SKRIPSI
Oleh :
MIRNA ROROA
NIM : 0120402214
iii
MOTTO
“tidak ada kata terlambat dalam menuju jalan
kesuksesan ”
PERSEMBAHAN
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
penyususnan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini yang berjudul ’’ Pengaruh
memperoleh gelar sarjana pendidikan ( S.Pd ) Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Program Studi Pendidikan Biologi Pada Institut Agama Islam Negeri
kemauan keras dan diimbangi dengan kesabaran serta adanya bantuan dari
berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan untuk itu sudah sepatutnya
1. Ayah Abdul Kiram Roroa dan Ibu Hayati Roroa serta paman Ambodale
2. kakak-kakaku (Dedy Roroa dan Anjas Roroa) tidak ada yang bisah tercapai
tanpa restu darimu. Terima kasih atas semuanya yang telah kalian berikan
3. adik-adikku ( Dewi Roroa, Lela Roroa, Yamin Roroa, Tilla Roroa, Heru
penulis.
vi
4. Rektor IAIN Ambon, Dr. Hasbullah Toisuta, M. Ag, sosok yang ramah dan
luar biasa, Dr.H.Mohdar Yanlua, M.Ag, selaku Wakil Rektor I, Wakil Rektor
II Bapak Dr. Ismail DP, M.Pd Wakil Rektor III Bapak Dr. Abdullah Latuapo,
5. Dr. Samad Umarella, M.Pd. Sebagai Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Ambon serta Wakil Dekan I Dr. Fatma Sopamena, M.Pd,
Wakil Dekan II Ibu Ummu Saida, M.Pd., dan Wakil Dekan III, Bapak
beserta seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Biologi yang telah banyak
urusan kalian.
7. Cornelia Pary M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Laila Sahubawa, M.Pd
8. Nur Alim Natsir, M.Si dan Irvan Lasaiba, M.Biotech sebagai penguji I dan
9. Bapak/ ibu dosen dan Asisten Dosen serta staf karyawan karyawati di lingkup
vii
10. Wa Atima, kepala laboratorium, Ibu Sarmawati Kotala,M.Si dan Mulyadi
Taslim,S.Si dan selaku teknisi laboratorium MIPA IAIN Ambon yang telah
11. Rivalna Rivai, M.Hum Selaku Kepala Perpustakaan IAIN Ambon beserta
butuhkan
12. Bapak Kepala Kecamatan Wakate Seram Bagian Timur Berserta staf yang
13. Kakak dan adik yang tersayang yang selalu memberikan motifasi dan
14. Keluarga besarku Roroa dan Tabaubun yang tidak sempat kutuliskan
15. Orang’ terkasih dan tersayang yang tak dapat ku sebut namanya satu per satu
16. Kepada seluruh sahabat-sahabat terbaik (Marna selly, Wati Rumkel, Anisa
Rukia Bugis, Irayati Rumaf). Yang selalu ada dalam susah ataupun senang, ,
17. Teman-teman Biologi angkatan 2012 yang tidak sempat kutuliskan namanya
Tiada hal berharga yang mampu penulis berikan melainkan Do’a dan
harapan kepada Allah SWT, semoga dilimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada
viii
semua. pihak yang telah membantu dan mendorong penulis baik moril maupun
matril sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. semoga skripsi ini
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................ iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
ABSTRAK ..............................................................................................................v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...........................................................................................................x
DAFTAR TABEL................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................4
D. Manfaat Hasil Penelitian ..........................................................................4
E. Defenisi Operasional ................................................................................5
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Taksonomi Tanaman Cabe Rawit .......................................................6
B. Morfologi Tanaman Cabe Rawit ............................................................7
C. Syarat Tumbuh ..........................................................................................9
D. Variaetas Cabe Rawit ............................................................................ 10
E. Pertumbuhan dan Perkembangan Cabe Rawit .................................. 11
F. Jarak Tanam ........................................................................................... 12
G. Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman
Cabe Rawit ............................................................................................. 15
H. Deskripsi Umum Tentang Pupuk Kandang ........................................ 20
