Anda di halaman 1dari 44

STRATEGI UMKM MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN

USAHA PASCA COVID 19 DI KAB. SUMBAWA

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Oleh:

Novita Ulandari Putri

19602011016

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMAN

UNIVERSITAS SAMAWA

SUMBAWA BESAR

2023
HALAMAN PENGESAHAN

STRATEGI UMKM MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN USAHA

PASCA COVID-19 DI KAB. SUMBAWA

Diajukan Oleh

Novita Ulandari Putri

19.60.20.11.016

Disetujui Oleh :

Sumbawa, Sumbawa,

Pembimbing I Pembimbing II

ROOS NANA SUCIHATI, SE., MM. KURNIAWANSYAH, SE., MM.

NIDN: 0828127901 NIDN: 0807107801

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

proposal dengan judul “Strategi UMKM Mempertahankan kelangsungan usaha

paska covid 19 di Kab. Sumbawa”. Proposal ini disusun sebagai salah satu syarat

dalam menyelesaikan tugas proposal pada Jurusan ekonomi pembangunan

Fakultas ekonomi dan Manajemen Universitas Samawa.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak

kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun demi kesempurnaan proposal ini. Akhir kata, penulis

berharap semoga proposal ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Sumbawa, 10 Desember 2022

Novita Ulandari Putri

NPM. 19602011016

DAFTAR ISI

iii
SAMPUL
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING............................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………. vi

BAB I. PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................3
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..............................................................4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 6


2.1. Penelitian Terdahulu .............................................................................6
2.2. Landasan Teori ....................................................................................14
2.3. Kerangka Konseptual Penelitian ..........................................................21

BAB III. METODE PENELITIAN ..............................................................22


3.1. Jenis Penelitian .....................................................................................22
3.2. Jenis dan Sumber Data .........................................................................22
3.3. Informan penelitian ..............................................................................23
3.4. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................24
3.5. Definisi Operasional Variabel ..............................................................
3.6. Teknik Analisis Data ............................................................................26

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................46


LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman

iv
Tabel 2.1 Pemetaan kajian penelitian terdahulu................................................10

DAFTAR GAMBAR

Halaman

v
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Penelitian ................................................... 21
Gambar 3. 1 Matriks SWOT……………………………………………………. 29

vi
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan UMKM telah menjadi alternative penyerapan tenaga kerja maupun

usaha produktif barang dan jasa karna merupakan mesin untuk merangsang

peningkatan pertumbuhan ekonomi dan berperan peningkatan dalam membantu

perekonomian Indonesia. UMKM memiliki daya tahan tinggi dalam menopang

perekonomian negara bahkan saat terjadi krisis global seperti yang terjadi

terjadinya penyebaran wabah covid 19. Selanjutnya, kegiatan usaha mikro kecil

menengah (UMKM) juga merupakan salah satu usaha yang dikelola perorangan

dan tidak dibentuk oleh badan usaha sifatnya independen serta membuka lapangan

kerja baru bagi masyarakat. Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di

percaya sebagai solusi dari masalah-masalah tersebut sehingga di harapkan

UMKM akan terus tumbuh dan berkembang di Indonesia terutama di kabupaten

Sumbawa. UMKM dianggap dapat membantu perekonomian karna sifatnya yang

nyata dalam menciptakan lapangan kerja baru sumber daya dan serta jasa (HS,

R.2021:8).

Peningkatan kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap

pendapatan nasional harus terus diupayakan. Sebagai sektor yang berperan dalam

membuka lapangan kerja bagi (96,87%) angkatan kerja di Indonesia, UMKM

memiliki posisi penting dalam keberlangsungan perekonomian Indonesia.

Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UMKM, kontribusi UMKM

1
2

pada PDB mencapai 60,34% pada 2017. Kontribusi ini pada dasarnya masih dapat

ditingkatkan, mengingat peran UMKM dalam porsi ekspor di Indonesia hanya

mencapai 15,7%. Pengalaman pada 1998 dan 2012 membuktikan bahwa UMKM

dapat bertahan dari krisis ekonomi, ditunjukkan dengan pertumbuhan positif yang

dicapai UMKM pada saat-saat krisis(Gregorius Rio & Pitaloka, 2020,140).

Potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten

Sumbawa Cukup banyak. Secara umum saat ini Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah (UMKM) baik yang berbasis ekonomi kreatif maupun non ekonomi

kreatif merupakan pelaku usaha terbesar dengan produk yang potensial. sebut saja

jagung, kopi, madu, permen susu, manjareal, masin, kerupuk atom dan lainnya

terus dibina agar semakin berkembang. baik dari aspek produksi maupun

pemasarannya. Sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di kabupaten

Sumbawa terus menggeliat. Dengan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) per

31 Juli 2022, dimana Kabupaten Sumbawa tertinggi mengakses KUR sebanyak

Rp 596,27 miliar dengan jumlah 15.617 debitur. “Peningkatan ini kemungkinan

dengan banyaknya event diselenggarakan, investasi mulai masuk dampaknya

UMKM bertambah dan akses KUR ikut melonjak,”. Oleh karena itu diperlukan

strategi yang tepat demi UMKM. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah

membuat pembukuan perusahaan yang rapi. Seluruh transaksi keuangan, baik

pemasukan, pengeluaran, dan transaksi lainnya harus terdokumentasi dengan

baik(Sutanty et al., 2022:1126-1127).


