Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat, Hidayah dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu Guru yang telah memberikan
tugas ini. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu saran serta kritik yang dapat membangun dari pembaca sangat kami
Harapan kami semoga makalah ini bisa membantu menambah wawasan, pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
Demikian makalah ini kami buat, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
Wassalamualaikum Wr. Wb
i|Page
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
ii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah telah mencatat bahwa Malthus sebagai orang pertama yang secara sungguh-
pertambahan penduduk lebih cepat daripada pertambahan bahan makanan. Pendapat tersebut,
ternyata telah mendapatkan kritik tajam dari para ahli kependudukan lain, yang kemudian
Namun pada kenyataanya, sampai abad 21 ini, teori Malthus yang banyak dikecam
negara-negara berkembang seperti di Amerika Latin, Afrika dan Asia sampai sekarang masih
dasar seperti makan, perumahan, kesehatan dan seterusnya. Menurut Ehrlich (1981), sampai
sekarang hannya ada 10 negara di dunia yang menghasilkan lebih banyak makanan dari
Pertambahan penduduk yang terus menerus itu, memang banyak menjadi beban bila
tidak diimbangi dengan penduduk yang berkualitas. Pertambahan penduduk juga telah
menimbulkan gajala pengedukan berbagai sumber daya alam oleh manusia. Semua itu dapat
sandang. Belum lagi apabila dihubungkan dengan HAM, seperti hak untuk makan, hak
untuk menghirup udara segar, hak minum bersih, hak untuk hidup layak dan tidak berjubel
dan sebagainya.
1|Page
Pengaruh pertumbuhan penduduk yang cepat dan tidak terkendali juga secara
langsung dapat dirasakan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Keluarga dengan jumlah
anak banyak, dan tidak terencana tentunya banyak menjadi beban dan muncul banyak
terencana. Perkembangan sosial adalah kemajuan yang progresif melalui kegiatan yang
terarah dari individu dalam pemahaman atas warisan sosial dan formasi pola tingkah lakunya
yang luwes. Hal itu disebabkan oleh adanya kesesuaian yang layak antara dirinya dengan
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah kali ini sebagai berikut:
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu dari penulisan makalah ini
adalah:
2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu
unit” untuk pengukuran. Berdasarkan sensus tahun 2010 diketahui bahwa pertumbuhan
penduduk melebihi proyeksi nasional yaitu sebesar 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan
penduduk (LPP) 1,49 per tahun. Jika laju pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun maka
setiap tahunnya akan terjadi pertumbuhan penduduk sekitar 3,5 juta lebih per tahun. Dengan
demikian, jika di tahun 2010 jumlah penduduk 237,6 juta jiwa maka di tahun 2011 bertambah
Dan jika itu terus terjadi maka semakin banyak masalah yang akan terjadi seperti
pengangguran, pencurian dan lain-lain, dan itu akan mempengaruhi terhadap perkembangan
sosial di masyarakat.
Perkembangan sosial adalah kemajuan yang progresif melalui kegiatan yang terarah dari
individu dalam pemahaman atas warisan sosial dan formasi pola tingkah lakunya yang luwes.
Hal itu disebabkan oleh adanya kesesuaian yang layak antara dirinya dengan warisan sosial
itu. Dan menurut Elizabeth B. Hurlock, perkembangan sosial adalah kemampuan seseorang
dalam bersikap atau tata cara perilakunya dalam berinteraksi dengan unsur sosialisasi di
masyarakat.
1. Kelahiran (Natalis)
3|Page
Kelahiran adalah faktor utama dari pertumbuhan penduduk, dan dapat diartikan
sebagai banyaknya jumlah kelahiran penduduk setiap tahunnya dalam suatu wilayah.
2. Migrasi Penduduk
perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang
bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan
ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut
migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan
melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.
4|Page
anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi
2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.
kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan
tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.
Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak
terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan
keluarga berencana.
rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti
Pengertian perkembangan sosial adalah sebuah proses interaksi yang dibangun oleh
seseorang dengan orang lain. Perkembangan sosial ini berupa jalinan interaksi anak dengan
orang lain, mulai dari orang tua, saudara, teman bermain, hingga masyarakat secara luas.
5|Page
Perkembangan sosial adalah proses belajar mengenal norma dan peraturan dalam sebuah
komunitas. Manusia akan selalu hidup dalam kelompok, sehingga perkembangan sosial
adalah mutlak bagi setiap orang untuk di pelajari, beradaptasi dan menyesuaikan diri.
Perkembangan emosional adalah luapan perasaan ketika anak berinteraksi dengan orang lain.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa perkembangan sosial emosional tidak dapat
dipisahkan. Dengan kata lain membahas perkembangan sosial harus melibatkan emosional.
Perkembangan sosial adalah kemajuan yang progresif melalui kegiatan yang terarah
dari individu dalam pemahaman atas warisan sosial dan formasi pola tingkah lakunya yang
luwes. Hal itu disebabkan oleh adanya kesesuaian yang layak antara dirinya dengan warisan
sosial itu.
dalam bersikap atau tata cara perilakunya dalam berinteraksi dengan unsur sosialisasi
di masyarakat.
dewasa, sampai akhir hidupnya akan terus melakukan penyesuaian diri dengan
masyarakatnya.
