KELAS D / KELOMPOK 5:
Aliya Fadillah Rozali 1613010121
Yolandari Dwi Aliati Ramadhani 1613010124
Mita Susdiana 1613010208
Muhammad Zhafar Supriadi Putra 1613010227
Windha Salista Yunia Mulyono 1613010254
Hanana Nina Fauziannoor 1613010261
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
2018
1.1. PERANAN SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS SAAT INI
Sistem Informasi merupakan dasar bagi jalannya bisnis saat ini. Sistem informasi
menjadi sangat penting dalam membantu perusahan dalam Ekonomi Global. Organisasi
mengubah dirinya menjadi perusahaan digital yang menggunakan Teknologi digital
dalam hal proses bisnis Inti, hubungan pelanggan, pemasok dan karyawan.
Melihat hasil dari pengeluaran setiap hari dengan mengamati bagaimana orang-
orang menyelenggarakan kegiatan bisnis. Pada 2012 jumlah telepon tanpa kabel
(contoh: telepon genggam) lebih banyak digunakan daripada konvensional yang
terpasang. Smartphone, pesan singkat, surat elektronik-surel (electronic mail-e-mail), dan
konferensi online (pertemuan/konferensi yang melibatkan lebih dari 2 orang dalam satu
waktu yang dilakukan dari jarak jauh), semua hal tersebut menjadi perangkat-perangkat
penting bagi bisnis.
Pengguna internet penduduk (eMarketer, 2010). Ada 285 juta ponsel pelanggan di
Amerika Serikat, dan hampir 5 juta di seluruh dunia (Dataxis, 2010). Pada bulan Juni 2010,
lebih dari 99 juta di seluruh dunia memiliki bisnis dot-com Situs internet yang terdaftar
(Verisign, 2010). Hari ini, 162 juta orang Amerika online shop, dan 133 juta telah dibeli
secara online. Setiap hari sekitar 41 juta Amerika pergi online untuk penelitian produk atau
layanan. Pada tahun 2009, FedEx pindah 3,4 juta paket sehari-hari di Amerika Serikat,
sebagian besar semalam, dan United Parcel Service (UPS) pindah lebih dari 15 juta paket
harian di seluruh dunia. Bisnis berusaha untuk merasakan dan merespon dengan cepat
mengubah permintaan pelanggan, mengurangi persediaan ke tingkat serendah mungkin,
dan mencapai tingkat yang lebih tinggi dari efisiensi operasional.
Perusahaan digital (digital firm) dapat diartikan sebagai suatu organisasi yang
menjalankan hampir setiap kegiatan bisnisnya, seperti berhubungan dengan pelanggan,
pemasok, dan karyawannya secara digital. Proses bisnis inti diselesaikan melalui jaringan
digital yang saling terhubung dalam perusahaan atau menghubungkan perusahaan-
perusahaan terafiliasi lewat jaringan digital. Proses bisnis (business process) mengacu
pada serangkaian kegiatan logis terorganisasi dan terkoordinasi yang dikembangkan secara
logis dari waktu ke waktu untuk memberikan hasil dan ciri khas yang unik bagi bisnis suatu
perusahaan. Aset penting perusahaan (key corporate assets) adalah smber daya intelektual,
keunggulan utama, serta sumber daya manusia dan keuangan dikelola secara digital.
Ada ketergantungan satu sama lain yang terus berkembang antara kemampuan
perusahaandalam menggunakan teknologi, dan kemampuan dalam mengimplementasikan
strategi perusahaan, dengan mencapai tujuan berusahaan (lihat gambar 1.1). Bagaimana
keadaan suatu bisnis 5 tahun kemudian, seringkali bergantung pada apa yang mampu
dilakukan oleh sistemnya. Meningkatkan pangsa pasar, menjadi produsen barang
berkualitas tinggi atau produsen berbiaya rendah, mengembangkan produk baru, serta
meningkatkan produktivitas karyawan, sering kali bergantung pada jenis dan kualitas sistem
informasi yang tersedia dalam organisasi tersebut.
Perusahaan bisnis berinvestasi lebih pada sistem informasinya secara khusus untuk
mencapai enam tujuan bisnis strategis: keunggulan operasional; produk, jasa dan model
bisnis baru; hubungan pelanggan dan pemasok, pengambilan keputusan yang semakin
baik; keunggulan kompetitif; dan kelangsungan usaha.
Perangkat keras/
komponen fisik
Keunggulan Operasional
Teknologi dan sistem informasi merupakan perangkat utama bagi perusahaan untuk
menciptakan produk dan layanan baru, hal demikian juga berlaku bagi model bisnis yang
masih baru. Model bisinis (business model) dapat diartikan sebagai cara perusahaan dalam
memproduksi, mengirim, dan menjual produk ataupun jasa untuk memperoleh keuntungan.
