) DALAM
MENINGKATKAN MUTU FISH NUGGET DARI IKAN
TUNA SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN SEHAT
SKRIPSI
Oleh:
FIRDA AMALIA
NIM. 150302188
MOTTO
PERSEMBAHAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulis dengan segala kemampuan yang ada berusaha menampilkan
skripsi ini sebaik mungkin, namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa
penulisan ini masih jauh dari kelengkapan dan kesempurnaan. Untuk itu penulis
sangat mengharapkan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi
ini.
Penulis menyadari bahwa selama perkuliahan sampai tersusunnya skripsi
ini banyak hambatan yang penulis temui, namun dengan kesabaran serta motivasi
dan bantuan dari berbagai pihak, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Untuk itu dengan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa syukur dan
terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ayahada tercinta Abdullah Jamco dan Ibunda tersayang Hafsa Wati
Raharusun telah mengorbankan segalanya demi terselesaikan studi penulis.
2. Kepada keluargaku tercinta Om Ali Mahfuz Raharusun, Om Bahrawi
Raharusun, Om Zawawi Hanubun, Bibi Megawati Raharusun, Bibi Nona Far-
Far dan Bibi Lili Nuhuyanan. Terima kasih atas motivasi, kasih sayang dan
materi yang selalu diberikan kepada penulis.
3. Dr. H. Hasbollah Toisuta, M. Ag, selaku Rektor IAIN Ambon, Dr. H. Mohdar
Yanlua, MH selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan
Lembaga, Dr. Ismail DP, M. Pd selaku Wakil Rektor II Bidang Administrasi
Umum, Perencanaan dan Keuangan serta, Dr. Abdullah Latuapo, M. Pd.I
selaku wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.
4. Dr. Samad Umarella, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Dr. Patma Sopamena, M. Pd selaku Wakil Dekan I, Ummu
v
Sa‟idah, M. Pd.I selaku Wakil Dekan II, dan Dr. Ridwan Latuapo, M. Pd.I
selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon.
5. Janaba Renngiwur, M. Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi dan
Surati, M.Pd selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Biologi.
6. Dr. Muhammad Rijal, M.Pd dan Heni Mutmainnah, M.Biotech, masing-
masing selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktu dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Surati, M. Pd selaku penguji I dan Abajaidun Mahulauw, M. Biotech selaku
penguji II yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengoreksi dan
memberikan masukan yang sifatnya konstruktif kepada penulis.
8. Rivalna Rivai, M. Hum, selaku Kepala Perpustakan IAIN Ambon beserta
stafnya yang telah menyediakan berbagai fasilitas literatur yang dibutuhkan.
9. Wa Atima, M. Pd, selaku Kepala Laboratorium IAIN Ambon beserta stafnya
yang telah menyediakan berbagai fasilitas praktikum yang dibutuhkan dalam
proses perkuliahan.
10. Staf Laboratorium Kimia Dasar Universitas Pattimura Ambon Pak Anes yang
telah memberikan fasilitas, bimbingan, serta membantu dalam proses
penelitian.
11. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Biologi FITK IAIN Ambon yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan pengajaran selama proses perkuliahan.
12. Seluruh staf pegawai administrasi yang telah memberikan pelayanan selama
proses perkuliahan.
13. Terima kasih kepada Jafar Samaneri, S. Pd, Rahma Wahyuni, S. Pd, Hastuti
Karim, S. Pd, Rahmatika Maswatu, Hairia Alkatiri, Siti Nurhaida Nuhuyanan,
Maida Raharusun, Mayang Reubun dan Hasniar Nuhuyanan yang telah
membantu penulis dalam penyusunan skripsi.
