SKRIPSI
Ditulis Oleh:
2020
PENGESAHAN SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan dalam bidang Munaqasyah yang diselenggarakan pada
Hari Tanggal, Bulan Desember Tahun 2020 dan dinyatakan dapat diterima
sebagai salah satu syarat unuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam
Ilmu Pendidikan Biologi.
DEWAN MUNAQASYAH
ii
iii
iv
MOTTO
“ Setetes keringat orang tuaku
Kata Kunci: hubungan panjang-bobot, faktor kondisi, ikan lalosi (Caesio cuning
bloch (1791))
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas nikmat dan
“Hubungan Panjang-Bobot Tubuh Dan Faktor Kondisi Ikan Lolosi (Caesio cuning
bloch (1791)) Di Perairan Desa Morela Kabupaten Maluku Tengah”. Penulisan Hasil
menempuh ujian sarjana pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan kemauan penulis serta bantuan dari berbagai pihak terutama ibu dan bapak, dosen
sebesar-besarnya kepada Ayahanda Abd. Asis Narahaubun, SST dan Ibunda Nahaya
Seknun selaku kedua orang tua tercinta, yang telah berupaya tiada putusnya
v
menyelesaikan studi. Tak lupa pula penulis berkewajiban untuk menyampaikan
2. Dr. Samad Umarella, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan.
3. Janaba Renngiwu, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi dan
4. Dr. Nur Alim Natsir, M.Si, sebagai pembimbing I dan Rosmawati T, M.Si
ini
5. Cornelia Parry, M.Pd, sebagai penguji I dan Irfan Lasaiba, M.Biotek sebagai
membangun
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan serta seluruh staf
pegawai yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan pengajaran yang baik
8. Kakak tercinta Fahmy Asis Narahaubun, Dewi Kurnia Narahaubun dan adik-
vi
semangat, kasih sayang dan bantuan baik secara moril maupun materi demi
9. Teman-teman angkatan 2014 terkhusus kelas bio E yang selalu berbagi ilmu
10. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini
Akhir kata penulis mohon maaf atas segala keikhlafan kepada semua pihak,
baik disengaja maupun tidak disengaja oleh penulis memohon ketulusan hati untuk
dapat dimaafkan. Semoga bantuan, bimbingan dan petunjuk yang telah diberikan oleh
pihak tersebut, Insya Allah akan memperoleh imbalan yang setimpah dari Allah
SWT, amin.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
MOTTO .......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DATAR TABEL ............................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 3
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 25
B. Saran........................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perikanan tangkap meliputi luas wilayah laut 136.116.1 Km 2 dengan panjang garis
Perairan Desa Morela memiliki potensi laut yang sangat besar dimana 64 %
nya merupakan lautan. Desa Morela adalah salah satu desa yang berada pada
Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah. Hasil tangkapan ikan yang beragam
perikanan yang cukup potensial di Desa Morela adalah ikan lolosi (Caesio cuning).
Ikan lolosi (Caesio cuning) merupakan ikan demersal yang termasuk dalam
cuning) selain mempunyai nilai ekonomis penting, dagingnya memiliki tekstur yang
kompak dengan citarasa yang banyak digemari orang, sehingga dapat menjadi salah
1
Dinas Perikanan Maluku Tengah, 2009.
2
Prihartini, A. 2006. Analisis Tampilan Biologis Ikan Layang (Decapterus spp) Hasil
Tangkapan Purse Seine yang didaratkan di PPN Pekalongan.Tesis. PascasarjanaUniversitas
Diponegoro. Semarang.
3
Irham.2009. Pola Pengembangan Berkelanjutan Sumberdaya Ikan Layang (Decapterus spp)
di Perairan Maluku. Sekolah Pascasarjana.Institut Pertanian Bogor.
