SKRIPSI
Oleh:
Aswenty Musbihatin
NPM: 1611060236
1441 H/ 2020
KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI KAWASAN
EKOWISATA HUTAN MANGROVE PETANGORAN,
GEBANG, TELUK PANDAN, PESAWARAN
Oleh
Aswenty Musbihatin
Npm : 1611060236
1441 H/2020 M
ABSTRAK
KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI KAWASAN EKOWISATA
HUTAN MANGROVE PETANGORAN, GEBANG, TELUK
PANDAN, PESAWARAN
Oleh:
Aswenty Musbihatin
ii
iii
iv
MOTTO
ت ٰب ه
ٌ ِّللاُ َمثَ اًل َكلِ َمةا طَيِّبَةا َك َش َج َر ٍة طَيِّبَ ٍة اَصْ لُهَا ثَاب َ ض َر َ ْفَ اَلَ ْم تَ َر َكي
٤٢ - َّوفَرْ ُعهَا فِى ال َّس َم ۤا ِۙ ِء
v
PERSEMBAHAN
Dengan Rahmat Allah Yang Maha Pengasih Dan Maha Penyanyang, Skripsi
hidupku.
Endang Mujiati & keluarga, Cbuk Ical & Keluarga, dan Keluarga
4. Bapak DR. Eko Kuswanto, M. Si. dan Ibu Suci Wulan Pawhestri, M.
bimbingan, arahan serta ilmu yang tidak ternilai harganya agar saya
Mernia, Dzikri, Yunita, Biologi D16, Team Mangrove, KKN 91, dan
vi
RIWAYAT HIDUP
merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Ayah Aswadi
dan lulus pada tahun 2004. Tahun 2004 penulis melanjutkan ke jenjang
Sekolah Dasar di SD Negeri 3 Kemu dan berijazah pada tahun 2010. Tahun
penulis aktif di Organisasi Intra Sekolah (OSIS) dan lulus pada tahun 2013.
mengikuti organisasi ROHIS dan berijazah tahun 2016. Pada tahun 2016
UMPTKIN.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaiakum, Wr.Wb.
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada
panutan kita semua yaitu Baginda Nabi Muhammad SAW, beserta kepada
keluarga dan sahabatnya. Alhamdulilah puja dan puji syukur penulis
panjatkan atas limpahan rahmat dan hidayah Allah sehingga dapat
terselesaikannya skripsi ini dengan Judul “KEANEKARAGAMAN
MANGROVE DI KAWASAN EKOWISATA HUTAN MANGROVE
PETANGORAN, GEBANG, TELUK PANDAN, PESAWARAN “.
Ada penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa tanpa bantuan,
kerjasama, bimbingan dan motivasi yang diberikan. Maka dari itu penulis
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M. Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah
Biologi.
3. Bapak Dr. Eko Kuswanto, M.Si., selaku Pembimbing I dan ibu Suci
viii
4. Seluruh dosen Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan yang
motivasi serta bantuan materi dan moril kepada penulis selama menjadi
yang selalu saling memberikan doa, semangat, dan selalu ada dikala suka
10. Team Mangrove, Tri Marlisaeni, Tanti Wahyuni, Yunita Hasanah, yang
telah menjadi team dalam penelitian dan pengerjaan skripsi yang selalu
skripsi.
ix
12. Teman-teman KKN 91, Atul, Agung, Henki, Vinka, Puri, Belina, Hafis,
May, Amel, kak Ubay, dan Mbak Nisa yang selalu memberikan doa,
14. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu tetapi tidak
evaluasi.
Bandar lampung,..........................2020
Penulis
Aswenty Musbihatin
1611060236
x
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK. ..................................................................................................... ii
MOTTO. ......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN. .......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
C. Batasan Masalah................................................................................... 11
xi
BAB II LANDASAN TEORI
A. Ekowisata ............................................................................................. 14
C. Mangrove ............................................................................................. 19
E. Prosedur Penelitian............................................................................... 49
B. Pembahasan .......................................................................................... 65
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 96
B. Saran ..................................................................................................... 97
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Kategori Tanaman Mangrove Berdasarkan Tinggi. ........................ 52
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Aegiceras corniculatum.. ................................................................... 23
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
5. Alat penelitian.
6. Proses penelitian.
7. Spesies Mangrove
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekosistem yang memiliki dari segi pariwisata tetapi ada segi biologinya,
merupakan salah satu negara yang memiliki hutan mangrove terbesar dan
Indonesia mencapai 75% dari total mangrove di Asia Tenggara, atau sekitar
1
Dhayita Rukti Tanaya dan Iwan Rudiarto, “Potensi Pengembangan Ekowisata Berbasis
Masyarakat Di Kawasan Rawa pening, Kabupaten Semarang”. Jurnal Teknik P WK, Vol. 3 No. 1
(2014), hal. 73.
1
2
yang luas dari mangrove terus mengalami penurunan dari 4,25 juta hektar
pada tahun 1982 menjadi sekitar 3,24 juta hektar pada tahun 1987, dan tersisa
seluas 2,50 juta hektar pada tahun 1993. Penurunan tercendrung dari
kepulauan yang didukung dengan panjang garis pantai sekitar 95.181 km.
pernyataan bahwa manusia memiliki hakikat yang baik atau netral. Perspektif
manusia yang dapat merusak itu karena dipengaruhi oleh lingkungan yang
buruk dan bukan merupakan dari potensi bawaan Kita sebagai salah satu
makhluk Allah SWT yang berakal, manusia diberika tanggung jawab untuk
2
Tri Wijayanti, " Konservasi Hutan Mangrove Sebagai Wisata Pendidikan". Jurnal
Ilmiah Teknik Lingkungan, Vol.1 Edisi Khusus, hal.16.
3
Cholis Qodarriah, Kesesuaian Dan Daya Dukung Ekowisata Mangrove Ciletuh,
Sukabumi, Jawa Barat (Disertai Program Sarjana Kehutanan IPB, Bogor, 2017), h. 13.
3
Karena alam semesta dibuat untuk dijaga dan diambil manfaatnya untuk
kehidupan yang lebih baik. Sebagai makhluk tuhan manusia diberi perintah
yang terhormat dan mulia, oleh sebab itu manusia sangat potensil untuk
saling bergantung satu sama lainnya. Sebab manusia memiliki hakekat untuk
makhluk sosial dan bisa dikatakan hidup manusia sempurna jika ia hidup
Hutan mangrove adalah salah satu tipe hutan hujan tropis yang berada
pada garis pantai perairan teropis dan subtropis yang memiliki ciri yang
sangat unik, tumbuhan ini merupakan peralihan dari ekosistem daratan dan
tipe yang tumbuh di daerah pasang surut yang mana tergenang pada saat
pasang dan bebas dari genangan pada saat surut serta tumbuhan yang
4
Chairul Anwar. Buku Terlengkap Teori-Teori Pendidikan Klasik Hingga Kontemporer
(Yogyakarta: IRCiSoD 2017), hal. 233-235
5
Chairul Anwar. Multikulturalisme, Globalisasi, dan Tantangan Pendidikan ABAD KE-
21 (Yogyakarta: DIVA Press. 2019), hal. 205
4
dan pulp. Hutan mangrove juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat destinasi
wisata, sedangkan produk dan hasil perikanan dari hutan mangrove dapat
dijadikan sebagai daya tarik untuk suatu kegiatan ekowisata. Hutan mangrove
tersebut didaerah pasang surut, hutan mangrove atau yang sering disebut
karakter unik dan khas dan memiliki potensi kekayaan hayati. Ekosistem
mangrove adalah suatu sistem yang terdiri atas lingkungan biotik dan abiotik
6
Cholis Qodarriah. Kesesuaian Dan Daya Dukung Ekowisata Mangrove Ciletuh,
Sukabumi, Jawa Barat...., h. 13.
