Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN AKHIR KEGIATAN

MAGANG/PRAKTIK KERJA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

OLEH :
A.M.RIZAL RINALDI YUSUF
210605502035

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

UMIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023
PENGESAHAN

Setelah Dilakukannya Seminar Laporan Pelaksanaan Magang/Praktik Kerja


atas nama:

Nama : A.M.Rizal Rinaldi Yusuf


Program Studi : S1 Ilmu Administrasi Negara
Nama Instansi : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan
Alamat Instansi : Jln. Urip Sumiharjo No. 59, Karuwisi Utara,
Kec. Panakkukang, Kota Makassar,
Sulawesi Selatan

Demikian Pengesahan ini kami berikan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Disahkan pada tanggal Juni 2023

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Lapangan

Dr. Didin, M.Pd


0031126931

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan Rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan laporan hasil Magang Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Penulis membuat laporan
Magang Program Merdeka Kampus Merdeka ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mendapatkan nilai Magang Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka pada Program Studi S1 Ilmu
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sangatlah sulit bagi penulis untuk
menyelesaikan laporan hasil Magang Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Husain Syam, MT., IPU., ASEAN Eng Selaku Rektor Universitas Negeri
Makassar.
2. Bapak Prof. Dr. Jumadi, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Makakassar.
3. Ibu Dra. Herlina Sakawati, M.Si selaku ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Universitas Negeri Makassar.
4. Bapak Dr. Didin M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah memberikan arahan
dan masukan sehingga pelaksanaan dan laporan kegiatan magang ini dapat terselesaikan.
5. Ibu Andi Yuliawati A.Md, selaku mentor Magang Program Merdeka Belajar Kampus
Merdeka di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan
6. Seluruh Stakeholder yang ada di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan
7. Teman-teman seperjuangan yang selalu membersamai disetiap saat pelaksanaan Program
Merdeka Belajar Kampus Merdeka

Makassar Juni 2023


Penulis

A.M.Rizal Rinaldi Yusuf


210605502035

ii
DAFTAR ISI
PENGESAHAN .............................................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................................................... 1
1.2. Maksud dan Tujuan Magang/Praktik Kerja ......................................................................................................... 1
1.3. Manfaat Magang/Praktek Kerja .......................................................................................................................... 2
BAB II
GAMBARAN UMUM MAGANG/PRAKTIK KERJA ................................................................................................ 3
2.1. Profil Mitra Magang/Praktik Kerja ..................................................................................................................... 3
BAB III
METODE PELAKSANAAN MAGANG/PRAKTIK KERJA ...................................................................................... 6
3.1. Metode Pelaksanaan ............................................................................................................................................ 6
3.2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan .......................................................................................................................... 6
3.3. Bidang Kerja ....................................................................................................................................................... 6
3.4. Kendala Yang Dihadapi....................................................................................................................................... 6
3.5. Cara Mengatasi Kendala ..................................................................................................................................... 7
BAB IV
HASILYANG DICAPAI MAGANG/PRAKTIK KERJA ............................................................................................ 8
4.1. Hasil Pelaksanaan Magang/Praktik Kerja ........................................................................................................... 8
BAB V
PENUTUP.................................................................................................................................................................... 11
5.1. Simpulan ........................................................................................................................................................... 11
5.2. Saran ................................................................................................................................................................. 11

BAB VI
REFLEKSI DIRI .......................................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................................. 16
LAMPIRAN ................................................................................................................................................................ 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Program yang sangat


menarik yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang terdiri dari beberapa
bentuk kegiatan, salah satunya yaitu Magang/Praktik kerja Mandiri. Kegiatan tersebut
dilaksanakan dengan bimbingan dosen serta kerja sama dengan instansi yang dapat
memberikan pengalaman kontekstual yang dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa
secara utuh, siap kerja, bahkan menciptakan lapangan kerja baru.

Magang/Praktik kerja merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh bagi
mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Makassar sebagai
persiapan di dunia kerja nantinya.Magang/Praktik Kerja ini dapat diprogram salah satunya
melalui Kegiatan Magang/Praktik Kerja Mandiri MBKM.Melalui Magang/Praktik Kerja
dapat membantu mahasiswa dalam melihat berbagai realitas yang ada dunia kerja serta lebih
mengembangkan seluruh pengetahuan yang telah didapatkan sebelumnya. Pemilihan
tempat Magang/Praktik Kerja yang dipilih penulis adalah Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan salah satu lembaga perwakilan rakyat
daerah. Pemilihan tempat magang termasuk salah satu hal yang dapat menentukan
pengalaman kerja yang didapatkan oleh penulis. Hal tersebut dikarekan keterkaitan antara
tempat magang dengan Program Studi penulis dapat menjadi faktor yang sangat
mempengaruhi pengaplikasian berbagai pengetahuan yang penulis dapatkan dibangku
perkuliahan untuk diimplementasikan di instansi tampat magang nantinya. Dengan begitu
terjadi sinkronisasi antara penerapan ilmu maupun praktik yang didaptkan di instansi
tersebut.
1.2.Maksud dan Tujuan Magang/Praktik Kerja
Maksud dan Tujuan yaitu :

1. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan sesuai dengan bidang kerja


ditempat Magang.
2. Menerapkan teori-teori yang sudah didapat selama perkuliahan pada dunia
kerja.
3. Melatih disiplin, rasa tanggung jawab dan sikap professional dalam
bertugas dengan tim atau mandiri sehingga menambah pengalaman.
4. Dapat ikut merasakan serta berperan sejauh mana fungsi DewanPerwakilan
Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
5. Dapat mengetahui lebih dalam sejauh mana cara kerja Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah di setiap fungsinya
6. Melatih Penulis untuk lebih kreatif, komunikatif, serta bersifat kooperatif
dalam menghadapi dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan di
lingkungan kerja.