Ketika bisnis telah memahami dan melayani pelanggannya dengan baik, umumnya
pelanggan tersebut akan kembali datang dan berbelanja lebih banyak. Hal ini akan
meningkatkan pendapatan dan laba. Demikian juga dngan pemasok: semakin sering bisnis
berhubungan dengan pemasoknya, semakin baik input vital yang dapat diberikan oleh
pemasok tersebut. Hal ini akan menurunkan biaya. Bagaimana cara memahami pelanggan
dan pemasok adalah masalah utama bagi bisnis yang memiliki jutaan pelanggan offline dan
online.
Dalam 10 tahun belakangan ini, teknologi dan sistem informasi telah memungkinkan
para manajer untuk mengakses data dari pasar secara real-time saat mengambil keputusan.
Contohnya, Verizon Corporation, salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Amerika
Serikat, menggunakan layar penampil berbasis web digital untuk menyajikan informasi
terbaru dan terperinci mengenai keluhan pelanggan, kinerja jaringan perusahaan pada tiap
area yang dilayani, dan terputusnya saluran komunikasi atau kerusakan jaringan akibat
badai. Dengan informasi ini, para manajer dapat sesegera mungkin mengalokasikan upaya
perbaikan di area-area yang terkena dampak badai, menginformaiskan pelanggannya
tentang adanya perbaikan, serta memulihkan layanan dengan cepat.
Keunggulan Kompetitif
Setelah perusahaan meraih satu atau lebih dari tujuan bisnis yang sebelumnya
dibahas-keunggulan operasional; produk, layanan, dan model bisnis baru; hubungan
dengan pelanggan/pemasok; peningkatan kualitas pengambilan keputusan-saat hal-hal
tersebut ada, perusahaan dianggap telah mencapai keunggulan kompetitif. Melakukan
sesuatu lebih baik dari pesaing, membayar lebih murah untuk produk lebih bagus, dan
respon cepat dan terkini terhadap pelanggan dan pemasok, semua dapat meningkatkan
penjualan dan laba yang tidak bisa diikuti oleh para pesaing.
Kelangsungan Usaha
Sejauh ini, kita telah menggunakan istilah teknologi dan sistem informasi secara
informal tanpa mendefinisikan istilah tersebut. Teknologi informasi-TI (information
technology-IT) terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan
perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya. Teknologi informasi bukan sekedar mesin
komputer, perangkat penyimpanan, perangkat mobile sebesar genggaman tangan, tetapi
juga mencakup perangkat lunak, seperti sistem operasi Windows atau Linux, rangkaian
aplikasi Microsoft office, dan ribuan program aplikasi dapat ditemukan di perusahaan-
perusahaan besar. “Sistem Informasi” lebih rumit lagi, kita akan lebih mudah memahaminya
jika melihatnya dari 2 sisi, yaitu teknologi dan bisnis.
Ada tiga kegiatan dalam sistem informasi yang diperlukan perusahaan dalam
pengambilan keputusan, pengawasan kegiatan operasional, analisis permasalahan, dan
menciptakan produk atau jasa baru. Tiga kegiatan tersebut adalah input, proses, dan output.
Input kegiatan mengumpulkan data dari dalam ataupun luar organisasi. Pemrosesan
kegiatan mengubah data mentah tersebut ke dalam bentuk yang memiliki arti (informasi).
Output kegiatan menyalurkan informasi yang telah diproses kepada pihak yang
berkepentingan atau kepada kegiatan-kegiatan yang memerlukannya. Sistem informasi
memerlukan umpan balik (feedback) dari anggota organisasi yang bersangkutan, dengan
tujuan mengevaluasi ataupun memperbaiki tahapan input.
Sistem informasi adalah bagian yang tak terpisahkan dari organisasi. Unsur
terpenting dalam organisasi adalah orang, struktur, proses bisnis, politik, dan budaya.
Organisasi memiliki struktur yang terdiri atas tingkatan dan keahlian yang berbeda-beda.
Struktur biasanya akan mengambarkan dengan jenis pembagian kerja. Wewenang dan
tanggung jawab dalam organisasi bisnis diatur sebagai sebuah hierarki atau struktur
piramida. Tingkatan atas dari hierarki tersebut terdiri atas manajerial, profesional, dan
karyawan teknis, sedangkan tingkatan terendah terdiri atas pekerja operasional/pelaksana.
Manajer senior membuat keputusan strategis jangka panjang terkait produk atau
jasa, sekaligus menjamin kinerja keuangan perusahaan berjalan dengan baik. Manakemen
tingkat menengah menjalankan program dan rencana dari manajemen senior dan
manajemen operasional bertanggung jawab mengawasi kegiatan operasional bisnis sehari-
hari. Tenaga ahli seperti insinyur, ilmuwan, ataupun arsitek yang merancang produk atau
jasa dan menciptakan pengetahuan baru bagi perusahaan, sedangkan pekerja data seperti
sekretaris atau juru ketik membantu penjadwalan dan mengomunikasian pada setiap
tingkatan perusahaan. Pekerja produksi atau jasa biasanya memproduksi produk dan
menghasilkan jasa.