14. Terima kasih untuk teman-teman seperjuang dan adik-adik kos-kosan Ambon
Cipta Lestari Stain, Silan Paukuma, Isti Andryani Watgil, Bidasari Fidmatan,
Samira Kabalmay, Acia Banyal, Kakak Ona Ode dan Mas Wahyu yang sudah
memberikan semangat untuk penulis.
vi
15. Rekan-rekan seperjuangan khususnya teman-teman Pendidikan Biologi (F)
angkatan 2015 Diana Din Matdoan, Melani Kalsum Makassar, S. Pd, Jana
Darma Patta, S. Pd, Suci Waroma Refra, Rina Jainahu, Ana Rahmania
Umasugi, Rizki Fajar, S. Pd, Hasim Payapo, Delima Rahanar, Sara Taneu,
Aprianti Lessy, S. Pd, Emi Lacuba, S. Pd, Serli Yanti Binti Madu, S. Pd, Nur
Saja Rumaru, S. Pd, Sariyanti Bandu, S. Pd, Hartina Banda, Hanipa Talaohu,
Aditia Kalende, Nur Ending Saimima, Dewi Papalia, Nini Rahaleb, Jumiani
Abdul majid, S. Pd, Rukia Rumakabis, dan La Rais Kalidupa, yang tak dapat
disebutkan satu persatu namanya yang telah memberikan semangat sehingga
penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Dalam kesempatan ini tak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini. Semoga Allah Swt
selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan meridhoi
amal perbuatan kita. Amin.
Ambon, Juni 2020
Penulis
vii
ABSTRAK
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4
E. Defenisi Operasional ....................................................................... 6
ix
G. Teknik Analisis Data ............................................................... 43
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 55
B. Saran ................................................................................................ 55
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 60
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kandungan nutrisi bunga, buah, dan biji kelor per 100g bahan ...... 23
Tabel 2.2. Kandungan nutrisi daun kelor segar dan kering (per 100g) ............. 23
Tabel 2.3. Persyaratan mutu nugget .................................................................. 26
Table 3.1. Aspek perlakuan analisis protein…………………………………. ..37
Tabel 3.2. Aspek penilaian organoleptik........................................................... 37
Tabel 3.3. Alat yang digunakan pada penelitian .............................................. 38
Tabel 3.4. Bahan yang digunakan untuk pembuatan nugget ............................ 38
Tabel 4.1. Kadar protein fish nugget ikan tuna ................................................. 44
Tabel 4.2. Hasil uji organoleptik fish nugget ikan tuna .................................... 45
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai salah satu provinsi Maluku memiliki luas wilayah 581.376 km²
dengan luas lautan sebesar 527.191 km² dan daratan 54.185 km². Dengan kata
lain, 90% wilayah provinsi Maluku adalah lautan, yang didalamnya terdapat
tersebut, upaya yang dilakukan agar produksi usaha perikanan meningkat dan
mempunyai daya guna yaitu melalui usaha pengolahan ikan menjadi produk
dan dapat memaksimalkan nilai protein ikan. Ikan merupakan salah satu sumber
harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses pembusukan. Oleh sebab
itu pengolahan ikan perlu diketahui oleh masyarakat. Untuk mendapatakan hasil
olahan yang bermutu tinggi diperlukan perlakuan yang baik selama proses
1
Hiariey, L.S, dan Romeon, N.S. Pemberdayaan Ekonomi Nelayan Pengolahan Ikan Asap
Di Desa Hative Kecil, Kota Ambon. Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi, volume 16, Mei
2015, hlm. 26-27
1
2
Garam yang bersih biasa juga digunakan pada daging sebagai penegas cita
rasa2. Pemanfataan ikan sebagai bahan baku nugget sangat penting, terutama
daya laut yang cukup potensial di Maluku. Namun nugget dengan bahan baku
ikan masih belum banyak dijumpai di pasaran. Hal ini terbukti bahwa fish nugget
belum diproduksi secara komersial dan sangat jarang ditemui di pasaran, termasuk
di kota Ambon. Selain itu keberadaan fish nugget juga diharapkan mampu
cepat saji, dan menjadi alternatif makanan pilihan berprotein tinggi di samping
Nugget yang telah beredar di pasaran merupakan salah satu produk olahan
makanan setengah jadi yang terbuat dari daging giling dengan campuran bumbu
dan merupakan produk emulsi3. Pada umumnya nugget yang berasal dari produk
hewani memiliki rasa yang enak namun mengandung kadar lemak yang tinggi
(18,82g/100g) dan kandungan serat yang rendah (0,9g/100g). Namun hingga saat
ini nugget yang dijual komersil di pasaran cukup digemari oleh masyarakat
Indonesia khususnya kelas menengah dan kelas bawah. Hal ini disebabkan oleh
Disamping aromanya yang khas, praktis dan siap saji ketersediaan nugget
di minimarket atau supermarket selalu kontinyu dan menjadi favorit bagi anak-
anak dan remaja. Namun daging ayam broiler sebagai bahan utama nugget
2
Barbut, 2002.
