SKRIPSI
Oleh :
Oleh:
NURHAYA BOLA
NIM. 150302072
MOTTO
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, ku persembahkan karya kecilku ini untuk orang-orang
yang ku sayangi:
Ayah dan Ibuku tercinta, sang motivator terbesar dalam hidupku yang tak pernah jemu
mendoakan dan menyayangiku, atas semua pengorbanan dan kesabaran mengantarku sampai
kini. Tak pernah cukup ku mambalas cinta ayah dan ibu kepadaku.
Dan adik-adikku dan keluarga besarku yang telah memberikan kelonggaran waktu sehingga aku
dapat melaksanakan perkuliahan hingga penyusunan skripsi sampai tuntas
dan sahabat-sahabat seperjuanag yang tak sempat penulis sebutkan satu persatu.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat
disadari sepenuhnya oleh penulis, karena dengan itu dengan kerendahan hati
1. Terima kasih kepada Ayahanda tercinta Marhaban Bola, dan Ibunda tersayang
2. Yang tercinta Bibi Maryani Om Usman Nenek Nuriya, Kakakku Nadira dan
keuangan Dr. H Ismail DP, M.Pd dan Wakil Rektor III Bidang
4. Dr. Samad Umarella, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Ambon dan Wakil Dekan I Dr. Patma Sopamena, M.Pd.I,
M.Pd Wakil Dekan II Ummu Sa’idah, S.Ag, M.Pd.I. dan Wakil Dekan III
5. Janaba Renngiwur, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi yang telah
7. Nur Alim Natsir, M.Si selaku Pembimbing I dan Rosmawati. T, M.Si selaku
8. Dr. Muhammad Rijal, M.Pd selaku Penguji I, dan Irvan Lasaiba, M.Biotech
11. Bapak dan Ibu Dosen maupun Asisten Dosen serta seluruh Pegawai
proses perkuliahan.
12. Kepada pemerintah Desa Waai yang telah memberikan izin sehingga penulis
13. Kepada team lamun Bunda Ros, Neema, Syara, Rosni,, Novi, Inko, Fitri, Juna,
14. Teman-teman yang telah membantu team lamun melakukan penelitian yang
15. Sahabat-sahabat terkasih kelas Bio B Angkatan 2015 Rais, Santo, Fahmi,
Sarif, Neema, Syara, Fitri, Hasni, Arni, Yuni, Fitria, Nirwana, Anda, Ando,
Nana, Ima, Imel, Amel, Sifa dan Majaria semoga persahabatan dan keakraban
kita yang telah terjalin tidak sirna dan tak akan terlupakan selamanya. Terima
kasih canda dan tawa yang selalu menemani di setiap awal langkah kuliah
Akhir kata penulis meminta maaf atas segala kekhilafan kepada semua
pihak baik disengaja maupun tidak disengaja. Semoga bantuan, bimbingan, dan
petunjuk yang telah di berikan oleh semua pihak tersebut insya Allah akan
.
DAFTAR ISI
x
F. Prosedur Penelitian ................................................................................…21
G. Desain Penelitian....................................................................................…22
H. Analisis Data .........................................................................................…23
BAB V PENUTUP............................................................................................…30
A. Kesimpulan ............................................................................................…30
B. Saran.......................................................................................................…30
Tabel Halaman
3.1 Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penelitian 19
3.2 Pengamatan Parameter Perairan 21
4.1 Rata-Rata Produksi Daun Lamun Enhalus acoroides
Yang Di Transplantasi Di Perairan Pantai DesaWaai 24
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Lamun Enhalus acoroides 7
3.1 Desain Penelitian 21
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Dokumentasi Penelitian
1 33
2 Data Pengamatan Biomassa Daun Lamun Enhalus
acoroides Yang Di Transplantasi Di Perairan Pantai Desa 35
Waai
3 Perhitungan Bimassa Dan Produksi Daun Lamun Enhalus 36
acoroides Yang Di Transplantasi Di Perairan Pantai Desa
Waai
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Padang lamun merupakan ekosistem yang sangat dinamik, hal ini dapat
dilihat dari besarnya perubahan dalam struktur dan fungsinya yang terjadi
sepanjang waktu. Selain itu padang lamun merupakan salah satu ekosistem yang
paling produktif, dimana perannya sebagai habitat dan naungan dari berbagai jenis
biota lebih besar dibanding perannya sebagai produsen primer. Padang lamun
secara fisik juga berfungsi sebagai stabilisator substrat dasar pesisir. Dewasa ini
sebagai pemasok sumber devisa mau tidak mau hal ini akan mengakibatkan
rimpang (rhizoma), daun, bunga dan buah seperti halnya dengan tumbuhan
1
. Riniatsih, I. Pertumbuhan Lamun Hasil Transplantasi Jenis Cymodocea rotundata di
Padang Lamun Teluk Awur Jepara. Jurnal (Semarang; Program Studi Ilmu Kelautan – FPIK
Universitas Diponegoro Semarang, 2013), hlm. 34-35.