1
1.3.Manfaat Magang/Praktek Kerja
a. Manfaat Bagi Universitas Negeri Makassar

1. Menciptakan kemitraan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah


Provinsi Sulawesi Selatan
2. Sebagai sarana untuk menyelaraskan kurikulum Prodi dengan kurikulum
mitra
3. Memastikan bahwa ilmu perkuliahan dikelas sudah relevan dengan
kebutuhan mitra
4. Merupakan salah satu cara untuk berinteraksi dan tindak lanjut MoU
dengan mitra
5. Mengikuti pembaharuan informasi terkini dan teknologi tentang proses
industri
6. Memberikan kesekmpatan pada dosen pembimbing untuk melihat realitas
perkembangan Ipteks pada DU/DI
7. Sebagai program yang dapat mendukung pencapaian indikator kinerja
utama, khususnya mahasiswa yang berkegiatan di luar kampus
b. Manfaat bagi Mahasiswa

1. Penulis dapat mengimplementasikan secara langsung pengetahuan yang


didapatkan di bangku perkuliahan.
2. Penulis dapat belajar untuk berkerja dibawah tekanan dan bekerja sama
secara professional baik secara individu maupun tim.
3. Penulis dapat belajar menentukan solusi yang tepat terhadap masalah-
masalah yang dihadapi saat bekerja.
4. Dapat menambah relasi dan koneksi penulis.

c. Manfaat bagi Mitra

1. Memperoleh tenaga kerja yang diharapkan dapat berperan serta dalam


pelaksanaan pekerjaan dan pemecahan permasalahan yang ada.
2. Menumbuhkan kerja sama yang saling menguntungkan, baik dalam bentuk
pengenalan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh oleh
mahasiswa dari perguruan tinggi, maupun kemudahan bagi
lembaga/industri mitra dalam memperoleh input sumber daya manusia
sebagai tenaga kerja baru.
3. Mengidentifikasi calon pegawai sejak dini.
4. Mengurangi pembiayaan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai dengan
hadirnya mahasiswa magang.

2
BAB II

GAMBARAN UMUM MAGANG/PRAKTIK KERJA


2.1.Profil Mitra Magang/Praktik Kerja

Gambar 1

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan adalah Lembaga perwakilan
rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah di
Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. DPRD Sulawesi Selatan beranggotakan 85 orang
yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Sulawesi
Selatan terdiri dari 1 Ketua dan 4 Wakil Ketua partai politik pemilik jumlah kursi dan suara
terbanyak.

Untuk mengoptimalkan pelaksanaan, fungsi, tugas dan wewenang DPRD, serta hak dan
kewajiban anggota DPRD, di bentuk fraksi sebagai wadah berhimpun anggota DPRD.
Setiap anggota DPRD menjadi anggota salah satu fraksi.

Berdasarkan Pasal 110 UU RI NO.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Alat
Kelengkapan DPRD Provinsi terdiri dari :
1. Pimpinan
2. Badan Musyawarah (Bamus)
3. Komisi
4. Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda)
5. Badan Anggaran (Banggar)
6. Badan Kehormatan (BK)
7. Alat Kelengkapan Lain (dibentuk melalui Rapat Paripurna)

Sekretariat Dewan merupakan unsur pelayanan administrasi dan pemberian dukungan


terhadap tugas dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
Fungsi Sekretariat DPRD :

1. Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRD


2. Penyelenggaran administrasi keuangan DPRD
3. Fasilitasi penyelenggaran rapat DPRD
4. Penyediaan dan pengoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD

3
Struktur Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan :

Sekretaris Dewan

Kepala Bagian Kepala Bagian Fasilitasi


Kepala Bagian Program
Persidangan dan Pengawasan dan Kepala Bagian Umum
dan Keuangan
Perundang-undangan Penganggaran

Sub Koordinator Sub Koordinator


Sub Koordinator Sub Bagian Tata Usaha
Persidangan dan Perencanaan dan
Fasilitasi Pengawasan dan Kepegawaian
Risalah Penganggaran

Sub Koordinator Kajian Sub Koordinator Sub Bagian Sub Koordinator


Perundangan-undangan Fasilitasi Penganggaran Perlengkapan verifikasi

Sub Koordinator
Sub Koordinator
Sub Koordinator Sub Bagian Rumah Akuntansi dan
Hubungan Masyarakat,
Kerjasama dan Aspirasi Tangga Pelaporan
Protokol dan Publikasi

DPRD Provinsi Sulawesi Selatan memiliki beberapa komisi yang dibentuk untuk membantu
pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD. Berikut adalah beberapa komisi yangterdapat di DPRD
Provinsi Sulawesi Selatan :