1
2
Ikan lolosi juga menjadi sumber mata pencaharian bagi banyak nelayan.Hal
resources) namun tingkat kecepatan pemulihannya dapat saja tidak seimbang dengan
jumlah ikan, untuk menduga besarnya populasi, dan untuk menduga laju
perikanan yaitu untuk menentukan selektifitas alat agar ikan-ikan nontarget tidak ikut
kondisi ikan yang menunjukkan kegemukan atau kemontokan relatif ikan tersebut.
berdasarkan ukuran ikan. Juga dapat menjadi peningkatan faktor kondisi nisbi pada
saat ikan telah mengisi gonadnya dengan sel sex dan akan mencapai puncaknya
sebelum terjadi pemijahan. Faktor kondisi atau “Index Ponderal” merupakan keadaan
3
Irham.2009. Pola Pengembangan Berkelanjutan Sumberdaya Ikan Layang (Decapterus spp)
di Perairan Maluku. Sekolah Pascasarjana.Institut Pertanian Bogor.
3
yang menyatakan kemontokan ikan dengan angka dan nilai yang dipengaruhi oleh
tertentu dari berat rata-rata terhadap panjang pada kelompok umurnya, kelompok
panjang atau bagian dari populasi.5Namun demikian penelitian tentang aspek biologi
ikan tersebut belum pernah dikaji, termasuk aspek hubungan panjang-bobot dan
faktor kondisi di perairan Desa Morela yang terdapat di Kabupaten Maluku Tengah.
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalahbagaimana hubungan panjang bobot dan faktor kondisi ikan
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan panjang bobot
dan faktor kondisi ikan lolosi (Caesio cuning) di perairan Desa Morela Kabupaten
Maluku Tengah.
D. Manfaat Penelitian
4
Yasidi, 2009. Penuntun Praktikum Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan.Universitas Haluoleo. Kendari.
5
Yasidi, 2009.
4
dan kependidikan.
2. Bagi Masyarakat
Menambah ilmu dan wawasan tentang hubungan panjang bobot tubuh dan
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam peneltian ini yaitu tipe penelitian
mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada
variabel. Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting karena dengan
sesuai dengan tujuan penelitian. Jenis penelitian ini biasanya melibatkan ukuran
menggunakan instrumen untuk menentukan apakah, dan untuk tingkat apa, terdapat
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2019 sampai Maret 2020,
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini yaitu hasil tangkapan ikan lolosi yang tertangkap di
11
12
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah hubungan panjang-bobot dan faktor kondisi
ikan lalosi.
Alat dan bahan dapat digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pda tabel 1
berikut:
E. Prosedur
waktu tiga minggu sekali dengan teknik pengambilan secara keseluruhan. Ikan
sampel diambil dari hasil tangkapan jaring insang dasar di perairan Desa Morela
Kabupaten Maluku Tengah. Ikan sampel dimasukan ke dalam box diberi es dan
2. Analisis Laboratorium
Ikan sampel ditimbang bobot tubuh dan dan diukur panjang total. Pengukuran
digital ohause.
Semua ikan contoh dibedah mulai dari saluran urogenital sampai tutup insang
Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari studi lapangan yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti. Data yang diperoleh dari studi literatur
yang dimaksudkan untuk mendukung kekuatan dan kebenaran data primer yang baik
data yaitu:
2. Observasi
3. Studi Kepustakaan
dengan masalah yang akan dibahasdalam skripsi ini. Hal ini dimaksudkan agar
G. Analisis Data
= panjang terpendek)
kelas)
1
walpole. 1982.
15
2. Hubungan Panjang-Bobot
W = a Lb
a dan b = konstanta.
isometris, berarti pertambahan panjang tubuh dan bobot seimbang. Jika nilai b < 3
panjang tubuh lebih cepat daripada pertambahan bobot tubuh. Sebaliknya jika b > 3
2
Effendie, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Cetakan Pertama. Yayasan Pustaka Nusantara,
Yogyakarta.
3
Akyol et al., 2007.
16
Untuk menguji koefisien regresi, b = 3 atau tidak, maka dilakukan analisa data
uji-t. Nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel. Jika nilai thitung lebih besar daripada
ttabel maka b berbeda dengan 3, sebaliknya jika t hitung lebih kecil maka b sama dengan
Untuk mengukur kekuatan hubungan bobot dan panjang Ikan Lalosi (Caesio
Harga r antara -1 dan +1 (-1≤ r ≥+1), untuk nilai r = +1, berarti terdapat
hubungan linear sempurna langsung antara jantan dan betina. Untuk nilai r = -1,
berarti terdapat hubungan linear sempurna tak langsung antara jantan dan betina.
