Infrastruktur Sistem Informasi terdiri atas sekumpulan perangkat dan aplikasi peranti
lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu perusahaan besar secara keseluruhan.
Namun infrastruktur Sistem Informasi juga merupakan sekumpulan layanan firmwide
(mencakup seluruh perusahaan) yang dianggarkan oleh pihak manajemen dan terdiri atas
kapabilitas manusia dan kapabilitas teknis. Layanan yang dapat disediakan oleh perusahaan
untuk para pelanggan, pemasok dan para pekerjanya adalah kegunaan langsung dari
infrastruktur Sistem Informasi perusahaan tersebut. Idealnya, infrastruktur ini mendukung
bisnis perusahaan dan strategi teknologi informasinya. Teknologi informasi yang baru
mempunyai dampak besar terhadap bisnis perusahaan dan strategi system informasinya.
Teknologi informasi yang baru mempunyai dampak besar terhadap bisnis dan strategi
sistem informasi, sama seperti layanan yang dapat disediakan bagi para pelanggan.
Infrastruktur Sistem Informasi (SI) sebagai sumber daya teknologi bersama yang
menyediakan platform untuk aplikasi sistem informasi perusahaan yang terperinci.
Infrastruktur Sistem Informasi meliputi investasi dalam peranti keras, peranti lunak dan
layanan konsultasi, pendidikan, dan pelatihan yang tersebar di seluruh perusahaan atau
tersebar di seluruh unit bisnis dalam perusahaan. Infrastruktur Sistem Informasi terdiri atas
sekumpulan perangkat dan aplikasi peranti lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu
perusahaan besar secara keseluruhan.
Infrastruktur Sistem Informasi di dalam organisasi saat ini merupakan hasil dari evolusi
selama lebih dari 50 tahun di dalam platform komputasi. Lima tahap dalam evolusi ini
adalah :,
D. Komponen Infrastruktur
Infrastruktur Sistem Informasi saat ini menghasilkan tujuh komponen utama. Komponen-
komponen ini adalah investasi yang harus dikoordinasikan satu sama lain untuk
memberikan infrastruktur yang koheren bagi perusahaan. Yaitu;
Perguruan tinggi (PT) merupakan sebuah organisasi yang bersifat strategis bagi
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Sebagai sebuah organisasi strategis,
PT dalam perkembangannya sangat tergantung pada kelancaran fungsi sistem informasi (SI),
baik dalam mendukung pelaksanaan program-program PT maupun sebagai pendukung PT
dalam berkompetisi.
Ketentuan dalam UU Nomor 20 tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah RI No. 61 tahun
1999 menyebutkan bahwa tujuan PT adalah: (1) menyiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat
menerapkan, mengembangkan dan/atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan,
teknologi dan/atau kesenian; (2) mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional; (3)
mendukung pembangunan masyarakat madani yang demokratis dengan berperan sebagai
kekuatan moral yang mandiri; dan (4) mencapai keunggulan kompetitif melalui penerapan
prinsip pengelolaan sumber daya sesuai dengan asas pengelolaan yang profesional.
Untuk mencapai tujuan seperti disebutkan di atas, maka peran SI menjadi sangat
penting bagi perguruan tinggi. Investasi yang besar menjadi kunci utama bagi keberhasilan
manajemen perguruan tinggi. Hal ini menunjukkan perencanaan dan pengembangan sistem
informasi menjadi hal yang penting bagi perguruan tinggi secara keseluruhan, baik dalam
mencapai tujuan maupun dalam memperoleh keunggulan kompetitif. Infrastuktur sistem
informasi selain untuk mendukung proses pembelajaran juga diperlukan untuk mendukung
manajemen yang efisien.
