Anda di halaman 1dari 25

EFISIENSI

PASAR
Hafiz Imantaka Rahadian 1613010056
Yolandari Dwi Aliati Ramadhani 1613010124
Mahfud Soleh 1613010130
Aliya fadillah rozali 1613010121
Lido Yulio Maulana 1613010128
Ais firudinanta 1613010136
Sindy Nirmalasari 1613010146
Risti Wanti Ristanti 1613010151
Humaira Salsa Ahadini 1613010170
Teori Random Walk

Hasil penelitian Maurice Kendall pada tahun 1953 menyatakan bahwa pola harga saham tidak dapat
diprediksi (unpredictable), tampaknya harga saham bergerak secara acak (random walk). Pada
awalnya, hasil penelitian Kendall mengganggu pemikira para ahli ekonomi keuangan. Memang pasar
saham banyak dipengaruhi oleh psikologi pasar atau “animal spirit” yang mengikuti aturan yang tidak
logis. Akhirnya, para ekonom dapat memahami penafsiran hasil studi Kendal tersebut.
Tingkat Efisiensi Pasar

1 2 3

The weak efficient market The semistrong


hypothesis The strong efficient
efficient market market hypothesis
hypothesis
The weak efficient market hypothesis

Efisiensi pasar dikatakan lemah (weak-form) karena investor di


dalam proses pengambilan keputusan jual-beli saham menggunakan
data harga dan volume masa lalu. Berdasarkan harga dan volume
masa lalu dilakukan berbagai model analisis teknikal untuk
menentukan arah harga-apakah akan naik ataukah turun.

Apabila arah harga saham akan naik, maka diputuskan untuk


membeli dan sebaliknya jika arah harga akan turun diputuskan untuk
menjual. Analisis teknikal beranggapan bahwa harga saham selalu
berulang kembali, setelah naik dalam beberapa hari pasti akan turun
dalam beberapa hari berikutnya, kemudian naik lagi dan turun lagi,
demikian seterusnya.
The semistrong efficient market
hypothesis

Efisiensi pasar dikatakan setengah kuat (semistrong-


form), karena investor di dalam proses pengambilan
keputusan jual-beli saham menggunakan data harga
masa lalu, dan semua informasi yang dipublikasikan-
misalnya, ;laporan keuangan, laporan tahunan,
pengumuman bursa, informasi keuangan internasional,
peraturan perundangan pemerintah, peristiwa politik,
peristiwa hukum, peristiwa sosial dan lain sebagainya
yang sekiranya dapat mempengaruhi perekonomian
nasional.
The strong efficient market
hypothesis

Efisiensi pasar dikatakan bentuk kuat (strong-form)


karena penggunaan data yang lebih lengkap yaitu: harga
masa lalu, volume masa lalu, informasi yang dipublikasikan
dan informasi privat yang tidak dipublikasikan secara
umum.

Contoh informasi privat adalah hasil riset yang diterbitkan


sendiri oleh unit kerja riset yang ada di dalam perusahaan
atau dibeli dari lembaga riset yang diterbitkan sendiri oleh
unit kerja riset yang ada di dalam perusahaan atau dibeli
dari lembaga riset dari pihak luar.
Contoh variable yang mempengaruhi harga saham yaitu

1 3
Pengumuman 2 5
pembagian
dividen tunai
Pengumuman right
issue 4
Pengumuman Pengumuman
split waran
Pengumuman saham
bonus atau saham
dividen
Contoh variable yang mempengaruhi harga saham yaitu

6 8
7 10
Rencana merger
dan akuisisi
Perubahan variable
makro dan 9
mikroekonomi
Rencana transaksi Pergerakan indeks
benturan kepentingan saham DJIA, Nikkei
Peristiwa poltik 225, Hang Seng
internasional
Contoh variable yang mempengaruhi harga saham yaitu

11 13
Peristiwa politik
12 15
nasional Insider information 14
January effect
Dll.
Perubahan siklus
ekonomi melalui
leading indicator.
Keuntungan yang diperoleh sangat tipis, karena
1 gejolak harga rendah

