MAGANG/PRAKTIK KERJA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
OLEH :
A.M.RIZAL RINALDI YUSUF
210605502035
2023
PENGESAHAN
Demikian Pengesahan ini kami berikan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui,
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan Rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan laporan hasil Magang Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Penulis membuat laporan
Magang Program Merdeka Kampus Merdeka ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mendapatkan nilai Magang Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka pada Program Studi S1 Ilmu
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sangatlah sulit bagi penulis untuk
menyelesaikan laporan hasil Magang Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Husain Syam, MT., IPU., ASEAN Eng Selaku Rektor Universitas Negeri
Makassar.
2. Bapak Prof. Dr. Jumadi, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Makakassar.
3. Ibu Dra. Herlina Sakawati, M.Si selaku ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Universitas Negeri Makassar.
4. Bapak Dr. Didin M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah memberikan arahan
dan masukan sehingga pelaksanaan dan laporan kegiatan magang ini dapat terselesaikan.
5. Ibu Andi Yuliawati A.Md, selaku mentor Magang Program Merdeka Belajar Kampus
Merdeka di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan
6. Seluruh Stakeholder yang ada di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan
7. Teman-teman seperjuangan yang selalu membersamai disetiap saat pelaksanaan Program
Merdeka Belajar Kampus Merdeka
ii
DAFTAR ISI
PENGESAHAN .............................................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................................................... 1
1.2. Maksud dan Tujuan Magang/Praktik Kerja ......................................................................................................... 1
1.3. Manfaat Magang/Praktek Kerja .......................................................................................................................... 2
BAB II
GAMBARAN UMUM MAGANG/PRAKTIK KERJA ................................................................................................ 3
2.1. Profil Mitra Magang/Praktik Kerja ..................................................................................................................... 3
BAB III
METODE PELAKSANAAN MAGANG/PRAKTIK KERJA ...................................................................................... 6
3.1. Metode Pelaksanaan ............................................................................................................................................ 6
3.2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan .......................................................................................................................... 6
3.3. Bidang Kerja ....................................................................................................................................................... 6
3.4. Kendala Yang Dihadapi....................................................................................................................................... 6
3.5. Cara Mengatasi Kendala ..................................................................................................................................... 7
BAB IV
HASILYANG DICAPAI MAGANG/PRAKTIK KERJA ............................................................................................ 8
4.1. Hasil Pelaksanaan Magang/Praktik Kerja ........................................................................................................... 8
BAB V
PENUTUP.................................................................................................................................................................... 11
5.1. Simpulan ........................................................................................................................................................... 11
5.2. Saran ................................................................................................................................................................. 11
BAB VI
REFLEKSI DIRI .......................................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................................. 16
LAMPIRAN ................................................................................................................................................................ 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Magang/Praktik kerja merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh bagi
mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Makassar sebagai
persiapan di dunia kerja nantinya.Magang/Praktik Kerja ini dapat diprogram salah satunya
melalui Kegiatan Magang/Praktik Kerja Mandiri MBKM.Melalui Magang/Praktik Kerja
dapat membantu mahasiswa dalam melihat berbagai realitas yang ada dunia kerja serta lebih
mengembangkan seluruh pengetahuan yang telah didapatkan sebelumnya. Pemilihan
tempat Magang/Praktik Kerja yang dipilih penulis adalah Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan salah satu lembaga perwakilan rakyat
daerah. Pemilihan tempat magang termasuk salah satu hal yang dapat menentukan
pengalaman kerja yang didapatkan oleh penulis. Hal tersebut dikarekan keterkaitan antara
tempat magang dengan Program Studi penulis dapat menjadi faktor yang sangat
mempengaruhi pengaplikasian berbagai pengetahuan yang penulis dapatkan dibangku
perkuliahan untuk diimplementasikan di instansi tampat magang nantinya. Dengan begitu
terjadi sinkronisasi antara penerapan ilmu maupun praktik yang didaptkan di instansi
tersebut.
