Anda di halaman 1dari 136

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MATERI

KEANEKARAGAMAN HAYATI BERDASARKAN INVENTARISASI


IKAN DI TEMPAT PELELANGAN IKAN PANTAI PADANG BARU
KABUPATEN KAUR

SKRIPSI

Oleh:

ATIKA SALINDERI
A1D017013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MATERI


KEANEKARAGAMAN HAYATI BERDASARKAN INVENTARISASI IKAN
DI TEMPAT PELELANGAN IKAN PANTAI PADANG BARU KABUPATEN
KAUR

SKRIPSI

Oleh :

ATIKA SALINDERI

A1D017013

Disahkan Oleh :

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Dekan FKIP UNIB Ketua Prodi Pendidikan Biologi

FKIP UNIB

Dr. Alexon, M.Pd Dewi Jumiarni, M. Si

NIP. 196012021986031002 NIP. 198101022005012003

2
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MATERI
KEANEKARAGAMAN HAYATI BERDASARKAN INVENTARISASI IKAN
DI TEMPAT PELELANGAN IKAN PANTAI PADANG BARU KABUPATEN
KAUR
SKRIPSI

Oleh :

ATIKA SALINDERI

A1D017013

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Bengkulu

Hari/ tanggal :

Waktu :

Tempat :

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Irwandi Ansori, M. Si Dra. Ariefa Primair Yani, M. Si


NIP. 197606082001121004 NIP. 196003061917032001

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh Tim Penguji


Penguji Nama Dosen Tanda Tangan Tanggal
Penguji I Irwandi Ansori, M. Si
NIP. 197606082001121004
Penguji II Dra. Ariefa Primair Yani, M. Si
NIP. 196003061917032001
Penguji III Dr. Abdul Rahman, M. Si
NIP. 198108202006041006
Penguji IV Neni Murniati, M.Pd
NIP. 198711172019032011

3
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ATIKA SALINDERI

NPM : A1D017013

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang saya susun sebagai

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Universitas Bengkulu seluruhnya

merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip

dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan

norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Skripsi ini

bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu,

saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan

sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Bengkulu, ___________________

Yang membuat pernyataan,

Materai 6000

________________________

ATIKA SALINDERI

4
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

 Man Jadda waJadda

 Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (Ar-Rahman:

13)

 Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun, karena yang

menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak percaya itu (Ali

bin Abi Thalib)

 Honesty is the first chapter in the book of wisdom

 Never stop growing

 Tetaplah hidup meskipun tidak berguna

PERSEMBAHAN:

Puji syukur tetap tercurah kepada Allah SWT yang telah memberi

anugrah yang tak terhingga, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini

melalui proses panjang. Skripsi ini kupersembahkan untuk:

 Kedua orang tuaku, Bak (Jayadi) dan Mak (Tuti Asmara) yang telah

membesarkanku dengan penuh kasih sayang, berkorban demi keberhasilanku

dan selalu mendoakanku dari setiap langkah kakiku dan sabar menanti

kesuksesanku

 Sahabat seperjuangan kuliah Ayu Mahara, Lestari Afriansyah, Nur

Wakhidah, Meike Melita Andela, Repani Anggraini, dan Indah Monica.

5
Terima kasih sudah menjadi sahabat 4 tahun ini sampai seterusnya. Semoga

nantinya kita bisa meluangkan waktu untuk berkumpul bersama lagi

 Sahabatku tercinta Sitri Cayani, S.Pd danYunita Alpiana yang menemaniku

dari masa SD hingga sekarang menuju 16 tahun lamanya. Semoga

kekeluargaan kita sampai seterusnya

 Agama, Negeri dan Almamaterku

6
PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI

Skripsi ini tidak dipublikasikan, terdaftar dan tersedia di perpustakaan

Universitas Bengkulu adalah terbuka dan untuk umum dengan ketentuan bahwa

hak cipta ada pada penulis. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi

pengutipan untuk ringkasan hanya dilakukan seizin penulis dan harus disertai

dengan kebahasaan ilmiah untuk menyebutkan sumber aslinya sesuai dengan

penulisan yang baku.

7
RIWAYATHIDUP

Nama lengkap Atika Salinderi, lahir di Kaur pada

12 Desember 1998 dari pasangan Bapak Jayadi dan Ibu

Tuti Asmara, merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Menyelesaikan pendidikan di SDN 20 Kaur pada tahun

2011, SMP Negeri 06 Kaur pada tahun 2014, dan SMAN

02 Kaur pada tahun 2017. Pada tahun 2017 melanjutkan studi S1 di FKIP

Universitas Bengkulu Program Studi Pendidikan Biologi melalui jalur SNMPTN.

Selama masa perkuliahan, penulis tergabung dalam kepengurusan

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi (HIMAPBIO) periode 2018/2019

sebagai anggota Departemen Dakwah, pada periode 2019/2020 sebagai ketua

Departemen Dakwah. Dalam bidang pengabdian masyarakat, pada tanggal 22

Juni–29 juli 2020 penulis juga telah menyelesaikan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

periode 91 secara mandiri (Covid-19) di desa Pagar Dewa, Kecamatan Kelam

Tengah, Kabupaten Kaur dan telah menyelesaikan program Magang II di SMP

Negeri 12 Kota Bengkulu. Alamat tetap yang dapat dihubungi adalah:

atikasalinderi@email.com.

8
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb……..

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang selalu melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya, sholawat beriring salam senantiasa tercurahkan kepada

nabi besar Muhammad SAW yang selalu menjadi teladan sehingga skripsi yang

berjudul "Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Materi

Keanekaragaman Hayati Berdasarkan Inventarisasi Ikan di Tempat

Pelelangan Ikan Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur " dapat diselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat diselesaikan karena

adanya bantuan, bimbingan, nasihat, kritik dan saran yang bersifat membangun

dari berbagai pihak.

Untuk ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Alexon, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Bengkulu

2. Bapak Dr. Abdul Rahman, M.Si, selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Bengkulu dan Dosen Penguji I yang telah memberikan banyak masukan,

arahan, nasihat, kritik, dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini

3. Ibu Dewi Jumiarni, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

yang telah memberikan bantuan dalam memperlancar penyusunan skripsi ini

4. Bapak Irwandi Ansori, M.Si selaku Dosen Pembimbing Utama dan Validator

ahli media yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan banyak

9
bimbingan, nasihat, saran dan motivasi kepada penulis dalam menyelsaikan

skripsi ini

5. Ibu Dra.Ariefa Primair Yani, M.Si selaku Dosen Pembimbing Pendamping

yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan banyak

bimbingan, bantuan, nasihat, saran dan motivasi kepada penulis dalam

menyelsaikan skripsi ini

6. Ibu Neni Murniati, M.Pd selaku Dosen Penguji II dan Validator ahli materi

yang telah memberikan banyak masukan, arahan, nasihat, kritik, dan saran

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

7. Bapak Rizal, S.Pd selaku guru mata pelajaran Biologi, Bapak/Ibu Guru dan

Staf TU serta siswa/I kelas X Ipa 2 SMA Negeri 2 Kaur tahun ajaran

2020/2021 yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan

penelitian

8. Orang tuaku Bapak (Jayadi) dan Ibu (Tuti Asmara), malaikat tanpa sayap

yang telah melahirkan, membesarkan dengan penuh kasih sayang,

pengorbanan yang tidak terhingga, mendoakan kesuksesan disetiap hembus

nafasnya, mencukupi semua kebutuhan baik moril maupun materil serta

selalu sabar menunggu kesuksesanku

9. Keluarga Huriyahku (Ayu Mahara, Lestari Afriansyah, Nur Wakhidah, Meike

Melita, Andela, dan Repani Anggraini) yang telah menjadi keluarga, sahabat

terbaikku yang selalu siap membantuku dalam suka dan duka selama kuliah

hingga menyelesaikan skripsi ini

10. Teman-teman, sahabat, dan keluarga serta teman-teman seperjuangan

10
Biocerdas17 yang telah banyak memberikan bantuan, motivasi dan kenangan

indah yang tidak akan terlupakan, semoga persahabatan ini tetap terjaga

11. Almamaterku yang menjadi kebanggaanku.

Penulis menyadari skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan masih

jauh dari sempurna.Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari

pembaca dan berbagai pihak sangat diharapkan oleh penulis. Atas segala bantuan

dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis diucapkan banyak

terimakasih.Penulis berharap semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi

berbagai pihak yang memerlukan.

Bengkulu, Juni 2021

Atika Salinderi

11
DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv
PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI ...................................................... vi
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
ABSTRAK ......................................................................................................xvi
ABSTRACT ....................................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
1.2 Batasan Masalah ..................................................................................... 5
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................. 6
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................... 6
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 8
2.1 Bahan Ajar .............................................................................................. 8
2.2 Lembar Kerja Peserta Didik di SMA ................................................... 10
2.3 Keanekaragaman Hayati........................................................................ 13
2.3.1 Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen…………………...….. 14

2.3.2 Keanekaragaman Hayati Tingkat Spesies …………....……... 15

2.3.3 Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem……...……….... 15

2.4 Deskripsi dan Taksonomi Ikan.............................................................. 15

12
2.4.1 Bagian tubuh secara umum........................................................ 16
2.4.2 Bentuk tubuh................................................................................ 16
2.4.3 Bagian Kepala ............................................................................. 17
2.4.4 Badan Ikan................................................................................... 18
2.4.5 Anggota Gerak............................................................................. 20
2.5 TPI Kabupaten Kaur ............................................................................. 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 25
3.1 Metode Penelitian ................................................................................... 25
3.2 Subjek dan Objek Penelitian ................................................................. 26
3.3 Definisi Operasional ............................................................................... 26
3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 27
3.4.1 Observasi......................................................................................... 27
3.4.2 Wawancara...................................................................................... 27
3.4.3 Angket atau Kuesioner................................................................... 28
3.4.4 Dokumentasi.................................................................................... 29
3.4.5 Kajian Literatur............................................................................. 29
3.5 Prosedur Penelitian ................................................................................ 29
3.6 Teknik Analisa Data ............................................................................... 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 37
4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 37
4.1.1 Keanekaragaman Jenis Ikan......................................................... 37
4.1.2 Desain Lembar Kerja Peserta Didik............................................ 49
4.1.3 Hasil Validasi LKPD...................................................................... 54
4.1.4 Hasil Respon Siswa Terhadap Uji Keterbacaan LKPD............. 60
4.2 Pembahasan ............................................................................................ 61
4.2.1 Keanekaragaman Jenis Ikan......................................................... 61
4.2.2 Validasi LKPD................................................................................ 64
4.2.3 Respon Siswa Terhadap Uji Keterbacaan LKPD....................... 68
BAB V KESIMPULAN .............................................................................. 71
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 71
5.2 Saran ........................................................................................................ 72

13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 73
LAMPIRAN ................................................................................................... 67

14
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1 Skala Guttman..................................................................................... 35


Tabel 3.2 Kriteria Interprestasi Skor Uji Validitas............................................... 36
Tabel 4.1 Jenis ikan yang ditemukan di TPI Padang Baru Kabupaten Kaur........ 37
Tabel 4.2 Hasil Uji Kelayakan LKPD Identifikasi Ikan di TPI Padang Baru
Kabupaten Kaur oleh para validator..................................................... 54
Tabel 4.3 Perbandingan Produk LKPD Sesudah dan Sebelum Revisi......................... 56
Tabel 4.4 Hasil Uji Keterbacaan LKPD Identifikasi Ikan di TPI Padang Baru
Kabupaten Kaur oleh peserta didik kelas X IPA SMAN 02 KAUR.. . 60

15
DAFTAR GAMBAR

Gambar Keterangan Halaman

Gambar 2.1 Bagian tubuh ikan……………………............................. 16

Gambar 2.2 Tulang tambahan tutup insang…..............………........... 18

Gambar 2.3 Letak mulut ikan …………………………...….….......... 18

Gambar 2.4 Tipe sisik ikan ………………………...............….......... 19

Gambar 2.5 Posisi sirip pada ikan........................................................ 20

Gambar 2.6 Bentuk sirip ekor pada ikan.............................................. 22

Alur metode penelitian dan pengembangan yang


Gambar 3.1 25
digunakan dalam penelitian ini........................................

Gambar 4.1 Carangoides spp............................................................... 38

Gambar 4.2 Menticirrhus.................................................................... 39

Gambar 4.3 Pomadasys kaakan........................................................... 39

Gambar 4.4 Thryssa hamiltonii........................................................... 40

Gambar 4.5 Alepes kleinii.................................................................... 41

Gambar 4.6 Epinephelus lanceolatus................................................... 41

Gambar 4.7 Johnius borneensis........................................................... 42

Gambar 4.8 Netuma thalassina........................................................... 43

Gambar 4.9 Terapon theraps.............................................................. 43

Gambar 4.10 Scatophagus argus.......................................................... 44

Gambar 4.11 Platycephalus indicus...................................................... 45

Gambar 4.12 Lutjanus erythropterus.................................................... 45

16
Gambar 4.13 Polydactylus octonemus.................................................. 46

Gambar 4.14 Paraplagusia bilineata.................................................... 47

Gambar 4.15 Dasyatis kuhlii................................................................. 47

Gambar 4.16 Trichiurus lepturus.......................................................... 48

Gambar 4.17 Chirocentrus dorab......................................................... 49

Gambar 4.18 Cover LKPD Inventarisasi Ikan di Tempat Pelelangan 50


Ikann(TPI) Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur………

Kompeteni Dasar (KD) dan Tujuan Pembelajaran LPKD..


Gambar 4.19 50

Gambar 4.20 Ringkasan Materi LKPD Inventarisasi Ikan di Tempat


Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Padang Baru Kabupaten 51
Kaur…………………………………………………

Gambar 4.21 Alat, Bahan dan Langkah Kerja LKPD Inventarisasi Ikan di
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Padang Baru
52
Kabupaten Kaur………………………………………..

Gambar 4.22 Tabel Hasil Pengamatan LKPD Inventarisasi Ikan di Tempat


Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Padang Baru Kabupaten
53
Kaur………………………………………

Gambar 4.23 Daftar Pertanyaan LKPD di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai 54
Padang Baru Kabupaten Kaur……………………..

DAFTAR LAMPIRAN

17
Lampiran 1: Pedoman Wawancara Kepada Responden..................................... 68

Lampiran 2: Surat Selesai Penelitian dari SMAN 2Kaur.................................... 69

Lampiran 3:Lembar Angket Validasi Ahli Materi.............................................. 70

Lampiran 4: Lembar Angket Validasi Ahli Media.............................................. 73

Lampiran 5: Lembar Angket Validasi Praktisi/Guru........................................... 76

Lampiran 6: Rubrik Validasi Ahli Materi............................................................ 79

Lampiran 7: Rubrik Validasi Ahli Media............................................................ 84

Lampiran 8: Rubrik Validasi Praktisi/Guru......................................................... 88

Lampiran 9: Analisis Data Validasi Dosen Ahli dan Guru Biologi..................... 91

Lampiran 10: Rubrik Penilaian LKPD................................................................. 93

Lampiran 11: Desain LKPD Sebelum Validasi.................................................. 100

Lampiran 12: Desain LKPD Setelah Validasi.................................................... 103

Lampiran 13: Lembar Angket Respon Uji Keterbacaan Peserta Didik............. 106

Lampiran 14: Analisis Data Lembar Angket Respon Uji Keterbacaan Peserta
Didik............................................................................................ 107
Lampiran 15: Dokumentasi Penelitian Inventarisasi Ikan di TPI Pantai Padang
Baru Kabupaten Kaur.......................................................................................... 109

ABSTRAK

18
Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Materi Keanekaragaman
Hayati Berdasarkan Inventarisasi Ikan di Tempat Pelelangan Ikan Pantai
Padang Baru Kabupaten Kaur

Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi keanekaragaman jenis ikan di


TPI pantai padang baru kabupaten Kaur, untuk kemudian diaplikasikan dalam
lembar kerja peserta didik (LKPD) materi keanekaragaman hayati. Lokasi
pengambilan sampel ikan di desa Padang Baru, Kecamatan Kaur Tengah,
Kabupaten Kaur, sedangkan uji keterbacaan dilakukan di Sekolah Menengah Atas
Negeri (SMAN) 2 Kaur. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 17 spesies (15
famili) ikan yang terdapat di TPI pantai padang baru kabupaten Kaur. Famili
dengan keanekaragaman terbesar adalah Carangidae dan Serranidae. LKPD yang
disusun memperoleh kriteria sangat layak, dengan nilai 96,04 % dari para
validator, dan juga dinilai sangat layak dengan nilai 91 % dalam uji keterbacaan
oleh 10 orang peserta didik di SMAN 2 Kaur. Berdasarkan hasil validasi dan uji
keterbacaan tersebut, dapat dinyatakan bahwa LKPD yang disusun layak
digunakan sebagai bahan ajar materi keanekaragaman hayati kelas X tingkat
SMA.
Kata Kunci : Lembar Kerja Peserta Didik, Keanekaragaman hayati, Ikan air
laut, TPI pantai padang baru kabupaten Kaur

ABSTRACT

19
Development of Student Worksheets on Biodiversity Materials Based on Fish
Inventory at the Padang Baru Beach Fish Auction Place, Kaur Regency
This study aims to make an inventory of the diversity of fish species in Fish
Auction Place Pantai Padang Baru, Kaur Regency, to be applied in student
worksheets (LKPD) on biodiversity material. The location for fish sampling was
in the village of Padang Baru, Kaur Tengah Subdistrict, Kaur Regency, while the
legibility test was carried out at Public Senior High School (SMAN) 2 Kaur.
Based on the results of the study, 17 species (15 families) of fish were found in
Fish Auction Place Pantai Padang Baru, Kaur Regency. The families with the
greatest diversity are Carangidae and Serranidae. The measured LKPD obtained
very feasible criteria, with a value of 96.04% from the validators, and also very
feasible with a value of 91% in the legibility test by 10 students at SMAN 2 Kaur.
Based on the results of the validation and legibility test, it can be stated that the
compiled LKPD is suitable for use as teaching material for biodiversity material
for class X SMA level.
Keywords: Student Worksheet, Biodiversity, Seawater Fish, TPI Pantai
Padang Baru Kaur Regency

BAB I. PENDAHULUAN

20
1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati baik

flora maunpun fauna. Tingginya keanekaragaman hayati di Indonesia menjadikan

Indonesia sebagai pusat keanekaragaman hayati kedua di dunia setelah

Brazil.Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman jenis

ikan yang tinggi. Letak perairan yang berada di daerah khatulistiwa dan beriklim

tropis membuat Indonesia memiliki kekayaan jenis biota air yang lebih banyak

dibandingkan dengan daerah dingin maupun subtropis.Tidak kurang dari 7.000

spesies ikan terdapat di perairan Indonesia (Nurhayati dan Wijayanti, 2016).