Indikator Harga pasar mendekati harga intrinsic


2
Efisiensi perusahaan

Pasar 3 Informasi simetris, bahwa investor berkesempatan


sama memperoleh informasi

Bentuk Kuat Kemampuan analisis investor investor relative tidak


4 berbeda

5 Pasar reaksi cepat terhadap informasi baru


Strong-Form

Semistrong-Form

Weak-Form

Bentuk Efisiensi Pasar


Hubungan Bentuk Efisiensi Pasar dan Informasi

Bentuk Efisiensi Pasar Informasi yang digunakan

Week – form Harga dan Volume masa lalu


Semistrong – form Harga, volume masa lalu dan Informasi publik

Strong – form Harga, volume masa lalu, Informasi publik,


dan privat

Dalam pasar yang efisiensinya masih Week – form, gejolak harga saham sangat tinggi. Hal ini
berarti masih ada kesempatan untuk mendapatkan keuntungan lebih besar daripada yang
diperoleh dari pasar yang efisiensinya sudah kuat. Investor yang sudah berpengalaman di pasar
dengan efiiensi yang kuat akan mudah mendapatkan keuntungan lebih besar apabila beroperasi di
pasar yang efisiensinya berjenis week-form.
Event Studies
Peristiwa Split
Event studies diartikan mempelajari pengaruh suatu peristiwa
terhadap harga saham dipasar pada saat peristiwa terjadi dan
beberapa saat setelah peristiwa terjadi. Apakah harga saham
sudah menigkat atau menurun setelah peristiwa terjadi ataukah
Misalkan manajemen perusahaan merencanakan

harga saham sudah terpengaruhi sebelum peristiwa itu terjadi untukmelakukan tindakan split saham yang akandiusukkan
secara resmi? Peristiwaitu sendiri ada yang dapat diduga akan dalam rapat untuk pemegang saham mendatang. Hasil
terjadi dan ada pila yang sifatnya mendadak terjadi dan tidak RUPS diumukan secara resmi melalui surat kabar dan
dapat diduga sebelumnya. pemberitahuan manajemen perusahaan kepada pikah
bapepam danbursa efek.
Peristiwa Right Issue

Krisis Finansial Global 2008


Apabila reaksi suatu peristiwa bersifat negatif terhadap
harga saham dipasar berarti peristiwa itu tidak dikehendaki oleh
investor. Reaksi negatif berarti harga saham akan turun setelah
Pengaruh informasi yang predictable dan
pengumuman diterbitkan misalkan suatu rencana penerbitan
unpredictable terhadap harga pasar dapat dianalisis
right issue dimunculkan pada saat bertujuan untuk menutupi
dengan metode “event study”. Banyak peristiwa yang
kerugian atau kekurangam modal perusahaan, maka investor
akan melepaskan sahamnya sebelum maupun sesudah
dapat memengaruhi harga saham dipasar seketika

pengumuman diterbitkan. peristiwa itu terjadi. Bermacam peristiwa tersebut


memiliki karakteristik yang berbeda.
Event Study Krisis Global 2008
Langkah-langkah dalam melaksankan
Dampak tindakan corporate action terhadap harga saham kebanyakan bersifat harian dan event studies:
berlangsung dalam masa mingguan. Hal ini karena corporate action merupakan informasi
yang mudah diduga (predictable).

Untuk menggambarkan event studies kita akan mengambil contoh dari krisis finansial 1. Menetapkan window period.
global 2008. Dampak krisis finansial global 2008 terhadap harga aham di BEI berlangsung
2. Mengumpulkan data indeks harga saham, market index dan risk free rate.
sekitar 12 bulan. Dalam periode 12 bulan selama krisis berlangsung, harga saham terus
menerus turun. Periode 12 bulan sebelumnya (2007) merupakan kondisi ekonomi normal 3. Menetapkan sampel sebagai obyek penelitian.
atau masa sebelum terjadinya krisis global. Menentukan kondisi ekonomi normal ini sangat 4. Menghitung return aktual saham secara periodik.
penting untuk menentukan minimum return, yang selanjutnya digunakan sebagai pedoman
5. Menghitung minimum return saham.
untuk menghitung abnormal return bulanan. Selain itu, penting juga untuk menentukan telah
berakhirnya dampak negatif guna mengambil keputusan “beli” saham pada awal-awal 6. Analisis abnormal return (AR).
pemulihan terjadi. Kenaikan harga saham cepat terjadi di masa-masa recovery ini.
7. Analisis average abnormal return (AAR).

8. Analisis cummulative abnormal return (CAR).

9. Analisis cummulative average abnormal return (CAAR).

10.Kesimpulan.
Window period Contoh perkembangan IHSG BEI
sebelum dan sesudah peristiwa krisis
finansial global 2008 dapat dijelaskan
Dalam menganalisis dampak suatu peristiwa terhadap harga
sebagai berikut :
saham diperlukan batasan waktu untuk mengukur keberadaan
abnormal return yang mungkin terjadi sebelum dan sesudah  Peride bulan Januari sampai Desember 2007 dikategorikan 12
peristiwa (window periode). Tujuan penentuan window periode bulan sebelum krisis (krisis normal)
adalah untuk memastikan: “kondisi pasar modal”, “ kondisi pasar  Peride bulan Januari sampai Desember 2008 dikategorikan 12
dalam krisis”, dan “kondisi pasar pascakrisis”. bulan masa krisis IHSG BEI
Apabila suatu peristiwa terjadi diberi tanda “0” maka sebelum  Peride bulan Januari sampai Desember 2009 dikategorikan 12
peristiwa terjadi diberi tanda minus (-) dan sesudah peristiwa terjadi bulan masa pemulihan
diberi tanda plus (+). Lamanya window periode tergantung  Return aktual dapat dihitung manual dari setiap periode di atas
karakteristik peristiwa dan pengalaman peristiwa sebelumnya yang
 Return harapan sebagai minimum return akan dihitung dengan
dapat dijadikan pedoman.
pedoman pada kondisi ekonimi normal (Peride bulan Januari
sampai Desember 2007)
Kumpulan Data Bulanan
Menetapkan Jumlah Sampel yang
Data akhir bulan yang dikumpulkan meliputi:
Diteliti
indeks harga saham individu (IHSI), indeks pasar
(IHSG), dan tingkat bunga Serifikat bank Pilihlah jenis saham yang akan dianalisis dan yang
Indonesia (SBI). Semua data itu dapat diambil di menarik untuk diinvestasi.

