Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

Makalah disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas UTS Mata kuliah SPI
Dosen Pembimbing : Baiq Ari Yusrini

DISUSUN OLEH :

DIAN ARI SUSANTO ( 170502245 )

MAHASISWA SEMESTER VI F
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
TAHUN 2020

1
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................1

BAB I..........................................................................................................................................................2

PENDAHULUAN......................................................................................................................................2

A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................................2

B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................................................2

C. TUJUAN............................................................................................................................................2

BAB II........................................................................................................................................................4

PEMBAHASAN.........................................................................................................................................4

A. PERBANKAN DI INDONESIA.......................................................................................................4

1. Sejarah Perkembangan Perbankan Di Indonesia.........................................................................4

2. Pengertian Bank............................................................................................................................5

3. Jenis Jenis Bank............................................................................................................................5

4. Rahasia Bank.................................................................................................................................8

B. SiSTEM PENGAASAN INTERNAL..............................................................................................10

1. Pengertian pengawasan internal.................................................................................................10

2. Unsur unsur dari pengawasan dala perbankan.........................................................................11

3. Perbedaan Antara Audit Dengan Pengawasan...........................................................................12

4. Unsure-Unsur Audit....................................................................................................................14

5. Bank Dalam Pengawasan Khusus (Special Surveillance)...........................................................15

BAB III.....................................................................................................................................................17

PENUTUP................................................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................19

2
KATA PENGANTAR
Perkembangan perbankan menunjukkan dinamika dalam kehidupan ekonomi. Sebelum
sampai pada praktik-praktik yang terjadi saat ini, ada banyak permasalahan yang terkait dengan
masalah-masalah perbankan saat ini. Masalah utama yang muncul dalam praktik perbankan ini
adalah pengaturan sistem keuangan yang berkaitan dengan mekanisme penentuan volume uang
yang beredar dalam perekonomian. Sistem keuangan, yang terdiri dari otoritas keuangan
(financial authorities), sistem perbankan dan sistem lembaga keuangan bukan bank, pada
dasarnya merupakan tatanan dalam perekonomian suatu Negara yang memiliki peran utama
dalam menyediakan fasilitas jasa-jasa keuangan. Fasilitas jasa tersebut diberikan oleh lembaga-
lembaga keuangan, termasuk pasar uang dan pasar modal.
Sistem perbankan di Indonesia dibedakan berdasarkan fungsinya yang terdiri dari Bank
Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Bank Umum, dapat menghimpun
dana dari masyarakat secara langsung dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito
berjangka, lalu menyalurkan kepada masyarakat terutama dalam bentuk kredit atau bentuk-
bentuk lainnya. Bank umum dalam kegiatannya memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas
pembayaran.. Perkembangan perbankan yang semakin dinamis dan kompleks membuat otoritas
moneter berusaha membuat Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Dengan adanya API,
diharapkan bank nasional mampu bersaing tidak hanya pada segmen pasar domestik tetapi juga
pada pasar internasional.
Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada
perencanaan untuk merancang system umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja
aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah terjadi sesuatu
penyimpangan serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin
bahwa semua sumber daya perusahaan atau pemerintah telah digunakan seefektif dan seefisien
mungkin guna mencapai tujuan perusahaan atau pemerintah.
Pengawasan merupakan hal yang penting dalam menjalankan suatu perencanaan.Dengan
adanya pengawasan maka perencanaan yang diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan
berjalan dengan baik.Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari
adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang telah direncanakan
secara efektif dan efisien.