1.2.Maksud dan Tujuan Magang/Praktik Kerja
Maksud dan Tujuan yaitu :
1
1.3.Manfaat Magang/Praktek Kerja
a. Manfaat Bagi Universitas Negeri Makassar
2
BAB II
Gambar 1
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan adalah Lembaga perwakilan
rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah di
Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. DPRD Sulawesi Selatan beranggotakan 85 orang
yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Sulawesi
Selatan terdiri dari 1 Ketua dan 4 Wakil Ketua partai politik pemilik jumlah kursi dan suara
terbanyak.
Untuk mengoptimalkan pelaksanaan, fungsi, tugas dan wewenang DPRD, serta hak dan
kewajiban anggota DPRD, di bentuk fraksi sebagai wadah berhimpun anggota DPRD.
Setiap anggota DPRD menjadi anggota salah satu fraksi.
Berdasarkan Pasal 110 UU RI NO.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Alat
Kelengkapan DPRD Provinsi terdiri dari :
1. Pimpinan
2. Badan Musyawarah (Bamus)
3. Komisi
4. Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda)
5. Badan Anggaran (Banggar)
6. Badan Kehormatan (BK)
7. Alat Kelengkapan Lain (dibentuk melalui Rapat Paripurna)
3
Struktur Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan :
Sekretaris Dewan
Sub Koordinator
Sub Koordinator
Sub Koordinator Sub Bagian Rumah Akuntansi dan
Hubungan Masyarakat,
Kerjasama dan Aspirasi Tangga Pelaporan
Protokol dan Publikasi
DPRD Provinsi Sulawesi Selatan memiliki beberapa komisi yang dibentuk untuk membantu
pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD. Berikut adalah beberapa komisi yangterdapat di DPRD
Provinsi Sulawesi Selatan :
4
2. Komisi B (Ekonomi) memiliki tugas dan tanggung jawab dalam bidang ekonomi,
investasi, perdagangan, dan koperasi
3. Komisi C (Keuangan) bertanggung jawab atas bidang keuangan, Anggaran, dan
Pengawasa Keuangan
4. Komisi D (Pembangunan) berfokus pada bidang pembangunan, infrastruktur, dan
Transportasi
5. Komisi E (Kesejahteraan Rakyat) berfokus pada bidang lingkungan hidup,
energi, sumber daya alam, dan ketahanan pangan
5
BAB III
6
Kurangnya Sumber Daya Manusia
Gambar 2
7
BAB IV
HASILYANG DICAPAI MAGANG/PRAKTIK KERJA
4.1. Hasil Pelaksanaan Magang/Praktik Kerja
1. Peningkatan Pengetahuan: Magang di DPRD dapat memberikan
kesempatan untuk memperluas pengetahuan Penulis tentang proses
legislasi, tata kelola pemerintahan daerah, dan dinamika politik di tingkat
lokal. Penulis memiliki kesempatan untuk belajar tentang peran anggota
DPRD, pembuatan undang-undang daerah, dan berbagai kebijakan yang
sedang dibahas.
2. Pengembangan Keterampilan: Selama magang di DPRD, Penulis dapat
mengembangkan keterampilan seperti analisis kebijakan, penelitian
legislatif, komunikasi politik, serta kemampuan kerja dalam tim. Penulis
juga dapat belajar tentang proses penyusunan anggaran dan evaluasi
program pemerintah daerah.
3. Jaringan Profesional: Magang di DPRD dapat membantu Penulis
membangun jaringan profesional dengan anggota DPRD, staf legislatif,
dan rekan magang lainnya. Ini dapat bermanfaat dalam jangka panjang
untuk kesempatan kerja atau kolaborasi di bidang politik atau
pemerintahan.
4. Pemahaman Praktis: Melalui magang, Penulis mendapatkan wawasan
praktis tentang bagaimana lembaga legislatif beroperasi dalam konteks
pemerintahan daerah. Penulis belajar tentang proses pembuatan
keputusan, interaksi antara anggota DPRD, dan hubungan antara DPRD
dengan pemerintah daerah serta masyarakat.