internet. Indeks harharga saham individu dan


indeks pasar diperoleh dari website Bursa Efek
Indonesia, sedangkan SBI dari website Bank
Indonesia.
Menghitung Return Aktual Bulanan

 Return aktual saham  Return aktual pasar tiap


tiap bulan dengan bulan dengan rumus
 Return aktual ini
rumus (IHSI bulan ini (IHSG bulan ini ÷ IHSG  Tingkat bunga SBI
digunakan untuk tiap
÷ IHSI bulan lalu) – 1 bulan lalu) – 1 bulanan dihitung dengan
jenis saham rumus % SBI/12 umtuk
saham bersangkutan
Minimum Return

Capital aset pricing model Return rata-rata masa lalu


Capital aset pricing model

CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan Return rata-rata masa lalu
tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset CAPM (Capital Asset Pricing Model)
adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return)
dari suatu aset
Rumus CAPM Dalam pengambilan rata-rata dapat menggunakan
CAPM = Cost of Equity = Rf + β*(Rm – Rf)
periode waktu 10 hari, 20 hari, 60 hari yang lalu dan
dimana

Rf = Risk free rate (investasi tanpa risiko) seterusnya yang dianggapa dapat mendekati
β (beta) = Nondiversifiable risk, (risiko sistemik yang tidak bisa dihilangkan melalui kenyataan. Return aktual masa lalu merupakan cara
diversifikasi oleh investor seperti, kondisi ekonomi, faktor politik, dll)
Rm = Market Return (seringkali kalau di Indonesia, kita gunakan return IHSG/Indeks yang objektif dalam mengestimasi return di masa depan
Harga Saham Gabungan)
Analisis Abnoral Return (AR)
Analisis Average Abnormal Return
Abnormal return tiap saham dihitung tiap bulan dengan cara
(AAR)
mengurangi return akrual buan ini dengan return minimum. Analisis AR
bertujuan untuk mengetahui dampak suatu peristiwa terhadap abnormal
AAR dihitung tiap bulan dengan rumus :
return suatu saham tertentu setiap bulan selama periode tertentu. Analisis
∑AR
AR dapat menunjukkan saham yang paling banyak terkena dampak
N
negatif, atau yang paling sedikit terkena dampak negatif, atau yang tidak
Tujuan analisis AAR untuk mengetahui abnormal return rata-rata setiap bulan dan
terkena dampak negatif, dan saham yang terkena dampak positif. pada bulan apa dampak tertinggi dan terendah terjadi. Selain itu, analisis ini ditujukan
untuk mengetahui jenis saham yang terkena dampak negatif atau positif paling tinggi
serta yang terkena dampak paling rendah. Analisis ini juga ditujukan untuk mengetahui
perbedaan dampak terhadap saham beradal dari perusahaan yang menghasilkan produk
tahan lama (durable goods) dan produk yang tidak tahan lama (nondurable goods).
Analisis CAR

Cummulative Abnormal Return adalah kumulatif


Analisis CAAR
harian atau bulanan dari abnormal return dari wala
sampai dengan berikutnya dibagi jumlah hariatau bulan
Cummulative average abnormal return-CAAR merupakan kumulatif bulanan
untuk setiap jenis saham. CAR dapat mengetahui jenis
AAR dari bulan awal sampai dengan bulan akhir berikutnya. Dari grafik CAAR
saham yang terkena dampak paling besar baik positif bulanan dapat diketahui kecenderungan kenaikan atau penurunan selama
maupun negatif selama satu periode dengan cara window period untuk mengetahui dampak positif atau negatif dari peristiwa
tersebut terhadap keseluruhan jenis saham yang diteliti. Namun untuk
melakukan perbandingan tersebut
mengetahui dampak tersebut signifikan atau tidak, perlu diadakan uji beda CAAR
antara periode sebelum peristiwa dan periode peristiwa, dan periode peristiwa
dengan periode sesudah peristiwa.
Semoga
bermanfaat
Any Questions?
Question

Anda mungkin juga menyukai