3
Surawan F E D. Penggunaan Tepung Terigu, Tepung Beras, Tepung Tapioka Dan
Tepung Maizena Terhadap Tekstur Dan Sifat Sensoris Fish Nugget Ikan Tuna. Jurnal Sains
Peternakan Indonesia 2007, hlm 2.
3
lemak berlebih dapat membahayakan konsumen karena lemak pada nugget ayam
penyakit seperti stroke, jantung, koroner, obesitas dan lain sebagainya. Lemak
yang terserap tubuh dapat dibatasi dengan penambahan serat. Oleh karena itu
lemak pada produk nugget harus diimbangi dengan adanya kandungan serat kasar
pada sayuran dengan cara penambahan sehingga produk ini dapat dijadikan
sumber pangan kesehatan dan subtitusi bahan utama nugget menggunakan ikan
tuna.
Inovasi nugget ikan tuna dengan penambahan tepung daun kelor memiliki
kelebihan yaitu: kadar lemak yang rendah, kadar protein yang tinggi serta kadar
serat amino esensial seperti valin, leusin, isoleusin, triptofan, treonin dan
fenilalanin. Menurut Toripah et al., bahwa daun kelor merupakan sumber antioksi
dan kategori sedang dengan nilai IC50 (kemampuan untuk menangkal radikal
bebas 50%) sebesar 111,7 ppm4. Hasil penelitian Nugroho juga menyebutkan
bahwa daun kelor dengan pelarut air mampu menghambat pertumbuhan E.coli
dengan konsentrasi 50%5. Sementara itu Wahyuni et al., melaporkan bahwa daun
kelor bisa digunakan untuk mengobati penyakit Hepatitis B6. Hal ini
4
Toripah, S.S, Jemmy A, dan Frenky W. Aktivitas Antioksida dan Kandungan Fenolik
Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera L). Jurnal PHARMACON, volume 3 No 4, 2014, hlm 37-43
5
Nugroho, A. Bioaktifitas Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera L) Terhadap Eschericia
coli Penyebab Kolibasilosis Pada Babi. Thesis. Denpasar :Universitas Udayana. 2013
6
Wahyuni, S. dkk. Uji Manfaat Daun Kelor (Moringa oleifera L) Untuk Mengobati
Hepatitis B. Jurnal KesMaDasKa volume 4 No 2, 2013, hlm 100-103.
4
memperlihatkan bahwa daun kelor sangat berpotensi sebagai sumber gizi dan
Melihat manfaat besar ikan tuna sebagai bahan baku utama pembuatan
nugget dan penambahan tepung daun kelor (Moringa oliefera L.) untuk
Daun Kelor Moringa oliefera L. Dalam Meningkatkan Mutu Fish Nugget dari
B. Rumusan Masalah
2. Manakah diantara perlakuan penambahan tepung daun kelor pada fish nugget
C. Tujuan Penelitian
7
Syarifah Aminah et. al.: Kandungan Nutrisi dan Sifat Fungsional Tanaman Kelor
(Moringa oleifera L)
5
2. Untuk mengetahui perlakuan penambahan tepung daun kelor pada fish nugget
D. Manfaat Penelitian
dibidang kuliner yaitu fish nugget dengan tambahan bahan sayuran seperti
daun kelor.
dalam pembuatan fish nugget dengan campuran daun kelor sebagai salah satu
biologi terapan dan lain-lain. Serta dapat digunakan sebagai rujukan untuk
E. Definisi Operasional
1. Tepung daun kelor adalah tepung dari daun kelor yang sudah siap pakai.
Bentuknya berasal dari daun kelor segar yang dikeringan menggunakan cahaya
2. Fish nugget adalah salah satu produk olahan makanan setengah jadi yang
terbuat dari daging giling dengan campuran bumbu dan merupakan produk
emulsi9.
