Skripsi
ERNA SEPTIYANA
NPM. 1411010066
Skripsi
Oleh:
ERNA SEPTIYANA
NPM. 1411010066
Latar belakang penelitian ini adalah perilaku siswa yang saat ini sangat
membutuhkan perhatian lebih dari berbagai pihak, antara lain pihak keluarga,
lingkungan sekitar dan juga guru disekolah. Sekarang ini banyak sekali anak
mempunyai prestasi disekolah itu baik namun tidak berbanding lurus dengan akidah
akhlak siswa. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah terdapat
korelasi yang signifikan antara hasil belajar akidah akhlak dengan akhlak siswa kelas
VIII MTs Nurul Ulum Gading Rejo, Pringsewu, dan untuk mengukur sejauh mana
hubungan tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan
evaluasi bagi sekolah untuk membentuk akidah akhlak siswa agar lebih baik.
Kata Kunci : Korelasi Hasil belajar akidah akhlak dengan akhlak siswa
ii
MOTTO
v
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT, atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, dan shalawat serta salam yang selalu tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW maka dengan tulus ikhlas disertai perjuangan dengan jerih payah
penulis, Alhamdulillah penulis telah selesaikan skripsi ini, yang kemudian skripsi ini
1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Edi Priyono dan Ibu Siti Fatimah yang telah
memberi segalanya untukku, kasih sayang serta do’a yang selalu menyertaiku.
Karya ini serta do’a tulus kupersembahkan untuk kalian atas jasa, pengorbanan,
keikhlasan membesarkan aku dengan tulus dan penuh kasih sayang. Terimakasih
ibu dan bapakku tercinta, aku mencintai kalian karena Allah SWT.
diberikan.
vi
RIWAYAT HIDUP
pertama dari pasangan bapak Edi Priyono dan ibu Siti Fatimah.
(lulus tahun 2008), SMPN 3 Gading Rejo (lulus tahun 2011), SMA Muhamadiyah
Pringsewu (lulus tahun 2014), dan penulis melanjutkan kuliah pada prodi Pendidikan
Agama Islam, Fakultas Tarbiyah di UIN Raden Intan lampung sejak tahun 2014
hingga sekarang.
Islam Negeri (SPAN PTKIN) penulis diterima sebagai mahasiswa di UIN Raden
Intan Lampung pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu pendidikan Jurusan Pendidikan
Agama Islam (PAI) pada tahun 2014. Selama masa kuliah penulis pernah mengikuti
Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sidoasri Kec. Candi Puro Kab. Lampung Selatan
Lampung.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur selalu terucap atas segala nikmat yang di
berikan Allah SWT kepada kita, yaitu berupa nikmat iman, islam dan ihsan, sehingga
saya (penulis) dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik walaupun di dalamnya
Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari zaman yang penuh
kegelapan menuju zaman terang benderang seperti yang kita rasakan sekarang.
Skripsi ini penulis susun sebagai tulisan ilmiah dan diajukan untuk
pada jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, hal ini disebabkan keterbatasan yang ada pada diri penulis. Penulisan
skripsi ini tidak terlepas dari bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
1. Bapak Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN
Raden Intan Lampung beserta stafnya yang telah banyak membantu dalam proses
Lampung.
viii
2. Bapak Dr. Imam Syafe’i, M. Ag selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam
3. Bapak Prof. Dr. Sulthan Syahril, M.A selaku pembimbing I dan Bapak Drs.
Sa’idy, M.Ag. selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu serta
4. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah beserta para karyawan yang telah membantu
dan membina penulis selama belajar di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
6. Bapak Muhammad Faesol, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah MTs Nurul Ulum
Gading rejo, kab Pringsewu beserta dewan guru dan para siswa-siswi yang telah
7. Bapak Slamet Pujiono, S.Pd.I selaku guru mata pelajaran Akidah Akhlak, MTs
Nurul Ulum Gading Rejo yang menjadi mitra dalam penelitian ini, terimakasih
aliah dan Asih Sholeha yang telah memberikan semangat dan motivasinya
ix
10. Temen-temen kelompok KKN 69, Desa Sidoasri kec. Candi Puro kab. Lampung
Roni, Siti mutoharoh, Eka, Yana, lilik, Nurul, Wahyuningsih, walau kita tidak
memiliki ikatan darah setidaknya kita bisa menganggap satu keluarga kecil.
11. Temen-temen kelompok PPL. 78, MTs Al Hikmah Bandar Lampung, Enok,
Santi, Santi Nurjanah, Novia, Yetty, Zulfa, Arum, Asih, Eka Gustina, Eka
ratnasari, Erlin, Fitri, Musliah, nanda, nendi, niken, Nisa, Ninda, Nidia. Kalian
menjadi tempat belajar disaat kita menghadapi siswa-siswi yang begitu beragam
12. Terimakasih juga kepada temen-temen dan keluargaku Aidah, Elvina, Maya,
Maimun, Indrawati, Umayah, Lia, Agna, Maylani ika puspitasari dan Kinanti
Penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi para pembaca pada umumnya. Semoga usaha dan jasa baik dari Bapak, Ibu,
dan saudara/i sekalian menjadi amal ibadah dan diridhoi Allah SWT, dan mudah-
ERNA SEPTIYANA
NPM.1411010066
x
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
xi
7. Ciri-ciri yang terdapat dalam perbuatan akhlak........................ 40
8. Model Penanaman Nilai-nilai Akhlak yang Baik ..................... 41
C. Kerangka Pikir ................................................................................. 42
D. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 43
xii
1. Koefeisien Korelasi .................................................................. 74
2. Koefisien Determinasi.............................................................. 77
F. Pembahasan.................................................................................... 78
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 82
B. Saran ................................................................................................ 82
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
dengan Akhlak siswa kelas VIII MTs Nurul Ulum Gading Rejo ”. Agar tidak
terjadi kesalah pahaman dan pengertian pembaca, terlebih dahulu penulis akan
1. Korelasi
akhiran “an” yang berarti “berangkaian atau bersambung (yang satu dengan yang
sangkut paut, ikatan jaringan yang berwujud karena interaksi antara satuan-satuan
yang aktif”.2
Yang dimaksud dengan hubungan dalam skripsi ini adalah salah satu
dahulu dalam ikatan kalimat, dalam hal ini antara Hasil Belajar Akidah akhlak
dengan akhlak siswa kelas VIII MTs Nurul Ulum Gading Rejo
1
Depdikbud RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), h. 313.
2
Ibid., h. 314.
2
2. Hasil Belajar
afektif, maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah
3. Akidah Akhlak
Akidah Akhlak adalah suatu mata pelajaran yang merupakan sub mata
4. Akhlak Siswa
terpuji Dalam hal ini, penulis bermaksud meneliti sejauh mana Hasil Belajar
akidah akhlak memiliki hubungan dengan akhlak siswa kelas VIII MTs Nurul
tersebut berarti suatu penelitian yang berusaha untuk mengetahui hubungan yang
3
Kunandar,Penilaian Autentik suatu pendekatan praktis,(Jakarta:Rajawali pers,2013)h 62
3
ditimbulkan antara Hasil Belajar Akidah akhlak dengan akhlak siswa kelas VIII
1. Sesuai dengan masalah yang penulis temukan dilokasi penelitian yaitu masih
2. Hasil Belajar akidah akhlak yang baik akan mempengaruhi akhlak siswa,
untuk membimbing siswa agar memiliki akidah yang kuat dan berakhlak
mulia.
4. Orang yang tidak memiliki akidah yang kuat dan akhlak yang mulia niscaya
5. Sebaliknya orang yang memiliki akidah yang kuat dan akhlak yang mulia
niscaya hidupnya akan tenang, tentram, tidak gelisah dan akan mendapatkan
6. Dipilihnya MTs Nurul Ulum Gading rejo sebagai lokasi penelitian, karena
C. Latar Belakang
tingginya tingkat intelegensi anak didik tanpa dilandasi akhlak yang baik atau
akhlak yang luhur maka kelak tidak akan mencerminkan kepribadian yang baik.