b) Arsitektur Informasi
Informasi harus dikelola dengan baik dan disajikan dengan sebuah cara, sehingga
dapat mendukung manajemen universitas dalam pengambilan keputusan, disamping
itu juga harus dapat mendukung dosen dan mahasiswa dalam menjalankan
fungsinya masing-masing serta mampu untuk memfasilitasi kolaborasi dengan pihak-
pihak lain yang terkait. Strategi manajemen informasi universitas menekankan pada
pentingnya solusi-solusi menggunakan teknologi yang berbasis informasi
(information-centric technology solutions), yang difokuskan pada informasi yang
diperlukan dan pengguna informasi. Informasi yang diperlukan dan pengguna
ditunjukkan pada bagian atas dari Gambar 1. Bagian-bagian ini didukung oleh
layanan-layanan yang diberikan oleh aplikasi-aplikasi yang berjalan pada
infrastruktur yang tersedia.
Hierarki arsitektur dan layanan jaringan meliputi semua aspek infrastruktur dan
layanan seperti yang digambarkan pada Gambar 2.
Gambar 2: Arsitektur Infrastruktur dan Layanan Jaringan
Jaringan terdiri dari jaringan utama (core network), jaringan distribusi (distribution
network) dan jaringan akses (access network). Jaringan utama menghubungkan simpul-
simpul utama. Jaringan distribusi merupakan pengembangan dari jaringan utama,
namun tidak dapat diakses secara langsung oleh pengguna. Pengguna mengakses
jaringan dari jaringan akses yang terhubung ke jaringan distribusi. Jaringan utama dan
jaringan distribusi menggunakan kabel serat optik dengan total panjang 17.500 meter.
Kemampuan kabel serat optik ini mampu untuk digunakan sampai kapasitas 1 Gbps dan
juga dapat ditingkatkan sampai kapasitas 10 Gbps untuk link tertentu. Topologi jaringan
ditunjukkan pada Gambar 3.
Gambar 3: Topologi Jaringan
Jaringan mendukung protokol jaringan TCP/IP baik versi-4 maupun versi-6. Semua
layanan baru yang akan diberikan harus sesuai dengan protokol TCP/IP. Layanan-
layanan tersebut juga harus mengikuti kebijakan akses kontrol jaringan yang dikeluarkan
oleh PSI. Saat ini kapasitas bandwidth yang disediakan oleh USU adalah sebesar 100
Mbps yang dilanggan dari dua operator berbeda yaitu PT Telkom dan PT Indosat.
Pertimbangan penggunaan lebih dari satu operator dimaksudkan untuk memberikan
ketersediaan layanan yang cukup tinggi.
Pemeliharaan merupakan bagian yang sangat penting. Investasi yang akan dilakukan
dalam pengembangan infrastruktur jaringan akan menjadi sia-sia tanpa adanya
mekanisme pemeliharaan yang sistematis. Bagian-bagian yang akan mendapat
perhatian serius dalam hal pemeliharaan adalah unit-unit perangkat jaringan yang
tersebar diseluruh unit-unit kerja/fakultas dilingkungan PT.
E. Infrastruktur Sistem Informasi Rumah sakit
Cabling system
1. Backbone Cabling Infrastructure
Merupakan jalur utama yang menghubungkan dari Ruang Server ke Segmen-segmen
utama. Untuk Jaringan utama ini digunakan kabel Fiber Optic multimode 50 micron.
Topologi yang akan diimplementasikan menggunakan topologi Full Star dan dibackup
menggunakan redundant link antar segmentnya. Total Panjang kabel fiber optik yang
diimplementasikan di RSUD Soetomo adalah 17.000 Meter.
2. Horizontal Cabling Subsystem
Merupakan sistem distribusi dari horizontal cross connect (segmentasi) ke outlet atau
konektor. Kabel yang digunakan adalah Kabel UTP Cat 5e. Kabel tersebut dapat
menghantarkan data dengan kecepatan antara 100 Mega Byte per Second sampai 1000
Mega Byte per Second.
