Anda di halaman 1dari 82

ANALISIS KEPUTUSAN KONSUMEN TERHADAP

PEMBELIAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis)


DI PASAR BATU MERAH KOTA AMBON

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana S-1 pada Fakultas Perikanan dan IK
Universitas Pattimura
Program Studi Agrobisnis Perikanan

Diajukan oleh:

UMI SALMA BANYAL

2017 – 68 – 026

Kepada
PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN
JURUSAN AGROBISNIS PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2022
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Ambon, 07 April 2022

Umi Salma Banyal


DEDIKASI

“MANJADDA WAJADDA”

Siapa Yang Bersungguh-sungguh Mencari Maka Ia Akan Dapat

“Jika seseorang bepergian dengan tujuan mencari ilmu, maka Allah akan
menjadikan perjalanannya seperti perjalanan menuju surga”

(H.R Bukhari)

“Barang siapa yang belum merasakan pahitnya belajar walau sebentar, maka ia
akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya”

(Imam As-Syafi’i)

Skripsi ini dibuat oleh saya sendiri, dan saya persembahkan kepada:

1. Allah SWT
2. Orang tua
3. Keluarga
4. Semua orang yang sudah membantu
5. Prodi AGP almamater tercinta
ABSTRAK

UMI SALMA BANYAL, NIM : 2017-68-026. Analisis Keputusan Konsumen


Terhadap Pembelian Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis) Di Pasar Batu
Merah Kota Ambon. Dibawah Bimbingan Dr. Ir. Y. M. T. N. Apituley, MAppSc
dan Dr. Yoisye Lopulalan, S.Pi, M.Si.

Tujuan dari penulisan ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor apa saja
memengaruhi konsumen dalam memutuskan pembelian ikan cakalang di Pasar Batu
Merah Kota Ambon dan bagaimana keadaan sosial ekonomi pada penelitian ini. Jenis
data yang diperoleh yaitu data primer yang di ambil langsung di lokasi penelitian.
Jenis pengambilan sampel yaitu accidental sampling (aksidental sampel) sebanyak 30
orang yaitu pengambilan data secara kebetulan dilokasi penelitian. Jenis analisis data
yaitu analisis korelasi serta uji valididtas dan reabilitas.
Variabel independen yang diteliti pada Pasar Batu Merah yaitu X1 (Harga Produk),
X2 (Lokasi Penjualan), X3 (Faktor Pendapatan) dan X4 (Jumlah Anggota Keluarga)
dengan variabel dependen yaitu Y (Keputusan Pembelian). Dari hasil uji korelasi X1
(Harga Produk), X2 (Lokasi Penjualan), X3 (Faktor Pendapatan) dan X4 (Jumlah
Anggota Keluarga) korelasinya sangat rendah, dan variabel X1 memliki korelasi
yang rendah dibandingkan yang lain dengan nilai rxy hitung 0,22.

Kata kunci: Keputusan Pembelian, Harga, Lokasi, Pendapatan dan Jumlah


AnggotaKeluarga
ABSTRACT

UMI SALMA BANYAL, NIM : 2017-68-026. Analysis Of Consumer Decisions


On The Purchase Of Skipjack Fish (Katsuwonus Pelamis) at Batu Merah
Market, Ambon City. Under Dr. Ir’s Guidance Y.M.T.N Apituley, MAppSc and
Dr. Yoisye Lopulalan, S.Pi, M.Si.

The purpose of this paper is to find out what factors are correlated with the decision
of purchase skipjack tuna in Batu Merah Ambon City and how the socio – economic
conditions in the study. The type of data obtained is primary data taken directly at the
research site. The typ of sampling is accidental sampling (accidental sample) as many
as 30 people, namely data collection by chance at the research location. The types of
data analysis and validity and reability tests.
The independen variabels studied in the Batu Merah Market are X1 (product price),
X2 (sales location), X3 (income) and (number of family members) with the
dependent variable being Y (purchase decision). From the result of the correlation test
X1 (product price), X2 (sales location), X3 (income) and X4 (number of family
members) the correlation is very low, and the X1 variable has a low correlation
compared to the others with an rxy value of 0,22

Key words: purchasing decision, price, location, income and number of family
members.
RIWAYAT PENDIDIKAN

Identitas diri

Nama : UMI SALMA BANYAL


TempatTanggalLahir : Yamru Tayando, 07 Agustus 1999
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Rumah : Tayando Yamru
Riwayat pendidikan
Pendidikan Formal
1. SD Negeri Tayando Yamru pada tahun 2006 - 2011
2. SMP Al-Hilaal Kei-Kecil pada tahun 2011 - 2014
3. SMK Negeri 1 Kota Tual pada tahun 2014-2017
4. Universitas Pattimura pada tahun 2017-2021 masuk melalui jalur SBMPTN
diterima pada Program Studi Agrobisnis Perikanan, Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan.
Untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan maka
penulis melakukan penelitian yang berjudul : Analisis Keputusan Konsumen
Terhadap Pembelian Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis) Di Pasar Batu Merah
Kota Ambon

Ambon, Oktober 2021

Umi Salma Banyal


UCAPAN TERIMA KASIH
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan
dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih
kepada: Tuhan yang maha Esa yang selalu menyertai penulis dalam melaksanakan
serta menyusun skripsi ini.
1. Ayah dan Ibu serta kedua adik dan keluarga besar yang senantiasa berdoa,
memberikan dukungan moral dan finansial serta memberi perhatian kepada
penulis hingga dapa menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
2. Dr. Ir. Yolanda M.T.N. Apituley, M. App.Sc selaku mentor dan sekaligus
Pembimbing I yang senantiasa memberi perhatian, dukungan, arahan serta
bimbingannya selama penyusunan skripsi.
3. Dr. Yoisye Lopulalan, S.Pi, M.Si selaku Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan sekaligus sebagai Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, serta masukan sehingga terselesainya penyusunan skripsi ini.
4. Bapak/Ibu dosen Penguji, Prof. Dr. Ir. J. Hiariey, M.Sc selaku Penguji I dan
Dr. Ir. Venda J. Pical, M.Si selaku Penguji II yang sudah memberikan
masukan, kritikan dan saran untuk penulis selama penyusunan skripsi ini.
5. Bapak – Ibu dosen Prodi AGP yang selama berkuliah sudah memberikan
pengetahuan serta ilmu kepada penulis
6. Bapak – Ibu dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan yang sudah
memberikan ilmu serta pengetahuan selama penulis berkuliah.
7. Pemerintah Desa Batu Merah yang sudah bersedia membantu penulis dalam
penyusunan skripsi ini hingga selesai.
8. Angkatan 2016 dan 2017 Agrobisnis Perikanan khususnya yang telah
memberikan bantuan dan dorongan bagi penulis selama penyusunan skripsi
sampai selesai.
9. Kepada semua rekan, teman, sahabat yang sudah memberikan dukungan dan
semangat kepada penulis hingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari penyusunan skripsi ini masih jauh dapri sempurna dan
masih banyak kekurangan dan keterbatasan, untuk itu penulis berharap kritik serta
masukan demi perbaikan pada penyusunan skripsi ini. Penulis juga berharap skripsi
ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan para pembaca.

Ambon, November 2021


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunia-Nya
sehingga skripsi dengan judul Analisis Keputusan Konsumen Terhadap
Pembelian Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Di Pasar Batu Merah Kota
Ambon dapat terselesaikan. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu
persyaratan Akademik di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Pattimura.
Penyusunan skripsi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-
faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam memutuskan pembelian ikan
khususnya ikan Cakalang di pasar Batu Merah, dan juga untuk mengetahui
bagaimana keputusan pembeli untuk membeli ikan tersebut.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan
dari berbagai pihak. Sehingga penulis menyadari sungguh bahwa penyusunan skripsi
ini masih jauh dari sempurna, untuk itu harapan dari penulisan skripsi ini yaitu
mendapat kritik dan saran dari pembaca untuk penulisan ini mencapai kesempurnaan.

Ambon, November 2021


DAFTAR ISI

LEMBARAN JUDUL …………………………………………………………i


LEMBARAN PENGESAHAN ………………………………………………...ii
LEMBARAN PERNYATAAN ………………………………………………..iii
DEDIKASI ………………………………………………………………..iv
ABSTRAK ………………………………………………………………...v
RIWAYAT PENDIDIKAN ……………………………………………….vii
UCAPAN TERIMA KASIH ……………………………………………....viii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………...x
DAFTAR ISI ………………………………………………………………..xi
DAFTAR TABEL …………………………………………………………...….xiii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………....xiv
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….…xv
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………...1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………...3
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………………..….3
1.4 Kegunaan Penelitian ………………………………………………………...3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………...4
2.1 Ikan Cakalang (Katsuwonus sp.) ………………………………………………...4
2.1.1 Klasifikasi ……………………………………………………………...…4
2.1.2 Morfologi ……………………………………………………………...…5
2.2 Kondisi Sosial Ekonomi Konsumen ………………………………………...5
2.3 Pasar dan Pemasaran ……………………………………………………...…6
2.3.1 Pasar ………………………………………………………………...6
2.3.2 Pemasaran ………………………………………………………...8
2.4 Perilaku Konsumen ………………………………………………………...9
2.5 Faktor Yang Memengaruhi Keputusan Pembeli ……………………….10
2.5.1 Faktor Harga produk ………………….……………………….…...10
2.5.2 Faktor Lokasi Penjualan ………………………………………….……10
2.5.3 Faktor Pendapatan ……………………………………………………….11
2.5.4 Faktor Jumlah Jumlah Anggota Keluarga ……………………………….12
2.6 Keputusan Membeli dan Pasca Pembelian ……………………………….12
2.6.1 Keputusan Membeli ……………………………………………….12
2.6.2 Pasca Pembelian ……………………………………………….………12
2.7 Penelitian Terdahulu ……………………………………………………….13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………………….....16
3.1 Metode Dasar Penelitian …………………………………………….....16
3.2 Metode Pengumpulan Data ……………………………………………….16
3.2.1 Data Primer …………………………………………………….…16
3.2.2. Data Sekunder ……………………………………………………….16
3.3 Pengambilan Sampel …………………………………………………….....16
3.4 Metode Analisis Data ……………………………………………………….17
3.4.1 Analisis Deskriptif Kualitatif ……………………………………….17
3.4.2 Analisis Deskriptif Kuantitatif ……………………………………….17
3.4.2.1 Analisis Korelasi …………………………………………….....17
3.5 Definisi Operasional ……………………………………………………….20
3.6 Kerangka Pikir ……………………………………………………………….22
3.7 Hipotesis ……………………………………………………………………….23
BAB IV DESKRIPSI UMUM LOKASI PENELITIAN ……………………….24
4.1 Keadaan Geografis ……………………………………………………….24
4.2 Keadaan Sosial ………………………………………………………………24
4.2.1 Kependudukan ………………………………………………………24
4.2.2 Pendidikan ………………………………………………………………25
4.2.3 Mata Pencaharian ………………………………………………………26
4.3 Keadaan Iklim ………………………………………………………………27
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ……………….………………………28
5.1 Karakteristik Responden ………………………………………………………28
5.1.1 Jenis Kelamin Responden ………………………………………………28
5.1.2 Umur Responden ………………………………………………………28
5.1.3 Jenis Pekerjaan Responden ……………………………………….29
5.1.4 Tingkat Pendidikan Responden ……………………………………….30
5.1.5 Lama Jadi Pelanggan ……………………………………………….30
5.2 Pendapatan Responden ……………………………………………………….31
5.3 Faktor – faktor Yang Berkorelasi Terhadap Keputusan Pembelian ………….32
5.3.1 Uji Korelasi Berganda Dengan Excel ……………………………….33
5.3.1.1 Analisis Korelasi Parsial ……………………………………….…33
5.3.1.2 Analisis Korelasi Simultan ……………………………………….37
5.3.1.3 Uji Validitas …………………………………………….…37
5.3.1.4 Uji Reabilitas ………………………………………………40
5.3.1.4 Pengujian hipotesis ……………………………………………….40
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………….42
6.1 Kesimpulan ………………………………………………………………42
6.2 Saran ……………………………………………………………………….42
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….43
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 1. Penelitian Terdahulu .…………………………………………... 13
Tabel 2. Jumlah Penduduk Desa Batu Merah Kota Ambon
24
2018……………………………………………………………...
Tabel 3. Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Batu Merah Kota Ambon
25
2018……………………………………………………………...
Tabel 4. Jumlah Mata Pencaharian Penduduk Desa Batu Merah Kota
26
Ambon 2018……………………………………………………..
Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………….
28
……………………………
Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur………….
29
…………………………………….
Tabel 7. Karakteristik responden berdasarkan Jenis Pekerjaan
29
……………....
Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
30
………….……………………...
Tabel 9. Lama Jadi Pelanggan…………….……………………………... 31
Tabel 10. Pendapatan Responden…………………………………………. 31
Tabel 11. Uji korelasi X1 (Harga Produk) Terhadap Y (Keputusan
31
Pembelian)………………………………………………………
Tabel 12. Uji Korelasi X2 (Lokasi Penjualan) Terhadap Y (Keputusan
33
Pembelian)………………………………………………………
Tabel 13. Uji korelasi X3 (Fakot Pendapatan) Terhadap Y (Keputusan
33
Pembelian)………………………………………………………
Tabel 14. Uji korelasi X4 (Jumlah Anggota Keluarga) Terhadap Y
34
(Keputusan Pembelian)……….…………………………………
Tabel 15. Uji Korelasi Secara Simultan…………………………………… 37
Tabel 16. Hasil Uji Validasi Terkait Faktor Harga (X1)………..………… 38
Tabel 17. Hasil Uji Validasi Terkait Faktor Lokasi Penjualan (X2)……… 38
Tabel 18. Hasil Uji Validasi Terkait Faktor Pendapatan (X3)……....…….. 38
Tabel 19. Hasil Uji Validasi Terkait Faktor Jumlah Anggota Keluarga 38
(X4)……………………………………………………………...
Tabel 20 Hasil Uji Validasi Terkait Keputusan Pembelian (Y)…...……… 39
Tabel 21. Hasil Uji Reabilitas (X1,X2,X3,X4 dan Y)…………….……… 40
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Ikan Cakalang (Katsuwonus sp) ………………………………………...4

Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian ……………………………………………….47


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian……………………………………... 46


Lampiran 2. Daftar Kuisioner…………………………………………… 47
Lampiran 3. Tabulasi Data Mentah Responden…………………………. 52
Lampiran 4. Data Uji Validitas………………………………………….. 58
Lampiran 5. Data Uji Reabilitas………………………………………… 61
Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian……………………………………. 63
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Jumlah penduduk di Provinsi Maluku pada tahun 2020 sebanyak
1.848.923 jiwa (BPS Kota Ambon, 2020), yang pada umumnya mendiami wilayah-
wilayah pesisir. Potensi perikanan yang tinggi turut memengaruhi kebiasaan
penduduk di Provinsi Maluku untuk mengonsumsi ikan setiap hari. Hal ini
ditunjukkan oleh tingginya tingkat konsumsi ikan masyarakat di Provinsi ini yaitu
55,13 kg/kapita/tahun (BPS Kota Ambon, 2020). Salah satu jenis ikan yang banyak
diminati masyarakat Maluku adalah ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) yang
sangat mudah dijumpai di pasar manapun termasuk di Kota Ambon.
Untuk mengetahui tingkat konsumsi ikan cakalang di Kota Ambon maka
informasi tentang tingkat pembelian ikan tersebut harus diketahui. Pasar Batu
Merah adalah salah satu tempat bertemunya penjual dan pembeli yang ada di
Kota Ambon, yang letaknya berdampingan dengan Pasar Arumbae. Sebagai
pasar pusat di Pulau Ambon, Pasar Arumbae banyak dikunjungi oleh
konsumen untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari. Walau begitu
keberadaan Pasar Batu Merah yang telah ada sejak dahulu, tetap dikunjungi
oleh konsumen, sehingga praktek penjualan dan pembelian tetap berlangsung.
Produk-produk konsumsi yang ada di Pasar Arumbae umumnya juga terdapat
di Pasar Batu Merah. Oleh sebab itu, penting untuk diketahui karakteristik
sosial ekonomi konsumen yang berbelanja di Pasar Batu Merah.
Di Pasar Batu Merah terdapat beberapa terminal angkutan umum seperti ke
arah Jazirah Leihitu (bagian Utara Pulau Ambon). Pasar yang terletak di Desa Batu
Merah ini juga memudahkan masyarakat yang ada di sekitarnya maupun masyarakat
yang akan melakukan perjalanan ke arah Jazirah Leihitu untuk berbelanja barang-
barang kebutuhan mereka. Di pasar ikan yang ada di Pasar Batu Merah, banyak
terdapat ikan seperti ikan karang (demersal), ikan pelagis besar seperti cakalang dan
tatihu, serta ikan pelagis kecil seperti ikan layang dan selar. Pada umumnya ikan yang
ditawarkan habis dibeli konsumen. Apabila ikan tidak habis terjual oleh pedagang,
ikan disimpan di dalam cool box untuk selanjutnya dijual kembali keesokan hari.
Pasar ikan ini biasanya beroperasi dari jam 06.00 hingga 13.00 dan jam 16.00 hingga
malam. Di antara jam 13.00 hingga 16.00, biasanya ikan dimasukkan kembali ke cool
box karena pasar sepi dan untuk menjaga mutu ikan. Di Pasar Batu Merah terdapat
kurang lebih 5 - 10 orang pedagang ikan yang aktif berjualan setiap hari. Ikan yang
dijual beragam, namun ikan cakalang umumnya tersedia setiap hari.
Keputusan pembelian akan terjadi apabila didukung oleh kondisi sosial
ekonomi dari konsumen. Kondisi ekonomi sangat berpengaruh dikarenakan
pendapatan seorang konsumen dalam satu keluarga akan menentukan tingkat
konsumsi ikan cakalang. Kondisi sosial adalah suatu kedudukan yang diatur
secara sosial dan menempatkan seseorang pada posisi tertentu dalam masyarakat,
pemberian posisi itu disertai pula dengan seperangkat hak dan kewajiban yang
harus dimainkan oleh si pembawa status (Sumardi dan Dieter, 2000).
Keputusan pembelian ikan yang dilakukan oleh masyarakat Kota Ambon,
khususnya yang membeli ikan di Pasar Batu Merah tidak serta-merta terjadi tanpa
sebab di belakangnya. Menurut Nurfaisah (2018) terdapat sejumlah faktor yang
membuat konsumen melakukan keputusan pembelian. Faktor-faktor tersebut terdiri
dari harga produk, lokasi penjualan, faktor pendapatan dan jumlah keluarga. Adapun
keputusan pembelian merupakan proses psikologis dasar yang memainkan peran
penting dalam memahami bagaimana konsumen secara aktual untuk mengambil
keputusan pembelian (Kotler dan Keller, 2010). Hal ini dikarenakan psikologi
seseorang dapat memengaruhi keputusan pembelian.
Faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian bisa muncul di saat
konsumen setelah mengevaluasi alternatif dan muncul keinginan membeli, yaitu
perilaku orang lain dan faktor yang tidak diantipasi. Keputusan pembelian adalah
keputusan pembeli tentang pilihan mereka yang akan dibeli, tetapi ada dua faktor lain
yang berada di antara niat pembelian dan keputusan pembelian yaitu faktor pertama
adalah sikap orang lain terhadap produk yang hendak dibeli. Faktor kedua adalah
faktor situasional yang tidak diharapkan. Keputusan pembelian juga berkaitan dengan
konsumen mungkin membuat minat pembelian berdasarkan faktor seperti
pendapatan, harga dan manfaat produk yang diharapkan. Namun, kejadian tak terduga
bisa mengubah niat pembelian. Pembelian bisa dilakukan apabila ada niat dari
pembeli untuk membelinya.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa masalah
di antaranya sebagai berikut:
a. Bagaimana kondisi sosial ekonomi konsumen pembeli ikan cakalang di Pasar
Batu Merah Kota Ambon?
b. Faktor-faktor apa saja yang berkorelasi terhadap keputusan pembelian ikan
cakalang (Katsuwonus pelamis.) di Pasar Batu Merah, Kota Ambon?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun beberapa tujuan yang hendak dicapai oleh penulis, antara lain:
a. Mengetahui kondisi sosial ekonomi konsumen pembeli ikan cakalang di Pasar
Batu Merah Kota Ambon
b. Menganalisis faktor – faktor apa saja yang berkorelasi terhadap keputusan
pembelian ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) di Pasar Batu Merah, Kota
Ambon.

1.4 Kegunaan Penelitian


Adapun kegunaan penelitian adalah:
a. Menjadi tambahan bahan bacaan dan memberikan kontribusi dalam
perkembangan ilmu pengetahuan sosial ekonomi di bidang perikanan
khususnya
b. Menjadi media tambahan untuk Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
terutama Program Studi Agrobisnis Perikanan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis)


Ikan cakalang merupakan ikan berukuran sedang dari familia Scombridae
(tuna). Satu-satunya spesies dari genus Katsuwonus. Ikan cakalang terbesar, panjang
tubuhnya bisa mencapai 1 meter dengan berat lebih dari 18 kg. Cakalang biasanya
banyak tertangkap berukuran panjang sekitar 50 cm. Ikan cakalang dikenal sebagai
ikan perenang tercepat di laut zona pelagik. Suhu yang ideal untuk ikan cakalang
adalah 26°C – 32°C dan salinitas 33%. Ikan cakalang menyebar luas di seluruh
perairan sub tropis dan tropis, antara lain Lautan Hindia, Atlantik dan Pasifik kecuali
Lautan Mediterania. Ikan cakalang sangat menyukai daerah dimana terjadinya
pertemuan antara arus/air (convergence) yang pada umumnya terdapat di daerah
kepulauan. Ikan cakalang juga berada di perairan yang dimana terjadinya pertemuan
antara masa air panas dan dingin, kenaikan tekanan air dan parameter hidrografi yang
terdapat pencampuran yang tidak tetap. Pada siang hari biasanya ikan cakalang
berada di kedalaman 260 meter dan pada malam hari ikan cakalang biasanya akan
muncul ke permukaan.

2.1.1 Klasifikasi

Gambar 1. Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis)


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Skombride
Genus : Katsuwonus
Spesies : K. pelamis
Nama binomial : K. pelamis
(Linnaeus, 1758)

2.1.2 Morfologi
a. Bentuk tubuh seperti terpedo.
b. Mempunyai gill rakers (tapis insang) sekitar 53-63 buah.
c. Mempunyai dua sirip punggung yang terpisah.
d. Sirip pertama terdapat 14-16 jari-jari.
e. Pada sirip kedua terdapat 7-9 finlet.
f. Sirip dada pendek.
g. Terdapat dua flops di antara sirip perut.
h. Mempunyai sirip anal yang diikuti dengan 7-8 finlet.
i. Badan tidak bersisik kecuali pada bagian barut badan (corselets).
j. Bagian punggung terdapat warna biru kehitaman dan perut berwarna
keperakan dan terdapat garis-garis yang berwarna hitam pada bagian samping
badan 4-6 buah garis.

2.2 Kondisi Sosial Ekonomi


Kondisi sosial ekonomi adalah suatu kedudukan yang diatur secara sosial dan
menempatkan seseorang pada posisi tertentu dalam masyarakat, pemberian posisi itu
disertai pula dengan seperangkat hak dan kewajiban yang harus dimainkan oleh
pembawa status. Sosial ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
pamenuhan kebutuhan masyarakat, antara lain sandang pangan, perumahan
pendidikan, kesehatan. Kehidupan sosial ekonomi harus dipandang sebagai suatu
sistem (sistem sosial), yaitu suatu keseluruhan bagian-bagian atau unsur-unsur yang
saling berhubungan dalam suatu kesatuan. Kehidupan sosial ekonomi merupakan
perilaku sosial dari masyarakat yang berhubungan dengan pendapatan dan
pemanfaatannya. Bila berbicara mengenai kehidupan sosial ekonomi berarti juga
membahas tentang kebutuhan dan bagaimana seseorang berusaha memenuhi
kebutuhan tersebut, dan pemanfaatan hasil ekonomi yang diperoleh. Jadi kehidupan
sosial ekonomi yang dimaksud adalah cara-cara atau strategi yang diterapkan
seseorang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, serta pemanfaatan penghasilan
atau hasil ekonomi yang diperoleh, dan juga berbicara mengenai keadaan hidup
sehari- hari (Sumardi dan Dieter, 2000).

2.3 Pasar dan Pemasaran


2.3.1 Pasar
Pasar sebagai tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu,
baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan pasar tradisional, pertokoan, mall,
plaza, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya. Pasar adalah salah satu dari
berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur tempat usaha
menjual barang, jasa, dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang.
Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua
orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang
untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada pasar setidaknya satu dari dua
belah pihak. Konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan
penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasa
untuk uang disebut dengan transaksi (Santoso, 2017).

1. Klasifikasi Pasar
a. Pasar Tradisional
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta
ditandai dengan adanya transaksi penjual dan pembeli secara langsung dan biasanya
ada proses tawar-menawar, bangunan untuk pasar tradisional biasanya terdiri dari
kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu
pengelola pasar. Pasar tradisional cenderung menjual barang-barang lokal dan kurang
ditemui barang impor, karena barang yang dijual dalam pasar tradisional cenderung
sama dengan pasar modern, maka barang yang dijual pun kualitasnya relatif sama
dengan pasar modern (Wicaksono, 2011).
Di pasar tradisional pengunjung tidak selalu menjadi pembeli, namun
pengunjung bisa menjadi penjual, bahkan setiap orang bisa menjual dagangannya di
pasar tradisional. Pasar tradisional merupakan sektor perekonomian yang sangat
penting bagi mayoritas penduduk di Indonesia. Masyarakat miskin yang bergantung
hidupnya pada pasar tradisional tidak sedikit, menjadi pedagang di pasar tradisional
merupakan alternatif pekerjaan di tengah banyaknya pengangguran di Indonesia
(Masitoh, 2013)
b. Pasar Modern
Sinaga (2006) mengatakan pasar modern adalah pasar yang dikelola dengan
manajemen modern, umumnya terdapat di kawasan perkotaan, sebagai pasar
penyedia barang dan jasa dengan mutu dan pelayanan yang baik kepada konsumen
(umumnya anggota masyarakat kelas menengah ke atas) Pada dasarnya pasar modern
adalah salah satu jenis pasar yang mana produknya bisa dijual dengan harga tepat,
sehingga di dalamnya tidak ada kegiatan tawar menawar pada harga barang antara
pihak penjual dan juga pihak pembeli. Pasar modern merupakan suatu pasar yang
sifatnya modern dimana terdapat berbagai macam barang diperjual-belikan dengan
harga yang sudah pas dan dengan layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar
modern adalah di plaza, mal, indomaret, alfamart, hypermat dan depertment store.
Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun di pasar
jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransaksi secara langsung melainkan pembeli
melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan
dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh
pramuniaga.
Ciri-ciri pasar modern yaitu:
1. Tidak ada proses tawar menawar harga untuk membeli satu barang.
2. Harga pada setiap barang sudah tertera dan akan diberi semacam kode untuk
mengenalinya.
3. Terdapat banyak sekali jenis barang yang dijual dengan kualitas terbaik.
4. Pembayaran produk dilakukan di kasir.
5. Pelayanan yang disediakan pada pasar ini mampu memuaskan para
konsumen.

2.3.1 Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses menyeluruh, dari kegiatan usaha yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukkan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang, jasa, ide, kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan
organisasi (Stanton dan Futrell, 2013)
Secara sederhana, definisi pemasaran lebih diidentikan dengan proses
pengenalan produk atau layanan kepada konsumen yang potensial. Aspek-aspek
untuk pemasaran ini meliputi periklanan, public relation, promosi, distribusi,
penjualan, dan pelayanan konsumen. Kotler (2005) mengklasifikasikan alat-alat
untuk pemasaran itu menjadi empat kelompok variabel yang dikenal dengan 4P yaitu:
Produk (product), Lokasi (place), Harga (price) dan Promosi (promotion).