3. Kualitas fisik adalah kumpulan sifat atau ciri yaitu membedakan suatu produk
dengan produk lain dari segi warna, aroma, tekstur, dan rasa. Dengan kata lain
4. Protein berasal dari bahasa yunani proteios, yang berarti „‟peringkat satu‟‟ atau
„‟yang utama‟‟ protein adalah senyawa yang terpenting penyusun sel hidup.
Senyawa ini terdapat dalam semua jaringan hidup baik tumbuhan maupun
hewan.
8
Ginanjarhrbal “38 Manfaat Ekstrak Daun Kelor bagi Kesehatan” diakses dari
https://ginanjarherbal.com/manfaat-ekstrak-daun-kelor-bagi-kesehatan/, pada tanggal 9 Januari
2019 pukul 16.00 wit
9
Surawan F E D. Penggunaan Tepung Terigu, Tepung Beras, Tepung Tapioka Dan
Tepung Maizena Terhadap Tekstur Dan Sifat Sensoris Fish Nugget Ikan Tuna. Jurnal Sains
Peternakan Indonesia 2007, hlm 2
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
nugget berbahan dasar ikan tuna dengan penambahan tepung daun kelor.
1. Proses pembuatan fish nugget ikan tuna dengan penambahan tepung daun
2. Proses analisis protein pada fish nugget ikan tuna dengan penambahan tepung
C. Kriteria Panelis
36
37
30 orang mahasiswa.
D. Rancangan Percobaan
dengan persentase penggunaan tepung daun kelor P1:20%, P2:30% dan P3: 40.
Tabel 3.1. Aspek Perlakuan Analisis Kadar Protein fish nugget Tuna dengan Penambahan Daun
Kelor
Perlakuan Ulangan
U1 20gr
P1 U2 20gr
U3 20gr
U1 30gr
P2 U2 30gr
U3 30gr
U1 40gr
P3 U2 40gr
U3 40gr
Keterangan:
P1: tepung daun kelor 20%
ikan tuna 80%
P2: tepung daun kelor 30%
ikan tuna 70%
P3: tepung daun kelor 40%
ikan tuna 60%
Table 3.2 Alat yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut :
No Nama Alat Fungsi
1. Neraca digital Menimbang bahan
2. Kompor gas Memasak media
3. Blender Menghaluskan media
4. Freezer Pendingin media
5. Loyang Tempat mengukus media
6. Pisau Memotong media
7. Dandang Sebagai penanak
8. Sendok Penganduk media
9. Mangkok Tempat menaruh media
10. Wajan Tempat menggoreng media
11. Alat tulis Untuk menulis data yang diperlukan
12. Ayakan Untuk mengayak media
13. 1 set alat destilasi nitrogen Mengukuran kadar protein sampel
14. Buret dan statif Untuk mengukur volume larutan
15. Labu destruksi Tempat mencampuran zat cair
16. Alat gelas lainnya Untuk mengisi media
G. Prosedur Penelitian
yaitu:
39
a. Pemilihan bahan (sortasi) untuk fish nugget ikan tuna dan pembuatan tepung
daun kelor.
Pilih ikan yang masih terlihat segar dengan mata jernih terang dan bulat
tanpa terdapat bekas darah, pilih ikan yang insangnya masih merah, kulit
mengkilat, tidak terdapat bercak-bercak merah pada perut, bila dipegang terasa
kenyal dan baunya tidak terlalu amis. Bau ikan yang amis menandakan bahwa
ikan sudah tidak segar lagi. Daun kelor yang dipilih adalah daun yang utuh, segar,
tegar, bentuknya bagus, tidak terdapat cacat, luka atau patah. Pilih daun yang
berwarna hijau muda, bentuk helai daun bulat telur, panjang 1 - 2 cm, lebar 1 - 2
cm, tipis lemas, ujung dan pangkal tumpul (obtusus), tepi rata, susunan
pertulangan menyirip (pinnate), permukaan atas dan bawah halus. Jangan pilih
daun berwarna hijau tua, karena bagian yang hijau tua terasa pahit. Setelah
pemilihan daun kelor, daun kelor dilepaskan dari tangkainya dan dijemur dibawah
terik matahari hingga daun kelor kering dan daun kelor tersebut dihancurkan
diayak agar diperoleh tepung daun kelor yang akan digunakan untuk penambahan
b. Penggilingan
Daging ikan tuna yang diambil adalah bagian dalam daging ikan tuna saja
dan kulitnya dibuang. Setelah itu ikan tuna di cuci dengan air bersih kemudian
menggunakan blender.
c. Pengadonan
bahan yang telah disiapkan diantaranya daging ikan tuna P1:80%, P2:70%, dan
kelor P1:20%, P2:30% dan P3:40%, selanjutnya proses pengolahan yaitu bahan
ikan tuna, tepung daun kelor, telur dan bumbu-bumbu lainnya dicampurkan semua
bahan dan diaduk sampai merata. Proses berikutnya menuangkan adonan kedalam
d. Pengukusan
kompor dengan api sedang, hal ini bertujuan agar adonan yang telah terbentuk itu
pencetakan lebih mudah dan penyimpanan juga akan lebih tahan lama.
Pengukusan adonan dilakukan sekitar 30 menit, setelah itu fish nugget dinginkan.
e. Pencetakan
Pencetakan fish nugget kukus diiris dalam bentuk potongan empat persegi
dan dilapisi degan bahan pelapis. Memasukan 1 butir telur kedalam mangkok lalu
dikocok lepas, menuangkan tepung tapioka dan tepung panir di dua mangkok
yang berbeda. Kemudian melumuri dengan tepung panir hingga semua bagian
tertutup. Fish nugget digoreng selama 3 menit sampai berubah warna menjadi
kecoklatan.
41
dibersikan.
4) Bilas labu destruksi dengan aquades hingga bersih dan lakukan pemanasan
NaOH 45% sampai larutan bersifat alkalis (basa) diuji dengan kertas
lakmus.
5%).
7) Lakukan destilasi sampai volume larutan dalam labu destilasi 2/3 telah
menguap atau larutan yang keluar dari ujung pendingin alat destilasi tidak
Perhitungan:
N HCl = 0,1
organoleptik
43
G. Analisis Data
1. Kadar protein
deskriptif kuantitatif. Dari hasil yang didapakan kadar protein pada fish nugget
ikan tuna dengan penambahan tepung daun kelor ada peninggkatan dalam kadar
protein dan memiliki kadar protein tertinggi terdapat pada perlakuan P3 yaitu 40%
2. Uji organoleptik
diuji itu berupa warna, aroma, rasa, dan tekstur pada fish nugget ikan tuna dengan
penambahan tepung daun kelor. Dibagikan kepada 30 orang panelis di ambil dari
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitain fish nugget ikan tuna dengan penambahan tepung daun
1. Semakin banyak jumlah ikan tuna yang ditambahkan pada olahan fish nugget
dengan penambahan tepung daun kelor maka semakin tinggi pula kadar
proteinnya.
2. Kadar protein tertinggi 19,5 gr diperoleh pada perlakuan P1 yaitu tepung daun
3. Berdasarkan hasil uji organoleptik terhadap rasa, aroma, tekstur, dan warna
yang paling disukai yaitu pada perlakuan P2 yaitu 30% penambahan tepung
B. Saran
Adapun saran yang hendak peneliti sampaikan dalam penelitian ini yaitu:
memanfaatkan bahan pangan lokal yang ada di sekitar lingkungan rumah salah
2. Perlu dilakukan uji lebih lanjut terhadap kadar gizi fish nugget ikan tuna
tuna dengan penambahan tepung daun kelor dengan kadar protein yang tinggi.
55
4. Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan bahan pengikat yang lain selain
56
DAFTARPUSTAKA
57
Gusman. 2013. Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik). Program
Studi Teknologi Pangan. Universitas Muhammadiyah: Semarang.
Hlm. 37.