7
Risma Haris. " Keanekaragaman Vegetasi Dan Satwa Liar Hutan Mangrove". Jurnal
Bionature, Vo15 No 2 (Oktober 2014), h. 119
5
bukan dalam potensi ekologis saja tetapi memberikan manfaat ekonomi bagi
mangrove.8
sebagai ekowisata yang unggul karena akan dapat menarik wisatawan untuk
berkunjung karena bukan hanya pantai saja yang bisa dijadikan destiansi
tetapi Hutan Mangrove yang berada disekitar pantai dapat jadi tempat untuk
Perairan memiliki karakteristik yang baik jika memiliki dari segi fisika
maupun kimia yang dipengaruhi dari banyak faktor, baik faktor eksternal
maupun internal. Pengaruh eksternal berasal dari laut lepas yaitu, arus, pasang
memberi dampak terhadap kualitas air untuk kepentingan hidup biota yang
ada di perairan tersebut. Biotik dan abiotik di sekitar akan terganggu juga
8
Asia Afriyani et.al., " Keanekaragaman Vegetasi Hutan Mangrove di Pulau Payung
Sungsang Banyuasin Sumatera Selatan". Jurnal Lahan Suboptimal, Vol. 6, No.2 (Oktober 2017),
h. 114.
6
perairan.10
mangrove yang luas dimana hutan mangrove termasuk wisata baru yang
Ekowisata mangrove ini memiliki potensi wisata alam yang indah dan
9
Meillisa Carlen Mainassy, “ Pengaruh Parameter Fisika dan Kimia terhadap kehadiran
Ikan Lompa (Thryssa baelama Forsskal) di Perairan Pantai Apui Kabupaten Maluku Tengah”..
Jurnal Perairan UGM, Vol. 19, No. 2 (2017). h. 62
10
Baigo Hamunan, “ Kajian Kualitas Air Laut dan Indeks Pencemaran Berdasarkan
Parameter Fisika-Kimia Di Perairan Distrik Depapre, Jayapura”. Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol. 16,
No. 1 (2018), h. 35
11
Desa Gebang”, tersedia di: http://pesawarankab.go.id/halaman-426-kecamatan-teluk
pandan.html (2018)
7
kerjasama antara masyarakat Desa Gebang bekerja sama dengan PT. Jafpa
Comfeed Indonesia Tbk untuk mulai menjadi salah satu destinasi ekowisata
lengkap, dan masih belum sesuai dengan di lapangan. Data awal luas wilayah
Petangoran baru dikelola sekitar kurang lebih 5 Hektare yang dalam upaya
tersebut terjaga dengan baik dan tetap asri alami. Jenis-jenis mangrove yang
diketahui oleh masyarakat umum hanya memiliki satu jenis mangrove yang
biasa mereka sebut dengan nama tanaman bakau dan masih banyaknya
pesisir pantai sudah mulai berkurang, baik biotik maupun abiotiknya dan
Pandan yang memburuk karena abrasi air laut, maka adanya upaya dalam
8
pertanyaan yang akan membuat peserta didik menjadi aktif dalam belajar.
Lingkungan adalah kesatuan ruang suatu benda, keadaan dan makhluk hidup,
yang didapat tetapi menjadikan peserta didik untuk lebih paham dalam
yang memiliki peran dan fungsi secara ekologis dan potensial. Keberadaan
baik akan memberi dampak yang baik kepada ekosistem abiotik maupun
12
Ni Made Puspayanti,et. al. “ Jenis-Jenis Tumbuhan Mangrove Di Desa Lebo
Kecamatanparigi Montong dan Pengembangan Sebagai Media Pembelajaran”. e-Jipbiol. Vol.
1.2013, h. 7.
10
Hal tersebut yang membuat peneliti tertarik untuk membahas lebih lanjut
B. Identifikasi Masalah
Pandan, Pesawaran.
11
C. Batasan Masalah
Agar lebih spesifik dan tidak meluas dalam penelitian, maka batasan
setiap stasiun terdapat tiga plot, dengan dibatasi tingkat batasan Spesies.
Pandan, Pesawaran.
D. Rumusan Masalah
Pesawaran?
E. Tujuan Penelitian
Pandan, Pesawaran.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
morfologi tumbuhan.