Masalah anak merupakan masalah yang penting bagi agama dan bagi
warga yang baik wajib memperbaiki dirinya sebelum bertindak, ia harus beradab,
masyarakat.
dalam kehidupan. Bukan saja sangat penting, bahkan masalah pendidikan itu
4
Asmaran,Pengantar Studi Akhlak,(jakarta:Rajawali Pers,1992), h. 108
5
sama sekali tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Baik dalam kehidupan
keluarga, maupun dalam kehidupan bangsa dan Negara. Maju mundurnya suatu
itu.5
Dengan kata lain apabila akhlaknya baik maka akan baik pula sikap dan
akhlaknya, sebaliknya jika rusak akhlaknya maka akan rusak pula sikap dan
akhlaknya. Akhlak buruk akan menjadi musuh islam dan agama lainnya yang
mulia, untuk itu islam sangat memerangi akhlak yang buruk. Hal ini sesuai
diantara misinya adalah misi moral membawa umat manusia kepada akhlakul
karimah hal tersebut sangatlah jelas dalam hadis tentang akhlak yaitu:
ﺖ ِﻷُﺗَ ﱢﻤ َﻢ
ُ إِﻧﱠ َﻤﺎ ﺑُ ِﻌ ْﺜ:ﺻﻠﱠﻲ ﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ِ ﻋ َْﻦ أَﺑِﻲ ھُ َﺮﯾ َْﺮةَ َر
َ َﺿ َﻲ ﷲُ َﻋ ْﻨﮫُ ﻗ
َ َ ﻗ:ﺎل
َ ِﺎل َرﺳُﻮْ ُل ﷲ
dalam agama islam sehingga tidak aneh jika Fazlur Rahman, cendikiawan
5
Abu ahmadi dan Nur Uhbiyati,Ilmu pendidikan,(Jakarta:Rineka cipta,2015), h. 98
6
penting sekali, baik sebagai individu maupun sebagai bangsa dan masyarakat.
dan batinnya. Karena itu, apabila pemimpin dari suatu masyarakat atau suatu
bangsa itu jatuh akhlaknya, jatuhlah bangsa itu. Sebab kehidupan masyarakat
Mesir dengan kata-kata yang artinya sebagai berikut: “Bangsa itu hanya bisa
bertahan selama mereka memiliki akhlak. Bila akhlak lenyap dari mereka,
Kejayaan dan kemuliaan umat di muka bumi ini adalah karena akhlak
mereka, jika akhlaknya baik maka jaya dan mulialah negaranya dan apabila
6
Ahmad Mahmud Subhi, Filsafat Etika: Tanggapan Kaum Rasionalis dan Intuisionalis
Islam, (Jakarta: Serambi, 2001), h. 30
7
Asmaran, Op. Cit. h. 15
7
Bagi remaja agama memiliki arti yang sama pentingnya dengan moral.
tingkah laku dan bisa memberikan penjelasan mengapa dan untuk apa seseorang
berada di dunia ini. Agama memberikan perlindungan rasa aman, terutama bagi
berbicara dan mulia dalam tingkah laku dan perangai bersifat bijaksana,
sempurna, sopan dan beradab, ikhlas, jujur dan suci. Jiwa dari pendidikan islam
bahwa tujuan terakhir dari pendidikan adalah moralitas dalam arti kata yang
sendiri, mencari hakikat, berkata benar dan membela kebenaran, jujur dalam
yang tercela.9
8
Desmita, Psikologi perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 206
9
Muhammad ‘Athiyyah Al-Abrasyi, Prinsip-prinsip dasar pendidikan islam (Bandung :CV
Pustaka setia), h. 114
8
disebabkan oleh orang-orang yang berakhlak buruk, baik orang tua maupun anak
mencerminkan akhlak yang mulia. Setiap hari, dari Negara kita tercinta ini
antar sekolah, pencopetan, pembunuhan orang tua oleh anaknya sendiri atau
sebaliknya dan tindakan-tindakan lain yang cenderung merusak dan tentu saja
mengarah pada akhlak yang tercela. Semua itu, salah satunya disebabkan oleh
“Akhlak terpuji merupakan sifat junjungan para Rasul dan amal paling utama
para Shiddiqin”. Akhlak terpuji merupakan separuh agama, buah jerih payah
orang-orang yang bertakwa dan taman para ahli ibadah sedangkan akhlak tercela
dosa yang nyata dan kekejian yang menjauhkan diri dari Rabbul’alamin. Al
Ghazali juga memandang bahwa prinsip dasar akhlak itu ada empat: bijaksana,
menegaskan pentingnya membina akhlak yang baik pada anak sejak dini sebab
mereka merupakan amanah pada orang tuanya, dan setiap anak itu mengikuti
bahagia di dunia dan akhirat, orangutan pun memperoleh pahalanya, sedang jika
9
Cara untuk menanamkan keteladanan yang baik itu telah dilakukan oleh
dibentuk hanya dengan pelajaran, dengan instruksi dan larangan, sebab itu tabi’at
jiwa untuk menerima keutamaan itu tidak cukup seorang guru mengatakan
kerjakan ini dan jangan kerjakan itu. Menanamkan sopan santun memerlukan
pendidikan yang panjang dan harus ada pendekatan yang lestari. Pendidikan itu
tidak akan sukses, melainkan harus diusahakan dengan contoh atau teladan yang
10
Iman Abdul Mukmin Sa’aduddin,Meneladani akhlak Nabi,(Bandung :PT Remaja
Rosdakarya,2006), h. 239
11
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta :al hadi media
kreasi,2012) h. 420.
10
didik itu sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut ada beberapa perubahan, yaitu:
pengetahuan, nilai-nilai dan ketrampilan juga tingkah laku yang lebih baik.
dilaksanakan dengan contoh yang baik agar dapat melahirkan siswa-siswi yang
berakhlakul karimah.
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh para siswa setelah mengikuti
proses belajar mengajar suatu materi dalam waktu tertentu baik dari aspek
kognitif, afektif maupun psikomotorik yang bisa menggambarkan suatu hasil dari
suatu pekerjaan. Maka dari itu pendidikan merupakan kunci utama keberhasilan
Realita yang peneliti dapati di MTs Nurul Ulum Gading Rejo, Pringsewu
ternyata ditemukan beraneka ragam akhlak siswa. Ada yang terpuji dan ada yang
tercela. Seperti dalam perkataan dan pergaulan banyak didapati bahasa yang
bukanlah hal yang aneh, kedisiplinan, baik disiplin waktu maupun berpakaian
sebagai wujud dari akhlak terhadap dirinya sendiri. Padahal ketika peneliti
12
Wina Sandjaya, Strategi Pembelajaran Beriorentasi Standar Proses Pendidikan, cet 10
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), h. 59
11
melihat hasil belajar akidah akhlak justru siswa yang berkelakuan seperti itu
Jika dilihat dari hasil belajarnya kemungkinan siswa yang hasil belajar
akidah akhlaknya sedang-sedang saja malah berkelakuan baik. Ada juga yang
nilai akidah akhlaknya sedang-sedang saja juga berperilaku tidak terpuji seperti
itu. Dari kasus tersebut digambarkan bahwa akidah akhlak yang tertanam dalam
diri siswa belum sesuai dengan harapan. Menurut guru mata pelajaran akidah
akan mendapatkan hasil atau nilai yang baik. Sebaliknya siswa yang kurang
sedang-sedang saja.13
pihak baik orang tua, guru, masyarakat dan pemerintah secara bersama-sama
tanggung jawab yang besar yaitu mengembangkan misi moral dan memperbaiki
akidah akhlak peserta didiknya sesuai dengan tuntutan islam, jika hubungan
akhlak siswa dengan hasil belajar akidah akhlak ini terlaksana dengan baik, maka
akan menghantarkan peserta didik pada perilaku atau watak yang baik pula.
