Skripsi
Oleh :
Dhika Prisdiana Hadi
NPM 1311100175
Skripsi
Oleh :
Dhika Prisdiana Hadi
NPM. 1311100175
“Berbuat baiklah bukan karena apa yang kita tuai, tetapi berbaiklah dengan apa yang
kita tanam…..”
(Peneliti)
PERSEMBAHAN
Teriring do’a dan rasa syukur kepada Allah SWT, atas segala limpahan
berkah, nikmat, dan kemudahan dalam menjalani kehidupan ini, serta rasa sayang dan
perlindungan-Nya yang selalu mengiringi di setiap hela nafas dan langkah kaki ini.
Maka dengan ketulusan hati dan penuh kasih sayang, kupersembahkan karya
1. Kedua orang tua tercintaku, Ayahanda Hadi Sucipto dan Ibunda Prissetiowati.
pendidikan S1 di UIN Raden Intan Lampung. Terima kasih ayah dan ibu, aku
terima kasih telah mendukung akademikku, baik do’a, harapan serta motivasi
04 April 1996 yang merupakan anak pertama dari 2 bersaudara, putri dari pasangan
lulus pada tahun 2010, kemudian melanjutkan kembali di Sekolah Menengah Atas di
SMA PGRI 2 Pringsewu lulus pada tahun 2013. Kemudian pada tahun 2013
Intan Lampung program Strata Satu (S1) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Bismillahirrahmanirrahim
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
menyelesaikan skripsi ini, yang disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Raden Intan Lampung. Shalawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW,
dari berbagai pihak, serta dengan tidak mengurangi rasa terima kasih atas bantuan
semua pihak, rasa hormat dan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
mahasiswa;
2. Syofnidah Ifrianti, M.Pd dan Nurul Hidayah, M. Pd selaku Ketua dan Sekretaris
3. Dr. Safari Daud, S.Ag.,M.Sos.I selaku Pembimbing I dan Ida Fiteriani, M.Pd
4. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung
yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat hingga
5. Seluruh staf dan karyawan tata usaha Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
6. Bapak Rifki, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah MIN 11 Bandar Lampung, serta
jajarannya yang telah memberikan bantuan dan kesempatan kepada penulis untuk
mengadakan penelitian;
7. Bapak M. Arsyil Azim Lubara, S.Pd selaku guru mata pelajaran IPS yang
8. Temanku Alif Nurrohman, S.P yang tiada henti menyemangati studi akhirku,
Luthfi, Gusti Ayu, Nicen Agustin, Putri Wulan dan seluruh sahabatku yang tidak
bisa aku sebutkan satu-satu. Terimakasih atas tempat keluh kesahku, atas kisah
telah hadir dan juga menjadi bagian prosesku hingga aku sampai dengan titik ini;
11. Kepada semua pihak yang telah turut memberikan dukungan sehingga
terselesainya skripsi ini dengan lancar, semoga skripsi ini bermanfaat yang
Penulis sadar bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan, mengingat kemampuan yang terbatas. Untuk itu kepada para pembaca
penelitian ini akan lebih baik dan sempurna di masa mendatang. Akhirnya penulis
berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
Tabel 10.Sikap Sosial Siswa yang Tampak dan Kurang Tampak ......................... 104
Tabel 11.Indikator Pembelajaran IPS yang Tampak dan KurangTampak ............. 108
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 5. Hasil Perbandingan Data Observasi dan Wawancara Guru IPS ....... 128
Lampiran 6. Hasil Perbandingan Data Hasil Observasi dan Angket Siswa .......... 135
PENDAHULUAN
merupakan usaha untuk menyiapkan peserta didik supaya dapat berperan aktif
dan positif dalam hidupnya baik sekarang maupunwaktu yang akan datang.
yang baik. Pendidikan juga harus berfungsi secara optimal sebagai wahana utama
1
Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan. (Jakarta:Rajawali Pers, 2011).h. 125-126.
dalam pembangunan bangsa agar tumbuh masyarakat yang terdidik dan
peserta didik.
bahwa “masa kanak-kanak akhir berada dalam tahap operasi konkret dalam
berpikir yaitu usia 7-12 tahun, yang mana merupakan usia anak Sekolah Dasar.
Dalam perkembangan berpikirnya, anak mulai berfikir logis terhadap objek yang
konkret, rasa egonya berkurang dan mulai bersikap sosial”. 2Dapat diartikan
apabila ego peserta didik masih tinggi dan merasa paling benar, maka peserta
didik tersebut akan dijauhi peserta didik yang lain. Peserta didik mulai dapat
berpikir dalam berteman dan bergaul, mana teman yang menguntungkan atau
merugikan, dan teman yang membuat lebih nyaman atau sebaliknya, usia
keemasan inilah yang menunjang ditanamkannya sikap sosial yang baik. Hal ini
2
Hudiyono. Membangun Karakter Siswa. (Surabaya:Erlangga, 2012) h. 5-6.
berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah”. 3
nilai sosial kesusilaan). Sejak di tingkat dasar, secara dini para pendidik
tujuan pendidikan ada pada pundak seorang pendidik (guru). Guru bertanggung
jawab dalam proses pendidikan di sekolah yang kemudian akan dibawa ke dalam
masyarakat.
Fitrah kecintaan guru kepada peserta didik telah mendorong berbagai upaya
untuk menjadikan peserta didik menjadi makhluk yang lebih baik”. 4 Guru
suritauladan bagi siswa, segala bentuk tingkah lakunya akan diperhatikan oleh
siswa. Bukan hanya pandai menyampaikan materi pembelajaran tetapi guru atau
3
Abdullah Idi,Op.Cit. h 162.
4
Mulyasa.Manajemen Pendidikan Karakter. (Jakarta: Bumi Aksara, 2012). h. 31.
pendidik juga dituntut untuk cerdas dalam menanamkan nilai-nilai serta norma
sosial agar siswa pandai membawa diri dalam lingkungan sosial.Hal ini sesuai
norma sosial agar peserta didik pandai membawa diri dalam lingkungan sosial
5
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2000). h. 434.
Menurut S. Nasution dalam buku Abdullah Idi : “Pada dasarnya setiap
seluruh potensi yang dimilikinya agar mereka dapat hidup dan dapat
timbal balik antar pribadi, kelompok, maupun pribadi dengan kelompok”. 8Ini
didik berangkat dari lingkungan sosial yang baik, lingkungan adaptasi sosial
6
Abdullah Idi, Op.Cit. hlm.61.
7
Sanjaya Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran.(Bandung : Kencana, 2008).
hlm 251.
8
Dadang Supardan. Pengantar Ilmu Sosial.(Bumi Aksara: Jakarta, 2007) hlm 140.
didik juga dapat berinteraksi dengan teman sebaya yang berkonotasi negatif,
misalnya sikap melawan guru, berkelahi, berbohong, malas, boros uang jajan,
dikatakan Imam Barnadib, et.al. dalam buku Abdullah Idi, anak didik memiliki
anggota tubuh untuk bekerja (kaki, tangan, dan jari), latar belakang biologis
(warna kulit, bentuk tubuh, dan lain sebagainya), serta perbedaan individual. 9
Hal ini mungkin masih menjadi kesulitan bagi para peserta didik untuk
sangat efektif apabila ditanamkan sejak usia dasar, karena pembentukan fondasi
tidak bisa dilepaskan kaitannya dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
mengenal mata pelajaran IPS. Istilah IPS di Indonesia mulai dikenal sejak tahun
Dalam dokumen kurikulum tersebut IPS merupakan salah satu nama mata
pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata
pelajaran Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu
sosial lainnya. 10
memiliki sikap yang baik, saling menghargai dan menjadi warga negara yang
berinteraksi dengan orang lain, diterima dalam masyarakat. Peserta didik juga
IPS di kelas V MIN 11 Bandar Lampung, yakni pada bulan Januari 2017
kelompok tersebut siswa diajak untuk saling bekerja sama, tidak membeda-
bedakan teman, dan saling tolong menolong. Guru juga mengajak siswa
berinteraksi secara aktif dan bertutur kata dengan santun dan lembut. Pada saat
gambar yang pendidik tunjukkan dan peserta didik lainnya diarahkan untuk
memperhatikan indikator penanaman sikap sosial siswa. Hal ini selaras dengan
11
Dhika Prisdiana. Pembelajaran IPS Kelas V MIN 11 Bandar Lampung. (Bandar
Lampung:28 Januari 2017, 08:30).
pendapat Ahmad Susanto bahwa “untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS,
sekolah dasar menjadi lembaga formal untuk dapat mengembangkan dan melatih
potensi diri siswa guna melahirkan manusia yang andal, baik dalam bidang
12
Ahmad Susanto. Teori Belajar & Pembelajaran di SD. (Jakarta: Kencana, 2013). h. 148.
