Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh:
EMALIA SARI
NPM. 1411010063
Skripsi
Oleh:
EMALIA SARI
NPM. 1411010063
Oleh :
EMALIA SARI
Latar belakang penelitian ini adalah perilaku siswa yang saat ini sangat
membutuhkan perhatian lebih dari berbagai pihak, antara lain pihak keluarga,
lingkungan sekitar dan juga guru disekolah. Sekarang ini banyak sekali anak
mempunyai prestasi disekolah itu baik namun tidak berbanding lurus dengan akidah
akhlak siswa. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah: apakah terdapat korelasi
yang signifikan antara hasil belajar akidah akhlak dengan akhlak siswa kelas VIII
MTs Nurul Ulum Gading Rejo, Pringsewu, dan untuk mengukur sejauh mana
hubungan tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan
evaluasi bagi sekolah untuk membentuk akidah akhlak siswa agar lebih baik.
ii
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat : Jl. Let.Kol.H. Endro Suratmin Bandar Lampung Telp: (0721) 703160
PERSETUJUAN
MENYETUJUI
Untuk dimunaqasyahkan dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung
Pembimbing I Pembimbing II
iii
MOTTO
Artinya: 26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya,
kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu
menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. 27 Sesungguhnya pemboros-
pemboros itu adalah Saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar
kepada Tuhannya. (QS. Al-Israa: 26-27)1
1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, (Bogor: Wisma Haji, 2007) hal. 284
v
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT, atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, dan shalawat serta salam yang selalu tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW maka dengan tulus ikhlas disertai perjuangan dengan jerih payah
penulis, Alhamdulillah penulis telah selesaikan skripsi ini, yang kemudian skripsi ini
1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Husin HT dan Ibu Khulailawati, S.Pd yang
telah memberiku segalanya untukku, kasih sayang serta do’a yang selalu
menyertaiku. Karya ini serta do’a tulus kupersembahkan untuk kalian atas jasa,
sayang. Terimakasih ibu dan bapakku tercinta, aku mencintai kalian karena Allah
SWT.
2. Saudaraku Hendra Fauzi, S.Pd, Iwan Mirza Jaya, S.Pd dan Zainal Abidin yang
telah menjaga serta mendidik diriku sampai saat ini dan seluruh keluargaku yang
vi
RIWAYAT HIDUP
Lampung Timur pada tanggal 17 Juni 1996, yang merupakan anak ke 3 dari 4
Jenjang pendidikan yang pernah dilalui penulis adalah SDN Batu Badak (lulus
tahun 2008), MTs Diniyyah Putri Lampung (lulus tahun 2011), MAN 1 Bandar
Lampung (lulus tahun 2014), dan penulis melanjutkan kuliah pada prodi Pendidikan
Agama Islam, Fakultas Tarbiyah di UIN Raden Intan lampung sejak tahun 2014
hingga sekarang.
Islam Negeri (SPAN PTKIN) penulis diterima sebagai mahasiswa di UIN Raden
Intan Lampung pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu pendidikan Jurusan Pendidikan
Selama masa kuliah penulis pernah mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di
Desa Pardasuka Kec. Katibung Kab. Lampung Selatan dan kegiatan Praktek
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur selalu terucap atas segala nikmat yang di
berikan Allah SWT kepada kita, yaitu berupa nikmat iman, islam dan ihsan, sehingga
saya (penulis) dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik walaupun di dalamnya
Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari zaman yang penuh
kegelapan menuju zaman terang benderang seperti yang kita rasakan sekarang.
Skripsi ini penulis susun sebagai tulisan ilmiah dan diajukan untuk
(S.Pd) pada jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) di Fakultas Tarbiyah dan
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, hal ini disebabkan keterbatasan yang ada pada diri penulis. Penulisan
skripsi ini tidak terlepas dari bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
1. Bapak Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN
Raden Intan Lampung beserta stafnya yang telah banyak membantu dalam proses
Lampung.
viii
2. Bapak Dr. Imam Syafe’i, M. Ag selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam
3. Bapak Prof. Dr. Sulthan Syahril, M.A selaku pembimbing I dan Bapak Dr.
4. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah beserta para karyawan yang telah membantu
dan membina penulis selama belajar di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Inayah dan Asih Sholeha yang telah memberikan semangat dan motivasinya.
8. Temen-temen kelompok KKN 07, Desa Pardasuka kec. Katibung kab. Lampung
Selatan, Meila, Elifatna, Nisa, Fitri, Dita, Ranti, Chintya, Raden, Sofwan, Rian,
Mario, walau kita tidak memiliki ikatan darah setidaknya kita bisa menganggap
Nazmi, Dini, Nisa, Gifa, Una, Panjul, Fitri, Eca, Negi, Nopa, Wahyu, Tiara, Eka.
Kalian menjadi tempat belajar disaat kita menghadapi siswa-siswi yang begitu
ix
beragam kepribadian, dan belajar menjadi seorang pendidik calon penerus
10. Terimakasih juga kepada temen-temen satu kosan Aidah, Elvina, Maya, Maimun,
Indrawati, Umayah, Lia, Agna yang telah memberikan semangat dan motivasi
serta dorongannya.
Penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi para pembaca pada umumnya. Semoga usaha dan jasa baik dari Bapak, Ibu, dan
saudara/i sekalian menjadi amal ibadah dan diridhoi Allah SWT, dan mudah-
EMALIA SARI
NPM. 1411010063
x
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul .......................................................................................... 1
B. Alasan Memilih Judul ................................................................................. 2
C. Latar Belakang ............................................................................................ 3
D. Identifikasi Masalah .................................................................................... 15
E. Batasan Masalah.......................................................................................... 16
F. Rumuasan Masalah ..................................................................................... 16
G. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................... 16
xi
B. Bidikmisi ..................................................................................................... 22
1. Pengertian Bidikmisi ............................................................................. 22
2. Landasan Hukum Bidikmisi .................................................................. 24
3. Misi Bidikmisi ....................................................................................... 25
4. Tujuan Bidikmisi................................................................................... 26
5. Sasaran Bidikmisi.................................................................................. 26
6. Bentuk Bantuan Bidikmisi .................................................................... 27
7. Sistem Beasiswa Bidikmisi di UIN Raden Intan Lampung .................. 27
8. Persyaratan, Kuota dan Sistem Program Bidikmisi .............................. 27
C. Prestasi belajar ............................................................................................ 39
1. Pengertian Prestasi Belajar .................................................................... 39
2. Ciri-ciri Belajar ..................................................................................... 41
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ........................................... 44
4. Gaya Belajar .......................................................................................... 47
5. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar ....................................................... 51
D. Kerangka Pikir ............................................................................................ 52
E. Hipotesis Penelitian..................................................................................... 53
xii
2. Visi, Misi dan Tujuan Kampus ........................................................... 75
B. Definisi Operasional.................................................................................. 76
C. Uji Prasyarat Instrumen............................................................................. 77
1. Uji Validitas ........................................................................................ 78
2. Uji Realiabilitas................................................................................... 79
D. Uji Hipotesis.............................................................................................. 80
1. Koefeisien Korelasi ............................................................................. 80
2. Koefisien Determinasi ......................................................................... 82
E. Pembahasan ............................................................................................... 84
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 87
B. Saran.......................................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Prestasi Belajar Mahasiswa Bidikmisi UIN RIL Tahun 2016 .............. 14
Tabel 3.1 Populasi Penelitian Mahasiswa Penerima Bidikmisi Tahun 2016 ........ 58
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Prestasi Belajar di Kampus UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016”. Agar tidak
terjadi kesalah pahaman dan pengertian pembaca, terlebih dahulu penulis akan
1. Korelasi
Korelasi atau hubungan berasal dari kata “hubung” yang mendapat akhiran
“an” yang berarti “berangkaian atau bersambung (yang satu dengan yang lain)”. 1
Disamping itu juga hubungan berarti : “keadaan hubungan, kontak, sangkut paut,
ikatan jaringan yang berwujud karena interaksi antara satuan-satuan yang aktif”.2
Yang dimaksud dengan hubungan dalam skripsi ini adalah salah satu keadaan
dalam ikatan kalimat, dalam hal ini antara Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan
2. Bidikmisi
1
Depdikbud RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), h. 313.
2
Ibid., h. 314.
2
yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi.
3. Prestasi Belajar
afektif, maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah
UIN Raden Intan Lampung merupakan salah satu Kampus atau satu-satunya
Berdasarkan pada uraian penegasan judul di atas maka judul skripsi tersebut
1. Sesuai dengan masalah yang penulis temukan dilokasi penelitian yaitu adanya
sampai selesai.
jika terdapat penurunan nilai IPK tiga kali maka akan diberikan surat
dengan Prestasi Belajar di Kampus UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016.
C. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri
manusia. Manusia mulai belajar sejak kecil sampai dewasa, bahkan Nabi Muhammad
SAW, menganjurkan supaya kita belajar dari ayunan sampai liang lahat, sebagaimana
continue yang didapatkan dari orang tua, guru maupun lingkungannya, baik du
lembaga formal maupun lembaga non formal. Salah satu wadah formal untuk
bangsa. Pendidikan harus terus menerus di perbaiki baik dari segi kualitas maupun
kuantitasnya. Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam Q.S al-„Alaq ayat 1-5 :
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan-mu yang Menciptakan. Dia telah
Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhan-mulah Yang Maha
Mulia. Yang Mengajar (manusia) dengan pena. Dia Mengajarkan manusia apa yang
tidak diketahuinya”.QS Al-Alaq :1-5
5
dikeluarkan dari perut ibunya dalam keadaan tidak tahu apa-apa, lalu sampai bisa
melihat, mendegar, berbicara semua itu dengan ilmu atau pendidikan dengan
yang berprestasi tinggi dengan alasan ekonomi. Seperti yang telah diatur dalam
mendapatkan pengajaran. Hak setiap warga negara tersebut telah dicantumkan dalam
pemerintah pusat dan daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta
menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa
Seperti yang kita ketahui, pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang
untuk memajukan kehidupan suatu bangsa. Banyak orang diluar sana yang ingin
mengenyam pendidikan baik pendidikan formal ataupun non formal. Hal tersebut
pendidikan dari tempat tinggal, masyarakat terlalu fokus untuk mencari uang untuk
yang putus asa atau pasrah terhadap keadaan, dan berbagai masalah lainnya yang ada
di masyarakat.
Semakin tinggi pendidikan yang dicapai, maka semakin banyak pula biaya yang
perguruan tinggi. Dengan biaya pendidikan yang tinggi serta pengeluaran lainnya
akan semakin timbul terutama mengenai biaya pendidikan di perguruan tinggi. Biaya
yang diperlukan merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi bagi masyarakat
yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, apalagi jika
masyarakat yang kurang mampu serta memilki prestasi yang ingin melanjutkan
ialah dengan adanya berbagai macam beasiswa pendidikan yang telah disiapkan
untuk para generasi penerus bangsa. Berbagai macam beasiswa diantaranya beasiswa
BCA Finance, beasiswa ORBIT HAH, beasiswa S1 ISRA, dan masih banyak lagi
beasiswa lainnya.4
Berbagai macam alasan pun menjadi latar belakang setiap orang dalam
dengan belajar, dalam perspektif keagamaan belajar merupakan kewajiban bagi setiap
orang yang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan
derajat kehidupan mereka.5 Hal ini dinyatakan dalam firman Allah SWT Surat Al-
penting untuk membentuk kepribadian seseorang menjadi lebih baik dan juga dapat
4
Herdiansyah, Beasiswa S1 2016-2017, 2016, (http://www.beasiswapascasarjana.com).
5
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), h. 62.
8
memiliki andil dalam suatu negara berpendidikan tinggi maka seseorang akan
rendah jika pendidikan seseorang melampaui batas dari masyarakat sendiri. Dengan
Indonesia berada pada tingkat menengah dan bawah. Oleh karena itu, pemerintah
memberikan bantuan terhadap pendidikan di Indonesia agar para generasi muda bisa
mengenyam pendidikan yang lebih tinggi, salah satunya yaitu dengan memberikan
beasiswa Bidikmisi kepada para pelajar yang berprestasi. Masyarakat yang berada di
Selain itu, juga dibutuhkan adanya prestasi dan keinginan belajar yang tinggi
pula. Pelajar kurang mampu yang memiliki prestasi dan keinginan belajar yang tinggi
namun tidak memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih
mengadakan program beasiswa untuk membantu pelajar yang kurang mampu namun
memiliki prestasi belajar yang baik dan keinginan belajar yang tinggi. Hal tersebut
harus diberikan bantuan berupa beasiswa agar ilmu yang sudah dimiliki bisa
berkembang luas lagi dan bermanfaat bagi orang banyak dikemudian hari. Karena
generasi cerdas akan lahir bukan dari kaya miskinnya seseorang, tapi dari tekad yang
9
kuat dan keinginan belajar yang tinggi. Percuma jika kita kaya tapi tidak memiliki
Dengan adanya prestasi serta keinginan belajar yang tinggi, maka akan
kualitas juga sangatlah penting. Kualitas yang baik menuntut negara untuk lebih
kreatif dan inovatif demi kemajuan negaranya. Jika suatu negara memiliki kualitas
yang baik, maka negara lain pun akan melirik negara kita dan akan di perhitungkan di
mata dunia. Perbaiki kualitas dengan pendidikan. Apabia kualitas sumber daya
manusia menjadi lebih baik, maka akan berpengaruh pada keberlangsungan hidup
suatu bangsa. Keberlangsungan hidup suatu negara bisa dilihat dari cerdasnya
generasi penerus melalui pendidikan. Semakin banyak orag yang berpendidikan maka
akan semakin maju suatu negara. Jika sumber daya manusia diberikan pendidikan
yang baik, maka kita tidak perlu mengandalkan orang asing untuk mengelola sumber
daya alam negara kita sendiri. Bangsa kita bisa mengelola dengan memanfaatkan
pendidikan.
Salah satu perguruan tinggi yang dipercayai untuk memberikan beasiswa adalah
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. UIN Raden Intan ini terletak
Lampung. UIN Raden Intan Lampung sebagai salah satu perguruan tinggi Islam
baik mahasiswa yang berprestasi maupun mahasiswa yang memiliki kendala finansial
disediakan oleh UIN Raden Intan Lampung di antaranya beasiswa bidik misi,
beasiswa BI, beasiswa supersemar, beasiswa Gudang Garam, beasiswa Bank Syariah
Mandiri, beasiswa DIPA, beasiswa Tahfidzul Qur‟an, beasiswa Djarum dan beasiswa
yang lainnya. Beasiswa diatas terjalin atas kerja sama universitas dengan sebagai
mampu terutama dalam finansial tetapi memiliki berbagai prestasi, maka masyarakat
UIN Raden Intan Lampung serta mengikuti berbagai persyaratan yang telah
Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2010 kepada mahasiswa yang memiliki
6
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.48 Tahun 2008.