I. Pupuk Kandang Kotoran Sapi .............................................................. 23
J. Hipotesis Penelitian ............................................................................... 24
x
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................26
B. Waktu dan Tempat ............................................................................... 17
C. Variabel Penelitian ................................................................................ 17
D. Obyek Penelitian.................................................................................... 18
E. Alat Dan Bahan ...................................................................................... 18
F. Rancangan Penelitian ............................................................................ 19
G. Prosedur Kerja ....................................................................................... 20
H. TeknikPengumpulan Data .................................................................... 23
I. TeknikAnalisis Data .............................................................................. 24
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ..................................................................................................34
B. Pembahasan ............................................................................................ 34
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................. 35
B. Saran ....................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................36
LAMPIRAN ..........................................................................................................37
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 4.1 Rata-rata Tinggi Tanaman Cabe Rawit (cm) Pada Setiap Perlakuan. 34
Tabel 4.2. Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Cabe Rawit Pada Setiap Perlakuan 35
Tabel 4.3. Rata-rata Bobot segar tanaman cabe rawit Pada Setiap Perlakuan ...36
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2. Data Hasil Penelitian dan Sidik Ragam Tinggi Tanaman ...............49
Lampiran 2. Data Hasil Penelitian dan Sidik Ragam Jumlah Daun Tanaman .....50
Lampiran 3. Data Hasil Penelitian dan Sidik Ragam Bobot Segar Tanaman ......51
xiii
DAFTAR GAMBAR
Foto 20. Mengukur Tinggi Tanaman Dan Menghitung Jumlah Daun .................57
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
peningkatan pemakaian pupuk kimia seperti urea, TSP, dan KCl serta
berbagai jenis pupuk mikro. Berbagai jenis pupuk kimia tersebut menjadi sentra
ini terjadi perubahan selera konsumen akan ”produk makanan organik” di mana
C/N. Pada kondisi itu, aktivitas organisme tanah sudah menurun sehingga
unsurunsur menjadi lebih tersedia bagi tanaman. Akan tetapi, sampai saat
ini nilai nisbah C/N berapa sebaiknya kompos itu diberikan kedalam tanah masih
menjadi perdebatan. Miller (1959) menyebutkan bahwa nilai C/N ratio 9-12
1
Bamabang Harwono. Panduan Sukses Bertanam 20 Buah Dan Sayuran. ( Klaten : Cable
Book. 2011 ). Hlm. 147-149
2
tanah diberikan pada C/N ratio 20-30 karena pada C/N ratio sekitar 9-12
reaksi dekomposisi sudah selesai dan kompos terlalu matang, sehingga apa
yang diharapkan dari proses perubahan bahan organik kompleks menjadi ikatan
organik ang lebih sederhana sudah terlewati. Selain masalah nisbah C/N,
kualitas kompos yang dihasilkan sangat tergantung pada bahan organik yang
Kotoran sapi yang mempunyai kadar serat yang tinggi seperti selulosa, hal ini
terbukti dari hasil pengukuran parameter C/N rasio yang cukup tinggi >40.
dilakukan pengomposan agar menjadi kompos pukan sapi dengan rasio C/N di
bawah 20. Selain masalah rasio C/N, pemanfaatan pukan sapi secara langsung
juga berkaitan dengan kadar air yang tinggi. Petani umumnya menyebutnya
sebagai pupuk dingin. Bila pukan dengan kadar air yang tinggi diaplikasikan
secara langsung akan memerlukan tenaga yang lebih banyak serta proses
2
Anonim, Http : //id Wikipedia.org/wiki/ Tanaman cabe. Dionlainkan Tanggal 28 April
2016
3
dekomposisi dan proses penyediaan haranya. Nilai rasio C/N pukan kambing
umumnya masih di atas 30. Pupuk kandang yang baik harus mempunyai rasio
C/N <20, sehingga pupuk kandang akan lebih baik penggunaannya bila
ini akan memberikan manfaat yang lebih baik pada musim kedua pertanaman.