Wilayah perairan laut Indonesia memiliki potensi sumber daya ikan yang

berlimpah.Salah satu daerah yang memiliki potensi perikanan yang cukup besar

adalah Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur.Perairan di sepanjang Pantai Padang

Baru Kabupaten Kaur memiliki potensi keragaman ikan yang berlimpah. Terdapat

pantai yang saling berdekatan dengan pantai-pantai yang lain yang masih belum

banyak pengunjung maupun ramai pengunjung setiap harinya (Nurhayati dan

Wijayanti, 2016).

Dewasa ini penangkapan ikan di laut lepas sering dilakukan dengan cara

yang tidak wajar. Beragamnya ikan yang didapat, maka sangat penting untuk

diadakannya pendataan keanekaragaman ikan. Hasil penelitian tersebut nantinya

dapat digunakan sebagai data dasar mengenai keanekaragaman jenis ikan di

Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur dan juga dapat digunakan sebagai data dasar

dalam menyusun kebijakan pengelolaan konservasi ikan. Selain itu, data ini dapat

21
dijadikan referensi dalam penyusunan data berbasis keanekaragaman dan hasil

tangkapan ikan di Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur.

Adapun di bidang pendidikan keanekaragaman ikan ini dapat dimanfaatkan

sebagai sumber belajar dengan menggunakan pendekatan lingungan.Pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan lingkungan merupakan sebuah konsep

pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.

Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dapat menciptakan pembelajaran

yang interaktif, inspiratf dan menyenangkan, sehingga dapat memotivasi peserta

didik untuk aktif dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran harus bisa

memberikan kesempatan bagi peserta didik untk bisa berkreativitas dan mandiri

dalam mempelajar suatu ilmu sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan

psikologi peserta didik (Prastowo, 2011).

Hasil observasi peneliti pada tanggal 4-5 november di SMAN 2 KAUR

menunjukan bahwa guru biologi belum menggunakan sumber belajar yang

memanfaatkan potensi lokal lingkungan sekitar. Rata-rata guru hanya

menggunakan bahan ajar berupa buku dan ringkasan materi menjadi pilihan utama

dalam kegiatan pembelajaran tanpa ada penambahan ataupun pengembangan

media dan sumber belajar lainnya. Pengetahuan yang diberikan pada peserta didik

terbatas pada buku yang disarankan dan penjelasan guru tanpa adanya

pembelajaran secara langsung dari lingkungan sekitar. Metode pembelajaran yang

diterapkan masih terbatas pada metode ceramah, diskusi dan demontrasi. Kondisi

ini cenderung menjadikan proses pembelajaran menjadi berpusat pada guru

(teacher centered) sedangkan peserta didiknya kebanyakan kurang aktif.

22
Sedangkan didalam kurikulum 2013 menuntut pembelajaran berpusat pada peserta

didik (Student center).

Penggunaan sumber belajar yang memanfaatkan potensi lokal lingkungan

sekitar pada dasarnya dapat dilakukan jika sumber belajar tersebut dikembangkan

menjadi suatu bahan ajar. Salah satu bahan ajar yang dapat dibuat oleh guru yaitu

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). LKPD digunakan sebagai petunjuk peserta

didik membangun setiap konsep-konsep pengetahuan yang akan diperolehnya dari

proses pembelajaran. Namun kenyataannya tidak semua guru mau dan mampu

mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik yang sesuai dengan keadaan peserta

didik dan lingkungan tempat sekolah mereka. Menurut Prastowo (2011) LKPD

merupakan bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi,

ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus

dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus

dicapai.

Berdasarkan berbagai permasalahan diatas peneliti bermaksud untuk

mengembangkan bahan ajar yaitu LKPD berdasarkan sumber belajar yang

memanfaatkan potensi lokal di lingkungan sekitar yaitu di lingkungan Pantai

Padang Baru. Pantai Padang Baru merupakan salah satu dari sekian banyak pantai

di Kabupaten Kaur. Adapun di pantai ini dikenal sebagai pantai yang kaya akan

keanekaragaman ikannya. Oleh karena itu pantai ini dijadikan pangkalan

pendaratan ikan dan di pantai inilah tempat terjadinya transaksi penjualan ikan

baik secara lelang maupun tidak.

23
Lingkungan mampu mengembangkan otomatisasi dan kemampuan transfer

pemahaman siswa pada konteks baru secara mandiri. Siswa harus dikenalkan

dengan potensi lingkungan sekitarnya agar terbiasa menggunakan sistem berpikir

dan perilaku adaptif. Upaya pemanfaatan lingkungan dalam pembelajaran ialah

dengan menjadikannya sumber belajar.Potensi lingkungan sebagai sumber belajar

masih perlu dioptimalkan.Hal ini diharapkan menjadi salah satu langkah konkret

untuk menjawab tantangan.pendidikan di Indonesia. Maka dari itu, penelitian

pemanfaatan lingkungan sekitar tepatnya di pantai Padang Baru yaitu

keanekaragaman jenis ikan laut hasil nelayan sebagai sumber belajar bagi minat

dan hasil belajar siswa perlu dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan.

Tingginya keragaman ikan yang ada di Pantai Padang Baru tersebut dapat

dimanfaatkan sebagai bahan pengembangan LKPD. LKPD ini dibuat untuk

materi Keanekaragaman hayati sub bab keanekaragaman hayati tingkat spesies.

Materi tersebut dipilih oleh peneliti karena materi tersebut sangat cocok untuk

pengembangan LKPD, karena berdasarkan hasil observasi pada proses

pembelajaran di SMAN 2 KAUR bahwa penyampaian materi keanekaragaman

hayati disampaikan oleh guru hanya sebatas teori dengan metode ceramah dengan

media dan bahan ajar yang sederhana. Adanya LKPD yang didesain dari sumber

belajar yang memanfaatkan potensi lokal lingkungan sekitar diharapkan mampu

menunjang aktivitas belajar peserta didik menjadi lebih baik.

Permasalahan yang diuraikan diatas diangkat oleh penulis menjadi sebuah

penelitian yang berjudul "Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Materi

Keanekaragaman Hayati Berdasarkan Inventarisasi Ikan di Tempat

24
Pelelangan Ikan Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur". Hasil dari

pengembangan LKPD nantinya akan ditujukan kepada peserta didik kelas X

Sekolah Menengah Atas (SMA). Peserta didik kelas X SMA merupakan peserta

didik yang menerima pembelajaran materi keanekaragaman hayati disekolah.

LKPD yang telah dibuat nantinya diharapkan dapat memenuhi kompetensi dasar

(KD) yaitu KD 3.2 menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati di

Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya dan KD 4.2 menyajikan hasil

observasi berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia dan usulan upaya

pelestariannya. Selain itu, hasil tangkapan di Tempat Pelelangan Ikan ini

diharapkan tersedianya data terbaru mengenai keanekaragamanikan yang ada di

Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur.

1.2 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini berfungsi untuk membatasi

pembahasan pada pokok permasalahan penelitian saja. Hal ini agar tidak terjadi

kerancuan dalam menginterpretasikan hasil penelitian. Adapun batasan masalah

dalam penelitian ini adalah:

a. Jenis Ikan yang diidentifikasi merupakan jenis ikan yang terdapat di Tempat

Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur.

b. Uji kelayakan dilakukan dengan validasi LKPD keanekaragaman ikan oleh

(dosen biologi) sebagai validator ahli materi dan validator ahli media, serta

praktisi pendidikan yaitu guru biologi.

c. Hasil respon siswa terhadap uji keterbacaan LKPD peserta didik didapatkan

melalui instrumen berupa lembar angket.

25
1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana keanekaragaman Ikan yang ada di Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur ?

b. Bagaimana kelayakan LKPD yang dikembangkan berdasarkan keragaman

Ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur ?

c. Bagaimana hasil respon siswa terhadap uji keterbacaan LKPD berdasarkan

keanekaragaman ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Padang Baru

Kabupaten Kaur ?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu :

a. Menginventarisasi dan mendeskripsikan keanekaragamanIkan yang terdapat

di Tempat Pelelangan Ikan (TPI)Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur.

b. Mendeskripsikan kelayakan LKPD berdasarkan keragaman Ikan diTempat

Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur.

c. Mengetahui hasil respon siswa terhadap uji keterbacaan LKPD berdasarkan

keanekaragaman ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Padang Baru

Kabupaten Kaur.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Bagi Pendidikan : LKPD hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan ajar

di sekolah. Koleksi Ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Padang Baru

26
Kabupaten Kaur hasil inventarisasi dapat di manfaatkan sebagai media belajar

secara berkelanjutan

b. Bagi Lembaga Pendidikan : Koleksi Ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur hasil inventarisasi ikan dapat menambah

atau melengkapi data lembaga pendidikan terkait keanekaragaman ikan yang

ada di lokasi penelitian.

c. Bagi Guru : Memberikan informasi kepada guru tentang pengembangan

LKPD berdasarkan lingkungan sekitar yang dapat digunakan sebagai bahan

ajar disekolah.

d. Bagi peserta didik : pemahaman materi keaenekaragaman hayati menjadi

lebih mudah.

e. Bagi Peneliti : Menambah pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan

peneliti. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk

penelitian lebih lanjut mengenai pengembangan LKPD berdasarkan jenis-

jenis Ikan . Hasil penelitian juga dapat digunakan sebagai penelitian

selanjutnya.

27
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bahan Ajar

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu

guru/ instructor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan

yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Dengan

kata lain, bahan ajar merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi,

metode, batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis

dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan(Prastowo, 2010).

Bahan ajar yang digunakan oleh seorang guru semestinya dapat

menjawab permasalahan dalam proses pembelajaran. Sehingga tujuan dalam

pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Menurut Depdiknas (2008) menyatakan

bahwa ada enam komponen yang berkaitan dengan unsur-unsur bahan ajar, yaitu :

a. Petunjuk belajar

b. Kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik

c. Content atau isi materi pembelajaran

d. Informasi pendukung

e. Latihan-latihan

f. Petunjuk kerja berupa lembar kerja

g. Evaluasi

h. Respon atau balikan terhadap hasil evaluasi

28
Bahan ajar berfungsi sebagai :

a. Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses

pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya

diajarkan kepada siswa

b. Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam

proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang

seharusnya dipelajari/dikuasai nya

c. Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran (Depdiknas, 2008).

Manfaat dari pembuatan bahan ajar yaitu :

a. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan

kebutuhan belajar peserta didik

b. Pembelajaran tidak bergantung dengan ketersediaan buku teks

c. Menyediakan bahan ajar yang lebih kaya karena dikembangkan dari berbagai

referensi

d. Menambah pengalaman dan pengetahuan guru dalam mengembangkan bahan

ajar

e. Menciptakan pembelajaran yang lebih efektif antara guru dan peserta didik

(Depdiknas, 2008).

Bahan ajar sangat membantu guru dalam menunjang pembelajarannya.

Bahan ajar dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan teknologi yang

digunakan yaitu:

29
a. Bahan ajar cetak (printed); bahan ajar cetak dapat berupa handout, buku

modul, lembar kerja peserta didik, brosur, leatflet, wallchart, foto/gambar,

dan model/maket

b. Bahan ajar dengar (audio); bahan ajar dengar dapat berupa kaset, radio,

piringan hitam, dan compact disk audio

c. Bahan ajar pandang dengar (audio visual); bahan ajar pandang dengar dapat

berupa video compact disk, dan film

d. Bahan multimedia interaktif (interactive teaching material); bahan

multimedia interaktif dapat berupa CAI (Computer Assisted Instruction),

compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar

berbasis web (web based learning materials) (Depdiknas, 2008).

2.2 Lembar Kerja Peserta Didik di SMA

Lembar Kerja Siswa (LKS) pada kurikulum 2013 diganti dengan nama

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Jadi pada dasarnya LKS dan LKPD

keduanya sama saja namun untuk menyesuaikan dengan kurikulum 2013 yang

menggunakan istilah peserta didik untuk mengganti siswa sehingga LKS yang

menggunakan istilah siswa diganti menjadi LKPD.

LKPD adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh

peserta didik yang didalamnya berisi petunjuk dan langkah-langkah untuk

menyelesaikan suatu tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik baik

berupa tugas teori ataupun tugas praktik (Widyantini, 2013). Sementara menurut

Prastowo (2011) LKPD merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar

30
kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas

pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada

kompetensi dasar yang harus dicapai.

LKPD berfungsi sebagai panduan belajar peserta didik. LKPD disusun

semenarik mungkin untuk menimbulkan minat peserta didik untuk lebih aktif

dalm proses pembelajaran (Widyantini, 2013).

Menurut Prastowo (2011) fungsi dari LKPD tidak hanya sebagai panduan

belajar tetapi memiliki fungsi yang lebih luas lagi, yaitu ;

a. Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik dan lebih

mengaktifkan peserta didik

b. Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami

materi yang diberikan

c. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan berisi tugas untuk berlatih

d. Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik

LKPD dapat dibuat sendiri oleh guru yang bersangkutan, sehingga lebih

menarik serta lebih kontekstual dengan situasi dan kondisi sekolah ataupun

lingkungan sosial peserta didik. Dalam penyusunan LKPD dibutuhkan sebuah

metode agar peserta didik secara aktif terlibat dalam materi (Prastowo, 2011).

Menurut Prastowo (2011) struktur LKPD yang dapat dikembangkan oleh

peserta didik adalah sebagai berikut ;

31
a. Judul kegiatan, Tema, Sub Tema, Kelas, dan Semester, berisi topik kegiatan

sesui dengan KD dan identitas kelas. Untuk LKPD dengan pendekatan inkuiri

maka judul dapat berupa rumusan masalah

b. Tujuan, tujuan belajar sesuai dengan KD

c. Alat dan bahan, jika kegiatan belajar memerlukan alat dan bahan, maka

dituliskan alat dan bahan yang diperlukan

d. Prosedur Kerja, berisi petunjuk kerja untuk peserta didik yang berfungsi

mempermudah peserta didik melakukan kegiatan belajar

e. Tabel Data, berisi tabel di mana peserta didik dapat mencatat hasil

pengamatan atau pengukuran. Untuk kegiatan yang tidak memerlukan data

bisa diganti dengan tabel/kotak kosong yang dapat digunakan peserta didik

untuk menulis, menggambar atau berhitung

f. Bahan diskusi, berisi pertanyaan-pertanyaan yang menuntun peserta didik

melakukan analisis data dan melakukan konseptualisasi

Menurut Depdiknas (2008) langkah-langkah dalam mengembangkan LKPD

antara lain:

a. Analisis kurikulum Analisis kurikulum dimaksudkan untuk menentukan

materi-materi mana yang memerlukan bahan ajar LKPD. Biasanya dalam

menentukan materi dianalisis dengan cara melihat materi pokok dan

pengalaman belajar dari materi yang akan diajarkan, kemudian kompetesi

yang harus dimiliki oleh siswa.

b. Menyusun peta kebutuhan LKPD Peta kebutuhan LKPD sangat diperlukan

guna mengetahui jumlah LKPD yang harus ditulis dan urutan LKPD

32
c. Menentukan judul LKPD Judul LKPD ditentukan atas dasar KD, materi

pokok atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum

d. Penulisan LKPD

1) Perumusan KD yang harus dikuasai

2) Menentukan alat penilaian, Penilaian dilakukan terhadap proses kerja

danhasil kerja peserta didik. Karena pendekatan pembelajar-an yang

digunakan adalah kompetensi, dimana penilaiannya didasarkan pada

penguasaan kompeten-si, maka alat penilaian yang cocok adalah

menggunakan pendekatan Panilaian Acuan Patokan (PAP) atau Criterion

Referenced Assesment. Dengan demikian guru dapat menilainya melalui

proses dan hasil kerjanya

3) Menyusun Materi, Materi LKPD sangat bergantung pada KD yang akan

dicapai. Materi LKPD dapat berupa informasi pendukung, yaitu gambaran

umum atau ruang lingkup substansi yang akan dipelajari. Materi dapat

diambil dari berbagai sumber seperti buku, majalah, internet, jurnal hasil

penelitian

4) Struktur LKPD (judul, petunjuk belajar untuk peserta didik, kompetensi

yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah kerja,

serta penilaian).

