Anda di halaman 1dari 74

PEMANFAATAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus

polyrhizus) SEBAGAI PEWARNA ALAMI DALAM PEMBUATAN MIE


BERBAHAN DASAR TEPUNG TERIGU

SKRIPSI

Di Tulis Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana


Pendidikan (S,Pd) Pada Jurusan Pendidikan Biologi

OLEH

Oleh

ARTIKA MEYLIA SALAMPESSY


NIM 160302005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) AMBON
2020
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Moto
Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada kemudahan, karena itu bila telah selesai
( menngerjakan yang lain ) dan kepada tuhan, berharaplah
(Q.S Al-Insyirah :6-8)

Intelligence plus character –that is the goal of true education


( martin luther king jr )

Kamu tidak bisa kembali dan mengubah masa lalu,


Maka dari itu tataplah masa depan dan jangan buat
Kesalahan yang sama dua kali
( penulis )

Persembahan

Allhamdulilah, segala puji Allah SWT yang telah menganugrahkan cinta, kasih, dan

ketulusan kepada orang – orang yang ada didalam setiap jejak kehidupan, segala rasa

terimakasih rasanya tak sanggup untuk membalas seluruh jasa mereka yang telah merawat

dari naungan sampai dewasa. Secerca rasa terima kasih kepada kalian hanya dapat

kusampaikan melalui karya tulis sederhana ini. Karya ini penulis persembahkan kepada

ayahanda tercinta Rustam Salampessy, dan ibunda tersayang Mahmuda.

iv
ABSTRAK

ARTIKA MEYLIA SALAMPESSY, NIM : 160302005. Dosen


pembimbing I. Irvan Lasaiba, M.Biotech. pembimbing II, Abajaidun Mahulauw,
M.Biotech dengan judul Pemanfaatan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah
(Hylocereus polyrhizus) Sebagai Pewarna Alami Dalam Pembuatan Mie Berbahan
Dasar Tepung Terigu.
Indonesia merupakan Negara agraris yang beriklim tropis sehingga
berbagai macam tanaman dapat tumbuh dan berkembang di Indonesia Salah satu
tanaman yang berpotensi untuk dibudidayakan di Indonesia dan memiliki nilai
jual yang sangat tinggi yaitu buah naga. Masyarakat biasanya mengonsumsi
daging buah tetapi kulit buah naga juga tidak kalah pentingnya sebab kulit buah
naga mengandung pigmen antosianin yang bersifat antioksidan. Oleh karna itu
perlu di lakukan penelitian lebih lanjut tentang pemanfaatan ekstrak kulit buah
naga merah (Hylocereus polyrhizus) sebagai pewarna alami dalam pembuatan mie
berbahan dasar tepung terigu.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif eksperimen laboratorium
(laboratorium eksperimen) untuk mengetahui kadar karbohidrat dan kualitas
organoleptik mie basah. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 18-28 september
2020, bertempat di Balai Riset dan Standardisasi (BARISTAND) Industri Ambon
dan Laboratorium MIPA Institit Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon.
Hasil penelitian yang diperoleh bahwa mie basah berbahan dasar tepung
terigu serta tambahan ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus)
mengandung karbohidrat sebesar 23,94 % per 100 gram dan tingkat penerimaan
mie berdasarkan uji organoleptik warna sebesar 57,7%, kekenyalan sebesar
77,7%, aroma sebesar 77,7% dan rasa sebesar 83, 3%.

Kata kunci : Ekstrak Kulit Buah Naga Merah, Tepung Terigu, Mie Basah,
Karbohidrat, Uji Kualitas Organoleptik.

v
KATA PENGANTAR

ِ‫ِب ۡس ِمٱللَّ ِهٱلر َّۡح َٰم ِنٱل َّر ِحي ِم‬

Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat,

hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan hasil

penelitian ini dengan baik.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi

besar Muhammad SAW yang telah berjuang untuk mengisolasi umat manusia dari

lembah kegelapan menuju alam yang terang benderang sehingga sampai saat ini

kita masih bisa menikmati indahnya nafas iman dan islam.

Tentunya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini diselimuti dengan

banyak cobaan dan tantangan, alhamdulillah dengan kesabaran dan semangat serta

dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga penulisan ini dapat

terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis sampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ayahku tercinta, Rustam Salampessy dan Ibuku Tersayang Mahmudah yang

senantiasa membimbing dan mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan semangat

untuk tidak menyerah akan kerasnya kehidupan

2. Dr. Zainal Abidin Rahawarin, M.Ag selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Ambon, wakil rektor I Dr. Mohdar Yanlua MH, wakil rektor II

Dr. Ismail DP, M.Pd, dan wakil rektor III Dr. Abdullah Latuapo M.Pd.I.

3. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan IAIN Ambon Dr. Samad Umarella M.Pd; Wakil Dekan I, Dr.

vi
Patma Sopamena M.Pd; Wakil Dekan II, Ummu Sa’idah, M.Pd.I; dan Wakil

Dekan III, Dr. Ridwan Latuapo, M.Pd.I

4. Ketua program studi Pendidikan Biologi Janaba Renngiwur, M.Pd dan

Sekretaris program studi Pendidikan Biologi Surati, M.Pd beserta staf, atas

segala kebaikan dan kebijaksanaan dalam memudahkan penulis

menyelesaikan studi.

5. Irvan Lasaiba, M.Biotech selaku pembimbing I dan Abajaidun Mahulauw,

M.Biotech selaku pembimbing II yang tulus dalam mencurahkan waktu dan

tenaga untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Surati, M.Pd selaku penguji I dan Heni Mutmainnah, M.Biotech. selaku

penguji II yang telah banyak memberikan kritik dan saran yang esensinya

membangun paradigma penulis untuk menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.

7. Ucapan Terkhusus kepada Pembimbing II Abajaidun mahulauw, M.Biotech

(pah abha) selaku pembimbing yang selama ini banyak mengsumbangsikan

ilmu yang lebih untuk saya dalam penyusunan skripsi ini dan terimakasi atas

pelayan yang telah di berikan selama ini semoga seluruh kebaikan yang

diberikan mendapat berkah dan ridho Allah Swt

8. Kepala Perpustakaan IAIN Ambon dan Kepala Perpustakaan Wilayah beserta

Staf yang telah melayani dalam meminjamkan buku sebagai sumber referensi.

9. Kepala Laboraturium MIPA IAIN Ambon yang telah meminjamkan alat

kepada peneliti selama masa penelitian.

10. Saudara kandungku (Berlian Salampessy, Chisilya Salampessy, Nur Latifah

Mahrani Salampessy). yang menjadi motivasi serta semangat dan telah

vii
banyak memberikan sumbangsi berupa pikiran dan tenaga selama penulis

melaksanakan penelitian sampai selesai

11. Sahabat-sahabat tersayang, khususnya Munjirin Hatuwe, Wa ImaRF S.Pd, Wa

Lisna, Jumiati anjani, rahmatia malawat, siti Maryam siwa siwan yang

senantiasa menemani dan memberikan semangat dan dukungan kepada

penulis dalam menyelesaikan penelitian ini

12. Teman-teman seperjuangan, Biologi A Angkatan 2016 Norma papalia, siti

nurhayati, dan teman teman yang lain yang tidak sempat penulis sebutkan

satu per satu. Yang telah memberikan Segala kebaikan berupa fisik dan materi

yang diberikan dengan ikhlas dari berbagai pihak. penulis tidak mampu

membalasnya, hanya dengan iringan doa seluruh kebaikan yang diberikan

mendapat berkah dan ridho Allah Swt dan semoga karya ilmiah ini

bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Amin.

13. Teristimewah Syahril Ode S.Pd yang telah memberikan bantuan, nasehat,

doa, dan semangat selama ini. hanya dengan iringan doa semoga seluruh

kebaikan yang diberikan mendapat berkah dan ridho Allah Swt dan

semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Amin.ya robbal alamiin.

Ambon, Oktober 2020

Penulis

viii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii
LEMBAR PENYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................ .iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
ABSTRAK .............................................................................................................v
KATA PENGANTAR ...........................................................................................vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1


A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................3
C. Tujuan Penelitian .........................................................................................4
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................4
E. Defenisi operasional .....................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................6


A. Buah Naga ...................................................................................................6
B. Mie Basah...................................................................................................11
C. Tepung Terigu ............................................................................................13
D. Karbohidrat ................................................................................................14
E. Uji Sifat Organoleptik ................................................................................22
F. Kerangka Pikir ...........................................................................................24

BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................26


A. Tipe Penelitian ...........................................................................................26
B. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................................26
C. Objek penelitian .......................................................................................26
D. Alat dan bahan............................................................................................26
E. Prosedur penelitian .....................................................................................28
F. Teknik analisis data ....................................................................................31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................33


A. Hasil penelitian...........................................................................................32
B. Pembahasan ................................................................................................39

BAB V PENUTUP ................................................................................................49


A. Kesimpulan ................................................................................................49

ix
B. Saran...........................................................................................................49

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................51

LAMPIRAN .........................................................................................................93

x
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Standar Mutu Mie Basah ..................................................................... 12


Tabel 3.1 Alat Yang Digunakan Pada Penelitian ................................................ 27
Tabel 3.2 Bahan Yang Digunakan Pada Penelitian ............................................ 27
Table 4.1 Tingkat Penerimaan Panelis Dalam Uji Organoleptik ........................ 34
Table 4.2 Hasil Uji Organoleptik ......................................................................... 38

xi
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Buah Naga Daging Putih ................................................................ 7


Gambar 2.2 Buah Naga Daging Merah .............................................................. 7
Gambar 2.3 Buah Naga Super Merah ................................................................. 7
Gambar 2.4 Buah Naga Daging Kulit Kuning ................................................... 8
Gambar 2.5 Buah Naga Merah ............................................................................ 8
Gambar 2.6 Mie Basah ....................................................................................... 11
Gambar 2.7 Tepung Terigu ................................................................................ 13
Gambar 2.8 Sumber Karbohidrat ........................................................................ 15
Gambar 2.9 Kerangka Pikir ............................................................................... 25
Gambar 4.1 Grafik Uji Organoleptik Warna Pada Mie Basah ............................ 35
Gambar 4.2 Grafik Uji Organoleptik Kekenyalan Pada Mie Basah .................. 36
Gambar 4.4 Grafik Uji Organoleptik Aroma Pada Mie Basah .......................... 37
Gambar 4.3 Grafik Uji Organoleptik Rasa Pada Mie Basah ............................. 38
Gambar 4.5 Grafik Nilai Presentase Uji Organoleptik Mie Basah ..................... 39

xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran 1 Hasil Uji Kadar Karbohidrat Mie Basah ..........................................56


Lampiran 2 Quisoner Daya Terima ( Uji Organoleptik ) Mie Basah .................58
Lampiran 3 Uji Organoleptik ...............................................................................89
Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian ...................................................................92
Lampiran 5 Surat Izin Penelitian .........................................................................95
Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ...............................98

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Indonesia merupakan Negara agraris yang beriklim tropis sehingga berbagai

macam tanaman dapat tumbuh dan berkembang di Indonesia. banyak sekali

tanaman buah yang tumbuh di daerah dataran tinggi maupun daerah dataran

rendah. Tanaman semusim atau pun tanaman tahunan banyak sekali yang tumbuh

di Negara ini. Salah satu tanaman yang berpotensi untuk dibudidayakan di

Indonesia dan memiliki nilai jual yang sangat tinggi yaitu buah naga1.

Tanaman buah naga merupakan tanaman tropis yang mudah beradaptasi

dengan lingkungan sehingga tersedianya produksi tersebut setiap saat membuka

peluang untuk ekspor ke manca Negara. Masyarakat biasanya mengonsumsi

daging buah tetapi kulit buah naga juga tidak kalah pentingnya sebab kulit buah

naga mengandung pigmen antosianin yang bersifat antioksidan. Antosianin

merupakan zat warna yang berperan memberikan warna ungu, berpotensi menjadi

pewarna alami untuk pangan dan dapat dijadikan alternatif pewarna sintetis yang lebih

aman bagi kesehatan.

Umumnya pewarna yang berasal dari bahan alam mudah mengalami

perubahan dari terang menjadi pucat disebabkan suhu dan waktu pemanasan pada

saat pengolahan. Hal ini diperkuat oleh pernyataan bahwa suhu dan lama

pemanasan menyebabkan dekomposisi dan perubahan struktur sehingga terjadi

degradasi warna. Beberapa penyataan tersebut mengindikasikan bahwa pengolahan


1
Syukur,Sp,Mp Widyaiswara. 2015. Muda Mengenal Buah Naga.Balai Pelatihan
Pertanian Jambi. Halaman 2

1
2

buah naga dapat dioptimalkan sehingga tidak menghasilkan limbah (zero waste).

pemanfaatan ekstrak kulit buah naga sebagai bahan makanan dan pewarna alami

pada berbagai jenis produk yaitu produksi mie basah 2.

Mie basah merupakan jenis mie yang mengalami proses perebusan dan

memiliki kadar air sebesar 35%. Mie banyak digemari oleh masyarakat luas baik

anak-anak, remaja, maupun orang tua. Mie merupakan produk pangan yang

paling sering dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat baik sebagai makanan

sarapan maupun sebagai selingan. Bahan baku pembuatan mie adalah tepung

terigu yang berasal dari biji gandum.3 Tepung terigu berfungsi membentuk

struktur mie, sumber protein dan karbohidrat. Kandungan protein utama tepung

terigu yang berperan dalam pembuatan mie adalah gluten. Gluten dapat

dibentuk dari gliadin (prolamin dalam gandum) dan glutenin. Protein dalam

tepung terigu untuk pembuatan mie harus dalam jumlah yang cukup tinggi

supaya mie menjadi elastis dan tahan terhadap penarikan sewaktu proses

produksinya. seiring perkembangan zaman, produksi mie memerlukan

inovasi untuk menarik minat konsumen. akan tetapi kebiasaan

mengkonsumsi mie juga harus diperhatikan manfaat kesehatannya 4.

Kebiasaan mengkonsumsi mie siap saji tanpa tambahan sayur dan protein

menjadi kurang tepat karena tidak semua kebutuhan zat gizi terpenuhi. Pada

umumnya produsen mie menggunakan pewarna sintetis untuk menarik perhatian

2
Priska ekawati,Rostiati,Syahraeni. 2015. Aplikasi Ekstrak Kulit Buah Naga Sebagai
Pewarna Alami Pada Susu Kedelai Dan Santan. Vol.3 No.2 hlm 199.
3
Sri Setyani, Sussi Astute, Florentina. 2017. Substitusi Tepung Tempe Jagung Pada
Pembuatan Mie Basah. Jurnal Teknologi Industri & Hasil Pertanian Vol. 22 No.1. Hal 32.
4
Ir. Sutrisno koswara, MSi,2009 Teknologi Pengolahan Mie. Halaman 2.
3

konsumen. Namun, penggunaan pewarna sintesis yang berlebihan tentu akan

mengganggu kesehatan. Oleh karena itu, pada penelitian ini peneliti

menggunakan pewarna alami yaitu pewarna dari kulit buah naga. Karena selain

bahan tambahan yang ada di dalamnya, makanan itu juga rendah serat, vitamin

dan sebagainya. Serat dalam makanan juga diperlukan untuk menjaga kesehatan

saluran cerna, oleh karena itu dalam pembuatan mie perlu adanya penambahan zat

gizi misalnya penambahan sayur atau ekstrak buah dimana dalam penelitian ini

akan ditambahkan ekstrak kulit buah naga 5.

Berdasarkan uraian diatas maka selaku peneliti mengambil inisiatif untuk

melakukan penelitian dengan judul “ Pemanfaatan Ekstrak Kulit Buah Naga

Merah Sebagai Pewarna Alami Dalam Pembuatan Mie Berbahan Dasar Tepung

Terigu ”.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Berapa kadar karbohidrat pada mie basah berbahan dasar tepung terigu

dengan tambahan pewarna alami ekstrak kulit buah naga merah ?

2. berapa besar tingkat penerimaan mie basah berbahan dasar tepung terigu

dengan tambahan pewarna alami ekstrak kulit buah naga merah berdasarkan

sifat organoleptik ?

5
Dian islamiyati. 2017. Peran Tepung Singkong Pada Kualitas Mie Sayur. Skripsi. Hal 1-
2.
4

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini untuk :

1. Untuk mengetahui kadar karbohidrat pada mie basah berbahan dasar

tepung terigu dengan tambahan pewarna alami ekstrak kulit buah naga

merah.

2. Untuk mengetahui tingkat penerimaan mie basah berbahan dasar

tepung terigu dengan tambahan pewarna alami ekstrak kulit buah naga

merah berdasarkan sifat organoleptik.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat bagi masyarakat : sebagai bahan informasi bagi masyarakat untuk

mengetahui manfaat ekstrak kulit buah naga sebagai pewarna alami dalam

pembuatan mie berbahan dasar tepung terigu dan menjadi inofasi dalam

pembuatan mie basah dengan berbagai jenis pewarna alami lainnya.

2. Manfaat bagi jurusan : sebagai bahan informasi guna menambah bahan ajar

bagi mata kuliah Biologi Terapan.

3. Manfaat bagi peneliti : sebagai bahan referensi dan Memberikan

pengetahuan tambahan tentang cara pembuatan mie basah berbahan dasar

tepung terigu dengan tambahan pewarna alami ekstrak kulit buah naga

merah.
5

E. Defenisi Operasional

1. Ekstak kulit buah naga adalah sediaan kental yang di peroleh dengan

mengekstraksi kulit buah naga merah6.

2. Tepung terigu adalah tepung yang berasal dari bulir gandum7.

3. Mie basah adalah jenis mie yang mengalami proses perebusan setelah

tahap pemotongan dan sebelum dipasarkan8.

4. Karbohidrat adalah biomolekul kompleks yang fungsinya sebagai

sumber energi dan dapat langsung dipakai oleh tubuh setelah diubah

menjadi glukosa9.

6
Luthfi Octafyan Prakoso, Hany Yusmaini, Maria Selvester Thadeus, Sugeng Wiyono.
2017. Perbedaan Efek Ekstrak Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Dan Ekstrak Buah
Naga Putih (Hylocereus Undatus) Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Putih (Rattus
Norvegicus). J. Gizi Pangan. Volume 12. Nomor 3.halaman 197
7
Bambang Herry Purnomo, Andrew Setiawan Rusdianto, Yurika Widya Dewi. 2014.
Formulasi Strategi Rantai Pasok Tepung Terigu Untuk Industri Kecil Menengah Di Kabupaten
Jember. Jurnal Agroteknologi, Vol. 08 No. 02.Halaman 140.
8
Sri Setyani, Sussi Astute, Florentina. 2017. Substitusi Tepung Tempe Jagung Pada
Pembuatan Mie Basah. Jurnal Teknologi Industri & Hasil Pertanian Vol. 22 No.1. Hal 46
9
Halomoan Hutagalung. 2004. Karbohidrat.Bagian Ilmu Gizi. Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualititatif dengan

menggunakan pendekatan eksperimen laboratorium yang bertujuan untuk

mengetahui kadar karbohidrat dan tingkat penerimaan mie basah berbahan dasar

tepung terigu dengan tambahan pewarna alami limbah kulit buah naga merah

berdasarkan sifat organoleptik.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu penelitian

Penelitian ini di laksanakan pada tanggal 18-28 September 2020

2. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada 2 tempat, yaitu: untuk uji karbohidrat

dilaksanakan di Balai Riset dan Standardisasi (BARISTAND) Industri

Ambon, pembuatan mie basah dan uji organoleptik dilaksanakan di Laboratorium

MIPA IAIN Ambon.

C. Objek penelitian

Objek yang dikaji dalam penelitian ini adalah kadar karbohidrat, dan

kualitas organoleptik pada mie basah berbahan dasar tepung terigu dengan

tambahan pewarna alami limbah kulit buah naga merah.

D. Alat dan bahan

1. Alat

Alat yang akan digunakan dalam penelitan ini adalah sebagai berikut:

26
27

Table 3.1 Alat yang digunakan pada penelitian


NO Nama Alat Fungsi Alat
1 Neraca digital Untuk menimbang bahan
2 Alat pencetak mie Untuk mencetak mie
3 Telenan Sebagai alas untuk memotong bahan
4 Pengaduk Untuk mengaduk bahan
5 Saringan Untuk menyaring ekstrak kulit buah naga
6 Ayakan Untuk mengayak tepung
7 Sarung tangan Sebagai alat pensteril
8 Gelas ukur Untuk mengukur cairan
9 Blender Untuk menghaluskan bahan
10 Kompor Sebagai alat pemanas pada proses perebusan mie
11 Wadah Tempat menampung bahan
12 Pisau Untuk memotong bahan
13 Wajan Untuk merebus mie
14 Erlenmeyer 500 ml Untuk mencampur dan menampung sempel mie basah
15 Neraca analitik Untuk pengujian kadar karbohidrat
16 Pipet gondok 10 ml, 25 Untuk mengambil larutan
ml
17 Pipet tetes Untuk mengambil larutan
18 Pendingin tegak sebagai pengembunan dalam proses destilasi
19 Labu ukur 500 ml Untuk mengukur zat kimia
20 Corong Untuk membantu menindahkan larutan
21 Stop watch Untuk mengukur waktu
22 Pemanas listrik Untuk memanaskan zat kimia
23 Buret Untuk untuk meneteskan cairan kimia

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Table 3.2 Bahan yang digunakan pada penelitian


NO Nama Bahan Fungsi Bahan
1 Tepung terigu Bahan dasar pembuatan mie
2 Ekstrak kulit buah naga Bahan tambahan pembuatan mie
3 Telur ayam Penambah cita rasa mie
4 Garam Penambah cita rasa mie
5 Aquades Sebagai bahan penghomogen campuran
8 Alkohol 70 % Untuk menstrerilkan alat dan bahan
28

9 Tissue Sebagai pembersih kotor yang ada pada sekitar


penelitian
10 Asam klorida Untuk hidrolisis pati menjadi monosakarida
11 Natrium hidroksida, NaOH 30% Untuk menetralkan larutan
12 Kertas lakmus Untuk mengetahui bahan yang diuji
13 Indikator fenilftalein Untuk menentukan titik ekuivalen
14 Larutan luff – scrhoorl Untuk pengujian karbohidrat
155 Larutan kalim iododa KL 20% Untuk pereaksi dalam pengujian
16 Larutan asam sulfat H2 SO4 25% Untuk mengikat ion tembaga
17 Larutan natrium tiosulfat, Na2 S2 Untuk pereaksi dalam pengujian
O7, 0,1 N
18 Petunjuk larutan kanji 0,5% Untuk pereaksi dalam pengujian

E. Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu sebagai

berikut:

1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan ini semua alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu,

Kemudian di sterilkan dengan alkohol 70%. Sedangkan, untuk bahan ekstrak kulit

buah naga didapatkan dari proses penghalusan dan penyaringan kulit buah naga.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Pengolahan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah

1. Buah naga dibersihkan terlebih dahulu kemudian kulitnya di pisahkan dari

daging buah.

2. Kulit buah naga yang sudah dipisahkan dari daging buah selanjutnya dirajang

kecil – kecil dengan ukuran 2-3 cm.

3. Setelah itu kulit buah naga merah yang sudah dirajang kemudian dimasukan

dalam blender dan ditambahkan aquades dengan perbandingan 1:1 dan

diblender hingga halus.


29

4. Setelah halus kulit buah naga merah yang sudah diblender disaring dengan

menggunakan saringan agar dapat menghasilkan ekstrak kulit buah naga.

5. Hasil saringan kulit buah naga inilah yang akan digunakan sebagai pewarna

alami dalam pembuatan mie basah31.

b. Pembuatan Mie Basah

1. Tepung terigu sebanyak 300 gr, di ayak agar tidak ada gumpalan.

2. Kemudian dimasukan ke dalam wadah sambil ditambahkan garam 3g,

ekstrak kulit buah naga merah sebanyak 114ml dan telur ayam 1 butir semua

bahan-bahan yang telah dimasukan dalam wadah diaduk sampai merata

hingga adonan menggumpal dan tercampur.

3. Adonan mie yang telah jadi, kemudian dimasukan pada mesin gilingan mie

(atalas) bagian 1 tujuannya untuk membuat mie lebih pipih sehingga mencapai

ketebalan 3 mm.

4. Adonan yang telah dipress sehingga membentuk lembaran kemudian

dimasukan pada mesin gilingan mie (atalas) bagian 2 untuk selanjutnya

digiling sehingga berbentuk mie dan dipotong dengan ukuran ± 30cm.

6. Kumpulkan potongan-potongan mie untuk ditaburi terigu lalu direbus

selama 3 menit atau dikukus selama kira-kira 5 menit.

7. Mie kemudian diangkat, ditiriskan dan Mie didinginkan sampai cukup

dingin maka selesailah pembuatan mie dan mie basah siap disajikan untuk

konsumsi32

31
Dwi oktarni,Devi ratnawati, Desy Zahra anggraini.pemanfaatan ekstrak kulit buah
naga merah (Hylocereus polyrhizus)sebagai pewarna dan pengawet alami mie basah. Jurnal
gradient. Vol.8 No.2 (2012)
30

c. Pengujian Kadar Karbohidrat

1. Timbang seksame lebih kurang 5 g cuplikan kedalam erlenmeyer 500 ml

2. Tambahkan 200 ml larutan HCL 3%, didihkan selama 3 jam dengan

pendingin tegak

3. Dinginkan dan netralkan dengan larutan NaOH 30% (dengan lakmus atau

fenoltallein) dan ditambahkan sedikit CH3COOH 3% agar suasana larutan

agak sedikit asam

4. Pindahkan isinya kedalam labu ukur 500 ml dan impitkan hingga tanda

garis, kemudian saring

5. Pipet 10 ml saringan kedalam erlenmeyer 500 ml, tambahkan 25 ml

larutan luff (dengan pipet) dan beberapa butir batu didih serta 15 ml air

suling

6. Panaskan campuran tersebut dengan nyala tetap, usahakan agar larutan

dapat mendidihkan dalam waktu 3 menit (gunakan stop watch), didihkan

terus selama tepat 10 menit (hitung dari saat mulai mendidih dan gunakan

stop watch) kemudian dengan cepat dinginkan dalam bak berisi es

7. Setelah dingin tambahkan 15 ml larutan KL 20% dan 25 ml H2 SO4 25 %

perlahan lahan

8. Titar secepatnya dengan larutan tio 0,1 N (gunakan petunjuk larutan kanji

0,5%)

9. Kerjakan juga blangko

Perhitungan :

32
Ir. Sutrisno koswara, MSi,2009 Teknologi Pengolahan Mie. Halaman 2
31

(blangko – penitar) x N tio x 10, setara dengan terusi yang tereduksi. Kemudian

lihat daftar luff schroorl berapa mg gula yang terkandung untuk ml tio yang

dipergunakan

Kadar glukosa=

Dimana :

kadar karbohidrat = 0,90 × kadar glukosa

W1 = bobot cuplikan, dalam mg

W= glukosa yang terkandung untuk ml tio yang dipergunakan dalam (mg)


dari daftar

Fp= faktor pengenceran

d. Uji Organoleptik

Uji organoleptik dilakukan dengan menyediakan sampel mie basah yang akan

disajikan terhadap panelis. Uji organoleptik dilakukan dengan uji kesukaan ( uji

hedonik ) oleh 30 panelis dengan menguji rasa, warna, kekenyalan/tektur dan

flavor/aroma. Panelis memberiksn penilaian pada kertas quisioner uji organoleptik

mie basah.33.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis

deskriptif kualitatif untuk uji kadar karbohidrat dan kualitas organoleptik pada

mie basah.

1. Uji karbohidrat metode Luff School

33
Dela Handi Viani. 2017. Karakteristik Fisik Dan Mutu Hedonik Biskuit Hasil Substitusi
Tepung Terigu Dengan Tepung Pati Koro Pedang. Skripsi. Hal 21.
32

untuk mengukur kandungan karbohidrat peneliti menggunakan metode Luff

Schoorl

2. Uji organoleptik

Untuk mengetahui tingkat kesukaan dari panelis dilakukan analisis

deskriptif persentase. Skor nilai untuk mendapatkan persentase dirumuskan

sebagai berikut :

Deskriptif Persentase (%) =

Keterangan :

% = Skor persentase

n = Jumlah skor yang diperoleh


34
N = Skor ideal (Skor Ideal x jumlah panelis)

Interprestasi skor :

0%-20% = Sangat Lemah

21%-40% =Lemah

41%-60% =Cukup

61%-80% = Kuat

81%-100% =Sangat kuat

34
Rani Gavrila. 2017. Analisis Indeks Glikemik Dan Kandungan Gizi Serta Uji Daya
Terima Mi dari Beras Merah Dengan Penambahan Umbi Garut. Universitas Sumatera
Utara.Skripsi.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan uji kandungan karbohidrat dan uji organoleptik mie

basah berbahan dasar tepung terigu dan ekstrak kulit buah naga merah sebagai

pewarna alami, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Besar kandungan karbohidrat pada mie basah berbahan dasar tepung terigu

+ ekstak kulit buah naga merah (300 gram tepung terigu : 114 ml ekstrak

kulit buah naga merah) sebagai pewarna alami per 100 gram dengan

menggunakan metode Luff Schoorl adalah sebesar 23,94%.

2. Besar tingkat penerimaan mie basah berbahan dasar tepung terigu dan

ekstrak kulit buah naga merah sebagai pewarna alami berdasarkan uji

organoleptik warna adalah sebesar 57,7%, kekenyalan/tekstur sebesar

77,7%, aroma sebesar 77,7% dan rasa 93,3%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan beberapa hal yang dapat

disarankan adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembuatan makanan perlu memperhatikan kebersihan alat

maupun bahan yang akan digunakan.

2. Sebelum menggunakan tepung ada baiknya di ayak terlebih dahulu agar

tidak ada gumpalan. Telur dan kulit buah naga merah yang akan digunakan

juga harus dicuci bersih.

49
50

3. Penambahan bahan – bahan lainya di butuhkan untuk menambah minat

masyarakat dalam mengkonsumsi mie basah berbahan dasar tepung terigu

dan ekstrak kulit buan naga merah sebagai pewarna alami.


DAFTAR PUSTAKA

Angkat,N.U., Luthfi, A.M.S., Revandy, I.D. 2018. Identifikasi Karakter


Morfologi Buah Naga (Hylocereus sp.) Di Kecamatan Sitinjo Kabupaten
Dairi Sumatera Utara. Jurnal Agroekoteknologi.6(4).

Ayu,E.D.karakteristik kimia dan sensori tempe dengan variasi bahan baku


kedelai /beras dan penambahan angkak serta variasi lama fermentasi.
Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.Skripsi.

Dede zainal arif. 2018.Kajian perbandingan tepung terigu (triticum eastivum)


dengan tepung jewawut (setari etalica) terhadap karakteristik roti manis.
Pasundan foot teknologi journal, vol.5 dengan tepung jewawut (setari
etalica) terhadap karakteristik roti manis. Pasundan foot teknologi
journal. vol.5. no 3.

Effendi, Z., Fitri, E.D.S., dan Yosi, S.2016. Sifat Fisik Mie Basah Berbahan Dasar
Tepung Komposit Kentang Dan Tapioka. | Jurnal Agroindustri.6(2).

Enjelina ,w.,Yunia O.,Rilza.,Zulya Erda. 2019.Pemanfaatan kulit buah naga


merah (hylocereus polyrhizus Sp.)Untuk memperpanjang umur simpan
mie basah.Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal, (4)1: 67-68.

Ermadayanti, W.A.2018.Seribu Manfaat pada Kulit Buah Naga Merah


(Hylocereus polyrhizus ). halaman 1-2.

Ekawati, P., Roatiati, Syahraeni.2015. Aplikasi Ekstrak Kulit Buah Naga Sebagai
Pewarna Alami Pada Susu Kedelai Dan Santan.Jurnal
Argotekbis.3(2):199.

Fathurahman A., Nyimas R., Supriyadi. 2017. Laporan Praktikum Biokimia


Analisis Karbohidrat Dengan Uji Iodin Dan Uji Bennedit.Fakultas
Pertanian Universitas Garut.

Fitasari, Eka. 2009. Pengaruh Tingkat Penambahan Tepung Terigu Terhadap


Kadar Air, Kadar Lemak, Kadar Protein, Mikrostruktur, Dan Mutu
Organoleptik Keju Gouda Olahan.Jurnal Ilmu Dan Teknologi Hasil
Ternak.4(2):17-29.

Fridawati, A.P..2016.Hubungan atara asupan energi, karbohidrat, protein, dan


lemak terhadap obesitas sentral pada orang dewasa di desa
kepuharjo,kecamatan cangkringan,Yogyakarta.Universitas Santana
dharma Yogyakarta.skripsi .hlm 8-9.

51
52

Gavrila, R. 2017. Analisis Indeks Glikemik Dan Kandungan Gizi Serta Uji Daya
Terima Mie dari Beras Merah Dengan Penambahan Umbi Garut.
Universitas Sumatera Utara.Skripsi.`1

Hapsari D.M., Binar, P.2015. Hubungan Konsumsi Karbohidrat Sederhana Dan


Cairan Terhadap Kadar Asam Urat Pada Remaja Laki-Laki. Jurnal Of
Nutrition College. 4(1):. 51-52.
Harahap, N.A. 2007. Pembuatan Mie Basah Dengan Penambahan Wortel
(Daucus Carota l). Skripsi. Hal 30.

Hidayah, Nur., Ade heri mulyati. 2014. Overview Industri Tepung


Gandum/Terigu Nasional Indonesia, APTINDO.

Hidayati, N.Tri.2013.Kandungan Karbohidrat Dan Organoleptik Mie Suweg


(Amorphophallus Campanulatus) Dengan Penambahan Pewarna Kulit
Buah Naga (Hylocereus Undatus) Dan Wortel (Daucus Carota L).Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Surakarta.Skripsi.hlm 42.

Hutagalung, H. 2004. Karbohidrat Bagian Ilmu Gizi. Fakultas Kedokteran


Universitas Sumatra Utara.hlm 3.

Hutagalung, H. 2004. Karbohidrat Bagian Ilmu Gizi. Fakultas Kedokteran


Universitas Sumatra Utara. Hlm 1.

Islamiyati, D.2013.Peran Tepung Singkong Pada Kualitas Mie Sayur.


Universitas Pembangunan Veteran jawa Timur. Hlm 1-2.

Indriyani, F., Nurhidajah, Agus Suyanto. 2013. Karakteristik Fisik, Kimia Dan
Sifat Organoleptik Tepung Beras Merah Berdasarkan Variasi Lama
Pengeringan. Jurnal Pangan dan Gizi.No.8( 4).

Khotija, S. 2016. Kadar Karbohidrat Dan Organoleptik Mie Basah Tepung Biji
Nangka Dengan Penambahan Kulit Buah Naga Sebagai Pewarna Alami.
Skripsi. Hal 6.

Khotijah, S.2016. kadar karbohidrat dan organoleptik mie basah tepung biji nagka
dengan penambahan kulit buah naga sebagai pewarna alami. Skripsi.
Koswara, S. 2009. Teknologi Pengolahan Mie. Halaman 2.

Kusbandari, Aprilia. 2015. Analisis Kualitatif Kandungan Sakarida Dalam


Tepung Dan Pati Umbi Ganyong (canna edulis ker). Pharmaҫiana,5(2).

Lestari,S., Pepi.N.,S.Uji Organoleptik Mi Basah Berbahan Dasar Tepung Talas


Beneng (Xantoshoma undipes) Untuk Meningkatkan Nilai Tambah Bahan
53

Pangan Lokal Banten .Proseding Seminar Nasional Masyarakat


Biodiversitas Indonesia.No. 4, Vol. 1. Juli 2015

Mualim, A., susi lestari., siti hanggita r.j.2013. Kandungan Gizi Dan Karakteristik
Mie Basah Dengan Subsitusi Daging Keong Mas (Pomacea
canaliculata). Jurnal fishtech.2:1. Halm 81-82.

Mukti, K.S.A., Ninna R., Sulistiani S., 2018. Analisis Kandungan Karbohidrat,
Glukosa, Dan Uji Daya Terima Pada Nasi Bakar, Nasi Panggang, Dan
Nasi Biasa. Jurnal Agroteknologi. 12(1):90.

Nofalina, Y. 2012. Pengaruh Penambahan Tepung Terigu Terhadap Daya


Terima, Kadar Karbohidrat Dan Kadar Serat Kue Prol Bonggol Pisang
(Musa paradisiaca). Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Jember.skripsi.

Oktarni, D.,Devi R., Desy, Z., A. 2012. pemanfaatan ekstrak kulit buah naga
merah (Hylocereus polyrhizus)sebagai pewarna dan pengawet alami
mie basah. Jurnal gradient. Vol.8 No.2.

Prakoso, L.O., Hany Y., Maria Selvester, T., Sugeng, W. 2017. Perbedaan Efek
Ekstrak Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Dan Ekstrak Buah
Naga Putih (hylocereus undatus) Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus
Putih (rattus norvegicus). J. Gizi Pangan.2(3):197.

Purnomo, B.H., Andrew, S.R., Yurika, W.D . 2014. Formulasi Strategi Rantai
Pasok Tepung Terigu Untuk Industri Kecil Menengah di Kabupaten
Jember. Jurnal Agroteknologi.8(2):140.

Qalsum, U., Anang W., M. Diah, dan Supriadi. 2015. Analisis Kadar
Karbohidrat, Lemak Dan Protein Dari Tepunh Biji Mangga (Mangifera
indica L) Jenis Gadung. Jurnal J. Akademika Kim.4(4):168.

Rini, K., dan Ima H. 2013. Modul Penanganan Mutu Fisis ( Organoleptik )
Program Studi Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah
Semarang. Halaman 1-5.

Risti Yustisia. 2013. Pengaruh penambahan telur terhadap kadar protein , serat,
tingkat kekenyalan dan penerimaan mie basah bebas gluten berbahan
baku tepung komposit. Skripsi.

Rochmawati, Nia. 2019. Pemanfaatan Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus


polyrhizus)Sebagai Tepung Untuk Pembuatan Cookies. Program Studi
Seni Kuliner, Akademi Kuliner dan Patiseri OTTIMMO Internasional
Surabaya.17(3),hlm 22.
54

Safitri,F., Sri., Hartini. Subtitusi Buah Sukun (Artocapus artilis Forst) Dalam
Pembuatan Mi Basah Berbahan Dasar Tepung Gaplek
Berprotein.Dosen Prodi Kimia, FSM- UKSW Salatiga.

Santoso, Agus.2011. Serat Pangan (Dietary Fiber ) Dan Manfaatnya Bagi


Kesehatan.jurnal magistra. halm 40.

Satria,K.A.M.,Ninna Rohmawati, Sulistiyani Sulistiyani.2018.Analisis kandungan


karbohidrat, glukosa, dan uji daya terimaPada nasi bakar, nasi
panggang, dan nasi biasa. Jurnal Agroteknologi. Vol. 12 No.01.

Sepryadi Tri. 2015. Pengaruh pemakaian kulit buah naga merah terhadap
kualitas kue ku.Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Jurusan
Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri
Padang.skripsi.hlm 7-9.

Setyani, S., Sussi, A., Florentina. 2017. Substitusi Tepung Tempe Jagung Pada
Pembuatan Mie Basah. Jurnal Teknologi Industri & Hasil
Pertanian.22(1).halm 5.

Setyani, S., Sussi, A., Florentina. 2017. Substitusi Tepung Tempe Jagung Pada
Pembuatan Mie Basah. Jurnal Teknologi Industri & Hasil
Pertanian.22(1).halm 8

Siregar, N.S. 2014. Jurnal Ilmu Keolahragaan.13 (2):4.

Sukendro,S.J., Nono, S., Endah, A.,Ratnawati, H. 2015. Efektifitas Larutan Kulit


Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Terhadap Jumlah Koloni
Bakteri Di Saliva. Jurnal Kesehatan Gigi.02(1).

Syahidah, A.A., Setyaningrum A., Kawiji. 2014. Aplikasi Kulit Buah Naga Merah
( Hylocereus Polyhizus ) Pada Teknologi Produksi Telur Ayam
Asin:Sensori Dan Antioksidan. Jurnal Teknosains Pangan.3(2).

Syukur,Sp,Mp Widyaiswara Muda. 2015. Mengenal Buah Naga.Balai Pelatihan


Pertanian Jambi. halaman 7-8.

Th. W. Watugully, Anik Uniarti, Maria Nindatu. 2019.Aplikasi Ekstrak Kulit


Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Pada Nata De Coco Dalam
Menurunkan Kadar Kolesterol Total, Ldl, Dan Meningkatkan Hdl Pada
Mencit (Mus Musculus). Jurnal profesi medika. 13(1). Hlm 33.

Tri,N.H.2013.Kandungan Karbohidrat Dan Organoleptik Mie Suweg


(Amorphophallus Campanulatus) Dengan Penambahan Pewarna Kulit
Buah Naga (Hylocereus Undatus) Dan Wortel (Daucus Carota L).Fakultas
55

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah


Surakarta.Skripsi.hlm 42.

Tyanjani, E.F., Yunianta. 2015. Pembuatan Dekstrin Dari Pati Sagu (Metroxylon
Sagus Rottb) Dengan Enzim Β – Amilase Terhadap Sifat Fisiko Kimia.
Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3 (3):1119-1120.

U, Evi.U.,dan Moch. A. H. 2007. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Buah Naga


(Hylocereus undatus (Haw.) Britt. & Rose). Jurnal Ilmu Dasar,8(1):83.

Viani, D.H. 2017. Karakteristik Fisik Dan Mutu Hedonik Biskuit Hasil Substitusi
Tepung Terigu Dengan Tepung Pati Koro Pedang. Universitas
Dipenogero. Skripsi.

Waladi,vonny.,S.,J., dan faiza., h. 2015.Pemanfaatan kulit buah naga merah


(hylocereus polyrhizus)sebagai bahan tambahan dalam pembuatan es
krim.jom faperta.vol.2 No.1.

Wicaksono, F.Y.,yudithia ,M.,tati,N. putri utami suherman ,alfika fauzan, andala


muhamad nurdin . Respon masyarakat terhadap pengenalan tanaman
gandum dan produk-produknya di desa anjasari kecamatan anjasari
kecamatan bandung. Jurnal studi agroteknologi. Vol. 7 No.1 (2018).
56

Lampiran 1.
Hasil Uji Kadar Karbohidrat Mie Basah

s
57
58

Lampiran 2.

QUISONER DAYA TERIMA (UJI ORGANOLEPTIK)


MIE BASAH
Nama :

Tanggal :

Nama produk :

Di hadapan saudara terdapat 1 sampel mie basah. Saudara di minta untuk

menilai tingkat kesukaan saudara terhadap sampel tersebut.Saudara cukup

memberi tanda centang (√ ) pada kolom di bawah yang menunjukan tingkat

kesukaan anda terhadap produk tersebut.Suatu penilaian yang sebenarnya dari

saudara pribadi akan sangat membantu.

Atas kerjasama saudara saya ucapkan terimakasih


Tingkat

Jenis pengujian Sangat suka Suka Biasa Tidak Suka


Warna
Kekenyalan/Tekstur
Flavor/Aroma
Rasa

Keterangan :
3= Sangat suka
2= Suka
1= Biasa
0= Tidak Suka
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89

Lampiran 3.
Uji Organoleptik

No Skala Numerik
Panelis
Warna Kekenyalan/Tekstur Flavor/Aroma Rasa

1 3 2 1 2
2 2 1 2 1
3 1 2 3 1
4 2 3 3 2
5 2 2 1 3
6 2 3 3 3
7 2 3 3 3
8 2 3 3 3
9 2 3 3 3
10 1 3 3 3
11 1 3 3 3
12 1 3 3 3
13 1 3 1 2
14 1 3 2 3
15 3 3 3 3
16 2 3 1 2
17 3 2 1 3
18 2 3 3 2
19 3 3 3 3
20 2 3 3 3
21 0 2 1 2
22 0 2 2 3
23 2 2 1 2
24 2 3 3 3
25 1 2 2 1
26 1 1 2 3
27 2 1 3 3
28 2 2 3 1
29 2 3 3 3
30 2 3 2 3
Jumlah 52 70 70 75
Presentase 57,7% 77,7% 77,7% 83,3%
90

Keterangan :

Sangat suka :3

Suka :2

Biasa :1

Tidak Suka :0

Deskriptif Persentase (%)=

Keterangan :

% = Skor persentase

n = Jumlah skor yang diperoleh

N = Skor ideal (Skor Ideal x jumlah panelis)

Warna :

(%)=

Kekenyalan/Tekstur :

(%)=

=
91

Flavor /Aroma :

(%)=

Rasa :

(%)=

Interprestasi skor :

0%-20% = Sangat Lemah

21%-40% =Lemah

41%-60% =Cukup

61%-80% = Kuat

81%-100% =Sangat kuat


92

Lampiran 4.

DOKUMENTASI

Foto 1. Bahan pembuat mie Foto 2. Membersihkan kulit buah


naga

Foto 3. Memisahkan kulit dan daging Foto 4. Menimbang bahan


buah naga

Foto 5. Membuat ekstrak kulit Foto 6. Penyaringan ekstrak kulit


buah naga buah naga
93

Foto 7. Pembuatan adonan mie Foto 8. Pemipihan adonan mie

Foto 9. Pencetakan mie Foto 10. Adonan yang telah menjadi


mie

Foto 11. Perebusan mie Foto 12. Mie basah yang telah jadi
94

Foto 13. Pengujian organoleptik oleh panelis


95
96
97

OKJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJIIIJJJJJJJ
JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ

Anda mungkin juga menyukai