Di DPRD Sulsel Penulis mendapatkan ilmu tentang metode pengambilan keputusan atau
pengambilan kebijakan untuk kepentingan public. Menurut Holwet dan Ramesh
(Subarsono, 2005; 13) berpendapat bahwa proses kebijakan publik terdiri atas lima tahapan
yaitu, Penyusunan agenda, formulasi kebijakan, pembuatan kebijakan,implementasi
kebijakan, dan evaluasi kebijakan. Sehingga menurut Abdul Wahab (2005), Kebijakan
publik adalah suatu tindakan bersanksi yang mengarah pada tujuan terntu yang diarahkan
pada suatu masalah tertentu yang saling berkaitan yang memengaruhi Sebagian besar warga
masyarakat.
Salah satu cara untuk memperkuat cara pengambilan keputusan agar keputusan tidak
timpang tindih adalah memperbaiki arsip yang ada di DPRD Sulsel dengan cara pendidikan
dan pelatihan kearsipan. Menurut lembaga pemerintah, Arsip Nasional Republik Indonesia
(ANRI), pengertian arsip adalah segala kertas, berkas, naskah, foto, film, mikro film,
rekaman suara, gambar peta, bagan atau dokumen lain dalam segala macam bentuk dan
sifatnya atau salinan serta dengan segala cara penciptaanya, dan yang dihasilkan atau
diterima oleh suatu badan, sebagai bukti dari tujuan organisasi, fungsi- fungsi kebijakan.
Dalam berbagai instansi, arsip digunakan untuk pengambilan keputusan yang baik. Data
historis yang diarsipkan dapat membantu dalam menganalisis, mengevaluasi kinerja, dan
merencanakan strategi masa depan. Informasi yang terdokumentasi dengan baik dalam arsip
dapat menjadi alat penting dalam membuatkeputusan yang informasional dan berdasarkan
fakta.
8
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kearsipan di Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dapat di deskripsikan sebagai berikut
:
1. Kurang Teratur : arsip yang kurang baik mungkin terlihat tidak teratur dan
berantakan. Arsip-arsip tidak ditempatkan dengan rapi, dan tidak ada sistem
pengelompokan atau penataan yang jelas. Hal ini membuat sulit untuk
menemukan dokumen atau informasi yang diperlukan dengan cepat dan efisien.
2. Kurang Tertata Secara Kronologis: Dokumen-dokumen arsip yang kurang baik
mungkin tidak disusun secara kronologis atau berdasarkan kategori yang jelas.
Ini menyebabkan kebingungan dalam mencari informasi yang spesifik atau
melacak riwayat kegiatan.
3. Kurang Dilengkapi dengan Peralatan dan Infrastruktur yang Memadai: Kantor
yang kurang baik tidak dilengkapi dengan peralatan dan infrastruktur yang
memadai untuk pengelolaan arsip. Tidak ada rak arsip yang cukup, label yang
jelas, atau alat pemeliharaan yang diperlukan seperti kotak penyimpanan yang
tahan air atau pengendali suhu dan kelembaban.
4. Kurang Keamanan: Kantor arsip yang kurang baik tidak memiliki langkah-
langkah keamanan yang memadai untuk melindungi dokumen dan informasi
berharga. Mungkin tidak ada sistem penguncian, akses terbatas, atau tindakan
keamanan lainnya yang diperlukan untuk melindungi arsip dari pencurian,
kerusakan, atau akses yang tidak sah.
5. Kurang Pengelolaan Elektronik: Jika kantor kurang baik dalam mengelola arsip
elektronik, mungkin tidak ada sistem yang memadai untuk menyimpan,
mengelola, dan memulihkan data elektronik. Kurangnya kebijakan backup data,
perlindungan dari serangan malware, atau pembaruan perangkat lunak mungkin
membuat arsip elektronik rentan terhadap kehilangan atau kerusakan.
6. Kurang Pelatihan dan Kesadaran: Kantor yang kurang baik mungkin kurang
dalam upaya pelatihan dan kesadaran terkait pengelolaan arsip. Staf/Pegawai
mungkin tidak dilatih dengan baik tentang praktik terbaik dalam pengarsipan dan
tidak menyadari pentingnya pengelolaan arsip yang efektif.