3

Jenis usaha kecil ini memang sangat kuat dan tahan banting terhadap krisis

ekonomi sekalipun. Karena itu kita perlu mengembangkannya, dalam hal ini

pemerintah yang paling bertanggungjawab dan memiliki peran yang besar

terhadap pengembangan usaha kecil menengah di Indonesia. Salah satu

diantaranya pemerintah perlu menciptakan kondisi iklim usaha yang kondusif

berupa keringanan pajak, kemudahan perijinan dan lain-lain. Selain itu,

pengembangan kemitraan dan pelatihan, pembinaan kepada wirausaha perlu

dilakukan. Pemerintah pada intinya memiliki kewajiban untuk turut memecahkan

tiga hal masalah klasik yang kerap kali menerpa UKM, yakni akses pasar, modal,

dan teknologi, yang selama ini kerap menjadi bahan perbincangan.

Berdasarkan uraian di atas bahwa Pada saat pandemik tidak sedikit UMKM

yang mengalami krisis usaha. Pentingnya UMKM bagi perekonomian Indonesia

termasuk perekonomian di kabupaten Sumbawa harus memiliki strategi bertahan

sehingga selamat dari krisis akibat pandemic Covid-19. Tujuan penelitian ini

adalahpenelitian tentang strategi UMKM bertahan selama covid 19 hal ini penulis

membuat penelitian “ strategi UMKM mempertahankan kelangsungan usaha

paska covid 19”

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah

adalah “ Bagaimana strategi UMKM mempertahankan kelangsungan usaha

paska covid 19 ? “
4

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang dapat digunakan dalam penelitian ini yaitu : Untuk

Mengetahui Strategi UMKM mempertahankan kelangsungan usaha paska

covid 19

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaatnya penelitian adalah Hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

a. Secara teoritis dapat memberikan sumbangsih bagi peneliti

berikutnya mengenai Strategi UMKM mempertahankan

kelangsungan usaha paska covid 19 di Kabupaten Sumbawa.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan khususnya pada bidang UMKM. Penelitian ini juga

diharapkan dapat menjadi salah satu literature/referensi dalam

bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan peneliti

lebih mendalam mengenai Strategi UMKM mempertahankan

kelangsungan usaha paska covid 19 di kabupaten Sumbawa.

b. Bagi Masyarakat
5

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan,

pengetahuan dan informasi bagi masyarakat mengenai Strategi

UMKM mempertahankan kelangsungan usaha paska covid 19 di

kabupaten Sumbawa.

c. Bagi Program Studi

Penelitian ini dapat menjadi dapat menjadi referensi bagi penulis

lain sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya dengan kajian

UMKM. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi

mengenai Strategi UMKM mempertahankan kelangsungan usaha

pasca covid 19 di kabupaten Sumbawa.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu

Bahan rujukan sebagai penunjang penelitian mengenai “Strategi

UMKM Mempertahankan Kelangsungan Usaha Paska Covid 19” yang

diambil dari penelitian terdahulu yang membahas mengenai strategi yang

digunakan oleh UMKM dalam mempertahankan kelangsungan usaha

paska covid 19. Berikut penelitian-penelitian terdahulu yang saya jadikan

pedoman untuk penelitian.

1. Fadilah Nur Azizah, Igo Fadilah Ilham, Liza Putri Aqidah, Safira Aliyani

Firdaus, Setyani Agung Dwi Astuti dan Imam Buchori (2020) dengan penelitian

Strategi UMKM untuk Meningkatkan Perekonomian selama Pandemi Covid-19

pada saat New Normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan

menganalisis strategi untuk meningkatkan perekonomian UMKM pada saat new

normal diterapkan akibat adanya dampak dari pandemi Covid 19. Metode

penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif deskriptif, Hasil yang diperoleh

dari penelitian ini menunjukkan bahwa perlu adanya langkah cepat, tepat dan

nyata dari pemerintah maupun pelaku usaha untuk menanggulangi kerugian yang

telah terjadi akibat pandemi serta melakukan pembaharuan dan evaluasi mengenai

siklus usaha mengikuti keadaan yang tengah terjadi agar usaha dapat terus

bertahan dan berkembang

6
7

2. Arifin, Gregorius Rio & Pitaloka, Endang (2020), dalam penelitian Strategi

usaha mikro, kecil, dan Menengah (UMKM) bertahan pada kondisi pandemik

covid 19 di Indonesia. Dilihat pada masa Pandemi COVID-19 berdampak pada

perekonomian Indonesia. Penurunan kinerja ekonomi tidak hanya dirasakan

perusahaan besar multi nasional, maupun nasional tetapi juga dirasakan oleh

pelaku UMKM. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi bertahan UMKM

khususnya di masa pandemik. Metode penelitian yang digunakan adalah studi

literatur. Peneliti mengkaji berbagai hasil studi empiris khususnya jurnal imiah

yang berkaitan dengan strategi UMKM. Peneliti kemudian membandingkan hasil

penelitian dari berbagai jurnal tersebeut dan mengambil intisari dari hasil

penelitain tersebut. Berdasarkan hasil studi literatur, terdapat empat strategi

bertahan untuk UMKM yaitu, 1) melakukan pemasaran dengan digital marketing,

2) memperkuat SDM, 3) melakuan inovasi kreatif dan 4) peningkatan pelayanan

kepada konsumen. Dengan strategi-staregi tersebut diharapakan UMKM di

Indonesia dapat bertahan dan selamat dari kondisi krisis akibat pandemik COVID-

19.