Kadar air pukan kambing relatif lebih rendah dari pukan sapi dan sedikit lebih
tinggi dari pukan ayam. Kadar hara pupuk kandang mengandung kalium yang
relatif lebih tinggi dari pukan lainnya. Sementara kadar hara N dan P hampir sama
organ penting dalam tanaman cabai meliputi bagian cabai rawit merupakan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
sapi
memanfaatkan limbah kotoran sapi dan kambing menjadi pupuk organik yang
mudah diolah.
5
E. Penjelasan Istilah
penelitian ini maka ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan terkait dengan judul
ini yaitu:
1. Pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu orang atau
2. Kotoran sapi adalah kotoran sapi yang telah kering dan lapuk, bisa
baru, peningkatan ukuran tanaman yang tidak akan kembali sebagai akibat
satu jenis cabe yang paling banyak dibeli untuk dijadikan bahan bumbu
masakan.
3
Dahlan , M. 1994. Kamus Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Arkola. Hlm . 207
4
Purwadaminta, W.L.S. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia: Balai Pustaka, Hlm 265
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian
rawit 18
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
2017.
C. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
yang terdiri dari tanpa kotoran sapi (kontrol), 50 gr/1500 g tanah,75 gr/1500 g
tanah, sapi 100 gr/1500 g tanah, (kontrol), 125 g/1500 g tanah, dan 150 g/1500 g
tanah.
18
Kwanchai A. Gomez dan Arturo A. Gomez. Prosedus Statistik untuk Penelitian
Pertanian “Edisi Kedua”. (Jakarta : UI. 2007), Hlm. 21-31, 414-417, dan 534-536
26
2. Variabel Terikat
rawit dengan indikator tinggi tanaman (cm) dan jumlah daun (helai), bobot segar
tanaman (g).19
D. Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah pertumbuhan cabe rawit., setelah perlakuan
1. Alat
No Alat Kegunaan
1. Ember plastik Untuk tempat pupuk kandang sapi dan kambing
2. Timbangan biasa Untuk menimbang berat tanah
3. Ohaus Untuk menimbang bobot segar tanaman cabe
rawit
4. Ayakan Untuk menyaring tanah dari campuran batuan
19
. Moh . Nazir, 2014, Metodologi Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor, Hal. 51
27
2. Bahan
No Bahan Kegunaan
1. Benih cabe rawit Sebagai objek penelitian
2. Kotoran sapi Sebagai media pupuk tanaman
3. Tanah Sebagai media tumbuh tanaman cabe rawit
4. Air Untuk menyiram tanaman cabe rawit
5. EM-4 Sebagai aktivaktor
F. Rancangan Penelitian
percobaan dan setiap unit terdiri dari 2 tanaman sehingga secara keseluruhan
terdapat 36 tanaman.
G. Prosedur Kerja
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan mencakup penyiapan alat dan bahan yang akan digunakan
dalam penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan.
20
Moh . Nazir, 2014, Metodologi Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor, Hal. 51
28
c) Molasses/gula pasir sebanyak satu sendok makan/liter air (10 ml/liter air).
– Cara pembuatan :
2) Pupuk kandang dan dedak dicampur merata di atas lantai yang kering.
Adonan yang terbentuk jika dikepal dengan tangan, maka tidak ada air
yang keluar dari adonan. Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka adonan
Selama dalam proses, suhu bahan dipertahankan antara 40-50 oC. Jika
29
suhu bahan melebihi 50 oC, maka karung penutup dibuka dan bahan
cirinya adalah bokashi akan ditumbuhi oleh jamur yang berwarna putih
6) Bokashi yang sudah jadi sebaiknya langsung digunakan. Jika bokashi ingin
c) Penyemaian benih.
- Benih cabe rawit ditanam pada lubang-lubang tanam yang dibuat dengan
jarak 5 cm dan kedalaman lubang tanam sekitar 1 cm. Dalam satu lubang
d) Penanaman.
- Penanaman dilakukan pada sore hari, pada saat itu keadaan cuaca
e) Perlakuan.
dipindahkan ke polybag.