2
lamun yang mempunyai ukuran paling besar, helaian daunnya dapat mencapai
ukuran lebih dari 1 meter. Jenis ini tumbuh di perairan dangkal sampai kedalaman
pantai yang landai sangat cocok sehingga tumbuhan lamun dapat tumbuh dan
didalamnya terdapat komunitas lamun yang cukup banyak yang secara langsung
sebagai pengguna wilayah tersebut. Salah satu jenis tumbuhan lamun yang
tumbuh di perairan pesisir tersebut adalah Enhalus acoroides. Yakni jenis lamun
yang memiliki produktivitas tinggi dan merupakan habitat berbagai jenis ikan,
serta berperan mencegah erosi pantai dan sebagai pendaur unsur hara.
Pemanfaatan wilayah pesisir secara tidak terarah yang dilakukan oleh masyarakat
seperti pengambilan pasir dan batu serta pembuangan limbah padat dan cair ke
Perairan pesisir Desa Waai merupakan habitat salah satu jenis lamun
Enhalus acoroides. Kondisi morfologi pantai yang landai dan bersubtrat lumpur
2
. Azkab, H. M. Pedoman Inventarisasi Lamun. Jurnal (Jakatra; Balitbang Biologi Laut,
Puslitbang Oseanologi-LIPI, 1999) hlm 1.
3
. Mudin, Y. Analisis Pertumbuhan Lamun (Enhalus acoroides) Berdasarkan Parameter
Oseanografi Di Perairan Desa Dolong A Dan Desa Kalia. Jurnal (Palu; Universitas Tadulako
Palu Indonesia, 2015), hlm 2.
4
. Rosmawati dan Rijal, M. Kualitas Fisik-Kimia Perairan Pantai Desa Waai Dan Laju
Pertumbuhan Rhizoma Lamun Enhalus Acoroides. Jurnal (Ambon; Institut Agama Islam Negeri
Ambon, 2017), hlm 36.
3
keanekaragaman biota laut di perairan Desa Waai. Akan tetapi jika lama kelamaan
terjadi kegiatan eksploitasi yang berlebih hal ini dapat berakibat penurunan
jumlah dan kualitas lamun di peraiaran Desa Waai. Kualitas suatu ekosistem
lamun yang baik dapat diketahui dari produktifitas dan pertumbuhan lamun di
perairan itu sendiri. Oleh sebab itu, untuk memulihkan kondisi ekosisitem lamun
mencabut dan memasang pada tanah lain atau situasi lain. Restorasi adalah
lamun ini dibagi menjadi dua, yaitu tanpa menggunakan jangkar dan dengan
turfs, plugs dan semai biji, sedangkan Metoda transplantasi dengan jangkar
mempergunakan alat (jangkar) seperti staples, rods, ring dan frames. Staples
5
. Binandra. Variasi Spasial Komunitas Lamun Dan Keberhasilan Transplantasi Lamun
Di Pulau Pramuka Dan Kelapa Dua, Kepulauan Seribu, Provinsi Dki Jakarta. Skripsi (Bogor;
Institut Pertanian Bogor, 2010), hlm 11.