25 M. Luthfi Kurang jujur, toleransi
26 M. Ridho A Toleransi, suka menolong, jujur, kurang
disiplin diri
27 M. Syauqi N Sopan santun, suka menolong, jujur, toleransi
28 Mutiara M Jujur, disiplin diri
29 Nabil A Sopan santun, suka menolong
30 Natasya Salsabila Disiplin diri, suka menolong
31 Rengga S Kurang disiplin diri, sopan santun, toleransi
32 Rara S Disiplin diri, suka menolong, sopan santun
33 Refa L Toleransi, suka menolong
34 Rendi W Toleransi kurang disiplin diri
35 Reva A Sopan santun, suka menolong, toleransi, jujur.
36 Revina I Toleransi, sopan santun
37 Ridho DA Kurang jujur, suka menolong
38 Siti Khodijah Sopan santun, disiplin diri
39 Syifa DI Disiplin diri, toleransi, jujur. 13
Dari hasil tabel di atas dapat diartikan bahwa, peserta didik kelas V MIN
disimpukan bahwa, sikap sosial kelas V sudah baik, karena peserta didik
sebagian besar sudah memiliki sikap sosial jujur, tolong menolong, toleransi,
disiplin diri, dan sopan santun.Kepribadian sikap sosial yang berbeda-beda ini
satu bukti bahwa keberagaman individu itu memang ada dan saling
wawancara dengan guru mata pelajaran IPS MIN 11 Bandar Lampung M. Arsyil
13
Dhika Prisdiana H. Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Kelas V MIN 11 Bandar Lampung.
(Bandar Lampung: Oktober-Desember 2016).
1. Sikap sosial yang dimiliki peserta didik kelas V MIN 11 Bandar Lampung
2. Tetapi ada aspek yang mulai melemah pada diri peserta didik yaitu sikap
disiplin diri.
memotivasi peserta didik memiliki nilai sikap sosial yang berperan penting
sebagai bekal dalam bergaul dengan sebayanya dan anggota masyarakat yang
lebih luas, dalam hal ini adalah melalui pembelajaran IPS. Merujuk pada
“Guru membutuhkan cara mengajar yang baik yang akan berpengaruh terhadap
pengajaran”. 15 Pengaruh cara mengajar dalam diri pendidik ini yang secara nyata
sosial peserta didik.Oleh karena itu, inilah tugas pendidik untuk menyelamatkan
dan menjaga nilai sikap-sikap sosialnya melalui pembelajaran IPS karena mereka
berbeda secara fisik dan psikologi. Memahami bahwa menyelamatkan nilai sikap
14
Muhammad Arsyl S.Pd. Hasil Wawancara Guru Mata Pelajaran IPS Kelas V MIN 11
Bandar Lampung. (Bandar Lampung:24 Januari 2017, 16:30).
15
Sri Esti WD. Psikologi Pendidikan. (Jakarta:Grasindo. 2002). h. 9
sosial siswa sangat perlu dilakukan, sebab apabila tidak diselamatkan nilai sikap
sosial akan dengan mudah dilemahkan. Salah satu cara yang dapat digunakan
pendidik adalah dengan menanamkan nilai-nilai sikap sosial pada diri siswa
sikap sosial melalui pembelajaran IPS pada siswa kelas V MIN 11 Bandar
Lampung, sehingga diharapkan siswa mampu peka terhadap keadaan sosial baik
B. Identifikasi Masalah
1. Sikap sosial yang mulai melemah yaitu kurangnya sikap disiplin diripada
peserta didik karena berperan penting dalam membentuk sikap sosial peserta
perannya.
5. Mata pelajaran IPS diharapkan mampu menjadi jembatan pendidik untuk
C. Batasan Masalah
penelitian ini terkait perbedaan individu serta keberagaman peserta didik menjadi
sorotan menarik guna mengetahui usaha pendidik dalam menanamkan nilai sikap
Bandar Lampung.
D. Rumusan Masalah
diajukanrumusanmasalahyaitu :
E. Tujuan Penelitian
Bandar Lampung.
F. Manfaat Penelitian
khususnya.
untuk lebih bekerja keras lagi dalam menanamkan sikap sosial pada
siswa.
dunia penelitian.
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
kali digunakan oleh Herbert Spencer (1862), yang menggunakan kata ini
tingkah laku yang berbeda di dalam situasi yang sebagian besar gejala
Menurut para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih besar
kegiatansosial.
2) L.L Thursione. Sikap sebagai tingkatan kecenderungan yang
bertindak sesuai dengan sikap terhadap objek tadi itu. Jadi attitude
suatu hal. 16
16
Abu Ahmadi. Psikologi Sosial.(Jakarta:Rineka Cipta, 2009).h. 148-150.
Berdasarkan pengertian dan penjabaran para ahli psikologi di
Oleh karena itu, untuk dapat hidup bersama dengan orang lain
menganggap dirinya sebagai orang lain. Dalam bahasa jawa disebut tepo
17
Abdullah Idi. Sosiologi Pendidikan. (Jakarta: Rajawali Pers., 2011) h.89.
18
Abu Ahmadi. Op.Cit. h. 149.
bertingkah laku dengan satu cara tertentu terhadap oranglain. Selain itu
pribadi.
Ini dapat diartikan bahwa fungsi atau tugas sikap sosial adalah:
objek sosialnya.
19
Ibid. h. 148-165.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT QS Al-Hujurrat ayat
13:
ini bukan menjadi alasan bagi manusia untuk tidak saling berinteraksi,
20
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2000), h. 849.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap Sosial
dan adat istiadat. Sikap tumbuh dan berkembang dalam basis sosial
perbedaan sikap antara individu yang satu dengan yang lain karena
objek.
1) Faktor intern, yaitu faktor yang terdapat dalam pribadi manusia itu
dengan objek sikapnya. Dengan kata lain ada hubungan langsung antara
21
Ibid .h. 159.
dan perkembangan anak-anak”. 22 Dengan demikian dapat disimpulkan
sosialnya.
lingkungan sekolah.
mengembangkan sikap anak didik menuju kepada sikap sosial yang kita
22
Abu Ahmadi. Sosiologi Pendidikan. (Jakarta : Rineka Cipta, 2007). h. 36.
23
Abdullah Idi. Op.Cit. h. 79.
Berkaitan dengan sikap sosial, setelah dikupas sebelumnya
pada kehidupan orang lain. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa
24
Ibid. h. 49
Dalam hal ini ada beberapa upaya yang dapat menanamkan
masing-masing.
individu.
masyarakat.
seseorang.
sebagai:
ketrampilan sosial.
hal tersebut.
yang lebih tua. Jika kita menghormati orang lain, berarti kita
perbedaan.
perusakan diri. Tetapi untuk mengejar apa-apa yang baik bagi diri
kita dan untuk mengejar keinginan positif dalam kadar yang sesuai.
27
Ida Ayu Dewi Virani, I Putu Nanci Riastini, I Made Suarjana. Deskripsi Sikap Sosial Kelas
IV SDN 4 Penarukan Kec. Buleleng Kab. Buleleng.E-Journal PGSD Universitas Ganesha Jurusan
PGSD Vol:4 No:1 Tahun: 2016.
luas. Sikap peduli sesama dapat diartikan “berkorban untuk”.
hal yang tidak jauh berbeda dalam bukunya, penanaman nilai sikap
28
Thomas Lickona. Educating for Charracter.(Jakarta: Bumi Aksara, 2012). h. 72-75.
mengucapkan terima kasih atas budi baiknya. Sopan santun dalam
2. Pembelajaran IPS
“Pembelajaran adalah proses kerja sama antara guru dan siswa dalam
memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang
bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan
yang ada di luar diri siswa untuk mencapai tujuan belajar tertentu.
syarat mutlak yang tidak bisa ditawar, sehingga dalam prosesnya, guru
siswa sebagai sumber dari kegiatan. Selain itu, istilah ini juga
belajar mengajar.
sesuatu.30
kemasyarakatan manusia”. 31
kata lain adalah semua bidang ilmu yang mempelajari manusia sebagai
30
Wina Sanjaya. Sistem Pembelajaran. (Kencana : Jakarta, 2008) h. 26-27.
31
Dadang Supardan. Pengantar Ilmu Sosial.(Bumi Aksara: Jakarta, 2007) h. 30.
IPS yang diajarkan di SD/MI terdiri atas dua bahan kajian
perbedaan gagasan sikap, nilai dan cara berpikir, dalam menjaga dan
berperilakunya.
diikuti oleh Robert Mager yang menulis buku yang berjudul Preparing
dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat
tujuan pembelajaran ini bukan saja memperjelas arah yang ingin dicapai
dalam suatu kegiatan belajar, tetapi dari segi efisiensi memperoleh hasil
yang maksimal.
belajar.
adalah kebutuhan siswa, mata ajaran, dan guru itu sendiri. Berdasarkan
adalah sumber utama tujuan bagi para siswa, dan dia harus mampu
dapat terukur.
Indonesia sejak masa lalu hingga masa kini sehingga siswa memiliki
perubahan setiap saat. Oleh karena itu, mata pelajaran IPS dirancang
untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan
kehidupan sosial.
kemanusiaan.
kejadian-kejadian di kelas.
dengan berhasil.
agar :
akhir pembelajaran.
37
Amiruddin.Op.Cit.h. 35-36.
Dalam hal ini istilah pembelajaran memiliki hakikat
membekali nilai sikap sosial kepada peserta didik guna menjadi warga
masyarakat”.39
38
Ahmad Susanto. Teori Belajar & Pembelajaran di SD. (Jakarta: Kencana, 2013). h.144.
39
Ibid. h. 145.
Melalui pembelajaran IPS peserta didik dapat memperoleh
kompetensinya.
setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah
ditentukan sebelumnya.” 42
41
Ibid. h. 158.