3. Ngatno Sahputra, Budi Antoro, & Zulham (2021) dalam penelitian Analisis

Strategi Penguatan Usaha Kecil Menengah Pada Masa Pandemi Covid-19 di Kota

Medan. Tidak dapat dipungkiri bahwa usaha mikro kecil menengah memiliki

peran strategis dalam sistem ekonomi Negara, diantara peran strategis tersebut

adalah menyerap sumber daya lokal dan lapangan kerja yang lebih luas serta

berkontribusi dalam upaya pengentasan kemiskinan. Berdasarkan data

Kementerian Koperasidan UKM Republik Indonesia tahun 2017 tenaga kerja


8

yang terserap dari UMKM sebanyak 97,02%. Angka ini meningkat dari tahun

sebelumnya sebanyak 112.828.610 orang. Kota Medan memiliki potensi

pertumbuhan perekonomian yang sangat pesat, Badan Pusat Statistik (BPS) kota

Medan mencatat ekonomi kota Medan tahun 2018 tumbuh sebesar 5,92%.

Meskipun potensi usaha mikro sangat potensial, tapi berbagai persoalan masih

terus melilit usaha mikro, sehingga menjadikannya sulit berkembang. Sebagai

pondasi ekonomi, sektor UMKM adalah sektor yang paling pertama terdampak

wabah Covid-19 karena ketiadaan kegiatan di luar rumah oleh sebagian besar

masyarakat. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui dan menganalisis

masalah – masalah yang di hadapi Usaha Kecil Menengah serta strategi

penguatannya pada masa Pandemi Covid 19 di Kota Medan. Penelitian ini

merupakan penelitian kualitatif dengan telaah literature yang dilaksanakan di kota

Medan pada bulan Juli -November 2020. Jenis data yang digunakan adalah data

sekunder dari Badan Pusat Statistik dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah dengan objek penelitian adalah pelaku UMKM. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa penjualan produk UMKM di kota Medan mengalami

penurunan sebesar 68% diakibatkan sulitnya mendapatkan bahan baku dan

terhambatnya proses distribusi serta kesulitan dalam permodalan yang berdampak

pada melambatnya proses produksi sebesar 16% dari jumlah keseluruhan UMKM

di kota Medan. Adapun strategi penguatannya yaitu strategi Rapid Skimming

dengan menetapkan harga penjualan dan promosi yang tinggi, atau sebaliknya

yaitu strategi Low Skimming, dan strategi Rapid Penetration, dengan menetapkan
9

harga produk yang rendah dan promosi yang tinggi atau sebaliknya dengan

strategi Slow Penetration.

4. Hardilawati, W.L. ( 2020) dalam penelitian Strategi Bertahan UMKM di

Tengah Pandemi Covid-19. Dunia sedang mengalami Pandemic covid-19

termasuk Indonesia. Himbauan untuk mencegah mata rantai penyebaran virus ini

mengharuskan masyarakat untuk berdiam diri dirumah. Hal ini berdampak pada

ketidakstabilan ekonomi dan salah satu yang terdampak adalah UMKM.Untuk itu

diperlukan strategi bertahan bagi UMKM untuk dapat terus mempertahankan

bisnisnya di tengah pandemi ini. Metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis kualitatif dengan langkah eksploratif dengan teknik

observasi partisipatif. Hasil penelitian ini merekomendasi strategi bertahan untuk

UKMK berupa melakukan perdagangan secara e-commerce, melakukan

pemasaran secara digital, melakukan perbaikan kualitas produk dan penambahan

layanan serta menjalin dan mengoptimalkan hubungan pemasaran pelanggan.

Hasil penelitian ini penting untuk dipahami dan diadopsi oleh pelaku UMKM dan

diharapkan pelaku UMKM selalu responsif dan menyesuaikan diri terhadap

perubahan lingkungan agar bisa terus bertahan.

5. Harnida W. Adda,; Pricylia Chintya Dewi Buntuang; & Armawati Sondeng

(2020) dalam penelitian Strategi mempertahankan UMKM selama Pandemi

Covid -19 di kecamatan bungku tengah kabupaten Morowali. Selama pandemi

coronavirus disease (COVID-19) bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) di Indonesia mengalami kelumpuhan. Hal itu disebabkan oleh kebijakan

pengendalian COVID-19 yang membuat operasional UMKM menjadi terganggu.


10

Dampaknya, banyak UMKM yang memiliki penurunan pendapatan, bahkan tanpa

pendapatan, namun harus membayar pengeluaran rutin seperti gaji, sewa, cicilan

dan bunga bank. Kondisi tersebut harus ditanggulangi oleh UMKM agar tetap

bertahan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman dan

pengetahuan kepada UMKM dalam mempertahankan usahanya. Adapun yang

menjadi target kegiatan adalah UMKM yang terdampak COVID-19 di Kecamatan

Bungku Tengah Kabupaten Morowali. Metode yang digunakan dalam pengabdian

ini adalah sosialisasi interaktif dengan pemaparan strategi-strategi untuk

mempertahankan UMKM dan melakukan tanya jawab. Strategi perencanaan yang

akan disosialisasikan terdiri dari position, plan, perspective, projects, dan

preparedness.

Tabel 2.1

Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu

N Nama Peneliti Judul Penelitian Persamaan Penelitian Perbedaan Penelitian

1. Azizah, Strategi UMKM  Metode Dalam penelitian ini

F.N.dkk.2020 meningkatkan penelitian menguji tentang

perekonomian sama- sama dampak Pandemi

selama Pandemi menggunakan Covid-19 bagi

Covid-19 pada saat jenis penelitian UMKM khususnya

New Normal kualitatif saat adanya

deskriptif kebijakan PSBB.