30
f) Pemeliharaan.
terdapat serangan.
g) Tahap pengamatan.
adalah :
percobaan.
percobaan.
31
dan kepustakaan.
H0, jika F Hit < F Tab dan Tolak H0, jika F Hit > F Tab. Kemudian dilanjutkan dengan
perlakuan.21
Keterangan :
A0 = tanpa perlakuan pupuk kotoran sapi
A1 =pemberian pupuk kotoran sapi 50 ml/polybag
A2 = pemberian pupuk kotoran sapi 75 ml/polybag
A3 = pemberian pupuk kotoran sapi 100 ml/polybag
A4 = pemberian pupuk kotoran sapi 125 ml/polybag
A5 = pemberian pupuk kotoran sapi 150 ml/polybag
U0 = ulangan kontrol
U1 = ulangan I
21
. Ibid, Hlm. 60
32
U2 = ulangan II
U2 = ulangan III
P = perlakuan
n = ulangan
Ῡ = rerata keseluruhan
berikut :
𝑌..2𝑟𝑡
a. Faktor koreksi (fk) = 𝑟𝑡
𝑌𝑖2
c. Jumlah kuadrat perlakuan (JKP) : ∑𝑡𝑖 =1 –FK
𝑟
√𝐾𝑇𝐺
KK= x 100%
𝑦̅
g. Kesimpulan
33
Dari hasil perhitungan ANAVA bila ada data yang menunjukan signifikan,
maka dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) taraf 5% dan 1%.
a. Menentukan
3. r = Ulangan
4. t = 5% dan 1%
dan 1%
BAB V
A. Kesimpulan
2. Besar pengaruh pupuk kotoran sapi dengan dosis 150 ml/polybag (A5)
memberikan hasil tertinggi pada semua parameter yang diamati yaitu tinggi
tanaman ( 30.30 cm ), jumlah daun ( 99.3 helai ), dan bobot segar tanaman (
71.76 gram ), sedangkan perlakuan tanpa pupuk kotoran sapi (A0) rata-rata
B. Saran
1. Dilihat dari kandungan zat tanaman memiliki beberapa unsur yang dapat
di pesemaian yang baik, maka hendaknya lahan sebagai media tanam tanaman
DAFTAR PUSTAKA
Brosur POC Bio Sugih. Pupuk Organik Cair Lengkap Bio Sugih. Sugih Cipta
Sentosa Indonesia.
Danarti dan Sri Najiyati. 1998. Palawija, Budidaya dan Analisis Usaha Tani.
Gardner, F.P., R.B. Pearce, dan R.L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman
Jakarta.
Mulyani Sutejo. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Bina Aksara, Jakarta.
Rahmat Rukmana, H. Ir. 1997. Ubi Kayu, Budidaya dan Pasca Panen. Penerbit
R.D.M. Sumanungkalit dkk, Pupuk Organik dan Pupuk Hayati, Balai Besar
Pertanian 2006.
ULANGAN
I II III
A3 A1 A5
A1 A0 A3
A2 A5 A4
A0 A2 A0
A5 A4 A1
A4 A3 A2
Keterangan :
Tabel lampiran 1a. Tinggi tanaman cabe rawit pada pemberian pupuk kotoran
sapi
Perlakuan Ulangan Total Rata-
I II III rata
A0 12,40 14,30 11.80 38.50 12.80
A1 19.00 20.50 19,30 58.80 19.60
A2 20.30 22,70 21.20 64.20 21.40
A3 25.10 26.30 25.50 76.90 25.70
A4 28.50 27.40 28.10 84.40 28.20
A5 31.10 29.40 30.40 90.90 30.30
Tabel lampiran 1b. Sidik ragam tinggi tanaman cabe rawit pada pemberian pupuk
kotoran sapi
SK DB JK KT FH F. Tabel
0,05 0,01
Kelompok 2 153.3 76,65 23.833** 3.88 6.93
Perlakuan 5 612.17 122.43 38.069** 3.11 5.06
Galat 12 23.03 3.216
Total 17 635.18
KK = 7.82 %
Keterangan :
** = sangat nyata
51
Tabel lampiran 2a. Jumlah helai daun tanaman cabe pada pemberian pupuk
kotoran sapi
Tabel lampiran 2b. Sidik ragam jumlah helai daun tanaman cabe rawit pada
pemberian pupuk kotoran sapi.
