Anda di halaman 1dari 129

KORELASI ANTARA HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK

DENGAN AKHLAK SISWA KELAS VIII di MTs NURUL


ULUM GADING REJO, PRINGSEWU

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh:

ERNA SEPTIYANA
NPM. 1411010066

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Pembimbing I : Prof. Dr. H.Sulthan Syahril, MA

Pembimbing II : Drs. Sa’idy, M. Ag

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) RADEN INTAN
LAMPUNG
1439 H/2018M
KORELASI ANTARA HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK
DENGAN AKHLAK SISWA KELAS VIII di MTs NURUL
ULUM GADING REJO, PRINGSEWU

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh:

ERNA SEPTIYANA

NPM. 1411010066

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Pembimbing I : Prof. Dr. H.Sulthan Syahril, MA

Pembimbing II : Drs. Sa’idy, M. Ag

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN INTAN
LAMPUNG
1439 H/2018 M
ABSTRAK

Latar belakang penelitian ini adalah perilaku siswa yang saat ini sangat
membutuhkan perhatian lebih dari berbagai pihak, antara lain pihak keluarga,
lingkungan sekitar dan juga guru disekolah. Sekarang ini banyak sekali anak
mempunyai prestasi disekolah itu baik namun tidak berbanding lurus dengan akidah
akhlak siswa. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah terdapat
korelasi yang signifikan antara hasil belajar akidah akhlak dengan akhlak siswa kelas
VIII MTs Nurul Ulum Gading Rejo, Pringsewu, dan untuk mengukur sejauh mana
hubungan tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan
evaluasi bagi sekolah untuk membentuk akidah akhlak siswa agar lebih baik.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasi (korelasional) dan


metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII MTs Nurul Ulum Gading Rejo yang
berjumlah 103 peserta didik, sedangkan sampel penelitian ini menggunakan teknik
cluster random sampling (area sampling) merupakan teknik sampling yang
digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang diteliti atau sumber data sangat
luas yaitu 51 peserta didik. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan
kuesioner dan dokumentasi. Uji instrumen yang digunakan adalah uji validitas dan uji
reliabilitas. Analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, korelasi/hipotesis dan
koefisien determinasi.

Berdasarkan analisis data dan perhitungan, diperoleh pengujian hipotesis pada


analisis data didapat H0 ditolak dan H1 diterima, yakni dengan rhitung sebesar 0,91
berada pada interval 0,80-100 sehingga menunjukkan korelasi Hasil Belajar akidah
akhlak dengan akhlak siswa adalah korelasi yang kuat. Lalu dilakukan perhitungan
koefisien determinasi dan diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar akidah akhlak
memberikan kontribusi sebesar 82,81% terhadap akhlak siswa peserta didik dan
19,19% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.

Kata Kunci : Korelasi Hasil belajar akidah akhlak dengan akhlak siswa

ii
MOTTO

           

          

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan


keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.(Surat At-
Tahrim ayat 6)

v
PERSEMBAHAN

Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT, atas berkat rahmat dan

hidayah-Nya, dan shalawat serta salam yang selalu tercurahkan kepada baginda Nabi

Muhammad SAW maka dengan tulus ikhlas disertai perjuangan dengan jerih payah

penulis, Alhamdulillah penulis telah selesaikan skripsi ini, yang kemudian skripsi ini

penulis persembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Edi Priyono dan Ibu Siti Fatimah yang telah

memberi segalanya untukku, kasih sayang serta do’a yang selalu menyertaiku.

Karya ini serta do’a tulus kupersembahkan untuk kalian atas jasa, pengorbanan,

keikhlasan membesarkan aku dengan tulus dan penuh kasih sayang. Terimakasih

ibu dan bapakku tercinta, aku mencintai kalian karena Allah SWT.

2. Saudaraku Ihsaan Sholahuddin dan Anwar Taqqiyudin yang menanti contoh

terbaik dariku dan seluruh keluargaku yang selalu menungguku mencapai

keberhasilan pendidikan. Terimakasih untuk do’a dan dukungan yang telah

diberikan.

3. Almamaterku (UIN Raden Intan Lampung) yang telah memberikan pengalaman

yang sangat berharga untuk membuka pintu dunia kehidupan.

vi
RIWAYAT HIDUP

ERNA SEPTIYANA, lahir di desa Klaten kecamatan Gading Rejo

Kabupaten Pringsewu pada tanggal 13 September 1995, yang merupakan anak

pertama dari pasangan bapak Edi Priyono dan ibu Siti Fatimah.

Jenjang pendidikan yang pernah dilalui penulis adalah SDN 3 Yogyakarta

(lulus tahun 2008), SMPN 3 Gading Rejo (lulus tahun 2011), SMA Muhamadiyah

Pringsewu (lulus tahun 2014), dan penulis melanjutkan kuliah pada prodi Pendidikan

Agama Islam, Fakultas Tarbiyah di UIN Raden Intan lampung sejak tahun 2014

hingga sekarang.

Lewat seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan

Islam Negeri (SPAN PTKIN) penulis diterima sebagai mahasiswa di UIN Raden

Intan Lampung pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu pendidikan Jurusan Pendidikan

Agama Islam (PAI) pada tahun 2014. Selama masa kuliah penulis pernah mengikuti

Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sidoasri Kec. Candi Puro Kab. Lampung Selatan

dan kegiatan Praktek pengalaman Lapangan (PPL) di MTs Al-Hikmah Bandar

Lampung.

vii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur selalu terucap atas segala nikmat yang di

berikan Allah SWT kepada kita, yaitu berupa nikmat iman, islam dan ihsan, sehingga

saya (penulis) dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik walaupun di dalamnya

masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan.

Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari zaman yang penuh

kegelapan menuju zaman terang benderang seperti yang kita rasakan sekarang.

Skripsi ini penulis susun sebagai tulisan ilmiah dan diajukan untuk

melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana, Sarjana Pendidikan (S.Pd)

pada jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Raden Intan Lampung.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna, hal ini disebabkan keterbatasan yang ada pada diri penulis. Penulisan

skripsi ini tidak terlepas dari bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Oleh

karena itu, penulis menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN

Raden Intan Lampung beserta stafnya yang telah banyak membantu dalam proses

menyelesaikan studi di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan

Lampung.

viii
2. Bapak Dr. Imam Syafe’i, M. Ag selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

3. Bapak Prof. Dr. Sulthan Syahril, M.A selaku pembimbing I dan Bapak Drs.

Sa’idy, M.Ag. selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu serta

mencurahkan fikirannya dalam membimbing penulis dalam menyelesaikan

penyusunan skripsi ini.

4. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah beserta para karyawan yang telah membantu

dan membina penulis selama belajar di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Raden Intan Lampung

5. Pimpinan perpustakaan baik pusat maupun Fakultas yang telah memberikan

fasilitas buku-buku yang penulis gunakan selama penyusunan skripsi.

6. Bapak Muhammad Faesol, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah MTs Nurul Ulum

Gading rejo, kab Pringsewu beserta dewan guru dan para siswa-siswi yang telah

membantu memberikan keterangan selama penulis mengadakan penelitian

sehingga selesainya skripsi ini.

7. Bapak Slamet Pujiono, S.Pd.I selaku guru mata pelajaran Akidah Akhlak, MTs

Nurul Ulum Gading Rejo yang menjadi mitra dalam penelitian ini, terimakasih

atas bimbingannya selama penelitian ini berlangsung.

8. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2014,

terkhusus pada kelas B.

9. Temen-temen serta sahabatku Ike inayah, Emaliasari, Khoirunnisa, Himatul

aliah dan Asih Sholeha yang telah memberikan semangat dan motivasinya

ix
10. Temen-temen kelompok KKN 69, Desa Sidoasri kec. Candi Puro kab. Lampung

Selatan, Yuli Haniati, Aci Septrianingsih, Monica Damayanti, Pandu, Sapri,

Roni, Siti mutoharoh, Eka, Yana, lilik, Nurul, Wahyuningsih, walau kita tidak

memiliki ikatan darah setidaknya kita bisa menganggap satu keluarga kecil.

11. Temen-temen kelompok PPL. 78, MTs Al Hikmah Bandar Lampung, Enok,

Santi, Santi Nurjanah, Novia, Yetty, Zulfa, Arum, Asih, Eka Gustina, Eka

ratnasari, Erlin, Fitri, Musliah, nanda, nendi, niken, Nisa, Ninda, Nidia. Kalian

menjadi tempat belajar disaat kita menghadapi siswa-siswi yang begitu beragam

kepribadian, dan belajar menjadi seorang pendidik calon penerus bangsa.

Pengalaman yang saya dapat sangatlah bermanfa’at.

12. Terimakasih juga kepada temen-temen dan keluargaku Aidah, Elvina, Maya,

Maimun, Indrawati, Umayah, Lia, Agna, Maylani ika puspitasari dan Kinanti

wulandari yang telah memberikan semangat dan motivasi, serta dorongannya.

Penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya

dan bagi para pembaca pada umumnya. Semoga usaha dan jasa baik dari Bapak, Ibu,

dan saudara/i sekalian menjadi amal ibadah dan diridhoi Allah SWT, dan mudah-

mudahan Allah SWT akan membalasnya, Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin...

Bandar Lampung, 27 Maret 2018


Penulis,

ERNA SEPTIYANA
NPM.1411010066

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


ABSTRAK ........................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iv
MOTTO ............................................................................................................... v
PESEMBAHAN .................................................................................................. vi
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR......................................................................................... viii
DAFTAR ISI........................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul ................................................................................ 1


B. Alasan Memilih Judul ....................................................................... 3
C. Latar Belakang Masalah.................................................................... 4
D. Identifikasi Masalah .......................................................................... 14
E. Batasan Masalah................................................................................ 14
F. Rumusan Masalah ............................................................................ 14
G. Tujuan dan Kegunaan Penelitian....................................................... 15

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan hasil belajar ....................................................................... 17


1. Pengertian hasil belajar............................................................. 17
2. Indikator hasil belajar .............................................................. 20
3. Macam-macam hasil belajar ..................................................... 22
4. Faktor - Faktor yang mempengaruhi hasil belajar ................... 25
B. Tinjauan Akidah Akhlak.................................................................. 28
1. Pengertian Akidah .................................................................... 28
2. Ruang lingkup pembahasan mengenai akidah.......................... 28
3. Fungsi dan peranan akidah ....................................................... 29
4. Pengertian akhlak...................................................................... 30
5. Pembagian akhlak ..................................................................... 31
6. Macam-macam akhlak mahmudah ........................................... 38

xi
7. Ciri-ciri yang terdapat dalam perbuatan akhlak........................ 40
8. Model Penanaman Nilai-nilai Akhlak yang Baik ..................... 41
C. Kerangka Pikir ................................................................................. 42
D. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Jenis Penelitian ............................................................................... 45
B. Definisi Operasional....................................................................... 46
C. Variabel Penelitian ......................................................................... 47
D. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling......................................... 50
1. Pengertian Populasi .................................................................. 50
2. Pengertian Sampel Penelitian ................................................... 51
3. Teknik Pengambilan Sampel .................................................... 51
E. Teknik Pengumpulan Data............................................................ 53
1. Metode Kuesioner (Angket)..................................................... 53
2. Metode Dokumentasi ............................................................... 55
E. Uji Prasyarat Instrumen.................................................................. 55
1. Uji Validitas ............................................................................. 55
2. Uji Reliabilitas ......................................................................... 57
F. Uji Normalitas ............................................................................... 58
G. Teknik Analisis Data...................................................................... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Profil Lokasi Penelitian.................................................................. 63
1. Profil MTs Nurul Ulum ............................................................ 63
2. Keadaan guru dan peserta didik................................................ 64
3. Sarana dan prasarana MTs Nurul Ulum ................................... 66
4. Visi, misi dan Tujuan sekolah .................................................. 67
B. Deskripsi Data Amatan .................................................................. 68
1. Data Angket .............................................................................. 68
2. Data Hasil Belajar ..................................................................... 70
C. Uji Prasyarat Instrumen................................................................. 72
1. Uji Validitas............................................................................... 72
2. Uji Reliabilitas ........................................................................... 73
D. Uji Prasyarat Analisis..................................................................... 73
1. Uji Normalitas Angket.............................................................. 74
E. Uji Hipotesis................................................................................... 74

xii
1. Koefeisien Korelasi .................................................................. 74
2. Koefisien Determinasi.............................................................. 77
F. Pembahasan.................................................................................... 78

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 82
B. Saran ................................................................................................ 82

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai hasil belajar siswa kelas VIII ....................................................... 12

Tabel 3.1 Populasi penelitian peserta didik kelas VIII ......................................... 51

Tabel 3.2 Data pengambilan sampel penelitian siswa MTs.................................. 53

Tabel 3.3 Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi ................ 60

Tabel 3.4 Skala Likert ........................................................................................... 61

Tabel 4.1 Daftar Nama-nama Guru MTs Nurul Ulum ....................................... 64

Tabel 4.2 Keadaan Guru danPegawai MTs Nurul Ulum ...................................... 65

Tabel 4.3 Keadaan Peserta Didik MTs Nurul Ulum ............................................. 65

Tabel 4.4 Kondisi Bangunan Kelas MTs Nurul Ulum.......................................... 66

Tabel 4.5 Kondisi Sarana, alat, Media Belajar/Sekolah........................................ 66

Tabel 4.6 Penyusunan Distribusi Frekuensi Data Angket Siswa.......................... 68

Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Angket Siswa.......................................................... 69

Tabel 4.8 Skor Ideal Kecenderungan Variabel ..................................................... 69

Tabel 4.9 Distribusi Kecenderungan Akhlak Siswa ............................................. 70

Tabel 4.10 Penyusunan Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar ......................... 71

Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Ketuntasan Belajar................................................ 71

Tabel 4.12 Distribusi Kecenderungan Ketuntasan Belajar ................................... 71

Tabel 4.13 Tingkat korelasi dan kekuatan hubungan............................................ 76

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar nama sampel penelitian.................................................................. 85


2. Kisi-kisi angket uji coba............................................................................ 87
3. Angket akhlak siswa uji coba................................................................... 88
4. Uji validitas angket siswa.......................................................................... 90
5. Perhitungan validitas angket uji coba ....................................................... 92
6. Uji reliabilitas angket siswa ...................................................................... 96
7. Perhitungan reliabilitas angket.................................................................. 98
8. Kisi-kisi angket akhlak penelitian............................................................. 100
9. Angket akhlak penelitian........................................................................... 101
10. Perhitungan Product Moment ................................................................... 103
11. Perhitungan Analisis Korelasi X dan Y .................................................... 105
12. Normalitas angket ..................................................................................... 107
13. Tabel r Product Moment ........................................................................... 109
14. Tabel T ...................................................................................................... 110
15. Foto Penelitian
16. Kartu Konsultasi
17. Surat-Surat

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Skripsi ini berjudul “Korelasi Antara Hasil Belajar Akidah Akhlak

dengan Akhlak siswa kelas VIII MTs Nurul Ulum Gading Rejo ”. Agar tidak

terjadi kesalah pahaman dan pengertian pembaca, terlebih dahulu penulis akan

menguraikan secara singkat pengertian-pengertian istilah yang terdapat dalam:

1. Korelasi

Korelasi atau hubungan berasal dari kata “hubung” yang mendapat

akhiran “an” yang berarti “berangkaian atau bersambung (yang satu dengan yang

lain)”.1 Disamping itu juga hubungan berarti : “keadaan hubungan, kontak,

sangkut paut, ikatan jaringan yang berwujud karena interaksi antara satuan-satuan

yang aktif”.2

Yang dimaksud dengan hubungan dalam skripsi ini adalah salah satu

keadaan berhubungan atau dihubungkan berkenaan dengan apa yang ditentukan

dahulu dalam ikatan kalimat, dalam hal ini antara Hasil Belajar Akidah akhlak

dengan akhlak siswa kelas VIII MTs Nurul Ulum Gading Rejo

1
Depdikbud RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), h. 313.
2
Ibid., h. 314.
2

2. Hasil Belajar

Hasil Belajar adalah kompetensi atau kemampuan tertentu baik kognitif,

afektif, maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah

proses belajar mengajar.3

3. Akidah Akhlak

Akidah Akhlak adalah suatu mata pelajaran yang merupakan sub mata

pelajaran pada jenjang Pendidikan menengah yang membahas tentang ajaran

Agama Islam dalam segi Akidah dan Akhlak.

4. Akhlak Siswa

Akhlak siswa yang dimaksud adalah perilaku/sikap siswa tentang akhlak

terpuji Dalam hal ini, penulis bermaksud meneliti sejauh mana Hasil Belajar

akidah akhlak memiliki hubungan dengan akhlak siswa kelas VIII MTs Nurul

Ulum Gading Rejo

5. Kelas VIII MTS Nurul Ulum Gading Rejo

MTs Nurul Ulum Gading Rejo merupakan salah satu Madrasah

Tsanawiyah Swasta yang terletak di Desa Tulung Agung, Kecamatan Gading

Rejo Kabupaten Pringsewu di mana penulis mengadakan penelitian. Dalam

penelitian ini penulis mengadakan penelitian di kelas VIII.

Berdasarkan pada uraian penegasan judul di atas maka judul skripsi

tersebut berarti suatu penelitian yang berusaha untuk mengetahui hubungan yang
3
Kunandar,Penilaian Autentik suatu pendekatan praktis,(Jakarta:Rajawali pers,2013)h 62
3

ditimbulkan antara Hasil Belajar Akidah akhlak dengan akhlak siswa kelas VIII

MTs Nurul Ulum Gading Rejo.

B. Alasan Memilih Judul

Dalam rangka mengadakan penelitian untuk memperoleh hasil yang

bersifat ilmiah, alasan penulis memilih judul tersebut adalah :

1. Sesuai dengan masalah yang penulis temukan dilokasi penelitian yaitu masih

banyak siswa yang akhlaknya masih kurang baik.

2. Hasil Belajar akidah akhlak yang baik akan mempengaruhi akhlak siswa,

terutama siswa harus sudah terbiasa berakhlak yang baik

3. Betapa pentingnya pendidikan akhlak yang diajarkan diberbagai lembaga

pendidikan islam, karena pendidikan akidah akhlak merupakan modal besar

untuk membimbing siswa agar memiliki akidah yang kuat dan berakhlak

mulia.

4. Orang yang tidak memiliki akidah yang kuat dan akhlak yang mulia niscaya

hidupnya akan terombang ambing, gelisah dan tidak akan mendapatkan

ketenangan dan kebahagian hidup baik di dunia maupun di akhirat.

5. Sebaliknya orang yang memiliki akidah yang kuat dan akhlak yang mulia

niscaya hidupnya akan tenang, tentram, tidak gelisah dan akan mendapatkan

ketenangan dan kebahagian hidup baik di dunia maupun di akhirat.