Deskripsi tersebut mencerminkan kondisi Sekretariat Dewan yang tidak memenuhi standar
pengelolaan arsip yang baik. Penting untuk mengidentifikasi kelemahan tersebut dan
mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan pengelolaan
arsip dan memastikan keberlanjutan, aksesibilitas, dan keamanannya.
Pendidikan dan pelatihan seharusnya ada dan diberikan kepada Staf/Pegawai
Sekretariat Dewan dikarenakan Pendidikan dan pelatihan kearsipan membantu
membangun dan meningkatkan kompetensi para profesional dalam pengelolaan arsip. Ini
termasuk pemahaman tentang prinsip dan praktik kearsipan, pemahaman tentang regulasi
dan kebijakan terkait, serta keterampilan teknis dalam mengelola dan memelihara arsip.
Secara keseluruhan, pendidikan dan pelatihan kearsipan diperlukan untuk
memastikan praktik pengelolaan arsip yang baik, melindungi integritas dan keberlanjutan
arsip, memastikan kepatuhan hukum, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta
mendukung pengembangan profesi kearsipan yang berkualitas.
Arsip yang benar harus dijalankan dengan mengikuti prinsip-prinsip dan praktik terbaik
dalam pengelolaan arsip. Berikut adalah beberapa langkah yang perlu diambil untuk
menjalankan arsip dengan benar:
1. Perencanaan: Lakukan perencanaan yang baik untuk pengelolaan arsip.
Tetapkan tujuan, kebijakan, prosedur, dan struktur organisasi yang jelas terkait
dengan pengelolaan arsip. Identifikasi kebutuhan dan sumber daya yang
diperlukan.
9
2. Pengorganisasian: Organisasikan arsip secara sistematis. Buat sistem klasifikasi
yang jelas dan sesuai dengan kebutuhan organisasi. Gunakan metode
penomoran, indeks, atau metadata untuk memudahkan pencarian dan
identifikasi arsip.
3. Penyimpanan dan Pemeliharaan: Pastikan arsip disimpan dengan aman dan
terlindungi dari kerusakan atau kehilangan. Gunakan bahan dan lingkungan
yang sesuai untuk penyimpanan fisik arsip. Untuk arsip digital, lakukan
tindakan keamanan seperti pencadangan data secara teratur dan perlindungan
terhadap serangan cyber.
4. Retensi dan Pembuangan: Tetapkan kebijakan retensi dokumen yang sesuai
dengan peraturan dan kebutuhan organisasi. Pastikan arsip disimpan selama
periode waktu yang diperlukan dan dibuang dengan benar setelah jangka waktu
retensi berakhir.
5. Aksesibilitas: Pastikan arsip dapat diakses dengan mudah oleh pihak yang
berwenang. Tentukan tingkat aksesibilitas berdasarkan kebijakan dan
kebutuhan organisasi. Gunakan metode indeks, label, atau sistem informasi
arsip yang memungkinkan pencarian dan akses yang efisien.
6. Pendidikan dan Pelatihan: Berikan pendidikan dan pelatihan kepada staf terkait
pengelolaan arsip. Pastikan mereka memahami prinsip-prinsip kearsipan,
peraturan terkait, dan keterampilan teknis yang diperlukan dalam pengelolaan
arsip.
7. Audit dan Evaluasi: Lakukan audit dan evaluasi rutin terhadap pengelolaan
arsip. Tinjau kembali kebijakan, prosedur, dan praktik yang ada. Identifikasi
area yang perlu perbaikan atau peningkatan.
8. Inovasi Teknologi: Manfaatkan inovasi teknologi dalam pengelolaan arsip.
Gunakan perangkat lunak arsip, sistem manajemen dokumen, atau platform
kolaboratif yang sesuai untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam
pengelolaan arsip.
9. Kesadaran dan Komitmen: Tingkatkan kesadaran tentang pentingnya
pengelolaan arsip yang baik di seluruh organisasi. Bangun komitmen dari
manajemen dan staf untuk menjalankan arsip dengan benar dan memperlakukan
arsip sebagai aset yang berharga.
Dengan menjalankan arsip dengan benar, organisasi dapat memastikan integritas,
keamanan, dan aksesibilitas arsip, serta memenuhi kepatuhan hukum dan regulasi. Selain itu,
pengelolaan arsip yang baik juga membantu meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan
pemanfaatan informasi yang tepat waktu dan akurat.