Sebaliknya jika nilai r = 0 menunjukkan tidak terdapat hubungan linear antara jantan
4
Andy Omar SB. 2009. Modul Praktikum Biologi Perikanan. Jurusan Perikanan. Fakultas
Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin, Makassar.
17
3. Faktor kondisi
Dimana: W = Bobot rata-rata ikan yang sebenarnya yang terdapat dalam suatu kelas,
Jika pertumbuhan ikan yang diperoleh alometris, maka faktor kondisi dihitung
dengan menggunakan faktor kondisi relatif atau faktor kondisi nisbi yang memiliki
𝑊𝑏 𝑊𝑏
Pln= 𝑎𝐿𝑏 𝑎𝑡𝑎𝑢 Pln = 𝑊∗
5
Andy Omar SB. 2009. Modul Praktikum Biologi Perikanan. Jurusan Perikanan. Fakultas
Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin, Makassar.
6
Andy Omar SB. 2009. Modul Praktikum Biologi Perikanan. Jurusan Perikanan. Fakultas
Ilmu Kelautan dan Perikanan.Universitas Hasanuddin, Makassar.
BAB V
A. Kesimpulan
1. Hubungan panjang bobot tubuh ikan lolosi jantan dan betina adalah pola
2. Faktor kondisi ikan betina relatif lebih besar dari ikan jantan
B. Saran
Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan pengamatan yang lebih lama dan menggunakan
ikan contoh yang lebih banyak dari berbagai ukuran mengenai aspek biologi, baik biologi
reproduksi ikan lalosi maupun biologi populasi ikan lolosi untuk memperoleh data dan
23
DAFTAR PUSTAKA
Andy Omar, S. Bin. 2012. Modul Praktikum Biologi Perikanan. Jurusan Perikanan,
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin.
Makassar.168 hal.
Andy Omar SB. 2009. Modul Praktikum Biologi Perikanan. Jurusan Perikanan.
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin, Makassar.
Andy Omar SB. 2013. Hubungan panjang-bobot dan factor kondisi ikan Tawes,
Barbonymusgonionotus Bleeker, (1844) di perairan Danau Sidenreng,
Sulawesi Selatan.In: Simanjuntak CPH (eds.). Prosiding SEMNAS Ikan
VII.MasyarakatIktiologi Indonesia.pp.327-337.
Biring,D. 2011. Hubungan Bobot Panjang dan Faktor Kondisi Ikan Pari (Dasyatis
Kuhlii, Muller & Henle, 1841) yang Didaratkan di Tempat Pelelangan Ikan
Paotere Makassar Sulawesi Selatan. Skripsi. Jurusan Perikanan. Universitas
Hasanuddin. Makassar.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Maluku Tengah, 2009. Laporan Tahunan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Maluku tengah Tahun 2009.
Djumanto, S. Eko, Rudiansyah. 2012. Fekunditas ikan belodok, Boleophthalmus
boddarti (Pallas 1770) di Pantai Brebes. Jurnal Ikhtiologi Indonesia, 12 (1):
59-71.
Dulčić, J., and B. Glamuzina. 2006. Length–Weight Relationships for Selected Fish
Species from Three Eastern Adriatic Estuarine Systems (Croatia). J. Appl.
Ichthyol. 22: 254–256
Effendie, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Cetakan Pertama. Yayasan Pustaka
Nusantara, Yogyakarta. 163 hal.
Effendi, M.I. 2002. Biologi Perikanan. Cetakan Kedua/ Edisi Revisi. Yayasan
Pustaka Nusantara, Yogyakarta. P. 163.
Encina, L., and C. Granado-Lorencio. 2015. Seasonal Changes in Condition,
Nutrition, Gonad Maturation and Energy Content in Barbel, Barbus sclateri,
Inhabiting A Fluctuating River. Environmental Biology of Fishes 50: 75–84
24
25
Erna. 1996. Studi Tentang Beberapa Parameter Biologi Populasi Ikan Layang
(Decapterus ruselli Ruppel) di Perairan Kabupaten Barru. Skripsi. Fakultas
Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin.