Hafidah. H. 2015 Pemanfaatan Daun kelor (Moringa Oleifera) sebagai
Bahan Pencampuran Nugget Ikan Tongkol (Euthynnus affinis C)
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Integrated Taxonomy Information System..Moringa oleifera Lamk.
Taxonomy Serial, 2017, No: 503874.
Jongrungruangchok. 2010. “Nutrients and Minerals Content of Eleven
Different Samples of Moringa oleifera Cultivated in Thailand.” (J
Health Res). Hlm. 38
Kurniawati Linda. 2010. Pemanfaatan Betakul dan Ampas Wortel (Daucus
carota) dalam Pembuatan Cookies. Program Studi Ilmu Dan
Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Selamet
Riyadi Surakarta.
Ma‟ruf Ahmad Supriadi dan Nuryati Siti. 2016. Pemanfaatan Biji Kelor
(Moringa oleifera L.) sebagai Pasta Gigi. Jurnal Akademika Kimia.
Vol. 5. No 4. Hlm 61
Made Astawan. 2008. Diakses : 11 Januari 2019. Nugget Ayam Bukan
Makanan Sampah.
http://www.jawaban.com/news/health/detail.php?id_news.
Marwanti dan Mutiara Nugraheni. 2006. Teknik Pembuatan Nugget dan
Kerupuk Ikan di Pesisir Srandakan Kabupaten Bantul. Jurnal Inotek.
Vol. 10 No 2. Hlm. 167-182.
Meuthi An-Nisa Novizar. 2009. Diakses : 11 Januari 2019. Inovasi dalam
Bidang Pertanian. http://thianovceria.blogspot.com/.
Moehyi S. 2002. Penyelenggaraan Makanan Institusi dan Jasa Boga.
Bharata: Jakarta.
Palupi. 2007. Pengaruh Pengolahan Terhadap Nilai Gizi Pangan. Modul e-
Learning ENBP, Departemen Ilmu & Teknologi Pangan-Fateta-IPB.
Rahayu W. P. 2001. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Fakultas
Teknologi Pertanian Institusi Pertanian Bogor. Hlm. 44.
Peraturan Kementeri Kesehatan RI, tentang Angka Kecukupan Gizi
Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia, Peraturan Nomor 75 tahun 2013.
Rusatandi. 2009. Diaskes 25 November, 2019 Uji Organoleptik.
http//www.wordpress.com.
Simbolan JM. 2007. Cegah Malnutrisi dengan Kelor. Yogyakarta: Kanisius.
Hlm. 39
58
Soekarto. 2008. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan. Bharata.
Jakarta. Hlm. 34
Toma. 2014. Phytochemistry and pharmacological activities of Moringa
oleifera. International. Journal of Pharmacognosy. Hlm 38
Wahyudi Isnan dan Nurhaedah M 2017. Ragam Manfaat Tanaman Kelor
(Moringa oleifera L.) bagi Masyarakat. Vol. 14 No. 1. Hlm 65-68
Winarno, F, G. 2004. Kimia pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta. Hlm. 69
59
Lampiran 1
Formula
Faktor Kualitas Deskripsi dan Nilai
P1 P2 P3
Sangat suka (5)
Suka (4)