Hal ini dapat dilihat dari evaluasi setiap minggunya yang penulis sajikan
dalam bentuk tabel berikut:
13
Hasil wawancara dengan Bapak Slamet Pujiono, pada tanggal 27 November 2017
12
Tabel 1.1
Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII
MTs Nurul Ulum Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu
NO Nama KKM NILAI
1. A.Ridwansyah 76 75
2. Alfina damayanti 76 80
3. Bagas tri septian 76 60
4. Dandi prakoso 76 65
5. Dapid febriansyah 76 75
6. Dio nugraha 76 76
7. Eka fujiyanti 76 76
8. Fatma fatonah 76 76
9. Febri arianto 76 75
10. Icha novita Amelia 76 76
11. Ika nurkhasanah 76 80
12. Iqbalul ribain 76 75
13 Janu saputra 76 70
14 Joko alfiansyah 76 76
15 Kurnia 76 80
16 Lulu Zahra Fahiro 76 78
17 M. Fahri Nurfiansyah 76 75
18 M. Fikri Ferdinando 76 76
19 M. khambari 76 80
20 M. Nur Hidayatulloh 76 76
21 M. Riski Pratama 76 77
22 Maei silvina 76 75
23 Mega riski saputri 76 78
24 Mei Tria Lestari 76 80
25 Merti wahyuni 76 78
26 Nurma wati 76 60
27 Riski rahmad fadilah 76 76
28 Risma Oni Saputri 76 77
29 Siska nirmala 76 75
30 Slamet arifin 76 80
31 Suci sarifah 76 65
32 Tegar aditya ramadhan 76 80
13
33 Tia fadila 76 78
34 Tria leviana 76 78
35 Viqih Aldo Saputra 76 65
36 Wahyu saputra 76 70
Sumber :Data yang diolah berdasarkan dokumentasi nilai ulangan harian siswa
mata pelajaran akidah akhlak MTs Nurul Ulum Gading Rejo,27 januari 2018.
Salah satu cara yang dapat meningkatkan hasil belajar dan akhlak peserta
berlangsung. Dengan menerapkan kegiatan tersebut banyak hal baik yang akan
pada dasarnya akan memberikan tujuan yaitu akhlak yang terpuji serta
dengan Akhlak Siswa Kelas VIII MTs Nurul Ulum Gading Rejo Pringsewu
Tahun 2017/2018”.
14
D. Identifikasi Masalah
E. Batasan Masalah
2. Hasil belajar siswa yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah Hasil
belajar akidah akhlak terutama akhlak mahmudah dalam bentuk tertulis yang
F. Rumusan Masalah
Berangkat dari suatu masalah, maka untuk bisa diteliti maka masalah itu
yang diuraikan dalam latar belakang masalah di atas bahwa pemahaman pendidik
tentang variasi Yang menjadi permasalahan dalam penulisan skripsi ini adalah:
Apakah terdapat korelasi yang signifikan antara hasil belajar akidah akhlak
dengan akhlak siswa kelas VIII MTS Nurul Ulum Gading rejo, Pringsewu tahun
ajaran 2017/2018?
1. Tujuan Penelitian
hendak dicapai, yang menjadi “center point” seorang peneliti yang akan
antara hasil belajar akidah akhlak dengan akhlak siswa kelas VIII di MTs Nurul
2. Kegunaan Penelitian
14
Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung:
Alfabeta, 2013), h. 290.
16
berarti bagi pendidik dan siswa di MTs Nurul Ulum Gading rejo
LANDASAN TEORI
Hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan
pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis Hasil Belajar dapat diisi
membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a) informasi verbal, (b) keterampilan
intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap ,dan (e) keterampilan motoris.1 Hasil
mempengaruhinya baik faktor dalam diri atau dari luar diri individu.
Hasil belajar sejauh ini peneliti telah mengkaji dari beberapa pendapat
1. Skiner yang dikutif oleh Muhibbin Syah Hasil belajar adalah sebuah kalimat
yang terdiri dari dua kata, yaitu; “ Hasil” dan “Belajar”. Antara kata “Hasil”
dan “Belajar” mempunyai arti yang berbeda. hasil adalah hasil dari suatu
kelompok. Hasil tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak pernah
melakukan suatu kegiatan. Pencapaian hasil tidaklah mudah, akan tetapi kita
1
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2016), h. 22
18
dan optimis dirilah yang dapat membantu untuk mencapainya. Dan belajar
ialah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung
secara progresif. 2
Yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental yang
manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Aspek perubahan itu
2
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005), h. 90
3
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan pembelajaran, ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), h.
18
4
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yoyakarta: pustaka pelajar, 2009), h. 45
19
prinsip keilmuan.
fisik dan materi, sebab tanpa ketiga syarat tersebut akan sulit bagi seorang siswa
tersebut maka pantas saja Allah SWT meninggikan derajat bagi penuntut ilmu
5
Agus Suprijono, Cooperatif learning (teori & aplikasi Paikem). (Yogyakarta :Pustaka
Pelajar,2013), h. 5-6
6
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta : al hadi media
kreasi,2012),h. 543
20
2) Baik sekali/optimal : Apabila sebagian besar (76% s/d 99%) bahan pelajaran
3) Baik/minimal : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60% s/d 75%
4) Kurang : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai
oleh siswa7
7
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2007), h. 107
21
Menurut Sudjana, hasil yang dicapai siswa melalui proses belajar mengajar
intrinsic pada diri siswa. Motivasi intrinsik adalah semangat juang untuk
belajar yang tumbuh dan dalam diri siswa itu sendiri, siswa tidak akan
mengeluh dengan prestasi yang rendah, dan siswa akan berjuang lebih
keras lagi utuk memperbaikinya, sebaliknya, hasil belajar yang baik akan
kemampuan dirinya dan percaya siapa punya potensi yang tak kalah dari
yakin tidak ada sesuatu yang tidak dapat dicapai bila siswa berusaha
c. Hasil belajar yang dicapainya bermakna bagi diri siswa, seperti makan
Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya dalam tiga ranah yakni
ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor. Ketiga ranah tersebut
menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah
yang paling banyak dinilai oleh guru karena berkaitan dengan kemampuan
a) Ranah Kognitif
struktur, batasan, peristilahan, pasal, hukum, bab, ayat, rumus dll. Ciri
8
Nana Sudjana. Op.cit. h. 56-57
9
Ibid. h. 22
23
hasil belajar ini berada pada taraf yang paling rendah jika dibandingkan
dengan tipe hasil belajar lainnya. Meskipun demikian, tipe hasil belajar
didengarnya.
nilai sesuatu berdasarkan criteria yang dipakainya. tipe hasil belajar ini
sebagainya.10
10
Ibid, h. 23-28
24
b) Ranah Afektif
belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti
dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial. Sekalipun bahan
pelajaran berisi ranah kognitif, ranah afektif harus menjadi bagian integral
dari bahan tersebut, dan harus tampak dalam proses belajar dan hasil belajar
c) Ranah Psikomotor
yakni:
ketepatan
1. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor yang berasal dari dalam
b. Faktor Psikologis
berasal dari sifat bawaan siswa dari lahir maupun dari apa yang telah
diperoleh dari belajar ini. Adapun faktor yang tercakup dalam faktor
11
Ibid, h. 30-31
12
Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini, Belajar dan Pembelajaran: Meningkatkan
Mutu Pembelajaran Sesuai Standar Nasional, (Yogyakarta: Teras, 2012), h. 120-134
26
c. Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar dan kemampuan ini baru akan
e. Motivasi siswa
adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu kecakapan untuk
cepat.
g. Sikap siswa
tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap obyek orang, barang,
a. Faktor keluarga
b. Faktor sekolah
lebih giat.