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Perbankan sebagai suatu lembaga keuangan kepercayaan masyarakat yang memegang


peranan penting dalam sistem perekonomian, sehingga dapat dikatakan bank merupakan urat
nadi dari sistem keuangan yang beraktifitas menerima simpanan dari masyarakat dalam
bentuk tabungan, giro, deposit dll, yang kemudian dana yang terkumpul dari masyarakat
tersebut disalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit.
Pengendalian internal merupakan salah satu sarana yang digunakan untukmengevaluasi
efektivitas pengelolaan dari suatu perusahaan. Melalui pengendalianinternal ini, pihak
manajemen perusahaan dapat mengetahui sampai sejauh manapelaksanaan efektivitas
perusahaan telah tercapai, masalah-masalah yang ada dalamperusahaan juga cara-cara
mengatasi masalah tersebut. Pengendalian internalperusahaan terdiri dari lima unsur, yaitu
lingkungan pengendalian, pengukuran risiko,aktivitas pengendalian, informasi dan
komunikasi, serta pengawasan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah singkat perbankan
2. Apa pengertian Bank
3. Bagaimana Jenis jenis bank
4. Aapa Rahasia Bank
5. Aa pengertian pengawasan
6. Unsur-unsur dari pengawasan
7. Perbedaan audit dengan pengawasan
8. Unsur-unsur Audit
9. Bagaiman pengawasan internal dalam Perbanan
C. TUJUAN
1. Memahami sejarah singkat perbankan
2. Memahami pengertian Bank
3. Memahami Jenis jenis bank
4. Memahami Rahasia Bank

4
5. Memahami pengertian pengawasan
6. Memahami Unsur-unsur dari pengawasan
7. Memahami Perbedaan audit dengan pengawasan
8. Memahami Unsur-unsur Audit
9. Memahami Bagaiman pengawasan internal dalam Perbanan

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. PERBANKAN DI INDONESIA

1. Sejarah Perkembangan Perbankan Di Indonesia


Kata bank berasal dari bahasa Italia banque atau Italia banca yang berarti bangku. Para
bankir Florence pada masa Renaissans melakukan transaksi mereka dengan duduk di
belakang meja penukaran uang, berbeda dengan pekerjaan kebanyakan orang yang tidak
memungkinkan mereka untuk duduk sambil bekerja.
Asal mula Bank pertama kali didirikan dalam bentuk seperti sebuah firma pada umumnya
pada tahun 1690, pada saat kerajaan Inggris berkemauan merencanakan membangun
kembali kekuatan armada lautnya untuk bersaing dengan kekuatan armada laut Perancis
akan tetapi pemerintahan Inggris saat itu tidak mempunyai kemampuan pendanaan
kemudian berdasarkan gagasan William Paterson yang kemudian oleh Charles Montagu
direalisasikan dengan membentuk sebuah lembaga intermediasi keuangan yang akhirnya
dapat memenuhi dana pembiayaan tersebut hanya dalam waktu duabelas hari
Sejarah Perbankan di Indonesia
Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda.
[rujukan?] Pada masa itu De javasche Bank, NV didirikan di Batavia pada tanggal 24
Januari 1828 kemudian menyusul Nederlandsche Indische Escompto Maatschappij, NV
pada tahun 1918 sebagai pemegang monopoli pembelian hasil bumi dalam negeri dan
penjualan ke luar negeri serta terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di
Hindia Belanda

Bank-bank yang ada itu antara lain

1. De Javasce NV.
2. De Post Poar Bank.
3. Hulp en Spaar Bank.

6
4. De Algemenevolks Crediet Bank.
5. Nederland Handles Maatscappi (NHM).
6. Nationale Handles Bank (NHB).
7. De Escompto Bank NV.
8. Nederlansche Indische Handelsban

2. Pengertian Bank
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan
kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes
atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti
tempat penukaran uang. Sedangkan menurut undang-undang perbankan bank adalah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.Industri perbankan telah mengalami perubahan
besar dalam beberapa tahun terakhir.Industri ini menjadi lebih kompetitif karena deregulasi
peraturanSaat ini, bank memiliki fleksibilitas pada layanan yang mereka tawarkan, lokasi
tempat mereka beroperasi, dan tarif yang mereka bayar untuk simpanan deposan.