1. Komisi A (Pemerintahan) bertanggung jawab dalam bidang pemerintahan,


Otonomi Daerah, Hukum, dan Keamanan. Komisi ini meliputi :
➢ Urusan Pemerintahan bidang ketenteraman umum serta perlindungan
masyarakat (Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran)
➢ Urusan Pemerintahan bidang administrasi kependudukan dan pencatatan
sipil (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil)
➢ Urusan Pemerintahan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa (Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa)
➢ Kesatuan Bangsa dan Politik (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik)
➢ Fungsi penunjang urusan bidang kepegawaian serta pendidikan dan
latihan (Badan Kepegawaian Daerah)
➢ Sekretariat Daerah : a. Bagian Pemerintahan. B. Bagian Hukum. C.
Bagian Organisasi. D. Bagian Humas dan Protokol
➢ Sekretariat DPRD
➢ Fungsi pengawasan (Inspektorat)

4
2. Komisi B (Ekonomi) memiliki tugas dan tanggung jawab dalam bidang ekonomi,
investasi, perdagangan, dan koperasi
3. Komisi C (Keuangan) bertanggung jawab atas bidang keuangan, Anggaran, dan
Pengawasa Keuangan
4. Komisi D (Pembangunan) berfokus pada bidang pembangunan, infrastruktur, dan
Transportasi
5. Komisi E (Kesejahteraan Rakyat) berfokus pada bidang lingkungan hidup,
energi, sumber daya alam, dan ketahanan pangan

5
BAB III

METODE PELAKSANAAN MAGANG/PRAKTIK


KERJA
3.1.Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam kegiatan magang/praktik kerja ini yakni
menggunakan Metode Observasi Partisipasi yaitu metode ini melibatkan mahasiswa yang
menghabiskan waktu penuh ditempat magang, mirip dengan jam kerja reguler.
Mahasiswa terlibat dalam proyek-proyek dan tugas-tugas yang diberikan oleh instansi
selama periode magang. Metode ini memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan
pengalaman yang mendalam dan benar benar terlibat dalam kegiatan sehari-hari instansi
tempat magang/praktik kerja.
3.2.Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Magang/Praktik Kerja ini bertempat di kantor DPRD Povinsi Sulawesi Selatan
yang ber alamat di Jln. Urip Sumiharjo No.59, Karawisi Utara, Kec. Panakkukang, Kota
Makassar, Sulawesi Selatan, 90232. Magang/Praktik Kerja ini dilaksanakan selama ±4
Bulan yaitu Pada tanggal 6 Maret 2023 hingga 9 Juni 2023. Magang/Praktik Kerja
berlangsung selama 5 hari dalam sepekan hari kerja (Senin-Jumat) yaitu pukul 07.30-
16.15 WITA. Jam kerja bertambah ketika mendapat tugas tambahan diluar jam kantor
berkisar hingga ±3 jam
3.3.Bidang Kerja
Berdasarkan kebijakan dari pembimbing Magang/Praktik kerja yaitu Ibu Andi
Yuliawati, A.Md selama ±4 bulan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan, Penulis ditempatkan di Komisi A kemudian diminta untuk membantu Staf
Komisi A yang mengelola masalah pemerintahan

Komisi A bertanggung jawab dalam hal Pemerintahan, Otonomi Daerah, Hukum


dan Keamanan. Adapun pekerjaan Penulis lakukan di Komisi A adalah sebagai berikut :
1. Input Kwitansi Perjalanan Dinas Komisi A
2. Scanning Surat Masuk dan Keluar Dengan Alat Scanner
3. Pengarsipan Dokumen Komisi A
4. Melakukan Legalisir
5. Membuat Surat Komisi
6. Mengantarkan Surat Ke Pimpinan Sesuai Alur
7. Mengetik Notulensi
8. Mengikuti Rapat
3.4.Kendala Yang Dihadapi
Adapun kendala yang dihadapi penulis pada saat Magang/Praktik Kerja di Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah yaitu sebagai berikut :

Dalam hal manajemen pengarsipan, Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah


Sulawesi Selatan belum memiliki manajemen atau pengelolaan arsip data yang baik. Hal
ini dikarenakan belum adanya ruang yang memadai serta sumber daya manusia yang sesuai
dengan fungsi kerjanya. Kegiatan siklus hidup arsip yang dilaksanakan pada Kantor
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dalam prosesnya terdapat
beberapa hambatan antara lain sebagai berikut :

6
 Kurangnya Sumber Daya Manusia

Gambar 2

 Kurang Memahami Cara Pengelolaan Arsip Yang Baik dan Benar


3.5.Cara Mengatasi Kendala
Sesuai dengan kendala yang sudah dijelaskan, berikut cara mengatasi kendala
tersebut :

 Berdasarkan hasil di atas, dapat disampaikan hambatan-hambatan yang


berdampak tidak maksimalnya proses siklus hidup arsip di Kantor
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan yaitu
sebagai berikut, hendaknya memberikan pelatihan dan pembekalan
kepada sumber daya manusia agar lebih memahami pengelolaan
kearsipan. Dengan begitu diharapkan proses siklus hidup arsip di
kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
dapat ditingkatkan agar tujuan Organisasi khususnya dan tujuan
pemerintah umumnya dapat tercapai dengan maksimal.

