Anda di halaman 1dari 24

A.

Pengertian Infrastruktur Sistem Informasi

Infrastruktur Sistem Informasi didefinisikan sebagai sumber daya teknologi bersama


yang menyediakan platform untuk aplikasi sistem informasi perusahaan yang terperinci.
Infrastruktur Sistem Informasi meliputi investasi dalam peranti keras, peranti lunak, dan
layanan-seperti konsultasi, pendidikan, dan pelatihan-yang terbesar di seluruh perusahaan
atau tersebar diseluruh unit bisnis dalam perusahaan.

Infrastruktur Sistem Informasi terdiri atas sekumpulan perangkat dan aplikasi peranti
lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu perusahaan besar secara keseluruhan.
Namun infrastruktur Sistem Informasi juga merupakan sekumpulan layanan firmwide
(mencakup seluruh perusahaan) yang dianggarkan oleh pihak manajemen dan terdiri atas
kapabilitas manusia dan kapabilitas teknis. Layanan yang dapat disediakan oleh perusahaan
untuk para pelanggan, pemasok dan para pekerjanya adalah kegunaan langsung dari
infrastruktur Sistem Informasi perusahaan tersebut. Idealnya, infrastruktur ini mendukung
bisnis perusahaan dan strategi teknologi informasinya. Teknologi informasi yang baru
mempunyai dampak besar terhadap bisnis perusahaan dan strategi system informasinya.
Teknologi informasi yang baru mempunyai dampak besar terhadap bisnis dan strategi
sistem informasi, sama seperti layanan yang dapat disediakan bagi para pelanggan.

Infrastruktur Sistem Informasi (SI) sebagai sumber daya teknologi bersama yang
menyediakan platform untuk aplikasi sistem informasi perusahaan yang terperinci.
Infrastruktur Sistem Informasi meliputi investasi dalam peranti keras, peranti lunak dan
layanan konsultasi, pendidikan, dan pelatihan yang tersebar di seluruh perusahaan atau
tersebar di seluruh unit bisnis dalam perusahaan. Infrastruktur Sistem Informasi terdiri atas
sekumpulan perangkat dan aplikasi peranti lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu
perusahaan besar secara keseluruhan.

B. Evolusi Sistem Informasi

Infrastruktur Sistem Informasi di dalam organisasi saat ini merupakan hasil dari evolusi
selama lebih dari 50 tahun di dalam platform komputasi. Lima tahap dalam evolusi ini
adalah :,

 Era Mesin Akuntansi Elektroni


 Era Mainframe Umum dan Komputer Mini
 Era PC
 Era Klien/Server
 Era Komputasi Internet Perusahaan

Perubahan teknologi informasi yang diatas telah menghasilkan perkembangan dalam


pemrosesan komputer, chip memori, perangkat penyimpanan, telekomunikasi, dan jaringan
peranti keras dan peranti lunak, dan rancangan peranti lunak yang telah meningkatkan daya
komputasi secara eksponensial sementara mengurangi biaya juga secara eksponensial.
C. Penggerak Teknologi dari Evolusi Infrastruktur
 Hukum Moore dan Daya pemrosesan Mikro
Menjelaskan peningkatan eksponensial dalam daya pemrosesan dan penurunan
eksponensial dalam biaya teknologi komputer, melipatgandakan daya prosesor setiap
18 bulan sekali dan menurunkan harga komputasi setengahnya.
 Hukum penyimpanan Digital Besar
Menjelaskan penurunan eksponensial dalam biaya penyimpanan data yang bunyinya
”Jumlah kilobyte data yang dapat disimpandalam media magnetik dengan biaya $1
menjadi dua kali lipat setiap 15 bulan.
 Hukum Metcalfe dan Ekonomi Jaringan
Menjelaskan semakin banyaknya penggunaan komputer dengan menunjukkan bahwa
nilai sebuah jaringan bagi anggota jaringan tersebut meningkat secara eksponensial
seiring anggota jaringan tersebut semakin banyak lagi.
 Mengurangi Biaya Komunikasi dan Internet
Turunnya biaya komunikasi dengan cepat dan semakin banyaknya kesempatan dalam
industri teknologi untuk menggunakan standar-standar komputasi dan komunikasi
 Dampak Jaringan dan Standar
Standar teknologi adalah spesifikasi yang menentukan kompatibilitas berbagai produk
dan kemampuan berkomunikasi dalam sebuah jaringan. Standar teknologi meluncurkan
skala ekonomi yang dahsyat dan menghasilkan penurunan harga karena para produsen
berkonsentrasi pada produk yang dibuat berdasarkan standar tunggal. Tanpa skala
ekonomi tersebut, komputasi bagain apa pun akan menjadi jauh lebih mahal daripada
yang ada saat ini.

D. Komponen Infrastruktur

Infrastruktur Sistem Informasi saat ini menghasilkan tujuh komponen utama. Komponen-
komponen ini adalah investasi yang harus dikoordinasikan satu sama lain untuk
memberikan infrastruktur yang koheren bagi perusahaan. Yaitu;

1. Platform peranti keras computer


Komponen ini termasuk mesin-mesin klien ( PC, perangkat komputasi yang dapat
dibawa ke mana-mana seperti PDA dan laptop) dan mesin server. Mesin klien
kebanyakan menggunakan mikroprosesor Intel atau AMD. Pasar peranti keras komputer
telah semakin pesat pada perusahaan seperti Dell, HP, IBM yang memproduksi 90
persen mesin dan produsen chip Intel, AMD.
2. Platform peranti lunak computer
Pada tingkat klien, 95 persen PC dan 45 persen perangkat genggam menggunakan
beberapa jenis system operasi Microsoft Windows (seperti Windows 7, Windows Vista,
Windows XP, Windows 2000, dan Windows CE). Meski Windows terus menguasai pasar
klien, banyak perusahaan mulai menjelajahi Linux sebagai system operasi desktop yang
rendah biayanya, disediakan oleh vendor komersial seperti Red Hat.
3. Manajemen dan penyimpanan data
Ada beberapa pilihan peranti lunak manajemen bisnis data perusahaan, yang berfungsi
untuk merapikan dan mengatur data perusahaan sehingga dapat diakses dan digunakan
secara efisien, contohnya Microsoft (SL Server). Pasar penyimapanan data dikuasai oleh
EMC Corporation untuk system skala besar dan sebagian kecil oleh produsen hard disk
PC yang dikusai Seagate, Maxtor, dan Western Digital.
4. Platform jaringan/telekomunikasi
Layanan telekomunikasi (terutama telekomunikasi, kabel, dan telepon perusahaan
untuk jalur suara dan akses internet dikuasai oleh peranti keras jaringan adalah Cisco,
Lucent, Nortel dan Juniper Networks.
5. Platform Internet
Platform internet harus dihubungkan dan bertumpung tindih dengan infrastruktur
umum dan platform peranti keras dan peranti lunak perusahaan.
6. Layanan dan konsultasi integrasi system
Integrasi peranti lunak artinya memastikan infrastruktur baru bekerja dengan
infraastruktur perusahaan yang lama, yang disebut dengan system warisan dan
memastikan elemen-elemen infrastruktur yang baru bekerja dengan yang lainnya.
7. Platform system operasi
 Tren Platform Peranti Lunak dan Teknologi Baru
Sejumlah perkembangan teknologi talah menggerakkan transformasi berkelanjutan
infrastruktur TI. Hukum Moore menjelaskan peningkatan eksponensial dalam biaya
teknologi computer, melipatgandakan daya prosesor setiap 18 bulan sekali, dan
menurunkan harga komputasi setengahnya. Hukum Penyimpangan Digital
menjelaskan penurunan eksponensial dalam biaya penyimpanan data, yang
bunyinya: jumlah kilobyte data yang dapat disimpan dalam media magnetikdangan
biaya $1 menjadi 2x lipat setiap 15 bulan.
Tren platform peranti lunak meliputi semakin banyaknya penggunaan Linux, peranti
lunak open source, dan Java, peranti lunak untuk integrasi perusahaan, dan
outsourcing peranti lunak. Peranti lunak integrasi perusahaan meliputi aplikasi
perusahaan middleware seperti peranti lunak integrasi perusahaan (enterprise
application integration-EAI) dan layanan Web.
 Tren Platform Peranti Keras dan Teknologi Baru
Tren-tren platform peranti keras kontemporer menjawab kebutuhan untuk
mengurangi biaya infrastruktur TI, untuk menggunakan sumber komputasi secara
lebih efisien, untuk mengintegrasikan informasi di berbagai platform, dan untuk
memberikan fleksibilitas dan layanan yang baik bagi perusahaan dan pelanggannya.
Integrasi platform komputasi dan telekomunikasi, komputasi grid, komputasi edge,
dan komputasi berdasar permintaan menunjukan bahwa semakin banyak proses
komputasi yang berlangsung di jaringan.
Pada komputasi otonom, system computer memiliki kemampuan untuk mengatur
konfigurasinya secara otomatis dan memperbaiki dirinya sendiri. Dengan virtualisasi,
sumber daya komputasi diatur sedemikian rupa sehingga penggunaanya tidak
dibatasi oleh konfigurasi atau lokasi geografis. Virtualisasi server membuat
perusahaan mampu menjalankan lebih dari satu system operasi pada saat
bersamaan.
Tantangan-tantangan infrastruktur yang utama meliputi perubahan infrastruktur,
menyepakati manajemen dan tatakelola infrastruktur, dan melakuakan investasi dalam
infrastruktur secara bijak. Petunjuk solusinya meliputi menggunakan model kekuatan
kompetitif untuk menentukan berapa banyak pengeluaran untuk infrastruktur TI dan di
mana seharusnya investasi strategis dalam infrastruktur dilakukan, dan menghitung biaya
kepemilikan total (total cost of ownership-TCO) asset teknologi informasi. Biaya total dari
kepemilikan sumber daya teknologi tidak hanya sekadar biaya peranti keras dan peranti
lunak saja, tetepi juga upgrade, pemeliharaan, bantuan teknis, serta pelatihan peranti keras
dan peranti lunak

F. Infrastruktur Sistem Informasi Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi (PT) merupakan sebuah organisasi yang bersifat strategis bagi
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Sebagai sebuah organisasi strategis,
PT dalam perkembangannya sangat tergantung pada kelancaran fungsi sistem informasi (SI),
baik dalam mendukung pelaksanaan program-program PT maupun sebagai pendukung PT
dalam berkompetisi.

Ketentuan dalam UU Nomor 20 tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah RI No. 61 tahun
1999 menyebutkan bahwa tujuan PT adalah: (1) menyiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat
menerapkan, mengembangkan dan/atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan,
teknologi dan/atau kesenian; (2) mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional; (3)
mendukung pembangunan masyarakat madani yang demokratis dengan berperan sebagai
kekuatan moral yang mandiri; dan (4) mencapai keunggulan kompetitif melalui penerapan
prinsip pengelolaan sumber daya sesuai dengan asas pengelolaan yang profesional.

Untuk mencapai tujuan seperti disebutkan di atas, maka peran SI menjadi sangat
penting bagi perguruan tinggi. Investasi yang besar menjadi kunci utama bagi keberhasilan
manajemen perguruan tinggi. Hal ini menunjukkan perencanaan dan pengembangan sistem
informasi menjadi hal yang penting bagi perguruan tinggi secara keseluruhan, baik dalam
mencapai tujuan maupun dalam memperoleh keunggulan kompetitif. Infrastuktur sistem
informasi selain untuk mendukung proses pembelajaran juga diperlukan untuk mendukung
manajemen yang efisien.

a. Arsitektur Sistem Informasi

Peran TI bagi sebuah PT, selain sebagai perangkat pembantu/pendukung kegiatan


berorganisasi, juga merupakan bagian strategis untuk mencapai tujuan PT. Agar strategi
bisnis dan strategi teknologi dapat berjalan dengan langgeng dan selaras, maka
pengembangan SI PT dilaksanakan dengan mengacu kepada perencanaan arsitektur SI.
Framework yang disediakan oleh perencanaan SI digunakan untuk membuat keputusan
TI jangka panjang yang tepat guna dengan mempertimbangkan kepentingan PT secara
keseluruhan.

Perencanaan SI PT merupakan aktifitas pengorganisasian data yang dipergunakan dan


dihasilkan oleh PT dalam mencapai tujuan PT. Hasil aktifitas perencanaan tersebut tidak
lain adalah sebuah cetak biru (blue print) yang menguraikan keterkaitan elemen TI dan
manajemen informasi yang saling bekerjasama sebagai satu kesatuan yang utuh.
Arsitektur TI universitas memiliki 3 (tiga) bagian utama, yaitu: (1) arsitektur TI, (2)
arsitektur informasi, dan (3) arsitektur aplikasi.

a) Arsitektur Teknologi Informasi

Arsitektur TI PT diwujudkan berdasarkan prinsip-prinsip yang ditujukan untuk


membantu pengambilan keputusan yang berlaku dalam ruang lingkup PT, dan
membantu dalam perencanaan dan implementasi SI. Adapun prinsip-prinsip
tersebut adalah sebagai berikut:

1. TI harus dapat mendukung keputusan-keputusan strategis yang diambil PT dalam


mencapai tujuan dengan cara yang paling efektif dan efisien;
2. Tingkat keamanan sistem harus baik agar informasi yang dimiliki oleh PT
terlindungi dengan baik;
3. Sistem harus memiliki tingkat ketersediaan dan kehandalan yang tinggi sesuai
dengan urgensi layanan sistem, tingkat kerugian yang dialami jika layanan tidak
tersedia, serta keperluan pengguna;
4. Kebutuhan data sistem harus diperoleh dari sumber-sumber yang diakui
(authorized);
5. Sistem sedapat mungkin menggunakan standar terbuka (open standard) yang
tersedia;
6. Sistem harus mendukung multi platform yang dapat diakses secara global;
7. Sistem harus terstruktur agar dapat diperluas dengan mudah;
8. Aplikasi-aplikasi yang berjalan pada sistem harus mendukung pemakaian
bersama (resources sharing) sumber-sumber daya yang tersedia; dan
9. Sistem harus dapat dikelola dengan mudah.

b) Arsitektur Informasi

Informasi harus dikelola dengan baik dan disajikan dengan sebuah cara, sehingga
dapat mendukung manajemen universitas dalam pengambilan keputusan, disamping
itu juga harus dapat mendukung dosen dan mahasiswa dalam menjalankan
fungsinya masing-masing serta mampu untuk memfasilitasi kolaborasi dengan pihak-
pihak lain yang terkait. Strategi manajemen informasi universitas menekankan pada
pentingnya solusi-solusi menggunakan teknologi yang berbasis informasi
(information-centric technology solutions), yang difokuskan pada informasi yang
diperlukan dan pengguna informasi. Informasi yang diperlukan dan pengguna
ditunjukkan pada bagian atas dari Gambar 1. Bagian-bagian ini didukung oleh
layanan-layanan yang diberikan oleh aplikasi-aplikasi yang berjalan pada
infrastruktur yang tersedia.

c) Infrastruktur dan Layanan Jaringan

Perkembangan teknologi infrastruktur jaringan saat ini memberikan keleluasaan


dalam merancang jaringan sehingga dapat memberikan pelayanan seperti yang
diharapkan. Saat ini teknologi jaringan tidak lagi terbatas hanya pada teknologi
wired connections, namun teknologi wireless connections juga telah tersedia
sebagai alternatif. Kedua teknologi ini dalam implementasinya harus dapat saling
melengkapi, sehingga tujuan dari penyediaan infrastruktur jaringan dapat tercapai.
Semua teknologi jaringan yang akan digunakan di jaringan kampus dirancang dengan
seksama agar dapat melayani semua aplikasi yang ada saat ini, maupun aplikasi yang
akan dikembangkan ke depan.

Hierarki arsitektur dan layanan jaringan meliputi semua aspek infrastruktur dan
layanan seperti yang digambarkan pada Gambar 2.
Gambar 2: Arsitektur Infrastruktur dan Layanan Jaringan

Pengembangan infrastruktur dan layanan dilakukan secara berjenjang, dimulai dari


proses site engineering (site assessment), kemudian menentukan infrastruktur fisik baik,
mulai dari teknologi komunikasi sampai kepada pemilihan perangkat jaringan yang akan
digunakan. Demikian selanjutnya sampai pada tingkat pengembangan aplikasi yang
berjalan diatas infrastruktur yang tersedia. Hal penting yang selalu dilakukan adalah,
untuk setiap tingkat selalu diperhatikan aspek-aspek keamanan (security), pemantauan
dan pelaporan (monitoring & reporting), serta pengelolaan layanan (service
management).

Jaringan terdiri dari jaringan utama (core network), jaringan distribusi (distribution
network) dan jaringan akses (access network). Jaringan utama menghubungkan simpul-
simpul utama. Jaringan distribusi merupakan pengembangan dari jaringan utama,
namun tidak dapat diakses secara langsung oleh pengguna. Pengguna mengakses
jaringan dari jaringan akses yang terhubung ke jaringan distribusi. Jaringan utama dan
jaringan distribusi menggunakan kabel serat optik dengan total panjang 17.500 meter.
Kemampuan kabel serat optik ini mampu untuk digunakan sampai kapasitas 1 Gbps dan
juga dapat ditingkatkan sampai kapasitas 10 Gbps untuk link tertentu. Topologi jaringan
ditunjukkan pada Gambar 3.
Gambar 3: Topologi Jaringan

Mekanisme routing dalam jaringan menggunakan multi-path routing, yang akan


memberikan kelebihan bagi pengguna. Kegagalan pada sebuah lokasi dari jaringan, tidak
akan mempengaruhi pengguna dalam mengakses jaringan. Hal ini dimungkinkan dengan
penggunaan protokol routing yang dinamis dalam jaringan.

Jaringan mendukung protokol jaringan TCP/IP baik versi-4 maupun versi-6. Semua
layanan baru yang akan diberikan harus sesuai dengan protokol TCP/IP. Layanan-
layanan tersebut juga harus mengikuti kebijakan akses kontrol jaringan yang dikeluarkan
oleh PSI. Saat ini kapasitas bandwidth yang disediakan oleh USU adalah sebesar 100
Mbps yang dilanggan dari dua operator berbeda yaitu PT Telkom dan PT Indosat.
Pertimbangan penggunaan lebih dari satu operator dimaksudkan untuk memberikan
ketersediaan layanan yang cukup tinggi.

Pemeliharaan merupakan bagian yang sangat penting. Investasi yang akan dilakukan
dalam pengembangan infrastruktur jaringan akan menjadi sia-sia tanpa adanya
mekanisme pemeliharaan yang sistematis. Bagian-bagian yang akan mendapat
perhatian serius dalam hal pemeliharaan adalah unit-unit perangkat jaringan yang
tersebar diseluruh unit-unit kerja/fakultas dilingkungan PT.
E. Infrastruktur Sistem Informasi Rumah sakit
Cabling system
1. Backbone Cabling Infrastructure
Merupakan jalur utama yang menghubungkan dari Ruang Server ke Segmen-segmen
utama. Untuk Jaringan utama ini digunakan kabel Fiber Optic multimode 50 micron.
Topologi yang akan diimplementasikan menggunakan topologi Full Star dan dibackup
menggunakan redundant link antar segmentnya. Total Panjang kabel fiber optik yang
diimplementasikan di RSUD Soetomo adalah 17.000 Meter.
2. Horizontal Cabling Subsystem
Merupakan sistem distribusi dari horizontal cross connect (segmentasi) ke outlet atau
konektor. Kabel yang digunakan adalah Kabel UTP Cat 5e. Kabel tersebut dapat
menghantarkan data dengan kecepatan antara 100 Mega Byte per Second sampai 1000
Mega Byte per Second.
3. Work Area Subsystem
Merupakan perpanjangan dari outlet/connector ujung dari horizontal cabling system ke
alat-alat workstation seperti PC atau Printer. Work Area Subsystem terdiri dari Modular
Jack RJ.45, Mounting Faceplate dan Patch Cord.
4. Pathway
Merupakan jalur kabel baik untuk backbone kabel maupun untuk horizontal kabel
subsystem.
5. Sistem Rack
Rack sistem digunakan untuk managemen penempatan terminasi sistem pengkabelan
dan penempatan server maupun switch. Sistem rack ini sebagai representative
segmentasi jaringan dimana terdapat 47 segment untuk menjangkau seluruh Work Area
Subsystem sebagai representative layanan-layanan di RS.
6. Switching
Jaringan di Rumah Sakit menggunakan teknologi high-speed multilayer network
switches untuk menyediakan interkoneksi antara server-server (farm server), user-user
dan interkoneksi antara user dan server. Arsitektur jaringannya terdiri dari switch-
switch dengan servis intelligent jaringan yang tinggi seperti performa, keamanan,
availabilitas dan skalabilitas yang tinggi.Digunakan Core switch layer 7 sebagai backbone
switch untuk mendukung kebutuhan performa yang tinggi, redundancy, failover system
dan kemudahan akan pengembangan baik scale up maupun scale out. Pada distribution
switch digunakan switch layer 3 dengan interkoneksi ke backbone switch via Fiber optic
dengan kecepatan 1 GB dan ketersediaan 20 port 10/100/1000 Mbps akan menggaransi
reliability dan availabilitas jaringan. Setting VLAN, ACL, dan mac address filtering akan
memberi keamanan pada jaringan tersebut.
7. Sistem Pentanahan (Grounding)
Untuk melindungi alat jaringan dan server dari serangan petir dan kebocoran listrik
diperlukan sistem pentanahan yang baik. Standarisasi untuk grounding yang baik untuk
peralatan jaringan dan server adalah kurang dari 1 Ohm.
8. Topologi Jaringan
Desain arsitektur dengan topologi jaringan star menjamin seluruh luasan RS tercover
dan di backup menggunakan topologi ring untuk menjamin redundancy link.
F. Rencana kebutuhan sistem informasi perguruan tinggi

Karakteristik sistem informasi dalam suatu PT secara umum memiliki karakteristik


seperti berikut: (1) SI sebagai pendukung institusi PT untuk mencapai tujuannya; (2) terdiri
dari unit-unit kerja/fakultas yang memiliki kebutuhan informasi yang berbeda-beda
sehingga aplikasi yang digunakan juga berbeda-beda; dan (3) pengguna sistem informasi
adalah masyarakat akademisi dengan tingkat kebutuhan, peran dan pengetahuan yang
berbeda.

Berdasarkan karakteristik tersebut maka pengembangan sistem informasi universitas harus:

(2) dapat diimplementasikan di semua unit kerja/fakultas (bersifat generik);


(3) dapat menyatukan artefak-artefak informasi yang memiliki standar berbeda-beda
(4) memiliki tolak ukur dan kontrol dalam menentukan tingkat keberhasilan dalam
pelaksanaan IT Governance;
(5) dapat beradaptasi dengan perubahan TI
(6) memiliki ketersediaan dan kehandalan yang tinggi; dan
(7) relatif mudah diimplementasikan.