11

 Menggunakan Serta strategi yang

metode dilakukan oleh

penelitian data pelaku usaha untuk

seperti meningkatkan

observasi, usahanya pada saat

wawancara covid 19. Sedangkan

dan peneliti menguji

dokumentasi dampak Pandemi

Covid-19 bagi

UMKM disumbawa

dengan strategi-

strategi yang selama

ini digunakan untuk

mempertahankan

kelangsungan usaha

pada masa covid 19

hingga bisa bertahan

sampai sekarang.

2. Alfrian, G.R Strategi usaha Metode penelitian Dalam penelitian ini

& Pitaloka, mikro, kecil, dan menggunakan studi menguji hanya pada

Endang. 2020 menengah (UMKM) literatur masa pandemik saja

bertahan pada sedangkan peneliti

kondisi pandemik menguji dampak,


12

covid 19 di strategi UMKM

Indonesia selama ini

mempertahan kan

usaha Dan apakah

strategi tersebut

efektif diterapkan

saat setelah pandemi

saat ini.

3. Harnida W. Strategi Metode penelitian Dalam penelitian ini

Adda; Pricylia mempertahankan menggunakan studi menguji hanya pada

Chintya Dewi UMKM selama literatur strategi-strategi

Buntuang; & Pandemi covid 19 di untuk

Armawati kecamatan bungku mempertahankan

Sondeng Tengah kabupaten pada masa Pandemi

2020. Morowali saja, metode

penelitian nya pun

hanya melakukan

sosialisasi interaktif

atau tanya jawab.

Sedangkan peneliti

menguji strategi

UMKM

mempertahankan
13

kelangsungan usaha

baik pada masa

Pandemi maupun

pasca Pandemi covid

19.

4. Sahputra, Analisis Strategi Metode penelitian Dalam penelitian ini

Ngatno; Penguatan Usaha sama-sama hanya menguji usaha

Antoro, Budi Kecil Menengah menggunakan jenis kecil menengah saja

& Zulham. Pada Masa Pandemi penelitian kualitatif dan panda Pandemi

2021. Covid-19 di Kota dengan telaah literatur Covid-19.

Medan Sedangkan peneliti

menguji strategi

usaha mikro kecil

menengah. Serta

Dalam penelitian ini

menguji sebelum,

sesudah Pandemi

Covid-19.

5. Hardilawati, Strategi Bertahan Metode penelitian ini Dalam penelitian ini

W.L. 2020 UMKM di Tengah sama-sama menguji hanya

Pandemi Covid-19 menggunakan jenis strategi bertahan

penelitian kualitatif UMKM ditengah

Pandemi atau bisa


14

disebut juga hanya

pada saat Pandemi

terjadi. Sedangkan

peneliti menguji

strategi UMKM

mempertahankan

kelangsungan usaha

hingga pasca

Pandemi selesai.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Strategi

1. Pengertian Strategi

Strategis menurut (HS, 2016:15-16) adalah serangkaikan rancangan jangka

panjang yang diimplementasikan dalam seluruh proses bisnis organisasi untuk

menghadapi persaingan dan mencapai visi perusahaan.

Menurut (HS, 2016:15-17) Definisi strategi secara umum dan khusus

sebagai berikut:

a.) Definisi umum

Menurut Bussines dictionary Strategi adalah proses penentuan rencana

para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang


15

organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar

tujuan tersebut dapat tercapai.

b.) Definisi khusus

Menurut Bussines dictionary Strategi merupakan tindakan yang bersifat

incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan

berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapakan oleh para pelanggan

dimasa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang

dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang ada.

2. Komponen Strategi

Secara umum, sebuah strategi memiliki komponen-komponen strategi

yang senantiasa dipertimbangkan dalam menentukan strategi yang akan

dilaksanakan. Ketika komponen tersebut adalah kompetensi yang berbeda

(distinctive competence), ruang lingkup (scope), dan distribusi sumber

daya (resource deployment).

a. Kompetensi yang Berbeda

Kompetensi yang berbeda adalah sesuatu yang dimiliki oleh

perusahaan dimana perusahaan melakukannya dengan baik

dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Dalam pengertian lain,

kompetensi yang berbeda bermakna kelebihan perusahaan

dibandingkan perusahaan lainnya. Pemasaran dan pembayaran

secara online adalah salah satu kompetensi yang berbeda yang

dimiliki jika dibandingkan dengan penjual buku secara manual


16

melalui gedung atau toko-toko penjualan. Kompetensi yang

berbeda ini akan menjadi kekuatan bagi strategi yang akan

dijalankan oleh perusahaan.

b. Ruang Lingkup

Ruang lingkup adalah lingkungan dimana organisasi atau

perusahaan tersebut beraktivitas. Lokal, regional, atau internasional

adalah salah satu contoh ruang lingkup dari kegiatan organisasi.

Oleh karenanya, strategi yang akan dilakukan mencakup ruang

lingkup yang dihadapi oleh perusahaan.

c. Distribusi Sumber Daya

Sumber daya adalah bagaimana sebuah perusahaan memanfaatkan

dan mendistribusikan sumber daya yang dimilikinya dalam

menerapkan strategi perusahaan(Rahmanti,S.N, 2021:32-32).