7
BAB IV
HASILYANG DICAPAI MAGANG/PRAKTIK KERJA
4.1. Hasil Pelaksanaan Magang/Praktik Kerja
1. Peningkatan Pengetahuan: Magang di DPRD dapat memberikan
kesempatan untuk memperluas pengetahuan Penulis tentang proses
legislasi, tata kelola pemerintahan daerah, dan dinamika politik di tingkat
lokal. Penulis memiliki kesempatan untuk belajar tentang peran anggota
DPRD, pembuatan undang-undang daerah, dan berbagai kebijakan yang
sedang dibahas.
2. Pengembangan Keterampilan: Selama magang di DPRD, Penulis dapat
mengembangkan keterampilan seperti analisis kebijakan, penelitian
legislatif, komunikasi politik, serta kemampuan kerja dalam tim. Penulis
juga dapat belajar tentang proses penyusunan anggaran dan evaluasi
program pemerintah daerah.
3. Jaringan Profesional: Magang di DPRD dapat membantu Penulis
membangun jaringan profesional dengan anggota DPRD, staf legislatif,
dan rekan magang lainnya. Ini dapat bermanfaat dalam jangka panjang
untuk kesempatan kerja atau kolaborasi di bidang politik atau
pemerintahan.
4. Pemahaman Praktis: Melalui magang, Penulis mendapatkan wawasan
praktis tentang bagaimana lembaga legislatif beroperasi dalam konteks
pemerintahan daerah. Penulis belajar tentang proses pembuatan
keputusan, interaksi antara anggota DPRD, dan hubungan antara DPRD
dengan pemerintah daerah serta masyarakat.

Di DPRD Sulsel Penulis mendapatkan ilmu tentang metode pengambilan keputusan atau
pengambilan kebijakan untuk kepentingan public. Menurut Holwet dan Ramesh
(Subarsono, 2005; 13) berpendapat bahwa proses kebijakan publik terdiri atas lima tahapan
yaitu, Penyusunan agenda, formulasi kebijakan, pembuatan kebijakan,implementasi
kebijakan, dan evaluasi kebijakan. Sehingga menurut Abdul Wahab (2005), Kebijakan
publik adalah suatu tindakan bersanksi yang mengarah pada tujuan terntu yang diarahkan
pada suatu masalah tertentu yang saling berkaitan yang memengaruhi Sebagian besar warga
masyarakat.

Salah satu cara untuk memperkuat cara pengambilan keputusan agar keputusan tidak
timpang tindih adalah memperbaiki arsip yang ada di DPRD Sulsel dengan cara pendidikan
dan pelatihan kearsipan. Menurut lembaga pemerintah, Arsip Nasional Republik Indonesia
(ANRI), pengertian arsip adalah segala kertas, berkas, naskah, foto, film, mikro film,
rekaman suara, gambar peta, bagan atau dokumen lain dalam segala macam bentuk dan
sifatnya atau salinan serta dengan segala cara penciptaanya, dan yang dihasilkan atau
diterima oleh suatu badan, sebagai bukti dari tujuan organisasi, fungsi- fungsi kebijakan.
Dalam berbagai instansi, arsip digunakan untuk pengambilan keputusan yang baik. Data
historis yang diarsipkan dapat membantu dalam menganalisis, mengevaluasi kinerja, dan
merencanakan strategi masa depan. Informasi yang terdokumentasi dengan baik dalam arsip
dapat menjadi alat penting dalam membuatkeputusan yang informasional dan berdasarkan
fakta.

8
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kearsipan di Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dapat di deskripsikan sebagai berikut
:
1. Kurang Teratur : arsip yang kurang baik mungkin terlihat tidak teratur dan
berantakan. Arsip-arsip tidak ditempatkan dengan rapi, dan tidak ada sistem
pengelompokan atau penataan yang jelas. Hal ini membuat sulit untuk
menemukan dokumen atau informasi yang diperlukan dengan cepat dan efisien.
2. Kurang Tertata Secara Kronologis: Dokumen-dokumen arsip yang kurang baik
mungkin tidak disusun secara kronologis atau berdasarkan kategori yang jelas.
Ini menyebabkan kebingungan dalam mencari informasi yang spesifik atau
melacak riwayat kegiatan.
3. Kurang Dilengkapi dengan Peralatan dan Infrastruktur yang Memadai: Kantor
yang kurang baik tidak dilengkapi dengan peralatan dan infrastruktur yang
memadai untuk pengelolaan arsip. Tidak ada rak arsip yang cukup, label yang
jelas, atau alat pemeliharaan yang diperlukan seperti kotak penyimpanan yang
tahan air atau pengendali suhu dan kelembaban.
4. Kurang Keamanan: Kantor arsip yang kurang baik tidak memiliki langkah-
langkah keamanan yang memadai untuk melindungi dokumen dan informasi
berharga. Mungkin tidak ada sistem penguncian, akses terbatas, atau tindakan
keamanan lainnya yang diperlukan untuk melindungi arsip dari pencurian,
kerusakan, atau akses yang tidak sah.
5. Kurang Pengelolaan Elektronik: Jika kantor kurang baik dalam mengelola arsip
elektronik, mungkin tidak ada sistem yang memadai untuk menyimpan,
mengelola, dan memulihkan data elektronik. Kurangnya kebijakan backup data,
perlindungan dari serangan malware, atau pembaruan perangkat lunak mungkin
membuat arsip elektronik rentan terhadap kehilangan atau kerusakan.
6. Kurang Pelatihan dan Kesadaran: Kantor yang kurang baik mungkin kurang
dalam upaya pelatihan dan kesadaran terkait pengelolaan arsip. Staf/Pegawai
mungkin tidak dilatih dengan baik tentang praktik terbaik dalam pengarsipan dan
tidak menyadari pentingnya pengelolaan arsip yang efektif.