1. Produk
Produk merupakan kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan.
Produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat
diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, yang
diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya (Swastha &
Sukotjo, 2002).
2. Harga
Sukirno (2012) menyatakan bahwa permintaan suatu barang dipengaruhi oleh
tingkat harganya. Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis
yang menyatakan semakin rendah harga suatu barang maka semakin banyak
permintaan terhadap barang tersebut, sebaliknya semakin tinggi harga suatu barang
maka semakin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.
3. Promosi
Promosi adalah aktivitas menyampaikan manfaat produk dan membujuk
pelanggan untuk membelinya (Kotler & Armstrong, 2012). Promosi adalah arus
informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau
organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Swastha
& Sukotjo, 2002).
4. Lokasi
Lokasi meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi
pelanggan sasaran (Kotler & Armstrong, 2012). Lokasi atau distribusi adalah
kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian
barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai
dengan yang diperlukan (Tjiptono, 2008).

2.4 Perilaku Konsumen


Perilaku konsumen tidak dapat diprediksi secara tepat, namun tetap masih bisa
untuk diteliti dan dipahami (Lamb & McDaniel, 2001). Perilaku konsumen adalah
proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan membeli, juga untuk
menggunakan dan membuang barang-barang dan jasa yang dibeli, juga termasuk
faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan produk.
Perilaku konsumen adalah studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses
pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan barang, jasa,
pengalaman, serta gagasan (Mowen, 2002).
Perilaku konsumen adalah keterlibatan interaksi antara pengaruh dan kognisi,
perilaku, dan kejadian di sekitar. Ini berarti bahwa untuk memahami konsumen dan
mengembangkan strategi pemasaran yang tepat harus memahami apa yang mereka
pikirkan (kognisi) dan mereka rasakan (pengaruh) apa yang mereka lakukan
(perilaku) dan apa serta di mana (kejadian di sekitar) yang memengaruhi serta
dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa dan dilakukan konsumen (Paul & Olson,
2000).

2.5 Faktor-faktor Yang Berkorelasi Terhadap Keputusan Pembelian


Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh 4 faktor diantaranya faktor
harga produk, faktor lokasi penjualan, faktor pendapatan dan faktor jumlah anggota
keluarga. Faktor – faktor yang berasal dari luar (ekternal) yang berkorelasi dengan
keputusan pembelian yaitu faktor harga produk dan lokasi penjualan. Faktor – faktor
yang berasal dari dalam (internal) yang berkorelasi dengan keputusan pembelian
yaitu faktor pendapatan dan faktor jumlah angota keluarga. (Kotler dan Amstrong,
2012).

2.5.1 Harga Produk


Dalam arti sempit harga (price) adalah jumlah yang ditangguhkan atas suatu
produk atau jasa, lebih luas lagi harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh
pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu
produk atau jasa (Kotler dan Amstrong, 2012)
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa
untuk jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat – manfaat karena
memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut (Kotler dan Keller, 2010).
Adapun beberapa fungsi dari harga:
 Acuan nilai jual suatu barang ataupun jasa.
 Memudahkan proses jual beli.
 Penentu keuntungan bagi penjual atau produsen.
 Acuan konsumen dalam menilai kualitas barang atau jasa.
 Menentukan daya beli konsumen dalam pengambilan keputusan.

2.5.2 Lokasi Penjualan


Lokasi merupakan tempat usaha yang sangat memengaruhi keinginan
seseorang konsumen untuk datang dan berbelanja (Sumarwan, 2011). Lokasi yang
strategis merupakan lokasi yang ramai, dilalui oleh banyak orang. Lokasi penjualan
merupakan faktor yang dapat berpengaruh terhadap keputusan dikarenakan konsumen
biasanya memilih lokasi yang lebih dekat dengan tempat tinggal mereka, hal ini
dilakukan untuk menghemat waktu dan biaya. Pasar Batu Merah berada pada pusat
kota hal ini membuat banyak konsumen yang berdatangan untuk membeli ikan
cakalang.

2.5.3 Faktor Pendapatan


Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan
kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal (Diana dan
Setiawati, 2017)
Pendapatan sangat berhubungan bagi kelangsungan suatu usaha, semakin
besar pendapatan yang diperoleh maka semakin besar kemampuan suatu usaha untuk
membiayai segala pengeluaran dan kegiatan – kegiatan yang akan dilakukan. Kondisi
seseorang dapat diukur dengan menggunakan konsep pendapatan yang menujukkan
jumlah seluruh uang yang  diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka
waktu tertentu (Samuelson dan Nordhaus, 2012).
Secara garis besar pendapatan digolongkan menjadi tiga golongan (Artaman,
2015) yaitu:
1. Gaji dan Upah. Imbalan yang diperoleh setelah orang tersebut melakukan
pekerjaan untuk orang lain yang diberikan dalam waktu satu hari, satu minggu
maupun satu bulan.
2. Pendapatan dari usaha sendiri. Merupakan nilai total dari hasil produksi yang
dikurangi dengan biaya – biaya yang dibayar dan usaha ini merupakan usaha
milik sendiri atau keluarga dan tenaga kerja berasal dari anggota keluarga
sendiri, nilai sewa kapital milik sendiri dan semua biaya ini biasanya tidak
diperhitungkan.
3. Pendapatan dari usaha lain. Pendapatan yang diperoleh tanpa mencurahkan
tenaga kerja dan ini biasanya merupakan pendapatan sampingan antara lain yaitu
pendapatan dari hasil menyewakan aset yang dimiliki seperti rumah, ternak dan
barang lain, bunga dari uang, sumbangan dari pihak lain dan pendapatan dari
pension.

2.5.4 Jumlah Anggota Keluarga


Jumlah anggota keluarga adalah seluruh jumlah anggota keluarga rumah
tangga yang tinggal dan makan dari satu dapur dengan kelompok penduduk yang
sudah termasuk dalam tenaga kerja (Mantra, 2003). Dalam sebuah organisasi
pembelian konsumen, keluarga dibedakan menjadi dua bagian. Pertama keluarga
yang dikenal dengan istilah keluarga orientas, keluarga jenis ini terdiri dari orang tua
dan saudara kandung seseorang yang dapat memberikan orientasi agama, politik dan
ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Kedua, keluarga yang terdiri dari
pasangan dan jumlah anak yang dimiliki seseorang. Keluarga jenis ini biasa dikenal
dengan keluarga prokreasi. Jumlah keluarga juga memengaruhi keputusan konsumen
dikarenakan penambahan setiap anggota keluarga maka jumlah konsumsi dalam satu
keluarga juga akan meningkat.

2.6 Keputusan Membeli dan Pasca Pembelian


2.6.1 Keputusan Membeli
Pada umumnya, keputusan membeli konsumen adalah membeli merek yang
paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan
keputusan membeli. Pertama adalah sikap orang lain, yaitu pendapat dari orang lain
mengenai harga, dan merek yang akan dipilih. Kedua adalah faktor situasi yang tidak
diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Tetapi
kejadian-kejadian yang tidak diharapkan dapat menambah niat pembelian (Kotler dan
Keller, 2010).

2.6.2 Pasca Pembelian


Tahap dari proses keputusan membeli, yaitu mengambil tindakan lebih lanjut
setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. Yang menentukan
pembeli merasa puas atau tidak puas dengan suatu pembelian terletak pada hubungan
antara harapan konsumen dengan prestasi yang diterima dari produk.
2.7 Penelitian Terdahulu
Adapun beberapa penelitian yang sudah dilakukan terdahulu oleh beberapa
orang diantaranya:
Tabel 1: Penelitian Terdahulu

Metode
No Judul Tahun Hasil penelitian
penelitian
1 Jamaludin: Faktor- 2018 - Variabel Metode analisis data
faktor Yang penelitian: menggunakan analisis regresi
Mempengaruhi independen dan linear berganda dengan model
Konsumen Dalam dependen. pengujian menggunakan uji f.
Pengambilan - Pengumpulan Demikian halnya juga dengan
Keputusan data: kuisioner, uji t yang dikenal sebagai uji
Pembelian Sayur- observasi, parsial bahwa faktor budaya,
sayuran Pada wawancara, dan sosial, pribadi, dan psikologi
Pasar Tradisional studi pustaka. secara sendiri-sendiri
Di Kota Makassar. - Jenis data: berpengaruh signifikan terhadap
kuanti-tatif dan keputusan pembelian sayur-
kualitatif. sayuran.
- Analisis data:
ana-lisis regresi
ber-ganda, uji
validasi, uji
reabilitas, uji t
dan uji f.
2 Nurfaisah: Faktor- 2018 - Variabel Secara menyeluruh variabel
Faktor Yang penelitian: (X1, X2, X3) mempunyai
Mempengaruhi independen dan pengaruh positif terhadap
Minat Konsumen dependen. variabel dependen minat beli
Untuk Berbelanja - Pengumpulan (Y), di Kelurahan Lappa.
Di Pasar data: observasi, Sedangkan berdasarkan hasil
Tradisional kuisioner regresi linear berganda dari
Kelurahan Lappa (angket). ketiga variabel tersebut ada
Kecamatan Sinjai - Jenis data: yang signifikan.
Utara Kabupaten kuaniti-tatif
Sinjai - Analisis data:
uji reabilitas,
uji validasi,
analisis linier
berganda, uji f,
uji t, dan
koefisien
korelasi
3 Shara, Widia 2014 - Variabel Faktor budaya terbukti
Noor: Analisis penelitian: berpengaruh positif dan
Faktor-Faktor dependen (Y) signifikan terhadap keputusan
Yang dan independen pembelian
Mempengaruhi (X1, X2, X3, Faktor sosial terbukti
Konsumen dan X4) berpengaruh positif dan
Dalam - Pengumpulan signifikan terhadap keputusan
Pengambilan data: daftar pembelian.
Keputusan kuisioner. Faktor pribadi terbukti
Pembelian - Jenis data: data berpengaruh positif dan
Sayuran Di Pasar primer. signifikan terhadap keputusan
Tradisional Di - Analisis data: pembelian
Kota Semarang regrersi linier Faktor psikologis terbukti
berganda, berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan
Pembelian.
4 Rosda Amalia: 2017 - Variabel Diantara kelima variabel yaitu
Faktor-faktor penelitian: variabel gaya hidup (X1),
Yang variabel variabel sikap (X2), variabel
Mempengaruhi eksogen dan kualitas (X3), variabel harga (X4)
Konsumen Dalam endogen. dan variabel lokasi (X5) yang
Pembelian - Jenis Data: yaitu berpengaruh paling
Sayuran di Pasar data primer dan dominan/besar terhadap
Tradisional (Studi data sekunder. keputusan pembelian (Y) adalah
Kasus Pasar Muka variabel gaya hidup (X5).
Cianjur)
5 Esra Agustina 2020 - Pengambilan 1. karakteristik konsumen
Siburian: Analisis sam-pel pembeli ikan segar di:
Perilaku accidental - Pasar Sunggal, perempuan,
Konsumen Dalam sampling usia 31-50 tahun, pendidikan
Pembelian Ikan - Pengambilan rata-rata SMA, pendapatan
Segar Di Pasar data: rata-rata Rp 2.000.000 – Rp
Tradisional Dan wawancara, 3.000.000, jumlah anggota
Pasar Modern obser-vasi, data keluarga empat orang.
(Studi Kasus: sekun-der. - Smarco, perempuan, usia 31-
Kecamatan Medan - Analisis data: 50 tahun, pendidikan rata-rata
Sunggal, Kota des-kriptif, sarjana (S1), pendapatan rata-
Medan) model Fishbein rata ≥ Rp 5.000.000, jumlah
anggota keluarga lima orang.
2. Proses pengambilan
keputusan:
- Pasar Sunggal,
kepentingan gizi,
perolehan informasi
secara pribadi,
pertimbangan lokasi
berbelanja, pembelian
dilakukan secara
terencana,
- Smarco, kepentingan
gizi, perolehan informasi
secara pribadi dan
komersil, pertimbangan
atribut fisik ikan,
pembelian dilakukan
dengan melihat situasi.
3. Analsisi perilaku multiatribut
Fishbein:
- Pasar Sunggal, atribut
kesegaran ikan sebagai
atribut yang sangat
penting, kedekatan lokasi
pasar sebagai atribut
yang penting.
- Smarco, atribut
kebersihan sangat
penting, atribut
keragaman produk sangat
penting.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Dasar Penelitian
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Metode
survey merupakan metode dasar yang digunakan untuk melihat langsung keadaan
lokasi penelitian dengan memperoleh data-data yang aktual, baik tentang intitusi
sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok maupun daerah (Nazir, 2011).

3.2 Metode Pengumpulan Data


Data merupakan bahan yang belum diolah atau disebut sebagai bahan mentah
yang berkaitan dengan fakta. Ada beberapa jenis data sebagai berikut:
3.2.1 Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung di lapangan
dengan melalui:
a. Wawancara/kuisioner, hal ini dilakukan secara langsung dengan para
responden untuk mendapatkan data yang valid.
b. Observasi secara langsung, dilakukan dengan cara mengamati secara
langsung lokasi penelitian.
c. Dokumentasi, yaitu pengambilan gambar secara langsung saat melakukan
dua kegiatan diatas yaitu wawancara dan observasi.

3.2.2 Data Sekunder


Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak atau instansi yang
berkaitan, yang dapat berupa dokumen atau catatan untuk menambah referensi dalam
penelitian. Data sekunder dalam penelitian dapat berupa kondisi geografis wilayah
penelitian.

3.3 Pengambilan Sampel


Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2016). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu
dengan cara Accidental Sampling. Accidental Sampling adalah teknik penentuan
sampel berdasarkan kebetulan, yaitu konsumen yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2016). Teknik ini
dipakai karena populasi dan sampel yang diteliti memiliki karakteristik tertentu, yaitu
telah melakukan pembelian ikan cakalang lebih dari 2 kali. Pengambilan sampel pada
penelitian ini yaitu sebanyak 30 orang responden.
Menurut Slovin (1960) pengambilan sampel bisa dilihat pada persamaan
berikut :
n = N / (1 + N e2)
Dimana:
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
e = Margin of error (5%)

3.4 Metode Analisis Data


Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dikemukakan, maka analisis data
pada penelitian ini akan menggunakan analisis data berupa:

3.4.1 Analisis Deskriptif Kualitatif


Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang mencoba mencari deskripsi
yang tepat dan cukup dari semua aktivitas, objek, proses dan manusia. Penelitian
deskriptif berkaitan dengan pengumpulan fakta dan data secara valid untuk
memberikan gambaran mengenai objek yang diteliti (Basuki, 2010).