2.3 Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman makhluk hidup disebut juga biodiversitas.Biodiversitas

berasal dari kata dalam bahasa Inggris, yaitu biodiversity (biological diversity)

(Pujiyanto dan Ferniah, 2016). Terminologi keanekaragaman hayati merupakan

33
istilah baru yang muncul dan dipopulerkan tahun 1986 pada Forum Nasional

Keanekaragaman Hayati (National forum on biodiversity) di Amerika

Serikat.Keanekaragaman hayati adalah ungkapan pernyataan tentang terdapatnya

berbagai macam variasi atau perbedaan sifat/ciri diantara makhluk hidup yang ada

disuatu tempat. Variasi atau perbedaan itu meliputi, antara lain variasi bentuk

(bulat, lonjong, persegi), warna, jumlah, ukuran, habitat, dan kebiasaan. Jadi yang

dimaksud dengan keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman semua spesies

tumbuhan, hewan, mikroorganisme, serta proses-proses ekosistem dan ekologis

yang ada di suatu tempat (Pujiyanto dan Ferniah, 2016). Keanekaragaman hayati

(biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang menunjukan keseluruhan

atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem merupakan dasar kehidupan di bumi

(Nurhayati dan Wijayanti, 2016).

Keaenekaragaman hayati dibedakan menjadi tiga tingkat, yaitu

keanekaragamanhayati tingkat gen, keanekaragaman hayati tingkat jenis (spesies),

dan keanekaragaman hayati tingkat ekosistem. Adanya keanekaragaman hayati

tingkat gen menyebabkan terjadinya variasi individu dalam satu spesies, baik

dalam hal bentuk, sifat, dan warna. Sementara itu, keanekaragaman tingkat

spesies akan menimbulkan keanekaragaman di tingkat takson yang lebih tinggi,

misalnya di tingkat genus. Banyaknya variasi dan keanekaragaman spesies akan

menyusun ekosistem yang berbeda pula (Pujiyanto dan Ferniah, 2016).

2.3.1 Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen

Keanekaragaman gen menyebabkan variasi antar individu sejenis.

Perbedaan (variasi) gen menyebabkan sifat yang tidak tampak (genotipe) dan sifat

34
yang tampak (fenotipe) pada setiap makhluk menjadi berbeda. Variasi makhluk

hidup dapat terjadi karena adanya perkawinan sehingga sususnan gen

keturunannya berbeda dari susunan gen induknya. Selain itu, variasi juga dapat

terjadi karena interaksi gen dengan lingkungan (Pujiyanto dan Ferniah, 2016).

2.3.2 Keanekaragaman Hayati Tingkat Spesies

Perbedaan-perbedaan pada berbagai spesies makhluk hidup di suatu

tempat disebut sebagai keanekaragaman jenis atau keanekaragaman spesies.

Keanekaragaman spesies biasanya dijumpai pada suatu tempat tertentu yang

dihuni kumpulan makhluk hidup dari berbagai spesies (komunitas) (Pujiyanto dan

Ferniah, 2016).

2.3.3 Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem

Ekosistem Banyaknya variasi dan keanekaragaman spesies akan menyusun

ekosistem yang berbeda pula. Keanekaragaman ekosistem dapat diamati pada

tingkatan organisasi kehidupan yang lebih besar, misalnya bioma (biome).Biom

merupakan komunitas ekologi yang utama atau formasi mkhluk hidup, baik

hewan maupun tumbuhan, yang menghuni wilayah yang luas. Biom biasanya

diidentifikasi atas dasar vegetasinya yang khas, misalnya tundra, hutan hujan

tropis,, dan hutan gugur (Pujiyanto dan Ferniah, 2016).

2.4 Deskripsi dan Taksonomi Ikan

Deskripsi dan taksonomi ikan sebagian besar didasarkan pada karakter-

karakter morfologis.Karakter morfologis merupakan ciri luar yang biasanya

mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari organisme.Bentuk luar ikan

mengalami perubahan sejak lahir hingga ikan mati.Perubahan bentuk ini ada yang

35
sangat mencolok dan ada yang tidak (Rasyid dkk, 2012). Pertelaan struktur

morfologistubuh ikan biasanya memperhatikan bagian- bagian berikut:

2.4.1 Bagian tubuh secara umum

Tubuh ikan secara umum terdiri atas tiga bagian yaitu: kepala

(caput, head), badan (truncus, trunk) dan ekor (cauda, tail) (Gambar 2.1). Bagian

kepala dimulai dari ujung mulut sampai dengan ujung tutup insang paling

belakang.Bagian badan (truncus, trunk) mulai dari ujung tutup insang bagian

belakang sampai dengan permulaan sirip dubur, sedangkan bagian ekor (cauda,

tail) mulai dari permulaan sirip dubur sampai dengan ujung sirip ekor bagian

paling belakang (Saanin, 1984).

Gambar 2.1 Bagian tubuh ikan (Saanin, 1984)

2.4.2 Bentuk tubuh

Bentuk tubuh ikan biasanya berkaitan erat dengan tempat dan cara mereka

hidup. Karakteristik bentuk tubuh ikan secara umum dapat dibagi menjadi tiga

berdasarkan habitat kedalaman air diantaranya:

36
a. Dasar air

Jenis ikan yang selalu berada di dasar air kebanyakan tidak mempunyai

sisik, dan pada bagian bawah badan ikan ini bentuknya sedikit mendatar/melebar

apabila dibandingkan bagian atas badannya.

b. Permukaan air

Jenis ikan ini sering ditemukan pada permukaan air, jenis ikan ini memiliki

bentuk punggung yang datar. Ukurannya relatif lebih kecil dan biasanya selalu

bergerombol dan dalam jumlah yang besar.

c. Antara dasar dan permukaan air

Ikan ini hidup di antara dasar air dan permukaan air, memiliki bentuk

tubuh yang ramping sehingga mudah berpindah-pindah.Kebanyakan ikan ini

memiliki sisik di badan. Adapun bentuk tubuh ikan tipe ini antara lain: torpedo

(fusiform); pipih (compressed); picak (depressed); ular (anguilliform); tali

(filiform); pita (taeniform); bola (globiform); kotak (ostraciform) (Omar,2012).

2.4.3 Bagian kepala

Kepala ikan umumnya tidak bersisik, tetapi ada juga yang bersisik.

Bagian-bagian pada kepala ikan antara lain:

a. Tulang-tulang tambahan tutup insang

Tulang-tulang tambahan tutup insang (apparatus opercularis) terdiri atas

empat bagian (Gambar 2.2) yaitu: tulang tutup insang (os. operculare) merupakan

tulang yang paling besar dan letaknya paling bawah; tulang tutup insang depan

(os. preoperculare) merupakan tulang sempit yang melengkung seperti sabit dan

terletak paling depan; tulang tutup insang antara (os. interoperculare) merupakan

37
tulang yang sempit dan terletak di antara tulang tutup insang dan tulang tutup

insang depan; tulang tutup insang bawah (os. suboperculare) merupakan bagian

tulang yang terletak paling bawah (Saanin, 1984).

Gambar 2.2 Tulang tambahan tutup insang (Saanin, 1984).

b. Bagian mulut

Mulut ikan memiliki berbagai macam bentuk dan posisi, yang disebabkan

oleh habitat/tempat hidup serta tergantung dari kebiasaan makan dan kesukaan

terhadap makanan. Bentuk mulut ikan dapat dibedakan atas empat yaitu: bentuk

tabung (tube like), bentuk paruh (beak like), bentuk gergaji (saw like), dan bentuk

terompet. Letak atau posisi mulut ikan dapat dibedakan atas empat bagian yaitu:

inferior, subterminal, terminal, dan superior (Saanin, 1984).

Gambar 2.3 Letak mulut ikan (Saanin, 1984).


2.4.4 Badan ikan

Badan ikan pada umumnya ditutupi oleh sisik (squama) meskipun ada

beberapa jenis ikan yang badannya hanya dilapisi lendir.Sisik disebut juga rangka

dermal yang berhubungan dengan rangka luar (exoskeleton).Bentuk, ukuran,

38
warna dan jumlah sisik pada ikan memberikan gambaran bagaimana kehidupan

ikan tersebut dan memudahkan dalam melakukan identifikasi. Jenis-jenis sisik

pada ikan dibedakan atas lima bagian yaitu: sisik ganoid merupakan sisik besar

dan kasar; sisik sikloid berbentuk bulat; sisik stenoid bentuk seperti sikloid

tetapi mempunyai pinggiran yang kasar; sisik placoid merupakan sisik yang

lembut; dan sisik cosmoid terdapat pada ikan-ikan purba yang telah punah

(Saanin, 1984)

Gambar 2.4 Tipe sisik ikan (Saanin, 1984).

Pada badan ikan juga sering ditemukan beberapa bagian tambahan yaitu:

a. Jari-jari sirip tambahan (finlet), terletak di antara sirip punggung dan sirip

ekor, dan di antara sirip dubur dan siripekor

b. Keel (kil, lunas), merupakan rigi-rigi yang bagian atasnyameruncing,

ditemukan pada bagian batang ekorikan.

c. Scute (skut, sisik duri), sisik yang tebal dan mengeras ditemukan pada daerah

perut disebut pelvic scute, sedangkan yang terdapat di depan sirip dorsal

disebut dorsalscute.

d. Adipose fin (sirip lemak), seperti kulit yang berada pada belakang sirip

punggung dan sirip dubur, memiliki selaput tebal dan banyak mengandung

39
lemak.

e. Cuping (interpelvic process), pertumbuhan kulit yang menyerupai lidah-

lidah terdapat di antara kedua sirip perut (Saanin, 1984).

2.4.5 Anggota gerak

Ikan dapat bergerak bebas di dalam air dengan alat gerak berupa sirip dan

ekor.Ikan dapat bergerak dan berpindah tempat sesuai dengan yang

diinginkan.Sirip pada ikan ada yang berpasangan (bersifat ganda) dan ada juga

yang tunggal. Sirip berpasangan dibagi menjadi dua yaitu: sirip dada (pinnae

pectoralis, pinnae thoracicae, pectoral fins), disingkat dengan P atau P1 dan sirip

perut (pinnae abdominalis, pinnae pelvicalis, pinnae ventralis, pelvic fins, ventral

fins), disingkat dengan V atau P2. Sirip yang tidak berpasangan atau sirip tunggal

dibagi menjadi tiga yaitu: sirip punggung (pinna dorsalis, dorsal fin), disingkat

dengan D; sirip dubur (pinna analis, anal fin), disingkat dengan A; dan sirip ekor

(pinna caudalis, caudal fin), disingkat dengan C (Saanin, 1984).

Gambar 2.5 Posisi sirip pada ikan (Saanin, 1984).

Berdasarkan letak sirip perut terhadap sirip dada, maka letak sirip perut

dapat dibedakan atas empat bagian yaitu: abdominal yaitu letak sirip perut agak

jauh ke belakang dari sirip dada; subabdominal yaitu letak sirip perut agak dekat

40
dengan sirip dada; torasik (thoracic) yaitu sirip perut terletak tepat di bawah sirip

dada; dan yugular (jugular) yaitu sirip perut terletak agak lebih ke depan daripada

sirip dada(Saanin, 1984).

Ekor ikan merupakan bagian tubuh paling belakang pada ikan.Fungsi ekor

sebagai alat gerak ke kiri dan ke kanan. Bentuk ekor ikan dibedakan menjadi

empat tipe berdasarkan perkembangan arah ujung belakang notochord (tulang

belakang), yaitu: protoserkal, ujung ekor lurus; eteroserkal, ujung agak membelok

kearah dorsal sehingga ekor terbagi tidak simetris; homoserkal, ujung ekor juga

agak membelok kearah dorsal sehingga ekor terbagi tidak simetris jika dilihat dari

dalam tetapi terbagi secara simetris jika dilihat dari arah luar; difiserkal, ujung

ekor lurus sehingga sirip ekor terbagi secara simetris (Saanin, 1984).

Jika dilihat dari bentuk luar sirip ekor maka secara morfologis dapat

dibedakan menjadi beberapa bentuk yaitu: membundar (rounded); berpinggiran

berlekuk tunggal (emarginated); meruncing (pointed); berpinggiran berlukuk

ganda (double emarginated); bentuk baji (wedge shape); berpinggiran

tegak(truncate); bercagak (forked/furcated); bentuk sabit (lunate); daun sirip atas

lebih besar (epicercal); daun sirip bawah lebih besar (hypocercal); cembung

(convex); dan nonsimetris (bagian daun sirip atas berbeda bentuknya dengan daun

sirip bawah, asymmetry) (Saanin, 1984).

41
Gambar 2.6 Bentuk sirip ekor pada ikan yaitu: 1. Bundar; 2. Berpinggir tegak;

3. Meruncing; 4. Baji; 5.Berlekuk tunggal; 6. Berlekuk ganda;7. Bercagak;

8.Sabit; 9.Epicercal; 10. Hypocercal (Saanin, 1984).

2.5 TPI Kabupaten Kaur

Profesi nelayan merupakan pekerjaan mencari ikan di laut yang

penghasilannya tergantung pada cuaca dan musim bagi nelayan, musim

merupakan hal yang sangat penting karna menjadi faktor banyak dan sedikit nya

hasil tangkapan. Secara umum, pendapatan nelayan sangat fluktuasi dari hari-ke

hari selain kondisi alam, pendapatan nelayan juga ditentukan oleh produktivitas

alat tangkap, keterampilan jumlah tenaga kerja dan sistem bagi hasil yang dicapai

pada saat transaksi dengan pembeli atau tengkulak di tempat pelelangan ikan.

Nelayan menjual hasil tangkapan ikan di tengkulak atau menjual sendiri di tempat

pelelangan ikan tempat pelelamgan ikan mempunyai peranan penting dalam

menggerakkan, meningkatkan perdagangan, usaha dan kesejahteraan

nelayan.Pelabuhan perikanan mempunyai fungsi dan peran sebagai tempat dan

pemasaran ikan hasil tangkapan nelayan (Pambudi, 2017).

Berdasarkan sejarah, pelelangan ikan sudah dikenal sejak tahun1992.

Didirikan dan dijalankan oleh koperasi perikanan yang berada di pulau jawa, yang

mempunyai tujuan yaitu membantu nelayan supaya mendapatkan harga yang

sesuai.Fungsi dari tempat pelelangan ikan adalah untuk membantu aktivitas

nelayan yang ingin menjual ikan secara cepat dan dengan harga yang baik dan

untuk menampung hasil tangapan nelayan (Pambudi, 2017).

42
Begitupun di tempat pelelangan ikan yang ada di Kabupaten Kaur juga

merupakan sarana yang sangat berperan dalam memfasilitasi pertemuan antara

nelayan yang akan menjual hasil tangkapannya baik kepada tengkulak atau pun

kepada pembeli yang datang langsung ke Tempat Pelelangan Ikan Tanjung

Pandan Kabupaten Kaur . Berdasarkan data dari Dinas Perikanan Kabupaten

Kaur, secara geografis letak Kabupaten Kaur berada di antara 103°4’8,76” -

103°46’50,12” Bujur Timur dan 04° 15’8,21 - 04° 55’27,77” Lintang Selatan.

Kabupaten ini merupakan wilayah paling selatan Provinsi Bengkulu dan

berbatasan langsung dengan Provinsi Lampung dan Provinsi Sumatera Selatan.

Memanjang di bagian Barat Kabupaten Kaur adalah Samudera Hindia sepanjang

108,6 km. Berdasarkan Surat Mendagri No. 136/205/OPUM tanggal 12

September 2005 Kabupaten Kaur mempunyai luas wilayah daratan seluas 2.556

km², garis pantai sepanjang 106,6 km. Dengan demikian luas kawasan laut sejauh

4 mil dari garis pantai meliputi wilayah seluas 789,7 km².

Kondisi wilayah yang langsung berhadapan dengan Samudera Hindia

dengan garis pantai 106,6 Km menjadikan sektor Perikanan dan Kelautan

memiliki potensi sumberdaya perikanan yang besar. Pengelolaan yang tepat yang

diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan sumber pendapatan asli daerah

(PAD) yang berpotensial. Produksi Perikanan yang tersebar di Kabupaten Kaur

adalah berasal dari perikanan laut, akan tetapi dimulai tahun 2017 perikanan darat

juga mulai berpotensi besar untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di

kabupaten Kaur. Produksi laut setiap tahunnya mengalami peningkatan yang

signifikan.Jumlah nelayan di Kabupaten Kaur mencapai 2.567 Orang.

43
BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

1. Desan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan penelitian dan pengembangan (R and D).Penelitian R and D

44
diterapkan di dalam LKPD bertujuan untuk menemukan pola, urutan pertumbuhan

dan perubahan serta untuk mengembangkan bahan ajar.Agar dapat meningkatkan

motivasi peserta didik dalam belajar dan agar peserta didik dapat mengembangkan

keterampilan serta pola pikirnya. Adapun langkah-langkah penelitian R and D

menurut Borg and Gall (2003 dalam Sugiyono, 2015) yaitu 1)research and

information collecting; 2) planning; 3) develop preliminary from a product; 4)

preliminary field testing; 5) main product revision; 6) main field testing; 7)

operational product revision; 8) operational field testing; 9) final product

revision; 10) dissemination and implementation (Gambar 3.1). Namun, dalam

penelitian ini hanya sebatas tahap ke 5 yaitu revisi produk utama (LKPD).

Gambar 3.1. Langkah – langkah penggunaan Metode Reseach and Development

(R & D) model Borg & Gall (2003 dalam Sugiyono 2015)

2. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Januari 2020

sampai Mei 2021. Adapun pengambilan sampel ikan di Tempat Pelelangan Ikan

(TPI) Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur. Sedangkan untuk Proses identifikasi

ikan dilakukan di rumah saya sendiri yaitu di Desa Pagar Dewa Kecamatan Kelam

Tengah Kabupaten Kaur. Uji validasi dilakukan di Program Studi Pendidikan

Biologi Universitas Bengkulu dan SMAN 2 Kaur. Sedangkan kepraktisan dengan

45
melihat respon peserta didik terhadap uji keterbacaan Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) materi Keanekaragaman Ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai

Padang Baru Kabupaten Kaur oleh peserta didik kelas X IPA 2 di SMAN 2 Kaur.

3. Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu alat tulis, kamera,

kantong plastik transparan, kertas label, sterofom, jarum pentul, cool box,

penggaris, sarung tangan lateks, laptop, printer, kertas, dan buku identifikasi ikan.

Sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu es batu , alkohol

70%, tissue, lembar validasi, rubrik lembar validasi dan lembar uji keterbacaan.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian pengembangan ini adalah peserta didik kelas X IPA

SMAN 2 KAUR dan 3 validator. Objek penelitian yaitu Lembar Kerja Peserta

Didik (LKPD) materi keanekaragaman Hayati kelas X IPA SMA dan inventarisasi

jenis – jenis Ikan yang ada di Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur.

3.3 Definisi Operasional

Definisi Operasional dalam penelitian ini meliputi:

1) LKPD merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas

yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas

pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu

pada kompetensi dasar yang harus dicapai.

46
2) Keanekaragaman ikan laut merupakan kekayaan jenis ikan laut yang ada

di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) pantai Padang Baru Kabupaten Kaur.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah :

a. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data melalui pengamatan terhadap

suatu kegiatan atau keadaan yang sedang berlangsung. Observasi atau

pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan

menggunakan seluruh indera.Artinya, mengobservasi dapat dilakukan dengan

melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap.Observasi

pada penelitian ini pertama dilakukan di sekolah. Observasi ini bertujuan untuk

melihat dan menemukan masalah didalam proses pembelajaran. Observasi kedua

yaitu dilakukan di lapangan untuk mengamati keanekaragaman jenis ikan,

menginventarisasi, dan mengidentifikasi ikan laut di Tempat Pelelangan Ikan

(TPI) Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur.

b. Wawancara

Teknik wawancara yang digunakan oleh peneliti ini agar peneliti

mengetahui informasi awal dari penelitian yang dilakukan dengan cara

mendatangi dan mewawancarai langsung nelayan yang ada di sekitar TPI tersebut.

Wawancara ini juga digunakan sebagai teknik pengumpulan data oleh peneliti

untuk menanyakan nama lokal dari masing-masing spesies untuk memudahkan

47
identifikasi, waktu tangkap dan alat tangkap dari jenis ikan air laut di TPI pantai

padang baru kabupaten Kaur.

c. Angket atau Kuesioner

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dapat berupa laporan tentang pribadinya,

atau hal-hal yang ia ketahui. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini

adalah angket tertutup. Pada angket tertutup jawaban sudah disediakan sehingga

responden tinggal memilih. Pada penelitian ini pengumpulan data dengan angket

digunakan pada uji validitas LKPD yang dikembangkan. Pengumpulan data

dengan angket yang pertama dilakukan di Universitas Bengkulu dan yang kedua

di Sekolah SMAN 2 KAUR. Pengumpulan data dengan angket yang dilakukan di

Universitas Bengkulu digunakan untuk mengumpulkan data uji validitas bahan

ajar dari para ahli yaitu Dosen Pendidikan Biologi dengan menggunakan

instrument pengumpulan data berupa lembar angket validasi ahli (Lampiran 3 dan

Lampiran 4). Pengumpulan data dengan angket yang lakukan di sekolah untuk

mengumpulkan data uji validitas oleh guru biologi menggunakan instrumen

pengumpulan data berupa lembar angket validasi ahli dan uji keterbacaan oleh

peserta didik menggunakan instrumen pengumpulan data berupa lembar angket

uji keterbacaan (Lampiran 5 dan Lampiran 13).

d. Dokumentasi

Dokumentasi ini dilakukan untuk mengambil data berupa foto atau gambar

yang berkaitan dengan penelitian. Tahap pertama, dokumentasi pada saat

pengambilan foto ekplorasi awal (Lampiran 15). Kedua, foto dan video saat

48
melakukan pengambilan sampel (Lampiran 15). Ketiga pengambilan foto alat dan

bahan penelitian serta saat identifikasi sampel ikan (Lampiran 15). Keempat

pengambilan foto saat membuat awetan basah sampel ikan(Lampiran 15). Semua

hasil dokumentasi diarsipkan dalam peyimpanan data digital (google drive).

e. Kajian Literatur

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara kajian

literatur. Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan data jenis-jenis Ikan dan

pengembangan bahan ajar.Literatur yang digunakan berupa buku, jurnal, dan

artikel yang digunakan sebagai acuan penguat hasil penelitian yang dilakukan.

3.5 Prosedur Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan mengacu kepada tahapan R & D oleh

Borg dan Gall (2003) dalam Sugiyono (2015) yang dikembangkan oleh Staf

Teacher Education Program at Far West Laboratory for Educational Research

and Development. Adapun tahapan-tahapan dalam prosedur penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Penelitian dan Pengumpulan Informasi (Research and Informating

Collecting)

1) Mengidentifikasi Potensi dan Masalah

Penelitian diawali dari adanya potensi dan masalah disekitar

peneliti.Banyaknya spesies ikan laut yang tersedia di Pantai Padang Baru

Kabupaten Kaur tepatnya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dimana tempat

berlabuhnya para nelayan merupakan suatu potensi.Potensi tersebut adalah

berupa keanekaragaman jenis ikan laut yang terdapat di Tempat Pelelangan

49
ikan (TPI) Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur yang dapat dikembangkan

menjadi bahan ajar cetak berupa LKPD.

Bahan ajar cetak LKPD yang ada di sekolah pada saat ini sebagian besar

berupa LKPD yang dibuat pemerintah atau LKPD yang dijual di pasaran oleh

berbagai penerbit.LKPD yang dibuat oleh guru sesuai dengan kebutuhan dan

lingkungan sekitar peserta didik masih sangat minim dilakukan.Hal inil adalah

suatu permasalahan.Setelah adanya suatu potensi yang dapat memecahkan

masalah yang ada maka langkah selanjutnya penelitian dapat dilakukan.

2) Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan dilaksanakan di SMAN 2 Kaur dengan melakukan

wawancara oleh guru biologi kelas X mengenai penggunaan media

pembelajaran sebagai sumber belajar dalam pembelajaran materi

keanekaragaman hayati di kelas X SMAN 2 Kaur dan melakukan studi literatur

dari penelitian terdahulu. Hasil dari analisis kebutuhan tersebut adalah bahan

ajar berupa buku paket dan LKS yang digunakan oleh siswa dalam

pembelajaran materi keanekaragaman hayati kurang praktis untuk digunakan di

luar kelas dan setiap saat oleh siswa dan guru. Keterbatasan media yang

digunakan sebagai bahan ajar tersebut, membuat proses pembelajaran yang

dilakukan dan pengetahuan siswa menjadi terbatas. Sehingga diperlukan

sebuah inovasi bahan ajar, salah satunya adalah bahan belajar berbasis riset

yang disusun dalam bentuk LKPD.

3) Melakukan Inventarisasi Ikan

a) Pengambilan Sampel

50
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

purposive sampling. Menurut Sugiyono (2015) purposive sampling adalah

teknik penentuan sampel dengan pertimbambangan tertentu. Sejalan dengan

pendapat Arikunto (2006) bahwa purposive sampling adalah teknik mengambil

sampel dengan tidak berdasarkan random daerah atau strata, melainkan

berdasarkan atas adanya pertimbangan yang berfokus pada tujuan tertentu.

Dalam penelitian ini, pengambilan sampel menggunakan jasa nelayan di

Tempat Pelelangan Ikan Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur yang ditetapkan

sebagai informan. Dalam pelaksanaannya peneliti menemui langsung

kelompok nelayan yang mendarat di sekitar TPI Pantai Padang Baru. Teknik

pengumpulan data utama yang digunakan dalam peneltian ini adalah

wawancara. Wawancara mendalam dilakukan dengan sejumlah daftar

pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan disesuaikan dengan kondisi dan situasi

di lapangan. Adapun wawancara tersebut mengenai profil nelayan, jadwal

nelayan beroperasi, lokasi pencarian ikan, alat tangkap ikan, jenis ikan yang

diperoleh serta nama lokal dari jenis-jenis ikan yang dilelangkan di Tempat

Pelelangan Ikan Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur. Observasi lapangan juga

dilakukan di sekitar TPI pantai padang baru yaitu bertanya kepada para penjual

ikan yang sedang menunggu para nelayan mendarat mengenai jenis ikan yang

dilelangkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) pantai padang baru tersebut.

b) Dokumentasi dan Pengawetan Sampel

Sampel yang diperoleh nelayan didokumentasikan menggunakan kamera

handphone iPhone 7 dengan resolusi 1.334 x 750 piksel. Dokumentasi

51
dilakukan dengan memotret sampel yang baru didapatkan diatas kertas

milimeter.Sampel dihadapkan ke arah kiri peneliti dan semua sirip

dibentangkan semaksimal mungkin. Penggunaan kertas milimeter bertujuan

untuk mengetahui ukuran sampel. Sampel selanjutnya diberi label dan

diawetkan dalam alkohol 70%. Sebelum diawetkan, organ pencernaan sampel

dibuang untuk memperpanjang masa pengawetan. Sampel kemudian dibawa ke

rumah penelti untuk diidentifikasi. Larutan alkohol diganti secara berkala jika

terlihat sudah berwarna kekuningan atau keruh.

c) Deskripsi dan Identifikasi Ikan

Identifikasi diawali dengan mendeskripsikan struktur morfologis ikan air

laut yang ditemukan antara lain warna tubuh, bentuk tubuh, posisi mulut, tipe

sisik, dan bentuk sirip ekor serta dilakukan pengukuran pada ikan

menggunakan penggaris. Karakter-karakter ikan yang diperoleh digunakan

sebagai dasar penentuan nama jenis dan klasifikasi sampel. Identifikasi

dilakukan dengan berpedoman pada literatur (Kuiter RH& Tonozuka T.,2001;

Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2017; Saanin,1984).

4) Review Literatur

Review literatur dilakukan untuk mengumpulkan materi, yakni dengan

membaca buku dan hasil penelitian yang relevan dengan materi yang

dibutuhkan dalam pembuatan produk LKPD yang akan dikembangkan.

b. Tahapan Perencanaan (Planning)

52
Adapun yang dilakukan dalam tahap perencanaan (Planning) ini adalah

sebagai berikut:

1) Pembuatan kisi-kisi instrumen penelitian. Dalam pembuatan kisi-kisi instrumen

penelitian, kriteria disesuaikan dengan masing-masing penilai, yakni ahli

materi, ahli media serta ahli bahan ajar (guru biologi) dan siswa SMA kelas X.

2) Pembuatan instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan adalah

pedoman wawancara, angket uji validasi ahli materi, ahli media, dan ahli bahan

ajar, dan angket uji keterbacaan oleh siswa.

c. Tahapan Pengembangan Produk (Develop Preliminary From a Product)

Pada tahapan pengembangan produk ini, dilakukan penyusunan bahan ajar

cetak berupa LKPD dan Awetan Basah Spesimen Ikan berdasarkan hasil

Inventarisasi Ikan di TPI Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur. Adapun langkah-

langkah pengembangan LKPD yang digunakan menurut Depdiknas (2008) yang

telah disesuaikan dengan kebutuhan peneliti antara lain:Analisis Kurikulum,

Penulisan LKPD (Judul, Kompetensi dasar (KD), Tujuan, Materi pokok, Prosedur

kerja, hasil dan penilaian).

d. Pengujian Lapangan Awal (Preliminary Field Testing)

Pada pengujian lapangan awal, dilakukan dengan menggunakan 6-12 subjek

(Borg dan Gall, 1989 dalam Sugiyono 2015). Uji lapangan awal dilakukan untuk

mengetahui kelayakan LKPD yang dikembangkan untuk digunakan dalam proses

pembelajaran. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam tahapan ini adalah

sebagai berikut:

1) Uji Validasi Ahli

53
Uji validasi berfungsi untuk mengetahui tingkat validitas LKPD yang

dikembangkan tersebut layak atau tidak untuk digunakan oleh siswa dan guru

sebagai bahan ajar.Uji validasi dilakukan dengan menggunakan angket validasi

materi untuk ahli materi, angket validasi media untuk ahli media dan angket

validasi bahan ajar untuk ahli bahan ajar. Validasi LKPD dilakukan dengan

pengisian angket validasi untuk ahli materi dan ahli media di Universitas

Bengkulu oleh 2 orang dosen program studi Pendidikan Biologi, dan untuk

validasi bahan ajar dilakukan di SMAN 2 Kaur oleh guru biologi kelas X.

2) Uji keterbacaan oleh peserta didik.

Uji keterbacaan berfungsi untuk mengetahui apakah LKPD yang

dikembangkan dapat dipahami dengan mudah oleh guru dan siswa.Uji

keterbacaan dilakukan dengan menggunakan angket uji keterbacaan LKPD.

Angket uji keterbacaan diisi oleh siswa kelas X SMAN 2 Kaur. Pada uji

keterbacaan, siswa yang mengisi angket uji keterbacaan adalah sejumlah 10

siswa yang dipilih secara acak oleh guru biologi kelas X SMAN 2 Kaur.

Data validasi dari para ahli dianalisis secara kuantitatif untuk memberikan

gambaran tentang LKPD yang dikembangkan dalam bentuk skor atau nilai.

Dalam pemberian skor digunakan acuan berdasarkan skala Guttman (Tabel 3.1)

(Hermawan, 2019).

Tabel 3.1 Skala Guttman

3) Melakukan analisis data yang diperoleh dari hasil uji validasi dan uji

keterbacaan dalam pengujian lapangan awal.


54
e. Revisi Produk Utama (Main Product Revision)

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dalam tahapan pengujian

awal, dilakukan revisi atau perbaikan LKPD dengan mengacu terhadap saran

perbaikan LKPD dari para ahli sehingga produk dinyatakan layak untuk

digunakan sebagai alternatif bahan ajar di SMA sederajat. Hasil akhir produk

berupa LKPD berdasarkan hasil inventarisasi ikan yang telah dinyatakan layak

oleh ahli materi, ahli media dan ahli bahan ajar.\

3.6 Teknik Analisa Data

a. Teknik Analisis Data Jenis-Jenis Ikan di Pantai Padang Baru

Kabupaten Kaur

Data jenis-jenis Ikan yang didapat dari observasi lapangan dianalisis dengan

mencocokkan data hasil penelitian dengan literatur berupa buku panduan

identifikasi Ikan. Data hasil inventarisasi Ikan yang diperoleh ditabulasikan dan

dianalisis secara deskriptif.

b. Teknik Analisisa Data Kelayakan LKPD

Data yang didapat dari hasil analisis validasi ahli akan diubah menjadi data

kuantitif. Skor dari lembar angket yang didapat dari masing-masing butir akan

ditotalkan dan dihitung mengguakan rumus berikut(Riduwan, 2013).

Jumlah Skor Lembar Validasi


Presentase = x 100 % Riduwan (2015)
Skor Maksimal

55
Hasil presentase tersebut diinterprestasikan dengan menggunakan panduaan

tabel kriteria skor uji validitas seperti pada tabel 2.1.

Tabel 3.2 Kriteria Interprestasi Skor Uji Validitas


Presentase Kriteria
0%-20% Sangat Tidak Layak
21%-40% Tidak Layak
41%-60% Cukup Layak
61%-80% Layak
81%-100% Sangat Layak
Riduwan (2015)

LKPD dikatakan layak jika hasil uji validitas mencapai standar

kelayakan.Standar kelayakan validitas LKPD pada penelitian ini yaitu pada

presentase ≥61% dengan kriteria layak, yang artinya produk pengembangan

LKPD dinyatakan layak untuk digunakan.Jika hasil validitas dibawah kriteria

kelayakan yaitu ≤61% produk yang dikembangkan tidak layak digunakan

(Riduwan, 2013).

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Keanekaragaman Jenis Ikan yang Ditemukan di TPI Pantai Padang

baru Kabupaten Kaur

Penelitian ini berhasil menginventarisasi 17 spesies ikan air laut yang

tergabung dalam 15 famili (Tabel 4.1) yang terdapat di TPI Pantai Padang baru

Kabupaten Kaur.

56
Tabel 4.1 Jenis ikan yang ditemukan di TPI Padang Baru Kabupaten Kaur
No Famili Spesies Nama Lokal
.
1. Carangidae Carangoides spp Mace
2. Sciaenidae Menticirrhus Tirusan

3. Haemulidae Pomadasys kaakan Gegerut


4. Engraulidae Thryssa hamiltonii Seleber
5. Carangidae Alepes kleinii Selar
6. Serranidae Epinephelus lanceolatus Kerapu batu
7. Sciaenidae Johnius borneensis Gelamo
8. Ariidae Netuma thalassina Gaguk
9. Terepontidae Terapon theraps Kuring
10. Scatophagidae Scatophagus argus Pulang Baru
11. Platycephalidae Platycephalus indicus Bahaye
12. Lutjanidae Lutjanus erythropterus Marus
13. Polynemidae Polydactylus octonemus Kuraw
14. Cynoglossidae Paraplagusia bilineata Lidah
15. Dasyatidae Dasyatis kuhlii Pari
16. Trichiuridae Trichiurus lepturus Belidang
17. Chirocentridae Chirocentrus dorab Parang

Adapun deskripsi ikan yang ditemukan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur sebagai berikut:

1. Carangoides spp ( Ikan Cermin)

Ikan ini memiliki mulut bertipe terminal, bentuk tubuh Compressed/pipih

dengan panjang baku 13 cm dan panjang total 15 cm. Tubuh berwarna abu-abu

keperakan dengan bagian sirip dubur dan sirip perut berwarna perak. Tidak

bersisik dan bentuk ekor berlekuk tunggal. Memiliki rumus sirip sebagai

berikut: D.VIII.18, V.V, P.XIII, A.XII

57
Gambar 4.1Carangoides spp(Sumber dok. pribadi)

2. Menticirrhus(Ikan Tirusan)

Ikan ini memiliki mulut bertipe terminal, bentuk tubuh Compressed/pipih

dengan panjang baku 14 cm dan panjang total 16 cm. Tubuh berwarna abu-abu

keperakan dengan bagian sirip dubur dan sirip perut berwarna perak. Sisik

bertipe ktenoid dan bentuk ekor bundar. Memiliki rumus sirip sebagai berikut:

D.VI.19, V.VII, P.XII, A.XI

Gambar 4.2Menticirrhus(Sumber dok. pribadi)

3. Pomadasys kaakan(Ikan Gerot)

Ikan ini memiliki mulut bertipe terminal, bentuk tubuh Compressed/pipih

dengan panjang baku 10 cm dan panjang total 12 cm. Tubuh berwarna abu-abu

keperakan dengan bagian sirip dubur dan sirip perut berwarna perak. Sisik

bertipe ktenoid dan bentuk ekor bundar. Memiliki rumus sirip sebagai berikut:

D.XI.13, V.VII, P.XVI, A.XII

58
Gambar 4.3Pomadasys kaakan(Sumber dok. pribadi)

4. Thryssa hamiltonii(Ikan Seleber)

Ikan ini memiliki mulut bertipe superior, bentuk tubuh Compressed/pipih

dengan panjang baku 14 cm dan panjang total 16 cm. Tubuh berwarna abu-abu

keemasan dengan bagian sirip dubur dan sirip perut berwarna emas. Tidak

berisik dan bentuk ekor bercagak. Memiliki rumus sirip sebagai berikut: D.VII,

V.VI, P.XI, A.XXI

Gambar 4.4Thryssa hamiltonii(Sumber dok. pribadi)

5. Alepes kleinii(Ikan Selar batang)

Ikan ini memiliki mulut bertipe terminal, bentuk tubuh Compressed/pipih

dengan panjang baku 9 cm dan panjang total 12 cm. Tubuh berwarna abu-abu

keperakan dengan bagian sirip dubur dan sirip perut berwarna perak. Tidak

59
bersisik dan bentuk ekor bercagak. Memiliki rumus sirip sebagai berikut:

D.VIII.3, V.VII, P.VX, A.XV

Gambar 4.5Alepes kleinii(Sumber dok. pribadi)

6. Epinephelus lanceolatus(Ikan Kerapu Batu)

Ikan ini memiliki mulut bertipe terminal, bentuk tubuh Compressed/pipih

dengan panjang baku 13 cm dan panjang total 16 cm. Tubuh berwarna abu-abu

berbintik-bintik kecoklatan dengan bagian sirip dubur dan sirip perut berwarna

kecoklatan. Sisik bertipe ktenoid dan bentuk ekor bundar. Memiliki rumus sirip

sebagai berikut: D.X.21, V.VIX, P.IX, A.IVX

Gambar 4.6Epinephelus lanceolatus(Sumber dok. pribadi)

7. Johnius borneensis(ikan Gulama)

60
Ikan ini memiliki mulut bertipe terminal, bentuk tubuh picak dengan

panjang baku 13 cm dan panjang total 16 cm. Tubuh berwarna abu-abu

keperakan dengan bagian sirip dubur dan sirip perut berwarna perak. Sisik

bertipe ktenoid dan bentuk ekor bundar. Memiliki rumus sirip sebagai berikut:

D.VII.19, V.VI, P.XI, A.X

Gambar 4.7Johnius borneensis(Sumber dok. pribadi)

8. Netuma thalassina(Ikan Gaguk/manyung)

Ikan ini memiliki mulut bertipe terminal, bentuk tubuh Compressed/pipih

dengan panjang baku 13 cm dan panjang total 16 cm. Tubuh berwarna abu-abu

keperakan dengan bagian sirip dubur dan sirip perut berwarna perak. Tidak

bersisik dan bentuk ekor bercagak. Memiliki rumus sirip sebagai berikut:

D.VII.4, V.VII, P.V, A.XI

Gambar 4.8 Netuma thalassina(Sumber dok. pribadi)

61
9. Terapon theraps(Ikan Kerong)

Ikan ini memiliki mulut bertipe terminal, bentuk tubuh Compressed/pipih

dengan panjang baku 11 cm dan panjang total 13 cm. Tubuh berwarna abu-abu

keperakan dengan bagian sirip dubur dan sirip perut berwarna perak. Sisik

bertipe ktenoid dan bentuk ekor berpinggir tegak. Memiliki rumus sirip sebagai

berikut: D.X.11, V.VI, P.VIII, A.XI

Gambar 4.9 Terapon theraps(Sumber dok. pribadi)

10. Scatophagus argus(Ikan Kiper)

Ikan ini memiliki mulut bertipe terminal, bentuk tubuh Compressed/pipih

dengan panjang baku 11 cm dan panjang total 14 cm. Tubuh berwarna abu-abu

keperakan dengan bagian sirip dubur dan sirip perut berwarna perak. Sisik

bertipe ktenoid dan bentuk ekor bundar. Memiliki rumus sirip sebagai berikut:

D.VI.23, V.VII, P.VIIX, A.XXI

62
Gambar 4.10Scatophagus argus(Sumber dok. pribadi)

11. Platycephalus indicus(Ikan Baji)

Ikan ini memiliki mulut bertipe subterminal, bentuk tubuh picak dengan

panjang baku 21 cm dan panjang total 23 cm. Tubuh berwarna coklat

kehitaman dengan bagian sirip dubur dan sirip perut berwarna cokelat. Sisik

bertipe ktenoid dan bentuk ekor bundar. Memiliki rumus sirip sebagai berikut:

D.XI.7, V.VI, P.VIII, A.VI

Gambar 4.11 Platycephalus indicus(Sumber dok. pribadi)

12. Lutjanus erythropterus(Ikan Kakap Merah)

Ikan ini memiliki mulut bertipe terminal, bentuk tubuh Compressed/pipih

dengan panjang baku 17 cm dan panjang total 21 cm. Tubuh berwarna merah

kekuningan dengan bagian sirip dubur berwana merah dan sirip perut berwarna

63
kuning. Sisik bertipe ktenoid dan bentuk ekor bercagak. Memiliki rumus sirip

sebagai berikut: D.VIII.15, V.VII, P.X, A.XI

Gambar 4.12 Lutjanus erythropterus(Sumber dok. pribadi)

13. Polydactylus octonemus(Ikan Kurau)

Ikan ini memiliki mulut bertipe subterminal, bentuk tubuh

Compressed/pipih dengan panjang baku 14 cm dan panjang total 19 cm. Tubuh

berwarna abu-abu kekuningan dengan bagian sirip dubur dan sirip perut

berwarna kuning. Sisik bertipe ktenoid dan bentuk ekor bercagak. Memiliki

rumus sirip sebagai berikut: D.VI.11, V.VIII, P.VI, A.XV

Gambar 4.13 Polydactylus octonemus(Sumber dok. pribadi)

14. Paraplagusia bilineata(Ikan Lidah)

64
Ikan ini memiliki mulut bertipe inferior, bentuk tubuh Compressed/pipih

dengan panjang baku 17 cm dan panjang total 18 cm. Tubuh berwarna cokelat

kemerahan dengan bagian sirip berwarna perak kecoklatan dan menyatu

dengan sirip ekor. Sisik bertipe plakoid dan bentuk ekor meruncing.

Gambar 4.14 Paraplagusia bilineata (Sumber dok. pribadi)

15. Dasyatis kuhlii(Ikan Pari)

Ikan ini memiliki mulut bertipe terminal, bentuk tubuh depressed/gepeng

melebar dengan panjang baku 13 cm dan panjang total 18 cm. Tubuh berwarna

cokelat kehitaman dengan sepasang sirip dada melebar dan menyatu dengan

sisi kiri-kanan kepalanya. Sisik bertipe ktenoid dan bentuk ekor panjang mirip

cambuk. Memiliki sirip perut yang memanjang menyerupai sayap: V.II

Gambar 4.15 Dasyatis kuhlii(Sumber dok. pribadi)

65
16. Trichiurus lepturus(Ikan Layur)

Ikan ini memiliki mulut bertipe superior, bentuk tubuh Filliform/pita

dengan panjang baku 25 cm dan panjang total 18 cm. Tubuh berwarna abu-abu

keperakan dengan sirip punggung memanjang berwarna perak dan tidak

mempunyai sirip peut dan dada. Tidak mempuyai sisik dan bentuk ekor

meruncing. Memiliki rumus sirip sebagai berikut: D.III.130-135, V.XII, P.VIII,

A.C-CV

Gambar 4.16 Trichiurus lepturus (Sumber dok. pribadi)

17. Chirocentrus dorab(Ikan Golok-golok)

Ikan ini memiliki mulut bertipe superior, bentuk tubuh Filliform/pita

dengan panjang baku 25 cm dan panjang total 18 cm. Tubuh berwarna abu-abu

keperakan dengan sirip punggung, dada dan sirip perut berwarna perak. Tidak

mempuyai sisik dan bentuk ekor bercagak. Memiliki rumus sirip sebagai

berikut: D.VIII, V.V, P.III, A.VII

66
Gambar 4.17 Chirocentrus dorab(Sumber dok. pribadi)

4.1.2 Desain Lembar Kerja Peserta Didik

Hasil penelitian inventarisasi Ikan di TPI Padang Baru Kabupaten Kaur

dikembangkan menjadi bahan ajar yaitu Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).

LKPD yang dikembangkan adalah LKPD untuk materi Keanekaragaman Hayati

sub materi keanekaragaman tingkat jenis untuk SMA kelas X.

Adapun Garis besar desain LKPD yang telah disusun adalah sebagai

berikut:

Cover atau halaman sampul

Cover didesain dengan menampilkan gambar ikan laut hasil inventarisasi

di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur dan

gambar lokasi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur

(Gambar 4.18). pada halaman ini terdapat judul untuk menunjukkan identitas

LKPD tentang suatu sub topik materi Keanekaragaman Hayati. Pada bagian

bawah cover terdapat kolom informasi bahwa LKPD ini dapat digunakan oleh

peserta didik kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA) dan nama penyusun. Bagian

dalam cover terdapat kelompok, nama anggota dan kelas.

67
Gambar 4.18 Cover LKPD Inventarisasi Ikan di Tempat Pelelangan Ikan
(TPI) Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur

Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran dibuat berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) yang

akan dicapai oleh peserta didik. Kompetensi Dasar (KD) dirancang berdasarkan

taksonomi bloom C4 dan C5. Hal ini karena LKPD ini diperuntukan untuk siswa

tingkat SMA.

Gambar 4.19 Kompeteni Dasar (KD) dan Tujuan Pembelajaran LPKD

Ringkasan Materi (materi pokok)

Ringkasan materi pada LKPD ini diawali dengan penjelasan kekayaan

68
keanekaragaman hayati di Indonesia. Selanjutnya keanekaragaman ikan di

Tempat Pelelangan Ikan (TPI) pantai padang baru Kaur. Kemudian cara

mengidentifikasi spesies dari ciri morfologi ikan, serta ancaman dan upaya

pelestarian keanekaragaman ikan (Gambar 4.20).

Gambar 4.20 Ringkasan Materi LKPD Inventarisasi Ikan di Tempat


Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur

Alat, bahan dan langkah kerja

Alat dan bahan yang digunakan mencakup dari seluruh kegiatan. Langkah

kerja pada LKPD dibuat sesuai dengan langkah yang akan dikerjakan oleh peserta

didik dengan melihat langsung awetan ikan yang ada didalam tabung sampel yang

telah disediakan (Gambar 4.21). Langkah kerja ini bersifat mengarah siswa untuk

melakukan praktikum.Langkah kerja dilengkapi oleh gambar tabung sampel. Ciri-

69
ciri morfologi dari ikan yaitu bentuk tubuh, posisi mulut, tipe sisik, sirip meliputi

tipe sirip punggung, sirip ekor, ada/tidaknya sirip dada, ada/tidaknya sirip perut,

ada/tidaknya sirip dubur dan menghitung jumlah duri keras dan lunak pada setiap

bagian sirip. Selain terdapat gambar tabung sampel dan arahan lainnya yang

digunakan agar peserta didik dapat memahami apa yang harus dilakukan.

Gambar 4.21 Alat, Bahan dan Langkah Kerja LKPD Inventarisasi Ikan di Tempat
Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur

Tabel Pengamatan

Tabel pengamatan ditampilkan dalam bentuk tabel dan awetan ikan yang

diidentifikasi ciri morfolginya untuk menentukan nama spesies tersebut

berdasarkan buku identifikasi yang telah ada (Gambar 4.22). Ciri morfologi yang

diamati adalah struktur tubuh, posisi mulut, tipe sisik, sirip ekor, sirip dada, sirip

punggung, sirip perut dan sirip dubur. Selain ciri morfologi di dalam tabel

terdapat nama spesies yang diamati. Diharapkan peserta didik dapat

mengidentifikasi ciri morfologi berdasarkan pengamatan terhadap awetan ikan

yang telah disediakan untuk mengisi tabel pengamatan.

70
Gambar 4.22 Tabel Hasil Pengamatan LKPD Inventarisasi Ikan di Tempat
Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur

Pertanyaan dan Kesimpulan

Berdasarkan tabel pengamatan peserta didik diminta untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang sudah disediakan (Gambar 4.23). Pertanyaan yang

diberikan kepada peserta didik untuk dapat berfikir lebih tinggi sehingga mampu

menghubungkan LKPD identifikasi morfologi ikan di Tempat Pelelangan Ikan

(TPI) Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur dengan materi pembelajaran yang

sesuai dengan kurikulum. Sedangkan pada kesimpulan disajikan kotak

kesimpulan agar peserta didik dapat mengisi kesimpulan.

Gambar 4.23 Daftar Pertanyaan LKPD di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai

71
Padang Baru Kabupaten Kaur

4.1.3 Hasil Validasi LKPD

Setelah didesain, untuk menghasilkan bahan ajar LKPD yang layak secara

empiris dilakukan validasi oleh tiga validator, yaitu satu dosen biologi sebagai

ahli materi, satu dosen sebagai ahli media dan satu guru biologi SMAN 02

KAUR. Adapun hasil validasi LKPD oleh validator dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Uji Kelayakan LKPD Identifikasi Ikan di TPI Padang
Baru Kabupaten Kaur oleh para validator
No Validator Persentase Kriteria
1. Validator 1 (Ahli Materi) 96,36% Sangat Layak
2. Validator 2 (Ahli Media) 86% Sangat Layak
3. Validator 3 (Guru IPA Biologi 97,77% Sangat Layak
SMA kelas X)
Rata-rata Persentase 93,37% Sangat Layak

Berdasarkan Tabel 4.2 hasil validasi LKPD, skor akhir menurut validator

I yaitu dosen biologi sebagai ahli materi pembelajaran, LKPD yang telah didesain

termasuk kriteria sangat layak dengan presentase 96,36%. Validasi materi yaitu

menilai aspek kelayakan materi dan penyajian materi.untuk melihat secara

keseluruhan dapat dilihat pada lampiran 3. Adapun saran perbaikan yang

diberikan oleh validator materi antara lain perbaikan dalam penulisan sehingga

mudah dipahami oleh peserta didik, memperjelas kalimat peritah pada bagian

langkah kerja, perbaikan soal uji coba pada LKPD, dan perbaikan gambar pada

LKPD agar disajikan gambar yang lebih jelas.

72
Validasi kedua yaitu oleh dosen biologi yang berkompeten sebagai ahli

media pembelajaran. Validasi media dilakukan untuk menilai kelayakan aspek

kebahasaan dan kelayakan aspek kegrafisan. Berdasarkan Tabel hasil 4.2 skor

akhir validator media LKPD yang telah didesain termasuk kriteria sangat layak

dengan presentase 86%. Adapun saran perbaikan yang diberikan antara lain perlu

ditambahkan Kompetensi Inti (KI) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK),

perbaikan kalimat pertanyaan LKPD, perlu ditambahan istilah ilmiah pada tabel

pengamatan, serta keterangan gambar disejajarkan.

Validasi selanjutnya yaitu dilakukan oleh guru biologi SMAN 2 Kaur.

Validasi guru mata pelajaran menilai semua komponen evaluasi bahan ajar cetak

meliputi aspek kelayakan. Berdasarkan Tabel 4.2 skor akhir validator guru mata

pelajaran, LKPD yang telah didesain termasuk kriteria sangat layak dengan

presentase 97,77%.

Secara keseluruhan, presentase kelayakan LKPD oleh validasi ahli

memiliki presentase kelayakan 93,37% dengan kriteria sangat layak. Berdasarkan

nilai presentase kelayakan oleh ahli, menunjukan bahwa LKPD yang

dikembangkan layak untuk digunakan untuk uji coba kepada peserta didik.

Tabel 4.3. Perbandingan Produk LKPD Sesudah dan Sebelum Revisi


No Sebelum Revisi Sesudah Revisi

73
1.

1.Ahli materi menyarankan untuk 1.Diperbaiki berdasarkan saran ahli


mengubah format identitas siswa dan materi yaitu mengubah format
memperbaiki format judul identitas siswa dan memperbaiki
2.Ahli media menyarankan format judul
menambahkan foto background 2.Diperbaiki berdasarkan saran ahli
lokasi penelitian dan memperbaiki media yaitu menambahkan foto
font peulisan. background lokasi penelitian dan
memperbaiki font peulisan.

2.

1. Ahli materi menyarankan untuk 1. Diperbaiki


memperbaiki kompetensi dasar berdasarkan saran ahli materi yaitu
dan tujuan pembelajaran. memperbaiki kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran.

74
3.

1. Ahli materi menyarankan untuk 1. Diperbaiki berdasarkan saran ahli


memprebaiki kualitas gambar agar materi yaitu memperbaiki kualitas
lebih jelas gambar agar lebih jelas
2. Ahli media menyarankan agar 2. Diperbaiki berdasarkan saran ahli
penulisan nama ilmiah tidak perlu media yaitu penulisan nama ilmiah
cetak tebal (bold) tidak perlu cetak tebal (bold)

4.

1. Ahli materi menyarankan untuk 1. Diperbaiki berdasarkan saran ahli


menambahkan materi morfologi materi yaitu menambahkan materi
ikan pada bagian materi pokok. morfologi ikan pada bagian materi
pokok.

75
5.

1.Ahli materi menyarankan untuk 1. Diperbaiki berdasarkan saran dari


memperbaiki alat dan bahan serta ahli materi yaitu memperbaiki alat
memperbaiki kalimat perintah pada dan bahan serta memperbaiki
langkah kerja agar menjadi lebih kalimat perintah pada langkah kerja
mudah dpahami peserta didik. agar menjadi lebih mudah dpahami
peserta didik.

6.

1. Ahli materi menyarankan agar 1. Diperbaiki berdasarkan saran ahli


menghilangkan keterangan materi yaitu menghilangkan
gambar pada lembar pengamatan keterangan gambar pada lembar
peserta didik dan menjadikan pengamatan peserta didik dan
materinya pada bagian materi menjadikan materinya pada bagian
pokok saja. materi pokok saja.

76
7.

1. Ahli media menyarankan agar 1. Diperbaiki berdasarkan saran dari


memperbaiki kalimat pertanyaan ahli media yaitu memperbaiki
pada bagian pertanyaan agar lebih kalimat pertanyaan pada bagian
mudah dipahami peserta didik. pertanyaan agar lebih mudah
dipahami peserta didik.

4.1.4 Hasil Respon Siswa Terhadap Uji Keterbacaan LKPD

Setelah dilakukan validasi untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap

LKPD hasil pengembangan dilakukan uji keterbacaan oleh peserta didik. Adapun

hasil uji keterbacaan oleh 10 peserta didik kelas X IPA SMAN 02 KAUR dapat

dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.4 Hasil Uji Keterbacaan LKPD Identifikasi Ikan di TPI Padang Baru
Kabupaten Kaur oleh peserta didik kelas X IPA SMAN 02 KAUR

No Indikator Ya Tidak
Jumlah % Jumlah %
1. Struktur LKPD disusun 10 100% - -
secara sistematis urut
sehingga saya mudah
memahami
2. Kegiatan yang disajikan 10 100% - -
dalam LKPD mempunyai

77
tujuan yang jelas
3. Kegiatan yang disajikan 8 80% 2 20%
dalam LKPD dapat
merangsang keingintahuan
saya
4. Penampilan LKPD membuat 6 60% 4 40%
saya tertarik untuk
mengerjakannya
5. Penyajian LKPD dilengkapi 10 100% - -
dengan gambar dan ilustrasi
sehingga membantu saya
memahami materi
6. Susunan kalimat yang 8 80% 2 20%
disajikan jelas, sederhana,
dan mudah saya mengerti
7. Bahasa yang digunakan dapat 10 100% - -
saya paham
8. Bahasa yang disajikan sesuai 9 90% 1 10%
dengan tingkat perkembangan
saya
9. Saya mudah memahami 10 100% - -
petunjuk/arahan dalam LKPD
10. Pertanyaan yang disajikan 10 100% - -
dalam LKPD mudah saya
paham
Jumlah rata-rata persentase 91% 9%

Keterangan: jumlah peserta didik 10 orang

4.2 Pembahasan

4.2.1 Keanekaragaman Jenis Ikan di TPI Pantai Padang Baru Kabupaten

Kaur

78
Pantai Padang Baru merupakan salah satu pantai di Kabupaten Kaur yang

memiliki potensi perikanan cukup baik. Berbagai hasil laut diantaranya ikan,

kepiting, bivalvia, gastropoda dan udang. Ikan merupakan salah satu potensi yang

masih terus dikelola dan dikembangan hingga saat ini. Berdasarkan hasil

inventarisasi jenis ikan tangkapan nelayan diperoleh 17 jenis, yang terbagi dalam

15 famili, yaitu famili Carangidae, Sciaenida, Haemulidae, Engraulidae,

Serranidae, Ariidae, Terepontidae, Scatophagidae , Platycephalidae, Lutjanidae,

Polynemidae, Cynoglossidae, Dasyatidae, Trichiuridae, Chirocentridae. Jumlah

jenis ikan yang didapatkan pada penelitian relatif sama dengan hasil penelitian Nalurita

(2014). Penelitian Nalurita (2014) di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ketapang

menemukan 17 spesies yang terdiri dari 13 famili.

Pada penelitian Nalurita (2014), terdapat beberapa jenis ikan yang sama

dengan penelitian di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Padang Baru

Kabupaten Kaur, dimana jenis ikan tersebut yaitu: Netuma thallasina,

Carangoides spp, Pomadasyis kaakan, Alepes kleineii, Parapgaugusia bilineata,

Dasyatis kuhlii, dan Trichiurus lepturus. Jenis ikan yang ditemukan pada Nalurita

(2014), namun tidak didapatkan pada penelitian ini adalah Plicofollis tenuispinis,

Anodontostoma chacunda, Ilisha elongate, Cynoglossus arel, Drepane punctata,

Gerres filamentosus, Valamugil speigleri, Congresox talabonoides, Nemipterus

japonicas, Eleutheronema tetradactylum, dan Scomberomorus queenslandicus.

Jika dibandingkan dengan penelitian Abdullah (2009), keragaman jenis

ikan hasil tangkapan nelayan yang ditemukan di TPI Kuala Tuha Kecamatan

Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya cenderung sangat jauh perbedaannya. Pada

79
penelitian Abdullah (2009) ditemukan 76 Spesies (43 famili) sedangkan pada

penelitian ini hanya ditemukan 17 spesies (15 famili). Menurut Sudirman dan

Mallawa (2010) banyak faktor-faktor lingkungan yang sangat mempengaruhi

banyak tidaknya jumlah hasil tangkapan nelayan salah satunya yaitu musim.

Musim sangat berpengaruh terhadap hasil tangkapan. Dalam satu tahun

ada dua musim yaitu musim timur dan musim barat. Musim timur dari bulan

Maret sampai Agustus, umumnya memiliki gelombang besar, pasang tinggi, arus

deras, curah hujan tinggi, pada keadaan seperti ini umumnya nelayan sangat

jarang ke laut karena berbahaya. Pada musim barat yaitu dari September sampai

Februari keadaan pasang tidak terlalu tinggi, arus tidak terlampau deras,

gelombang tidak terlampau besar. Pada musim inilah nelayan banyak mendapat

ikan (Sudirman dan Mallawa, 2010)

Penelitian ini dillakukan pada saat musim timur, dimana kondisi cuaca

yang tidak mendukung sehingga sebagian besar nelayan lebih memilih untuk tidak

melaut pada saat cuaca buruk (Musim Barat atau musim ombak). Selain itu

kondisi cuaca yang tidak menentu membuat nelayan enggan melaut lebih jauh ke

tengah laut disebabkan angin yang kencang dan gelombang yang tinggi, oleh

karena itu hasil tangkapannya ikan sangat berkurang. Kalaupun ada yang melaut,

biasanya hanya di kawasan pinggir pantai saja.

Dari sisi cuaca juga sangat menentukan banyak atau tidaknya hasil

tangkapan nelayan, Karena pengaruh angin yang terlalu besar biasanya membuat

para nelayan merasa takut saat melakukan penangkapan ikan, sehingga kerja

80
nelayan kurang maksimal. Angin merupakan salah satu faktor penting yang perlu

diperhatikan, karena kecepatan angin dapat mempengaruhi tinggi rendahnya

gelombang. Menurut Sudirman dan Mallawa (2011) Gelombang sangat

mempengaruhi penyebaran ikan, hubungan gelombang terhadap penyebaran ikan

adalah mengalihkan telur-telur dan anak-anak ikan pelagis dan daerah pemijahan

ke daerah pembesaran ke tempat mencari makan. Migrasi ikan-ikan dewasa

disebabkan juga oleh gelombang. Selain itu, jika gelombang sedang tinggi maka

ketersedian plankton juga akan hilang karena akan tercampur dengan sedimen

sehingga plankton akan banyak yang mati dan akan mengakibatkan ikan-ikan

pindah ke perairan yang banyak terdapat plankton.

Jenis ikan yang dominan dalam penelitian ini berasal dari famili

Carangidae dan Scianidae yaitu sebanyak masing-masing dua spesies. Hal ini

sejalan dengan penelitian Abdullah (2009), di TPI Kuala Tuha Kecamatan Kuala

Pesisir Kabupaten Nagan Raya juga menemukan Carangidae dan Scianidae

sebagai famili dominan dengan jumlah 13 spesies (total ditemukan 76 Spesies 43

famili). Penelitian lain oleh Khaerudin (2015), di TPI Kuala Tungkai menemukan

44 spesies (11 famili) dengan anggota famili Carangidae. Penelitian

Almunawwarah (2016) di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Gampong Lampulo

Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh juga mengatakan bahwa famili Carangidae

merupakan famili terbanyak ditemukan dari 8 famili ikan yang ditemukan. Famili

Carangidae yang ditemuka di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Gampong Lampulo

Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh ini memperoleh persentase sebesar 37,5%

sedangkan 7 famili yang lainnya hanya berkisar 12,5% - 25%. Hal ini

81
menunjukkan bahwa famili Carangidae dan Scianidae terutama famili

Carangidae merupakan famili ikan yang mendominan pada setiap penelitian

keanekaragaman ikan di Indonesia.

4.2.2 Validasi LKPD (Penilaian Kelayakan oleh Pakar)

Penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian Reseach and Development

(penelitian dan pengembangan). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) berdasarkan inventarisasi keanekaragaman jenis ikan di Tempat

Pelelangan Ikan (TPI) Padang Baru Kabupaten Kaur. LKPD ini berisi tentang

KD, tujuan pembelajaran, landasan teori, alat, bahan, langkah kerja, lembar

pengamatan, soal, dan kesimpulan. Hal ini didukung oleh Prastowo (2011) yang

menyatakan bahwa LKPD adalah bahan ajar cetak berisi materi, dan petunjuk

pelaksanaan kegiatan pembelajaran, mengacu pada KD yang ingin dicapai.

LKPD yang dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan

tingkat perkembangan kognitif siswa, sehingga dengan begitu peserta didik dapat

merasakan pembelajaran dengan nuansa baru dan lebih menarik. Hal ini sesuai

dengan penelitian Sa’idah (2020) menyatakan bahwa penyusunan media dan

bahan ajar harus diupayakan semenarik mungkin untuk menarik perhatian, agar

peserta didik tertarik untuk membaca dan mempelajarinya. Sehingga diharapkan

dengan adanya pengembangan LKPD ini dapat mendukung proses pembelajaran

pada materi bakteri di kelas.

Validasi LKPD bertujuan untuk menghasilkan produk (LKPD) yang layak

digunakan sebagai bahan ajar.Validasi LKPD dilakukan oleh ahli, yaitu ahli

materi, ahli media dan guru biologi SMAN 2 Kaur. LKPD divalidasi berdasarkan

82
komponen evaluasi bahan ajar cetak meliputi aspek kelayakan isi (materi),

kelayakan penyajian, kelayakan kebahasaan, dan kelayakan kegrafisan

(Depdiknas,2008). Menurut Widarmayati (2015) yang diharapkan dari validasi

adalah saran dan perbaikan LKPD. Saran yang diberikan oleh validator adalah

acuan untuk perbaikan produk LKPD.

Berdasarkan Tabel 4.2 hasil validasi LKPD, skor akhir menurut validator

I yaitu dosen biologi sebagai ahli materi pembelajaran, LKPD yang telah didesain

termasuk kriteria sangat layak dengan presentase 96,36%. Validasi materi yaitu

menilai aspek kelayakan materi dan penyajian materi.untuk melihat secara

keseluruhan dapat dilihat pada lampiran 3. Dapat dilihat bahwa nilai persentase

dari ahli materi belum mencapai 100%. Hal ini dikarenakan menurut validator 1

LKPD masih memiliki kekurangan yaitu runtutan materi dari umum ke spesifik

dan masing-masing alinea sebaiknya hanya punya 1 idea. Agar materi yang

disajikan dalam LKPD mudah dipahami oleh peserta didik. Hal ini didukung oleh

Keraf (1997) yang menyatakan bahwa sebuah paragraf menjadi jelas setelah ada

uraian atau penjelasan yang menampilkan pokok-pokok pikiran yang berkaitan

dan mendukung gagasan pokok. Selain itu validator 1 juga menyarankan untuk

memperjelas kalimat perintah pada bagian langkah kerja, perbaikan soal uji coba

pada LKPD, dan perbaikan gambar pada LKPD agar disajikan gambar yang lebih

jelas.

Validasi kedua yaitu oleh dosen biologi yang berkompeten sebagai ahli

media pembelajaran. Validasi media dilakukan untuk menilai kelayakan aspek

kebahasaan dan kelayakan aspek kegrafisan. Berdasarkan Tabel hasil 4.2 skor

83
akhir validator media LKPD yang telah didesain termasuk kriteria sangat layak

dengan presentase 86%. Dapat dilihat bahwa nilai persentase dari ahli bahan ajar

belum mencapai 100%. Hal ini dikarenakan menurut validator 2 LKPD yang

dirancang masih memiliki kekurangan yaitu LKPD disarankan lebih memperkaya

kembali materi yang lebih update (kemutakhiran materi). Dengan harapan

Semoga LKPD ini dapat menjadi salah satu bahan ajar alternative yang dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini didukung oleh Widodo (2017)

menyatakan bahwa kemutakhiran materi disesuaikan dengan kondisi Indonesia

dan masalah-masalah kekinian dan ada materi yang mendorong perluasan

pengetahuan peserta didik. Selain itu validator 2 juga menyarankan perlu

ditambahkan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), perbaikan kalimat

pertanyaan LKPD, dan perlu ditambahan istilah ilmiah pada tabel pengamatan,

serta keterangan gambar disejajarkan.

Validasi selanjutnya yaitu dilakukan oleh guru biologi SMAN 2 Kaur.

Validasi guru mata pelajaran menilai semua komponen evaluasi bahan ajar cetak

meliputi aspek kelayakan. Berdasarkan Tabel 4.2 skor akhir validator guru mata

pelajaran, LKPD yang telah didesain termasuk kriteria sangat layak dengan

presentase 97,77%. Dapat dilihat bahwa nilai persentase dari praktisi belum

mencapai 100%. Hal ini dikarenakan menurut validator 3 LKPD yang dirancang

memiliki kekurangan yaitu pada aspek penyajian materi LKPD belum disajikan

secara interaktivitas (stimulun dan respon).

Secara keseluruhan, presentase kelayakan LKPD oleh validasi ahli

memiliki presentase kelayakan 93,37% dengan kriteria sangat layak. Berdasarkan

84
nilai presentase kelayakan oleh ahli, menunjukan bahwa LKPD yang

dikembangkan layak untuk digunakan untuk uji coba kepada peserta didik.

Menurut Riduwan (2013) menyatakan jika kisaran persentase hasil uji validasi

sebesar 81%-100%, maka produk yang dikembangkan dapat dikategorikan sangat

layak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa LKPD pada materi

keanekaragaman hayati yang dikembangkan termasuk dalam kategori sangat

layak, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif bahan ajar untuk membantu

peserta didik mempelajari dan memahami materi keanekaragaman ikan di Tempat

Pelelangan Ikan (TPI) pantai padang baru Kabupaten Kaur . 

4.2.3 Respon Siswa Terhadap Uji Keterbacaan LKPD

Uji keterbacaan dilakukan untuk melihat respon siswa terhadap

keterbacaan LKPD yang dikembangkan. Apabila hasil uji keterbacaan oleh

peserta didik baik maka LKPD yang dikembangkan layak untuk digunakan oleh

peserta didik sebagai bahan ajar. Instrumen yang digunakan yaitu angket uji

keterbacaan , angket uji keterbacaan digunakan untuk mengumpulkan bermacam

pendapat dari peserta didik terhadap LKPD yang dikembangkan. Menurut

Dermawati (2019) bahwa tujuan utama analisis respon peserta didik adalah untuk

melihat sejauh mana tingkat respon peserta didik terhadap LKPD berbasis

lingkungan yang diperoleh dalam proses pembelajaran.

Uji keterbacaan peserta didik dilakukan di kelas X SMAN2 Kaur dengan

jumlah peserta didik sebanyak 10 orang. Berdasarkan hasil analisis data uji

keterbacaan didapatkan persentase sebesar 91% yang menunjukkan bahwa LKPD

“Sangat Baik” dan telah layak untuk digunakan tanpa adanya perbaikan sehingga

85
dapat dikatakan bahwa hasil uji keterbacaan peserta didik terhadap LKPD hasil

pengembangan ini sangat layak untuk digunakan oleh peserta didik sebagai bahan

ajar.

Namun dapat dilihat bahwa nilai persentase uji keterbacaan belum mencapai

100%. Dimana persentase peserta didik yang menjawab “tidak” pada lembar

angket uji keterbacaan sebesar 9%. Hal ini dikarenakan sebanyak dua peserta

didik berpendapat bahwa kekurangan LKPD terdapat pada indikator ketiga yaitu

kegiatan yang disajikan dalam LKPD tidak dapat merangsang keingintahuannya,

indikator keempat yaitu sebanyak empat peserta didik berpendapat bahwa

penampilan LKPD tidak membuat mereka tertarik untuk mengerjakannya,

indikator keenam yaitu sebanyak dua peserta didik berpendapat bahwa susunan

kalimat pada LKPD kurang sederhana, dan indikator kedelapan yaitu satu peserta

didik berpendapat bahwa bahasa yang disajikan tidak sesuai dengan tingkat

perkembangannya. Menurut Widodo (2017) LKPD yang baik memiliki kriteria

kegrafikan yaitu (1) ukuran dan jenis kertas yang digunakan sesuai dengan standar

ISO yakni A4; (2) desain sampul, terdiri dari (a) ilustrasi gambar sampul

mencerminkan materi dalam LKPD berbasis pendekatan saintifik, (b) tampilan

gambar, warna, huruf dan tata letak harmonis; (3) desain isi, terdiri dari (a)

tampilan gambar, warna, huruf, dan tata letak harmonis, (b) memuat gambar dan

ilustrasi yang sesuai dengan materi, (c) menggunakan huruf yang mudah dibaca,

(d) komponen gambar, ilustrasi, dan kalimat seimbang, e) kreatif dalam menyusun

dan tata letak.

86
Adapun tanggapan peserta didik diberikan antara lain LKPD hasil

pengembangan ini mampu menambah wawasan peserta didik tentang materi

keanekaragaman hayati, tampilan LKPD menarik dan mudah dimengerti. Adapun

saran yang di berikan antara lain yaitu pertanyaan diskusi pada LKPD sebaiknya

diperbanyak lagi sehingga dapat melatih peserta didik lebih memahami materi

keanekaragaman hayati serta gambar sebaiknya diperjelas lagi agar tampilannya

menarik. Hal ini sejalan dengan pendapat Falah (2019) yang menyatakan bahwa

bahan ajar dengan kaya akan gambar dan mengandung bacaan yang menarik

cenderung disukai oleh peserta didik. Serta minat belajar peserta didik akan

meningkat. Selain itu, gambar dapat membuat peserta didik berimajinasi.Dapat

disimpulkan bahwa hasil uji keterbacaan menunjukan respon positif dari peserta

didik baik itu dari segi penampilan, penyajian, pemahaman materi, dan bahasa.

LKPD dengan topik sama, materi Vertebrata Kelas Pisces kelas X MIPA

2, hasil desain Fajri (2018) juga mendapatkan respon yang sangat baik. 20 dari 27

peserta didik yang mengisi angket respon Fajri (2018) memberi tanggapan positif

100%, dan tujuh peserta didik yang lain sebesar 96%. Penelitian Fajri (2018)

selaras dengan penelitian ini bahwa analisis persentase uji keterbacaan dapat

dilihat (Tabel 4.3) dari hasil analisis menunjukkan bahwa banyaknya siswa

menjawab “ya” pada seluruh indikator dengan skor mencapai 91 %, sedangkan

banyaknya siswa menjawab “tidak” pada seluruh indikator adalah 9%.

87
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil inventarisasi ikan tangkapan yang didaratkan oleh

kelompok nelayan diperoleh 17 jenis, yang terbagi dalam 15 famili (Lampiran

1), yaitu famili Carangidae, Sciaenidae , Haemulidae, Engraulidae,

Serranidae, Ariidae, Terepontidae, Scatophagidae, Platycephalidae,

Lutjanidae, Polynemidae, Cynoglossidae, Dasyatidae, Trichiuridae,

Chirocentridae.

2. LKPD materi keanekaragaman hayati sub keanekaragaman tingkat jenis

berdasarkan inventarisasi ikan di TPI pantai padang baru Kabupaten Kaur

berdasarkan hasil validasi LKPD oleh tiga validator yaitu Validator I (Dosen),

Validator II (Dosen), dan Validator III (Guru Biologi SMA) diperoleh

presentase 93,37%, dengan kriteria sangat layak.

88
3. Hasil respon siswa terhadap uji keterbacaan LKPD peserta didik kelas X

SMAN 2 Kaur dengan jumlah peserta didik 10 orang diperoleh presentase

yaitu 91 % dengan kriteria sangat layak. Dengan demikian LKPD hasil

pengembangan berdasarkan validasi ahli dan respon peserta didik dapat

dikatakan "sangat layak" untuk di gunakan sebagai bahan ajar oleh peserta

didik.

5.2 Saran

1. LKPD yang telah dikembangkan dapat digunakan untuk penelitian

selanjutnya yaitu penelitian implementasi atau penerapan bahan ajar untuk

peserta didik kelas X SMA materi Keanekaragaman Hayati sub materi

keanekaragaman tingkat jenis untuk memperbaiki proses pembelajaran di

kelas atau untuk meningkatkan hasil belajar.

2. Harapan bahwa produk LKPD ini dapat dipakai sebagai alternatif dalam

pembelajaran.

89
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 2009. Jenis-Jenis Ikan Hasil Tangkapan Nelayan Yang Didaratkan Di


Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kuala Tuha Kecamatan Kuala Pesisir
Kabupaten Nagan Raya. Jurnal Biologi Edukasi.
(https://ejournal.unsyah.ac.id). Diakses pada tanggal 25 Juni 2021

Almunawwarah. 2016. Identifikasi Jenis-Jenis Ikan Yang Terdapat Di Empat


Pelelanan Ikan (TPI) Gampong Lampulo Kecamatan Kuta Alam
Banda Aceh. Jurnal Penddikan Biologi Univrsitas Serambi Mekkah.
Jurnal Pendidikan Biologi Universitas Serambi Mekkah
(https://ejournal2.ojs.serambi.mekkah.ac.id). Diakses pada tanggal 15
Juli 2021

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik).


Rineka Cipta.

90
Depdiknas.2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Dermawati, Lara Cesilia,. Festiyed., Djusmaini, D. 2019. Pembuatan Lembar


Kerja Peserta Didik (LKPD) Multimedia Interaktif Menggunakan
Course Lab Berbasis Pendekatan Saintifik Pada Pembelajaran Fisika
Kelas X SMA/MA. Jurnal Pillar of Physics Education.
(http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/edusains). Diakses pada 24 Mei
2021
Fajri, Aziza. 2018. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Pada Materi
Vertebrata Kelas X Berdasarkan Inventarisasi Ikan Laut Di Provinsi
Bengkulu. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 2.
(https://ejournal.unib.ac.id). Diakses pada tanggal 25 April 2021
Falah, Fajrul. 2019. Kelayakan Buku Saku Materi Fungi Sebagai Sumber Belajar
Siswa SMA Berdasarkan Hasil Validitas. Vol. 8 No. 1 ISSN: 2302-
9528 (https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id). Diakses pada tanggal 25
April 2021
Hermawan, Iwan. 2019. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif,
dan Mixed Methode. Kuningan: Hidayatul Qurun
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2005. Klasifikasi Ikan Perairan Umum.
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap
Kementerian Kelautan dan Perikanan.2015. Klasifikasi Jenis Ikan di PUD
(Perairan Umum Daratan). Direktur Jenderal Perikanan Tangkap
Kementerian Kelautan dan Perikanan.2017. Buku Saku Pengolah Data Jenis Ikan.
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap
Keraf, Gorys. 1997. Komposisi : Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende :
Nusa Indah
Khaerudin. 2015. Studi Jenis - Jenis Ikan Hasil Tangkapan Nelayan Di Tempat
Pelelangan Ikan (TPI) Dan Pasar Ikan Kuala Tungkal Kecamatan
Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Jurnal pendidikan
Unversitas Jambi (https://ejournal2.unj.ac.id). Diakses pada tanggal
12 Juli 2021

91
Kottelat, M., Whitten, A.J., Kartikasari, S.N dan Wirjoatmodjo, S. 1993.
Freshwater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi. Jakarta:
Periplus Editions (HK)
Kuiter, R.H, dan Tonozuka, T. 2001. Indonesian Reef Fishes. Australia :Zoonetics

Nalurita. 2014. Inventarisasi Ikan Hasil Tangkapan di TPI Ketapang dan


Implementasinya pada Pembuatan Flipbook Keanekaragaman Jenis.
Jurnal Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Mipa Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak..
(https://www.tanjungpura.pontianak.ac.id/bionature/article). Diakses
pada tanggal 28 juni 2020

Nurhayati, N., R. Wijayanti. 2016. Biologi untuk SMA/MA kelas X. Bandung :


Yrama Widya
Omar, S. 2012. Dunia Ikan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Pambudi, Nanda Rilo.2017. Fungsi Tempat Pelelangan Ikan Di Pelabuhan
Nusantara Perigi Desa Tasik Madu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten
Trenggalek. Jurnal Bioedu (https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id).
Diakses pada tanggal 25 April 2021
Prastowo, A. 2010.Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar. Jogjakarta: Diva Press
Prastowo, A. 2011.Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta:
Diva Press
Pujiyanto,S,.Ferniah. 2016. Menjelajah Dunia Biologi untuk Kelas X SMA dan
MA.Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Rasyid, M., Effendi, P.S., Nurliana, Rida, Y dan Rita, H. 2012. Penuntun
Praktikum Iktiologi. Jurusan Biologi: Universitas Sriwijaya

Riduwan. 2013. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:


Alfabeta
Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Volume I dan II.
Jakarta:Bina Rupa Aksara
Sa’idah, Iva Khoirus., Isnawati. 2020. Keefektifan LKPD Eubacteria Berbasis
CTL Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Divergen. Jurnal

92
Bio   Edu  Vol. 09, No 01. (https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/inde
x.php/bioedu/article/view/32238) Diakses pada tanggal 28
November 2020
Sudirman dan Achmar Mallawa. 2011. Teknik Penangkapan Ikan. Jakarta: Rineka
Cipta

Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta


Sugiyono. 2015. Metode Penelitian dan pengembangan. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D).Bandung: Alfabeta
Widarmayanti, R. P., Susantini, E., & Ambarwati, R. 2015. Profil Validitas LKS
Berbasis Keterampilan Proses Pada Subpokok Bahasan Invertebrata
Untuk Kelas X SMA. Jurnal Bioedu. (https://jurnalmahasiswa..ac.id).
Diakses pada tanggal 25 April 2021
Widodo, Slamet. 2017. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Keterampilan
Penyelesaian Masalah Lingkungan Sekitar Peserta Didik Di Sekolah
Dasar. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial. Vol. 26 No. 2 hal. 191.
(http://www.ejournal.upi.edu/index.php/jpis). Diakses pada tanggal 12
Januari 2021
Widyantini,T. 2013 .Penyusunan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) sebagai Bahan
Ajar. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PPPPTK) Matematika. Jurnal Pendidikan UPI
(http://www.ejournal.upi.edu/index.php/jpis). Diakses pada tanggal 12
Maret 2021

93
LAMPIRAN

94
Lampiran 1. Pedoman Wawancara Kepada Responden

Nama :

Umur :

Pekerjaan :

Pertanyaan :

1. Berapa waktu yang dibutuhkan dalam sekali melaut atau menangkap ikan?

2. Berapa jumlah anggota nelayan dalam satu perahu?

3. Berapa jumlah ikan yang didapatkan dalam sekali melaut?

4. Apakah setiap ikan yang didapat saat pecarian ikan diambil semua?

5. Bagaimana jenis ikan yang biasa didapat? Apakah ada spesies yang hilang

atau tidak ditemukan lagi?

95
6. Apa saja alat tangkap yang biasa digunakan?

7. Bagaiman antisipasi nelayan terhadap cuaca yang buruk?

Lampiran 2. Surat Selesai Penelitian dari SMAN 2Kaur

96
Lampiran 3. Lembar Angket Validasi Ahli materi

97
LEMBAR ANGKET VALIDASI LKPD KEANEKARAGAMAN JENIS
IKAN LAUT DI TPI PANTAI PADANG BARU OLEH AHLI MATERI

Judul Penelitian :Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berdasarkan


Inventarisasi Ikan di Tempat Pelelangan Ikan Pantai
Padang Baru Kabupaten Kaur.
Judul LKPD :Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Keanekaragaman
Jenis Ikan Laut di TPI Pantai Padang Baru.
Nama Peneliti : Atika Salinderi
NPM : A1D017013
Nama Validator : Neni Murniati, M.Pd
NIP :198711172019032011
Instansi : FKIP

A. TUJUAN
Tujuan penggunaan instrumen ini adalah untuk mengukur kevalidan LKPD
yang dikembangkan dari penelitian identifikasi ikan air laut di TPI Pantai Padang
Baru Kabupaten Kaur.
B. PETUNJUK
1. Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian dengan memberikan tanda check list
() pada kolom yang tersedia
2. Makna point validasi adalah 1 (sangat kurang), 2 (kurang), 3 (cukup), 4
(baik), 5 (sangat baik).
3. Apabila terdapat ketidakjelasan mengenai pertanyaan yang diajukan, dapat
dilihat rubrik yang telah disertakan (pada bagian belakang angket).
4. Komentar dan saran Bapak/Ibu mohon dituliskan pada lembar yang telah
disediakan.
5. Mohon dilingkari kesimpulan umum dari hasil penilaian terhadap LKPD
Inventarisasi Ikan keanekaragaman ikan.
6. Atas kesediaan untuk mengisi lembar angket ini, diucapkan Terima Kasih.

98
99
Lampiran 4. Lembar Angket Validasi Ahli Media
LEMBAR ANGKET VALIDASI LKPD OLEH AHLI MEDIA

Judul Penelitian :Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berdasarkan


Inventarisasi Ikan di Tempat Pelelangan Ikan Pantai
Padang Baru Kabupaten Kaur.
Judul LKPD :Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Keanekaragaman
Jenis Ikan Laut di TPI Pantai Padang Baru.
Nama Peneliti : Atika Salinderi
NPM : A1D017013
Nama Validator : Irwandi Ansori, M.Si
NIP : 197606082001121004
Instansi : FKIP

C. TUJUAN
Tujuan penggunaan instrumen ini adalah untuk mengukur kevalidan
LKPD yang dikembangkan dari penelitian identifikasi ikan air laut di TPI
Pantai Padang Baru Kabupaten Kaur.
D. PETUNJUK
8. Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian dengan memberikan tanda check
list () pada kolom yang tersedia
2. Makna point validasi adalah 1 (sangat kurang), 2 (kurang), 3 (cukup), 4
(baik), 5 (sangat baik).
3. Apabila terdapat ketidakjelasan mengenai pertanyaan yang diajukan, dapat
dilihat rubrik yang telah disertakan (pada bagian belakang angket).
4. Komentar dan saran Bapak/Ibu mohon dituliskan pada lembar yang telah
disediakan.
5. Mohon dilingkari kesimpulan umum dari hasil penilaian terhadap LKPD
Inventarisasi Ikan keanekaragaman ikan.
6. Atas kesediaan untuk mengisi lembar angket ini, diucapkan Terima Kasih.

100
101
102
Lampiran 5. Lembar Angket Validasi Praktisi/Guru

103
104
105
Lampiran 6. Rubrik Validasi Ahli Materi
RUBRIK PENJABARAN
KRITERIA PENIALAIAN LKPD
UNTUK AHLI MATERI

No Aspek Penilaian Komponen Penilaian Kriteria Penilaian Lembar


1 Kelayakan 1. Kesesuaian materi pada SB Jika 80% - 100% materi
Materi LKPD dengan kompetensi kompetensi dasar (KD)
B Jika 60% - 79% materi p
dasar (KD) pada kurikulum kompetensi dasar (KD)
yang berlaku C Jika 40% - 59% materi p
kompetensi dasar (KD)
K Jika materi pada LKPD
kompetensi dasar (KD)
2. Kesesuaian materi pada SB Jika 80% - 100% materi
LKPD dengan kebutuhan kebutuhan peserta didik
B Jika 60% - 79% materi p
peserta didik kebutuhan peserta didik
C Jika 40% - 59% materi p
kebutuhan peserta didik
K Jika materi pada LKPD
kebutuhan peserta didik
3. Kesesuaian materi pada SB Jika 80% - 100% materi
kebutuhan bahan ajar

LKPD dengan kebutuhan B Jika 60% - 79% materi p


bahan ajar kebutuhan bahan ajar
C Jika 40% - 59% kecil m
kebutuhan bahan ajar
K Jika materi pada LKPD
kebutuhan bahan ajar
4. Kesesuaian materi pada SB Jika semua materi pada
LKPD dengan fakta (tidak tidak miskonsepsi
B Jika 60% - 79% materi p
miskonsepsi) (tidak miskonsepsi)
C Jika 40% - 59% materi p
(tidak miskonsepsi)
K Jika semua materi pada
(tidak miskonsepsi)

106
5. Kesesuaian tujuan pada SB Jika semua poin tujuan p
LKPD dengan kegiatan kegiatan peserta didik
B Jika hanya 2 poin tujuan
peserta didik
kegiatan peserta didik
C Jika hanya 1 poin tujuan
kegiatan peserta didik
K Jika semua poin tujuan p
kegiatan peserta didik
6. Materi yang disajikan pada SB Jika 80% - 100% materi
menambah wawasan dan

LKPD menambah wawasan B Jika 60% - 79% besar m


dan pengetahuan peserta menambah wawasan dan
C Jika 40% - 59% materi y
didik menambah wawasan dan
K Jika materi yang disajik
menambah wawasan dan
2 Penyajian Materi 7. Kesesuaian judul pada LKPD SB Jika judul pada LKPD s
dengan materi yang disajikan disajikan dan tidak perlu
B Jika judul pada LKPD s
disajikan namun ada per
C Jika judul pada LKPD k
disajikan dan perlu ada p
K Jika judul pada LKPD ti
yang disajikan dan perlu
8. Kesistematisan (satu kesatuan SB Jika materi pada LKPD
atau teratur) penyajian materi tidak terdapat kesalahan
B Jika materi LKPD disaji
pada LKPD terdapat 2 kesalahan
C Jika materi pada LKPD
namun terdapat 2 kesala
K Jika semua materi pada
Sistematis
9. Kelogisan (rasional atau SB Jika semua materi pada
tidak ada kesalahan

masuk akal) penyajian materi B Jika materi pada LKPD


keslahan materi yang tid

107
pada LKPD C Jika materi pada LKPD
terdapat 2 keslahan mate
K Jika semua materi pada
Logis
10.Kesederhanaan penyajian SB Jika semua materi pada
materi pada LKPD sederhana dan mudah di
B Jika materi pada LKPD
namun ada beberapa ma
harus ada perubahan
C Jika materi pada LKPD
dan sulit dipahami dan h
K Jika semua materi pada
sederhana dan sulit untu
11.Kejelasan penyajian materi SB Jika materi pada LKPD
pada LKPD mudah dipahami
B Jika materi pada LKPD
ada materi yang sulit dip
C Jika materi pada LKPD
banyak materi yang suli
Perubahan
K Jika semua materi pada
jelas dan sulit dipahami

108
Lampiran 7. Rubrik Validasi Ahli Media

RUBRIK VALIDASI LEMBAR


KERJA PESERTA DIDIK OLEH
AHLI MEDIA

No Aspek Penilaian Komponen Penilaian Kriteria Penilaian Lemba


1 Kebahasan 1. Kejelasan informasi pada SB Jika semua informasi pa
LKPD B Jika informasi pada LKP
C Jika sebagian informasi
cukup jelas
K Jika informasi pada LKP
2. Kesesuaian bahasa yang SB Jika bahasa yang diguna
digunakan pada LKPD kaidah Bahasa Indonesi
bahasa yang baku
dengan kaidah bahasa Jika bahasa yang diguna
B
Indonesia kaidah Bahasa Indonesi
penulisan bahasa yang t
C Jika bahasa yang diguna
dengan kaidah Bahasa I
kesalahan penulisan bah
K Jika bahasa yang diguna
dengan kaidah Bahasa I
kesalahan penulisan bah
3. Keefektifan bahasa yang SB Jika bahasa yang diguna
digunakan pada LKPD B Jika bahasa yang diguna
C Jika bahasa yang diguna

K Jika bahasa yang diguna


4. Keterkaitan antar kalimat dan SB Jika semua kalimat dan
paragraf pada LKPD Terkait
B Jika kalimat dan paragra
namun terdapat 1 paragr
dengan paragraph beriku
C Jika kalimat dan paragra
namun terdapat 5kalim
saling terkait dengan pa

109
K Jika semua kalimat dan
Terkait
5. Ketepatan penggunaan kata SB Jika semua kata atau isti
atau istilah pada LKPD tepat dan tidak terdapat
B Jika kata atau istilah yan
namun terdapat 2 pengg
tepat
C Jika kata atau istilah yan
namun terdapat 4 pengg
tepat
K Jika kata atau istilah yan
tepat 5 penggunaan kata
6. Penulisan huruf, kalimat, dan SB Jika semua penulisan hu
tanda baca sesuai dengan sesuai dengan EYD dan
B Jika penulisan huruf, ka

EYD dengan EYD namun ter


C Jika sebagian penulisan
sesuai dengan EYD nam
penulisan5
K Jika semua penulisan hu
tidak sesuai dengan EYD
Penulisan
2 Kegrafisan 7. Kejelasan gambar dan tabel SB Jika semua gambar dan
yang disajikan dengan sangat jelas
B Jika sebagian gambar da
dengan jelas
C Jika gambar pada LKPD
tabel disajikan kurang je
K Jika gambar dan tabel p
Jelas
8. Kesesuaian penggunaan font SB Jika penggunaan font
(jenis dan ukuran) ukuran (tulisan pada L
dibuat menggunakan Fo
B Jika penggunaan font se
tetapi terdapat 2 ukuran
C Jika penggunaan font
tidak sesuai dengan uku

110
K Jikapenggunaanfont
ukuran font

9. Kesesuaian tata letak SB Tata letak komponen pe


komponen penyusun LKPD dengan Depdiknas ( Jud
kerja, Tabel hasil, Latih
B Tata letak komponen pe
namun
terdapt 1 keselahan
C Tata letak komponen pe
namun
terdapat 2 atau lebih kes
K Tata letak komponen pe
10. Desain tampilan LKPD SB Desain tampilan LKPD
B Desain tampilan LKPD

C Desain tampilan LKPD


K Desain tampilan LKPD

Lampiran 8. Rubrik Validasi Praktisi/Guru


RUBRIK VALIDASI LEMBAR
KERJA PESERTA DIDIK OLEH
GURU

No Aspek Penilaian Komponen Penilaian Kriteria Penilaian Lembar


1. Penyajian Materi 1. Kesesuaian judul pada LKPD SB Jika judul pada LKPD s
dengan materi yang disajikan disajikan dan tidak perlu
B Jika judul pada LKPD s
disajikan namun ada per
C Jika judul pada LKPD k
disajikan dan perlu ada p
K Jika judul pada LKPD ti
yang disajikan dan perlu
2. Kesistematisan (satu SB Jika materi pada LKPD
kesatuan atau teratur) tidak terdapat kesalahan
penyajian materi pada LKPD B Jika materi LKPD disaji
terdapat 2 kesalahan
C Jika materi pada LKPD
namun terdapat 2 kesala

111
K Jika semua materi pada
Sistematis
3. Kelogisan (rasional atau SB Jika semua materi pada
tidak ada kesalahan

masuk akal) penyajian materi B Jika materi pada LKPD


pada LKPD keslahan materi yang tid
C Jika materi pada LKPD
terdapat 2 keslahan mate
K Jika semua materi pada
Logis
4. Kesederhanaan penyajian SB Jika semua materi pada
materi pada LKPD sederhana dan mudah di
B Jika materi pada LKPD
namun ada beberapa ma
harus ada perubahan
C Jika materi pada LKPD
dan sulit dipahami dan h
K Jika semua materi pada
sederhana dan sulit untu
5. Kejelasan penyajian SB Jika materi pada LKPD
materi pada LKPD mudah dipahami
B Jika materi pada LKPD
ada materi yang sulit dip
C Jika materi pada LKPD
banyak materi yang suli
Perubahan
K Jika semua materi pada
jelas dan sulit dipahami

2. Kebahasan 1. Kejelasan informasi pada SB Jika semua informasi pa


LKPD B Jika informasi pada LKP
C Jika sebagian informasi
cukup jelas

112
K Jika informasi pada LKP
2. Kesesuaian bahasa yang SB Jika bahasa yang diguna
digunakan pada LKPD kaidah Bahasa Indonesi
dengan kaidah bahasa bahasa yang baku
Indonesia B Jika bahasa yang diguna
kaidah Bahasa Indonesi
penulisan bahasa yang t
C Jika bahasa yang diguna
dengan kaidah Bahasa I
kesalahan penulisan bah
K Jika bahasa yang diguna
dengan kaidah Bahasa I
kesalahan penulisan bah
3. Keefektifan bahasa yang SB Jika bahasa yang diguna
digunakan pada LKPD B Jika bahasa yang diguna
C Jika bahasa yang diguna

K Jika bahasa yang diguna


4. Keterkaitan antar kalimat dan SB Jika semua kalimat dan
paragraf pada LKPD Terkait
B Jika kalimat dan paragra
namun terdapat 1 paragr
dengan paragraph beriku
C Jika kalimat dan paragra
namun terdapat 5kalim
saling terkait dengan pa
K Jika semua kalimat dan
terkait
5. Ketepatan penggunaan kata SB Jika semua kata atau isti
atau istilah pada LKPD tepat dan tidak terdapat
B Jika kata atau istilah yan
namun terdapat 2 pengg
tepat
C Jika kata atau istilah yan
namun terdapat 4 pengg
tepat
K Jika kata atau istilah yan
tepat 5 penggunaan kata

113
6. Penulisan huruf, kalimat, dan SB Jika semua penulisan hu
tanda baca sesuai dengan sesuai dengan EYD dan
B Jika penulisan huruf, ka

EYD dengan EYD namun ter


C Jika sebagian penulisan
sesuai dengan EYD nam
penulisan5
K Jika semua penulisan hu
sesuai dengan EYD nam
penulisan

Lampiran 9. Analisis Data Validasi Dosen Ahli dan Guru Biologi


No Validator Persentase Kriteria
1. Validator 1 (Ahli Materi) 96,36% Sangat Layak
2. Validator 2 (Ahli Media) 86% Sangat Layak
3. Validator 3 (Guru IPA Biologi 97,77% Sangat Layak
SMA kelas X)
Rata-rata Persentase 93,37% Sangat Layak

Perhitungan Hasil Validasi LKPD

Jumlah Skor Lembar Validasi


Persentase = Skor Maksimal x 100 %

1. Validasi Ahli Materi


Dik:
Skor maksimal : 5 x 11= 55
Jumlah skor lembar validasi: 53
Dit: Persentase...?
Jawab :
Jadi, persentase = 53/55 x 100% = 96,36% (Sangat Layak)

114
2. Validasi Ahli Media
Dik:
Skor maksimal : 5 x 10= 50
Jumlah skor lembar validasi: 43
Dit: Persentase...?
Jawab :
Jadi, presentase = 43/50 x 100% = 86% (Sangat Layak)

3. Validasi Oleh Praktisi/Guru


Dik:
Skor maksimal : 5 x 9= 45
Jumlah skor lembar validasi: 44
Dit: Persentase...?
Jawab :
Jadi, persentase = 44/45 x 100% = 97,77% (Sangat Layak)

Rata-rata persentase : (96,36% + 86% + 97,77%) / 3 = 93,37% (Sangat


Layak)

115
Lampiran 10. Rubrik Penilaian LKPD
RUBRIK TABEL PENGAMATAN LKPD
KEANEKARAGAMAN JENIS IKAN LAUT DI TPI PANTAI PADANG
BARU KABUPATEN KAUR

Kompetensi Indikator Tujuan Pembelajaran Soal B


Dasar (KD)
4.2Menyajikan 4.2.1 1. Melalui pengamatan 1. Catatlah hasil pengamatan
hasil observasi Menyajikan peserta didik mampu ke dalam table di bawah ini
berbagai hasil membandingkan ciri dengan memberi centang
tingkat pengamatan morfologi berbagai () atau memeri penjelasan
keanekaragama berbagai jenis ikan yang pada kolom yang sesuai!
n hayati di keanekaragam terdapat di TPI
Indonesia dan an jenis ikan pantai padang baru
usulan upaya laut di TPI kabupaten kaur.
pelestariannya pantai padang
baru

116
RUBRIK SOAL ESSAY LKPD
KEANEKARAGAMAN JENIS IKAN LAUT DI TPI PANTAI PADANG
BARU KABUPATEN KAUR

Kompetensi Dasar Indikator Tujuan Soal Bobot


(KD) Pembelajaran Nilai
3.2 Menganalisis 3.2.1Mengkarakteri 2. Melalui 1. Berdasarkan 50 1.
berbagai tingkat stikkan pengamatan hasil
keanekaragaman keanekaragaman peserta didik pengamatan,
hayati di Indonesia jenis ikan di TPI mampu apakah setiap
beserta ancaman dan pantai padang baru menguraikan sampel ikan
pelestariannya kabupaten kaur. persamaan yang diamati
dan memiliki

117
perbedaan persamaan dan
ikan yang perbedaan?
terdapat di Jika ya apa
TPI Pantai saja, jelaskan!
Padang Baru
Kabupaten
Kaur

3.2.2 Menguraikan 3. Melalui 2. Berdasarkan 50 2.


upaya pelestarian diskusi keanekaragam
keanekaragaman kelompok an ikan yang
ikan peserta didik telah diamati,
mampu bagaimana
memecahkan kondisi air laut
upaya Pantai Padang
pelestarian Baru, apakah
keanekaraga masih terjaga
man ikan kelestariannya
atau sudah
tercemar?
Upaya apa
yang bisa anda
lakukan untuk
menjaga

118
kelestarian
keanekaragam
an ikan
tersebut?

119
Lampiran 11. Desain LKPD Sebelum Validasi

120
121
122
123
Lampiran 12. Desain LKPD Setelah Validasi

124
125
126
127
Lampiran 13. Lembar Angket Respon Uji Keterbacaan Peserta Didik

128
129
Lampiran 14. Analisis Data Lembar Angket Respon Uji Keterbacaan Peserta
Didik
No Indikator Ya Tidak
J % J %
u u
m m
la la
h h
1. Struktur LKPD 10 1 - -
disusun secara 0
sistematis urut 0
sehingga saya mudah %
memahami
. Kegiatan yang 10 1 - -
disajikan dalam 0
LKPD mempunyai 0
tujuan yang jelas %
3. Kegiatan yang 8 8 2 2
disajikan dalam 0 0
LKPD dapat % %
merangsang
keingintahuan saya
4. Penampilan LKPD 6 6 4 4
membuat saya tertarik 0 0
untuk % %
mengerjakannya
5. Penyajian LKPD 10 1 - -
dilengkapi dengan 0
gambar dan ilustrasi 0
sehingga membantu %
saya memahami
materi
6. Susunan kalimat yang 8 8 2 2

130
disajikan jelas, 0 0
sederhana, dan mudah % %
saya mengerti
7. Bahasa yang 10 1 - -
digunakan dapat saya 0
paham 0
%
8. Bahasa yang disajikan 9 9 1 1
sesuai dengan tingkat 0 0
perkembangan saya % %
9. Saya mudah 10 1 - -
memahami 0
petunjuk/arahan 0
dalam LKPD %
10. Pertanyaan yang 10 1 - -
disajikan dalam 0
LKPD mudah saya 0
paham %
Jumlah rata-rata 91% 9%
persentase
Keterangan: jumlah peserta didik 10 orang

131
Lampiran 15. Dokumentasi Penelitian Inventarisasi Ikan Di TPI Pantai
Padang Baru Kabupaten Kaur

Lokasi TPI Pantai Padang Baru


Lokasi TPI Pantai Padang Baru
Kabupaten Kaur
Kabupaten Kaur

132
Salah seorang nelayan yang baru Menunggu para nelayan sampai ke
saja sampai ke daratan untuk daratan untuk bersama warga yang
melelangkan ikan yang ingin membeli ikan yang dilelangkan
diperolehnya

Membeli ikan di TPI Pantai Padang Membeli ikan di TPI Pantai Padang
Baru Kab.Kaur Baru Kab.Kaur

Menghampiri nelayan yang baru Wawancara yang dilakukan kepada


sampai ke daratan untuk melakukan nelayan yang sedang tidak melaut hari
sedikit wawancara dan membeli ikan itu akibat cuaca yang buruk
yang dilelangkan

133
Wawancara yang dilakukan kepada Wawancara yang dilakukan kepada
nelayan yang sedang tidak melaut hari nelayan yang sedang tidak melaut hari
itu akibat cuaca yang buruk itu aibat cuaca yang buruk

Wawancara yang dilakukan kepada Ikan yang baru dibeli di TPI dan
nelayan segera dimasukan dalam termos yang
berisi es batu

Identifikasi Ikan Iidentifikasi Ikan

134
Pengawetan ikan dengan Diambil saat nelayan yang baru saja
menggunakan alkohol 70% mendarat

Uji Keterbacaan di SMAN 2 Kaur Uji Keterbacaan di SMAN 2 Kaur


ditemani oleh Guru Biologi

135

Anda mungkin juga menyukai