Anda di halaman 1dari 23

KERJASAMA SISTER PROVINCE ANTARA

PROVINSI NTB DAN PROVINSI ZHEIJIAN


(RRT) DALAM MEMBANGUN
PEREKONOMIAN DAERAH (2014-2018)

Riri Nurmazinda 20160510110


1 Latar Belakang

2 Rumusan Masalah

3 Kerangka Teoritik
BAB I
4 Hipotesis

5 Metode Penelitian

6 Sistematika Skripsi
01 L atar belakang
Sesuai dengan Undang – Undang Nomor
23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
mengisyaratkan
kewenangan
perlu
pelaksanaan
dilakukannya
Hubungan
Hak
dan
kerjasama luar Negeri yang sebelumnya diatur
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah dalam Undang – Undang No. 32 tahun 2004
salah satu dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia. tentang Pemerintah Daerah. Dimana pada
NTB merupakan salah satu daerah tujuan wisata dasarnya pelaksanaan politik luar negeri
setelah provinsi Bali, dimana NTB sesungguhannya merupakan kewenangan pemerintah pusat.
memiliki wilayah dan potensi yang luas serta Hal ini pula yang mendorong pemerintah
Sumber Daya Alam yang kaya dan juga lapangan daerah provinsi Nusa Tenggara Barat untuk
investasi yang cukup banyak. Akan tetapi masih membagun kerjasama antar Provinsi yaitu
perlu adanya strategi maupun upaya pemerintah dengan provinsi Zhejiang Tiongkok pada tahun
memanfaatkan potensi wilayah untuk di 2014-2018. Kerjasama dengan Tiongkok
kembangkan dengan menarik investasi maupun merupakan suatu peluang yang cukup baik bagi
kerjasama. peningkatan hubungan antar kedua provinsi.
02 R umusan masalah
Mengapa Hubungan Kerjasama sister province antara
provinsi NTB dengan provinsi Zheijiang (RRT) dapat
terjalin?
03 K erangka Teoritik
Teori Paradiplomasi

secara fungsional paradiplomasi juga


Paradiplomasi merupakan sebuah aktivitas dari diplomasi yang dibedakan menjadi dua tipe
memberikan ruang kepada aktor sub nasional yaitu
pemerintahan daerah/regional kabupaten/kota dalam
tipe pertama adalah global paradiplomacy tipe ini
melakukan sebuah kerjasama internasional dengan aktor dari
luar negeri baik itu sub state maupun state. Menurut Ivo pemerintah sub nasional terlibat dalam isu-isu global atau
Duchacek dan Panayotis Soldatos dalam teori paradiplomasinya isu-isu politik tingkat tinggi, tipe paradiplomasi ini relatif
Duchacek juga menjelaskan paradiplomasi memiliki tiga tipe jarang terjadi.

transborder paradiplomacy Tipe kedua adalah regional paradiplomacy tipe ini


pemerintah sub nasional terlibat pada isu-isu yang berskala
regional.
transregional paradiplomacy

global paradiplomacy
04 H ipotesis
Pemerintah NTB NTB menganggap bahwa Zheijian
merupakan pilihan yang paling
menjalin kerjasama
tepat setelah melewati kalkulasi
dengan pemerintah untung rugi jika dibandingkan
Zheijian karena:
01 dengan beberapa tawaran
kerjasama yang ditawarkan kepada
NTB

Kerjasama yang nyata antara


provinsi NTB dengan Provinsi
Zheijiang berdasarkan kesamaan Terbukanya hubungan internasional
potensi yang diinginkan dalam NTB dan terjalinya tukar menukar
informasi. Ide, pengetahuan dan

02 03
bidang pariwisata, pendidikan,
pengembangan kebudayaan dan budaya
pengembangan industry kreatif

Add your title


05 M etode Penelitian

Metodologi Tipe Teknik Pengumpulan


Penelitian Data
Menggunakan metode analisa kualitatif Pengumpulan data – data yang bersifat
yang bersifat deskriptif dimana penulis sekunder yang didapatkan melalui
mencoba menjelaskan perkembangan kajian pustaka, jurnal, e-book dan
kerjasama sister province antara internet
provinsi NTB dengan provinsi Zheijiang
BAB II: KERJASAMA SISTER
BAB I: PENDAHULUAN 1
a. Latar Belakang Masalah d. Hipotesis
PROVINCE PEMPROV NTB
A. Dinamika Pemerintah provinsi NTB
b. Rumusan Masalah e. Metode
B. Dinamika Pemerintah Provinsi Zheijiang
Penelitian 2
C. Sister province
c. Kerangka Teoritik f. Sistematika
Skripsi D. Fokus bidang kerjasama sister province
BAB III : KEPUTUSAN PEMERINTAH 03 E. Hambatan yang dihadapi dalam
PROVINSI MEMBANGUN KERJASAMA perwujudan pembentukan sister province
A. Otonomi daerah SISTER PROVINCE NTB dengan Zheijiang
B. Kerjasama Internasional pemerintah
daerah dalam Undang Undang
04 BAB IV: ALASAN NTB MENJALIN
C. Peraturan Daerah KERJASAMA SISTER PROVINCE DENGAN
D. Persetujuan Perwakilan Rakyat Daerah ZHEIJIANG
a. Kerjasama Sister Province NTB dengan
BAB V : KESIMPULAN 05 Zheijiang 2014-2018

S
b. Keuntungan NTB bekerjasama dengan

06
Zheijiang

istematika Skripsi
Dinamika Pemerintah
1 Provinsi NTB

Dinamika Pemerintah
2 Provinsi Zheijiang

3
BAB II
Sister Province

Fokus Bidang Kerjasama


4 Sister Province

Hambatan yang dihadapi


5 dalam Perwujudan Sister
Province NTB dengan Zheijiang
Add your title
01
Dinamika Pemerintah Provinsi NTB
Secara Astronomis NTB terletak antara (8010’ – 9o5’) Lintang Selatan dan
antara (1150  46’ – 1190  5’) Bujur Timur dengan total luas wilayah NTB seluas 49.312,19
km2 terdiri dari daratan seluas 20.153,15 km2 (40,87%) dan perairan laut seluas
29.159,04 km2 (59,13%). Secara Administrasi NTB terdiri dari 8 Kabupaten dan 2 Kota.
NTB ditetapkan sebagai Daerah otonomi dengan ibukota di Mataram.

• Gubernur Dr.H.Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur Dr. Hj. Siti Rohmi Djalilah.
2018-sekarang • Visi “Mewujudkan Nusa Tenggara Barat yang Gemilang

• Gubernur TGH.M. Zainul Majidi dan Wakil Gubernur H.Muhammad Amin, SH,M.Si

(2013-2018) melalui visi misi terwujudnya NTB yang beriman berbudaya, berdaya
2008-2018 saing dan sejahtera

• Gubernur TGH.M. Zainul Majdi dan Wakil Ir. Badrun Munir,MM (2008-2013) melalui

visi NTB bersaing, beriman dan berdaya saing

2003 1998 1988 1978 1968 1958


Drs. H. Lalu Serinata Drs. H. Harun Al Rasyid Drs. H. Warsito, SH H.Gatot Soeherman HR.Wasita Kusuma  AR. Moh. Ruslan
Program : Gerbang E-Mas Berupaya meningkatkan Mengendalikan tampuk Provinsi NTB yang Program pembangunan lima Djakraningrat.
dan pembangunan kualitas sumber daya pemerintahan di dikenal sebagai daerah tahun tahap pertama (Pelita I)
Bandara Internasional manusia melalui Program Provinsi NTB untuk minus, berubah menjadi langkah perbaikan ekonomi, Resmi berdasarkan: UU
Lombok di Lombok Tengah Gema Prima. masa dua periode. daerah swasembada. sosial, politik mulai terjadi. No 64 tahun 1958
Add your title
02
Dinamika Pemerintah
Provinsi Zheijiang

Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita


Provinsi Zhejiang adalah provinsi di Republik
penduduk di provinsi Zhejiang adalah yang
Rakyat Tiongkok yang terletak pada bagian tertinggi di China. PDB perkapita Indonesia pada
tahun 2014 masih sekitar Rp. 41,81 Juta atau
timur Negara Republik Rakyat Tiongkok yang
3.531,45 dollar AS. Sementara provinsi Zhejiang
mana ibu kota dari provinsi Zhejiang adalah telah mencapai 15.000 dollar AS. Jika
Pada tahun 2003, luas wilayah di provinsi dibandingkan dengan provinsi NTB, PDB per
Hangzhou yang juga terletak pada pesisir timur Zhejiang adalah 101.800 km2 dan kepadatan kapitanya pada tahun 2014 masih sekitar 17, 27
Provinsi Zhejiang. Asal nama provinsi ini adalah penduduknya kurang lebih berjumlah Juta rupiah atau sekitar 1.439 dollar AS. Dengan
54.890.000 jiwa, yang sebagaian besar demikian tingginya tingkat pertumbuhan
Sungai Zhe ( 浙江, Zhè Jiāng), yang saat ini masyarakat di provinsi Zhejiang berprofesi ekonomi di salah satu wilayah provinsi di
dikenal sebagai Sungai Qiantang. Sungai sebagai petani, perkebunan serta nelayan Tiongkok yang membuat Tiongkok terdorong
sebagai mata pencaharian. Provinsi Zhejiang untuk melakukan investasi di negara-negara
tersebut mengalir melalui kota Hangzhou juga merupakan provinsi yang saat ini dijadikan berkembang seperti negara kawasan Asia
menuju Teluk Hangzhou. Sungai Zhe sendiri sebagai provinsi percontohan produk kelautan Tenggara pada umunya dan di negara Republik
serta pusat perdagangan oleh Pemerintah Indonesia pada khususnya terutama di wilayah
kurang lebih berarti sungai yang "bengkok". Republik Rakyat Tiongkok (RRT). provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Add your title
03
Sister Province
Ide awal Sister City Berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor; Pelaksanaan kerjasama Sister
dicetuskan pertama kali 193/1652/PUOD/1993 tertanggal 26 april 1993, pembentukan City sudah sesui dengan Hukum
pada tahun 1956 oleh kerjasama Sister Province dan Sister City harus didasarkan pada Internasional (Konvensi Wina
Presiden Amerika Serikat ke beberapa kriteria sebagai berikut. 1963 dan Konvensi Wina 1969),
34, Dwight Eisenhower. 1. Adanya kesamaan kedudukan atas status administrasi, Hukum Nasional (UU no. 22
Sister province /sister city 2. Adanya kesamaan besaran dan fungsi, tahun 1999, UU 37 Tahun 1999,
adalah perjanjian kerja 3. Adanya kesamaan karakteristik, UU No. 24 Tahun 2000, UU No.
sama antara dua kota secara 4. Adanya kesamaan permasalahan, 20 Tahun 2003 dan Keputusan
geografis dan politik area 5. Adanya ilmu dan teknologi yang dapat dialihkan, Mentri Luar Negeri Republik
yang berbeda untuk 6. Adanya komlementaritas antara kedua belah pihak dalam bidang Indonesia No. SK.
mempromosikan ikatan ekonomi, sehingga dapat menimbulkan aliran barang antara kedua 03/AIOTIX/2003)
budaya dan bisnis. belah pihak.

Tahapan dalam proses hubungan kerjasama Sister Province, yaitu, Pertama, bahwa kerjasama tersebut dipererat dengan penandatangaan
perjanjian formal yang dikenal dengan MoU, dimana hal ini dilakukan oleh pemimpin provinsi/kota atau pejabat setempat yang ditunjuk.
Kedua, perjanjian kerjasama yang ditandatangani tersebut dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Ketiga, oleh karena perjanjian
tersebut sedang berjalan dan dalam jangka waktu yang tidak terbatas, rencana kerjasama dengan berbagai aspek yang telah disepakati
harus disebarluaskan. Keempat, peran serta pejabat atau pimpinan kota/provonsi sangat penting, tetapi perlu juga ditunjang dengan
partisipasi masyarakat. Kelima, kerjasama Sister Province ini akan membawa dampak besar terhadap berbagai perubahan yang positif,
harus menjadi karakter suatu negara sehingga aparat pemerintah besungguh-sungguh dan memiliki andil besar dalam kerjasama
tersebut.
Add your title Fokus Bidang Kerjasama Sister Province
04
Pasal 5 Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 03 Tahun 2008 tentang
pembentukan sister city mensyaratkan beberapa ketentuan atau syarat dalam menjajaki
kerjasama sister city. Syarat tersebut antara lain: kesetaraan status administrasi; kesamaan
karakteristik; kesamaan permasalahan; upaya saling melengkapi; peningkatan hubungan
kerjasama. Adapun bidang-bidang kerjasama dalam sister city setidaknya meliputi empat bidang:

Budaya, Dalam konteks kerjasama budaya ditujukan untuk


01 memahami keanekaragaman budaya yang berbeda sehingga
dapat terjalinnya pemahaman mengenai latar belakang
budaya, sehingga dapat meningkarkan kerjasama yang lebih
mendalam antar Kota dalam Hubungan Intenasional, yang
biasanya melibatkan unsur seni musik, pertunjukan budaya,
dan hal lainnya yang menyangkut kebudayaan

Akademik, Dalam bidang akademik biasanya

02 melibatkan pengiriman duta/delegasi dari suatu


kota/provinsi terhadap kota/provinsi lainnya yang
ditunjuk untuk mempromosikan dan mempelajari
budaya lain, untuk mempeerat hubungan yang lebih
mendalam.
Pertukaran informasi, Dalam hal ini ditujukan
03 untuk menanggulangi suatu kesamaaan
permasalahan yang dihadapi, sehingga dapat
terselesaikan dengan pengembangan yang dalam
hal ini dapat ditujukan pembangunan
kota/provinsi yang lebih baik.
Ekonomi, Merupakan bidang yang
04 sangat penting dalam kerjasama Sister
City/Sister Province, dimanaha lini
berlandaskan pada tujuan peningkatan
perdagangan antar kota maupun provinsi
sehingga konteks kerjasama tejalin lebih
harmonis.
05 Hambatan yang dihadapi dalam
Perwujudan Sister Province NTB
dengan Zheijiang
2. Faktor Hambatan Internal 1. Faktor Hambatan Ekternal
a. Faktor Anggaran Kejahatan Transnasional Terorganiasi (TOC)
Perlu diketahui bahwasanya sering kali dana yang merupakan hal yang sangat perlu di perhatikan
telah dicanangkan harus mengalami perubahan- secara lebih mendalam dimana hal ini dapat
perubahan akibat dari kebijakan yang mendadak berdampak pada kerjasama kedua negara. Bisnis
dan bahkan tidak terealisasinya dana tersebut. narkoba di RRT mencapai 82 milliar dollar AS,
pasokan narkoba Indonesia sebagian besar berasal
b. Faktor Sumber Daya Manusia dari RRT. Diluar agenda G-20 yang condong
jika sumber daya manusia kurang, maka negara seremonial, persoalan Kejahatan Transnasional
tersebut akan kesulitan untuk melakukan Terorganisasi (TOC) menjadi sangat krusial dalam
perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam hal ini hubungan RI-RRT, termasuk dalam persoalan
kurangnya sumber daya manusia yang bisa perikanan yang diusulkan Menteri Kelautan dan
bekerja secara profesional yang menjadi faktor Perikanan masuk sebagai Transnational Organize
penghambat internal Provinsi Nusa Tenggara Fishing Crime (TOFC) terkait pencurian yang lazim
Barat. dikenal sebagai Illegal, Unregulated, and
Unreported (IUU). Jangkauan TOC semakin lebar
c. Krisis Energi Listrik pada tingkat global akibat konvergensi teknologi
Krisis Energi Listrik adalah kurangnya pasokan dan liberalasiasi perdagangan serta keimigrasian
listrik yang diminta masyarakat yang dapat yang menjadi masalah serta tidak bisa dibaikan
dipenuhi oleh Pembangkit Listrik Negara. dengan melihat paling tidak ada bebrapa faktor yang
adanya krisis listrik tersebut menyebabkan dominan dalam masalah ini, yaitu, lemahnya
kurangnya investor yang berinvestasi di bidang penegakan hukum; longgarnya aturan hukum;
industri. mafia perikanan; imbas perkembangan global,
dimana inilah yang terkadang mmepengaruhi
terjadinya Illegal Fishing.
1 Otonomi Daerah

Kerjasama Internasional
2 Pemerintah Daerah Dalam
BAB III Undang - Undang

3 Peraturan Derah

Persetujuan Perwakilan
4 Rakyat Daerah
Peraturan Daerah adalah Peraturan Perundang-Undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (gubernur atau bupati/wali kota). Sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemeintahan Daerah, sebelum tahapan penandatanganan perjanjian
Internasional, daerah harus mengikuti mekanisme internal daerah yaitu adanya mendengar pendapat dan
pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kepada Pemerintah Daerah terhadap rencana
perjanjian Internasional di Daerah serta adanya persetujuan DPRD terhadap rencana kerjasama Internasional
Otonomi Daerah Pemerintah yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Sesuai dengan ketentuan tersebut, maka pemerintah daerah
hak wewenang dan Daerah mengajukan surat persetujuan kerjasama luar negeri kepada DPRD yang dilampiri dengan naskah Letter Of
kewajiban daerah untuk Intent (LoI) yang sudah ditanda tangani kedua belah pihak. Pada proses kerjasama yang di bangun oleh
mengatur dan mengurus Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan Pemerintah Provinsi Zhejiang RRT yaitu dalam
rumah tangganya sendiri bentuk kerjasama Sister Province ‘Provinsi Kembar’, yang dimana telah diadakan kesepakatan tentang
sesuai dengan peraturan beberapa bidang yang akan dikerjasamakan, maka sebagai langkah selanjutnya adalah adanya bentuk keinginan
perundang-undangan yang bersama untuk mengadakan jalinan hubungan kerjasama yaitu dengan melalui persetujuan DPRD, selanjutnya
berlaku masuk pada tahap pengusulan atau proses di Pemerintah Pusat melalui Menteri Dalam Negeri kemudian
meminta persetujuan kepada Menteri Luar Negeri Indonesia.

Kerjasama Internasional pemerintah Daerah Persetujuan Perwakilan Rakyat Daerah


dalam Undang - Undang
Adasar-dasar hukum kerjasama internasional yang dilakukan oleh pemerintah daerah :
 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan perubahan-
perubahannya.
 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi Wina Tahun
1961 mengenai Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina Tahun 1963 mengenai  
Hubungan Konsuler. Dari gambaran tabel di atas dapat menjelaskan alur yang digunakan oleh
 Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri. pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam penyusunan rencana
 Undang-undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional. kerjasama, yaitu Gubernur Provinsi NTB selaku lemabaga Eksekutif
 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah yang menyampaikan Rencana Kerjasama Provinsi NTB dengan Pemerintah Provinsi
kemudian menjadi Undangundang 23 tahun 2014 Zhejiang RRT dalam bentuk kerjasama Sister Province ‘Provinsi Kembar’
 Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor dengan meminta persetujuan DPRD EKSEKUTIF LEGISLATIF EKSEKUTIF
09/A/KP/XXI/2006/01 tentang Panduan Umum Tata Cara Hubungan dan provinsi, yang kemudian pemerintah Provinsi selaku Eksekutif menindaklajuti
Kerjasama Luar Negeri oleh Pemerintah Daerah. kerjasama tersebut dengan rancangan memorandum saling pengertian (MoU)
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2008 antar kedua provinsi setelah rencana kerjasama mendapat persetujuan DPRD
tentang Pedoman Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah Daerah dengan yang selanjutnya di teruskan ke Menteri Dalam Negari sebagai bahan laporan
Pihak Luar Negeri. sesuai dengan ketentuan dan peraturan pedundang-undangan yang berlaku
Kerjasama Sister
1 Province NTB dengan
Zheijiang 2014-2018
BAB IV Keuntungan NTB bekerja
2 sama dengan Zheiiang
Kerjasama Sister
Terjalinya kerjasama Sister Province antara kedua
provinsi ini bermula atas dasar provinsi Nusa Tenggara Barat Province NTB dengan
diundangan untuk berkunjung ke Republik Rakyat Tiongkok oleh
pemerintah Tiongkok. Gubernur Provinsi NTB Dr. TGH M. Zheijiang 2013-2018
Zainul Majdi memimpin Delegasi NTB melakukan kunjungan
kerja ke provinsi Zhejiang Tiongkok, dimana kunjungan ini
dilaksanakan dalam rangka memenuhi undangan Consulat General
of the People’s Republic of Tiongkok in Denpasar untuk
menjajaki peluang investasi dan kerjasama antara Indonesia
(provinsi NTB) dan RRT (provinsi Zhejiang). Dimana dalam
kesempatan tersebut guvernur NTB di terima oleh Deputy
Director General Departement of International Economic
Affairs Kementrian Luar Negeri RRT Liu Jingsong di Beijing
dan dengan pimpinan China People’s Institute of Foreign
Affairs (CPIFA) yang dimana selanjutnya gubernur berdiskusi
dan membahas kerjasama dengan sejumlah pejabat pemerintah
provinsi Zhejiang di Hangzhou untuk memperjelas kaitan
kerjasama Sister Province antar kedua provinsi.
MoU (Memorandum of Understanding) provinsi Nusa
Tenggara Barat (NTB) dengan mitranya Provinsi Zhejiang
Tiongkok merupakan hal yang penting dalam sebuah kerjasama
anatar provinsi atau sister province. Dimana dalam hal ini
dilakukannya kespekatan kerjasama serta penandatanganan MoU
Kerjasama Internasional dalam bentuk
dilakukan di Tiongkok oleh Ridwansyah Syah M. Yakub selaku
Sister Province yang dilakukan antara
kepala BKPM Provinsi NTB atas nama Pemerintah Provinsi
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Nusaa Tenggara Barat dan juga oleh Yu Xi Hua atas nama
dengan Pemerintah Provinsi Zhejiang RRT
Pemerintah Provinsi Zhejiang Tiongkok dan saksikan oleh
tersebut terbagi atas enam bagian yaitu :
delegasi baik dari provinsi NTB dan pejabat Pemerintah provinsi
(1) Infrastruktur, (2) Pertanian , (3)
Zhejiang di Ningbo Marriott Hotel pada tanggal 14 Juni 2014.
Pertambangan, (4) Kelautan dan
Perikanan, (5) Kebudayaan dan Pariwisata
Dan (6) Peningkatan Kapasitas bangunan
• Kerjasama pada sektor ini sendiri kegiatan kedua provinsi masih belum terlaksana dengan
Kerjasama Sister Province NTB
Infrastruktur
maskimal.Padahal di provinsi NTB sendiri memiliki banyak sekali lahan atau sektor investasi pada
bidang infrastruktur ini terutama masalah jalan raya dan pembangunan. dengan Zheijiang 2014-2018
Fokus paradiplomasi provinsi NTB sangat tergantung pada
factor domain: pemanfaatan secara maksimal manfaat alam dan
• lebih pada usaha untuk saling melengkapi berbagai kebutuhan dalam sektor pertanian baik itu social. Pengaruh gubernur NTB sangat dinantikan oleh masyarakat
seperti pupuk, bibit-bibit pertanian serta saling tukar menukar informasi terkait pengelolaan sebagai agen perubahan. Perjalanan enam tahun menunjukkan
pertanian dan pengembangan agar supaya hasil dari pertanian bisa di nikmati oleh masyarakat
Pertanian itu sendiri. kebangkitan NTB sebagai pembangkit tenaga baru pariwisata karena
pemerintah NTB memprakarsai proyek “pariwisata halal” untuk
meningkatkan perekonomian NTB lebih lanjut. Melalui pembenahan
• Dalam sektor pertambangan sendiri juga tidak jauh beda dengan sektor bidang infrastruktur aspek kepariwisataan di NTB yang sesuai dengan konsep syariat
yang masih belum terlaksana secara realisasi, dalam bidang pertambangan sendiri memang Islam dan Keimanan Islam di bawah kepemimpinan Tuan Guru
banyak wacana yang ingin di kembangkan namun hal ini masih belum terealisasi baik dari pihak Bajang selaku Gubernur NTB tahun 2013. Dia mempromosiakan
Pertambangan provinsi NTB dan pemerintah Provinsi Zhejiang.
NTB baru dengan citra “situs paraiwisata ramah turis Muslim”.
Pemerintah NTB juga terus menyambut pemerintah asing dan
perusahaan untuk berinvestasi dalam berbagai proyek konstruksi
• masih belum maksimal untuk sarana pengembangan ekonomi para nelayan dalam sumber daya pendukung proyek wisata halal awal NTB dan proyek lainnya
kelautan dan pemanfaatkannya sumber daya kelautan yang belum terealisasi dengan baik. dengan hasil yang sangat baik. Pemerintah NTB menerima
Kelautan dan
Perikanan penghargaan dari seluruh dunia atas prestasinya, peningkatan
kunjungan wisata domestic dan mancanegara secara massif per
tahun. Dari segi paradiplomasi focus penyellenggaraan Tuan Guru
Bajang dalam pembangunan kondisi ekonomi NTB melalui hubungan
• kerjasama antar kedua provinsi ini berjalan dengan baik diharapkan kerjasama dalam bidang
pariwisata terus berkembang secara berkelanjutan.
luar negeri adalah promosi brand wisata halal.
Kebudayaan dan
Pariwisata
Sedikit perbedaan terjadi pada pertengahan 2018 seiring
focus paradiplomasi NTB menambahkan pendidikan menjadi sektor
baru seiring dengan pergantian pemerintahan, seorang gubernur
baru bernama Dr. Zulkieflimansyah terpilih. Dr. Zulkieflimansyah
• meliputi level seperti pelatihan dan pertukaran pejabat provinsi. atau lebih dikenal dengan bang Zul telah mengembangkan
Peningkatan
Kapasitas
seperangkat ortodoks untuk memenuhi tujuan peningkatan kualitas
bangunan sumber daya manusia melalui pendidikan dengan peluang untuk
mendapatkan investasi sebagai imbalannya.
Keuntungan NTB bekerja sama dengan Zheiiang
Manfaat yang dapat diperoleh dari adanya kerjasama Keuntungan yang didapatkan dengan
Sister Province antara provinsi NTB dan provinsi Zhejiang melaksanakan kerjasama perjanjian sister
adalah terbukanya hubungan internasional provinsi NTB dan province antara lain:
terjalinnya tukar menukar informasi, ide, pengetahuan dan 1. Kesempatan untuk tukar menukar