G. Rencana Kebutuhan Sistem Informasi Rumah Sakit


Implementasi Perangkat Keras (hardware) yang tepat untuk mendukung SIRS

1. Enterprise Server
2. Performance : Dapat mendukung kebutuhan system yang akan diaplikasikan dan
memenuhi kebutuhan klient
3. High availability : Memenuhi kebutuhan redundancy dan fail over sehingga tercipta zero
downtime
4. Scalable : Dapat dilakukan upgrade dengan mudah baik performa maupun layanannya
5. Menggunakan multiple server enterprise yang saling mendukung dan saling dapat
menggantikan satu sama lain.
6. Spesifikasi :
 Multiple Processor
 Redundancy Storage (RAID tolerance) dengan kapasitas besar
 Kebutuhan memory yang besar
 Redundancy Network Interface Card
 Redundancy Power Supply
 Menggunakan Operating System yang mendukung Mesin server, Data Base System
dan Aplikasi menjadi kesatuan yang bersinergi tinggi
7. Replikasi : Bahwa data base pada server utama dilakukan replikasi real time ke server
back up sehingga databasenya akan selalu sama. Bila terjadi pergantian server maka
downtime dapat diminimalkan.
8. Data Backup : Dilakukan Backup data base dengan media tape yang dapat disimpan ke
tempat lain. Mekanisme backup melalui backup harian, bulanan dan tahunan. Data
Backup digunakan sebagai backup bila terjadi kerusakan atau bahkan bencana di RS.
9. Data Recovery Planning /Data Recovery Center : Dilakukan replikasi data base seperti
halnya replikasi di data center antara server utama ke server backup.
10. PC. Merupakan alat gerbang utama masuknya data. Diperlukan PC yang handal dan
sesuai dengan kebutuhan baik oleh sipengguna maupun oleh aplikasi / software yang
akan dijalankan.
11. Printer Dot Matrik
Printer ini diperuntukkan untuk melakukan pencetakan yang berkesinambungan dengan
output multi-part form. Printer ini untuk mencetak laporan, kwitansi, bukti dan lain
sebagainya.Printer yang dipakai adalah LX-300 plus II dan LQ-2190
12. Printer Kartu
Printer kartu ini digunakan untuk mencetak kartu pasien
13. Printer Label
Setiap berkas pasien akan diberikan label untuk kemudahan, keamanan, menghindari
saling tertukar dan juga upaya patient safety
14. Barcode ScanneR
Untuk membaca label setiap berkas diperlukan Barcode Scanner
15. UPS
Untuk menjaga keberlangsungan operasional terhadap perpindahan dari PLN ke Genset
maka perlu Uninterupted Power Supply.
16. Tape Backup
Semua data yang ada di server harus diakukan backup daily, weekly dan monthly

H. Rencana Sistem Informasi Perguruan Tinggi

Rencana sistem informasi perguruan tinggi mencakup seperti berikut:

(1) Sistem manajemen akademik, bertujuan untuk mengurangi kompleksitas manajemen


dan operasi proses akademik, meningkatkan efisiensi sumber daya manusia, keuangan
dan waktu, dan untuk meningkatkan kualitas produk informasi. Terdapat empat modul
aplikasi sistem manajemen akademik yaitu:
a. Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru, termasuk: registrasi online, pembuatan kartu
ujian online, sistem manajemen kas, verifikasi online, pencetakan formulir registrasi,
monitoring, statistik, dan administrasi sistem.
b. Sistem Registrasi Mahasiswa Baru, termasuk manajemen data induk calon
mahasiswa, administrasi pembayaran dan keuangan, pembuatan NIM, pembuatan
kartu tanda mahasiswa sementara, jenis-jenis pembayaran, laporan-laporan, dan
administrasi sistem.
c. Sistem Registrasi Semester Mahasiswa, termasuk: manajemen data mahasiswa
lama, administrasi pembayaran SPP, pengelolaan KRS online, transkripsi nilai,
informasi akademik online, manajemen penasehat akademik mahasiswa, pesan, dan
forum diskusi.
d. Sistem Informasi Akademik, termasuk: manajemen data kurikulum, kelas, mata
kuliah, jadwal, rencana studi (KRS), hasil studi (KHS), transkripsi nilai, penasehat
akademik mahasiswa, jenis-jenis nilai, persyaratan nilai lulus, laporan-laporan,
statistik, dan administrasi sistem.
(2) Sistem manajemen pengetahuan, bertujuan untuk mengelola aset pengetahuan,
meningkatkan pengetahuan mahsiswa dan dosen dengan menyediakan berbagai fitur
pembelajaran dan manajemen data aset ilmiah elektronik seperti jurnal, buku dan
laporan penelitian untuk mendukung pembentukan komunitas berbasis pengetahuan.
Modul aplikasi dalam kategori ini termasuk:
a. Sistem informasi perpustakaan, termasuk katalog akses publik (OPAC) online,
manajemen data keanggotaan, manajemen data bahan perpustakaan, pengawasan
sirkulasi, dukungan barcode dan smart card, dan administrasi sistem.
b. Sistem informasi penelitian, termasuk manajemen jurnal penelitian, kolaborasi
penelitian, seminar penelitian, pelatihan penelitian, profil peneliti, statistik, laporan-
laporan, dan administrasi sistem.
c. e-Repository, termasuk manajemen sumber daya elektronik, registrasi anggota,
manajemen data anggota, penelusuran rujukan, dan administrasi sistem.
d. e-Learning, termasuk informasi mata kuliah, pengumuman, kuliah online, diskusi
online, agenda kelas, agenda pribadi, file sharing, penelusuran rujukan, tugas, task
repository, document repository, manajemen data pengguna, manajemen data
bahan kuliah, dan administrasi sistem.
(3) Sistem manajemen sumber daya, berfungsi untuk mengelola aset universitas termasuk
aset fisik, keuangan, dan sumber daya manusia dan untuk menghasilkan informasi
manajemen. Modul aplikasi kategori ini termasuk:
a. Sistem informasi kepegawaian, termasuk manajemen file induk, rotasi tugas,
referensi, laporan-laporan, dan administrasi sistem.
b. Sistem informasi keuangan, termasuk manajemen cash flow, monitoring anggaran
dan belanja, laporan keuangan, transaction posting, laporan akutansi, dan
administrasi sistem.
c. Sistem informasi manajemen aset, termasuk data ruang dan aset, penelusuran ruang
dan aset, pemetaan kualitas ruang, penggunaan ruang dan aset, statistik, laporan-
laporan, dan administrasi sistem.

(4) Sistem manajemen hubungan komunitas, yaitu media komunikasi yang dapat digunakan
sebagai suatu media pertukaran dan penyediaan informasi di antara komunitas kampus
seperti mahasiswa, dosen, alumni, dan staf lainnya. Modul dalam kategori ini termasuk:
a. Web perguruan tinggi, termasuk profil, informasi program akademik, hal-ehwal
mahasiswa, kalender akademik, penelusuran dokumen, berita, kolom,
pengumuman, agenda, forum diskusi, gerbang akses, dan administrasi sistem.
b. Sistem informasi alumni, termasuk manajemen data alumni, forum, dan administrasi
sistem (back office), registrasi anggota, info alumni, galeri foto, kisah alumni, pesan,
dan forum diskusi (front office).
c. Sistem informasi rekrutmen kerja, termasuk manajemen anggota, lowongan kerja,
dan administrasi sistem (back office), registrasi anggota, penelusuran lowongan
kerja, resume, registrasi keanggotaan perusahaan, manajemen lowongan kerja, dan
manajemen resume pencari kerja (front office).

I. Rencana Sistem Informasi Rumah Sakit


 Subsistem Layanan Kesehatan, yang mengelola kegiatan layanan kesehatan.
 Subsistem Rekam Medis, yang mengelola data pasien.
 Subsistem Personalia, yang mengelola data maupun aktivitas tenaga medis maupun
tenaga administratif rumah sakit.
 Subsistem Keuangan, yang mengelola data-data dan transaksi keuangan.
 Subsistem Sarana/Prasarana, yang mengelola sarana dan prasarana yang ada di dalam
rumah sakit tersebut, termasuk peralatan medis, persediaan obat-obatan dan bahan
habis pakai lainnya.
 Subsistem Manajemen Rumah Sakit, yang mengelola aktivitas yang ada didalam rumah
sakit tersebut, termasuk pengelolaan data untuk perencaan jangka panjang, jangka
pendek, pengambilan keputusan dan untuk layanan pihak luar.

