Anda di halaman 1dari 19

PASAR

MODAL
GLOBAL

1
KELOMPOK :
HAFIZ IMANTAKA RAHADIAN 1613010056
ALIYA FADHILAH ROZALI 1613010121
YOLANDARI DWI ALIATI 1613010124
LIDOO YULIO MAULANA 1613010128
MAHFUD SOLEH 1613010130
AIS FIRUDINANTA 1613010136
SINDY NIRMALASARI 1613010146
RISTI WANTI R 1613010151
HUMAIRA SALSA A 1613010170
PASAR MODAL GLOBAL
Era Globalisasi
Sejak selesainya perang dingin pada decade 1990-an, tata ekonomi dunia mulai berubah dari
semula ada dua kubu ekonomi, yaitu ekonomi komunitas dan ekonomi kapasitas. Karakteristik
ekonomi komunitas tampak pada :

1. Tidak adanya Bursa Efek,


2. Egiatan ekonomi dimiliki serta digerakkan oleh negara, dan
3. Tidak ada kegiatan ekonomi yang dimiliki swasta.

Untuk mengurangi dampak negative dari sistem ekonomi pasar yang akan beroperasi secra global,
beberpa negara membentuk asosiasi bersama yang akan saling mengatasi kekurangan negara
masing-masing disekitar kawasan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTOR INTERNASIONAL

Setiap negara yang ingin mencapai kemajuan seperti yang telah dialami oleh negara maju
harus memahami cara-cara yang telah ditempuh oleh negara maju. Setiap negara
berkembang akan saling berlomba mendapatkan investor internasional untuk mencapai
kemajuan yang diidamkan.

Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan oleh investor internasional untuk


melakukan investasi di suatu negara, yaitu pra-kondisi, adalah sebagai berikut:

1. Stabilitas politik,
2. Konsistensi penegakan hukum,
3. Sistem dan Prospek ekonomi, dan
4. Keadilan sosial
1.) Stabilitas Politik.

Tolak ukur stabilitas politik bagi investor internasional antara lain:


a. Pergantian pemimpin negara tanpa gejolak berdarah.
b. Pergantian pemimpin negara sesuai masa jabatan.
c. Tidak terjadi konflik antara pemerintaah dan lembaga wakil rakyat.
d. Pemilihan umum berjalan dengan aman
e. Tidak sering terjadi demonstrasi oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), organisasi buruh atau
mahasiswaaaaa terhadap pemerintah atau lembaga wakil rakyat.

2. Konsistensi penegakan hukum

Investor internasional sebelum masuk ke suatu negara akan terlebih dahulu mencari informasi melalui
lembaga riset investasi internasional untuk mengetahui tentang pelaksanaan hukum di negara yang
akan dituju. Lembaga-lembaga seperti Political and Economic Risk Consultancy (PERC) di Hongkong
atau Standard & Poor atau Moody’s di Amerika Serikat, adalah lembaga yang memberikan informasi
tentang situasi hukum di suatu negara.
3.) Sistem dan Prospek Ekonomi
Investor internasional akan menilai sistem dan prospek ekonomi dengan memperhatikan kekuatan
sumber daya alam dan sumber daya manusia. Investor juga akan menilai berbagai sistem seperti
perbankan,teknoligi informasi, komputerisasi, sistem komunikasi, tingkat inflasi, tingkat bunga, tingkat
pertumbuhan ekonomi, nilai rupiah terhadap valuta asing, pasar modal, pasar berjangka, custodian
sentral, dan setelmen sentral.

4.) Keadilan Sosial


Jarak kemakmuran antara anggota masyarakat yang kaya dan yang miskin sangat berpengaruh
terhadap keamanan suatu negara. Apabila perbedaan antara yang kaya dan yang miskin telalu jauh,
maka akan timbul kerusuhan sosial dan pada akhirnya membuat investasi di negara tersebut menjadi
tidak aman.
INVESTASI CLOBAL ( GLOBAL INVESTMENT )

Negara maju kaya akan modal teknologi, sedangkan negara berkembang kaya akan sumber daya alam
dan sumber daya manusia. Negara berkembang membutuhkan modal serta teknologi untuk mengelola
sumber daya alam dan sumber daya manusianya, sementara negara maju membutuhkan tempat untuk
investasi agar modalnya berkembang. Dua kepentingan ini akan bertemu apabilaa didasari oleh kerja
sama yang saling menguntungkan. Negara maju memahami kebutuhan negara berkembang untuk
memakmurkan rakyatnya. Sementara negara berkembang memahami bahwa pemilik modal harus
mendapat keuntungan.
PASAR MODAL NEGARA MAJU