Fahmi. 2016. Hubungan Panjang Bobot dan Faktor Kondisi Ikan Lalosi (Casio
caerulaureus) yang Tertangkap di Dusun Kelapa Dua. Skripsi. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Irham. 2009. Pola Pengembangan Berkelanjutan Sumberdaya Ikan Layang
(Decapterusspp) di Perairan Maluku. Sekolah Pasca sarjana. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Malisan, Y. 2004. Hubungan Bobot-Panjang, Faktor Kondisi, dan Kebiasaan Makan
Ikan Lencam Lethinus lentjan Lacepede, 1802), di Perairan Pulau Sembilan
Kabupaten Sinjai. Skripsi Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas
Hasanuddin. Makassar.
Masriwaty, 2012. Hubungan panjang bobot, faktor kondisi dan kebiasaan makan ikan
biji nangka (Parupeneus hepthacantus) di Sekitar Perairan Pulau
Kodingareng Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar. Skripsi, Jurusan
Perikanan. Universitas Hasanuddin, Makassar.
Muliasusanty, S. 2000. Studi pertumbuhan ikan blodok Boleophthalmus boddarti di
Perairan Ujung Pangkah, Jawa Timur. Skripsi, Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Prihartini, A. 2006. Analisis Tampilan Biologis Ikan Layang (Decapterus spp) Hasil
Tangkapan Purse Seine yang didaratkan di PPN Pekalongan.Tesis. Pasca sarjana
Universitas Diponegoro. Semarang.
Rahardjo MF, Simanjuntak CPH. 2013. Hubungan panjang-bobot dan faktor kondisi
ikan tetet, Johnius belangerii Cuvier (Pisces: Sciaenidae) di Pantai
Mayangan, Jawa Barat. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia,
15(2): 135-140.
Yasidi, 2009. Penuntun Praktikum Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Universitas Haluoleo. Kendari.
Lampiran 1. Data panjang bobot ikan lalosi jantan (caesio cuning)
26
27
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 0.843 0.711 0.705 0.25180925
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 0.81014733 1 0.81014733 127.768 0.000b
Residual 0.32972108 52 634.079
Total 1.13986.840 53
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Stat Sig.
1 (Constant) -3.217479 0.34144 -6.369 0.000
X variabel 1 2.2833 0.150 0.843 4.547147 0.000
32
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 0.857 0.735 0.733 0.13690
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 0.73827.784 1 0.73827784 294.301 0.000b
Residual 0.62608.526 106 0.590646
Total 1.36436.310 107
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Stat Sig.
1 (Constant) -3.196622 0.20566 -9.561 0.000
X Variabel 1 2.3035 0.08933 0.857 1.7155 0.000
33
Lampiran7 .Uji statistic nilai b ikan lalosi jantan (caesio cuning) diperairan morela
kabupaten maluku tengah
3
y = W= 0.00042L2.2833
2.5 R² = 0.843
N = 54
2
Log W
1.5
0.5
0
2.15 2.2 2.25 2.3 2.35 2.4 2.45
Log L
Contoh perhitungan
H0 : b = 3
H1 : b ≠ 3
Ttebl untuk selang kepercayaan 95 % dengan derajat bebas 52 =1.6593 oleh kerana thtiung>Ttabel
maka tolak hipotesis nol (H0 dan terima (H1): b ≠ 3 artinya pola pertumbuhan ikan lalosi
jantan bersifat alometrik negative pada selang kepercayaan 95 %
39
Lampiran 8 . Uji statistic nilai b ikan lalosi betina (caesio cuning) diperairan morela
kabupaten maluku tengah
3
y = W= 0.00038L2.3035
R² = 0.857
2.5
N = 108
2
Log W
1.5
0.5
0
2.2 2.25 2.3 2.35 2.4 2.45 2.5
Log L
Contoh perhitungan
H0 : b = 3
H1 : b ≠ 3
Ttebl untuk selang kepercayaan 95 % dengan derajat bebas 106 =1.6520 oleh kerana
thtiung>Ttabel maka tolak hipotesis nol (H0) dan terima (H1): b ≠ 3 artinya pola pertumbuhan
ikan lalosi jantan bersifat alometrik negative pada selang kepercayaan 95 %
40