SK DB JK KT FH F. Tabel
0,05 0,01
Kelompok 2 20202.5 10101.2 19.136** 3.88 6.96
Perlakuan 5 84460.5 1552.2 29.053** 3.11 5.06
Galat 12 6334.39 527.86
Total 17 7110.5
KK = 33.43%
Keterangan :
** = sangat nyata
52
Tabel lampiran 3a. Bobot segar tanaman cabe rawit pada pemberian pupuk
kotoran sapi.
Tabel lampiran 3b. Sidik ragam bobot segar tanaman cabe rawit pada pemberian
pupuk kotoran sapi
SK DB JK KT FH F. Tabel
0,05 0,01
Kelompok 2 43849.25 21924.62 24.488** 3.88 6.96
Perlakuan 5 37308.64 7461.72 8.674** 3.11 5.06
Galat 12 10322.2 860.18
Total 17 47630.84
KK = 56.37 %
Keterangan :
** = sangat nyata
53
db perlakuan = t -1 = 6 - 1 = 5
(413.70)2
=
18
= 9508.20
𝑡
y2 ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2
JK kelompok = = FK
t
56951.01
= ̶ 9508.20
6
= 153.3
𝑛
JK total = ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2 − 𝐹𝐾
= (12.40)2 + (19.00)2 +….+ (30.40)2 ̶ FK
= 10140.38 – 9505.20
= 635.18
𝑡
y2 ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2
JK perlakuan = = FK
r
(38.50)2 + (58.80)2 +.…+(90.90)2
= − 9508.20
3
30361.11
= − 9508.20
3
54
= 612,17
JK Galat = JK total – Jk perlakuan
= 635.18 – 612.12
= 23.06
Kuadrat tengah (KT)
jk kelompok 153.3
KT kelompok = =
𝑟−1 2
= 76.65
JK Perlakuan 612.17
KT Perlakuan = =
𝑡−1 5
= 122.43
JK galat 23.06
KT Galat = =
𝑡(𝑟−1) 12
= 3.216
F Hitung (FH)
KT Kelompok
FH kelompok =
KT Galat
76.65
= 3.216
= 23.833
KT Perlakuan
FH Perlakuan =
KT Galat
122.43
= 3.216
= 38.069
√3.216
= × 100
22.92
= 7.82 %
√2 (KT Galat)
BNTα = t ( 0,05:12 )
r
√2 (3.216)
= ( 2,179 )
3
= 3.201
Perlakuan Rata-rata
A0 12.80a
A1 19.60b
A2 21.40bc
A3 25.70
A4 28.20
A5 30.30
BNT 0,05 % 3.201
Perlakuan Rata-rata
A0 12.80a
A1 19.60b
A2 21.40bc
A3 25.70d
A4 28.20de
A5 30.30e
BNT 0,05 % 3.201
57
db perlakuan = t -1 = 6 - 1 = 5
(1233)2
= 18
= 84460.5
𝑡
y2 ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2
JK kelompok = = FK
t
385548
= − 84460.5
6
= 20202.5
𝑛
JK total = ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2 − 𝐹𝐾
= (33)2 + (35)2 +….+ (1022 ̶ FK
= 91571 – 84460.5
= 7110.5
𝑡
y2 ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2
JK perlakuan = = FK
r
(100)2 + (160)2 +.…+(298)2
= − 84460.5
3
277665
= − 84460.5
3
= 7761.1
58
JK kelompok 20202.5
KT kelompok = =
𝑟−1 2
= 10101.2
JK Perlakuan 7761.1
KT Perlakuan = =
𝑡−1 5
= 1552.2
JK galat 6334.39
KT Galat = =
𝑡(𝑟−1) 12
= 527.86
F Hitung (FH)
KT Kelompok
FH kelompok = KT Galat
10101.25
= 527.86
= 19.136
KT Perlakuan
FH Perlakuan =