11
yang dicanangkan pada tahun 2010. 7 Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan
yang hanya ditunjukkan untuk calon mahasiswa tidak mampu.8 Menurut Kementrian
Agama, beasiswa Bidikmisi PTAI adalah beasiswa pendidikan yang diberikan kepada
mahasiswa berprestasi pada Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN), yang
Pada awalnya, bidikmisi hanya sebatas pada Peraturan Menteri yang harus
ditingkatkan menjadi UU. Ini artinya, jika sebelumnya hanya bersifat dukungan
kebijakan yang ada pada tingkat Menteri, lalu ditingkatkan menjadi kebijakan
pemerintah, maka dengan telah masuknya kebijakan itu dalam UU No. 12 Pasal 74
setiap bulannya.
Dengan begitu, para penerima beasiswa Bidikmisi akan lebih terjamin dan
dapat mengikuti pendidikan dengan tenang tanpa harus memikirkan biaya. Hal
7
Dikti, Beasiswa Bidikmisi, 2016, (http://satulayanan.id/layanan/index/56/beasiswa-
bidikmisi/kemendikbud).
8
Ristekdikti, Bidikmisi,2016, (http://bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id).
9
Kementrian Agama, Beasiswa Bidikmisi, 2016, (http://www.kemenag.go.id).
10
Mohammad Nuh, Kebangkitan Kaum Duafa Bidikmisi Memutus Mata Rantai Kemiskinan,
(Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014), h. 162.
12
tersebut akan membangun jiwa generasi muda untuk lebih berpacu dalam menempuh
pendidikan yang lebih tinggi lagi dan melakukan berbagai inovasi kreatif yang
bermanfaat.
disetujui dan tertera sebagai bahan acuan bagi mahasiswa penerima beasiswa
Bidikmisi untuk tetap bersikap dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Aturan
yang telah ditetapkan itu bersifat mengikat, karena sudah adanya perjanjian dengan
kedua belah pihak. Belum lagi jika mengikuti kegiatan di kampus misalnya Unit
Hal tersebut akan berpengaruh terhadap prestasi belajar kita di kampus yang
penilaian akhirnya dilihat melalui IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) sebagai hasil dari
prestasi belajar. Belum lagi isu yang terdapat di kalangan mahasiswa UIN Raden
Intan Lampung yang mengatakan bahwa penerima Bidikmisi tidak sesuai dengan
latar belakang ekonomi mahasiswa tersebut dan adanya beberapa mahasiswa yang
hasil IPK tidak sesuai dengan apa yang di inginkan dalam peraturan teknis beasiswa
Bidikmisi.
Oleh karena itu, tidaklah mudah untuk mendapatkan IPK yang baik dan sesuai
kegiatan organisasi intra ataupun ekstra. Untuk dapat mengetahui dan memahami
dan pengamatan penulis, serta pengungkapan dari bagian keuangan yang mengurus
UIN Raden Intan Lampung akan mendapatkan prestasi belajar yang baik jika mereka
bisa belajar dengan tekun dan bisa memanfaatkan waktu antara belajar dengan
kegiatan kampus atau di luar kampus. Sebaliknya jika mahasiswa tersebut cenderung
malas untuk belajar lebih sibuk dengan kegiatan ekstra ataupun intra, justru
dari pihak kampus, dikarenakan jika terdapat tiga kali nilai atau IPK mahasiswa
bidikmisi turun dari standar yang diberikan oleh pemerintah kementrian pendidikan
bidikmisi.
UIN Raden Intan Lampung tahun 2016 beberapa ada yang menurun, dikarenakan
mahasiswa terlalu fokus dengan kegiatan organisasi, tidak mengikuti kegiatan belajar,
tidak mengerjakan tugas, terlalu fokus mencari uang untuk sehari-hari. Hal ini dapat
dilihat dari prestasi belajar mahasiswa bidikmisi yang berbentuk IPK yang penulis
Table 1.1
Prestasi Belajar Mahasiswa Penerima Bidikmisi
UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016
IP SEMESTER
NO NAMA JURUSAN IPK
1 2 3
1 Eni Nopia Pendidikan Agama Islam 3,39 3,68 3,56 3,54
30 Jefry Anggar Ilmu Al qur‟an dan Tafsir 3,90 3,77 3,91 3,86
Sumber :Data yang diolah berdasarkan dokumentasi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
mahasiswa penerima bidikmisi di UIN Raden Intan Lampung tahun 2016, 15 februari
2018.
Tabel diatas menunjukkan bahwasanya terdapat titik permasalah terhadap
prestasi belajar mahasiswa penerima bidikmisi di UIN Raden Intan Lampung tahun
2016, dimana ada beberapa mahasiswa memiliki IPK (Indeks Prestasi Kumulatif)
D. Identifikasi Masalah
hidup.
E. Batasan Masalah
memperoleh IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) di bawah standar dan mahasiswa terlalu
F. Rumusan Masalah
ini adalah apakah terdapat korelasi antara mahasiswa penerima Bidikmisi terhadap
1. Tujuan Penelitian
hendak dicapai, yang menjadi “center point” seorang peneliti yang akan
17
Lampung”.
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritis
b. Kegunaan Praktis
1) Bagi Mahasiswa
3) Bagi Masyarakat
perguruan tinggi.
19
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Beasiswa
1. Pengertian Beasiswa
Beasiswa adalah bantuan untuk membantu orang terutama bagi yang masih
sekolah atau kuliah agar mereka dapat menyelesaikan tugasnya dalam rangka
subsidi dan beasiswa.2 Bantuan ini biasanya berbentuk dana untuk menunjang
biaya atau ongkos yang harus dikeluarkan oleh anak-anak sekolah atau
diinginkan.
1
Universitas Indonesia, Beasiswa, 2016, (http://anakui.com)
2
Zulihar Mukmin, “Pengaruh Beasiswa Bidikmisi Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Syiah Kuala”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan Unsyiah, Vol. 1
No. 1 (Agustus 2016),h. 51
20
1) Untuk membantu para pelajar atau mahasiswa agar mereka bisa mencari
ilmu sesuai dengan bidang yang ingin dikuasai, terutama bagi yang punya
setiap orang yang membutuhkan. Memang kita punya hak untuk belajar
kemudian hari. Namu, untuk mendapatkan suatu ilmu kadang kita perlu
3) Menciptakan generasi baru yang lebih pintar dan cerdas. Karena dengan
adanya bantuan beasiswa ini, maka seseorang terutama kaum muda bisa
lebih tinggi. Dari sini akan tercipta sumber daya manusia baru yang lebih
yang cerdas, diharapkan mereka ini bisa memberi bantuan lewat ide dan
3
Anneahira, Beasiswa, 2016, (www.anneahira.com)
21
yang berprestasi dan kurang berprestasi, namun secara ekonomis tidak atau
sia.Sasaran awalnya adalah golongan masyarakat yang tidak mampu dari segi
ekonomi, agar mereka tetap bisa mengenyam pendidikan yang layak.Tidak hanya
itu, penerima beasiswa seharusnya juga memiliki jiwa sosial yang tinggi dan
mengurangi sifat egoisme. Supaya ketika mereka lulus dari bangku pendidikan,
arti beasiswa itu menjadi sebuah polemik yang sering muncul dan semakin
terlihat jelas. Lebih parahnya lagi, dana besiswa yang diberikan sering kali
disalah gunakan oleh oknum penerima beasiswa yang tidak bertanggung jawab .
Realita itu sudah menjadi suatu hal yang tidak tabu lagi. Saya pribadi berpendapat
bahwa, tidak ada masalah jika golongan mampu bisa mendapat beasiswa, kalau
adalah yang benar-benar kurang mampu. Namun akan lebih baik lagi jika dana
beasiswa yang dia peroleh digunakan untuk menunjang atau memajukan sebuah
22
pendidikan. Seperti membeli buku, atau melakukan sebuah penelitian ilmiah yang
pemerintah atau swasta benar-benar bisa tercapai dan tepat sasaran, yaitu
menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berguna bagi agama
3. Manfaat Beasiswa
menempuh pendidikan.
B. Bidikmisi
1. Pengertian Bidikmisi
yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi.
23
Bidikmisi merupakan program 100 Hari Kerja Mentri Pendidikan Nasional yang
program ini terdiri atas bantuan biaya hidup yang diserahkan keepada mahasiswa
ditentukan berdasarkan Indeks Harga Kemahalan daerah lokasi PTN dan bantuan
4
Dikti, Beasiswa Bidikmisi, 2016,
(http://satulayanan.id/layanan/index/56/beasiswabidikmisi/kemendikbud)
24
Negara;
5
Petunjuk Teknis Bidikmisi (Jakarta: Kementrian Agama, 2017), h 2.
25
10. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan
Intan Lampung
3. Misi Bidikmisi
4. Tujuan Bidikmisi
Keagamaaan Islam (PTKI) bagi peserta didik yang tidak mampu secara
akademik;
kemiskinan.
5. Sasaran Bidikmisi
Aliyah, pesantren, SMA, SMK, dan yang sederajat ( 2 tahun terakhir ) yang
berprestasi dan orang tua atau wali-nya kurang mampu secara ekonomi.
6
Ibid, h. 4.
27
yang ditempatkan pada akun belanja Bantuan Sosial (57), diluncurkan kepada
Ketentuan Umum
a. Sasaran
terakhir ) yang berprestasi dan orang tua atau wali-nya kurang mampu secara
ekonomi.
b. Penyelenggara
a. Persyaratan
7
Ibid, h. 5.
8
Ibid, h. 6.
28
berikut:
integritas.
b. Kuota
Studi.
berikut:
30
Tabel 2.1
Daftar Jumlah Penerima Beasiswa Bidikmisi
1) Mekanisme Pendaftaran
Kepala Madrasah/Sekolah;
9
Ibid, h. 12.
31
Desa/Lurah;
2) Mekanisme seleksi
koordinasi dan sosialisasi antar unit utama, unit kerja dan instansi
program Bidikmisi.
sebesar Rp. 6.600.000,- (enam juta enam ratus ribu rupiah) per
rupiah).
4) Penggunaan Dana
10
Pedoman Penyelenggaraan Bidikmisi (Jakarta: Kementrian Agama, 2015), h. 18.
33
berlaku;
berlaku.
berupa :
bantuan;
persemester;
sekaligus (100%).
penyalur.
Operasional Pemerintah.
35
6) Penghentian Bantuan
c) Cuti karena sakit atau alasan lain yang ditentukan oleh Perguruan
Tinggi Penyelenggara;
Penyelenggara.
g) Mengundurkan Diri.
D3);
k) Meninggal dunia;
hidupnya;
atau tertulis;
Bidikmisi.
8) Pelaporan
Bidikmisi;
dengan baik dan telah memenuhi aspek program yang berprinsip pada 4-
Pendidikan Islam.
C. Prestasi Belajar
perubahan pada diri siswa, baik dalam pengetahuan, keterampilan, maupun dalam
sikapnya. Indikator dalam perubahan itu biasanya akan tampak pada prestasi
mengungkapkan kondisi hasil belajar peserta didik yang telah melalui proses
yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya”. 11
potensi-potensi yang ada pada dirinya. Sedangkan belajar merupakan proses yang
Banyak pengertian belajar yang telah dikemukakan oleh para pakar dalam
mengatakan Belajar adalah “setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah
laku yang terjadi sebagai suatu hasil dalam latihan dan pengalaman.12
11
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:
Balai Pustaka, 2002), edisi ke-3, h. 895.
12
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung : Remaja Karya Jemara, 1990), h.84.
40
ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Howard
L. Kingskey mengatakan bahwa learning is the process by which behavior (in the
adalah proses di mana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
perubahan yang dialami secara relatif abadi dalam tingkah laku yang pada
dasarnya merupakan fungsi dari suatu tingkah laku sebelumnya. Dalam hal ini,
sering atau biasa disebut praktik atau latihan (learning is a relatively enduring
practice).14
13
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011), h. 12.
14
Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru, (Jogjakarta: ArRuzz
media, 2012), h. 227.
41
jiwa raga untuk memperoleh sutau perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
kognitif, afektif, dan psikomotor.15 Oleh karena itu, belajar bukanlah suatu tujuan
tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Jadi, langkah-langkah atau
Winkel “Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan usaha belajar yang dapat
adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa sebagai bukti dari keberhasilan
2. Ciri-ciri Belajar
Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa
15
Djamarah, Op. Cit, h. 13.
16
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Bumi Aksara, 2001), h. 29.
17
W.S Winkel, Psikologi Pengajaran (Jakarta: Grafindo Persada, 1991), h.36.
42
perubahan tingkah laku individu yang terjadi karena mabuk atau dalam
perubahan itu.
berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan
menulisnya menjadi lebih baik dan sempurna.Ia dapat menulis dengan kapur
sebagainya.
dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya.Dengan
demikian, makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan
bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha
untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, menangis, dan
belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau
permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan
setelah belajar tidak akanhilang, melainkan akan terus dimiliki dan bahkan
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan
yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku
sebagainya.18
Menurut Baharuddin & Esa N.W, ciri-ciri belajar meliputi: (1) Belajar
ditandai adanya perubahan tingkah laku, (2) Perubahan tingkah laku dari
hasil belajar itu relatif permanen, (3) Perubahan tingkah laku tidak harus
dapat diamati pada saat berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan
perilaku itu bisa jadi bersifat potensial, (4) Perubahan tingkah laku itu
merupakan hasil latihan atau pengalaman, (5) Pengalaman atau latihan itu
dapat memberikan penguatan.19
sebab itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat
berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Belajar tidak hanya
ditentukan oleh potensi yang ada dalam individu tetapi juga dipengaruhi oleh
faktor lain yang berasal dari luar diri yang belajar. Karena tidak heran bila ada
anak cerdas, aktif dan kreatif pada akhirnya dapat mengalami kegagalan dalam
ditemukan anak-anak dari keluarga ekonomi lemah justru sukses dalam belajar
karena faktor motivasi untuk sukses yang tinggi didukung oleh guru-guru yang
berikut:
18
Syaiful Bahri Djamarah, Op. Cit., h. 15.
19
Lilik Sriyanti, Psikologi Belajar, (Yogyakarta: Ombak Dua, 2013), h. 18.
45
a. Faktor Eksternal
1) Faktor Nonsosial
belajar, gedung dan ruang belajar, kondisi geografis sekolah dan rumah,
iklim dan cuaca, jarak rumah ke sekolah, sarana transfortasi yang tersedia
dan sejenisnya.
2) Faktor Sosial
b. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang
psikologis.