42
Ibid. h. 45.
yang dapat diterapkan, yaitu diantaranya :Student Team Achievement
partisipasi sosial.
tujuan bersama.
43
Melvin L. Silberman. Active Learning.(Bandung: Nuansa Cendikia, 2014). h. 164-175.
kelompoknya belajar.44
pembelajaran. 45
berikut :
1) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau
44
Isjoni.Op.Cit. h. 25.
45
Wina Sanjaya. Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran.(Jakarta: Kencana, 2008). h.
204.
media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman
suara.
2) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak
media grafis.
pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan
kurikulum. 49
47
Ibid. h. 241.
48
Suharsimi Arikunto. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. (Jakarta: Bumi Aksara,
2012). h. 3.
49
Wina Sanjaya. Op.Cit. h. 244.
sebagai ilmu yang mendukung tugasnya, yakni mengevaluasi hasil
peserta didik sudah menguasai ilmu yang dipelajari oleh peserta didik
untuk melihat kemajuan belajar siswa. Oleh karena itu evaluasi formatif
nilai sikap sosial pada diri peserta didik sebagaimana yang menjadi tujuan
lain. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri dari 4-6 siswa dengan
51
Isjoni.Op.Cit. h. 12.
kemampuan yang heterogen.Maksud kelompok heterogen adalah terdiri dari
untuk melatih siswa menerima perbedaan dan bekerja dengan teman yang
lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk
mencapai ketuntasan.52
yang diterapkan pada pembelajaran IPS SD/MI sangat membantu guru untuk
1) Dalammengajarkanbahan-bahanpadaIlmuPengetahuanSosialhendaknya
52
Ibid. h. 14.
dimulai darilingkungan yang terdekat (sekitar), yang sederhana
pengalaman atau
pengetahuanpendahuluanyangdiperolehdilingkungansebelum masuk
sekolahdasarsangatberpengaruhdalam menerimamaupunmempelajari
konsep dasar, sehingga tugas guru dalam hal ini adalah memotivasi
IPS.
rata 2,6. Pada siklus II meningkat menjadi 3,2 dan pada siklus III meningkat
siklus I memperoleh skor rata-rata 2,3. Pada siklus II memperoleh skor rata-
rata 2,6 kemudian pada siklus III memperoleh skor rata-rata mencapai 3,5.
belajar siswa. 53
53
Dessy Anggraeni.Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Course Review Horay Pada Siswa Kelas IV SDN Sekaran 1 Semarang(Inproving
Social Instructional By Cooperative Model, Tipe Course Review Horay Type At Fourth SDN
Sekaran 1 Semarang). Kreatif Journal Kependidikan DasarVolume 1, Nomor 2, Febuari 2011.
menggunakan pendekatan PAKEM. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
peningkatan sikap sosial dalam dua kali siklus. Hasil tes sikap pratindakan
menunjukan sikap sosial siswa kelas VB mencapai 66%. Pada siklus pertama
Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Mata Pelajaran IPS Siswa
permainan pada tindakan siklus II, semakin meningkatkan sikap sosial siswa.
kualitatif deskriptif.
C. Kerangka Berpikir
Banyak tokoh yang mendefinisikan tentang sikap. Namun inti dari arti
sikap yang disetujui oleh sebagaian besar ahli dan peneliti sikap diartikan bahwa
demikian dapat diartikan bahwa sikap sosial adalah kesadaran individu yang
Menurut Thomas Lickona nilai-nilai sikap sosial yang harus ditanamkan pada
disiplin diri.
Indonesia sejak tahun 1975 adalah istilah Indonesia untuk pengertian social
studies tekanan yang dipelajari IPS berkenaan dengan gejala dan masalah
gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek
baik sudah sewajarnya bila guru mengetahui dengan benar peranan dan tugas
IPS. IPS harus dapat berperan bagi anak didik dalam mengembangkan berbagai
dan efektif.
sekitarnya.
baik.
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
kemanusiaan.
pemilihan strategi pembelajaran IPS secara tepat yang berakar pada peserta
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
sesuatu yang utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala
bersifat interaktif. Oleh karena itu pula, penelitian dilakukan pada obyek yang
melakukan apa-apa terhadap objek atau wilayah yang diteliti dan hanya bertujuan
untuk menggambarkan keadaan atau fenomena dalam situasi tertentu, dalam hal
ini adalah penanaman sikap sosial melalui pembelajaran IPSdi Kelas V MIN 11
Bandar Lampung.
B. Subjek Penelitian
56
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung: Alfabeta. 2011) h. 8.
istilah responden atau subjek penelitian disebut dengan istilah informan, yaitu
orang yang memberi informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah guru mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan seluruh peserta didik kelas V
dengan sikap sosial siswa dan pembelajaran IPS yang menjadi objek penelitian
ini.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan dalam dua tahapan yaitu pra penelitian
a. Membuat surat izin pra penelitian dari dekanat sebagai surat pengantar
b. Melakukan pendataan ulang nama dan hasil observasi sikap sosial siswa
kelas V.
Sosial (IPS) yang terkait dengan sikap sosial peserta didik kelas V.
2. Pelaksanaan Penelitian
Lampung.
D. Lokasi Penelitian
sebagai berikut:
didik kelas V MIN 11 Bandar Lampung, memiliki siswa yang cukup banyak
dengan latar belakang sosial yang cukup beragam, maka tema yang diangkat
tahun ajaran 2016/1017, tepatnya pada bulan Maret hingga Mei 2017.
E. Sumber Data
sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain
atau lewat dokumen. 58 Dengan demikian sumber data primer berasal dari hasil
angket, wawancara dan observasi, sedangkan sumber data sekunder berasal dari
dokumentasi.
1. Observasi
yang diambil dalam penelitian ini adalah obsevasi berperan aktif yang
58
Sugiyono. Op.Cit. h. 308-309.
59
Ibid.h. 241.
60
Farouk Muhammad. Metodologi Penelitian Sosial. (Jakarta: PTIK Pers, 2003). h. 35.
2. Angket
ini ditujukan kepada peserta didik berkenaan dengan fokus yang diteliti yaitu
hanya diminta memberi tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan
Validasi dilakukan dengan cara peneliti memilih dua orang praktisi, yang
dianggap ahli dalam bidang sosial dan bahasa. Kemudian peneliti meminta
3. Wawancara
61
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. (Jakarta: Rineka Cipta. 2006). h. 151.
62
Ibid, h 32.
Wawancara yang dilakukan secara semiterstruktur, maksudnya
terjadi hal lain, maka pertanyaan lain yang tidak terdapat pada pedoman
dapat dimunculkan guna menggali data lebih jauh dan prosesnya direkam
4. Dokumentasi
wawancara. 64
63
Ibid. h. 37.
64
Sugiyono.Op.Cit. h. 240.
G. Instrumen Penelitian
peneliti itu sendiri. Untuk itu, peneliti menggunakan instrumen bantu meliputi:
1. Pedoman Observasi
dari peserta didik melalui pengamatan langsung terhadap siswa pada saat
sikap sosial.
agar hasil pengamatan tidak keluar dari sikap sosial siswa. Pedoman
Sumber
No Variabel Indikator Sub. Indikator Teknik
Data
1. Kejujuran Tidak Berbuat Observasi
Curang pada saat dan
mengerjakan tugas Angket
(tidak mencontek
65
Sudaryono dkk. Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan. (Yogyakarta:Graha
Ilmu. 2013). h. 96.
teman) Siswa
observasi untuk guru IPS. Lembar observasi pada guru IPS diintepertasikan
Sumber
No Variabel Indikator Sub. Indikator Teknik
Data
Kemampuan Observasi
guru IPS dalam dan
berinteraksi Wawancara
1. Pembe- Kemampuan dengan peserta
lajaran guru IPS didik dalam Guru
IPS pembelajaran
IPS.
Sikap guru Observasi
dalam
membantu
siswa belajar
dan memupuk
hubungan
dengan
manusia lain
secara tulus.
Melakukan Observasi
apresepsi pada dan
2. Rencana awal Wawancara
Pembelajaran pembelajaran. Guru
IPS Pertautan tiap Observasi
komponen RPP
dengan hasil
pembelajaran
yang
dikehendaki.
Guru Observasi
menyampaikan dan
Strategi pesan nilai-nilai Wawancara
Pembelajaran sosial Guru
3. IPS menggunakan
strategi dalam
pembelajaran
IPS.
Guru Observasi
melaksanakan
pembelajaran
secara
kooperatif.
Guru Observasi
menggunakan dan
media Wawancara
4. Media pembelajaran Guru
Pembelajaran guna mencapai
IPS tujuan
pendidikan IPS.
membatasi topik yang akan dibahas. Pedoman yang dibuat terfokus pada
sikap sosial yang dimiliki peserta didik kelas V MIN 11 Bandar Lampung.
Subyek kuesioner dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V
berikut :
Tabel 4. Kisi-kisi Pedoman Kuesioner Siswa
3. Pedoman Wawancara
dahulu untuk membatasi topik yang akan dibahas. Pedoman yang dibuat
Subyek wawancara dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran IPS.
Sumber
No Variabel Indikator Sub. Indikator Teknik
Data
Kemampuan Observasi
guru IPS dalam dan
berinteraksi Wawancara
1. Pembelajaran Kemampuan dengan peserta
IPS guru IPS didik dalam Guru
pembelajaran
IPS.
Sikap guru Observasi
dalam
membantu
siswa belajar
dan memupuk
hubungan
dengan
manusia lain
secara tulus.
Melakukan Observasi
apersepsi pada dan
2. Rencana awal Wawancara
66
Suharsimi Arikunto. Op. Cit. h. 149.
Pembelajaran pembelajaran. Guru
IPS
dimaksud ahli dalam hal ini adalah dosen pendidikan IPS. Dipilihnya dosen
karena dosen dipandang sebagai pakar dan praktisi yang telah ahli dan
pembelajaran IPS.
H. Analisis Data
laksanakan, meliputi reduksi, display data, dan conclusion atau verification data.
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi
diperlukan.67
Dalam hal ini peneliti merangkum hasil dari observasi dan angket
siswa serta observasi dan wawancara guru IPS, apabila peneliti menemukan
instrumen.
mendisplay data. Display data dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie
chard, pictogram dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman
tersebut.68
awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila
pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat
mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan
merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat
kesimpulan yang peneliti buat. Dengan begitu, tentu saja kesimpulan akhir
yang peneliti buat, belumlah finalt, karena perlu diuji keabsahannya kembali
meyakinkan data yang telah peneliti simpulkan, benar adanya, tidak ada
sikap sosial melalui pembelajaran IPS pada siswa Kelas V MIN 11 Bandar
keabsahannya. Untuk mengecek keabsahan temuan ini teknik yang dipakai adalah
1. Trianggulasi
yang berbeda.
70
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005). h.330.
c. Trianggulasi waktu, yaitu dilakukan dengan cara melakukan pengecekan
berbeda.
sumber terkait kepada siswa kelas V MIN 11 Bandar Lampung dan guru IPS
yang didapatkan dari siswa dan guru sehingga memperoleh data yang bisa
dipercaya.
BAB IV
Organisasi dan Tata Kerja Madrasah Ibtidaiyah Negeri yang diperbaharui dengan
1. Kepala Madrasah
2. Tata Usaha
Tujuan :
Bandar Lampung yang taat beragama, rukun, cerdas dan mandiri”. Visi tersebut
ditetapkan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas.
menghormati dan saling percaya dan tetap menjaga hubungan kerja yang
berwibawa
Gg. Kemunig No. 6 Labuhan Dalam Kec. Tanjung Senang Kota Bandar
2930 Tahun 2002 tertanggal 28 Februari 2002 ditetapkan menjadi MIN Sinar
Tahun 2014 tentang Perubahan Nama 18 MAN, 24 MTsN dan 52 MIN berubah
I FASILITAS
1.1 Kelas / Rombongan Belajar 6 Kelas
1.2 Ruang Teori / Belajar -
1.3 Ruang Kantor Kepala Madrasah 1 Ruang
1.4 Ruang Staf TU 1 Ruang
1.5 Ruang Akademik -
1.6 Ruang BK / BP -
1.7 Ruang Guru 1 Ruang
1.8 Ruang Pramuka -
1.9 Ruang Lab IPA -
1.10 Ruang Kesenian -
1.11 Ruang UKS -
1.12 Ruang Lab Multimedia -
1.13 Ruang Gudang -
1.14 Ruang Aula -
1.15 Ruang Perpustakaan 1 Ruang
II JUMLAH SISWA
2.1 Kelas I 88 Siswa
2.2 Kelas II 73 Siswa
2.3 Kelas III 65 Siswa
2.4 Kelas IV 40 Siswa
2.5 Kelas V 39 Siswa
2.6 Kelas VI 31 Siswa
Jumlah 336 siswa
III JUMLAH GURU
3.1 Guru Tetap Depag 16 Orang
3.2 Guru Tetap Diknas - Orang
3.3 Guru Tidak Tetap 6 Orang
Jumlah 22 Orang
IV JUMLAH PEGAWAI
4.1 Pegawai Tetap 2 Orang
4.2 Pegawai Tidak Tetap 1 Orang
4.3 Tukang Kebersihan - Orang
4.4 Penjaga Sekolah 1 Orang
4.5 Penjaga Malam - Orang
4.6 Satpam - Orang
Jumlah 4 Orang
mengetahui sikap sosial yang sudah tertanam pada peserta didik. Peserta
didik mengisi angket dengan tanda (√) sesuai dengan sikap sosial yang
peserta didik miliki, sesuai dengan indikator dalam penelitian ini. Sebelum
bantu wawancara yang akan diberikan kepada pendidik Mata Pelajaran IPS
dilakukan guru IPS guna menanamkan sikap sosial pada peserta didik kelas
ini.
instrumen bantu kedua ini dapat disimpulkan bahwa instrumen sudah layak
tabel berikut:
Tabel 8. Revisi Instrumen Bantu Kedua
ini dilakukan pada seluruh peserta didik kelas V dan pendidik Mata
menguji kevalidan jawaban angket peserta didik terhadap realita nyata sikap
sosial pada diri peserta didik. Dalam penelitian ini, observasi yang dilakukan
instrumen bantu ketiga ini dapat disimpulkan bahwa instrumen sudah layak
tabel berikut:
Tabel 9. Revisi Instrumen Bantu Ketiga
C. Hasil Penelitian
akan tanah air dan memiliki nilai-nilai sikap sosial pada jenjang SD/MI.
penelitian.
Mengapa?
Pak Arsyl : Kalau menurut saya, ya. Tetapi saya tidak pernah
bahwa tidak ada strategi yang tidak baik, seluruh strategi baik
71
Muhammad Arsyil A.L S.Pd, Hasil Wawancara Guru Mata Pelajaran IPS Kelas V MIN 11
Bandar Lampung. (Bandar Lampung: 16 Mei 2017, 09.00).
memulai pembelajaran guru terlihat menjelaskan ranah kognitif
untuk disiplin diri yaitu untuk tetap tertib dan tidak gaduh dalam
kondusif.
sikap sosial melalui tokoh Ir. Soekarno dkk, bahwa Ir. Soekarno saja
senang bermusyawarah dengan sesama guna memutuskan segala
sesuatu.72
yang terjalin antara peserta didik dan guru. Guru terlihat mahir dalam
bentuk apresiasi.
72
Dhika Prisdiana H. Hasil Observasi Guru Pada Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V MIN
11 Bandar Lampung. (Bandar Lampung: 29 April 2017, 09.00-selesai).
menghimbau agar siswa memastikan seluruh anggota kelompok
Sikap Sosial.
mahir berinteraksi. Interaksi yang terjadi antara guru dan siswa dalam
pembelajaran IPS terlihat cukup luwes. Peserta didik tidak lagi tegang
Peserta didik terlihat sopan santun dalam bertindak dengan guru dan
jadi diri saya sendiri, saya tidak pernah jadi orang lain
73
Muhammad Arsyil A.L S.Pd, Hasil Wawancara Guru Mata Pelajaran IPS Kelas V MIN 11
Bandar Lampung. (Bandar Lampung: 16 Mei 2017, 09.00).
Dari hasil observasi guru peneliti dalam indikator Interaksi guru
Dari hasil observasi peneliti guru sudah cukup mahir dalam berinteraksi,
tidak membeda-bedakan.
selalu ceria dalam menyampaikan materi. Tidak hanya itu guru selalu
yang cinta akan tanah air dan mencerminkan nilai-nilai sikap sosial.
peneliti.
74
Muhammad Arsyil A.L S.Pd, Hasil Wawancara Guru Mata Pelajaran IPS Kelas V MIN 11
Bandar Lampung. (Bandar Lampung: 16 Mei 2017, 09.00).
d. Media Pembelajaran IPS yang Digunakan Guru Untuk Menanamkan
media.76
75
Dhika Prisdiana H. Hasil Observasi Guru Pada Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V MIN
11 Bandar Lampung. (Bandar Lampung: 29 April 2017, 09.00-selesai).
76
Muhammad Arsyil A.L S.Pd, Hasil Wawancara Guru Mata Pelajaran IPS Kelas V MIN 11
Bandar Lampung. (Bandar Lampung: 16 Mei 2017, 09.00).
Guru meminta untuk siswa membawakan dan memasangkan
media yang guru bawa dan siswa tanpa malu sudah berebut untuk
menolong guru, sepertinya hal seperti ini sudah sering guru lakukan
observasi, interaksi yang terjadi antara guru dan siswa sudah cukup
luput untuk menanamkan nilai-nilai sikap sosial selain dari target guru
terkadang guru jadi orang tua bagi peserta didik yang membimbing dan
mengarahkan, guru juga bisa jadi sahabat bagi peserta didik untuk
77
Dhika Prisdiana H. Hasil Observasi Guru Pada Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V MIN
11 Bandar Lampung. (Bandar Lampung: 29 April 2017, 09.00-selesai).
e. Evaluasi Pembelajaran yang Digunakan Guru untuk Menanamkan Nilai
Sikap Sosial.
psikomotorik?
Pak Arsyil : Iya sesuai dengan RPP. Evaluasi atau hasil akhir dari
sosialnya.
apabila ada siswa yang kurang mencapai maka guru akan memberikan
78
Muhammad Arsyil A.L S.Pd, Hasil Wawancara Guru Mata Pelajaran IPS Kelas V MIN 11
Bandar Lampung. (Bandar Lampung: 16 Mei 2017, 09.00).
catatan kecil, dan akan disampaikan kepada wali murid pada saat rapat
wali murid, atau pada saat pengambilan rapor bayangan ataupun rapor
yang asli.
lain di lingkungannya. Oleh karena itu, sikap sosial dapat dilihat dari cara
cukup tampak dalam diri peserta didik kelas V MIN 11 Bandar Lampung.
79
Dhika Prisdiana H. Hasil Observasi Guru Pada Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V MIN
11 Bandar Lampung. (Bandar Lampung: 29 April 2017, 09.00-selesai).
a. Hasil Penanaman Sikap Sosial Kejujuran Terhadap Siswa Kelas V.
secara keseluruhan. Setiap individu pada diri siswa sudah tertanam nilai-
teman. 80
mereka senang bekerja sama, tetapi tidak dengan semua hal. Apabila
menggunakan buku.
peneliti benarkan oleh semua peserta didik, ada juga peserta didik yang
80
Dhika Prisdiana H. Hasil Angket Siswa Kelas V MIN 11 Bandar Lampung. (Bandar
Lampung: 19 Mei 2017, 10.00).
81
Dhika Prisdiana H. Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Kelas V MIN 11 Bandar Lampung.
(Bandar Lampung: 15 April 2017).
menjawab dengan demikian, peserta didik I.N.R menjawab ragu-ragu
kanan-kiri melihat pekerjaan teman. Tetapi hal seperti ini tidak terjadi
dalam diri seluruh siswa, hanya ada beberapa siswa yang memiliki
mereka diajarkan untuk bisa membedakan mana pena milik sendiri dan
Peserta didik diajarkan untuk bersikap jujur dalam hal apapun, peneliti
82
Dhika Prisdiana H. Hasil Angket Siswa Kelas V MIN 11 Bandar Lampung. (Bandar
Lampung: 19 Mei 2017, 10.00).
berkisar 70% untuk peneliti simpulkan yang memiliki sikap sosial
dilakukan oleh siswa. Hal ini lah yang menjadikan MIN 11 Bandar
dengan kewajiban untuk menanamkan nilai sikap sosial. Guru juga juga
penanaman nilai-nilai sikap sosial itu dilakukan tetapi juga orang tua
siswa yang lebih sering bertatap muka dan lebih banyak lagi membekali
guru juga terlihat senang berinteraksi dengan siswa meski di luar jam
83
Dhika Prisdiana H. Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Kelas V MIN 11 Bandar Lampung.
(Bandar Lampung: 29 April 2017).
pembelajaran. Seperti tetap bertutur kata dengan lembut dan santun
Hasil angket tertutup yang diisi oleh salah satu peserta didik
M.S.N menjawab setuju pada indikator sopan santun yang artinya baik.
siswa kelas V senang bertutur kata sopan dengan sesama teman dan
hormat dan bertutur kata dengan sopan. Dengan demikian peneliti dapat
84
Dhika Prisdiana H. Hasil Angket Siswa Kelas V MIN 11 Bandar Lampung. (Bandar
Lampung: 19 Mei 2017, 10.00).
85
Dhika Prisdiana H. Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Kelas V MIN 11 Bandar Lampung.
(Bandar Lampung: 29 April 2017).
c. Hasil Penanaman Sikap Sosial Toleransi Terhadap Siswa Kelas V.
bergaul. Pada saat jam istrahat mereka bergaul dengan semua anggota
kelas pada umumnya. Observasi yang peniliti lakukan merujuk pada hal,
menyukai dengan siswa yang lainnya, mereka tetap bertegur sapa dan
akrab satu sama lain. Dalam pembelajaran juga terlihat mereka saling
peneliti terhadap siswa kelas V dan hasil angket yang diisi oleh peserta
didik.
Nilai sikap sosial disiplin diri yang di miliki oleh siswa kelas V
cukup baik, namun ada beberapa peserta didik yang belum memenuhi
indikator dari disiplin diri yang telah peneliti tentukan guna bekal
observasi.
Hasil angket tertutup yang diisi oleh salah seorang peserta didik
I.A.S menjawab ragu-ragu yang artinya cukup baik. 86 Hal ini juga
masih ada beberapa siswa yang kurang memiliki sikap disiplin diri
dijemput oleh orang tua, atau teman yang tidak piket secara bersamaan
memiliki disiplin diri yang baik dan sikap tanggung jawab terhadap
disiplin diri yang rendah hanya beberapa saja. Indikator lain dari disiplin
diri yaitu berangkat sekolah dengan tepat waktu. Observasi peneliti pada
indikator ini peserta didik terlihat aman dan baik. Tidak ada siswa yang
86
Dhika Prisdiana H. Hasil Angket Siswa Kelas V MIN 11 Bandar Lampung. (Bandar
Lampung: 18 Mei 2017, 10.00).
Seluruh peserta didik displin berangkat sekolah sebelum bel
V.
baik. Kelas V MIN 11 Bandar Lampung sudah baik dalam indikator ini
dan sudah tertanam. Bukan saja karena dalam praktikknya guru sering
mengamalkannya.
Hasil angket tertutup yang diisi oleh salah satu peserta didik E.W
menjawab sangat setuju pada indikator ini, yang artinya sangat baik. 88
87
Dhika Prisdiana H. Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Kelas V MIN 11 Bandar Lampung.
(Bandar Lampung: 15 April 2017).
88
Dhika Prisdiana H. Hasil Angket Siswa Kelas V MIN 11 Bandar Lampung. (Bandar
Lampung: 19 Mei 2017, 10.00).
Hal lain juga tersorot ketika pembelajaran IPS berlangsung, pada
satu predisposisi atau kecenderungan untuk bertingkah laku dengan satu cara
Selain itu dapat diartikan sebagai satu sikap yang terarah kepada tujuan-
tujuan sosial, sebagai lawan dari sikap yang terarah kepada tujuan-tujuan
toleransi, disiplin diri, dan tolong menolong. 91 Sepakat dengan Thomas Lickona,
89
Dhika Prisdiana H. Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Kelas V MIN 11 Bandar Lampung.
(Bandar Lampung: 29 April 2017).
90
Abu Ahmadi. Sosiologi Pendidikan. (Jakarta : Rineka Cipta, 2007). Hlm 149.
91
Thomas Lickona. Educating For Charracter. (Jakarta: Bumi Aksara, 2012). Hlm 72-75.
Nurul Zuriah juga mengatakan hal yang tidak jauh berbeda dalam bukunya
dalam bukunya.92
didik yang tampak dan kurang tampak dalam diri peserta didik kelas V MIN 11
Bandar Lampung. Dari indikator sikap sosial yang sudah peneliti jabarkan
sebelumnya, indikator sikap sosial yang tampak dan kurang tampak terdapat
dalam tabel:
Tabel 10. Sikap Sosial Siswa yang Tampak dan Kurang Tampak
Sikap sosial yang tampak dan kurang tampak tersebut merupakan buah
dari hasil interaksi sosial peserta didik yang baik, sesuai dengan teori Abu
Ahmadi, interaksi sosial adalah suatu hubungan antara individu atau lebih,
92
Nurul Zuriah Pendidikan Moral dan Budi Pekerti. (Jakarta: Bumi Aksara, 2007). Hlm 46-50
dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau
Berkaitan dengan teori Abdullah Idi dalam bukunya, manusia pada kenyataannya
tidak dapat hidup sendiri, ia tidak dapat berpisah dengan manusia lain dalam
itu, orang harus dapat menyesuaikan diri. Kemampuan menyesuaikan diri adalah
menyamakan dirinya atau menganggap dirinya sebagai orang lain. Dalam bahasa
jawa disebut tepo seliro, artinya menganggap orang lain sebagai dirinya sendiri. 95
Sesuai dengan teori Piaget dalam buku Hudiyono bahwa “masa kanak-
kanak akhir berada dalam tahap operasi konkret dalam berpikir yaitu usia 7-12
tahun, yang mana merupakan usia anak Sekolah Dasar. Dalam perkembangan
berpikirnya, anak mulai berfikir logis terhadap objek yang konkret, rasa egonya
93
Abu Ahmadi. Op.Cit. Hal 49
94
Dadang Supardan. Pengantar Ilmu Sosial. (Bumi Aksara: Jakarta, 2007) hal 140.
95
Abdullah Idi. Sosiologi Pendidikan. (Jakarta: Rajawali Pers. 2011) hlm 89.
96
Hudiyono. Membangun Karakter Siswa. (Surabaya:Erlangga, 2012) h. 5-6.
memaparkan:
mencuri. Ini merupakan salah satu cara dalam menghormati orang lain.
7) Sopan santun berkaitan dengan menghormati orang lain atau orang yang
lebih tua. Jika kita menghormati orang lain, berarti kita menghargai mereka.
9) Disiplin diri, penanaman nilai disiplin diri dapat dimulai dari tanggung
10) Tolong menolong adalah sikap dan perilaku yang mencerminkan adanya
bukunya, mengatakan : “Pembelajaran adalah proses kerja sama antara guru dan
siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi
97
Thomas Lickona. Educating For Charracter. (Jakarta: Bumi Aksara, 2012). Hlm 72-75.