2. Manfaat Praktis
semoga penelitian ini dapat memberikan data dan informasi pada kawasan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ekowisata
terhadap wilayah alam yang tidak terganggu atau area yang dikelola oleh
aturan khusus untuk menikmati dan menghargai setiap layanan ekosistem dan
waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk
memenuhi rasa ingin tahu dan menghabiskan waktu senggang atau waktu
13
Isdarmanto, Oentoen g Soebyanto, "Analisis Potensi Pantai Glagah sebagai Ekowisata
Unggulan di Kabupaten Kulon Progo". Jurnal kepariwisataan, Volume 12 Nomor 2 ISSN 1907-
9389 (Mei 2018), h. 1-12
14
15
Ecotourism Society (TIES) (2000) seperti dikutip Damanik dan Weber (2006)
Sesuai dengan firman Allah dalam Q.S Asy-Syura ayat 7-8 tentang hutan
ْۢ
ِ ْاَ َولَ ْم يَ َر ْوا اِلَى ْاْلَر
ٍ ض َك ْم اَ ْنبَ ْتنَا فِ ْيهَا ِم ْن ُك ِّل َز ْو
اِ َّن فِ ْي٧– ج َك ِري ٍْم
Beriman.”
satunya menjaga pencptaan alam yang telah memiliki maksud dan keteraturan
memiliki peran yang telah ditugaskan. Dikatakan juga bahwa manusia berasal
dari tanah dan hidup dari dan di atas tanah. Hubungan antara manusia dan
14
Emma Hijriati dan Rina Mardiana, "Pengaruh Ekowisata Berbasis Masyarakat
Terhadap Perubahan Kondisi Ekologi, Sosial Dan Ekonomi Di Kampung Batusuhunan,
Sukabumi". Community Based Ecotourism influence the condition of Ecology, Social, and
Economic, Vol. 02 No. 03 ISSN : 2302 - 7517
16
eksistensinya sebagai tanah yang memiliki fungsi. Dengan lahan itu manusia
suatu integritas yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Manusia hidup
agama, budaya yang beragam hidup bersama.16 Potensi budaya yang terbuka
15
Chairul Anwar, Hakikat Manusia dalam Pendidikan: Sebuah Tinjauan Filosofis
(Yogyakarta: SUKA-Press. 2014), h.37-38
16
Chairul Anwar, Multikulturalisme, Globalisasi, dan Tantangan Pendidikan ABAD
KE- 21 (Yogyakarta: DIVA Press. 2019), h. 207-208
17
potensi wisata yang indah dan terbuka dalam pelayanan wisatawan yang
datang.
secara ekologis, yang mana dapat diharapkan fungsi dan kualitas kegiatan
wisatawan dengan keterbatasan dalam sumber daya alam yang tidak merusak
dipertahankan dalam generasi yang akan datang. Konsep dalam daya dukung
suatu cara yang cukup sulit untuk diterapkan dalam pengelolaan ekowisata
1. Fisik
2. Ekologi
wisatawa.
3. Sosial
4. Ekonomi
Perhitungan daya dukung dalam fisik itu harus dijadikan sebaga titik
berkelanjutan.17
17
Isdarmanto, Oentoeng Soebyanto, Loc. Cit. h. 4-6
19
C. Mangrove
sepanjang garis pantai hingga sub tropis yang memiliki kandungan garam dan
bangun lahan yang seperti pantai dengan reaksi tanah an-aerob. Hutan
mangrove merupakan tipe hutan tropika dan subtropika yang khas, tumbuh di
sepanjang pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air
18
Ferdian Yulianda. et. al. Daya Dukung Lingkungan DI Taman Nasional Kepulauan
Seribu”. Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi (Desember 2017), h. 10
20
wilayah pesisir yang memiliki muara sungai besar dan delta yang aliran
di dunia. Sejauh ini di Indonesia tercatat ada 202 jenis tumbuhan mangrove
yang terdiri dari 89 jenis pohon, 5 jenis palem, 19 jenis tumbuhan memanjat
(liana), 44 jenis herba tanah, 44 jenis epifit, dan I jenis tumbuhan paku, dari
202 jenis tersebut, 43 jenis yang merupakan mangrove sejati (true mangrove)
terdapat 33 jenis mangrove yang berjenis berhabitus pohon atau semak yang
spesies tumbuhan sejati atau yang dominan termasuk ke dalam empat famili,
mangrove atau yang sering disebut hutan bakau merupakan sebagian wilayah
ekosistem pantai yang mempunyai karakter unik dan khas dan memiliki
19
Cecep kusma et.al. Manual Silvikultur Mangrove di indonesia ( Jakarta: KOICA, 2008),
h. 15
20
Cecep kusma et.al. Manual Silvikultur Mangrove di indonesia...., h. 18
21
terdiri atas lingkungan biotik dan abiotik yang saling berinteraksi di dalam