3.4.2 Analisis Deskriptif Kuantitatif


Analisis kuantitatif merupakan pengumpulan data penelitian kuantitatif
dilakukan dengan menggunakan serangkaian instrumen penelitian berupa
tes/kuisioner. Pendekatan kuantitatif Menekankan kepada hasil dari rata-rata
keragaman yang ada (Sekaran dan Bougie, 2016).
3.4.2.1 Analisis Korelasi
Korelasi merupakan istilah yang digunakan untuk mengukur kekuatan
hubungan antar variabel. Analisis korelasi adalah salah satu cara atau metode untuk
mengetahui ada atau tidaknya hubungan linier antar variabel. Jika terdapat hubungan
maka perubahan-perubahan yang terjadi pada salah satu variabel X akan
mengakibatkan terjadinya perubahan pada variabel lainnya (Y). Istilah tersebut
dikatakan istilah sebab akibat, dan istilah tersebut menjadi ciri khas dari analisis
korelasi. Dasar pengambilan keputusan yaitu:
Jika nilai sig < 0,05 maka berkorelasi
Jika nilai sig > 0,05 maka tidak ada korelasi
Sugiyono (2014) mengatakan analisis korelasional adalah analisis yang
digunakan untuk melihat kuat lemahnya antara variabel bebas dengan tergantung.
Ada beberapa jenis korelasi yang harus diketahui:
1. Nilai korelasi 0 = Tidak Berkorelasi
2. Nilai korelasi 0,01 – 0,20 = Sangat rendah
3. Nilai korelasi 0,21 – 0,40 = Rendah
4. Nilai korelasi 0,41 – 0, 60 = Cukup
5. Nilai korelasi 0,61 – 0,80 = Sangat Cukup
6. Nilai korelasi 0,81 – 1,99 = Kuat
7. Nilai korelasi 1 = Sangat Kuat
Suatu korelasi yang terjadi antara dua variabel tidak selamanya linier, seperti
bertambahnya nilai variabel Y jika variabel X bertambah, korelasi seperti ini yang
disebut sebagai korelasi positif. Sedangkan ada suatu hubungan yang salah satu
variabelnya bertambah maka variabel lainnya berkurang, hubungan seperti ini
disebut sebagai korelasi negatif. Tidak hanya korelasi positif dan negatif, namun juga
terkadang ditemukan kasus dimana hubungan antar variabel sangat lemah bahkan
tidak ditemukan korelasinya.
1. Korelasi Positif
Korelasi positif pada suatu hubungan antara variabel X dan Y yang
ditunjukkan dengan hubungan sebab akibat dimana terjadi peningkatan nilai pada
variabel X maka akan diikuti penambahan nilai variabel Y. Korelasi positif berkisar
dari 0 hingga +1; batas atas yaitu +1 adalah koefisien korelasi positif sempurna.
Korelasi positif sempurna menentukan bahwa, untuk setiap peningkatan unit dalam
satu variabel, ada peningkatan proposional di variabel lainnya.
Sugiyono, (2014) perhitungan korelasi pada penelitian ini dapat menggunakan
persamaan berikut:
Ʃxy
r xy hitung=
√ ( Ʃ x 2 )(Ʃ y 2 )

Dimana:
rxy = Korelasi antara variabel X dan Y
x = (xi – x)
y = (yi – ȳ)

2. Korelasi Negatif
Korelasi negatif adalah hubungan antara dua variabel dimana kenaikan satu
variabel menyebabkan penurunan nilai variabel lainnya. Begitu juga sebaliknya,
semakin kecil nilai suatu variabel, semakin besar nilai variabel lainnya. Korelasi
negatif berkisar dari 0 hingga -1; batas bawah memberikan korelasi negatif yang
sempurna. Korelasi negatif sempurna menunjukkan bahwa untuk setiap kenaikan
satuan di suatu variabel, ada penurunan satuan proposional di variabel lainnya.
3. Korelasi Nol (0)
Korelasi nol ada jika tidak ada hubungan antara dua variabel. Korelasi nol adalah
titik tengah rentang -1 hingga +1.
Adapun beberapa persyaratan untuk pengujian keakuratan kuisioner
(instrumental) lain yaitu:
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Arikunto,
2006). Uji validitas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara skor masing-
masing item dalam kuesioner dengan total skor yang ingin diukur, yaitu dengan
menggunakan Coefficent Correlation Pearson dalam SPSS. Jika nilai signifikan (P
Value) > 0,05, maka tidak terjadi hubungan yang signifikan. Sedangkan apabila nilai
signifikan (P Value) < 0,05, maka terjadi hubungan yang signifikan.

b. Uji Reabilitas
Uji reliabilitas adalah menyangkut tingkat kepercayaan, keterandalan,
konsistensi, atau kestabilan hasil suatu pengukuran. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel apabila dipakai dua kali atau lebih untuk mengukur gejala yang sama akan
menghasilkan hasil pengukuran yang relatif sama dan konsisten. Kuesioner bersifat
reliabel jika nilai cronbach’ alpha (𝛼𝛼) >0,6. Uji reliabitas sebenarnya merupakan alat
untuk mengukur kehandalan suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban
seseorang terhadap suatu pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
(Ghozali, 2011).

3.5 Definisi Operasional


Adapun beberapa konsep operasional dalam penelitian ini yaitu:
1. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa untuk
jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat – manfaat karena
memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
2. Lokasi penjualan merupakan tempat dimana suatu usaha dilakukan dalam hal
ini lokasi penjualan di Pasar Batu Merah.
3. Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari pelaksanaan suatu aktivitas.
Pendapatan yang dimaksud adalah pendapatan konsumen pembeli ikan
Cakalang di Pasar Batu Merah
4. Jumlah anggota keluarga merupakan tiap-tiap orang yang ada dalam satu
keluarga. Jumlah anggota keluarga yang diteliti adalah jumlah anggota keluarga
konsumen.
5. Pasar merupakan tempat bertemu antara penjual dan pembeli, dan Pasar Batu
Merah merupakan salah satu pasar yang ada di Kota Ambon. Di dalamnya ada
pasar ikan yang menjual beberapa jenis ikan salah satunya ikan cakalang.
6. Ikan Cakalang merupakan salah satu jenis ikan pelagis yang banyak dijumpai di
perairan Maluku. Penjualan ikan cakalang dilakukan di Pasar Batu Merah dan
dilakukan setiap hari.

3.6 Kerangka Pikir


Pembelian suatu produk oleh para konsumen biasanya dimulai dengan faktor
yang memengaruhi para konsumen terlebih dulu untuk membuat para konsumen
tertarik untuk membeli produk tersebut. Faktor tersebut dapat berupa harga dari
produk yang sudah ditetapkan oleh para penjual kemudian lokasi penjualan yang
harus strategis untuk dikunjungi dan pendapatan yang harus dikeluarkan untuk bisa
membeli produk tersebut dari harga yang ada serta yang terakhir yaitu jumlah
anggota keluarga yang harus dipenuhi dengan membeli produk tersebut.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat faktor yang memengaruhi keputusan
konsumen dalam pembelian ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) di Pasar Batu
Merah, Kota Ambon. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi dari
konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli ikan cakalang di Pasar Batu
Merah. Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
Keputusan Konsumen Untuk Membeli Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis)

Faktor – faktor Yang Berkorelasi Terhadap Keputusan Pembelian

Karakteristik Responden  Harga produk


 Lokasi penjualan
 Pendapatan
 Jumlah anggota
keluarga

Analisis Deskriptif Kualitatif Analisis Deskritptif Kuantitatif

 Uji Korelasi
 Uji Validitas
 Uji Reabilitas

Keputusan Pembelian
3.7 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis adalah dugaan
yang bersifat tentatif tentang hal-hal yang dibuat untuk menjelaskan sebuah masalah,
dimana kira – kira hal itu harus diuji secara terus menerus (Sudjana, 2001). Hipotesis
yang digunakan pada penelitian ini yaitu hipotesis statisik yang menyatakan secara
matematis tentang populasi yang diteliti. Hipotesis ini dinyatakan dalam simbol-
simbol matematika. Hipotesis statistika terbagi menjadi Hipotesis Alternatif (Ha) dan
Hipotesis Nol (Ho)
1. Ha merupakan hipotesis yang menyatakan perbedaan satu variabel dengan
variabel lainnya. Hipotesis ini juga bisa diartikan adanya hubungan satu variabel
dengan variabel lainnya.
Ha = Variabel independen (X) berkorelasi secara signifikan terhadap variabel
dependen (Y)
2. Ho menyatakan tidak ada hubungan antar variabel. Hipotesis ini juga dipakai
untuk menyatakan tidak ada perbedaan atau tidak ada korelasi antar variabel.
Ho = Variabel independen (X) tidak berkorelasi secara signifikan terhadap
variabel dependen (Y)
Kriteria pengujian:
Ho diterima jika nilai sig > 0,05
Ho ditolak jika nilai sig < 0,05
BAB IV
DESKRIPSI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Keadaan Geografis
Desa Batu Merah merupakan salah satu negeri adat di Provinsi Maluku dan
keberadaannya tepat di jantung Kota Ambon. Desa Batu Merah sebagai pusat
pemukiman penduduk Muslim di Kecamatan Sirimau. Desa Batu Merah terbagi atas
4 kawasan yaitu Batu Merah Atas, Batu Merah Luar, Batu Merah Bawah dan Batu
Merah Dalam. Secara geografis Desa Batu Merah memiliki tanah berbukit dan
bergunung, hanya sebagian dataran yang relatif datar. Batas-batas wilayah desa Batu
Merah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Desa Galala Kecamatan Sirimau
Sebelah Selatan : Kelurahan Rijali Kecamatan Sirimau
Sebelah Timur : Rutong/Hutumuri Kecamatan Leitimur Selatan
Sebelah Barat : Laut/Teluk Ambon Kecamatan Sirimau
4.2 Keadaan Sosial
4.2.1 Kependudukan
Batu Merah merupakan desa terbesar di Kecamatan Sirimau dari 14
desa/kelurahan di Kota Ambon. Total jumlah penduduk sekitar 69.266 jiwa dengan
kepadatan penduduk 4.154 jiwa/ha dengan jumlah kepala kelurga 17.549 jiwa.
Jumlah penduduk Desa Batu Merah dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Jumlah Penduduk Desa Batu Merah Kota Ambon 2018
No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 Laki-laki 34.723 51
2 Perempuan 34.543 49
Jumlah 69.266 100
Sumber: Pemerintah Desa Batu Merah Tahun 2018
Dari tabel kependudukan di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk
laki-laki lebih banyak dengan nilai presentasinya 51% sementara untuk perempuan
lebih sedikit dengan nilai persentasenya 49%.
4.2.2 Pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk di Desa Batu Merah terlihat dari lebih
banyaknya penduduk yang mengenyam tingkat Pendidikan Menengah Atas (SMA).
Tingkat pendidikan masyarakat Desa Batu Merah dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Batu Merah Kota Ambon 2018
No Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan
(Orang) (Orang)
1 Tidak pernah sekolah 2.625 2.681
2 Tidak tamat SD 4.559 4.704
3 Belum Tamat SD / Sederajat 3.088 2.921
4 Tamat SD/Sederajat 2.422 3.568
5 Tamat SMP/Sederajat 4.330 4.768
6 Tamat SMA/Sederajat 13.685 11.412
7 Akademi/Diploma III/S. Muda 386 641
8 Tamat D – 1/Sederajat 132 291
9 Tamat S – 1/Sederajat 3.150 3.351
10 Tamat S – 2/ Sederajat 322 200
10 Tamat S – 3/Sederajat 24 6
Jumlah 34.723 34.543
Jumlah Total 69.266
Sumber:Pemerintah Desa Batu Merah Tahun 2018

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah masyarakat dengan tingkat
pendidikan terbanyak yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat dengan jumlah
laki-laki 13.685 orang dan perempuan 11.412 orang, dan tingkat pendidikan tesedikit
yaitu Tamat S – 3/sederajat dengan jumlah laki-laki 24 orang dan perempuan 6 orang,
kemudian jumlah masyarakat dengan tingkat pendidikan tinggi S3/sederajat sebanyak
24 orang laki – laki dan 6 orang perempuan. Sementara jumlah masyarakat yang
tidak mengenyam pendidikan yaitu jumlah laki – laki 2.625 orang dan perempuan
2.681 orang.
4.2.3 Mata Pencaharian
Mata pencaharian atau disebut juga sebagai pekerjaan adalah sebagai faktor
pendorong kelangsungan hidup masyarakat diperkotaan maupun di desa. Untuk itu
dengan jumlah mata pencaharian masyarakat di Desa Batu Merah sangat beragam
yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. Mata Pencaharian Penduduk Desa Batu Merah, Kota Ambon 2018
Laki-laki Perempuan
No Jenis Pekerjaan
(Orang) (Orang)
1 Petani 472 80
2 Buruh Tani 55 11
3 Pegawai Negeri Sipil 1.957 1.639
4 Pengrajin Industri Rumah Tangga 19 -
5 Pedagang Keliling 227 106
5 Nelayan 66 2
6 Montir 4 -
7 Dokter Swasta 9 22
8 Bidan Swasta - 14
9 Perawat Swasta 1 19
10 Pembantu Rumah Tangga - 31
11 TNI 252 3
12 POLRI 464 16
13 Pensiunan PNS/TNI/POLRI 374 142
14 Pengacara 13 1
15 Notaris - 1
16 Dosen Swasta 102 76
17 Seniman/Artis 2 -
18 Karyawan Perusahaan Swasta 901 459
19 Karyawan Perusahaan Pemerintah 196 85
20 Ibu Rumah Tangga - 9.392
21 Pelajar 11.319 11.116
22 Tidak Bekerja 9.406 8.601
23 Wiraswasta 6.467 2.033
24 Lain-Lain 2.417 694
Jumlah Total Penduduk 69.266
Sumber: Pemerintah Desa Batu Merah Tahun 2018
4.3 Keadaan Iklim
Iklim merupakan kebiasaan dan karakter cuaca yang terjadi di suatu tempat
atau daerah. Jenis iklim pada setiap daerah sangat dipengaruhi oleh garis lintang.
Karakteristik dari pola iklim global dipelajari melalui klimatologi.
Suhu pada Desa Batu Merah setiap harinya berkisar rata-rata 27 – 32 0C.
Sementara tinggi tempat dari permukaan laut yaitu 80 mdl.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Responden
Pengetahuan mengenai karakteristik responden diperlukan untuk mengetahui
lebih jauh kondisi sosial ekonomi responden yang meliputi jenis kelamin, umur
responden, tingkat pendidikan responden, pekerjaan dan pendapatan responden.

5.1.1 Jenis Kelamin Responden


Sampel pada penelitian yaitu sebanyak 30 orang responden yang terdiri dari
laki-laki dan perempuan, bisa dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5. Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 Laki-laki 16 54
2 Perempuan 14 46
Jumlah 30 100
Sumber Data Olah Primer 2021
Berdasarkan Tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden terbanyak
yaitu pada laki-laki dengan 16 orang responden dan jumlah persentase 54%
dibandingkan dengan jumlah responden perempuan dengan 14 orang responden dan
jumlah persentase 46%. Hal ini dikarenakan dalam proses pembelian khususnya
pembelian ikan cakalang di Pasar Batu Merah tidak hanya dilakukan oleh para
wanita, namun laki-laki juga bisa melakukan aktivitas tersebut.

5.1.2 Umur Responden


Umur responden pada penelitian ini berikisar antara 15-50 tahun, hal tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut;
Tabel 6. Klasifikasi Responden Berdasarkan Umur
Kategori umur
No Jumlah (Orang) Persentase (%)
(Tahun)
1 15 – 20 1 3
2 21 – 30 6 20
3 31 – 40 11 37
4 41 – 50 8 26
5 51 – 60 4 14
Jumlah 30 100
Sumber data primer diolah 2021
Berdasarkan tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa jumlah umur 31 – 40 tahun
sebanyak 11 orang responden dengan nilai persentasenya 37%, disusul dengan umur
15 – 20 tahun jumlahnya 1 orang responden dengan nilai persentase 3%. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat konsumsi ikan cakalang kebanyakan pada usia 31 – 40
tahun.

5.1. 3 Jenis Pekerjaan Responden


Pekerjaan merupakan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan hidup seseorang. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 7 Jenis Pekerjaan Responden Di Pasar Batu Merah
Persentase
No Jenis pekerjaan Jumlah (Orang)
(%)
1 Karyawan Swasta 4 13
2 Wiraswasta 1 3
3 Pegawai Negeri 2 7
4 Pensiunan - -
5 Pelajar/Mahasiswa 1 3
6 IRT 10 34
7 Lainnya 12 40
Jumlah 30 100
Sumber: Data Primer, Diolah 2021
Berdasarkan tabel 7 di atas dapat diketahui bahwa jenis pekerjaan terbanyak
yaitu pekerjaan lainnya yang berjumlah 12 orang responden dengan nilai
persentasenya 40%. Pekerjaan lainnya tersebut yang terdiri dari Sopir Angkot,
Pedagang, TNI, Reseler dan POLRI. Kemudian disusul dengan jenis pekerjaan
Wiraswasta dan Pelajar/Mahasiswa yang berjumlah masing – masing 1 orang
responden dengan nilai persentasenya 3%.

5.1.4 Tingkat Pendidikan Responden


Pendidikan merupakan usaha sadar yang terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah pendidikan formal, seperti Sekolah Dasar (SD),
Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Umum (SMU), dan
Pendidikan Tinggi jenjang S1. Tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 8. Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Jumlah Responden Persentase
No
Pendidikan (Orang) (%)
1 SD 4 13
2 SMP 5 16
3 SMU 11 37
4 S1 10 34
Jumlah 30 100
Sumber: Data Primer, Diolah 2021
Berdasarkan tabel 8 di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah tingkat
pendidikan terbanyak yaitu Sekolah Menengah Umum (SMU) dengan 11 orang
responden (37%), kemudian tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) 4 orang
responden dengan jumlah nilai persentasenya 13%.

5.1.5 Lama Jadi Pelanggan


Pelanggan merupakan orang yang membeli suatu barang atau jasa dari satu
toko atau pasar. Pelanggan di Pasar Batu Merah datang dari berbagai tempat, ada
beberapa pelanggan yang sudah menjadi langganan di Pasar Batu Merah khusunya di
pasar ikan. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 9. Lama Menjadi Pelanggan di Pasar Batu Merah
Lama menjadi Jumlah Responden
No Persentase (%)
Pelanggan (Tahun) (Orang)
1 1–3 4 14
2 4–5 8 26
3 6 – 10 10 34
4 >10 8 26
Jumlah 30 100
Sumber: Data Primer, Diolah 2021
Berdasarkan tabel 9 di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden terlama
yang menjadi pelanggan adalah 6 – 10 Tahun dengan 10 orang responden dan nilai
persentasenya 34%, kemudian disusul dengan 4 orang responden dengan lama
menajdi pelanggan adalah 1 – 3 Tahun dan nilai persentasenya 14%. Konsumen ikan
cakalang yang berbelanja di Pasar Batu Merah merupakan konsumen yang sudah
lama berlangganan di pasar tersebut yaitu 6 – 10 tahun.

5.2 Pendapatan Responden


Dari hasil penelitian diperoleh data pendapatan dari setiap konsumen yang
diwawancara menunjukkan bahwa pendapatan para responden . Namun demikian
konsumen mampu untuk membeli ikan cakalang tersebut. Hal tersebut dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 10. Pendapatan Responden
Jumlah Persentase (%)
Pendapatan (Bulan) Responden
(Orang)
<Rp500.000 9 30
Rp 500.000 - Rp 1.000.000 11 37
Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000 6 20
Rp 4.000.000 – Rp 5.000.000 3 10
> Rp 5.000.000 1 3
Jumlah 30 100
Sumber: Data Primer Diolah (2021)
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pendapatan responden terbanyak
yaitu 11 orang dengan pendapatan Rp 500.000 – Rp 1.000.000/bulan dan nilai
persentasenya 37%. Sementara pendapatan dengan jumlah responden paling rendah
yaitu 1 orang dengan pendapatan >Rp 5.000.000/bulan. Dari pendapatan di atas
konsumen mampu untuk membeli ikan cakalang di pasar batu merah.

5.3 Faktor-faktor Yang Berkorelasi Terhadap Keputusan Pembelian


Sebelum melakukan pembelian biasanya kosumen akan mengulik informasi
terlebih dahulu terkait produk yang akan dibeli. Konsumen yang melakukan
pembelian ikan cakalang di Pasar Batu Merah tidak sedikit dari mereka berlangganan
di pasar tersebut. Namun demikian, sebelum melakukan pembelian ada beberapa
faktor yang menjadi pengaruh untuk keputusan pembelian, di antaranya yaitu faktor
harga produk, faktor lokasi penjualan, faktor pendapatan dan faktor jumlah anggota
keluarga. Faktor-faktor tersebut dapat dijelaskan di bawah ini:

5.3.1 Uji Korelasi Berganda dengan Excel


Uji korelasi beganda bertujuan untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan
variabel (X) terhadap variabel terikat (Y). Analisis korelasi adalah metode evaluasi
statistik yang dipergunakan untuk mempelajari kekuatan hubungan antara variabel X
yang diukur secara numerik. Untuk perhitungan korelasi pada penelitian ini
menggunakan aplikasi excel. Dasar pengambilan keputusan uji korelasi berganda
yaitu:

5.3.1.1 Analisis Korelasi Parsial


1. Uji korelasi X1 (Harga Produk)
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau sejumlah
nilai yang ditukarkan pelanggan atas manfaat – manfaat karena memiliki atau
menggunakan suatu produk tersebut (Kotler dan Amstrong, 2014). Harga ikan
cakalang di Pasar Batu Merah umumnya dapat dijangkau oleh konsumen. Hal
tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 11. Uji korelasi X1 (Harga Produk) Terhadap Y (Keputusan Pembelian)
N Jumlah X1 Rata- Jumlah Y Rata-
X12 Y^2 XY
X1 Rata Y Rata
30 659 22.0 62.97 470 15.7 82.7 (16.3)

Sumber: data primer diolah (2021)

Diketahui :
X2 = 62,97
Y2 = 82,7
Xy = 16,3
Rumus: Ʃxy
r xy hitung= 2 2
√ ( Ʃ x )( Ʃ y )
Penyelesaian :
16,3
r xy hitung=
√ (62,97)(82,67)
16,3
r xy hitung=
72,15

r xy hitung=0,23

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa uji korelasi untuk variabel X1
(Harga Produk) terhadap variabel Y (Keputusan Pembelian) berkorelasi rendah
dengan nilai r hitungnya yaitu sebesar 0,23 berdasarkan pedoman derajat hubungan.
Hal ini menunjukkan bahwa uji korelasi antara faktor harga produk ikan cakalang
dengan keputusan pembelian ada hubungan. Harga produk ikan cakalang di Pasar
Batu Merah tidak berbeda jauh dengan harga di Pasar Arumbae yang bersebelahan,
sehingga mempermudah konsumen yang ingin membeli ikan cakalang. Harga ikan
cakalang di Pasar Batu Merah bisa dibeli dengan bentuk ikan utuh atau dipotong
sesuai keinginan konsumen. Harga ikan cakalang yang utuh biasanya dijual dengan
harga Rp 22.000/kg sementara harga ikan cakalang yang dipotong dijual dengan
harga Rp 15.000 – 17.000/kg.
2. Uji Korelasi X2 (Lokasi penjualan)
Lokasi penjualan merupakan tempat berdirinya suatu usaha. Lokasi yang
strategis merupakan lokasi yang ramai, dilalui oleh banyak orang. Lokasi dapat juga
mempengaruhi seseorang untuk membeli, hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 12. Uji Korelasi X2 (Lokasi Penjualan) Terhadap Y (Keputusan


Pembelian)
N Jumlah X2 Rata- Jumla Y Rata-
X2^2 Y^2 XY
X2 Rata hY Rata
30 421 14.0 113.0 470 15.7 82.7 6.3

Sumber: Data Primer Diolah (2021)


Diketahui :
X22 = 113,0
Y2 = 82,67
XY = 6,3
Penyelesaian:
6,3
r xy hitung=
√ (113,0)(82,67)
6,3
r xy hitung=
96,65

r xy hitung=0,06
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa untuk uji korelasi variabel X2
(Lokasi Penjualan) terhadap variabel Y (Keputusan Pembelian) berkorelasi rendah,
dengan nilai r hitungnya sebesar 0,06 berdasarkan pedoman derajat hubungan. Hal ini
menunjukkan bahwa uji korelasi antara faktor lokasi penjualan ikan cakalang tidak
ada hubungannya dengan keputusan pembelian oleh konsumen di Pasar Batu Merah.
Bisa dikatakan bahwa lokasi Pasar Batu Merah termasuk lokasi yang strategis,
dimana para konsumen dengan mudah melaluinya dengan berbagai transportasi
angkutan umum, bahkan di lokasi tersebut terdapat transportasi laut berupa speed
antar penumpang dari Kota Ambon ke Desa Wailela.

3. Uji Korelasi X3 (Faktor Pendapatan)


Pendapatan merupakan hasil dari kegiatan atau penjualan barang atau jasa
disebuah perusahaan atau periode tertentu. Pada penelitian ini kita akan melihat
pendapatan dari konsumen ikan cakalang di Pasar Batu Merah. Pendapatan juga bisa
mempengaruhi seseorang untuk membeli suatu produk. Hal ini bisa dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 13. Uji korelasi X3 (Fakor Pendapatan) Terhadap Y (Keputusan
Pembelian)
N Jumlah X3 Rata- Jumla Y Rata-
X3^2 Y^2 XY
X3 Rata hY Rata
30 566 18.9 111.47 470 15.7 82.67 11.7

Sumber : Data Primer Diolah (2021)


Diketahui :
X32 = 111.47
Y2 = 82,67
XY = 11,7
Penyelesaian :
11,7
r xy hitung=
√ (111,47)(82,67)

11,7
r xy hitung=
95,99
r xy hitung=0,12

Dari tabel dan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa untuk uji korelasi
antara variabel X3 (Pendapatan) terhadap variabel Y (Keputusan Pembelian)
berkorelasi sangat rendah dengan nilai r hitungnya sebesar 0,12 berdasarkan pedoman
hubungan derajat. Pendapatan responden pada penelitian ini merupakan pendapatan
individu. Hal ini berdasarkan hasil pembagian kuisioner di lapangan.

4. Uji korelasi X4 (Jumlah Anggota Keluarga)


Jumlah anggota keluarga adalah seluruh jumlah anggota keluarga rumah
tangga yang tinggal dan makan dari satu dapur dengan kelompok penduduk yang
sudah termasuk dalam tenaga kerja (Mantra, 2003). Jumlah anggota keluarga juga
dapat berpengaruh terhadap keputusan pembelian seseorang. Hal ini dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:

Tabel 14. Uji korelasi X4 (Jumlah Anggota Keluarga) Terhadap Y (Keputusan


Pembelian)
N Jumlah X4 Rata- Jumla Y Rata-
X4^2 Y^2 XY
X4 Rata hY Rata
30 748 24.9 231.86 470 15.7 82.67 15.6
Sumber: Data Primer Diolah (2021)
Diketahui :
X42 = 231.86
Y2 = 82.67
XY = 15,6
Penyelesaian :
15,6
r xy hitung=
√ (231,86)(82,67)

15,6
r xy hitung=
138,44
r xy hitung=0,11

Dari tabel dan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa variabel X4 (Jumlah
Anggota Keluarga) memiliki korelasi yang sangat rendah dengan variabel Y
(keputusan Pembelian) dengan nilai rxy hitungnya 0,11.
Maka dapat disimpulkan bahwa dari empat faktor yang diuji tidak ada yang
memilii korelasi tinggi. Namun demikian pembelian ikan cakalang di Pasar Batu
Merah tetap berlangsung setiap harinya.

5.3.1.2 Analisis Korelasi Simultan


Analisis korelasi simultan digunakan untuk mengetahui hubungan atau
derajat keeratan antara variabel – variabel independen terhadap variabel dependen
secara bersama – sama.
Tabel 15. Uji Korelasi Secara Simultan (X1, X2, X3, dan X3 terhadap Y)
Model Summary
Change Statistics
Adjusted R Std. Error of R Square F Sig. F
Model R R Square Square the Estimate Change Change df1 df2 Change
1 .280a .078 -.069 1.74570 .078 .532 4 25 .714
A. Predictors: (Constant), X4 Jumlah Anggota Keluarga, Xi Harga Produk, X3 Pendapatan, X2 Lokasi Penjualan
Sumber : Olahan Data Primer, 2022
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa uji korelasi secara simultan yaitu
variabel X1, X2, X3 dan X4 terhadap variabel Y (Keputusan Pembelian) berkorelasi
rendah. Hal ini dikarenakan nilai signifikansi F change yaitu 0,714 lebih besar dari
0,05. Berdasarkan pedoman derajat hubungan dengan melihat nilai R (koefisien
korelasi) yaitu 0,280 uji korelasi secara simultan berkorelasi rendah.

5.3.1.3 Uji Validitas


Uji validitas untuk menguji apakah alat ukur (instrumen) yang digunakan
memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik, sehingga mengahsilkan data yang sesuai
dengan apa yang diukur. Uji ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 23
dengan ketentuan:
- Jika nilai r hitung > r tabel maka angka tersebut dinyatakan valid
- Jika nilai r hitung < r tabel maka angka tersebut dinyatakan tidak valid
Uji validitas terhadap 30 (n=30) responden dengan tingkat signifikansi 5%
dari 19 item pertanyaan yang mewakili variabel inpenden yaitu XI, X2, X3 dan X4.
Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 16. Hasil Uji Validasi Terkait Faktor Harga (X1)
No Item r hitung r tabel 5% (30) Keterangan
1 0,522 0,361 Valid
2 0,512 0,361 Valid
3 0,535 0,361 Valid
4 0,551 0,361 Valid
5 0,470 0,361 Valid
Sumber: Olahan Data SPSS (2021)

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa untuk hasil uji validasi terkait X1
dinyatakan semuanya valid. Hal ini dikarenakan r hitung dari masing-masing item
lebih besar dari r tabel yaitu 0,361 dengan tingkat kepercayaan 5%. Sementara untuk
r hitung tertinggi berada pada item ke 4 yaitu 0,551 dan r hitung terkecil berada pada
item ke 5 yaitu 0,470. Nomor item merupakan jumlah pernyataan dalam kuisioner
yang digunakan untuk mewawancarai responden.

Tabel 17. Hasil Uji Validasi Terkait Faktor Lokasi Penjualan (X2)
No Item r hitung r tabel 5% (30) Keterangan
1 0,561 0,361 Valid
2 0,612 0,361 Valid
3 0,448 0,361 Valid
4 0,461 0,361 Valid
Sumber: Olahan Data SPSS (2021)
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil uji validasi untuk faktor lokasi
penjualan Semuanya dinyatakan valid. Hal ini dikarenakan r hitung dari setiap item
lebih besar dari r tabel yaitu 0,361 dengan tingkat kepercayaan 5%, sementara untuk r
hitung tertinggi berada pada item ke 2 yaitu 0,612 dan r hitung terkecil berada pada
item ke 3 yaitu 0,448.
Tabel 18. Hasil Uji Validasi Terkait Faktor Pendapatan
No Item r hitung r tabel 5% (30) Keterangan
1 0,367 0,361 Valid
2 0,383 0,361 Valid
3 0,506 0,361 Valid
4 0,603 0,361 Valid
5 0,653 0,361 Valid
Sumber: Olahan Data SPSS (2021)
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil uji validasi untuk faktor
pendapatan dinyatakan valid. Hal ini dikarenakan r hitung untuk setiap item lebih
besar dari r tabel yaitu 0,361 dengan tingkat kepercayaan 5%, sementara untuk r
hitung tertinggi berada pada item ke 5 yaitu 0,653 dan r hitung terkecil berada pada
item ke 1 yaitu 0,367.
Tabel 19. Hasil Uji Validasi Terkait Faktor Jumlah Anggota Keluarga
No Item r hitung r tabel 5% (30) Keterangan
1 0,647 0,361 Valid
2 0,368 0,361 Valid
3 0,385 0,361 Valid
4 0,304 0,361 Tidak Valid
5 0,484 0,361 Valid
6 0,475 0,361 Valid
7 0,140 0,361 Tidak Valid
Sumber: Olahan Data SPSS (2021)
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil uji validasi untuk faktor jumlah
anggota keluarga dari 7 item hanya 2 item yang tidak valid dan 5 item dinyatakan
valid. Lima item dinyatakan valid dikarenakan r hitung dari item lebih besar dari r
tabel yaitu 0,361 dengan tingkat kepercayaan 5%, sementara untuk dua item yang
tidak valid dikarenakan r hitung lebih kecil dari r tabel. Dari lima item yang valid
dapat diketahui r hitung tertinggi berada pada item ke 1 yaitu 0,647 dengan tingkat
kepercayaan 5% dan r hitung terkecil berada pada item ke 7 yaitu 0,140.
Tabel 20. Hasil Uji Validasi Terkait Keputusan Pembelian (Y)
No Item r hitung r tabel 5% (30) Keterangan
1 0,410 0,361 Valid
2 0,964 0,361 Valid
3 0,850 0,361 Valid
4 0,748 0,361 Valid
Sumber: Olahan Data SPSS (2021)
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa uji validasi untuk keputusan
pembelian (Y) semuanya dinyatakan valid. Hal ini dikarenakan r hitung dari setiap
item lebih besar dari r tabel yaitu 0,361 dengan tingkat kepercayaan 5%, sementara r
hitung tertinggi berada pada item ke 2 yaitu 0,964 dan r hitung terkecil berada pada
item ke 1 yaitu 0,410.
Dari tabel-tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata nilai r hitung <r
tabel 0,361, hal ini menunjukkan bahwa data (kuisioner) faktor-faktor yang
memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli ikan cakalang (Katsuwonus sp) di
Pasar Batu Merah bisa diterima atau teruji validitasnya.

5.3.1.4 Uji Reabilitas


Uji reabilitas digunakan untuk melihat apakah hasil yang diperoleh melalui
instrument tersebut konsisten dan dapat dipercaya. Suatu instrument penelitian jika
digunakan untuk mengukur hal yang sama, kemudian menghasilkan hasil yang
relative sama disebut instrument yang reliable. Uji reabilitas dihitung dengan Alpha
Cronba ch dengan SPSS 23. Apabila nilai koefisien Alpha lebih besar dari 0.6 maka
disimpulkan bahwa instrument penelitian tersebut reliable. Adapun hasil uji
reliabilitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 21. Hasil Uji Reabilitas (X1,X2,X3,X4 dan Y)
Variabel Cronbach Alpha Nilai Kritis Keterangan
X1 0,675 0,6 Reliable
X2 0,633 0,6 Reliable
X3 0,654 0,6 Reliable
X4 0,652 0,6 Reliable
Y 0,805 0,6 Reliable
Sumber: Olahan Data SPSS (2021)
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata Crobanch Alpha untuk
masing- masing variabel lebih besar dari nilai kritis yaitu 0,6. Hal ini menunjukkan
bahwa variabel yang digunakan untuk penelitian ini dapat diterima atau teruji secara
reabilitas.
5.3.1.5 Pengujian Hipotesis
1. Nilai r hitung untuk variabel harga produk (X1) adalah sebesar 0,23 lebih
kecil dari nilai r tabel sebesar 0,361. artinya variabel harga produk (X1) tidak
berkorelasi terhadap keputusan pembelian (Y), ini berarti H0 ditolak.
2. Nilai r hitung untuk variabel lokasi (X2) adalah sebesar 0,06 lebih kecil dari
nilai r tabel sebesar 0,361. artinya variabel lokasi (X2) tidak berkorelasi
terhadap keputusan pembelian (Y), ini berarti H0 ditolak.
3. Nilai r hitung untuk variabel pendapatan (X3) adalah sebesar 0,12 lebih kecil
dari nilai r tabel sebesar 0,361. artinya variabel pendapatan (X3) tidak
berkorelasi terhadap keputusan pembelian (Y), ini berarti H0 ditolak.
4. Nilai r hitung untuk variabel jumlah anggota keluarga (X4) adalah sebesar
0,11 lebih kecil dari nilai r tabel sebesar 0,361. artinya variabel jumlah
anggota keluarga (X4) tidak berkorelasi terhadap keputusan pembelian (Y),
ini berarti H0 diterima.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Kondisi sosial ekonomi dapat dilihat sebagai berikut:
Umur responden tertinggi yaitu 11 orang (37%) dengan kategori 31 – 40
tahun, jenis pekerjaan terbanyak yaitu IRT 10 orang responden (34%), tingkat
pendidikan terbanyak yaitu SMA dengan 10 orang responden (34%), lama
jadi pelanggan dengan kategori 6 – 10 tahun sebanyak 10 orang responden
(34%). Pendapatan responden Rp 500.000 – Rp 1.000.000 sebanyak 11 orang
responden (37%).
2. Hasil uji validasi dari setiap variabel X1, X2, X3, X4 dan Y rata-rata
dinyatakan valid dengan niilai r hitung lebih besar dari r tabel yaitu 0,361
dengan tingkat kepercayaan 5%. Hasil uji analisis korelasi dari masing –
masing variabel independen (X1, X2, X3 dan X4) dengan variabel dependen
(Y) tergolong rendah.

6.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat disampaikan sebagai berikut:
1. Diharapkan adanya penelitian lanjutan dari Prodi AGP pada khususnya, untuk
memperdalam pengetahuan terkait pasar ikan di Batu Merah, Kota Ambon
dengan melihat kondisi pasar, sarana dan prasarana penjualan terutama
penjualan ikan.
2. Untuk pemerintah setempat memperhatikan kondisi pasar yang kurang
memadai, kiranya agar bisa memperbaiki fasilitas yang tidak layak digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta: Jakarta.


Aris, A. D M. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pendapatan Pedagang Pasar Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar. Tesis.
Program Magister Program Studi Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana.
Universitas Udayana Denpasar.
Artaman, D. M A. 2015. Analisis Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Pedagang Pasar Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar. Tesis Program
Magister Program Studi Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana. Universitas
Udayana Denpasar.
Basuki, S. 2010. Metode Penelitian. Penaku: Jakarta
BPS Provinsi Maluku. 2020. Sensus Penduduk Maluku: Maluku.
Diana, A dan Setiawati. 2017. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis
Standar Akuntansi Keuangan Terbaru. Penerbit Andi: Yogyakarta
Dwyer, F. R., dan Tanner, J. F. 2006. Bussiness Marketing, Connecting Strategy,
Relationship and Learning. McGraw Hill.
Engel, J.F., Blackwell, R.D. and Miniard, P.W. 1995. Consumer Behavior. 6th
Edition, Dryden Press, Chicago, New York.
Esra, A S. 2020. Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Ikan Segar Di Pasar
Tradisional Dan Pasar Modern (Studi Kasus: Kecamatan Medan Sunggal,
Kota Medan). Universitas Sumatera Utara.
Ghozali, I. 2011. Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi program AMOS
19. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang
Hartono, B, Utami, H D, dan Amanatullaili, N. 2010. Analisis Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Konsumen Dalam Membeli Produk Susu Pasteurisasi
Kabupaten Kudus. Universitas Brawijaya. Malang.
Howard, J. A., Shay, R. P dan Green, C. A. 1998, Mengukur Pengaruh Informasi
Pemasaran Tentang Minat Membeli, Jurnal Pemasaran Jasa, Vol. 2 No.4,
hlm. 27-36.
Hudiyanto, H dan Umiyati. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Pembelian Produk Crocs. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:
Jakarta. Jurnal Etikonomi Vol. 9 No. 1 April 2010.
Jamaludin. 2018. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Konsumen Dalam
Pengambilan Keputusan Pembelian sayur – sayuran Pada Pasar Tradisional
Di Kota Makassar. Univeristas Hassanudin.
Jayakusumah, H. 2011. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsumen
Dalam Keputusan Pembelian The Celup Sariwangi (Studi Kasus Pada
Masyarakat Kota Bekasi). FEBIS Islam UIN Syarif Hidayatullah: Jakarta
Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas Jilid 1. PT Indeks
Kelompok Gramedia: Jakarta.
Kotler, P. 2003. Marketing Management. 11th Edition, Prentice-Hall, Upper Saddle
River.
Kotler, P dan Amstrong. 2012. Principle of Marketing. New Jersey. Prentice Hall.
Kotler, P. dan Amstrong, G. 2014. Manajemen Pemasaran Pemasaran Analisis,
Perecanaan Proses Keputusan Pembelian. New Jersey: Pearson Pretice Hall.
Kotler, P dan Keller, K L. 2010. Manajemen Pemasaran Jilid I-13/E. Erlangga.
Jakarta.
Lamb, H. dan McDaniel. 2001. Pemasaran (Buku 1). Salemba Empat: Jakarta.
Lambin, E, F. Turnerb B. L, Geista, Helmut J. Samuel, Agbolac. B, Angelsend A,
Brucee. J W, Coomesf. O T, Dirzog. R, G. U F, Folkei. C, Georgej. P.S,
Homewoodk. K, Imbernonl. J, Leemansm. R , Lin. X, Morano. E F,
Mortimorep. M, Ramakrishnanq P.S, Richardsr. J F, Skaness. H, Steffent.
W, Stoneu. G D, Svedinv. U, Veldkampw. T A, Vogelx. C, Xu J. 2001. The
Causes Of Land-Use And Land-Cover Change: Moving Beyond The Myths.
Global Environmental Change.
Mantra, B. I. 2003. Demografi Umum. Pustaka Belajar. Yogyakarta.
Masitoh, E. 2013. Upaya Menjaga Eksistensi Pasar Tradisional: Studi Revitalisasi
Pasar Piyungan Bantul. Jurnal PMI Vol. X. No 2, Maret 2013.
Mowen, J. C. 2002. Perilaku Konsumen Jilid 1 (Edisi keli). Erlangga: Jakarta.
Nurfaisah. 2018. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Minat Konsumen Untuk
Berbelanja Di Pasar Tradisional Kelurahan Lappa Kecamatan Sinjai Utara
Kabupaten Sinjai. Universitas Negeri Makassar.
Nurmadina. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Pembelian Secara Online (Studi Kasus pada Konsumen Fashion Online di
Kota Makassar). FEBIS Islam UIN Alauddin Makassar: Makassar.
Paul, P. J., dan Olson, J. c. 2000. Perilaku Konsumen Strategi Pemasaran. Erlangga:
Jakarta.
Pinem, R. 2018. Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Pada Produk Kain Di Pajak Ikan Medan (Studi Pada Toko
Indotex). Universitas Sumatera Utara: Medan.
Samuelson, P, A dan Nordhaus, W, D. 2004. Ilmu Ekonomi Makro. PT. Media
Edukasi: Jakarta.
Sarah, W N. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam
Pengambilan Keputusan Pembelian Sayuran Di Pasar Tradisional Di Kota
Semarang. Universitas Dian Nuswantoro.
Saryono. 2010. Metodologi Penelitian kebidanan. Nuha. Medika. Jakarta.
Sekaran, U dan R. Bougie. 2016. Research Method For Business: A Skill-Building
Approach 17th Edition. Chichester: Wiley.
Sumardi, M. dan Dieter – Evers, H. 2000. Kemiskinan dan Kebutuhan pokok.
Rajawali: Jakarta.
Sudjana. 2001. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Falah Production:
Bandung
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. PT Alfabet:
Bandung
Sukirno, S. 2012. Ekonomi Makro 2. Raja Grafinda. Jakarta.
Suwarman, U. 2011. Perilaku Konsumen: Teori Dari Penerapan dalam Pemasaran.
Ghalian Indonesia. Bogor.
Swastha, B, dan Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran. Liberty: Yogyakarta.
Swastha, B, dan Sukotjo, I. 2002. Pengantar Bisnis Modern (Edisi 3). Liberty:
Yogyakarta.
Syafarudin, A. 2020. Menganalisis Pasar Konsumen dan Perilaku Konsumen.
Universitas Mercu Buana: Bekasi.
Stanton, W J dan Futrell, C. 2013. Prinsip Pemasaran. Alih Bahasa oleh Buchri Alma.
Erlangga. Jakarta.
Rosda, A. 2017. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pembelian
Sayuran di Pasar Tradisional (Studi Kasus Pasar Muka Cianjur). Jurnal Vol
7, No 1.
Tjiptono, F. 2002. Strategi Pemasaran (Edisi Kedua). Penerbit Andy: Yogyakarta.
Usman. A. 2006. Metodologi Penelitian Sosial. Bumi Aksara: Jakarta.
Wicaksono. 2011. Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha, Dan Jam Kerja Terhadap
Pendapatan Pedagang Kios Di Pasar Bintoro Demak .
UniversitasDiponegoro : Semarang.
Zuhdi, D. M. 2020. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Konsumen Dalam Melakukan Pembelian Beras Jagung Instan. Universitas
Muhammadiyah Malang: Malang.
Lampiran 1: Peta Lokasi Penelitian

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian


Lampiran 2: Daftar Kuisioner

KUISIONER RESPONDEN
A. DATA RESPONDEN (berilah tandan centang (√) pada kotak dibawah)

1. Nama Responden :

2. Jenis Kelamin :

Laki-Laki Perempuan

3. Usia :

4. Alamat :

5. Status Pekerjaan :

Bekerja Tidak Bekerja

6. Jenis Pekerjaan :

Karyawan swasta Wiraswasta Pegawai Negeri


Pensiuna Pelajar/Mahasiswa Ibu
Rumah Tangga Lainnya :………

7. Pendidikan Terakhir :

SD SMP/MTs Sarjana
SMA/SMK Pasca Sarjana Diploma
Lainya……..

8. Lama Menjadi Pelanggan


1 Tahun – 3 Tahun 4 Tahun – 5 Tahun 6 Tahun – 10 Tahun

> 10 Tahun

B. Petunjuk Pengisian
Setiap pernyataan dibawah ini mohon diberikan respon dengan memberi tanda
centang (√) pilihan pada skala 1-5 dengan rincian sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju X1 = Faktor Harga
S : Setuju X2 = Faktor Lokasi Penjualan
N : Netral X3 = Faktor Pendapatan
TS : Tidak Setuju X4 = Jumlah Anggota Keluarga
STS : Sangat Tidak Setuju Y = Keputusan Pembelian

Pernyataan yang berkaitan dengan


Faktor Harga (X1)

No Pernyataan STS TS N S SS

Harga ikan cakalang yang ditawarkan mampu untuk


1
dibeli oleh konsumen
Harga ikan cakalang di Pasar Batu Merah Kota
2
Ambon tidak terlalu mahal
3 Harga ikan cakalang sesuai dengan kualitasnya
Harga yang ditetapkan di Pasar Batu Merah bisa
4
bersaing dengan pasar yang lain
Apakah harga ikan cakalang di pasar batu merah
5 mudah di jangkau dibandingkan dengan pasar
arumbai kota ambon
Pernyataan yang berkaitan dengan
Faktor Lokasi Penjualan(X2)

No Pernyataan STS TS N S SS

Lahan parkir yang tersedia di Pasar Batu Merah


1
terasa nyaman
Lokasi penjualan ikan cakalang di Pasar Batu Merah
2
dekat dengan tempat tinggal
Lokasi penjualan ikan cakalang di Pasar Batu Merah
3
ramai dengan alat transportasi yang beragam
Penjualan ikan cakalang dimulai dari pagi hari hingga
4
sore hari di Pasar Batu Merah Kota Ambon

Pernyataan yang berkaitan dengan


Faktor Pendapatan/Bulan (X3)

No Pernyataan STS TS N S SS

1 Pendapatan saya <Rp500.000/bulan


2 Pendapatan saya Rp 500.000 - Rp 1.000.000/bulan
3 Pendapatan saya Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000/bulan
4 Pendapatan saya Rp 4.000.000 – Rp 5.000.000/bulan
5 Pendapatan saya > Rp 5.000.000
Pernyataan yang berkaitan dengan
Faktor Jumlah Anggota Keluarga (X3)

No Pernyataan STS TS N S SS

Konsumsi ikan cakalang merupakan kebiasaan dalam


1
keluarga
Pengalaman keluarga dalam mengkonsumsi ikan
2 cakalang sehingga membuat anda ingin membeli ikan
cakalang
Mendapat rekomendasi atau informasi mengenai
3
ikan cakalang dari keluarga anda
4 Seberapa sering anda berbelanja ikan cakalang di pasar batu merah
a. 1x Seminggu
b. 1x Sebulan
c. < 1x Sebulan
d. 2x Sebulan
Pernyataan yang berkaitan dengan
Keputusan Pembeli (Y)

No Pernyataan STS TS N S SS

Saya membeli ikan cakalang di pasar Mardika


1 Karena saya membutuhkannya untuk kebutuhan
sehari-hari
Sebelum membeli ikan cakalang di pasar Mardika
2 saya sudah mendapat informasi sebelumnya untuk
dipastikan harga dan kualitasnya
 Saya merasa yakin untuk keputusan membeli ikan
3
cakalang di pasar Mardika
 Setelah membeli saya akan memberikan informasi
4 kepada orang lain untuk membeli ikan cakalang di
pasar Mardika
Lampiran 3. Tabulasi Data Mentah Responden

Faktor Harga (X1)


No Nama L/P Usia Pekerjaan
No X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 Jumlah
1 AS L 40 Wiraswasta 1 4 5 5 5 4 23
Karyawan
2 R L 22 2 5 5 4 4 5 23
Swasta
Karyawan
3 D L 40 3 4 5 5 5 4 23
Swasta
4 S L 57 Lainnya 4 5 4 4 4 4 21
Karyawan
5 M L 46 5 5 5 5 4 5 24
Swasta
6 T L 27 Lainnya 6 4 5 4 4 5 22
7 J L 44 Lainnya 7 4 5 4 4 5 22
8 B L 22 Lainnya 8 4 4 5 5 5 23
Karyawan
9 K L 34 9 4 5 5 5 4 23
Swasta
10 Z L 36 Lainnya 10 5 5 5 3 4 22
11 A L 41 Lainnya 11 4 5 4 4 5 22
12 ME P 51 IRT 12 4 3 4 5 4 20
13 SZ P 37 IRT 13 4 5 4 3 4 20
14 A P 37 IRT 14 4 4 5 4 5 22
15 M P 33 IRT 15 5 5 4 5 5 24
16 S P 30 IRT 16 5 5 4 4 5 23
17 F P 42 IRT 17 5 5 5 4 4 23
18 G P 28 Lainnya 18 4 4 4 3 5 20
19 MN P 50 IRT 19 4 5 5 4 5 23
20 N P 22 Lainnya 20 5 5 5 5 5 25
21 E P 35 Lainnya 21 4 4 4 4 4 20
22 M P 38 IRT 22 5 5 5 4 5 24
Pegawai
23 I P 30 23 3 5 4 3 5 20
Negeri
24 Yuni P 38 IRT 24 4 5 4 4 5 22
25 Gladys P 41 IRT 25 3 5 5 3 4 20
26 Jamil L 36 Lainnya 26 4 5 4 4 4 21
Pegawai
27 Samsudin L 56 27 5 4 4 4 3 20
Negeri
28 Nufus L 17 Pelajar 28 5 5 4 4 4 22
29 Abdula L 46 Lainnya 29 4 4 4 4 4 20
30 Ridwan L 37 Lainnya 30 4 5 4 4 5 22
Lanjutan
Faktor Lokasi Penjualan (X2) Faktor Pendapatan (X3)
N X2. X2. X2. X2. N X3. X3. X3. X3. X3.
Jumlah Jumlah
o 1 2 3 4 o 1 2 3 4 5
1 3 2 4 3 12 1 3 4 5 4 4 20
2 2 2 5 5 14 2 2 3 4 3 3 15
3 4 2 4 4 14 3 4 4 5 4 4 21
4 2 5 4 5 16 4 5 3 4 3 1 16
5 2 2 4 5 13 5 2 5 5 3 3 18
6 1 2 4 3 10 6 3 4 4 4 3 18
7 2 2 4 5 13 7 2 4 4 5 4 19
8 2 4 4 4 14 8 3 3 5 4 3 18
9 2 4 4 3 13 9 4 4 5 3 4 20
10 2 4 4 4 14 10 3 4 4 3 3 17
11 3 2 4 3 12 11 3 4 5 5 4 21
12 4 2 4 4 14 12 5 4 4 4 4 21
13 4 2 4 5 15 13 3 4 4 3 3 17
14 4 5 5 4 18 14 2 5 3 5 5 20
15 2 1 4 3 10 15 3 4 4 4 3 18
16 3 2 4 4 13 16 2 5 4 4 5 20
17 5 2 4 5 16 17 3 4 3 3 3 16
18 2 2 4 4 12 18 5 4 4 5 3 21
19 2 4 4 5 15 19 3 4 3 5 3 18
20 2 5 4 3 14 20 4 5 4 4 4 21
21 3 5 5 3 16 21 2 4 5 5 4 20
22 3 2 4 5 14 22 5 3 4 4 3 19
23 5 2 4 5 16 23 3 3 5 4 4 19
24 3 5 5 4 17 24 3 4 3 3 3 16
25 4 3 4 3 14 25 3 4 4 5 3 19
26 5 4 4 5 18 26 2 4 3 4 3 16
27 5 2 4 3 14 27 4 5 5 5 4 23
28 2 2 4 5 13 28 4 5 5 3 3 20
29 2 4 4 5 15 29 2 4 5 4 3 18
30 2 3 4 3 12 30 4 3 5 5 4 21

Lanjutan
Faktor Jumlah Anggota Keluarga (X4) Keputusan Pembelian (Y)
N Jumla
o X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 X4.6 X4.7 h No Y1 Y2 Y3 Y4 Jumlah
1 2 3 3 4 4 4 5 25 1 4 4 4 4 16
2 4 2 4 2 3 3 4 22 2 4 2 3 1 10
3 4 4 5 3 2 4 2 24 3 4 4 4 4 16
4 2 3 2 2 5 3 4 21 4 4 4 4 4 16
5 4 4 3 4 4 4 5 28 5 4 4 4 4 16
6 4 5 5 3 3 3 4 27 6 4 4 4 4 16
7 3 3 4 2 2 2 3 19 7 4 4 4 4 16
8 5 4 5 3 4 4 4 29 8 4 4 4 4 16
9 3 3 2 4 3 3 5 23 9 3 3 3 3 12
10 5 3 3 5 2 5 2 25 10 4 4 4 4 16
11 4 5 5 3 4 4 3 28 11 4 4 4 4 16
12 2 4 4 2 2 3 5 22 12 4 4 4 4 16
13 4 3 3 5 4 4 2 25 13 4 4 4 4 16
14 2 4 2 2 2 2 5 19 14 4 4 4 5 17
15 3 4 5 4 4 3 4 27 15 3 4 4 5 16
16 2 5 2 5 4 4 3 25 16 4 4 4 4 16
17 4 4 4 4 2 3 2 23 17 5 5 4 4 18
18 3 3 3 5 4 4 4 26 18 4 4 4 4 16
19 4 4 2 4 2 5 5 26 19 4 4 4 4 16
20 5 5 5 3 4 2 3 27 20 4 2 2 4 12
21 2 4 4 4 3 3 4 24 21 4 4 4 4 16
22 5 5 3 3 4 2 5 27 22 4 4 4 4 16
23 4 4 4 4 4 5 4 29 23 4 4 4 4 16
24 2 4 2 5 2 3 3 21 24 4 4 4 4 16
25 4 3 3 4 5 2 5 26 25 3 3 4 4 14
26 2 5 3 2 3 3 4 22 26 4 4 4 4 16
27 4 4 4 3 2 5 5 27 27 4 4 4 4 16
28 4 3 2 4 4 4 4 25 28 4 4 4 4 16
29 5 5 4 2 5 3 4 28 29 4 4 4 4 16
30 4 4 3 4 3 5 5 28 30 4 5 5 5 19
Lanjutan

X= (X1 – X1 X= (X2 – X2
No Jumlah X^2 No Jumlah X^2
Rata - rata) Rata - rata)
1 23 1.0 1.07 1 12 (2.0) 4.1
2 23 1.0 1.07 2 14 (0.0) 0.0
3 23 1.0 1.07 3 14 (0.0) 0.0
4 21 (1.0) 0.93 4 16 2.0 3.9
5 24 2.0 4.13 5 13 (1.0) 1.1
6 22 0.0 0.00 6 10 (4.0) 16.3
7 22 0.0 0.00 7 13 (1.0) 1.1
8 23 1.0 1.07 8 14 (0.0) 0.0
9 23 1.0 1.07 9 13 (1.0) 1.1
10 22 0.0 0.00 10 14 (0.0) 0.0
11 22 0.0 0.00 11 12 (2.0) 4.1
12 20 (2.0) 3.87 12 14 (0.0) 0.0
13 20 (2.0) 3.87 13 15 1.0 0.9
14 22 0.0 0.00 14 18 4.0 15.7
15 24 2.0 4.13 15 10 (4.0) 16.3
16 23 1.0 1.07 16 13 (1.0) 1.1
17 23 1.0 1.07 17 16 2.0 3.9
18 20 (2.0) 3.87 18 12 (2.0) 4.1
19 23 1.0 1.07 19 15 1.0 0.9
20 25 3.0 9.20 20 14 (0.0) 0.0
21 20 (2.0) 3.87 21 16 2.0 3.9
22 24 2.0 4.13 22 14 (0.0) 0.0
23 20 (2.0) 3.87 23 16 2.0 3.9
24 22 0.0 0.00 24 17 3.0 8.8
25 20 (2.0) 3.87 25 14 (0.0) 0.0
26 21 (1.0) 0.93 26 18 4.0 15.7
27 20 (2.0) 3.87 27 14 (0.0) 0.0
28 22 0.0 0.00 28 13 (1.0) 1.1
29 20 (2.0) 3.87 29 15 1.0 0.9
30 22 0.0 0.00 30 12 (2.0) 4.1
Jumlah 659 62.97 Jumlah 421 113.0
Rata - rata 22.0 Rata - rata 14.0
Lanjutan

No Jumlah X= (X3 – X^2 No Jumlah X= (X4 – X4 X^2


X3 Rata - Rata - rata)
rata)
1 20 1.1 1.28 1 25 0.1 8.60
2 15 (3.9) 14.95 2 22 (2.9) 0.87
3 21 2.1 4.55 3 24 (0.9) 15.47
4 16 (2.9) 8.22 4 21 (3.9) 9.40
5 18 (0.9) 0.75 5 28 3.1 4.27
6 18 (0.9) 0.75 6 27 2.1 35.20
7 19 0.1 0.02 7 19 (5.9) 16.54
8 18 (0.9) 0.75 8 29 4.1 3.74
9 20 1.1 1.28 9 23 (1.9) 0.00
10 17 (1.9) 3.48 10 25 0.1 9.40
11 21 2.1 4.55 11 28 3.1 8.60
12 21 2.1 4.55 12 22 (2.9) 0.00
13 17 (1.9) 3.48 13 25 0.1 35.20
14 20 1.1 1.28 14 19 (5.9) 4.27
15 18 (0.9) 0.75 15 27 2.1 0.00
16 20 1.1 1.28 16 25 0.1 3.74
17 16 (2.9) 8.22 17 23 (1.9) 1.14
18 21 2.1 4.55 18 26 1.1 1.14
19 18 (0.9) 0.75 19 26 1.1 4.27
20 21 2.1 4.55 20 27 2.1 0.87
21 20 1.1 1.28 21 24 (0.9) 4.27
22 19 0.1 0.02 22 27 2.1 16.54
23 19 0.1 0.02 23 29 4.1 15.47
24 16 (2.9) 8.22 24 21 (3.9) 1.14
25 19 0.1 0.02 25 26 1.1 8.60
26 16 (2.9) 8.22 26 22 (2.9) 4.27
27 23 4.1 17.08 27 27 2.1 0.00
28 20 1.1 1.28 28 25 0.1 9.40
29 18 (0.9) 0.75 29 28 3.1 9.40
30 21 2.1 4.55 30 28 3.1 231.86
Jumlah 566 111.47 Jumlah 421 8.60
Rata - rata 18.9 Rata - rata 14.0
Lanjutan

Jumla X= (Y – Y Rata
No Y^2 X1.Y X2.Y X3.Y X4.Y
h - rata)
1 16 0.3 0.11 0.3 (0.7) 0.4 0.0
2 10 (5.7) 32.11 (5.9) 0.2 21.9 16.6
3 16 0.3 0.11 0.3 (0.0) 0.7 (0.3)
4 16 0.3 0.11 (0.3) 0.7 (1.0) (1.3)
5 16 0.3 0.11 0.7 (0.3) (0.3) 1.0
6 16 0.3 0.11 0.0 (1.3) (0.3) 0.7
7 16 0.3 0.11 0.0 (0.3) 0.0 (2.0)
8 16 0.3 0.11 0.3 (0.0) (0.3) 1.4
9 12 (3.7) 13.44 (3.8) 3.8 (4.2) 7.1
10 16 0.3 0.11 0.0 (0.0) (0.6) 0.0
11 16 0.3 0.11 0.0 (0.7) 0.7 1.0
12 16 0.3 0.11 (0.7) (0.0) 0.7 (1.0)
13 16 0.3 0.11 (0.7) 0.3 (0.6) 0.0
14 17 1.3 1.78 0.0 5.3 1.5 (7.9)
15 16 0.3 0.11 0.7 (1.3) (0.3) 0.7
16 16 0.3 0.11 0.3 (0.3) 0.4 0.0
17 18 2.3 5.44 2.4 4.6 (6.7) (4.5)
18 16 0.3 0.11 (0.7) (0.7) 0.7 0.4
19 16 0.3 0.11 0.3 0.3 (0.3) 0.4
20 12 (3.7) 13.44 (11.1) 0.1 (7.8) (7.6)
21 16 0.3 0.11 (0.7) 0.7 0.4 (0.3)
22 16 0.3 0.11 0.7 (0.0) 0.0 0.7
23 16 0.3 0.11 (0.7) 0.7 0.0 1.4
24 16 0.3 0.11 0.0 1.0 (1.0) (1.3)
25 14 (1.7) 2.78 3.3 0.1 (0.2) (1.8)
26 16 0.3 0.11 (0.3) 1.3 (1.0) (1.0)
27 16 0.3 0.11 (0.7) (0.0) 1.4 0.7
28 16 0.3 0.11 0.0 (0.3) 0.4 0.0
29 16 0.3 0.11 (0.7) 0.3 (0.3) 1.0
30 19 3.3 11.11 0.1 (6.8) 7.1 10.2
Jumlah 470 82.67 (16.3) 6.3 11.7 14.3
Rata - rata 15.7
Lampiran 4: Data Uji Validitas

Correlations

1. Hasil Uji X1 (Faktor Harga)


Correlations
x1.1 x1.2 x1.3 x1.4 x1.5 jumlah
x1.1 Pearson Correlation 1 .076 .046 .217 -.051 .522**
Sig. (2-tailed) .691 .807 .249 .791 .003
N 30 30 30 30 30 30
x1.2 Pearson Correlation .076 1 .207 -.141 .282 .512**
Sig. (2-tailed) .691 .272 .457 .132 .004
N 30 30 30 30 30 30
x1.3 Pearson Correlation .046 .207 1 .238 .000 .535**
Sig. (2-tailed) .807 .272 .205 1.000 .002
N 30 30 30 30 30 30
x1.4 Pearson Correlation .217 -.141 .238 1 .000 .551**
Sig. (2-tailed) .249 .457 .205 1.000 .002
N 30 30 30 30 30 30
x1.5 Pearson Correlation -.051 .282 .000 .000 1 .470**
Sig. (2-tailed) .791 .132 1.000 1.000 .009
N 30 30 30 30 30 30
Jumlah Pearson Correlation .522** .512** .535** .551** .470** 1
Sig. (2-tailed) .003 .004 .002 .002 .009
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

2. Hasil Uji X2 (Faktor Lokasi Penjualan)


Correlations
x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 jumlah
x2.1 Pearson Correlation 1 -.123 .035 .110 .561**
Sig. (2-tailed) .516 .856 .563 .001
N 30 30 30 30 30
x2.2 Pearson Correlation -.123 1 .418* -.059 .612**
Sig. (2-tailed) .516 .022 .757 .000
N 30 30 30 30 30
x2.3 Pearson Correlation .035 .418* 1 -.031 .448*
Sig. (2-tailed) .856 .022 .872 .013
N 30 30 30 30 30
x2.4 Pearson Correlation .110 -.059 -.031 1 .461*
Sig. (2-tailed) .563 .757 .872 .010
N 30 30 30 30 30
Jumlah Pearson Correlation .561** .612** .448* .461* 1
Sig. (2-tailed) .001 .000 .013 .010
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

3. Hasil Uji X3 (Faktor Pendapatan)


Correlations
x3.1 x3.2 x3.3 x3.4 x3.5 jumlah
x3.1 Pearson Correlation 1 -.215 .124 -.044 -.250 .367*
Sig. (2-tailed) .254 .515 .818 .182 .046
N 30 30 30 30 30 30
x3.2 Pearson Correlation -.215 1 -.074 .068 .416* .383*
Sig. (2-tailed) .254 .699 .721 .022 .037
N 30 30 30 30 30 30
x3.3 Pearson Correlation .124 -.074 1 .060 .182 .506**
Sig. (2-tailed) .515 .699 .752 .337 .004
N 30 30 30 30 30 30
x3.4 Pearson Correlation -.044 .068 .060 1 .452* .603**
Sig. (2-tailed) .818 .721 .752 .012 .000
N 30 30 30 30 30 30
x3.5 Pearson Correlation -.250 .416* .182 .452* 1 .653**
Sig. (2-tailed) .182 .022 .337 .012 .000
N 30 30 30 30 30 30
Jumlah Pearson Correlation .367* .383* .506** .603** .653** 1
Sig. (2-tailed) .046 .037 .004 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
4. Hasil Uji X4 (Faktor Jumlah Anggota Keluarga)
Correlations
x4.1 x4.2 x4.3 x4.4 x4.5 x4.6 x4.7 jumlah
x4.1 Pearson Correlation 1 .117 .404* .031 .173 .198 -.172 .647**
Sig. (2-tailed) .536 .027 .872 .362 .295 .365 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
x4.2 Pearson Correlation .117 1 .303 -.167 .049 -.092 -.016 .368*
Sig. (2-tailed) .536 .103 .378 .795 .628 .932 .045
N 30 30 30 30 30 30 30 30
x4.3 Pearson Correlation .404* .303 1 -.311 .003 -.068 -.272 .385*
Sig. (2-tailed) .027 .103 .095 .987 .720 .146 .036
N 30 30 30 30 30 30 30 30
x4.4 Pearson Correlation .031 -.167 -.311 1 .058 .458* -.245 .304
Sig. (2-tailed) .872 .378 .095 .760 .011 .193 .103
N 30 30 30 30 30 30 30 30
x4.5 Pearson Correlation .173 .049 .003 .058 1 -.111 .161 .484**
Sig. (2-tailed) .362 .795 .987 .760 .560 .396 .007
N 30 30 30 30 30 30 30 30
x4.6 Pearson Correlation .198 -.092 -.068 .458* -.111 1 -.055 .475**
Sig. (2-tailed) .295 .628 .720 .011 .560 .772 .008
N 30 30 30 30 30 30 30 30
x4.7 Pearson Correlation -.172 -.016 -.272 -.245 .161 -.055 1 .140
Sig. (2-tailed) .365 .932 .146 .193 .396 .772 .461
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Jumla Pearson Correlation .647** .368* .385* .304 .484** .475** .140 1
h Sig. (2-tailed) .000 .045 .036 .103 .007 .008 .461
N 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

5. Hasil Uji Y (Keputusan Pembelian)


Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 JUMLAH
Y1 Pearson Correlation 1 .410* .157 -.009 .410*
Sig. (2-tailed) .024 .407 .961 .024
N 30 30 30 30 30
Y2 Pearson Correlation .410* 1 .867** .645** .964**
Sig. (2-tailed) .024 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
Y3 Pearson Correlation .157 .867** 1 .526** .850**
Sig. (2-tailed) .407 .000 .003 .000
N 30 30 30 30 30
Y4 Pearson Correlation -.009 .645** .526** 1 .784**
Sig. (2-tailed) .961 .000 .003 .000
N 30 30 30 30 30
JUMLAH Pearson Correlation .410* .964** .850** .784** 1
Sig. (2-tailed) .024 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 5: Uji Reabilitas


Reliability
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.675 6

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
x1.1 39.6333 7.206 .351 .653
x1.2 39.2333 7.357 .359 .653
x1.3 39.5333 7.361 .398 .647
x1.4 39.8667 7.016 .372 .646
x1.5 39.4333 7.426 .298 .666
Jumlah 21.9667 2.171 1.000 .314

1. Hasil Uji X2 (Faktor Lokasi Penjualan)


Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.633 5

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if
Deleted Item Deleted Total Correlation Item Deleted
x2.1 25.1667 11.799 .308 .616
x2.2 25.1333 11.085 .348 .599
x2.3 23.9333 14.478 .374 .637
x2.4 24.0000 13.172 .263 .632
Jumlah 14.0333 3.895 1.000 .036

2. Hasil Uji X3 (Faktor Pendapatan)


Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.654 6

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
x3.1 34.5333 13.499 .121 .694
x3.2 33.7333 13.857 .230 .656
x3.3 33.5000 13.017 .348 .629
x3.4 33.7333 12.271 .450 .600
x3.5 34.3000 12.010 .516 .584
Jumlah 18.8667 3.844 1.000 .224

3. Hasil Uji X4 (Faktor Jumlah Anggota Keluarga)


Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.652 6

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

x4.1 39.0000 21.379 .590 .560


x4.2 38.6333 25.344 .289 .644
x4.3 39.0667 23.582 .352 .624
x4.5 39.2000 24.303 .302 .637
x4.6 39.0333 24.930 .259 .647
Jumlah 17.5667 7.013 .894 .364

4. Hasil Uji Y (Keputusan Pembelian)


Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.805 5
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Y1 27.4000 10.524 .314 .836
Y2 27.4667 7.706 .946 .700
Y3 27.4333 8.875 .802 .758
Y4 27.3667 8.309 .686 .754
JUMLAH 15.6667 2.851 1.000 .769
Lampiran 6: Dokumentasi Penelitian

Anda mungkin juga menyukai