3. Jenis Jenis Bank

1. Jenis Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya


a. Bank Sentral
Bank sentral di suatu negara, pada umumnya adalah sebuah instansi yang bertanggung
jawab atas kebijakan moneter di wilayah negara tersebut. Bank Sentral berusaha untuk
menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas sektor perbankan, dan sistem finansial secara
keseluruhan. Di Indonesia, fungsi bank sentral diselenggarakan oleh Bank
Indonesia.Sebagai bank sentral, BI mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu
kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang
negara lain.

7
Untuk mencapai tujuan tersebut BI didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang
etiga bidang tugas ini adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur
dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasi perbankan di
Indonesia.

a) Tugas Bank Indonesia :


b) Melaksanakan dan menetap kebijakan moneter.
c) Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
d) Mengatur dan mengawasi kinerja bank-bank.
b. Bank Umum
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
dan atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Sifat jasa yang diberikan adalalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa
perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan di seluruh
wilayah. Bank umum sering disebut bank komersil (commercial bank).
Tugas Bank Umum
a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan.
b) Menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman.
c) Menerbitkan uang melalui pembayaran kredit dan investasi.
d) Menawarkan jasa-jasa keuangan seperti kartu kredit, cek perjalanan, ATM, transfer
uang antar bank, dan lain sebagainya.
e) Menyediakan fasilitas untuk perdagangan antar negara/internasional.
f) Melayani penyimpanan barang berharga.

c. Bank Perkreditan Rakyat


Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya tidak memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran.

8
Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum karena BPR
dilarang menerima simpanan giro, kegiatan valas, dan perasuransian.
Tugas Bank Perkreditan Rakyat :Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
berupa deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan
itu.Memberikan kredit.Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan Prinsip
Syariah,sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

2. Jenis-Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya


a. . Bank Milik Pemerintah
Bank pemerintah adalah bank yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh
Pemerintah Indonesia.
b. Bank Milik Swasta Nasional
Bank swasta adalah bank dimana sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional
serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, pembagian keuntungannya juga untuk
swasta nasional. Bank swasta dibedakan menjadi 2 yaitu bank swasta nasional devisa dan
bank swasta nasional nondevisa
c. Bank Milik Koperasi
Bank milik koperasi adalah bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh perusahaan yang
berbadan hukum koperasi
d. Bank Milik Campuran
Bank campuran adalah bank yang kepemilikan sahamnya bercampur antara pihak asing dan
asional. Saham bank ini sebagian besar dimiliki oleh warga negara Indonesia.
e. Bank Milik Asing
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing
atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri.
3. Jenis-Jenis Bank Dilihat dari Statusnya
a. Bank Devisa
Adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan
dengan mata uang asing secara keseluruhan. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ini
ditentukan oleh Bank Indonesia.
b. Bank Non-Devisa

9
Adalah bank yang belum mempunyai izin untuk melakukan kegiatan transaksi layaknya
bank devisa. Jadi, bank non-devisa hanya melakukan kegiatan transaksi hanya dalam batas-
batas wilayah negara yang terbatas
4. Jenis-Jenis Bank Berdasarkan Kegiatan Operasionalnya
a. Bank Konvensional
Bank Konvensional adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran secara umum
berdasarkan prosedur dan ketentuan yang telah ditetapkanBank konvensional pada
umumnya beroperasi dengan mengeluarkan produk-produk untuk menyerap dana
masyarakat antara lain tabungan, simpanan deposito, simpanan giro; menyalurkan dana yang
telah dihimpun dengan cara mengeluarkan kredit antara lain kredit investasi, kredit modal
kerja, kredit konsumtif, kredit jangka pendek; dan pelayanan jasa keuangan antara lain
kliring, inkaso, kiriman uang, Letter of Credit, dan jasa-jasa lainnya seperti jual beli surat
berharga, bank draft, wali amanat, penjamin emisi, dan perdagangan efek.

b. Bank Syariah
Bank syariah ialah perbankan yang segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah
dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam
melaksanakan kegiatan usahanya.Berkaitan dengan bank syariah, ada dua konsep dalam
hukum agama Islam, yaitu: larangan penggunaan sistem bunga, karena bunga (riba) adalah
haram hukumnya. Sebagai pengganti bunga digunakan sistem bagi hasil.

4. Rahasia Bank
Rahasia bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai
nasabah penyimpan dan simpanannya (Pasal 1 angka 28 UU No.10 Tahun 1998 tentang
Perbankan).Yang dimaksud dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan
mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya meliputi segala keterangan tentang orang
dan badan yang memperoleh pemberian layanan dan jasa dalam lalu lintas uang, baik
dalam maupun luar negeri, meliputi
a. Jumlah kredit;

10
b. .Jumlah dan jenis rekening nasabah (Simpanan Giro, Deposito, Tabanas, Sertifikat, dan
surat berharga lainnya);
c. .Pemindahan (transfer) uang;
d. .Pemberian garansi bank;
e. .Pendiskontoan surat-surat berharga; dan
f. .Pemberian kredit.

Rahasia bank diatur dalam Pasal 40 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998.


Menurut ketentuan pasal tersebut :
Ayat (1)
Bank wajib merahasiakan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya,
kecuali dalam hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41, Pasal 41A, Pasal 42, Pasal 43,
Pasal 44, dan Pasal 44A.
Ayat (2)
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku pula bagi pihak terafiliasi.

Berdasarkan ketentuan diatas, jelas bahwa yang wajib dirahasiakan oleh


pihakBank/Pihak terafiliasi hanya keterangan mengenai nasabah Penyimpan dan
simpanannya. Apabila Nasabah Bank adalah Nasabah Penyimpan yang sekaligus juga
sebagai Nasabah debitur, bank tetap wajib merahasiakan keterangan tentang nasabah dalam
kedudukannya sebagai nasabah penyimpan. Artinya jika nasabah itu hanya berkedudukan
sebagai nasabah debitur maka keterangan tentang nasabah debitur dan hutangnya tidak
wajid dirahasiakan oleh bank/pihak terafiliasi. Dengan demikian, lingkup rahasia bank
hanya meliputi keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya, keterangan
selain itu bukan rahasia bank.

Yang dimaksud Nasabah Penyimpan adalah nasabah yang menempatkan dananya di


Bank dalam bentuk simpanan berdasarkan perjanjian Bank dengan nasabah yang
bersangkutan (Pasal 1 angka (17) UU No.10 Tahun 1998).Sedangkan yang dimaksud
dengan Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada Bank
berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk Giro, Deposito, Sertifikat

11
Deposito, Tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu (Pasal 1 angka
(5) UU No.10 Tahun 1998).

B. SiSTEM PENGAASAN INTERNAL

1. Pengertian pengawasan internal

dalam arti luas dapat dibagi dua yaitu pengawasan administratif dan pengawasan akuntansi.

Pengawasan administrasi meliputi rencana organisasi dan semua cara serta prosedur-

prosedur yang berhubungan dengan efisiensi usaha dan ketaatan terhadap kebijakan

pimpinan perusahaan. Pengawasan akuntansi meliputi rencana organisasi dan semua cara

serta prosedur-prosedur yang berhubungan dengan pengamanan harta milik perusahaan serta

dapat dipercayanya laporan keuangan. Pengawasan internal sangat penting dalam

perkembangan operasi perusahaan, karena masalah-masalah yang timbul sangat kompleks.

Dengan demikian, diperlukan suatu pengawasan internal yang baik dan memadai. sesuai

dengan perkembangan zaman dan juga perkembangan dunia usaha, istilah pengawasan

internal pun mengalami perkembangan tidak hanya untuk mengawasi kecermatan dari

pembukuan, tetapi mempunyai arti luas yaitu meliputi seluruh organisasi

perusahaan.Menurut Boynton dkk (2003 : 373)

Pengawasan adalah suatu proses yang dilaksanakan oleh dewan direksi, manajemen dan

personel lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang

memadai berkenaan dengan pencapaian tujuan dalam kategori berikut :a.Keandalan

pelaporan keuangan b.Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlakuc.Efektivitas

dan efisiensi operasi Universitas Sumatera Utara

12
Pengawasan intern merupakan suatu proses, ini berarti alat untuk mencapai suatu akhir,
bukan akhir itu sendiri, pengawasan intern terdiri dari serangkaian tindakan yang meresap
dan terintegrasi dengan tidak ditambahkan kedalam infrastruktur suatu entitas. Pengawasan
intern dilaksanakan oleh orang bukan hanya suatu dewan direksi, manajemen dan personel
lainnya.Pengawasan dapat diharapkan untuk menyediakan hanya keyakinan yang memadai
bukan keyakinan yang mutlak kepada manajemen dan dewan direksi suatu entitas karena
keterbatasan yang melekat dalam semua sistem pengawasan intern dan perlunya
mempertimbangkan biaya dan manfaat relatif dari pengadaan pengawasan. Pengawasan
intern diarahkan pada pencapaian tujuan dalam kategori-kategori yang saling tumpang tindih
dari pelaporan keuangan kepatuhan dan operasi-operasi.Menurut Nugroho Widjajanto (2001
: 18) Sistem Pengawasan Intern adalah suatu sistem pengendalian yang meliputi struktur
organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan dengan
tujuan untuk :a.Mengamankan aktiva perusahaanb.Mengecek kecermatan dan ketelitian data
akuntansic.Meningkatkan efisiensid.Mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh
segenap jajaran organisasi. Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa pengawasan intern
bertujuan untuk menjaga integritas informasi akuntansi, melindungi aktiva perusahaan
terhadap kecurangan, pemborosan dan pencurian yang dilakukan oleh pihak di dalam
maupun diluar perusahaan, selain itu pengawasan intern Universitas Sumatera Utara
juga harus dapat memudahkan pelacakan kesalahan baik yang disengaja ataupun tidak,
demikian rupa sehingga memperlancar prosedur audit. Agar dapat berjalan efektif
pengawasan intern memerlukan adanya pembagian tanggung jawab secara khusus,
tujuannya adalah agar setiap karyawan dapat mengkonsentrasikan perhatian kepada lingkup
tanggungjawabnya masing-masing sehingga tidak ada suatu fungsi yang tidak tertangani.
2. Unsur unsur dari pengawasan dala perbankan
Menurut Guy (2002 : 226) Mengidentifikasikan: Lima komponen pengawasan internal
yang saling berhubungan sebagai berikut:
1. Lingkungan pengendalian (Control Environment), Menentukan kualitas entitas dengan
mempengaruhi kesadaran akan pengendalian dari orang-orang disekitarnya. Lingkungan
pengendalian merefleksikan keseluruhan sikap, kesadaran, dan tindakan dewan direksi,
manajemen, karyawan serta pihak-pihak lainnya mengenai pentingnya pengendalian
tersebut dan penekanan yang diberikannya dalam sebuah entitas.

13
2. nilaian resiko (Risk Assessment), Semua entitas besar atau kecil, berorientasi pada laba
maupun nirlaba, jasa atau manufaktur akan menghadapi resiko. Banyak dari resiko-resiko
tersebut, jika tidak diantisipasi, dapat menyebabkan salah saji dalam laporan keuangan
entitas,
3. Aktivitas pengendalian (Control Activities), Kebijakan dan prosedur yang dikembangkan
oleh manajemen untuk mengantisipasi resiko yang dapat menghalangi entitas mencapai
tujuannya,
4. Informasi dan komunikasi (Information and Communication), komponen ini terdiri dari
sistem informasi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan dan
bagaimana mengkomunikasikan informasi tersebut. Sistem informasi pelaporan keuangan
yang mencakup sistem akuntansi, terdiri dari metode dan catatan yang ditetapkan untuk
mengidentifikasi, menyatakan, menganalisis, mengklasifikasi, mencatat dan melaporkan
transaksi entitas serta untuk mempertahankan akuntabilitas aktiva dan kewajiban yang
berkaitan,
5. Pemantauan (Monitoring), proses penilaian kualitas kinerja pengendalian internal dari
waktu ke waktu.
3. Perbedaan Antara Audit Dengan Pengawasan
Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi
yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seseorang yang
independen dan kompeten untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi
dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Auditing meliputi :
1. Proses yang sistematis
2. Pengukuran dengan kriteria yang jelas
3. Memperoleh, menganalisis dan mengevaluasi bukti
4. Mengkomunikasikan dan mengkonfirmasikan hasil
5. Dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen
Beberapa jenis audit yang berkembang dewasa ini antara lain :
1. Financial Audit (Audit Keuangan)
 General Audit, adalah audit keuangan yang bersifat general dengan tujuan untuk
menilai kewajaran atas penyajian laporan keuangan. Kewajaran laporan keuangan

14
meliputi : Kepatuhan terhadap Standar akuntansi yang berterima umum (SAK);
Laporan keunagn disajikan secara konsisten; tidak ada salah saji material.
 Special Audit, adalah jenis audit keuangan dengan ruang lingkup yang sangat sempit
(khusus), tujuan dari audit ini adalah untuk menilai kebenaran nilai yang disajikan
dalam laporan keuangan dan lebih mengarah kepada penilaian terhadap
kemungkinan adanya penyelewengan(manipulasi).
2. Management Audit (audit manajemen)
Adalah pemeriksaan terhadap efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan manajemen,
yang meliputi semua aspek manajemen mulai dari perencanaan, kegiatan operasional,
pengawasan dan pelaporan.
3. Compliance Audit (audit Kepatuhan)
Adalah jenis audit yang melakukan penilaian terhadap pelaksanaan (implementasi) dari suatu
aturan / kebijakan sebagai tolak ukurnya. Tujuan dari audit ini adalah apakah Auditie
(klien) telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang telah ditetapkan pihak yang
memiliki otoritas lebih tinggi
Beberapa jenis audit yang berkembang di daerah :
1. Audit Kebijakan
2. Audit Lingkungan
3. Audit mutu pelayanan
4. Audit Forensik (Investigasi) / Audit KKN
5. Audit Operasional PAD / Proyek
Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Satuan Pengawasan Internal memiliki
tugas dan tanggung jawab :

Menetapkan kebijakan pengawasan internal bidang non-akademik


1. Melaksanakan pengawasaninternal terhadap pengelolaan pendidikan
bidangnonakademik
2. Mengambil kesimpulan atas hasil pengawasan internal;
3. Melaporkan hasil pengawasan internal kepada Rektor dan ;
4. Mengajukan saran dan/atau pertimbangan mengenai perbaikan pengelolaan kegiatan
non akademik kepada Rektor atas dasar hasil pengawasan internal.

15
Satuan Pengawasan Internal terdiri atas 5 (lima) orang anggota dengan komposisi
keahlian sebagai berikut:
1. bidang akuntansi/keuangan,
2. bidang manajemen sumber daya manusia,
3. bidang manajemen asset,
4. bidang hukum, dan
5. bidang ketatalaksanaan

4. Unsure-Unsur Audit
Terdapat beberapa unsur atau kata kunci penting dalam pengertian auditing yang sudah
dijelaskan di atas, yaitu sebagai berikut.
a. Proses Sistematis
Auditing adalah suatu tahap atau prosedur yang logis, terkerangka atau terstruktur, dan
terorganisasi.
b. Mendapatkan dan Mengevaluasi Bukti Secara Objektif
Bukti (evidence) adalah semua yang menjadi informasi atau data bagi auditor dalam
menentukan apakah suatu informasi yang di-audit sesuai dengan standar atau kriteria yang
sudah ditetapkan atau tidak.Proses sistematik tersebut ditujukan untuk mendapatkan bukti
(evidence) yang dijadikan sebagai dasar pernyataan yang dibuat oleh individu atau badan
dan juga mengevaluasi secara objektif dan independen berbagai bukti tersebut.
c. Asersi (Informasi)
Informasi yang dimaksud di sini adalah sebagai subjek dalam auditing. Dengan kata lain
informasi ini adalah hasil dari proses akuntansi atau pernyataan yang dibuat oleh individu
atau badan yang secara implisit dimaksudkan untuk dipakai oleh pihak lain.Pelaksanaan
auditing ini membutuhkan informasi atau asersi yang bisa diverifikasi dan membutuhkan
standar atau kriteria sebagai dasar untuk mengevaluasi informasi tersebut.
d. Kriteria yang Ditetapkan
Adalah berbagai standar yang dipakai sebagai landasan atau pedoman untuk
menilaiinformasi, misalnya:
 Berbagai peraturan atau kebijakan.
 Anggaran (budgets), berbagai standar kerja.

16
 Prinsip akuntansi yang berlaku secara umum atau diterima umum.
e. Kompeten dan Independen
Kompeten dalam hal ini adalah seorang auditor harus memiliki kemampuan, ahli, dan juga
berpengalaman dalam memahami berbagai standard dan bisa menentukan berapa jumlah
bukti yang diperlukan untuk bisa mendukung pengambilan kesimpulan yang akan diambilnya

5. Bank Dalam Pengawasan Khusus (Special Surveillance)


Program restrukturisasi perbankan nasional telah dilaksanakan melalui langkah-langkah
antara lain pembentukan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), program penjaminan
Pemerintah, dan program rekapitalisasi perbankan. Dalam perkembangannya masih terdapat
Bank yang dinilai mengalami kesulitan yang dapat membahayakan kelangsungan usahanya dan
atau sistem perbankan nasional.
Sehubungan dengan itu terhadap Bank dimaksud perlu dilakukan langkah-langkah
tertentu seperti pengawasan intensif dan pengawasan khusus, agar sistem perbankan yang sehat
dapat tercipta secara efektif. Bagi Bank yang masih mempunyai prospek untuk menjadi sehat
perlu dilakukan langkah-langkah perbaikan dan penyehatan atau bagi Bank yang tidak mungkin
lagi dapat disehatkan perlu dilakukan langkah-langkah penyelesaian. Oleh karena itu perlu
ditetapkan persyaratan dan kriteria yang jelas serta transparan mengenai tingkat kesulitan Bank
dalam kegiatan usahanya, serta langkah-langkah koordinasi dan mekanisme yang diperlukan
dalam rangka pelaksanaan restrukturisasi perbankan nasional. Langkah-langkah koordinasi
antara Bank Indonesia dengan BPPN dalam rangka restrukturisasi perbankan nasional antara lain
dituangkan dalam Kesepakatan Bersama antara Gubernur Bank Indonesia dan Ketua BPPN.

Sesuai dengan program rekapitalisasi perbankan, maka pada akhir tahun 2001 perbankan
diwajibkan untuk memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sama dengan atau
lebih besar dari 8% (delapan perseratus).