2.2.2 Usaha, Kecil, dan Menengah (UMKM)

1.Pengertian Usaha, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM merupakan usaha yang memiliki

peran yang cukup tinggi terutama di Indonesia. Dengan banyaknya jumlah

UMKM maka akan semakin banyak penciptaan kesempatan kerja bagi para

pengangguran. Selain itu UMKM juga dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan

khususnya didaerah pedesaan dan rumah tangga yang berpendapatan rendah

(Nalini, 2021:663).
17

Dalam Pasal 8 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang

UMKM dinyatakan bahwa: aspek pendanaan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 7 Ayat 1 huruf a ditujukan untuk:

a.) Memperluas sumber pendanaan dan memfasilitasi Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah untuk dapat mengakses kredit perbankan dan lembaga keuangan

bukan bank

b.) Memperbanyak lembaga pembiayaan sehingga dapat diakses oleh UMKM

c.) Memberikan kemudahan dalam memperoleh pendanaan secara cepat, tepat,

murah dan tidak diskriminatif dalam pelayanan sesuai dengan perundang-

undangan, dan

d.) Membantu para pelaku UMKM untuk mendapatkan pembiayaan dan

jasa/produk keuangan lainnya yang disediakan oleh perbankan dan lembaga

Keuangan bukan bank, baik yang menggunakan sistem konvensional maupun

sistem syariah dengan jaminan yang disediakan oleh pemerintah(Zia, 2020).

Pasal 1 Undang-Undang No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah (UMKM), maka yang dimaksud dengan Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah adalah:

1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan

usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam

Undang-undang ini.
18

2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha

Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang ini.

3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian

baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar

dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur

dalam Undang-Undang ini.

Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah adalah suatu bentuk usaha ekonomi produktif

yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha perorangan

yang memenuhi kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah(Nabilah et al.,

2021:2656).

2.Karakteristik UMKM

Karakteristik UMKM di Indonesia dengan posisi strategis UMKM di

Indonesia. Pertama, UMKM tidak memerlukan modal yang besar

sebagaimana perusahaan besar sehingga pembentukan usaha ini tidak

sesulit usaha besar. Kedua, tenaga kerja yang diperlukan tidak menuntut
19

pendidikan formal tertentu. Ketiga, sebagian besar berlokasi di pedesaan

dan tidak memerlukan infrastruktur sebagaimana perusahaan besar.

Keempat, UMKM terbukti memiliki ketahanan yang kuat ketika Indonesia

dilanda krisis ekonomi. Kelima UMKM banyak menyerap tenaga kerja

dan dapat mengurangi jumlah pengangguran.

3. Kriteria Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Menurut Pasal 6 Undang-undang No.20 Tahun 2008 tentang kriteria

UMKM dalam bentuk permodalan sebagai berikut:

1) Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 tidak

termasuk dengan tanah dan bangunan tempat usaha

b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp

300.000.000,00.

2) Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:

a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 sampai dengan

paling banyak Rp 500.000.000,00 tidak termasuk dengan tanah dan

bangunan tempat usaha

b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 sampai

dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00.

3) Kriteria Usaha Menengah


20

a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000 sampai dengan

10.000.000.000 tidak termasuk dengan tanah dan bangunan tempat

usaha.

b) Memiliki hasil penjualan Rp 2.500.000.000 sampai dengan Rp.

50.000.000.000 (Azizah.JW.2022:16-17).

Sedangkan kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut:

1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh

milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 (dua

milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah). Sesuai dengan Undang-

Undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

(UMKM), UMKM didefinisikan sebagai berikut:

a.) Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau

badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

b.) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang UMKM Sebagai Pilar

pembangunan ekonomi suatu bangsa(Sutanty,Marisa.2022:1120).


21

Kriteria UMKM ditinjau dari beberapa aspek, yaitu: (1) nilai tambah,(2) unit

usaha, tenaga kerja dan produktivitas, dan (3) nilai ekspor. Kinerja merupakan

serangkaian kegiatan manajemen yang memberikan gambaran sejauh mana hasil

yang sudah dicapai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam

akuntabilitas publik baik berupa keberhasilan maupun kekurangan yang

terjadi(HS, 2016:23).

2.2.4 Covid 19

World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa Corona viruses

(Cov) adalah virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Infeksi virus ini disebut

COVID19. Virus Corona menyebabkan penyakit flu biasa sampai penyakit yang

lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom

Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV). Virus ini menular dengan cepat dan telah

menyebar ke beberapa negara, termasuk Indonesia. Seseorang dapat tertular

COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu: 1. Tidak sengaja menghirup percikan

ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19 2. Memegang mulut atau

hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena

cipratan air liur penderita COVID-19 3. Kontak jarak dekat dengan penderita

COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat (Siti Nuzul Laila

Nalini,2021:664).

2.3 Kerangka Konseptual

Strategi UMKM
Dampak Pandemi
mempertahankan
Covid-19
kelangsungan usaha
paska covid 19
22

Gambar diatas menjelaskan bahwa pengusaha UMKM diarahkan untuk

melakukan strategi penanganan dampak pandemi covid-19 pada saat UMKM

bertahan selama Pandemi Covid-19.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi UMKM mempertahankan

kelangsungan usaha pasca covid 19 di Kabupaten Sumbawa. Berdasarkan dengan

tujuan peneliti menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Metode ini didasarkan atas tujuan penelitian dalam proses observasi, wawancara

dan dokumentasi.

3.2 Jenis Dan Sumber Data

3.2.1 Jenis data

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis asosiatif.

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,

analisis data bersifat statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan(Sugiyono (Andri L A), 2016).

3.2.2 Sumber Data

Dalam penelitian ini terdapat dua sumber data yang digunakan yaitu data

primer dan data sekunder.

1. Data primer

22
23

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data. Data primer juga disebut sebagai data asli atau data yang

memiliki sifat selalu diperbarui. Teknik yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data primer yaitu dengan cara melakukan wawancara

dengan subjek penelitian dan dengan observasi atau pengamatan langsung

di lapangan. jadi dalam penelitian ini sumber data yang peneliti dapatkan

dengan wawancara pelaku UMKM di kecamatan krato kabupaten

Sumbawa dan melakukan observasi di tempat usahanya untuk melakukan

pengamatan di lapangan(Tri,S.U.2023:20).