3. Work Area Subsystem
Merupakan perpanjangan dari outlet/connector ujung dari horizontal cabling system ke
alat-alat workstation seperti PC atau Printer. Work Area Subsystem terdiri dari Modular
Jack RJ.45, Mounting Faceplate dan Patch Cord.
4. Pathway
Merupakan jalur kabel baik untuk backbone kabel maupun untuk horizontal kabel
subsystem.
5. Sistem Rack
Rack sistem digunakan untuk managemen penempatan terminasi sistem pengkabelan
dan penempatan server maupun switch. Sistem rack ini sebagai representative
segmentasi jaringan dimana terdapat 47 segment untuk menjangkau seluruh Work Area
Subsystem sebagai representative layanan-layanan di RS.
6. Switching
Jaringan di Rumah Sakit menggunakan teknologi high-speed multilayer network
switches untuk menyediakan interkoneksi antara server-server (farm server), user-user
dan interkoneksi antara user dan server. Arsitektur jaringannya terdiri dari switch-
switch dengan servis intelligent jaringan yang tinggi seperti performa, keamanan,
availabilitas dan skalabilitas yang tinggi.Digunakan Core switch layer 7 sebagai backbone
switch untuk mendukung kebutuhan performa yang tinggi, redundancy, failover system
dan kemudahan akan pengembangan baik scale up maupun scale out. Pada distribution
switch digunakan switch layer 3 dengan interkoneksi ke backbone switch via Fiber optic
dengan kecepatan 1 GB dan ketersediaan 20 port 10/100/1000 Mbps akan menggaransi
reliability dan availabilitas jaringan. Setting VLAN, ACL, dan mac address filtering akan
memberi keamanan pada jaringan tersebut.
7. Sistem Pentanahan (Grounding)
Untuk melindungi alat jaringan dan server dari serangan petir dan kebocoran listrik
diperlukan sistem pentanahan yang baik. Standarisasi untuk grounding yang baik untuk
peralatan jaringan dan server adalah kurang dari 1 Ohm.
8. Topologi Jaringan
Desain arsitektur dengan topologi jaringan star menjamin seluruh luasan RS tercover
dan di backup menggunakan topologi ring untuk menjamin redundancy link.
F. Rencana kebutuhan sistem informasi perguruan tinggi
1. Enterprise Server
2. Performance : Dapat mendukung kebutuhan system yang akan diaplikasikan dan
memenuhi kebutuhan klient
3. High availability : Memenuhi kebutuhan redundancy dan fail over sehingga tercipta zero
downtime
4. Scalable : Dapat dilakukan upgrade dengan mudah baik performa maupun layanannya
5. Menggunakan multiple server enterprise yang saling mendukung dan saling dapat
menggantikan satu sama lain.
6. Spesifikasi :
Multiple Processor
Redundancy Storage (RAID tolerance) dengan kapasitas besar
Kebutuhan memory yang besar
Redundancy Network Interface Card
Redundancy Power Supply
Menggunakan Operating System yang mendukung Mesin server, Data Base System
dan Aplikasi menjadi kesatuan yang bersinergi tinggi
7. Replikasi : Bahwa data base pada server utama dilakukan replikasi real time ke server
back up sehingga databasenya akan selalu sama. Bila terjadi pergantian server maka
downtime dapat diminimalkan.
8. Data Backup : Dilakukan Backup data base dengan media tape yang dapat disimpan ke
tempat lain. Mekanisme backup melalui backup harian, bulanan dan tahunan. Data
Backup digunakan sebagai backup bila terjadi kerusakan atau bahkan bencana di RS.
9. Data Recovery Planning /Data Recovery Center : Dilakukan replikasi data base seperti
halnya replikasi di data center antara server utama ke server backup.
10. PC. Merupakan alat gerbang utama masuknya data. Diperlukan PC yang handal dan
sesuai dengan kebutuhan baik oleh sipengguna maupun oleh aplikasi / software yang
akan dijalankan.