J. Layanan Sistem informasi Akademik


1. Admisi
Proses awal penerimaan mahasiswa adalah melalui proses admisi. Calon mahasiswa
mengikuti serangkaian proses mulai dari membeli formulir pendaftaran, mengikuti tes
seleksi, dan melakukan pembayaran. Pada proses pengisian formulir pendaftaran,
informasi yang dibutuhkan antara lain adalah jenjang, program studi, nama, jenis kelas
(regular atau non regular atau kerja sama), tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, dan
informasi asal pendidikan sebelumnya. Penerimaan mahasiswa baru terbuka pula bagi
mahasiswa pindahan dari perguruan tinggi lain. Untuk mahasiswa pindahan diperlukan
informasi asal perguruan tinggi, program studi, dan jumlah SKS pindahan. Sebelum
dilakukan proses penerimaan mahasiswa baru, perlu dibuat perencanaan kapasitas
yang dapat menampung jumlah mahasiswa baru. Data yang perlu disiapkan adalah
jumlah target mahasiswa (daya tampung), jumlah calon pendaftar ikut seleksi, jumlah
calon dinyatakan lulus seleksi, jumlah mendaftar sebagai mahasiswa, jumlah
mahasiswa mengundurkan diri karena diterima di UMPTN/SPMB/perguruan tinggi lain,
dan jumlah mahasiswa baru status pindahan.
2. Perkuliahan
Proses perkuliahan meliputi berbagai kegiatan, yaitu aktifitas kuliah mahasiswa, nilai
mahasiswa, aktifitas status mahasiswa, dan aktifitas mengajar dosen. Penjelasan dari
masing-masing aktifitas, sebagai berikut:
3. Aktifitas kuliah mahasiswa
untuk mengetahui aktifitas perkuliahan seorang mahasiswa, kita perlu memiliki
beberapa data sehubungan dengan kegiatan mahasiswa. Informasi mengenai jenjang
dan program studi yang diambil mahasiswa tertentu, kode mahasiswa, nama
mahasiswa, total sks yang sudah dilalui per semester dan total, IPS, dan IPK. Informasi
ini akan dapat dimanfaatkan baik bagi pihak universitas, dikti, maupun mahasiswa itu
sendiri.
4. Nilai semester mahasiswa
keberhasilan studi dari seorang mahasiswa terlihat dari nilai-nilai yang diperoleh dari
setiap mata kuliah yang telah dilalui. Informasi sehubungan dengan nilai mahasiswa
harus dimiliki meliputi kode mahasiswa, nama mahasiswa, kode dan nama mata kuliah,
nilai, dan bobot untuk perhitungan nilai. Bobot diisi dengan bobot dari nilai yang
digunakan sesuai dengan ketentuan yang ada pada masing-masing program studi,
misalnya: A = 4, B = 3, C = 2, D = 1, dan E = 0, dan lain-lain. Pada akhirnya dari informasi
nilai inilah yang akan menghasilkan perhitungan IPS dan IPK dari seorang mahasiswa.
5. Aktifitas status mahasiswa
dalam perjalanannya mahasiswa dapat memiliki beberapa status akademik. Mahasiswa
yang memiliki jadwal kuliah mereka dapat dikatakan sebagai mahasiswa aktif.
Mahasiswa juga berhak mengajukan cuti akademik jika mereka tidak menginginkan
kuliah pada semester tertentu, mahasiswa tersebut harus didatakan status
akademiknya sebagai ‘cuti’. Bagi mahasiswa yang tidak mengajukan cuti maupun
mendaftar ulang untuk menjalani semester berikutnya dimana status mahasiswa tidak
jelas, status akademisnya dapat digolongkan ‘non-aktif’. Mahasiswa yang tidak aktif
untuk kurun waktu tertentu sehingga masa studinya sudah habis atau alasan-alasan
lainnya yang dapat mengakibatkan status akademiknya menjadi ‘drop out’ (DO).
Mahasiswa juga dapat mengajukan pengunduran diri dari sebuah perguruan tinggi.
Pada saat proses pengunduran diri sudah dilakukan, status mahasiswa tersebut diubah
menjadi ‘mengundurkan diri’. Status lainnya adalah bagi mahasiswa yang telah berhasil
menyelesaikan masa studinya dikatakan sebagai mahasiswa yang sudah lulus statusnya
akan diubah menjadi ‘lulus’ yang selanjutnya disebut ‘alumni’.
6. Aktifitas mengajar dosen
selain aktifitas belajar mahasiswa, informasi aktifitas mengajar dosen juga harus
dimiliki oleh sebuah perguruan tinggi. Informasi ini akan digunakan untuk melakukan
penjadwalan proses belajar mengajar, melihat histori mengajar dosen, dan lain-lain.
Aktifitas mengajar dosen dapat diketahui dengan beberapa informasi berikut kode dan
nama dosen, kode dan nama mata kuliah yang diajar dosen, kode dan nama kelas,
jumlah rencana tatap muka sebuah mata kuliah yang akan diajarkan oleh dosen, dan
realisasi mengajar yang dinyatakan oleh berapa jumlah tatap muka yang telah
dilakukan oleh dosen
7. Alumni
hasil lulusan dari sebuah perguruan tinggi. Beberapa informasi yang harus didatakan
yaitu tanggal lulus, SKS Lulus, IPK, nomor dan tanggal Surat Keterangan (SK) Yudisium
dan Nomor seri Ijazah. SK Yudisium adalah surat keterangan yang dikeluarkan oleh
rektor/ketua/direktur perguruan tinggi yang bersangkutan. Persiapan materi
perkuliahan dan pembelajaran – kurikulum merupakan dasar kegiatan mahasiswa.
Semua mata kuliah yang akan dipelajari mahasiswa di sebuah universitas berdasarkan
kurikulum yang telah mereka pilih. Kurikulum ini juga yang akan membentuk
kompetensi dari masing-masing mahasiswa setelah mereka lulus nanti. Kurikulum
untuk setiap angkat masuk mahasiswa bisa sama dan berbeda. Untuk itu, kita
memerlukan informasi pendataan sebuah kurikulum yang diberlakukan untuk angkatan
masuk tertentu, biasanya informasi yang disimpan berupa tahun dan semester dimana
kurikulum tersebut diterapkan serta keterangan program studi yang menerapkan
kurikulum tersebut. Kurikulum terdiri dari perencanaan perkuliahan mahasiswa yang
terdiri dari informasi mata kuliah apa saja yang harus diambil mahasiswa setiap
semesternya. Untuk itu pendataan keterangan mata kuliah dan semester dimata mata
kuliah itu akan diambil harus didatakan dalam pendataan kurikulum. Pada saat
melakukan pendataan mata kuliah, informasi jumlah SKS juga harus didatakan karena
jumlah sks inilah yang akan menentukan waktu pelajaran tersebut akan dilalui
mahasiswa. Informasi sehubungan dengan SKS terdiri dari SKS Mata Kuliah, SKS Tatap
Muka; SKS Praktikum, dan SKS Praktek Lapangan. Mengingat Sebuah mata kuliah tidak
akan selamanya akan ditawarkan, perlu disiapkan informasi status dari sebuah mata
kuliah apakah ‘aktif’ atau ‘hapus’ (mata kuliah tersebut tidak dipakai lagi terhitung
mulai semester ini dan seterusnya). Berdasarkan kurikulum dan daftar mata kuliah
yang ada, proses pembuatan materi perkuliahan dapat dilakukan. Banyak perguruan
tinggi menyebutnya sebagai ‘silabus mata kuliah’ yang biasanya berupa penjelasan
untuk setiap pertemuan dan tujuan dari mata kuliah tertentu. Administrasi dosen dan
asisten, penelitian dan publikasi dosen, pengabdian kepada
8. masyarakat
Untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas tentunya perlu didukung oleh dosen yang
berkualitas. Hal ini dimulai dari perekrutan dosen dengan memperhatikan latar
belakang pendidikan yang sesuai dengan program studi yang ada. Untuk itu beberapa
data riwayat pendidikan diperlukanmulai dari jenjang terendah setelah SMU adalah
jenjang pendidikan, tanggal lulus/ijazah, gelar, perguruan tinggi (PT), kota asal PT,
negara, dan bidang ilmu.
9. Dosen
merupakan mitra bagi program studi dalam pelaksanaan kegiatan akademik. Setiap
dosen wajib memiliki nomor induk dosen nasional (NIDN) di samping nomor dosen dari
masingmasing institusi. Data-data dosen lain yang perlu disimpan adalah nama, jenjang
program studi sesuai dengan homebase dosen, program studi sesuai pula dengan
homebase, nomor KTP, gelar akademik, jenis kelamin, tempat lahir, tanggal lahir, status
akhir (keluar/pensiun/almarhum, pendidikan tertinggi, jabatan akademik, ikatan kerja.
Khusus pegawai negeri sipil diperlukan informasi tambahan yaitu: NIP, instansi induk
yang merupakan kode dari perguruan tinggi, akta mengajar dan ijin mengajar. Dalam
perjalanan suatu institusi, tidak dapat dihindari bahwa setiap semester akan ada dosen
dengan kondisi ikatan kerja yang terpaksa harus diakhiri secara permanen dengan
alasan dosen pensiun, meninggal atau keluar atas permintaan dosen yang
bersangkutan. Di samping dapat juga ikatan kerja dihentikan sementara karena dosen
mengajukan cuti dengan alasan studi lanjut atau yang lainnya. Semua proses tersebut
tentunya harus dapat diakomodir dan tercatat dengan baik. Untuk itu dibutuhkan data
transaksi dosen cuti/keluar, yaitu periode yang terdiri dari tahun akademik dan
semester, jenjang studi, program studi, nomor dosen, dan status dosen (studi lanjut,
cuti, keluar/pensiun, dan menjabat di instansi lain). Salah satu tugas seorang dosen
sesuai dengan Tri Dharma perguruan tinggi adalah melakukan penelitian. Untuk itu
informasi penelitian dan publikasi dosen sangat dibutuhkan, yaitu periode penelitian,
nomor dosen, jenis karya Ilmiah, media publikasi, pelaksanaan, peran peneliti, jenis
pembiayaan, tahun, bulan, dan judul karya ilmiah. Perancangan User Interface Setelah
melakukan analisis terhadap data pelaporan DIKTI/EPSBED, minimal ada 19 modul yang
yang harus ada di dalam sebuah Sistem Informasi Akademis, yaitu: Modul Pendataan
Badan Hukum dan Perguruan Tinggi, Modul Master Program Studi, Modul Master
Mahasiswa, Modul Master Dosen, Modul Pemindahan Homebase Dosen, Modul
Master Riwayat Pendidikan Dosen, Modul Tabel Kurikulum, Modul Transaksi Aktifitas
Kuliah Mahasiswa, Modul Transaksi Mahasiswa Lulus/Keluar/Non-aktif/Cuti, Modul
Transaksi Aktifitas Mengajar Dosen, Modul Transaksi Dosen Keluar/Cuti/Studi Lanjut,
Modul Transaksi Publikasi/Penelitian Dosen, Modul Fasilitas Penunjang Akademik,
Modul Transaksi Kapasitas Mahasiswa, Modul Transaksi Nama Pimpinan dan Tenaga
Non-akademik, Modul Evaluasi Semester, Modul Isian Program Studi Kependidikan,
Modul Gabungan Data per Program Studi, dan Modul Pecah Data per Program Studi.