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang di peroleh atau dikumpulkan oleh

peneliti dari berbagai sumber yang telah ada peneliti sebagai tahun kedua.

Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti laporan,

jurnal, buku, dan lain-lain. Dalam penelitian ini data sekunder yang

digunakan peneliti ini diperoleh dari data-data literatur yang berkaitan

dengan objek penelitian. dalam penelitian ini data sekunder di peroleh dari

jurnal-jurnal ilmiah, internet, dan Badan pusat statistik (BPS) kabupaten

Sumbawa(Tri,S.U.2023:19).

3.3 Informan penelitian

Informan dalam penelitian adalah orang atau pelaku yang benar-benar paham

dan menguasai masalah, serta terlibat langsung dengan masalah penelitian.

Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, maka peneliti. Sangat erat


24

kaitannya dengan faktor-faktor kontekstual, jadi dalam hal ini sampling dijaring

sebanyak mungkin informasi dari berbagai sumber.

Untuk memperoleh data maka diperlukan informan dalam penelitian ini.

terdapat dua kategori informan sebagai berikut:

1. Informan Kunci

Merupakan seorang yang mengetahui informasi pokok yang diperlukan oleh

peneliti. Informan kunci dalam penelitian ini yaitu, M. Ali S. Sos., MM Kabid

bidang koperasi dan UMKM dari Dinas Koperasi UMK perindustrian dan

perdagangan sebagai leading sektor yang membawahi UMKM Kabupaten

Sumbawa.

2. Informan Utama

Merupakan seseorang yang terlibat langsung atau pemilik dari usaha atau

pemilik UMKM yang ada di kabupaten Sumbawa. Adapun informan utama yaitu:

UMKM Permen susu khas Sumbawa “Dinda”, Seleraq morigan tea, Dodol

rumput laut batu iwak Sumbawa, dan Taman genang genis

3. Informan tambahan

Merupakan seorang yang dapat memberikan informasi meskipun tidak

langsung terlibat di interaksi sosial yang diteliti. Informan tambahan dalam

penelitian ini yaitu, karyawan UMKM minuman herbal sari kele, dan

karyawan permen susu khas Sumbawa” Dinda” (Junita,WA.2022:23-24).


25

3.4 Tekhnik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan penelitian

secara langsung di lapangan dengan melihat, mengamati dan pencatatan data.

Teknik ini digunakan untuk melakukan serangkaian pengamatan dan penelitian

terhadap objek yang diteliti secara langsung. Observasi dilakukan untuk

mengetahui perkembangan UMKM, strategi yang digunakan pelaku UMKM dan

Pembimbingan yang dilakukan oleh Dinas Diskoperindag di Kabupaten

Sumbawa(Azizah,J.W. 2022:16-17).

2. Wawancara

Menurut dalam (Yudi Marihot, Sapta Sari, 2022:137-138), Wawancara ialah

tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung atau percakapan

dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara (interview) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai

(interview) yang memberikan jawaban atas peneliti wawancarai pertanyaan itu.

Maksud mengadakan wawancara seperti mengkonstruksi mengenai orang,

kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian, strategi,

dampak dan lain-lain. Oleh karena itu, Peneliti mewawancarai informan yaitu

pelaku UMKM atau pemilik dari UMKM tersebut.

3. Dokumentasi

Menurut (Yudi Marihot, Sapta Sari, 2022:150) dokumen merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau
26

karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang tulisan misalnya catatan

harian, sejarah kehidupan (life histories), cerita, biografi, peraturan, kebijakan.

Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-

lain. Dokumen yang berbentuk karya seni, yang dapat berupa patung, film, dan

lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode

observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

3.5 Teknik Analisis Data

1. Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan ringkasan dari keunggulan dan kelemahan

perusahaan yang dikaitkan dengan peluang dan ancaman lingkungan. Dengan

memikirkan tentang keunggulan dan kelemahan organisasi perusahaan,

diharapkan agar dapat membantu manajer strategi untuk melihat organisasinya

relatif pada pesaingnya. Kerangka analisis SWOT berupaya mengembangkan

wawasan atau pandangan, bahwa suatu perusahaan hanya dapat meningkatkan

kinerjanya, bila perusahaan itu dapat mengolah pemanfaatan peluang sekaligus

meminimalisir ancaman lingkungan(Rahmawanti,N.S.2021:60).

2.Komponen SWOT

Analisis SWOT terbagi atas empat komponen dasar yaitu,:

a. Strength (S), yaitu situasi atau kondisi kekuatan dari organisasi atau program

pada saat ini.


27

b. Weakness (W), yaitu situasi atau kondisi kelemahan dari organisasi atau

program pada saat ini.

c. Opportunity (O), yaitu situasi atau kondisi peluang di luar organisasi dan

memberikan peluang berkembang bagi organisasi masa depan

d. Threat (T), yaitu situasi ancaman bagi organisasi yang datang dari luar

organisasi dan dapat mengancam eksitensi organisasi pada masa depan.

Metode analisis SWOT bisa dianggap metode analisis yang paling mendasar,

yang berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari empat sisi yang

berbeda. Hasil analisis adalah arahan/rekomendasi untuk mempertahankan

kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, dengan mengurangi

kekurangan dan menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis

SWOT akan membantu untuk melihat sisi yang terlupakan atau terlihat

(Rahmawanti,N.S.2021:60).

