manusia dapat
membantu manajer dalam membuat keputusan manajerial yang lebih baik serta
memiliki strategic competitive advantage. Selain itu dengan adanya peramalan bisnis
maka pihak manajerial dapat mengambil keputusan investasi apa yang memang
dibutuhkan saat ini dan di masa yang akan datang.

Secara struktural, proses pembuatan keputusan manajerial terbagi atas


beberapa tahap yaitu:
- Identify problems and opportunities. Dalam hal ini Pizza Hut menangkap
kesempatan untuk melayani pangsa pasar baru yaitu internet user karena
perubahan perilaku konsumen dari offline ke online
- Help generate and evaluate decision alternative. Aktivitas operasional
diterjemahkan ke dalam sistem otomatis, seperti yang dapat dilihat didalam
website, pelanggan dapat memilih jenis topping yang disukai. Dengan
mengetahui jenis topping yang digemari konsumen saat itu, maka hal ini dapat
dijadikan sebagai salah satu cara yang efektif dalam menganalisa keunggulan
superiordari suatu produk.
- Select course of action and monitor its implementation. Setelah mengetahui dan
menganalisa hal-hal startegis yang mampu menciptakan keunggulan bersaing,
maka tahap yang ketiga yaitu menerapkannya pada perusahaan.

Menunjang Keunggulan Strategis (strategic advantage), diantaranya:


- Sistem informasi yang digunakan dapat mendukung misi perusahaan dalam hal
100% kepuasan pelanggan.
- Melalui website-nya (www.pizzahut.com) konsumen dapat mengorder secara
online atau mencari restoran Pizza Hut terdekat (dengan fasilitas layanan store
finder) dan juga bisa mendapatkan kupon potongan harga secara gratis melalui
situs tersebut. Hal-hal seperti ini dapat menarik pelanggan-pelanggan baru dan
menjauhi pelanggan dari restoran kompetitor.
- Melalui sistem informasi, Pizza Hut dapat senantiasa melakukan diferensiasi
produk melalui competitive recipes, sehingga dapat selalu melakukan perubahan
rasa sesuai dengan perubahan selera pelanggan dan selalu memberikan terobosan
baru terhadap terhadap produk-produk Pizza Hut.
- Melalui sistem informasi yang digunakan, maka dapat mempercepat delivery
order dalam keadaan panas (fresh from the oven) dengan harga yang wajar (value
priced application). Sehingga konsumen dapat langsung merasakan kenikmatan
asli dari produk-produk yang ditawarkan oleh Pizza Hut dalam waktu yang relatif
tidak terlalu lama dengan harga yang cukup terjangkau.
- Sistem informasi POS sangat mudah digunakan untuk mendukung kelancaran
kegiatan operasional perusahaan (user friendly).

 Executive Information System (EIS) atau Executive Support System (ESS)


Dalam sistem pendukung pengambilan keputusan eksekutif istilah Executive
Information System (EIS) sering dipertukarkan dengan Executive Support System
(ESS). Namun, ada juga yang membedakan keduanya. Jika dibedakan, EIS sering
didefinisikan sebagai sistem informasi berbasis komputer yang menyajikan kebutuhan
informasi eksekutif puncak. Sistem ini memberikan akses cepat atas informasi dan
laporan manajemen. Di sisi lain, ESS adalah sistem pendukung kompherensif yang
mempunyai kemampuan lebih dari EIS. ESS menyangkut juga sistem komunikasi,
otomatisasi kantor, dukungan analisis, dan inteligent.
Pizza Hut ESS dibangun melalui Pizza Hut Field Management System, untuk
operational masing-masing outlet menyangkut bussiness forecasting inventory
management dan human resource management yang tersambung secara otomatis
dengan Head Quarter. Sistem ini memungkinkan mampu menyajikan gambaran
operasional dari masing-masing outlet; melayani kebutuhan informasi eksekutif
puncak; menyajikan tampilan yang akrab di pengguna; sesuai dengan tepat waktu dan
efektif; menyajikan penelusuran dan pengendalian yang tepat waktu dan efektif;
menyajikan akses cepat atas informasi rinci dengan teks, angka, atau grafik;
mengidentifikasi masalah, serta menyaring, mengkompres, dan melacak data dan
informasi kritikal.
Karakteristik utama yang dimiliki ESS adalah kemampuan melihat rincian,
menginformasikan faktor keberhasilan kritikal (critical success factors), akses status,
analisis, pelaporan eksepsi (Exception reporting), penggunaan warna, navigasi
informasi dan komunikasi.
Satu kemampuan utama ESS adalah kemampuan menyajikan data rinci atas
informasi ringkas. Dalam hal ini, eksekutif Pizza Hut dapat memantau kemajuan
kinerja dan performance untuk masing-masing outlet/karyawan dari waktu ke waktu
bahkan sampai ke detail proyek yang sedang dikerjakan. Kemudian jika terjadi suatu
hal yang potensi masalah maka dapat langsung diantisipasi dan dapat dicari
penyebabnya. Dengan ESS, para eksekutif Pizza Hut juga dapat melihat peta jalur
distribusi bahan baku sampai ke lokasi, dan faktor penghambat dapat segera
diidentifikasi.
NOMOR 3
Bandingkan aturan main bagi programmers, systems analysts, manajer sistem
informasi, CIO, CSO dan CKO. Tulis perbedaan dalam table.

JAWABAN

Perbedaan aturan main antara programmers, systems analysts, manajer sistem


informasi, CIO, CSO, dan CKO.
Posisi Perbedaan

Spesialis yang dilatih mengenai hal-hal


teknis secara mendalam, yang menulis
Programmers intruksi perangkat lunak untuk computer.
Selain itu, programmer juga berperan
dalam pembuatan database.
Penghubung utama antara kelompok
sistem informasi dan sisanya dari
organisasi. Pekerjaan analis sistem
Analis Sistem (Systems Aanalysts)
adalah untuk menerjemahkan masalah
bisnis dan persyaratan menjadi
kebutuhan informasi dan sistem.
Memimpin tim programmer dan analis,
manajer proyek, manajer fasilitas fisik,
Manajer Sistem Informasi
manajer telekomunikasi, atau spesialis
basis data.
Manajer senior yang mengawasi
Chief Information Officer / CIO (Petugas
penggunaan informasi teknologi dalam
Informasi Kepala)
perusahaan.
Chief Security Officer / CSO (Kepala CSO bertanggung jawab atas keamanan
Petugas Keamanan) sistem informasi di perusahaan dan
memiliki tanggung jawab untuk
menegakkan prinsip kebijakan keamanan
informasi perusahaan. CSO bertanggung
jawab untuk mendidik dan melatih
pengguna dan sistem informasi spesialis
tentang keamanan, menjaga manajemen,
menyadari ancaman keamanan dan
kerusakan, dan memelihara alat dan
kebijakan yang dipilih untuk
melaksanakan keamanan.
Membantu program desain dan sistem
untuk menemukan sumber-sumber baru
Chief Knowledge Officer / CKO (Perwira pengetahuan atau untuk membuat lebih
Pengetahuan Kepala) baik menggunakan pengetahuan yang
ada dalam organisasi dan manajemen
proses.
NOMOR 4
Bagaimana cara merancang Database Management system dalam sebuah
perusahaan. Analisis lah perancangan Database Management System dalam PT.
Pertamina berdasarkan materi DMS yang anda miliki.

JAWABAN

Database adalah sekumpulan data yang terorganisir dan mempunyai hubungan satu


dengan yang lainnya. Database diatur dan dikontrol oleh sebuah software yang
disebut Database Management System (DMS). Database Management System (DMS) atau
sistem manajemen database adalah perangkat yang memungkinkan suatu organisasi
memusatkan data, mengelola data secara efisien, dan menyediakan akses terhadap data yang
disimpan oleh program aplikasi.
Database Management System (DMS) sangat penting bagi perusahaan. Data-data
penting perusahaan dapat disimpan dengan aman dengan adanya DMS ini. Apabila sebuah
perusahaan tidak atau belum memiliki DMS, maka semua data yang terdapat pada
perusahaan tersebut akan disimpan secara manual yang mana hal tersebut beresiko tinggi
mengalami kesalahan dalam penyimpanan maupun pengaksesan data tersebut. Selain itu,
penyimpanan secara manual juga memakan banyak waktu sehingga mengurangi keefektifan
perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
Dalam merancang database, seseorang harus memahami hubungan antardata, jenis
data yang dikelola pada database, bagaimana data tersebut akan digunakan, serta bagaimana
organisasi perlu diubah untuk mengelola data dari perspektif lengkap seluruh perusahaan.
Database memerlukan rancangan konsep maupun fisik. Rancangan konseptual atau logis dari
suatu database adalah model abstrak database dari perspektif organisasi bisnis, di mana
rancangan fisik menunjukkan bagaimana database dirancang lewat akses langsung perangkat
penyimpanan.
Perancangan Database Management System (DMS) pada PT. Pertamina

PT. Pertamina adalah sebuah perusahaan BUMN yang bertugas mengelola


penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1957
dengan nama Permina tapi kemudian berubah menjadi Pertamina setelah merger dengan
Pertamin pada 1968. Perusahaan ini memproduksi banyak komoditas seperti bahan bakar,
minyak tanah, LPG, LNG, dan petrokimia. Pertamina adalah produsen minyak mentah
terbesar kedua di Indonesia setelah Chevron Pacific Indonesia (merupakan anak perusahaan
yang sepenuhnya dimiliki oleh Chevron Amerika, salah satu perusahaan energi terintegrasi
terkemuka di dunia).
Seperti perusahaan-perusahan lainnya, PT. Pertamina juga menggunakan Database
Management System (DMS) dalam penyimpanan data-data penting perusahaannya. Dalam
hal ini, PT. Pertamina menggunakan Oracle, yaitu software database yang dibuat oleh Oracle
Corporation.
Oracle Corporation sendiri adalah salah satu perusahaan DMS terbesar yang didirikan pada
tahun 1977 oleh tiga orang programmer yaitu Bob Miner, Ed Oates, dan Larry Ellison.
Alasan PT. Pertamina menggunakan Oracle sebagai software database adalah:
1. Kemampuan  software Oracle yang bisa menampung serta mengelola banyak data serta
cepatnya mengakses data tersebut.
2. Hampir seluruh sintaks SQL (Structure Query Language) telah memenuhi standard,
sehingga mempermudah programmer Pertamina dalam membangun sebuah database
yang besar, juga mempermudah administrator dalam menangani administrasi database.
3. Oracle telah menyediakan fitur untuk mempartisi tabel, yang berfungsi agar tabel dapat
dibagi menjadi beberapa kategori, seperti tabel supplier, customer, dan lain-lain, yang
digunakan agar Pertamina mampu memanajemen databasenya yang berukuran besar
sehingga menjadi database yang lebih terstruktur.
NOMOR 5
Apa yang dimaksud dengan sistem terbuka, sistem tertutup, sistem fisik, sistem
konseptual ? Jelaskan perbedaannya dan berikan contoh !

JAWABAN

Sistem dapat diklasifikan kedalam beberapa bagian, salah satunya adalah


pengklasifikasian sistem berdasarkan sistem konseptual atau abstrak dan sistem fisik. Kedua
sistem ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Sistem Konseptual atau Abstrak (Conceptual / Abstract System)
Sistem yang dibentuk akibat adanya suatu konsep atau gagasan, atau sistem yang berupa
suatu ide-ide atau suatu pemikiran yang bersifat non fisik yaitu tidak terlihat secara fisik.
Contoh sistem yang bersifat konseptual adalah sistem sosial, sistem ekonomi, dan sistem
teologi (hubungan antara manusia dengan Tuhan).

b. Sistem Fisik (Physical System)


Sistem yang dapat dilihat secara fisik serta dapat diidentifikasikan secara nyata tujuan-
tujuannya.
Contoh sistem yang bersifat fisik adalah: a). sistem tata surya, sistem biologis tubuh
manusia, sistem pengolahan minyak, sistem komputer, dan sebagainya; b). sistem
transportasi, dengan elemen-elemennya meliputi: petugas, mesin, dan organisasi yang
menjalankan transportasi; c). sistem komputer, dengan elemen-elemennya meliputi:
peralatan yang berfungsi bersama-sama untuk menjalankan pengolahan data.

Selain pengklasifikasian seperti diatas, sistem juga diklasifikasikan sebagai berikut :


a. Sistem Terbuka (Open System)
Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau informasi dengan lingkungannya.
Sistem ini juga cenderung memiliki sifat adaptasi, yakni dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
Contohnya adalah: sistem keorganisasian yang memiliki kemampuan adaptasi (bisnis
dalam menghadapi persaingan dari pasar yang berubah, di mana perusahaan yang tidak
dapat menyesuaikan diri akan tersingkir).
b. Sistem Tertutup (Closed System)
Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran materi, energi atau
informasi dengan lingkungan di luar sistem tersebut.
Contohnya adalah: reaksi kimia dalam tabung berisolasi dan tertutup.

Perbedaan diantara keempat sistem tersebut dapat dilihat dari pengertian yang telah
dipaparkan diatas. Pada sistem konseptual, sistem berupa konsep atau ide yang tidak dapat
dilihat atau non fisik, sedangkan pada sistem fisik, sistem dapat dilihat secara fisik dan nyata
tujuan-tujuan yang akan dicapai. Pada sistem terbuka, sistem berhubungan dan mendapat
pengaruh dari lingkungan luar, sedangkan pada sistem tertutup, sistem tidak berhubungan dan
mendapat pengaruh dari lingkungan luar atau tidak ada campur tangan orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Betweenmates. (2017). Perbedaan antara DSS dan ESS - 2021 - Teknologi. Retrieved April
08, 2021, from https://id.weblogographic.com/difference-between-dss-and-ess-3725

clarissaaudrey134. (2019, April 04). Perbedaan antara TPS, MIS, dan DSS. Retrieved April
09, 2021, from Clarissa Audrey Blog:
https://clarissausakti.home.blog/2019/04/04/perbedaan-antara-tps-mis-dan-dss/

Habibur, M. R. (n.d.). SISTEM INFORMASI MANAJEMEN contoh penerapan sistem


informasi manajemen(SIM) M RIZKI HABIBUR. Retrieved April 09, 2021, from
Rizkihabibur Blogspot: http://rizkihabibur.blogspot.com/2018/04/management-
information-system-mis.html

Hardayaperkasa. (2021, Maret 22). Inilah Keberhasilan Digital Transformation dari Netflix
yang Wajib Anda Tiru! Retrieved April 09, 2021, from Berca:
https://www.berca.co.id/2021/03/22/inilah-keberhasilan-digital-transformation-dari-
netflix-yang-wajib-anda-tiru/

hyogahk. (2017, Oktober 04). Penerapan TPS, MIS, DSS, ESS Pada Perusahaan Pizza Hut.
Retrieved April 09, 2021, from
https://hyogahk.wordpress.com/2017/10/04/penerapan-tps-mis-dss-ess-pada-
perusahaan-pizza-hut/

Karsen, M. (2018, September 18). SEBERAPA PENTINGKAH DATABASE MANAGEMENT


SYSTEM DALAM SEBUAH PERUSAHAAN? Retrieved April 09, 2021, from Binus
University: https://sis.binus.ac.id/2018/09/18/seberapa-pentingkah-database-
management-system-dalam-sebuah-perusahaan/

Kartikaadhif. (2013, Juni 15). Sistem Basis Data 2. Retrieved April 08, 2021, from
https://tikacu.wordpress.com/2013/06/15/sistem-basis-data-2-2/

Kurniaramadhani. (2016, September 28). PENJELASAN DARI TPS, MIS, DSS, EIS, ESS,
OAS, GDSS PADA KONSEP SISTEM INFORMASI LANJUT. Retrieved April 09,
2021, from Back One: https://kurniabyone.wordpress.com/2016/09/28/penjelasan-
dari-tps-mis-dss-eis-ess-oas-gdss-pada-konsep-sistem-informasi-lanjut/
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2016). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta Selatan:
Salemba Empat.

Leostaraugst. (n.d.). Rangkuman 1-4 - =BAB1= 1 Bagaimana sistem informasi... Retrieved


April 08, 2021, from Course Hero:
https://www.coursehero.com/file/14304527/rangkuman-1-4/

Putri, D. A. (2018, April 04). SISTEM INFORMASI DALAM ERA GLOBALISASI. Retrieved
April 08, 2021, from Dinus Student Blog:
https://student.blog.dinus.ac.id/dyaharikaputri/2018/04/04/sistem-informasi-dalam-
era-globalisasi/

Simanungkalit, J. H. (2014). Sistem Informasi Kepegawaian. In Konsep Dasar Sistem


Informasi (pp. 1-40). Jakarta: Universitas Terbuka.

Softwareseni. (2020, September 28). Persiapkan Transformasi Diital Bisnis Mu Sekarang.


Retrieved April 09, 2021, from Softwareseni:
https://www.softwareseni.co.id/blog/persiapkan-transformasi-digital-bisnis-mu

Unknown. (2015). KLASIFIKASI SISTEM INFORMASI PENGEMBANGANNYA. Retrieved


April 10, 2021, from http://ernijulianti.blogspot.com/2015/03/klasifikasi-sistem-
informasi.html

Wikipedia. (2020, November 23). Pertamina. Retrieved April 10, 2021, from
https://id.wikipedia.org/wiki/Pertamina

Anda mungkin juga menyukai