c. Lingkungan masyarakat
1. Pengertian Akidah
bagi hati dan hati nurani terikat kepadanya.13Hasan Al Bana mengatakan bahwa
aka’id (bentuk jamak dari aqidah) artinya beberapa perkara yang wajib diyakini
diyakini didalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan anggota
tubuh.15
illah (Tuhan,Allah) seperti wujud Allah, asma Allah, sifat-sifat wajib ada
13
Rosihin anwar, akidah akhlak, (Bandung:Pustaka Setia, 2014). h. 5
14
Muhammad Alim,Pendidikan Agama Islam(upaya pembentukan pemikiran dan
kepribadian muslim),(Bandung:Remaja Rosdakarya,2006), h. 122
15
Zaky mubarok , akidah islam (Jogjakarta:UII Pres,2006), h. 29
29
alam ruh atau metafisik, seperti malaikat, jin, iblis, setan, roh, dan lain-
lain
melalui sam’I (dalil naqli,al quran dan As sunah). Seperti surga neraka,
fitrah akan senantiasa menuntut dan mendorong manusia untuk terus mencarinya.
terpenuhi.
dan tujuan hidup manusia sehingga kehidupan manusia akan lebih jelas dan
bermakna.16
16
Ibid .h. 130-131
30
4. Pengertian Akhlak
adalah bentuk jamak dari kata khulk. Khulk di dalam kamus AL-Munjid berarti
budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Dari pengertian diatas dapat
diketahui bahwa akhlak ialah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang
tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya. Sifat itu dapat lahir berupa
perbuatan baik, disebut akhlak mulia, atau perbuatan buruk, disebut akhlak yang
terkemuka mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa
dan pertimbangan. Sementara itu Imam Al ghazali yang dikenal sebagai hujjatul
islam (pembela islam), mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam
dalam jiwa yang menimbulkan macam- macam perbuatan dengan gampang dan
18
mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Sedangkan menurut
pihak yang benar (akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (akhlak yang buruk)
17
Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta:Rajawali Pers, 1992), hal. 1
18
Beni Ahmad Saebani dan Abdul Hamid, Ilmu Akhlak, (Bandung:Pustaka Setia,2012). h. 14
31
5. Pembagian Akhlak
Akhlak yang terpuji dibagi dua ,yaitu yang bersifat lahir dan bersifat
1. Taubat
Taubat yaitu meninggalkan sifat dan kelakuan yang tidak baik,salah atau dosa
dengan penyesalan.
2. Maaf
Yaitu menghapuskan kesalahan atau membatalkan melakukakan pembalasan
terhadap orang yang berbuat jahat atas dirinya.dengan pemberian maaf berarti
berbuat kebaikan kepada orang lain.
3. Syukur
Syukur yaitu merasa senang dan berterimakasih terhadap nikmat Allah SWT.
Hal ini tercermin dalam aktivitas dan moral orang yang memperoleh nikmat
itu dalam aktivitas dan moral orang yang memperoleh nikmat itu dalam
beribadah kepada Allah, imannya bertambah teguh dan lidahnya semakin
banyak berdzikir kepada Allah.
Sedangkan akhlak yang terpuji yang bersifat bathin adalah sebagai berikut:
1. Tawakal
Tawakal yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi hasil
suatu pekerjaan,atau menanti akibat dari suatau keadaan.
2. Sabar
Sabar yaitu tahan menderita sesuatu yang tidak disenangi dengan ridha dan
ikhlas serta berserah diri kepada Allah. Sabar ini terbagi kepada :
a. Sabar dalam beribadah
b. Sabar ditimpa malapetaka
c. Sabar tehadap kehidupan dunia
19
Rosihin anwar. Op.cit. h. 16
32
a. Akhlak Tercela
Demikian pula halnya dengan akhlak yang tercela terbagi menjadi dua yaitu
akhlak tercela bersifat lahir dan akhlak tercela bersifat bathin. Akhlak tercela
1) Pemarah
2) Dengki
3) Riya’
4) Takabur
5) Kufur
6) Nifaq
7) Mengadu domba.20
yang terpuji adalah sesuai dengan akal pikiran dan syariat islam. Sedangkan
akhlak yang buruk adalah yang bertentang dengan akal pikiran dan syariat
islam.
20
Ibid. h. 264
21
Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam. ( Jakarta: Gema Insani2004). h. 46
34
ayat 5, yaitu :
22
Departement RI Op.cit. h. 100
35
taqwa itu adalah berterima kasih tahu pemberian Allah dan mereka
23
Ibid .h. 550
36
24
,Ibid. h. 284
37
keluarga kita sendiri. Oleh karena itu hubungan baik dengan tetangga harus
25
Ibid.hal.84
38
Quran dan hadist, sesuai dengan konsep baik dan buruk pandangan islam.
Husnudzon berasal dari bahasa Arab husn yang berarti baik dan az-zan
yang berarti prasangka. Az-zan atau zhannun ialah “alima wa aiqana yaitu
saja entah sebagiann kecil, setengah atau sebagian besar, tetapi tidak sampai
2. Tawadhu’
Tawadhu adalah rendah hati atau tidak sombong. Orang yang tawadhu’
bersumber dari Allah Swt. Dengan keyakinannya tersebut maka tidak terbesit
sedikit pun dalam hatinya kesombongan dan merasa lebih baik dari orang
lain, tidak merasa bangga dengan potensi dan prestasi yang usdah
dicapainya. Ia tetap rendah hati dan selalu menjaga hati serta niat sebagai
3. Tasamuh
sesame manusia dalam batas-batas yang digarisan oleh ajaran islam. Sikap
tasamuh’ perlu dibangun dalam diri setiap individu agar tidak terjadi
4. Ta’awun
Ta’awun adalah tolong menolong antar sesama umat manusia dalam hal
mapun bersama. 26
tanpa pemikiran.
3. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang
Sejalan dengan ciri yang keempat, perbuatan akhlak khususnya akhlak yang
baik adalah perbuatan yang dilakukan karena ikhlas semata-mata karena Allah,
26
Direktorat pendidikan madrasah direktorat jendral pendidikan islam kementerian agama
RI,Buku siswa akidah akhlak MTs, (Jakarta:2015),h. 92
27
Abudddin Nata,Akhlak Tasawuf,(Jakarta :Rajawali Pers,2011). h. 4-6
41
manusia.
hukum tingkah laku yang harus dilaksanakan sehingga ada sanksi hukum.
Model pembiasaan juga merupakan salah satu model yang efektif dalam
semasa kecilya dulu orang yang diwaktu kecilnya, orang yang waktu kecilnya
28
Deden Makbullah,Pendidikan Agama Islam,(Jakarta : RajaGrafindo Persada,2011). h.120
42
diperhatikan oleh setiap murid selalu diperhatikan oleh tiap murid. Tindak-
tanduk, perilaku dan bahkan gaya guru mengajar pun akan sulit dihilangkan
dalam ingatan setiap siswa. Secara historis, Muhammad sebagai nabi dan Rosul
C. Kerangka Pikir
merumuskan hipotesis.30 Adapun variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini
yaitu korelasi antara hasil belajar akidah akhlak dengan akhlak siswa kelas VIII
MTs Nurul Ulum Gading rejo Pringsewu. Dengan demikian hasil belajar akidah
29
Abdul Rohman, “Pembiasaan sebagai basis penanaman nilai-nilai akhlak remaja”, IAIN
Walisongo: jurnal Ndwa,Volume 6 Nomer 1, Mei 2018,h. 172
30
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D), (Alfa
beta, Bandung, cet-10, 2010), h. 91
43
pembelajaran akidah akhlak, dapat dilihat dari nilai ulangan harian siswa.
Selanjutnya akhlak siswa adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang
Akhlak terhadap diri sendiri, Akhlak terhadap sesama atau orang lain atau
X Y
signifikan antara variabel bebas yakni hasil belajar akidah akhlak dengan
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis berasal dari dua kata yaitu hypo (belum tentu benar) dan tesis
1. Hipotesis Penelitian
terdapat korelasi antara Hasil Belajar Akidah Akhlak dengan Akhlak Siswa kelas
VIII MTs Nurul Gading Rejo Kabupaten Pringsewu. Sedangkan Hipotesis Nol
(Ho) yaitu tidak terdapat korelasi antara Hasil Belajar Akidah Akhlak dengan
2. Hipotesis Statistik
berikut:
Ho :
Ha :
akhlak siswa.