6
. Endrawati, H. Pertumbuhan Lamun Hasil Transplantasi Jenis Cymodocea rotundata
Di Padang Lamun Teluk Awur Jepara. Jurnal (Semarang; Program Studi Ilmu Kelautan –
FPIK Universitas Diponegoro Semarang, 2013 ), hlm 35-36.
4
Maluku Tengah”
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas tersebut maka permasalahan yang dapat diambil
Maluku Tengah?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besar produksi daun
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai informasi dan referensi untuk penelitian lebih lanjut bagi peneliti
lamun.
E. Penjelasan Istilah
1. Produksi daun lamun adalah hasil dari produksi per satuan waktu, biasanya
rimpang (rhizoma), daun, bunga dan buah hidup sepenuhnya di air laut8.
4. Metode TERFs adalah unit penanaman lamun berupa tunas yang diikatkan
5. Desa Waai adalah salah satu wilayah perairan pesisir dimana didalamnya
7
. Sarfika, M. Pertumbuhan Dan Produksi Lamun Cymodocea rotundata Dan
Cymodocea Serrulata Di Pulau Pramuka Dan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Dki Jakarta.
Skripsi (Bogor; Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor, 2012), hlm.
13.
8
. Ibid. Hlm. 1.
9
. Khotib, M. W. A. 2010 Status Temporal Komunitas Lamun (Seagrass) Dan
Pertumbuhannya Dengan Berbagai Teknik Transplantasi Dalam Kawasan Rehabilitasi Di Pulau
Harapan, Kepulauan Seribu, Jakarta. Skripsi (Bogor; Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor, 2010), hlm. 15.
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
dengan metode Terfs di Perairan Pantai Desa Waai Kabupaten Maluku Tengah.
1. Tempat penelitian
2. Waktu penelitian
C. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah produksi lamun Enhalus acoroides yang ada di
Perairan Pantai Desa Waai Kabupaten Maluku Tengah yang terdiri dari 30 bibit
D. Sumber Data
1. Data primer adalah data yang diperoleh pada saat melakukan penelitian
lapangan
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber-sumber yang
menunjang penelitian
20
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat di lihat
F. Prosedur Penelitian
4. Penanganan bibit lamun : Penanganan bibit lamun diambil dari sumber bibit
lamun diambil dari padang lamun donor saat air pasang kemudian dimasukkan
ke dalam wadah keranjang tetapi tetap berada dalam air setelah itu bibit
memiliki daun 30 cm, rhizoma dan akar 15 cm. Kemudian bibit lamun
tanaman lamun.
22
frame besi yang akan diberi tanda dengan tali berwarna merah yang sudah
ditransplantasi dan parameter perairan pada hari ke 7, 14, 21. Parameter yang
G. Desain Penelitian
4m
10 cm
4m 25 cm 25 cm
Keterangan :
= Kurungan
= Frame Besi
= Bibit Lamun
H. Analisis Data
𝐵
𝑃=
𝑡
Dimana:
t = Waktu (hari)19.
19
. Sarfika, M. “Pertumbuhan Dan Produksi Lamun Cymodocea rotundata Dan
Cymodocea serrulata Di Pulau Pramuka Dan Di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, DKI
Jakarta”. Skripsi. (Bogor; Istitut Pertanian Bogor, 2012), hlm 22-23.
30
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
acoroides yang di transplantasi dengan metode Terfs di perairan Pantai Desa Waai
Kabupaten Maluku Tengah memiliki nilai produksi daun lamun yakni sebesar
0.057 gbk/m2/hari.
B. Saran
pantai sehingga dapat memberikan nilai ekologi dan ekonomis yang baik
DAFTAR PUSTAKA
Rosmawati dan Rijal, M. 2017. Kualitas Fisik-Kimia Perairan Pantai Desa Waai
Dan Laju Pertumbuhan Rhizoma Lamun Enhalus acoroides. (Bilogi Sel.
Vol 6. No. 1 (36-44) Ambon; Institut Agama Islam Negeri Ambon
Lampiran 1
DOKUMENTASI PENELITIAN
Lampiran 2
Lampiran 3
19.42 gram
= = 1.213 gbk⁄m2
16 m2
1.213 gbk⁄m2
= = 0.057 gbk⁄m2 /hari
21 hari