Deskripsi tersebut mencerminkan kondisi Sekretariat Dewan yang tidak memenuhi standar
pengelolaan arsip yang baik. Penting untuk mengidentifikasi kelemahan tersebut dan
mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan pengelolaan
arsip dan memastikan keberlanjutan, aksesibilitas, dan keamanannya.
Pendidikan dan pelatihan seharusnya ada dan diberikan kepada Staf/Pegawai
Sekretariat Dewan dikarenakan Pendidikan dan pelatihan kearsipan membantu
membangun dan meningkatkan kompetensi para profesional dalam pengelolaan arsip. Ini
termasuk pemahaman tentang prinsip dan praktik kearsipan, pemahaman tentang regulasi
dan kebijakan terkait, serta keterampilan teknis dalam mengelola dan memelihara arsip.
Secara keseluruhan, pendidikan dan pelatihan kearsipan diperlukan untuk
memastikan praktik pengelolaan arsip yang baik, melindungi integritas dan keberlanjutan
arsip, memastikan kepatuhan hukum, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta
mendukung pengembangan profesi kearsipan yang berkualitas.

Arsip yang benar harus dijalankan dengan mengikuti prinsip-prinsip dan praktik terbaik
dalam pengelolaan arsip. Berikut adalah beberapa langkah yang perlu diambil untuk
menjalankan arsip dengan benar:
1. Perencanaan: Lakukan perencanaan yang baik untuk pengelolaan arsip.
Tetapkan tujuan, kebijakan, prosedur, dan struktur organisasi yang jelas terkait
dengan pengelolaan arsip. Identifikasi kebutuhan dan sumber daya yang
diperlukan.
9
2. Pengorganisasian: Organisasikan arsip secara sistematis. Buat sistem klasifikasi
yang jelas dan sesuai dengan kebutuhan organisasi. Gunakan metode
penomoran, indeks, atau metadata untuk memudahkan pencarian dan
identifikasi arsip.
3. Penyimpanan dan Pemeliharaan: Pastikan arsip disimpan dengan aman dan
terlindungi dari kerusakan atau kehilangan. Gunakan bahan dan lingkungan
yang sesuai untuk penyimpanan fisik arsip. Untuk arsip digital, lakukan
tindakan keamanan seperti pencadangan data secara teratur dan perlindungan
terhadap serangan cyber.
4. Retensi dan Pembuangan: Tetapkan kebijakan retensi dokumen yang sesuai
dengan peraturan dan kebutuhan organisasi. Pastikan arsip disimpan selama
periode waktu yang diperlukan dan dibuang dengan benar setelah jangka waktu
retensi berakhir.
5. Aksesibilitas: Pastikan arsip dapat diakses dengan mudah oleh pihak yang
berwenang. Tentukan tingkat aksesibilitas berdasarkan kebijakan dan
kebutuhan organisasi. Gunakan metode indeks, label, atau sistem informasi
arsip yang memungkinkan pencarian dan akses yang efisien.
6. Pendidikan dan Pelatihan: Berikan pendidikan dan pelatihan kepada staf terkait
pengelolaan arsip. Pastikan mereka memahami prinsip-prinsip kearsipan,
peraturan terkait, dan keterampilan teknis yang diperlukan dalam pengelolaan
arsip.
7. Audit dan Evaluasi: Lakukan audit dan evaluasi rutin terhadap pengelolaan
arsip. Tinjau kembali kebijakan, prosedur, dan praktik yang ada. Identifikasi
area yang perlu perbaikan atau peningkatan.
8. Inovasi Teknologi: Manfaatkan inovasi teknologi dalam pengelolaan arsip.
Gunakan perangkat lunak arsip, sistem manajemen dokumen, atau platform
kolaboratif yang sesuai untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam
pengelolaan arsip.
9. Kesadaran dan Komitmen: Tingkatkan kesadaran tentang pentingnya
pengelolaan arsip yang baik di seluruh organisasi. Bangun komitmen dari
manajemen dan staf untuk menjalankan arsip dengan benar dan memperlakukan
arsip sebagai aset yang berharga.
Dengan menjalankan arsip dengan benar, organisasi dapat memastikan integritas,
keamanan, dan aksesibilitas arsip, serta memenuhi kepatuhan hukum dan regulasi. Selain itu,
pengelolaan arsip yang baik juga membantu meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan
pemanfaatan informasi yang tepat waktu dan akurat.
Pendidikan dan Pelatihan arsip untuk staf/pegawai dikantor Sekretariat Dewan sangat
perlu diberikan perhatian khusus guna mewujudkan tata kelola pengarsipan yang baik dan benar

10
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan

Berdasarkan Analisa yang dilakukan Penulis Selama melaksanakan


Magang/Praktik Kerja pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
dengan data-data yang ada maka Penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu :

1. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan merupakan


lembaga pemerintah yang memiliki tugas mengawasi, mengurus keuangan
daerah, dan pembuatan peraturan perundang-undangan.
2. Melalui Magang/Praktik Kerja ini Penulis telah menarik kesimpulan bahwa
pada realitanya, teori tidak selalu bisa diterapkan dalam penerapan
langsung di lapangannya. Haln ini Penulis sadari dari segi bidang
Administrasinya. Penulis juga telah mendapat gambaran yang lebih nyata
mengenai ruang lingkup kerja yang sebenarnya.
3. Dalam melakukan Magang/Praktik Kerja, Penulis ditempatkan dibagian
Komisi A, dimana bagian ini memiliki tugas mengurus
Pemerintahan,Otonomi Daerah,Hukum dan Keamanan
4. Dalam melakukan Magang/Praktik Kerja, Penulis Sudah pasti mengalami
suatu kendala dalam bekerja, diantaranya adalah dokumen-dokumen yang
telah diarsipkan tidak sesuai dengan tempatnya. Tetapi, Penulis mampu
mengatasi kendala tersebut dengan mempraktikan teori yang penulis sudah
dapatkan saat Penulis mengikuti mata kuliah di kelas
5.2. Saran
Saran Bagi Mahasiswa Yang Ingin Melaksanakan Magang/Praktik Kerja

1. Mahasiswa yang ingin melakukan Magang/Praktik Kerja, wajib melakukan


observasi terlebih dahulu ke instansi/perusahaan yang ingin didaftarkan.
Tujuannya agar mahasiswa dapat mengetahui terlebih dahulu apakah
instansi/perusahaan tersebut menerima atau bersedia menerima mahasiswa
untuk melakukan Magang/Praktik Kerja.
2. Jika Instansi/Perusahaan telah bersedia menerima mahasiswa
Magang/Praktik Kerja, mahasiswa wajib menanyakan persyaratan apa saja
yang perlu dilengkapi, kemudian mahasiswa harus memberitahukan bidang
kerja apa yang harus mahasiswa tangani berdasarkan jurusannya masing-
masing. Tujuannya, mahasiswa tidak salah diberikan bidang pekerjaan
yang tidak salah diberikan bidang pekerjaan yang tidak sesuai dengan
jurusannya.
3. Pada saat melaksanakan Magang/Praktik Kerja, mahasiswa harus
mengetahui deskripsi pekerjaannya, agar pada saat jam kerja sudah
berlangsung mahasiswa tidak menganggur dan lebih banyak bekerja, atau
mahasiswa bisa berinisiatif sendiri menanyakan kepada staf di kantor
tentang apa yang mahasiswa dapat kerjakan untuk membantu mengasah
keterampilan mahasiswa dalam bekerja di dunia kerja yang nyata.

11
Saran Bagi Prodi Ilmu Administrasi Negara Perihal Magang/Praktik Kerja

1. Pada saat Magang/Praktik Kerja telah ditentukan, pihak Prodi sebaiknya


memberikan referensi instansi yang relevan kepada mahasiswa yang
melaksanakan Magang/Praktik Kerja.
2. Sebaiknya pihak Universitas Negeri Makassar menjalin kerja sama dengan
instansi. Tujuannya, agar mahasiswa bisa lebih mudah pada saat ingin
melakukan Magang/Praktik Kerja
Saran Bagi Instansi Dalam Bidang Administrasi

1. Sebaiknya bagi Lembaga Pemerintah harus lebih meningkatkan


kedisiplinan kinerja pegawainya. Terkadang, pegawai lupa akan tugas-
tugas yang harus mereka lakukan sehingga pekerjaan tersebut menjadi
terbengkalai dan tidak ter urus. Sehingga arsip-arsip atau dokumen yang
seharusnya dapat terawat dengan baik, menjadi terbengkalai dan tidak
terurus sebagaimana mestinya.
2. Sebaiknya sistem tanggal dalam pengarsipan dokumen dapat dilakukan
terus-menerus agar arsip/dokumen tidak tercampur dengan dokumen-
dokumen yang tidak sesuai dengan kelompoknya.

12
BAB VI
REFLEKSI DIRI
Perkuliahan memberikan dasar pengetahuan teoritis yang diperlukan untuk
memahami prinsip dan konsep di bidang studi Penulis. Melalui magang, Penulis dapat
menerapkan pengetahuan tersebut dalam konteks nyata. Magang membantu Penulis melihat
bagaimana teori diterapkan dalam situasi praktis, memperkuat pemahaman Penulis dan
memberikan perspektif yang lebih lengkap. Perkuliahan dan magang keduanya dapat
membantu Penulis membangun jaringan profesional yang berharga. Dalam perkuliahan,
Penulis dapat berinteraksi dengan rekan mahasiswa, dosen, dan pemimpin akademik dalam
bidang studi Penulis. Sementara itu, magang memberikan kesempatan untuk terhubung
dengan para profesional di industri yang sama atau terkait. Keduanya dapat memberikan
akses ke kesempatan kerja, referensi, dan kolaborasi masa depan. Melalui perkuliahan dan
magang, Anda dapat mengintegrasikan teori dengan praktik secara lebih baik. Teori yang
dipelajari di perkuliahan memberikan dasar pemahaman, sementara magang
memungkinkan Penulis melihat bagaimana teori tersebut diterapkan dalam kehidupan
nyata. Ini membantu mengembangkan kemampuan kritis dalam menerapkan konsep
akademik dalam situasi praktis, serta memahami implikasi dan kendala yang mungkin
terjadi.