Pendidikan dan Pelatihan arsip untuk staf/pegawai dikantor Sekretariat Dewan sangat
perlu diberikan perhatian khusus guna mewujudkan tata kelola pengarsipan yang baik dan benar
10
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
11
Saran Bagi Prodi Ilmu Administrasi Negara Perihal Magang/Praktik Kerja
12
BAB VI
REFLEKSI DIRI
Perkuliahan memberikan dasar pengetahuan teoritis yang diperlukan untuk
memahami prinsip dan konsep di bidang studi Penulis. Melalui magang, Penulis dapat
menerapkan pengetahuan tersebut dalam konteks nyata. Magang membantu Penulis melihat
bagaimana teori diterapkan dalam situasi praktis, memperkuat pemahaman Penulis dan
memberikan perspektif yang lebih lengkap. Perkuliahan dan magang keduanya dapat
membantu Penulis membangun jaringan profesional yang berharga. Dalam perkuliahan,
Penulis dapat berinteraksi dengan rekan mahasiswa, dosen, dan pemimpin akademik dalam
bidang studi Penulis. Sementara itu, magang memberikan kesempatan untuk terhubung
dengan para profesional di industri yang sama atau terkait. Keduanya dapat memberikan
akses ke kesempatan kerja, referensi, dan kolaborasi masa depan. Melalui perkuliahan dan
magang, Anda dapat mengintegrasikan teori dengan praktik secara lebih baik. Teori yang
dipelajari di perkuliahan memberikan dasar pemahaman, sementara magang
memungkinkan Penulis melihat bagaimana teori tersebut diterapkan dalam kehidupan
nyata. Ini membantu mengembangkan kemampuan kritis dalam menerapkan konsep
akademik dalam situasi praktis, serta memahami implikasi dan kendala yang mungkin
terjadi.
13
masalah. Magang juga dapat memberikan wawasan tentang bagaimana
mengatasi hambatan dan menangani situasi yang kompleks.
5. Fleksibilitas dan Adaptabilitas: Lingkungan magang bersifat berubah- ubah
dan sering kali membutuhkan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan.
Mengembangkan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat,
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, dan mampu bekerja di bawah
tekanan adalah keterampilan berharga yang dapat Penulis pelajari selama
magang.
6. Etika Kerja: Magang memberikan kesempatan untuk memahami etika kerja
dan standar profesional dalam lingkungan kerja. Penulis dapat mengamati
dan belajar dari praktik terbaik dimana Penulis magang. Mempraktikkan
etika kerja yang baik, seperti ketepatan waktu, dan tanggung jawab
14
bentuknya.
Softskill juga dapat dikatakan sebuah kemampuan datau keterampilan dalam
berhubungan dengan orang lain, dan bagaimana seseorang dapat mengatur dirinya sendiri.
Selanjutnya adalah hardskill yang merupakan suatu penguasaan ilmu pengetahuan dan
keterampilan teknis seseorang dalam menjalankan bidangnya. Bila dilihat dari definisinya
softskill termasuk hal yang sangat dibutuhkan sebagai kompetensi seseorang untuk
menjalankan karirnya, terlebih lagi yang karirnya berhubungan dengan orang lain atau
melakukan kontak dengan orang lain. Softskill yang dibutuhkan antara lain adalah
kepemimpinan, pemecahan masalah, manajemen waktu, manajemen organisasi, berpikir
kritis, kerjasama tim, kemampuan analisa dan percaya diri. Kemampuan Seseorang yang
memiliki kemampuan untuk memimpin baik itu orang lain akan baik juga dalam memimpin
dirinya sendiri. Dalam suatu posisi dalam perusahaan terutama yang memiliki posisi tinggi
atau krusial sangat membutuhkan jiwa kepemimpinan yang tinggi. Karena seorang
pemimpin haruslah memiliki softskill yang telah disebutkan sebelumnya. Semuanya saling
berkaitan dan mendukung satu dengan lainnya.Seorang pemimpin haruslah kritis dalam
berpikir serta dapat menganalisa berbagai situasi dalam dunia kerja sehingga seorang
pemimpin akan tahu apa yang harus segera dilakukan guna menjaga stabilitas lingkungan
kerjanya.