khas dimana adanya proses timbal balik antara komponen abiotik seperti
senyawa anaorganik, organik dan iklim yang termasuk iklim yaitu pasang
surut, salinitas dll, dengan komponen biotik yaitu produsen seperti vegetasi,
biota laut, menghasilkan produk kayu dan non kayu. Hutan mangrove juga
dapat menstabilkan garis pantai sebagi perlindungan abrasi, angin topan, dan
Peran dari hutan mangrove secara ekologi yaitu sebagai pelindung pantai
dari bahaya tsunami, panahan erosi, peredam laju intrusi air laut, menjaga
berperan penting untuk penahan erosi dan tempat tinggal biota laut, selain itu
21
Yus Rusila Noor et.al. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia (Bogor:
Mangroves For The Future Investing In Coastal Ecosystems, 2012), h. 11
22
R Rodlyan Ghufron, et. all.,” Komposisi Jenis dan Struktur Hutan Mangrove Di Pulau
Sebuku, Kalimantan Selatan”. Jurnal Silvikultur Tropika, Vol. 06, No. 1 (2015), h. 15
23
Cholis Qodarriah, Kesesuaian Dan Daya Dukung Ekowisata Mangrove Ciletuh,
Sukabumi, Jawa Barat” (Bogor: Disertai Program Sarjana Kehutanan IPB, 2017), h. 3
22
berbagai macam flora dan fauna laut serta air payau. Flora mangrove itu
ada 3 yaitu flora mangrove sejati atau sebenarnya artinya flora hanya
flora mangrove minor atau penunjang yaitu mangrove yang tidak dominan
yang ekstrim, seperti tanah yang tergenang, kadar garam yang tinggi serta
kondisi tanah yang tidak terlalu stabil. Keadaan seperti lingkungan yang
24
Cecep kusma, et.al., Manual Silvikultur Mangrove di indonesia...., h. 16
23
tumbuh dengan pesat karena memiliki pantai dan sungai yang besar dan
terlindungi.25
25
Yus Rusila Noor et.al, Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia...., h. 2
24
Pohon: Semak atau pohon kecil yang selalu hijau dan tumbuh
yang jelas.26
berwarna pucat.
akar nafas.27
kekuninggan
rambut putih
berbentuk kurva.
27
Yus Rusila Noor et.al, Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia...., h. 68
26
Lindur.
tinggi.
pinggiran.
27
Yus Rusila Noor et.al, Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia...., h. 78
27
tunjang.29
m.
29
Cecep kusma et.al., Manual Silvikultur Mangrove di indonesia...., h. 161
28
30
Yus Rusila Noor et.al, Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia...., h. 98
31
Yus Rusila Noor et.al, Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia...., h. 104
29
Gedeh, Duguk-Raya.
dahan
dipenuhi nektar
32
Yus Rusila Noor et.al, Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia...., h. 108
30
33
Cecep kusma et.al., Manual Silvikultur Mangrove di indonesia...., h. 75
31
Bunga: Biseksual
batang 50 cm
5 m34
34
Yus Rusila Noor et.al, Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia...., h. 118
32
cukup lebar.
35
Yus Rusila Noor et.al, Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia...., h. 120
33
mencapai 10 m
36
Cecep kusma et.al., Manual Silvikultur Mangrove di indonesia...., h. 90
34
relatif tinggi
5 m.37
37
Cecep kusma et.al., Manual Silvikultur Mangrove di indonesia...., h. 92
35
mencapai 15 m.
mangrove.
Bunga: Biseksual
38
Yus Rusila Noor et.al, Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia...., h. 128
37
a. Ketebalan
laut tegak lurus ke arah bagian darat hingga dengan vegetasi tumbuhan
1. Sebaran seragam
ketersediaan makanan. 41
2. Sebaran acak
3. Sebaran mengelompok
berada pada zona perairan payau di belakang jalur hijau mangrove yang
41
Syahrial, et. al. ” Distribusi Spasial Gastropoda Littoraria scabra Di Hutan Mangrove
Pulau Tunda, Serang, Banten”. Jurnal Of Marine Research And Technology, Vol. 1 No. 1 (2018),
h. 20
42
Zuni Miftakhurrohmah, et.al. “ Pola Sebaran dan preferensi habitat kodok buduk (
Duttaphrynus melanostictus Schneider, 1799) di Kecamatan Tembalang, Semarang”. Jurnal
Biologi Tropika, Vol. 2 No. 2 (November 2019), h.77
39
3. Manfaat Mangrove
hewan makrobentos.
2. Tempat Pemijahan
4. Pencegah Banjir
sebagai daeran antrian air (retention time zone) sehingga air hujan
43
Yus Rusila Noor et.al, Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia...., h. 9
40
maka lahan antrian akan hilang sehingga saat musim hujan tiba air
hujan yang akan mengalir ke laut harus antri di tengah - tengah kota
joule. 44
44
Tri Wijayanti, "Konservasi Hutan Mangrove Sebagai Wisata Pendidikan". Jurnal
Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.1 Edisi Khusus
41
perairan yang pada akhirnya dapat memberikan dampak yang buruk terhadap
1. Suhu
Suhu perairan merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi
pertumbuhan biota air, suhu pada kadar air dipengaruhi oleh musim,
lintang, waktu dalam hari, sirkulasi udara, penutupan awan dan aliran
tersebut.46
2. Kedalaman
3. Salinitas
tekanan osmotik air, dimana jika semakin tinggi salinitas maka akan
salinitas di area eustaria atau area sungai terhubung dengan area laut.49
46
Dafiuddin Salim et. Al. “ Karakteristik Parameter Oseanografi Fisika-Kimia Perairan
Pulau kerumputan Kabupaten KotaBaru Kalimantan Selatan”. Jurnal Enggano, Vol. 2, no. 2
(September 2017), h. 221-222
47
Dafiuddin Salim et. Al. “ Karakteristik Parameter Oseanografi Fisika-Kimia Perairan
Pulau kerumputan Kabupaten KotaBaru Kalimantan Selatan”...., h. 223
48
Dafiuddin Salim et. Al. “ Karakteristik Parameter Oseanografi Fisika-Kimia Perairan
Pulau kerumputan Kabupaten KotaBaru Kalimantan Selatan”...., h. 226
49
Wantasen, Adnan S., “ Kondisi Kualiatas Perairan Dan Substrat Dasar Sebagai Faktor
Pendukung Aktivitas Pertumbuhan Dasar Sebagai Faktor Pendukung Aktivitas Pertumbuhan
Mangrove Di Pantai Pesisir Desa Basaan I, Kabupaten Minahasa Tenggara”. Jurnal Ilmiah Platax,
Vol. 1 No. 4 (2013), hal. 206
43
4. pH ( Derajat Keasaman)
laut.50
E. Kerangka Berpikir
merupakan salah satu tindakan yang dapat dilakukan dalam pelestarian dan
penjagaan ekosistem kawasan wisata dan perairan laut yang menurun karena
ekosistem yang baik dengan mengukur kualitas perairan air laut secara fisika
berbeda-beda.
Pesawaran, yang dikelola oleh BUMDES ( Badan Usaha Milik Desa), sudah
pengelola dalam penanaman mangrove yang baik dan benar agar kawasan
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia,org/wiki/Bakau
https://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=227 (2014)
2007.
Fitriana, Dessi, et. al. “ Analisis Kesesuaian Ekowisata Mangrove Desa Kahyapu
Ghufrona, R Rodlyan, et. al. “ Komposisi Jenis Dan Struktur Hutan Mangrove Di
2015.
v
Hamunan, Baigo. “ Kajian Kualitas Air Laut dan Indeks Pencemaran Berdasarkan
Haris, Risma. " Keanekaragaman Vegetasi Dan Satwa Liar Hutan Mangrove".
KOICA, 2008.
2018.
2017.
Rizki, Riza, et. al. “ Pola Sebaran Salinitas dan Suhu Pada Saat Pasang dan surut
Situs Resmi Kabupaten Pesawaran. 2017. Potensi Desa Gebang. Tersedia di:
http://pesawarankab.go.id/halaman-426-kecamatan-teluk-pandan.html
Standar Baku Mutu Air Menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor
Wantasen, Adnan S., “ Kondisi Kualiatas Perairan Dan Substrat Dasar Sebagai
No.2, 2018.