11. Printer Dot Matrik
Printer ini diperuntukkan untuk melakukan pencetakan yang berkesinambungan dengan
output multi-part form. Printer ini untuk mencetak laporan, kwitansi, bukti dan lain
sebagainya.Printer yang dipakai adalah LX-300 plus II dan LQ-2190
12. Printer Kartu
Printer kartu ini digunakan untuk mencetak kartu pasien
13. Printer Label
Setiap berkas pasien akan diberikan label untuk kemudahan, keamanan, menghindari
saling tertukar dan juga upaya patient safety
14. Barcode ScanneR
Untuk membaca label setiap berkas diperlukan Barcode Scanner
15. UPS
Untuk menjaga keberlangsungan operasional terhadap perpindahan dari PLN ke Genset
maka perlu Uninterupted Power Supply.
16. Tape Backup
Semua data yang ada di server harus diakukan backup daily, weekly dan monthly
(4) Sistem manajemen hubungan komunitas, yaitu media komunikasi yang dapat digunakan
sebagai suatu media pertukaran dan penyediaan informasi di antara komunitas kampus
seperti mahasiswa, dosen, alumni, dan staf lainnya. Modul dalam kategori ini termasuk:
a. Web perguruan tinggi, termasuk profil, informasi program akademik, hal-ehwal
mahasiswa, kalender akademik, penelusuran dokumen, berita, kolom,
pengumuman, agenda, forum diskusi, gerbang akses, dan administrasi sistem.
b. Sistem informasi alumni, termasuk manajemen data alumni, forum, dan administrasi
sistem (back office), registrasi anggota, info alumni, galeri foto, kisah alumni, pesan,
dan forum diskusi (front office).
c. Sistem informasi rekrutmen kerja, termasuk manajemen anggota, lowongan kerja,
dan administrasi sistem (back office), registrasi anggota, penelusuran lowongan
kerja, resume, registrasi keanggotaan perusahaan, manajemen lowongan kerja, dan
manajemen resume pencari kerja (front office).
1) Modul Registrasi
Modul ini berfungsi sebagai Pencatatan Kedatangan Pasien pada Unit Rawat Jalan, Rawat
Inap ataupun Gawat Darurat dengan dukungan Finger Print Scanner sebagai media
pengenal pasien. Aplikasi ini dapat dihubungkan dengan Aplikasi Antrian Pasien yang
ditawarkan secara terpisah.
2) Modul ini bisa disesuaikan dengan kondisi lapangan yang dapat mengakomodir Jenis
Pelayanan:
Registrasi Sentralisasi : Registrasi yang melayani seluruh pelayanan dalam satu tempat
Registrasi Pooling : Layanan Registrasi untuk beberapa ruang rawat yang di jadikan satu
Registrasi Desentralisasi : Registrasi dapat langsung dilakukan pada tiap ruang rawat –
ruang rawat tujuan
Registrasi pasien
Registrasi berdasarkan pencarian identitas/no RM/nama/alamat/identitas pelengkap
lain
Registrasi dapat dikembangkan berdasarkan barcode
MODUL BILLING
Modul ini berfungsi sebagai Pencatatan tindakan-tindakan selama pasien di rawat inap,
maupun pencatatan tindakan pasien saat di ruang rawat rawat jalan maupun di rawat
darurat, begitu juga dengan proses pembelian obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit bisa
menangani system pembayaran cash maupun piutang pasien kerjasama.
Pencatatan Jasa Tindakan dokter, perawat, asisten selama Pasien di-Rawat Jalan
secara otomatis sesuai dengan golongan kategori Pasien
Cetak Karcis Pelayanan Rawat Jalan secara otomatis pada form Registrasi Pasien
Master Kontrak Kerjasama Perusahaan atau Asuransi (Askes, Jamsostek, Askin)
maupun BPJS
Breakdown Billing Pasien Perusahaan atau Asuransi
RINCIAN APLIKASI
Modul ini menangani pencatatan data medis pasien guna keperluan informasi riwayat
kesehatan pasien dan juga untuk keperluan evaluasi manajemen.
Pencatatan data sosial pasien, data morbiditas dengan pedoman sistem informasi
rumah sakit
Master ICD yang bisa disesuaikan dengan ICD yang berlaku saat itu ICD 10 atau ICD
11
Pencatatan Master ICD sampai batas level tak terhingga
Pengisian diagnose (ICD dan DTD) pasien dapat dengan mudah dilakukan pada
kolom pencarian dengan otomatis sesuai dengan diagnose masing-masing ruang
rawat
Penyesuaian ICD dan DTD pada tiap-tiap ruang rawat dapat dilakukan sendiri oleh
petugas dengan mudah
Pencatatan No Rekam Medis Pasien Rawat Jalan secara otomatis
Pencatatan Rekam Medis Pasien Rawat Jalan sesuai dengan asuhan keperawatan
SOAP (Subjective Objective Assesment Planning) untuk mencatat Therapy Pasien
Pencatatan data sosial pasien, data morbiditas dengan pedoman sistem informasi
rumah sakit
Pencarian Riwayat Kunjungan Pasien yang pernah dilakukan Pasien pada masing-
masing Poli Rawat Jalan
Pengolahan Data Statistik Pasien hingga level RT, RW (Data Sensus Pasien)
Tracking System Status Rekam Medik Pasien
Layanan pelaporan standart Departemen Kesehatan
Menghasilkan pelaporan manajemen seperti BOR, LOS, BTO, TOI dll.
Layanan Laporan RL2a, RL2b, Register Pelayanan Pasien Rawat Jalan, Analisa Wabah
Layanan Laporan-laporan (RL2.1, RL2.2, RL2.3) untuk Rawat Inap
MODUL FARMASI
Menangani masalah transaksi obat rawat jalan, rawat inap, rawat darurat maupun
pembelian bebas, Kartu stok obat per Gudang, mutasi dengan multi gudang, hingga
penyesuai stok akibat obat rusak atau hilang, semua tercatat dan terlaporkan. Daftar
Kode Obat berbasis ISO.
Mendukung transaksi penjualan obat, mutasi obat antar gudang, retur penjualan
resep
Mendukung transaksi obat resep maupun transaksi obat bebas
Mendukung transaksi internal rumah sakit meliputi pemakaian barang, mutasi
barang, laporan stok per gudang
Dukungan penyimpanan stok obat multi gudang
Dukungan penyesuai stok akibat penambahan obat baru, obat rusak atau hilang,
semua tercatat dan terlaporkan
Retur penjualan resep dengan pengembalian stok berdasarkan masing-masing
gudang UPT/ outlet (multi gudang)
Terintegrasi dengan billing sistem rawat inap, hal ini memungkinkan pembayaran
piutang obat bagi pasien rawat inap sehingga total penggunaan obat selama pasien
dirawat bisa ditagihkan pada saat pasien pulang
Modul ini berfungsi untuk menampung dan mencatat hasil dari pemeriksaan Laboratorium
dengan hasil yang bisa secara otomatis membandingkan langsung dengan nilai normal
parameter tiap-tiap pemeriksaan laboratorium, sehingga hasil pemeriksaan Laboratorium
sudah siap cetak.
F. MODUL SARANA PENUNJANG RADIOLOGI
Modul ini berfungsi untuk menampung dan mencatat hasil dari pemeriksaan Radiologi
dengan hasil yang bisa secara otomatis membandingkan langsung dengan nilai normal
parameter tiap-tiap pemeriksaan laboratorium, sehingga hasil pemeriksaan radiologi sudah
siap cetak, berdasarkan template pemeriksaan hasil diagnosis.
Berikut ini adalah modul dan fitur tambahan sebagai pelengkap paket program standar di
atas, dengan pengerjaan akan kami selesaikan setelah Aplikasi Standar sudah berjalan
dengan baik.