98
Nurul Zuriah Pendidikan Moral dan Budi Pekerti. (Jakarta: Bumi Aksara, 2007). Hlm 46-50.
yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan
kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada
menitikberatkan pada kegiatan guru atau kegiatan siswa saja, akan tetapi guru
telah ditentukan. Dengan demikian, kesadaran dan keterpahaman guru dan siswa
akan tujuan yang harus dicapai dalam proses pembelajaran merupakan syarat
mutlak yang tidak bisa ditawar, sehingga dalam prosesnya, guru dan siswa
tinggal. Kedua pengertian di atas, yang diberikan oleh Banks dan Jarolimek
99
Wina Sanjaya. Sistem Pembelajaran. (Kencana : Jakarta, 2008) hal 26-27.
menekankan kepada upaya pembentukan moral anak sebagai warga negara atau
anggota masyarakat yang mampu berperan serta dalam kelompok hidupnya. 100
yang dilakukan oleh guru kepada peserta didik kelas V MIN 11 Bandar
sebelumnya, indikator yang tampak dan kurang tampak dapat di lihat pada tabel
di bawah ini:
Tabel 11. Indikator Pembelajaran IPS yang Tampak dan Kurang Tampak
Indikator Pembelajaran IPS
No
Tampak Kurang Tampak
1. Kemampuan Guru IPS -
(Dalam seluruh Sub. Indikator)
2. Rencana Pembelajaran IPS -
(Dalam semua Sub. Indikator)
3. Strategi Pembelajaran IPS -
(Dalam semua Sub. Indikator)
4. Media Pembelajaran IPS -
(Dalam semua Sub. Indikator)
5. Evaluasi Pembelajaran IPS -
(Dalam semua Sub. Indikator)
lingkungannya.
6) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
100
Ahmad Susanto. Teori Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta: Kencana. 2013). Hlm 141-142.
7) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
belajar.102
dimaksudkan agar :
4) Pada awal proses pembelajaran anak didik dapat mengetahui dan mampu
101
Sapriya. Log.Cit. Hlm 194.
102
Sri Esti Wuryani Djiwandono. Psikologi Pendidikan. (Jakarta: Grasindo, 2002). Hlm 18-23.
melakukan perencanaan desain pembelajaran. 103
dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu tim untuk mencapai
dengan saling membantu satu sama lainnya dalam belajar dan memastikan setiap
orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan
sebelumnya”.104
103
Amiruddin. Perencanaan Pembelajaran. (Yogyakarta:Parama Ilmu, 2016). Hal 35-36.
104
Isjoni. Cooperative Learning. (Bandung: Alfabeta, 2014). Hlm 45.
105
Wina Sanjaya. Sistem Pembelajaran. (Kencana : Jakarta, 2008) hal 204.
Dari penelitian dan pembahasan yang sudah peneliti gambarkan dan
1) Penanaman Sikap Sosial Melalui Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V MIN
kemampuan guru memberikan contoh sikap interaksi yang baik kepada siswa
baik di dalam kelas maupun di luar kelas, mengkaitkan materi pelajaran IPS
IPS Pada Siswa Kelas V MIN 11 Bandar Lampung, sudah tertanam dengan
kategori “Baik”. Guru terlihat sudah berhasil menanamkan nilai sikap sosial
Tetapi peneliti menilai secara keseluruhan sikap sosial siswa kelas V MIN 11
106
Ibid. Hlm 244.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1) Penanaman Sikap Sosial Melalui Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V MIN
kemampuan guru memberikan contoh sikap interaksi yang baik kepada siswa
baik di dalam kelas maupun di luar kelas, mengkaitkan materi pelajaran IPS
IPS Pada Siswa Kelas V MIN 11 Bandar Lampung, sudah tertanam dengan
kategori “Baik”. Guru terlihat sudah berhasil menanamkan nilai sikap sosial
Tetapi peneliti menilai secara keseluruhan sikap sosial siswa kelas V MIN 11
Bandar Lampung Baik.
3) Saran
dengan tata tertib siswa, keteladanan guru, dan penyampaian nasehat saat
upacara bendera.
secara utuh untuk menanamkan nilai-nilai sikap sosial pada diri peserta didik
sekolah guna bekal hidup dan bergaul dalam masyarakat. Sikap sosial yang
kemampuan sendiri.
sosial siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Lestari Nur Dwi. (2015). Identifikasi Sikap Sosial Siswa Kelas V SD.
Yogyakarta:Skripsi UNY.
Lickona Thomas. (2012). Charracter Matters, Jakarta:Bumi Aksara.
M Farouk dan DJaali. (2003). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: PTIK Pres.
Prisdiana Dhika. (2016). Hasil Observasi Pendahuluan Sikap Sosial Siswa Kelas V
MIN 11 BandarLampung, Bandar Lampung.
Prisdiana Dhika. (2017). Hasil Angket Siswa Kelas V MIN 11 Bandar Lampung,
Bandar Lampung.
Prisdiana Dhika. (2017). Hasil Observasi Pembelajaran IPS Kelas V MIN 11 Bandar
Lampung, Bandar Lampung.
Prisdiana Dhika. (2017). Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Kelas V MIN 11 Bandar
Lampung, Bandar Lampung.
Prisdiana Dhika. (2017). Hasil Wawancara Guru IPS Kelas V MIN 11 Bandar
Lampung, Bandar Lampung.
Silberman. L. Melvin. (2004). Active Learning. 101 Cara Belajar Siswa Aktif,
Bandung: Nuansa Cendikia.
Virani Dewi Ayu Ida, Riastini Nanci Putu I, Suarjana Made I. (2016). Deskripsi
Sikap Sosial Kelas IV SDN 4 Penarukan Kec. Buleleng Kab. Buleleng. E-
Journal PGSD Universitas Ganesha Jurusan PGSD Vol:4 No:1 Tahun: 2016 .
Zuriah Nurul. (2007). Pendidikan Moral dan Budi Pekerti, Jakarta:Bumi Aksara.
Lembar Observasi Guru
5 : Sangat Baik
4 : Baik
3 : Cukup Baik
2 : Kurang
1 : Sangat Kurang
Keterangan:
NP = Nilai persen yang dicari
JS = Jumlah skor sikap sosial siswa
SM = Skor maksimum ideal dari aspek yang diamati
100 = Bilangan tetap
Keterangan Persentase:
Guru mendapatkan rekapitulasi nilai obsevasi sebesar 88% yang artinya adalah
Sangat Baik.
LEMBAR WAWANCARA GURU IPS KELAS V
Nama :
Kelas :
Sekolah :
A. Petunjuk Pengisian
Berilah tanda cek (√) pada kolom jawaban di bawah ini sesuai dengan
kepribadian sikap sosial yang kalian miliki.
No Pernyataan Jawaban
SS S RR TS STS
1. Saya mengerjakan tugas dari Guru
dengan jujur.
2. Saya percaya akan kemampuan diri
sendiri.
3. Saya dapat membedakan barang-
barang milik sendiri dan milik teman.
4. Saya mengembalikan barang teman
setelah meminjam.
5. Saya bertutur kata lembut dan santun
kepada guru dan teman-teman.
6. Saya tetap bertutur kata lembut dan
santun terhadap orang yang lebih tua.
7. Saya menghormati guru.
Keterangan Jawaban:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
NP = 100%
Keterangan:
NP = Nilai persen yang dicari
JS = Jumlah skor sikap sosial siswa
SM = Skor maksimum ideal dari aspek yang diamati
100 = Bilangan tetap
Keterangan Persentase:
No. Persentase Kategori Nilai
1 81%-100% Sangat Baik
2 61%-80% Baik
3 41%-60% Cukup Baik
4 21%-40% Kurang Baik
5 <21% Sangat Kurang
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
2 Alya 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 96%
Chintya
A
4 Amelia 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 98%
Putri
5 Antika 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 96%
Lidya
6 Aprilia 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 96%
Eka F
7 Assyaiba 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 96%
N.
8 Bagas 3 4 4 4 5 3 5 4 4 5 82%
9 Bagus 3 4 4 4 5 3 5 4 4 5 82%
12 Destya 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 98%
N.N
13 Diya Y. D 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 94%
14 Eriksanudi 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 96%
15 Fredy S 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 82%
16 Ikhsan 3 5 5 5 5 3 5 4 4 5 88%
N.R
17 Ilham 3 5 4 4 5 3 5 4 4 5 84%
Aripin
18 Iluh 4 5 5 5 5 3 5 4 5 5 92%
Rahma A
19 Iqbal 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 96%
Saputra
20 Isma 4 5 4 4 5 3 5 5 5 5 90%
Mulya
21 M. Amar 3 4 4 4 5 3 5 5 4 5 84%
W.
22 Mufida A. 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 94%
23 M. Arifin 4 4 5 5 5 3 5 5 4 5 90%
24 M. Luthfi 3 4 4 4 5 3 5 4 4 5 82%
25 M. Ridho 3 4 4 4 5 3 5 4 4 5 82%
26 M. Syauqi 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 98%
27 Mutiara M 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 96%
28 Nabil A 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 96%
29 Natasya S. 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 96%
30 Rengga S 3 4 5 5 5 3 5 4 4 5 86%
31 Rara S
32 Refa L 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 98%
33 Rendi W 3 4 4 4 5 3 5 4 4 5 82%
34 Reva A 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 98%
35 Revina I 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 94%
37 Siti 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 96%
Khodijah
NP = 100%
Keterangan:
NP = Nilai persen yang dicari
JS = Jumlah skor sikap sosial siswa
SM = Skor maksimum ideal dari aspek yang diamati
100 = Bilangan tetap
Keterangan Persentase:
INDIKATO SUB.
N PERTANYA KESIMPULA
R INDIKATO JAWABAN
O AN N
PEMB. IPS R
1. Kemampua Kemampuan Bagaimana Guru : Cara Guru
n Guru IPS guru IPS cara bapak saya memiliki
dalam berinteraksi berinteraksi kemampuan
berinteraksi dengan siswa dengan siswa dalam
dengan dalam ya saya selalu berinteraksi
peserta didik pembelajaran jadi diri saya dengan
dalam IPS? sendiri, saya peserta didik
pembelajaran tidak pernah dalam
IPS. jadi orang lain pembelajaran
supaya siswa IPS. Karena
itu segan dan guru selalu
menyukai melibatkan
saya. Dalam siswa dalam
pembelajaran pembelajaran
saya selalu IPS.
melibatkan
siswa.
2. Rencana Melakukan Apakah bapak Guru : Pasti, Guru
Pembelajara apresepsi melakukan gunanya untuk melakukan
n IPS pada awal apresepsi pada memancing apresepsi
pembelajaran awal siswa supaya pada awal
. pembelajaran lebih pembelajaran.
IPS? semangat Guna siswa
Mengapa? sebelum aktif pada saat
memulai pembelajaran
pembelajaran berlangsung.
dan lebih aktif
pada saat
pembelajaran
berlangsung.
3. Strategi Guru Apakah bapak Guru : Kalau Guru
Pembelajara menyampaik menyampaika menurut saya, menggunakan
n IPS an pesan n pesan nilai- ya. Tetapi strategi
nilai-nilai nilai sosial saya tidak pembelajaran
sosial menggunakan pernah IPS guna
menggunaka strategi dalam beranggapan mengamanatk
n strategi pembelajaran bahwa harus an nilai-nilai
dalam IPS? menggunakan sikap sosial,
pembelajaran Mengapa? strategi ini itu. tertutama
IPS. Semua dengan
kembali lagi strategi yang
pada saya, berkelompok-
yang jelas kelompok
kreatif sebagai
seorang guru
itu harus ya,
apalagi
sekarang kan
strategi itu
banyak sekali
guna
mempermudah
pekerjaan kita
ini sebagai
guru, yang
jelas agar
lebih menarik
lah. Strategi
yang saya
pilih biasanya
strategi yang
bisa
membantu
saya sebanyak
mungkin,
berkelompok
kelompok
misalnya
karena dengan
demikian
banyak sekali
hal yang bisa
saya
amanatkan
guna
menanamkan
sikap sosial
pada diri
siswa.
4. Media Guru Bagaimana Guru : Pada Guru
Pembelajara menggunaka cara bapak dasarnya beranggapan
n IPS n media menggunakan semua media bahwa media
pembelajaran media itu itu berperan
guna pembelajaran mendukung dalam
mencapai guna dalam pembelajaran
tujuan mencapai mencapai IPS. Karena
pendidikan tujuan tujuan media dapat
IPS. pendidikan pembelajaran membantu
IPS? IPS, tapi ada guru
tapinya semua memperhatika
kembali lagi n relevansi
pada diri kami pendidikan
sebagai guru IPS itu
mau apa tidak sendiri.
memperhatika
n tujuan
pembelajaran
IPS. Kalau
saya media itu
penting selain
alat bantu
pembelajaran,
saya jadi bisa
mengamanatk
an nilai sikap
sosial melalui
media.
5. Evaluasi Guru Apakah bapak Guru : Iya Guru menilai
Pembelajara melakukan melakukan sesuai dengan semua ke tiga
n IPS pengumpula pengumpulan RPP. Evaluasi aspek
n data dalam data dalam atau hasil pembelajaran
pembelajaran pembelajaran akhir dari sesuai dengan
IPS secara IPS secara pencapaian RPP dalam
Kognitif, Kognitif, pada diri siswa pembelajaran
Afektif, dan Afektif, dan dalam IPS.
Psikomotorik Psikomotorik? pembelajaran
. IPS saya
menggunakan
3 penilaian
yaitu kognitif,
afektif, dan
psikomotorikn
ya jadi saya
nilai semua.
HASIL PERBANDINGAN DATA DARI HASIL OBSERVASI DAN
WAWANCARA GURU IPS KELAS V MIN 11 BANDAR LAMPUNG
INDIKATOR SUB.
NO OBSERVASI WAWANCARA KESIMPULAN
PEMB. IPS INDIKATOR
1. Kemampuan Kemampuan Baik Guru : dalam
Guru IPS guru IPS dalam berinteraksi
berinteraksi dengan peserta
dengan peserta didik dalam Guru sudah baik
didik dalam pembelajaran dalam seluruh
pembelajaran IPS selalu sub.indikator
IPS. melibatkan siswa Kemampuan
dalam Guru IPS.
pembelajaran
IPS.
Sikap guru Baik -
dalam
membantu
siswa belajar
dan memupuk
hubungan
dengan manusia
lain secara tulus
2. Rencana Melakukan Sangat Baik Guru : pada awal
Pembelajaran apresepsi pada pembelajaran
IPS awal selalu Guru sudah baik
pembelajaran. memberikan dalam seluruh
apresepsi. Guna sub.indikator
siswa aktif pada Rencana
saat Pembelajaran
pembelajaran IPS.
berlangsung.
Pertautan tiap Baik -
komponen RPP
dengan hasil
pembelajaran
yang
dikehendaki.
3. Strategi Guru Sangat Baik Guru :
Pembelajaran menyampaikan menggunakan
IPS pesan nilai-nilai strategi Guru sudah
sosial pembelajaran sangat baik
menggunakan IPS guna dalam seluruh
strategi dalam mengamanatkan sub.indikator
pembelajaran nilai-nilai sikap strategi
IPS. sosial, tertutama pembelajaran
dengan strategi IPS.
yang
berkelompok-
kelompok
Guru Sangat Baik -
melaksanakan
pembelajaran
secara
kooperatif.
4. Media Guru : media
Pembelajaran Guru Baik dapat membantu
IPS menggunakan guru Guru sudah baik
media memperhatikan dalam seluruh
pembelajaran relevansi sub.indikator
guna mencapai pendidikan IPS Media
tujuan itu sendiri. Pembelejaran
pendidikan IPS. IPS.
Media yang di Baik -
gunakan guru
dapat
menambah
gairah dan
motivasi belajar
siswa.
5. Evaluasi Guru Baik -
Pembelajaran memberikan
IPS evaluasi dalam
pembelajaran
IPS sebagai Guru sudah baik
umpan balik dalam seluruh
bagi siswa. sub.indikator
Guru Sangat Baik Guru : menilai Evaluasi
melakukan semua ke tiga Pembelajaran
pengumpulan aspek IPS.
data dalam pembelajaran
pembelajaran sesuai dengan
IPS secara RPP dalam
Kognitif, pembelajaran
Afektif, dan IPS.
Psikomotorik.
HASIL OBSERVASI SIKAP SOSIAL SISWA
INDIKATOR
NO SIKAP SUB. INDIKATOR HASIL
SOSIAL
Tidak berbuat curang Sebagian besar siswa kelas V
1. Kejujuran pada saat mengerjakan sudah memiliki sikap tidak
tugas (tidak mencontek berbuat curang pada saat
teman). mengerjakan tugas dari guru.
Pada saat mengerjakan tugas
siswa cenderung menutupinya
dengan buku mereka. Tetapi hal
ini tidak berlaku untuk sebagian
para siswa mereka yang memiliki
sikap senang mencontek
pekerjaan teman cenderung
tengok kanan dan kiri pada saat
mengerjakan tugas dari guru.
Dapat membedakan Siswa kelas V MIN 11 Bandar
barang milik pribadi dan Lampung sudah dapat
mana milik teman. membedakan mana barang milik
pribadi dan mana barang milik
teman.
Menghormati guru atau Siswa kelas V MIN 11 Bandar
2. Sopan Santun orang yang lebih tua. Lampung sudah memiliki sikap
sopan santun dengan
menghormati guru atau orang
yang lebih tua. Dengan penjaga
sekolah mereka juga tetap
memanggil “bapak”, ini
merupakan salah satu bukti siswa
kelas V memiliki sikap
menghormati orang yang lebih
tua.
Santun dalam bertutur Siswa sudah baik dalam bertutur
kata terhadap guru dan kata dengan santun terhadap guru
sesama teman. ataupun dengan sesama teman.
Siswa terlihat bertutur kata
dengan santun dan lembut
dengan guru dan sesama teman.
3. Toleransi Tidak membeda-bedakan Siswa kelas V MIN 11 Bandar
teman (berteman tanpa Lampung sudah sangat baik
memilih-milih). dalam hal tidak membeda-
bedakan teman. Ini terlihat saat
mereka berkelompok dalam
pembelajaran IPS mereka terlihat
berbaur dengan sesama anggota
kelompok.
Menghargai pendapat Siswa kelas V sudah baik dalam
teman. sub.indikator menghargai
pendapat teman. Hal ini terlihat
pada saat pembelajaran IPS,
mereka menghargai teman yang
menyampaikan pendapat dengan
cara mendengarkan dan
memberikan tepuk tangan pada
teman, sebagai bentuk apresiasi.
4. Disiplin Diri Berangkat sekolah Seluruh siswa kelas V sudah
dengan tepat waktu. sangat baik dalam berangkat
sekolah dengan tepat waktu. Ini
terlihat pada saat melakukan
penelitian, peneliti tidak
menemukan siswa datang
terlambat sekolah.
Melaksanakan kewajiban Siswa kelas V MIN 11 Bandar
piket kelas. Lampung, belum semua memiliki
kesadaran kewajiban piket kelas.
Hal ini dibuktikan siswa yang
memiliki jadwal piket tidak
semua mengerjakannya. Hanya
sebagian dari siswa yang
memiliki kesadaran melakukan
kewajiban piket terlebih dahulu
sebelum pulang.
5. Tolong Senang bekerja sama. Siswa kelas V MIN 11 Bandar
Menolong Lampung sudah baik dalam hal
senang bekerja sama. Ini terlihat
pada saat pembelajaran IPS, saat
berkelompok mereka senang
bekerja sama memecahkan
masalah dengan sesama anggota
kelompok.
Senang membantu teman Siswa kelas V sangat baik dalam
atau guru. hal senang membantu teman atau
guru. Hal ini dapat disimpulkan
ketika siswa berebut membantu
membawakan media
pembelajaran yang guru bawa.
HASIL ANGKET SIKAP SOSIAL SISWA KELAS V
INDIKATO
SUB.
N R PERNYATAA KESIMPULA
INDIKATO JAWABAN
O SIKAP N N
R
SOSIAL
1. Kejujuran Tidak Kita harus jujur A.P : (SS) Belum seluruh
berbuat pada saat = Sangat siswa memiliki
curang pada mengerjakan Setuju. sikap sosial
saat tugas dari Guru Artinya jujur pada saat
mengerjakan . siswa A.P mengerjakan
tugas (tidak sangat baik tugas dari
mencontek dalam guru.
teman) sub.indikato
r jujur pada
saat
mengerjaka
n tugas dari
guru.
I.N.R : (RR)
= Ragu
Ragu.
Artinya
siswa I.N.R
cukup baik
dalam
sub.indikato
r jujur pada
saat
mengerjaka
n tugas dari
guru. Dapat
diartikan
sikap sosial
kejujuran
belum
begitu
tertanam.
R.D.A :
(RR) =
Ragu Ragu.
Artinya
siswa I.N.R
cukup baik
dalam
sub.indikato
r jujur pada
saat
mengerjaka
n tugas dari
guru. Dapat
diartikan
sikap sosial
kejujuran
belum
begitu
tertanam.
2. Sopan Santun Kita harus M.S.N : (S) Seluruh siswa
Santun dalam bertutur kata = Setuju. kelas V, sudah
bertutur kata lembut dan Artinya baik dalam
terhadap santun kepada siswa A.P bertutur kata
guru dan guru dan baik dalam lembut dan
sesama teman-teman. sub.indikato santun kepada
teman. r santun guru dan
dalam teman-teman.
bertutur kata
terhadap
guru dan
sesama
teman.
D.N.N :
(SS) =
Sangat
Setuju.
Artinya
siswa A.P
sangat baik
dalam
sub.indikato
r santun
dalam
bertutur kata
terhadap
guru dan
sesama
teman.
3. Toleransi Tidak Kita harus D.Y.D : (S) Seluruh siswa
membeda- berteman = Setuju. kelas V, sudah
bedakan dengan semua Artinya baik dalam
teman teman di kelas. siswa toleransi tidak
(berteman D.Y.D baik membeda-
tanpa dalam bedakan teman
memilih- sub.indikato di kelas.
milih). r tidak
membeda-
bedakan
teman
(berteman
tanpa
memilih-
milih).
A : (S) =
Setuju.
Artinya
siswa A
baik dalam
sub.indikato
r tidak
membeda-
bedakan
teman
(berteman
tanpa
memilih-
milih).
4. Disiplin Diri Melaksanaka Kita harus I.A.S : (RR) Belum seluruh
n kewajiban melaksanakan = Ragu siswa memiliki
piket kelas. kewajiban Ragu. sikap sosial
piket kelas. Artinya disiplin diri
siswa I.A.S yang baik,
cukup baik masih ada
dalam beberpa siswa
sub.indikato yang
r menjawab
melaksanak ragu-ragu
an untuk
kewajiban melaksanakan
piket kelas. kewajiban
Dapat piket kelas.
diartikan
sikap sosial
disiplin diri
belum
begitu
tertanam.
B : (RR) =
Ragu Ragu.
Artinya
siswa B
cukup baik
dalam
sub.indikato
r
melaksanak
an
kewajiban
piket kelas.
Dapat
diartikan
sikap sosial
disiplin diri
belum
begitu
tertanam.
S.H : (S) =
Setuju.
Artinya
siswa S.H
baik dalam
sub.indikato
r
melaksanak
an
kewajiban
piket kelas.
5. Toleransi Senang Kita harus E.W : (SS) Seluruh siswa
membantu senang = Sangat kelas V, sudah
teman atau membantu guru Setuju. sangat baik
guru. dan teman- Artinya dalam
teman. siswa E.W sub.indikator
sangat baik membantu
dalam guru dan
sub.indikato teman-teman.
r
melaksanak
an
kewajiban
piket kelas.
M.M : (SS)
= Sangat
Setuju.
Artinya
siswa M.M
sangat baik
dalam
sub.indikato
r
melaksanak
an
kewajiban
piket kelas
HASIL PERBANDINGAN DATA DARI HASIL OBSERVASI DAN ANGKET
SISWA KELAS V
INDIKATO
N R SUB.INDIKAT OBSERVA KESIMPUL
ANGKET
O SIKAP OR SI AN
SOSIAL
1. Kejujuran Tidak berbuat Cukup Baik Tidak
curang pada saat seluruh Belum seluruh
mengerjakan siswa kelas siswa tertanam
tugas (tidak V, sikap sosial
mencontek menjawab kejujuran
teman). sangat terutama pada
setuju sub.indikator
masih ada tidak berbuat
siswa yang curang pada
menjawab saat
ragu-ragu. mengerjakan
Dapat Baik - tugas (tidak
membedakan mencontek
barang milik teman).
pribadi dan mana
milik teman.
2. Sopan Menghormati Sangat Baik -
Santun guru atau orang Seluruh siswa
yang lebih tua. sudah baik
Santun dalam Baik Hampir dalam seluruh
bertutur kata seluruh sub.indikator
terhadap guru siswa sopan santun.
dan sesama menjawab
teman sangat
setuju dan
setuju pada
sub.indikat
or ini.
3. Toleransi Tidak membeda- Sangat Baik Seluruh Seluruh siswa
bedakan teman siswa sudah sangat
(berteman tanpa menjawab baik dalam
memilih-milih). dengan seluruh
sangat sub.indikator
setuju. toleransi.
Menghargai Sangat Baik -
pendapat teman.
4. Disiplin Diri Berangkat Sangat Baik -
sekolah dengan Belum seluruh
tepat waktu siswa tertanam
Melaksanakan Cukup Baik Tidak sikap sosial
kewajiban piket seluruh disiplin diri
kelas. siswa kelas terutama pada
V, sub.indikator
menjawab Melaksanakan
sangat kewajiban
setuju piket kelas.
masih ada
siswa yang
menjawab
ragu-ragu.
5. Tolong Senang bekerja Sangat Baik - Seluruh siswa
Menolong sama. sudah sangat
Senang Sangat Baik Seluruh baik dalam
membantu teman siswa seluruh
atau guru. menjawab sub.indikator
dengan tolong
sangat menolong.
setuju.
KEMENTERIAN AGAMA
INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI
RADEN INTANLAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat : Jl. Let. Kol. H. Suratmin Sukarame Bandar Lampung Telp ( 0721 ) 703260
LEMBAR VALIDASI
A. Petunjuk
1. Berilah tanda cek (√) dalam kolom penilaian yang sesuai menurut pendapat
Bapak.
2. Sebagai pedoman Bapak untuk mengisi kolom-kolom validasi isi, bahasa
soal, dan kesimpulan, perlu dipertimbangan hal-hal berikut :
a. Validasi Isi
1) Kesesuain pedoman angket dan pedoman observasi dengan indikator
sikap sosial peserta didik.
2) Kesesuain pedoman wawancara dan pedoman observasi pada pendidik
dengan indikator pembelajaran IPS.
3) Kejelasan maksud dan tujuan pedoman wawancara dan pedoman
wawancara.
b. Bahasa dan Penulisan Pedoman Angket, Pedoman Wawancara dan
Pedoman Observasi
1) Kesesuaian bahasa yang digunakan pada pedoman angket, wawancara,
dan observasi dengan kaidah bahasa indonesia.
2) Kalimat pada pedoman angket dan wawancara tidak mengandung arti
ganda.
3) Rumusan kalimat pedoman angket dan wawancara komunikatif,
menggunakan bahasa yang sederhana bagi peserta didik dan pendidik,
mudah dipahami dan menggunakan bahasa yang dikenali peserta didik
dan pendidik.
…………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….
Bandar Lampung,…………………2017
Mengetahui,
Validator Instrumen Penelitian
…………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….
Bandar Lampung,…………………2017
Mengetahui,
Validator Instrumen Penelitian