Negara maju akan semakin maju karena kebanjiran dana investor internasional. Hal ini terbukti karena
sebagian besar dana investor internasional sampai akhir tahun 1998, yaitu sebesar 93%, berada di
negara-negara maju, sedangkan hanya 7 % saja yang dialokasikan ke negara-negara berkembang. Dari
segi jumlah penduduk, negara maju yang jumlah penduduknya relative sedikit menerima dana investasi
yang sangat besar, sementara negara bekembang yang memiliki jumlah penduduk yang sangat besar
menerima dana investasi yang sangat kecil.
PASAR MODAL DAN PASAR BERJANGKA AMERIKA SERIKAT

Amerika serikat sudah merdeka lebih dari 200 tahun yang lalu, dan saat ini merajai ekonomi dunia.
Dengan jumlah penduduk sekitar 280 juta jiwa yang rata-rata berkualitas telah membawa negara ini
menguasai pendapatan dunia (Gross National Product=GNP) sebesar US$ 7.783 miliar atau 26% dari
GNP dunia (1998), atau berada pada rangking 1. Dengan pendapatan per kapita yang mencapai US$
29.240 (1998), masyarakat Amerika Serikat merupakan investor yang menginvestasikan 70% dananya di
pasar modal dalam negeri dan 30% sisanaya diinvestasikan di pasar modal negara lain.
PASAR MODAL DAN PASAR BERJANGKA DI JEPANG

Jepang sebagai negara kepulauan dan sebagai negara maju sudah memiliki 3 bursa efek sebelum perang
Dunia Kedua (1940-1945), yaitu di kota Tokyo, Osaka, dan Nagoya. Kemudian bertambah lagi setelah
perang usai.

Setelah perang usai bermunculan bursa efek baru dalam tahun yang hampir bersamaan sehingga
jumlahnya menjadi 9 bursa efek. Jepang yang kondisi ekonominya hancur lebur setelah perang Dunia
kedua, dapat cepat pulih kembali dengan memobilisai dana masyarakat melalui bursa efek di kota-kota
Fukuoka, Hirosima, Kyoto, Niigata, dan Sapporo. Jepang juga mendirikan pasar ketiga atau over-the-
couter (OTC) di kota Tokyo pada tahun 1941, yang diberi nama Japan Securities Dealers Association
(JSDA).
PASAR MODAL DI NEGARA EKS KOMUNIS

Negara-negara yang dahulu menganut sistem ekonomi komunis telah berubah dan beralih ke sistem
ekonomi kapitalis atau yang pada saat ini lebih disebut sebagai sistem ekonomi pasar. Negara-negara
mantan penganut sistem ekonomi komunis ramai-ramai membangun pasar modal dan mengundang
investor internasional.
PASAR MODAL DI NEGARA BERKEMBANG

Sebagai negara berkembang telah siap menghadapi era globalisai, sebagian lagi sedang melakukan
persiapan, dan sebagian lagi belum siap sama sekali. Persiapan era globalisasi ini meliputi bidang yang
sangat luas. Bidang politik, hukum, ekonomi, dan sosial harus disesuaikan dengan anturan-aturan standar
internasional yang bersifat regional maupun global. Di samping aturan tersebut masih ada satu hal yang
sangat penting, yaitu kesiapan masyarakat luas untuk menerima aturan internasional. kebanyakan
pemimpin negara berkembang sudah menandatangani perjanjian persekutuan ekonomi regional maupun
dunia, seperti: AFTA, APEC dan WTO, tetapi belum semua yang telah berhasil mensosialisasikan kepada
masyarakatnya. Akibatnya, sebagian masyarakat yang terkena dampak negative dari globalisasi
menentang keras setiap kebijakan pemerintah yang didukung oleh sebagian rakyat yang pro dan
tekanan dari pihak internasional untuk mematuhi perjanjian internasional itu.
1 Singapura Negara yang paling Siap

Singapura adalah salah satu negara di Asia yang paling siap menghadapi era globalisasi. Singapura, dengan
jumlah penduduk sekitar 3 juta orang dan pendapatan per kapita US$ 30.170 (1998), telah
diklasifikasikan sebagai suatu negara maju. Singapura merupakan satu-satunya negara di dunia ini yang
masyarakatnya memahami dan menggunakan multi-currency sehingga memudahkann bagi wisatawan
asing untuk melakukan transaksi langsung dengan masyarakat di singapura.

2 Cina Negara yang Menakjub

Cina merupakan negara berkembang nomor 2 yang mengalami kemajuan luar biasa di bidang pasar
modal. Hanya dalam tempo kurang dari 5 tahun Cina telah berhasil mendirikan 4 bursa efek dan 7
bursa berjangka.
PASAR MODAL DI NEGARA ISLAM

Beberapa negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama islam sudah sejak lama menggunakan
sarana pasar modal untuk membangun perekonomiannya. Aturan pelaksaan perdagangan di beberapa
negara islam tidaklah sama. Iran mengatur jam perdagangan hanya antara jam 09.00 sampai 12.00 untuk
hari Sabtu sampai Rabu. Kuwait mengatur perdagangan mulai jam 07.00 sampai 14.30 untuk hari sabtu,
Rabu, Kamis, dan Jumat. Mesir mengatur jam perdagangan antara jam 11.00-13.00 dari hari Minggu
sampai Kamis. Pengaturan jam dan hari-hari perdagangan ini di maksudkan untuk mengurangi
ketergangan investor dalam menghadapi fluktuasi harga atau mengurangi risiko yang biasa dihadapi oleh
investor di negara-negara yang tidak menjalankan kaidah islam.
SEJARAH PASAR MODAL INDONESIA