Modul ini berfungsi untuk menampung dan mencatat seluruh transaksi pada rumah sakit
untuk menghasilkan pelaporan pada level manajemen secara cepat dan akurat.
Dari segi data dan dokumen yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan
tradisional yang hanya terdiri dari kumpulan koleksi buku tanpa katalog, kemudian muncul
perpustakaan semi modern yang menggunakan katalog (index). Katalog mengalami
metamorfosa menjadi katalog elektronik yang lebih mudah dan cepat dalam pencarian
kembali koleksi yang disimpan di perpustakaan. Koleksi perpustakaan juga mulai
dialihmediakan ke bentuk elektronik yang lebih tidak memakan tempat dan mudah
ditemukan kembali. Ini adalah perkembangan mutakhir dari perpustakaan, yaitu dengan
munculnya perpustakaan digital (digital library) yang memiliki keunggulan dalam kecepatan
pengaksesan karena berorientasi ke data digital dan media jaringan computer
Di sisi lain, dari segi manajemen (teknik pengelolaan), dengan semakin kompleksnya
koleksi perpustakaan, data peminjam, transaksi dan sirkulasi koleksi perpustakaan, saat ini
muncul kebutuhan akan penggunaan teknologi informasi untuk otomatisasi business process
di perpustakaan. Sistem yang dikembangkan dengan pemikiran dasar bagaimana kita
melakukan otomatisasi terhadap berbagai business process di perpustakaan, kemudian
terkenal dengan sebutan sistem otomasi perpustakaan
10. Bermanfaat
11. Ekonomis
12. Handal
13. Kapasitas
14. Sederhana
15. Fleksibel
16. User friendly
Perangkat utama yang diperlukan dalam perpustakaan digital adalah komputer personal
(PC), internet (inter-networking), dan world wide web (WWW). Ketiga hal tersebut
memungkinkan adanya perpustakaan digital.
Perpustakaan digital juga memerlukan sistem informasi. Sucahyo dan Ruldeviyani (2007)
mengungkapkan bahwa ada tiga elemen penting yang diperlukan dalam pengembangan
sistem informasi, yaitu pernagkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan
manusia (brainware).
(1) Web server, yaitu server yang akan melayani permintaan-permintaan layanan web page
dari para pengguna internet;
(2) Database server, yaitu jantung sebuah perpustakaan digital karena di sinilah
keseluruhan koleksi disimpan;
(3) FTP server, yaitu untuk melakukan kirim/terima berkas melalui jaringan komputer;
(4) Mail server, yaitu server yang melayani segala sesuatu yang berhubungan dengan surat
elektronik (e-mail);
(5) Printer server, yaitu untuk menerima permintaan-permintaan pencetakan, mengatur
antriannya, dan memprosesnya;
(6) Proxy server, yaitu untuk pengaturan keamanan penggunaan internet dari
pemakaipemakai yang tidak berhak dan juga dapat digunakan untuk membatasi ke
situs-situs yang tidak diperkenankan.
Perangkat lunak yang paling banyak digunakan adalah Apache yang bersifat open source (bebas
terbuka-gratis). Untuk yang mengunakan Microsoft, terdapat perangkat lunak untuk web server
yaitu IIS (Internet Information Sevices). Sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam sistem
informasi ini adalah (1) Database Administrator, yaitu penanggungjawab kelancaran basis data,
(2) Network Administrator, yaitu penanggungjawab kelancaran operasional jaringan komputer,
(3) System Administrator, yaitu penanggungjawab siapa saja yang berhak mengakses sistem, (4)
Web Master, yaitu penjaga agar website beserta seluruh halaman yang ada di dalamnya tetap
beroperasi sehingga bisa diakses oleh pengguna, dan (5) Web Designer, yaitu penanggungjawab
rancangan tampilan website sekaligus mengatus isi website.
Fitur-fitur yang biasa digunakan dalam menerapkan sistem informasi manajemen pada
perpustakaan yaitu :
1. Modul Data Induk Anggota. Menyediakan fasilitas untuk menambah, mengedit dan
menghapus data anggota perpustakaan.