1. :Strategi Pengawasan oleh Bank Indonesia

Dalam rangka menjalankan tugas pengawasan, Bank Indonesia menetapkan beberapa jenis
pengawasan yang didasarkan atas analisis terhadap kondisi suatu bank tertentu yaitu:

17
 Pengawasan Normal (Rutin)
 Pengawasan Intensif (Intensive Supervision)
 Pengawasan Khusus (Special Surveillance)

2. Pendekatan Pengawasan oleh Bank Indonesia


Dalam menjalankan strategi pengawasan tersebut di atas, pendekatan pengawasan
yang dilakukan terbagi atas dua jenis kegiatan yaitu pengawasan tidak langsung (off site
supervision) dan pengawasan langsung (on site examination). Secara ringkas, pengawasan
tidak langsung merupakan tindakan pengawasan dan analisis yang dilakukan berdasarkan
laporan berkala (regulatory reports) yang disampaikan oleh Bank,
3. Pengawasan Normal
Pengawasan ini dilakukan terhadap Bank yang memenuhi kriteria tidak memiliki
potensi atau tidak membahayakan kelangsungan usahanya. Umumnya, frekuensi
pengawasan dan pemantauan kondisi Bank dilakukan secara normal sedangkan pemeriksaan
terhadap jenis Bank ini dilakukan secara berkala atau sekurang-kurangnya setahun sekali.
4. Pengawasan Intensif
Pengawasan intensif ini dilakukan Bank yang memenuhi yang memiliki potensi
kesulitan yang dapat membahayakan kelangsungan usahanya. Langkah-langkah yang
dilakukan Bank Indonesia pada Bank dengan status Pengawasan Intensif
5. Pengawasan Khusus
Pengawasan terhadap bank yang dinilai mengalami kesulitan yang membahayakan
kelangsungan usahanya. Terhadap Bank dengan status Pengawasan Khusus ini maka
beberapa tindakan Bank Indonesia yang diambil, antara lain:

18
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sejarah Perkembangan Perbankan Di Indonesia Kata bank berasal dari bahasa Italia
banque atau Italia banca yang berarti bangku. Para bankir Florence pada masa Renaissans
melakukan transaksi mereka dengan duduk di belakang meja penukaran uang, berbeda
dengan pekerjaan kebanyakan orang yang tidak memungkinkan mereka untuk duduk sambil
bekerja.
Asal mula Bank pertama kali didirikan dalam bentuk seperti sebuah firma pada umumnya
pada tahun 1690, pada saat kerajaan Inggris berkemauan merencanakan membangun
kembali kekuatan armada lautnya untuk bersaing dengan kekuatan armada laut Perancis
akan tetapi pemerintahan Inggris saat itu tidak mempunyai kemampuan pendanaan
kemudian berdasarkan gagasan William Paterson yang kemudian oleh Charles Montagu
direalisasikan dengan membentuk sebuah lembaga intermediasi keuangan yang akhirnya
dapat memenuhi dana pembiayaan tersebut hanya dalam waktu duabelas hari
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan
kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes
atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti
tempat penukaran uang. Sedangkan menurut undang-undang perbankan bank adalah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Pengertian pengawasan internal dalam arti luas dapat dibagi dua yaitu pengawasan

administratif dan pengawasan akuntansi. Pengawasan administrasi meliputi rencana

organisasi dan semua cara serta prosedur-prosedur yang berhubungan dengan efisiensi usaha

dan ketaatan terhadap kebijakan pimpinan perusahaan.

unsur unsur dari pengawasan dala perbankan


Menurut Guy (2002 : 226) Mengidentifikasikan: Lima komponen pengawasan internal
yang saling berhubungan sebagai berikut:

19
1. Lingkungan pengendalian
2. nilaian resiko (Risk Assessment),
3. Aktivitas pengendalian (Control Activities,
4. Informasi dan komunikasi (Information and Communication,
5. Pemantauan (Monitoring

20
DAFTAR PUSTAKA

https://mastahbisnis.com/audit-auditing/
https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/Pages/Bank-Dalam-Pengawasan-Khusus.aspx
http://id.wikipedia.org/wiki/Bank
https://yessymsari.wordpress.com/2012/11/29/rahasia-bank-2/
https://www.zonareferensi.com/jenis-jenis-bank/
https://www.uny.ac.id/satuan-pengawasan-internal-spi

21

Anda mungkin juga menyukai