8. Layanan Sistem informasi Rumah Sakit

1) Modul Registrasi
Modul ini berfungsi sebagai Pencatatan Kedatangan Pasien pada Unit Rawat Jalan, Rawat
Inap ataupun Gawat Darurat dengan dukungan Finger Print Scanner sebagai media
pengenal pasien. Aplikasi ini dapat dihubungkan dengan Aplikasi Antrian Pasien yang
ditawarkan secara terpisah.
2) Modul ini bisa disesuaikan dengan kondisi lapangan yang dapat mengakomodir Jenis
Pelayanan:
 Registrasi Sentralisasi : Registrasi yang melayani seluruh pelayanan dalam satu tempat
 Registrasi Pooling : Layanan Registrasi untuk beberapa ruang rawat yang di jadikan satu
 Registrasi Desentralisasi : Registrasi dapat langsung dilakukan pada tiap ruang rawat –
ruang rawat tujuan

Sub Modul registrasi rawat jalan

 Registrasi berdasarkan perjanjian / jadwal


 Registrasi berdasarkan pencarian identitas/no RM/nama/alamat/identitas pelengkap
lain
 Registrasi dapat dikembangkan berdasarkan barcode

Sub modul admisi rawat inap

 Registrasi berdasarkan perjanjian / jadwal


 Registrasi berdasarkan pencarian identitas/no RM/nama/alamat/identitas pelengkap
lain
 Registrasi dapat dikembangkan berdasarkan barcode

Sub Modul registrasi UGD

 Registrasi pasien
 Registrasi berdasarkan pencarian identitas/no RM/nama/alamat/identitas pelengkap
lain
 Registrasi dapat dikembangkan berdasarkan barcode

MODUL BILLING

Modul ini berfungsi sebagai Pencatatan tindakan-tindakan selama pasien di rawat inap,
maupun pencatatan tindakan pasien saat di ruang rawat rawat jalan maupun di rawat
darurat, begitu juga dengan proses pembelian obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit bisa
menangani system pembayaran cash maupun piutang pasien kerjasama.

 Pencatatan Jasa Tindakan dokter, perawat, asisten selama Pasien di-Rawat Jalan
secara otomatis sesuai dengan golongan kategori Pasien
 Cetak Karcis Pelayanan Rawat Jalan secara otomatis pada form Registrasi Pasien
 Master Kontrak Kerjasama Perusahaan atau Asuransi (Askes, Jamsostek, Askin)
maupun BPJS
 Breakdown Billing Pasien Perusahaan atau Asuransi

RINCIAN APLIKASI

Sub Modul billing pasien rawat jalan

 Pencetakan Tagihan Layanan Pemeriksaan.


 Status Pasien, secara otomatis menyesuaikan dengan tarip pada tiap-tiap ruang
rawat (poli) dengan masing-masing kategori pasien.
 Cetak Laporan Pendapatan pada masing-masing Departemen.
 Cetak Laporan Verifikasi Jasmkesmas, Jamkesda, Askes.
 Cetak SJP (Surat Jaminan Pelayanan) Rawat Jalan (tergantung perjanjian
sebelumnya)
 Breakdown Tarip Jasa Pelayanan dan Jasa Sarana.

Sub Modul billing pasien Gawat Darurat

 Labeling berdasarkan status kedaruratan penderita (Triage)


 Pencetakan Retribusi Layanan Pemeriksaan Rawat Darurat, Status Pasien, secara
otomatis menyesuaikan dengan tarip masing-masing kategori pasien.
 Pencatatan Jasa Tindakan dokter, perawat, asisten selama Pasien di-UGD/IGD
 Cetak Karcis Pelayanan Rawat Darurat secara otomatis pada form Registrasi Pasien
UGD/IGD

Sub Modul billing pasien rawat inap

 Mencetak tanda bukti Pembayaran Pasien Pulang (Rawat Inap)


 Pembagian Pendapatan dapat dialokasi sampai sub yang lebih detail seperti jasa
sarana, jasa pelayanan dan lain-lain
 Mendukung multi kategori pasien, sehingga pembiayaan dapat diorganisir pada
golongan tunai maupun piutang untuk pasien kerjasama
 Mendukung penentuan tarip tindakan berdasar kelas perawatan pasien
 Mendukung sistem penanganan multi petugas medis, seperti tindakan operasi yang
bisanya dilakukan lebih dari satu petugas
 Mendukung sistem pelaporan pendapatan petugas medik secara periodik
 Pencatatan jasa tindakan dokter, perawat, asisten selama pasien di rawat inap
 Layanan billing pasien pindah kelas layanan rawat inap
 Informasi bed / kamar kosong untuk layanan rawat inap
 Informasi lokasi pasien di rawat untuk layanan rawat inap
 Informasi billing pasien yang sedang dirawat baik berupa bill terbayar, terhutang
ataupun klaim pasien asuransi untuk layanan rawat inap
 Informasi billing pasien yang sedang dirawat baik berupa jasa medis maupun
pemakaian obat apotik.
 Cetak billing pasien pulang untuk layanan rawat inap
 Laporan statistik rujukan

MODUL REKAM MEDIK

Modul ini menangani pencatatan data medis pasien guna keperluan informasi riwayat
kesehatan pasien dan juga untuk keperluan evaluasi manajemen.