budaya. Hal ini sangat diperlukan untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman pengelolaan
wawasan bagi masyarakat provinsi NTB khususnya bagi pembangunan bidang-bidang yang
aparat pemerintah provinsi NTB. Pihak-pihak yang dapat dikerjasamakan.
menikmati manfaat dari pelaksanaan kerjasama sister 2. Mendorong tumbuhnya prakarsa dan peran
province adalah kalangan pemerintah provinsi NTB. Baik pada aktif pemerintah daerah kota, masyarakat
program tukar menukar informasi baik dari sektor investasi dan swasta.
di sektro Pariwisata dan pertanian sampai pada sektor 3. Mempererat persahabatan pemerintah dan
pembangunan yang diharapakan mampu memberi manfaat masyarakat kedua belah pihak.
yang cukup penting bagi pemerintah provinsi. 4. Kesempatan untuk tukar menukar
Sedangkan pemerintah provinsi Zhejiang selalu melihat kebudayaan dalam rangka memperkaya
suatu kemanfaatan sister province dalam strategi jangka kebudayaan daerah. Meski demikian,
panjang dengan melakukan investasi di berbagai sektor. hubungan kerjasama sister province juga
Meskipun ada beberapa bidang atau kerjasama yang relatif menimbulkan faktor negatf diantaranya
tidak aktif atau kurang memberikan hasil yang signifikan bagi terjadinya beban keuangan negara atau
pembangunan kota, mereka tidak serta merta menilai daerah, menunggu fasilitasi pehak
kerjasama tersebut gagal atau tidak bermanfaat dimana pemeintah, munculnya ketidaksetaraan,
dalam hal ini di yakini bahwa setiap kerjasama yang dilakukan bidang kerjasama yang kurang seimbang dari
pasti akan mendatangkan manfaat apabila hal itu tidak aspek permodalan sehingga menguntungkan
terlihat dalam jangka pendek pasti akan muncul dalam jangka slalah satu pihak saja,
panjang.  
BAB V KESIMPULAN
Keputusan kerjasama yang dibangun antara Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan
Pemerintah Provinsi Zhejiang Tiongkok adalah untuk meningkatkan hubungan persahabatan antar kedua
Pemerintah Provinsi yang pada tahun 2013-2018 terlaksana. Dalam kerjasama Sister Province ini
Provinsi NTB juga akan mampu menciptakan lingkungan investasi yang baik dan dapat menarik semakin
banyak perusahan Tiongkok untuk menanamkan modal atau investasi, baik disektor pertanian dan
perikanan. Disamping pariwisata, perhubungan, serta perindustrian dan perdagangan termasuk kerjasama
pendidikan dan kebudayan.
Paradiplomasi NTB mengandalkan inisiatif gubernur sebagai pemimpin gerakan dan kemampuannya
untuk mengeksploitasi sumber daya yang tersedia dan koneksi untuk meningkatkan regional daya saing di
tengah persaingan antar daerah dalam keadaan yang sama dan di luar. Dengan berbagai pilihan yang
tersedia, para gubernur harus bereksperimen dan memperluas kemampuan kawasan dalam menantang
terus menerus berubah dan menuntut global ekonomi. Seiring mengandalkan mengenai identitas daerah,
pengalaman pribadi dan tren saat ini. Kedua gubernur yang berkuasa antara tahun 2013-2018 ini justru
berkomitmen dengan memperkenalkan paradilomasi wisata halal yang digagas oleh tuan Guru Bajang serta
paradiplomasi berbasis pendidikan dan investasi oleh Bang Zul. Alasannya dapat bervariasi tergantung
pada situasinya pada saat itu, tetapi garis timbal balik adalah drawable, sehingga membagi file faktor
yang berpengaruh menjadi eksternal dan intern. Secara eksternal, pengaruhnya Komunitas ASEAN,
Bersatu Pembangunan Berkelanjutan Bangsa Tujuan (SDGs), dan tuntutan untuk kerjasama yang
diungkapkan oleh asing institusi, menjadi pemerintah, perusahaan, dan organisasi, memainkan peran
penting dalam mendorong trend paradiplomasi di NTB. Secara internal, upaya untuk meningkatkan IPM
provinsi, realisasi menciptakan "berbeda" kebijakan dari pendahulu, dan “Mengglobal” NTB sangat
berperan sampai tingkat tertentu.
 
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai