SKRIPSI
Oleh
MAHARANISSA MEVI APRILIA
NPM. 1711060062
SKRIPSI
Oleh
MAHARANISSA MEVI APRILIA
NPM. 1711060062
iii
SURAT PERNYATAAN
iv
MOTTO
ّ ٰ لِل ۗ َو َم ْه يَّ ْش ُكرْ فَاِوَّ َما يَ ْش ُك ُر لِىَ ْف ِس ٖۚه َو َم ْه َكفَ َر فَاِ َّن
ّللاَ َغىِ ٌّي ََ ِميْد ٰ
ِ ّ ِ َْولَقَ ْد ٰاتَ ْيىَا لُ ْقمٰ هَ ْال ِح ْك َمةَ اَ ِن ا ْش ُكر
vii
PERSEMBAHAN
viii
RIWAYAT HIDUP
ix
KATA PENGANTAR
x
9. Rekan-rekan di Jurusan Pendidikan Biologi angkatan 2017
kelas E. Terima kasih kita sudah saling mengenal seperti
saudara dalam suka duka serta canda dan tawa yang setiap hari
kita rasakan selama perkuliahan ini. Semoga kita akan saling
menjaga komunikasi dengan baik hingga nanti.
10.Sahabat-sahabatku, Fitria Saftari, Maulidia Utami, Evita Tri
Yani, dan sahabatku lainnya yang selalu bersama di bangku
perkuliahan Nasihatun Hasanah, Sintia Sari Parilian, Riska
Bekti Wahyuni, serta Mia Agustina.
11.Teman spesialku terbaikku Juli Alpares, S.H yang semoga akan
terus menemaniku hingga aku mencapai kesuksesan
selanjutnya.
12. Rekan-rekan KKN di Kelurahan Kedaton Bandar Lampung
yang selama 40 hari lebih bersama-sama, terkhususkan Fitria
Saftari, Mita Septi Juniarti, Dila Febri, dan Rani Handaya
menjadi teman yang paling mengesankan selama KKN hingga
saat ini.
13. Rekan-rekan PPL di SMP 34 Bandar Lampung terima kasih
atas semua Kerjasama dan pelajarannya, semoga silahturahmi
tetep terus terjalin.
14. Dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu
yang telah berkontribusi atas pembuatan karya ini.
xi
Bandar Lampung, Februari 2022
Penulis,
xii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul .................................................................. 1
B. Alasan Memilih Judul .......................................................... 6
C. Latar Belakang Masalah ...................................................... 7
D. Identifikasi Masalah ............................................................ 34
E. Batasan Masalah .................................................................. 34
F. Rumusan Masalah ............................................................... 35
G. Tujuan Penelitian ................................................................. 35
H. Manfaat Penelitian ............................................................... 35
I. Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan .......................... 36
J. Sistematika Penulisan .......................................................... 36
xiii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................. 79
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian .......................................... 79
C. Populasi, Teknik Pengambilan Sampel, dan
Sampel Penelitian ................................................................. 81
D. Definisi Operasional Variabel ............................................. 82
E. Teknik PengambilanData .................................................... 83
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 84
G. Validitas dan Reliabilitas ..................................................... 89
H. Teknik Analisis Data ........................................................... 93
I. Teknik Penelitian Campuran Model Sequential
Explanatory ......................................................................... 97
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................125
B. Rekomendasi .....................................................................125
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A Penegasan Judul
Sebagai acuan awal yang jelas untuk menggambarkan serta
mempermudah dalam memahami isi dari skripsi ini, maka akan
diuraikan secara singkat dalam beberapa kata yang menegaskan
arti dan maksud dari beberapa istilah yang terkait dengan isi
skripsi ini. Dengan penegasan ini diharapkan tidak akan terjadi
kesalahpahaman terhadap pemaknaan judul dari beberapa istilah
yang digunakan. Adapun judul skripsi ini adalah: “Prokrastinasi
Akademik Mahasiswa Pendidikan Biologi UIN Raden Intan
Lampung Ditinjau Dari Konsep Diri Dalam Menyelesaikan
Skripsi”. Berikut ini penjelasan istilah-istilah yang terkandung
dalam judul, antara lain:
1. Prokrastinasi Akademik
Prokrastinasi ialah perilaku penundaan dalam menuntaskan
sebuah pekerjaan. Sebagai akibatnya prokrastinasi dianggap
juga tindakan yang sia-sia. Dari istilahnya Prokrastinasi
berasal dari bahasa latin yaitu procrastination menggunakan
awalan “pro” yang artinya mendorong maju atau bergerak
maju dan dengan akhiran “crastinus” yang artinya
keputusan hari esok, atau jika digabungkan sebagai
menangguhkan atau menunda sampai hari berikutnya. Hal
ini berarti jika kita melibatkan pelakunya maka akan
diucapkannya dengan ―aku akan melakukannya nanti‖. 1
Prokrastinasi sendiri artinya sikap tidak perlu, yang
membuat kegiatan walaupun orang itu harus/berencana
menyelesaikan kegiatan tersebut. Perilaku menunda ini
digolongkan menjadi prokrastinasi saat perilaku tadi
menimbulkan ketidaknyamanan emosi. Dalam kamus
(Oxford English Reference Dictionary), prokrastinasi
1
Jane B. Burka and Lenora M Yuen, Procrastination, Why You Do It, What to
Do About It Now (USA: Da Capo press, 2008).
1
2
bermakna ―menunda aksi, khususnya saat tidak mempunyai
alasan yang jelas.‖ Steel sendiri menyimpulkan bahwa
prokrastinasi merupakan tindakan menunda suatu secara
sukarela terhadap kegiatan yang sebenarnya diharuskan
untuk dikerjakan tanpa memikirkan konsekuensi yang lebih
buruk ketika melakukan penundaan tersebut. Prokrastinasi
adalah menghindari aktivitas tanpa alasan. 2
2. Mahasiswa
Peranan mahasiswa ialah bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari masyarakat yang identik dengan kemampuannya dalam
mencipta serta berkreasi. 3 Mahasiswa ialah kaum terpelajar
yang dapat cepat dan mudah menyesuaikan dalam
pembelajaran maupun lingkungan. Hal ini sesuai pada
peranannya bahwa mahasiswa juga sebagai masyarakat
intelektual serta sekaligus warga negara tentu saja memiliki
tugas dan tanggung jawab yang tidak mudah dan ringan.
Sebab, idealnya mahasiswa memiliki tuntutan bukan hanya
cerdas dalam belajar, tetapi lebih dari pada itu juga yaitu
harus kritis terhadap kenyataan sosial yang ada. Kenyataan
inilah yang mengakibatkan adanya ―agent of change‖.
Mahasiswa mempunyai tanggung jawab untuk ―merubah‖.
Dari pernyataan tersebut dimaksudkan bahawa mahasiswa
tidak harus merubah dunia, setidaknya dari hal yang paling
sederhana yaitu merubah dirinya sendiri. Karena mahasiswa
memiliki tanggung jawab untuk dirinya sendiri. Tanggung
jawab terhadap diri sendiri itulah yang menentukan
kesadaran setiap orang dalam memenuhi kewajibannya
sendiri dan mengembangkan kepribadian sebagai manusia
pribadi. Dengan demikian dapat memecahkan masalah
mengenai kemanusiaan mengenai dirinya sendiri.
Mahasiswa juga dinantikan menjadi sosok manusia ―utuh‖
2
Syarifan Nurjan, “Analisis Teoritik Prokrastinasi Akademik Mahasiswa,”
Muaddib : Studi Kependidikan Dan Keislaman 1, no. 1 (2020): 61,
https://doi.org/10.24269/muaddib.v1i1.2586.
3
Azis Abdullah Sri Wiworo Retno Indah Handayani, ―Hubungan Stres Dengan
Prokrastinasi Pada Mahasiswa,‖ Jurnal Psokovidya Vol. 20 (2016): 37.
3
3. Konsep Diri
Sebuah pandangan, penilaian, perasaan, serta pemikiran
seseorang terhadap dirinya sendiri, baik itu meliputi
kemampuan karakter maupun sikap merupakan pengertian
dari konsep diri. Konsep diri artinya penentu sikap individu
dalam bertingkah laku, hal ini dimaksudkan yaitu jika
individu berpikir atas dirinya sendiri akan menuju sukses,
maka hal tersebut akan menjadi dorongan serta kekuatan
dalam diri untuk membuat individu menuju sukses. 5 Konsep
diri yang sudah terbangun tentunya akan berubah, walaupun
kemungkinannya akan sulit. Perubahan biasanya paling
4
Vivik Shofiah, “Educational Guidance and Counseling Development
Journal METODE BIBLIOTERAPI ISLAM UNTUK PENGEMBANGAN
KARAKTER TANGGUNG JAWAB PADA MAHASISWA” 1, no. 1 (2019):
1–8.
5
Resminingsih Endang Sri Astuti, Bahan Dasar Untuk Pelayanan Konseling
Pada Satuan Pendidikan Menengah, Jilid I (Jakarta: Grasindo, 2010).
4
mudah terjadi ketika adanya penerimaan dari orang lain,
yang membantu seseorang untuk mengurangi kecemasan
dan ancaman serta mengkui dan menerima pengalaman-
pengalaman yang sebelumnya ditolak. 6
6
Alifah Nabilah Masturah, “Gambaran Konsep Diri Mahasiswa Ditinjau
Dari Perspektif Budaya,” Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi 2, no. 2
(2017), https://doi.org/10.23917/indigenous.v2i2.4934.
7
Sapto Irawan, “Pengaruh Konsep Diri Terhadap Komunikasi
Interpersonal Mahasiswa,” Scholaria : Jurnal Pendidikan Dan
Kebudayaan 7, no. 1 (2017): 39,
https://doi.org/10.24246/j.scholaria.2017.v7.i1.p39-48.
5
8
Muliadi Anangkota, Jangan Takut Menulis Skripsi (Yogyakarta:
Deepublish, 2018).
9
Uus Rusmawan, Teknik Penulisan Tugas Akhir Dan Skripsi
Pemrograman, ed. PT. Elex Media Komputindo (Jakarta, 2019).
6
B Alasan Memilih Judul
Adapun yang menjadi alasan dan pertimbangan dalam memilih
judul “Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Pendidikan
Biologi UIN Raden Intan Lampung Ditinjau Dari Konsep
Diri Dalam Menyelesaikan Skripsi,” adalah sebagai berikut:
1. Alasan Objektif
Penelitian judul ini dilakukan di Jurusan Pendidikan Biologi
UIN RadenIntan Lampung, yang juga merupakan tempat
penulis menempuh Pendidikan Sarjana (S1) dilakukannya
penelitian ini karena belum adanya penelitian terkait
dilakukan di Program Studi Pendidikan Biologi UIN Raden
Intan Lampung. Kemudian melihat pentingnya tugas akhir
(skripsi) ini untuk mahasiswa dalam menyelesaikan Program
Pendidikan Sarjana (S1), maka selain keterampilan diperlukan
juga kesungguhan dalam menyelesaikannya. Tetapi ternyata
jangka waktu dalam menyelesaikan skripsi ini sangat
bervariasi tidak hanya keterampilan serta kesungguhan tadi
yang membuat penyelesaian tugas akhir menjadi kurang
lancar tetapi banyak hal lain yang kesulitannya berbeda-beda
pada setiap mahasiswanya. Sehingga penulis ingin
mengetahui hal apa saja yang sering kali membuat mahasiswa
tertahan lama di tahap skripsi ini.
2. Alasan Subjektif
Berdasarkan judul yang diambil, penulis ingin mengetahui
alasan utama yang menghambat penyelesaian tugas akhir yang
dilakukan oleh mahasiswa yaitu skripsi ini terselesaikan
dengan jangka waktu yang lama. Prokrastinasi yang
merupakan perilaku sering menunda, bisa jadi salah satu dasar
lamanya proses pengerjaan skripsi tersebut. Karena hal yang
paling kuat mendorong kita dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan yaitu dari dalam diri kita sendiri. Hal ini menjadi
alasan kuat penulis, juga melihat dari perkembangan
pendidikan yang lebih maju di Universitas salah satunya
dalam Jurusan Pendidikan Biologi tempat penelitian penulis.
7
10
Et.al Damri, “Hubungan Self Efficacy Dan Prokrastinasi Akademik
Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Tugas Perkuliahan,” Jurnal
Edukasi Bimbingan Konseling Vol. 3 (2017): 75.
11
Chairul Anwar, Hakikat Manusia Dalam Pendidikan Sebuah Tinjauan
Filosofis (Yogyakarta: SUKA-Press, 2014).
8
Pendidikan merupakan hal yang penting dan harus dimiliki oleh
setiap warga Negara. Setiap orang memiliki hak yang sama untuk
mengenyam pendidikan, karena hal tersebut dapat menjadi
penentu berhasilnya suatu bangsa. Pendidikan juga adalah hal
terdepan dalam pembangunan, hal ini karena Pendidikan dapat
menjadi sebuah penentu berhasilnya bangsa khususnya di Negara
Indonesia dan diharapkan juga dapat menyesuaikan dengan
keadaan di era modern seperti sekarang. 12 Kewajiban untuk
mengenyam pendidikan tentu memiliki fungsi karena dalam
sekolah individu tidak hanya diajarkan ilmu pengetahuan saja,
tetapi juga diajarkan bagaimana berperilaku baik pada sesama
dan makhluk Allah yang lainnya. Seperti halnya Allah SWT telah
berfirman dalam Surah Al-Mujadallah ayat 11, yang berbunyi:
Artinya:
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:
―Berlapang-lapanglah dalam majlis‖. Maka lapangkanlah niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan: ―Berdirilahkamu‖, maka berdirilah, niscaya Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
12
Novia Sherly, Hassyah Yusdistin, and Musfira Arisia Radhini, “Upaya
Peningkatan Pola Pikir Masyarakat Terhadap Pentingnya
Kesetaraan Pendidikan Di Indonesia,” Proceedings 1, no. 2 (2019):
141–46,
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/SAMASTA/article/view/7226/44
54.
9
ilmulah yang membina jiwa lalu dia bermurah hati dan taat.
Derajat ini merupakan imbalan atas tempat yang diberikannya
dengan suka hati dan atas kepatuhan kepada Rasulullah. Dalam
Pandangan Al-Qur‘an, ilmu adalah keistimewaan yang
menjadikan setiap manusia lebih unggul dibandingkan makhluk
lainnya, dan dengan ilmu inilah guna menjalankan kekhalifahan
di muka bumi ini. Kemudian manusia dalam pandangan Al-
Qur‘an memiliki potensi itu dalam meraih ilmu serta
mengembangkannya dengan seizin Allah. Kemudian ayat ini juga
menjelaskan adab sopan santun dalam suatu majelis pertemuan
dan adab sopan santun terhadap Rasulullah SAW. 13
13
Sholeh, ―Pendidikan Dalam Al- Qur‘an ( Konsep Ta‘lim QS. Al-Mujadalah
Ayat 11 )‖ 1, no. 113 (2016): 208–221.
14
Muhammad Chirzin, Karena Pendidikan Itu Sangat Penting (Makassar: Wadu
Tunti Community (WTC), Hal. 23-24.
15
Soni Akhmad Nulhaqim et al., ―Peranan Perguruan Tinggi Dalam
Menintidakatkan Kualitas Pendidikan Di Indonesia Untuk Menghadapi Asean
Community 2015 Studi Kasus: Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran,
Institut Teknologi Bandung,‖ Share : Sosial Work Journal 6, no. 2 (2016): 198-202,
https://doi.org/10.24198/share.v6i2.13209.
10
perguruan tinggi dapat berbentuk akademik, politeknik, sekolah
institute atau universitas.16
16
Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan (Yogyakarta: Erlangga, n.d.),
https://books.google.co.id/books?id=uW9K2kD7Sm4C&pg=PA28&dq=perguruan+ti
nggi+dapat+berbentuk+akademik,+politeknik,+sekolah+institut+atau+universitas&hl
=jv&sa=X&ved=2ahUKEwjA367w7pHuAhXFeisKHSvUA64Q6AEwAHoECAAQA
g#v=onepage&q=perguruan tinggi dapat berbentu.
17
Hamid Darmadi, Pengantar Pendidikan Era Globalisasi (Tangerang:
An1mage, 2019), hal: 30,
https://books.google.co.id/books?id=mICSDwAAQBAJ&pg=PA30&dq=Universitas+
adalah+suatu+institusi+pendidikan+tinggi+dan+penelitian,+yang+memberikan+gelar
+akademik+dalam+berbagai+bidang.&hl=jv&sa=X&ved=2ahUKEwjwlOn8mpTuAh
X06XMBHbD0CRoQ6AEwAHoECAMQAg#v=onepage&q=Universitas adalah
suatu institusi pendidikan tinggi dan penelitian%2C yang memberikan gelar akademik
dalam berbagai bidang.&f=false.
18
Ahmad Taufiq, ―Paradigma Baru Pendidikan Tinggi Dan Makna Kuliah Bagi
Mahasiswa,‖ Journal of Chemical Information and Modeling 53, no. 9 (2018): 34-35.
19
Duwi Handoko, Lembaran Dan Berita Negara Mengenai Pendidikan Tinggi
(Pekanbaru: Penerbit Hawa dan Ahwa, 2019),
11
https://books.google.co.id/books?id=_P-
9DwAAQBAJ&pg=PA106&dq=Pendidikan+tinggi+memiliki+batas+waktu.&hl=jv&
sa=X&ved=2ahUKEwiw-
KfPzpXuAhXUAnIKHWbxCdwQ6AEwAHoECAEQAg#v=onepage&q=Pendidikan
tinggi memiliki batas waktu.&f=false.
20
Dewi Kurniati, ―Analisis Faktor Penyelesaian Skripsi Mahasiswa Prodi
Pendidikan Ekonomi PPAPK,‖ 2010.
21
Moh. Chairil Asmawan, ―‗Analisis Kesulitan Mahasiswa Menyelesaikan
Skripsi,‘‖ Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial 147, no. March (2016): 11–40.
22
Arsyad, ―Hubungan Antara Capaian Pembelajaran Dasar-Dasar Penelitian
Dan Statistik Dengan Mutu Skripsi: Studi Analisis Di STKIP Muhammadiyah
Bogor,‖ Jurnal Ilmiah Kependidikan 12, no. 2 (2019) Hal: 108.
12
berbagai masalah dan kendala yang dihadapi dalam penyelesaian
skripsi dan tentuakan mendapatkan hal yang juga baik misalnya
dapat lulus dengan cepat. 23 Tetapi selain ada faktor pendukung,
dalam menyelesaikan suatu kegiatan seperti penyelesaian skripsi
ini, ada pula faktor yang menghambatnya.
ف تَ ْعلَ ُو ْى ْۙ َى
َ قُلْ ٌقَ ْى ِم ا ْع َولُ ْىا َعلى َه َكاًَ ِت ُك ْن ِاًِّ ًْ َعا ِهل ْۚفَ َس ْى
26
Paundra Sari and Endang Indrawati, “Hubungan Antara Dukungan
Sosial Teman Sebaya Dengan Resiliensi Akademik Pada Mahasiswa
Tingkat Akhir Jurusan X Fakultas Teknik Universitas Diponegoro,”
Empati 5, no. 2 (2016): 177–82.
14
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), ―Wahai kaumku! Bekerjalah
menurut kedudukanmu, aku pun berbuat (demikian). Kelak kamu
akan mengetahui."
27
Suriadi et al., “PROFESIONALISME GURU DALAM PERSPEKTIF AL- QUR
’ AN,” Lentera Pendidikan 21 (n.d.): 123–41.
15
28
Margaretha Yobella and Gadis Sartika, ―Hubungan Antara Daya Juang Dan
Strategi Regulasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Yang
Berorganisasi Antidakatan 2016 Di Fakultas Pendidikan Dan Bahasa Atma Jaya‖ 16
(2018): 79–93.Hal: 89
29
Nurjan, ―Analisis Teoritik Prokrastinasi Akademik Mahasiswa.‖ Hal: 65-66
30
Eka Putri Wahyuningtiyas, Siti Suminarti Fasikhah, and Sofa Amalia,
―Hubungan Manajemen Stres Dengan Perilaku Prokrastinasi Akademik Pada
Mahasiswa Yang Sedang Menyusun Skripsi,‖ Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi
Universitas Negeri Padang) 10, no. 1 (2019),
https://doi.org/10.24036/rapun.v10i1.105006.Hal: 30
16
kewajiban yang harus dilakukan karena alasan lain. Pada
prokrastinasi akademik, alasan ketika seorang mahasiswa
menunda tugas kuliahnya misalnya karena sedang bekerja.
31
Siti Muyana, ―Prokrastinasi Akademik Dikalangan Mahasiswa Program Studi
Bimbingan Dan Konseling,‖ Counsellia: Jurnal Bimbingan Dan Konseling 8, no. 1
(2018): 45, https://doi.org/10.25273/counsellia.v8i1.1868. Hal: 47
32
Derry Iswidharmanjaya & Jubilee Enterprise, Membuat Skripsi Dengan Open
Office.Org Writer. 2.0, (Jakarta: PT.Elex Media Komputindo, 2006),
https://books.google.co.id/books?id=PnkoYlxD-
KgC&pg=PA2&dq=Skripsi+adalah&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi3sKyztbruAhXQ
8HMBHdVyB0gQ6AEwAXoECAAQAg#v=onepage&q=Skripsi
adalah&f=false.Hal: 2
33
A. Said Hasan Basri, ―Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Ditinjau Dari
Religiusitas,‖ Hisbah: Jurnal Bimbingan Konseling Dan Dakwah Islam 14, no. 2
(2018), https://doi.org/10.14421/hisbah.2017.142-05. Hal. 60
17
34
Sri Wiworo Retno Indah Handayani, et.al, "Hubungan Stres dengan
Prokrastinasi Akademik Mahasiswa‖ Psikovidya, Vol. 20, No. 1, (2016): hal. 34,
https://www.infodesign.org.br/infodesign/article/view/355%0Ahttp://www.abergo.org
.br/revista/index.php/ae/article/view/731%0Ahttp://www.abergo
.org.br/revista/index.php/ae/article/view/269%0Ahttp://www.abergo.org.br/revis
ta/index.php/ae/article/view/106.
35
Agus Iswahyudi and Ibnu Mahmudi, ―Pengaruh Mengikuti Orgamawa Dan
Regulasi Diri Terhadap Prokrastinasi Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Skripsi Di
Fakultas Ilmu Pendidikan Ikip Pgri Madiun Tahun Akademik 2015/2016,‖
Counsellia: Jurnal Bimbingan Dan Konseling 6, no. 2 (2017): 41,
https://doi.org/10.25273/counsellia.v6i2.1016.Hal: 43
18
amalan shaleh. Ia akan merasa jikalau ia tertipu, setelah ia
meninggal tatkala menyaksikan derajat tinggi yang tidak bisa ia
raih yang mana seandaianya ia gunakan kesehatan dan waktu
luangnya untuk memperolehnya, niscaya ia dapat meraihnya dan
di akahirat kelak itu sebagai tabungannya. Dalam hal ini,
Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra berkata: ―Kebanyakan manusia
tertidur lelap dalam kelalaian dan ia baru sadar setelah kematian
menjemputnya kelak.‖
36
Silviane Desta Fitriani et al., ―Student Self-Concept in Shaping Converse
Shoes Brand Loyalty‖ 7, no. 2 (2019). Hal: 172
20
salah satu faktor internal mahasiswa yang mempengaruhi
terbentuknya tingkah laku prokrastinasi. Tindakan Seseorang
cenderung sejalan dengan konsep diri yang dimiliki karena
konsep diri itu berupa acuan yang besar pengaruhnya pada tujuan
hidup dan keinginan seseorang terutama untuk memanajemen diri
pada setiap situasi. Semakin tingginya konsep diri maka akan
menampilkan tingkah laku yang positif atau baik, sebaliknya
semakin rendah konsep diri maka akan menampilkan tingkah
laku yang buruk. 37
37
Mursyid Ridha Annisa Apriliyanti, Mudjiran, ―Hubungan Konsep Diri Siswa
Dengan Tintidakah Laku Sosial Siswa,‖ Jurnal EDUCATIO Jurnal
Pendidikan Indonesia 2, no. 2 (2016): 25–29.
38
Nur Syariful Amin, “PENGARUH PEMAHAMAN DIRI TERHADAP SIKAP
MANDIRI SISWA PADA SMP NEGERI 3 MONTA,” GUIDING
WORLD : BIMBINGAN DAN KONSELING, no. Vol 2 No 2 (2019):
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling (2019): 47–55,
http://jurnal.stkipbima.ac.id/index.php/GW/article/view/267/184
.
21
39
M.Pd Prof. Dr. Chairul Anwar, Teori-Teori Pendidikan Klasik Hingga
Kontemporer (Yogyakarta: IRCISoD, 2017).
40
Chairul Anwar, “Internalisasi Semangat Nasionalisme Melalui
Pendekatan Habituasi (Perspektif Filsafat Pendidikan),” Jurnal
Studi Keislaman 14 (2014): 159–72.
41
Juli Maini Sitepu & Mawaddah Nasution, “PENGARUH KONSEP DIRI
TERHADAP COPING STRESS PADA MAHASISWA FAI UMSU,” Jurnal
Agama Dan Pendidikan Islam Vol. 9 (2017).
22
berpikir positif, menerima keberadaan individu lain, merancang
tujuan-tujuan yang realistis dan yang dianggapnya berguna dan
memiliki pola perilaku optimis. Sedangkan pada konsep diri yang
negatif, pengetahuan, evaluasi, dan pengharapan dari seorang
individu tentang dirinya sendiri adalah sangat sedikit, kurang
realistis, dan cenderung bersikap pesimis. Kesimpulannya adalah
apabila seseorang memiliki konsep diri yang positif akan
mempunyai penerimaan diri yang positif terhadap dirinya sendiri,
mempunyai pengetahuan yang luas, mempunyai harga diri yang
tinggi, mudah menyesuaikan diri terhadap berbagai masalah dan
kendala yang dihadapinya, dan memiliki pola perilaku optimis.
Sedangkan individu yang mempunyai konsep diri yang negatif
akan berperilaku pesimis yaitu suatu sikap yang cenderung
menghindari masalah dan kendala yang tengah dihadapinya.
Artinya konsep diri positif dan konsep diri negatif akan
mempengaruhi sikap optimis seseorang. 42
َو َْل تَ ِهٌُ ْىا َو َْل تَحْ َضًُ ْىا َواَ ًْتُ ُن ْاْلَ ْعلَ ْى َى اِ ْى ُك ٌْتُ ْن ُّه ْؤ ِهٌٍِ َْي
42
Thanoesya, Syahniar, and Ifdil, “Konsep Diri Dan Optimisme
Mahasiswa Dalam Proses Penulisan Skripsi.”
23
Artinya:
―Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu
bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi
derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman‖
َ قَالُ ْىا ٌٰٓاٌَُّهَا ا ْل َع ِض ٌْ ُض ِا َّى لَ ٗ ٰٓه اَبًا َش ٍْ ًخا َك ِب ٍْشًا فَ ُخ ْز اَ َح َذًَا َه َكاًَهٗ ْۚ ِاًَّا ًَشى
ك ِه َي
ا ْل ُوحْ ِسٌٍِ َْي
Artinya:
―Hai anak-anakku, Pergilah kamu, Maka carilah berita tentang
Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat
Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah,
melainkan kaum yang kafir.‖
Dari ayat diatas bahwa Yakub sebagai orang tua yang tentu nya
banyak memiliki pengalaman dan kesabaran juga ilmu yang
tinggi. Percaya diri dan tidak putus asa bukan saja ditunjukan
bagi orang tua kepada anaknya, orang yang lebih tua kepada yang
lebih muda tetapi juga pesan yang disampaikan dari orang yang
berilmu baik tua atau pun muda. Tidak banyak orang yang sadar
25
43
Aya Mamlu’ah, “Konsep Percaya Diri Dalam Al Qur’an Surat Ali Imran
Ayat 139,” Al-Aufa: Jurnal Pendidikan Dan Kajian Keislaman 1, no. 1
(2019): 30–39, https://doi.org/10.36840/alaufa.v1i1.222.
44
Riza Noviana Khoirunnisa et al., “Prokrastinasi Akademik Mahasiswa
Tingkat Akhir Pada Masa Pandemi COVID-19,” Jurnal Psikologi Teori
Dan Terapan 11, no. 3 (2021): 278,
https://doi.org/10.26740/jptt.v11n3.p278-292.
26
Berdasarkan penjabaran diatas, pembelajaran jarak jauh secara
online yang diberlakukan terutama selama pandemi saat ini
menjadi salah satu dampak besar pada mahasiswa tingkat akhir
yang sedang mengerjakan skripsi. Pandemi covid yang saat ini
juga masih dialami terutama selama proses penelitian yang
dilakukan ini menimbulkan dampak negatif pada perilaku
prokrastinasi akademik dan telah terbukti menjadi salah satu
pendukung yang berdampak negative pada kinerja akademik saat
ini. Oleh sebab itu, diperlukan adanya perubahan apabila tingkat
prokrastinasi akademik mahasiswa Pendidikan Biologi UIN
Raden Intan Lampung yang juga ditinjau dengan konsep diri
dikategorikan tinggi.
45
Hasrul Noor Latifa Zatulhimma, “Persepsi Mahasiswa Terhadap
Pelayanan Tugas Akhir Skripsi Di Program Studi PPKN FIS UNP” 4
(2021). Hal.183
29
46
Husni Wakhyudin and Anggun Dwi Setya Putri, “Analisis Kecemasan
Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Skripsi,” WASIS : Jurnal Ilmiah
Pendidikan 1, no. 1 (2020): 14–18,
https://doi.org/10.24176/wasis.v1i1.4707.
31
48
Efrida Mandasari and Muhammad Ihsan, “Hubungan Antara Konsep
Diri Dan Regulasi Diri Terhadap Tingkat Prokrastinasi Mahasiswa
Pendidikan Agama Islam,” Darul Ilmi: Jurnal Ilmu Kependidikan Dan
Keislaman 8, no. 01 (2020): 133–50,
https://doi.org/10.24952/di.v8i01.2707.
49
Abdul Saman, “Analisis Prokrastinasi Akademik Mahasiswa (Studi
Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan
Fakultas Ilmu Pendidikan),” Jurnal Psikologi Pendidikan Dan
33
D. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka dapat di
identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya Konsep diri mahasiswa dalam melakukan suatu
kegiatan yang merupakan tugas yang harus diselesaikan dalam
akademik.
2. Pada pengerjaan skripsi memiliki beragam hambatan baik dari
dalam diri sendiri maupun lingkungan.
3. Mahasiswa masih rendah dalam memanajemen waktunya
serta dengan sadar dan sengaja menghindari pekerjaannya
karena takut ―gagal‖ lebih dahulu masuk kedalam pikiran.
E. Batasan Masalah
Pada penelitian diberikan pembatasan masalah hal ini diperlukan
agar penelitian tidak keluar dari konteks yang diterapkan,
penelitian lebih berfokus dan terarah. Sehingga hasil penelitian
dapat terjawab dengan efektif serta efisien. Berdasarkan latar
belakang yang telah dijelaskan, maka penelitian ini berfokus
pada:
F. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tingkat prokrastinasi akademik dan konsep diri
pada mahasiswa Pendidikan Biologi UIN Raden Intan yang
sedang mengerjakan Tugas akhir (Skripsi)?
2. Adakah hubungan antara konsep diri dengan prokrastinasi
akademik pada mahasiswa Pendidikan Biologi UIN Raden
Intan yang sedang mengerjakan Tugas akhir (Skripsi)?
G. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana tingkat prokrastinasi akademik
dan konsep diri pada mahasiswa Pendidikan Biologi UIN
Raden Intan yang sedang mengerjakan Tugas akhir (Skripsi).
2. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara konsep
diri dengan prokrastinasi akademik mahasiswa Pendidikan
Biologi UIN Raden Intan yang sedang mengerjakan Tugas
akhir (Skripsi)
H. Manfaat Penelitian
1. Bagi mahasiswa, Hasil dari penelitian ini diharap dapat
menjadi masukan sebagai wacana pemikiran yang berkaitan
dari konsep diri akademik dengan prokrastinasi akademik,
sehingga mahasiswa dapat memahami bagaimana cara yang
tepat untuk menyikapi setiap tugas maupun tanggung
jawabnya sebagai insan akademis sehingga dapat mengurangi
atau bahkan mencegah melakukan prokrastinasi akademik.
2. Bagi Pihak Universitas, Hasil dari penelitian ini diharapkan
dapat memberikan sumbangan informasi mengenai konsep
diri akademik dengan prokrastinasi sehingga pimpinan
Universitas dapat mengambil kebijakan-kebijakan akademis
yang tepat sebagai upaya mencegah prokrastinasi akademik
pada mahasiswa.
36
3. Bagi peneliti selanjutnya, Hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai acuan dan sumber informasi serta referensi dalam
penelitian berkaitan dengan konsep diri dan proktrastinasi
akademik pada mahasiswa.
J. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan pada proposal ini dengan judul
―Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Pendidikan Biologi Ditinjau
Dari Konsep Diri dalam Menyelesaikan Tugas Akhir (Skripsi)
yaitu terdiri dari:
37
1. Bab I Pendahuluan
Pada bab ini terdiri dari beberapa sub bab yang diantaranya
yaitu, Penegasan Judul, Alasan Memilih Judul, Latar
Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,
Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan, dan Sistematika
Penulisan.
2. Bab II Landasan Teori
Pada bab ini berisikan landasan teori mengenai Prokrastinasi
Akademik, Konsep Diri, Mahasiswa, Tugas Akhir (Skripsi),
dan Pengajuan Hipotesis.
3. Bab III Metode Penelitian
Pada bab ini terdiri dari beberapa sub bab yaitu Waktu dan
Tempat Penelitian, Jenis dan Model Penelitian, Strategi
Penelitian, Teknik Pengambilan Sampel, Teknik
Pengumpulan Data, Validitas dan Reliabilitas, Teknik Analisis
Data, dan Langkah Penelitian Campuran Model Sequential
Explanatory.
38
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Prokrastinasi Akademik
Prokrastinasi berasal dari bahasa latin yaitu ―pro‖ yang berarti
―maju‖, kedepan, lebih menyukai dan ―crastinus‖ yang berarti
―besok‖. Jadi dari asal katanya prokrastinasi adalah lebih suka
melakukan tugasnya besok. Orang yang melakukan prokrastinasi
disebut sebagai procrastinator. Prokrastinasi adalah menunda
dengan sengaja kegiatan yang diinginkan walaupun mengetahui
bahwa penundaannya dapat menghasilkan dampak buruk.
Menurut Ferrari et.al, menyimpulkan bahwa pengertian
prokrastinasi dapat dipandang dari berbagai sudut pandang yaitu
(1). Pokrastinasi adalah setiap perbuatan untuk menunda
mengerjakan tugas tanpa mempermasalahkan tujuan dan alasan
penundaan 2). Prokrastinasi sebagai suatu pola perilaku
(kebiasaan) yang mengarah kepada trait dan penundaan yang
dilakukan sudah menghadapi tugas dan biasanya disertai dengan
keyakinan yang irrasional 3). Prokrastinasi sebagai suatu trait
kepribadian, tidak hanya perilaku menunda tetapi melibatkan
struktur mental yang saling terkait. Di bidang akademik cukup
sering terlihat secara langsung perilaku prokrastinasi di kalangan
mahasiswa. Perilaku prokrastinasi akademik termanifestasikan
dalam indikator dan dapat diamati dengan cara seperti penundaan
untuk memulai menyelesaikan tugas yang dihadapi,
keterlambatan dalam menyelesaikan tugas karena melakukan hal-
hal lain yang tidak dibutuhkan, serta kesenjangan waktu antara
rencana yang ditetapkan dan kinerja aktual.50
50
Imam Cahyadi, My Self and My Dream, n.d.,
https://books.google.co.id/books?id=ZQzPDwAAQBAJ&pg=PA107&
dq=prokrastinasi&hl=jv&sa=X&ved=2ahUKEwjPg9fmi93uAhWRf30K
HSoKDhMQ6AEwBHoECAQQAg#v=onepage&q=prokrastinasi&f=fals
e.
39
40
berkualitas. Mengelola waktu berarti mengarah pada pengelolaan
diri dengan berbagai cara yang bertujuan untuk mengoptimalkan
waktu yang dimiliki. Artinya, seseorang menyelesaikan pekerjaan
dibawah. Waktu yang tersedia sehingga mencapai hasil yang
memuaskan. Menunda pengerjaan tugas, dipandang sebagian
orang sebagai suatu prilaku negatif. Orang yang menunda tugas
dianggap memiliki kemampuan kognitif lebih rendah dibanding
kelompoknya dan tidak terlalu memperdulikan kualitas tugasnya.
Mahasiswa harus berhadapan dengan tugas-tugas yang tidak
sedikit dari dosen baik didalam kampus atau diluar. Situasi ini
dapat menjadi sulit bagi mahasiswa yang cenderung menunda-
nunda waktu dalam pengerjaan tugas dengan berpikir tetap akan
lulus meski terlambat mengerjakan tugas.51
51
Andhika Mustika Dharma, “Prokrastinasi Akademik Di Kalangan
Mahasiswa Program Studi Dharma Acarya,” Jurnal Pendidikan,
Sains Sosial, Dan Agama 6, no. 1 (2020): 64–78,
https://doi.org/10.53565/pssa.v6i1.160.
41
52
Restu Yulia Hidayatul Umah, “Memodifikasi Prokrastinasi Akademik
Mahasiswa Dengan Mengoptimalkan Self-Regulated Learning,” 1 2,
no. tecnology (2021): 28.
42
menjadi suatu kebiasaan yang dilakukan individu tersebut.
Kebiasaan tersebut dapat berarti ada faktor-faktor dalam diri
individu yang mendorongnya untuk melakukan prokrastinasi. Hal
ini menunjukkan adanya konsistensi dari individu untuk
melakukan prokrastinasi atas alasan tertentu. Sebagai suatu kajian
ilmiah dalam bentuk penelitian prokrastinasi akademik bagi
mahasiswa, maka kesimpulan yang ditarik mempunyai implikasi
dan saran dalam menghindarkan perilaku prokrastinasi akademik
dan menghindarkan diri dari dampak buruk perilaku tersebut.
Untuk itu perlu adanya upaya-upaya yang harus dilakukan di
antaranya sebagai berikut yaitu, Bagi lembaga diperlukan
lingkungan kampus yang mendukung mahasiswa dan dosen agar
suasana belajar lebih kondusif dan nyaman dengan fasilitas
sarana dan prasarana pendukung sehingga proses belajar
mengajar efisien. Bagi dosen agar memberikan tenggang waktu
dalam penyelesaian tugas, karena berdasarkan hasil penelitian
bahwa prokrastinasi akademik terjadi paling tinggi disebabkan
dalam aspek kelambanan, sehingga dengan pemberian jadwal
yang ketat dapat membuat mahasiswa lebih fokus dan terarah.
Bagi mahasiswa agar meningkat kualitas akademiknya dengan
tidak membiaskan diri menunda pekerjaan, serta melatih
kemampuan menegerial waktu antara organisasi dan aktifitas
akademik dengan pertimbangan skala priortas agar mahasiswa
memiliki skill tanpa meninggalkan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai mahasiswa. 53
53
Saman, “Analisis Prokrastinasi Akademik Mahasiswa (Studi Pada
Mahasiswa Jurusan Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan Fakultas
Ilmu Pendidikan).” Vol.3, no. 2(2017)Hal. 57-61
43
54
Basri, “Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Ditinjau Dari Religiusitas.”
HISBAH: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam, Vol. 14, No. 2,
(2017) Hal: 57
55
Nurjan, “Analisis Teoritik Prokrastinasi Akademik Mahasiswa.”
MUADDIB: Studi Kependidikan dan Keislaman, VOL. 10, No. 1, (2020)
Hal: 64-65
44
tugas akademik seperti: Pekerjaan Rumah (PR), tugas sekolah
dan tugas kelompok. Sedangkan prokrastinasi non akademik
merupakan jenis penundaan yang dilakukan pada kegiatan sehari-
hari seperti, tugas rumah serta tugas kantor. Prokrastinasi
akademik diartikan merupakan suatu kebiasaan dalam menunda
untuk mengerjakan tugas sampai waktu deadline. 56
56
Muhammad Ilyas and Suryadi, “Perilaku Prokrastinasi Akademik Siswa
Di SMA Islam Terpadu,” Jurnal An- Nida’ 41, no. 1 (2017): 71–82.
45
60
Nur Hidayah dan Adi Atmoko, Landasan Sosial Budaya Dan Psikologis
Pendidikan. Terapannya di Kelas, (Malang: Penerbit Gunung Samudera,
2014), hal. 81
47
61
Nur Hidayah dan Adi Atmoko. Landasan Sosial Budaya dan Psikologi
Pendidikan Terapannya di Kelas, (Malang: Penerbit Gunung Samudera,
2014), hal. 82
48
yang berperan bagi terjadinya perilaku prokrastinasi akademik
adalah komponen lingkungan atau anteseden, komponen
perilaku, dan komponen konekuensi. Kegagalan fasilitasi dan
kegagalan inhibisi, asosiasi, serta peniruan, keempatnya dapat
dimasukkan kedalam satu komponen yaitu komponen perilaku.62
62
Nur Hidayah dan Adi Atmoko. Landasan Sosial Budaya dan Psikologi
Pendidikan Terapannya di Kelas, (Malang: Penerbit Gunung Samudera,
2014). Hal. 82
49
63
Asroful Kadafi, Rizki Ramatus Mardiyah, and Ninik Komsiya Desy
Rahmawati, “Upaya Menurunkan Prokrastinasi Akademik
Mahasiswa Melalui Bimbingan Kelompok Islami,” JURNAL EDUKASI:
Jurnal Bimbingan Konseling 4, no. 2 (2019): 181–93,
http://103.107.187.25/index.php/cobaBK/article/view/3882.
50
3. Kognitif dan behavioral-kognitif, teori ini menjelaskan
prokrastinasi akademik terjadi karena adanya keyakinan
irasional yang dimiliki individu. Keyakinan irasional muncul
disebabkan oleh kesalahan individu dalam mempersepsikan
tugas sekolah. Individu memandang tugas sekolah sebagai
suatu yang tidak menyenangkan. Dengan pemikiran irasional
tersebut, individu lebih memilih menunda untuk
menyelesaikan tugas sekolahnya atau menyelesaikan tugas
terburu-buru yang mengkibatkan tugasnya tidak optimal.64
64
Firman Antoni, Frischa Meivilona Yendi, and Taufik Taufik,
“Peningkatan Locus of Control Dalam Mereduksi Prokrastinasi
Akademik Mahasiswa,” SCHOULID: Indonesian Journal of School
Counseling 4, no. 2 (2019): 29, https://doi.org/10.23916/08399011.
65
Dian Evelina Sahaya Ami and Tri Nova Hasti Yuniantaq, “Profil
Karakter Prokrastinasi Akademik Pada Siswa SMP Dalam
51
67
Nara Yuniar Setyaputri, Bimbingan Dan Konseling Belajar (Bandung:
Penerbit Media Sains Indonesia, 2021).
53
68
Nur Khoirun Nisa and Et.al, “Manajemen Waktu Dengan Prokrastinasi
Akademik Pada Mahasiswa Keperawatan,” Journal of Psychological
Perspective 1, no. 1 (2019): 29–34.
54
sayang dari kedua orang tuanya. Perasaan sedih yang dialami
yang sering muncul akhirnya memicu siswa tidak jadi belajar dan
menunda mengerjakan tugas. Dan terakhir ada Labelling ―Suka
Tunda Tugas‖ Karena sering melakukan prokrastinasi dan tidak
ada efek jera, maka Labeling pun melekat pada diri siswa
sehingga mengkibatkan perilaku siswa tersebut cenderung
mengarah kepada label yang ditujukan kepadanya.69
69
Tamama Rofiqah and Leni Marlinda, “Penyebab Munculnya Perilaku
Prokrastinasi Akademik Siswa (Behavior of Student Academic
Procrastination),” Jurnal Kopasta 5, no. 2 (2018): 65–71.
55
70
Nindia Pratitis Suhadianto, “EKSPLORASI FAKTOR PENYEBAB, DAMPAK
DAN STRATEGI UNTUK PENANGANAN PROKRASTINASI AKADEMIK
PADA MAHASISWA,” Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas
Negeri Padang) 10, no. 2 (2020): 193,
https://doi.org/10.24036/rapun.v10i2.106266.
71
Antoni, Yendi, and Taufik, “Peningkatan Locus of Control Dalam
Mereduksi Prokrastinasi Akademik Mahasiswa.” SCHOULID:
Indonesian Journal of School Counseling. Vol.4, no.2. (2019). Hal. 45
56
Motivasi juga dapat diartikan sebagai proses kebutuhan dan
keinginan individu untuk digerakkan. Mahasiswa yang memiliki
motivasi yang baik dalam mengerjakan skripsi memiliki ciri-ciri
diantaranya: tidak mudah putus asa, rajin membaca buku atau
referensi lainnya, rajin melakukan bimbingan, ulet dan tekun
dalam mengerjakan skripsi. Seseorang yang memiliki motivasi
belajar yang baik akan mampu menimbulkan regulasi diri dalam
belajar dalam dirinya pada pencapaian tujuan yang akan dituju,
sebaliknya regulasi diri yang kurang, cenderung akan membuat
mahasiswa kurang konsisten dalam mencapai tujuan dan harapan
atau keinginan yang ingin dituju sehingga mahasiswa kurang
dapat untuk termotivasi.72
72
Siti Nabila Hadi, “Hubungan Motivasi Belajar Dengan Regulasi Diri
Dalam Belajar Pada Mahasiswa Skripsi,” Jurnal Pendidikan
Tambusai 4, no. 3 (2020): 3169–76.
57
73
Ruhil Safiinatunnajah and Zulian Fikry, “Hubungan Antara Kontrol Diri
Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Siswa Pengguna Media
Sosial,” Jurnal Pendidikan Tambusai 5, no. 2013 (2021): 228–33.
58
B. Konsep Diri
Pakar psikologi mendefinisikan konsep diri sebagai keseluruhan
pemahaman, pandangan, penilaian, dan persepsi terhadap dirinya
sendiri. Dengan kata lain, bagaimana seseorang melihat,
memandang, menilai, menyikapi, dan memposisikan dirinya
sendiri itulah konsep diri. Orang-orang sukses pada umumnya
memiliki konsep diri tinggi. Mereka yang gagal pun memiliki
konsep diri, tetapi umumnya konsep diri rendah. Kesuksesan,
kematangan, dan kedewasaan didasari oleh konsep diri yang tepat
dan positif. Kegagalan, kemalasan, kerendahdirian,
kesombongan, dan penyimpangan perilaku disebabkan oleh
konsep diri yang salah, yaitu konsep diri negatif.74
74
Yuri Megaton dan Tarmizi, Bahan-Bahan Dasar Untuk Pelayanan
Konseling Pada Satuan Pendidikan Menengah Jilid II (Jakarta:
Penerbit Grasindo, 2011, 2011).
59
75
Iskandar Zulkarnain, Membentuk Konsep Diri Melalui Budaya Tutur
(Medan: Penerbit Puspantara, 2020). Hal: 11
76
Iskandar Zulkarnain. Hal: 12
60
tampak seluruh perilakunya. Apabila individu memandang
dirinya sebagai orang yang mempunyai kemampuan untuk
melakukan sesuatu maka seluruh perilakunya akan menunjukan
kemampuannya dan apabila individu memandang dirinya sebagai
orang yang tidak mampu, maka seluruh perilakunya akan
menunjukkan ketidakmampuan. Berdasarkan jurnal, Menurut
peneliti, konsep diri berhubungan erat dengan tingkat stres, jika
seseorang memiliki konsep diri yang negatif maka dia akan
memandang rendah kondisi yang melekat pada fisik, penampilan,
kondisi kesehatan dan pesimis dalam menjalani kehidupan.
Seseorang dengan konsep diri negatif akan cendrung mengalami
tingkat stres yang lebih tinggi. Sebaliknya jika seseorang
memiliki konsep diri yang positif akan memandang dirinya
dengan baik dan mampu mengoptimalkan segala kemampuan
yang dimiliki dan mampu menjalani kesulitan yang dialami
dengan cara yang baik. Setiap kesulitan yang dihadapi mahasiswa
dalam menyusun skripsi yang dipandang negatif akan
mengkibatkan stres pada mahasiswa tersebut. Stres merupakan
interaksi antara individu dengan lingkungan, menimbulkan suatu
tekanan dalam diri individu akibat adanya tuntutan yang melebihi
batas kemampuan individu untuk menghadapi dan memberikan
respon fisik maupun psikis terhadap tuntutan yang dipersepsi
(Irawati, 2012). Ketika mahasiswa mengalami stress berbagai
perubahan akan terjadi dalam tubuh dan pikirannya. Stres dapat
menganggu kemampuan konsentrasi dan prestasi belajar
mahasiswa. Keadaan tersebut dapat mempengaruhi perilaku dan
akan berdampak pada seluruh kehidupannya. Konsep diri sangat
berpengaruh besar dalam mengelola stress mahasiswa khususnya
yang sedang menyusun skripsi, karena mahasiswa yang
dihadapkan oleh berbagai kesulitan-kesulitan selama proses
penyelesaian skripsi.77
77
Fransiskus Hardin, “Hubungan Konsep Diri Dengan Tingkat Stres
Dalam Menyusun Skripsi Mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan
STIKes Ramin Minang Padang 2019,” Journal of Social and
Economics Research 1, no. 1 (2019): 22–29.
61
79
Amin. Pengaruh Pemahaman Diri Terhadap Sikap Mandiri Siswa Pada SMP
Negeri 3Monta,‖ Guiding World Jurnal Bimbingan dan Konseling, vol.2,
no.2, (2019). Hal. 50
63
80
Muhammad Amran Shidik, “Pengaruh Konsep Diri Dan Motivasi
Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik,” Andragogi: Jurnal
Diklat Teknis Pendidikan Dan Keagamaan 8, no. 2 (2020): 555,
http://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Formatif/article/view/
66/70%0A.
81
Iskandar Zulkarnain, Membentuk Konsep Diri Melalui Budaya Tutur.
¸(Medan: Penerbit Puspantara,2020) Hal: 14-15
64
menolak kita, kita cenderung tidak akan menyenangi diri kita
sendiri. 2). kelompok rujukan: dalam pergaulan bermasyarakat
kita pasti menjadi anggota berbagai kelompok. Ada kelompok
yang secara emosional mengikat kita dan berpengaruh terhadap
pembentukan konsep diri kita, ini disebut kelompok rujukan.
Dengan melihat-lihat kelompok ini, orang mengarahkan
perilakunya dan menyesuaikan dirinya dengan ciri-ciri
kelompoknya.82
82
Masturah, “Gambaran Konsep Diri Mahasiswa Ditinjau Dari Perspektif
Budaya.” Jurnal Ilmiah Psikologi. Vol. 2, no.2, (2017). Hal. 130
65
83
Ainur Rosidah, “Layanan Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan
Konsep Diri Siswa Underachiver,” Jurnal Fokus Konseling 3, no. 2
(2017): 154, https://doi.org/10.26638/jfk.53.2099. Vol. 3, No.2,
(2017), hal: 157-158
66
dalam diri remaja. Sehingga, semakin tinggi nilai kereligiusan
remaja, semakin tinggi juga konsep diri yang dimiliki.84
Ada dua konsep diri, yaitu konsep diri positif dan konsep diri
negatif. Konsep diri positif yaitu orang yang memiliki konsep diri
positif tahu banyak tentang ciri-ciri dirinya, pemahaman, dan
penilaiannya terhadap kualitas dirinya akurat, tepat, dan wajar. Ia
bisa secara sehat menerima dirinya apa adanya, bersyukur atau
kelebihan dan rela atas kekurangan dirinya. Harapan dan cita-
citanya masuk akal atau rasional. Sedangkan konsep diri negatif
adalah mereka orang yang tidak dapat melihat dirinya secara utuh
dan bijak, hanya sedikit tahu tentang ciri-ciri dirinya, dan tidak
wajar/objektif terhadap dirinya sendiri. Mereka kurang bisa
menerima dirinya secara apa adanya sehingga kecewa terhadap
kekurangan-kekurangan yang ada pada dirinya. Mereka menilai
diri tidak akurat, mengira terlalu rendah sehingga akibatnya
menjadi minder, rendah diri, atau interiority complex atau
sebaliknya terlalu tinggi sehingga menjadi sombong, berlebihan,
dan congkak.85
84
Sahrudin, “PERAN KONSEP DIRI, RELIGIUSITAS, DAN POLA ASUH
ISLAMI TERHADAP KECENDERUNGAN PERILAKU NAKAL REMAJA DI
CIREBON,” Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia 2, no. 1 (2017):
50–62.
85
Yuri Megaton dan Tarmizi, Bahan-Bahan Dasar Untuk Pelayanan
Konseling Pada Satuan Pendidikan Menengah Jilid II. (Jakarta:
Penerbit Grasindo, 2011), Hal: 3-4
67
86
Iskandar Zulkarnain, Membentuk Konsep Diri Melalui Budaya Tutur.
¸(Medan: Penerbit Puspantara,2020) Hal: 18-20
70
dan moralitas. Oleh karena itu, dalam proses penghayatan dan
pengamatan individu terhadap nilai-nilai moral tersebut
menjadi sangat penting, karena akan dapat menopang
keberhasilan seseorang dalam melakukan kegiatan
penyesuaian diri dengan orang lain. Konsep diri moral etik,
berkaitan dengan persepsi, pikiran, perasaan, serta penilaian
seseorang terhadap moralitas dirinya terkait dengan relasi
personalnya dengan Tuhan, dan segala hal yang bersifat
normatif, baik nilai maupun prinsip yang memberi arti dan
arah bagi kehidupan seseorang.87
C. Mahasiswa
Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi baik di
Universitas, institut, sekolah tinggi, akademik. Lokasi kampus
sangat menentukan untuk kemajuan kampus itu sendiri baik dari
perencanaan, pengelolaan, maupun pengembangannya.88
Mahasiswa adalah sebutan untuk orang yang sedang menempuh
pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi yang terdiri atas
sekolah tinggi, akademik, dan yang paling umum adalah
universitas. Mahasiswa berasal dari dua kosakata yang berbeda
yaitu ―Maha‖ untuk mewakili tingkatan tertinggi dari seorang
siswa dan ―Siswa‖ yang berarti peserta didik pada jenjang
pendidikan tertentu. Mahasiswa adalah seorang akademisi yang
memiliki beban untuk mengimplementasikan ilmunya pada
masyarakat. Mereka adalah akademisi karena mereka memiliki
beban untuk menempuh suatu studi dan harus menjalaninya
berdasarkan basis Intelektualitas. Mahasiswa juga dalam
berpendapat harus mengikuti kaidah ilmiah yang diajarkan
sebagai salah satu cirri khas mereka.
87
Muhammad Saefullah1)*, Siti Lailiyah2), and Irfa Khaula Rosyida3),
“1)* , 2) , 3),” Jurnal Al-Qalam, 22, no. Volume 22, Nomor 1,
Januari-Juni 2021 (2021): 1–10.
88
Agus Jamaludin, “Pengaruh Lokasi Dan Pelayanan Terhadap Kepuasan
Mahasiswa,” Sosio E-Kons 9, no. 2 (2017): 125,
https://doi.org/10.30998/sosioekons.v9i2.1943.
71
89
Avuan Muhammad Rizky, 7 Jalan Mahasiswa (Sukabumi: CV. Jejak,
2018). hal. 14-24
72
atau cendikiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang
sering kali syarat dengan berbagai predikat. Dari pendapat
tersebut dapat dijelaskan bahwa mahasiswa adalah status yang
disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan
tinggi yang diharapkan menjadi calon-calon intelektual.90
90
Harun Gafur, Mahasiswa Dan Dinamika Dunia Kampus (Bandung:
CV.Rasi Terbit, 2015).
73
saya? Apa yang harus saya lakukan dengan hidup saya, agar
hidup saya bermakna. Sementara level situasional, merupakan
makna dari momen atau kejadian sehari-hari. Level situasional
merujuk pada usaha untuk memahami nilai dan tujuan dari setiap
pengalaman yang dialami sehari-hari. Makna Hidup penting
dimiliki oleh mahasiswa. Kebermaknaan hidup akan
menumbuhkan semangat dalam diri mahasiswa untuk memiliki
tujuan dalam hidup yang akan membuat mereka berusaha untuk
dapat mencapai kebermaknaan hidup yang diimpikan yang
nantinya berdampak pada perbaikan pola pikir dan pola hidup
mahasiswa salah satunya adalah semangat untuk menyelesaikan
studi tepat waktu dengan tetap mengoptimalkan prestasi yang
dimiliki.91
91
Veny Hidayat, “Kebermaknaan Hidup Pada Mahasiswa Semester
Akhir,” Jurnal Psikologi Integratif 6, no. 2 (2019): 141,
https://doi.org/10.14421/jpsi.v6i2.1491.
74
dengan terlambat masuk kuliah, mencoret-coret meja kuliah,
tugas dikerjakan kurang maksimal selain penampilan fisik
kurang menggambarkan seorang mahasiswa. Gejala-gejala
tersebut mengindikasikan lemahnya karakter tanggung jawab
sebagai mahasiswa. 92
92
Shofiah, “Educational Guidance and Counseling Development Journal
METODE BIBLIOTERAPI ISLAM UNTUK PENGEMBANGAN KARAKTER
TANGGUNG JAWAB PADA MAHASISWA.” vol.1, no.1 (2019), hal. 2
75
93
Trisnawaty Andi Azis, “Hubungan Konformitas Dengan Prokrastinasi
Akademik Pada Mahasiswa Di Kota Makassar,” Alami Journal
(Alauddin Islamic Medical) Journal 4, no. 1 (2020): 18,
https://doi.org/10.24252/alami.v4i1.10221.
