SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat guna
Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh :
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1441 H /2020 M
ABSTRAK
Kata kunci :Metode Focus Group Discussion (FGD), Kemampuan Berpikir Kritis, dan
Sikap Sosial.
iv
MOTTO
ِ َّ َض بَ ْع َد ِإصْ ََل ِحهَا َوا ْد ُعىهُ خَ ْىفًا َوطَ َمعًا ِإ َّن َرحْ َمت
َّللا قَ ِريبٌ ِم َه ِ َْو ََل تُ ْف ِس ُدوا فِي ْاْلَر
َ ِْال ُمحْ ِسن
يه
Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi setelah (diciptakan) dengan
baik.Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap.Sesungguhnya rahmat
Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat kebaikan. – (Q.S Al-A’raf: 56)
v
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur dan mengharapkan ridho Allah SWT, saya
1. Kedua orang tua, Bapak Ngatimin dan Ibu Binti Sholihah atas ketulusan hati
2. Kakak kandung saya Muhammad Lathief Syaifussalam , M.Psi dan kakak ipar
saya Ria Luthfia Ningsih, S.Farm., terima kasih atas doa, kepercayaan,
dukungan serta semangat yang tiada henti mengalir untuk saya sampai saat ini.
3. Adik saya Arina Manasikana yang telah memberikan doa dan semangat. Dan
4. Guru dan orang tua saya selama di Bandar Lampung ini yakni murobbi dan
vi
RIWAYAT HIDUP
1995.Merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari bapak Ngatimin dan Ibu Binti
Sholihah. Pendidikan pertama yang ditempuh oleh penulis yaitu di Madrasah Ibtidaiyah
Miftahul Huda Tunggul Pawenang, lulus dan berijazah tahun 2007. Kemudian
Al-Muhsin Metro lulus dan beruijazah pada tahun 2010. Melanjutkan jenjang
2013. Pada tingkat pendidikan MA penulis aktif pada organisasi IST (Imarotus
Syu’unit Tholabah) atau OSIS dan pada tahun 2013 penulis mengabdi di Pondok
Pesantren Islam Al-Muhsin lulus dan berijazah pondok tahun 2014. Penulis mengikuti
Pada tahun 2014 penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Jurusan Pendidikan Biologi di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan
Lampung. Penulis mengikuti kuliah kerja nyata (KKN) selama 40 hari tahun 2017 di
Lampung.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ilmu
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Metode Focus Group
Discussion Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Sikap Sosial Peserta Didik Pada
Sholawat serta salam semoga Allah selalu memberikan Rahmat-Nya kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, dan pengikut beliau yang setia. Penulis
menyusun skripsi ini, sebagai bagian dari persyaratan untuk menyelesaikan Pendidikan
pada Program Strata Satu (S1) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan
Dalam penlisan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak
khusunya dari dosen pembimbing skripsi, sehingga kesulitan yang dihadapi dapat
diselesaikan sesuai dengan harapan. Oleh sebab itu, melalui skripsi ini penulis
1. Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
2. Dr. Eko Kuswanto, M.Si, sebagai Ketua Jurusan Pendidikn Biologi Fakultas
3. Prof. Dr. Wan Jamaludin Z, Ph.D selaku dosen pembimbing I, yang telah
viii
4. Supriyadi, M.Pd selaku dosen pembimbing II, yang telah membimbing dan
skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Biologi
7. Drs. H. Mirzal Effendi, M.M selaku kepala sekolah SMAN 1 Natar Lampung
Selatanyang telah membantu memberikan izin atas penelitian yang penulis lakukan.
8. Siti Subekti, S.Pd selaku guru mata pelajaran biologi yang telah membantu dan
2014, khusunya kelas biologi G, disinilah tempat penulis banyak belajar dan
10. Teman-teman KKN dan PPL yang menjadi teman mengejar impian dan mengukir
sejarah dalam hidupku, serta menjadi keluarga yang baik selama ini.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, namun telah
ix
12. Almamater saya universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Semoga semua bantuan, bimbingan, dan kontribusi yang telah diberikan kepada
bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan penulis, maka kritik dan saran yang membangun dari
Penulis
x
DAFTAR ISI
xi
e. Kekuatan dan kelemahan Focus Group Discussion .................. 20
f. Langkah- langkah Focus Group Discussion .............................. 21
B. Kemampuan Berpikir Kritis
a. Pengertian Kemampuan Berpikir Kritis ................................... 24
b. Indikator Kemampuan Berpikir Kritis ...................................... 32
c. Kendala dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis .. 32
C. Sikap Sosial
a. Pengertian Sikap Sosial ............................................................ 33
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap sosial ........................ 34
D. Pencemaran Lingkungan
a. Pengertian Pencemaran Lingkungan ........................................ 36
b. Macam-macam Pencemaran Lingkungan ................................. 36
E. Kerangka Berpikir ........................................................................... 38
F. Penelitian Relevan ........................................................................... 41
xii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN .............................................................................. 87
B. SARAN ........................................................................................... 87
C. PENUTUP ...................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Hasil Prapenelitian Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik
Tabel 1.2 Data Hasil Prapenelitian Penilaian Angket Sikap Sosial Peserta Didik
Tabel 4.4 Hasil Uji Daya Beda Butir Soal Kemampuan Berpikir Kritis
Tabel 4.5 Hasil PosttestKemampuan Berpikir Kritis Dan Sikap Sosial Pesertadidik
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Berpikir Kritis Dan Sikap Sosial
Tabel 4.7 Data Homogenitas Varians Berpikir Kritis Dan Sikap Sosial
xiv
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Berpikir Kritis Dan Sikap Sosial Secara
Bersamaan
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Perangkat Pembelajaran
Lampiran 1: Daftar Nama Peserta Didik Kelas Eksperimen Dan Kelas Control
xvii
Surat –Surat Penelitian
Dokumen Penelitian
xviii
1
BAB I
PENDAHULIAN
Konsep belajar menurut Al-Qur‟an dan hadits yaitu salah satu yang
belajar dalam proses pembelajaran, untuk ini, Allah memberikan akal sebagai
bumi ini. Karena itu kemampuan belajar adalah salah satu di antara sekian
aktifitas yang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan manusia, ternyata bukan
hasil dari renungan manusia semata. Ajaran agama sebagai pedoman hidup
1
Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2013).h.14.
2
pembelajaran.2
seperti yang di tuliskan dalam kitab suci Al-Qur‟an dalam surat Al-„Alaq: 1-
5.
Artinya :
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah.
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
telah menekankan perintah untuk belajar. Ayat pertama juga menjadi bukti
syukur dan mengakui akan kebesaran Allah SWT, dari proses pembelajaran
2
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar Dan Pembelajaran (jogjakarta: Ar-
Ruzz Media Group, 2015).h. 29
3
mencakup interaksi antara guru dan siswa yang saling bertukar informasi
serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata
pendidikan.3
dan peserta didik (siswa) untuk secara bersama sama dapat menguasai isi
kata lain pembelajaran bisa di artikan sebagai proses bantuan pendidik kepada
3
Chairul Anwar, Hakikat Manusia Dalam Pendidikan; Sebuah Tinjauan Filosofis
(Yogyakarta: Pers, 2014). h.73
4
Dani Maulana, Model – Model Pembelajaran Inovatif (Lampung: Lembaga Penjamin
Mutu Pendidikan Provinsi Lampung, 2014).h. 1-2
4
didik berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur oleh guru, proses
pengajaran akan lebih aktif apabila menggunakan metode dan teknik yang
tepat guna dan berdaya guna, pengajaran memberi tekanan kepada proses dan
belajar peserta didik secara optimal. Implikasi dari seperangkat asumsi dasar
lebih baik.5
berpacu pada buku paket saja tanpa ada pengetahuan meteri yang melibatkan
potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Peserta didik menghafal konsep
sulit, karena banyak materi yang harus dihafalkan dan terlalu banyak istilah
hari. Kemampuan berpikir kritis memiliki makna yang sama dengan berpikir
5
Dr. Subandijah, Pengembangan Dan Inovasi Kurikulum (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2013).h. 114-115
5
tingkat tinggi, terutama pada aspek evaluasi6, yakni evaluasi hasil revisi
mengkreasi, mengevaluasi.
pelajaran.7
pembelajaran yang lebih menarik dan lebih bervariasi yang diterapkan oleh
guru di kelas merupakan salah satu solusinya, dalam hal ini peneliti akan
6
Dkk Muh. Tawil, Berpikir Komplek (Makassar: Universitas Negeri Makassar,
2013).h.11
7
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013) (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015).h. 3- 4
6
akademik serta non akademik peserta didik, sehingga akan diikuti mening-
katnya pemahaman konsep yang diberikan dan kreativitas peserta didik dalam
pembelajaran.8
dan lainnya. Metode ini mengandalkan perolehan data atau informasi dari
suatu interaksi informan dan responden berdasasrkan dari hasil diskusi yang
tertentu. Data atau informasi yang telah diperoleh melalui teknik ini, selain
lebih kaya dan memberikan nilai tambah pada data yang tidak diperoleh
penelitian kualititatif.
penting, jika peserta didik memiliki rasa ingin tahu tinggi maka ia
kemampuan berpikir kritis yang baik tidak mudah berpengaruh oleh pengaruh
8
Kurniawan, “Metode Inkuiri Terbimbing Dalam Pembuatan Media Pembelajaran
Biologi Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Kreativitas Siswa Smp‟, Jurnal
Pendidikan Ipa Indonesia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013, h. 8-9.
7
komunikasi zaman ini. Mereka akan lebih mudah menyaring dan mencerna
kurang maksimalnya pserta didik dalam kemampuan berpikir kritis. Hal ini
dapat di lihat dari hasil tes yang telah peneliti berikan kepada peserta didik
kemampuan berpikir kritis menggunakan instrumen soal uraian. Hasil dari tes
peserta didik kelas, di lihat dari jawaban yang kurang tepat dan kurang
Tabel 1.1
Data Hasil Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik
Tabel 1.2
Data Hasil Prapenelitian Penilaian Angket Sikap Sosial Peserta Didik
Dari data sampel diatas pada tabel 1.1 dapat di lihat bahwa kemampuan
kritis peserta didik mencapai 65% dari jumlah keseluruhan data yang diambil,
setelah belajar. Watson menyatakan bahwa hasil belajar sangat penting untuk
belajarnya.9
hasil belajar peserta didik, namun hasil belajar peserta didik tidak bisa
9
Miswandi Tendrita, Susriyati Mahanal, and Siti Zubaidah, „Pembelajaran Reading-
Concept-Map Think Pair Share (Remap Tps) Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif‟, Jurnal
Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 2.6 (2017), 763–67
<http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/9332/4477>.
9
menjamin tinggi atau rendahnya kemampuan berpikir kritis peserta didik jika
Pembelajaran yang hanya melihat hasil nilai kognitif saja akan mengakibatkan
Tabel 1.2 adalah perolehan data hasil prapenelitian angket sikap sosial
peserta didik dengan kategori kurang baik mencapai 35% dan kategori tidak
baik mencapai 22%, kurangnya sikap sosial yang di miliki oleh peserta didik
bisa dilihat dari data prapenelitian penilaian sikap sosial menggunakan angket,
peserta didik juga tidak berkembang. Kemampuan berpikir kritis yang tidak
kemampuan berpikir kritis peserta didik, peserta didik yang mampu berpikir
untuk melihat adakah pengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis dan sikap
B. Identifikasi Masalah
mempunyai kemampuan berpikir kritis yang baik akan tetapi upaya untuk
akan digunakan.
yang digunakan saat ini belum menarik bagi peserta didik di SMAN 1
Natar.
dengan sikap sosial yang yang dimiliki peserta didik, namun kenyataannya
didik dari teori yang telah dipelajari, namun upaya pendidik untuk
C. Pembatasan Masalah
Lampung Selatan.
FGD.
dan taktik.
D. Rumusan Masalah
2. Adakah pengaruh metode FGD terhadap sikap sosial yang dilakukan oleh
berpikir kritis dan sikap sosial yang dilakukan oleh siswa kelas X SMA ?
E. Tujuan Penelitian
berpikir kritis dan sikap sosial peserta didik pada materi pencemaran
F. Manfaat Penelitian
bagi peneliti, guru, sekolah, dan peserta didik. Manfaat tersebut antara lain:
kemampuan berpikir kritis dan sikap sosial, dan membuat belajar IPA
menjadi lebih baik sehingga dapat dijadikan salah satu upaya untuk
3. Bagi Penulis
4. Bagi Sekolah
lain
kemampuan berpikir kritis melalui metode FGD pada peserta didik SMA
Ruang Lingkup subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X
Ruang Lingkup wilayah dalam penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Natar,
Lampung Selatan.
Ruang Lingkup waktu dalam penelitian ini adalah kelas X adalah SMA
2019/2020
14
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian FGD
FGD adalah suatu teknik pengumpulan data yang dapat memenuhi tujuan
atau fasilitator dalam FGD tidak selalu bertanya tetapi dapat mengemukakan
itu FGD sangat tergantuk pada pertukaran ide antar peserta ketika menjawab
berbagai topik atau pertanyaan yang dilontarkan oleh moderator, dalam FGD
peserta FGD bias saling mempengaruhi sehingga pandangan bias berubah dan
insight baru bias bermunculan selama proses. Peserta salig belajar dan apa
yang di pelajari ini bias mempengaruhi pandangan dan sikap. Hal tersebut
sangat wajar karena dalam kehidupan nyata pikiran dan perasaan manusia
memang berubah-ubah karena situasi. Dalam hal ini, moderator FGD perlu
personal. FGD harus meliputi sebanyak munkin topik yang relevan, harus
memodifikasi prosedur FGD mempunyai berbagai bentuk dan tidak lagi harus
teknik ini selain merupakan informasi kelompok, juga suatu pendapat atau
keputusan kelompok tersebut. Saat ini FGD menjadi popular sebagai salah
10
Laurike Moeliono, Focus Group Discussion, Edisi Revi (Jakarta: Penerbit Universitas
Atma Jaya, 2018). h. 7-8
11
Yati Afiyanti, „( Diskusi Kelompok Terfokus ) Sebagai Metode Pengumpulan Data
Penelitian Kualitatif‟, Jurnal Keperawatan Indonesia, 12.1 (2018), 58–62.h. 58-62
16
telah dipilih, dengan dipandu moderator. FGD ini disusun untuk tujuan
muncul dalam kelompok, ketika kelompok itu disodorkan suatu topik atauisu
terarah, merupakan metode yang sudah ada dan biasanya digunakan dalam
proses pengambilan data, akan tetapi dalam penelitian ini FGD dijadikan
2. Tujuan FGD
mendapat tanggapan dari peserta FGD lainnya maka pada saat yang
12
Tri Wahyudi, „Penerapan Knowledge Management Pada Perusahaan Web Hosting‟,
Bianglala Informatika, 2.2 (2014), 45–55.h. 47
13
Nanda Aditya Rizki, „METODE FOCUS GROUP DISCUSSION DAN SIMULATION
GAME TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI‟,
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8.1 (2012), 25.h. 25
14
Laurike Moeliono, Ibid,.h.10
17
pada saat yang sama berguna untuk peserta FGD yang di ajak
tersebut.
3. Kegunaan FGD
sesuatu yang sesuai atau tepat bagi kelompok target yang tepat.
15
Laurike Moeliono, Ibid. h.11-12
18
merancang kuesioner
survey.
biasanya biasanya terdiri dari 6-12 orang, jika kurang dari 6 orang akan
kelompok lebih dari 12 orang maka tidak semua akan mendapat kesempatan
adalah, yang paling mudah adalah 7-10 orang saja, peserta FGD adalah
19
b. Berasal dari sebuah latar belakang yang serupa yang relevan dengan
tujuan penelitian.
berdiskusi.
a. Kekuatan FGD
wawancara individual.
16
Laurike Moeliono, Ibid. h.14-15
20
wawancara individu.
b. Kelemahan FGD
FGD
Topik ini harus berasal dari masalah penelitian yang sedang di teliti.
17
Ibid, Laurike Moeliono, h. 17-30
22
dengan rapi.
2) Pelaksnaan FGD
mendalam.
lain.
f) Penutupan FGD
muncul.
selanjutnya.
merupakan cirri yang bisa membedakan antara manusia dan makhluk hidup
24
adalah salah satu upaya agar manusia senantiasa mengingat kebesaran dan
keesaan Allah SWT seperti yang telah disebutkan dalam Al-Qur‟an Surat
Artinya :
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih
bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut
membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah
turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan
bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu
segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang
dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-
tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang
memikirkan.”
keputusan tentang apa yang dipercayai dan dilakukan. Oleh karena itu,
maksudnya.
h. Mencari alternatif.
i. Bersikap terbuka.
18
Siswanto. 2012. Pengaruh Model Problem Based Learning ( PBL) Terhadap
Kemampuan Memecahkan Masalah dan Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa Kelas VII SMP
Negeri 14 Surakarta(Online)(http:I .uns .ac .icli wp-contentfuploads/ 20121 02/Siswanto-PP -
K430909 diunduh tanggal 9 Juli. 2013)
26
j. Mengambil posisi (atau mengubah posisi). Jika bukti dan dasar sudah
19
Musfiqon, M.Pd., Nurdyansyah, Pendekatan Pembelajaran Saintifik (Sidoarjo:
Nizamia Learning Center, 2015).h.66-68
27
disimpan dalam jangka pendek, dan juga ada yang disimpan dalam
jangka panjang.
20
Chairul Anwar, Teori- Teori Pendidikan Klasik Hingga Kontemporer (Yogyakarta:
IRCiS0D, 2017).h.85
28
Berpikir kritis ialah suatu kegiatan melalui cara berpikir tentang ide
atau gagasan yang berhubungan dengan konsep yang diberikan atau masalah
yang dapat dipaparkan. Berpikir kritis juga bisa dipahami sebagai kegiatan
kearah yang lebih sempurna. Berpikir kritis ialah aktivitas terampil yang
dapat dilakukan dengan baik atau sebaliknya, serta pemikiran kritis akan
logis
tersebut.
mendasari pernyataan orang lain. Berpikir kritis ialah berpikir dengan baik,
21
Alec Fisher, Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar (Jakarta: Erlangga, 2017).h .13
29
baik.
seseorang menjadi pemikir yang kritis, hal ini akan membantu menyadari
kritis ialah suatu berpikir dengan tujuan membuat keputusan masuk akal
penalaran.22
pernyataan orang lain. Tujuan dari berpikir kritis adalah untuk mencapai
22
Zumisa Nudia Prayoga, „Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Materi
Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Sains‟, Skripsi, 2013, 10.h. 10
23
Elaine B. Jhonson, CTL & Contextual Teaching & Learning (Bandung: Penerbit Kaifa,
2014).h. 185
30
kritis berarti belajar bagaimana bertanya, kapan bertanya, dan apa metode
penalaran yang akan dipakai peserta didik dapat berpikir kritis atau bernalar
Berpikir kritis adalah sesuatu yang dapat dilakukan oleh semua orang ,
kejadian yang mereka alami, serta keputusan yang mereka buat sendiri. Pada
prinsipnya orang yang mampu berpikir kritis ialah orang yang tidak begitu
semua keterampialan tersebut secara efektif dalam konteks serta tipe yang
31
apa yang diyakini. Untuk dapat menumbuhkan berpikir kritis peserta didik
dapat diterapkan suatu bentuk latihan-latihan yang berpacu pada pola pikir
peserta didik. Latihan tersebut dapat dilakukan secara kontinu, intensif, serta
terencana sehingga pada akhirnya peserta didik akan terlatih untuk bisa
Tabal 2.1
Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Menurut Ennis24
NO Kemampuan Berpikir Kritis Kata Operasional
a. Memfokuskan pertanyaan
Elementary clarification b. Menganalisis argument
1. c. Bertanya dan menjawab
(Memberikan penjelasan) pertanyaan klarifikasi dan
pertanyaan yang menantang
Basic support a. Mempertimbangkan kredibilitas
suatu sumber
2. (Membangun keterampilan b. Mengobservasi dan
dasar) mempertimbangkan hasil
observasi
a. Membuat dedukasi dan
mempertimbangkan hasil dedukasi
Inferring
b. Membuat induksi dan
3.
(Menyimpulkan) mempertimbangkan induksi
c. Membuat dan mempertimbangkan
nilai keputusan
Adanced clarification a. Mengidentifikasi asumsi
4.
(membuat penjeloasan lebih b. Mendefinisikan istilah dan
24
Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, Bandung :
Refika ADITAMA, 2017, h. 267-268
32
kritis.
perlu di sempurnakan
belajar dirumah25
C. Sikap Sosial
dengan suatu cara tertentu terhadap orang lain. Selain itu bisa diartikan
sebagai suatu sikap yang terarah kepada tujuan sosial sebagai lawan dari
25
Ni,Kt. Maha Putri Widiantari Dkk, Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV
Dalam Pembelajaran Matematika.(Universitas Pendididkan Ganesa, Jurnal PGSD,2016),h.9
26
J. P Chaplin, Dictionary of Psychology. (Kamus Lengkap Psikologi)., ed. by Kartini
Kartono (Jakarta: Grafindo, 2014).h.469
27
Sudarsono., Kamus Konseling (Jakarta: Rineka Cipta, 2013).h.216
33
terhadap obyek sosial. Sikap sosial ini tidak dinyatakan oleh seorang tetapi
menanggapi orang lain adalah cara siswa berbicara atau berkomunikasi dan
sikap tolong-menolong.
Kata Sikap sendiri dapat didefinisikan dengan berbagai cara dan setiap
definisi itu bisa berbeda satu sama lain. Menurut Trow sikap merupakan suatu
kesiapan mental dan emosional dalam berbagai jenis tindakan pada situasi
sebagai suatu kesiapan mental dan saraf yang tersusun melalui pengalaman dan
atau situasi yang berhubungan langsung dengan objek tersebut. Sikap merupakan
sesuatu yang dipelajari dan sikap juga yang menentukan bagaimana individu itu
bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa sedang dicari individu tersebut
Sikap peduli dibagi dua yaitu peduli sosial dan peduli lingkungan. Peduli sosial
ialah sikap atau suatu tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain
serta masyarakat yang membutuhkan. Sikap peduli lingkungan ialah sikap serta
28
Abu Ahmadi, Psikologi Sosial (Jakarta: Rineka Cipta, 2013).h.152
29
Djaali, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2013). h. 114.
30
Herlina Nensy, Skripsi :Internalisasi Sikap Sosial Siswa Dalam Proses Pembelajaran
IPS di Mts Al-Ma’arif 01 Singosari Malang (Malang: Oktober , 2016 ) H. 25
34
kerusakan yang terjadi di muka bumi ini disebabkan oleh manusia maka dari itu kita
terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Rasa percaya diri yang yang
tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek dari kehidupan
percaya bahwa dia bisa karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual,
a. Faktor Internal
itu sendiri. Faktor ini berupa daya pilih seseorang untuk menerima
b. Faktor Eksternal
ada pada diri seseorang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
berasal dari luar diri individu. Faktor ekstern dapat berasal dari mass
D. Pencemaran Lingkungan
bentuk taatanan dari kondisi asal pada kondisi yang buruk ini dapat
1. Pencemaran Tanah
33
Heryando Palar, Pencemaran Dan Toksikologi Logam Berat, Cet IV (Jakarta: Rineka
Cipta, 2008). h.10-11
34
Khaelany HD, Islam Kependudukan Dan Lingkungan Hidup (Jakarta: Rineka Cipta,
2000). h. 82
37
tanah.
2. Pencemaran air
3. Pencemaran udara
4. Pencemaran suara
E. Kerangka Berpikir
aspek proses, produk, serta sikap, agar bisa menguasai konsep sains yang
terdapat didalamnya. Dalam proses ini peserta didik di tuntut untuk mencari
didalamnya, sehingga peserta didik bisa aktif dalam pembelajaran. Hal ini
35
Ibid,h. 84
39
Sehingga manfaat yang dimiliki peserta didik tidak hanya ilmu yang
bagaimana peserta didik dapat mengingat ilmu yang sudah didapat akan tetapi
pengetahuan tentang berpikir kritis bagi peserta didik. Dimana peserta didik
ini peneliti menggunakan metode FGD dan mengukur nilai sikap sosial pada
peserta didik. Dalam pelaksanaan menggunakan metode ini pserta didik akan
peserta didik. Dan untuk mengukur nilai sikap sosial peserta didik akan di
yaitu tes kemampuan berpikir kritis peserta didikberupa soal uraian dan
Gambar 2.1
Kerangka Pikir Penelitian
Permaslahan
1. Pembelajaran berpusat pada pendidik (Teacher centered)
2. Kemampuan berpikir kritis peserta didik di SMAN 1 NATAR yang
masih tergolong sedang dan masih perlu di kembangkan
3. Sikap sosial peserta didik yang masih tergolong sedang dan perlu di
kembangkan.
1
posstest
41
F. Penelitian Relevan
lakukan oleh Miftakhul Jannah, Wahyu Prihanta, dan Eko susetyorini, dalam
Sebagai Sumber Belajar Biologi” yang menggunakan metode FGD, dari hasil
menggunakan LKS.36
siklus II, semakin meningkatkan sikap sosial siswa. Nilai rata-rata sikap
kritis serta sikap sosial merupakan faktor penting untuk mencapai tujuan
37
Publikasi Ilmiah and Fitria Hardianawati, „Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Kelas x
Sma Negeri 1 Kartasura Tahun Pelajaran 2015/2016 Menggunakan Pembelajaran Inquiring Minds
Want to Know Pada Pembelajaran Biologi‟, 2016.
38
Sugiyono,Meningkatkan Sikap Sosial Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Heads Together (NHT) pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas V SD Mangunan
,(Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jogjakarta, 2013).
44
serta kemampuan berpikir kritis ini telah dilakukan dengan berbagai metode.
Sikap sosial dan kemampuan berpikir kritis ini tidak dapat tumbuh serta
3. Hipotesis Penelitian
adalah,sebagai berikut:
pencemaran lingkungan.
lingkungan
kemampuan berpikir kritis dan sikap sosial peserta didik kelas X SMA N
berpikir kritis dan sikap sosial peserta didik kelas X SMA N Natar pada