3.Matriks SWOT

Metode ini bertujuan untuk mengetahui strategi dasar pemecahan

masalah yang dapat diterapkan secara kualitatif. Adapun cara yang

dilakukan adalah dengan menggabungkan kombinasi dua komponen

SWOT sebagai berikut:

SO : Memanfaatkan kekuatan (S) secara maksimal untuk dapat meraih

peluang (O) yang tersedia.


28

ST :Memanfaatkan kekuatan (S) secara maksimal untuk mengantisipasi

atau menghadapi ancaman (T) dan berusaha maksimal menjadikan

ancaman sebagai peluang.

WO : Meminimalkan kelemahan (W) untuk meraih peluang (O).

WT : Meminimalkan kelamahan (W) untuk menghindar secara lebih baik

dari ancaman (T)

Gambar 3. 1 Matriks SWOT

IFAS

Strength (s) Weaknesses (w)

EFAS Daftar semua kekuatan Daftar semua kelemahan

yang dimiliki yang dimiliki

Strategi SO Strategi WO

Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang


Opportunities (o) menggunakan meminimalkan
Daftar semua peluang kekuatan untuk kelemahan untuk
yang dapat diidentifikasi memanfaatkan memanfaatkan peluang

peluang
29

Strategi ST Strategi WT

Threats (T) Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang

Daftar semua ancaman menggunakan kekuatan Meminimalkan

yang dapat diidentifikasi untuk mengatasi kelemahan

ancaman

Penjelasan dari analisis SWOT diatas adalah sebagai berikut:

1) Strategi SO (strenght-opportunity) yaitu strategi yang dibuat untuk

menggunakan kekuatan dengan memanfaatkan peluang yang dihadapi oleh

perusahaan.

2) Strategi ST (strenght-treath) yaitu strategi ini diterapkan untuk menggunakan

segala kekuatan dalam perusahaan yang digunakan untuk mengatasi ancaman

yang terjadi.

3) Strategi WO (weakness-opportunity) yaitu penggunaan strategi untuk

meminimalisir kelemahan yang ada guna untuk memanfaatkan peluang yang ada.

4) Strategi WT (weakness-opportunity) yaitu penggunaan strategi untuk

meminimalisir kelemahan yang ada guna menghindari ancaman yang sedang

dihadapi oleh perusahaan.


30

Dalam menentukan analisis SWOT penelitian berdasar pada kinerja

perusahaan yang dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal dan eksternal tersebut harus dipertimbangkan dalam

analisis SWOT (Valentina,D.A.2022:44-45)

DAFTAR PUSTAKA

Gregorius Rio, A., & Pitaloka, E. (2020). Strategi Usaha Mikro, Kecil, Dan

Menengah (Umkm) Bertahan Pada Kondisi Pandemik Covid 19 Di

Indonesia. Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif (SENTRINOV) Ke-6,

6(2), 139–146.
31

HS, R. (2016). Strategi Pengembangan Umkm Melalui Analisis Swot Di Tinjau

Dari Ekonomi Islam (Studi Pada Pengembangan Usaha Warung Makan

Mbak Daeng Pengayoman Makassar). Laboratorium Penelitian Dan

Pengembangan FARMAKA TROPIS Fakultas Farmasi Universitas

Mualawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, April, 5–24.

Nabilah, S., Nursan, M., & Suparyana, P. K. (2021). Dampak Pandemi Covid-19

Terhadap Umkm (Studi Kasus Umkm Zea Food Di Kota Mataram). Inovasi

Penelitian, 1(12), 2655–2660.

Nalini, S. N. L. (2021). Dampak Dampak covid-19 terhadap Usaha MIkro, Kecil

dan Menengah. Jesya (Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah), 4(1), 662–669.

https://doi.org/10.36778/jesya.v4i1.278

Sugiyono (Andri L A). (2016). Hubungan kausal. 4(1), 1–23.

Sutanty, M., Karmeli, E., & Sucihati, R. N. (2022). http://stp-mataram.e-

journal.id/JIH. 11(2),1117-1128.

NURANNISA, S. R. (2021). STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO

KECIL DAN MENENGAH UNTUK MEMPERTAHANKAN KESEJAHTERAAN

PELAKU UMKM DI MASA PANDEMI COVID-19 DI KOTA BANDAR

LAMPUNG DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Pelaku

UMKM Kripik Pisang di Jl. ZA. Pagar Alam) (Doctoral dissertation, UIN Raden

Intan Lampung)

Yudi Marihot, Sapta Sari, dan A. E. (2022). Buku Metode Penelitian Kualitatif &

Kuantitatif. In Jurnal Multidisiplin Madani (MUDIMA): Vol. Vol. 1 (Issue April).


32

JUNITA, W. A. (2022). PERAN PEMBINAAN DINAS KOPERASI DAN UMKM

DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI

KABUPATEN SUMBAWA (Doctoral dissertation,

Universitas_Muhammadiyah_Mataram).

Tri, S. U. (2023). ANALISIS PERAN INOVASI PRODUK DALAM

MENINGKATKAN PENJUALAN DIMASA COVID-19 MENURUT PERSPEKTIF

EKONOMI ISLAM (Studi pada Lens Bakery dan Oemar Bakery) (Doctoral

dissertation, UIN RADEN INTAN LAMPUNG).

Valentina, D. A. (2022). Analisis SWOT Terhadap Strategi Pemasaran Syariah

pada UMKM Kopi Kare Kabupaten Madiun (Doctoral dissertation, IAIN

Ponorogo).