 Pencatatan data sosial pasien, data morbiditas dengan pedoman sistem informasi
rumah sakit
 Master ICD yang bisa disesuaikan dengan ICD yang berlaku saat itu ICD 10 atau ICD
11
 Pencatatan Master ICD sampai batas level tak terhingga
 Pengisian diagnose (ICD dan DTD) pasien dapat dengan mudah dilakukan pada
kolom pencarian dengan otomatis sesuai dengan diagnose masing-masing ruang
rawat
 Penyesuaian ICD dan DTD pada tiap-tiap ruang rawat dapat dilakukan sendiri oleh
petugas dengan mudah
 Pencatatan No Rekam Medis Pasien Rawat Jalan secara otomatis
 Pencatatan Rekam Medis Pasien Rawat Jalan sesuai dengan asuhan keperawatan
SOAP (Subjective Objective Assesment Planning) untuk mencatat Therapy Pasien
 Pencatatan data sosial pasien, data morbiditas dengan pedoman sistem informasi
rumah sakit
 Pencarian Riwayat Kunjungan Pasien yang pernah dilakukan Pasien pada masing-
masing Poli Rawat Jalan
 Pengolahan Data Statistik Pasien hingga level RT, RW (Data Sensus Pasien)
 Tracking System Status Rekam Medik Pasien
 Layanan pelaporan standart Departemen Kesehatan
 Menghasilkan pelaporan manajemen seperti BOR, LOS, BTO, TOI dll.
 Layanan Laporan RL2a, RL2b, Register Pelayanan Pasien Rawat Jalan, Analisa Wabah
 Layanan Laporan-laporan (RL2.1, RL2.2, RL2.3) untuk Rawat Inap
MODUL FARMASI

Menangani masalah transaksi obat rawat jalan, rawat inap, rawat darurat maupun
pembelian bebas, Kartu stok obat per Gudang, mutasi dengan multi gudang, hingga
penyesuai stok akibat obat rusak atau hilang, semua tercatat dan terlaporkan. Daftar
Kode Obat berbasis ISO.

SUB MODUL PENJUALAN

 Mendukung transaksi penjualan obat, mutasi obat antar gudang, retur penjualan
resep
 Mendukung transaksi obat resep maupun transaksi obat bebas
 Mendukung transaksi internal rumah sakit meliputi pemakaian barang, mutasi
barang, laporan stok per gudang
 Dukungan penyimpanan stok obat multi gudang
 Dukungan penyesuai stok akibat penambahan obat baru, obat rusak atau hilang,
semua tercatat dan terlaporkan
 Retur penjualan resep dengan pengembalian stok berdasarkan masing-masing
gudang UPT/ outlet (multi gudang)
 Terintegrasi dengan billing sistem rawat inap, hal ini memungkinkan pembayaran
piutang obat bagi pasien rawat inap sehingga total penggunaan obat selama pasien
dirawat bisa ditagihkan pada saat pasien pulang

SUB MODUL PEMBELIAN

 Mendukung input pembelian obat dari rekanan distributor/PBF mulai Order


pembelian, Pembelian barang COD, Penerimaan barang, Retur pembelian Obat.
 Pencatatan Hutang Distributor bisa disesuaikan dengan Jatuh Tempo Pembayaran
dari Distributor/PBF
 Pelunasan Hutang Distributor berdasar Jatuh Tempo Pembayaran dari
Distributor/PBF, sehingga pembayaran hutang bisa dipantau.

SUB MODUL INVENTORY CONTROL

 Menggunakan multi gudang dengan sistem ini memungkinkan penyimpanan lebih


dari satu gudang, sehingga distribusi obat dapat lebih mudah dipantau
 Dukungan Informasi Analisa Stock dan Kontrol Stock oleh pihak manajemen
 Terdapat metode Transfer barang/obat antar gudang yang memungkinkan terjadi
serah terima barang/obat

MODUL SARANA PENUNJANG LABORATORIUM

Modul ini berfungsi untuk menampung dan mencatat hasil dari pemeriksaan Laboratorium
dengan hasil yang bisa secara otomatis membandingkan langsung dengan nilai normal
parameter tiap-tiap pemeriksaan laboratorium, sehingga hasil pemeriksaan Laboratorium
sudah siap cetak.
F. MODUL SARANA PENUNJANG RADIOLOGI

Modul ini berfungsi untuk menampung dan mencatat hasil dari pemeriksaan Radiologi
dengan hasil yang bisa secara otomatis membandingkan langsung dengan nilai normal
parameter tiap-tiap pemeriksaan laboratorium, sehingga hasil pemeriksaan radiologi sudah
siap cetak, berdasarkan template pemeriksaan hasil diagnosis.

MODUL DAN FITUR SIMRS PAKET TAMBAHAN

Berikut ini adalah modul dan fitur tambahan sebagai pelengkap paket program standar di
atas, dengan pengerjaan akan kami selesaikan setelah Aplikasi Standar sudah berjalan
dengan baik.

MODUL SISTEM KEUANGAN

Modul ini berfungsi untuk menampung dan mencatat seluruh transaksi pada rumah sakit
untuk menghasilkan pelaporan pada level manajemen secara cepat dan akurat.

 Terintegrasi secara penuh dengan sistem akuntansi standar


 Mendukung pencatatan transaksi Kas Masuk dan Kas Keluar dengan laporan
pendukungnya
 Mendukung pencatatan Hutang dan Piutang dengan laporan pendukungnya seperti
Hutang Piutang Jatuh Tempo, Histori Pelunasan Hutang Piutang, Saldo Hutang
Piutang
 Dukungan Jurnal Otomatis dan Manual
 Sistem pelaporan Real time sehingga laporan dapat diproses dan dicetak sewaktu-
waktu tanpa menunggu proses tutup buku
 Laporan Jurnal Harian, GL, Neraca Saldo, Laba Rugi, Neraca dan Analisa Keuangan

9. Infrastruktur Sistem Informasi Perpustakaan

Dunia perpustakaan semakin hari semakin berkembang. Perkembangan dunia


perpustakaan ini didukung oleh perkembangan teknologi informasi dan pemanfaatannya
yang telah merambah ke berbagai bidang. Hingga saat ini tercatat beberapa masalah di
dunia perpustakaan yang dicoba didekati dengan menggunakan teknologi informasi.

Dari segi data dan dokumen yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan
tradisional yang hanya terdiri dari kumpulan koleksi buku tanpa katalog, kemudian muncul
perpustakaan semi modern yang menggunakan katalog (index). Katalog mengalami
metamorfosa menjadi katalog elektronik yang lebih mudah dan cepat dalam pencarian
kembali koleksi yang disimpan di perpustakaan. Koleksi perpustakaan juga mulai
dialihmediakan ke bentuk elektronik yang lebih tidak memakan tempat dan mudah
ditemukan kembali. Ini adalah perkembangan mutakhir dari perpustakaan, yaitu dengan
munculnya perpustakaan digital (digital library) yang memiliki keunggulan dalam kecepatan
pengaksesan karena berorientasi ke data digital dan media jaringan computer

Di sisi lain, dari segi manajemen (teknik pengelolaan), dengan semakin kompleksnya
koleksi perpustakaan, data peminjam, transaksi dan sirkulasi koleksi perpustakaan, saat ini
muncul kebutuhan akan penggunaan teknologi informasi untuk otomatisasi business process
di perpustakaan. Sistem yang dikembangkan dengan pemikiran dasar bagaimana kita
melakukan otomatisasi terhadap berbagai business process di perpustakaan, kemudian
terkenal dengan sebutan sistem otomasi perpustakaan

Pada dasarnya sistem informasi manajemen pada perpustakaan dikembangkan dari


pemikiran dasar bagaimana melakukan otomatisasi terhadap berbagai business process
dalam suatu Perpustakaan. Untuk menerapkan sistem informasi manajemen pada
perpustakaan diperlukan software (perangkat lunak) yang didesain khusus untuk
mempermudah pendataan koleksi perpustakaan, katalog, data anggota /peminjam, transaksi
dan sirkulasi koleksi perpustakaan. Dalam pemilihan software yang akan di gunakan dapat
memperimbangkan beberapa criteria berikut, antara lain

10. Bermanfaat
11. Ekonomis
12. Handal
13. Kapasitas
14. Sederhana
15. Fleksibel
16. User friendly

Berikut ini akan dijelaskan beberapa infrastruktur perpustakaan digital. Kebutuhan


dalam perpustakaan digital adalah perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan
komputer sebagai elemen-elemen penting infrastruktur sebuah perpustakaan digital.