1) Faktor Fisiologis
Apabila badan individu dalam keadaan bugar dan sehat maka akan
belajar.
menunjang belajar.
c. Faktor Psikologis
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu.
dan hasil belajar. Demikian juga motivasi, bakat dan minat banyak
memberikan warna terhadap aktivitas belajar. Bakat dan minat terhadap suatu
tujuan belajar, hanya yang bersangkutan perlu waktu lebih banyak dan kerja
4. Gaya Belajar
Gaya adalah cara. Gaya belajar merupakan cara anak didik belajar yang
sudah menjadi kebiasaan, dan kebiasaan tersebut dianggap paling tepat baginya.
a. Somatis, artinya tubuh atau raga. Anak dengan gaya belajar somatis akan
suara, seperti suara guru, suara diri sendiri atau teman lain yang sedang
belajar akan lebih mudah memahami materi bila dengan melihat atau
membaca.
20
Ibid, h. 24.
48
teman).
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa
21
Ibid, h. 27
22
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2008), h. 132.
49
pada masa pubertas, perubahan jakun dari kecil menjadi lebih besar,
Perubahan tersebut bisa dari kecil menjadi besar, bisa dari sempit menjadi
luas bisa pula dari sedikit menjadi banyak atau dari tidak ada menjadi ada.
Pertumbuhan fisik berarti jasmani menjadi lebih besar, lebih tinggi atau
Pertumbuhan rambut bisa dalam arti dari sedikit menjadi banyak atau dari
c. Faktor insting dan reflek. Insting dan reflek merupakan perilaku yang
belajar, yakni:
b. Motivasi. Belajar akan terjadi bila manusia atau binatang terdorong dalam
beberapa hal.
dipertimbangkan.
binatang, yang mungkin dapat disamakan dengan dressur. Dalam hal ini
kesan/otak.
23
Lilik Sriyanti, Op. Cit, h. 20.
51
a. Faktor intern siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari
b. Faktor ekstern, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang datang dari luar
diri siswa.
Kedua faktor ini meliputi aneka ragam hal dan keadaan yang antara lain di
bawah ini:
siswa, yakni:
intelektual/intelegensi siswa.
2) Yang bersifat afektif (ranah rasa), seperti labilnya emosi dan sikap.
24
Mulyati, Pengantar Psikologi Belajar, ( Yogyakarta: Quality Publishing, 2007), h. 3.
52
yang buruk seperti dekat pasar, kondisi guru dan alatalat belajar yang
berkualitas rendah.25
D. Kerangka Pikir
Kerangka pikir adalah sintesa tentang hubungan antara variabel yang disusun
dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah
menghasilkan sintesa tentang hubungan antara variabel yang diteliti. Sintesa tentang
Adapun variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu korelasi antara
mahasiswa penerima bidikmisi dengan prestasi belajar di kampus UIN Raden Intan
pembelajaran.
25
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), Cet. 11, h. 184.
26
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D), (Alfa
beta, Bandung, cet-10, 2010), h. 91
53
pemerintah agar dapat membantu biaya pendidikan dan biaya hidup mahasiswa yang kurang
X Y
signifikan antara variabel bebas yakni mahasiswa penerima bidikmisi dengan variabel
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis berasal dari dua kata yaitu hypo (belum tentu benar) dan tesis
1. Hipotesis Penelitian
kampus UIN Raden Intan Lampung tahun 2016. Sedangkan Hipotesis Nol (Ho)
27
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), h. 80
54
2. Hipotesis Statistik
berikut:
Ho :
Ha :
prestasi belajar
prestasi belajar
55
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian berdasarkan metode yang digunakan oleh peneliti dalam hal
ini adalah penelitian korelasi atau korelasional atau penelitian hubungan. Penelitian
korelasi adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat
hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan dan
manipulasi terhadap data yang memang sudah ada. Menurut Gay dalam Sukardi,
Penelitian menurut jenis data yang digunakan dalam hal ini adalah jenis
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada
1
Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Prakteknya, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008 ), h. 166.
2
Syofyan Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17 (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 15.
56
penelitian merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian, agar hasil dicapai
akurat dan sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah ditentukan sebelumnya. Dalam
syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini, karena kedua
elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi
B. Variabel Penelitian
Variabel pada dasarnya adalah segala sesuatu yang membentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
3
Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung:
Alfabeta, 2013), h. 14.
4
Syofyan Siregar, Op. Cit, h. 30.
5
Ibid, h. 61.
57
belajar mahasiswa di UIN Raden Intan Lampung tahun 2016 terdiri dari dua variabel,
yaitu Beasiswa Bidikmisi merupakan variabel bebas yang diberi simbol X, dan
diberi simbol Y.
X Y
1. Populasi
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
orang, tetapi obyek dan benda-benda alam lain. Populasi juga bukan sekedar
jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
58
karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.6 Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa penerima Bidikmisi di UIN Raden Intan
Lampung tahun 2016, data dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3.1
Populasi Penelitian Mahasiswa Penerima Bidikmisi
UIN Raden Intan Lampung tahun 2016
Jenis kelamin
NO Fakultas Jumlah
Laki-laki Perempuan
1. Tarbiyah dan Keguruan 20 67 87
2. Dakwah dan Komunikasi 4 9 13
3. Ushuludin 1 2 3
4. Ekonomi Syari’ah 8 4 12
5. Ekonomi dan Bisnis 11 19 20
Jumlah 44 101 145
Sumber : Data statistik mahasiswa penerima bidikmisi UIN Raden Intan Lampung
tahun 2016
adalah seluruh mahasiswa penerima bidikmisi UIN Raden Intan Lampung tahun
2. Sampel Penelitian
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin
dipelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,
tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu.7
6
Sugiyono.Op.Cit, h. 117
7
Ibid, h. 118.
59
korelasional jumlah sampel minimal untuk memperoleh hasil yang baik adalah
adalah 100. Dalam penelitian ini untuk menentukan jumlah sampel menggunakan
Rumus Slovin:
n : Ukuran sampel
N : Ukuran populasi
yaitu Teknik sampling yang akan memberikan peluang yang sama bagi seluruh
anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Salah satu teknik dari
pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa
berikut:
60
Tabel 3.2
Data Pengambilan Sampel Penelitian Mahasiswa Penerima Bidikmisi
UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016
No Fakultas Jumlah
Mahasiswa
1 Tarbiyah dan Keguruan 24
2 Dakwah dan Komunikasi 10
3 Ushuludin 3
4 Ekonomi Syari’ah 10
5 Ekonomi dan Bisnis 12
Jumlah 59
61
sebagai berikut:
(Angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
dijawabnya .9
sudut pandang :
8
Suharsimi Arikunto. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. (Jakarta:Bumi
aksara,2013),h. 194
9
Sugiyono. Op. cit. h. 199
62
lain
kuesioner tertutup.
penerima Bidikmisi.
2. Metode Dokumentasi
siswa penerima bidikmisi tahun 2016, visi misi kampus UIN Raden Intan
Lampung dan semua yang berkenaan dengan profil kampus UIN Raden Intan
Lampung.
Arikunto,instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh penulis
dalam pengumpulan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik
1. Uji Validitas
kesahihan suatu instrument yang valid atau shahih mempunyai validitas tinggi.
10
Ibid. h. 201
11
Iqbal Hasan .Pokok-pokok Materi Metodelogi dan Aplikasinya (Bogor:Gralia
Indonesia,2002). h. 72
64
sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang
12
validitas yang dimaksud. Alat untuk mengukur tingkat validitas angket
N XY X Y
rxy
n X 2
X n Y Y
2 2 2
Keterangan :
∑X : Skor total X
∑Y : Skor total Y
signifikasi 0,05 maka alat ukur tersebut valid, begitu juga sebaliknya jika r hitung
2. Uji Reliabilitas
yaitu juka hasil pengukuran yang dilakukan tidak berbeda walaupun diukur pada
situasi yang berlainan. Jadi alat yang eliabel secara konsisten memberi hasil
menggunakan rumus
Alpha Cronbach,yaitu
∑
[ ][ ]
Keterangan :
1 = Bilangan konstanta
= Varian total14
adalah tes yang memiliki koefisien reliabilitas lebih dari atau sama dengan 0,70.
13
Anas Sudijono, Pengantar evaluasi Pendidikan (Yogyakarta: Rajawali Pers, 2011) , h. 95
14
Suharsimi arikunto .Op .cit. h. 239
66
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Setelah data yang penulis butuhkan untuk
penelitian terkumpul semuanya, maka untuk menganalisis hasil belajar akidah akhlak
Moment dari Pearson yaitu dengan rumus angka kasar (RawScor), yang merumuskan
sebagai berikut :
N XY X Y
rxy
n X 2
X n Y
2 2
Y
2
Keterangan :
n = Banyaknya sampel
X = Skor Ganjil
Y = Skor Genap
XY = Perkalian X dan Y
Nilai akhir yang akan diperoleh dengan menggunakan rumus tersebut adalah
Kemudian setelah diketahui nilai korelasi yang diperoleh dengan tabel interpretasi
koefisien korelasi sebagai upaya untuk mengetahui tingkat hubungan yang dihasilkan
dari korelasi antar variabel yang selanjutnya menggunakan tabel interpretasi koefisien
Tabel 3.3
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
dihasilkan dari korelasi antar variabel. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
KP = r2 × 100 %
Dan selanjutnya guna untuk menguji dari nilai akhir yang diperoleh dengan
√
√
Keterangan :
n = banyaknya data
m = banyaknya variabel
Likert. Skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap,
15
Sugiyono op.cit. h. 149
68
pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu.
Likert terdiri dari sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak
setuju.
Tabel. 3.4
Skala Likert
jawaban setuju atau penting. Alternatif jawaban dapat berupa apapun sepanjang
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek jawaban,
16
Syofyan Siregar, Op. Cit, h. 50-51.
69
NBAB IV
UIN Raden Intan Lampung adalah perguruan tinggi agama Islam tertua
dan terbesar di Lampung. Dalam lintas perjalanan sejarahnya, UIN Raden Intan
Lampung melintasi beragam fase, mulai dari fase rintisan, kemudian fase
(YKIL). Yayasan yang diketuai Raden Muhammad Sayyid ini berdiri pada 1961
provinsi yang terpisah dari Sumatera Selatan, Fakultas Tarbiyah milik yayasan
ini dinegerikan sebagai cabang Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang
rangka tersebut, didirikanlah Fakultas Ushuludin pada 1965 dengan Dekan KH.
Zakariya Nawawi.
Kampus Kaliawi. Pada tahun yang sama, untuk efektivitas upaya penegerian,
dengan keluarnya Keputusan Menteri Agama RI No. 162 Tahun 1967 tentang
organisasi yang diketuai oleh Gubernur Drs. Zainal Abidin Pagar Alam.
Sekretaris panitia dipegang Mochtar Hasan, SH yang pada waktu itu menjabat
dekan fakultas yang ada, tokoh-tokoh masyarakat dan para ulama yang terdiri
Jerih payah dan usaha YKIL, Yaperti, dan panitia gabungan ini akhirnya
belakang nama Universitas/Institut biasanya diberi label nama kota atau nama
Mochtar Hasan S.H., dibantu M. Djuaini Zubair, SH, sebagai Sekretaris Al-
Jami'ah (Kepala Biro). Tiga tahun kemudian, jabatan rektor dipegang oleh Drs.
hibah tanah seluas 5 hektar di Labuhan Ratu oleh Pemda Dati I Lampung yang
Institut pun dipindahkan dari Kampus Kaliawi ke Kampus Labuhan Ratu. Hal ini
terjadi pada masa kepemimpinan Rektor ke-4, Bapak Drs. Muhammad Zein
(1978-1984). Pada masanya juga, Institut mendapat hibah tanah seluas 50 hektar
di Sukarame dari Pemda atas dukungan Menteri Agama kala itu yang juga putra
berlantai dua yang dipersiapkan untuk kegiatan Fakultas Tarbiyah dan Fakultas
Pada masa rektor ke-6 yang dijabat Drs. H. Pranoto Tahrir Fatoni (1989-
ditandai dengan peresmian Fakultas Dakwah yang telah dirintis sejak tahun 1990
berdasarkan Keputusan Menteri Agama No. 397 tahun 1993, sehingga jumlah
ini.
ke-8 melanjutkan upaya pengembangan akademik ini antara lain dimulai dengan
73
pembukaan Program S-2 dan Fakultas Adab. Namun sayang, karena peminat
bidang studi untuk Fakultas Adab sangat minim, maka kegiatan Fakultas ini
sidang senat UIN Raden Intan tanggal 17 Nopember 1999, yang menyetujui
Keputusan Rektor nomor 222 tahun 1999 tanggal 4 Desember 1999 tentang
Lampung, Ketua DPRD, Rektor UNILA dan Ormas Islam Provinsi Lampung
Pada tahun 2001 Program Pascasarjana UIN Raden Intan mulai beroperasi
berhasil mendapat status negeri berdasarkan SK. Menteri Agama Nomor 186
Tahun 2002, tepatnya pada masa kepemimpinan Rektor ke-9, Prof. Dr. H.S.
Bahasa Inggris, Prodi Tadris Biologi, Prodi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal
(PGRA), pada Fakultas Tarbiyah, Prodi Ekonomi Islam pada Fakultas Syari’ah,
Prodi Pemikiran dan Politik Islam pada Fakultas Ushuluddin, dan Prodi Perdata
unit-unit pelaksana teknis dan lembaga penunjang akademik antara lain Lembaga
akhir masa jabatannya, Institut ditetapkan sebagai salah satu instansi pemerintah
ke-11 saat ini yang dijabat Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag (2010-sekarang)
kelembagaan dan peningkatan kualitas SDM terus digalakkan, baik secara fisik
2016 Tahun 2011, UIN Raden Intan Lampung menduduki peringkat pertama se-
75
wilayah Sumatera dan ketiga nasional untuk SPMB-PTAIN 2011. Tahun yang
sama, UIN Raden Intan Lampung masuk peringkat sepuluh besar PTAIN dari
dicapai dan terus diupayakan menuju visi sebagai perguruan tinggi Islam yang
Visi:
Misi:
internasional;
4. Menjalin kerja sama dalam dan luar negeri untuk penguatan kelembagaan.
Tujuan
takwa, dan akhlaqul karimah (ulin nuha), serta kemampuan daya saing
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dijiwai oleh nilai keislaman
teknologi dan seni yang dijiwai oleh nilai keislaman, serta mengupayakan
B. Definisi Operasional
ekonomi.1
dan di uji.
1
Dikti, Beasiswa Bidikmisi, 2016,
(http://satulayanan.id/layanan/index/56/beasiswabidikmisi/kemendikbud)
78
digunakan oleh penulis dalam pengumpulan data agar pekerjaan lebih mudah dan
hasilnya lebih baik sehingga lebih mudah diolah. Yaitu sebagai berikut :
1. Uji Validitas
N XY X Y
1. rxy
n X 2
X nY Y
2 2 2
( )( ) ( )( )
√* ( ) ( ) +* ( ) ( ) +
√* +* +
0,38
N XY X Y
2. rxy
n X 2
X nY Y
2 2 2
( )( ) ( )( )
√* ( ) ( ) +* ( ) ( ) +
√* +* +
79
√( )( )
dengan demikian soal nomor 1 dikatagorikan valid dengan kata lain soal tersebut
soal tersebut juga dapat digunakan. Data lebih lengkapnya dapat dilihat pada
lampiran.
2. Uji Reliabilitas
∑
( )( )
( )( )
( )( )
80
( )( )
dikatakan baik bila nilai reliabilitas instrumen sama dengan atau lebih besar dari
D. Uji Hipotesis
hubungan. Analisis hubungan (korelasi) adalah suatu bentuk analisis data dalam
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan atau bentuk arah hubungan
diantara dua variabel dan besarnya pengaruh yang disebabkan oleh variabel yang
1. Koefesien Korelasi
hubungan antara dua variabel atau lebih, juga dapat menentukan arah hubungan
n XY ( X )( Y )
rxy
{n X 2 ( X ) 2 }{n Y 2 ( Y ) }
2
Keterangan :
81
Ho :
Ha :
Prestasi Belajar
Belajar
n XY ( X )( Y )
rxy
{n X 2 ( X ) 2 }{n Y 2 ( Y ) }
2
n = 59
∑ = 4195
∑ = 4917
∑ = 304615
∑ = 412193
∑ = 350249
( )( )
√* ( ) +* ( ) +
2
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo, 2008), hlm. 206.
82
= 0,86
5% . Taraf signifikasi 5% pada n = 59 adalah 0,25 sehingga rhitung= 0,86 > rtabel
Tabel 4.1
Tingkat Korelasi Dan Kekuatan Hubungan3
dengan Prestasi belajar adalah korelasi yang sangat kuat. Selanjutnya dilakukan
uji keberartian yang digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan
signifikan dan dapat digunakan untuk seluruh populasi. Uji keberartian dalam
penelitian ini menggunakan uji-t, dengan ketentuan thitung > ttabel, maka tolak H0
3
Syofyan Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17 (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm. 337.
83
(Korelasi signifikan) dan bila thitung < ttabel maka terima H0 (korelasi tidak
√
t =
√
r n2
1 r2
0,86 59 2
1 0,86
2
0,868
1 0,7396
6,88
13,49
0,51
13,49 Sedangkan harga ttabel untuk a =5% dan db (derajat kebebasan) 59 adalah
2,00 berarti harga thitung > ttabel. Jadi harga koefisien korelasi 0,86 adalah
2. Koefisien Determinasi
terikat (Y) yang dapat dijelaskan oleh keragaman variabel bebas (X), atau dengan
4
Perhitungan secara lengkap ada pada lampiran 25, hlm. 128.
84
KP = r2 x 100%
= (0,86)2 x 100 %
= 0,7396 x 100 %
= 73,96%
Belajar, dan 26,04% dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan demikian maka dapat
E. Pembahasan
Dari hasil analisis, angket yang disebarkan kepada responden yaitu mengenai
Bidikmisi dapat diketahui melalui nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang
Lampung. Hal ini terbukti dengan perhitungan koefisien korelasi antara yang sebesar
0,86 atau dengan kata lain, Mahasiswa Penerima Bidikmisi 82,81% pada prestasi
prestasi belajar. Hal ini diperkuat dengan teori menurut Siti Pratini dalam bukunya
suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan belajar. 5 Adapun
mengenai gaya atau cara belajar yang biasa digunakan pun menjadi sebuah kebiasaan
yang akhirnya kebiasaan tersebut dianggap paling tepat baginya. Dengan gaya belajar
yang berbeda-beda menjadikan prestasi yang diraih pun akan berbeda pula setiap
individunya. Dari hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh peneliti bernama
Stephani Chintya Debi tahun 2014 dengan judul “Hubungan Motivasi Belajar dengan
positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa
Bidikmisi program studi Pendidikan Ekonomi UNJ 2011. Di dalam penelitian yang
dilakukan Stephany ini terdapat motivasi belajar yang mempengaruhi prestasi belajar
mahasiswa penerima Bidikmisi, sedangkan dalam penelitian dilakukan kali ini ada
kaitannya motivasi belajar dengan beasiswa Bidikmisi nya itu sendiri. Dengan
belajar.
Dengan demikian Beasiswa Bidikmisi dapat menjadikan salah satu acuan dari
5
Muhammad Syahrul, Wawasan Pendidikan, 2016, (http://www.wawasanpendidikan
.com/2015/09/pengertian-prestasi-belajar-menurut-ahli.html?m=1)
86
perkuliahan serta hal lainnya. Mereka harus tetap bekerja untuk memenuhi
perkuliahan agar nilai Indeks Prestasi Kumulatif tidak < 3,00 sesuai dengan ketentuan
standarisasi IPK Bidikmisi dan mereka juga harus mempertahankan persentase dalam
segala sesuatunya harus sesuai dengan ketentuan Bidikmisi dan atas Keputusan
bantuan dan sanksi tertulis bahwa jika Indeks prestasi Kumulatif (IPK) < 3,00 akan
Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan Prestasi Belajar di Kampus UIN Raden Intan
Lampung Tahun 2016 sesuai dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,86 atau dengan
dipengaruhi oleh Prestasi Belajar, sedangkan 26,04% hasil dari beasiswa Bidikmisi,
Prestasi Belajar di Kampus UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016 dan Ha diterima.
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya tentang korelasi antara
Beasiswa Bidikmisi yang telah memiliki keeratan hubungan yang kuat dengan
B. Saran
Bidikmisi ini.
Prestasi Belajarnya supaya tidak ada lagi IPK yang menurun hanya
melakukan kegiatan lain di luar kampus seperti terlalu aktif di organisasi dan
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
A. IDENTITAS
1. Nama :
2. Jurusan :
3. Jenis Kelamin :
C. DAFTAR PERNYATAAN
N
Pernyataan SS S N TS STS
NO
1. Saya mengikuti program beasiswa
2. Saya mengikuti proses seleksi dengan baik
3. Saya melakukan kesepakatan dengan
penyelenggara Bidikmisi
4. Saya mengikuti peraturan Beasiswa Bidikmisi
5. Saya menerima dana beasiswa setiap semester
6. Setiap pembayaran kuliah sesuai dengan
fakultas masing-masing
7. Saya menerima anggaran sesuai dengan yang
ditentukan
8. Dalam pengalokasian dana Bidikmisi rutin
diterima
94
Lampiran 4
Lampiran 5
23 A23 4 4 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 5 4 3 2 3 1 1 3 3 4 3 69
24 A24 2 2 2 3 2 1 1 2 3 4 5 3 2 1 2 3 2 1 1 4 5 5 2 2 1 61
25 A25 1 2 4 3 5 5 3 2 3 5 4 3 2 1 3 4 3 4 5 4 2 4 3 2 1 78
26 A26 4 3 2 3 3 1 1 2 5 1 3 5 5 3 3 2 1 1 1 2 3 4 4 3 3 68
27 A27 1 2 3 4 5 3 2 5 3 4 2 1 1 2 3 4 3 2 3 3 2 2 4 2 1 67
28 A28 5 5 3 4 2 2 1 3 1 2 2 3 3 3 2 1 4 3 2 3 3 2 2 1 2 64
29 A29 3 3 4 5 5 3 3 3 2 2 4 4 3 2 1 1 2 3 3 2 2 1 1 2 2 66
30 A30 5 3 2 1 3 3 2 3 2 3 2 1 4 4 5 3 2 3 1 2 3 1 1 3 2 64
31 A31 3 2 3 3 2 2 1 3 2 4 5 5 2 3 5 5 4 3 2 3 4 3 2 4 2 77
32 A32 2 3 4 4 4 3 3 3 2 5 4 4 3 4 1 3 2 4 1 4 3 2 1 3 3 75
33 A33 3 4 3 2 2 1 3 5 3 2 1 3 2 1 2 1 3 3 3 2 3 2 1 3 4 62
34 A34 4 4 3 3 2 4 1 3 3 2 3 2 3 2 1 3 2 3 1 3 2 3 1 4 4 66
35 A35 1 4 5 3 2 2 2 1 2 2 1 2 3 4 2 3 2 2 4 1 2 1 2 1 1 55
36 A36 3 4 3 3 4 5 3 2 1 3 4 3 4 3 4 2 2 5 2 2 3 3 2 3 2 75
37 A37 3 4 4 3 3 4 3 2 4 4 5 2 3 2 4 2 2 4 5 3 2 2 3 4 2 79
38 A38 3 1 1 3 1 3 2 4 5 3 2 2 1 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 2 4 66
39 A39 4 5 4 4 3 4 3 2 3 4 4 5 3 2 1 3 4 5 5 4 3 2 2 1 2 82
40 A40 2 3 4 5 3 2 1 2 1 1 2 3 2 3 5 5 4 4 3 2 4 5 3 2 2 73
41 A41 3 2 1 1 4 3 2 1 2 2 1 1 2 1 3 2 1 1 1 2 1 2 1 3 1 44
42 A42 1 2 3 2 1 4 2 3 4 3 2 1 2 1 3 2 3 2 3 3 1 2 2 3 5 60
43 A43 3 5 4 3 2 4 1 1 2 2 3 3 4 5 4 2 2 2 1 3 3 5 1 3 1 69
44 A44 3 3 2 3 2 3 2 2 2 1 1 2 4 3 2 4 2 3 2 3 4 3 2 2 1 61
45 A45 1 4 3 2 2 1 2 3 2 4 3 3 2 2 1 4 2 1 1 2 3 3 2 4 2 59
46 A46 2 4 3 2 3 3 2 4 4 2 2 5 2 2 3 2 4 5 4 1 1 1 1 1 4 67
47 A47 2 3 3 1 4 2 3 4 4 2 2 2 1 2 2 5 3 2 3 4 3 4 4 5 2 72
48 A48 2 4 2 2 2 3 1 4 4 2 1 3 3 4 2 1 4 3 4 2 3 3 2 3 4 68
99
49 A49 1 2 1 3 2 1 1 1 2 1 3 1 3 1 1 2 3 3 3 4 3 2 5 4 3 56
50 A50 3 4 3 5 5 4 5 4 5 1 3 5 5 3 2 5 3 2 1 5 5 4 4 4 3 93
51 A51 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 5 5 3 3 2 2 4 5 4 3 2 5 1 4 3 84
52 A52 2 3 1 2 3 1 1 4 2 2 2 3 1 2 2 3 2 4 2 3 5 2 1 1 4 58
53 A53 3 4 3 2 4 1 1 3 2 2 3 1 4 2 4 5 5 2 2 1 1 3 3 2 1 64
54 A54 1 2 2 3 1 1 2 2 3 3 1 3 4 2 2 2 4 3 1 1 2 3 5 5 1 59
55 A55 3 1 3 2 2 4 1 4 2 2 5 3 5 1 1 3 1 2 2 2 4 2 3 3 3 64
56 A56 1 2 2 5 3 5 4 1 1 1 3 5 4 2 2 4 2 2 3 1 1 2 4 3 4 67
57 A57 2 5 2 5 1 1 2 4 3 4 2 2 5 4 4 3 2 2 1 1 1 3 2 2 2 65
58 A58 3 4 5 3 5 3 2 3 2 2 4 3 4 2 3 2 2 1 3 2 3 2 1 1 3 68
59 A59 2 3 3 3 4 5 2 4 2 2 5 1 5 1 3 4 4 4 3 1 2 3 2 2 1 71
Lampiran 6
N XY X Y
rxy
n X 2
X nY Y
2 2 2
Keterangan:
Perhitungan:
N XY X Y
1. rxy
n X 2
X nY Y
2 2 2
( )( ) ( )( )
√* ( ) ( ) +* ( ) ( ) +
√* +* +
√
0,38
N XY X Y
2. rxy
n X 2
X nY Y
2 2 2
( )( ) ( )( )
√* ( ) ( ) +* ( ) ( ) +
√* +* +
√( )( )
Telah ditetapkan bahwa butir soal dikatakan valid jika memiliki atau
Hasil perhitungan soal nomor 3 sampai dengan soal nomor 25 dapat dilihat dalam
lampiran dari 25 soal yang dilakukan uji instrumen, terdapat 22 soal yang
Lampiran 7
Dalam hal ini penulis menggunakan salah satu formula yang diajukan oleh Kuader
∑
( )( )
Dimana :
= reliabilitas instrumen.
1 = bilangan konstan.
= varians total.
p = proporsi subjek yang menjawab dengan betul pada sesuatu butir (proporsi subjek
q = ( )
Maka :
∑
( )( )
( )( )
( )( )
( )( )
instrumen dikatakan baik bila nilai reliabilitas instrumen sama dengan atau lebih
Lampiran 8
ANALISIS KORELASI
No Nama X Y X² Y² XY
1 A1 90 85 8100 7225 7650
2 A2 87 89 7569 7921 7743
3 A3 82 87 6724 7569 7134
4 A4 89 90 7921 8100 8010
5 A5 83 92 6889 8464 7636
6 A6 88 74 7744 5476 6512
7 A7 75 83 5625 6889 6225
8 A8 87 84 7569 7056 7308
9 A9 85 79 7225 6241 6715
10 A10 76 83 5776 6889 6308
11 A11 72 70 5184 4900 5040
12 A12 67 82 4489 6724 5494
13 A13 70 86 4900 7396 6020
14 A14 62 84 3844 7056 5208
15 A15 60 91 3600 8281 5460
16 A16 68 83 4624 6889 5644
17 A17 90 92 8100 8464 8280
18 A18 88 86 7744 7396 7568
19 A19 74 85 5476 7225 6290
20 A20 65 89 4225 7921 5785
21 A21 73 83 5329 6889 6059
22 A22 68 83 4624 6889 5644
23 A23 69 87 4761 7569 6003
24 A24 61 89 3721 7921 5429
25 A25 78 90 6084 8100 7020
26 A26 68 85 4624 7225 5780
27 A27 67 88 4489 7744 5896
28 A28 64 83 4096 6889 5312
29 A29 66 80 4356 6400 5280
30 A30 64 84 4096 7056 5376
31 A31 77 73 5929 5329 5621
32 A32 75 68 5625 4624 5100
106
Lampiran 9
∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) + * ∑ + (∑ )
Keterangan:
N = Number of casses
Dengan harga kritik (product moment) dapat dikatakan signifikan jika r hitung
N = 59
∑ = 4195
∑ = 4917
∑ = 304615
∑ = 412193
∑ = 350249
108
Diketahui:
∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) + * ∑ + (∑ )
( )( )
√* ( ) +* ( ) +
√* +* +
√( )( )
√
109
Lampiran 10
Lampiran 11
TABEL T