Manajemen
Tugas manajemen adalah berusaha memahami berbagai situasi yang dihadapi perusahaan,
mengambil keputusan, dan merumuskan tindakan untuk menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi oleh organisasi. Para manajer memersiapkan tantangan bisnis dalam
lingkungannya; merancang serangkaian strategi perusahaan untuk menjawab tantangan-
tantangan tersebut; mengalokasikan sumber daya manusia dan finansial untuk
mengoordinasikan pekerjaan dan mencapai sukses. Sekaligus mereka harus belajar
bertanggung jawab sebagai seorang pemimpin.
Teknologi Informasi
Teknologi informasi adalah salah satu dari banyak perangkat yang digunakan
manajer dalam mengantisipasi perubahan. Perangkat keras komputer adalah perangkat fisik
yang digunakan untuk input, pemrosesan, dan output dalam sebuah sistem akuntansi.
Perangkat lunak komputer terdiri atas serangkaian perintah terprogram dan terperinci yang
digunakan untuk mengendalikan dan mengoordinasikan komponen-komponen di dalam
sistem informasi. Teknologi pengolahan data terdiri atas aplikasi perangkat lunak yang
mengatur pengelolaan data pada media penyimpanan data . teknologi telekomunikasi dan
jaringan, terdiri atas perangkat fisik dan perangkat lunak, membuat berbagai perangkat
keras saling terhubung satu sama lain, serta melakukan pengiriman data dari satu tempat ke
tempat lain.
Kita dapat melihat dari sudut pandang bisnis, sistem informasi merupakan instrumen
penting dalam penciptaan nilai suatu organisasi. Sistem informasi memungkinkan
perusahaan dalam meningkatkan pendapatannya atau menekan biaya dengan
menyediakan informasi yang membantu manajer dalam proses pengambilan keputusan
yang lebih baik, atau memperbaiki kegiatan proses bisnis. Setiap organisasi bisnis memiliki
rantai nilai informasi, begitu informasi awal diterima secara sistematis, kemudian diubah
melalui serangkaian tahapan yang memberikan nilai tambah bagi informasi tersebut. Nilai
sistem informasi bagi organisasi bisnis, sama seperti keputusan berinvestasi di bidang
sistem informasi manapun, yang secara garis besar ditentukan oleh sistem mana saja, yang
membuat pengambilan keputusan menjadi lebih baik, sistem mana saja, yang meembuat
proses bisnis lebih efisien, sistem mana saja yang membuat keuntungan perusahaan
meningkat. Meskipun ada alasan lain mengapa suatu sistem di bangun, tujuan utamanya
adalah untuk memberikan nilai bagi perusahaan.
Dari sudut pandang bisnis, sistem informasi merupakan bagian dari rangkaian
aktivitas dalam memberikan nilai tambah dalam perolehan informasi, pengubahan informasi,
dan pendistribusian informasi, yang digunakan manajer dlam meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan, memperbaiki kinerja organisasi, dan yang terpenting,
meningkatkan keuntungan perusahaan.
Aset komplementer merupakan aset yang dibutuhkan untuk mendapatkan nilai dari
investasi utamanya, sebagai contoh, untuk menciptakan nilai atas mobil membutuhkan
investasi tambahan yang substansial atas jalan tol, jalan raya, pom bensin, bengkel, dan
struktur peraturan hukum yang mengatur dan mengawasi para pengendara.
Secara umum, bidang sistem informasi dapat dilihat dengan pendekatan teknis dan
pendekatan prilaku.sistem informasi merupakan sistem sosioteknnis.sistem informasi tetap
membutuhkan substansi sosial,organisasi,dan investasi intelektualuntuk bisa berjalan
dengan layak walaupun sistem ini terdiri atas mesin dan teknologi fisik.
Studi mengenai sistem informasi manajemen (SIM) secara umum berfokus pada
penggunaan sistem informasi berbasis komputer pada organisasi bisnis dan lembaga-
lembaga pemerintah, SIM menggabungkan kinerja ilmu komputer, ilmu manajemen, dan
riset operasional berorientasi praktik guna mengembangkan solusi secara sistematis untuk
memecahkan masalah di dunia nyata sekaligus mengelola sumber daya teknologi informasi.
SIM juga berfokus pada masalah-masalah perilaku terkait pengembangan, penggunaan,
serta pengaruh dari sistem informasi, yang biasanya didiskusikan pada bidang ilmu
sosiologi, ekonomi, dan spikologi. Pengalaman kami sebagai akademisi dan praktis
membuat penulis percaya tidak akan ada satupun pendekatan yang dapat berdiri sendiri
secara efektif dalam memahami sistem informasi. Pandangan yang kami terapkan dalam
buku ini dapat disebut sebagai pandangan sosioteknis. Berdasarkan pandangan ini,
optimalisasi kinerja operasional suatu organisasi dicapai dengan cara menggabungan
sistem sosial dan sistem teknis dalam proses produksi.