LAMPIRAN 1

PEDOMAN WAWANCARA

INFORMAN KUNCI

Informan Kunci :
33

Posisi :

1.Apa saja kendala yang dihadapi oleh UMKM dari sebelum adanya Pandemi

Covid-19 sampai saat ini ?

2. Bagaimana strategi yang dilakukan oleh bidang Koperasi Dan UMKM

kabupaten Sumbawa dalam menangani dampak dari Pandemi Covid-19 ?

3. Program apa saja yang sudah dibuat oleh Dinas Koperasi UKM perindustrian

dan perdagangan kab. Sumbawa mendukung dan menangani masalah yang

dihadapi para pelaku UMKM di kabupaten Sumbawa ?

4. Bagaimana proses pelaksanaan program yang akan dilaksanakan oleh Dinas

koperasi UMK perindustrian dan perdagangan kab. Sumbawa?

5. Apakah para pelaku UMKM mengetahui tentang adanya program tersebut dan

apakah para pelaku UMKM ikut berperan aktif dalam pelaksanaan program

tersebut?

6.Usaha apa saja yang dilakukan Dinas Koperasi UKM perindustrian dan

perdagangan kab. Sumbawa untuk memberikan sarana dan prasarana kepada para

pelaku UMKM?

7. Hibah berupa Sarana dan prasarana apa saja yang diberikan Dinas koperasi

UKM perindustrian dan perdagangan kab. Sumbawa kepada pada pelaku

UMKM?

8. Bagaimana cara Dinas Koperasi Dan UMKM Kota Sumbawa untuk


34

menangani masalah akses permodalan para UMKM untuk mengembangkan

usahanya?

9. Dalam hal permodalan apakah para pelaku UMKM menggunakan modal

sendiri atau ada dari koperasi atau lembaga keuangan ?

10. Bagaimana Dinas Koperasi Dan UMKM Kota Sumbawa melakukan

pembinaan dan pengembangan dalam hal pemasaran produk atau

memberikan strategi marketing kepada para pelaku UMKM?

11. Dengan adanya pasar bebas apa yang dilakukan Dinas Koperasi Dan UMKM

Kota Sumbawa agar para pelaku UMKM tetap bisa memajukan usahanya?

12. Apa saran Dinas Koperasi Dan UMKM Kota Sumbawa untuk para pelaku

UMKM yang ingin usahanya maju ?

INFORMAN UTAMA

Informan Utama :

Posisi. :

Alamat Usaha :

1. Maaf, dengan Bapak/Ibu siapa saya bicara?

2. Apa nama usaha yang Bapak/Ibu jalankan?

3. Dimana lokasi alamat usaha Bapak/Ibu miliki?


35

4. Adanya pandemi Covid-19, pemerintah menerapkan aktivitas didalam rumah

(PSBB) dampak apa saja yang Bapak/Ibu alami terhadap usaha yang Bapak/Ibu

miliki dari kebijakan tersebut?

5. Apakah saat Pandemi usaha ibu mengalami penurunan penjualan atau

pembelian produk?

6. Apakah pada masa Pandemi adanya pengurangan pegawai atau karyawan?

7. Apakah pada masa Pandemi usaha pengurangan produksi dan berapa jumlah

produksi sebelum terjadi Pandemi serta berapa jumlah produksi saat terjadi

Pandemi?

8. Dari kebijakan PSBB, bagaimana cara anda memasarkan produk yang anda

miliki ?

9. Untuk penjualan online, ibu telah melakukan penjualan di platform apa saja?

10. Untuk pengelolahan penjualan online dan media sosial, apakah ibu ada timnya

sendiri untuk menjalankannya?

11. Untuk produk yang ibu punya, adakah penyesuaian atau perubahan produk

selama pandemi Covid-19 ini?

12. Selama pandemi Covid-19 apakah ibu ikut membantu sesama yang

mengalami dampak dari pandemi Covid-19?

13. Untuk pelayanan terhadap konsumen apakah ada service khusus untuk

pelanggan lama untuk menjaga kepercayaan pelanggan lama?


36

14. Apakah ada keluhan atau komplain dari para pelanggan?

15. Dari dampak Covid-19 yang Bapak/Ibu alami terhadap usaha yang

Bapak/Ibu jalankan, strategi atau cara yang seperti apa yang telah

Bapak/Ibu lakukan untuk mengatasi dampak masalah dari Covid-19 ini?

INFORMAN TAMBAHAN

Informan 1 :

Posisi :

Alamat. :

1. Maaf, dengan siapa saya bicara?

2. Adanya pandemi Covid-19, dampak apa saja yang anda alami ?

3. Apakah pada saat terjadinya Pandemi anda mengalami pengurangan gaji ?

4. Apakah pada masa Pandemi usaha ini mengalami penurunan penjualan ?

5. Apakah dalam usaha ini memanfaatkan media sosial untuk memasarkan

penjualan ?

6. Untuk penjualan online, usaha telah melakukan penjualan dimedia sosial apa

saja?
37

7. Untuk produk yang ada disini produk apa saja yang unggul atau banyak

peminatnya? , adakah penyesuaian atau perubahan produk selama pandemi Covid-

19 ini?

8. Untuk pelayanan terhadap konsumen apakah ada service khusus untuk

pelanggan lama untuk menjaga kepercayaan pelanggan lama?

9. Apakah ada keluhan atau komplain dari para pelanggan?

10. Dari dampak Covid-19 yang tempat usaha alami strategi atau cara yang seperti

apa yang telah lakukan untuk mengatasi dampak masalah dari Covid-19 ?

Anda mungkin juga menyukai