Abu Ahmadi, berpendapat bahwa perkembangan sosial telah dimulai sejak manusia
itu lahir. Sebagai contoh, anak menangis saat dilahirkan, atau anak tersenyum saat
disapa. Hal ini membuktikan adanya interaksi sosial antara anak dan lingkungannya.
Jadi, dapat diartikan bahwa perkembangan sosial akan menekankan perhatiannya kepada
pertumbuhan yang bersifat progresif. Seorang individu yang lebih besar tidak bersifat statis
dalam pergaulannya, karena dirangsang oleh lingkungan sosial, adat istiadat, kebiasaan-
6|Page
2.7 Meningkatnya Kebutuhan Ekonomi (sandang, pangan, papan)
Setiap manusia pasti memiliki kebutuhan pokok yang harus terpenuhi, yakni sandang,
pangan, dan papan. Ketiga kebutuhan ini tak terelakkan lagi harus terpenuhi untuk kelanjutan
hidup manusia.
Dalam buku berjudul The Population Bomb (Ledakan Penduduk) pada tahun 1968
oleh Paul R. Ehrlich meramalkan adanya bencana kemanusiaan akibat terlalu banyaknya
penduduk dan ledakan penduduk. Karya tersebut menggunakan argumen yang sama seperti
yang dikemukakan Thomas Malthus dalam An Essay on the Principle of Population (1798),
melampaui suplai makanan yang akan mengakibatkan kelaparan . contoh : jika salah satu
harga dan akan lebih membebani kepada masyarakat yang ber ekonomi menengah ke bawah.
Nah seperti yang saya jelaskan di atas jika pertumbuhan penduduk terus terjadi maka akan
terjadi seperti kelaparan, kemiskinan, yang akan menimbulkan masalah baru (kriminal).
Sudah sangat jelas jika semakin bertambah banyak penduduk, tentu kebutuhan akan
rumah semakin banyak dan otomatis lahan yang dibutuhkan semakin banyak. Sementara
lahan yang tersedia luasnya tetap. Yang akan terjadi adalah padatnya pemukiman dan sedikit
sekali lahan-lahan kosong yang tersisa karena semakin sedikitnya lahan yang kosong, akan
membuat harga tanah semakin melonjak, dan tentu saja masyarakat ekonomi menengah ke
bawah tidak mampu membeli tanah untuk membangun rumah, sehingga mereka mencari
“lahan” lain untuk tinggal, seperti kolong jembatan, taman kota, stasiun, emperan toko, dan
lain-lain.
7|Page
2.9 Meningkatnya Angka Pengangguran
bertambah dengan semakin pesatnya pertumbuhan penduduk dan keadaan dimana dalam
sebuah masyarakat, sebagian warganya tidak mampu memasuki kesempatan kerja yang ada,
Ledakan penduduk adalah masalah yang harus segera ditangani dengan serius oleh pihak-
pihak yang terkait karena apabila permasalahan ini terus berlanjut akan mengakibatkan
d. Pemerataan pembangunan
8|Page
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
dll. Cara mengatasi pembludakan pertumbuhan penduduk tersebut adalah dengan Membuat
Pertumbuhan penduduk sebuah desa di pinggiran kota yang menyebabkan banyaknyak urban
masuk pada desa yang telah menimbulkan berbagai persoalan di kawasan itu. Berbagai
persoalan yang muncul antara lain, tata ruang desa kota yang tidak beraturan, kondisi
lingkungan yang merosot, ketahanan pangan yang terancam, konflik sosial yang cenderung
meluas dan dipertahankan oleh ekslufisitas kelompok di dalam komunitas itu dan ancaman
Hal tersebut yang mengakibatkan berbagai persoalan muncul dan cenderung tidak
terkendali atas terbentuknya suatu kawasan desa-kota yang tidak terencana dengan baik.
desa-desa di daerah pinggiran kota menjadi kawasan desa-kota. Fenomena ini hampir terjadi
di berbagai kota di Indonesia dan hingga saat ini tidak ada suatu sistem perencanaan yang
3.2 Saran
9|Page
pihak baik kepentingan kota maupun desa. Di duga, persoalan perencanaan tata ruang
perkotaan selama ini terus-menerus terjadi dan berulang karena bersifat top down atau
mengabaikan aspek partisipasi warga desa dan warga kota. Artinya, perencanaan suatu
wilayah selama ini bersifat sebagai “bahan jadi” yang harus dilaksanakan oleh para
pemangku yang terkait termasuk penduduk setempat. Padahal suatu perencanaan wilayah
tidak akan berjalan dengan baik jika tidak ada mekanisme pendukungnya.
terkait, para pengembang, DPRD sebagai wakil aspirasi politik masyarakat dan pemangku-
yang berkelanjutan. Mekanisme kolaborasi ini perlu dilembagakan, seprti dalam suatu forum
perluasan kota.
10 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
11 | P a g e