Anda di halaman 1dari 125

KORELASI ANTARA MAHASISWA PENERIMA BIDIKMISI DENGAN

PRESTASI BELAJAR DI KAMPUS UIN RADEN INTAN LAMPUNG


ANGKATAN 2016

Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh:

EMALIA SARI
NPM. 1411010063

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) RADEN INTAN


LAMPUNG
1439 H / 2018M
KORELASI ANTARA MAHASISWA PENERIMA BIDIKMISI DENGAN
PRESTASI BELAJAR DI KAMPUS UIN RADEN INTAN LAMPUNG
ANGKATAN 2016

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh:

EMALIA SARI

NPM. 1411010063

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Pembimbing I : Prof. Dr. H.Sulthan Syahril, MA

Pembimbing II : Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN INTAN
LAMPUNG
1439 H/2018 M
ABSTRAK

KORELASI ANTARA MAHASISWA PENERIMA BIDIKMISI DENGAN


PRESTASI BELAJAR DI KAMPUS UIN RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 2016

Oleh :
EMALIA SARI
Latar belakang penelitian ini adalah perilaku siswa yang saat ini sangat
membutuhkan perhatian lebih dari berbagai pihak, antara lain pihak keluarga,
lingkungan sekitar dan juga guru disekolah. Sekarang ini banyak sekali anak
mempunyai prestasi disekolah itu baik namun tidak berbanding lurus dengan akidah
akhlak siswa. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah: apakah terdapat korelasi
yang signifikan antara hasil belajar akidah akhlak dengan akhlak siswa kelas VIII
MTs Nurul Ulum Gading Rejo, Pringsewu, dan untuk mengukur sejauh mana
hubungan tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan
evaluasi bagi sekolah untuk membentuk akidah akhlak siswa agar lebih baik.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasi (korelasional) dan


metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah mahasiswa penerima Bidikmisi di kampus UIN Raden Intan
Lampung yang berjumlah 154 mahasiswa, sedangkan sampel penelitian ini
menggunakan teknik cluster random sampling (area sampling) merupakan teknik
sampling yang digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang diteliti atau
sumber data sangat luas yaitu 59 mahasiswa. Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Uji instrumen yang digunakan adalah uji
validitas dan uji reliabilitas. Analisis data yang digunakan adalah korelasi/hipotesis
dan koefisien determinasi.

Berdasarkan analisis data dan perhitungan, diperoleh pengujian hipotesis pada


analisis data didapat H0 ditolak dan H1 diterima, yakni dengan rhitung sebesar 0,91
berada pada interval 0,80-100 sehingga menunjukkan korelasi Mahasiswa Penerima
Bidikmisi dengan Prestasi Belajar adalah korelasi yang kuat. Lalu dilakukan
perhitungan koefisien determinasi dan diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar
akidah akhlak memberikan kontribusi sebesar 82,81% terhadap akhlak siswa peserta
didik dan 19,19% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.

Kata Kunci : Korelasi Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan Prestasi Belajar

ii
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Alamat : Jl. Let.Kol.H. Endro Suratmin Bandar Lampung Telp: (0721) 703160

PERSETUJUAN

Judul Skripsi : KORELASI ANTARA MAHASISWA PENERIMA BIDIKMISI


DENGAN PRESTASI BELAJAR DI KAMPUS UIN RADEN INTAN
LAMPUNG TAHUN 2016

Nama : EMALIA SARI


NPM : 1411010063
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

MENYETUJUI
Untuk dimunaqasyahkan dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. Sulthan Syahril, M. A Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd


NIP. 19560611 198803 1 001 NIP. 198402282005101004

Ketua Jurusan PAI

Dr. Imam Syafe’i, M.Ag


NIP. 196502191998031002

iii
MOTTO

            

        

Artinya: 26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya,
kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu
menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. 27 Sesungguhnya pemboros-
pemboros itu adalah Saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar
kepada Tuhannya. (QS. Al-Israa: 26-27)1

1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, (Bogor: Wisma Haji, 2007) hal. 284

v
PERSEMBAHAN

Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT, atas berkat rahmat dan

hidayah-Nya, dan shalawat serta salam yang selalu tercurahkan kepada baginda Nabi

Muhammad SAW maka dengan tulus ikhlas disertai perjuangan dengan jerih payah

penulis, Alhamdulillah penulis telah selesaikan skripsi ini, yang kemudian skripsi ini

penulis persembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Husin HT dan Ibu Khulailawati, S.Pd yang

telah memberiku segalanya untukku, kasih sayang serta do’a yang selalu

menyertaiku. Karya ini serta do’a tulus kupersembahkan untuk kalian atas jasa,

pengorbanan, keikhlasan membesarkan aku dengan tulus dan penuh kasih

sayang. Terimakasih ibu dan bapakku tercinta, aku mencintai kalian karena Allah

SWT.

2. Saudaraku Hendra Fauzi, S.Pd, Iwan Mirza Jaya, S.Pd dan Zainal Abidin yang

telah menjaga serta mendidik diriku sampai saat ini dan seluruh keluargaku yang

selalu menungguku mencapai keberhasilan pendidikan. Terimakasih untuk do’a

dan dukungan yang telah diberikan.

3. Almamaterku (UIN Raden Intan Lampung) yang telah memberikan pengalaman

yang sangat berharga untuk membuka pintu dunia kehidupan.

vi
RIWAYAT HIDUP

EMALIA SARI, lahir di desa Batu Badak Kecamatan Marga Sekampung

Lampung Timur pada tanggal 17 Juni 1996, yang merupakan anak ke 3 dari 4

bersaudara dari pasangan bapak Husin HT dan ibu Khulailawati, S.Pd.

Jenjang pendidikan yang pernah dilalui penulis adalah SDN Batu Badak (lulus

tahun 2008), MTs Diniyyah Putri Lampung (lulus tahun 2011), MAN 1 Bandar

Lampung (lulus tahun 2014), dan penulis melanjutkan kuliah pada prodi Pendidikan

Agama Islam, Fakultas Tarbiyah di UIN Raden Intan lampung sejak tahun 2014

hingga sekarang.

Lewat seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan

Islam Negeri (SPAN PTKIN) penulis diterima sebagai mahasiswa di UIN Raden

Intan Lampung pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu pendidikan Jurusan Pendidikan

Agama Islam (PAI) pada tahun 2014.

Selama masa kuliah penulis pernah mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di

Desa Pardasuka Kec. Katibung Kab. Lampung Selatan dan kegiatan Praktek

pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung.

vii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur selalu terucap atas segala nikmat yang di

berikan Allah SWT kepada kita, yaitu berupa nikmat iman, islam dan ihsan, sehingga

saya (penulis) dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik walaupun di dalamnya

masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan.

Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari zaman yang penuh

kegelapan menuju zaman terang benderang seperti yang kita rasakan sekarang.

Skripsi ini penulis susun sebagai tulisan ilmiah dan diajukan untuk

melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana Sarjana Pendidikan Islam

(S.Pd) pada jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) di Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna, hal ini disebabkan keterbatasan yang ada pada diri penulis. Penulisan

skripsi ini tidak terlepas dari bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Oleh

karena itu, penulis menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN

Raden Intan Lampung beserta stafnya yang telah banyak membantu dalam proses

menyelesaikan studi di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan

Lampung.

viii
2. Bapak Dr. Imam Syafe’i, M. Ag selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

3. Bapak Prof. Dr. Sulthan Syahril, M.A selaku pembimbing I dan Bapak Dr.

Bambang Sri Anggoro, M.Pd selaku pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktu serta mencurahkan fikirannya dalam membimbing penulis

dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

4. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah beserta para karyawan yang telah membantu

dan membina penulis selama belajar di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Raden Intan Lampung

5. Pimpinan perpustakaan baik pusat maupun Fakultas yang telah memberikan

fasilitas buku-buku yang penulis gunakan selama penyusunan skripsi.

6. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2014,

terkhusus pada kelas B.

7. .Temen-temen serta sahabatku Khoirunisa, Erna septiyana, Himatul aliah, Ike

Inayah dan Asih Sholeha yang telah memberikan semangat dan motivasinya.

8. Temen-temen kelompok KKN 07, Desa Pardasuka kec. Katibung kab. Lampung

Selatan, Meila, Elifatna, Nisa, Fitri, Dita, Ranti, Chintya, Raden, Sofwan, Rian,

Mario, walau kita tidak memiliki ikatan darah setidaknya kita bisa menganggap

kita satu keluarga kecil.

9. Temen-temen kelompok PPL SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung, Mona,

Nazmi, Dini, Nisa, Gifa, Una, Panjul, Fitri, Eca, Negi, Nopa, Wahyu, Tiara, Eka.

Kalian menjadi tempat belajar disaat kita menghadapi siswa-siswi yang begitu

ix
beragam kepribadian, dan belajar menjadi seorang pendidik calon penerus

bangsa. Pengalaman yang saya dapat sangatlah bermanfa’at.

10. Terimakasih juga kepada temen-temen satu kosan Aidah, Elvina, Maya, Maimun,

Indrawati, Umayah, Lia, Agna yang telah memberikan semangat dan motivasi

serta dorongannya.

Penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan

bagi para pembaca pada umumnya. Semoga usaha dan jasa baik dari Bapak, Ibu, dan

saudara/i sekalian menjadi amal ibadah dan diridhoi Allah SWT, dan mudah-

mudahan Allah SWT akan membalasnya, Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin...

Bandar Lampung, 17 Mei 2018


Penulis,

EMALIA SARI
NPM. 1411010063

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


ABSTRAK .............................................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv
MOTTO .................................................................................................................. v
PERSEMBAHAN ................................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP ................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul .......................................................................................... 1
B. Alasan Memilih Judul ................................................................................. 2
C. Latar Belakang ............................................................................................ 3
D. Identifikasi Masalah .................................................................................... 15
E. Batasan Masalah.......................................................................................... 16
F. Rumuasan Masalah ..................................................................................... 16
G. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................... 16

BAB II LANDASAN TEORI


A. Beasiswa ...................................................................................................... 19
1. Pengertian Beasiswa.............................................................................. 19
2. Tujuan Pemberian Beasiswa ................................................................. 19
3. Manfaat Beasiswa ................................................................................. 22

xi
B. Bidikmisi ..................................................................................................... 22
1. Pengertian Bidikmisi ............................................................................. 22
2. Landasan Hukum Bidikmisi .................................................................. 24
3. Misi Bidikmisi ....................................................................................... 25
4. Tujuan Bidikmisi................................................................................... 26
5. Sasaran Bidikmisi.................................................................................. 26
6. Bentuk Bantuan Bidikmisi .................................................................... 27
7. Sistem Beasiswa Bidikmisi di UIN Raden Intan Lampung .................. 27
8. Persyaratan, Kuota dan Sistem Program Bidikmisi .............................. 27
C. Prestasi belajar ............................................................................................ 39
1. Pengertian Prestasi Belajar .................................................................... 39
2. Ciri-ciri Belajar ..................................................................................... 41
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ........................................... 44
4. Gaya Belajar .......................................................................................... 47
5. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar ....................................................... 51
D. Kerangka Pikir ............................................................................................ 52
E. Hipotesis Penelitian..................................................................................... 53

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 55
B. Variabel Penelitian ...................................................................................... 56
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling...................................................... 57
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 61
E. Uji Prasyaratan Instrumen ........................................................................... 63
F. Teknis Analisis data .................................................................................... 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Profil Lokasi Penelitian ............................................................................. 69
1. Profil kampus UIN Raden Intan Lampung ......................................... 69

xii
2. Visi, Misi dan Tujuan Kampus ........................................................... 75
B. Definisi Operasional.................................................................................. 76
C. Uji Prasyarat Instrumen............................................................................. 77
1. Uji Validitas ........................................................................................ 78
2. Uji Realiabilitas................................................................................... 79
D. Uji Hipotesis.............................................................................................. 80
1. Koefeisien Korelasi ............................................................................. 80
2. Koefisien Determinasi ......................................................................... 82
E. Pembahasan ............................................................................................... 84

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 87
B. Saran.......................................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Prestasi Belajar Mahasiswa Bidikmisi UIN RIL Tahun 2016 .............. 14

Tabel 2.1 Daftar Jumlah Penerima Beasiswa Bidikmisi Tahun 2016................... 30

Tabel 3.1 Populasi Penelitian Mahasiswa Penerima Bidikmisi Tahun 2016 ........ 58

Tabel 3.2 Data Pengambilan Sampel Penelitian Mahasiswa Penerima Bidikmisi 60

Tabel 3.3 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien korelasi ............ 67

Tabel 3.4 Skala Likert .......................................................................................... 68

Tabel 4.1 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan ........................................... 80

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar nama sampel penelitian .................................................... 92


Lampiran 2. Kisi-kisi angket ........................................................................... 94
Lampiran 3. Angket Beasiswa Bidikmisi ........................................................ 95
Lampiran 4. Prestasi Belajar Mahasiswa Bidikmisi ........................................ 97
Lampiran 5. Uji validitas angket Mahasiswa .................................................. 99
Lampiran 6. Perhitungan validitas angket ...................................................... 102
Lampiran 7. Perhitungan reliabilitas angket ................................................... 105
Lampiran 8. Perhitungan Product Moment .................................................... 107
Lampiran 9. Perhitungan Analisis Korelasi X dan Y ..................................... 109
Lampiran 10. Tabel r Product Moment ............................................................ 111
Lampiran 11. Tabel T ....................................................................................... 112
Lampiran 12. Foto Penelitian
Lampiran 13. Kartu Konsultasi
Lampiran 14. Surat-Surat

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Skripsi ini berjudul “Korelasi Antara Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan

Prestasi Belajar di Kampus UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016”. Agar tidak

terjadi kesalah pahaman dan pengertian pembaca, terlebih dahulu penulis akan

menguraikan secara singkat pengertian-pengertian istilah yang terdapat dalam:

1. Korelasi

Korelasi atau hubungan berasal dari kata “hubung” yang mendapat akhiran

“an” yang berarti “berangkaian atau bersambung (yang satu dengan yang lain)”. 1

Disamping itu juga hubungan berarti : “keadaan hubungan, kontak, sangkut paut,

ikatan jaringan yang berwujud karena interaksi antara satuan-satuan yang aktif”.2

Yang dimaksud dengan hubungan dalam skripsi ini adalah salah satu keadaan

berhubungan atau dihubungkan berkenaan dengan apa yang ditentukan dahulu

dalam ikatan kalimat, dalam hal ini antara Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan

Prestasi Belajar di Kampus UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016

2. Bidikmisi

Bidikmisi adalah program bantuan biaya pendidikan yang diberikan

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti)

1
Depdikbud RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), h. 313.
2
Ibid., h. 314.
2

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2010 kepada mahasiswa

yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi.

3. Prestasi Belajar

Prestasi Belajar adalah kompetensi atau kemampuan tertentu bai kognitif,

afektif, maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah

proses belajar mengajar

4. UIN Raden Intan Lampung

UIN Raden Intan Lampung merupakan salah satu Kampus atau satu-satunya

Universitas Islam Negeri di Lampung yang terletak di Jl. Letnan Kolonel H.

Endro Suratmin, Sukarame, Kota Bandar Lampung, Lampung di mana penulis

mengadakan penelitian. Dalam penelitian ini penulis mengadakan penelitian pada

mahasiswa penerima Bidikmisi tahun 2016.

Berdasarkan pada uraian penegasan judul di atas maka judul skripsi tersebut

berarti suatu penelitian yang berusaha untuk mengetahui hubungan yang

ditimbulkan antara Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan Prestasi Belajar di

Kampus UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016.

B. Alasan Memilih Judul

Dalam rangka mengadakan penelitian untuk memperoleh hasil yang bersifat

ilmiah, alasan penulis memilih judul tersebut adalah :

1. Sesuai dengan masalah yang penulis temukan dilokasi penelitian yaitu adanya

nilai mahasiswa atau IPK yang menurun.


3

2. Prestasi Belajar yang baik akan mempengaruhi kelancaran untuk

mendapatkan beasiswa Bidikmisi.

3. Betapa pentingnya beasiswa Bidikmisi terhadap mahasiswa kurang mampu

dalam perekonomian keluarga karena dapat membantu pembiayaan kuliah

sampai selesai.

4. Mahasiswa yang mengabaikan prestasi belajarnya akan merasa rugi, karena

jika terdapat penurunan nilai IPK tiga kali maka akan diberikan surat

pemberhentian mengikuti beasiswa Bidikmisi.

5. Sebaiknya mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi harus belajar dengan

tekun supaya dapat meningkatkan nilai IPK per semester

6. Dipilihnya kampus UIN Raden Intan Lampung sebagai lokasi penelitian,

karena penulis ingin mengetahui lebih jauh tentang sistematika penerimaan

dan pelaksanaan Beasiswa Bidikmisi.

7. Ingin mengetahui seberapa besar hubungan Mahasiswa Penerima Bidikmisi

dengan Prestasi Belajar di Kampus UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016.

C. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri

manusia. Manusia mulai belajar sejak kecil sampai dewasa, bahkan Nabi Muhammad

SAW, menganjurkan supaya kita belajar dari ayunan sampai liang lahat, sebagaimana

Firman Allah SWT dalam Q.S Luqman ayat 13


4

               

Artinya: “ Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia


memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan
(Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedzaliman
yang besar”. QS Luqman (31:13)

Ayat tersebut menggambarkan tentang Luqman memulai nasihatnya kepada

anak-anaknya sedari kecil dengan menekankan perlunya menghindari

mempersekutukan Allah SWT. Selama itu proses pendidikan berlangsung secara

continue yang didapatkan dari orang tua, guru maupun lingkungannya, baik du

lembaga formal maupun lembaga non formal. Salah satu wadah formal untuk

mengembangkan diri adalah lembaga pendidikan perguruan tinggi.

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi kemajuan suatu

bangsa. Pendidikan harus terus menerus di perbaiki baik dari segi kualitas maupun

kuantitasnya. Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam Q.S al-„Alaq ayat 1-5 :

              

         
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan-mu yang Menciptakan. Dia telah
Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhan-mulah Yang Maha
Mulia. Yang Mengajar (manusia) dengan pena. Dia Mengajarkan manusia apa yang
tidak diketahuinya”.QS Al-Alaq :1-5
5

Ayat tersebut menjelaskan bahwa pendidikan itu sangat penting, manusia

dikeluarkan dari perut ibunya dalam keadaan tidak tahu apa-apa, lalu sampai bisa

melihat, mendegar, berbicara semua itu dengan ilmu atau pendidikan dengan

perantara baca dan tulis.

Pemerintah berupaya untuk mengurangi angka putus kuliah bagi mahasiswa

yang berprestasi tinggi dengan alasan ekonomi. Seperti yang telah diatur dalam

Undang-Undang Dasar 1945, yang berbunyi: Tiap-tiap warga negara berhak

mendapatkan pengajaran. Hak setiap warga negara tersebut telah dicantumkan dalam

pasal 31 (1) Undang-Undang Dasar 1945. 3 Berdasarkan pasal tersebut, maka

pemerintah pusat dan daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta

menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa

diskriminasi dan masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya

dalam penyelenggaraan pendidikan.

Seperti yang kita ketahui, pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang

untuk memajukan kehidupan suatu bangsa. Banyak orang diluar sana yang ingin

mengenyam pendidikan baik pendidikan formal ataupun non formal. Hal tersebut

menimbulkan berbagai permasalahan dalam dunia pendidikan, khususnya di

Indonesia. Permasalahan pendidikan di Indonesia ini sangatlah kompleks, di

antaranya ialah terbatasnya biaya untuk melanjutkan pendidikan, jauhnya lembaga

pendidikan dari tempat tinggal, masyarakat terlalu fokus untuk mencari uang untuk

memenuhi kebutuhan hidup sehingga mengesampingkan pendidikan, dan masyarakat


3
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
6

yang putus asa atau pasrah terhadap keadaan, dan berbagai masalah lainnya yang ada

di masyarakat.

Permasalahan pendidikan dapat terjadi di berbagai tingkatan pendidikan,

mulai dari PAUD, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA sampai ke perguruan tinggi.

Semakin tinggi pendidikan yang dicapai, maka semakin banyak pula biaya yang

dikeluarkan. Hal tersebut terbukti dengan adanya permasalahan pendidikan di tingkat

perguruan tinggi. Dengan biaya pendidikan yang tinggi serta pengeluaran lainnya

yang berhubungan dengan pendidikan di perguruan tinggi, maka segala permasalahan

akan semakin timbul terutama mengenai biaya pendidikan di perguruan tinggi. Biaya

yang diperlukan merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi bagi masyarakat

yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, apalagi jika

masyarakat itu berasal dari keluarga yang tidak mampu.

Maka dari itu, pemerintah memberikan berbagai kemudahan untuk

masyarakat yang kurang mampu serta memilki prestasi yang ingin melanjutkan

pendidikan di perguruan tinggi. Salah satu kemudahan yang diberikan pemerintah

ialah dengan adanya berbagai macam beasiswa pendidikan yang telah disiapkan

untuk para generasi penerus bangsa. Berbagai macam beasiswa diantaranya beasiswa

S1 Unggulan, beasiswa S1 Bidikmisi, beasiswa Etos, beasiswa S1 BII-maybank,

beasiswa PPA/BPP PPA, beasiswa Monbukagakusho, beasiswa Astra 1st, beasiswa

S1 Djarum, beasiswa S1 Kemenag, beasiswa S1 Tanoto Foundation, beasiswa S1


7

BCA Finance, beasiswa ORBIT HAH, beasiswa S1 ISRA, dan masih banyak lagi

beasiswa lainnya.4

Berbagai macam alasan pun menjadi latar belakang setiap orang dalam

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, ekonomi, prestasi dan

keinginan belajar, kualitas dan keberlangsungan hidup suatu negara. Berkaitan

dengan belajar, dalam perspektif keagamaan belajar merupakan kewajiban bagi setiap

orang yang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan

derajat kehidupan mereka.5 Hal ini dinyatakan dalam firman Allah SWT Surat Al-

Mujadalah ayat 11:

              

              

  


Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan.” QS Mujadalah :11
Pada ayat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan hal yang sangat

penting untuk membentuk kepribadian seseorang menjadi lebih baik dan juga dapat

meninggikan derajat orang-orang yang mempunyai pengetahuan baik dalam

pengetahuan yang bersifat umum maupun pendidikan agama Islam.

4
Herdiansyah, Beasiswa S1 2016-2017, 2016, (http://www.beasiswapascasarjana.com).
5
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), h. 62.
8

Pengakuan masyarakat akan pendidikan yang tinggi, dituntut untuk lebih

memiliki andil dalam suatu negara berpendidikan tinggi maka seseorang akan

semakin diakui dalam kehidupan di masyarakat. Masyarakat tidak akan memandang

rendah jika pendidikan seseorang melampaui batas dari masyarakat sendiri. Dengan

pendidikan maka seseorang akan semakin diakui keberadaannya dalam lingkungan

masyarakat. Terkait dengan kondisi ekonomi, tingkat pendidikan masyarakat

Indonesia berada pada tingkat menengah dan bawah. Oleh karena itu, pemerintah

memberikan bantuan terhadap pendidikan di Indonesia agar para generasi muda bisa

mengenyam pendidikan yang lebih tinggi, salah satunya yaitu dengan memberikan

beasiswa Bidikmisi kepada para pelajar yang berprestasi. Masyarakat yang berada di

tingkat ekonomi menengah kebawah berhak mendapatkan pendidikan yang layak

sesuai dengan UUD 1945 pasal 31 ayat 1.

Selain itu, juga dibutuhkan adanya prestasi dan keinginan belajar yang tinggi

pula. Pelajar kurang mampu yang memiliki prestasi dan keinginan belajar yang tinggi

namun tidak memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih

tinggi berhak mendapatkan pengajaran yang layak. Dengan ini pemerintah

mengadakan program beasiswa untuk membantu pelajar yang kurang mampu namun

memiliki prestasi belajar yang baik dan keinginan belajar yang tinggi. Hal tersebut

harus diberikan bantuan berupa beasiswa agar ilmu yang sudah dimiliki bisa

berkembang luas lagi dan bermanfaat bagi orang banyak dikemudian hari. Karena

generasi cerdas akan lahir bukan dari kaya miskinnya seseorang, tapi dari tekad yang
9

kuat dan keinginan belajar yang tinggi. Percuma jika kita kaya tapi tidak memiliki

tekad dan keinginan belajar yang tinggi.

Dengan adanya prestasi serta keinginan belajar yang tinggi, maka akan

menghasilkan kualitas yang mumpuni pula. Tanpa mengesampingkan kuantitas,

kualitas juga sangatlah penting. Kualitas yang baik menuntut negara untuk lebih

kreatif dan inovatif demi kemajuan negaranya. Jika suatu negara memiliki kualitas

yang baik, maka negara lain pun akan melirik negara kita dan akan di perhitungkan di

mata dunia. Perbaiki kualitas dengan pendidikan. Apabia kualitas sumber daya

manusia menjadi lebih baik, maka akan berpengaruh pada keberlangsungan hidup

suatu bangsa. Keberlangsungan hidup suatu negara bisa dilihat dari cerdasnya

generasi penerus melalui pendidikan. Semakin banyak orag yang berpendidikan maka

akan semakin maju suatu negara. Jika sumber daya manusia diberikan pendidikan

yang baik, maka kita tidak perlu mengandalkan orang asing untuk mengelola sumber

daya alam negara kita sendiri. Bangsa kita bisa mengelola dengan memanfaatkan

sumber daya manusia negaranya sendiri. Cerdaskan generasi bangsa dengan

pendidikan.

Situasi ekonomi keluarga bukanlah penghalang untuk melanjutkan pendidikan

ke perguruan tinggi. Berbagai perguruan tinggi menyediakan berbagai macam

beasiswa pendidikan untuk menopang biaya pendidikan mahasiswa selama kuliah.

Salah satu perguruan tinggi yang dipercayai untuk memberikan beasiswa adalah

Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. UIN Raden Intan ini terletak

di Jl. Letnan Kolonel H. Endro Suratmin, Sukarame, Kota Bandar Lampung,


10

Lampung. UIN Raden Intan Lampung sebagai salah satu perguruan tinggi Islam

terbesar di Indonesia menyediakan berbagai macam beasiswa untuk para mahasiswa,

baik mahasiswa yang berprestasi maupun mahasiswa yang memiliki kendala finansial

pun dapat mengajukan permohonan beasiswa. Berbagai macam beasiswa yang

disediakan oleh UIN Raden Intan Lampung di antaranya beasiswa bidik misi,

beasiswa BI, beasiswa supersemar, beasiswa Gudang Garam, beasiswa Bank Syariah

Mandiri, beasiswa DIPA, beasiswa Tahfidzul Qur‟an, beasiswa Djarum dan beasiswa

yang lainnya. Beasiswa diatas terjalin atas kerja sama universitas dengan sebagai

lintas instansi, yayasan dan perusahaan pemberi beasiswa.

Universitas telah memberikan kemudahan bagi masyarakat yang kurang

mampu terutama dalam finansial tetapi memiliki berbagai prestasi, maka masyarakat

bisa memilih dan mengikuti program beasiswa bidikmisi yang diselenggarakan di

UIN Raden Intan Lampung serta mengikuti berbagai persyaratan yang telah

ditetapkan. Hal tersebut telah dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, bagian ke lima,

Pasal 27 ayat 1 dan 2.6

Bidikmisi adalah program bantuan biaya pendidikan yang diberikan

pemerintah melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2010 kepada mahasiswa yang memiliki

potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi.

6
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.48 Tahun 2008.
11

Bidikmisi merupakan program 100 hari Kerja Mentri Pendidikan Nasional

yang dicanangkan pada tahun 2010. 7 Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan

yang hanya ditunjukkan untuk calon mahasiswa tidak mampu.8 Menurut Kementrian

Agama, beasiswa Bidikmisi PTAI adalah beasiswa pendidikan yang diberikan kepada

mahasiswa berprestasi pada Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN), yang

berasal dari keluarga yang kurang mampu.9

Pada awalnya, bidikmisi hanya sebatas pada Peraturan Menteri yang harus

dilaksanakan oleh PTN, kemudian menjadi Peraturan Pemerintah, dan kini

ditingkatkan menjadi UU. Ini artinya, jika sebelumnya hanya bersifat dukungan

kebijakan yang ada pada tingkat Menteri, lalu ditingkatkan menjadi kebijakan

pemerintah, maka dengan telah masuknya kebijakan itu dalam UU No. 12 Pasal 74

ayat 1, kini Bidikmisi menjadi tanggung jawab negara.10

Melalui program Bidikmisi, pemerintah siap menanggung biaya kuliah dan

biaya hidup. Yang membedakan program beasiswa Bidikmisi dengan beasiswa

lainnya di UIN Raden Intan Lampung di antaranya penerima beasiswa Bidikmisi

mendapatkan biaya perkuliahan hingga semester 8 serta mendapatkan uang saku

setiap bulannya.

Dengan begitu, para penerima beasiswa Bidikmisi akan lebih terjamin dan

dapat mengikuti pendidikan dengan tenang tanpa harus memikirkan biaya. Hal

7
Dikti, Beasiswa Bidikmisi, 2016, (http://satulayanan.id/layanan/index/56/beasiswa-
bidikmisi/kemendikbud).
8
Ristekdikti, Bidikmisi,2016, (http://bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id).
9
Kementrian Agama, Beasiswa Bidikmisi, 2016, (http://www.kemenag.go.id).
10
Mohammad Nuh, Kebangkitan Kaum Duafa Bidikmisi Memutus Mata Rantai Kemiskinan,
(Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014), h. 162.
12

tersebut akan membangun jiwa generasi muda untuk lebih berpacu dalam menempuh

pendidikan yang lebih tinggi lagi dan melakukan berbagai inovasi kreatif yang

bermanfaat.

Semua penerima beasiswa Bidikmisi diwajibkan mengikuti aturan yang telah

disetujui dan tertera sebagai bahan acuan bagi mahasiswa penerima beasiswa

Bidikmisi untuk tetap bersikap dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Aturan

yang telah ditetapkan itu bersifat mengikat, karena sudah adanya perjanjian dengan

kedua belah pihak. Belum lagi jika mengikuti kegiatan di kampus misalnya Unit

Kegiatan Mahasiswa (UKM), maka sebagai mahasiswa harus pandai-pandai membagi

waktu agar semuanya bisa berjalan beriringan.

Hal tersebut akan berpengaruh terhadap prestasi belajar kita di kampus yang

penilaian akhirnya dilihat melalui IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) sebagai hasil dari

prestasi belajar. Belum lagi isu yang terdapat di kalangan mahasiswa UIN Raden

Intan Lampung yang mengatakan bahwa penerima Bidikmisi tidak sesuai dengan

latar belakang ekonomi mahasiswa tersebut dan adanya beberapa mahasiswa yang

hasil IPK tidak sesuai dengan apa yang di inginkan dalam peraturan teknis beasiswa

Bidikmisi.

Oleh karena itu, tidaklah mudah untuk mendapatkan IPK yang baik dan sesuai

harapan tanpa mengesampingkan tuntutan antara kegiatan belajar di kampus dengan

kegiatan organisasi intra ataupun ekstra. Untuk dapat mengetahui dan memahami

prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi tentunya peneliti harus

melakukan observasi terlebih dahulu.


13

Berdasarkan hasil observasi yang di lakukan pada tanggal 15 februari 2018

dan pengamatan penulis, serta pengungkapan dari bagian keuangan yang mengurus

persoalan beasiswa bidikmisi (bapak Agus Salim), mahasiswa penerima bidikmisi di

UIN Raden Intan Lampung akan mendapatkan prestasi belajar yang baik jika mereka

bisa belajar dengan tekun dan bisa memanfaatkan waktu antara belajar dengan

kegiatan kampus atau di luar kampus. Sebaliknya jika mahasiswa tersebut cenderung

malas untuk belajar lebih sibuk dengan kegiatan ekstra ataupun intra, justru

cenderung untuk mengurangi langkah mereka untuk mendapatkan beasiswa bidikmisi

dari pihak kampus, dikarenakan jika terdapat tiga kali nilai atau IPK mahasiswa

bidikmisi turun dari standar yang diberikan oleh pemerintah kementrian pendidikan

dan kebudayaan maka mahasiswa tersebut diberi surat pemberhentian beasiswa

bidikmisi.

Berbicara tentang prestasi belajar berdasarkan observasi yang di lakukan pada

tanggal 15 februari 2018. Prestasi belajar mahasiswa penerima bidikmisi di kampus

UIN Raden Intan Lampung tahun 2016 beberapa ada yang menurun, dikarenakan

mahasiswa terlalu fokus dengan kegiatan organisasi, tidak mengikuti kegiatan belajar,

tidak mengerjakan tugas, terlalu fokus mencari uang untuk sehari-hari. Hal ini dapat

dilihat dari prestasi belajar mahasiswa bidikmisi yang berbentuk IPK yang penulis

sajikan dalam bentuk tabel berikut:


14

Table 1.1
Prestasi Belajar Mahasiswa Penerima Bidikmisi
UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016
IP SEMESTER
NO NAMA JURUSAN IPK
1 2 3
1 Eni Nopia Pendidikan Agama Islam 3,39 3,68 3,56 3,54

2 Saadatur Rahman Pendidikan Agama Islam 3,77 3,70 3,66 3,71

3 Putri Yusnita Manajemen Pendidikan Islam 3,52 3,70 3,68 3,63

4 Andika Yusuf Manajemen Pendidikan Islam 3,85 3,70 3,56 3,70

5 Rossalina Pendidikan Bahasa Inggris 2,43 3,02 3,12 2,86

6 Mery Elvina Pendidikan Bahasa Inggris 3,15 3,39 3,37 3,30

7 Anisa Kinanti Pendidikan Bahasa Arab 3,41 3,56 3,34 3,44

8 Abdul Miftachuddin Pendidikan Bahasa Arab 3,64 3,58 3,02 3,41

9 Ayu Septiani Pendidikan Biologi 3,45 3,58 3,54 3,52

10 Fina Rosmala Dewi Pendidikan Biologi 3,04 2,79 2,88 2,90

11 Sri Handayani Pendidikan Fisika 3,22 3,13 3,22 3,19

12 Lekok Arita Pendidikan Matematika 3,00 3,25 3,21 3,15

13 Nurul Muslimah Pendidikan Matematika 3,56 3,37 3,47 3,47

14 Aroni PGMI 2,82 3,61 3,31 3,25

15 Ayu Amelia PGMI 3,60 3,81 3,75 3,72

16 Rizkita Rama Aditya PIAUD 2,86 3,45 3,47 3,26

17 Amilia Lestari Sosiologi Agama 3,80 3,57 3,77 3,71

18 Heni Widyawati Pengembangan Masyarakat Islam 3,87 3,86 3,93 3,89

19 Elvina Savitri Perbankan Syariah 3,20 3,34 3,50 3,35

20 Siti Fauziah Perbankan Syariah 3,41 3,63 3,70 3,58

21 Indah Desfahira Muamalah 3,52 3,60 3,50 3,23

22 Aulia Rahmah Muamalah 3,54 3,54 3,31 3,46

23 Rohman Arif Ahawal- Alsyahsiyah 3,39 3,39 3,60 3,46


15

24 Tia Putri Bimbingan Konseling 3,39 3,08 3,45 3,31

25 Fitri Ramadhani Bimbingan Konseling 3,41 3,41 3,66 3,49

26 Inggar Pryadana Ekonomi Islam 2,85 3,57 2,28 2,90

27 Nur Badriyah Ekonomi Islam 3,72 3,58 3,52 3,61

28 Ahmad Mustofa Ekonomi Syariah 3,25 3,80 3,54 3,53

29 Wiwid Apriyanti Filsafat Agama 3,34 3,86 3,27 3,49

30 Jefry Anggar Ilmu Al qur‟an dan Tafsir 3,90 3,77 3,91 3,86

31 Daprianto Jinayah Siyasah 3,50 3,67 3,45 3,54

32 Sandy Saputra Komunikasi Penyiaran Islam 3,75 3,69 3,73 3,72

33 Herlan Akrom Manajemen Dakwah 3,60 3,41 3,36 3,46

Sumber :Data yang diolah berdasarkan dokumentasi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
mahasiswa penerima bidikmisi di UIN Raden Intan Lampung tahun 2016, 15 februari
2018.
Tabel diatas menunjukkan bahwasanya terdapat titik permasalah terhadap

prestasi belajar mahasiswa penerima bidikmisi di UIN Raden Intan Lampung tahun

2016, dimana ada beberapa mahasiswa memiliki IPK (Indeks Prestasi Kumulatif)

yang menurun atau dibawah IPK standar yang telah ditentukan.

Berdasarkan penelitian di atas, membuat penulis tergugah untuk melakukan

penelitian mengenai “Korelasi Antara Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi

Terhadap Prestasi Belajar di UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016”.

D. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka identifikasi permasalahan dalam

penelitian ini antara lain :


16

1. Adanya isu ketidaktelitian dalam menentukan obyek sasaran dalam

penerimaan mahasiswa bidikmisi.

2. Terbatasnya biaya untuk melanjutkan pendidikan.

3. Mahasiswa terlalu fokus untuk mencari uang untuk memenuhi kebutuhan

hidup.

4. Mahasiswa penerima Bidikmisi memperoleh nilai Indeks Prestasi Kumulatif

(IPK) di bawah standar.

E. Batasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya penyimpangan dan penafsiran yang keliru,

maka peneliti membatasi masalah, yaitu mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi

memperoleh IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) di bawah standar dan mahasiswa terlalu

fokus mencari uang tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

F. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah apakah terdapat korelasi antara mahasiswa penerima Bidikmisi terhadap

prestasi belajar mahasiswa di UIN Raden Intan Lampung tahun 2016 ?

G. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dalam sebuah penelitian, tujuan merupakan target atau sasaran yang

hendak dicapai, yang menjadi “center point” seorang peneliti yang akan
17

memberikan kejelasan arah dan maksud dilakukannya sebuah penelitian. Tujuan

diadakannya penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui korelasi antara mahasiswa

penerima Bidikmisi dengan prestasi belajar di kampus UIN Raden Intan

Lampung”.

2. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan dan

pengalaman serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau

bahan acuan bagi penelitian-penelitian sejenis yang mungkin dilakukan di

masa yang akan datang

b. Kegunaan Praktis

1) Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi para

mahasiswa dalam memilih program beasiswa yang disediakan oleh pihak

universitas. Serta bagi mahasiswa bidikmisi agar pertimbangkan waktu

untuk melaksanakan kegiatan diluar perkuliahan atau Unit Kegiatan

Mahasiswa yang ada.

2) Bagi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dan

pertimbangan bagi institusi terkait dalam memberikan segala jenis

tuntutan yang telah ditentukan dan wajib untuk dilaksanakan dengan


18

ketentuan yang ada terhadap segala kegiatan perkuliahan di kampus bagi

penerima beasiswa Bidikmisi.

3) Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

kepada masyarakat mengenai besarnya pengaruh beasiswa Bidikmisi

terhadap prestasi belajar bagi mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi,

Sehingga masyarakat bisa menilai dan mempertimbangkan agar tidak

gelisah dan khawatir terhadap biaya untuk melanjutkan pendidikan ke

perguruan tinggi.
19

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Beasiswa

1. Pengertian Beasiswa

Beasiswa adalah bantuan yang diberikan oleh pihak tertentu kepada

perorangan yang digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh.1

Beasiswa adalah bantuan untuk membantu orang terutama bagi yang masih

sekolah atau kuliah agar mereka dapat menyelesaikan tugasnya dalam rangka

mencari ilmu pengetahuan hingga selesai. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan beasiswa adalah bentuk atau

subsidi dan beasiswa.2 Bantuan ini biasanya berbentuk dana untuk menunjang

biaya atau ongkos yang harus dikeluarkan oleh anak-anak sekolah atau

mahasiswa selama menempuh masa pendidikan di tempat belajar yang

diinginkan.

2. Tujuan Pemberian Beasiswa

Beberapa tujuan dari penerimaan beasiswa ini antara lain:

1
Universitas Indonesia, Beasiswa, 2016, (http://anakui.com)
2
Zulihar Mukmin, “Pengaruh Beasiswa Bidikmisi Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Syiah Kuala”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan Unsyiah, Vol. 1
No. 1 (Agustus 2016),h. 51
20

1) Untuk membantu para pelajar atau mahasiswa agar mereka bisa mencari

ilmu sesuai dengan bidang yang ingin dikuasai, terutama bagi yang punya

masalah dalam hal pembiayaan.

2) Menciptakan pemerataan suatu ilmu pengetahuan atau pendidikan kepada

setiap orang yang membutuhkan. Memang kita punya hak untuk belajar

agar mendapat ilmu pengetahuan yang cukup untuk bekal hidup di

kemudian hari. Namu, untuk mendapatkan suatu ilmu kadang kita perlu

mengeluarkan biaya.untuk itu, beasiswa inilah yang akan membantu

seseorang untuk mendapatkan ilmu tersebut.

3) Menciptakan generasi baru yang lebih pintar dan cerdas. Karena dengan

adanya bantuan beasiswa ini, maka seseorang terutama kaum muda bisa

mempunyai kesempatan untuk mendapat pendidikan pada jenjang yang

lebih tinggi. Dari sini akan tercipta sumber daya manusia baru yang lebih

mampu menjawab tantangan di zaman yang terus maju ini.

4) Meningkatkann kesejahteraan. Setelah tercipta sumber daya manusia baru

yang cerdas, diharapkan mereka ini bisa memberi bantuan lewat ide dan

ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya ketika menjalani masa

pendidikan. Karena ilmu pengetahuan tersebut bisa diterapkan dalam

masyarakat dengan tujuan untuk memajukan mereka sehingga

kemakmuran dan kesejahteraan lebih mudah dicapai.3

3
Anneahira, Beasiswa, 2016, (www.anneahira.com)
21

Tujuan pemberian beasiswa pada dasarnya adalah untuk mendukung

kemajuan dunia pendidikan.Pemerataan kesempatan belajar bagi para mahasiswa

yang berprestasi dan kurang berprestasi, namun secara ekonomis tidak atau

kurang mampu secara ekonomi.Mendorong dan mempertahankan semangat

belajar mahasiswa sehingga mampu tetap berprestasi dan bergairah dalam

menyelesaikan studi.Mendorong siswa berpacu mencapai prestasi akademik yang

tertinggi sehingga sumberdaya manusia yang potensial tersebut tidak sia-

sia.Sasaran awalnya adalah golongan masyarakat yang tidak mampu dari segi

ekonomi, agar mereka tetap bisa mengenyam pendidikan yang layak.Tidak hanya

itu, penerima beasiswa seharusnya juga memiliki jiwa sosial yang tinggi dan

mengurangi sifat egoisme. Supaya ketika mereka lulus dari bangku pendidikan,

mampu menerapkan ilmunya untuk kepentingan umum, dan semaksimalnya

berusaha menjadi orang yang menyediakan beasiswa bagi penerusnya.

Namun pada penerapannya sangat berkebalikan, kesalah pahaman tentang

arti beasiswa itu menjadi sebuah polemik yang sering muncul dan semakin

terlihat jelas. Lebih parahnya lagi, dana besiswa yang diberikan sering kali

disalah gunakan oleh oknum penerima beasiswa yang tidak bertanggung jawab .

Realita itu sudah menjadi suatu hal yang tidak tabu lagi. Saya pribadi berpendapat

bahwa, tidak ada masalah jika golongan mampu bisa mendapat beasiswa, kalau

dia memang benar-benar berprestasi namun seyogyanya yang mendapat beasiswa

adalah yang benar-benar kurang mampu. Namun akan lebih baik lagi jika dana

beasiswa yang dia peroleh digunakan untuk menunjang atau memajukan sebuah
22

pendidikan. Seperti membeli buku, atau melakukan sebuah penelitian ilmiah yang

berguna bagi dunia pendidikan, daripada hanya untuk memenuhi kebutuhan

tersier pribadinya.Sehingga, tujuan adanya program beasiswa yang diberikan

pemerintah atau swasta benar-benar bisa tercapai dan tepat sasaran, yaitu

menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berguna bagi agama

bangsa dan negara.

3. Manfaat Beasiswa

1. Adapun manfaat dari beasiswa, di antaranya:

Membantu siswa yang kurang mampu untuk mendapat kesempatan dalam

menempuh pendidikan.

2. Mendorong siswa untuk sling berlomba dalam hal prestasi akademik.

3. Merangsang semangat belajar siswa atau penerima beasiswa agar terbebas

dari pencabutan beasiswa tersebut.

4. Memberikan kesempatan kepada lembaga luar sekolah untuk berpartisiasi

dalam proses peningkatan pendidikan.

B. Bidikmisi

1. Pengertian Bidikmisi

Bidikmisi adalah program bantuan biaya pendidikan yang diberikan

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti)

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2010 kepada mahasiswa

yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi.
23

Bidikmisi merupakan program 100 Hari Kerja Mentri Pendidikan Nasional yang

dicanangkan pada tahun 2010.Perguruan tinggi yang mendapat bantuan Bidikmisi

yaitu perguruan tinggi di bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan

Kementrian Agama. Pada tahun 2011 mahasiswa baru penerima Bidikmisi

bertambah menjadi 30.000 di 117 perguruan tinggi negeri dengan adanya

tambahan anggaran APBN-Perubahan. Pada tahun 2012 ini Bidikmisi dilanjutkan

dikembangkan menjadi 30.000 calon mahasiswa penerima yang diselenggarakan

di 87 perguruan tinggi negeri di bawah Kemdikbud dan program Bidikmisi yang

dikelola oleh Kementrian Agama.

Program ini mempunyai misi untuk menghidupkan harapan bagi

masyarakat kurang mampu dan potensi akademik memadai untuk menempuh

pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi. Bantuan yang diberikan dalam

program ini terdiri atas bantuan biaya hidup yang diserahkan keepada mahasiswa

sekurang-kurangnya sebesar Rp 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) perbulan yang

ditentukan berdasarkan Indeks Harga Kemahalan daerah lokasi PTN dan bantuan

biaya penyelenggaraan pendidikan yang dikelola PTN sebanyak-23banyaknya Rp

2.400.000,- (dua juta empat ratus ribu rupiah) persemester permahasiswa.4

4
Dikti, Beasiswa Bidikmisi, 2016,
(http://satulayanan.id/layanan/index/56/beasiswabidikmisi/kemendikbud)
24

2. Landasan Hukum Bidikmisi

Peraturan perundang-undangan yang dijadikan landasan dalam pemberian

Program Bidikmisi Rekrutmen Baru adalah:5

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);

3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2016 Nomor 240, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5948);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5500);

5. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama;

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara

Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara;

5
Petunjuk Teknis Bidikmisi (Jakarta: Kementrian Agama, 2017), h 2.
25

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.05/2015 tentang Belanja

Bantuan Sosial Pada Kementerian/ Lembaga sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 228/PMK.05/2016 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.05/2015

tentang Belanja Bantuan Sosial Pada Kementerian/ Lembaga;

8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 33/PMK.02/2016 tentang Standar

Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017;

9. Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pejabat

Perbendaharaan Negara Pada Kementerian Agama sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 63 Tahun 2016 tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 2014 tentang

Pejabat Perbendaharaan Negara Pada Kementerian Agama;

10. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Agama. Sistem Beasiswa Bidikmisi UIN Raden

Intan Lampung

3. Misi Bidikmisi

1. Menghidupkan harapan bagi masyarakat yang tidak mampu, namun

mempunyai potensi akademik baik untuk dapat menempuh pendidikan

sampai ke jenjang pendidikan tinggi.

2. Menghasilkan sumber daya manusia yang mampu berperan dalam

memutus mata rantai kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.


26

3. Memperluas akses kaum miskin untuk mengenyam pendidikan yang

bermutu pada PTKIS.6

4. Tujuan Bidikmisi

1. Meningkatkan akses dan kesempatan belajar di Perguruan Tinggi

Keagamaaan Islam (PTKI) bagi peserta didik yang tidak mampu secara

ekonomi dan berpotensi akademik baik;

2. Meningkatkan motivasi belajar dan berprestasi mahasiswa, khususnya

mereka yang menghadapi kendala ekonomi;

3. Menjamin keberlangsungan studi mahasiswa sampai selesai dan tepat

waktu, serta mampu berprestasi baik secara akademik maupun non

akademik;

4. Melahirkan lulusan PTKI yang berkarakter, mandiri, produktif dan

memiliki kepedulian sosial sehingga mampu memutus mata rantai

kemiskinan.

5. Sasaran Bidikmisi

Lulusan jenjang pendidikan menengah yang terdiri atas lulusan Madrasah

Aliyah, pesantren, SMA, SMK, dan yang sederajat ( 2 tahun terakhir ) yang

berprestasi dan orang tua atau wali-nya kurang mampu secara ekonomi.

6
Ibid, h. 4.
27

6. Bentuk Bantuan Bidikmisi

Bentuk Bantuan Program Bidikmisi adalah Bantuan Sosial berupa uang

yang ditempatkan pada akun belanja Bantuan Sosial (57), diluncurkan kepada

mahasiswa penerima program.7

7. Sistem Beasiswa Bidikmisi UIN Raden Intan Lampung

Ketentuan Umum

a. Sasaran

Lulusan jenjang pendidikan menengah yang terdiri atas lulusan

Madrasah Aliyah, pesantren, SMA, SMK, dan yang sederajat ( 2 tahun

terakhir ) yang berprestasi dan orang tua atau wali-nya kurang mampu secara

ekonomi.

b. Penyelenggara

Penyelenggara program beasiswa Bidikmisi adalah UIN Raden Intan

Lampung di bawah Kementrian Agama Republik Indonesia.

8. Persyaratan, Kuota dan Sistem Pelaksanaan Program

a. Persyaratan

Persyaratan Calon Penerima Bidikmisi Rekrutmen Baru Persyaratan

untuk mendaftar sebagai penerima Program Bidikmisi Rekrutmen Baru

adalah sebagai berikut:8

7
Ibid, h. 5.
8
Ibid, h. 6.
28

1) Mahasiswa PTKIS lulusan MA/MAK/SMA/SMK atau bentuk lain

yang sederajat pada Tahun Pelajaran 2016 dan 2017;

2) Memiliki potensi akademik memadai serta kurang mampu secara

ekonomi. Yang dimaksud kurang mampu secara ekonomi adalah

calon penerima program dengan kriteria sebagai berikut:

a) Pendapatan kotor gabungan orangtua/wali (suami istri) sebesar-

besarnya Rp.3.000.000,- per bulan. Pendapatan yang dimaksud

meliputi seluruh penghasilan yang diperoleh. Untuk pekerjaan non

formal/informal pendapatan yang dimaksud adalah rata rata

penghasilan per bulan dalam satu tahun terakhir;

b) Pendapatan kotor gabungan orang tua/wali dibagi jumlah anggota

keluarga sebesar-besarnya Rp. 750.000,- setiap bulannya.

3) Berpotensi akademik baik dan direkomendasikan oleh

Madrasah/Sekolah. Apabila calon penerima program tidak

mendapatkan rekomendasi dari Madrasah/Sekolah maka PTKIS

memfasilitasi pendaftaran seleksi mandiri, jika terjadi hal-hal sebagai

berikut:

a) Madrasah/Sekolah asal tidak lagi menyelenggarakan pendidikan

pada saat pendaftaran program Bidikmisi 2016;

b) Madrasah/Sekolah kurang mendukung Program Bidikmisi;

c) Terjadi force majeur bencana alam lainnya;


29

d) Hal lain yang dirasa mendesak dan bertujuan untuk kemanusiaan

dan keadilan serta pemerataan akses pendidikan.

4) Mengisi formulir pendaftaran dan mengikuti seleksi yang

diselenggarakan oleh PTP Program Bidikmisi.

5) Tidak terlibat dan/atau terindikasi mengikuti kegiatan/organisasi anti

Pancasila dan NKRI dibuktikan dengan penandatangan fakta

integritas.

b. Kuota

1) Direktur Jenderal Pendidikan Islam menetapkan alokasi kuota

penerima Program Bidikmisi.

2) Rektor/Ketua Perguruan Tinggi/Dekan FAI pada PTU Penyelenggara

menetapkan sebaran kuota pada masing-masing Jurusan/Program

Studi.

3) Banyaknya penerima beasiswa Bidikmisi UIN Raden Intan Lampung

pada tahun anggaran 2016 adalah 145 orang. Jumlah tersebut

berdsarkan hasil pendistribusian perguruan tinggi negeri di bawah

Kementerian Agama Republik Indonesia.

4) Kuota fakultas di tentukan oleh UIN Raden Intan Lampung dan di

sahkan melalui SK Rektor UIN Raden Intan Lampung sebagai

berikut:
30

Tabel 2.1
Daftar Jumlah Penerima Beasiswa Bidikmisi

No. Tahun Jumlah


1 2010 60
2 2011 60
3 2012 60
4 2013 71
5 2014 60
6 2015 140
7 2016 145
8 2017 144
Total Jumlah 595
Sumber: Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Beasiswa Bidikmisi
UIN Raden Intan Lampung Tahun 2017

c. Sistem Pelaksanaan Program

1) Mekanisme Pendaftaran

Calon Penerima mengisi formulir pendaftaran yang disediakan

oleh PTP Program Bidikmisi.Berkas pendaftaran terdiri dari:9

a) Mengisi Formulir pendaftaran yang telah disediakan;

b) Pas foto berwarna ukuran 3x4 sebanyak 3 (tiga) lembar;

c) Menandatangani Pakta Integritas;

d) Surat keterangan lulus dari Kepala Madrasah/Sekolah;

e) Fotokopi rapor semester 1 (satu) s.d 6 (enam) yang dilegalisir

f) oleh Kepala Madrasah/Sekolah;

g) Fotokopi ijazah yang dilegalisir oleh Kepala Madrasah/Sekolah;

h) Fotokopi nilai Ujian Akhir Nasional (UAN) yang dilegalisir oleh

Kepala Madrasah/Sekolah;

9
Ibid, h. 12.
31

i) Menunjukkan prestasi yang telah dicapai di SLTA dibuktikan

dengan sertifikat atau surat keterangan lainnya;

j) Surat Keterangan Tidak Mampu yang dikeluarkan oleh Kepala

Desa/Lurah;

k) Fotokopi Kartu Keluarga;

l) Fotokopi Rekening Listrik bulan terakhir (apabila tersedia aliran

listrik) dan/atau bukti pembayaran PBB (apabila mempunyai

bukti pembayaran) dari orang tua/wali.

2) Mekanisme seleksi

a) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi melakukan

koordinasi dan sosialisasi antar unit utama, unit kerja dan instansi

terkait termasuk Panitia Seleksi Nasional mahasiswa baru serta

melakukan publikasi melalui media massa.

b) Dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota melakukan

sosialisasi dan atau memberikan informasi kepada satuan

pendidikan di lingkungannya tentang program Bidikmisi.

c) Institusi pendidikan tinggi melakukan sosialisasi dan atau

memberikan informasi kepada sekolah dan publik tentang

program Bidikmisi.

d) Kepala Sekolah/Madrasah/PKBM atau yang sederajat

mensosialisasikan program Bidikmisi kepada siswa khususnya

bagi siswa kelas 12.


32

e) Kepala Sekolah/Madrasah/PKBM atau yang sederajat

mengoordinasikan dan memfasilitasi seluruh proses pendaftaran

di setiap sekolah dan mengirimkan berkas yang telah memenuhi

persyaratan ke perguruan tinggi negeri yang dituju tanpa

mengenakan biaya pada siswa pendaftar.10

3) Alokasi Dana Bantuan

a) Penerima program Bidikmisi mendapatkan alokasi anggaran

sebesar Rp. 6.600.000,- (enam juta enam ratus ribu rupiah) per

mahasiswa per semester;

b) Anggaran sebagaimana dalam poin (1) di atas, meliputi:

a. Bantuan biaya hidup (living cost) yang diserahkan kepada

mahasiswa sebesar Rp. 700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah)

perbulan. Total dana yang diterima mahasiswa dalam satu

semester sebesar Rp. 4.200.000,-(empat juta dua ratus ribu

rupiah).

b. Bantuan Biaya Pendidikan sebesar Rp. 2.400.000,- (dua juta

empat ratus ribu rupiah) per semester per mahasiswa.

4) Penggunaan Dana

Dana bantuan Program Bidikmisi dipergunakan untuk keperluan

hal-hal sebagai berikut:

a) Bantuan Biaya Hidup (living cost);

10
Pedoman Penyelenggaraan Bidikmisi (Jakarta: Kementrian Agama, 2015), h. 18.
33

b) Bantuan Biaya Pendidikan bagi Penerima Bidikmisi meliputi:

a. SPP/Biaya kuliah sesuai ketentuan yang berlaku;

b. Peningkatan kualitas pendidikan penerima program;

c) Kekurangan bantuan biaya pendidikan di perguruan tinggi,

ditanggung oleh PTP dengan mengupayakan dana dari sumber

lain yang sah menurut peraturan perundang-undangan yang

berlaku;

d) Biaya pendidikan program Bidikmisi yang diterima oleh PTP

direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang

berlaku.

5) Penyaluran Dana Bantuan

a) Direktorat Pendidikan Tinggi Islam menyampaikan Keputusan

penetapan penerima program Bidikmisi dan persyaratan pencairan

kepada Perguruan Tinggi Penyelenggara (PTP) Bidikmisi;

b) PTP Program Bidikmisi menghimpun persyaratan pencairan dari

mahasiswa penerima bantuan;

c) PTP Program Bidikmisi menyampaikan dokumen-dokumen

persyaratan pencairan kepada Direktorat Pendidikan Tinggi Islam

berupa :

a. Fotocopy nomor rekening Bank atas nama mahasiswa penerima

bantuan;

b. Surat Keterangan Bank (ASLI) yang menyatakan bahwa

rekening tersebut masih aktif;


34

d) Penyaluran dana bantuan program Bidikmisi dilaksanakan

persemester;

e) Subdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan menerbitkan Surat

Pernyataan Tanggung JawabBelanja (SPTB) setelah persyaratan

pada point terpenuhi;

f) Direktorat Pendidikan Tinggi Islam menerbitkan Surat Perintah

Pembayaran (SPP) berdasarkan SPTB;

g) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Cq. Bagian Keuangan

menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) berdasarkan SPP;

h) KPPN Jakarta IV menerbitkan Surat Perintah Pencairan

Dana(SP2D) dan menyalurkan dana bantuan langsung kepada

rekening masing-masing penerima bantuan yang dilakukan

sekaligus (100%).

i) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui pengajuan ke

KPPN, dapat menyalurkan bantuan Bidikmisi kepada mahasiswa

per bulan atau maksimal 6 (enam) bulan yang diberikan/ditransfer

melalui rekening bank by name by address atau Bank/Pos

penyalur.

j) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dapat memfasilitasi

pembuatan rekening untuk masing-masing penerima, dan

melakukan Memorandum of Understanding (MOU) dengan Bank

Operasional Pemerintah.
35

6) Penghentian Bantuan

Perguruan Tinggi Penyelenggara dapat menghentikan bantuan

Bidikmisi kepada penerima program, apabila yang bersangkutan:

a) Telah menyelesaikan studi;

b) Mempunyai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di bawah 3,00

selama 2 (dua) semester berturut-turut

c) Cuti karena sakit atau alasan lain yang ditentukan oleh Perguruan

Tinggi Penyelenggara;

d) Menerima Skorsing dari perguruan tinggi; Mahasiswa penerima

Bidikmisi yang melanggar peraturan akademik dan atau

melanggar tata kehidupan kampus dan dikenakan sanksi skorsing

minimum 1 (satu) semester oleh PTP Program Bidikmisi.

e) Drop Out Mahasiswa penerima Bidikmisi yang karena alasan

tertentu dikeluarkan sebagai mahasiswa oleh Perguruan Tinggi

Penyelenggara.

f) Non Aktif Mahasiswa penerima Bidikmisi yang tidak mengikuti

kegiatan akademik sesuai aturan perguruan tinggi dan atau tidak

melakukan daftar ulang/her-registrasi.

g) Mengundurkan Diri.

h) Mahasiswa Lulus Sebelum Waktu Beasiswa Berakhir;Mahasiswa

penerima program Bidikmisi yang lulus kurang dari masa studi

yang ditetapkan (mahasiswa Program Sarjana yang lulus kurang


36

dari 8 (delapan) semester atau 6 (enam) semester untuk Program

D3);

i) Mahasiswa Memberikan Keterangan Palsu;36Mahasiswa

penerima Bidikmisi yang terbukti memberikan keterangan data

diri yang tidak benar setelah diterima di perguruan tinggi;

j) Penerima program terbukti mengikuti aktivitas organisasi yang

berpaham anti Pancasila dan NKRI;

k) Meninggal dunia;

l) Bantuan penerima Program Bidikmisi dihentikan pada saat

mahasiswa penerima Bidikmisi telah sampai dengan batas waktu

yang ditetapkan, dan selanjutnya mahasiswa yang bersangkutan

harus mengupayakan sendiri biaya pendidikan dan biaya

hidupnya;

7) Pelanggaran dan Sanksi

Hal-hal yang termasuk jenis pelanggaran program Bidikmisi

adalah sebagai berikut:

a) Telah memberikan keterangan yang tidak benar baik secara lisan

atau tertulis;

b) Melakukan pemalsuan dokumen pendaftaran;

c) Dikemudian hari yang bersangkutan terbukti tidak memenuhi

syarat sebagai penerima Program Bidikmisi;


37

Sanksi yang diberikan kepada penerima program Bidikmisi yang

melakukan pelanggaran adalah penghentian pemberian bantuan program

Bidikmisi.

8) Pelaporan

Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Bidikmisi

menyampaikan laporan akhir tahun akademik kepada Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.

Laporan program Bidikmisi memuat beberapa hal sebagai berikut:

a) Rekapitulasi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) penerima program

Bidikmisi;

b) Nama-nama pengganti penerima program Bidikmisi (jika ada);

c) Foto Copy Kwitansi dan Buku Tabungan yang membuktikan bahwa

dana bantuan telah diterima penerima program. Perguruan Tinggi

Penyelenggara Program Bidikmisi menyampaikan laporan per

semester yang terdiri dari :

a) Foto Copy Kwitansi;

b) Foto Copy Buku Tabungan yang membuktikan bahwa dana

bantuan telah diterima penerima program.

9) Monitoring dan Evaluasi (Monev)

Monitoring dan Evaluasi (Monev) dilakukan oleh Direktorat

Jenderal Pendidikan Islamdan Perguruan Tinggi Penyelenggara untuk

memperoleh informasi secara komprehensif implementasi program


38

Bidikmisi di lapangan. Selain itu monitoring diperlukan untuk menjamin

bahwa proses seleksi, pembinaan dan penyaluran dana telah dilakukan

dengan baik dan telah memenuhi aspek program yang berprinsip pada 4-

T (Tepat Proses, Tepat Sasaran, Tepat Jumlah, dan Tepat Waktu);

a) Tepat Proses; apabila mahasiswa yang ditetapkan sebagai

penerima Program Bidikmisi telah sesuai prosedur yang diatur di

dalam petunjuk teknis;

b) Tepat Sasaran; apabila mahasiswa yang ditetapkan sebagai

penerima Program Bidikmisi telah sesuai kriteria sebagaimana

yang diatur di dalam petunjuk teknis;

c) Tepat Jumlah; apabila jumlah dana bantuan dan jumlah

mahasiswa penerima bantuan sesuai dengan kuota dan atau

perjanjian yang telah ditetapkan. Apabila jumlah mahasiswa

penerima bantuan kurang atau melebihi dari yang telah ditetapkan,

maka perguruan tinggi wajib melaporkan ke Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam.

d) Tepat Waktu; apabila tahapan dari proses seleksi awal hingga

penyelesaian akhir masa studi sesuai jadwal, dan dana Program

Bidikmisi diterima dan bantuan biaya hidup disalurkan kepada

mahasiswa penerima sesuai dengan waktu sebagaimana diatur

dalam mekanisme penyaluran dana.


39

C. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Proses belajar mengajar pada dasarnya diarahkan agar terjadinya

perubahan pada diri siswa, baik dalam pengetahuan, keterampilan, maupun dalam

sikapnya. Indikator dalam perubahan itu biasanya akan tampak pada prestasi

belajarnya. Istilah prestasi belajar kerap digunakan dalam pendidikan untuk

mengungkapkan kondisi hasil belajar peserta didik yang telah melalui proses

pembelajaran dalam suatu masa tertentu.

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi diartikan dengan “hasil

yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya”. 11

Sebagaimana yang telah diketahui bahwa pendidikan dan pengajaran merupakan

suatu usaha seseorang atau kelompok orang yang bertujuan memberikan

pertolongan kepada individu atau kelompok individu dalam menyumbangkan

potensi-potensi yang ada pada dirinya. Sedangkan belajar merupakan proses yang

dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku secara

keseluruhan hasil dari pada belajar.

Banyak pengertian belajar yang telah dikemukakan oleh para pakar dalam

bidang pendidikan antara lain Morgan (1978) di dalam Ngalim Purwanto

mengatakan Belajar adalah “setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah

laku yang terjadi sebagai suatu hasil dalam latihan dan pengalaman.12

11
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:
Balai Pustaka, 2002), edisi ke-3, h. 895.
12
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung : Remaja Karya Jemara, 1990), h.84.
40

James O. Whittaker, misalnya, merumuskan belajar sebagai proses di

mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau

pengalaman.Cronbach berpendapat bahwa learning is shown by change in

behavior as a result of experience. Belajar sebagai suatu aktivitas yang

ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Howard

L. Kingskey mengatakan bahwa learning is the process by which behavior (in the

broader sense) is originated or changed through practice or training. Belajar

adalah proses di mana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau

diubahmelalui praktek atau latihan. Sedangkan Geoch merumuskan learning is

change is performance as a result of practice.

Drs. Slameto juga merumuskan pengertian tentang belajar. Menurutnya

belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 13

Adapun menurut Melvin H. Marx mengatakan bahwa belajar adalah

perubahan yang dialami secara relatif abadi dalam tingkah laku yang pada

dasarnya merupakan fungsi dari suatu tingkah laku sebelumnya. Dalam hal ini,

sering atau biasa disebut praktik atau latihan (learning is a relatively enduring

change in behaviour which is a function of prior behaviour, usually called

practice).14

13
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011), h. 12.
14
Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru, (Jogjakarta: ArRuzz
media, 2012), h. 227.
41

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan

jiwa raga untuk memperoleh sutau perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut

kognitif, afektif, dan psikomotor.15 Oleh karena itu, belajar bukanlah suatu tujuan

tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Jadi, langkah-langkah atau

prosedur yang ditempuh.16

Kemudian untuk memperoleh batasan mengenai prestasi belajar, penulis

memandang perlu untuk mengemukakan berbagai pendapat. Menurut W.S.

Winkel “Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan usaha belajar yang dapat

dicapai oleh individu yang belajar”.17

Berdasarkan pengertian diatas dapar disimpulkan bahwa prestasi belajar

adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa sebagai bukti dari keberhasilan

usaha belajar sehingga dapat di demonstrasikan dan diuji.

2. Ciri-ciri Belajar

Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa

perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar.

a. Perubahan yang terjadi secara sadar

Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan

itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu

perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya

bertambah, kecakapannya bertambah, kebiasaannya bertambah. Jadi

15
Djamarah, Op. Cit, h. 13.
16
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Bumi Aksara, 2001), h. 29.
17
W.S Winkel, Psikologi Pengajaran (Jakarta: Grafindo Persada, 1991), h.36.
42

perubahan tingkah laku individu yang terjadi karena mabuk atau dalam

pengertian belajar. Karena individu yang bersangkutan tidak menyadari akan

perubahan itu.

b. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu

berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan

menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan

ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya, jika seorang anak belajar

menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak menulis menjadi

dapat menulis. Perubahan itu berlangsung terus menerus hingga kecakapan

menulisnya menjadi lebih baik dan sempurna.Ia dapat menulis dengan kapur

dan sebagainya. Di samping itu, dengan kecakapan menulis yang telah

dimilikinya ia dapat memperoleh kecakapankecakapan lain. Misalnya, dapat

menulis surat, menyalin catatan-catatan, mengerjakan soal-soal, dan

sebagainya.

c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah

dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya.Dengan

demikian, makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan

makin baik perubahan yang diperoleh.Perubahan yang bersifat aktif artinya

bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha

individu sendiri. Misalnya, perubahan tingkah laku karena proses


43

kematangan yang terjadi dengan sendirinya karenadorongan dari dalam, tidak

termasuk perubahan dalam pengertian belajar.

d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

Perubahan yang bersifat sementara (temporer) yang terjadi hanya

untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, menangis, dan

sebagainya tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam pengertian

belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau

permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan

bersifat menetap. Misalnya, kecakapan seorang anak dalam memainkan piano

setelah belajar tidak akanhilang, melainkan akan terus dimiliki dan bahkan

makin berkembang bila terus dipergunakan atau dilatih.

e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan

yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku

yang benar-benar disadari. Misalnya seseorang yang belajar mengetik,

sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin43dapat dicapai dengan

belajar mengetik, atau tingkat kecakapan mana yang dicapainya. Dengan

demikian, perubahan belajar yang dilakukan senantiasa terarah pada tingkah

laku yang telah ditetapkannya.

f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses

belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar


44

sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara

menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan

sebagainya.18

Menurut Baharuddin & Esa N.W, ciri-ciri belajar meliputi: (1) Belajar
ditandai adanya perubahan tingkah laku, (2) Perubahan tingkah laku dari
hasil belajar itu relatif permanen, (3) Perubahan tingkah laku tidak harus
dapat diamati pada saat berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan
perilaku itu bisa jadi bersifat potensial, (4) Perubahan tingkah laku itu
merupakan hasil latihan atau pengalaman, (5) Pengalaman atau latihan itu
dapat memberikan penguatan.19

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks. Oleh

sebab itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat

berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Belajar tidak hanya

ditentukan oleh potensi yang ada dalam individu tetapi juga dipengaruhi oleh

faktor lain yang berasal dari luar diri yang belajar. Karena tidak heran bila ada

anak cerdas, aktif dan kreatif pada akhirnya dapat mengalami kegagalan dalam

belajar karena faktor keluarga yang kurang mendukung.Sebaliknya, banyak

ditemukan anak-anak dari keluarga ekonomi lemah justru sukses dalam belajar

karena faktor motivasi untuk sukses yang tinggi didukung oleh guru-guru yang

profesional.Secara umum, keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh faktor

eksternal dan internal. Masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut:

18
Syaiful Bahri Djamarah, Op. Cit., h. 15.
19
Lilik Sriyanti, Psikologi Belajar, (Yogyakarta: Ombak Dua, 2013), h. 18.
45

a. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu.

1) Faktor Nonsosial

Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa

kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar.Faktor nonsosial merupakan

kondisi fisik yang ada di lingkungan sekolah, keluarga maupun di

masyarakat.Aspek fisik tersebut bisa berupa peralatan sekolah, sarana

belajar, gedung dan ruang belajar, kondisi geografis sekolah dan rumah,

iklim dan cuaca, jarak rumah ke sekolah, sarana transfortasi yang tersedia

dan sejenisnya.

2) Faktor Sosial

Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa

manusia.Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilih menjadi faktor

yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan

masyarakat (termasuk teman pergaulan anak). Misalnya, kehadiran orang

dalam belajar, kedekatan hubungan antara anak dengan orang lain,

keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, gaya pengasuhan orang

tua, hubungan antarpersonil sekolah, gaya mengajar guru, sikap guru

terhadap siswa dan sebagainya.


46

b. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang

sedang belajar.Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor

psikologis.

1) Faktor Fisiologis

a) Keadaan tonus jasmani pada umumnya. Keadaan tonus jasmani

secara umum yang ada dalam diri individu sangat memengaruhi

hasil belajar. Keadaan tonus jasmani secara umum ini, misalnya

tingkat kesehatan, mengantuk dan kebugaran fisik individu.

Apabila badan individu dalam keadaan bugar dan sehat maka akan

mendukung hasil belajar. Sebaliknya, jika badan individu dalam

keadaan kurang bugar dan kurang sehat akan menghambar hasil

belajar.

b) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu. Keadaan fungsi-fungsi

jasmani tertentu, terutama yang terkait dengan fungsi panca indra

dan kelengkapan anggota tubuh yang ada dalam diri individu.

Pancaindra merupakan pintu gerbang masuknya pengetahuan

dalam diri individu. Kesempurnaan anggota tubuh akan sangat

menunjang belajar.

c. Faktor Psikologis

Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu.

Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat,

bakat, sikap, kepribadian, kematangan dan lain sebagainya. Tingkat


47

kecerdasan akanmemengaruhi daya serap serta berpengaruh terhadap proses

dan hasil belajar. Demikian juga motivasi, bakat dan minat banyak

memberikan warna terhadap aktivitas belajar. Bakat dan minat terhadap suatu

mata pelajaran akan mendorong seseorang mendapat kemudahan mencapai

tujuan belajar, hanya yang bersangkutan perlu waktu lebih banyak dan kerja

lebih keras untuk mendapatkan hasil yang baik.20

4. Gaya Belajar

Gaya adalah cara. Gaya belajar merupakan cara anak didik belajar yang

sudah menjadi kebiasaan, dan kebiasaan tersebut dianggap paling tepat baginya.

Ada empat gaya belajar, yaitu:

a. Somatis, artinya tubuh atau raga. Anak dengan gaya belajar somatis akan

belajar lebih cepat bila dilakukan dengan memanfaatkantubuh/raga, baik

melalui aktivitas yang melibatkan tubuh, ataupun dengan melihat,

memperhatikan bagian-bagian tubuhnya.

b. Auditif, artinya suara. Gaya belajar ini ditempuh dengan mendengarkan

suara, seperti suara guru, suara diri sendiri atau teman lain yang sedang

belajar. Anak yang mempunyai tipe belajar auditifakan lebih menangkap

pelajaran dengan cara mendengarkan.

c. Visual, merupakan gaya belajar melalui penglihatan. Anak dengan gaya

belajar akan lebih mudah memahami materi bila dengan melihat atau

membaca.

20
Ibid, h. 24.
48

d. Intelektual, gaya belajar yang dilakukan dengan perenungan atau insight.

Anak dengan tipe belajar ini akan memahami pelajaran melalui

pemahaman dan perenungan.biasanya siswa dengan tipe ini menyukai

suasana belajar yang tenang.21

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita

bedakan menjadi tiga macam, di antaranya:

a. Faktor internal, yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa.

1) Aspek Pisiologis (meliputi: tonus jasmani, mata dan telinga).

2) Aspek Psikologis (meliputi: inteligensi, sikap, minat, dan motivasi).

b. Faktor eksternal, yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.

1) Lingkungan Sosial (meliputi: keluarga, guru dan staf, masyarakat, dan

teman).

2) Lingkungan Nonsosial (meliputi: rumah, sekolah, peralatan, dan alam).

c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya

belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa

untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

1) Pendekatan Tinggi (meliputi: speculative dan achieving)

2) Pendekatan Sedang (meliputi; analitical dan deep)

3) Pendekatan Rendah (meliputi: reproductive dan surface)22

21
Ibid, h. 27
22
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2008), h. 132.
49

Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan seseorang yang bukan

karena faktor belajar adalah:

a. Faktor kematangan. Perkembangan manusia dan perubahan dalam diri

seseorang dapat terjadi karena faktor kematangan. Kematangan

merupakan proses alamiah yang terjadi dengan sendirinya. Seseorang

dapat mengalami perubahan karena kematangan, seperti berubahnya suara

pada masa pubertas, perubahan jakun dari kecil menjadi lebih besar,

perubahan dari belum mempunyai jambang/jenggot menjadi berjenggot.

b. Faktor pertumbuhan. Pertumbuhan seseorang terjadi factor makanan atau

gizi. Pertumbuhan adalah perubahan material manusia secara kuantitatif.

Perubahan tersebut bisa dari kecil menjadi besar, bisa dari sempit menjadi

luas bisa pula dari sedikit menjadi banyak atau dari tidak ada menjadi ada.

Pertumbuhan fisik berarti jasmani menjadi lebih besar, lebih tinggi atau

lebih gagah. Pertumbuhan terjadi pada kondisi fisik lain seperti

pertumbuhan rambut, pertumbuhan gigi, pertumbuhan tangan kaki.

Pertumbuhan rambut bisa dalam arti dari sedikit menjadi banyak atau dari

pendek menjadi panjang.

c. Faktor insting dan reflek. Insting dan reflek merupakan perilaku yang

terjadi secara otomatis. Insting dan reflek merupakan mekanisme dalam

diri seseorang yang terjadi secara alamiah sebagai jalan untuk

mempertahankan hidupnya. Mencari makan, bernafas, berkedip, bersin

merupakan bentuk-bentuk perilaku yang muncul secara otomatis sebagai


50

jalan untuk melindungi diri dari bahaya atau mempertahankan hidup.

Dengan jalan ini manusia berkembang dan tetap bertahan hidup.23

Selain itu, juga terdapat faktor-faktor yang tersangkut dalam kegiatan

belajar, yakni:

a. Asosiasi. Dalam kegiatan belajar terjadi koneksi atau hubungan di dalam

otak, antara hal satu dengan lainnya.

b. Motivasi. Belajar akan terjadi bila manusia atau binatang terdorong dalam

beberapa hal.

c. Variabilitas. Dalam peristiwa belajar terjadilah berbagai macam tingkah

laku yang dapat dilakukan untuk memecahkan suatu masalah, tergantung

dari stimulus belajar.

d. Kebiasaan. Belajar dapat membentuk suatu kebiasaan sehingga hal itu

dapat digunakan untuk menghadapi situasi yang berbeda yang harus

dipertimbangkan.

e. Kepekaan. Faktor kepekaan yakni perasaan atau kognisi yang mudah

tersentuh merupakan hal yang menentukan juga keberhasilan belajar.

f. Pencetakan (imprinting), atau merekam. Hal ini biasanya terjadi pada

binatang, yang mungkin dapat disamakan dengan dressur. Dalam hal ini

berarti semacam proses “melihat”-kansesuatu (yang dipelajari) pada

kesan/otak.

g. Hambatan. Dalam proses belajar tentu terjadi hambatan.24

23
Lilik Sriyanti, Op. Cit, h. 20.
51

5. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Fenomena kesulitan belajar seorang siswa biasanya tampak jelasdari

menurunnya kinerja akademik atau presta mengusik teman, berkelahi, sering

tidak masuk sekolah, dan sering minggat dari sekolah.

Secara garis besar, faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar

terdiri atas dua macam, yakni:

a. Faktor intern siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari

dalam diri siswa sendiri.

b. Faktor ekstern, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang datang dari luar

diri siswa.

Kedua faktor ini meliputi aneka ragam hal dan keadaan yang antara lain di

bawah ini:

a. Faktor Intern Siswa

Faktor intern siswa meliputi gangguan atau kekurangmampuan psiko-fisik

siswa, yakni:

1) Yang bersifat kognitif (ranah cipta), seperti rendahnya kapasitas

intelektual/intelegensi siswa.

2) Yang bersifat afektif (ranah rasa), seperti labilnya emosi dan sikap.

3) Yang bersifat psikomotor (ranah karsa), seperti terganggunya alat-alat

indera penglihat dan pendengar (mata dan telinga).

24
Mulyati, Pengantar Psikologi Belajar, ( Yogyakarta: Quality Publishing, 2007), h. 3.
52

b. Faktor Ekstern Siswa

1) Lingkungan keluarga, contohnya ketidak harmonisan hubungan antara

ayah dengan ibu, dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga.

2) Lingkungan perkampungan/masyarakat, contohnya wilayah

perkampungan kumuh (slum area) dan teman sepermainan (peer

group) yang nakal.

3) Lingkungan sekolah, contohnya kondisi dan letak gedung sekolah

yang buruk seperti dekat pasar, kondisi guru dan alatalat belajar yang

berkualitas rendah.25

D. Kerangka Pikir

Kerangka pikir adalah sintesa tentang hubungan antara variabel yang disusun

dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah

dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga

menghasilkan sintesa tentang hubungan antara variabel yang diteliti. Sintesa tentang

hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis. 26

Adapun variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu korelasi antara

mahasiswa penerima bidikmisi dengan prestasi belajar di kampus UIN Raden Intan

Lampung tahun 2016. Dengan demikian prestasi belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki mahasiswa penerima bidikmisi setelah ia menerima

pengalaman belajarnya baik secara kognitif, afektif dan psikomotorik dalam

pembelajaran.

25
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), Cet. 11, h. 184.
26
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D), (Alfa
beta, Bandung, cet-10, 2010), h. 91
53

Selanjutnya bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan yang diberikan oleh

pemerintah agar dapat membantu biaya pendidikan dan biaya hidup mahasiswa yang kurang

mampu dalam perekonomian keluarga, sehingga tidak terlalu membebani keluarganya.

Untuk lebih jelasnya peneliti membuat skema variabel yang berisikan

hubungan kausal dalam penelitian adalah:

Beasiswa Bidikmisi Prestasi Belajar


Mahasiswa Bidikmisi

X Y

Secara Singkat penelitian ini akan dibuktikan ada tidaknya hubungan

signifikan antara variabel bebas yakni mahasiswa penerima bidikmisi dengan variabel

terikat yakni prestasi belajar.

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis berasal dari dua kata yaitu hypo (belum tentu benar) dan tesis

(kesimpulan). Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian.

keterkaitan antara perumusan masalah dengan hipotesis, karena perumusan masalah

merupakan pertanyaan penelitian. Pertanyaan ini harus dijawab pada hipotesis. 27

1. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis penelitian ini adalah Hipotesis alternatif (Ha) yaitu

terdapat korelasi antara mahasiswa penerima bidikmisi dengan prestasi belajar di

kampus UIN Raden Intan Lampung tahun 2016. Sedangkan Hipotesis Nol (Ho)

27
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), h. 80
54

yaitu tidak terdapat korelasi antara mahasiswa penerima bidikmisi dengan

prestasi belajar di kampus UIN Raden Intan Lampung tahun 2016.

2. Hipotesis Statistik

Adapun hipotesis statistik dalam penelitian ini, dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Ho :

Ha :

: Nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan

Ho : Tidak terdapat korelasi antara mahasiswa penerima bidikmisi dengan

prestasi belajar

Ha : Terdapat korelasi antara mahasiswa penerima bidikmisi dengan

prestasi belajar
55

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian berdasarkan metode yang digunakan oleh peneliti dalam hal

ini adalah penelitian korelasi atau korelasional atau penelitian hubungan. Penelitian

korelasi adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat

hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan dan

manipulasi terhadap data yang memang sudah ada. Menurut Gay dalam Sukardi,

karakteristik penelitian korelasioanal sebagai berikut:

1. Penelitian korelasi tepat bila variabel kompleks dan peneliti tidak

memungkinkan untuk melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti

pada penelitian eksperimen.

2. Memungkinkan variabel dilakukan pengukuran secara intensif dalam setting

atau lingkungan nyata.

3. Memungkinkan peneliti memperoleh derajat asosiasi yang signifikan. 1

Penelitian menurut jenis data yang digunakan dalam hal ini adalah jenis

kuantitatif (data berbentuk angka). 2 Metode penelitian Kuantitatif dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada

1
Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Prakteknya, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008 ), h. 166.
2
Syofyan Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17 (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 15.
56

umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan.3

Dalam melakukan suatu penelitian, dibutuhkan sebuah pemahaman yang

benar dalam menggunakan pendekatan, metode ataupun teknik untuk melakukan

penelitian merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian, agar hasil dicapai

akurat dan sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah ditentukan sebelumnya. Dalam

hal ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif.

Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai objek

penelitian, dan variabel-variabel tersebut harus didefinisikan dalam bentuk

operasionalisasi dari masing-masing variabel. Reliabititas dan validitas merupakan

syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini, karena kedua

elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi

serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis. 4

B. Variabel Penelitian

Variabel pada dasarnya adalah segala sesuatu yang membentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut yang kemudian ditarik kesimpulannya. 5 Variabel berdasarkan hubungan

terdiri dari beberapa jenis, antara lain:

3
Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung:
Alfabeta, 2013), h. 14.
4
Syofyan Siregar, Op. Cit, h. 30.
5
Ibid, h. 61.
57

1. Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang menjadi

penyebab atau berubah/mempengaruhi suatu variabel lain (variabel dependent).

2. Variabel terikat (dependent variabel)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel lain (variabel bebas).

Berdasarkan permasalahan korelasi antara penerima bidikmisi dengan prestasi

belajar mahasiswa di UIN Raden Intan Lampung tahun 2016 terdiri dari dua variabel,

yaitu Beasiswa Bidikmisi merupakan variabel bebas yang diberi simbol X, dan

Prestasi Belajar mahasiswa penerima Bidikmisi merupakan variabel terikat yang

diberi simbol Y.

Jadi hubungan variabel tersebut dapat digambar sebagai berikut:

Beasiswa Bidikmisi Prestasi Belajar Mahasiswa


Bidikmisi

X Y

C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukanlah

orang, tetapi obyek dan benda-benda alam lain. Populasi juga bukan sekedar

jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
58

karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.6 Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh mahasiswa penerima Bidikmisi di UIN Raden Intan

Lampung tahun 2016, data dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.1
Populasi Penelitian Mahasiswa Penerima Bidikmisi
UIN Raden Intan Lampung tahun 2016

Jenis kelamin
NO Fakultas Jumlah
Laki-laki Perempuan
1. Tarbiyah dan Keguruan 20 67 87
2. Dakwah dan Komunikasi 4 9 13
3. Ushuludin 1 2 3
4. Ekonomi Syari’ah 8 4 12
5. Ekonomi dan Bisnis 11 19 20
Jumlah 44 101 145
Sumber : Data statistik mahasiswa penerima bidikmisi UIN Raden Intan Lampung
tahun 2016

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh mahasiswa penerima bidikmisi UIN Raden Intan Lampung tahun

2016 berjumlah 145.

2. Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin

dipelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,

tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari

populasi itu.7

6
Sugiyono.Op.Cit, h. 117
7
Ibid, h. 118.
59

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dapat disebut juga teknik sampling, untuk

menentukan sampel dalam penelitian. Secara umum, untuk penelitian

korelasional jumlah sampel minimal untuk memperoleh hasil yang baik adalah

30, sedangkan dalam penelitian eksperimen jumlah sampel minimum 15 dari

masing-masing kelompok dan untuk penelitian survei jumlah sampel minimum

adalah 100. Dalam penelitian ini untuk menentukan jumlah sampel menggunakan

Rumus Slovin:

n : Ukuran sampel

N : Ukuran populasi

e : Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 10%.

Dalam pengambilan sampel menggunakan sistem probability sampling

yaitu Teknik sampling yang akan memberikan peluang yang sama bagi seluruh

anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Salah satu teknik dari

probability sampling adalah cluster random sampling (area sampling) merupakan

pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

Dengan demikian dapat ditentukan untuk jumlah sampel pada penelitian

ini dengan menggunakan sampel ketidaktelitian sebesar 10% hasilnya sebagai

berikut:
60

dibulatkan menjadi 59 mahasiswa.

Untuk mengetahui keterangan lebih jelas mengenai pembagian sampel

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2
Data Pengambilan Sampel Penelitian Mahasiswa Penerima Bidikmisi
UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016

No Fakultas Jumlah
Mahasiswa
1 Tarbiyah dan Keguruan 24
2 Dakwah dan Komunikasi 10
3 Ushuludin 3
4 Ekonomi Syari’ah 10
5 Ekonomi dan Bisnis 12
Jumlah 59
61

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik

sebagai berikut:

1. Metode Angket (kuesioner)

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden.8 Pendapat lain mengemukakan ,kuesioner

(Angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya .9

Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat dipahami bahwa kuesioner

merupakan daftar pertanyaan tertulis untuk mendapatkan jawaban atau suatu

permasalahan tertentu dan mendapatkan fakta-fakta dan informasi dari responden

serta untuk mendapatkan data tentang keberadaan objek yang diteliti.

Kuesioner dapat dibeda-bedakan atas beberapa jenis, tergantung pada

sudut pandang :

1. Dipandang dari cara menjawab.

a. Kuesiner terbuka,yang memberikan kesempatan kepada responden

untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.

b. Kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga

responden tinggal memilih

8
Suharsimi Arikunto. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. (Jakarta:Bumi
aksara,2013),h. 194
9
Sugiyono. Op. cit. h. 199
62

2. Dipandang dari jawaban yang diberikan

a. Kuesioner langsung yaitu respon menjawab tentang dirinya.

b. Kuesioner tidak langsung yaitu jika respon menjawab tentang orang

lain

3. Dipandang dari bentuknya

a. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan

kuesioner tertutup.

b. Kuesioner isian yang dimaksud adalah kuesioner terbuka

Adapun kuesioner yang digunakan peneliti adalah kuesioner langsung

dan kuesioner tidak langsung, yang ditujukan kepada mahasiswa penerima

bidikmisi UIN Raden Intan Lampung tahun 2016.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket beasiswa

bidikmisi yang akan digunakan untuk mengukur variabel prestasi belajar

mahasiswa penerima bidikmisi tahun 2016. Angket beasiswa bidikmisi terdiri

dari 4 indikator, yaitu sebagai berikut:

1. Proses penerimaan beasiswa Bidikmisi.

2. Pengalokasian anggaran yang disediakan untuk setiap mahasiswa

penerima Bidikmisi.

3. Penghentian bantuan dana Bidikmisi.

4. Mekanisme penyeluran dana Bidikmisi.

5. Pelanggaran dan sanksi bagi penerima Bidikmisi


63

2. Metode Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto, Dokumentasi adalah menyelidiki benda-

benda tertulis berupa buku, majalah, notulen rapat, peraturan-peraturan catatan

harian dan sebagainya. 10 Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang

tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, namun melalui dokumen.11

Dapat disimpulkan dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data

atau keterangan-keterangan melalui dokumen yang sudah tersedia yang

berhubungan dengan penelitian. Data yang dikumpulkan melalui metode

dokumentasi ini adalah IP per semester, IPK keseluruhan, daftar nama-nama

siswa penerima bidikmisi tahun 2016, visi misi kampus UIN Raden Intan

Lampung dan semua yang berkenaan dengan profil kampus UIN Raden Intan

Lampung.

E. Uji prasyaratan Instrumen

Instrumen adalah alat ukur untuk mengumpulkan data. Menurut Suharsimi

Arikunto,instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh penulis

dalam pengumpulan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik

sehingga lebih mudah diolah. Yaitu sebagai berikut :

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu alat ukuran tingkat-tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrument yang valid atau shahih mempunyai validitas tinggi.

10
Ibid. h. 201
11
Iqbal Hasan .Pokok-pokok Materi Metodelogi dan Aplikasinya (Bogor:Gralia
Indonesia,2002). h. 72
64

Sebaiknya,instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Suatu

alat ukur dikatakan valid bila instrument-instrumen tersebut tersebut dapat

mengukur apa yang seharusnya diukur.

Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat menungkap data dan

variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya instrumen menunjukan

sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang
12
validitas yang dimaksud. Alat untuk mengukur tingkat validitas angket

menggunakan rumus Product Moment yaitu sebagai berikut:

N  XY   X  Y 
rxy 
n X 2
  X   n Y   Y  
2 2 2

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

n : Jumlah sampel yang diteliti

∑ X Y : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

∑X : Skor total X

∑Y : Skor total Y

Kriteria pengujian jika harga r hitung tabel dengan taraf

signifikasi 0,05 maka alat ukur tersebut valid, begitu juga sebaliknya jika r hitung

tabel maka alat ukur tersebut tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah derajat ketetapan,ketelitian atau keakuratan yang

ditunjukkan oleh instrumen pengumpulan. Suatu alat ukur dikatakan reliable


12
Sugiyono .Op cit. h. 173
65

yaitu juka hasil pengukuran yang dilakukan tidak berbeda walaupun diukur pada

situasi yang berlainan. Jadi alat yang eliabel secara konsisten memberi hasil

ukuran yang sama.13

Pengujian reliabilitas instrument dapat dilakukan secara eksternal maupun

internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest,

equivalent, dan gabungan keduanya. Sedangkan secara internal dapat diuji

dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrument dengan

teknik tertentu. Untuk mengetahui reliabilitas instrumennya, dalam penelitian ini

menggunakan rumus

Alpha Cronbach,yaitu


[ ][ ]

Keterangan :

= Koefisien reliabilitas tes

k = Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes

1 = Bilangan konstanta

∑ = Jumlah varians skor dari tiap-tiap butir item

= Varian total14

Berdasarkan pendapat tersebut tes yang digunakan dalam penelitain ini

adalah tes yang memiliki koefisien reliabilitas lebih dari atau sama dengan 0,70.

13
Anas Sudijono, Pengantar evaluasi Pendidikan (Yogyakarta: Rajawali Pers, 2011) , h. 95
14
Suharsimi arikunto .Op .cit. h. 239
66

F. Teknik Analisis Data

Analisis terhadap data penelitian bertujuan untuk menguji kebenaran

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Setelah data yang penulis butuhkan untuk

penelitian terkumpul semuanya, maka untuk menganalisis hasil belajar akidah akhlak

dengan akhlak siswa, peneliti menggunakan analisis kuantitatif, analisis secara

statistik, karena penelitian ini untuk melihat hubungan antar variabel.

Maka teknik analisis kuantitatif akan mengoperasionalkan rumus Product

Moment dari Pearson yaitu dengan rumus angka kasar (RawScor), yang merumuskan

sebagai berikut :

N  XY   X  Y 
rxy 
n X 2
  X   n Y
2 2
  Y 
2

Keterangan :

= keofisien korelasi X dan Y

n = Banyaknya sampel

X = Skor Ganjil

Y = Skor Genap

XY = Perkalian X dan Y

Nilai akhir yang akan diperoleh dengan menggunakan rumus tersebut adalah

nilai yang menggambarkan keberadaan hubungan antar variabel yang dikorelasikan.

Kemudian setelah diketahui nilai korelasi yang diperoleh dengan tabel interpretasi

koefisien korelasi sebagai upaya untuk mengetahui tingkat hubungan yang dihasilkan

dari korelasi antar variabel yang selanjutnya menggunakan tabel interpretasi koefisien

korelasi dimaksud sebagai berikut:


67

Tabel 3.3
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,000-0,199 Sangat rendah
0,200-0,399 Rendah
0,400-0,599 Sedang
0,600-0,799 Kuat
0,800-1,000 Sangat kuat
Sumber :Dikutip dari Sugiyono15

Untuk mengetahui nilai korelasi antara dua variabel, tersebut kemudian

dikonsultasikan dengan menggunakan rumus Koefisien penentu (KP), yang

dihasilkan dari korelasi antar variabel. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

KP = r2 × 100 %

Dan selanjutnya guna untuk menguji dari nilai akhir yang diperoleh dengan

menggunakan rumus product moment maka akan dilanjutkan dengan menggunakan

uji teori, yang rumusnya adalah sebagai berikut :



Keterangan :

r = nilai korelasi antar variabel

n = banyaknya data

m = banyaknya variabel

Dalam melakukan uji validitas angket ini penulis menggunakan skala

Likert. Skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap,

15
Sugiyono op.cit. h. 149
68

pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu.

Skala Likert memiliki 2 bentuk pernyataan, yaitu pernyataan positif dan

pernyataan negatif. Pernyataan positif diberi skor 5, 4, 3, 2, dan 1, sedangkan

bentuk pernyataan negatif diberi skor 1, 2, 3, 4, dan 5. Bentuk jawaban skala

Likert terdiri dari sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak

setuju.

Tabel. 3.4
Skala Likert

Pernyataan positif Pernyataan negatif Kode


Sangat sesuai 5 Sangat sesuai 1 SS
Sesuai 4 Sesuai 2 S
Netral 3 Netral 3 N
Tidak sesuai 2 Tidak sesuai 4 TS
Sangat tidak sesuai 1 Sangat tidak sesuai 5 STS

Alternatif jawaban pada skala Likert tidak hanya tergantung pada

jawaban setuju atau penting. Alternatif jawaban dapat berupa apapun sepanjang

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek jawaban,

misalnya baik, senang, tinggi, puas, dan lain-lain.16

16
Syofyan Siregar, Op. Cit, h. 50-51.
69

NBAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Lokasi Penelitian

1. Profil UIN Raden Intan Lampung

UIN Raden Intan Lampung adalah perguruan tinggi agama Islam tertua

dan terbesar di Lampung. Dalam lintas perjalanan sejarahnya, UIN Raden Intan

Lampung melintasi beragam fase, mulai dari fase rintisan, kemudian fase

pendirian dan pembangunan, lalu fase pengembangan hingga mencapai

kemajuan sekarang ini.

Fase Rintisan dan Pendirian (1961-1973)

Pada mulanya, UIN Raden Intan Lampung merupakan lembaga

pendidikan tinggi Islam di bawah Yayasan Kesejahteraan Islam Lampung

(YKIL). Yayasan yang diketuai Raden Muhammad Sayyid ini berdiri pada 1961

sebagai yayasan sosial yang bertujuan membangun rumah-rumah peribadatan

umat Islam dan pendidikan Islam di wilayah Lampung.

Untuk merealisir program kerja YKIL tersebut, pada 1963 diadakan

Musyawarah Alim Ulama se-Lampung di Metro Lampung Tengah dengan

agenda menghimpun potensi alim ulama dan mengintegrasikan antara tokoh-

tokoh masyarakat dengan aparat pemerintah. Musyawarah ini antara lain

merekomendasikan pendirian lembaga pendidikan tinggi Islam dengan 2 fakultas

sekaligus, yaitu Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Syari’ah. Aktivitas akademik

dan administrasi lembaga ini awalnya dipusatkan di Sekretariat Fakultas Hukum


70

UNSRI Cabang Palembang di Lampung (UNILA sekarang), sebelum akhirnya

pindah ke Masjid Lungsir (sekarang Masjid al-Anwar).

Setahun kemudian (1964), seiring dengan berdirinya Lampung sebagai

provinsi yang terpisah dari Sumatera Selatan, Fakultas Tarbiyah milik yayasan

ini dinegerikan sebagai cabang Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang

di bawah kepemimpinan Syaikh Syamsuddin Abdul Mu’thi. Selanjutnya, muncul

gagasan untuk membangun PTAIN tersendiri di Provinsi Lampung. Dalam

rangka tersebut, didirikanlah Fakultas Ushuludin pada 1965 dengan Dekan KH.

Zakariya Nawawi.

Pada 1966, aktivitas akademik ketiga fakultas yang ada dipindahkan ke

Kampus Kaliawi. Pada tahun yang sama, untuk efektivitas upaya penegerian,

dibentuklah Yayasan Perguruan Tinggi Islam (Yaperti) Lampung dengan ketua

K.H. Zakaria Nawawi. Yaperti bekerja keras membenahi proses administrasi

sembari menyiapkan proposal penegerian yayasan yang disetujui Menteri Agama

dengan keluarnya Keputusan Menteri Agama RI No. 162 Tahun 1967 tentang

pengesahan susunan personalia kepanitiaan penegerian dengan struktur

organisasi yang diketuai oleh Gubernur Drs. Zainal Abidin Pagar Alam.

Sekretaris panitia dipegang Mochtar Hasan, SH yang pada waktu itu menjabat

sekretaris daerah Propinsi Lampung, sementara Bendahara dijabat K.H. Zakaria

Nawawi sebagai wakil Yaperti. Adapun anggota-anggotanya terdiri dari para

dekan fakultas yang ada, tokoh-tokoh masyarakat dan para ulama yang terdiri

dari tokoh-tokoh NU, Muhammadiyah dan PSII.


71

Jerih payah dan usaha YKIL, Yaperti, dan panitia gabungan ini akhirnya

menghasilkan SK Menteri Agama Nomor 187 Tahun 1968 tanggal 26 Oktober

1968 tentang Pendirian “IAIN Al-Jami’ah Al-Islamiyah Al-Hukumiyah Raden

Intan”. Pemberian nama “Raden Intan” didasari pada pertimbangan bahwa di

belakang nama Universitas/Institut biasanya diberi label nama kota atau nama

pahlawan; dan Raden Intan merupakan pejuang bangsa yang menentang

penjajahan Belanda, sekaligus penyiar agama Islam di Lampung.

Pada periode pertama, kepemimpinan institut (Rektor) dijabat oleh

Mochtar Hasan S.H., dibantu M. Djuaini Zubair, SH, sebagai Sekretaris Al-

Jami'ah (Kepala Biro). Tiga tahun kemudian, jabatan rektor dipegang oleh Drs.

Ibrahim Bandung (1971-1973).

Fase Pembangunan (1973-1993)

Setelah berakhirnya masa kepemimpinan Rekor ke-2, Institut mulai

memasuki fase pembangunan di bawah masa kepemimpinan Rektor ke-3, Letkol.

Drs. H. Soewarno Achmady (1973-1978). Fase ini ditandai dengan pemberian

hibah tanah seluas 5 hektar di Labuhan Ratu oleh Pemda Dati I Lampung yang

kemudian dibangun kampus baru untuk kegiatan administrasi dan akademik.

Setelah proses pembangunan gedung dan sarana prasarana rampung, aktivitas

Institut pun dipindahkan dari Kampus Kaliawi ke Kampus Labuhan Ratu. Hal ini

terjadi pada masa kepemimpinan Rektor ke-4, Bapak Drs. Muhammad Zein

(1978-1984). Pada masanya juga, Institut mendapat hibah tanah seluas 50 hektar

di Sukarame dari Pemda atas dukungan Menteri Agama kala itu yang juga putra

daerah Lampung, Alamsyah Ratu Perwiranegara.


72

Di kawasan yang baru ini kemudian didirikan 4 unit gedung perkuliahan

berlantai dua yang dipersiapkan untuk kegiatan Fakultas Tarbiyah dan Fakultas

Ushuluddin. Pembangunan ini dimulai pada tahun 1984 di bawah kepemimpinan

Drs. H. Busyairi Madjidi sebagai rektor ke-5 (1984-1989). Setelah bangunan-

bangunan dan fasilitas penunjang dipandang memadai, maka pada tanggal 20

Agustus 1987 kegiatan perkuliahan untuk Fakultas Tarbiyah dan Fakultas

Ushuluddin secara resmi dipindahkan ke komplek Kampus Sukarame, sedangkan

untuk Fakultas Syari'ah, termasuk Rektorat, kegiatannya masih berlangsung di

Kampus Labuhan Ratu.

Pada masa rektor ke-6 yang dijabat Drs. H. Pranoto Tahrir Fatoni (1989-

1993), pembangunan fisik terus digalakkan, antara lain dengan membangun

gedung Fakultas Syari'ah dan Perpustakaan. Di samping itu, ia juga melakukan

upaya-upaya penataan administrasi umum, terutama administrasi keuangan, serta

bidang akademik dan kemahasiswaan.

Fase Pengembangan (1998-sekarang)

Gelombang pengembangan Institut mulai dilakukan secara intensif pada

masa kepemimpinan rektor ketujuh Drs. H.M Ghozi Badrie (1993-1997),

ditandai dengan peresmian Fakultas Dakwah yang telah dirintis sejak tahun 1990

berdasarkan Keputusan Menteri Agama No. 397 tahun 1993, sehingga jumlah

Fakultas yang ada di lingkungan Institut menjadi empat sebagaimana sekarang

ini.

Prof. Dr. H. M. Damrah Khair, MA. (1998-2002) yang menjabat rektor

ke-8 melanjutkan upaya pengembangan akademik ini antara lain dimulai dengan
73

pemindahan seluruh kegiatan Rektorat yang semula berpusat di Kampus

Labuhan ke Kampus Sukarame, sekaligus menandai perpindahan secara resmi

kegiatan akademik Institut ke Kampus Sukarame. Ia juga mengupayakan

pembukaan Program S-2 dan Fakultas Adab. Namun sayang, karena peminat

bidang studi untuk Fakultas Adab sangat minim, maka kegiatan Fakultas ini

dihentikan. Adapun program S2 terus survive diawali dengan pembahasan dalam

sidang senat UIN Raden Intan tanggal 17 Nopember 1999, yang menyetujui

untuk membuka Program Pascasarjana (S2) dan kemudian diterbitkan Surat

Keputusan Rektor nomor 222 tahun 1999 tanggal 4 Desember 1999 tentang

persiapan pendirian Program Pascasarjana (S2) UIN Raden Intan Bandar

Lampung. Surat Keputusan Rektor tersebut dikukuhkan oleh Gubernur

Lampung, Ketua DPRD, Rektor UNILA dan Ormas Islam Provinsi Lampung

sebagai dukungan untuk berdirinya Program Pascasarjana UIN Raden Intan.

Pada tahun 2001 Program Pascasarjana UIN Raden Intan mulai beroperasi

dengan jumlah mahasiswa awal sebanyak 52 orang. Setahun kemudian, PPs

berhasil mendapat status negeri berdasarkan SK. Menteri Agama Nomor 186

Tahun 2002, tepatnya pada masa kepemimpinan Rektor ke-9, Prof. Dr. H.S.

Noor Chozin Sufri (2002-2006).

Upaya pengembangan dilanjutkan rektor ke-10, Prof. DR. KH. Musa

Sueb, MA. (2006-2010) dengan kebijakan peningkatan mutu akademik

mahasiswa dan dosen, termasuk di dalamnya pembinaan dan pengembangan

akademik bahasa asing, dan pembangunan Pesantren Mahasiswa Ma’had al-

Jami’ah di lingkungan kampus. Pengembangan prodi-prodi baru pada program


74

S1 dan S2 juga dilakukan, di antaranya: Prodi Tadris Matematika, Prodi Tadris

Bahasa Inggris, Prodi Tadris Biologi, Prodi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal

(PGRA), pada Fakultas Tarbiyah, Prodi Ekonomi Islam pada Fakultas Syari’ah,

Prodi Pemikiran dan Politik Islam pada Fakultas Ushuluddin, dan Prodi Perdata

Syari’ah pada Program Pascasarjana (PPs). Musa juga mendorong pemberdayaan

unit-unit pelaksana teknis dan lembaga penunjang akademik antara lain Lembaga

Pengabdian Masyarakat (LPM), Lembaga Penelitian (LEMLIT), Pusat

Pembinaan Bahasa (PUSBINSA) dan Pusat Penjamin Mutu Pendidikan (P2MP),

di samping pengembangan jaringan kerjasama dengan berbagai lembaga. Pada

akhir masa jabatannya, Institut ditetapkan sebagai salah satu instansi pemerintah

yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK BLU)

secara penuh berdasakan Keputusan Menteri Keuangan Nomor:

277/KMK.05/2010 tanggal 5 Juli 2010.

Laju pengembangan institut ke arah kemajuan terus digalakkan oleh rektor

ke-11 saat ini yang dijabat Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag (2010-sekarang)

dengan motto: Lebih Unggul dan Kompetitif. Berbagai usaha pengembangan

kelembagaan dan peningkatan kualitas SDM terus digalakkan, baik secara fisik

maupun akademik. Sejumlah gedung adminitrasi dan sarana akademik

direnovasi dan dibangun untuk memberikan layanan prima bagi mahasiswa.

Fasilitas-fasilitas penunjang pembelajaran pun terus dibenahi dan dibangun,

antara lain: hotspot, laboratorium, hingga lapangan olahraga. Di bawah

kepemimpinannya, sejumlah prestasi mulai diukir pada level nasional. Tahun

2016 Tahun 2011, UIN Raden Intan Lampung menduduki peringkat pertama se-
75

wilayah Sumatera dan ketiga nasional untuk SPMB-PTAIN 2011. Tahun yang

sama, UIN Raden Intan Lampung masuk peringkat sepuluh besar PTAIN dari

segi penyerapan anggaran. Terhitung November 2011, UIN Raden Intan

memiliki jurnal ilmiah terakreditasi nasional, yaitu ANALISIS: Jurnal Studi

Keislaman. Dan awal tahun 2012, Program Pascasarjana membuka Program

Doktor dengan Konsentrasi Hukum Islam, Manajemen Pendidikan Islam dan

Pengembangan Masyarakat Islam. Dan masih banyak lagi kemajuan yang

dicapai dan terus diupayakan menuju visi sebagai perguruan tinggi Islam yang

unggul dan kompetitif.

2. Visi, Misi dan Tujuan UIN Raden Intan Lampung

Visi:

Terwujudnya Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung sebagai rujukan

Internasional dalam pengembangan ilmu keislaman integrative-multidisipliner

berwawasan lingkungan tahun 2035.

Misi:

1. Menyelenggarakan pendidikan ilmu keislaman integrative-multidisipliner

berwawasan lingkungan yang memilki keunggulan dan daya saing

internasional;

2. Mengembangkan riset ilmu keislaman integrative-multidisipliner yang

relevan dengan kebutuhan masyarakat dan pengembangan lingkungan;


76

3. Menyelenggarakan pengabdian berbasis riset untuk kepentingan

pengembangan masyarakat dan lingkungan; dan

4. Menjalin kerja sama dalam dan luar negeri untuk penguatan kelembagaan.

Tujuan

1. Menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan, akademik (ulil ilmi),

intelektualitas (ulil albab),spiritualitas (ulil abshar), dan intregitas iman,

takwa, dan akhlaqul karimah (ulin nuha), serta kemampuan daya saing

dalam rangka menjawab tantangan global;

2. Mengembangkan dan/atau menghasilkan kajian, riset, dan pengembangan

ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dijiwai oleh nilai keislaman

secara inovatif, obyektif, dan dinamis;

3. Menyebarluaskan hasil riset dan pengembangan ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni yang dijiwai oleh nilai keislaman, serta mengupayakan

pemanfaatannya guna meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan

memperkaya kebudayaan nasional; dan

4. Menghasilkan kerjasama dalam dan luar negeri yang memperkuat

pengembangan universitas sebagai rujukan internasional.

B. Definisi Operasional

Definisi Operasional Indikator

1. Beasiswa Bidikmisi adalah 1. Proses penerimaan bidikmisi


77

program bantuan biaya 2. Pengalokasian anggaran yang

pendidikan yang diberikan disediakan untuk mahasiswa

pemerintah melalui Direktorat bidikmisi

Jenderal Pendidikan Tinggi 3. Penghentian bantuan dana

(Ditjen Dikti) Kementrian dan bidikmisi

Kebudayaan mulai tahun 2010 4. Mekanisme penyaluran dana

kepada mahasiswa yang memiliki bidikmisi

potensi akademik yang memadai 5. Pelanggaran dan sanksi bagi

dan kurang mampu dalam penerima bidikmisi.

ekonomi.1

2. Prestasi Belajar adalah 1. Prestasi belajar di dapatkan dari

kemampuan yang dimiliki oleh IPK per semester

peserta didik sebagai bukti dari

keberhasilan usaha belajar

sehingga dapat di demonstrasikan

dan di uji.

C. Uji Prasyarat Instrumen

Instrumen adalah alat ukur untuk mengumpulkan data. Menurut

Suharsimi Arikunto, instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang

1
Dikti, Beasiswa Bidikmisi, 2016,
(http://satulayanan.id/layanan/index/56/beasiswabidikmisi/kemendikbud)
78

digunakan oleh penulis dalam pengumpulan data agar pekerjaan lebih mudah dan

hasilnya lebih baik sehingga lebih mudah diolah. Yaitu sebagai berikut :

1. Uji Validitas

Perhitungan Validitas Butis soal nomor 1 dan butir soal nomor 2:

N  XY   X Y 
1. rxy 
n X 2
  X   nY  Y  
2 2 2

( )( ) ( )( )
√* ( ) ( ) +* ( ) ( ) +

√* +* +

0,38

N  XY   X Y 
2. rxy 
n X 2
  X   nY  Y  
2 2 2

( )( ) ( )( )
√* ( ) ( ) +* ( ) ( ) +

√* +* +
79

√( )( )

Berdasarkan uji validitas angket dapat dilihat. Telah ditetapkan bahwa

butir soal dikatakan valid jika memiliki atau . Dan

dari perhitungan soal nomor 1 diperoleh sehingga

dengan demikian soal nomor 1 dikatagorikan valid dengan kata lain soal tersebut

dapat digunakan. Perhitungan soal nomor 2 diperoleh sehingga

dengan demikian soal nomor 2 dikatagorikan valid dengan kata lain

soal tersebut juga dapat digunakan. Data lebih lengkapnya dapat dilihat pada

lampiran.

2. Uji Reliabilitas


( )( )

( )( )

( )( )
80

( )( )

atau dibulatkan 0,77

Berdasarkan Uji Reliabilitas angket dapat dilihat perhitungan pada uji

reliabilitas tersebut diperoleh berdasarkan kriteria instrumen

dikatakan baik bila nilai reliabilitas instrumen sama dengan atau lebih besar dari

0,70 ( ) , hasil perhitungan menunjukan bahwa sehingga

butir soal instrumen dinyatakan reliabel.

D. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas, maka dilanjutkan dengan uji

hipotesismenggunakan uji t. Pengujian hipotesis menggunakan analisis

hubungan. Analisis hubungan (korelasi) adalah suatu bentuk analisis data dalam

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan atau bentuk arah hubungan

diantara dua variabel dan besarnya pengaruh yang disebabkan oleh variabel yang

satu (variabel bebas) terhadap variabel lainnya (variabel terikat).

1. Koefesien Korelasi

Koefesien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan

hubungan antara dua variabel atau lebih, juga dapat menentukan arah hubungan

dari kedua variabel. Untuk menganalisa data maka memakai rumus:

n XY  ( X )( Y )
rxy 
{n X 2  ( X ) 2 }{n Y 2  ( Y ) }
2

Keterangan :
81

: Angka Indeks Korelasi ''r'' Product Moment.


n : Number Of Casses.
X Y : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y.

X : Jumlah seluruh skor variabel X (skor nilai UH).2

Y : Jumlah seluruh skor variabel Y (skor nilai Angket).


Adapun hipotesis statistik yang penulis ajukan adalah:

Ho :
Ha :

: Nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan

Ho : Tidak terdapat korelasi antara Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan

Prestasi Belajar

Ha : Terdapat korelasi antara Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan Prestasi

Belajar

Data yang dikorelasikan adalah Angket Beasiswa Bidikmisi dengan data

hasil Prestasi Belajar berbentuk IPK, dengan menggunakan teknik korelasi

product moment dengan rumus sebagai berikut:

n XY  ( X )( Y )
rxy 
{n X 2  ( X ) 2 }{n Y 2  ( Y ) }
2

n = 59
∑ = 4195
∑ = 4917
∑ = 304615
∑ = 412193
∑ = 350249
( )( )
√* ( ) +* ( ) +

2
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo, 2008), hlm. 206.
82

= 0,86

Kemudian hasil rhitung dibandingkan dengan rtabel pada taraf signifikasi

5% . Taraf signifikasi 5% pada n = 59 adalah 0,25 sehingga rhitung= 0,86 > rtabel

sehingga terdapat pengaruh yang signifikan. Untuk mengukur seberapa besar

pengaruhnya, nilai rhitung selanjutnya diinterprestasikan dengan tabel berikut ini:

Tabel 4.1
Tingkat Korelasi Dan Kekuatan Hubungan3

No Nilai Korelasi (r) Tingkat hubungan


1 0,00 – 0,199 Sangat Lemah
2 0,20 – 0,399 Lemah
3 0,40 – 0,599 Cukup
4 0,60 – 0,799 Kuat
5 0,80 – 100 Sangat kuat
Berdasarkan tabel di atas maka rhitung = 0,86 berada pada interval 0,80-

100 sehingga dapat disimpulkan korelasi antara Mahasiswa Penerima Bidikmisi

dengan Prestasi belajar adalah korelasi yang sangat kuat. Selanjutnya dilakukan

uji keberartian yang digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan

signifikan dan dapat digunakan untuk seluruh populasi. Uji keberartian dalam

penelitian ini menggunakan uji-t, dengan ketentuan thitung > ttabel, maka tolak H0

3
Syofyan Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17 (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm. 337.
83

(Korelasi signifikan) dan bila thitung < ttabel maka terima H0 (korelasi tidak

signifikan) dan persamaan yang digunakan adalah:


t =

r n2

1 r2
0,86 59  2

1  0,86 
2

0,868

1  0,7396
6,88
  13,49
0,51

t tab  t 0,05 : 59  2,00

Dengan menggunakan rumus persamaan di atas, diperoleh harga thitung=

13,49 Sedangkan harga ttabel untuk a =5% dan db (derajat kebebasan) 59 adalah

2,00 berarti harga thitung > ttabel. Jadi harga koefisien korelasi 0,86 adalah

signifikan atau dapat diberlakukan untuk seluruh populasi.4

2. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi adalah ukuran (besaran) yang menyatakan tingkat

kekuatan hubungan dalam bentuk % selain itu koefisien determinasi merupakan

besaran untuk menunjukkan seberapa besar persentase keragaman variabel

terikat (Y) yang dapat dijelaskan oleh keragaman variabel bebas (X), atau dengan

4
Perhitungan secara lengkap ada pada lampiran 25, hlm. 128.
84

kata lain seberapa besar X dapat memberikan konstribusi terhadap Y. Nilai

koefisien determinasi dapat ditemukan dengan rumus:

KP = r2 x 100%

= (0,86)2 x 100 %

= 0,7396 x 100 %

= 73,96%

Berdasarkan hasil perhitungan diatas bahwa korelasi antara Mahasiswa

Penerima Bidikmisi memberikan kontribusi sebesar 73,96% terhadap Prestasi

Belajar, dan 26,04% dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan demikian maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara Mahasiswa Penerima Bidikmisi

dengan Prestasi Belajar atau Ha diterima.

E. Pembahasan

Dari hasil analisis, angket yang disebarkan kepada responden yaitu mengenai

beasiswa Bidikmisi. Sedangkan data pretasi belajar mahasiswa penerima beasiswa

Bidikmisi dapat diketahui melalui nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang

diperoleh dari Akademik UIN Raden Intan Lampung.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa korelasi antara mahasiswa

penerima Bidikmisi dengan prestasi belajar mahasiswa di UIN Raden Intan

Lampung. Hal ini terbukti dengan perhitungan koefisien korelasi antara yang sebesar

0,86 atau dengan kata lain, Mahasiswa Penerima Bidikmisi 82,81% pada prestasi

belajar. Artinya terdapat korelasi antara Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan


85

prestasi belajar. Hal ini diperkuat dengan teori menurut Siti Pratini dalam bukunya

yang berjudul “Psikologi Pendidikan” mengartikan bahwa prestasi belajar adalah

suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan belajar. 5 Adapun

mengenai gaya atau cara belajar yang biasa digunakan pun menjadi sebuah kebiasaan

yang akhirnya kebiasaan tersebut dianggap paling tepat baginya. Dengan gaya belajar

yang berbeda-beda menjadikan prestasi yang diraih pun akan berbeda pula setiap

individunya. Dari hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh peneliti bernama

Stephani Chintya Debi tahun 2014 dengan judul “Hubungan Motivasi Belajar dengan

Prestasi Belajar pada Mahasiswa Bidikmisi Jurusan Ekonomi dan Administrasi

Universitas Negeri Jakarta” memberikan kesimpulan bahwa adanya hubungan yang

positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa

Bidikmisi program studi Pendidikan Ekonomi UNJ 2011. Di dalam penelitian yang

dilakukan Stephany ini terdapat motivasi belajar yang mempengaruhi prestasi belajar

mahasiswa penerima Bidikmisi, sedangkan dalam penelitian dilakukan kali ini ada

kaitannya motivasi belajar dengan beasiswa Bidikmisi nya itu sendiri. Dengan

demikian, terdapat korelasi antara mahasiswa penerima Bidikmisi dengan prestasi

belajar.

Dengan demikian Beasiswa Bidikmisi dapat menjadikan salah satu acuan dari

motivasi belajar supaya dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa penerima

Bidikmisi. Adapun penghambat menurunnya prestasi belajar tesebut adalah Mereka

5
Muhammad Syahrul, Wawasan Pendidikan, 2016, (http://www.wawasanpendidikan
.com/2015/09/pengertian-prestasi-belajar-menurut-ahli.html?m=1)
86

harus membagi konsentrasi terhadap berbagai hal seperti, organisasi, bekerja,

perkuliahan serta hal lainnya. Mereka harus tetap bekerja untuk memenuhi

kebutuhannya karena dana Bidikmisi yang tidak mencukupi. Dengan konsentrasi

yang terbagi-bagi, di sisi lain mereka juga harus mempertahankan prestasinya di

perkuliahan agar nilai Indeks Prestasi Kumulatif tidak < 3,00 sesuai dengan ketentuan

standarisasi IPK Bidikmisi dan mereka juga harus mempertahankan persentase dalam

pembinaan agar melebihi 70% untuk mendapatkan dana Bidikmisi. Dikarenakan

segala sesuatunya harus sesuai dengan ketentuan Bidikmisi dan atas Keputusan

Pemerintah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) Tentang

Petunjuk Teknis Program Beasiswa Bidikmisi pada poin pelanggaran, pemberhentian

bantuan dan sanksi tertulis bahwa jika Indeks prestasi Kumulatif (IPK) < 3,00 akan

dilakukan pemberhentian bantuan dana Bidikmisi.

Hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa terdapat korelasi antara

Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan Prestasi Belajar di Kampus UIN Raden Intan

Lampung Tahun 2016 sesuai dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,86 atau dengan

koefisien determinasi sebesar 73,96% Artinya 73,96% Beasiswa Bidikmisi

dipengaruhi oleh Prestasi Belajar, sedangkan 26,04% hasil dari beasiswa Bidikmisi,

dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.

Dengan demikian, berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat

disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan

Prestasi Belajar di Kampus UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016 dan Ha diterima.
87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, sesuai dengan

pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya tentang korelasi antara

Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan Prestasi Belajar menunjukkan bahwa

Beasiswa Bidikmisi yang telah memiliki keeratan hubungan yang kuat dengan

Prestasi Belajar Mahasiswa. Adapun Beasiswa Bidikmisi memberikan kontribusi

sebesar 73,96% terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa dan 26,04% dipengaruhi

oleh faktor-faktor lainnya dan Ha diterima. Artinya terdapat korelasi antara

Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan Prestasi Belajar di kampus UIN Raden

Intan Lampung Tahun 2016.

B. Saran

1. UIN Raden Intan Lampung

a. Harus adanya pengawasan dan pengontrolan terhadap penerima

beasiswa Bidikmisi terkait berbagai hal, terutama terhadap pendaan

yang bersifat krusial

b. Adanya keseimbangan pengelola beasiswa Bidikmisi dengan

banyaknya jumlah mahasiswa penerima Bidikmisi

c. Komunikasi yang sejalur agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi

yang disampaikan kepada kedua belah pihak, baik pengelola beasiswa

Bidikmisi maupun penerima Bidikmisi.


88

2. Bagi Kementrian Agama sebagai penyelenggara Beasiswa Bidikmisi

Agar meningkatkan kuota beasiswa Bidikmisi supaya Mahasiswa Kurang

mampu lainnya dapat menerima atau berkecimpung dalam beasiswa

Bidikmisi ini.

3. Bagi Mahasiswa Penerima Bidikmisi

Sebaiknya Mahasiswa penerima Bidikmisi fokus untuk meningkatkan

Prestasi Belajarnya supaya tidak ada lagi IPK yang menurun hanya

dikarnakan tidak fokus dengan kegiatan belajar di kampus melainkan

melakukan kegiatan lain di luar kampus seperti terlalu aktif di organisasi dan

sibuk mencari uang tambahan untuk biaya hidup.


90

Lampiran 1

DAFTAR NAMA SAMPEL PENELITIAN


No Nama NPM Jurusan
1 Eni Nopia 1611010082 Pendidikan Agama Islam
2 Saadatur Rahmah 1611010411 Pendidikan Agama Islam
3 Paisal Gunadi 1611010242 Pendidikan Agama Islam
4 Hamim Maftuh Ridho 1611010197 Pendidikan Agama Islam
5 Ila Nur Fauzah 1611010480 Pendidikan Agama Islam
6 Hidayatussoholihin 1621010107 Ahawal-Al syahsiyah
7 Rohman Arif 1621020453 Ahawal-Al syahsiyah
8 Ria Selvia 1611080410 Bimbingan Koseling
9 Tia Putri 1611080046 Bimbingan Koseling
10 Fitri Rahmadhani 1611080251 Bimbingan Koseling
11 Inggar Pryadana 1651010137 Ekonomi Islam
12 Tiar Sukmadi 1651010230 Ekonomi Islam
13 Nur Badriyah 1651010025 Ekonomi Islam
14 Ahmad Mustofa 1651010224 Ekonomi Islam
15 Muhammad Agus Salim 1651010363 Ekonomi Syariah
16 Wiwid Apriyanti 1631010018 Filsafat Agama
17 Jefry Anggara 1631030076 Ilmu Alqu'ran dan Tafsif
18 Andri Ratama 1621020361 Jinayah Siyasah
19 Daprianto 1621020174 Jinayah Siyasah
20 Sandy Saputra 1641010259 Komunikasi Penyiaran Islam
21 Herlan Akrom 1641030157 Manajemen Dakwah
22 Rika Purnama Sari 1641030158 Manajemen Dakwah
23 Putri Yusnita 1611030124 Manajemen Pendidikan Islam
24 Andika Yusup 1611030056 Manajemen Pendidikan Islam
25 Mariya Ulfa 1611030152 Manajemen Pendidikan Islam
26 Indah Desfahira 1621030122 Muamalah
27 Andela 1621030347 Muamalah
28 Aulia Rahmah 1621030143 Muamalah
29 Eko Nanda 1621030431 Muamalah
30 Nopita Sari 1611040157 Pen.Bahasa Inggris
31 Riska Fitri Utami 1611040001 Pen.Bahasa Inggris
32 Rossalina 1611040420 Pen.Bahasa Inggris
91

33 Anisa Kinanti 1611020044 Pend.Bahasa Arab


34 Abdul Miftachuddin 1611020154 Pend.Bahasa Arab
35 Atia Yuliyanti 1611020061 Pend.Bahasa Arab
36 Ayu Septiani 1611060272 Pend.Biologi
37 Ayu Irma Fitriani 1611060459 Pend.Biologi
38 Fina Rosmala dewi 1611060349 Pend.Biologi
39 Mila Merdeka Wati 1611090062 Pend.Fisika
40 Sri Handayani 1611090050 Pend.Fisika
41 Lekok Arita 1611050206 Pend.Matematika
42 Nurul Muslimah 1611050362 Pend.Matematika
43 Maulida 1611050290 Pend.Matematika
Pengembangan Masyarakat
Heni Widyawati 1641020033
44 Islam
45 Elvina Sapitri 1651020206 Perbankan Syariah
46 Laras Desita 1651020213 Perbankan Syariah
47 Hera Wati 1651020552 Perbankan Syariah
48 Siti Fauziah 1651020494 Perbankan Syariah
49 Ayu Amelia 1611100194 PGMI
50 Chindy Aulia Pratiwi 1611100344 PGMI
51 Aroni 1611100036 PGMI
52 Milya wati 1611100341 PGMI
53 Desi Wulandari 1611100490 PGMI
54 Irhan 1611100223 PGMI
55 Siti Handayani 1611100250 PGMI
56 Rizkita Rama Aditya 1611070082 PGRA
57 Amilia Lestari 1631090012 Sosiologi Agama
58 Beti Ria Fitri 1651020372 Perbankan Syariah
59 Rizki Kurnia Illahi 1651020361 Perbankan Syariah
92

Lampiran 2

Kisi-kisi Angket Penelitian Beasiswa Bidikmisi

Variabel Instrumen Penelitian


Nomor Soal Jumlah
Penelitian Beasiswa Bidikmisi

Beasiswa a. Proses penerimaan


1,2,3,4,5 5
Bidikmisi beasiswa Bidikmisi
b. Pengalokasian
anggaran yang
disediakan untuk setiap 6,7,8,9,10 5
mahasiswa penerima
beasiswa Bidikmisi
c. Mekanisme penyaluran
11,12,13,14,15 5
dana Bidikmisi
d. Penghentian bantuan
16,17,18,19,20 5
dana Bidikmisi
e. Pelanggaran dan sanksi
bagi penerima 21,22,23,24,25 5
Bidikmisi
Total 25
93

Lampiran 3

ANGKET BEASISWA BIDIKMISI

A. IDENTITAS
1. Nama :
2. Jurusan :
3. Jenis Kelamin :

B. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET


1. Baca pernyataan dalam setiap point pada angket
2. Kemudian pilih dari 5 kolom kosong tersebut dengan menggunakan
tanda √
3. Jawablah dengan jujur sesuai apa yang kalian alami dan rasakan

SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju


S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
N : Netral

C. DAFTAR PERNYATAAN

N
Pernyataan SS S N TS STS
NO
1. Saya mengikuti program beasiswa
2. Saya mengikuti proses seleksi dengan baik
3. Saya melakukan kesepakatan dengan
penyelenggara Bidikmisi
4. Saya mengikuti peraturan Beasiswa Bidikmisi
5. Saya menerima dana beasiswa setiap semester
6. Setiap pembayaran kuliah sesuai dengan
fakultas masing-masing
7. Saya menerima anggaran sesuai dengan yang
ditentukan
8. Dalam pengalokasian dana Bidikmisi rutin
diterima
94

9. Menggunakan dana Bidikmisi untuk keperluan


kuliah
10 Saya membuat pelaporan penggunaan dana
Beasiswa
11. Saya membayar living cost setiap 1 tahun
sekali
12. Biaya perkuliahan dibayarkan langsung oleh
bagian kemahasiswaan
13. Saya menerima dana beasiswa melalui
rekening Bank
14. Saya mengikuti peraturan yang ditentukan oleh
pihak kampus
15. Adanya kesesuaian penyauran dana Bidikmisi
16. Saya pernah tidak mematuhi kode etik kampus
17. Nilai IPK dibawah 3,00
18. Pihak Bidikmisi pernah memberikan
keterangan yang tidak sesuai baik secara lisan
dan tulisan
19. Saya pernah melakukan pemalsuan dokumen
saat mendaftar beasiswa Bidikmisi
20. Berniat mengundurkan diri sebagai mahasiswa
Bidikmisi jika bermasalah di kampus
21. Pernah mendapatkan dana Beasiswa Bidikmisi
tidak sesuai dengan kesepakatan
22. Pernah tidak mengikuti salah satu peraturan
kampus
23. Saya mahasiswa ber organisasi
24. Saya pernah mendapatkan prestasi dikampus
25. Saya selalu infaq ketika menerima dana
Bidikmisi
95

Lampiran 4

Prestasi Belajar Mahasiswa penerima Bidikmisi

No Nama NPM Jurusan IPK Kredit


1 Eni Nopia 1611010082 Pendidikan Agama Islam 3.54 85
2 Saadatur Rahmah 1611010411 Pendidikan Agama Islam 3.71 89
3 Paisal Gunadi 1611010242 Pendidikan Agama Islam 3.63 87
4 Hamim Maftuh Ridho 1611010197 Pendidikan Agama Islam 3.76 90
5 Ila Nur Fauzah 1611010480 Pendidikan Agama Islam 3.85 92
6 Hidayatussoholihin 1621010107 Ahawal-Al syahsiyah 3,09 74
7 Rohman Arif 1621020453 Ahawal-Al syahsiyah 3,46 83
8 Ria Selvia 1611080410 Bimbingan Koseling 3,50 84
9 Tia Putri 1611080046 Bimbingan Koseling 3,31 79
10 Fitri Rahmadhani 1611080251 Bimbingan Koseling 3,49 83
11 Inggar Pryadana 1651010137 Ekonomi Islam 2,90 70
12 Tiar Sukmadi 1651010230 Ekonomi Islam 3,42 82
13 Nur Badriyah 1651010025 Ekonomi Islam 3,61 86
14 Ahmad Mustofa 1651010224 Ekonomi Islam 3,53 84
15 Muhammad Agus Salim 1651010363 Ekonomi Syariah 3,82 91
16 Wiwid Apriyanti 1631010018 Filsafat Agama 3,49 83
17 Jefry Anggara 1631030076 Ilmu Alqu'ran dan Tafsif 3,86 92
18 Andri Ratama 1621020361 Jinayah Siyasah 3,58 86
19 Daprianto 1621020174 Jinayah Siyasah 3,54 85
20 Sandy Saputra 1641010259 Komunikasi Penyiaran Islam 3,72 89
21 Herlan Akrom 1641030157 Manajemen Dakwah 3,46 83
22 Rika Purnama Sari 1641030158 Manajemen Dakwah 3,48 83
23 Putri Yusnita 1611030124 Manajemen Pendidikan Islam 3,63 87
24 Andika Yusup 1611030056 Manajemen Pendidikan Islam 3,70 89
25 Mariya Ulfa 1611030152 Manajemen Pendidikan Islam 3,77 90
26 Indah Desfahira 1621030122 Muamalah 3,54 85
27 Andela 1621030347 Muamalah 3,69 88
96

28 Aulia Rahmah 1621030143 Muamalah 3,46 83


29 Eko Nanda 1621030431 Muamalah 3,33 80
30 Nopita Sari 1611040157 Pen.Bahasa Inggris 3,51 84
31 Riska Fitri Utami 1611040001 Pen.Bahasa Inggris 3,07 73
32 Rossalina 1611040420 Pen.Bahasa Inggris 2,86 68
33 Anisa Kinanti 1611020044 Pend.Bahasa Arab 3,44 82
34 Abdul Miftachuddin 1611020154 Pend.Bahasa Arab 3,41 82
35 Atia Yuliyanti 1611020061 Pend.Bahasa Arab 3,42 82
36 Ayu Septiani 1611060272 Pend.Biologi 3,52 84
37 Ayu Irma Fitriani 1611060459 Pend.Biologi 3,72 89
38 Fina Rosmala dewi 1611060349 Pend.Biologi 2,90 69
39 Mila Merdeka Wati 1611090062 Pend.Fisika 3,73 89
40 Sri Handayani 1611090050 Pend.Fisika 3,19 76
41 Lekok Arita 1611050206 Pend.Matematika 3,15 75
42 Nurul Muslimah 1611050362 Pend.Matematika 3,47 83
43 Maulida 1611050290 Pend.Matematika 2,69 64
44 Heni Widyawati 1641020033 Pengembangan Masyarakat Islam 3,89 93
45 Elvina Sapitri 1651020206 Perbankan Syariah 3,35 80
46 Laras Desita 1651020213 Perbankan Syariah 3,66 88
47 Hera Wati 1651020552 Perbankan Syariah 3,43 82
48 Siti Fauziah 1651020494 Perbankan Syariah 3,58 86
49 Ayu Amelia 1611100194 PGMI 3,72 89
50 Chindy Aulia Pratiwi 1611100344 PGMI 3,80 91
51 Aroni 1611100036 PGMI 3,25 78
52 Milya wati 1611100341 PGMI 3,00 72
53 Desi Wulandari 1611100490 PGMI 3,52 84
54 Irhan 1611100223 PGMI 3,41 82
55 Siti Handayani 1611100250 PGMI 3,49 83
56 Rizkita Rama Aditya 1611070082 PGRA 3,26 78
57 Amilia Lestari 1631090012 Sosiologi Agama 3,71 89
58 Beti Ria Fitri 1651020372 Perbankan Syariah 3,71 89
59 Rizki Kurnia Illahi 1651020361 Perbankan Syariah 3,80 91
97

Lampiran 5

Jawaban Butir Angket


NO Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 jumlah
1 A1 5 4 4 2 3 5 4 5 1 3 2 3 5 4 2 5 4 3 3 4 2 5 4 3 5 90
2 A2 4 2 4 3 3 4 2 2 4 2 4 5 5 4 4 2 4 3 2 5 4 5 2 5 3 87
3 A3 4 3 3 2 5 4 3 5 3 2 2 2 2 3 5 3 5 4 3 4 4 2 4 3 2 82
4 A4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 2 2 3 3 3 5 5 4 3 3 4 3 2 2 3 89
5 A5 4 4 4 5 3 1 2 5 3 5 5 3 2 3 2 3 5 3 2 3 4 2 4 2 4 83
6 A6 5 3 2 5 3 2 3 5 4 3 3 3 5 4 4 3 4 1 2 5 3 5 5 2 4 88
7 A7 2 2 1 1 2 3 4 2 5 5 3 3 2 3 5 5 4 2 1 5 4 1 2 3 5 75
8 A8 3 5 5 3 5 4 2 5 3 3 4 5 1 1 3 5 3 3 4 4 4 1 4 4 3 87
9 A9 2 5 5 3 4 2 2 5 5 5 2 5 3 3 2 3 4 3 5 2 5 1 2 4 3 85
10 A10 1 3 5 4 2 3 4 3 3 3 1 3 2 4 2 4 5 1 3 5 5 2 4 2 2 76
11 A11 3 4 4 5 2 2 3 2 2 4 4 3 1 3 1 2 5 2 4 3 4 1 4 2 2 72
12 A12 2 2 4 3 2 3 4 2 3 4 2 2 3 4 2 1 4 3 2 2 3 3 2 2 3 67
13 A13 1 1 3 5 2 3 5 4 3 2 1 4 2 3 3 3 3 3 5 1 2 2 4 2 3 70
14 A14 1 2 1 2 2 2 4 3 2 2 1 3 1 1 4 3 4 2 2 4 2 2 5 4 3 62
15 A15 2 1 2 4 2 2 5 4 2 3 1 2 1 1 5 3 1 2 3 4 2 1 2 3 2 60
16 A16 5 4 4 2 3 1 4 1 1 3 3 1 3 1 4 3 1 3 1 3 4 3 4 3 3 68
17 A17 2 5 4 2 5 4 3 5 5 4 4 2 4 2 3 3 4 3 5 2 4 4 4 4 3 90
18 A18 5 5 4 5 5 3 2 4 1 4 2 4 3 5 1 2 4 5 2 4 5 3 4 3 3 88
19 A19 4 5 3 5 3 1 4 1 3 5 3 1 2 5 2 1 4 1 2 3 5 4 4 1 2 74
20 A20 4 3 2 1 3 2 5 1 2 3 4 3 2 3 4 5 2 1 1 3 2 3 1 3 2 65
21 A21 4 4 4 3 2 1 2 5 3 3 2 1 2 3 3 2 4 3 3 5 1 2 3 5 3 73
22 A22 1 5 3 4 2 2 1 3 2 4 5 3 2 3 1 3 1 2 5 2 3 4 3 1 3 68
98

23 A23 4 4 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 5 4 3 2 3 1 1 3 3 4 3 69
24 A24 2 2 2 3 2 1 1 2 3 4 5 3 2 1 2 3 2 1 1 4 5 5 2 2 1 61
25 A25 1 2 4 3 5 5 3 2 3 5 4 3 2 1 3 4 3 4 5 4 2 4 3 2 1 78
26 A26 4 3 2 3 3 1 1 2 5 1 3 5 5 3 3 2 1 1 1 2 3 4 4 3 3 68
27 A27 1 2 3 4 5 3 2 5 3 4 2 1 1 2 3 4 3 2 3 3 2 2 4 2 1 67
28 A28 5 5 3 4 2 2 1 3 1 2 2 3 3 3 2 1 4 3 2 3 3 2 2 1 2 64
29 A29 3 3 4 5 5 3 3 3 2 2 4 4 3 2 1 1 2 3 3 2 2 1 1 2 2 66
30 A30 5 3 2 1 3 3 2 3 2 3 2 1 4 4 5 3 2 3 1 2 3 1 1 3 2 64
31 A31 3 2 3 3 2 2 1 3 2 4 5 5 2 3 5 5 4 3 2 3 4 3 2 4 2 77
32 A32 2 3 4 4 4 3 3 3 2 5 4 4 3 4 1 3 2 4 1 4 3 2 1 3 3 75
33 A33 3 4 3 2 2 1 3 5 3 2 1 3 2 1 2 1 3 3 3 2 3 2 1 3 4 62
34 A34 4 4 3 3 2 4 1 3 3 2 3 2 3 2 1 3 2 3 1 3 2 3 1 4 4 66
35 A35 1 4 5 3 2 2 2 1 2 2 1 2 3 4 2 3 2 2 4 1 2 1 2 1 1 55
36 A36 3 4 3 3 4 5 3 2 1 3 4 3 4 3 4 2 2 5 2 2 3 3 2 3 2 75
37 A37 3 4 4 3 3 4 3 2 4 4 5 2 3 2 4 2 2 4 5 3 2 2 3 4 2 79
38 A38 3 1 1 3 1 3 2 4 5 3 2 2 1 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 2 4 66
39 A39 4 5 4 4 3 4 3 2 3 4 4 5 3 2 1 3 4 5 5 4 3 2 2 1 2 82
40 A40 2 3 4 5 3 2 1 2 1 1 2 3 2 3 5 5 4 4 3 2 4 5 3 2 2 73
41 A41 3 2 1 1 4 3 2 1 2 2 1 1 2 1 3 2 1 1 1 2 1 2 1 3 1 44
42 A42 1 2 3 2 1 4 2 3 4 3 2 1 2 1 3 2 3 2 3 3 1 2 2 3 5 60
43 A43 3 5 4 3 2 4 1 1 2 2 3 3 4 5 4 2 2 2 1 3 3 5 1 3 1 69
44 A44 3 3 2 3 2 3 2 2 2 1 1 2 4 3 2 4 2 3 2 3 4 3 2 2 1 61
45 A45 1 4 3 2 2 1 2 3 2 4 3 3 2 2 1 4 2 1 1 2 3 3 2 4 2 59
46 A46 2 4 3 2 3 3 2 4 4 2 2 5 2 2 3 2 4 5 4 1 1 1 1 1 4 67
47 A47 2 3 3 1 4 2 3 4 4 2 2 2 1 2 2 5 3 2 3 4 3 4 4 5 2 72
48 A48 2 4 2 2 2 3 1 4 4 2 1 3 3 4 2 1 4 3 4 2 3 3 2 3 4 68
99

49 A49 1 2 1 3 2 1 1 1 2 1 3 1 3 1 1 2 3 3 3 4 3 2 5 4 3 56
50 A50 3 4 3 5 5 4 5 4 5 1 3 5 5 3 2 5 3 2 1 5 5 4 4 4 3 93
51 A51 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 5 5 3 3 2 2 4 5 4 3 2 5 1 4 3 84
52 A52 2 3 1 2 3 1 1 4 2 2 2 3 1 2 2 3 2 4 2 3 5 2 1 1 4 58
53 A53 3 4 3 2 4 1 1 3 2 2 3 1 4 2 4 5 5 2 2 1 1 3 3 2 1 64
54 A54 1 2 2 3 1 1 2 2 3 3 1 3 4 2 2 2 4 3 1 1 2 3 5 5 1 59
55 A55 3 1 3 2 2 4 1 4 2 2 5 3 5 1 1 3 1 2 2 2 4 2 3 3 3 64
56 A56 1 2 2 5 3 5 4 1 1 1 3 5 4 2 2 4 2 2 3 1 1 2 4 3 4 67
57 A57 2 5 2 5 1 1 2 4 3 4 2 2 5 4 4 3 2 2 1 1 1 3 2 2 2 65
58 A58 3 4 5 3 5 3 2 3 2 2 4 3 4 2 3 2 2 1 3 2 3 2 1 1 3 68
59 A59 2 3 3 3 4 5 2 4 2 2 5 1 5 1 3 4 4 4 3 1 2 3 2 2 1 71
Lampiran 6

PERHITUNGAN UJI VALIDITAS ANGKET UJI COBA INSTRUMEN

Validitas butir soal menggunakan koefisien korelasi product moment yaitu:

N  XY   X Y 
rxy 
n X 2
  X   nY  Y  
2 2 2

Keterangan:

koefisien korelasi antara variabel X dan Y

= Jumlah skor item butir soal

= jumlah skor dari subyek

Σ= = jumlah kuadrat skor tiap butir soal

= jumlah kuadrat skor total

N = jumlah subjek peserta didik yang diteliti.

Berikut ini perhitungan validitas untuk butir soal no 1 dan 2

Butir soal no.1 Butir soal no.2


No Nama
x x2 y y2 xy x x2 y y2 xy
1 A1 5 25 90 8100 450 4 16 90 8100 360
2 A2 4 16 87 7569 348 2 4 87 7569 174
3 A3 4 16 82 6724 328 3 9 82 6724 246
4 A4 4 16 89 7921 356 4 16 89 7921 356
5 A5 4 16 83 6889 332 4 16 83 6889 332
6 A6 5 25 88 7744 440 3 9 88 7744 264
7 A7 2 4 75 5625 150 2 4 75 5625 150
8 A8 3 9 87 7569 261 5 25 87 7569 435
9 A9 2 4 85 7225 170 5 25 85 7225 425
10 A10 1 1 76 5776 76 3 9 76 5776 228
11 A11 3 9 72 5184 216 4 16 72 5184 288
12 A12 2 4 67 4489 134 2 4 67 4489 134
13 A13 1 1 70 4900 70 1 1 70 4900 70
14 A14 1 1 62 3844 62 2 4 62 3844 124
15 A15 2 4 60 3600 120 1 1 60 3600 60
16 A16 5 25 68 4624 340 4 16 68 4624 272
17 A17 2 4 90 8100 180 5 25 90 8100 450
18 A18 5 25 88 7744 440 5 25 88 7744 440
19 A19 4 16 74 5476 296 5 25 74 5476 370
20 A20 4 16 65 4225 260 3 9 65 4225 195
21 A21 4 16 73 5329 292 4 16 73 5329 292
22 A22 1 1 68 4624 68 5 25 68 4624 340
23 A23 4 16 69 4761 276 4 16 69 4761 276
24 A24 2 4 61 3721 122 2 4 61 3721 122
25 A25 1 1 78 6084 78 2 4 78 6084 156
26 A26 4 16 68 4624 272 3 9 68 4624 204
27 A27 1 1 67 4489 67 2 4 67 4489 134
28 A28 5 25 64 4096 320 5 25 64 4096 320
29 A29 3 9 66 4356 198 3 9 66 4356 198
30 A30 5 25 64 4096 320 3 9 64 4096 192
31 A31 3 9 77 5929 231 2 4 77 5929 154
32 A32 2 4 75 5625 150 3 9 75 5625 225
33 A33 3 9 62 3844 186 4 16 62 3844 248
34 A34 4 16 66 4356 264 4 16 66 4356 264
35 A35 1 1 55 3025 55 4 16 55 3025 220
36 A36 3 9 75 5625 225 4 16 75 5625 300
37 A37 3 9 79 6241 237 4 16 79 6241 316
38 A38 3 9 66 4356 198 1 1 66 4356 66
39 A39 4 16 82 6724 328 5 25 82 6724 410
40 A40 2 4 73 5329 146 3 9 73 5329 219
41 A41 3 9 44 1936 132 2 4 44 1936 88
42 A42 1 1 60 3600 60 2 4 60 3600 120
43 A43 3 9 69 4761 207 5 25 69 4761 345
44 A44 3 9 61 3721 183 3 9 61 3721 183
45 A45 1 1 59 3481 59 4 16 59 3481 236
46 A46 2 4 67 4489 134 4 16 67 4489 268
47 A47 2 4 72 5184 144 3 9 72 5184 216
48 A48 2 4 68 4624 136 4 16 68 4624 272
49 A49 1 1 56 3136 56 2 4 56 3136 112
50 A50 3 9 93 8649 279 4 16 93 8649 372
51 A51 4 16 84 7056 336 3 9 84 7056 252
52 A52 2 4 58 3364 116 3 9 58 3364 174
53 A53 3 9 64 4096 192 4 16 64 4096 256
54 A54 1 1 59 3481 59 2 4 59 3481 118
55 A55 3 9 64 4096 192 1 1 64 4096 64
56 A56 1 1 67 4489 67 2 4 67 4489 134
57 A57 2 4 65 4225 130 5 25 65 4225 325
58 A58 3 9 68 4624 204 4 16 68 4624 272
59 A59 2 4 71 5041 142 3 9 71 5041 213
JUMLAH 163 545 4195 304615 11890 194 720 4195 304615 14049

Perhitungan:
N  XY   X Y 
1. rxy 
n X 2
  X   nY  Y  
2 2 2

( )( ) ( )( )
√* ( ) ( ) +* ( ) ( ) +

√* +* +

0,38

N  XY   X Y 
2. rxy 
n X 2
  X   nY  Y  
2 2 2

( )( ) ( )( )
√* ( ) ( ) +* ( ) ( ) +

√* +* +

√( )( )

Telah ditetapkan bahwa butir soal dikatakan valid jika memiliki atau

. Dan dari perhitungan soal nomor 1 diperoleh

sehingga dengan demikian soal nomor 1 dikatagorikan valid dengan kata

lain soal tersebut dapat digunakan. Perhitungan soal nomor 2 diperoleh

sehingga dengan demikian soal nomor 2 dikatagorikan valid

dengan kata lain soal tersebut juga dapat digunakan.

Hasil perhitungan soal nomor 3 sampai dengan soal nomor 25 dapat dilihat dalam

lampiran dari 25 soal yang dilakukan uji instrumen, terdapat 22 soal yang

dikatagorikan valid dan dapat digunakan.


103

Lampiran 7

PERHITUNGAN UJI RELIABILITAS ANGKET

Dalam hal ini penulis menggunakan salah satu formula yang diajukan oleh Kuader

dan Ricardson diberi kode , yaitu:


( )( )

Dimana :

= reliabilitas instrumen.

k = banyaknya butir pertanyaan.

1 = bilangan konstan.

= varians total.

p = proporsi subjek yang menjawab dengan betul pada sesuatu butir (proporsi subjek

yang mendapat skor 1)

q = ( )

Maka :


( )( )

( )( )

( )( )

( )( )

atau dibulatkan 0,77


104

Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh berdasarkan kriteria

instrumen dikatakan baik bila nilai reliabilitas instrumen sama dengan atau lebih

besar dari 0,70 ( ), hasil perhitungan menunjukan bahwa

sehingga butir soal instrumen dinyatakan reliabel.


105

Lampiran 8

ANALISIS KORELASI
No Nama X Y X² Y² XY
1 A1 90 85 8100 7225 7650
2 A2 87 89 7569 7921 7743
3 A3 82 87 6724 7569 7134
4 A4 89 90 7921 8100 8010
5 A5 83 92 6889 8464 7636
6 A6 88 74 7744 5476 6512
7 A7 75 83 5625 6889 6225
8 A8 87 84 7569 7056 7308
9 A9 85 79 7225 6241 6715
10 A10 76 83 5776 6889 6308
11 A11 72 70 5184 4900 5040
12 A12 67 82 4489 6724 5494
13 A13 70 86 4900 7396 6020
14 A14 62 84 3844 7056 5208
15 A15 60 91 3600 8281 5460
16 A16 68 83 4624 6889 5644
17 A17 90 92 8100 8464 8280
18 A18 88 86 7744 7396 7568
19 A19 74 85 5476 7225 6290
20 A20 65 89 4225 7921 5785
21 A21 73 83 5329 6889 6059
22 A22 68 83 4624 6889 5644
23 A23 69 87 4761 7569 6003
24 A24 61 89 3721 7921 5429
25 A25 78 90 6084 8100 7020
26 A26 68 85 4624 7225 5780
27 A27 67 88 4489 7744 5896
28 A28 64 83 4096 6889 5312
29 A29 66 80 4356 6400 5280
30 A30 64 84 4096 7056 5376
31 A31 77 73 5929 5329 5621
32 A32 75 68 5625 4624 5100
106

33 A33 62 82 3844 6724 5084


34 A34 66 82 4356 6724 5412
35 A35 55 82 3025 6724 4510
36 A36 75 84 5625 7056 6300
37 A37 79 89 6241 7921 7031
38 A38 66 69 4356 4761 4554
39 A39 82 89 6724 7921 7298
40 A40 73 76 5329 5776 5548
41 A41 44 75 1936 5625 3300
42 A42 60 83 3600 6889 4980
43 A43 69 64 4761 4096 4416
44 A44 61 93 3721 8649 5673
45 A45 59 80 3481 6400 4720
46 A46 67 88 4489 7744 5896
47 A47 72 82 5184 6724 5904
48 A48 68 86 4624 7396 5848
49 A49 56 89 3136 7921 4984
50 A50 93 91 8649 8281 8463
51 A51 84 78 7056 6084 6552
52 A52 58 72 3364 5184 4176
53 A53 64 84 4096 7056 5376
54 A54 59 82 3481 6724 4838
55 A55 64 83 4096 6889 5312
56 A56 67 78 4489 6084 5226
57 A57 65 89 4225 7921 5785
58 A58 68 89 4624 7921 6052
59 A59 71 91 5041 8281 6461
JUMLAH 4195 4917 304615 412193 350249
107

Lampiran 9

PERHITUNGAN ANALISIS KORELASI ANTARA MAHASISWA


PENERIMA BIDIKMISI DENGAN PRESTASI BELAJAR DI
UIN RADEN INTAN LAMPUNG

∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) + * ∑ + (∑ )

Keterangan:

= Angka indeks korelasi “r” product moment

N = Number of casses

∑ = Jumlah hasil perkalian antara X dan skor Y

∑ = Jumlah seluruh skor X

∑ = Jumlah seluruh skor Y

Dengan harga kritik (product moment) dapat dikatakan signifikan jika r hitung

lebih besar dari harga r tabel. Maka diketahui:

N = 59
∑ = 4195
∑ = 4917
∑ = 304615
∑ = 412193
∑ = 350249
108

Diketahui:

∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) + * ∑ + (∑ )

( )( )
√* ( ) +* ( ) +

√* +* +

√( )( )


109

Lampiran 10

Nukilan Tabel Nilai Koefesien Korelasi “r” Product Moment


dari Pearson untuk Berbagai df.

df. Banyak variabel yang df. Banyak variabel yang


(degrees of dikorelasikan: (degrees of dikorelasikan:
freedom) 2 freedom) 2
atau db. Harga “r” pada taraf atau db. Harga “r” pada taraf
(derajad signifikansi (derajad signifikansi
bebas) 5% 1% bebas) 5% 1%
1 0,997 1,000 26 0,374 0,478
2 0,950 0,990 27 0,367 0,470
3 0,878 0,959 28 0,361 0,463
4 0,811 0,917 29 0,355 0,456
5 0,754 0,894 30 0,349 0,449
6 0,707 0,874 35 0,325 0,418
7 0,666 0,798 40 0,304 0,393
8 0,632 0,765 45 0,288 0,372
9 0,602 0,735 50 0,273 0,354
10 0,576 0,708 60 0,250 0,325
11 0,553 0,684 70 0,232 0,302
12 0,532 0,661 80 0,217 0,283
13 0,514 0,641 90 0,205 0,267
14 0,497 0,623 100 0,195 0,254
15 0,482 0,606 125 0,174 0,228
16 0,468 0,590 150 0,159 0,208
17 0,456 0,575 200 0,138 0,181
18 0,444 0,561 300 0,113 0,148
19 0,433 0,549 400 0,098 0,128
20 0,423 0,537 500 0,088 0,115
21 0,413 0,526 1000 0,062 0,081
22 0,404 0,515
23 0,396 0,505
24 0,388 0,496
25 0,381 0,487
110

Lampiran 11

TABEL T

Harga Kritik “t” Pada Harga Kritik “t” Pada Taraf


df atau df atau
Taraf Signifikansi: Signifikansi:
db db
5% 1% 5% 1%
1 12,71 63,66 26 2,06 2,78
2 4,30 9,92 27 2,05 2,77
3 3,18 5,84 28 2,05 2,76
4 2,78 4,60 29 2,04 2,76
5 2,57 4,03 30 2,04 2,75
6 2,45 3,71 35 2,03 2,72
7 2,36 3,50 40 2,02 2,71
8 2,31 3,36 45 2,02 2,69
9 2,26 3,25 50 2,01 2,68
10 2,23 3,17 60 2,00 2,65
11 2,20 3,11 70 2,00 2,65
12 2,18 3,06 80 1,99 2,64
13 2,16 3,01 90 1,99 2,63
14 2,14 2,98 100 1,98 2,63
15 2,13 2,95 125 1,98 2,62
16 2,12 2,92 150 1,98 2,61
17 2,11 2,90 200 1,97 2,60
18 2,10 2,88 300 1,97 2,59
19 2,09 2,86 400 1,97 2,59
20 2,09 2,84 500 1,96 2,59
21 2,08 2,83 1000 1,96 2,58
22 2,07 2,82
23 2,07 2,81
24 2,06 2,80
25 2,06 2,79

Anda mungkin juga menyukai