1 Perdagangan Efek di masa Penjajahan


Kegiatan perdagangan saham sudah ada sejak jaman penjajahan belanda, yaitu ketika nama Indonesia
masih Hindia Belanda. Kegiatan perdagangan efek di Batavia (sekarang Jakarta) dimulai pada tanggal 14
desember 1912, di Surabaya pada tanggal 11 januari 1925, dan di semarang pada tanggal 1 Agustus 1925.
Kegiatan itu ditutup ketika perang dunia II berlangsung (1940). Pada waktu itu perdagangan efek tidak
terorganisasi dengan baik sehingga sulit untuk mendapatkan data.

2 Perdagangan Efek di Masa Orde Lama


Setelah Indonesia mereka (1945), pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 15/1952 mengenai
bursa efek. Pembukaan kembali bursa efek terutama ditujuk untuk menangani transaksi obligasi RI 3%
tahun 1950. Pelaksanaan perdagangan diserahkan kepada perserikan perdagangan Uang dan Efek (PPUE)
pada tanggal 1 November 1937 beberapa efek yang diperdagangan adalah Obligasi RI 3%, Obligasi
Kotapraja Bogor 1937, saham Escompto Bank, dan saham Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) yang
bertempat di ‘De Javasche Bank (sekarang Bank Indonesia).
3 Perdagangan Efek di Masa Orde Baru
Pemerintah orde lama yang ingin melepaskan diri drai ketergantungan kepala pihak asing atau disebut
BERDIKARI (nerdiri di Atas Kaki sendiri) ternyata gagal. Sementra itu, pemerintah orde baru di bawah
pimpinan Presiden Soeharto segera melaksanakan sistem ekonomi terbuka. Undang-undang penanaman
Modal Asing (UUPMA) dikeluarkan pada tahun 1967, disusul dengan undang-undang Penanaman Modal
dalam Negeri (UUPMDN) pada tahun 1968. Sepuluh tahun kemudian perekonomian Indonesia
mengalami Keberhasilan dan pada tanggal 10 agustus 1977 kegiatan bursa efek diaktifkan kembali serta
diorganisasikan secara baik dengan dibentuknya Bursa Jakarta atau disingkat BEJ.

4 Kebangkitan Pasar Modal Indonesia


Selama 11 tahun sejak diaktifkan kembali pada tahun 1977, bursa efek hanya berhasil mengajak 24
perusahaan untuk ‘Go Publik’, suatu prestasi yang sangat jelek.
5 Hambatan Pasar Modal di Indonesia

Indonesia adalah negara besar, sebesar Amerika Serikat bila dilihat dari luasnya wilayah, sumber daya
alamnya yang melimpah, dan sumber daya manusi yang besar. Bedanya, Indonesia kalah dalam segi
kualitas sumber daya manusianya. Orang-orang pandai dari negeri seberang dating ke amerika Serikat
untuk mencari nafkah dan menjadi warga negara amerikta Serikta. Jumlah penduduk Amerika Serikat
sedikt lebih besar daripada jumlah penduduk Indonesia, yaitu sekitar 280 juta jiwa tetapi kebanyakan
memiliki kualitas yang lebih tinggi daripada Indonesia.

Namun demikian, Indonesia masih mempunyai harapan untuk menjadi negara besar, karena memilik
elemen dasar untuk mencapainya.
Selain kualitas SDM yang rendah, Indonesia juga memiliki kelemahan dalam berbagai sistem yang menjadi
hambatan pasar modal Indonesia, yaitu

(a) sistem politik yang lemah,


(b) nilai rupiah yang lemah,
(c) perekonomian yang sentralistik,
(d) jaringan perdagangan antarbursa.
KERJA SAMA ANTARBURSA EFEK

Kemajuan teknologi komputer dan teknologi komunikasi sangat berpengaruh terhadap perencanaan ere
globalisasi. Bursa efek mendirikan organisasi regional untuk menyamakan peraturan keanggotaan,
peraturan perdagangan, peraturan pencatatan, dan teknik pengawasan perdagangan sehingga di
kemudian hari diharapkan setiap bursa efek memiliki kualitas peraturan yang relative sama. Mutual
offset trading yang telah dilaksanakan oleh LSE dan NASDAQ pada tahun 1986, oleh SSE dan NASDAQ
pada tahun 1988, serta oleh SIMEX dan CME pada tahun 1994 bakal ditiru oleh negara lain dalam era
globalisasi. Intermarket trading system dan branch system di Amerika Serikat dan di Cina juga bakal
ditiru oleh banyak negara lain.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai