Anda di halaman 1dari 60

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOTORAN SAPI TERHADAP

PERTUMBUHAN TANAMAN CABE RAWIT (Capsicum frutescens L,)

SKRIPSI

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh Gelar Sarjana


Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Pendidikan Biologi

Oleh :

MIRNA ROROA
NIM : 0120402214

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) AMBON
2018

iii
MOTTO
“tidak ada kata terlambat dalam menuju jalan
kesuksesan ”

PERSEMBAHAN

Skripsi ini Penulis Persembahkan Untuk :


Ayahanda Abdul Kiram Roroa & Ibunda Hayati Roroa serta paman
Ambodale Roroa dan Bibi Murni Samin Tercinta.

Terima kasih atas curahan dan kasih sayang seluas


alam semesta, cinta sebening embun serta doa dan
keringat yang engkau Perjuangkan
Untuk selama ini
Kakak ku dan Adiku Tersayang

Terimah kasih atas kasih sayang,


dukungan,motivasi,nasehat serta doa yang telah
diberikan selama dalam penyelesaian skripsi ini
Almamaterku Tercinta

Proggram Studi Biologi


Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Ambon

iv
ABSTRAK

MIRNA ROROA. NIM : 0120402214. Pembimbing I : Corneli Parry, M.Pd


Pembimbing II : Laila Sahubawa M.Pd. Judul Pengaruh Pemberian Pupuk
Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabe Rawit. Program Studi
Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon. 2017
Cabe Rawit merupakan tanaman yang digunakan sebagai bahan utama dari
pembuatan sambal yang sering kita konsumsi dan dibudidayakan oleh masyarakat.
Cabe rawit juga merupakan salah satu dari sekian banyak tanaman yang
berpeluang cukup besar bagi perdagangan, baik di dalam maupun di luar negeri.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kotoran sapi
terhadap pertumbuhan tanaman cabe rawit dan untuk mengetahui berapa besar
pengaruh kompos kotoran sapi terhadap pertumbuhan tanaman cabe rawit.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Waiheru pada tanggal 9 november
sampai 8 desember 2017. Tipe Penelitian Kuantitatif dengan Pendekatan
Eksperimen Lapangan, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan
6 perlakuan yaitu kontrol/tanpa perlakuan pupuk kotoran sapi (A0), pupuk
kotoran sapi sebanyak 50 ml/polybag (A1) , pupuk pupuk kotoran sapi sebanyak
75 ml/polybag (A2), pupuk pupuk kotoran sapi sebanyak 100 ml/polybag (A3),
\pupuk kotoran sapi raja sebanyak 125 ml/polybag (A4), pupuk kotoran sapi
sebanyak 150 ml/polybag (A5), dengan 3 (tiga) ulangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kotoran sapi
berpengaruh sangat nyata terhadap semua parameter yang diuji yaitu tinggi
tanaman (cm), jumlah daun (helai), dan bobot segar (gr). Hasil uji BNT
menunjukkan bahwa pupuk kotoran sapi dengan dosis 150 ml/polybag
memberikan pengaruh tertinggi pada semua parameter pengamatan.

Kata kunci : Pemberian kotoran sapi, pertumbuhan tanaman cabe rawit

v
KATA PENGANTAR

Asalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Syukur Alhamdullilah penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang

telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyususnan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini yang berjudul ’’ Pengaruh

Pemberian Pupuk Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabe

Rawit (Capsium Frutescens, L)”. Merupakan salah satu persyaratan untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan ( S.Pd ) Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Program Studi Pendidikan Biologi Pada Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Ambon. Dalam penyususnan skripsi ini penulis mengalami berbagai

macam hambatan maupun tantangan. Akan tetapi, dengan ketekunan dan

kemauan keras dan diimbangi dengan kesabaran serta adanya bantuan dari

berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan untuk itu sudah sepatutnya

penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya

1. Ayah Abdul Kiram Roroa dan Ibu Hayati Roroa serta paman Ambodale

Roroa dan Bibi Murni Samin Tersayang dan tercinta.

2. kakak-kakaku (Dedy Roroa dan Anjas Roroa) tidak ada yang bisah tercapai

tanpa restu darimu. Terima kasih atas semuanya yang telah kalian berikan

sepanjang hidupku suka maupun duka.

3. adik-adikku ( Dewi Roroa, Lela Roroa, Yamin Roroa, Tilla Roroa, Heru

Roroa). Terima kasih yang memberikan motifasi dan dukungan kepada

penulis.

vi
4. Rektor IAIN Ambon, Dr. Hasbullah Toisuta, M. Ag, sosok yang ramah dan

luar biasa, Dr.H.Mohdar Yanlua, M.Ag, selaku Wakil Rektor I, Wakil Rektor

II Bapak Dr. Ismail DP, M.Pd Wakil Rektor III Bapak Dr. Abdullah Latuapo,

M.Pd.I, serta seluruh Civitas Akademika IAIN Ambon.

5. Dr. Samad Umarella, M.Pd. Sebagai Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan IAIN Ambon serta Wakil Dekan I Dr. Fatma Sopamena, M.Pd,

Wakil Dekan II Ibu Ummu Saida, M.Pd., dan Wakil Dekan III, Bapak

Ridwan Latuapo, M.Pd.

6. Janaba Renngiwur, M.Pd, Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

dan Surati, M.Pd. sebagai Sekretaris Program Studi Pendidikan Biologi

beserta seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Biologi yang telah banyak

memberi ilmu kepada saya, semoga Allah senantiasa memudahkan setiap

urusan kalian.

7. Cornelia Pary M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Laila Sahubawa, M.Pd

selaku dosen pembimbing II yang telah banyak membantu, membimbing

serta memberi semangat sampai penelitian ini terselesaikan dengan baik.

8. Nur Alim Natsir, M.Si dan Irvan Lasaiba, M.Biotech sebagai penguji I dan

penguji II yang telah memberikan masukan bagi penulis dalam

penyempurnaan Hasil penelitian ini.

9. Bapak/ ibu dosen dan Asisten Dosen serta staf karyawan karyawati di lingkup

Fakultas Imu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon.

vii
10. Wa Atima, kepala laboratorium, Ibu Sarmawati Kotala,M.Si dan Mulyadi

Taslim,S.Si dan selaku teknisi laboratorium MIPA IAIN Ambon yang telah

membantu selama peneliti melakukan kegiatan penelitian

11. Rivalna Rivai, M.Hum Selaku Kepala Perpustakaan IAIN Ambon beserta

stafnya yang telah menyediakan segala fasilitas literature yang penulis

butuhkan

12. Bapak Kepala Kecamatan Wakate Seram Bagian Timur Berserta staf yang

telah membantu selama peneliti melakukan kegiatan penelitian.

13. Kakak dan adik yang tersayang yang selalu memberikan motifasi dan

dukungan kepada penulis

14. Keluarga besarku Roroa dan Tabaubun yang tidak sempat kutuliskan

namanya satu persatu yang selalu memberikanku semangat

15. Orang’ terkasih dan tersayang yang tak dapat ku sebut namanya satu per satu

16. Kepada seluruh sahabat-sahabat terbaik (Marna selly, Wati Rumkel, Anisa

Sangiamanur S.Pd, Anisa Ngabalin, Dian N.Nurlili, Ali Tarabubun S.Pd,

Rukia Bugis, Irayati Rumaf). Yang selalu ada dalam susah ataupun senang, ,

17. Teman-teman Biologi angkatan 2012 yang tidak sempat kutuliskan namanya

satu persatu yang selalu memberikanku semangat

18. Beserta seluruh teman-teman seperjuangan angkatan 2012 Program Studi

Pendidikan Biologi IAIN Ambon.

Tiada hal berharga yang mampu penulis berikan melainkan Do’a dan

harapan kepada Allah SWT, semoga dilimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada

viii
semua. pihak yang telah membantu dan mendorong penulis baik moril maupun

matril sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. semoga skripsi ini

berguna bagi yang membutuhkan

Ambon, Oktober 2018

Penulis

ix
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................ iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
ABSTRAK ..............................................................................................................v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...........................................................................................................x
DAFTAR TABEL................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................4
D. Manfaat Hasil Penelitian ..........................................................................4
E. Defenisi Operasional ................................................................................5
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Taksonomi Tanaman Cabe Rawit .......................................................6
B. Morfologi Tanaman Cabe Rawit ............................................................7
C. Syarat Tumbuh ..........................................................................................9
D. Variaetas Cabe Rawit ............................................................................ 10
E. Pertumbuhan dan Perkembangan Cabe Rawit .................................. 11
F. Jarak Tanam ........................................................................................... 12
G. Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman
Cabe Rawit ............................................................................................. 15
H. Deskripsi Umum Tentang Pupuk Kandang ........................................ 20
I. Pupuk Kandang Kotoran Sapi .............................................................. 23
J. Hipotesis Penelitian ............................................................................... 24

x
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................26
B. Waktu dan Tempat ............................................................................... 17
C. Variabel Penelitian ................................................................................ 17
D. Obyek Penelitian.................................................................................... 18
E. Alat Dan Bahan ...................................................................................... 18
F. Rancangan Penelitian ............................................................................ 19
G. Prosedur Kerja ....................................................................................... 20
H. TeknikPengumpulan Data .................................................................... 23
I. TeknikAnalisis Data .............................................................................. 24
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ..................................................................................................34
B. Pembahasan ............................................................................................ 34
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................. 35
B. Saran ....................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................36
LAMPIRAN ..........................................................................................................37

xi
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1. Alat Penelitian .....................................................................................24

Tabel 3.2. Bahan Penelitian .................................................................................25

Tabel 3.4. Daftar Analisis Rancangan Acak Kelompok (RAK) ..........................26

Tabel 4.1 Rata-rata Tinggi Tanaman Cabe Rawit (cm) Pada Setiap Perlakuan. 34

Tabel 4.2. Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Cabe Rawit Pada Setiap Perlakuan 35

Tabel 4.3. Rata-rata Bobot segar tanaman cabe rawit Pada Setiap Perlakuan ...36

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Teks Halaman

Lampiran 1. Denah Percobaan di Lapangan .......................................................48

Lampiran 2. Data Hasil Penelitian dan Sidik Ragam Tinggi Tanaman ...............49

Lampiran 2. Data Hasil Penelitian dan Sidik Ragam Jumlah Daun Tanaman .....50

Lampiran 3. Data Hasil Penelitian dan Sidik Ragam Bobot Segar Tanaman ......51

Lampiran 4. Perhitungan Analisis Ragam ............................................................52

Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian ....................................................................63

Lampiran 6. Data Mentah Hasil Penelitian ............................................................65

Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian .........................................................................66

Lampiran 7 Surat Keterangan Telah Melakuan Penelitian ...................................67

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Teks Halaman

Foto 1. Kotoran Sapi ............................................................................................53

Foto 2. Larutan EM4 .............................................................................................53

Foto 3. Gula Pasir .................................................................................................53

Foto 4. Dedak ........................................................................................................53

Foto 5. Pembuatan Pupuk Kotoran Sapi .............................................................54

Foto 6. Pembuatan Larutan EM4 ..........................................................................54

Foto 7. Pupuk Kandang dan Pupuk Kotoran Sapi .................................................54

Foto 8. Adonan Kompos Bokasih dibuat Menjadi Sebuah Gundukan ................54

Foto 9. Sampel Tanaman Cabe ...........................................................................55

Foto 10. Pengambilan Tanah ................................................................................55

Foto 11. Proses Pembelahan Buah Cabe .............................................................55

Foto 12. Proses Pelepasan Bibit Dari Dalam Buah ..............................................55

Foto 13. Perendaman Bibit Cabe ........................................................................56

Foto 14. Persiapan Media Tanam .........................................................................56

Foto 15 . Proses Pembibitan Pada Media .............................................................56

Foto 16. Proses Persemaian Bibit Cabe ................................................................56

Foto 17. Bibit Kakao Yang Di Pindahkan Ke Polybag .......................................56

Foto 18. Bibit Cabe Yang Telah Di Pindahkan ...................................................56

Foto 19. Aplikasikan Pupuk Kotoran Sapi ...........................................................57

Foto 20. Mengukur Tinggi Tanaman Dan Menghitung Jumlah Daun .................57

Foto 21. Menghitung Berat Basah Tanaman Cabe ..............................................57

xiv
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan revolusi hijau yang lebih ditujukan untuk meningkatkan

ketersediaan pangan, sejak tahun 1960-an di berbagai penjuru dunia terjadi

peningkatan pemakaian pupuk kimia seperti urea, TSP, dan KCl serta

berbagai jenis pupuk mikro. Berbagai jenis pupuk kimia tersebut menjadi sentra

perhatian para ahli pertanian. Sebagai akibatnya, pemberian/pengembalian bahan

organik ke dalam tanah kurang mendapat perhatian. Akan tetapi, akhir-akhir

ini terjadi perubahan selera konsumen akan ”produk makanan organik” di mana

masyarakat menginginkan tanaman yang lebih menyehatkan. Pemberian

bahan organik ke dalam tanah juga dapat meningkatkan produksi pertanian

melalui keseimbangan dan ketersediaan hara yang seimbang karena terjadi

interaksi antara tanah, bahan organik dengan organisme tanah. 1

Telah lama diketahui bahwa pemberian bahan organik ke dalam tanah

sebaiknya melalui proses pengomposan terlebih dahulu untuk menurunkan nisbah

C/N. Pada kondisi itu, aktivitas organisme tanah sudah menurun sehingga

unsurunsur menjadi lebih tersedia bagi tanaman. Akan tetapi, sampai saat

ini nilai nisbah C/N berapa sebaiknya kompos itu diberikan kedalam tanah masih

menjadi perdebatan. Miller (1959) menyebutkan bahwa nilai C/N ratio 9-12

dapat dianggap sebagai acuan dalam pembuatan kompos yang baik,

1
Bamabang Harwono. Panduan Sukses Bertanam 20 Buah Dan Sayuran. ( Klaten : Cable
Book. 2011 ). Hlm. 147-149
2

sedangkan Djajakirana (2008) berpendapat sebaiknya pemberian kompos pada

tanah diberikan pada C/N ratio 20-30 karena pada C/N ratio sekitar 9-12

reaksi dekomposisi sudah selesai dan kompos terlalu matang, sehingga apa

yang diharapkan dari proses perubahan bahan organik kompleks menjadi ikatan

organik ang lebih sederhana sudah terlewati. Selain masalah nisbah C/N,

kualitas kompos yang dihasilkan sangat tergantung pada bahan organik yang

digunakan dan cara pengomposannya.

Kotoran sapi yang mempunyai kadar serat yang tinggi seperti selulosa, hal ini

terbukti dari hasil pengukuran parameter C/N rasio yang cukup tinggi >40.

Tingginya kadar C dalam pukan sapi menghambat penggunaan langsung ke lahan

pertanian karena akan menekan pertumbuhan tanaman utama. Penekanan

pertumbuhan terjadi karena mikroba dekomposer akan menggunakan N yang

tersedia untuk mendekomposisi bahan organik tersebut sehingga tanaman utama

akan kekurangan N. Untuk memaksimalkan penggunaan pukan sapi harus

dilakukan pengomposan agar menjadi kompos pukan sapi dengan rasio C/N di

bawah 20. Selain masalah rasio C/N, pemanfaatan pukan sapi secara langsung

juga berkaitan dengan kadar air yang tinggi. Petani umumnya menyebutnya

sebagai pupuk dingin. Bila pukan dengan kadar air yang tinggi diaplikasikan

secara langsung akan memerlukan tenaga yang lebih banyak serta proses

pelepasan amoniak masih berlangsung.2

2
Anonim, Http : //id Wikipedia.org/wiki/ Tanaman cabe. Dionlainkan Tanggal 28 April
2016
3

Kotoran kambing adalah khas, karena berbentuk butiran-butiran yang agak

sukar dipecah secara fisik sehingga sangat berpengaruh terhadap proses

dekomposisi dan proses penyediaan haranya. Nilai rasio C/N pukan kambing

umumnya masih di atas 30. Pupuk kandang yang baik harus mempunyai rasio

C/N <20, sehingga pupuk kandang akan lebih baik penggunaannya bila

dikomposkan terlebih dahulu. Kalaupun akan digunakan secara langsung, pukan

ini akan memberikan manfaat yang lebih baik pada musim kedua pertanaman.

Kadar air pukan kambing relatif lebih rendah dari pukan sapi dan sedikit lebih

tinggi dari pukan ayam. Kadar hara pupuk kandang mengandung kalium yang

relatif lebih tinggi dari pukan lainnya. Sementara kadar hara N dan P hampir sama

dengan pukan lainnya.

Cabai rawit masuk dalam suku terong-terongan (Solanaceae) dan merupakan

tanaman yang mudah ditanam didataran rendah ataupun didataran tinggi

organ penting dalam tanaman cabai meliputi bagian cabai rawit merupakan

tanaman tahunan yang tumbuh tegak. Tanaman cabai merupakan tanaman

yang menyerbuk sendiri. Namun demikian, persilangan antar varietas secara

alami sangat mungkin terjadi dilapangan yang dapat menghasilkan ras-ras

cabai baru dengan sendirinya

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran

Sapi Terhadap PertumbuhanTanaman Cabe Rawit (Capsicum frutescens, L)”


4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka yang menjadi

permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada pengaruh pemberian pupuk kotoran sapi terhadap pertumbuhan

tanaman cabe rawit(Capsicum frutescens L.)?

2. Seberapa besar pengaruh dalam pemberian pupuk kotoran sapi terhadap

pertumbuhan cabe rawit (Capsicum frutescens L.)?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kotoran sapi terhadap

pertumbuhan tanaman cabe rawit (Capsicum frutescens L.)

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dalam pemberian pupuk kotoran

sapi terhadap pertumbuhan tanaman cabe rawit (Capsicum frutescens L.)

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Sebagai sumber informasi bagi masyarakat dalam mengelola limbah kotoran

sapi

2. Sebagai bahan masukkan bagi masyarakat khususnya petani untuk

memanfaatkan limbah kotoran sapi dan kambing menjadi pupuk organik yang

mudah diolah.
5

E. Penjelasan Istilah

Agar mempermudah pembaca dalam proses pemahaman terhadap

penelitian ini maka ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan terkait dengan judul

ini yaitu:

1. Pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu orang atau

benda dan sebagainya yang berkuasa atau berkekuatan3

2. Kotoran sapi adalah kotoran sapi yang telah kering dan lapuk, bisa

didremas dengan mudah dan rapuh yang didekompser mengunakan bahan-

bahan organik ( Anonim, : 2013 d)

3. Pertumbuhan adalah Perubahan secara kuantitatif selama siklus hidup

tanaman yang bertambah besar ataupun bertambah berat tanaman atau

bagian tanaman akibat adanya penambahan unsur-unsur struktural yang

baru, peningkatan ukuran tanaman yang tidak akan kembali sebagai akibat

pembelahan dan pembesaran sel.4

4. Cabe Rawit (Capsicum frutescens, L) adalah Tanaman cabe rawit salah

satu jenis cabe yang paling banyak dibeli untuk dijadikan bahan bumbu

masakan.

3
Dahlan , M. 1994. Kamus Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Arkola. Hlm . 207
4
Purwadaminta, W.L.S. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia: Balai Pustaka, Hlm 265
25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

kuantitatif dengan pendekatan eksperimen lapangan dimana untuk mengetahui

pengaruh pemberian pupuk kotoran sapi terhadap pertumbuhan tanaman cabe

rawit 18

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Kompleks IAIN Ambon, RT.006/ RW. 018

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Tanggal 9 November 2017 - 8 Desember

2017.

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas

Variabel dalam penelitian ini adalah pengaruh pemberian kotoran sapi

yang terdiri dari tanpa kotoran sapi (kontrol), 50 gr/1500 g tanah,75 gr/1500 g

tanah, sapi 100 gr/1500 g tanah, (kontrol), 125 g/1500 g tanah, dan 150 g/1500 g

tanah.

18
Kwanchai A. Gomez dan Arturo A. Gomez. Prosedus Statistik untuk Penelitian
Pertanian “Edisi Kedua”. (Jakarta : UI. 2007), Hlm. 21-31, 414-417, dan 534-536
26

2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pertumbuhan tanaman cabe

rawit dengan indikator tinggi tanaman (cm) dan jumlah daun (helai), bobot segar

tanaman (g).19

D. Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah pertumbuhan cabe rawit., setelah perlakuan

dengan parameter pengukuran adalah: tinggi tanaman (cm) , jumlah daun

(helai) , bobot basah setelah 30 hari masa perlakuan.

E. Alat dan Bahan

1. Alat

Tabel 3.2. Alat dan Kegunaanya

No Alat Kegunaan
1. Ember plastik Untuk tempat pupuk kandang sapi dan kambing
2. Timbangan biasa Untuk menimbang berat tanah
3. Ohaus Untuk menimbang bobot segar tanaman cabe
rawit
4. Ayakan Untuk menyaring tanah dari campuran batuan

5. Hitter Untuk menyiram tanaman


6. Polybag ukuran 20×30 Sebagai wadah untuk menanam tanaman cabe
cm rawit
7. Meteran Untuk mengukur tinggi tanaman
8. Gelas ukur Untuk mengukur takaran dosis
9. Buku dan alat tulis Untuk mengambil data

19
. Moh . Nazir, 2014, Metodologi Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor, Hal. 51
27

2. Bahan

Tabel 3.3. Bahan dan Kegunaannya

No Bahan Kegunaan
1. Benih cabe rawit Sebagai objek penelitian
2. Kotoran sapi Sebagai media pupuk tanaman
3. Tanah Sebagai media tumbuh tanaman cabe rawit
4. Air Untuk menyiram tanaman cabe rawit
5. EM-4 Sebagai aktivaktor

F. Rancangan Penelitian

Penelitian ini memggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang

terdiri dari 4 perlakuan untuk kotoran sapi sebagai berikut :20

Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 18 unit

percobaan dan setiap unit terdiri dari 2 tanaman sehingga secara keseluruhan

terdapat 36 tanaman.

G. Prosedur Kerja

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan mencakup penyiapan alat dan bahan yang akan digunakan

dalam penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan.

a) Pembuatan pupuk kandang kotoran sapi.

b) Persiapan kotoran sapi

- Kotoran sapi diambil dari lokasi peternakan milik masyarakyat di Negeri

Waiheru Kecamatan Teluk Baguala Kabupaten Maluku Tengah

20
Moh . Nazir, 2014, Metodologi Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor, Hal. 51
28

- Selanjutnya tanah diambil dan dibersihkan dari kotoran dan dedaunan.

Kemudian tanah diayak untuk memisahkan tanah dari campuran batuan.

- Tanah tersebut kemudian dimasukkan didalam polybag dengan berat tanah

masing-masing polybag adalah 2 kg.

- Bahan yang digunakan :


a) Pupuk kandang sebanyak 25 kg.

b) Dedak sebanyak 2,5 kg.

c) Molasses/gula pasir sebanyak satu sendok makan/liter air (10 ml/liter air).

d) EM4 sebanyak dua sendok makan/liter air (10 ml/liter air).

e) Air sumur sesuai kebutuhan.

– Cara pembuatan :

1) Pertama-tama dibuat larutan dari EM4, molasses/gula dan air dengan

perbandingan 10 ml : 10 ml : 1 liter air.

2) Pupuk kandang dan dedak dicampur merata di atas lantai yang kering.

3) Selanjutnya bahan disiram larutan campuran EM4, molasses/gula dan air

yang telah dibuat sebelumnya, secara perlahan dan bertahap sehingga

terbentuk adonan. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan hitter.

Adonan yang terbentuk jika dikepal dengan tangan, maka tidak ada air

yang keluar dari adonan. Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka adonan

kembali mengembang (kandungan air sekitar 30%).

4) Adonan selanjutnya dibuat menjadi sebuah gundukan setinggi 15-20 cm.

Gundukan selanjutnya ditutup dengan karung goni/terpal selama 3-4 hari.

Selama dalam proses, suhu bahan dipertahankan antara 40-50 oC. Jika
29

suhu bahan melebihi 50 oC, maka karung penutup dibuka dan bahan

adonan dibolak-balik dan selanjutnya gundukan ditutup kembali.

5) Setelah empat hari karung goni/terpal dapat dibuka. Pembuatan bokashi

dikatakan berhasil jika bahan bokashi terdekomposisi dengan baik. Ciri-

cirinya adalah bokashi akan ditumbuhi oleh jamur yang berwarna putih

dan aromanya sedap. Sedangkan jika dihasilkan bokashi yang berbau

busuk, maka pembuatan bokashi gagal.

6) Bokashi yang sudah jadi sebaiknya langsung digunakan. Jika bokashi ingin

disimpan terlebih dahulu, maka bokashi harus dikeringkan terlebih dahulu

dengan cara mengangin-anginkan di atas lantai hingga kering. Setelah

kering bokashi dapat dikemas di dalam kantung plastik

c) Penyemaian benih.

- Benih cabe rawit ditanam pada lubang-lubang tanam yang dibuat dengan

jarak 5 cm dan kedalaman lubang tanam sekitar 1 cm. Dalam satu lubang

tanam dapat diisikan 1 atau 2 benih, kemudian ditutup tanah tipis-tipis

d) Penanaman.

- Setelah pemyemaian, bibit dipindahkan ke polybag pada media tanah

kemudian polybag yang telah disiram terlebih dahulu.

- Penanaman dilakukan pada sore hari, pada saat itu keadaan cuaca

belum panas sehingga mencegah kelayuan pada tanaman.

e) Perlakuan.

- Aplikasi cabe rawit .dilakukan sejak satu minggu setelah tanaman

dipindahkan ke polybag.
30

- Penyiraman dilakukan dengan interval waktu setiap minggu hingga

menjelang akhir penelitian

f) Pemeliharaan.

Pemeliharaan tanaman dilakukan terutama dalam hal penyiraman dan

penyiangan. Penyiraman dengan menggunakan air dan dilakukan

setiap pagi dan sore hari. Sedangkan penyiangan disesuaikan dengan

kondisi polybag dimana jika ada gulma yang tumbuh, serta

pemberantasan hama dan tumbuhan dengan menggunakan pestisida

terdapat serangan.

g) Tahap pengamatan.

Pengamatan dilakukan terhadap parameter-parameter yang telah

ditentukan. Pengamatan dilakukan saat tanaman cabe rawit berumur 2

Minggu. Parameter pertumbuhan tanaman cabe rawit yang diukur

adalah :

1. Tinggi tanaman (cm). Tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal

batang hingga titik tumbuh tertinggi dan dilakukan pada akhir

percobaan.

2. Jumlah daun (helai). Dihitung seluruh jumlah daun yang telah

membuka sempurna dan dilakukan pada akhir percobaan.

3. Bobot segar tanaman (g). Bobot segar tanaman diperoleh dengan

menimbang tanaman beserta akarnya dan dilakukan pada akhir

percobaan.
31

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian adalah observasi

dan kepustakaan.

I. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisisi sidik ragam

(Analisis Varians) dengan kriteria penerimaan hipotesis sebagai berikut : Terima

H0, jika F Hit < F Tab dan Tolak H0, jika F Hit > F Tab. Kemudian dilanjutkan dengan

uji BNT pada taraf α = 5, untuk mengetahui perbedaan masing-masing

perlakuan.21

Perlakuan Kelompok Ulangan Total Rerata


(p) I II II
A0 A0.U1 A0.U2 A0.U3 T.B0 Ῡ0
A1 A1.U1 A1.U2 A1.U3 T.B1 Ῡ1
A2 A2.U1 A2.U2 A2.U3 T.B2 Ῡ2
A3 A3.U1 A3.U2 A3.U3 T.B3 Ῡ3
A4 A4.U1 A4.U2 A4.U3 T.B4 Ῡ4
A5 A5.U1 A5.U2 A5.U3 T.B5 Ῡ5
Jumlah Ῡ
Tabel 3.2. Perbandingan tanaman cabe rawit terhadap kotoran sapi

Keterangan :
A0 = tanpa perlakuan pupuk kotoran sapi
A1 =pemberian pupuk kotoran sapi 50 ml/polybag
A2 = pemberian pupuk kotoran sapi 75 ml/polybag
A3 = pemberian pupuk kotoran sapi 100 ml/polybag
A4 = pemberian pupuk kotoran sapi 125 ml/polybag
A5 = pemberian pupuk kotoran sapi 150 ml/polybag
U0 = ulangan kontrol
U1 = ulangan I

21
. Ibid, Hlm. 60
32

U2 = ulangan II
U2 = ulangan III
P = perlakuan
n = ulangan
Ῡ = rerata keseluruhan

Kemudian untuk menguji hipotesis digunakan langkah-langkah sebagai

berikut :

1. Menentukan derajat bebas (db)

a. db total : Jumlah seluruh observasi

b. db perlakuan : Jumlah perlakuan -1

c. db galat : db total- db perlakuan

2. Menghitung Jumlah kuadrat (jk)

𝑌..2𝑟𝑡
a. Faktor koreksi (fk) = 𝑟𝑡

b. Jumlah kuadrat Total (JKT) : ∑𝑡𝑖𝑡 = 1 ∑𝑟𝑗 = 1 𝑌𝑖𝑗 2 - FK

𝑌𝑖2
c. Jumlah kuadrat perlakuan (JKP) : ∑𝑡𝑖 =1 –FK
𝑟

d. Jumlah kuadrat galat

e. Tabel analisis ragam beserta nilai F tabel.

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat Tabel


Keragaman Bebas Kuadrat Tengah Fhitung 5% 1%
(sk) (db) (jk) (kt)
Perlakuan
Galat
Total

f. Koefisien Keragaman (kk)

√𝐾𝑇𝐺
KK= x 100%
𝑦̅

g. Kesimpulan
33

Dari hasil perhitungan ANAVA bila ada data yang menunjukan signifikan,

maka dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) taraf 5% dan 1%.

Langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Menentukan

1. Kuadrat Tengah Galat (KTG)

2. Derajat Bebas Galat (DBG)

3. r = Ulangan

4. t = 5% dan 1%

b. Menghitung BNT 5% dan 1%

c. Membuat tabel BNT taraf 5% dan 1%

d. Membandingkan Nilai Rata Perlakuan Dalam Tabel BNT taraf 5%

dan 1%

e. Membuat Keputusan Uji BNT taraf 5% dan 1%


45

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pemberian berbagai dosis pupuk kotoran sapi terhadap pertumbuhan tanaman

berpengaruh sangat nyata terhadap semua parameter/indikator yang diamati

pada Anava tanaman cabe rawit.

2. Besar pengaruh pupuk kotoran sapi dengan dosis 150 ml/polybag (A5)

memberikan hasil tertinggi pada semua parameter yang diamati yaitu tinggi

tanaman ( 30.30 cm ), jumlah daun ( 99.3 helai ), dan bobot segar tanaman (

71.76 gram ), sedangkan perlakuan tanpa pupuk kotoran sapi (A0) rata-rata

memberikan nilai yang terendah pada semua parameter yang diamati.

B. Saran

1. Dilihat dari kandungan zat tanaman memiliki beberapa unsur yang dapat

menjadi nutrisi pada pertumbuhan tanaman cabe rawit (Capsium Frutescens,

L) untuk itu perlu diadakan penelitian lanjutan terkait dengan pemberian

kotoran sapi, tetapi dapat dengan dosis yang berbeda.

2. Untuk memperolah pertumbuhan tanaman cabe rawit (Capsium Frutescens, L)

di pesemaian yang baik, maka hendaknya lahan sebagai media tanam tanaman

cabe rawit (Capsium Frutescens, L) diolah seperlunya


46

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1989. Pupuk Daun. Penebar Swadaya, Jakarta.

Badan Agribisnis Departemen Pertanian. 1999. Investasi Agribisnis Komoditas

Unggulan Tanaman Pangan dan Hortikultura. Kanisius. Yogyakarta.

Brosur POC Bio Sugih. Pupuk Organik Cair Lengkap Bio Sugih. Sugih Cipta

Sentosa Indonesia.

Danarti dan Sri Najiyati. 1998. Palawija, Budidaya dan Analisis Usaha Tani.

Penerbit Swadaya, Jakarta.

Dwidjoseputro, D. 1991. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia, Jakarta.

Gardner, F.P., R.B. Pearce, dan R.L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman

Budidaya (Terjemahan oleh Herawati Susilo). UI Press, Jakarta.

Haryanto, B; T. Suhartini; E. Rahayu; dan Sunarjo. 2006. Sawi dan Selada.

Penebar Swadaya, Jakarta.

Marsono dan Siigit. 2001. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya,

Jakarta.

Mulyani Sutejo. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Bina Aksara, Jakarta.

Rahmat Rukmana, H. Ir. 1997. Ubi Kayu, Budidaya dan Pasca Panen. Penerbit

Kanisius (Anggota IKAPI), Yogyakarta.

R.D.M. Sumanungkalit dkk, Pupuk Organik dan Pupuk Hayati, Balai Besar

Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan

Pertanian 2006.

Cahyono Bambang. 2005.Tomat (Budidaya dan analisis usaha tani).


Kanisus.Yogyakarta
47

Desmarina, R. 2009. Respon tanaman tomat terhadap frekuensi dan taraf


pemberian air. Skripsi Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Evika Sandi Savitri. 2008. Rahasia Tumbuhan Berkhasiat Obat Perspektif Islam.
UIN Malang Press. Malang. Hlm. 219-220
Fadma Juwita Nasution*, Lisa Mawarni, Meiriani. Aplikasi Pupuk Organik Padat
Dan Cair Dari Kulit Pisang Kepok Untuk Pertumbuhan Dan Produksi
Sawi (Brassica juncea L.). Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337-
6597 Vol.2, No.3 : 1029 - 1037, Juni 2014

Febrina Icha Mahlail. 2013. Pengaruh penggunaan Konsentrasi FPE (Fermented


Plant Extract) Batang Pisang Terhadap Pertumbuhan Tinggi Batang,
Percepatan Pembungaan dan Kadar β-Karoten Buah pada Tanaman
Tomat. Hlm 1-2. Di akses 15 Juli 2014 21:10:23 GMT
Giyatni, Lestari, Solichatun, Sugiyarto. Pertumbuhan Kandungan Klorofil dan
Laju Respirasi Tanaman Garut (Maranta arudinacea L.) Setelah
Pemberian Asam Giberelat (GA3). Bioteknologi 5 (1): 1-9, Mei 2008
Hlm. 2. Diakses 8 Juli 2014 17:08:2014 GMT
Harjadi, 1986. Pengantar Agronomi. (Jakarta : Gramedia.1986)
Helena Leovini. 2012. Pemanfaatan Pupuk Organik Cair Pada Budidaya
Tanaman Tomat (Solanum Lycopersicum L.). Diakses 15 September 2014
20:15:51 GMT
Karina, Widjanarko, Serina. 2014. Pengaruh Kulit Pisang Terhadap Pertumbuhan
Kacang Hijau. Bandung. Hal 10

Kwanchai A. Gomez dan Arturo A. Gomez. Prosedus Statistik untuk Penelitian


Pertanian “Edisi Kedua”. (Jakarta : UI. 2007), Hlm. 21-31, 414-417, dan
534-536.
Lingga, P. Petunjuk Penggunaan Pupuk. (Jakarta: Penebar Swadaya. 1999)
Madjid,A.2009. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. <http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/
2009/04/kadar-dan-serapan-hara-tanaman.html>. Diakses pada tanggal 9
Desember 2012.
Noviagustyn, L, Yanti, R. S dan Yantika, U. F. 2008. Pemanfaatan Limbah Kulit
Pisang Sebagai Substituen Tepung.
Pudatin. 2005. Pasca Panen, Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Pisang. Diakses
21 Agustus 2014 09:40:15 GMT
Rangga, M. F., H. Kifli, I. M. Ridha, P. P. Lestari, dan H. Wulandari. 2008.
Kombinasi limbah pertanian dan peternakan sebagai alternatif pembuatan
48

pupuk organik cair melalui proses fermentasi anaerob. Prosiding Seminar


Nasional Teknoin Bidang Teknik Kimia.
49

Lampiran I. Denah Percobaan di Lapangan

ULANGAN

I II III

A3 A1 A5

A1 A0 A3

A2 A5 A4

A0 A2 A0

A5 A4 A1

A4 A3 A2

Gambar 1. Denah Percobaan di Lapangan

Keterangan :

A0 = Tanpa perlakuan pemberian pupuk kotoran sapi (kontrol)

A1 = pemberian pupuk kotoran sapi 50 ml/polybag

A2 = pemberian pupuk kotoran sapi 75 ml/polybag

A3 = pemberian pupuk kotoran sapi 100 ml/polybag

A4 = pemberian pupuk kotoran sapi 125 ml/polybag

A5 = pemberian pupuk kotoran sapi 150 ml/polybag


50

Lampiran 2. Data Hasil Penelitian dan Sidik Ragam

Tabel lampiran 1a. Tinggi tanaman cabe rawit pada pemberian pupuk kotoran
sapi
Perlakuan Ulangan Total Rata-
I II III rata
A0 12,40 14,30 11.80 38.50 12.80
A1 19.00 20.50 19,30 58.80 19.60
A2 20.30 22,70 21.20 64.20 21.40
A3 25.10 26.30 25.50 76.90 25.70
A4 28.50 27.40 28.10 84.40 28.20
A5 31.10 29.40 30.40 90.90 30.30

Total 136.4 140.6 136.3 413.3 137.7

Tabel lampiran 1b. Sidik ragam tinggi tanaman cabe rawit pada pemberian pupuk
kotoran sapi

SK DB JK KT FH F. Tabel
0,05 0,01
Kelompok 2 153.3 76,65 23.833** 3.88 6.93
Perlakuan 5 612.17 122.43 38.069** 3.11 5.06
Galat 12 23.03 3.216
Total 17 635.18
KK = 7.82 %

Keterangan :

** = sangat nyata
51

Tabel lampiran 2a. Jumlah helai daun tanaman cabe pada pemberian pupuk
kotoran sapi

Perlakuan Ulangan Total Rata-


I II III rata
A0 33 35 32 100 33.3
A1 54 56 52 160 53.3
A2 64 64 62 190 63.3
A3 76 74 75 225 75
A4 84 87 85 256 85.3
A5 99 97 102 298 99.3
Total 410 418 405 1233 411

Tabel lampiran 2b. Sidik ragam jumlah helai daun tanaman cabe rawit pada
pemberian pupuk kotoran sapi.
SK DB JK KT FH F. Tabel
0,05 0,01
Kelompok 2 20202.5 10101.2 19.136** 3.88 6.96
Perlakuan 5 84460.5 1552.2 29.053** 3.11 5.06
Galat 12 6334.39 527.86
Total 17 7110.5
KK = 33.43%

Keterangan :

** = sangat nyata
52

Tabel lampiran 3a. Bobot segar tanaman cabe rawit pada pemberian pupuk
kotoran sapi.

Perlakuan Ulangan Total Rata-rata


I II III
A0 32.00 33.05 32.86 97.91 32.63
A1 37.30 36.11 37.20 110.61 36.87
A2 45.52 45.40 46.68 137.60 45.86
A3 60.03 60.15 61.53 181.71 60.57
A4 65.07 64.10 64.00 193.17 64.39
A5 72.15 71.12 72.01 215.28 71.76
Total 312.07 309.93 314.28 936.28 312.09

Tabel lampiran 3b. Sidik ragam bobot segar tanaman cabe rawit pada pemberian
pupuk kotoran sapi

SK DB JK KT FH F. Tabel
0,05 0,01
Kelompok 2 43849.25 21924.62 24.488** 3.88 6.96
Perlakuan 5 37308.64 7461.72 8.674** 3.11 5.06
Galat 12 10322.2 860.18
Total 17 47630.84
KK = 56.37 %

Keterangan :

** = sangat nyata
53

Lampiran 3. Perhitungan analisi sidik ragam

A. Tinggi tanaman cabe rawit


 Derajat bebas (db)
db kelompok = r-1 = 3-1 = 2

db perlakuan = t -1 = 6 - 1 = 5

db galat = t (r-1) = 6 (3-1) = 6 (2) = 12

db total = (r) (t) – 1 = (6) (3) – 1 = 17

 Jumlah kuadrad (JK)


y2
 FK =
p.n

(413.70)2
=
18

= 9508.20

𝑡
y2 ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2
 JK kelompok = = FK
t

(136.4)2 + (140.6)2 +(136.3)2


= ̶ 9508.20
6

56951.01
= ̶ 9508.20
6

= 153.3
𝑛
 JK total = ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2 − 𝐹𝐾
= (12.40)2 + (19.00)2 +….+ (30.40)2 ̶ FK

= 10140.38 – 9505.20

= 635.18
𝑡
y2 ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2
 JK perlakuan = = FK
r
(38.50)2 + (58.80)2 +.…+(90.90)2
= − 9508.20
3
30361.11
= − 9508.20
3
54

= 612,17
 JK Galat = JK total – Jk perlakuan
= 635.18 – 612.12
= 23.06
 Kuadrat tengah (KT)

jk kelompok 153.3
 KT kelompok = =
𝑟−1 2
= 76.65

JK Perlakuan 612.17
 KT Perlakuan = =
𝑡−1 5
= 122.43

JK galat 23.06
 KT Galat = =
𝑡(𝑟−1) 12
= 3.216
 F Hitung (FH)
KT Kelompok
 FH kelompok =
KT Galat

76.65
= 3.216
= 23.833

KT Perlakuan
 FH Perlakuan =
KT Galat
122.43
 = 3.216
= 38.069

 Koefisien keragaman (KK)


√KTG
𝐾𝐾 = × 100
rataan umum

√3.216
= × 100
22.92

= 7.82 %

 UJI BNT (Beda Nyata Terkecil)


√2 (KT Galat)
BNTα = t ( α.v )
r
55

 Hitung nilai BNT :


a. KTG = 3,216
Db = 12
R =3
b. t = (0,05:12) = 2,179 Tabel sebaran t-student
Maka :

√2 (KT Galat)
BNTα = t ( 0,05:12 )
r

√2 (3.216)
= ( 2,179 )
3

= 3.201

 Menentukan Huruf pada Nilai Rata-rata Tinggi Tanaman

1. Jumlah nilai BNT 0,05% = 3.201 + nilai rata-rata perlakuan terkecil


pertama, yaitu 12.80 + 6,88 = 16.00 dan beri huruf “a”
Perlakuan Rata-rata
A0 12.80a
A1 19.60
A2 21.40
A3 25.70
A4 28.20
A5 30.30
BNT 0,05 % 3.201
2. Jumlah nilai BNT 0.05% = 3.201 + nilai rata-rata perlakuan terkecil kedua,
yaitu 19.60 + 6,88 = 22.80 dan beri huruf “b”
Perlakuan Rata-rata
A0 12.80a
A1 19.60b
A2 21.40b
A3 25.70
A4 28.20
A5 30.30
BNT 0,05 % 3.201

3. Jumlah nilai BNT 0.05% = 3.201 + nilai rata-rata perlakuan terkecil


ketiga, yaitu 21.40 + 6,88 = 24.60 dan beri huruf “c”
56

Perlakuan Rata-rata
A0 12.80a
A1 19.60b
A2 21.40bc
A3 25.70
A4 28.20
A5 30.30
BNT 0,05 % 3.201

4. Jumlah nilai BNT 0.05% = 3.201 + nilai rata-rata perlakuan terkecil


keempat, yaitu 25.70 + 3.201 = 28.90 dan beri huruf “d”
Perlakuan Rata-rata
A0 12.80a
A1 19.60b
A2 21.40bc
A3 25.70d
A4 28.20d
A5 30.30
BNT 0,05 % 3.201

5. Jumlah nilai BNT 0.05% = 3.201 + nilai rata-rata perlakuan terkecil


kelima, yaitu 28.20 + 3.201 = 31.40 dan beri huruf “e”
Perlakuan Rata-rata
A0 12.80a
A1 19.60b
A2 21.40bc
A3 25.70d
A4 28.20de
A5 30.30e
BNT 0,05 % 3.201
Sehingga didapatkan hasilnya :

Perlakuan Rata-rata
A0 12.80a
A1 19.60b
A2 21.40bc
A3 25.70d
A4 28.20de
A5 30.30e
BNT 0,05 % 3.201
57

B. Jumlah Daun Tanaman cabe rawit


 Derajat bebas (db)
db kelompok = r-1 = 3-1 = 2

db perlakuan = t -1 = 6 - 1 = 5

db galat = t (r-1) = 6 (3-1) = 6 (2) = 12

db total = (r) (t) – 1 = (6) (3) – 1 = 17

 Jumlah kuadrad (JK)


y2
FK =
p.n

(1233)2
= 18

= 84460.5

𝑡
y2 ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2
 JK kelompok = = FK
t

(410)2 + (418)2 +(405)2


= − 84460,5
6

385548
= − 84460.5
6

= 20202.5
𝑛
 JK total = ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2 − 𝐹𝐾
= (33)2 + (35)2 +….+ (1022 ̶ FK

= 91571 – 84460.5

= 7110.5
𝑡
y2 ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2
JK perlakuan = = FK
r
(100)2 + (160)2 +.…+(298)2
= − 84460.5
3
277665
= − 84460.5
3
= 7761.1
58

 JK Galat = JK total – Jk perlakuan


= 7110.5 – 776.11
= 6334.39

 Kuadrat tengah (KT)

JK kelompok 20202.5
 KT kelompok = =
𝑟−1 2
= 10101.2

JK Perlakuan 7761.1
 KT Perlakuan = =
𝑡−1 5
= 1552.2

JK galat 6334.39
 KT Galat = =
𝑡(𝑟−1) 12
= 527.86

 F Hitung (FH)

KT Kelompok
 FH kelompok = KT Galat

10101.25
= 527.86
= 19.136

KT Perlakuan
 FH Perlakuan =
𝐾𝑇 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡

1552.22
= 527.86

= 2.9405
 Koefisien keragaman (KK)
√KTG
KK = × 100
rataan umum

√527.86
= 68.5
× 100

= 33.43%
59

 UJI BNT (Beda Nyata Terkecil)


√2 (KT Galat)
BNTα = t ( α.v )
r

 Hitung nilai BNT : )


KTG = 527.8
Db = 12
r =3
t = (0,05:12) = 2,179 Tabel sebaran t-student
maka :

√2 (KT Galat)
BNTα = t ( 0,05:12 )
r

√2 (527.8)
= ( 2,179 )
3

= 40.8

 Menentukan Huruf pada Nilai Rata-rata jumlah helai daun

1. Jumlah nilai BNT 0,05% = 40.85 + nilai rata-rata perlakuan terkecil


pertama, yaitu 33.3 + 40,8 = 74.1 dan beri huruf “a”
Perlakuan Rata-rata
A0 33.3a
A1 53.3a
A2 63.3a
A3 75.0
A4 85.3
A5 99.3
BNT 0,05 % 40.8
2. Jumlah nilai BNT 0.05% = 40.8 + nilai rata-rata perlakuan terkecil
kedua, yaitu 53.3 + 40.8 = 94.1 dan beri huruf “b”
Perlakuan Rata-rata
A0 33.3a
A1 53.3ab
A2 63.3ab
A3 75.0b
A4 85.3b
A5 99.3
BNT 0,05 % 40.8
60

1. Jumlah nilai BNT 0.05% = 40.8 + nilai rata-rata perlakuan terkecil ketiga,
yaitu 63.3 + 40.8 = 104.1 dan beri huruf “c”
Perlakuan Rata-rata
A0 33.3a
A1 53.3ab
A2 63.3abc
A3 75.0bc
A4 85.3bc
A5 99.3c
BNT 0,05 % 40.8

Sehingga didapatkan hasilnya :

Perlakuan Rata-rata
A0 33.3a
A1 53.3ab
A2 63.3ab
A3 75.0bc
A4 85.3bc
A5 99.3c
BNT 0,05 % 40.8

C. Bobot Segar Tanaman Cabe rawit

 Derajat bebas (db)


db kelompok = r-1 = 3-1 = 2

db perlakuan = t -1 = 6 - 1 = 5

db galat = t (r-1) = 6 (3-1) = 6 (2) = 12

db total = (r) (t) – 1 = (6) (3) – 1 = 17

 Jumlah kuadrad (JK)


y2
 FK =
p.n

(936.28)2
= 18

= 48701.12
61

𝑡
y2 ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2
 JK kelompok = = FK
t

(312.07)2 + (309.93)2 +(314.28)2


= −48701.12
6

292316.2082
= − 48701.12
6

= 43849.25
𝑛
 JK total = ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2 − 𝐹𝐾
= (32.00)2 + (33.05)2 +….+ (72.01)2 ̶ FK

= 52500.97329 – 48701.12

= 47630.84
𝑡
y2 ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2
 JK perlakuan = = FK
r
(97.91)2 + (110.61)2 +.…+(215.28)2
= ̶ 48701.12
3
126536.3
= − 48701.12
3
= 37308.64

 JK Galat = JK total – Jk perlakuan


= 47630.84 – 37308.64
= 10322.2

 Kuadrat tengah (KT)

jk kelompok 43849.25
 KT kelompok = =
𝑟−1 2
= 21924.62

JK Perlakuan 37308.64
 KT Perlakuan = =
𝑡−1 5
= 7461.72

JK galat 10322.2
 KT Galat = =
𝑡(𝑟−1) 12
= 860.18
62

 F Hitung (FH)
KT Kelompok
 FH kelompok =
KT Galat

21924.62
= 860.18
= 24.48

KT Perlakuan
 FH Perlakuan = KT Galat

7461.72
 = 860.18
= 8.674

 Koefisien keragaman (KK)


√KTG
KK = × 100
rataan umum

936.28
Rataan umum =
18

= 52.01

√860.18
= × 100
52.01

= 56.37 %

 UJI BNT (Beda Nyata Terkecil)


√2 (KT Galat)
BNTα = t ( α.v ) r

 Hitung nilai BNT : )


KTG = 860.18
db = 12
r=3
Tabel sebaran t-student
t = (0,05:12) = 2,179
Maka :

√2 (KT Galat)
BNTα = t ( 0,05:12 )
r
63

√2 (860.18)
= ( 2,179 )
3

= 52.07

Menentukan Huruf pada Nilai Rata-rata bobot segar tanaman

1. Jumlah nilai BNT 0,05% = 52.07 + nilai rata-rata perlakuan terkecil


pertama, yaitu 32.63 + 52.07 = 84.7 dan beri huruf “a”
Perlakuan Rata-rata
A0 32.63a
A1 36.87a
A2 45.86a
A3 60.57a
A4 64.93a
A5 71.76a
BNT 0,05 % 52.07

2. Jumlah nilai BNT 0,05% = 40.85 + nilai rata-rata perlakuan terkecil


pertama, yaitu 36.87 + 52.07 = 88.94 dan beri huruf “a”
Perlakuan Rata-rata
A0 32.63a
A1 36.87ab
A2 45.86ab
A3 60.57ab
A4 64.93ab
A5 71.76ab
BNT 0,05 % 52.07

Sehingga didapatkan hasil :

Perlakuan Rata-rata
A0 32.63a
A1 36.87ab
A2 45.86ab
A3 60.57ab
A4 64.93ab
A5 71.76ab
BNT 0,05 % 52.07
Lampiran II. Denah Percobaan di Lapangan

ULANGAN

I II III

A3 A1 A5

A1 A0 A3

A2 A5 A4

A0 A2 A0

A5 A4 A1

A4 A3 A2

Gambar 1. Denah Percobaan di Lapangan

Keterangan :

A0 = Tanpa perlakuan pemberian pupuk kotoran sapi (kontrol)

A1 = pemberian pupuk kotoran sapi 50 ml/polybag

A2 = pemberian pupuk kotoran sapi 75 ml/polybag

A3 = pemberian pupuk kotoran sapi 100 ml/polybag

A4 = pemberian pupuk kotoran sapi 125 ml/polybag

A5 = pemberian pupuk kotoran sapi 150 ml/polybag


Lampiran III. Data Hasil Penelitian dan Sidik Ragam

Tabel lampiran IIIa. Tinggi tanaman cabe rawit pada pemberian pupuk kotoran
sapi
Perlakuan Ulangan Total Rata-
I II III rata
A0 12,40 14,30 11.80 38.50 12.80
A1 19.00 20.50 19,30 58.80 19.60
A2 20.30 22,70 21.20 64.20 21.40
A3 25.10 26.30 25.50 76.90 25.70
A4 28.50 27.40 28.10 84.40 28.20
A5 31.10 29.40 30.40 90.90 30.30

Total 136.4 140.6 136.3 413.3 137.7

Tabel lampiran IIIb. Jumlah helai daun tanaman cabe pada pemberian pupuk
kotoran sapi

Perlakuan Ulangan Total Rata-


I II III rata
A0 33 35 32 100 33.3
A1 54 56 52 160 53.3
A2 64 64 62 190 63.3
A3 76 74 75 225 75
A4 84 87 85 256 85.3
A5 99 97 102 298 99.3
Total 410 418 405 1233 411
Tabel lampiran IIIc. Bobot segar tanaman cabe rawit pada pemberian pupuk
kotoran sapi.

Perlakuan Ulangan Total Rata-rata


I II III
A0 32.00 33.05 32.86 97.91 32.63
A1 37.30 36.11 37.20 110.61 36.87
A2 45.52 45.40 46.68 137.60 45.86
A3 60.03 60.15 61.53 181.71 60.57
A4 65.07 64.10 64.00 193.17 64.39
A5 72.15 71.12 72.01 215.28 71.76
Total 312.07 309.93 314.28 936.28 312.09
Lampiran IV. Perhitungan analisi sidik ragam

A. Tinggi tanaman cabe rawit


 Derajat bebas (db)
db kelompok = r-1 = 3-1 = 2

db perlakuan = t -1 = 6 - 1 = 5

db galat = t (r-1) = 6 (3-1) = 6 (2) = 12

db total = (r) (t) – 1 = (6) (3) – 1 = 17

 Jumlah kuadrad (JK)


y2
 FK =
p.n

(413.70)2
=
18

= 9508.20

𝑡
y2 ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2
 JK kelompok = = FK
t

(136.4)2 + (140.6)2 +(136.3)2


= ̶ 9508.20
6

56951.01
= ̶ 9508.20
6

= 153.3
𝑛
 JK total = ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2 − 𝐹𝐾
= (12.40)2 + (19.00)2 +….+ (30.40)2 ̶ FK

= 10140.38 – 9505.20

= 635.18
𝑡
y2 ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2
 JK perlakuan = = FK
r
(38.50)2 + (58.80)2 +.…+(90.90)2
= − 9508.20
3
30361.11
= − 9508.20
3
= 612,17
 JK Galat = JK total – Jk perlakuan
= 635.18 – 612.12
= 23.06
 Kuadrat tengah (KT)

jk kelompok 153.3
 KT kelompok = =
𝑟−1 2
= 76.65

JK Perlakuan 612.17
 KT Perlakuan = =
𝑡−1 5
= 122.43

JK galat 23.06
 KT Galat = =
𝑡(𝑟−1) 12
= 3.216
 F Hitung (FH)
KT Kelompok
 FH kelompok =
KT Galat

76.65
= 3.216
= 23.833

KT Perlakuan
 FH Perlakuan =
KT Galat
122.43
 = 3.216
= 38.069

 Koefisien keragaman (KK)


√KTG
𝐾𝐾 = × 100
rataan umum

√3.216
= × 100
22.92

= 7.82 %

 UJI BNT (Beda Nyata Terkecil)


√2 (KT Galat)
BNTα = t ( α.v )
r
 Hitung nilai BNT :
a. KTG = 3,216
Db = 12
R =3
b. t = (0,05:12) = 2,179 Tabel sebaran t-student
Maka :

√2 (KT Galat)
BNTα = t ( 0,05:12 )
r

√2 (3.216)
= ( 2,179 )
3

= 3.201

B. Jumlah Daun Tanaman cabe rawit


 Derajat bebas (db)
db kelompok = r-1 = 3-1 = 2

db perlakuan = t -1 = 6 - 1 = 5

db galat = t (r-1) = 6 (3-1) = 6 (2) = 12

db total = (r) (t) – 1 = (6) (3) – 1 = 17

 Jumlah kuadrad (JK)


y2
FK =
p.n

(1233)2
= 18

= 84460.5

𝑡
y2 ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2
 JK kelompok = = FK
t

(410)2 + (418)2 +(405)2


= − 84460,5
6

385548
= − 84460.5
6
= 20202.5
𝑛
 JK total = ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2 − 𝐹𝐾
= (33)2 + (35)2 +….+ (1022 ̶ FK

= 91571 – 84460.5

= 7110.5
𝑡
y2 ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2
JK perlakuan = = FK
r
(100)2 + (160)2 +.…+(298)2
= − 84460.5
3
277665
= − 84460.5
3
= 7761.1
 JK Galat = JK total – Jk perlakuan
= 7110.5 – 776.11
= 6334.39

 Kuadrat tengah (KT)

JK kelompok 20202.5
 KT kelompok = =
𝑟−1 2
= 10101.2

JK Perlakuan 7761.1
 KT Perlakuan = =
𝑡−1 5
= 1552.2

JK galat 6334.39
 KT Galat = =
𝑡(𝑟−1) 12
= 527.86

 F Hitung (FH)

KT Kelompok
 FH kelompok = KT Galat

10101.25
=
527.86
= 19.136
KT Perlakuan
 FH Perlakuan =
𝐾𝑇 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡

1552.22
= 527.86

= 2.9405
 Koefisien keragaman (KK)
√KTG
KK = × 100
rataan umum

√527.86
= × 100
68.5

= 33.43%

 UJI BNT (Beda Nyata Terkecil)


√2 (KT Galat)
BNTα = t ( α.v )
r

 Hitung nilai BNT : )


KTG = 527.8
Db = 12
r =3
t = (0,05:12) = 2,179 Tabel sebaran t-student
maka :

√2 (KT Galat)
BNTα = t ( 0,05:12 )
r

√2 (527.8)
= ( 2,179 )
3

= 40.8

C. Bobot Segar Tanaman Cabe rawit

 Derajat bebas (db)


db kelompok = r-1 = 3-1 = 2

db perlakuan = t -1 = 6 - 1 = 5

db galat = t (r-1) = 6 (3-1) = 6 (2) = 12

db total = (r) (t) – 1 = (6) (3) – 1 = 17


 Jumlah kuadrad (JK)
y2
 FK =
p.n

(936.28)2
= 18

= 48701.12
𝑡
y2 ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2
 JK kelompok = = FK
t

(312.07)2 + (309.93)2 +(314.28)2


= −48701.12
6

292316.2082
= − 48701.12
6

= 43849.25
𝑛
 JK total = ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2 − 𝐹𝐾
= (32.00)2 + (33.05)2 +….+ (72.01)2 ̶ FK

= 52500.97329 – 48701.12

= 47630.84
𝑡
y2 ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2
 JK perlakuan = = FK
r
(97.91)2 + (110.61)2 +.…+(215.28)2
= ̶ 48701.12
3
126536.3
= − 48701.12
3
= 37308.64

 JK Galat = JK total – Jk perlakuan


= 47630.84 – 37308.64
= 10322.2

 Kuadrat tengah (KT)

jk kelompok 43849.25
 KT kelompok = =
𝑟−1 2
= 21924.62

JK Perlakuan 37308.64
 KT Perlakuan = =
𝑡−1 5
= 7461.72

JK galat 10322.2
 KT Galat = =
𝑡(𝑟−1) 12
= 860.18
 F Hitung (FH)
KT Kelompok
 FH kelompok =
KT Galat

21924.62
= 860.18
= 24.48

KT Perlakuan
 FH Perlakuan = KT Galat

7461.72
 = 860.18
= 8.674

 Koefisien keragaman (KK)


√KTG
KK = × 100
rataan umum

936.28
Rataan umum =
18

= 52.01

√860.18
= × 100
52.01

= 56.37 %

 UJI BNT (Beda Nyata Terkecil)


√2 (KT Galat)
BNTα = t ( α.v )
r
 Hitung nilai BNT : )
KTG = 860.18
db = 12
r=3
Tabel sebaran t-student
t = (0,05:12) = 2,179
Maka :

√2 (KT Galat)
BNTα = t ( 0,05:12 )
r

√2 (860.18)
= ( 2,179 )
3

= 52.07
LAMPIRAN 1

DOKUMENTASI PENELITIAN

Foto 1. Pembibitan Foto 2. Pengisian Tanah ke dalam Polybag

Foto 3. Proses Penanaman Dalam Polybag Foto 4. Penanaman ke polybag

Foto 5. Proses Penyiraman Tanaman Cabe Foto 6. Pemupukan


Foto 7. Tanaman Berumur 1 Bulan Foto 8. Penyiangan tanaman terhadap
Gulma Yang Tumbuh

Foto 9. Mengukur Tinggi Tanaman Foto 10. Menghitung Jumlah Daun

Foto 11. Menimbang bobot cabe rawit

Anda mungkin juga menyukai