𝐾𝑇 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡
1552.22
= 527.86
= 2.9405
Koefisien keragaman (KK)
√KTG
KK = × 100
rataan umum
√527.86
= 68.5
× 100
= 33.43%
59
√2 (KT Galat)
BNTα = t ( 0,05:12 )
r
√2 (527.8)
= ( 2,179 )
3
= 40.8
1. Jumlah nilai BNT 0.05% = 40.8 + nilai rata-rata perlakuan terkecil ketiga,
yaitu 63.3 + 40.8 = 104.1 dan beri huruf “c”
Perlakuan Rata-rata
A0 33.3a
A1 53.3ab
A2 63.3abc
A3 75.0bc
A4 85.3bc
A5 99.3c
BNT 0,05 % 40.8
Perlakuan Rata-rata
A0 33.3a
A1 53.3ab
A2 63.3ab
A3 75.0bc
A4 85.3bc
A5 99.3c
BNT 0,05 % 40.8
db perlakuan = t -1 = 6 - 1 = 5
(936.28)2
= 18
= 48701.12
61
𝑡
y2 ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2
JK kelompok = = FK
t
292316.2082
= − 48701.12
6
= 43849.25
𝑛
JK total = ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2 − 𝐹𝐾
= (32.00)2 + (33.05)2 +….+ (72.01)2 ̶ FK
= 52500.97329 – 48701.12
= 47630.84
𝑡
y2 ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2
JK perlakuan = = FK
r
(97.91)2 + (110.61)2 +.…+(215.28)2
= ̶ 48701.12
3
126536.3
= − 48701.12
3
= 37308.64
jk kelompok 43849.25
KT kelompok = =
𝑟−1 2
= 21924.62
JK Perlakuan 37308.64
KT Perlakuan = =
𝑡−1 5
= 7461.72
JK galat 10322.2
KT Galat = =
𝑡(𝑟−1) 12
= 860.18
62
F Hitung (FH)
KT Kelompok
FH kelompok =
KT Galat
21924.62
= 860.18
= 24.48
KT Perlakuan
FH Perlakuan = KT Galat
7461.72
= 860.18
= 8.674
936.28
Rataan umum =
18
= 52.01
√860.18
= × 100
52.01
= 56.37 %
√2 (KT Galat)
BNTα = t ( 0,05:12 )
r
63
√2 (860.18)
= ( 2,179 )
3
= 52.07
Perlakuan Rata-rata
A0 32.63a
A1 36.87ab
A2 45.86ab
A3 60.57ab
A4 64.93ab
A5 71.76ab
BNT 0,05 % 52.07
Lampiran II. Denah Percobaan di Lapangan
ULANGAN
I II III
A3 A1 A5
A1 A0 A3
A2 A5 A4
A0 A2 A0
A5 A4 A1
A4 A3 A2
Keterangan :
Tabel lampiran IIIa. Tinggi tanaman cabe rawit pada pemberian pupuk kotoran
sapi
Perlakuan Ulangan Total Rata-
I II III rata
A0 12,40 14,30 11.80 38.50 12.80
A1 19.00 20.50 19,30 58.80 19.60
A2 20.30 22,70 21.20 64.20 21.40
A3 25.10 26.30 25.50 76.90 25.70
A4 28.50 27.40 28.10 84.40 28.20
A5 31.10 29.40 30.40 90.90 30.30
Tabel lampiran IIIb. Jumlah helai daun tanaman cabe pada pemberian pupuk
kotoran sapi
db perlakuan = t -1 = 6 - 1 = 5
(413.70)2
=
18
= 9508.20
𝑡
y2 ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2
JK kelompok = = FK
t
56951.01
= ̶ 9508.20
6
= 153.3
𝑛
JK total = ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2 − 𝐹𝐾
= (12.40)2 + (19.00)2 +….+ (30.40)2 ̶ FK
= 10140.38 – 9505.20
= 635.18
𝑡
y2 ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2