Magang adalah kesempatan yang baik untuk mengembangkan dan memperkuat


berbagai soft skills yang penting dalam dunia kerja. Berikut adalah beberapa soft skills yang
Penulis kembangkan selama magang yang sebelumnya adalah kekurangan yang Penulis
miliki:

1. Komunikasi: Penulis berinteraksi dengan berbagai pihak, termasuk rekan


kerja, atasan, dan juga pemangku kepentingan eksternal. Ini membantu
Penulis mengasah keterampilan komunikasi lisan dan tulisan, serta
kemampuan mendengarkan dengan baik. Penulis dapat mempraktikkan
komunikasi sehari-hari yang efektif.
2. Kerja Tim: Dalam lingkungan kerja, kemampuan untuk bekerja dalamtim
sangat penting. Selama magang, Penulis memiliki kesempatan untuk
berkolaborasi dengan anggota tim lain, berbagi tugas, dan mencapai tujuan
bersama. Ini membantu Penulis mengembangkan keterampilan seperti
kerjasama, fleksibilitas, negosiasi, dan kepemimpinan yang efektif.
3. Inisiatif dan Kemandirian: Penulis inisiatif dan tanggung jawab atas
tertentu. Dengan mengambil peran aktif dan menunjukkan kemandirian,
Penulis dapat mengembangkan kemampuan mengatur waktu, mengatasi
tantangan, dan menyelesaikan tugas dengan sedikit supervisi. Inisiatifyang
kuat juga dapat menunjukkan kemauan Penulis untuk belajar dan
berkontribusi secara maksimal.
4. Problem Solving: Selama magang, Penulis dihadapkan pada situasi yang
memerlukan pemecahan masalah. Menghadapi tantangan dan
menemukan solusi yang efektif dapat membantu Penulis mengembangkan
kemampuan analitis, kreativitas, dan pemecahan

13
masalah. Magang juga dapat memberikan wawasan tentang bagaimana
mengatasi hambatan dan menangani situasi yang kompleks.
5. Fleksibilitas dan Adaptabilitas: Lingkungan magang bersifat berubah- ubah
dan sering kali membutuhkan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan.
Mengembangkan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat,
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, dan mampu bekerja di bawah
tekanan adalah keterampilan berharga yang dapat Penulis pelajari selama
magang.
6. Etika Kerja: Magang memberikan kesempatan untuk memahami etika kerja
dan standar profesional dalam lingkungan kerja. Penulis dapat mengamati
dan belajar dari praktik terbaik dimana Penulis magang. Mempraktikkan
etika kerja yang baik, seperti ketepatan waktu, dan tanggung jawab

kemampuan kognitif Penulis dikembangkan saat magang dilakukan. Magang dapat


memberikan situasi nyata di mana Penulis dihadapkan pada tugas-tugas yang membutuhkan
pemikiran kritis, analitis, dan problem-solving. Berikut kemampuan kognitif dapat
berkembang selama magang yang dimana sebelumnya Penulis masih kurang dalam hal ini:

1. Pemecahan Masalah: Selama magang, Penulis dihadapkan pada masalah


atau tantangan yang memerlukan pemecahan masalah. Ini bisa meliputi
identifikasi masalah, pengumpulan informasi, analisis data, dan
pengambilan keputusan yang tepat. Melalui proses ini, Penulis dapat
mengasah kemampuan kognitif dalam memecahkan masalah dengan cara
yang sistematis dan efektif.
2. Pemikiran Kritis: Melalui magang, Penulis diperkenalkan pada lingkungan
kerja yang kompleks dan beragam. Ini memungkinkan Penulis untuk
mengasah kemampuan pemikiran kritis dalam mengevaluasi informasi,
mengenali argumen yang valid, mengidentifikasi bias, dan mengambil
sudut pandang yang objektif. Pemikiran kritis adalah kemampuan penting
dalam menghadapi tantangan dan mengambil keputusan.

Hal yang dipersiapkan untuk rencana kedepannya, Penulis telah melakukan


kegiatan magang kerja sesuai dengan yang dianjurkan oleh Prodi Ilmu Administrasi Negara,
selama ±4 bulan kerja. Selama kurun waktu tersebut penulis telah cukup banyak mendapat
pengalaman beraktivitas di dunia kerja. Dalam suatu tempat kerja umumnya memiliki
banyak divisi serta posisi. Masing-masing divisi atau departemen pun memiliki fungsi dan
tugas yang berbeda, begitu pula halnya dengan posisi yang ada di setiap visi misi memiliki
tugasnya masing-masing. Sumber daya manusia sebagai roda penggerak suatu divisi
membutuhkan kompetensi yang baik, baik secara umum atau bahkan kompetensi yang
jarang dimiliki orang lain yang mana kompetensi tersebut dapat menjadi nilai plus bagi
seseorang tersebut dalam menjalani karirnya. Hal-hal yang menjadi nilai tambah bagi
seseorang dapat dilihat dari softskill dan hardskillnya. Softskill adalah kemampuan atau
bakat yang ada di dalam diri setiap manusia, yang mana kemampuan tersebut dilakukan
dengan cara non-teknis yang artinya tidak berbentuk atau kelihatan