31
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), h. 80
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
hal ini adalah penelitian korelasi atau korelasional atau penelitian hubungan.
mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan
perubahan, tambahan dan manipulasi terhadap data yang memang sudah ada.
berikut:
Penelitian menurut jenis data yang digunakan dalam hal ini adalah jenis
1
Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Prakteknya, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008 ), h. 166.
2
Syofyan Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17 (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 15.
46
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel
penelitian merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian, agar hasil dicapai
akurat dan sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah ditentukan sebelumnya.
ini, karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan
B. Variabel Penelitian
Variabel pada dasarnya adalah segala sesuatu yang membentuk apa saja
3
Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung:
Alfabeta, 2013), h. 14.
4
Syofyan Siregar, Op. Cit, h. 30.
47
dengan akhlak siswa kelas VIII di MTs Nurul Ulum Gading Rejo kab Pringsewu
terdiri dari dua variabel, yaitu hasil belajar akidah akhlak merupakan variabel
bebas yang diberi simbol X, dan akhlak siswa merupakan variabel terikat yang
diberi simbol Y.
X Y
C. Definisi Operasional
definisi yang memiliki arti tunggal dan diterima secara objektif bilamana
5
Ibid, h. 61.
48
kesalah pahaman dalam memaknai judul skripsi ini, maka perlu dijelaskan tentang
psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah proses belajar
VIII, untuk hasil belajar yang hasilnya sudah ada dari guru mata pelajaran
akidah akhlak, karena standar penelitian dari guru sama dengan standar yang
digunakan peneliti yaitu nilai diukur dari segi kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Dari Hasil belajar akidah akhlaknya yang dimaksud yaitu Nilai
Ulangan harian siswa kelas VIII MTs Nurul Ulum Gading rejo, kab
Pringsewu.
2. Akhlak Siswa
islam), mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang
kecenderungan kepada pemilihan pada pihak yang benar (akhlak yang baik)
atau pihak yang jahat (akhlak yang buruk). Berdasarkan objek akhlak yaitu 1.
Akhlak terhadap alloh, Allah Swt, telah mengatur hidup manusia dengan
adanya hokum perintah dan larangan. Hukum ini tidak lain adalah untuk
menjaga diri meliputi jasmani dan rohani. Organ tubuh kita harus dipelihara
dengan memberikan konsumsi makanan yang halal dan baik, berarti kita telah
merusak diri sendiri. 3. Akhlak terhadap keluarga meliputi aya, ibu, anak dan
keturunannya. Kita harus berbuat baik kepada orang tua terutama ibu. 3.
Akhlak Terhadap Tetangga adalah sahabat yang paling dengan kita setelah
anggota keluarga kita sendiri. Oleh karena itu hubungan baik dengan tetangga
lingkungan alam dan lingkungan makhluk hidup lainnya termasuk air, udara,
berikut:
1. Populasi
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
orang, tetapi obyek dan benda-benda alam lain. Populasi juga bukan sekedar
jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.8 Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh peserta didik peserta VIII di MTs Nurul Ulum
Gading Rejo kab Pringsewu, data dapat dilihat dalam tabel di bawah ini
7
Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam. ( Jakarta: Gema Insani2004). h. 46
8
Sugiyono.Op.Cit, h. 117
51
Tabel 3.1
Populasi penelitian peserta didik kelas VIII MTs Nurul Ulum
kec Gading rejo,kab Pringsewu
Jenis kelamin
NO KELAS Jumlah
Laki-laki Perempuan
1. VIII A 15 17 32
2. VIII B 21 15 36
3. VIII C 20 15 35
Jumlah 103
Sumber : Data statistik peserta didik kelas VIIl MTs Nurul Ulum Gading Rejo
adalah seluruh peserta didik kelas VIII MTs Nurul Ulum Gading Rejo pada
2. Sampel Penelitian
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin
dipelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,
tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu.9
korelasional jumlah sampel minimal untuk memperoleh hasil yang baik adalah
9
Ibid, h. 118.
52
adalah 100. Dalam penelitian ini untuk menentukan jumlah sampel menggunakan
Rumus Slovin:
n : Ukuran sampel
N : Ukuran populasi
yaitu Teknik sampling yang akan memberikan peluang yang sama bagi seluruh
anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Salah satu teknik dari
anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
berikut:
103
=
1+ 103 (0.1)2
Tabel 3.2
Data Pengambilan Sampel Penelitian Siswa MTs Nurul Ulum Gading rejo
sebagai berikut:
(Angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
dijawabnya .11
10
Suharsimi Arikunto. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. (Jakarta:Bumi
aksara,2013),h. 194
11
Sugiyono. Op. cit. h. 199
54
sudut pandang :
lain.
kuesioner tertutup.
2. Metode Dokumentasi
dokumentasi ini adalah nilai ulangan harian siswa mata pelajaran akidah akhlak,
Visi misi madrasah, daftar tabel guru, peserta didik dan semua yang berkenaan
digunakan oleh penulis dalam pengumpulan data agar pekerjaan lebih mudah dan
hasilnya lebih baik sehingga lebih mudah diolah. Yaitu sebagai berikut :
1. Uji Validitas
13
Ibid. h. 201
14
Iqbal Hasan .Pokok-pokok Materi Metodelogi dan Aplikasinya (Bogor:Gralia
Indonesia,2002). h. 72
56
kesahihan suatu instrument yang valid atau shahih mempunyai validitas tinggi.
sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang
N XY X Y
rxy
n X 2
X n Y
2 2
Y
2
Keterangan :
X = Skor total X
Y = Skor total Y
signifikasi 0,05 maka alat ukur tersebut valid, begitu juga sebaliknya jika r hitung
15
Sugiyono .Op cit. h. 173
57
2. Uji Reliabilitas
yaitu juka hasil pengukuran yang dilakukan tidak berbeda walaupun diukur pada
situasi yang berlainan. Jadi alat yang eliabel secara konsisten memberi hasil
menggunakan rumus
Alpha Cronbach,yaitu
Keterangan :
1 = Bilangan konstanta
16
Anas Sudijono, Pengantar evaluasi Pendidikan (Yogyakarta: Rajawali Pers, 2011) , h. 95
58
= Varian total17
adalah tes yang memiliki koefisien reliabilitas lebih dari atau sama dengan 0,70.
G. Uji Normalitas
1. Uji Normalitas
data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal, oleh karena
itu sebelum pengujian hipotesis dilakukan maka terlebih dahulu akan dilakuan
merupakan salah satu syarat dalam melakukan pengujian hipotesis. Adapun uji
normalitas data amatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
1) Hipotesis
17
Suharsimi arikunto .Op .cit. h. 239
18
Sugiyono.Op.Cit. h. 241
59
3) Statistik Uji
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Setelah data yang penulis butuhkan
analisis secara statistik, karena penelitian ini untuk melihat hubungan antar
variabel.
Moment dari Pearson yaitu dengan rumus angka kasar (RawScor), yang
N XY X Y
rxy
n X 2
X n Y
2 2
Y
2
Keterangan :
n = Banyaknya sampel
X = Skor Ganjil
60
Y = Skor Genap
XY = Perkalian X dan Y
Tabel 3.3
Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi
berikut:
KP = r2 100 %
19
Sugiyono op.cit. h. 149
61
Dan selanjutnya guna untuk menguji dari nilai akhir yang diperoleh
Keterangan :
n = banyaknya data
m =banyaknya variabel
Dalam melakukan uji validitas angket ini penulis menggunakan skala Likert.
Skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu. Skala Likert memiliki 2
bentuk pernyataan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Pernyataan positif
dan 5. Bentuk jawaban skala Likert terdiri dari sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak
Tabel. 3.4
Skala Likert
Alternatif jawaban pada skala Likert tidak hanya tergantung pada jawaban setuju
atau penting. Alternatif jawaban dapat berupa apapun sepanjang mengukur sikap,
62
pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek jawaban, misalnya baik, senang,
20
Syofyan Siregar, Op. Cit, h. 50-51.
63
BAB IV
Sekolah yang dipilih menjadi tempat penelitian adalah MTs Nurul Ulum,
lokasi daripada sekolah yang terletak di jalan KH. RM. Rosyidi Tulungagung
Kec. Gadingrejo Kab. Pringsewu, Provinsi Lampung. Letaknya tidak begitu jauh
dengan peneliti yang kurang lebih 200 m, sehingga seluas 2584 M2. Pada tanggal
4 April 1975 dan sekarang MTs Nurul Ulum terakreditasi dengan nilai B. Karena
berdiri dari tanah wakaf sekolah ini cukup baik, hal ini dapat dilihat dari cara
musholah, halaman sekolah, UKS, kamar mandi dan kantin sekolah. Kebersihan
dibersihkan oleh siswa yang piket, kemudian dikontrol ulang oleh penjaga
sekolah.
Tulungagung berdiri sejak tanggal 17 Juli 1989 (saat berumur kurang lebih 21
berikut :
Tabel 4.1
Daftar Nama-nama Guru MTs Nurul Ulum Tulungagung
Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu
Tahun Pelajaran 2017/2018
Pend. Jabatan/Pelajaran yang
No Nama Guru
Terakhir Diampu
Kepala Sekolah, Al Qur'an
1 Muhammad Faesol, S.Pd.I S1
Hadits, BPI
2 Ahmad Fakhri Assidiqi, S.Ag S1 Bahasa Arab
3 Ahmad Khoiri, S.Ag S1 Mulok, Khot
4 Muhammad Rohadi, S.Pd S1 Waka Kurikulum, Matematika
5 Emilia Puspita, S.Pd.I S1 SKI
6 Ririn Budiastuti, S.Pd S1 Bahasa Inggris
Ka. Perpustakaan, Bahasa
7 Wahyu Widi Drajat, S.Pd S1
Indonesia
8 Uswatul Mar'ati, S.Si S1 Wali Kelas IX B, IPA
9 Anggun Lesbowo, A.Md S1 Ka. Tata Usaha, TIK
Wl Kelas VII A, Al Qur'an
10 Imron Rosyadi, S.Pd.I S1
Hadits, Kitab, BPI
11 Ardiansyah, S.Pd S1 Matematika
Waka Kesiswaan, Aqidah
12 Sanen, S.Ag S1
Akhlak, BPI
13 Bariyah, S.Pd S1 BK
14 Alfiyah Khayati, S.Hi S1 Fiqh
Wali Kelas IX A, Bahasa
15 Dra. Zostian Harni S1
Indonesia
16 Wariyanto, S.Pd S1 IPS
17 Teni Rahayu, S.Pd S1 IPS
18 Yeti Rahmawati, S.Pd S1 Wali Kelas VIII A, IPS
19 Rumami, S.Pd S1 Wali Kelas VIII B, BK
20 Tohirin SGO Penjaskes
21 Body Kunto Prasetiyo, S.Sos S1 Tata Usaha, PKn
22 Maftuhi, S.Pd.I S1 B. Arab, Kitab, BPI
23 Rosidhah, S.Pd S1 PKn
24 Indra Wahyudi, S.Pd.I S1 Bahasa Indonesia
25 Bambang Sriyanto, S,Pd S1 IPA
26 Herni Oktaria, S.Kom S1 TIK
65
Tabel 4.2
Keadaan Guru dan Pegawai MTs Nurul Ulum Tulungagung Kecamatan
Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2017/2018
Jumlah Guru Jumlah Pegawai
Yayasan Tidak Tetap Yayasan Tidak Tetap Ket
Jumlah Jumlah
L P L P L P L P
10 6 9 10 35 1 1 - - 2
Tabel 4.3
Keadaan Peserta Didik MTs Nurul Ulum Tulungagung
Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu
Tahun Pelajaran 2017/2018
Awal Bulan Mutasi Akhir Bulan
Rom Mas Kelua
No Kelas Ket
Bel L P Jml uk r L P Jml
L P L P
1 VII 3 33 42 75 - - - - 33 42 75
3 IX 2 32 30 62 - - - - 32 30 62
66
Bangunan fisik menjadi salah satu bagian penting dalam suatu sekolah.
Kondisi yang nyaman tentunya akan menambah semangat siswa dalam proses
belajar mengajar. Beberapa tahun ini MTs Nurul Ulum terus berbenah, hal ini
Tabel 4.4
Kondisi Bangunan Kelas MTs Nurul Ulum
Keadaan (beri tanda cek)
Jenis sarana dan
NO Jumlah Baik Rusak Digunakan Tidak
prasarana
digunakan
1 Kelas/ruang belajar 6
2 Ruang Kepala Sekolah 1
3 Ruang Guru 1
4 Perpustakaan 1
5 Lab. Komputer 1
6 Ruang UKS 1
7 KM/WC Guru 1
8 KM/WC Murid 2
9 Ruang Ibadah 1
Sumber: Data Sekunder MTs Nurul Ulum
Tabel 4.5
Kondisi Sarana, alat, Media Belajar/Sekolah
Keadaan (beri tanda cek)
Jenis Sarana dan
No Jumlah Tidak
Prasarana Baik Rusak Digunakan
Digunakan
1 Kursi/bangku 222 - -
2 Meja 222 - -
3 Papan Tulis 6 - -
4 Papan Absen 6 - -
5 Papan Inventaris - - -
6 Lemari 3 - -
67
7 Rak Buku 3 - -
a. Visi
b. Misi
ekstrakurikuler.
eksternal
c. Tujuan Sekolah
berimtaq tinggi.
Deskripsi data amatan adalah upaya menampilkan data agar data tersebut
penyusunan data dalam bentuk tampilan yang mudah terbaca secara lengkap.
1. Data Angket
Salah satu alat pengumpul data dalam penelitian ini yaitu angket. Dari
data angket yang telah diberikan kepada peserta didik, peneliti dapat
menganalisis seberapa besar Hasil belajar akidah akhlak terhadap akhlak siswa .
kelas digunakan rumus K = 1 + 3,3 log N. Nilai N adalah jumlah responden yaitu
interval, dan panjang kelas 8 yang disajikan dalam Tabel di bawah ini diperoleh
Tabel 4.6
Penyusunan Distribusi Frekuensi Data Angket Siswa
Adapun hasil rekapitulasi dari hasil Angket siswa akan disajikan pada
Tabel 4.7
Rekapitulasi Hasil Angket Siswa
No Teknik Penjelasan Tes
1 Nilai Tertinggi (Xmin) 95
2 Nilai Terendah (Xmax) 51
3 Jumlah ( ) 3636
4 Rata-rata (Me) 71.294
5 Modus (Mo) 85
6 Median (Md) 71
7 Simpangan Baku (S) 10.169
berikut:
Tabel 4.8
Skor Ideal Kecenderungan Variabel
No Rentan Skor (i) Kategori
1 (Me + 1,5 S) sampai dengan (ST) Amat Baik
2 (Me + 0,0 S) sampai dengan (Me +1,5 S) Baik
3 (Me – 1,5 S) sampai dengan (Me + 0,0 S) Cukup
4 (SR) sampai dengan (Me - 1,5 S) Kurang Baik
Keterangan :
Me = Median/Rerata
S = Simpangan Baku
ST = Skor Tertinggi
SR = Skor Terendah1
1
Djemari Mardapi, Teknik Penyusunan Instrumen Tes Dan Nontes, (Jogjakarta: Mitra
Cendikia Press, 2008), h. 123.
70
frekuensi kecenderungan untuk Akhlak siswa seperti pada tabel 4.8 berikut ini.
Tabel 4.9
Distribusi Kecenderungan Akhlak Siswa
Kategori Interval Kelas F Presentase
Amat Baik 86.548 – 95.000 6 11,764
Baik 71.294 – 86.547 20 39.215
Cukup 56.041 – 71.293 21 41.176
Kurang Baik 51.000 – 56.040 4 7.84313
Jumlah 51 100.00
Sumber: Data Angket
Hasil di atas menunjukkan bahwa akhlak pada peserta didik kelas VIII di
MTs Nurul Ulum Gading Rejo tergolong cukup. Hal ini dapat dilihat dari
presentase peserta didik yang memiliki tingkat efektifitas akhlak siswa yang
cukup dan kurang baik sebesar 49,019 %. Sedangkan Peserta didik yang
memiliki tingkat efektifitas akhlak siswa yang baik dan amat baik 52,391%.
Salah satu alat pengumpul data dalam penelitian ini yaitu Dokumentasi
dari nilai ulangan harian . Dari data tes yang telah diberikan kepada peserta didik,
peneliti dapat menganalisis seberapa besar hasil belajar aspek kognitif (KI 3).
jumlah kelas sebanyak 7 kelas interval, dan panjang kelas 9 yang disajikan dalam
Tabel 4.10
Penyusunan Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar
No Kelas Kelas Interval Frekuensi (f)
1 60 – 64 5
2 65 – 69 9
3 70 – 74 6
4 75 – 79 16
5 80 – 84 8
6 85 – 89 1
7 90 - 95 6
Jumlah 51
Adapun hasil rekapitulasi dari hasil data tes akan disajikan pada tabel di
bawah ini:
Tabel 4.11
Rekapitulasi Hasil Ketuntasan Belajar
No Teknik Penjelasan Tes
1 Nilai Tertinggi (Xmin) 90
2 Nilai Terendah (Xmax) 60
3 Jumlah ( ) 3782
4 Rata-rata (Me) 74,1569
5 Modus (Mo) 65
6 Median (Md) 75
9 Simpangan Baku (S) 8,4883
Identifikasi kategori kecenderungan atau tinggi-rendahnya nilai ulangan
harian hasil belajar peserta didik dalam penelitian didasarkan pada empat
Tabel 4.12
Distribusi Kecenderungan Ketuntasan Belajar
Kategori Interval Kelas F Presentase
Amat Baik 86.828 – 90.000 7 13,7254
Baik 74.156 – 86.821 24 47,0588
Cukup 61.484 – 74.155 15 29,4117
Kurang Baik 60.000 – 61.483 5 9,8039
Jumlah 51 100.00
Sumber: Data nilai ulangan harian siswa
72
Hasil di atas menunjukkan bahwa hasil belajar aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik pada peserta didik kelas VIII MTs Nurul Ulum Gading Rejo
tergolong baik. Hal ini dapat dilihat dari presentase peserta didik yang memiliki
tingkat hasil belajar yang cukup dan kurang baik sebesar 39,214%. Sedangkan
Peserta didik yang memiliki tingkat hasil belajar yang baik dan amat baik hanya
60,783%.
digunakan oleh penulis dalam pengumpulan data agar pekerjaan lebih mudah dan
hasilnya lebih baik sehingga lebih mudah diolah. Yaitu sebagai berikut :
1. Uji Validitas
dengan demikian soal nomor 1 dikatagorikan valid dengan kata lain soal tersebut
soal tersebut juga dapat digunakan. Data lebih lengkapnya dapat dilihat pada
lampiran.
73
2. Uji Reliabilitas
dikatakan baik bila nilai reliabilitas instrumen sama dengan atau lebih besar dari
hipotesis harus memenuhi syarat data yang dipilih secara acak, data memiliki
pola hubungan jenis data yang sama, dan data memiliki distribusi normal. Uji
demikian, Ho diterima dan H1 ditolak. Dengan kata lain, sampel dalam penelitian
ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil perhitungan lengkap
E. Uji Hipotesis
hubungan. Analisis hubungan (korelasi) adalah suatu bentuk analisis data dalam
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan atau bentuk arah hubungan
diantara dua variabel dan besarnya pengaruh yang disebabkan oleh variabel yang
1. Koefesien Korelasi
hubungan antara dua variabel atau lebih, juga dapat menentukan arah hubungan
n XY ( X )( Y )
rxy
{n X 2 ( X ) 2 }{n Y 2 ( Y ) }
2
75
Keterangan :
Ho :
Ha :
Ho : Tidak terdapat korelasi antara Hasil belajar akidah akhlak dengan akhlak
siswa .
siswa
Data yang dikorelasikan adalah data Hasil belajar akidah akhlak dengan
n XY ( X )( Y )
rxy
{n X 2 ( X ) 2 }{n Y 2 ( Y ) }
2
n = 51
= 3782
= 3650
= 284030
= 266706
2
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo, 2008), hlm. 206.
76
= 270965
= 0,91
5% . Taraf signifikasi 5% pada n = 51 adalah 0,273 sehingga rhitung= 0,91 > rtabel
Tabel 4.13
100 sehingga dapat disimpulkan korelasi antara Hasil belajar akidah akhlak
dengan akhlak siswa adalah korelasi yang sangat kuat. Selanjutnya dilakukan uji
3
Syofyan Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17 (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm. 337.
77
signifikan dan dapat digunakan untuk seluruh populasi. Uji keberartian dalam
penelitian ini menggunakan uji-t, dengan ketentuan thitung > ttabel, maka tolak H0
(Korelasi signifikan) dan bila thitung < ttabel maka terima H0 (korelasi tidak
t =
r n2
1 r 2
0,91 51 2
1 0,91
2
0,917
1 0,1719
6,37
6.634
0,91
adalah 2,01 berarti harga thitung > ttabel. Jadi harga koefisien korelasi 0,91 adalah
2. Koefisien Determinasi
4
Perhitungan secara lengkap ada pada lampiran 25, hlm. 128.
78
terikat (Y) yang dapat dijelaskan oleh keragaman variabel bebas (X), atau dengan
KP = r2 x 100%
= (0,91)2 x 100 %
= 0,8281 x 100 %
= 82,81%
sebesar 82,81% terhadap akhlak siswa pada mata pelajaran akidah ahlak, dan
F. Pembahasan
dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara Hasil belajar akidah akhlak
dengan akhlak siswa kelas VIII MTs Nurul Ulum Gading rejo kabupaten
Pringsewu.
akhlak siswa, kelas VIII di MTs Nurul Ulum Gading Rejo, karena sesuai dengan:
pertama, kajian pustaka pada penelitian ini yang menyebutkan bahwa secara
79
substansial mata pelajaran Akidah Akhlak dan hasil belajar akidah akhlak
pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita,5 dari ketiga macam Hasil belajar
tersebut dapat mengakibatkan perubahan pada siswa dalam sikap dan tingkah
yang dikembangkan oleh Bloom yaitu mencakup aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik kearah yang sesuai dengan tuntunan islam agar manusia berada
dalam kebenaran dan senantiasa berada di jalan yang lurus, jalan yang telah
digariskan Allah SWT mempunyai hubungan yang baik dengan sang kholiq dan
dengan sesama manusia terutama kepada kedua orang tua, inilah yang akan
Kedua, Akhlak, merupakan salah satu bagian yang sangat urgen dari
akhlak merupakan salah satu pondasi yang penting dalam membentuk insan yang
berakhlak mulia guna menciptakan manusia yang bertaqwa dan menjadi seorang
muslim sejati.7 Salah satu cara yang dapat meningkatkan hasil belajar dan akhlak
5
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2016),
h. 22
6
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yoyakarta: pustaka pelajar, 2009), h. 45
80
baik yang akan diperoleh peserta didik selama proses pembelajaran. Semua
keuntungan tersebut pada dasarnya akan memberikan tujuan yaitu akhlak yang
terpuji serta meningkatnya hasil belajar peserta didik. Jadi, mata pelajaran
Akidah Akhlak merupakan salah satu mata pelajaran yang sesuai dengan akhlak
siswa tersebut. Hal ini terbukti dengan perhitungan koefisien korelasi antara yang
sebesar 0,91 atau dengan kata lain, Hasil belajar akidah akhlak 82,81% pada
akhlak siswa.
Hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa terdapat korelasi antara Hasil
belajar akidah akhlak dengan akhlak siswa kelas VIII MTs Nurul Ulum Gading
Rejo kabupaten Pringsewu sesuai dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,91
atau dengan koefisien determinasi sebesar 82,81% Artinya 82,81% hasil dari
akhlak siswa peserta dipengaruhi oleh Hasil Belajar akidah akhlak, sedangkan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya tentang korelasi antara
antara Hasil belajar akidah akhlak dengan akhlak siswa kelas VIII MTs Nurul
Akidah Akhlak yang telah memiliki keeratan hubungan yang kuat dengan akhlak
siswa pada peserta didik. Adapun Hasil belajar memberikan kontribusi sebesar
82,81% terhadap Akhlak siswa peserta didik dan 19,19% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lainnya.
B. Saran
depan bangsa. Sebagai penerus dalam membangun bangsa dan negara, maka
hendaknya mereka di didik agar memiliki akhlak yang baik berakhlak dan
berbudi pekerti yang luhur maka pendidikan akhlak menjadi perhatian yang
cukup penting. Dari hal tersebut maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan
konseling agar guru dapat mengarahkan siswa dengan baik, sehingga akan terjalin
hubungan yang baik antara pendidik dan peserta didik sehingga kegiatan
2. Bagi Guru
Jangan menganggap secara otomatis anak yang pandai harus diberi nilai tinggi
sebab bukan suatu jaminan anak pandai memiliki akhlak yang baik atau
berketrampilan dan memiliki budi pekerti luhur serta memiliki kepribadian yang
baik.
4. Bagi Siswa
Tugas siswa adalah belajar. Dari proses belajar itulah siswa diharapkan
Lampiran 1
1 A.Ridwansyah VIII A L A1
2 Agusprasetyo VIII A L A2
3 Alfinadamayanti VIII A P A3
4 AndikaRachmatiana VIII A L A4
5 AyuNurrohma VIII A P A5
7 Bagas tri septian VIII A L A6
8 Biruhbidampamungkas VIII A L A7
6 Cicianggreini VIII A P A8
9 Dandiprakoso VIII A L A9
10 Dapidfebriansyah VIII A L A10
11 Dedekurniawan VIII A L A11
12 Dewinurmala VIII A P A12
13 Doniifansyah VIII A L A13
14 Ekafujiyanti VIII A P A14
15 Erma yulinda VIII A P A15
16 Fahrulhuda VIII A L A16
17 Fajartriono VIII A L A17
29 Fatmafatonah VIII A P A18
20 Febriarianto VIII B L A19
21 Feranuryana sari VIII B P A20
22 Feri Chandra nugraha VIII B L A21
18 fikriferdinando VIII B L A22
23 Hanafi VIII B P A23
24 Isnaistifarani VIII B P A24
25 Isnawahyuni VIII B P A25
26 Janusaputra VIII B L A26
27 Khusnulkhotimah VIII B P A27
28 M.wahyusaputra VIII B L A28
29 Maeisilvina VIII B P A29
86
Lampiran 2
Lampiran 3
A. IDENTITAS
1. Nama :
2. Kelas :
3. Jenis Kelamin :
Pernyataan SS S N TS STS
NO
1. Saya menyadari bahwa prestasi yang selama
ini diperoleh merupakan anugerah yang Allah
SWT berikan.
2. Saya langsung mengingat Allah ketika
mendapatkan sesuatu
3. Ketika saya berdoa kepada Allah ,saya yakin
bahwa doanya akan terwujud
4. Saya selalu mengerjakan Sholat fardhu lima
waktu setiap hari karena kewajiban saya
sebagai orang muslim
89
Lampiran 5
N XY X Y
rxy
n X 2
X nY Y
2 2 2
Keterangan:
Perhitungan:
N XY X Y
1. rxy
n X 2
X nY Y
2 2 2
( )( ) ( )( )
=
{ ( ) ( ) }{ ( ) ( ) }
=
{ }{ }
=
√ ×
= 0,28
95
N XY X Y
2. rxy
n X 2
X nY Y
2 2 2
( )( ) ( )( )
=
{ ( ) ( ) }{ ( ) ( ) }
=
{ }{ }
=
( )( )
15912
=
119882425
= 0,42
Telah ditetapkan bahwa butir soal dikatakan valid jika memiliki ≥ atau
sehingga0,28 ≥ 0,27 dengan demikian soal nomor 1 dikatagorikan valid dengan kata
0,42 sehingga 0,42 ≥ 0,27 dengan demikian soal nomor 2 dikatagorikan valid
Hasil perhitungan soal nomor 3 sampai dengan soal nomor 28 dapat dilihat dalam
lampiran dari 28 soal yang dilakukan uji instrumen, terdapat 22 soal yang
Lampiran 7
Dalam hal ini penulis menggunakan salah satu formula yang diajukan oleh Kuader dan
r ∑
Dimana :
r = reliabilitas instrumen.
1 = bilangan konstan.
V = varians total.
p = proporsi subjek yang menjawab dengan betul pada sesuatu butir (proporsi subjek
q = ( )
Maka :
r ∑
r
99
r ( , ) ( , )
instrumen dikatakan baik bila nilai reliabilitas instrumen sama dengan atau lebih
Lampiran 8
Lampiran 9
A. IDENTITAS
1. Nama :
2. Kelas :
3. Jenis Kelamin :
Pernyataan SS S N TS STS
NO
1. Saya menyadari bahwa prestasi yang selama
ini diperoleh merupakan anugerah yang Allah
SWT berikan.
2. Saya langsung mengingat Allah ketika
mendapatkan sesuatu
3. Ketika saya berdoa kepada Allah ,saya yakin
bahwa doanya akan terwujud
4. Saya selalu mengerjakan Sholat fardhu lima
waktu setiap hari karena kewajiban saya
sebagai orang muslim
102
Lampiran 10
ANALISIS KORELASI
No Nama X Y X2 Y2 XY
1 A1 75 51 5625 2601 3825
2 A2 80 52 6400 2704 4160
3 A3 75 55 5625 3025 4125
4 A4 80 55 6400 3025 4400
5 A5 76 56 5776 3136 4256
6 A6 80 57 6400 3249 4560
7 A7 75 59 5625 3481 4425
8 A8 72 60 5184 3600 4320
9 A9 70 60 4900 3600 4200
10 A10 80 62 6400 3844 4960
11 A11 76 63 5776 3969 4788
12 A12 65 65 4225 4225 4225
13 A13 75 65 5625 4225 4875
14 A14 72 65 5184 4225 4680
15 A15 80 65 6400 4225 5200
16 A16 76 66 5776 4356 5016
17 A17 75 66 5625 4356 4950
18 A18 76 67 5776 4489 5092
19 A19 75 67 5625 4489 5025
20 A20 75 68 5625 4624 5100
21 A21 60 68 3600 4624 4080
22 A22 65 69 4225 4761 4485
23 A23 75 69 5625 4761 5175
24 A24 76 69 5776 4761 5244
25 A25 76 71 5776 5041 5396
26 A26 76 71 5776 5041 5396
27 A27 60 72 3600 5184 4320
28 A28 75 72 5625 5184 5400
104
Lampiran 11
N ∑ XY − (∑ X)(∑ Y)
r =
{N ∑ X − (∑ X) } {N ∑ Y } − (∑ Y)
Keterangan:
N = Number of casses
Dengan harga kritik (product moment) dapat dikatakan signifikan jika r hitung
N = 51
∑ =3782
∑ = 3650
∑X = 284030
∑Y = 266706
∑ = 270965
106
Diketahui:
N ∑ XY − (∑ X)(∑ Y)
r =
{N ∑ X − (∑ X) } {N ∑ Y } − (∑ Y)
51.270965 − (3782)(3650)
r =
{51.284030 − (3782) } {51.266706 − (3650) }
13819215 − 13804300
r =
{14485530 − 14303524} {13602006 − 13322500}
14915
r =
(182006). (279506).
14915
r =
√5087176910
14915
r =
713244481
r =
0.91
107
Lampiran 12
Simpanga 10.169157
n Baku
Lhitung 0,07854
Ltabel 0,12406
109
Lampiran 13
Lampiran 14
TABEL T
Gambar 8: Siswa-siswi kelas VIII C sedang menjawab pertanyaan dari angket tersebut
Lampiran 6