JK perlakuan = = FK
r
(38.50)2 + (58.80)2 +.…+(90.90)2
= − 9508.20
3
30361.11
= − 9508.20
3
= 612,17
JK Galat = JK total – Jk perlakuan
= 635.18 – 612.12
= 23.06
Kuadrat tengah (KT)
jk kelompok 153.3
KT kelompok = =
𝑟−1 2
= 76.65
JK Perlakuan 612.17
KT Perlakuan = =
𝑡−1 5
= 122.43
JK galat 23.06
KT Galat = =
𝑡(𝑟−1) 12
= 3.216
F Hitung (FH)
KT Kelompok
FH kelompok =
KT Galat
76.65
= 3.216
= 23.833
KT Perlakuan
FH Perlakuan =
KT Galat
122.43
= 3.216
= 38.069
√3.216
= × 100
22.92
= 7.82 %
√2 (KT Galat)
BNTα = t ( 0,05:12 )
r
√2 (3.216)
= ( 2,179 )
3
= 3.201
db perlakuan = t -1 = 6 - 1 = 5
(1233)2
= 18
= 84460.5
𝑡
y2 ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2
JK kelompok = = FK
t
385548
= − 84460.5
6
= 20202.5
𝑛
JK total = ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2 − 𝐹𝐾
= (33)2 + (35)2 +….+ (1022 ̶ FK
= 91571 – 84460.5
= 7110.5
𝑡
y2 ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2
JK perlakuan = = FK
r
(100)2 + (160)2 +.…+(298)2
= − 84460.5
3
277665
= − 84460.5
3
= 7761.1
JK Galat = JK total – Jk perlakuan
= 7110.5 – 776.11
= 6334.39
JK kelompok 20202.5
KT kelompok = =
𝑟−1 2
= 10101.2
JK Perlakuan 7761.1
KT Perlakuan = =
𝑡−1 5
= 1552.2
JK galat 6334.39
KT Galat = =
𝑡(𝑟−1) 12
= 527.86
F Hitung (FH)
KT Kelompok
FH kelompok = KT Galat
10101.25
=
527.86
= 19.136
KT Perlakuan
FH Perlakuan =
𝐾𝑇 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡
1552.22
= 527.86
= 2.9405
Koefisien keragaman (KK)
√KTG
KK = × 100
rataan umum
√527.86
= × 100
68.5
= 33.43%
√2 (KT Galat)
BNTα = t ( 0,05:12 )
r
√2 (527.8)
= ( 2,179 )
3
= 40.8
db perlakuan = t -1 = 6 - 1 = 5
(936.28)2
= 18
= 48701.12
𝑡
y2 ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2
JK kelompok = = FK
t
292316.2082
= − 48701.12
6
= 43849.25
𝑛
JK total = ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2 − 𝐹𝐾
= (32.00)2 + (33.05)2 +….+ (72.01)2 ̶ FK
= 52500.97329 – 48701.12
= 47630.84
𝑡
y2 ∑𝑖=1 𝑡𝑖 2
JK perlakuan = = FK
r
(97.91)2 + (110.61)2 +.…+(215.28)2
= ̶ 48701.12
3
126536.3
= − 48701.12
3
= 37308.64
jk kelompok 43849.25
KT kelompok = =
𝑟−1 2
= 21924.62
JK Perlakuan 37308.64
KT Perlakuan = =
𝑡−1 5
= 7461.72
JK galat 10322.2
KT Galat = =
𝑡(𝑟−1) 12
= 860.18
F Hitung (FH)
KT Kelompok
FH kelompok =
KT Galat
21924.62
= 860.18
= 24.48
KT Perlakuan
FH Perlakuan = KT Galat
7461.72
= 860.18
= 8.674
936.28
Rataan umum =
18
= 52.01
√860.18
= × 100
52.01
= 56.37 %
√2 (KT Galat)
BNTα = t ( 0,05:12 )
r
√2 (860.18)
= ( 2,179 )
3
= 52.07
LAMPIRAN 1
DOKUMENTASI PENELITIAN