14
bentuknya.
Softskill juga dapat dikatakan sebuah kemampuan datau keterampilan dalam
berhubungan dengan orang lain, dan bagaimana seseorang dapat mengatur dirinya sendiri.
Selanjutnya adalah hardskill yang merupakan suatu penguasaan ilmu pengetahuan dan
keterampilan teknis seseorang dalam menjalankan bidangnya. Bila dilihat dari definisinya
softskill termasuk hal yang sangat dibutuhkan sebagai kompetensi seseorang untuk
menjalankan karirnya, terlebih lagi yang karirnya berhubungan dengan orang lain atau
melakukan kontak dengan orang lain. Softskill yang dibutuhkan antara lain adalah
kepemimpinan, pemecahan masalah, manajemen waktu, manajemen organisasi, berpikir
kritis, kerjasama tim, kemampuan analisa dan percaya diri. Kemampuan Seseorang yang
memiliki kemampuan untuk memimpin baik itu orang lain akan baik juga dalam memimpin
dirinya sendiri. Dalam suatu posisi dalam perusahaan terutama yang memiliki posisi tinggi
atau krusial sangat membutuhkan jiwa kepemimpinan yang tinggi. Karena seorang
pemimpin haruslah memiliki softskill yang telah disebutkan sebelumnya. Semuanya saling
berkaitan dan mendukung satu dengan lainnya.Seorang pemimpin haruslah kritis dalam
berpikir serta dapat menganalisa berbagai situasi dalam dunia kerja sehingga seorang
pemimpin akan tahu apa yang harus segera dilakukan guna menjaga stabilitas lingkungan
kerjanya.
Keputusan yang diambil seorang pemimpin adalah hasil dari analisa yang baik,
berpikir secara kritis,dan kemampuan memecahkan masalah untuk mencari solusi yang
terbaik. Selain itu kerjasama tim pun sangat dibutuhkan, karena seorang pemimpin pasti
memiliki bawahan untuk dipimpin. Dengan begitu sikap pemimpin sangatlah berpengaruh
kepada bawahannya termasuk pula manajemen organisasi untuk mengatur seluk- beluk
organisasinya termasuk manajemen waktu dan manajemen diri. Karena bukan tidak
mungkin bahwa bawahan adalah refleksi dari atasannya atau pemimpinnya. Sedangkan
hardskill tidak kalah pentingnya dengan softskill, yang mana hardskill merupakan
kemampuan teknis seseorang dalam melakukan sesuatu di bidangnya. Kemampuan yang
harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah sesuai dengan bidang keilmuannya atau
bidang ilmu yang dipelajarinya. Secara subyektivitas penulis berdasarkan pengalaman dari
kegiatan magang bahwa seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat pula
melakukan apa yang dikerjakan bawahannya. Setidaknya mengetahui secara umum
mengenai hal- hal yang dikerjakan bawahannya terkait dengan pekerjaan ata bidangnya

15
DAFTAR PUSTAKA

https://dprd.sulselprov.go.id/
https://dprd.sulselprov.go.id/web/page/profil_sekwan/struktur-organisasi
A, Ananda Roni dan Romanti. 2022. Mahasiswa, Inilah Manfaat Magang!.
https://itjen.kemdikbud.go.id/web/mahasiswa-inilah-manfaat-magang/
diakses tanggal
Janitra, Mawardi. 2023. Yuk Ketahui Bedanya Hard Skill dan Soft Skill
DalamMenghadapi
Magang Kampus Merdeka! https://www.quipper.com/id/blog/quipper-campus/campus-
life/kenali-hard-skill-soft-skill-program-magang-kampus-merdeka/amp/
Fierdha, Shenny. 2021. Jangan Sepelekan 6 Manfaat Magang Bagi Pengmbangan Karier
Masa Depan!
https://parapuan.co/amp/532600086/jangan-sepelekan-6-manfaat-magang-bagi
pengembangan-karier-masa-depan. Diakses tanggal 07/06/2023.
Holwet dan Ramesh (Subarsono,2005;13)
Abdul Wahab (2005)

16
LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto surat permohonan tempat magang


Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selaran

Lampiran 2. Foto sesudah lapor diri bersama mahasiswa/I magang


di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Lampiran 3. Foto rapat bersama Mitra Komisi A DPRD Sulsel

17
Lampiran 4. Foto Membawa surat ke Kasubag TU Lampiran 5. Foto melakukan arsip hasil perjalanan
Untuk Tindak lanjuti dinas Komisi A DPRD Sulsel

Lampiran 6. Foto sedang melakukan scanning surat Lampiran 7. Foto sedang melakukan legalisir surat
masuk dan keluar pada Komisi A DPRD Sulsel perjalanan dinas Komisi A DPRD Sulsel

18
Lampiran 8. Foto melakukan absensi rapat yang Lampiran 9. Foto mengantarkan/membawa surat
dilakukan Komisi A DPRD Sulsel Komisi A ke Pimpinan DPRD Sulsel

Lampiran 10. Foto melakukan pembuatan surat Lampiran 11. Foto sedang melakukan notulensi pada
Komisi A DPRD Sulsel rapat dengar pendapat yang dilakukan oleh komisi D
DPRD Sulsel

19
Lampiran 12. Foto mengikuti sidang Paripurna Lampiran 13. Foto bersama Ketua DPRD Sulsel
DPRD Sulsel

Lampiran 14. Foto rapat dengar pendapat di Komisi Lampiran 15. Foto melakukan input kwitansi
D DPRD Sulsel perjalanan dinas Komisi A DPRD Sulsel

20
Lampiran 16. Foto surat persetujuan orang tua Lampiran 17. Foto surat persetujuan Kaprodi
untuk melakukan Magang/Praktik Kerja

Lampiran. 18 Foto absensi yang dilakukan setiap


pagi

21

Anda mungkin juga menyukai