Perangkat utama yang diperlukan dalam perpustakaan digital adalah komputer personal
(PC), internet (inter-networking), dan world wide web (WWW). Ketiga hal tersebut
memungkinkan adanya perpustakaan digital.

Perpustakaan digital juga memerlukan sistem informasi. Sucahyo dan Ruldeviyani (2007)
mengungkapkan bahwa ada tiga elemen penting yang diperlukan dalam pengembangan
sistem informasi, yaitu pernagkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan
manusia (brainware).

Perangkat keras yang dimaksud adalah sebagai berikut:

(1) Web server, yaitu server yang akan melayani permintaan-permintaan layanan web page
dari para pengguna internet;
(2) Database server, yaitu jantung sebuah perpustakaan digital karena di sinilah
keseluruhan koleksi disimpan;
(3) FTP server, yaitu untuk melakukan kirim/terima berkas melalui jaringan komputer;
(4) Mail server, yaitu server yang melayani segala sesuatu yang berhubungan dengan surat
elektronik (e-mail);
(5) Printer server, yaitu untuk menerima permintaan-permintaan pencetakan, mengatur
antriannya, dan memprosesnya;
(6) Proxy server, yaitu untuk pengaturan keamanan penggunaan internet dari
pemakaipemakai yang tidak berhak dan juga dapat digunakan untuk membatasi ke
situs-situs yang tidak diperkenankan.

Perangkat lunak yang paling banyak digunakan adalah Apache yang bersifat open source (bebas
terbuka-gratis). Untuk yang mengunakan Microsoft, terdapat perangkat lunak untuk web server
yaitu IIS (Internet Information Sevices). Sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam sistem
informasi ini adalah (1) Database Administrator, yaitu penanggungjawab kelancaran basis data,
(2) Network Administrator, yaitu penanggungjawab kelancaran operasional jaringan komputer,
(3) System Administrator, yaitu penanggungjawab siapa saja yang berhak mengakses sistem, (4)
Web Master, yaitu penjaga agar website beserta seluruh halaman yang ada di dalamnya tetap
beroperasi sehingga bisa diakses oleh pengguna, dan (5) Web Designer, yaitu penanggungjawab
rancangan tampilan website sekaligus mengatus isi website.

10. Layanan Sistem Informasi Perpustakaan

Fitur-fitur yang biasa digunakan dalam menerapkan sistem informasi manajemen pada
perpustakaan yaitu :

1. Modul Data Induk Anggota. Menyediakan fasilitas untuk menambah, mengedit dan
menghapus data anggota perpustakaan.
2. Modul Data Induk Buku. Fasilitas untuk menambah, mengedit dan menghapus data
buku-buku perpustakaan.
3. Modul Data Induk Inventaris Buku. Digunakan untuk memasukkan data inventaris
buku (fisik), seperti Nomor Inventaris, Tanggal Inventaris dan Asal Buku.
4. Modul Transaksi. Merupakan fasilitas untuk mencatat peminjaman dan
pengembalian buku maupun perpanjangan peminjaman
5. Modul Pencatatan Buku Hilang/Rusak
6. Pendataan buku yang hilang / rusak serta biaya penggantiannya.
7. Konfigurasi. Konfigurasi sistem seperti jumlah maksimal peminjaman buku, lama
peminjaman, denda per hari, jumlah maksimal perpanjangan buku, dll.
8. Cetak Laporan
Laporan-laporan yang dapat dihasilkan, antara lain :
 Laporan Anggota pada Jurusan
 Laporan Anggota pada Tanggal Mendaftar
 Laporan Buku pada Jurusan
 Laporan Inventaris Buku
 Laporan Peminjaman
 Laporan Pengembalian
 Laporan Buku Yang Belum Dikembalikan
 Laporan Denda
 Laporan Buku yang bermasalah.

Penerapan teknologi sitem informasi di perpustakaan dapat digunakan , antara lain :

1. Penerapan teknologi informasi digunakan sebagai Sistem Informasi Manajemen


Perpustakaan. Bidang pekerjaan yang dapat diintegrasikan dengan system informasi
perpustakaan adalah pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka,
pengelolaan anggota, statistic dan sebagainya.

2. Penerapan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan


menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital, perpustakaan ini sering
disebut perpustakaan digital.

Kedua fungsi penerapan diatas dapat terpisah atau terintegrasi dalam suatu system informasi
tergantung pada kemampuan softwer yang digunakan, sumber daya manusianya dan
infrastruktur peralatan teknologi informai yang mendukung keduanya.

Manfaat dari penerapan sistem informasi pada perpustakaan diantaranya adalah :

1. Mengefisiensikan dan mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan.

2. Memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna perpustakaan

3. Meningkatkan citra perpustakaan

4. Pengembangan infrastruktur nasional, regional dan global

Penerapan teknologi sistem informasi dalam perkembangan perpustakaan dapat


memepermudahkan pustakawan dalam mengelola sistem dalam perpustakaan.

Setiap perubahan dalam hal apapun, termasuk perubahan Perpustakaan yang semula
konfensional menjadi ber-Sistem Informasi atau Digitalisasi tentunya terdapat kelemahan atau
kekurangan disamping kelebihan dan manfaatnya. Kelemahan-kelemahan Sistem Informasi
dalam Perpustakaan antara lain dapat berupa:

1. Membutuhkan biaya yang besar à biaya besar tersebut adalah untuk membeli PC (personal
computer), untuk sewa teknisi ataupekerja yang dapatmembuatdanmengoperasikan di awal,
yang tentunya pekerja tersebut adalah ahli dalam bidangnya, dan memakan gaji yang lebih di
banding pekerja sebelumnya.

2. Hanya PC yang terinstal yang dapat digunakanàsemakinbanyak PC yang terinstal maka akan
semakin memudahkan pencarian, dan tentu saja membutuhkan PC lebih serta biaya lebih.
3. Pengguna yang Awam ketika PC telah di install maka Perpustakaan juga harus dapat
mensosialisasikan penggunaan media atau system informasi tersebut. Karena tidak semua
pengunjung melekteknologi.

Menu-menu yang biasa disediakan oleh Sistem Informasi Perpustakaan antara lain:

1. Buku : Berisi pengolahan buku, antara lain pencatatan, katalogisasi buku baru,
mengedit, mencari buku, dll
2. Jurnal : Berisi pengolahan jurnal dan paper, mengisi data baru, mengedit dll
3. Skripsi : Berisi pengolahan skripsi, antara lain mengisi data baru, mengedit mencari, dll
4. Keanggotaan : Untuk melakukan registrasi anggota
5. Peminjaman : Untuk melakukan transaksi peminjaman buku
6. Pengembalian : Untuk melakukan transaksi pengembalian buku
7. Pencarian : Berisi operasi pencarian yang meliputi pencarian buku, paper, skripsi, dan
anggota
8. Laporan: Berisi tentang informasi transaksi peminjaman dan pengembalian
9. Pilihan : Berisi tentang pengaturan yang akan diterapkan dalam Sistem Informasi
Perpustakaan ini dan juga untuk mem-backup database.
10. Password: Berisi tentang penggantian password
11. Pengunjung: Digunakan untuk mencatat pengunjung

Anda mungkin juga menyukai