Warna Agak suka (3)
Kurang suka (2)
Tidak suka (1)
Sangat suka (5)
Suka (4)
Aroma Agak suka (3)
Kurang suka (2)
Tidak suka (1)
Sangat suka (5)
Suka (4)
Tekstur Agak suka (3)
Kurang suka (2)
Tidak suka (1)
Sangat suka (5)
Suka (4)
Rasa Agak suka (3)
Kurang suka (2)
Tidak suka (1)
Total
Nilai Rata-Rata
60
Lampiran 2
PENILAIAN ORGANOLEPTIK
(WARNA)
Warna
No Nama (Inisial)
P1 P2 P3
1 A.P 4 3 2
2 A.I.N 4 4 4
3 E.A 4 4 3
4 H 4 4 4
5 E 4 4 4
6 A.P.D 4 4 4
7 K.W 3 4 3
8 A.B 3 3 3
9 A.N 5 5 5
10 A. 4 4 4
11 A.P.N 4 4 3
12 M.Y 4 4 3
13 D.B 5 5 5
14 N.F 4 2 4
15 Y.F.M 5 4 4
16 M.E 3 4 4
17 M.E 4 4 3
18 N 3 4 3
19 F.N 4 5 4
20 M.A 4 4 4
21 S.E.M 4 4 3
22 J 4 5 5
23 M.L 4 4 4
24 S.P.I 3 2 2
25 Y.G.S 4 4 4
26 R.L 4 4 5
27 M.B 4 4 4
28 T.I.M 3 3 3
29 H.A 4 4 4
30 M.K 4 4 4
Total 117 117 111
Rata-Rata 3,90 3,90 3,70
61
Lampiran 3
PENILAIAN ORGANOLEPTIK
(AROMA)
Aroma
No Nama (Inisial)
P1 P2 P3
1 A.P 2 2 2
2 A.I.N 2 3 3
3 E.A 4 4 4
4 H 4 4 4
5 E 4 4 4
6 A.P.D 3 4 4
7 K.W 4 4 4
8 A.B 4 3 4
9 A.N 2 2 2
10 A. 5 5 5
11 A.P.N 4 4 4
12 M.Y 4 4 4
13 D.B 3 4 2
14 N.F 5 5 5
15 Y.F.M 4 4 4
16 M.E 5 5 5
17 M.E 2 3 2
18 N 4 4 4
19 F.N 2 2 2
20 M.A 3 4 3
21 S.E.M 4 3 3
22 J 2 4 2
23 M.L 4 5 5
24 S.P.I 4 4 4
25 Y.G.S 3 4 4
26 R.L 4 4 4
27 M.B 2 2 2
28 T.I.M 4 4 4
29 H.A 3 4 4
30 M.K 4 5 4
Total 104 113 107
Rata-Rata 3,47 3,77 3,57
62
Lampiran 4
PENILAIAN ORGANOLEPTIK
(TEKSTUR)
Tekstur
No Nama (Inisial)
P1 P2 P3
1 A.P 4 4 4
2 A.I.N 4 2 2
3 E.A 4 4 3
4 H 4 4 3
5 E 4 4 4
6 A.P.D 4 4 4
7 K.W 4 4 4
8 A.B 4 4 4
9 A.N 2 2 3
10 A. 5 5 5
11 A.P.N 2 4 4
12 M.Y 4 4 4
13 D.B 3 3 2
14 N.F 3 2 2
15 Y.F.M 4 4 2
16 M.E 5 5 5
17 M.E 2 4 2
18 N 4 4 3
19 F.N 3 3 3
20 M.A 4 3 4
21 S.E.M 4 3 3
22 J 2 4 4
23 M.L 4 5 5
24 S.P.I 4 4 4
25 Y.G.S 3 4 4
26 R.L 3 4 4
27 M.B 3 3 3
28 T.I.M 4 4 5
29 H.A 3 4 4
30 M.K 4 4 4
Total 107 112 107
Rata-Rata 3,57 3,74 3,57
63
64
Lampiran 5
PENILAIAN ORGANOLEPTIK
(RASA)
Rasa
No Nama (Inisial)
P1 P2 P3
1 A.P 4 4 4
2 A.I.N 4 4 3
3 E.A 4 4 3
4 H 4 4 3
5 E 4 4 4
6 A.P.D 3 4 4
7 K.W 4 2 4
8 A.B 3 4 4
9 A.N 2 3 3
10 A. 5 5 5
11 A.P.N 2 2 2
12 M.Y 4 4 4
13 D.B 3 4 3
14 N.F 2 4 2
15 Y.F.M 3 3 2
16 M.E 5 4 4
17 M.E 2 2 2
18 N 4 4 4
19 F.N 4 4 4
20 M.A 3 4 4
21 S.E.M 4 3 3
22 J 2 2 2
23 M.L 4 5 5
24 S.P.I 4 5 4
25 Y.G.S 3 4 4
26 R.L 4 4 4
27 M.B 4 4 4
28 T.I.M 4 4 3
29 H.A 3 4 4
30 M.K 3 4 4
Total 104 112 105
Rata-Rata 3,47 3,74 3,5
65
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
DOKUMENTASI PENELITIAN