4

6. Dipilihnya MTs Nurul Ulum Gading rejo sebagai lokasi penelitian, karena

penulis ingin mengetahui lebih jauh tentang pelaksanaan pembelajaran akidah

akhlak dan hubungannya dengan akhlak siswa.

7. Ingin Mengetahui seberapa besar hubungan Hasil Belajar akidah akhlak

dengan akhlak siswa kelas VIII Nurul Ulum Gading Rejo.

C. Latar Belakang

Pendidikan akhlak merupakan salah satu aspek yang sangat fundamental

dalam kehidupan, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan

bermasyarakat. Karena bagaimanapun pandainya seorang anak didik dan

tingginya tingkat intelegensi anak didik tanpa dilandasi akhlak yang baik atau

akhlak yang luhur maka kelak tidak akan mencerminkan kepribadian yang baik.

Masalah anak merupakan masalah yang penting bagi agama dan bagi

kehidupan dalam masyarakat. Akhlak adalah karakter, moral, dan kesusilaan

yang ada dalam jiwa dan memberikan pengaruh terhadap perbuatan.4Seorang

warga yang baik wajib memperbaiki dirinya sebelum bertindak, ia harus beradab,

berakhlak terhadap dirinya sendiri, karena ia dibebankan tanggung jawab

terhadap keselamatan dan kemaslahatan dirinya sendiri dan lingkungan

masyarakat.

Begitupun masalah pendidikan merupakan masalah yang sangat penting

dalam kehidupan. Bukan saja sangat penting, bahkan masalah pendidikan itu
4
Asmaran,Pengantar Studi Akhlak,(jakarta:Rajawali Pers,1992), h. 108
5

sama sekali tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Baik dalam kehidupan

keluarga, maupun dalam kehidupan bangsa dan Negara. Maju mundurnya suatu

bangsa sebagian besar ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan di Negara

itu.5

Dengan kata lain apabila akhlaknya baik maka akan baik pula sikap dan

akhlaknya, sebaliknya jika rusak akhlaknya maka akan rusak pula sikap dan

akhlaknya. Akhlak buruk akan menjadi musuh islam dan agama lainnya yang

utama karena misi islam pertama-tama untuk membimbing manusia berakhlak

mulia, untuk itu islam sangat memerangi akhlak yang buruk. Hal ini sesuai

dengan sabda Rosulluloh SAW dimana untuk menjadi Rosul untuk

menyempurnakan dan memperbaiki akhlak manusia. Bahkan Rosulluloh SAW,

diantara misinya adalah misi moral membawa umat manusia kepada akhlakul

karimah hal tersebut sangatlah jelas dalam hadis tentang akhlak yaitu:

‫ﺖ ِﻷُﺗَ ﱢﻤ َﻢ‬
ُ ‫ إِﻧﱠ َﻤﺎ ﺑُ ِﻌ ْﺜ‬:‫ﺻﻠﱠﻲ ﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َو َﺳﻠﱠ َﻢ‬ ِ ‫ﻋ َْﻦ أَﺑِﻲ ھُ َﺮﯾ َْﺮةَ َر‬
َ َ‫ﺿ َﻲ ﷲُ َﻋ ْﻨﮫُ ﻗ‬
َ َ‫ ﻗ‬:‫ﺎل‬
َ ِ‫ﺎل َرﺳُﻮْ ُل ﷲ‬

ِ َ‫ﺎر َم ْاﻷَ ْﺧﻼ‬


(‫ق )أﺧﺮﺟﮫ اﻟﺒﯿﮭﻘﻲ‬ ِ ‫َﻣ َﻜ‬

Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan

akhlak”. (H.R. Baihaqi)

Hadist Nabi tersebut menggambarkan tentang pentingnya posisi akhlak

dalam agama islam sehingga tidak aneh jika Fazlur Rahman, cendikiawan

5
Abu ahmadi dan Nur Uhbiyati,Ilmu pendidikan,(Jakarta:Rineka cipta,2015), h. 98
6

muslim Pakistan, mengatakan bahwa:”Islam pada dasarnya adalah agama akhlak

sebelum kemudian menjadi agama fiqih (Hukum) dan agama lainnya”.6

Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang

penting sekali, baik sebagai individu maupun sebagai bangsa dan masyarakat.

Sebab jatuh-bangun, jaya-hancur, sejahtera sengsara suatu bangsa, tergantung

kepada bagaimana akhlak masyarakat dan bangsanya. Apabila akhlaknya baik,

akan sejahteralah lahir-batinnya, tetapi apabila akhlaknya buruk, rusaklah lahir

dan batinnya. Karena itu, apabila pemimpin dari suatu masyarakat atau suatu

bangsa itu jatuh akhlaknya, jatuhlah bangsa itu. Sebab kehidupan masyarakat

akan dipengaruhi oleh akhlak pimpinannya.

Syauqy baik, penyair Arab yang terkenal pernah memperingatkan bangsa

Mesir dengan kata-kata yang artinya sebagai berikut: “Bangsa itu hanya bisa

bertahan selama mereka memiliki akhlak. Bila akhlak lenyap dari mereka,

merekapun akan lenyap pula”. 7

Kejayaan dan kemuliaan umat di muka bumi ini adalah karena akhlak

mereka, jika akhlaknya baik maka jaya dan mulialah negaranya dan apabila

akhlaknya rusak maka hancurlah negerinya. Moral merupakan suatu kebutuhan

penting bagi remaja, terutama sebagai pedoman menemukan identitas dirinya,

6
Ahmad Mahmud Subhi, Filsafat Etika: Tanggapan Kaum Rasionalis dan Intuisionalis
Islam, (Jakarta: Serambi, 2001), h. 30
7
Asmaran, Op. Cit. h. 15
7

mengembangkan hubungan personal yang harmonis dan menghindari konflik-

konflik peran yang selalu terjadi pada masa transisi.8

Bagi remaja agama memiliki arti yang sama pentingnya dengan moral.

Bahkan, agama memberikan sebuah kerangka moral, sehingga membuat

seseorang mampu membandingkan tingkah lakunya. Agama dapat menstabilkan

tingkah laku dan bisa memberikan penjelasan mengapa dan untuk apa seseorang

berada di dunia ini. Agama memberikan perlindungan rasa aman, terutama bagi

remaja yang tengah mencari eksistensi dirinya.

Tujuan dari pendidikan moral adalah akhlak dalam islam ialah

membentuk orang-orang yang bermoral baik, keras kemauan, sopan dalam

berbicara dan mulia dalam tingkah laku dan perangai bersifat bijaksana,

sempurna, sopan dan beradab, ikhlas, jujur dan suci. Jiwa dari pendidikan islam

adalah pendidikan moral dan akhlak. Ahli-ahli pendidikan islam sependapat

bahwa tujuan terakhir dari pendidikan adalah moralitas dalam arti kata yang

sebenarnya. Akhlak yang tinggi sehingga ia dapat mengurus dirinya, berpikir

sendiri, mencari hakikat, berkata benar dan membela kebenaran, jujur dalam

amal perbuatannya, bersedia mengorbankan kepentingan diri sendiri untuk

kepentingan bersama, berpegang pada keutamaan dan menghindari sifat-sifat

yang tercela.9

8
Desmita, Psikologi perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 206
9
Muhammad ‘Athiyyah Al-Abrasyi, Prinsip-prinsip dasar pendidikan islam (Bandung :CV
Pustaka setia), h. 114
8

Berangkat dari teori diatas, kehancuran di Negara kita memang

disebabkan oleh orang-orang yang berakhlak buruk, baik orang tua maupun anak

remaja. Faktanya, banyak kita jumpai perilaku masyarakat yang tidak

mencerminkan akhlak yang mulia. Setiap hari, dari Negara kita tercinta ini

muncul berita korupsi, aborsi, seks bebas, penyalahgunaan narkoba, pertengkaran

antar sekolah, pencopetan, pembunuhan orang tua oleh anaknya sendiri atau

sebaliknya dan tindakan-tindakan lain yang cenderung merusak dan tentu saja

mengarah pada akhlak yang tercela. Semua itu, salah satunya disebabkan oleh

derasnya arus weternisasi dan informasi.

Menurut Al Ghazali dalam kitabnya, Ihya ‘Ulum Al Din, ia berkata

“Akhlak terpuji merupakan sifat junjungan para Rasul dan amal paling utama

para Shiddiqin”. Akhlak terpuji merupakan separuh agama, buah jerih payah

orang-orang yang bertakwa dan taman para ahli ibadah sedangkan akhlak tercela

merupakan racun yang membunuh, mencelakakan, membangkang, memalukan,

dosa yang nyata dan kekejian yang menjauhkan diri dari Rabbul’alamin. Al

Ghazali juga memandang bahwa prinsip dasar akhlak itu ada empat: bijaksana,

berani, menjaga kehormatan dan adil. Al Ghazali dalam teori akhlaknya

menegaskan pentingnya membina akhlak yang baik pada anak sejak dini sebab

mereka merupakan amanah pada orang tuanya, dan setiap anak itu mengikuti

apa-apa yang menjadi kecenderungannya. Jadi jika mengikuti yang baik, ia

bahagia di dunia dan akhirat, orangutan pun memperoleh pahalanya, sedang jika
9

mengikuti yang buruk, ia menderita didunia dan akhirat, sementara dosanya

tanggung jawab orang tuanya.10

Cara untuk menanamkan keteladanan yang baik itu telah dilakukan oleh

Rosulluloh SAW. Keadaan ini dinyatakan dalam ayat yang berbunyi:

             

   

Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri


teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah
dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. QS Al Ahzab
:2111
Dalam hadist tersebut dapat dijelaskan, Akhlak yang baik tidak dapat

dibentuk hanya dengan pelajaran, dengan instruksi dan larangan, sebab itu tabi’at

jiwa untuk menerima keutamaan itu tidak cukup seorang guru mengatakan

kerjakan ini dan jangan kerjakan itu. Menanamkan sopan santun memerlukan

pendidikan yang panjang dan harus ada pendekatan yang lestari. Pendidikan itu

tidak akan sukses, melainkan harus diusahakan dengan contoh atau teladan yang

baik dan nyata.

Untuk dapat mengetahui dan memahami hasil belajar akidah akhlak

tentunya harus dapat diketahui perubahan-perubahan apa yang diperoleh anak

10
Iman Abdul Mukmin Sa’aduddin,Meneladani akhlak Nabi,(Bandung :PT Remaja
Rosdakarya,2006), h. 239
11
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta :al hadi media
kreasi,2012) h. 420.
10

didik itu sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut ada beberapa perubahan, yaitu:

pengetahuan, nilai-nilai dan ketrampilan juga tingkah laku yang lebih baik.

Oleh karena itu, pelaksanaan penelitian di Madrasah hendaknya

dilaksanakan dengan contoh yang baik agar dapat melahirkan siswa-siswi yang

berakhlakul karimah.

Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh para siswa setelah mengikuti

proses belajar mengajar suatu materi dalam waktu tertentu baik dari aspek

kognitif, afektif maupun psikomotorik yang bisa menggambarkan suatu hasil dari

suatu pekerjaan. Maka dari itu pendidikan merupakan kunci utama keberhasilan

tujuan pembelajaran mestilah mempunyai banyak kreativitas dalam kegiatan

belajar mengajar. Mengingat dalam pembelajaran merupakan interaksi antara

guru dengan peserta didik.12

Realita yang peneliti dapati di MTs Nurul Ulum Gading Rejo, Pringsewu

ternyata ditemukan beraneka ragam akhlak siswa. Ada yang terpuji dan ada yang

tercela. Seperti dalam perkataan dan pergaulan banyak didapati bahasa yang

tidak seharusnya seperti mengumpat, mencaci maki siswa lain, tidak

mengerjakan tugas, kurang hormat terhadap guru, serta membolos sekolah

bukanlah hal yang aneh, kedisiplinan, baik disiplin waktu maupun berpakaian

sebagai wujud dari akhlak terhadap dirinya sendiri. Padahal ketika peneliti

12
Wina Sandjaya, Strategi Pembelajaran Beriorentasi Standar Proses Pendidikan, cet 10
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), h. 59
11

melihat hasil belajar akidah akhlak justru siswa yang berkelakuan seperti itu

siswa yang mendapatkan nilai akidah akhlak yang bagus.

Jika dilihat dari hasil belajarnya kemungkinan siswa yang hasil belajar

akidah akhlaknya sedang-sedang saja malah berkelakuan baik. Ada juga yang

nilai akidah akhlaknya sedang-sedang saja juga berperilaku tidak terpuji seperti

itu. Dari kasus tersebut digambarkan bahwa akidah akhlak yang tertanam dalam

diri siswa belum sesuai dengan harapan. Menurut guru mata pelajaran akidah

akhlak, bahwasannya siswa yang memiliki akhlak terpuji (akhlak mahmudah)

akan mendapatkan hasil atau nilai yang baik. Sebaliknya siswa yang kurang

mengamalkan akhlak terpuji (akhlak mahmudah) mendapatkan nilai yang

sedang-sedang saja.13

Masalah diatas merupakan masalah yang harus di pecahkan oleh semua

pihak baik orang tua, guru, masyarakat dan pemerintah secara bersama-sama

sesuai dengan kapasitas masing-masing. Dalam hal ini sekolah mempunyai

tanggung jawab yang besar yaitu mengembangkan misi moral dan memperbaiki

akidah akhlak peserta didiknya sesuai dengan tuntutan islam, jika hubungan

akhlak siswa dengan hasil belajar akidah akhlak ini terlaksana dengan baik, maka

akan menghantarkan peserta didik pada perilaku atau watak yang baik pula.

Hal ini dapat dilihat dari evaluasi setiap minggunya yang penulis sajikan
dalam bentuk tabel berikut:

13
Hasil wawancara dengan Bapak Slamet Pujiono, pada tanggal 27 November 2017
12

Tabel 1.1
Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII
MTs Nurul Ulum Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu
NO Nama KKM NILAI
1. A.Ridwansyah 76 75
2. Alfina damayanti 76 80
3. Bagas tri septian 76 60
4. Dandi prakoso 76 65
5. Dapid febriansyah 76 75
6. Dio nugraha 76 76
7. Eka fujiyanti 76 76
8. Fatma fatonah 76 76
9. Febri arianto 76 75
10. Icha novita Amelia 76 76
11. Ika nurkhasanah 76 80
12. Iqbalul ribain 76 75
13 Janu saputra 76 70
14 Joko alfiansyah 76 76
15 Kurnia 76 80
16 Lulu Zahra Fahiro 76 78
17 M. Fahri Nurfiansyah 76 75
18 M. Fikri Ferdinando 76 76
19 M. khambari 76 80
20 M. Nur Hidayatulloh 76 76
21 M. Riski Pratama 76 77
22 Maei silvina 76 75
23 Mega riski saputri 76 78
24 Mei Tria Lestari 76 80
25 Merti wahyuni 76 78
26 Nurma wati 76 60
27 Riski rahmad fadilah 76 76
28 Risma Oni Saputri 76 77
29 Siska nirmala 76 75
30 Slamet arifin 76 80
31 Suci sarifah 76 65
32 Tegar aditya ramadhan 76 80
13

33 Tia fadila 76 78
34 Tria leviana 76 78
35 Viqih Aldo Saputra 76 65
36 Wahyu saputra 76 70
Sumber :Data yang diolah berdasarkan dokumentasi nilai ulangan harian siswa
mata pelajaran akidah akhlak MTs Nurul Ulum Gading Rejo,27 januari 2018.
Salah satu cara yang dapat meningkatkan hasil belajar dan akhlak peserta

didik di dalam proses pembelajaran adalah dengan menumbuhkembangkan

akhlak melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan,

penghayatan, pengamalan, pembiasaan, memberikan motivasi kepada peserta

didik untuk mempraktikkan nilai-nilai keyakinan keagamaan (tauhid) dan

Akhlakqul Karimah dalam kehidupan sehari-hari selama proses pembelajaran

berlangsung. Dengan menerapkan kegiatan tersebut banyak hal baik yang akan

diperoleh peserta didik selama proses pembelajaran. Semua keuntungan tersebut

pada dasarnya akan memberikan tujuan yaitu akhlak yang terpuji serta

meningkatnya hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul “Korelasi Antara Hasil Belajar Akidah Akhlak

dengan Akhlak Siswa Kelas VIII MTs Nurul Ulum Gading Rejo Pringsewu

Tahun 2017/2018”.
14

D. Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar belakang di atas ada beberapa masalah yang dapat di

Identifikasi diantaranya yaitu :

1. Hasil belajar yang diperoleh oleh siswa cukup baik

2. Sebagian siswa yang mengumpat, mancaci maki siswa lain, membolos,

kurang hormat terhadap gurunya.

E. Batasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya penyimpangan dan penafsiran yang keliru,

maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut:

1. Subjek yang diteliti Madrasah Tsanawiyah Nurul Ulum Gading Rejo

Kabupaten Pringsewu pada kelas VIII A,VIII B,VIII C.

2. Hasil belajar siswa yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah Hasil

belajar akidah akhlak terutama akhlak mahmudah dalam bentuk tertulis yang

berupa buku laporan evaluasi hasil belajar siswa

3. Akhlak siswa yang diamati disekolah

F. Rumusan Masalah

Berangkat dari suatu masalah, maka untuk bisa diteliti maka masalah itu

harus dirumuskan dengan jelas. Menurut Sugiyono, rumusan masalah adalah


15

pertanyaan penelitian, yang jawabannya dicarikan melalui penelitian.14 Dari apa

yang diuraikan dalam latar belakang masalah di atas bahwa pemahaman pendidik

tentang variasi Yang menjadi permasalahan dalam penulisan skripsi ini adalah:

Apakah terdapat korelasi yang signifikan antara hasil belajar akidah akhlak

dengan akhlak siswa kelas VIII MTS Nurul Ulum Gading rejo, Pringsewu tahun

ajaran 2017/2018?

G. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penilitian

1. Tujuan Penelitian

Dalam sebuah penelitian, tujuan merupakan target atau sasaran yang

hendak dicapai, yang menjadi “center point” seorang peneliti yang akan

memberikan kejelasan arah dan maksud dilakukannya sebuah penelitian. Tujuan

diadakannya penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui korelasi yang signifikan

antara hasil belajar akidah akhlak dengan akhlak siswa kelas VIII di MTs Nurul

Ulum Gading rejo Kabupaten Pringsewu

2. Kegunaan Penelitian

a. Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan wawasan

dalam lapangan pendidikan, tentang korelasi antara hasil belajar akidah

akhlak dan akhlak siswa .

14
Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung:
Alfabeta, 2013), h. 290.
16

b. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi yang

berarti bagi pendidik dan siswa di MTs Nurul Ulum Gading rejo

kabupaten Pringsewu tentang korelasi antara hasil belajar akidah akhlak

dengan akhlak siswa.


` BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil Belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

ia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam

Hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan

pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis Hasil Belajar dapat diisi

dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne

membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a) informasi verbal, (b) keterampilan

intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap ,dan (e) keterampilan motoris.1 Hasil

belajar yang dicapai merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang

mempengaruhinya baik faktor dalam diri atau dari luar diri individu.

Hasil belajar sejauh ini peneliti telah mengkaji dari beberapa pendapat

para ahli sebagai berikut:

1. Skiner yang dikutif oleh Muhibbin Syah Hasil belajar adalah sebuah kalimat

yang terdiri dari dua kata, yaitu; “ Hasil” dan “Belajar”. Antara kata “Hasil”

dan “Belajar” mempunyai arti yang berbeda. hasil adalah hasil dari suatu

kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun

kelompok. Hasil tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak pernah

melakukan suatu kegiatan. Pencapaian hasil tidaklah mudah, akan tetapi kita
1
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2016), h. 22
18

harus menghadapi berbagai rintangan dan hambatan hanya dengan keuletan

dan optimis dirilah yang dapat membantu untuk mencapainya. Dan belajar

ialah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung

secara progresif. 2

2. Dimyati dan Mudjiono, belajar merupakan proses internal yang kompleks

Yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental yang

meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. proses belajar yang

mengaktualisasikan ranah-ranah tersebut tertuju pada bahan belajar tertentu

dalam penelitian ini pelajaran akidah akhlak.3

3. Menurut Purwanto hasil/hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan

manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Aspek perubahan itu

mengacu kepada taksonomi tujuan pengajaran yang dikembangkan oleh

Bloom yaitu mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.4

Menurut Gagne, Hasil Belajar berupa :

1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk

bahasa, baik lisan maupun tulisan,kemampuan merespon secara spesifik.

Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi symbol, pemecahan

masalah maupun penerapan aturan.

2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan

lambang, keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi,

2
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005), h. 90
3
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan pembelajaran, ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), h.
18
4
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yoyakarta: pustaka pelajar, 2009), h. 45
19

kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-

prinsip keilmuan.

3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengaruhkan aktivitas

kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah

dalam memecahkan masalah.5

Belajar adalah cara memperoleh pengetahuan, proses pembelajaran

memerlukan kemampuan tersendiri bagi seorang siswa, baik kemampuan pikiran,

fisik dan materi, sebab tanpa ketiga syarat tersebut akan sulit bagi seorang siswa

mencapai tujuan yang diinginkannya. Karena pengorbanan yang luar biasa

tersebut maka pantas saja Allah SWT meninggikan derajat bagi penuntut ilmu

sebagaimana firman Allah SWT berikut ini:

          

             

       


Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan:
"Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan.(QS Al Mujadillah:11)6

5
Agus Suprijono, Cooperatif learning (teori & aplikasi Paikem). (Yogyakarta :Pustaka
Pelajar,2013), h. 5-6
6
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta : al hadi media
kreasi,2012),h. 543
20

2. Indikator Hasil Belajar

Indikator hasil belajar diartikan sebagai tanda-tanda yang diperlihatkan

peserta didik sehingga memperlihatkan kemampuan yang dimiliki peserta didik

setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Pembelajaran dikatakan berhasil

apabila telah memiliki indikator sebagai berikut :

1) Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi

fungsi, baik secara individual maupun kelompok.

2) Perilaku yang digariskan dalam indikator pembelajaran telah dicapai oleh

siswa, baik secara individual maupun kelompok.

Untuk melihat tingkat keberhasilan pembelajaran tersebut, Djamarah

memberikan tolak ukur, yaitu :

1) Istimewa/maximal : Apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat

dikuasai oleh siswa.

2) Baik sekali/optimal : Apabila sebagian besar (76% s/d 99%) bahan pelajaran

diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.

3) Baik/minimal : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60% s/d 75%

saja dikuasai oleh siswa.

4) Kurang : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai

oleh siswa7

7
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2007), h. 107
21

Menurut Sudjana, hasil yang dicapai siswa melalui proses belajar mengajar

yang optimal cenderung menunjukkan hasil yang berciri sebagai berikut:

a. Kepuasaan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar

intrinsic pada diri siswa. Motivasi intrinsik adalah semangat juang untuk

belajar yang tumbuh dan dalam diri siswa itu sendiri, siswa tidak akan

mengeluh dengan prestasi yang rendah, dan siswa akan berjuang lebih

keras lagi utuk memperbaikinya, sebaliknya, hasil belajar yang baik akan

mendorong siswa untuk meningkatkan apa yang telah dicapainya.

b. Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya. Artinya siswa tahu

kemampuan dirinya dan percaya siapa punya potensi yang tak kalah dari

orang lain apabila siswa berusaha sebagaimana harusnya. Siswa juga

yakin tidak ada sesuatu yang tidak dapat dicapai bila siswa berusaha

sesuai dengan kesanggupannya.

c. Hasil belajar yang dicapainya bermakna bagi diri siswa, seperti makan

tahan lama dilihatnya, membentuk perilakunya, bermanfaat untuk

mempelajari aspek lain, dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh

informasi dan pengetahuan lainnya, kemauan dan kemampuan untuk

belajar sendiri serta dapat mengembangkan kreativitas.

d. Hasil belajar diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni

mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif atau

sikap yang apresiasif, serta ranah psikomotorik, ketrampilan atau

perilaku. Ranah kognitif terutama adalah hasil yang diperolehnya


22

sedangkan ranah afektif dan psikomotorik diperolehnya sebagai efek

samping yang tidak dilaksanakan dalam pembelajaran.

e. Keterampilan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan

dirinya terutama dalam menerima hasil yang dicapainya maupun menilai

dan mengendalikan proses dari usaha belajarnya.8

3. Macam-macam Hasil Belajar

Dari sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan

kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari

Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya dalam tiga ranah yakni

ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor. Ketiga ranah tersebut

menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah

yang paling banyak dinilai oleh guru karena berkaitan dengan kemampuan

para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.9

a) Ranah Kognitif

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belaknnnjar intelektual yang

terdiri dari pengetahuan atau ingatan, pemahaman dan evaluasi.

1) Tipe Hasil Belajar Pengetahuan

Pengetahuan mencakup berbagai hal, baik khusus maupun

umum, hal-hal yang bersifat aktual, disamping pengetahuan yang

mengenai hal-hal yang perlu diingat kembali seperti metode, proses,

struktur, batasan, peristilahan, pasal, hukum, bab, ayat, rumus dll. Ciri

8
Nana Sudjana. Op.cit. h. 56-57
9
Ibid. h. 22
23

utama taraf ini adalah ingatan. Untuk memperoleh dan menguasai

pengetahuan dengan baik, siswa perlu mengingat dan menghafal. Tipe

hasil belajar ini berada pada taraf yang paling rendah jika dibandingkan

dengan tipe hasil belajar lainnya. Meskipun demikian, tipe hasil belajar

ini merupakan prasyarat untuk menguasai dan mempelajari tipe hasil

belajar lain yang lebih tinggi.

2) Tipe Hasil Belajar Pemahaman

Pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari pengetahuan yang

sekedar bersifat hafalan. Pemahaman memerlukan kemampuan

menangkap makna dari suatu konsep, diperlukan adanya hubungan

antara konsep dan makna yang ada di dalamnya. Misalnya menjelaskan

dengan susunan kalimatnya sendiri sesuatu yang dibaca atau

didengarnya.

3) Tipe Hasil Belajar Evaluasi

Evaluasi adalah kesanggupan memberikan keputusan tentang

nilai sesuatu berdasarkan criteria yang dipakainya. tipe hasil belajar ini

dikategorikan paling tinggi dan terkandung semua tipe hasil belajar.

Tipe hasil belajar evaluasi menekankan pertimbangan suatu nilai,

mengenai baik buruknya, benar salahnya, kuat lemahnya, dan

sebagainya.10

10
Ibid, h. 23-28
24

b) Ranah Afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli

mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila

sesorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Tipe hasil

belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti

perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru

dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial. Sekalipun bahan

pelajaran berisi ranah kognitif, ranah afektif harus menjadi bagian integral

dari bahan tersebut, dan harus tampak dalam proses belajar dan hasil belajar

yang dicapai oleh siswa.

c) Ranah Psikomotor

Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan (skill)

dan kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkatan keterampilan,

yakni:

1. Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar)

2. Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar

3. Kemampuan pada perceptual, termasuk di dalamnya membedakan

visual, membedakan auditif, motoris, dll

4. Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan dan

ketepatan

5. Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada

keterampilan yang kompleks


25

6. Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive

seperti ekspresif dan interpretatif.11

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Slameto faktor yang mempengaruhi Hasil belajar yaitu12

1. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor yang berasal dari dalam

diri siswa terdiri dari:

a. Faktor Jasmaniah (fisiologis)

Faktor jasmaniah ini adalah berkaitan dengan kondisi pada organ-

organ tubuh manusia yang berpengaruh pada kesehatan manusia.

b. Faktor Psikologis

Faktor psikologis yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor yang

berasal dari sifat bawaan siswa dari lahir maupun dari apa yang telah

diperoleh dari belajar ini. Adapun faktor yang tercakup dalam faktor

psikologis, yaitu: Intelegensi atau kecerdasan. Kecerdasan adalah

kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri

dengan keadaan yang dihadapinya. Intelegensi adalah kecakapan yang

terdiri dari tiga jenis, yaitu kecakapan untuk menghadapi dan

menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif,

11
Ibid, h. 30-31
12
Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini, Belajar dan Pembelajaran: Meningkatkan
Mutu Pembelajaran Sesuai Standar Nasional, (Yogyakarta: Teras, 2012), h. 120-134
26

mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara

efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.

c. Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar dan kemampuan ini baru akan

terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.

d. Minat dan perhatian

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan. Minat adalah perasaan senang atau

tidak senang terhadap suatu obyek.

e. Motivasi siswa

Dalam pembelajaran, motivasi adalah sesuatu yang menggerakkan

atau mendorong siswa untuk belajar atau menguasai materi pelajaran

yang sedang diikutinya.

f. Intelegensi atau kecerdasan

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk

menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Intelegensi

adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu kecakapan untuk

menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan

cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang

abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan

cepat.

g. Sikap siswa

Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa

kecenderungan untuk mereaksi atau merespon (respon


27

tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap obyek orang, barang,

dan sebagainya, baik positif maupun negatif.

2. Faktor yang berasal dari luar diri siswa (ekstern)

Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil

belajar yang sifatnya diluar diri siswa, yang meliputi:

a. Faktor keluarga

Keluarga merupakan tempat pertama kali anak merasakan pendidikan,

karena di dalam keluargalah anak tumbuh dan berkembang dengan

baik, sehingga secara langsung maupun tidak langsung keberadaan

keluarga akan mempengaruhi keberhasilan belajar anak.

b. Faktor sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat

penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu

lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang

lebih giat.

c. Lingkungan masyarakat

Lingkungan masyarakat juga mempengaruhi salah satu faktor yang

tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar. Karena lingkungan

alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan

pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih

banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak itu berada.


28

B. Tinjauan Akidah Akhlak

1. Pengertian Akidah

Menurut bahasa Aqidah berasal dari bahasa arab ‘aqada-ya’qidu-

uqdatan,artinya ikatan atau perjanjian, maksudnya sesuatu yang menjadi tempat

bagi hati dan hati nurani terikat kepadanya.13Hasan Al Bana mengatakan bahwa

aka’id (bentuk jamak dari aqidah) artinya beberapa perkara yang wajib diyakini

kebenarannya oleh hatimu,mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan

yang tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan. Menurut Jamil Shalabi

dalam kitab Mu’jam al-falsafi, mengartikan akidah (secara bahasa) adalah

menghubungkan dua sudut sehingga bertemu dan bersambung secara kokoh.14

Akidah biasanya dijumbuhkan dengan istilah nama, yaitu “sesuatu yang

diyakini didalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan anggota

tubuh.15

2. Ruang Lingkup pembahasan mengenai akidah

Menurut Hasan Al Bana menunjukkan empat yang berkaitan dengan

lingkup pembahasan mengenai akidah yaitu

a) Ilahiyyat, pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan

illah (Tuhan,Allah) seperti wujud Allah, asma Allah, sifat-sifat wajib ada

pada Allah, dan lain-lain

13
Rosihin anwar, akidah akhlak, (Bandung:Pustaka Setia, 2014). h. 5
14
Muhammad Alim,Pendidikan Agama Islam(upaya pembentukan pemikiran dan
kepribadian muslim),(Bandung:Remaja Rosdakarya,2006), h. 122
15
Zaky mubarok , akidah islam (Jogjakarta:UII Pres,2006), h. 29
29

b) Nubuwwat, pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan

Rasul-rasul Allah, termasuk kitab suci, mukjizat, dan lain-lain

c) Ruhaniyyat, pembahasan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan

alam ruh atau metafisik, seperti malaikat, jin, iblis, setan, roh, dan lain-

lain

d) Sam’iyyat, pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui

melalui sam’I (dalil naqli,al quran dan As sunah). Seperti surga neraka,

alam barzakh, akhirat, kiamat, dan lain-lain.

3. Fungsi dan peranan akidah

Menuntun dan mengemban dasar ketuhanan yang dimiliki manusia sejak

lahir. Memberikan ketenangan dan ketentraman jiwa, Agama sebagai kebutuhan

fitrah akan senantiasa menuntut dan mendorong manusia untuk terus mencarinya.

Akidah memberikan jawaban pasti sehingga kebutuhan ruhaninya dapat

terpenuhi.

Memberikan pedoman hidup yang pasti, keyakinan terhadap Tuhan

memberikan arahan dan pedoman yang pasti sebab akidah menunjukan

kebenaran keyakinan yang sesungguhnya. Akidah memberikan pengetahuan asal

dan tujuan hidup manusia sehingga kehidupan manusia akan lebih jelas dan

bermakna.16

16
Ibid .h. 130-131
30

4. Pengertian Akhlak

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi), perkataan akhlak (bahasa arab)

adalah bentuk jamak dari kata khulk. Khulk di dalam kamus AL-Munjid berarti

budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Dari pengertian diatas dapat

diketahui bahwa akhlak ialah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang

tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya. Sifat itu dapat lahir berupa

perbuatan baik, disebut akhlak mulia, atau perbuatan buruk, disebut akhlak yang

tercela sesuai dengan pembinaanya.17

Menurut Ibn Miskawaih, yang dikenal sebagai pakar bidang akhlak

terkemuka mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa

yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran

dan pertimbangan. Sementara itu Imam Al ghazali yang dikenal sebagai hujjatul

islam (pembela islam), mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam

dalam jiwa yang menimbulkan macam- macam perbuatan dengan gampang dan
18
mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Sedangkan menurut

Abdullah Darraz mengemukakan bahwa akhlak adalah suatu kekuatan dalam

kehendak yang mantap yang membawa kecenderungan kepada pemilihan pada

pihak yang benar (akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (akhlak yang buruk)

17
Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta:Rajawali Pers, 1992), hal. 1
18
Beni Ahmad Saebani dan Abdul Hamid, Ilmu Akhlak, (Bandung:Pustaka Setia,2012). h. 14
31

5. Pembagian Akhlak

Akhlak dapat dibagi berdasarkan sifatnya dan objeknya, berdasarkan

sifatnya, akhlak terbagi menjadi dua bagian yaitu :19

a. Akhlak mahmudah (akhlak terpuji)

Akhlak yang terpuji dibagi dua ,yaitu yang bersifat lahir dan bersifat

bathin. Adapun yang masuk kategori akhlak bersifat lahir adalah:

1. Taubat
Taubat yaitu meninggalkan sifat dan kelakuan yang tidak baik,salah atau dosa
dengan penyesalan.
2. Maaf
Yaitu menghapuskan kesalahan atau membatalkan melakukakan pembalasan
terhadap orang yang berbuat jahat atas dirinya.dengan pemberian maaf berarti
berbuat kebaikan kepada orang lain.
3. Syukur
Syukur yaitu merasa senang dan berterimakasih terhadap nikmat Allah SWT.
Hal ini tercermin dalam aktivitas dan moral orang yang memperoleh nikmat
itu dalam aktivitas dan moral orang yang memperoleh nikmat itu dalam
beribadah kepada Allah, imannya bertambah teguh dan lidahnya semakin
banyak berdzikir kepada Allah.

Sedangkan akhlak yang terpuji yang bersifat bathin adalah sebagai berikut:

1. Tawakal
Tawakal yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi hasil
suatu pekerjaan,atau menanti akibat dari suatau keadaan.
2. Sabar
Sabar yaitu tahan menderita sesuatu yang tidak disenangi dengan ridha dan
ikhlas serta berserah diri kepada Allah. Sabar ini terbagi kepada :
a. Sabar dalam beribadah
b. Sabar ditimpa malapetaka
c. Sabar tehadap kehidupan dunia

19
Rosihin anwar. Op.cit. h. 16
32

d. Sabar terhadap maksiat


e. Sabar dalam perjuangan
f. Merasa cukup (qonaah)
Qonaah yaitu rela dengan pemberian yang telah dianugerahkan
Allah SWT,keapada dirinya karena merasa bahwa memang itulah
yang sudah menjadi pembagiaanya.

a. Akhlak Tercela

Demikian pula halnya dengan akhlak yang tercela terbagi menjadi dua yaitu

akhlak tercela bersifat lahir dan akhlak tercela bersifat bathin. Akhlak tercela

yang bersifat lahir yaitu:

1. Maksiat lisan, seperti

a. Berkata-kata yang tidak memberikan manfaat, baik untuk dirinya

ataupun orang lain.

b. Berlebih-lebihan dalam percakapan

c. Berbicara hal yang bathil


d. Berdebat dan berbantah yang hanya mencari menangnya sendiri
tanpa menghormati orang lain
e. Berkata kotor, mencaci maki atau mengucapkan kata laknat baik
kepada manusia, bintang maupun benda-benda lainnya
f. Berkata dusta
1) Maksiat telinga
Maksiat telinga adalah mendengar pembicaraan suatu golongan yang
mereka tidak suka kalau pembicaraanya didengar orang lain atau
mendengar perkataan-perkataan yang tidak baik.
2) Maksiat mata
Maksiat mata yaitu melihat yang diharamkan oleh Allah dan
rosulnya.
3) Maksiat tangan
Maksiat tangan yaitu menggunakan menggunakan hal-hal untuk hal-
hal yang haram atau sesuatu yang dilarang oleh agama islam, seperti
33

mencuri, merampok, merampas, mengurangi timbangan dan


sebagainya.
Sedangkan akhlak yang tercela yang bersifat bathin adalah:

1) Pemarah

2) Dengki

3) Riya’

4) Takabur

5) Kufur

6) Nifaq

7) Mengadu domba.20

Dari macam-macam akhlak yang telah dikemukakan, maka akhlak

yang terpuji adalah sesuai dengan akal pikiran dan syariat islam. Sedangkan

akhlak yang buruk adalah yang bertentang dengan akal pikiran dan syariat

islam.

Berdasarkan objeknya akhlak dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Akhlak manusia terhadap khalik21

a. Husnuzhan, adalah berbaik sangka terhadap apa yang terjadi atau

dilakukan orang lain.

2. Akhlak manusia terhadap makhluk, meliputi :

a. Akhlak terhadap keluarga

b. Akhlak terhadap diri sendiri

20
Ibid. h. 264
21
Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam. ( Jakarta: Gema Insani2004). h. 46
34

c. Akhlak terhadap sesama atau orang lain atau tetangga

d. Akhlak terhadap lingkungan alam

Berdasarkan pendapat tersebut diatas, dapatlah dijelaskan objek yang

dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Akhlak kepada Allah SWT

a. Beriman Kepada Allah SWT

Tugas dan kewajiban utama manusia sebagai makhluk Allah

SWT adalah beriman kepadanya, sedangkan dinyatakan dalam An-Nisa

ayat 136 yaitu:

         

          

        

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada


Allah dan Rasul-Nya. (QS.An-Nisa :136).22
b. Bertaqwa kepada Allah SWT

Sebagaimana dijelaskan Allah SWT dalam surat Al-Bayinah

ayat 5, yaitu :

           

     

22
Departement RI Op.cit. h. 100
35

Artinya :Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah


Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)
agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.23
c. Tasyakur dan Qona’ah

Diantara sifat-sifat yang merupakan manifestasi iman dan

taqwa itu adalah berterima kasih tahu pemberian Allah dan mereka

cukup atas pemberian-Nya itu, sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-

Baqarah ayat 172,yaitu:

          

   

Artinya :Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki


yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah
kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.
2. Akhlak manusia terhadap Rasulullah

a. Menerima ajaran yang dibawanya, sebagaimana firman Allah dalam

surat Al –Hasyr ayat 7,sebagai berikut:

          

         

23
Ibid .h. 550
36

          

    


     
Artinya: Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada
RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota
Maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak
yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan,
supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di
antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah.
dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras
hukumannya.
b. Mengucapkan salam dan sholawat kepadanya, seperti fiman Allah

dalam suart Al ahzab ayat 56, yaitu

          

   


Artinya : Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat
untuk Nabi Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu
untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.24

3. Akhlak Manusia terhadap orang tuanya

a. Berbuat baik kepadanya, sebagaimana firman Allah dalam surat

Bani Isroil ayat 23, yaitu:

           

          

   

24
,Ibid. h. 284
37

Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan


menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara
keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak
mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia.

b. Akhlak Terhadap tetangga

Tetangga adalah sahabat yang paling dengan kita setelah anggota

keluarga kita sendiri. Oleh karena itu hubungan baik dengan tetangga harus

selalu dipelihara, agar terbina kerukunan hidup ketetanggaan. Maka islam

mengajarkan prinsip-prinsip akhlak yang perlu dibina sebaik-baik dalam

lingkungan orang yang bertetangga. Didalam surat An-Nisa ayat 36 di

jelaskan sebagai berikut:

          

       

            

  

Artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya


dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa,
karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat
dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba
sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membangga-banggakan diri,25

25
Ibid.hal.84
38

6. Macam-macam Akhlak Mahmudah

Dalam menentukan akhlak terpuji. Para ulama perjuangan ketentuan Al-

Quran dan hadist, sesuai dengan konsep baik dan buruk pandangan islam.

Samsul Munir menyebutkan macam-macam akhlak mahmudah diantaranya:

1. Husnudzhan (baik sangka)

Husnudzon berasal dari bahasa Arab husn yang berarti baik dan az-zan

yang berarti prasangka. Az-zan atau zhannun ialah “alima wa aiqana yaitu

mengetahui dan yakin atasnya”. Dalam beberapa disiplin ilmu,kata

prasangka secara definisi diartikan sebagai penguasaan masalah sebagian

saja entah sebagiann kecil, setengah atau sebagian besar, tetapi tidak sampai

seratus persen, orang yang mampunyai sifat husnuzhan selalu memandang

orang lain dengan kacamata kebaikan, maka orang yang selalu

berhusnudzhan akan lebih tenang dalam menjalani hidup.

Secara umum husnudzhan ada dua macam:

a. Husudzhan kepada Allah

Ketika Allah memberikan kita musibah seperti sakit, maka kita

harus ber husnudzhan kepada Allah. Bahwa Allah saying kepada

kita dengan merontokkan dosa-dosa kita ketika sakit dan bersabar.

b. Husnudzhan kepada sesama manusia

Manusia adalah makhluk sosial. Manusia saling membutuhkan

antara yang satu dengan yang lain. Islam mengajarkan berbagai


39

cara untuk menciptakan kehidupan bermasyarakat yang damai

dengan kepada masyarakat dan atau tetangga sekitar.

2. Tawadhu’

Tawadhu adalah rendah hati atau tidak sombong. Orang yang tawadhu’

adalah orang yang menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya

bersumber dari Allah Swt. Dengan keyakinannya tersebut maka tidak terbesit

sedikit pun dalam hatinya kesombongan dan merasa lebih baik dari orang

lain, tidak merasa bangga dengan potensi dan prestasi yang usdah

dicapainya. Ia tetap rendah hati dan selalu menjaga hati serta niat sebagai

amal kebaikannya dari segala sesuatu selain Allah.

3. Tasamuh

Menurut bahasa tasamuh’ berarti toleransi, sedangkan menurut istilah,

tasamuh’ berarti sama-sama/saling berlaku baik, lemah lembut dan saling

memaafkan. Dalam pengertian istilah umum,tasamuh’ adalah sikap akhlak

terpuji dalam pergaulan dimana terdapat rasa saling menghargai antara

sesame manusia dalam batas-batas yang digarisan oleh ajaran islam. Sikap

tasamuh’ perlu dibangun dalam diri setiap individu agar tidak terjadi

benturan antara keinginan dan kepentingan antar sesama manusia.


40

4. Ta’awun

Ta’awun adalah tolong menolong antar sesama umat manusia dalam hal

kebaikan,supaya saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan pribadi

mapun bersama. 26

7. Ciri – ciri yang terdapat dalam perbuatan akhlak

Ciri – ciri yang terdapat dalam perbuatan akhlak yaitu:

1. Perbuatan akhlak adalah yang telah tertanam kuat dalam jiwa

seseorang,sehingga telah menjadi kepribadiannya.

2. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan

tanpa pemikiran.

3. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang

yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar.

4. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan

sesungguhnya, bukan main-main atau bersandiwara.

Sejalan dengan ciri yang keempat, perbuatan akhlak khususnya akhlak yang

baik adalah perbuatan yang dilakukan karena ikhlas semata-mata karena Allah,

bukan karena ingin mendapatkan suatu pujian. 27

Indikator Akhlak Yang bersumber dari Al Quran Yaitu:

1. Kebaikanya bersifat mutlak (Al khairiyah al muthlak) Yaitu kebaikan

26
Direktorat pendidikan madrasah direktorat jendral pendidikan islam kementerian agama
RI,Buku siswa akidah akhlak MTs, (Jakarta:2015),h. 92
27
Abudddin Nata,Akhlak Tasawuf,(Jakarta :Rajawali Pers,2011). h. 4-6
41

yang terkandung didalam akhlak merupakan kebaikan murni dalam

lingkungan, keadaan, waktu dan tempat apa saja.

2. Kebaikannya bersifat menyeluruh (as-shalafiyyah al ammah)yaitu

kebaikan yang terkandung didalamnya kebaikan untuk seluruh umat

manusia.

3. Implementasi bersifat wajib (al ilzam al-mustajab), yaitu merupakan

hukum tingkah laku yang harus dilaksanakan sehingga ada sanksi hukum.

4. Pengawasan bersifat menyeluruh (al raqabah al-muhitah) yaitu

melibatkan pengawasan Allah SWT dan manusia lainnya, karena

sumbernya dari Allah SWT.28

8. Model Penanaman Nilai-nilai Akhlak yang Baik

Model pembiasaan juga merupakan salah satu model yang efektif dalam

membentuk akhlak remaja. Pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh

pendidikan, pengalaman-pengalaman dan latihan-latihan yang dilaluinya

semasa kecilya dulu orang yang diwaktu kecilnya, orang yang waktu kecilnya

mempunyai pengalaman-pengalaman agama, maka dengan sendirinya

mempunyai kecendurangan kepada hidup dalam aturan-aturan agama, terbiasa

menjalankan ibadah, takut melangkahi larangan-larangan agama.

Dalam proses penanaman nilai-nilai akhlak tersebut memerlakukan

keteladanan. Sebab nilai-nilai tidak bisa diajarkan, nilai-nilai hanya bisa

dipraktekan; maka sebagai pendidik, guru harus bisa menjadikan keteladanan

28
Deden Makbullah,Pendidikan Agama Islam,(Jakarta : RajaGrafindo Persada,2011). h.120
42

bagi muridnya, sehingga pendidikan dilakukan dengan “aura pribadi”.

Keteladanan menjadi aspek penting,terutama bagi anak-anak, untuk

membiasakan hal-hal yang baik. Gerak-gerik guru sebenarnya selalu

diperhatikan oleh setiap murid selalu diperhatikan oleh tiap murid. Tindak-

tanduk, perilaku dan bahkan gaya guru mengajar pun akan sulit dihilangkan

dalam ingatan setiap siswa. Secara historis, Muhammad sebagai nabi dan Rosul

memberikan evidensi empirik bahwa keberhasilan Muhammad dalam

membentuk pribadi umat dikarenakan pembiasaan dan juga keteladanannya

kepada para sahabat. 29

C. Kerangka Pikir

Kerangka pikir adalah sintesa tentang hubungan antara variabel yang

disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori

yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan

sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antara variabel yang

diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk

merumuskan hipotesis.30 Adapun variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini

yaitu korelasi antara hasil belajar akidah akhlak dengan akhlak siswa kelas VIII

MTs Nurul Ulum Gading rejo Pringsewu. Dengan demikian hasil belajar akidah

akhlak adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima

29
Abdul Rohman, “Pembiasaan sebagai basis penanaman nilai-nilai akhlak remaja”, IAIN
Walisongo: jurnal Ndwa,Volume 6 Nomer 1, Mei 2018,h. 172
30
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D), (Alfa
beta, Bandung, cet-10, 2010), h. 91
43

pengalaman belajarnya baik secara kognitif, afektif dan psikomotorik dalam

pembelajaran akidah akhlak, dapat dilihat dari nilai ulangan harian siswa.

Selanjutnya akhlak siswa adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang

mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan

pertimbangan, akhlak siswa disini dimaksudkan adalah akhlak siswa terhadap

khaliq, akhlak manusia terhadap mahluk meliputi, Akhlak terhadap keluarga,

Akhlak terhadap diri sendiri, Akhlak terhadap sesama atau orang lain atau

tetangga, dan Akhlak terhadap lingkungan alam.

Untuk lebih jelasnya peneliti membuat skema variabel yang berisikan

hubungan kausal dalam penelitian adalah:

Hasil Belajar Akidah


Akhlak Akhlak siswa

X Y

Secara Singkat penelitian ini akan dibuktikan ada tidaknya hubungan

signifikan antara variabel bebas yakni hasil belajar akidah akhlak dengan

variabel terikat yakni akhlak siswa.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis berasal dari dua kata yaitu hypo (belum tentu benar) dan tesis

(kesimpulan). Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan

penelitian. keterkaitan antara perumusan masalah dengan hipotesis, karena


44

perumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian. Pertanyaan ini harus

dijawab pada hipotesis.31

1. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis penelitian ini adalah Hipotesis alternatif (Ha) yaitu

terdapat korelasi antara Hasil Belajar Akidah Akhlak dengan Akhlak Siswa kelas

VIII MTs Nurul Gading Rejo Kabupaten Pringsewu. Sedangkan Hipotesis Nol

(Ho) yaitu tidak terdapat korelasi antara Hasil Belajar Akidah Akhlak dengan

Akhlak siswa MTs Nurul Ulum Gading Rejo Kabupaten Pringsewu.

2. Hipotesis Statistik

Adapun hipotesis statistik dalam penelitian ini, dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Ho :

Ha :

: Nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan

Ho : Tidak terdapat korelasi signifikan antara hasil belajar akidah akhlak

dengan akhlak siswa.

Ha : Terdapat korelasi signifikan antara hasil belajar akidah akhlak dengan

akhlak siswa.

31
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), h. 80
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian berdasarkan metode yang digunakan oleh peneliti dalam

hal ini adalah penelitian korelasi atau korelasional atau penelitian hubungan.

Penelitian korelasi adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk

mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan

perubahan, tambahan dan manipulasi terhadap data yang memang sudah ada.

Menurut Gay dalam Sukardi, karakteristik penelitian korelasioanal sebagai

berikut:

1. Penelitian korelasi tepat bila variabel kompleks dan peneliti tidak

memungkinkan untuk melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti

pada penelitian eksperimen.

2. Memungkinkan variabel dilakukan pengukuran secara intensif dalam setting

atau lingkungan nyata.

3. Memungkinkan peneliti memperoleh derajat asosiasi yang signifikan.1

Penelitian menurut jenis data yang digunakan dalam hal ini adalah jenis

kuantitatif (data berbentuk angka).2 Metode penelitian Kuantitatif dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

1
Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Prakteknya, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008 ), h. 166.
2
Syofyan Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17 (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 15.
46

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel

pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.3

Dalam melakukan suatu penelitian, dibutuhkan sebuah pemahaman yang

benar dalam menggunakan pendekatan, metode ataupun teknik untuk melakukan

penelitian merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian, agar hasil dicapai

akurat dan sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah ditentukan sebelumnya.

Dalam hal ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif.

Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai

objek penelitian, dan variabel-variabel tersebut harus didefinisikan dalam bentuk

operasionalisasi dari masing-masing variabel. Reliabititas dan validitas

merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan

ini, karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan

kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis.4

B. Variabel Penelitian

Variabel pada dasarnya adalah segala sesuatu yang membentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

3
Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung:
Alfabeta, 2013), h. 14.
4
Syofyan Siregar, Op. Cit, h. 30.
47

tentang hal tersebut yang kemudian ditarik kesimpulannya.5 Variabel berdasarkan

hubungan terdiri dari beberapa jenis, antara lain:

1. Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang menjadi

penyebab atau berubah/mempengaruhi suatu variabel lain (variabel dependent).

2. Variabel terikat (dependent variabel)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel lain (variabel bebas).

Berdasarkan permasalahan korelasi antara hasil belajar akidah akhlak

dengan akhlak siswa kelas VIII di MTs Nurul Ulum Gading Rejo kab Pringsewu

terdiri dari dua variabel, yaitu hasil belajar akidah akhlak merupakan variabel

bebas yang diberi simbol X, dan akhlak siswa merupakan variabel terikat yang

diberi simbol Y.

Jadi hubungan variabel tersebut dapat digambar sebagai berikut:

Hasil Belajar Akidah Akhlak siswa


Akhlak

X Y

C. Definisi Operasional

Definisi Operasional, menurut Saifuddin Azwar (2007:72) adalah suatu

definisi yang memiliki arti tunggal dan diterima secara objektif bilamana

indikatornya tidak tampak. Suatu definisi mengenai variable yang dirumuskan

berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel yang diamati. Agar tidak terjadi

5
Ibid, h. 61.
48

kesalah pahaman dalam memaknai judul skripsi ini, maka perlu dijelaskan tentang

definisi operasional dari judul tersebut sebagai berikut:

1. Hasil Belajar akidah akhlak

Definisi Operasionalnya adalah Hasil Belajar akidah akhlak merupakan

kompetensi atau kemampuan tertentu baik kognitif, afektif, maupun

psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah proses belajar

mengajar. Dari akidah akhlaknya yaitu Menuntun dan mengemban dasar

ketuhanan yang dimiliki manusia sejak lahir. Memberikan ketenangan dan

ketentraman jiwa, Agama sebagai kebutuhan fitrah akan senantiasa menuntut

dan mendorong manusia untuk terus mencarinya. Akidah memberikan

jawaban pasti sehingga kebutuhan ruhaninya dapat terpenuhi.

Penelitian ini dimaksudkan pada mata pelajaran akidah akhlak kelas

VIII, untuk hasil belajar yang hasilnya sudah ada dari guru mata pelajaran

akidah akhlak, karena standar penelitian dari guru sama dengan standar yang

digunakan peneliti yaitu nilai diukur dari segi kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Dari Hasil belajar akidah akhlaknya yang dimaksud yaitu Nilai

Ulangan harian siswa kelas VIII MTs Nurul Ulum Gading rejo, kab

Pringsewu.

2. Akhlak Siswa

Akhlak merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya

untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.

Menurut Imam Al ghazali yang dikenal sebagai hujjatul islam (pembela


49

islam), mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang

menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa

memerlukan pemikiran dan pertimbangan. 6

Sedangkan menurut Abdullah Darraz mengemukakan bahwa akhlak

adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap yang membawa

kecenderungan kepada pemilihan pada pihak yang benar (akhlak yang baik)

atau pihak yang jahat (akhlak yang buruk). Berdasarkan objek akhlak yaitu 1.

Akhlak terhadap alloh, Allah Swt, telah mengatur hidup manusia dengan

adanya hokum perintah dan larangan. Hukum ini tidak lain adalah untuk

menegakkan keteraturan dan kelancaran hidup manusia itu sendiri. Dalam

setiap pelaksanaan hokum tersebut terkandung nilai-nilai akhlak terhadap

alloh, 2. Akhlak terhadap dirinya sendiri, islam mengajarkan agar manusia

menjaga diri meliputi jasmani dan rohani. Organ tubuh kita harus dipelihara

dengan memberikan konsumsi makanan yang halal dan baik, berarti kita telah

merusak diri sendiri. 3. Akhlak terhadap keluarga meliputi aya, ibu, anak dan

keturunannya. Kita harus berbuat baik kepada orang tua terutama ibu. 3.

Akhlak Terhadap Tetangga adalah sahabat yang paling dengan kita setelah

anggota keluarga kita sendiri. Oleh karena itu hubungan baik dengan tetangga

harus selalu dipelihara, agar terbina kerukunan hidup ketetanggaan. Maka

islam mengajarkan prinsip-prinsip akhlak yang perlu dibina sebaik-baik dalam

lingkungan orang yang bertetangga, 4. Akhlak terhadap lingkungan ini yaitu


6
Beni Ahmad Saebani dan Abdul Hamid, Ilmu Akhlak, (Bandung:Pustaka Setia,2012). h. 14
50

lingkungan alam dan lingkungan makhluk hidup lainnya termasuk air, udara,

tanah, tumbuh-tumbuhan dan hewan.

Berdasarkan objek diatas, indikator-indikator dalam akhlak siswa sebagai

berikut:

1. Akhlak manusia terhadap khalik7.

2. Akhlak manusia terhadap makhluk, meliputi :

a. Akhlak terhadap keluarga

b. Akhlak terhadap diri sendiri

c. Akhlak terhadap sesama atau orang lain atau tetangga

d. Akhlak terhadap lingkungan alam

D. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukanlah

orang, tetapi obyek dan benda-benda alam lain. Populasi juga bukan sekedar

jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.8 Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh peserta didik peserta VIII di MTs Nurul Ulum

Gading Rejo kab Pringsewu, data dapat dilihat dalam tabel di bawah ini

7
Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam. ( Jakarta: Gema Insani2004). h. 46
8
Sugiyono.Op.Cit, h. 117
51

Tabel 3.1
Populasi penelitian peserta didik kelas VIII MTs Nurul Ulum
kec Gading rejo,kab Pringsewu

Jenis kelamin
NO KELAS Jumlah
Laki-laki Perempuan
1. VIII A 15 17 32
2. VIII B 21 15 36
3. VIII C 20 15 35
Jumlah 103
Sumber : Data statistik peserta didik kelas VIIl MTs Nurul Ulum Gading Rejo

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh peserta didik kelas VIII MTs Nurul Ulum Gading Rejo pada

Tahun Ajaran 2017/2018 yang berjumlah 103.

2. Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin

dipelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,

tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari

populasi itu.9

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dapat disebut juga teknik sampling, untuk

menentukan sampel dalam penelitian. Secara umum, untuk penelitian

korelasional jumlah sampel minimal untuk memperoleh hasil yang baik adalah

30, sedangkan dalam penelitian eksperimen jumlah sampel minimum 15 dari

9
Ibid, h. 118.
52

masing-masing kelompok dan untuk penelitian survei jumlah sampel minimum

adalah 100. Dalam penelitian ini untuk menentukan jumlah sampel menggunakan

Rumus Slovin:

n : Ukuran sampel

N : Ukuran populasi

e : Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 10%.

Dalam pengambilan sampel menggunakan sistem probability sampling

yaitu Teknik sampling yang akan memberikan peluang yang sama bagi seluruh

anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Salah satu teknik dari

probability sampling adalah simple random sampling merupakan pengambilan

anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan

strata yang ada dalam populasi itu.

Dengan demikian dapat ditentukan untuk jumlah sampel pada penelitian

ini dengan menggunakan sampel ketidaktelitian sebesar 10% hasilnya sebagai

berikut:

103
=
1+ 103 (0.1)2

= 50,79 dibulatkan menjadi 51 peserta didik.


53

Untuk mengetahui keterangan lebih jelas mengenai pembagian sampel

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2
Data Pengambilan Sampel Penelitian Siswa MTs Nurul Ulum Gading rejo

NO Kelas Jumlah siswa


1. VIII A 20
2. VIII B 20
3. VIII C 11
Jumlah 51

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik

sebagai berikut:

1. Metode Angket (kuesioner)

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden.10 Pendapat lain mengemukakan, kuesioner

(Angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya .11

Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat dipahami bahwa kuesioner

merupakan daftar pertanyaan tertulis untuk mendapatkan jawaban atau suatu

10
Suharsimi Arikunto. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. (Jakarta:Bumi
aksara,2013),h. 194
11
Sugiyono. Op. cit. h. 199
54

permasalahan tertentu dan mendapatkan fakta-fakta dan informasi dari responden

serta untuk mendapatkan data tentang keberadaan objek yang diteliti.

Kuesioner dapat dibeda-bedakan atas beberapa jenis, tergantung pada

sudut pandang :

1. Dipandang dari cara menjawab.

a. Kuesiner terbuka,yang memberikan kesempatan kepada responden

untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.

b. Kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga

responden tinggal memilih.

2. Dipandang dari jawaba yang diberikan

a. Kuesioner langsung yaitu respon menjawab tentang dierinya.

b. Kuesioner tidak langsung yaitu jika respon menjawab tentang orang

lain.

3. Dipandang dari bentuknya

a. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan

kuesioner tertutup.

b. Kuesioner isian yang dimaksud dalah kuesioner terbuka

c. Rating scale,(skala bertingkat), yaitu sebuah pertanyaan yang diikuti

kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya

mulai sangat sangat setuju sangat tidak setuju.12

Adapun kuesioner yang digunakan peneliti adalah kuesioner

langsung,kuesioner tidak langsung,dan kuesioner rating scale yang ditujuan

kepada siswa-siswi di MTs Nurul Ulum Gading Rejo kabupaten Pringsewu


12
Suharsimi Arikunto. Op.cit. h. 195
55

dengan menggunakan skala likert yang berisi 4 pilihan jawaban terhadap

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.

2. Metode Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto, Dokumentasi adalah menyelidiki benda-

benda tertulis berupa buku, majalah, notulen rapat, peraturan-peraturan catatan

harian dan sebagainya.13 Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang

tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, namun melalui dokumen.14

Dapat disimpulkan dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data

atau keterangan-keterangan melalui dokumen yang sudah tersedia yang

berhubungan deangan penelitian. Data yang dikumpulkan melalui metode

dokumentasi ini adalah nilai ulangan harian siswa mata pelajaran akidah akhlak,

Visi misi madrasah, daftar tabel guru, peserta didik dan semua yang berkenaan

dengan profil MTs Nurul Ulum Gading Rejo kabupaten Pringsewu.

F. Uji prasyaratan Instrumen

Instrumen adalah alat ukur untuk mengumpulkan data. Menurut

Suharsimi Arikunto,instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang

digunakan oleh penulis dalam pengumpulan data agar pekerjaan lebih mudah dan

hasilnya lebih baik sehingga lebih mudah diolah. Yaitu sebagai berikut :

1. Uji Validitas

13
Ibid. h. 201
14
Iqbal Hasan .Pokok-pokok Materi Metodelogi dan Aplikasinya (Bogor:Gralia
Indonesia,2002). h. 72
56

Validitas adalah suatu alat ukuran tingkat-tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrument yang valid atau shahih mempunyai validitas tinggi.

Sebaiknya,instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Suatu

alat ukur dikatakan valid bila instrument-instrumen tersebut tersebut dapat

mengukur apa yang seharusnya diukur.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabil dapat menungkap data dan

variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya instrumen menunjukan

sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang

validitas yang dimaksud.15Alat untuk mengukur tingkat validitas angket

menggunakan rumus Product Moment yaitu sebagai berikut:

N  XY   X  Y 
rxy 
n X 2
  X   n Y
2 2
  Y 
2

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = jumlah sampel yang diteliti

X = Skor total X

Y = Skor total Y

Kriteria pengujian jika harga r hitung tabel dengan taraf

signifikasi 0,05 maka alat ukur tersebut valid, begitu juga sebaliknya jika r hitung

tabel maka alat ukur tersebut tidak valid.

15
Sugiyono .Op cit. h. 173
57

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah derajat ketetapan,ketelitian atau keakuratan yang

ditunjukkan oleh instrumen pengumpulan. Suatu alat ukur dikatakan reliable

yaitu juka hasil pengukuran yang dilakukan tidak berbeda walaupun diukur pada

situasi yang berlainan. Jadi alat yang eliabel secara konsisten memberi hasil

ukuran yang sama.16

Pengujian reliabilitas instrument dapat dilakukan secara eksternal maupun

internal.Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest,

equivalent, dan gabungan keduanya. Sedangkan secara internal dapat diuji

dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrument dengan

teknik tertentu. Untuk mengetahui reliabilitas instrumennya, dalam penelitian ini

menggunakan rumus

Alpha Cronbach,yaitu

Keterangan :

= Koefisien reliabilitas tes

k = Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes

1 = Bilangan konstanta

= Jumlah varians skor dari tiap-tiap butir item

16
Anas Sudijono, Pengantar evaluasi Pendidikan (Yogyakarta: Rajawali Pers, 2011) , h. 95
58

= Varian total17

Berdasarkan pendapat tersebut tes yang digunakan dalam penelitain ini

adalah tes yang memiliki koefisien reliabilitas lebih dari atau sama dengan 0,70.

G. Uji Normalitas

1. Uji Normalitas

Menurut Sugiyono, penggunaan statistik Parametris mensyaratan bahwa

data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal, oleh karena

itu sebelum pengujian hipotesis dilakukan maka terlebih dahulu akan dilakuan

pengujian normalitas data.18

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil

dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas juga

dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana sebaran data masing-masing

variabel. Tingkat kenormalan penyebaran data dalam suatu penelitian

merupakan salah satu syarat dalam melakukan pengujian hipotesis. Adapun uji

normalitas data amatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

Lilliefors. Langkah-langkah uji Lilliefors sebagai berikut:

1) Hipotesis

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

17
Suharsimi arikunto .Op .cit. h. 239
18
Sugiyono.Op.Cit. h. 241
59

2) Taraf signifikan 0,05

3) Statistik Uji

H. Teknik Analisis Data

Analisis terhadap data penelitian bertujuan untuk menguji kebenaran

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Setelah data yang penulis butuhkan

untuk penelitian terkumpul semuanya, maka untuk menganalisis hasil belajar

akidah akhlak dengan akhlak siswa, peneliti menggunakan analisis kuantitatif,

analisis secara statistik, karena penelitian ini untuk melihat hubungan antar

variabel.

Maka teknik analisis kuantitatif akan mengoperasionalkan rumus Product

Moment dari Pearson yaitu dengan rumus angka kasar (RawScor), yang

merumuskan sebagai berikut :

N  XY   X  Y 
rxy 
n X 2
  X   n Y
2 2
  Y 
2

Keterangan :

= keofisien korelasi X dan Y

n = Banyaknya sampel

X = Skor Ganjil
60

Y = Skor Genap

XY = Perkalian X dan Y

Nilai akhir yang akan diperoleh dengan menggunakan rumus tersebut

adalah nilai yang menggambarkan keberadaan hubungan antar variabel yang

dikorelasikan. Kemudian setelah diketahui nilai korelasi yang diperoleh dengan

tabel interpretasi koefisien korelasi sebagai upaya untuk mengetahui tingkat

hubungan yang dihasilkan dari korelasi antar variabel yang selanjutnya

menggunakan tabel interpretasi koefisien korelasi dimaksud sebagai berikut:

Tabel 3.3
Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,000-0,199 Sangat rendah
0,200-0,399 Rendah
0,400-0,599 Sedang
0,600-0,799 Kuat
0,800-1,000 Sangat kuat
Sumber :Dikutip dari Sugiyono19

Untuk mengetahui nilai korelasi antara dua variabel, tersebut kemudian

dikonsultasikan dengan menggunakan rumus Koefisien penentu (KP), yang

dihasilkan dari korelasi antar variabel. Dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:
KP = r2 100 %

19
Sugiyono op.cit. h. 149
61

Dan selanjutnya guna untuk menguji dari nilai akhir yang diperoleh

dengan menggunakan rumus product moment maka akan dilanjutkan dengan

menggunakan uji teori, yang rumusnya adalah sebagai berikut :

Keterangan :

r = nilai korelasi antar variabel

n = banyaknya data

m =banyaknya variabel

Dalam melakukan uji validitas angket ini penulis menggunakan skala Likert.

Skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu. Skala Likert memiliki 2

bentuk pernyataan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Pernyataan positif

diberi skor 5, 4, 3, 2, dan 1, sedangkan bentuk pernyataan negatif diberi skor 1, 2, 3, 4,

dan 5. Bentuk jawaban skala Likert terdiri dari sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak

setuju, dan sangat tidak setuju.

Tabel. 3.4
Skala Likert

Pernyataan positif Pernyataan negatif Kode


Sangat sesuai 5 Sangat sesuai 1 SS
Sesuai 4 Sesuai 2 S
Netral 3 Netral 3 N
Tidak sesuai 2 Tidak sesuai 4 TS
Sangat tidak sesuai 1 Sangat tidak sesuai 5 STS

Alternatif jawaban pada skala Likert tidak hanya tergantung pada jawaban setuju

atau penting. Alternatif jawaban dapat berupa apapun sepanjang mengukur sikap,
62

pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek jawaban, misalnya baik, senang,

tinggi, puas, dan lain-lain.20

20
Syofyan Siregar, Op. Cit, h. 50-51.
63

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Lokasi Penelitian

1. Profil MTs Nurul Ulum

Sekolah yang dipilih menjadi tempat penelitian adalah MTs Nurul Ulum,

lokasi daripada sekolah yang terletak di jalan KH. RM. Rosyidi Tulungagung

Kec. Gadingrejo Kab. Pringsewu, Provinsi Lampung. Letaknya tidak begitu jauh

dengan peneliti yang kurang lebih 200 m, sehingga seluas 2584 M2. Pada tanggal

4 April 1975 dan sekarang MTs Nurul Ulum terakreditasi dengan nilai B. Karena

lingkungan memudahkan peneliti mengadakan penelitian di MTs ini. MTs ini

berdiri dari tanah wakaf sekolah ini cukup baik, hal ini dapat dilihat dari cara

mengatur dan memelihara ruang kelas, ruang kerja, ruang perpustakaan,

musholah, halaman sekolah, UKS, kamar mandi dan kantin sekolah. Kebersihan

dan kerapihan ruang selalu diperhatikan, setiap hari sebelum pelajaran

dibersihkan oleh siswa yang piket, kemudian dikontrol ulang oleh penjaga

sekolah.

Proses Belajar Mengajar di Madrasah Tsanawiyah Nurul Ulum

Tulungagung berdiri sejak tanggal 17 Juli 1989 (saat berumur kurang lebih 21

tahun) mengalami pergantian Kepala Sekolah / Madrasah dengan urutan sebagai

berikut :

1. Dari tahun 1989 – 1990 oleh Bapak kyai Mukhsin Al Machali,BA

2. Dari tahun 1990 – 1991 oleh Bapak Drs. Madkhurdin


64

3. Dari tahun 1991 sampai sekarang oleh Bapak Muhammad Faesol,S.Pd.I

2. Keadaan Guru dan Peserta Didik

Tabel 4.1
Daftar Nama-nama Guru MTs Nurul Ulum Tulungagung
Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu
Tahun Pelajaran 2017/2018
Pend. Jabatan/Pelajaran yang
No Nama Guru
Terakhir Diampu
Kepala Sekolah, Al Qur'an
1 Muhammad Faesol, S.Pd.I S1
Hadits, BPI
2 Ahmad Fakhri Assidiqi, S.Ag S1 Bahasa Arab
3 Ahmad Khoiri, S.Ag S1 Mulok, Khot
4 Muhammad Rohadi, S.Pd S1 Waka Kurikulum, Matematika
5 Emilia Puspita, S.Pd.I S1 SKI
6 Ririn Budiastuti, S.Pd S1 Bahasa Inggris
Ka. Perpustakaan, Bahasa
7 Wahyu Widi Drajat, S.Pd S1
Indonesia
8 Uswatul Mar'ati, S.Si S1 Wali Kelas IX B, IPA
9 Anggun Lesbowo, A.Md S1 Ka. Tata Usaha, TIK
Wl Kelas VII A, Al Qur'an
10 Imron Rosyadi, S.Pd.I S1
Hadits, Kitab, BPI
11 Ardiansyah, S.Pd S1 Matematika
Waka Kesiswaan, Aqidah
12 Sanen, S.Ag S1
Akhlak, BPI
13 Bariyah, S.Pd S1 BK
14 Alfiyah Khayati, S.Hi S1 Fiqh
Wali Kelas IX A, Bahasa
15 Dra. Zostian Harni S1
Indonesia
16 Wariyanto, S.Pd S1 IPS
17 Teni Rahayu, S.Pd S1 IPS
18 Yeti Rahmawati, S.Pd S1 Wali Kelas VIII A, IPS
19 Rumami, S.Pd S1 Wali Kelas VIII B, BK
20 Tohirin SGO Penjaskes
21 Body Kunto Prasetiyo, S.Sos S1 Tata Usaha, PKn
22 Maftuhi, S.Pd.I S1 B. Arab, Kitab, BPI
23 Rosidhah, S.Pd S1 PKn
24 Indra Wahyudi, S.Pd.I S1 Bahasa Indonesia
25 Bambang Sriyanto, S,Pd S1 IPA
26 Herni Oktaria, S.Kom S1 TIK
65

27 Fikri Assyakiri, S.Pd.I S1 Bahasa Arab


28 Slamet Pujiono, S.Pd.I S1 SKI, Fiqih, BPI
29 Eka Marma Azizah, S.Pd S1 IPA
30 Fauzi Rahman S1 Praktik Ibadah, Khot
31 Aprina Fajriyah, S.Pd S1 Bahasa Daerah
32 Yuniarti MA Staf Perpustakaan
33 Rizka Amalia, S.Pd S1 Tata Usaha
34 Herni Dwi Haryani, S.Pd S1 SBK
35 Susanti Dewi, S.Pd S1 Bahasa Inggris
Sumber : Dokumentasi Tata Usaha MTs Nurul Ulum Tulungagung
Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu

Tabel 4.2
Keadaan Guru dan Pegawai MTs Nurul Ulum Tulungagung Kecamatan
Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2017/2018
Jumlah Guru Jumlah Pegawai
Yayasan Tidak Tetap Yayasan Tidak Tetap Ket
Jumlah Jumlah
L P L P L P L P

10 6 9 10 35 1 1 - - 2

Sumber : Dokumentasi Tata Usaha MTs Nurul Ulum Tulungagung


Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu

Tabel 4.3
Keadaan Peserta Didik MTs Nurul Ulum Tulungagung
Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu
Tahun Pelajaran 2017/2018
Awal Bulan Mutasi Akhir Bulan
Rom Mas Kelua
No Kelas Ket
Bel L P Jml uk r L P Jml
L P L P
1 VII 3 33 42 75 - - - - 33 42 75

2 VIII 3 56 47 103 - - - - 56 47 103

3 IX 2 32 30 62 - - - - 32 30 62
66

Jumlah 121 119 240 121 119 240


Sumber : Dokumentasi Tata Usaha MTs Nurul Ulum Tulungagung Kecamatan
Gadingrejo Kabupaten Pringsewu

3. Sarana dan Prasarana MTs Nurul Ulum

Bangunan fisik menjadi salah satu bagian penting dalam suatu sekolah.