2. Modul Data Induk Buku. Fasilitas untuk menambah, mengedit dan menghapus data
buku-buku perpustakaan.
3. Modul Data Induk Inventaris Buku. Digunakan untuk memasukkan data inventaris
buku (fisik), seperti Nomor Inventaris, Tanggal Inventaris dan Asal Buku.
4. Modul Transaksi. Merupakan fasilitas untuk mencatat peminjaman dan
pengembalian buku maupun perpanjangan peminjaman
5. Modul Pencatatan Buku Hilang/Rusak
6. Pendataan buku yang hilang / rusak serta biaya penggantiannya.
7. Konfigurasi. Konfigurasi sistem seperti jumlah maksimal peminjaman buku, lama
peminjaman, denda per hari, jumlah maksimal perpanjangan buku, dll.
8. Cetak Laporan
Laporan-laporan yang dapat dihasilkan, antara lain :
Laporan Anggota pada Jurusan
Laporan Anggota pada Tanggal Mendaftar
Laporan Buku pada Jurusan
Laporan Inventaris Buku
Laporan Peminjaman
Laporan Pengembalian
Laporan Buku Yang Belum Dikembalikan
Laporan Denda
Laporan Buku yang bermasalah.
Kedua fungsi penerapan diatas dapat terpisah atau terintegrasi dalam suatu system informasi
tergantung pada kemampuan softwer yang digunakan, sumber daya manusianya dan
infrastruktur peralatan teknologi informai yang mendukung keduanya.
Setiap perubahan dalam hal apapun, termasuk perubahan Perpustakaan yang semula
konfensional menjadi ber-Sistem Informasi atau Digitalisasi tentunya terdapat kelemahan atau
kekurangan disamping kelebihan dan manfaatnya. Kelemahan-kelemahan Sistem Informasi
dalam Perpustakaan antara lain dapat berupa:
1. Membutuhkan biaya yang besar à biaya besar tersebut adalah untuk membeli PC (personal
computer), untuk sewa teknisi ataupekerja yang dapatmembuatdanmengoperasikan di awal,
yang tentunya pekerja tersebut adalah ahli dalam bidangnya, dan memakan gaji yang lebih di
banding pekerja sebelumnya.
2. Hanya PC yang terinstal yang dapat digunakanàsemakinbanyak PC yang terinstal maka akan
semakin memudahkan pencarian, dan tentu saja membutuhkan PC lebih serta biaya lebih.
3. Pengguna yang Awam ketika PC telah di install maka Perpustakaan juga harus dapat
mensosialisasikan penggunaan media atau system informasi tersebut. Karena tidak semua
pengunjung melekteknologi.
Menu-menu yang biasa disediakan oleh Sistem Informasi Perpustakaan antara lain:
1. Buku : Berisi pengolahan buku, antara lain pencatatan, katalogisasi buku baru,
mengedit, mencari buku, dll
2. Jurnal : Berisi pengolahan jurnal dan paper, mengisi data baru, mengedit dll
3. Skripsi : Berisi pengolahan skripsi, antara lain mengisi data baru, mengedit mencari, dll
4. Keanggotaan : Untuk melakukan registrasi anggota
5. Peminjaman : Untuk melakukan transaksi peminjaman buku
6. Pengembalian : Untuk melakukan transaksi pengembalian buku
7. Pencarian : Berisi operasi pencarian yang meliputi pencarian buku, paper, skripsi, dan
anggota
8. Laporan: Berisi tentang informasi transaksi peminjaman dan pengembalian
9. Pilihan : Berisi tentang pengaturan yang akan diterapkan dalam Sistem Informasi
Perpustakaan ini dan juga untuk mem-backup database.
10. Password: Berisi tentang penggantian password
11. Pengunjung: Digunakan untuk mencatat pengunjung