Keputusan yang diambil seorang pemimpin adalah hasil dari analisa yang baik,
berpikir secara kritis,dan kemampuan memecahkan masalah untuk mencari solusi yang
terbaik. Selain itu kerjasama tim pun sangat dibutuhkan, karena seorang pemimpin pasti
memiliki bawahan untuk dipimpin. Dengan begitu sikap pemimpin sangatlah berpengaruh
kepada bawahannya termasuk pula manajemen organisasi untuk mengatur seluk- beluk
organisasinya termasuk manajemen waktu dan manajemen diri. Karena bukan tidak
mungkin bahwa bawahan adalah refleksi dari atasannya atau pemimpinnya. Sedangkan
hardskill tidak kalah pentingnya dengan softskill, yang mana hardskill merupakan
kemampuan teknis seseorang dalam melakukan sesuatu di bidangnya. Kemampuan yang
harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah sesuai dengan bidang keilmuannya atau
bidang ilmu yang dipelajarinya. Secara subyektivitas penulis berdasarkan pengalaman dari
kegiatan magang bahwa seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat pula
melakukan apa yang dikerjakan bawahannya. Setidaknya mengetahui secara umum
mengenai hal- hal yang dikerjakan bawahannya terkait dengan pekerjaan ata bidangnya
15
DAFTAR PUSTAKA
https://dprd.sulselprov.go.id/
https://dprd.sulselprov.go.id/web/page/profil_sekwan/struktur-organisasi
A, Ananda Roni dan Romanti. 2022. Mahasiswa, Inilah Manfaat Magang!.
https://itjen.kemdikbud.go.id/web/mahasiswa-inilah-manfaat-magang/
diakses tanggal
Janitra, Mawardi. 2023. Yuk Ketahui Bedanya Hard Skill dan Soft Skill
DalamMenghadapi
Magang Kampus Merdeka! https://www.quipper.com/id/blog/quipper-campus/campus-
life/kenali-hard-skill-soft-skill-program-magang-kampus-merdeka/amp/
Fierdha, Shenny. 2021. Jangan Sepelekan 6 Manfaat Magang Bagi Pengmbangan Karier
Masa Depan!
https://parapuan.co/amp/532600086/jangan-sepelekan-6-manfaat-magang-bagi
pengembangan-karier-masa-depan. Diakses tanggal 07/06/2023.
Holwet dan Ramesh (Subarsono,2005;13)
Abdul Wahab (2005)
16
LAMPIRAN
17
Lampiran 4. Foto Membawa surat ke Kasubag TU Lampiran 5. Foto melakukan arsip hasil perjalanan
Untuk Tindak lanjuti dinas Komisi A DPRD Sulsel
Lampiran 6. Foto sedang melakukan scanning surat Lampiran 7. Foto sedang melakukan legalisir surat
masuk dan keluar pada Komisi A DPRD Sulsel perjalanan dinas Komisi A DPRD Sulsel
18
Lampiran 8. Foto melakukan absensi rapat yang Lampiran 9. Foto mengantarkan/membawa surat
dilakukan Komisi A DPRD Sulsel Komisi A ke Pimpinan DPRD Sulsel
Lampiran 10. Foto melakukan pembuatan surat Lampiran 11. Foto sedang melakukan notulensi pada
Komisi A DPRD Sulsel rapat dengar pendapat yang dilakukan oleh komisi D
DPRD Sulsel
19
Lampiran 12. Foto mengikuti sidang Paripurna Lampiran 13. Foto bersama Ketua DPRD Sulsel
DPRD Sulsel
Lampiran 14. Foto rapat dengar pendapat di Komisi Lampiran 15. Foto melakukan input kwitansi
D DPRD Sulsel perjalanan dinas Komisi A DPRD Sulsel
20
Lampiran 16. Foto surat persetujuan orang tua Lampiran 17. Foto surat persetujuan Kaprodi
untuk melakukan Magang/Praktik Kerja
21