Kondisi yang nyaman tentunya akan menambah semangat siswa dalam proses

belajar mengajar. Beberapa tahun ini MTs Nurul Ulum terus berbenah, hal ini

dapat kita lihat pada sarana dan prasarananya sebagai berikut:

Tabel 4.4
Kondisi Bangunan Kelas MTs Nurul Ulum
Keadaan (beri tanda cek)
Jenis sarana dan
NO Jumlah Baik Rusak Digunakan Tidak
prasarana
digunakan
1 Kelas/ruang belajar 6  
2 Ruang Kepala Sekolah 1  
3 Ruang Guru 1  
4 Perpustakaan 1  
5 Lab. Komputer 1  
6 Ruang UKS 1  
7 KM/WC Guru 1  
8 KM/WC Murid 2  
9 Ruang Ibadah 1  
Sumber: Data Sekunder MTs Nurul Ulum

Tabel 4.5
Kondisi Sarana, alat, Media Belajar/Sekolah
Keadaan (beri tanda cek)
Jenis Sarana dan
No Jumlah Tidak
Prasarana Baik Rusak Digunakan
Digunakan
1 Kursi/bangku 222  -  -
2 Meja 222  -  -
3 Papan Tulis 6  -  -
4 Papan Absen 6  -  -
5 Papan Inventaris -  -  -
6 Lemari 3  -  -
67

7 Rak Buku 3  -  -

4. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

a. Visi

“Mewujudkan Mts Nurul Ulum Tulung Agung, Kec. Gadingrejo, Kab.

Pringsewu sebagai madrasah yang berkualitas dan berkuantitas baik dalam

ilmu pengetahuan umum dan agama Islam”.

b. Misi

1. Menanamkan kesadaran beribadah kepada Allah SWT.

2. Menjadikan siswa/siswi sebagai kader calon Ustadz dan Ustadzah.

3. Meningkatkan prestasi siswa/siswi dibidang akademis dan

ekstrakurikuler.

4. Meningkatkan profesionalisme guru sesuai dengan bidangnya.

5. Membina dan meningkatkan peserta kinerja seluruh komponen.

6. Meningkatkan hubungan yang harmonis baik secara internal maupun

eksternal

c. Tujuan Sekolah

1. Menjadikan warga madrasah sebagai insan yang berimtek dan

berimtaq tinggi.

2. Meningkatkan perilaku akhlak mulia bagi seluruh siswa/siswi

3. Madrasah sebagai pilihan yang perdana dimasyarakat


68

B. Deskripsi Data Amatan

Deskripsi data amatan adalah upaya menampilkan data agar data tersebut

dapat dipaparkan secara baik dan diinterprestasikan secara mudah meliputi

penyusunan data dalam bentuk tampilan yang mudah terbaca secara lengkap.

1. Data Angket

Salah satu alat pengumpul data dalam penelitian ini yaitu angket. Dari

data angket yang telah diberikan kepada peserta didik, peneliti dapat

menganalisis seberapa besar Hasil belajar akidah akhlak terhadap akhlak siswa .

Berdasarkan angket yang disebar pada 51 responden. Untuk menentukan jumlah

kelas digunakan rumus K = 1 + 3,3 log N. Nilai N adalah jumlah responden yaitu

sebanyak 51 peserta didik sehingga diperoleh jumlah kelas sebanyak 7 kelas

interval, dan panjang kelas 8 yang disajikan dalam Tabel di bawah ini diperoleh

data sebagai berikut:

Tabel 4.6
Penyusunan Distribusi Frekuensi Data Angket Siswa

No Kelas Kelas Interval Frekuensi (f)


1 51-58 6
2 59-66 11
3 67-74 13
4 75-82 13
5 83-90 7
6 91-98 1
Jumlah 51

Adapun hasil rekapitulasi dari hasil Angket siswa akan disajikan pada

tabel di bawah ini:


69

Tabel 4.7
Rekapitulasi Hasil Angket Siswa
No Teknik Penjelasan Tes
1 Nilai Tertinggi (Xmin) 95
2 Nilai Terendah (Xmax) 51
3 Jumlah ( ) 3636
4 Rata-rata (Me) 71.294
5 Modus (Mo) 85
6 Median (Md) 71
7 Simpangan Baku (S) 10.169

Identifikasi kategori kecenderungan atau tinggi-rendahnya Akhlak Siswa

dalam penelitian didasarkan pada empat kategori dengan ketentuan di atas.

Berdasarkan acuan normal, perhitungan kategori kecenderungannya sebagai

berikut:

Tabel 4.8
Skor Ideal Kecenderungan Variabel
No Rentan Skor (i) Kategori
1 (Me + 1,5 S) sampai dengan (ST) Amat Baik
2 (Me + 0,0 S) sampai dengan (Me +1,5 S) Baik
3 (Me – 1,5 S) sampai dengan (Me + 0,0 S) Cukup
4 (SR) sampai dengan (Me - 1,5 S) Kurang Baik

Keterangan :

Me = Median/Rerata
S = Simpangan Baku
ST = Skor Tertinggi
SR = Skor Terendah1

1
Djemari Mardapi, Teknik Penyusunan Instrumen Tes Dan Nontes, (Jogjakarta: Mitra
Cendikia Press, 2008), h. 123.
70

Berdasarkan rekapitulasi hasil angket, maka dapat dibuat tabel distribusi

frekuensi kecenderungan untuk Akhlak siswa seperti pada tabel 4.8 berikut ini.

Tabel 4.9
Distribusi Kecenderungan Akhlak Siswa
Kategori Interval Kelas F Presentase
Amat Baik 86.548 – 95.000 6 11,764
Baik 71.294 – 86.547 20 39.215
Cukup 56.041 – 71.293 21 41.176
Kurang Baik 51.000 – 56.040 4 7.84313
Jumlah 51 100.00
Sumber: Data Angket

Hasil di atas menunjukkan bahwa akhlak pada peserta didik kelas VIII di

MTs Nurul Ulum Gading Rejo tergolong cukup. Hal ini dapat dilihat dari

presentase peserta didik yang memiliki tingkat efektifitas akhlak siswa yang

cukup dan kurang baik sebesar 49,019 %. Sedangkan Peserta didik yang

memiliki tingkat efektifitas akhlak siswa yang baik dan amat baik 52,391%.

2. Data Hasil Belajar

Salah satu alat pengumpul data dalam penelitian ini yaitu Dokumentasi

dari nilai ulangan harian . Dari data tes yang telah diberikan kepada peserta didik,

peneliti dapat menganalisis seberapa besar hasil belajar aspek kognitif (KI 3).

Berdasarkan dokumentasi nilai ulangan harian, peneliti mengambil 51 responden.

Untuk menentukan jumlah kelas digunakan rumus K = 1 + 3,3 log N. Nilai N

adalah jumlah responden yaitu sebanyak 51 peserta didik sehingga diperoleh

jumlah kelas sebanyak 7 kelas interval, dan panjang kelas 9 yang disajikan dalam

Tabel di bawah ini diperoleh data sebagai berikut:


71

Tabel 4.10
Penyusunan Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar
No Kelas Kelas Interval Frekuensi (f)
1 60 – 64 5
2 65 – 69 9
3 70 – 74 6
4 75 – 79 16
5 80 – 84 8
6 85 – 89 1
7 90 - 95 6
Jumlah 51
Adapun hasil rekapitulasi dari hasil data tes akan disajikan pada tabel di

bawah ini:

Tabel 4.11
Rekapitulasi Hasil Ketuntasan Belajar
No Teknik Penjelasan Tes
1 Nilai Tertinggi (Xmin) 90
2 Nilai Terendah (Xmax) 60
3 Jumlah ( ) 3782
4 Rata-rata (Me) 74,1569
5 Modus (Mo) 65
6 Median (Md) 75
9 Simpangan Baku (S) 8,4883
Identifikasi kategori kecenderungan atau tinggi-rendahnya nilai ulangan

harian hasil belajar peserta didik dalam penelitian didasarkan pada empat

kategori dengan ketentuan di atas. Berdasarkan rekapitulasi hasil belajar, maka

dapat dibuat tabel distribusi frekuensi kecenderungan tabel berikut ini.

Tabel 4.12
Distribusi Kecenderungan Ketuntasan Belajar
Kategori Interval Kelas F Presentase
Amat Baik 86.828 – 90.000 7 13,7254
Baik 74.156 – 86.821 24 47,0588
Cukup 61.484 – 74.155 15 29,4117
Kurang Baik 60.000 – 61.483 5 9,8039
Jumlah 51 100.00
Sumber: Data nilai ulangan harian siswa
72

Hasil di atas menunjukkan bahwa hasil belajar aspek kognitif, afektif dan

psikomotorik pada peserta didik kelas VIII MTs Nurul Ulum Gading Rejo

tergolong baik. Hal ini dapat dilihat dari presentase peserta didik yang memiliki

tingkat hasil belajar yang cukup dan kurang baik sebesar 39,214%. Sedangkan

Peserta didik yang memiliki tingkat hasil belajar yang baik dan amat baik hanya

60,783%.

C. Uji Prasyarat Instrumen

Instrumen adalah alat ukur untuk mengumpulkan data. Menurut

Suharsimi Arikunto, instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang

digunakan oleh penulis dalam pengumpulan data agar pekerjaan lebih mudah dan

hasilnya lebih baik sehingga lebih mudah diolah. Yaitu sebagai berikut :

1. Uji Validitas

Berdasarkan uji validitas angket dapat dilihat. Telah ditetapkan bahwa

butir soal dikatakan valid jika memiliki atau . Dan

dari perhitungan soal nomor 1 diperoleh sehingga

dengan demikian soal nomor 1 dikatagorikan valid dengan kata lain soal tersebut

dapat digunakan. Perhitungan soal nomor 2 diperoleh sehingga

dengan demikian soal nomor 2 dikatagorikan valid dengan kata lain

soal tersebut juga dapat digunakan. Data lebih lengkapnya dapat dilihat pada

lampiran.
73

2. Uji Reliabilitas

atau dibulatkan 0,76

Berdasarkan Uji Reliabilitas angket dapat dilihat perhitungan pada uji

reliabilitas tersebut diperoleh berdasarkan kriteria instrumen

dikatakan baik bila nilai reliabilitas instrumen sama dengan atau lebih besar dari

0,70 , hasil perhitungan menunjukan bahwa sehingga

butir soal instrumen dinyatakan reliabel.

D. Uji Prasyarat Analisis

Pengujian prasyarat analisis digunakan untuk melakukan uji hipotesis yang

telah dirumuskan. Prasyarat yang dimaksud adalah Uji Normalitas. Pengujian

hipotesis harus memenuhi syarat data yang dipilih secara acak, data memiliki

pola hubungan jenis data yang sama, dan data memiliki distribusi normal. Uji

normalitas pada penelitian ini dilakukan sebagai berikut.


74

1. `Uji Normalitas Angket

Berdasarkan dari uji normalitas angket dapat dilihat

kurang dari , Tampak bahwa nilai

pada perhitungan uji normalitas kurang dari . Dengan

demikian, Ho diterima dan H1 ditolak. Dengan kata lain, sampel dalam penelitian

ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil perhitungan lengkap

dapat dilihat pada lampiran.

E. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas, maka dilanjutkan dengan uji

hipotesismenggunakan uji t. Pengujian hipotesis menggunakan analisis

hubungan. Analisis hubungan (korelasi) adalah suatu bentuk analisis data dalam

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan atau bentuk arah hubungan

diantara dua variabel dan besarnya pengaruh yang disebabkan oleh variabel yang

satu (variabel bebas) terhadap variabel lainnya (variabel terikat).

1. Koefesien Korelasi

Koefesien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan

hubungan antara dua variabel atau lebih, juga dapat menentukan arah hubungan

dari kedua variabel. Untuk menganalisa data maka memakai rumus:

n XY  ( X )( Y )
rxy 
{n X 2  ( X ) 2 }{n  Y 2  ( Y ) }
2
75

Keterangan :

: Angka Indeks Korelasi ''r'' Product Moment.


n : Number Of Casses.
X Y : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y.

X : Jumlah seluruh skor variabel X (skor nilai UH).2

Y : Jumlah seluruh skor variabel Y (skor nilai Angket).


Adapun hipotesis statistik yang penulis ajukan adalah:

Ho :
Ha :

: Nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan

Ho : Tidak terdapat korelasi antara Hasil belajar akidah akhlak dengan akhlak

siswa .

Ha : Terdapat korelasi antara Hasil belajar akidah akhlak dengan akhlak

siswa

Data yang dikorelasikan adalah data Hasil belajar akidah akhlak dengan

akhlak siswa mata pelajaran Akidah akhlak, dengan menggunakan teknik

korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:

n  XY  ( X )(  Y )
rxy 
{n  X 2  ( X ) 2 }{n  Y 2  ( Y ) }
2

n = 51
= 3782
= 3650
= 284030
= 266706

2
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo, 2008), hlm. 206.
76

= 270965

= 0,91

Kemudian hasil rhitung dibandingkan dengan rtabel pada taraf signifikasi

5% . Taraf signifikasi 5% pada n = 51 adalah 0,273 sehingga rhitung= 0,91 > rtabel

sehingga terdapat pengaruh yang signifikan. Untuk mengukur seberapa besar

pengaruhnya, nilai rhitung selanjutnya diinterprestasikan dengan tabel berikut ini:

Tabel 4.13

Tingkat Korelasi Dan Kekuatan Hubungan3

No Nilai Korelasi (r) Tingkat hubungan


1 0,00 – 0,199 Sangat Lemah
2 0,20 – 0,399 Lemah
3 0,40 – 0,599 Cukup
4 0,60 – 0,799 Kuat
5 0,80 – 100 Sangat kuat
Berdasarkan tabel di atas maka rhitung = 0,91 berada pada interval 0,80-

100 sehingga dapat disimpulkan korelasi antara Hasil belajar akidah akhlak

dengan akhlak siswa adalah korelasi yang sangat kuat. Selanjutnya dilakukan uji

keberartian yang digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan

3
Syofyan Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17 (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm. 337.
77

signifikan dan dapat digunakan untuk seluruh populasi. Uji keberartian dalam

penelitian ini menggunakan uji-t, dengan ketentuan thitung > ttabel, maka tolak H0

(Korelasi signifikan) dan bila thitung < ttabel maka terima H0 (korelasi tidak

signifikan) dan persamaan yang digunakan adalah:

t =

r n2

1 r 2
0,91 51  2

1  0,91
2

0,917

1  0,1719
6,37
  6.634
0,91

t tab  t 0,05 : 51  2,01

Dengan menggunakan rumus persamaan di atas, diperoleh harga

thitung=6,634 Sedangkan harga ttabel untuk a =5% dan db (derajat kebebasan) 51

adalah 2,01 berarti harga thitung > ttabel. Jadi harga koefisien korelasi 0,91 adalah

signifikan atau dapat diberlakukan untuk seluruh populasi.4

2. Koefisien Determinasi

4
Perhitungan secara lengkap ada pada lampiran 25, hlm. 128.
78

Koefisien Determinasi adalah ukuran (besaran) yang menyatakan tingkat

kekuatan hubungan dalam bentuk % selain itu koefisien determinasi merupakan

besaran untuk menunjukkan seberapa besar persentase keragaman variabel

terikat (Y) yang dapat dijelaskan oleh keragaman variabel bebas (X), atau dengan

kata lain seberapa besar X dapat memberikan konstribusi terhadap Y. Nilai

koefisien determinasi dapat ditemukan dengan rumus:

KP = r2 x 100%

= (0,91)2 x 100 %

= 0,8281 x 100 %

= 82,81%

Dengan demikian Hasil belajar akidah akhlak memberikan kontribusi

sebesar 82,81% terhadap akhlak siswa pada mata pelajaran akidah ahlak, dan

19,19% dipengaruhi oleh faktor lain.

F. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan uji hipotesis

dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara Hasil belajar akidah akhlak

dengan akhlak siswa kelas VIII MTs Nurul Ulum Gading rejo kabupaten

Pringsewu.

Mengapa terdapat hubungan antara Hasil belajar akidah akhlak dengan

akhlak siswa, kelas VIII di MTs Nurul Ulum Gading Rejo, karena sesuai dengan:

pertama, kajian pustaka pada penelitian ini yang menyebutkan bahwa secara
79

substansial mata pelajaran Akidah Akhlak dan hasil belajar akidah akhlak

memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk

mempraktikkan nilai-nilai keyakinan keagamaan (tauhid) dan Akhlakqul

Karimah dalam kehidupan sehari-hari.

Terdapat tiga macam Hasil belajar, yakni keterampilan dan kebiasaan,

pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita,5 dari ketiga macam Hasil belajar

tersebut dapat mengakibatkan perubahan pada siswa dalam sikap dan tingkah

lakunya. Aspek perubahan itu mengacu kepada taksonomi tujuan pengajaran

yang dikembangkan oleh Bloom yaitu mencakup aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik kearah yang sesuai dengan tuntunan islam agar manusia berada

dalam kebenaran dan senantiasa berada di jalan yang lurus, jalan yang telah

digariskan Allah SWT mempunyai hubungan yang baik dengan sang kholiq dan

dengan sesama manusia terutama kepada kedua orang tua, inilah yang akan

mengantarkan manusia kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.6

Kedua, Akhlak, merupakan salah satu bagian yang sangat urgen dari

perincian kesempurnaan tujuan pendidikan islam. Oleh karena itu pendidikan

akhlak merupakan salah satu pondasi yang penting dalam membentuk insan yang

berakhlak mulia guna menciptakan manusia yang bertaqwa dan menjadi seorang

muslim sejati.7 Salah satu cara yang dapat meningkatkan hasil belajar dan akhlak

5
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2016),
h. 22
6
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yoyakarta: pustaka pelajar, 2009), h. 45
80

peserta didik di dalam proses pembelajaran adalah dengan menumbuh

kembangkan akhlak melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan

pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, memberikan motivasi

kepada peserta didik untuk mempraktikkan nilai-nilai keyakinan keagamaan

(tauhid) dan Akhlakqul Karimah dalam kehidupan sehari-hari selama proses

pembelajaran berlangsung. Dengan menerapkan kegiatan tersebut banyak hal

baik yang akan diperoleh peserta didik selama proses pembelajaran. Semua

keuntungan tersebut pada dasarnya akan memberikan tujuan yaitu akhlak yang

terpuji serta meningkatnya hasil belajar peserta didik. Jadi, mata pelajaran

Akidah Akhlak merupakan salah satu mata pelajaran yang sesuai dengan akhlak

siswa tersebut. Hal ini terbukti dengan perhitungan koefisien korelasi antara yang

sebesar 0,91 atau dengan kata lain, Hasil belajar akidah akhlak 82,81% pada

akhlak siswa.

Hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa terdapat korelasi antara Hasil

belajar akidah akhlak dengan akhlak siswa kelas VIII MTs Nurul Ulum Gading

Rejo kabupaten Pringsewu sesuai dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,91

atau dengan koefisien determinasi sebesar 82,81% Artinya 82,81% hasil dari

akhlak siswa peserta dipengaruhi oleh Hasil Belajar akidah akhlak, sedangkan

19,19% hasil dari akhlak, dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.


82

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, sesuai dengan

pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya tentang korelasi antara

antara Hasil belajar akidah akhlak dengan akhlak siswa kelas VIII MTs Nurul

Ulum Gading rejo kabupaten Pringsewu menunjukkan bahwa Hasil Belajar

Akidah Akhlak yang telah memiliki keeratan hubungan yang kuat dengan akhlak

siswa pada peserta didik. Adapun Hasil belajar memberikan kontribusi sebesar

82,81% terhadap Akhlak siswa peserta didik dan 19,19% dipengaruhi oleh

faktor-faktor lainnya.

B. Saran

Mengingat anak-anak terutama anak-anak sekolah merupakan asset masa

depan bangsa. Sebagai penerus dalam membangun bangsa dan negara, maka

hendaknya mereka di didik agar memiliki akhlak yang baik berakhlak dan

berbudi pekerti yang luhur maka pendidikan akhlak menjadi perhatian yang

cukup penting. Dari hal tersebut maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan

yaitu antara lain :


83

1. Bagi Lembaga Pendidikan

Sekolah hendaknya lebih memperhatikan mengawasi pengelolaan dan

penanganan siswa, misalnya dengan lebih meningkatkan fungsi bimbingan dan

konseling agar guru dapat mengarahkan siswa dengan baik, sehingga akan terjalin

hubungan yang baik antara pendidik dan peserta didik sehingga kegiatan

pembelajaran akan berjalan dengan baik dan lancar.

2. Bagi Guru

Para pengasuh (guru-guru) hendaknya meningkatkan profesionalisasi,

Jangan menganggap secara otomatis anak yang pandai harus diberi nilai tinggi

sebab bukan suatu jaminan anak pandai memiliki akhlak yang baik atau

sebaliknya. sehingga guru benar-benar mampu untuk melaksanakan proses

pembelajaran dan penilaian yang baik khususnya dalam proses pembelajaran

akidah akhlak sehingga diharapkan dapat menghasilkan siswa berpengetahuan,

berketrampilan dan memiliki budi pekerti luhur serta memiliki kepribadian yang

baik.

3. Bagi Orang Tua Siswa

Orang tua siswa hendaknya selalu mengawasi perilaku atau akhlak

keseharian anaknya dan mewaspadai setiap gejala yang menampakkan

kecenderungan penyimpangan perilaku, serta mengingatkan selalu pada anak jika

melakukan pelanggaran. Dan orang tua siswa hendaknya selalu memberi

bimbingan moril pada anaknya terutama melalui keteladanan dalam perilakunya

sehari-hari dan selalu siap membantu apabila anak mengalami kesulitan.


84

4. Bagi Siswa

Tugas siswa adalah belajar. Dari proses belajar itulah siswa diharapkan

mampu membentuk perilaku sesuai dengan tujuan pendidikan Islam. Siswa

diharapkan mampu mengendalikan sikapnya baik di lingkungan keluarga,

sekolah, dan masyarakat.


85

Lampiran 1

DAFTAR NAMA SAMPEL PENELITIAN

No. NamaSiswa Kelas L/P Kodenama

1 A.Ridwansyah VIII A L A1
2 Agusprasetyo VIII A L A2
3 Alfinadamayanti VIII A P A3
4 AndikaRachmatiana VIII A L A4
5 AyuNurrohma VIII A P A5
7 Bagas tri septian VIII A L A6
8 Biruhbidampamungkas VIII A L A7
6 Cicianggreini VIII A P A8
9 Dandiprakoso VIII A L A9
10 Dapidfebriansyah VIII A L A10
11 Dedekurniawan VIII A L A11
12 Dewinurmala VIII A P A12
13 Doniifansyah VIII A L A13
14 Ekafujiyanti VIII A P A14
15 Erma yulinda VIII A P A15
16 Fahrulhuda VIII A L A16
17 Fajartriono VIII A L A17
29 Fatmafatonah VIII A P A18
20 Febriarianto VIII B L A19
21 Feranuryana sari VIII B P A20
22 Feri Chandra nugraha VIII B L A21
18 fikriferdinando VIII B L A22
23 Hanafi VIII B P A23
24 Isnaistifarani VIII B P A24
25 Isnawahyuni VIII B P A25
26 Janusaputra VIII B L A26
27 Khusnulkhotimah VIII B P A27
28 M.wahyusaputra VIII B L A28
29 Maeisilvina VIII B P A29
86

30 Mega riskisaputri VIII B P A30


31 Muhammad ridwan VIII B L A31
32 Muhammad wahyu s VIII B L A32
33 Nuraida VIII B P A33
34 RahmadTaufik VIII B L A34
36 Ramadhandilakurniawan VIII B L A35
35 Ratna sari VIII C P A36
37 Rendidifaldi VIII C L A37
38 Riskirahmadfadilah VIII C L A38
39 Roy kusuma VIII C L A39
40 Siskanirmala VIII C P A40
41 Siskarahmasari VIII C p A41
42 Slametarifin VIII C L A42
43 Sucisarifah VIII C P A43
44 Tia fadila VIII C P A44
45 Tututwidiana VIII C P A45
46 Ummurodiatuljannah VIII C P A46
47 Very candranugraha VIII C L A47
48 Via riski maharani VIII C P A48
49 Wahyusaputra VIII C L A49
50 Yana septia VIII C P A50
51 Yuniastuti VIII C P A51
87

Lampiran 2

Kisi-Kisi Angket Akhlak Sebelum Uji Coba Instrumen

NO Variabel Dimensi Indikator Nomor Butir


1. Akhlak Akhlak terhadap - Syukur 1,2
Allah SWT - Husnudzhon 3
- Taat 4,5
Akhlak terhadap - Shidiq (jujur) 6,7
diri sendiri - Pemaaf 8,9
- Amanah 10,11

Akhlak terhadap - Berbakti kepada orang 12,13


keluarga tua
- Menghormati kedua 14,15
orang tua

Akhlak terhadap - Tasamuh (toleransi) 16,17


sesama manusia - Ta’awun(tolong- 18,19
menolong)
- Bersosialisasi 20,21,22
- Berbicara dengan baik ,24,25
terhadap Guru dan
bersikap hormat

Akhlak terhadap - Selalu hidup bersih 26,27,28


lingkungan
88

Lampiran 3

ANGKET AKHLAK UJI COBA INSTRUMEN

A. IDENTITAS
1. Nama :
2. Kelas :
3. Jenis Kelamin :

B. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET


1. Assalamu’alaikum adik-adik 
2. Sebelumnya terimakasih ya adik-adik atas bantuannya 
3. Tulislah nama adik-adik pada tempat yang sudah disediakan
4. Berilah tanda Ceklis (√) pada kolom jawaban yang adik-adik pilih
5. Jawablah dengan jujur sesuai dengan pendapat adik-adik.
6. Ini dia nih keterangan jawabannya:

SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju


S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
N : Netral
C. DAFTAR PERNYATAAN

Pernyataan SS S N TS STS
NO
1. Saya menyadari bahwa prestasi yang selama
ini diperoleh merupakan anugerah yang Allah
SWT berikan.
2. Saya langsung mengingat Allah ketika
mendapatkan sesuatu
3. Ketika saya berdoa kepada Allah ,saya yakin
bahwa doanya akan terwujud
4. Saya selalu mengerjakan Sholat fardhu lima
waktu setiap hari karena kewajiban saya
sebagai orang muslim
89

5. Saya selalu mengerjakan Sholat sunah setelah


Sholat fardhu karena bisa menambah pahala
saya
6. Saya selalu berkata jujur dengan mengatakan
sesuai dengan fakta
7. Saya pernah berkata bohong
8. Saya segera memaafkan orang yang meminta
maaf
9. Saya tidak memendam kesalahan orang lain
10 Saya menjaga kepercayaan yang diberikan
11. Saya menjaga dengan baik buku yang dipinjam
dari teman
12. Saya menaati perintah orang tua
13. Saya pernah membentak orang tua
14. Saya hormat kepada orang tua
15. Saya meminta izin kepada orang tua jika
melakukan aktivitas di luar rumah
16. Saya tidak suka jika ada teman yang berbeda
pendapat dengan saya
17. Saya menghargai pendapat orang lain
18. Saya membantu teman yang sedang kesusahan
19. Saya memberikan sedekah kepada fakir miskin
20. Saya bergaul dengan masyarakat sekitar
21. Saya mengahadiri kegiatan perayaan agama
dimasjid
22. Saya tidak bergaul dengan teman yang berbeda
kelas
23. Saya menghormati guru baik disekolah
maupun bertemu di luar sekolah
24. Ketika berbicara kepada guru hendaknya
bersikap ramah dan sopan
25. Saya memperhatikan guru ketika beliau sedang
menerangkan materi pelajaran
26. Saya pernah mencoret-coret meja dan tembok
27. Saya membuang sampah pada tempatnya
28. Saya ikut gotong royong dalam kerja bakti
92

Lampiran 5

PERHITUNGAN UJI VALIDITAS ANGKET UJI COBA INSTRUMEN

Validitas butir soal menggunakan koefisien korelasi “ ” product moment yaitu:

N  XY   X Y 
rxy 
n X 2
  X   nY  Y  
2 2 2

Keterangan:

= koefisien korelasi antara variabel X dan Y

= = Jumlah skor item butir soal

= = jumlah skor dari subyek

Σ= = jumlah kuadrat skor tiap butir soal

Σ= = jumlah kuadrat skor total

N = jumlah subjek peserta didik yang diteliti.

Berikut ini perhitungan validitas untuk butir soal no 1 dan 2

Butir soal no.1 Butir soal no.2


No Nama
x x2 y y2 xy x x2 y y2 xy
1 A1 5 25 98 9604 490 4 16 98 9604 392
2 A2 4 16 97 9409 388 2 4 97 9409 194
3 A3 4 16 95 9025 380 3 9 95 9025 285
4 A4 4 16 97 9409 388 4 16 97 9409 388
5 A5 4 16 92 8464 368 4 16 92 8464 368
6 A6 5 25 94 8836 470 3 9 94 8836 282
93

7 A7 2 4 83 6889 166 2 4 83 6889 166


8 A8 3 9 97 9409 291 5 25 97 9409 485
9 A9 2 4 95 9025 190 5 25 95 9025 475
10 A10 1 1 81 6561 81 3 9 81 6561 243
11 A11 3 9 79 6241 237 4 16 79 6241 316
12 A12 2 4 77 5929 154 2 4 77 5929 154
13 A13 1 1 76 5776 76 1 1 76 5776 76
14 A14 1 1 62 3844 62 2 4 62 3844 124
15 A15 2 4 59 3481 118 1 1 59 3481 59
16 A16 5 25 79 6241 395 4 16 79 6241 316
17 A17 2 4 97 9409 194 5 25 97 9409 485
18 A18 5 25 96 9216 480 5 25 96 9216 480
19 A19 4 16 82 6724 328 5 25 82 6724 410
20 A20 4 16 76 5776 304 3 9 76 5776 228
21 A21 4 16 83 6889 332 4 16 83 6889 332
22 A22 5 25 80 6400 400 5 25 80 6400 400
23 A23 4 16 75 5625 300 4 16 75 5625 300
24 A24 2 4 73 5329 146 2 4 73 5329 146
25 A25 3 9 91 8281 273 2 4 91 8281 182
26 A26 4 16 75 5625 300 3 9 75 5625 225
27 A27 3 9 80 6400 240 2 4 80 6400 160
28 A28 5 25 68 4624 340 5 25 68 4624 340
29 A29 3 9 72 5184 216 3 9 72 5184 216
30 A30 5 25 78 6084 390 3 9 78 6084 234
31 A31 3 9 86 7396 258 2 4 86 7396 172
32 A32 2 4 84 7056 168 3 9 84 7056 252
33 A33 3 9 67 4489 201 4 16 67 4489 268
34 A34 4 16 80 6400 320 4 16 80 6400 320
35 A35 4 16 65 4225 260 4 16 65 4225 260
36 A36 3 9 84 7056 252 4 16 84 7056 336
37 A37 3 9 88 7744 264 4 16 88 7744 352
38 A38 3 9 73 5329 219 1 1 73 5329 73
39 A39 4 16 89 7921 356 5 25 89 7921 445
40 A40 2 4 82 6724 164 3 9 82 6724 246
41 A41 3 9 54 2916 162 2 4 54 2916 108
42 A42 3 9 66 4356 198 2 4 66 4356 132
94

43 A43 2 4 56 3136 112 3 9 56 3136 168


44 A44 3 9 68 4624 204 3 9 68 4624 204
45 A45 4 16 70 4900 280 4 16 70 4900 280
46 A46 3 9 60 3600 180 2 4 60 3600 120
47 A47 2 4 65 4225 130 3 9 65 4225 195
48 A48 2 4 61 3721 122 3 9 61 3721 183
49 A49 3 9 66 4356 198 2 4 66 4356 132
50 A50 3 9 110 12100 330 4 16 110 12100 440
51 A51 4 16 85 7225 340 3 9 85 7225 255
Jumlah 164 590 4046 329208 13215 165 601 4046 329208 13402

Perhitungan:
N  XY   X  Y 
1. rxy 
n X 2
  X   nY  Y  
2 2 2

( )( ) ( )( )
=
{ ( ) ( ) }{ ( ) ( ) }

=
{ }{ }

=
√ ×

= 0,28
95

N  XY   X  Y 
2. rxy 
n X 2
  X   nY  Y  
2 2 2

( )( ) ( )( )
=
{ ( ) ( ) }{ ( ) ( ) }

=
{ }{ }

=
( )( )

15912
=
119882425

= 0,42

Telah ditetapkan bahwa butir soal dikatakan valid jika memiliki ≥ atau

≥ . Dan dari perhitungan soal nomor 1 diperoleh = 0,28

sehingga0,28 ≥ 0,27 dengan demikian soal nomor 1 dikatagorikan valid dengan kata

lain soal tersebut dapat digunakan. Perhitungan soal nomor 2 diperoleh =

0,42 sehingga 0,42 ≥ 0,27 dengan demikian soal nomor 2 dikatagorikan valid

dengan kata lain soal tersebut juga dapat digunakan.

Hasil perhitungan soal nomor 3 sampai dengan soal nomor 28 dapat dilihat dalam

lampiran dari 28 soal yang dilakukan uji instrumen, terdapat 22 soal yang

dikatagorikan valid dan dapat digunakan.


98

Lampiran 7

PERHITUNGAN UJI RELIABILITAS ANGKET UJI COBA INSTRUMEN

Dalam hal ini penulis menggunakan salah satu formula yang diajukan oleh Kuader dan

Ricardson diberi kode KR , yaitu:

r ∑


Dimana :

r = reliabilitas instrumen.

k = banyaknya butir pertanyaan.

1 = bilangan konstan.

V = varians total.

p = proporsi subjek yang menjawab dengan betul pada sesuatu butir (proporsi subjek

yang mendapat skor 1)


q = ( )

Maka :

r ∑


r


99

r ( , ) ( , )

= 0,765 atau dibulatkan 0,76

Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh = 0,76 berdasarkan kriteria

instrumen dikatakan baik bila nilai reliabilitas instrumen sama dengan atau lebih

besar dari 0,70 ( ≥ 0,70), hasil perhitungan menunjukan bahwa ≥ 0,70

sehingga butir soal instrumen dinyatakan reliabel.


100

Lampiran 8

Kisi-Kisi Angket Akhlak Penelitian

NO Variabel Dimensi Indikator Nomor Butir


1. Akhlak Akhlak terhadap - Syukur 1,2
Allah SWT - Husnudzhon 3
- Taat 4,5
Akhlak terhadap - Shidiq (jujur) 6,
diri sendiri - Pemaaf 7,8
- Amanah 9,10

Akhlak terhadap - Berbakti kepada orang 11,12


keluarga tua
- Menghormati kedua 13
orang tua

Akhlak terhadap - Tasamuh (toleransi) 14,15


sesama manusia - Ta’awun(tolong- 16,17
menolong)
- Bersosialisasi 18,19,20
- Berbicara dengan baik 21,22
terhadap Guru dan
bersikap hormat
101

Lampiran 9

ANGKET AKHLAK SETELAH UJI COBA INSTRUMEN

A. IDENTITAS
1. Nama :
2. Kelas :
3. Jenis Kelamin :

B. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET


1. Assalamu’alaikum adik-adik 
2. Sebelumnya terimakasih ya adik-adik atas bantuannya 
3. Tulislah nama adik-adik pada tempat yang sudah disediakan
4. Berilah tanda Ceklis (√) pada kolom jawaban yang adik-adik pilih
5. Jawablah dengan jujur sesuai dengan pendapat adik-adik.
6. Ini dia nih keterangan jawabannya:

SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju


S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
N : Netral
C. DAFTAR PERNYATAAN

Pernyataan SS S N TS STS
NO
1. Saya menyadari bahwa prestasi yang selama
ini diperoleh merupakan anugerah yang Allah
SWT berikan.
2. Saya langsung mengingat Allah ketika
mendapatkan sesuatu
3. Ketika saya berdoa kepada Allah ,saya yakin
bahwa doanya akan terwujud
4. Saya selalu mengerjakan Sholat fardhu lima
waktu setiap hari karena kewajiban saya
sebagai orang muslim
102

5. Saya selalu mengerjakan Sholat sunah setelah


Sholat fardhu karena bisa menambah pahala
saya
6. Saya selalu berkata jujur dengan mengatakan
sesuai dengan fakta
7. Saya segera memaafkan orang yang meminta
maaf
8. Saya tidak memendam kesalahan orang lain
9. Saya menjaga kepercayaan yang diberikan
10 Saya menjaga dengan baik buku yang dipinjam
dari teman
11. Saya menaati perintah orang tua
12. Saya pernah membentak orang tua
13. Saya hormat kepada orang tua
14. Saya tidak suka jika ada teman yang berbeda
pendapat dengan saya
15. Saya menghargai pendapat orang lain
16. Saya membantu teman yang sedang kesusahan
17. Saya memberikan sedekah kepada fakir miskin
18. Saya bergaul dengan masyarakat sekitar
19. Saya mengahadiri kegiatan perayaan agama
dimasjid
20. Saya tidak bergaul dengan teman yang berbeda
kelas
21. Saya menghormati guru baik disekolah
maupun bertemu di luar sekolah
22. Saya memperhatikan guru ketika beliau sedang
menerangkan materi pelajaran
103

Lampiran 10

ANALISIS KORELASI

No Nama X Y X2 Y2 XY
1 A1 75 51 5625 2601 3825
2 A2 80 52 6400 2704 4160
3 A3 75 55 5625 3025 4125
4 A4 80 55 6400 3025 4400
5 A5 76 56 5776 3136 4256
6 A6 80 57 6400 3249 4560
7 A7 75 59 5625 3481 4425
8 A8 72 60 5184 3600 4320
9 A9 70 60 4900 3600 4200
10 A10 80 62 6400 3844 4960
11 A11 76 63 5776 3969 4788
12 A12 65 65 4225 4225 4225
13 A13 75 65 5625 4225 4875
14 A14 72 65 5184 4225 4680
15 A15 80 65 6400 4225 5200
16 A16 76 66 5776 4356 5016
17 A17 75 66 5625 4356 4950
18 A18 76 67 5776 4489 5092
19 A19 75 67 5625 4489 5025
20 A20 75 68 5625 4624 5100
21 A21 60 68 3600 4624 4080
22 A22 65 69 4225 4761 4485
23 A23 75 69 5625 4761 5175
24 A24 76 69 5776 4761 5244
25 A25 76 71 5776 5041 5396
26 A26 76 71 5776 5041 5396
27 A27 60 72 3600 5184 4320
28 A28 75 72 5625 5184 5400
104

29 A29 70 73 4900 5329 5110


30 A30 65 74 4225 5476 4810
31 A31 72 75 5184 5625 5400
32 A32 65 75 4225 5625 4875
33 A33 65 75 4225 5625 4875
34 A34 64 78 4096 6084 4992
35 A35 65 78 4225 6084 5070
36 A36 65 80 4225 6400 5200
37 A37 65 80 4225 6400 5200
38 A38 60 80 3600 6400 4800
39 A39 80 80 6400 6400 6400
40 A40 90 80 8100 6400 7200
41 A41 70 80 4900 6400 5600
42 A42 65 81 4225 6561 5265
43 A43 80 82 6400 6724 6560
44 A44 80 83 6400 6889 6640
45 A45 90 84 8100 7056 7560
46 A46 90 84 8100 7056 7560
47 A47 90 84 8100 7056 7560
48 A48 80 85 6400 7225 6800
49 A49 90 85 8100 7225 7650
50 A50 90 94 8100 8836 8460
51 A51 60 95 3600 9025 5700
JUMLAH 3782 3650 284030 266706 270965
105

Lampiran 11

PERHITUNGAN ANALISIS KORELASI ANTARA HASIL BELAJAR


AKIDAH AKHLAK TERHADAP AKHLAK SISWA
PESERTA DIDIK KELAS VIII

N ∑ XY − (∑ X)(∑ Y)
r =

{N ∑ X − (∑ X) } {N ∑ Y } − (∑ Y)

Keterangan:

= Angka indeks korelasi “r” product moment

N = Number of casses

∑ = Jumlah hasil perkalian antara X dan skor Y

∑ = Jumlah seluruh skor X

∑ = Jumlah seluruh skor Y

Dengan harga kritik (product moment) dapat dikatakan signifikan jika r hitung

lebih besar dari harga r tabel. Maka diketahui:

N = 51
∑ =3782
∑ = 3650
∑X = 284030
∑Y = 266706
∑ = 270965
106

Diketahui:

N ∑ XY − (∑ X)(∑ Y)
r =

{N ∑ X − (∑ X) } {N ∑ Y } − (∑ Y)

51.270965 − (3782)(3650)
r =

{51.284030 − (3782) } {51.266706 − (3650) }

13819215 − 13804300
r =

{14485530 − 14303524} {13602006 − 13322500}

14915
r =

(182006). (279506).

14915
r =

√5087176910

14915
r =

713244481

r =
0.91
107

Lampiran 12

UJI NORMALITAS ANGKET

NO Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(ZI)

1 51 -1.99565378 0.022985811 0.019607843 0.003377968


2 52 -1.897317217 0.028893042 0.039215686 0.010322644
3 53 -1.798980654 0.036010871 0.058823529 0.022812659
4 55 -1.602307528 0.054543811 0.078431373 0.023887562
5 56 -1.503970965 0.066294422 0.098039216 0.031744794
6 57 -1.405634401 0.079916358 0.117647059 0.037730701
7 59 -1.208961275 0.113338862 0.137254902 0.02391604
8 60 -1.110624712 0.133364961 0.156862745 0.023497785
9 60 -1.110624712 0.133364961 0.176470588 0.043105628
10 62 -0.913951586 0.180371143 0.196078431 0.015707289
11 63 -0.815615023 0.207360177 0.215686275 0.008326097
12 65 -0.618941897 0.267977318 0.235294118 0.032683201
13 65 -0.618941897 0.267977318 0.254901961 0.013075357
14 65 -0.618941897 0.267977318 0.274509804 0.006532486
15 65 -0.618941897 0.267977318 0.294117647 0.026140329
16 66 -0.520605334 0.301320866 0.31372549 0.012404624
17 66 -0.520605334 0.301320866 0.333333333 0.032012467
18 67 -0.422268771 0.336414425 0.352941176 0.016526752
19 67 -0.422268771 0.336414425 0.37254902 0.036134595
20 68 -0.323932208 0.37299468 0.392156863 0.019162183
21 68 -0.323932208 0.37299468 0.431372549 0.058377869
22 69 -0.225595645 0.410757964 0.431372549 0.020614585
23 69 -0.225595645 0.410757964 0.450980392 0.040222428
24 69 -0.225595645 0.410757964 0.470588235 0.059830271
25 71 -0.028922519 0.488463193 0.490196078 0.001732885
26 71 -0.028922519 0.488463193 0.509803922 0.021340729
27 72 0.069414045 0.527669975 0.529411765 0.00174179
28 72 0.069414045 0.527669975 0.549019608 0.021349633
29 73 0.167750608 0.566610259 0.568627451 0.002017192
30 74 0.266087171 0.604913962 0.588235294 0.016678668
31 75 0.364423734 0.642229192 0.607843137 0.034386055
32 75 0.364423734 0.642229192 0.62745098 0.014778212
33 75 0.364423734 0.642229192 0.647058824 0.004829631
34 77 0.56109686 0.712634246 0.666666667 0.045967579
108

35 78 0.659433423 0.745191257 0.68627451 0.058916747


36 79 0.757769986 0.775705653 0.705882353 0.0698233
37 80 0.856106549 0.804030577 0.725490196 0.078540381
38 80 0.856106549 0.804030577 0.745098039 0.058932538
39 80 0.856106549 0.804030577 0.764705882 0.039324694
40 80 0.856106549 0.804030577 0.784313725 0.019716851
41 80 0.856106549 0.804030577 0.803921569 0.000109008
42 81 0.954443112 0.830070304 0.823529412 0.006540892
43 82 1.052779675 0.853779009 0.843137255 0.010641754
44 83 1.151116238 0.875157791 0.862745098 0.012412693
45 84 1.249452801 0.894250247 0.882352941 0.011897306
46 84 1.249452801 0.894250247 0.901960784 0.007710538
47 84 1.249452801 0.894250247 0.921568627 0.027318381
48 84 1.249452801 0.894250247 0.941176471 0.046926224
49 85 1.347789364 0.91113693 0.960784314 0.049647384
50 85 1.347789364 0.91113693 0.980392157 0.069255227
51 95 2.331154995 0.990127406 1 0.009872594
Jumlah
Rata-rata 71.29411

Simpanga 10.169157
n Baku
Lhitung 0,07854
Ltabel 0,12406
109

Lampiran 13

Nukilan Tabel Nilai Koefesien Korelasi “r” Product Moment


dari Pearson untuk Berbagai df.

df. Banyak variabel yang df. Banyak variabel yang


(degrees of dikorelasikan: (degrees of dikorelasikan:
freedom) 2 freedom) 2
atau db. Harga “r” pada taraf atau db. Harga “r” pada taraf
(derajad signifikansi (derajad signifikansi
bebas) 5% 1% bebas) 5% 1%
1 0,997 1,000 26 0,374 0,478
2 0,950 0,990 27 0,367 0,470
3 0,878 0,959 28 0,361 0,463
4 0,811 0,917 29 0,355 0,456
5 0,754 0,894 30 0,349 0,449
6 0,707 0,874 35 0,325 0,418
7 0,666 0,798 40 0,304 0,393
8 0,632 0,765 45 0,288 0,372
9 0,602 0,735 50 0,273 0,354
10 0,576 0,708 60 0,250 0,325
11 0,553 0,684 70 0,232 0,302
12 0,532 0,661 80 0,217 0,283
13 0,514 0,641 90 0,205 0,267
14 0,497 0,623 100 0,195 0,254
15 0,482 0,606 125 0,174 0,228
16 0,468 0,590 150 0,159 0,208
17 0,456 0,575 200 0,138 0,181
18 0,444 0,561 300 0,113 0,148
19 0,433 0,549 400 0,098 0,128
20 0,423 0,537 500 0,088 0,115
21 0,413 0,526 1000 0,062 0,081
22 0,404 0,515
23 0,396 0,505
24 0,388 0,496
25 0,381 0,487
110

Lampiran 14

TABEL T

Harga Kritik “t” Pada Harga Kritik “t” Pada Taraf


df atau df atau
Taraf Signifikansi: Signifikansi:
db db
5% 1% 5% 1%
1 12,71 63,66 26 2,06 2,78
2 4,30 9,92 27 2,05 2,77
3 3,18 5,84 28 2,05 2,76
4 2,78 4,60 29 2,04 2,76
5 2,57 4,03 30 2,04 2,75
6 2,45 3,71 35 2,03 2,72
7 2,36 3,50 40 2,02 2,71
8 2,31 3,36 45 2,02 2,69
9 2,26 3,25 50 2,01 2,68
10 2,23 3,17 60 2,00 2,65
11 2,20 3,11 70 2,00 2,65
12 2,18 3,06 80 1,99 2,64
13 2,16 3,01 90 1,99 2,63
14 2,14 2,98 100 1,98 2,63
15 2,13 2,95 125 1,98 2,62
16 2,12 2,92 150 1,98 2,61
17 2,11 2,90 200 1,97 2,60
18 2,10 2,88 300 1,97 2,59
19 2,09 2,86 400 1,97 2,59
20 2,09 2,84 500 1,96 2,59
21 2,08 2,83 1000 1,96 2,58
22 2,07 2,82
23 2,07 2,81
24 2,06 2,80
25 2,06 2,79
Lampiran

DOKUMENTASI PEMBAGIAN ANGKET

Gambar 1: Perkenalan di kelas VIII A

Gambar 2: Menjelaskan petunjuk pengisian angket kepada siswa-siswi kelas VIII A


Gambar 3: Pembagian Angket di kelas VIII A

Gambar 4: Siswa-siswi mengisi pertanyaan pada angket tersebut


Gambar 5: Menjelaskan petunjuk pengisian angket pada kelas VIII C

Gambar 6: Siswa-siswi mengisi pertanyaan angket tersebut


Gambar 7: Memberikan petunjuk pengisian angket kepada siswa-siswi kelas VIII B

Gambar 8: Siswa-siswi kelas VIII C sedang menjawab pertanyaan dari angket tersebut
Lampiran 6

UJI RELIABILITAS ANGKET SISWA

NO Jawaban Butir Angket V


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 A1 5 4 4 2 3 5 4 5 1 3 2 3 5 4 2 5 4 3 3 4 2 5 4 3 5 2 3 3 98
2 A2 4 2 4 3 3 4 2 2 4 2 4 5 5 4 4 2 4 3 2 5 4 5 2 5 3 3 5 2 97
3 A3 4 3 3 2 5 4 3 5 3 2 2 2 2 3 5 3 5 4 5 4 4 2 4 3 4 2 2 5 95
4 A4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 2 2 3 3 3 5 5 4 3 3 4 3 2 2 3 1 3 4 97
5 A5 4 4 4 5 3 1 2 5 3 5 5 3 2 3 2 3 5 3 2 3 4 2 4 2 4 2 3 4 92
6 A6 5 3 2 5 3 2 3 5 4 3 3 3 5 4 4 3 4 1 2 5 3 5 5 2 4 3 2 1 94
7 A7 2 2 1 1 2 3 4 2 5 5 3 3 2 3 5 5 4 2 2 5 4 1 2 3 5 3 2 2 83
8 A8 3 5 5 3 5 4 2 5 3 3 4 5 1 1 3 5 3 3 4 4 4 1 4 4 3 3 4 3 97
9 A9 2 5 5 3 4 2 2 5 5 5 2 5 3 3 2 3 4 3 5 2 5 1 2 4 3 3 4 3 95
10 A10 1 3 5 4 2 3 4 3 3 3 1 3 2 4 2 4 5 1 3 5 5 2 4 2 2 3 1 1 81
11 A11 3 4 4 5 2 2 3 2 2 4 4 3 1 3 1 2 5 2 4 3 4 1 4 2 2 4 2 1 79
12 A12 2 2 4 3 2 3 4 2 3 4 2 2 3 4 2 1 4 3 5 2 3 3 2 2 3 3 1 3 77
13 A13 1 1 3 5 2 3 5 4 3 2 1 4 2 3 3 3 3 3 5 1 2 2 4 2 3 2 3 1 76
14 A14 1 2 1 2 2 2 4 3 2 2 1 2 1 1 4 3 4 2 1 1 2 1 5 2 3 3 2 3 62
15 A15 2 1 2 1 2 2 5 3 2 3 1 1 1 1 5 1 1 2 1 4 2 1 2 3 2 4 3 1 59
16 A16 5 4 4 2 3 1 4 1 1 3 3 1 3 1 4 3 1 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 79
17 A17 2 5 4 2 5 4 3 5 5 4 4 2 4 2 3 3 4 3 5 2 4 4 4 4 3 2 3 2 97
18 A18 5 5 4 5 5 3 2 4 1 4 2 4 3 5 1 2 4 5 3 4 5 3 4 3 3 2 1 4 96
19 A19 4 5 3 5 3 1 4 1 3 5 3 1 2 5 2 1 4 1 2 3 5 4 4 1 2 3 1 4 82
20 A20 4 3 2 1 3 2 5 1 2 3 4 3 2 3 4 5 2 1 4 3 2 3 1 3 2 1 4 3 76
21 A21 4 4 4 3 2 1 4 5 3 3 2 1 2 3 3 2 4 3 3 5 1 2 3 5 3 2 1 5 83
22 A22 5 5 3 4 2 2 1 3 2 4 5 3 2 3 1 3 1 2 5 2 3 4 3 1 3 4 3 1 80
23 A23 4 4 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 5 4 3 2 3 1 1 3 3 4 3 3 2 1 75
24 A24 2 2 2 3 2 1 1 2 3 4 5 3 2 1 2 3 2 1 3 4 5 5 2 2 1 3 4 3 73
25 A25 3 2 4 3 5 5 3 2 3 5 4 3 2 1 3 4 3 4 5 4 2 4 3 2 1 3 4 4 91
26 A26 4 3 2 3 3 1 1 2 5 1 3 5 5 3 3 2 1 1 1 2 3 4 4 3 3 4 2 1 75
27 A27 3 2 3 4 5 3 2 5 3 4 2 1 1 2 3 4 3 2 3 3 2 2 4 2 1 2 4 5 80
28 A28 5 5 3 4 2 2 1 3 1 2 2 3 3 3 2 1 4 3 2 3 3 2 2 1 2 1 2 1 68
29 A29 3 3 4 5 5 3 3 3 2 2 4 4 3 2 1 1 2 3 3 2 2 1 1 2 2 3 2 1 72
30 A30 5 3 2 1 3 3 2 3 2 3 2 1 4 4 5 3 2 3 4 2 3 1 1 3 2 4 5 2 78
31 A31 3 2 3 3 2 2 1 3 2 4 5 5 2 3 5 5 4 3 2 3 4 3 2 4 2 1 4 4 86
32 A32 2 3 4 4 4 3 3 3 2 5 4 4 3 4 4 3 2 4 1 4 3 2 1 3 3 2 1 3 84
33 A33 3 4 3 2 2 1 3 5 3 2 1 3 2 1 2 1 3 3 3 2 3 2 1 3 4 1 3 1 67
34 A34 4 4 3 3 2 4 4 3 3 2 3 2 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 1 4 4 3 2 5 80
35 A35 4 4 5 3 2 2 2 1 2 2 1 2 3 4 2 3 2 2 1 1 2 3 2 1 1 3 3 2 65
36 A36 3 4 3 3 4 5 3 2 1 3 4 3 4 3 4 2 2 5 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 84
37 A37 3 4 4 3 3 4 3 2 4 4 5 2 3 2 4 2 2 4 5 3 2 2 3 4 2 4 2 3 88
38 A38 3 1 1 3 1 3 2 4 5 3 2 2 1 3 2 3 2 4 3 3 3 4 3 2 4 2 1 3 73
39 A39 4 5 4 4 3 4 3 2 3 4 4 5 3 2 2 3 4 5 5 4 3 2 2 1 2 3 1 2 89
40 A40 2 3 4 5 3 2 2 2 1 1 2 3 2 3 5 5 4 4 3 2 4 5 3 2 2 1 3 4 82
41 A41 3 2 1 1 4 3 2 1 2 2 1 1 2 1 3 2 1 1 3 2 1 2 1 3 1 3 3 2 54
42 A42 3 2 3 2 1 4 2 3 4 3 2 1 2 1 3 2 1 2 3 1 1 2 2 3 5 2 2 4 66
43 A43 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 3 3 4 2 4 2 2 2 1 1 3 1 1 3 1 1 3 1 56
44 A44 3 3 2 3 2 3 2 2 2 1 1 2 4 3 2 4 2 3 2 3 4 3 2 2 1 1 3 3 68
45 A45 4 4 3 2 2 1 2 3 2 4 3 3 2 2 1 4 2 1 3 2 3 3 2 4 2 2 1 3 70
46 A46 3 2 3 2 1 3 2 1 4 2 2 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 3 1 1 4 3 5 5 60
47 A47 2 3 2 1 3 2 3 4 4 2 2 1 1 2 2 1 3 2 1 2 3 4 1 5 2 3 1 3 65
48 A48 2 3 2 1 1 3 3 4 2 2 1 1 3 2 2 1 1 3 4 2 2 2 2 3 2 3 2 2 61
49 A49 3 2 1 3 2 1 1 1 2 1 3 1 3 1 1 2 3 3 5 4 3 2 5 4 3 2 1 3 66
50 A50 3 4 3 5 5 4 5 4 5 4 3 5 5 3 2 5 3 2 5 5 5 4 4 4 3 3 5 2 110
51 A51 4 3 2 4 4 3 2 3 4 3 5 5 3 3 2 2 4 5 4 3 2 1 1 4 3 2 3 1 85
1.25 1.3 1.2 1.7 1.5 1.4 1.4 1.9 1.5 1.4 1.7 1.8 1.4 1.2 1.6 1.6 1.6 1.3 1.8 1.5 1.4 1.5 1.6 1.2 1.1 0.8 1.5 1.7
k
51
k-1 50
∑pq 41
vt 165

Anda mungkin juga menyukai