94
Derry Iswidharmanjaya & Jubilee Enterprise, Membuat Skripsi Dengan
Open Office.Org Writer. 2.0,. (Jakarta: PT.Elex Media Komputindo,
2006). Hal:2-3
76
memerlukan waktu dan proses yang cukup panjang. Selanjutnya
masalah dana, masalah ini menjadi kendala untuk jenis skripsi
yang harus menggunakan eksperimen di laboratorium. Pada
umumnya, skripsi dengan menggunakan penelitian eksperimen di
alboratorium membutuhkan dana yang relative lebih besar,
karena harus menyiapkan bahan dan mungkin menyewa
peralatan. Dalam hal ini seperti melakukan dua kali penelitianya
itu pra penelitian dan penelitian sesungguhnya. Lalu masalah
kurang terbiasa dengan sistem kerja yang terjadwal dengan
pengaturan waktu yang demikian ketat. Serta masalah sulitnya
mengembangkan komunikasi dengan pembimbing secara
kosntruktif.95
95
Darmono dan Ani M. Hasan, Menyelesaikan Skripsi Dalam Satu
Semester (Jakarta: Grasindo, 2005). hal. 5-7
77
E. Pengajuan Hipotesis
Terdapat hubungan antara konsep diri mahasiswa skripsi dengan
prokrastinasi akademik. Semakin tinggi tingkat konsep diri maka
semakin rendah tingkat prokrastinasi akademik mahasiswa.
Sebaliknya semakin rendah tingkat konsep diri, maka semakin
tinggi tingkat prokrastinasi akademik mahasiswa.
F. Kerangka Berpikir
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi Angkatan 2017 di
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung dapat melakukan
prokrastinasi akademik termanifestasikan dalam perceived time
atau gagal menepati deadline, intention action atau besarnya
celah antara keinginan dan prilaku, emotonal distress atau
96
Hasan. Menyelesaikan Skripsi dalam Satu Semester, (Jakarta: Grasindo, 2005)
hal. 8-9
97
Uus Rusmawan, Teknik Penulisan Tugas Akhir Dan Skripsi
Pemrograman. (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2019) hal. 2
78
perasaan cemas, dan perceived ability atau ragu akan kemampuan
diri. Kemudian penelitian ini dilakukan untuk melihat tingkat
prokrastinasi akademik mahasiswa yang sedang mengerjakan
skripsi ditinjau dari konsep dirinya.
DAFTAR PUSTAKA
251–60.
Damri, Et.al. ―Hubungan Self Efficacy Dan Prokrastinasi Akademik
Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Tugas Perkuliahan.‖ Jurnal
Edukasi Bimbingan Konseling Vol. 3 (2017): 75.
Darmadi, Hamid. Pengantar Pendidikan Era Globalisasi. Tangerang:
An1mage, 2019.
https://books.google.co.id/books?id=mICSDwAAQBAJ&pg=PA
30&dq=Universitas+adalah+suatu+institusi+pendidikan+tinggi+
dan+penelitian,+yang+memberikan+gelar+akademik+dalam+ber
bagai+bidang.&hl=jv&sa=X&ved=2ahUKEwjwlOn8mpTuAhX
06XMBHbD0CRoQ6AEwAHoECAMQAg#v=onepage.
Derry Iswidharmanjaya & Jubilee Enterprise. Membuat Skripsi
Dengan Open Office.Org Writer. 2.0,. Jakarta: PT.Elex Media
Komputindo, 2006.
https://books.google.co.id/books?id=PnkoYlxD-
KgC&pg=PA2&dq=Skripsi+adalah&hl=id&sa=X&ved=2ahUK
Ewi3sKyztbruAhXQ8HMBHdVyB0gQ6AEwAXoECAAQAg#
v=onepage&q=Skripsi adalah&f=false.
Duwi Handoko. Lembaran Dan Berita Negara Mengenai Pendidikan
Tinggi. Pekanbaru: Penerbit Hawa dan Ahwa, 2019.
https://books.google.co.id/books?id=_P-
9DwAAQBAJ&pg=PA106&dq=Pendidikan+tinggi+memiliki+b
atas+waktu.&hl=jv&sa=X&ved=2ahUKEwiw-
KfPzpXuAhXUAnIKHWbxCdwQ6AEwAHoECAEQAg#v=one
page&q=Pendidikan tinggi memiliki batas waktu.&f=false.
Eisenbeck, Nikollet, David F. Carreno, and Ruben Ucles-Juarez.
―From Psychological Distress to Academic Procrastination:
Exploring the Role of Psychology Inflexibility.‖ Journal of
Contextual Behavioral Science 3 (2019): 103–8.
Endang Sri Astuti, Resminingsih. Bahan Dasar Untuk Pelayanan
Konseling Pada Satuan Pendidikan Menengah. Jilid I. Jakarta:
Grasindo, 2010.
Farah, Mutia, Yudi Suharsono, and Susanti Prasetyaningrum.
―KONSEP DIRI DENGAN REGULASI DIRI DALAM
BELAJAR PADA SISWA SMA.‖ Jurnal Ilmiah Psikologi
Terapan 7, no. 2 (2019): 171–84.
130
Fitriani, Silviane Desta, Mukarto Siswoyo, Ilmu Komunikasi,
Universitas Swadaya, and Gunung Jati. ―Student Self-Concept in
Shaping Converse Shoes Brand Loyalty‖ 7, no. 2 (2019).
Fitriya, and Lukmawati. ―HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI
DENGAN PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK
PADA MAHASISWA SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN (STIKES) MITRA ADIGUNA PALEMBANG.‖
PSIKIS-Jurnal PsikologiIslami 2, no. 1 (2016): 63–74.
Gafur, Harun. Mahasiswa Dan Dinamika Dunia Kampus. Bandung:
CV.Rasi Terbit, 2015.
Hadi, Siti Nabila. ―Hubungan Motivasi Belajar Dengan Regulasi Diri
Dalam Belajar Pada Mahasiswa Skripsi.‖ Jurnal Pendidikan
Tambusai 4, no. 3 (2020): 3169–76.
Hanifah, and Prasetyo Agung Abadi. ―Hubungan Antara Konsep Diri
Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Pada Mata Kuliah Teori
Gru.‖ Kreano: Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif 10, no. 2
(2019): 141–45.
Hardin, Fransiskus. ―Hubungan Konsep Diri Dengan Tingkat Stres
Dalam Menyusun Skripsi Mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan
STIKes Ramin Minang Padang 2019.‖ Journal of Social and
Economics Research 1, no. 1 (2019): 22–29.
Harumi, B. Primadini Yunanda, and Adijanti Marheni. ―PERAN
KONSEP DIRI DAN EFIKASI DIRI TERHADAP
KEMATANGAN KARIER MAHASISWA FAKULTAS
KEDOKTERAN UNVIVERSITAS UDAYANA.‖ Jurnal
Psikologi Udayana 5, no. 1 (2018): 23–34.
Hasan, Darmono dan Ani M. Menyelesaikan Skripsi Dalam Satu
Semester. Jakarta: Grasindo, 2005.
Hidayat, Veny. ―Kebermaknaan Hidup Pada Mahasiswa Semester
Akhir.‖ Jurnal Psikologi Integratif 6, no. 2 (2019): 141.
https://doi.org/10.14421/jpsi.v6i2.1491.
Hudhana, Winda Dwi, and Dilla Fadhilah. ―MENUMBUHKAN
KECERDASAN BAHASA DAN KARAKTER BANGSA
MELALUI AKTIVITAS MENDONGENG PADA SISWA
SEKOLAH DASAR.‖ Lingua Rima: Jurnal Pendidikan
Program Studi Bahasa Dan Sastra Indonesia 7, no. 1 (2018):
99–105.
131
https://doi.org/10.24176/wasis.v1i1.4707.
Wicaksono, Luhur. ―PROKRASTINASI AKADEMIK
MAHASISWA.‖ Jurnal Pembelajaran Prospektif 2, no. 2
(2017): 67–74.
Yobella, Margaretha, and Gadis Sartika. ―Hubungan Antara Daya
Juang Dan Strategi Regulasi Diri Dengan Prokrastinasi
Akademik Mahasiswa Yang Berorganisasi Angkatan 2016 Di
Fakultas Pendidikan Dan Bahasa Atma Jaya‖ 16 (2018): 79–93.
Yuri Megaton dan Tarmizi. Bahan-Bahan Dasar Untuk Pelayanan
Konseling Pada Satuan Pendidikan Menengah Jilid II. Jakarta:
Penerbit Grasindo, 2011, 2011.
Zarrin, Sohrab Adi, and Esther Gracia. ―Prediction of Acdemic
Procrastination by Fear of Failure and Self-Regulation.‖
Educational Science: Theory & Practice 20, no. 3 (2020): 34–
43.